Kajian geoteknik sangat penting untuk dilakukan dengan baik dan tepat.
Hal ini karena pembangunan apapun, terutama gedung pasti akan mempengaruhi kondisi tanah di bawah dan
sekitarnya.
Overview Permasalahan Tanah
1. Keadaan tanah di sekitar pondasi (1/2)
1. Keadaan tanah di sekitar pondasi (2/2)
Kelebihan:
• Dapat dengan mudah menyesuaikan kedalaman tiang bor dengan
desain sejak awal.
• Dapat diperpanjang hingga kedalaman di bawah lapisan tanah
tertentu.
• Mengurangi kebutuhan penggalian dan pengurugan kembali.
• Mengurangi risiko mengganggu lingkungan sekitar.
Kekurangan:
• Memerlukan survey tanah yang akurat untuk menghindari
pengeboran di tanah yang terpolusi
• Salah satu proses kegiatan yang sangat lambat
• Memerlukan material penahan untuk melindungi hasil pengeboran
pada tanah lunak.
Desain Pondasi: Driven-Pile
Kelebihan:
• Tiang pancang dapat dimanufaktur sesuai spesifikasi dalam
berbagai ukuran dan bentuk dengan konsisten
• Tiang pancang yang dipancang dapat membantu pemadatan
tanah di sekitar area pemancangan
• Hasil pekerjaan rapi
• Hanya memerlukan pengawasan yang ringan
• Membutuhkan jauh lebih sedikit tempat penyimpanan
Kekurangan:
• Harus memiliki perkuatan yang cukup untuk menahan tegangan
dan regangan saat pemindahan dan pemancangan
• Memerlukan perencanaan transportasi dan instalasi yang matang
• Memerlukan penggunaan alat berat
• Jika kedalaman yang disyaratkan pada desain tidak sesuai dengan
kelipatan panjang tiang, maka harus dilakukan pemotongan
Pemilihan Tipe Pondasi (1/2)
Kedalaman pemancangan
Karakter struktur
Ketersediaan material
Pemilihan Tipe Pondasi (2/2)
Kemudahan perbaikan
Biaya dan ketersediaan dana
Survei Lapangan: Sondir
Pile Integrity Test (PIT) adalah pengujian non-destruktif untuk memeriksa keutuhan tiang pancang.
Metode ini dapat mendeteksi kerusakan tiang pancang seperti keretakan, patahan dan sambungan yang kurang
sempurna, dan perubahan diameter tiang (necking/bulging) pada pondasi tiang bor dan memperkirakan panjang tiang.
Pile Integrity Test (PIT) (2/2)
PIT dilakukan dengan menggunakan sebuah handheld hammer atau instrumented hammer dan accelerometer yang
sangat sensitif pada kepala tiang. Tumbukan dilakukan dengan menggunakan palu yang berkepala lunak, sehingga
tiang tidak mengalami deformasi yang berarti dan tetap berada dalam keadaan elastis. Pukulan pada kepala tiang
menghasilkan stress-wave yang bergerak dari kepala ke ujung tiang. Jika material tiang adalah homogen, maka
gelombang akan berjalan pada kecepatan yang konstan. Bila stress-wave mendapatkan adanya gangguan misalnya:
retakan, perubahan penampang tiang, adanya sambungan, dan lain-lain, maka gelombang akan dipantulkan kembali ke
kepala tiang.
Pile Driving Analyser (PDA)
Re-
calculated
Stabilisasi mekanis adalah stabilisasi tanah dengan mengganti jenis tanah, mengatur
gradasi tanah, atau melakukan pemadatan.
CONTOH – CONTOH
PERMASALAHAN KONSTRUKSI
STRUKTUR BAWAH
1
± 28 m
Data Tanah
A = Berpotensi tercabut
B = Memerlukan Preboring
Kegagalan Pondasi
Solusi
Menggunakan
Borepile
3
Terjadinya Likuifaksi
Likuifaksi (1/2)
• Tanah pasir lepas
• Jenuh air
• Terjadi akibat getaran (gempa)
48
Likuifaksi (2/2)
49
4
Heaving On Pile
Heaving on Pile
Pile heaving adalah kondisi terangkatnya kembali tiang pancang yang sudah selesai dipancang, akibat tekanan tanah
yang terjadi pada saat pemancangan titik pondasi berikutnya yang berdekatan, yang radiusnya tergantung dari sifat
tanah di lokasi pekerjaan. 51
5
Negative skin friction adalah suatu fenomena dimana terjadi penurunan tanah di sekitar tiang lebih besar
daripada penurunan tiang, kemudian timbul geseran antara selimut tiang dengan tanah ke arah bawah yang
menyebabkan tiang pancang tertarik ke bawah.
6
56