Anda di halaman 1dari 12

DI SUSUN OLEH :

KELOMPOK III

AMRI YUSRAN ( 160501001 )


M. ILHAM HABIBIE ( 160501036 )
MHD SOLEH SINAGA ( 160501015 )
JEPTA IRFANDI GINTING ( 160501034 )
SITI ARISTA DEWI ( 160501038 )
ZANADILLA IKLIMA ( 160501006 )
MULYANI ( 160501005)
 Agradasi atau peninggian
dasar sungai, penanganannya
dengan program normalisasi
sungai dimana alat berat
mengeruk sedimen (bed load)
agar sungai tidak mengalami  Degradasi adalah
pendangkalan. penurunan dasar sungai
dalam arah memanjang
pada suatu bagian
sungai.
 Agradasi  Degradasi
- Debit solid lebih besar - Terjadi apabila debit solid
daripada kemampuan transport yang datang lebih kecil
sedimen. daripada kemampuan transport
- Terjadi deposisi sedimen. sedimen.
- Dasar sungai naik. - Dasar sungai tererosi.
- Dasar sungai menurun.
 Agradasi
- Pasokan sedimen (solid discharge) dari hulu bertambah.
- Debit aliran (air) berkurang.
- Kenaikan dasar sungai di suatu titik di hulu sungai.

 Degradasi
- Pasokan sedimen (solid discharge) dari hulu berhenti atau
berkurang.
- Debit aliran (air) bertambah.
- Penurunan dasar sungai di suatu titik di hulu sungai.
Turunnya Pilar Jembatan Srandakan Lama
Turunnya Pilar Jembatan Srandakan Lama

Sejarah . . .

Jembatan Srandakan merupakan jembatan jalur lintas selatan


yang menghubungkan kabupaten Bantul dengan kabupaten Kulon Progo.
Jembatan yang melintasi Kali Progo ini dibangun pada tahun 1925 dengan
panjang 531 m yang pada saat itu merupakan jembatan terpanjang di
Pulau Jawa.
Jadi turunnya pilar jembatan srandakan lama di sebabkan oleh,
perubahan struktur yang ada dimana struktur bangunan atasnya diganti
gelagar baja, sedangkan struktur bawahnya berupa pilar ganda dengan
pondasi tiang pancang 8 buah, terdiri dari 59 bentang dengan jarak antar
pilar 8 m.
Seiring perkembangan zaman, lantai kayu berubah menjadi lantai
beton.Pada tahun 1990-an, mulai terjadi penurunan dasar pilar jembatan
akibat gerusan lokal, bahkan hingga ketinggian air berada di bawah pile
cap (tiang pancang terlihat).
1. Perlindungan pilar jembatan dengan memberikan selimut bronjong di
sekeliling pile cap pada tahun 1997.
2. Membangun groundsill sekitar 500 m di hilir jembatan untuk
mengembalikan ketinggian dasar sungai hingga sejajar pile cap pada
tahun 2002-2003.
3. Membangun lantai hilir dari blok beton tetrapod dan bronjong.
- - -SEKIAN- - -

Anda mungkin juga menyukai