Disusun oleh:
Muhammad Ilham
336230034
FAKULTAS TEKNIK
2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami haturkan kehadirat Allah Swt. Yang telah melimpahkan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga kami bisa menyelesaikan karya ilmiah tentang “bahan tambah
admixture dan Additive .
Tidak lupa juga kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah turut
memberikan kontribusi dalam penyusunan karya ilmiah ini. Tentunya, tidak akan bisa
maksimal jika tidak mendapat dukungan dari berbagai pihak.
Sebagai penyusun, kami menyadari bahwa masih terdapat kekurangan, baik dari
penyusunan maupun tata bahasa penyampaian dalam karya ilmiah ini. Oleh karena itu,
kami dengan rendah hati menerima saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat
memperbaiki karya ilmiah ini.
Kami berharap semoga karya ilmiah yang kami susun ini memberikan manfaat dan juga
inspirasi untuk pembaca.
PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
Adapun tujuan dari di buat nya makalah ini adalah untuk menambah wawasan tentang
mortar dan cara pengujian mortar pada beton pada dunia Teknik sipil
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
1. MORTAR LUMPUR
Mortar lumpur ini dibuat dari campuran air, tanah liatlumpur, dan agregat halus.
Perbandingan campuran bahan-bahan tersebut harus tepat untuk memperoleh adukan yang
kelecakannya baik dan mandapatkan mortar setelah keras yang baik pula. Terlalu sedikit
agregat halus berarti terlalu banyak tanah liat menghasilkan mortar yang cenderung retak-
retak setelah mengeras karena susutan pengeringannya besar. Terlalu banyak agregat halus
berarti sedikit tanah liat menyebabkan adukan kurang plastis. Mortar lumpur ini dipakai
untuk bahan dinding tembok atau bahan tungku api di pedesaan.
2. MORTAR KAPUR
Mortar kapur dibuat dari campuran air, kapur, dan agregat halus dulu ditambahkan serbuk
bata merah, sebagai pozolan. Kapur dan agregat halus mula- mula dicampur dalam keadaan
kering, kemudian ditambahkan air. Air diberikan secukupnya agar diperoleh adukan yang
kelecakannya baik. Selama proses pengerasan kapur mengalami susutan, sehingga jumlah
agregat halus umumnya dipakai 2 atau 3 kali volume kapur. Mortar ini biasa dipakai untuk
perekat bata merah pada dinding tembok bata, atau perekat antarbatu pada pasangan batu.
3. MORTAR SEMEN
Mortar semen dibuat dari campuran air, semen portland, dan agregat halus dalam
perbandingan campuran yang tepat. Perbandingan antara volume semen dan volume agregat
halus berkisar antara 1 : 2 dan 1 : 8. Mortar ini kekuatannya lebih besar daripada mortar
lumpur atau mortar kapur, oleh karena itu biasa dipakai untuk tembok, pilar, kolom atau
bagian bangunan lain yang menahan beban. Karena mortar semen ini lebih rapat air
dibandingkan dengan 2 mortar sebelumnya maka juga dipakai untuk bagian luar bangunan
dan atau bagian bangunan yang berada di bawah tanah terkena air tanah.
4. MORTAR KHUSUS
Mortar khusus dibuat dengan menambahkan bahan khusus pada mortar semen dan khusus di
atas dengan tujuan tertentu. a Mortar ringan Diperoleh dengan menambahkan asbestos fibers,
jute fibres serat rami, butir-butir kayu, serbuk gergajian kayu, dan sebagainya. Mortar ini baik
untuk bahan isolasi panas atau peredam suara. b Mortar tahan api Diperoleh dengan
menambahkan bubuk bata api dengan aluminous cement, dengan perbandingan volume satu
aluminous cement dan dua bubuk bata api. Mortar ini biasa dipakai untuk tungku api dan
sebagainya.
Fungsi utama mortar adalah untuk memberikan kekuatan struktural pada dinding, lantai, atau
konstruksi lainnya dengan mengisi celah-celah antara bahan bangunan. Selain itu, mortar
juga membantu dalam menyelesaikan permukaan dan memperbaiki kekurangan atau
ketidakrataan dalam bahan bangunan. Berikut fungsi-fungsi mortar dalam sebuah bangunan:
1. Perekat
Fungsi utama mortar adalah sebagai bahan perekat yang mengikat bahan bangunan seperti
batu bata, batu, atau blok beton. Mortar digunakan untuk mengisi celah-celah antara bahan
bangunan dan membentuk ikatan kuat di antara mereka. Ini memungkinkan konstruksi untuk
menjadi satu kesatuan yang kokoh dan stabil.
2. Penyelesaian Permukaan
Mortar juga digunakan untuk mengisi ketidakrataan pada permukaan bahan bangunan, seperti
pada dinding bata atau blok beton. Mortar dapat diterapkan secara merata untuk memberikan
permukaan yang lebih halus dan rata. Hal ini membantu dalam penyelesaian estetika
konstruksi dan memudahkan aplikasi lapisan penutup seperti cat atau plester.
3. Transfer Beban
Mortar berfungsi sebagai media untuk mentransfer beban secara merata di antara bahan
bangunan yang saling berkontak. Ketika ditempatkan dengan benar, mortar dapat menyebar
dan mendistribusikan beban yang diterapkan pada struktur, menjaga kestabilan dan kekuatan
konstruksi secara keseluruhan.
4. Tahan Air
Mortar dapat membantu mencegah infiltrasi air ke dalam konstruksi. Ketika diterapkan
dengan baik, mortar membentuk lapisan yang relatif kedap air di antara bahan bangunan. Ini
membantu dalam menjaga kekeringan dan mengurangi risiko kerusakan akibat kelembaban
dan kebocoran air.
Mortar yang kuat dan kokoh membantu meningkatkan ketahanan struktur terhadap getaran
dan guncangan. Mortar yang berkualitas baik membantu meneruskan energi getaran dan
guncangan secara merata melalui konstruksi, mengurangi risiko keretakan atau kerusakan
pada bahan bangunan.
Mortar adalah campuran bahan yang digunakan untuk mengikat batu bata atau blok
bangunan, serta untuk menutupi dan mengisi celah antara material bangunan tersebut. Bahan-
bahan campuran mortar umumnya terdiri dari tiga komponen utama: agen perekat (binder),
agregat, dan air. Berikut adalah beberapa bahan yang sering digunakan untuk membuat
mortar:
Bahan Perekat (Binder):
1. Cement (semen): Portland cement adalah jenis semen yang umum digunakan. Ada
juga jenis-jenis semen lainnya, seperti semen hidraulis atau semen tahan asam, yang
dapat digunakan tergantung pada kebutuhan konstruksi.
2. Lime (kapur): Kapur hidup atau kapur mati dapat digunakan sebagai agen perekat.
Kapur sering kali digunakan dalam mortar tradisional.
Agregat:
1. Pasir: Pasir adalah agregat yang umum digunakan dalam mortar. Pemilihan pasir yang
tepat dapat mempengaruhi kekuatan dan tekstur mortar.
2. Kerikil atau batu pecah: Untuk mortar yang lebih kuat, dapat ditambahkan kerikil atau
batu pecah ke dalam campuran sebagai agregat kasar.
Air:
1. Air bersih: Air digunakan untuk mencampurkan bahan-bahan di atas menjadi mortar.
Proporsi air yang tepat penting untuk mencapai konsistensi yang sesuai.
Pengujian kuat tekan mortar merupakan bagian penting dari evaluasi kualitas material
konstruksi. Berikut ini adalah bahan dan alat yang umumnya digunakan dalam proses
pengujian kuat tekan mortar:
BAHAN :
1. Mortar
Mortar yang akan diuji. Campuran mortar biasanya terdiri dari semen, pasir, dan air.
ALAT :
1. Mold (Cetakan)
Cetakan digunakan untuk membentuk mortar menjadi bentuk silinder atau kubus sesuai
dengan standar pengujian. Cetakan dapat terbuat dari logam atau plastik.
Digunakan untuk memadatkan mortar ke dalam cetakan. Pemadat bisa berupa alat pemadat
manual atau alat pemadat otomatis.
3. Timbangan
Untuk mengukur jumlah bahan yang digunakan dalam campuran mortar dengan presisi.
Mesin atau alat yang digunakan untuk mencampur mortar secara homogen.
Alat uji kuat tekan, seperti alat uji tekan hidrolik. Alat ini digunakan untuk memberikan
beban pada spesimen mortar dan mengukur kuat tekan yang dihasilkan.
Pelat yang digunakan untuk mendistribusikan beban pada spesimen mortar yang diuji. Ini
membantu memastikan bahwa beban diterapkan dengan merata.
Digunakan untuk merekam data selama pengujian, termasuk beban yang diterapkan dan
deformasi yang terjadi pada spesimen.
9. Termometer:
Untuk memonitor suhu selama proses pencampuran dan pengujian. Suhu dapat memengaruhi
waktu pengerasan dan kinerja mortar.
Pita pengukur atau jangka sorong untuk mengukur dimensi spesimen mortar dengan akurasi.
Termasuk sarung tangan, kacamata pengaman, dan perlengkapan keselamatan lainnya sesuai
dengan standar keamanan kerja.
Pastikan untuk mengikuti prosedur standar pengujian yang berlaku dan mengacu pada
spesifikasi tertentu yang sesuai dengan standar industri atau lembaga pengujian.
TAHAPAN PENGUJIAN
Pengujian kuat tekan mortar adalah suatu proses penting dalam industri konstruksi untuk
menentukan daya tahan atau kekuatan tekan suatu campuran mortar. Berikut adalah langkah-
langkah umum yang dilakukan dalam proses pengujian kuat tekan mortar secara detail:
Langkah-langkah ini dapat bervariasi tergantung pada standar dan spesifikasi yang berlaku di
lokasi atau proyek tertentu. Pastikan selalu mengikuti prosedur yang ditetapkan oleh
organisasi atau lembaga yang mengatur industri konstruksi.
BAB III
KESIMPULAN
Proses pengujian kuat tekan mortar adalah langkah penting dalam menilai kualitas dan
kekuatan material konstruksi. Berikut adalah beberapa kesimpulan yang dapat diambil
setelah melakukan pengujian kuat tekan mortar:
Pengujian kuat tekan memberikan informasi mengenai kemampuan mortar untuk menahan
tekanan. Hasil pengujian ini dinyatakan dalam satuan tekanan (misalnya, Megapascal atau
PSI) dan dapat digunakan untuk menentukan apakah mortar tersebut memenuhi standar
kekuatan yang diperlukan untuk aplikasi konstruksi tertentu.
3. Karakteristik Pecah:
Pada saat mortar mengalami kegagalan, karakteristik pecah dapat memberikan wawasan
tambahan. Beberapa mortar mungkin mengalami pecah mendatar, sementara yang lain
mungkin mengalami pecah vertikal. Pemahaman terhadap pola pecah ini dapat memberikan
informasi tentang sifat-sifat mekanis mortar.
Pengujian dapat digunakan untuk mengevaluasi pengaruh perubahan proporsi bahan dalam
campuran mortar. Ini membantu untuk mengoptimalkan formulasi mortar guna mencapai
kekuatan yang diinginkan dengan efisien.
Hasil pengujian kuat tekan dapat digunakan sebagai alat kontrol mutu dalam proses produksi.
Ini membantu memastikan bahwa setiap batch mortar memenuhi spesifikasi yang ditetapkan
sebelum digunakan dalam proyek konstruksi.
Kesimpulan dapat dibuat dengan membandingkan hasil pengujian dengan standar industri
atau spesifikasi proyek. Jika mortar memenuhi atau melampaui standar yang ditetapkan, ini
menunjukkan bahwa produk tersebut memiliki kualitas yang baik.
7. Rekomendasi Perbaikan:
Kesimpulan pengujian kuat tekan mortar memainkan peran kunci dalam memastikan
keandalan dan keamanan struktur konstruksi. Hasilnya memberikan panduan bagi insinyur,
kontraktor, dan produsen untuk meningkatkan mutu dan efektivitas bahan konstruksi
DAFTAR PUSTAKA
https://www.bukabangunan.com/artikel/pengertian-mortar-119251
( diakses pada Sabtu , 11 November 2023 . Pukul : 19.30 wib )
https://text-id.123dok.com/document/dzx2r2mwq-mortar-lumpur-mortar-
kapur-mortar-semen-mortar-khusus.html.
( diakses pada Sabtu , 11 November 2023 . Pukul: 20.00 wib )