Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH TENTANG MORTAR

Disusun untuk memenuhi tugas mata Kuliah Teknologi Beton (TSP622101)

Dosen Pengampuh : Siti Asyiah, M.T.

Disusun oleh:

Muhammad Ilham

336230034

JURUSAN TEKNIK SIPIL

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA

2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami haturkan kehadirat Allah Swt. Yang telah melimpahkan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga kami bisa menyelesaikan karya ilmiah tentang “bahan tambah
admixture dan Additive .

Tidak lupa juga kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah turut
memberikan kontribusi dalam penyusunan karya ilmiah ini. Tentunya, tidak akan bisa
maksimal jika tidak mendapat dukungan dari berbagai pihak.

Sebagai penyusun, kami menyadari bahwa masih terdapat kekurangan, baik dari
penyusunan maupun tata bahasa penyampaian dalam karya ilmiah ini. Oleh karena itu,
kami dengan rendah hati menerima saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat
memperbaiki karya ilmiah ini.

Kami berharap semoga karya ilmiah yang kami susun ini memberikan manfaat dan juga
inspirasi untuk pembaca.

Cilegon , 11 November 2023


DAFTAR ISI

MAKALAH TENTANG MORTAR..............................................................................................................1


KATA PENGANTAR..........................................................................................................................2
DAFTAR ISI........................................................................................................................................3
BAB 1...................................................................................................................................................5
PENDAHULUAN................................................................................................................................5
1.1 Latar belakang...........................................................................................................................5
1.2 Rumusan masalah......................................................................................................................5
1.3 Tujuan.........................................................................................................................................5
BAB II..................................................................................................................................................6
TINJAUAN PUSTAKA.......................................................................................................................6
2.1 DEFINISI MORTAR BETON..................................................................................................6
2.2 FUNGSI MORTAR...................................................................................................................7
2.3 BAHAN CAMPURAN MORTAR............................................................................................8
2.4 PROSES PENGUJIAN KUAT TEKAN MORTAR................................................................9
BAB III...............................................................................................................................................15
KESIMPULAN..................................................................................................................................15
DAFTAR PUSTAKA.........................................................................................................................17
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang


Mortar adalah sebuah istilah yang dipakai untuk campuran semen, pasir, dan juga air.
Akan tetapi, bagi kebanyakan orang awam berpikir kalau mortar merupakan semen saja.
Padahal, semen dan mortar adalah dua hal yang berbeda. Semen sendiri adalah campuran dari
pasir silika, batu kapur, pasir, besi, dan juga tanah liat. Semen juga merupakan salah satu
bahan yang dipakai pada adukan mortar. Sedangkan, mortar adalah istilah lain dari adukan
atau yang juga dikenal dengan spesi. Bahannya sendiri terdiri dari bahan pengikat, air, dan
bahan pengisi. Seiring dengan perkembangan zaman dan teknologi, mortar sendiri kini
datang dalam bentuk instan. Tentunya ini dapat mempersingkat dan memudahkan pengerjaan
konstruksi.

1.2 Rumusan masalah


1. Pengertian dan fungsi mortar ?
2. Bahan campuran mortar dan proses pengujian mortar ( alat dan bahan yang di
lengkapi dengan gambar )

1.3 Tujuan

Adapun tujuan dari di buat nya makalah ini adalah untuk menambah wawasan tentang
mortar dan cara pengujian mortar pada beton pada dunia Teknik sipil
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 DEFINISI MORTAR BETON


Mortar adalah sebuah istilah yang dipakai untuk campuran semen, pasir, dan juga air. Akan
tetapi, bagi kebanyakan orang awam berpikir kalau mortar merupakan semen saja. Padahal,
semen dan mortar adalah dua hal yang berbeda. Semen sendiri adalah campuran dari pasir
silika, batu kapur, pasir, besi, dan juga tanah liat. Semen juga merupakan salah satu bahan
yang dipakai pada adukan mortar. Sedangkan, mortar adalah istilah lain dari adukan atau
yang juga dikenal dengan spesi. Bahannya sendiri terdiri dari bahan pengikat, air, dan bahan
pengisi. Seiring dengan perkembangan zaman dan teknologi, mortar sendiri kini datang
dalam bentuk instan. Tentunya ini dapat mempersingkat dan memudahkan pengerjaan
konstruksi. Jenis jenis Mortar antara lain sebagai berikut :

1. MORTAR LUMPUR

Mortar lumpur ini dibuat dari campuran air, tanah liatlumpur, dan agregat halus.
Perbandingan campuran bahan-bahan tersebut harus tepat untuk memperoleh adukan yang
kelecakannya baik dan mandapatkan mortar setelah keras yang baik pula. Terlalu sedikit
agregat halus berarti terlalu banyak tanah liat menghasilkan mortar yang cenderung retak-
retak setelah mengeras karena susutan pengeringannya besar. Terlalu banyak agregat halus
berarti sedikit tanah liat menyebabkan adukan kurang plastis. Mortar lumpur ini dipakai
untuk bahan dinding tembok atau bahan tungku api di pedesaan.

2. MORTAR KAPUR

Mortar kapur dibuat dari campuran air, kapur, dan agregat halus dulu ditambahkan serbuk
bata merah, sebagai pozolan. Kapur dan agregat halus mula- mula dicampur dalam keadaan
kering, kemudian ditambahkan air. Air diberikan secukupnya agar diperoleh adukan yang
kelecakannya baik. Selama proses pengerasan kapur mengalami susutan, sehingga jumlah
agregat halus umumnya dipakai 2 atau 3 kali volume kapur. Mortar ini biasa dipakai untuk
perekat bata merah pada dinding tembok bata, atau perekat antarbatu pada pasangan batu.

3. MORTAR SEMEN
Mortar semen dibuat dari campuran air, semen portland, dan agregat halus dalam
perbandingan campuran yang tepat. Perbandingan antara volume semen dan volume agregat
halus berkisar antara 1 : 2 dan 1 : 8. Mortar ini kekuatannya lebih besar daripada mortar
lumpur atau mortar kapur, oleh karena itu biasa dipakai untuk tembok, pilar, kolom atau
bagian bangunan lain yang menahan beban. Karena mortar semen ini lebih rapat air
dibandingkan dengan 2 mortar sebelumnya maka juga dipakai untuk bagian luar bangunan
dan atau bagian bangunan yang berada di bawah tanah terkena air tanah.

4. MORTAR KHUSUS

Mortar khusus dibuat dengan menambahkan bahan khusus pada mortar semen dan khusus di
atas dengan tujuan tertentu. a Mortar ringan Diperoleh dengan menambahkan asbestos fibers,
jute fibres serat rami, butir-butir kayu, serbuk gergajian kayu, dan sebagainya. Mortar ini baik
untuk bahan isolasi panas atau peredam suara. b Mortar tahan api Diperoleh dengan
menambahkan bubuk bata api dengan aluminous cement, dengan perbandingan volume satu
aluminous cement dan dua bubuk bata api. Mortar ini biasa dipakai untuk tungku api dan
sebagainya.

2.2 FUNGSI MORTAR

Fungsi utama mortar adalah untuk memberikan kekuatan struktural pada dinding, lantai, atau
konstruksi lainnya dengan mengisi celah-celah antara bahan bangunan. Selain itu, mortar
juga membantu dalam menyelesaikan permukaan dan memperbaiki kekurangan atau
ketidakrataan dalam bahan bangunan. Berikut fungsi-fungsi mortar dalam sebuah bangunan:

1. Perekat

Fungsi utama mortar adalah sebagai bahan perekat yang mengikat bahan bangunan seperti
batu bata, batu, atau blok beton. Mortar digunakan untuk mengisi celah-celah antara bahan
bangunan dan membentuk ikatan kuat di antara mereka. Ini memungkinkan konstruksi untuk
menjadi satu kesatuan yang kokoh dan stabil.

2. Penyelesaian Permukaan
Mortar juga digunakan untuk mengisi ketidakrataan pada permukaan bahan bangunan, seperti
pada dinding bata atau blok beton. Mortar dapat diterapkan secara merata untuk memberikan
permukaan yang lebih halus dan rata. Hal ini membantu dalam penyelesaian estetika
konstruksi dan memudahkan aplikasi lapisan penutup seperti cat atau plester.

3. Transfer Beban

Mortar berfungsi sebagai media untuk mentransfer beban secara merata di antara bahan
bangunan yang saling berkontak. Ketika ditempatkan dengan benar, mortar dapat menyebar
dan mendistribusikan beban yang diterapkan pada struktur, menjaga kestabilan dan kekuatan
konstruksi secara keseluruhan.

4. Tahan Air

Mortar dapat membantu mencegah infiltrasi air ke dalam konstruksi. Ketika diterapkan
dengan baik, mortar membentuk lapisan yang relatif kedap air di antara bahan bangunan. Ini
membantu dalam menjaga kekeringan dan mengurangi risiko kerusakan akibat kelembaban
dan kebocoran air.

5. Ketahanan Terhadap Getaran dan Guncangan

Mortar yang kuat dan kokoh membantu meningkatkan ketahanan struktur terhadap getaran
dan guncangan. Mortar yang berkualitas baik membantu meneruskan energi getaran dan
guncangan secara merata melalui konstruksi, mengurangi risiko keretakan atau kerusakan
pada bahan bangunan.

2.3 BAHAN CAMPURAN MORTAR

Mortar adalah campuran bahan yang digunakan untuk mengikat batu bata atau blok
bangunan, serta untuk menutupi dan mengisi celah antara material bangunan tersebut. Bahan-
bahan campuran mortar umumnya terdiri dari tiga komponen utama: agen perekat (binder),
agregat, dan air. Berikut adalah beberapa bahan yang sering digunakan untuk membuat
mortar:
 Bahan Perekat (Binder):

1. Cement (semen): Portland cement adalah jenis semen yang umum digunakan. Ada
juga jenis-jenis semen lainnya, seperti semen hidraulis atau semen tahan asam, yang
dapat digunakan tergantung pada kebutuhan konstruksi.

2. Lime (kapur): Kapur hidup atau kapur mati dapat digunakan sebagai agen perekat.
Kapur sering kali digunakan dalam mortar tradisional.

 Agregat:

1. Pasir: Pasir adalah agregat yang umum digunakan dalam mortar. Pemilihan pasir yang
tepat dapat mempengaruhi kekuatan dan tekstur mortar.

2. Kerikil atau batu pecah: Untuk mortar yang lebih kuat, dapat ditambahkan kerikil atau
batu pecah ke dalam campuran sebagai agregat kasar.

 Air:

1. Air bersih: Air digunakan untuk mencampurkan bahan-bahan di atas menjadi mortar.
Proporsi air yang tepat penting untuk mencapai konsistensi yang sesuai.

2. Bahan Tambahan (Opsional):Aditif: Beberapa mortar mungkin memerlukan aditif


seperti plastisiser untuk meningkatkan kelenturan atau retarder untuk memperlambat
pengerasan.

Proses pembuatan mortar melibatkan pencampuran bahan-bahan tersebut dalam proporsi


yang tepat. Proporsi ini dapat bervariasi tergantung pada jenis mortar yang diinginkan dan
kondisi lingkungan tempat mortar akan digunakan. Dalam penggunaan praktis, perlu untuk
mengikuti petunjuk produsen semen dan mengukur proporsi bahan dengan hati-hati untuk
mencapai mortar yang kuat dan tahan lama.
2.4 PROSES PENGUJIAN KUAT TEKAN MORTAR
Dalam pekerjaan konstruksi bangunan, biasanya Mortar merupakan bahan bangunan berupa
campuran dari semen, pasir dan air dengan proporsi tertentu. Mortar digunakan sebagai bahan
pengikat batu bata, batu dan blok beton. Mortar dapat difungsikan sebagai konstruksi
struktural maupun konstruksi non struktural. Pada konstruksi struktural Mortar digunakan
sebagai spesi dinding dan juga pondasi, sedang untuk konstruksi non struktural mortar
digunakan sebagi pelapis dinding terluar. Sebagai konstruksi struktural, Mortar direncanakan
untuk menahan gaya tekan (sebagai pengikat batu bata pada dinding maupun pondasi). Untuk
iu perlu diketahui besar kuat tekan yang dapat ditahan oleh mortar baik pada saat proses
pembangunan maupun setelah konstruksi diren- canakan dapat menahan seluruh beban.
Dalam pelaksanaan konstruksi selama ini baru dikenal pembedaan mortar dengan indikator
kedap air dan tidak kedap air. Untuk mortar kedap air dikenal campuran 1 Semen (Pc) : 2
Pasir (P) sampai dengan 1 Pc : 5 P.

Pengujian kuat tekan mortar merupakan bagian penting dari evaluasi kualitas material
konstruksi. Berikut ini adalah bahan dan alat yang umumnya digunakan dalam proses
pengujian kuat tekan mortar:

BAHAN :

1. Mortar

Mortar yang akan diuji. Campuran mortar biasanya terdiri dari semen, pasir, dan air.

ALAT :

1. Mold (Cetakan)

Cetakan digunakan untuk membentuk mortar menjadi bentuk silinder atau kubus sesuai
dengan standar pengujian. Cetakan dapat terbuat dari logam atau plastik.

2. Alat Pemadat (Compaction Tool)

Digunakan untuk memadatkan mortar ke dalam cetakan. Pemadat bisa berupa alat pemadat
manual atau alat pemadat otomatis.

3. Timbangan

Untuk mengukur jumlah bahan yang digunakan dalam campuran mortar dengan presisi.

4. Wadah Pengaduk (Mixing Container)


Tempat untuk mencampurkan bahan-bahan mortar, seperti semen, pasir, dan air.

5. Alat Pengaduk (Mixer)

Mesin atau alat yang digunakan untuk mencampur mortar secara homogen.

6. Alat Pengetes (Testing Machine)

Alat uji kuat tekan, seperti alat uji tekan hidrolik. Alat ini digunakan untuk memberikan
beban pada spesimen mortar dan mengukur kuat tekan yang dihasilkan.

7. Pelat Tumpu (Loading Plate)

Pelat yang digunakan untuk mendistribusikan beban pada spesimen mortar yang diuji. Ini
membantu memastikan bahwa beban diterapkan dengan merata.

8. Alat Pencatat (Data Recorder)

Digunakan untuk merekam data selama pengujian, termasuk beban yang diterapkan dan
deformasi yang terjadi pada spesimen.

9. Termometer:

Untuk memonitor suhu selama proses pencampuran dan pengujian. Suhu dapat memengaruhi
waktu pengerasan dan kinerja mortar.

10. Kertas Abrasi (Abrasion Paper)

Digunakan untuk meratakan permukaan uji sebelum pengujian.

11. Alat Ukur Dimensi

Pita pengukur atau jangka sorong untuk mengukur dimensi spesimen mortar dengan akurasi.

12. Perlengkapan Keselamatan

Termasuk sarung tangan, kacamata pengaman, dan perlengkapan keselamatan lainnya sesuai
dengan standar keamanan kerja.

Pastikan untuk mengikuti prosedur standar pengujian yang berlaku dan mengacu pada
spesifikasi tertentu yang sesuai dengan standar industri atau lembaga pengujian.

TAHAPAN PENGUJIAN
Pengujian kuat tekan mortar adalah suatu proses penting dalam industri konstruksi untuk
menentukan daya tahan atau kekuatan tekan suatu campuran mortar. Berikut adalah langkah-
langkah umum yang dilakukan dalam proses pengujian kuat tekan mortar secara detail:

1. Persiapan Bahan Baku


Persiapkan bahan baku yang dibutuhkan, termasuk pasir, semen, air, dan bahan
tambahan lainnya sesuai dengan resep campuran mortar yang akan diuji. Pastikan
semua bahan memenuhi standar dan spesifikasi yang berlaku.
2. Pencampuran Mortar
 Campurkan pasir dan semen dalam proporsi yang ditentukan dalam resep campuran.
 Tambahkan air secara bertahap dan aduk hingga mendapatkan konsistensi yang
homogen.
3. Pengisian Cetakan
 Persiapkan cetakan uji yang sesuai dengan standar (biasanya berbentuk silinder
dengan diameter dan tinggi tertentu).
 Isi cetakan dengan campuran mortar secara bertahap, setiap lapisan dicetak secara
merata dan dikompaksi dengan alat pemadat.
4. Pemadatan Mortar
 Gunakan alat pemadat untuk memastikan bahwa mortar di dalam cetakan terkompaksi
dengan baik dan tidak ada celah udara yang tersisa.
 Pastikan tidak ada pengerutan atau ekspansi yang signifikan selama proses
pemadatan.
5. Penyimpanan Cetakan
Setelah cetakan diisi, lindungi mortar dari pengaruh lingkungan yang dapat
mempengaruhi proses pengerasan. Biasanya, cetakan ditutup dengan plastik untuk
mencegah kehilangan kelembaban.
6. Pengeringan Mortar
Biarkan mortar mengering dalam cetakan selama periode yang ditentukan untuk
memastikan pengerasan yang optimal. Proses ini dapat memakan waktu beberapa
hari.
7. Pengujian Kuat Tekan
 Setelah mortar mengering, lepaskan cetakan dan letakkan sampel mortar di bawah
mesin uji tekan.
 Atur mesin uji tekan sesuai dengan standar yang berlaku dan terapkan beban secara
perlahan hingga sampel hancur.
 Rekam data yang diperoleh selama pengujian, termasuk beban maksimal yang
diterapkan pada sampel.
8. Analisis Hasil
 Evaluasi hasil pengujian, termasuk kuat tekan maksimal yang diperoleh.
 Bandingkan hasil dengan standar atau spesifikasi yang berlaku untuk menentukan
apakah campuran mortar memenuhi persyaratan.
9. Pelaporan
Susun laporan pengujian yang mencakup detail proses, bahan yang digunakan, hasil
pengujian, dan apakah sampel memenuhi standar yang berlaku.
10. Penyimpanan Data:
Simpan data pengujian dengan baik untuk referensi di masa depan dan dokumentasi
proyek.

Langkah-langkah ini dapat bervariasi tergantung pada standar dan spesifikasi yang berlaku di
lokasi atau proyek tertentu. Pastikan selalu mengikuti prosedur yang ditetapkan oleh
organisasi atau lembaga yang mengatur industri konstruksi.
BAB III

KESIMPULAN

Proses pengujian kuat tekan mortar adalah langkah penting dalam menilai kualitas dan
kekuatan material konstruksi. Berikut adalah beberapa kesimpulan yang dapat diambil
setelah melakukan pengujian kuat tekan mortar:

1. Daya Tahan Kuat Tekan:

Pengujian kuat tekan memberikan informasi mengenai kemampuan mortar untuk menahan
tekanan. Hasil pengujian ini dinyatakan dalam satuan tekanan (misalnya, Megapascal atau
PSI) dan dapat digunakan untuk menentukan apakah mortar tersebut memenuhi standar
kekuatan yang diperlukan untuk aplikasi konstruksi tertentu.

2. Kualitas Bahan Baku:


Hasil pengujian dapat memberikan indikasi tentang kualitas bahan baku yang digunakan
dalam pembuatan mortar. Mortar yang baik biasanya terbuat dari bahan-bahan yang
berkualitas tinggi dan dicampur dengan proporsi yang tepat.

3. Karakteristik Pecah:

Pada saat mortar mengalami kegagalan, karakteristik pecah dapat memberikan wawasan
tambahan. Beberapa mortar mungkin mengalami pecah mendatar, sementara yang lain
mungkin mengalami pecah vertikal. Pemahaman terhadap pola pecah ini dapat memberikan
informasi tentang sifat-sifat mekanis mortar.

4. Pengaruh Variasi Campuran:

Pengujian dapat digunakan untuk mengevaluasi pengaruh perubahan proporsi bahan dalam
campuran mortar. Ini membantu untuk mengoptimalkan formulasi mortar guna mencapai
kekuatan yang diinginkan dengan efisien.

5. Kontrol Mutu Produksi:

Hasil pengujian kuat tekan dapat digunakan sebagai alat kontrol mutu dalam proses produksi.
Ini membantu memastikan bahwa setiap batch mortar memenuhi spesifikasi yang ditetapkan
sebelum digunakan dalam proyek konstruksi.

6. Perbandingan dengan Standar:

Kesimpulan dapat dibuat dengan membandingkan hasil pengujian dengan standar industri
atau spesifikasi proyek. Jika mortar memenuhi atau melampaui standar yang ditetapkan, ini
menunjukkan bahwa produk tersebut memiliki kualitas yang baik.

7. Rekomendasi Perbaikan:

Jika hasil pengujian menunjukkan kelemahan atau ketidaksesuaian dengan standar,


kesimpulan dapat digunakan untuk merumuskan rekomendasi perbaikan. Ini bisa melibatkan
penyesuaian formulasi campuran atau peningkatan proses produksi.

Kesimpulan pengujian kuat tekan mortar memainkan peran kunci dalam memastikan
keandalan dan keamanan struktur konstruksi. Hasilnya memberikan panduan bagi insinyur,
kontraktor, dan produsen untuk meningkatkan mutu dan efektivitas bahan konstruksi
DAFTAR PUSTAKA

https://www.bukabangunan.com/artikel/pengertian-mortar-119251
( diakses pada Sabtu , 11 November 2023 . Pukul : 19.30 wib )

https://text-id.123dok.com/document/dzx2r2mwq-mortar-lumpur-mortar-
kapur-mortar-semen-mortar-khusus.html.
( diakses pada Sabtu , 11 November 2023 . Pukul: 20.00 wib )

file:///C:/Users/user/Downloads/3420-7338-1-SM.pdf ( diakses pada


Minggu , 12 November 2023 . Pukul : 14.00 Wib )
https://dspace.uii.ac.id/bitstream/handle/123456789/2208/05.3%20bab
%203.pdf?sequence=7. ( diakses pada Minggu12 , 9 Oktober 2023 . Pukul
: 15.00 )

Anda mungkin juga menyukai