Anda di halaman 1dari 12

PRAKATA

Puji syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas
rahmat-Nyalah saya mampu menyelesaikan makalah ini dengan baik. Adapun
penyusunan makalah ini melalui proses yang cukup lama, yaitu sekitar 5 minggu
berturut-turut dimulai sejak tanggal 21 Oktober 2014.

Makalah tentang Peranan Pasir sebagai Material Konstruksi di Jakarta


Dewasa Ini disusun dengan tujuan untuk melengkapi persyaratan mengikuti ujian
akhir semester (UAS) dan diharapkan melalui makalah ini, saya selaku penulis dapat
lebih memahami kaidah Bahasa Indonesia dan mampu menerapkan metode penulisan
karya ilmiah dengan konsisten.

Saya mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu
saya dalam proses penyusunan makalah ini, khususnya kepada dosen Bahasa
Indonesia yang bersedia membimbing dan mengarahkan saya dalam penyusunan
makalah ini.

Semoga penyusunan makalah ini dapat mmemberikan inspirasi bagi penulis


lain.

Jakarta, 25 November 2014

Astrid Dwi Lestari


DAFTAR ISI
PRAKATA ............................................................................................................... i
DAFTAR ISI ........................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ................................................................................................. 3
1.2 Rumusan Masalah ............................................................................................ 3
1.3 Tujuan .............................................................................................................. 4
1.4 Kerangka Teori................................................................................................. 4
1.5 Sumber Data ..................................................................................................... 5
1.6 Metode dan Teknik ........................................................................................... 5

BAB II PERANAN PASIR SEBAGAI MATERIAL KONSTRUKSI DI


JAKARTA DEWASA INI
2.1 Definisi Pasir dan Material Konstruksi ............................................................. 6
2.2 Klasifikasi Pasir ................................................................................................. 6
2.3 Pasir Sebagai Material Konstruksi .................................................................... 7
2.3.1 Persyaratan Pasir yang Bagus sebagai Material Konstruksi ........................ 8
2.3.2 Peranan Pasir dalam Material Konstruksi .................................................... 9
2.4 Pengujian Pasir ................................................................................................ 10

BAB III SIMPULAN DAN SARAN


3.1 Simpulan .......................................................................................................... 11
3.2 Saran ................................................................................................................ 11

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................ 12


BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pasir merupakan material utama yang digunakan dari mulai struktur
konstruksi hingga non struktur, digunakan sebagai material urugan, material mortar
atau spesi dan material campuran bahan beton yaitu campuran beton bertulang.

Oleh karena pentingnya pasir sebagai material konstruksi, saya mengambil


judul tersebut untuk mengetahui lebih dalam penerapan dan pemanfaatan pasir dalam
material konstruksi. Diharapkan adanya pembahasan mengenai topik ini dapat
menambah pengetahuan bagi orang lain.

Sumber data yang saya gunakan adalah dari referensi buku, majalah, surat
kabar, jurnal, dan internet. Saya akan mencoba menelaah lebih jauh aplikasi dan
peranan pasir dalam material konstruksi.

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan topik tentang Peranan Pasir sebagai Material Konstruksi di
Jakarta Dewasa Ini, beberapa hal yang perlu diungkap dalam penelitian ini sebagai
berikut.

1) Apa yang dimaksud dengan pasir dan material konstruksi?


2) Bagaimana klasifikasi dari pasir?
3) Apa saja persyaratan pasir yang bagus sebagai material konstruksi?
4) Apa saja peranan pasir dalam material konstruksi?
5) Bagaimana cara pengujian pasir?
1.3 Tujuan
Berkenaan dengan permasalahan pada 1.2 di atas, tujuan penelitian tentang
Peranan Pasir sebagai Material Konstruksi di Jakarta Dewasa Ini adalah

1) ingin menjelaskan definisi pasir dan material konstruksi;


2) ingin menjelaskan tentang klasifikasi pasir;
3) ingin mengetahui persyaratan pasir yang bagus untuk material konstruksi;
4) ingin menguraikan peranan pasir dalam material konstruksi;
5) ingin mengetahui bagaimana cara pengujian pasir.

1.4 Kerangka Teori


Material konstruksi meliputi seluruh bahan yang dibutuhkan untuk
menyelesaikan bagian pekerjaan pada suatu proses konstruksi. Menurut Rollings
(1996:20) material yang digunakan dalam konstruksi dapat digolongkan dalam dua
bagian besar yaitu: 1. Consumable Material, merupakan material yang pada akhirnya
akan menjadi bagian dari struktur fisik bangunan, misalnya: semen, pasir, krikil, batu
bara, besi tulangan, baja dan lain lain. 2. Non-Consumable Material, merupakan
material penunjung dalam proses konstruksi, dan bukan merupakan bagian fisik
bangunan setelah bangunan tersebut selesai, misalnya: perancah, bekisting, dan
dinding penahan sementara.

Sementara itu, salah satu material konstruksi adalah agregat, yang ditegaskan
bahwa agregat merupakan butir-butir batu pecah, kerikil, pasir, atau mineral lain,
baik berasal dari alam maupun buatan yang berbentuk mineral padat berupa ukuran
besar maupun kecil atau fragmen-fragmen (Soepanji,1991:12).

Dalam hubungan itu, agregat terbagi menjadi dua, yaitu agregat kasar dan
agregat halus. Pasir adalah agregat halus yang merupakan contoh bahan material
butiran. Butiran pasir umumnya berukuran antara 0,0625 sampai 2 milimeter. Materi
pembentuk pasir adalah silicon oksida, tetapi di beberapa pantai tropis dan subtropis
umumnya dibentuk dari batu kapur. (http://id.wikipedia.org/wiki/pasir/10/11/2014).
Berdasarkan asal-usulnya, pasir dapat dikelompokkan menjadi dua kategori.
Pertama adalah pasir alam, yaitu pasir yang bersumber dari gunung, sungai, pasir
laut, bekas rawa, dan pasir galian. Kedua adalah pasir fabrikasi, yaitu pasir yang
didapatkan dari penggilingan bebatuan yang kemudian diolah dan disaring sesuai
dengan ukuran maksimum dan minimum agregat halus. Sehubungan dengan itu,
seorang dosen Panas Bumi dan Gunung Api Institut Teknologi Bandung memberikan
pendapat mengenai penggunaan pasir gunung api untuk bahan pembuatan beton.
Berikut yang dikemukakan pendapat dosen yang bernama Nasution (2010:6)
mengenai hal tersebut.

Pasir gunung api juga memiliki kandungan lempung yang sangat sedikit.
Selain membuat beton semakin kuat, sedikitnya lempung juga akan
meningkatkan daya tahan beton dan membuat tingkat kekeroposan beton
lebih rendah.

Jika ingin mengetahui baik atau tidaknya suatu pasir, Ricardo dan Imron
(2014:21) mengatakan bahwa pasir yang baik dari segi kualitasnya adalah dengan
melihat pasir tersebut tidak ada campuran seperti ampas pasir.

1.5 Sumber Data


Data-data yang saya sajikan dalam makalah ini merupakan data-data
yang bersumber dari buku-buku, majalah, surat kabar, jurnal, dan internet yang
berhubungan dengan topik yang saya angkat.

1.6 Metode dan Teknik


Dengan bertolak dari topik yang saya angkat pada karya ilmiah ini, metode
penelitian yang saya gunaka adalah metode tinjauan pustaka. Adapun teknik yang
saya gunakan adalah mengunjungi perpustakaan dan pencarian melalui internet.
BAB II

PERANAN PASIR SEBAGAI MATERIAL KONSTRUKSI DI JAKARTA


DEWASA INI

2.1 Definisi Pasir dan Material Konstruksi


Pasir merupakan batuan halus yang terdiri dari butiran sebesar 0,14-5 mm
yang di dapat dari hasil disintegrasi (penghancuran) batuan alam (natural sand) atau
dapat juga dengan memecahnya (artificial sand), tergantung dari kondisi
pembentukan terjadinya. Pasir yang baik harus bebas bahan organik,lempung,
partikel yang lebih kecil dari saringan no.100 atau bahan-bahan lain yang dapat
merusak campuran beton. Variasi ukuran dalam suatu campuran harus mempunyai
gradasi yang baik, yang sesuai dengan standar analisis saringan dari ASTM
(American Society of Testing and Materials). Untuk beton penahan radiasi, serbuk
baja halus dan serbuk besi pecah digunakan sebagai agregat halus.

Sedangkan material konstruksi meliputi seluruh bahan yang dibutuhkan untuk


menyelesaikan bagian pekerjaan dalam satu kesatuan pekerjaan pada suatu proses
konstruksi. Material konstruksi sangat penting dalam menghasilkan produk
konstruksi yang berkualitas tinggi. Pengelolaan komoditas material jasa konstruksi
yang baik adalah suatu keharusan guna menjamin ketersediaan material yang cukup
untuk pelaksanaan proyek konstruksi.

2.2 Klasifikasi Pasir


Adapun tipe daripada agregat halus tersebut adalah :

1. P a s i r G a l i a n : Pasir ini diperoleh langsung dari permukaan tanah atau


dengan cara menggali. Bentuk pasir ini biasanya tajam, bersudut, berpori dan
bebas dari kandungan garam walaupun biasanya harus dibersihkan dari
kotoran tanah dengan jalan dicuci terlebih dahulu.
2. P a s i r S u n g a i : Pasir ini diperoleh langsung dari dasar sungai, yang pada
umumnya berbutir halus, bulat-bulat akibat proses gesekan. Daya lekatan
antar butiran agak kurang karena bentuk butiran yang bulat.

3. P a s i r L a u t : Pasir laut adalah pasir yang diambil dari pantai. Butir-


butirnya halus dan bulat karena gesekan. Pasir ini merupakan pasir yang
jelek karena mengandung banyak garam. Garam ini menyerap kandungan air
dari udara dan mengakibatkan pasir selalu agak basah serta menyebabkan
pengembangan volume bila dipakai pada bangunan. Selain dari garam ini
mengakibatkan korosi terhadap struktur beton, oleh karena itu pasir laut
sebaiknya tidak dipakai.

2.3. Pasir Sebagai Material Konstruksi


Pasir mempunyai berbagai jenis dan setiap jenis mempunyai fungsi dan
kegunaannya masing-masing. Jika salah mengaplikasikannya maka akan
berpengaruh pada kekuatan suatu konstruksi. Lebih fatal lagi jika kesalahan aplikasi
pada struktur bangunan. Dalam dunia konstruksi, pasir merupakan material utama
yang digunakan pada hampir setiap konstruksi bangunan, dari mulai struktur hingga
non struktur. Pasir digunakan sebagai:

1. Material urugan/pasir urug, yaitu pasir urug bawah pondasi, pasir urug bawah
lantai, pasir urug di bawah pasangan paving block.
2. Material mortar atau spesi/pasir pasangan, yaitu digunakan sebagai adukan
untuk lantai kerja, pasangan pondasi batu kali, pasangan dinding bata, spesi
untuk pemasangan keramik lantai dan keramik dinding, spesi untuk pasangan
batu alam, plesteran dinding.
3. Material campuran beton/pasir cor, yaitu untuk campuran beton bertulang
maupun tidak bertulang, bisa kita jumpai dalam struktur pondasi beton bertulang,
sloof, lantai, kolom, plat lantai, cor dak, ring balok, dan lain-lain.
2.3.1. Persyaratan Pasir yang Bagus sebagai Material Konstruksi
Pada prinsipnya semua pasir dari sumber manapun harus dilakukan
pengolahan sebelum diaplikasikan sebagai material konstruksi. Pasir harus dicuci
dari kotoran untuk menghilangkan kandungan-kandungan organik yang terkandung
di dalam pasir dan harus dilakukan penyaringan sesuai dengan gradasi yang
disyaratkan. Persyaratan Pasir Yang Bagus Sebagai Material Konstruksi menurut
standar nasional Indonesia (SKSNI-S-04-1989-F:28) disebutkan mengenai
persyaratan pasir agregat halus yang baik sebagai bahan bangunan sebagai berikut:

1. Agregat halus harus terdiri dari butiran yang tajam dan keras dengan indeks
kekerasan < 2,2.
2. Sifat kekal apabila diuji dengan larutan jenuh garam sulfat sebagai berikut:
Jika dipakai natrium sulfat bagian hancur maksimal 12%
Jika dipakai magnesium sulfat bagian halus maksimal 10%
Tidak boleh mengandung lumpur lebih dari 5% dan jika lebih dari 5%
maka pasir harus dicuci.
Pasir tidak boleh mengandung bahan-bahan organic terlalu banyak,
yang harus dibuktikan dengan percobaan warna Abrans-Harder
dengan larutan jenuh NaOH 3%
Susunan besar butir pasir mempunyai modulus kehalusan antara 1,5
sampai 3,8 dan terdiri dari butir-butir yang beraneka ragam.
Untuk beton dengan tingkat keawetan yang tinggi reaksi pasir
terhadap alkali harus negatif.
Pasir laut tidak boleh digunakan sebagai agregat halus untuk semua
mutu beton kecuali dengan petunjuk dari lembaga pemerintahan.
3. Syarat batas gradasi pasir

Ukuran saringan Prosentase lolos saringan


(mm) Daerah 1 Daerah 2 Daerah 3 Daerah 4
10,00 100 100 100 100
4,80 90-100 90-100 90-100 95-100
2,40 60-95 75-100 85-100 95-100
1,20 30-70 55-90 75-100 90-100
0,60 15-34 35-59 60-79 80-100
0,30 5-20 8-30 12-40 15-50
0,15 0-10 0-10 0-10 0-15
Tabel Batasan Susunan Butiran Agregat Halus

Keterangan:
Daerah I : pasir kasar
Daerah II : pasir agak kasar
Daerah III : pasir agak halus
Daerah IV : pasir halus

2.3.2. Peranan Pasir dalam Material Konstruksi


Agregat adalah butiran mineral yang berfungsi sebagai bahan pengisi
dalam campuran mortar (adukan) dan beton.Atau didefinisikan sebagai
bahan yang dipakai sebagai pengisi,dipakai bersama dengan bahan perekat dan
membentuk suatu massa yang keras, padat bersatu yang disebut beton.

Selain seperti diuraikan diatas, fungsi utama agregat halus adalah


sebagai bahan pengisi diantara agregat kasar, sehingga ikatan menjadi lebih kuat.

Pasir di dalam campuran beton sangat menentukan kemudahan pengerjaan


(workability), kekuatan (strengh), dan tingkat keawetan (durability) dari beton yang
dihasilkan. Untuk memperoleh hasil beton yang seragam, mutu pasir harus benar-
benar dikendalikan. Oleh karena itu, pasir sebagai agregat halus harus benar-benar
memenuhi gradasi dan persyaratan yang ditentukan.

2.4 Pengujian Pasir


a. Kadar Lumpur dalam pasir berdasarkan volume.
Peralatan : gelas ukur 500 mm, benda uji : 250 ml pasir

b. Kadar Lumpur dalam pasir berdasarkan berat.


Peralatan : Oven pengering, benda uji 1000 gram pasir

c. Kotoran Organis.
Dengan Larutan NaOH., Benda uji 130 ml pasir + 3% larutan NaOH.
Dilihat perubahan warnanya.

d. Berat Jenis/Specific Gravity dan Penyerapan.


Peralatan : piknometer.

e. Gradasi / Sieve Analysis / Test Ayakan.


Untuk mengetahui gradasi pasir dan modulus kehalusan dari pasir.

f. Berat Isi / Unit Weight.


Untuk mengkonversi berat ke volume atau sebaliknya.

g. Kadar Air.
BAB III

SIMPULAN DAN SARAN

3.1. Simpulan
Material konstruksi meliputi seluruh bahan yang dibutuhkan untuk
menyelesaikan bagian pekerjaan dalam satu kesatuan pekerjaan pada suatu proses
konstruksi. Dalam dunia konstruksi, pasir merupakan material utama yang digunakan
dari mulai struktur konstuksi hingga non struktur digunakan sebagai material urugan,
material mortar atau spesi dan material campuran beton yaitu untuk campuran beton
bertulang.
Pasir merupakan batuan halus yang terdiri dari butiran sebesar 0,14-5 mm
yang di dapat dari hasil disintegrasi (penghancuran) batuan alam (natural sand) atau
dapat juga dengan memecahnya (artificial sand), tergantung dari kondisi
pembentukan terjadinya. Tipe daripada pasir dibagi menjadi tiga, yaitu pasir galian,
pasir sungai, dan pasir laut.
Pasir merupakan bahan yang dipakai sebagai pengisi, dipakai bersama
dengan bahan perekat dan membentuk suatu massa yang keras, padat bersatu yang
disebut beton. Pasir di dalam campuran beton sangat menentukan kemudahan
pengerjaan (workability), kekuatan (strengh), dan tingkat keawetan (durability) dari
beton yang dihasilkan. Untuk memperoleh hasil beton yang seragam, mutu pasir
harus benar-benar dikendalikan. Oleh karena itu, pasir sebagai agregat halus harus
benar-benar memenuhi gradasi dan persyaratan yang ditentukan.

3.2. Saran
Demikian tulisan ini saya buat. Penulis sadar akan banyaknya kekurangan
dan jauh dari hal sempurna. Masih banyak kesalahan dari makalah ini. Penulis juga
membutuhkan kritik dan saran agar bisa menjadikan motivasi bagi penulis agar
kedepan bisa lebih baik lagi. Terima kasih juga saya ucapkan kepada segala pihak
yang telah membantu hingga makalah ini dapat saya selesaikan.
DAFTAR PUSTAKA

Nasution, Asnawir.2010.Pasir dan Abu Vulkanik Bernilai Ekonomi. Dalam


Kompas. 8 November: Jakarta.

Ricardo, Seva dan Imron. 2014. Tips Memilih Pasir untuk Bahan Bangunan.
Dalam Majalah Teknik: Cremona No. 10 (September, V). Jakarta: PT
Dwitama Arsimedia.

Rollings, Marian P. 1996. Geotechnical Materials in Construction. New York: The


McGraw-Hill Companies, Inc.

Soepanji, Budi Susilo. 1991. Mekanika Tanah. R.F. Craig. 1987. Soil Mechanics.
Jakarta: Penerbit Erlangga.

(Sumber: http://id.wikipedia.org/wiki/pasir/10/11/2014)

Anda mungkin juga menyukai