Anda di halaman 1dari 56

Aplikasi Kajian Geoteknik Pada

Pekerjaan Infrastruktur Bangunan


Struktur Tinggi
Dr. Yerry Kahaditu Firmansyah

Surabaya, Maret 2022


Introduction

Kajian geoteknik sangat penting untuk dilakukan dengan baik dan tepat.
Hal ini karena pembangunan apapun, terutama gedung pasti akan mempengaruhi kondisi tanah di bawah dan
sekitarnya.
Overview Permasalahan Tanah
1. Keadaan tanah di sekitar pondasi (1/2)
1. Keadaan tanah di sekitar pondasi (2/2)

Differential Settlement caused by variable soil types


2. Keadaan pembangunan sekitar lokasi

Differential settlements between adjacent buildings


Keruntuhan Struktur Bangunan Bawah

Distrik Minhang kota Shanghai, China. (2009)


Keruntuhan Struktur Bangunan Bawah
Keruntuhan Struktur Bangunan Bawah
Keruntuhan Struktur Bangunan Bawah
S ettlement pada Pondasi
S ettlement pada Rumah Tinggal
S ettlement pada Rumah Tinggal
S ettlement pada Rumah Tinggal
Jenis-jenis settlement
Kajian Geoteknik untuk Gedung: Pra-konstruksi
Kajian Geoteknik untuk Gedung: Pra-konstruksi

Survei Lapangan Perbaikan Tanah Desain Pondasi


Desain Pondasi

Pondasi yang biasa digunakan


pada bangunan tinggi adalah
pondasi dalam, karena beban
yang cenderung besar
dibanding bangunan lain
seperti rumah tinggal.

Pondasi dalam adalah jenis


pondasi yang meneruskan
beban dari struktur atas
langsung menuju lapisan
tanah keras atau batuan yang
berada jauh di permukaan.
Desain Pondasi: Bored-Pile

Tiang pondasi dibangun dengan mengebor lubang di tanah hingga


kedalaman yang disyaratkan, kemudian mengisi lubang tersebut
dengan beton.

Kelebihan:
• Dapat dengan mudah menyesuaikan kedalaman tiang bor dengan
desain sejak awal.
• Dapat diperpanjang hingga kedalaman di bawah lapisan tanah
tertentu.
• Mengurangi kebutuhan penggalian dan pengurugan kembali.
• Mengurangi risiko mengganggu lingkungan sekitar.

Kekurangan:
• Memerlukan survey tanah yang akurat untuk menghindari
pengeboran di tanah yang terpolusi
• Salah satu proses kegiatan yang sangat lambat
• Memerlukan material penahan untuk melindungi hasil pengeboran
pada tanah lunak.
Desain Pondasi: Driven-Pile

Tiang pancang dipancang menggunakan pile hammer.

Kelebihan:
• Tiang pancang dapat dimanufaktur sesuai spesifikasi dalam
berbagai ukuran dan bentuk dengan konsisten
• Tiang pancang yang dipancang dapat membantu pemadatan
tanah di sekitar area pemancangan
• Hasil pekerjaan rapi
• Hanya memerlukan pengawasan yang ringan
• Membutuhkan jauh lebih sedikit tempat penyimpanan

Kekurangan:
• Harus memiliki perkuatan yang cukup untuk menahan tegangan
dan regangan saat pemindahan dan pemancangan
• Memerlukan perencanaan transportasi dan instalasi yang matang
• Memerlukan penggunaan alat berat
• Jika kedalaman yang disyaratkan pada desain tidak sesuai dengan
kelipatan panjang tiang, maka harus dilakukan pemotongan
Pemilihan Tipe Pondasi (1/2)

Beban yang akan ditopang Jenis tanah

Kedalaman pemancangan

Karakter struktur
Ketersediaan material
Pemilihan Tipe Pondasi (2/2)

Faktor kerusakan tiang pancang

Kemudahan perbaikan
Biaya dan ketersediaan dana
Survei Lapangan: Sondir

Sondir merupakan salah


satu pengujian lapangan
yang bertujuan untuk
mengetahui profil atau
pelapisan (stratifikasi)
tanah dan daya
dukungnya.

Stratifikasi tanah dan


daya dukung dapat
diketahui dari kombinasi
hasil pembacaan
tahanan ujung dan
gesekan selimutnya.
Survei Lapangan: Boring

Boring dilakukan dengan tujuan


untuk mengetahui pelapisan
tanah, pengambilan Undisturbed
Sample (UDS) dan mengetahui
parameter tanah dari hasil uji
lapangan seperti Standard
Penetration Test (SPT).

Metode boring untuk investigasi


geoteknik adalah Auger boring
dan core drilling .

Core drilling Auger boring


Survei Lapangan: S tandard Penetration Test (SPT)

SPT adalah metode pengujian dengan memancangkan


sebuah Split Spoon Sampler dengan diameter 50 mm
dan panjang 500 mm.

Uji Standard Penetration Test (SPT) dilakukan pada


setiap lubang bor teknik dengan interval pengujian
setiap 2,0 m.

Pada uji SPT, indikasi tanah keras diartikan sebagai


lapisan tanah dengan nilai SPT di atas 50 pukulan atau
30,0 cm sebanyak 3 (tiga) kali pada 3 (tiga) kedalaman
berturut turut.
Kajian Geoteknik untuk Gedung: Masa
Pelaksanaan
Pile Integrity Test (PIT) (1/2)

Pile Integrity Test (PIT) adalah pengujian non-destruktif untuk memeriksa keutuhan tiang pancang.
Metode ini dapat mendeteksi kerusakan tiang pancang seperti keretakan, patahan dan sambungan yang kurang
sempurna, dan perubahan diameter tiang (necking/bulging) pada pondasi tiang bor dan memperkirakan panjang tiang.
Pile Integrity Test (PIT) (2/2)

PIT dilakukan dengan menggunakan sebuah handheld hammer atau instrumented hammer dan accelerometer yang
sangat sensitif pada kepala tiang. Tumbukan dilakukan dengan menggunakan palu yang berkepala lunak, sehingga
tiang tidak mengalami deformasi yang berarti dan tetap berada dalam keadaan elastis. Pukulan pada kepala tiang
menghasilkan stress-wave yang bergerak dari kepala ke ujung tiang. Jika material tiang adalah homogen, maka
gelombang akan berjalan pada kecepatan yang konstan. Bila stress-wave mendapatkan adanya gangguan misalnya:
retakan, perubahan penampang tiang, adanya sambungan, dan lain-lain, maka gelombang akan dipantulkan kembali ke
kepala tiang.
Pile Driving Analyser (PDA)

Pile Driving Analyser merupakan sebuah pengujian


dinamik menggunakan metode wave analisis atau
biasa di sebut dengan re-strike test sesuai dengan
karakteristik pengujian, pengujian tersebut
menggunakan pemukulan secara berulang-ulang pada
pondasi tiang pancang yang sedang dipancang.
KODEN Test

Recorder Unit Winch Unit


Koden test adalah pengujian diameter dan ketinggian vertikal sebuah lubang yang dibuat dengan
memanfaatkan pantulan gelombang ultrasonik pada dinding pengeboran. Metode ini dilakukan
dengan menjatuhkan instrumen ke dalam lubang tiang hingga dasar. Instrumen akan mengirimkan
gelombang ultrasonik ke dinding tiang dan diterima oleh recorder unit, untuk kemudian dianalisis.
S tatic Loading Test (SLT)
Static Loading Test adalah pengujian
tiang pancang tunggal untuk
BLOK BETON mengukur pergerakan aksial tiang
yang diberi pembebanan secara aksial
1x1x1 M3 sesuai dengan beban rencana.
Pembebanan pada tiang dapat
PLATE FORM dilakukan dengan dua metode yaitu
dengan metode Kentledge dan
metode reaction pile.

Metode Kentledge dilakukan dengan


memberikan beban diatas kepala
tiang berupa beban benda mati,
TIANG PANCANG Sedangkan pengujian dengan metode
reaction pile dilakukan dengan
memanfaatkan tahanan friksi tiang
tiang ada disekitar untuk menahan
beban uji.
Kajian Geoteknik untuk Gedung: Pasca-konstruksi
Kajian Geoteknik untuk Gedung: Peralihan Fungsi Bangunan

Re-
calculated

Perkuatan Pondasi Perbaikan Pondasi


Soil Monitoring

Ilustrasi Skema Alat Piezometer

Piezometer adalah merupakan


Ilustrasi Skema Alat Inclinometer
sebuah alat ukur yang digunakan
Inclinometer adalah instrumen monitoring untuk mengukur tekanan yang
geoteknik yang memiliki fungsi membaca dihasilkan oleh fluida. Bagian
pergerakan tanah (kemiringan tanah). piezometer hanya meliputi sebuah
Instrumen ini dipasang di dalam pipa inclino tabung dengan salah satu sisi
dengan panjang lebih dari 20meter, pipa ini permukaannya terhubung ke bagian
bersifat elastis yang mampu melindungi yang akan diukur tekanannya.
istrumen pada saat ditanam di dalam tanah. Sementara itu, ujung lainnya terbuka.
Kajian Geoteknik untuk Gedung: Perbaikan Tanah
Pada Area Sekitar
Perbaikan Tanah: Stabilisasi Kimiawi

Stabilisasi dengan Semen Stabilisasi dengan Stabilisasi dengan Kapur


Bitumen
Perbaikan Tanah: Stabilisasi Mekanis

Stabilisasi mekanis adalah stabilisasi tanah dengan mengganti jenis tanah, mengatur
gradasi tanah, atau melakukan pemadatan.
CONTOH – CONTOH
PERMASALAHAN KONSTRUKSI
STRUKTUR BAWAH
1

Tiang Pancang Berpotensi


Tercabut
Terdapat Lensa Tanah

± 28 m

Data Tanah

Desain Gedung Tinggi


A or

A = Berpotensi tercabut
B = Memerlukan Preboring
Kegagalan Pondasi

Yun Tsui residential building, China Februari 2018


2

Penambahan Tiang Dalam


Akibat Berubahan Fungsi/Beban
Bangunan
Kantor Keuangan
Denah Pondasi Eksisting

Perhitungan reaksi upper


struktur
Penambahan
Spun Pile

Solusi
Menggunakan
Borepile
3

Terjadinya Likuifaksi
Likuifaksi (1/2)
• Tanah pasir lepas
• Jenuh air
• Terjadi akibat getaran (gempa)

48
Likuifaksi (2/2)

Liquefaction followed by foundation settlement

49
4

Heaving On Pile
Heaving on Pile

Pile heaving adalah kondisi terangkatnya kembali tiang pancang yang sudah selesai dipancang, akibat tekanan tanah
yang terjadi pada saat pemancangan titik pondasi berikutnya yang berdekatan, yang radiusnya tergantung dari sifat
tanah di lokasi pekerjaan. 51
5

Negative skin friction


Negative Skin Friction

Negative skin friction adalah suatu fenomena dimana terjadi penurunan tanah di sekitar tiang lebih besar
daripada penurunan tiang, kemudian timbul geseran antara selimut tiang dengan tanah ke arah bawah yang
menyebabkan tiang pancang tertarik ke bawah.
6

Pengaruh Desakan Akibat


Pondasi Dalam
Kegiatan pekerjaan pondasi Denah pondasi

Rekapitulasi Displacement Displacement


TERIMA KASIH

56

Anda mungkin juga menyukai