WILAYAHNYA
Disusun oleh :
Ananda Sakinah
Ana Syahfitri
Tasya Sabila
LUBUK PAKAM
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
rahmat serta karunia-Nya kepada kami sehingga kamiberhasil menyelesaikan
makalah ini yang berjudul “ Wilayah dan Perwilayahan serta Jenis-Jenis
Wilayahnya”.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesan kesempurnaan
karena kekurangan dan keterbatasan literatur.Oleh karena itu, kritik dan saran dari
semua pihak yang bersifat membangun selalu kami harapkan demi kesempurnaan
makalah ini.
Akhir kata, kami sampaikan terima kasih kepada ibu Sri Dariyati selaku
guru mata pelajaran geografi yang telah memberikan dan membantu kami dalam
penyelesaain makalah ini. Semoga makalah ini bermanfaat bagi penyusun dan
pembaca.
Kelompok 1
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.............................................................................................ii
DAFTAR ISI..........................................................................................................iii
BAB I.......................................................................................................................1
PENDAHULUAN...................................................................................................1
A. Latar belakang..............................................................................................1
B. Rumusan masalah........................................................................................1
C. Tujuan Pembahasan......................................................................................1
BAB II......................................................................................................................2
PEMBAHASAN......................................................................................................2
C. Jenis-Jenis Perwilayahan...............................................................................7
BAB III..................................................................................................................16
PENUTUP..............................................................................................................16
A. Kesimpulan.................................................................................................16
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................17
iii
BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Pembangunan adalah sebagai sebuah proses multidimensional yang
mencakup berbagai perubahan mendasar atas struktur sosial, sikap-sikap
masyarakat, dan institusi-institusi nasional, disamping, tetap mengejar akselerasi
pertumbuhan ekonomi, penanganan ketimpangan pendapatan, serta pengentasan
kemiskinan (Todaro, 2000 : 20). Pembangunan juga diartikan sebagai suatu proses
perubahan sosial dengan partisipatori yang luas dalam suatu masyarakat yang
dimaksudkan untuk mencapai kemajuan sosial dan material (termasuk bertambah
besarnya keadilan, kebebasan dan kualitas lainnya yang dihargai) untuk mayoritas
rakyat melalui kontrol yang lebih besar yang mereka peroleh terhadap lingkungan
mereka. (Rogers,1983 : 25). Pada hakekatnya pembangunan harus mencerminkan
perubahan total suatu masyarakat atau penyesuaian sistem sosial secara
keseluruhan, tanpa mengabaikan keragaman kebutuhan dasar dan keinginan
individual maupun kelompok-kelompok sosial yang ada di dalamnya, untuk
bergerak maju menuju suatu kondisi kehidupan yang lebih serba baik, secara
material maupun spritual (Todaro, 2000 : 20).
Dalam merencanakan sesuatu program atau kegiatan agar tercapai
tujuannya maka dibutuhkan sebuah perencanaan, dimana perencanaan adalah
proses penetapan apa yang harus di capai, bila hal itu dicapai, dimana hal itu harus
dicapai, bagaimana hal itu harus dicapai, siapa yang bertanggungjawab, dan
penetapan mengapa hal itu harus dicapai, dengan menghubungkan fakta-fakta
yang ada sehingga dapat memprediksikan situasi yang ada dimasa yang akan
datang.
1
opsi-opsi atau pilihan-pilihan yang tersedia serta 3). Pemilihan rangkaian,
tindakan atau kegiatan untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan dan
disepakati bersama. Dengan demikain diketahui bahwa perencanaan tidak bersifat
statis melainkan dinamis kerena dilakukan melalui suatu rangkaian proses (siklus)
yang berjalan terus menerus.
Seorang manajer haruslah mengerti fungsi-fungsi dari manajemen salah
satunya adalah perencanaan, dalam sebuah organisasi tentunya banyak sekali
perubahan-perubahan yang akan dihadapi, namun perubahan-perubahan tersebut
harus terencana dalam arti kita membuat perencanaan, dari asalany perencanaan
dibagi menjadi tiga perencanaan atas dan perencanaan bawah.
1.3 Tujuan
a. Dapat mengetahui tentang pengertian pertumbuhan
b. Dapat mengetahui tentang pengertian pembangunan
c. Dapat mengetahui tentang konsep-konsep paradigma pembangunan
d. Dapat mengetahui prinsip dasar indikator prtumbuhan dan pembangunan
e. Dapat mengetahui hasil pertumbuhan dan pembangunan suatu wilayah
BAB II
PEMBAHASAN
A. Definisi Ruang
Ruang adalah tempat yang memberikan kita hidup karena di dalamnya
terdapat unsur-unsur yang diperlukan untuk kehidupan.Karena itu, menurut istilah
geografi umum yang dimaksud dengan ruang (space) adalah seluruh permukaan
bumi yang merupakan lapisan biosfera tempat hidup tumbuhan, binatang, dan
manusia(Jayadinata, 1992). Sedangkan menurut istilah geografi regional bahwa
2
ruang adalah suatu wilayah yang mempunyai batasan geografi, yaitu batas
menurut keadaan fisik, sosial, atau pemerintahan yang terjadi dari sebagian
permukaan bumi dan lapisan tanah dibawahnya, serta lapisan udara di atasnya.
Menurut Sumaatmadja, mengatakan bahwa wujud ruang dipermukaan bumi
berbentuk tiga dimensi, bentangannya berupa daratan dan perairan, sedangkan
kearah vertikal berupa lapisan udara, dalam ruang ini berlokasi benda hidup dan
benda mati serta gejala-gejala yang satu sama lainnya beriteraksi.
3
agar bisa dibedakan satu lokasi dengan lokasi yang lainnya.Sedangkan pandangan
obyektif menyatakan bahwa wilayah itu benar-benar ada dan dapat dibedakan dari
ciri/gejala alam di setiap wilayah (misalnya dari unsur musim/temperatur,
topografi, jenis tumbuhan, kepadatan penduduk, dan sebagainya atau gabungan
dari unsur/ciri tersebut).Menggunakan pandangan obyektif membuat jenis analisis
atas ruang menjadi terbatas. Menurut Hanafiah (1982) unsur-unsur ruang yang
terpenting adalah: jarak, lokasi, bentuk, dan ukuran/skala. Artinya pada setiap
wilayah harus memiliki keempat unsur tersebut.Unsur-unsur tersebut secara
bersama-sama membentuk/menyusun suatu unit ruang yang disebut wilayah yang
dapat dibedakan dari wilayah lainnya.
4
wilayah tunggal, apabila wilayah-wilayah tersebut mempunyai karakteristik yang
serupa. Ciri-ciri atau karakteristiktersebut dapat bersifat ekonomi (misalnya
struktur produksinya hampir sama, atau pola konsumsinya homogen), bersifat
geografis (misalnya keadaan topografi atau iklim yang serupa), dan bahkan dapat
pula bersifat sosial/politis (misalnya kepribadian masyarakat yang khas sehingga
mudah dibedakan dengan karakteristik wilayah-wilayah lainnya).
5
memperhatikan fungsi sosial-ekonomi dari ruangtersebut. Beberapa definisi ruang
secara absolut (Tarigan, R., 2009):
2. Sesuatu ruang di permukaan bumi mempunyai lokasi yang tetap dan tepat,
jarak terdekat antara dua titik adalah garis lurus (Immanuel Kant dalam Hanafiah
(1982);
3. Wilayah adalah suatu area dengan lokasi spesifik dan dalam aspek tertentu
berbeda dengan area lain (jadi berupa mosaik) (Hartshorn dalam Hanafiah (1982).
Konsep ruang secara relatif, selain keadaan fisik juga diperhatikan aspek
sosial-ekonomi.Konsep ruang yang digunakan tergantung pada masalah yang
dibahas.Permasalahan sosial dan ekonomi umumnya menggunakan konsep ruang
relatif, sedangkan dalam perencanaan fisik (terutama untuk ruang sempit)
umumnya menggunakan konsep ruang absolut (Tarigan, R., 2009).
6
mem[unyai ciri (kekhususan) yang khas, sehingga wilayah tersebut bisa
dibedakan dari wilayah yang lain.
7
node.Sejauh mana node dapat menarik arah sekitarnya sehingga tercipta
interaksi maksimal, sejauh itulah batas region nodal. Contoh sederhana dapat
anda amati pada masyarakat tradisional atau pra industri, dimana pusat
perkampungan penduduk dapat memenuhi kebutuhannya secara mandiri.
D. Jenis-Jenis Perwilayahan
Perwilayahan adalah proses pengelompokkan wilayah berdasarkan ciri
kesamaan atas dasar fisik dan sosial. Regionalisasi selalu didasarkan pada kriteria
dan kepentingan tertentu, misalnya, pada pembagian region permukaan bumi
berdasarkan iklim maka kriteria yang digunakan adalah unsur cuaca, seperti
temperatur, curah hujan, penguapan, kelembapan, dan angin.
8
seperti surat telegram, surat kabar, telepon dan lain-lain. Variasi dari analisis
aliran barang atau orang adalah teori grafik. Pendekatan ini masih sederhana
tapi merupakan cara yang lebih berstruktur dan sistematis untuk identifikasi
wilayah fungsional atau wilayah modal.
9
4. Berdasarkan wilayah perencanaan atau program dalam pembagian ini
ditetapkan batas-batas wilayah ataupun daerah-daerah yang terkena suatu program
atau proyek. Contohnya DAS Bengawan Solo, DAS Berantas dan DAS Serayu.
10
sumberdaya, biomasa
energi limbah, dll
4 Wilayah sistem1. Percepatan 1. Wilayah pembangunan
ekonomi pertumbuhan wilayah. 2. Kawasan andalan
2. Produktifitas dan
3. KAPET
mobilisasi sumberdaya.4. Kawasan agropolitan
3. Efesiensi. 5. Kawasan cepat tumbuh
(pertumbuhan)
11
3. Menjaga pemerataan
(equity) antarsub
wilayah
8 Wilayah Optimasi fungsi-fungsi
1. Negara
administratif administrasi dan
2. Propinsi
pelayanan publik
3. Kabupaten
pemerintahan. 4. kecamatan
Wilayah Contoh
1. a. Berdasarkan keragaman atau Wilayah pertanian, di mana terdapat
kesamaan dalam kriteria tertentu. keragaman atau kesamaan antara petani
Wilayah seperti ini disebut uniform atau daerah pertanian dan kesamaan ini
region, menjadi sifat yang dimiliki oleh
elemen-elemen yang membentuk
wilayah.
12
jenis perwilayahan saja.
d. Klasifikasi wilayah menurut
kekhususannya merupakan daerah Wilayah Asia Tenggara, dimana daerah
tunggal, mempunyai ciri-ciri ini merupakan darah tunggal dan
geografi. Wilayah sedemikian ini mempunyai ciri-ciri geografi yang
disebut spesific region khusus. Seperti dalam hal lokasi,
penduduk, adat istiadat, bahasa dan lain
sebagainya.
Wilayah waktu Indonesia bagian timur,
dimana daerah ini merupakan daerah
tunggal dan mempunyai ciri khusus
yaitu, yang lokasinya di
Indonesia bagian timur.
Wilayah daerah tingkat I Sulawesi
Selatan dimana daerah tersebut
merupakan daerah tunggal dan
mempunyai ciri khusus yaitu
merupakan unit administrasi
Wilayah yang dalam klasifikasinya pemerintahan sebagai daerah tingkat I.
menggunakan metode statistik Wilayah yang cocok untuk padi basah
deskriptif, dan metode statistik di Jawa untuk mendapatkan wilayah
analitik. Seperti factor ini, harus dikumpulkan bermacam-
analysis.Perwilayahan seperti ini macam data seperti kedalaman tanah,
masih terus dikembangkan. permiabilitas tanah, drainase tanah,
kandungan hara tanah, PH tanah,
ketinggian tempat, tempertur udara,
kemiringan lereng, CH bulan Januari
hingga Desember dan kemudian data
yang sebanyak ini dioleh dengan
menggunakan metode statistik analitik
untuk memperoleh wilayah yang cocok
13
untuk padi basah. Untuk memproses
data sebanya ini biasanya dipergunakan
komputer.
14
3. Perwilayahan berdasarkan pengaruh ekonomi mengenal adanya pusat-pusat
pertumbuhan yang masing-masing memiliki daerah belakang (hinterland).
daerah belakang (hinterland)merupakan wilayah pengaruh sebuah pusat
pertumbuhan/kota dimana dalam memenuhi kebutuhannya dan menjual hasil
produksinya cenderung bergantung kepada pusat/kota tersebut, termasuk
pemenuhan kebutuhan pendidikan, kesehatan atau rekreasi. Cara perwilayahan
ini bersifat makroregional (tidak atas dasar melihat sektor yang ada di wilayah
tersebut secara satu per satu), artinya seluruh sector yang beroperasi di
wilayah tersebut memiliki ketergantungan antara pusat pertumbuhan
dan hinterland-nya.Perwilayahan model ini lebih tepat untuk Perencanaan
ekonomi daerah, karena menyangkut seluruh aspek pengembangan wilayah
dan mengandung aspek keterikatan/ketergantungan antar
wilayahnya.Kelemahan model ini adalah sulitnya menetapkan batas pengaruh
dari suatu pusat pertumbuhan dan perubahannya karena perkembangan daerah
sendiri dan daerah tetangga yang ada di sekitarnya.
15
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Wilayah adalah bagian atau daerah di permukaan bumi yang dibatasi oleh
kenampakan tertentu yang bersifat khas yang membedakan dari daerah lain,
misalnya wilayah hutan berbeda dengan wilayah pertanian, wilayah kota berbeda
dengan wilayah perdesaan.
16
DAFTAR PUSTAKA
http://rahmatkusnadi6.blogspot.co.id/2010/03/wilayah-dan-perwilayahan.html
http://id.shvoong.com/exact-sciences/astronomy/2061175-konsep-wilayah-dalam-
kajian-geografi/ Eko Titis Prasongko ; Rudi Hendrawansyah
http://geograf-sidrap.blogspot.co.id/2013/12/konsep-region.html
http://kurniawati12.blogspot.co.id/2012/04/konsep-ruang-dan-
pemanfaatannya.html
http://ewintribengkulu.blogspot.com/2013/04/konsep-ruang-dan-tempat.html
http://irtusss.blogspot.com/2011/02/konsepsi-wilayah-atau-region.html
17