Anda di halaman 1dari 2

Flyover/jalan layang adalah salah satu bangunan pelengkap infrastruktur yang mendukung fungsi

dan keamanan konstruksi jalan. Flyover dibangun tidak sebidang dengan tanah, melayang melewati
daerah/kawasan tertentu. Flyover memiliki bagian konstruksi, yaitu struktur atas dan struktur
bawah. Struktur atas terdiri dari pagar/pelindung, trotoar, slab lantai jalan, gelagar (girder) balok
diafragma, ikatan pengaku (ikatan angin dan ikatan melintang) dan tumpuan. Struktur bawah
terdiri dari pangkal jembatan (abutment), pilar jembatan (pier) dan fondasi dari Flyover itu sendiri.

Pengerjaan Flyover dibagi menjadi beberapa tahapan pengerjaan yaitu:

1. Pengalihan Jalur (Pembuatan Detour) Dalam pembangunan Flyover, hal yang dilakukan
pertama kali adalah mengalihkan jalur pengendara, hal ini dimaksudkan agar proses
pelaksanaan pembangunan Flyover dapat berjalan lancar tapi arus lalu lintas juga berjalan
dengan baik
2. Relokasi Utilitas Utilitas adalah fasilitas yang menyangkut kepentingan umum meliputi
listrik, telekomunikasi, informasi, air, minyak, gas dan bahan bakar lainnya, sanitasi dan
sejenisnya (Permen PUPR No. 20/PRT/M/2010). Pemindahan utilitas difungsikan agar saat
melakukan pembangunan infrastruktur khususnya pada tahap pemancangan pondasi tidak
mengenai jaringan utilitas yang mengakibatkan gangguan, baik gangguan jaringan
telekomunikasi, listrik, dll.
3. Pekerjaan pondasi tiang bor (Bored pile) adalah salah satu bagian dari pondasi tiang dalam.
Pondasi tiang bor dibuat dengan cara mengebor tanah pada kedalaman tertentu dan setelah
itu bagian yang telah dibor diisi oleh beton baik dengan tulangan maupun tidak. Sebelum
dilakukan pekerjaan pondasi perlu dilakukan prosedur perencanaan dasar yaitu
penyelidikan tanah dan perhitungan daya dukung batas tanah dan bahan tiang yang akan
diisi.
4. Pekerjaan Abutment
Abutment adalah bangunan bawah jembatan yang terletak pada kedua ujung pilar – pilar
jembatan, berfungsi sebagai pemikul seluruh beban hidup (angin, kendaraan, dll) dan mati
(beban gelagar, dll) pada jembatan/flyover/overpass.
5. Pekerjaan Box Girder
Dalam pembangunan Flyover, pekerjaan box girder dibagi menjadi 3 tahapan yaitu:
i. Pemasangan Shoring atau Propping adalah salah satu rangkaian dalam proses
pengecoran. Karena rangka shoring merupakan tumpuan utama yang digunakan untuk
menyangga beton setelah formwork dibongkar.
ii. Pemasangan Bekisting dan Pembesian Formwork atau bekisting merupakan sarana
struktur beton untuk mencetak beton baik ukuran atau bentuknya sesuai dengan yang
direncanakan, sehingga bekisting harus mampu berfungsi sebagai struktur sementara
yang bisa memikul berat sendiri, beton basah, beban hidup dan peralatan kerja.
Pekerjaan bekisting dilakukan setelah dilakukan pembesian tulangan pada balok/kolom
dengan fungsi meningkatkan kekuatan tarik dari beton yang akan di cor/isi
iii. Pengecoran Box Girder
Setelah kedua tahapan di atas dilakukan, maka tahapan terakhir adalah pengecoran
beton box girder.
6. Melakukan Pengecekan Keretakan pada Box Girder.
Pengecekan retak menggunakan Ultrasonic Pulse Velocity Test (UPV Test). Tes ini dilakukan
setelah shoring dan bekisting telah dilepas. Tes berfungsi untuk mengetahui mutu integritas
beton dan untuk mengukur kedalaman retak dan keberadaan honey comb/voids/lubang-
lubang yang relatif dalam dan lebar pada beton.
7. Proses Stressing pada Balok Girder.
Stressing girder merupakan proses penarikan kabel tendon yang ada di dalam girder untuk
menjadikan girder sebagai beton pra-tegang. Pemberian tegangan pada kabel tendon
(stressing) dapat dilakukan dengan dua sistem, yaitu Pre-tensioning dan Post-tensioning.
i. Pre-tensioning, merupkan prinsip penegangan yang dilakukan sebelum tendon dicor
atau sebelum beton mengaras diberi gaya prategang.
ii. Post-tensioning, merupakan pinsip penegangan yang dilakukan dengan kondisi beton
terlebih dahulu dicor dan dibiarkan mengeras sebelum diberi gaya prategang. Pada
pembangunan Flyover menggunakan metode post-tensioning terlihat dari gambar
bahwa beton dibiarkan mengeras terlebih dahulu baru diberikan gaya
prategang/stressing.
8. Finishing dan Open Traffic Main Road Finishing dari proyek ini adalah pemasangan rambu-
rambu dan pagar pengaman sebagai salah satu prasyarat layak fungsi jalan.

Anda mungkin juga menyukai