Anda di halaman 1dari 13

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Geografi merupakan ilmu yang mempelajari tentang fenomena-fenomena alam
dan manusia yang terjadi di permukaan bumi. Pentingnya mempelajari ilmu
geografi mengharuskan setiap orang mampu memahami lingkungan sekitar, fenomena
alam dan aktivitas manusia. Bagaimanapun juga manusia tidak pernah bisa dipisahkan
dengan lingkungan alam sekitarnya. Hal ini dibuktikan dengan segala kebutuhan
manusia yang selalu bergantung kepada alam, khususnya dalam kebutuhan hidup
sehari-hari.
Meteorologi adalah ilmu yang mempelajari masalah atmosfer, misalnya, suhu,
udara, cuaca, angin, dan berbagai sifat fisika dan kimia atmosfer lainnya yang
digunakan untuk keperluan prakiraan cuaca. Dalam kamus besar bahasa Indonesia,
meteorologi di definiskan sebagai cabang ilmu geografi yang mempelajari tentang ciri-
ciri fisik dan kimia atmosfer untuk meramalkan keadaan cuaca di suatu tempat secara
khusus dan di seluruh dunia secara umum. Pengertian meteorologi yang lain adalah
bahwa meteorologi adalah ilmu yang mempelajari proses fisis dan gejala cuaca yang
terjadi di dalam atmosfer terutama pada lapisan bawah yaitu troposfer.
fisika yaitu ilmu tentang zat dan energi seperti panas, bunyi, cahaya dan
sebagainya. Selain itu pengertian fisika lainnya juga disampaikan oleh Hough D Young
yang mengatakan bahwa fisika adalah suatu ilmu yang sangat dasar dari berbagai ilmu
pengetahuan lain. Menurut ensiklopedia, fisika adalah ilmu yang didalamnya
mempelajari benda dan gerakannya serta manfaatnya bagi kehidupan manusia.
Berdasarkan sejarah, fisika adalah ilmu tertua karena ilmu ini diawali dengan kegiatan
mengamati benda-benda yang ada di langit, periodenya, bagaimana usianya dan
lintasannya. Oleh sebab itu, fisika merupakan salah satu ilmu pengetahuan alam yang
paling dasar dan banyak digunakan sebagai dasar untuk ilmu-ilmu lain yang berkaitan.

1
BAB II
PEMBAHASAN

2.1. PEMBAHASAN GEOGRAFI


A. PENGERTIAN UMUM GEOGRAFI
Geografi ada karena perbedaan keruangan antara suatu daerah dengan daerah
lainnya. Geografi menjelaskan bagaimana bentuk dan lapisan muka bumi, bisa
berbentuk sedemikian rupa secara sistematis. Juga berkaitan dengan kegiatan manusia
dimuka bumi yang berbeda-beda tersebut.
Istilah geografi untuk pertama kalinya diperkenalkan oleh Erastothenes pad
abad ke-1. Menurutnya, geografi berasal dari kata geographica yang berarti penulisan
atau penggambaran mengenai bumi. Berdasarkan pendapat tersebut, para ahli geografi
sependapat menganggap Erastothenes sebagai peletak dasar pengetahuan geografi.
Awal abad ke-2, muncul tokoh terbaru yaitu Claudius ptolomaeus mengatakan bahwa
geografi adalah suatu penyajian melalui peta dari sebagian dan seluruh permukaan
bumi. Jadi Claudius Ptolomaeus mementingkan peta untuk memberikan informasi
tentang permukaan bumi secara umum. Kumpulan peta Claudius Ptolomaues
dibukukan, diberi nama “ Atlas Ptolomaeus”.
Menjelang akhir abad ke-18, perkembangan geografi semakin pesat. Pada
masa ini berkembang aliran determinis dengan tokohnya yaitu seorang geografi terkenal
dari USA yaitu Elisworth Hunthington. Di Perancis, ada faham posibilis dengan tokoh
geografnya yaitu Paul Vidal de la Blache. Perbedaan kedua faham ini adalah, fisis
determinis memandang manusia sebagai figur yang fasif sehingga hidupnya dipengaruhi
alam sekitar. Sedangkan faham posibilisme memandang manusia sebagai makhluk yang
aktif, yang dapat membudidayakan alam untuk menunjang kehidupan. Setiap manusia
memiliki pendapat masing-masing dalam berbagai hal dalam kehidupannya.Demikian
pula dalam halnya pengertian geografi.
Berikut adalah definisi geografi dari beberapa tokoh. Definisi geografi
menurut para pakar:
Geografi adalah ilmu kausal yang mempelajari gejala-gejala dimuka bumi beserta
permasalahannya melalui pendekatan geogradis, okologi, dan pendekatan terhadap
manusia untuk program pembangunan jangka panjang, proses pembangunan, dan dan
menunjang pembangunan. ( Bintaro, 1981 )
Geografi adalah ilmu yang mempelajari geosfer dan komponen-komponennya secara
terpadu, dalam konteks keruangan dan lingkungan, serta wilayah untuk kepentingan
Negara, manusia dan ilmu pengetahuan atau pembangunan berkelanjutan berwawasan
lingkungan. ( Sugeng Martopo )

2
“Geografi bisa diungkapkan sebagai induk dari segala ilmu pengetahuan”. Alasannya,
banyak bidang ilmu pengetahuan selalu dimulai dari keadaan muka bumi untuk beralih
pada studinya masing-masing.(Preston E. James)
“Geografi adalah interaksi antar ruang”.(Ulman, 1954, dalam bukunya Geography a
Spatial Interaction).
Objek study geografi adalah kelomppok manusia dan organisasinya di muka bumi.
(Maurice Le Lannou, 1959, dalam bukunya La Geographie Humaine)
“Geografi selalu ingin menjelaskan gejala-gejala dari segi hubungan keruangan”. (Paul
Claval, 1976)
Geografi adalah ilmu yang mempelajari persamaan dan perbedaan fenomena geosfer
dengan sudut pandang kewilayahan dan kelingkungan dalam konteks keruangan. (
seminar dan lokakarya di Semarang, 1988).

B. PENGERTIAN DAN BATASAN GEOGRAFI


Perkataan geografi berasal dari bahasa Yunani : “geo” berarti bumi dan “
grafhein” berarti tulisan. Jadi secara harfiah, geografi berarti tulisan tentang bumi.
Karena itu, geografi sering juga disebut ilmu bumi. Akan tetapi yang dipelajari dalam
ilmu geografi bukan hanya mengenai permukaan bumi saja, melainkan juga berbagai
hal yang ada di permukaan bumi, diluar bumi, bahkan benda-benda diruang angkasa.
Geografi dapat didefinisikan sebagai ilmu yang mempelajari / mengkaji bumidan segala
sesuatu yang ada di atasnya, seperti penduduk, fauna, flora, iklim, udara dan segala
interaksinya.
C. RUANG LINGKUP GEOGRAFI
Secara garis besar, seluruh objek kajian geografi dapat dibedakan atas dua
aspek utama, yaitu aspek fisik dan aspek sosial. Aspek fisik meliputi aspek kimiawi,
biologis, astronomis, dan sebagainya, sedangkan aspek social meliputi aspek
antropologis, politis, ekonomis dan sebagainya. Jika bumi dipandang dari segi teori
lingkungan hidup, permukaan bumi dapat dikelompokkan menjadi tiga lingkungan
sebagai berikut : adalah segala sesuatu disekitar manusia yang berupa makhluk tak
hidup, misalnya tanah, udara, air dan sinar matahari.
1. Lingkungan fisikal atau abiotik
2. Lingkungan biologis atau biotic adalah segala sesuatu disekitar manusia yang
berupa makhluk hidup, seperti binatang, tumbuhan, termasuk didalamnya adalah
manusia.
segala sesuatu disekitar manusia yang berwujud tindakan atau aktivitas manusia

3
baik dalam hubungannya dengan lingkungan alam maupun hubungan antar
manusia.
3. Linkungkan sosial
D. ILMU PENUNJANG GEOGRAFI
Geologi : ialah ilmu yang mempelajari bumi secara keseluruhan kejadian,
struktur, komposisi, sejarah dan proses perkembangannya.
Geofisika : ialah ilmu yang megkaji sifat-sifat bumi bagian dalam dengan
metode teknik fisika, seperti mengukur gempa bumi, garvitasi, medan magnet dan
sebagainya.
Meteorologi : ialah ilmu yang mempelajari atmesfer, misalnya udara, cuaca,
suhu, angin dan sebagainya.
Astronomi : ialah ilmu yang mempelajari benda-benda langit diluar
atmosfer bumi, seperti matahari, bulan, bintang, dan ruang angkasa.
Biogeografi : ialah studi tentanng penyebaran makhluk hidup secara
geografis di muka bumi ini.
Geomorfologi : Ialah studi tentang bentuk-bentuk muka bumi dan segala
proses yang menghasilkan bentuk-bentuk tersebut.
Hidrografi : ialah ilmu yang berhubungan dengan pencatatan, survey serta
pemetaan laut, danau, sungai dan sebagainya.
Oseanografi : ialah ilmu yang mempelajari lautan, misalnya: sifat-sifat air
laut, pasang surut, arus, kedalaman dan sebagaimya.
Paleontologi : ialah ilmu tentang fosil-fosil serata bentuk-bentuk kehidupan
dimasa purba (prasejarah) yang terdapat dibawah lapisan-lapisan bumi.
Antropogeografi : ialah cabang geografi yang mempelajari penyebaran
bangsa-bangsa dimuka bumi dilihat dari sudut geografis, atau disebut juga etnografi.
Goegrafi : ialah ilmu geografi yang berkenaan dengan perkiraan bentuk,
ukuran serta gerakan bumi , seperti lintang dan bujur geografi, meridian, paralel, luas
permukaan bumi dan sebagainya.
Geografi Historik : ialah cabang geografi yang mempelajari bumi ditinjau
dari sudut sejarah dan perkembangannya.
Geografi Regional : ialah cabang geografi yang mepelajari suatu kawasan
tertentu secara khusus, misalnya Geografi Asia Tenggara, Geografi Timur Tengah dan
sebagainya.
Geografi Politik : ialah cabang geografi yang khusus mengkaji kondisi-
kondisi geografis ditinjau dari sudut politik atau kepentingan Negara.

4
Geografi Fisik : ialah cbang geografi yang mengkaji bentuk dan struktur
permukaan bumi yang mencakup aspek geomorfologi dan hidrologi.
E. OBJEK STUDI GEOGRAFI
Geografi adalah ilmu tentang lokasi serta persamaandan perbedaan (variasi)
keruangan atas fenomena fisik dan manusia persamaan dan perbedaan (variasi)
keruangan atas fenomena fisik dan manusia di atas permukaan bumi. Kata geografi
berasal dari Bahasa Yunani yaitu ‘ge’ (“bumi”) dan ‘graphein’ (“menulis” atau
“menjelaskan”). Geografi lebih dari sekedar kartografi studi tentang peta. Geografi tidak
hanya menjawab apa dan dimana di atas muka bumi, tetapi juga mengapa disitu dan
ditempat lainnya, kadang di artikan dengan “lokasi pada ruang”. Geografi mempelajari
hal ini, baik yang disebabkan oleh alam dan manusia. Juga mempelajari akibat yang
disebabkan dari perbedaan yang terjadi itu.

Objek studi geografi dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu objek material dan objek
formal.
1. Objek Material
Objek material geografi adalah sasaran atau isi kajian geografi. Objek material yang umum
dan luas adalah geosfer (lapisan bumi ) yang meliputi:
• Litosfer (lapisan keras), merupakan lapisan luar dari bumi kita. Lapisan ini disebut
kerak bumi dalam ilmu geologi.
• Atmosfer (lapisan udara), terutama adalah lapisan atmosfer bawah yang dikenal sebagai
troposfer.
• Hidrosfer (lapisan air), bai yang berupa lautan, danau, sungai dan air tanah.
• Biosfer (lapisan tempat hidup), yang terdiri atas hewan, tumbuhan, dan manusia sebagai
suatu komunitas bukan individu.
• Pedosfer (lapisan tanah), merupakan lapisan batuan yang telah mengalami pelapukan.
Jadi secara nyata objek material geografi meliputi gejala-gejala yang terdapat dan terjadi
dimuka bumi, seperti aspek batuan, tanah, gempa bumi, cuaca, iklim, gunung api, udara,
air, serta flora dan fauna yang terkait dengan kehidupan manusia.
2. Objek Formal
Objek formal adalah sudut pandang dan cara berpikir terhadap suatu gejala di muka bumi,
baik yang sifatnya fisik maupun sosial yang di lihat dari sudut pandang keruangan. Dalam
geografi selalu ditanyakan mengenai dimana gejala itu terjadi dan mengapa gejala itu
terjadi ditempat tersebut.
Disini ilmu geografi diharapkan mampu menjawab berbagai pertanyaan sebagai berikut :
Apa (what), berkaitan dengan struktur, pola, fungsi, dan proses gejala atau kejadian
dimuka bumi.

5
Dimana (where), berkaitan dengan tempat atau letak suatu objek geografi dipermukaan
bumi.
Berapa (how many/ much)berkaitan dengan hal-hal yang menyatakan ukuran (jarak,
luas, isi dan waktu)suatu objek geografi dalam bentuk angka-angka).
Mengapa (why), berkaitan dengan rangkaian waktu dan tempat , latar belakang, atau
interaksi suatu gejala dan peristiwa.
Bagaimana (how), berkaitan dengan pejabaran suatu pola, fungsi dan proses gejala dan
peristiwa.
Kapan (when), berkaitan dengan waktu kejadian yang berlangsung , baik waktu yang
lampau, sekarang, maupun yang akan dating.
Siapa (who), berkaitan dengan subjek atau pelaku dari suatu kejadian atau peristiwa.
F. KONSEP DASAR GEOGRAFI
Sebagai ilmu, geografi mempunyai konsep yang membedakannya dengan ilmu lain.
Yaitu :
1. Konsep Lokasi
Adalah konsep utama yang akan digunakan untuk mengetahui fenomena geosfer.
Konsep lokasi dibagi atas :
a. Lokasi Absolut, lokasi menurut letak lintang dan bujur bersifat tetap.
b. Lokasi Relatif, lokasi yang tergantung pengaruh daerah sekitarnya dan sifatnya
berubah.
2. Konsep Jarak
Yaitu panjang antara dua tempat. Terdiri antara atas :
a. Jarak Mutlak, satuan panjang yang diukur dengan kilometer.
b. Jarak Relatif, jarak tempuh yang menggunakan satuan waktu.
4. Konsep Keterjangkauan
Menyangkut ketercapaian untuk menjangkau suatu tempat, sarana apa yang
digunakan, atau alat komunikasi apa yang digunakan dan sebagainya.
5. Konsep Pola
Gejala-gejala alam yang tersebar tidak merata pada permukaan bumi membentuk
aneka ragam pola yang digambarkan pada peta dalam berbagai ragam skala.
6. Konsep Morfologi
Menunjukkan bentuk muka bumi sebagai hasil tenaga endogen dan eksogen yang
membentuk dataran rendah, dataran tinggi dan pegunungan.
7. Konsep Aglomerasi
Pengelompokan fenomena di suatu kawasan dengan latar belakang adanya unsur-
unsur yang lebih memberi dampak positif.

6
8. Konsep Nilai Kegunaan
Manfaat yang diberikan oleh suatu wilayah di muka bumi pada makhluk hidup,
tidak akan sama pada semua orang.
9. Konsep Interaksi Interdependensi
Keterkaitan ruang antara satu dengan yang lain, misalnya interaksi antara desa
dengan kota.
10. Konsep Diferensiasi Area
Daerah-daerah yan terdapat di muka bumi berbeda satu sama lain. Dapat
dicermati dari corak yang dimiliki oleh suatu wilayah dengan wilayah yang lainnya.
11. Konsep Keterkaitan keruangan / Ketersangkutpautan (interelatedness)

2.2. PENGERTIAN METEOROLOGI


A. Asal Usul Kata Meteorologi
Meteorlogi berasal dari bahasa Yunani meteoros yang artinya ruang atas
(atmosfer), dan logos yang artinya ilmu. Sehingga secara harfiah Meteorologi dapat di
artikan sebagai ilmu tentang atmosfer. Ada juga beberapa orang yang mungkin
menyangkah bahwa meterologi adalah ilmu yang mempelajari
tentang meteor. Meteor dan pergerakan benda-benda angkasa lainnya di pelajari dalam
cabang khusus ilmu Geografi yang bernama ilmu Astronomi.
Meteorologi adalah ilmu yang mempelajari masalah atmosfer, misalnya, suhu,
udara, cuaca, angin, dan berbagai sifat fisika dan kimia atmosfer lainnya yang
digunakan untuk keperluan prakiraan cuaca. Dalam kamus besar bahasa Indonesia,
meteorologi di definiskan sebagai cabang ilmu geografi yang mempelajari tentang ciri-
ciri fisik dan kimia atmosfer untuk meramalkan keadaan cuaca di suatu tempat secara
khusus dan di seluruh dunia secara umum. Pengertian meteorologi yang lain adalah
bahwa meteorologi adalah ilmu yang mempelajari proses fisis dan gejala cuaca yang
terjadi di dalam atmosfer terutama pada lapisan bawah yaitu troposfer
B. CABANG - CABANG ILMU METEROLOGI
1. KLIMATOLOGI Yakni Ilmu pengetahuan yang membahas keadaan cuaca secara
umum atau secara rata – rata.
2. METEOROLOGI SYNOPTIKYakni cabang imu pengetahuan yang membahas dan
mempelajari arus cuaca dan di gambarkan di atas peta synoptik sehingga dapat
menerangkan perkembangan cuaca yang akan datang.
3. METEOROLOGI AEROLOGI Yakni cabang Ilmu yang mempelajari dan membahas
keadaan cuaca di lapisan atas permukaan bumi.
4. METEOROLOGI PENERBANGAN Yakni cabang Ilmu yang mempelajari dan
membahas keadaan cuaca untuk keperluan Penerbangan.

7
5. METEOROLOGI MARITIM Yakni cabang Ilmu yang mempelajari dan membahas
keadaan cuaca untuk keperluan pelayanan informasi maritim.
6. METEOROLOGI PERTANIAN Yakni cabang Ilmu yang mempelajari dan
membahas keadaan cuaca untuk keperluan informasi kegiatan pertanian.
C. Unsur Meteorogi Matahari sebagai sumber Energi Gerakan Bumi
Temperatur Permukaan Bumi
1. Matahari sebagai sumber Energi
Matahari merupakan massa gas yang pijar dengan temperatur sekitar 6000 derajat
kelfin sedangkan bumi merupakan planet yang ketiga terdekat dari
matahari.Matahari merupakan salah satu pemasok energi terbesar ke bumiSelain
itu, matahari juga berfungsi sebagai sumber penerangan di bumi. Gerakan Bumi.
Bumi dan juga seluruh planet didalam tata surya kita mengalami pergerakan,
pergerakan bumi dibagi menjadi 2, yakni :Rotasi Bumi Revolusi Bumi
a. GERAKAN ROTASI BUMI Yaitu gerakan permukaan bumi ke arah Timur
mengelilingi sumbunya yang melalui kutub bumi selama 24 jam.Dimana akibat
dari rotasi bumi maka akan mengalami perubahan cuaca berbeda - beda selama
24 jam.Lebih tepatnya menurut " Sideral Day" mempunyai periode waktu 23
jam 56 menit 4,09 detik.
b. GERAKAN REVOLUSI BUMIYaitu gerakan bumi yang mengelilingi
matahari dengan lintasan yang berbentuk Ellips,Hal ini sebagai "Titik Pusat
Fokusnya“Yang berlangsung dalam jangka waktu 1 tahun (365 hari)Yang
menyebabkan perbedaan raksi bintang yang terlihat dari bumi dan gejala
lainnya.
2. Temperatur Permukaan Bumi
Temperatur pada permukaan bumi merupakan hal yang paling menentukan didalam
ilmu hidrologi.Temperatur Permukaan Bumi masih berhubungan erat dengan
matahari sebagai sumber energi bumi.
D. MACAM - MACAM MUSIM
Berdasarkan belahan-belahan bumi yang berbeda, bumi memiliki beberapa
bagian musim yang berbeda pula.4 macam musim. biasanya ada di iklim sedang antara
belahan dunia utara dan selatan. Musim-musim itu diantaranya:
1. Musim semi.
Di belahan utara terjadi antara bulan Februari hingga April. Di belahan Selatan
terjadi antara bulan Agustus hingga Oktober. Ciri-ciri terjadi musim Semi ialah :
Tumbuhan yang rontok akibat salju berubah menjadi indah. Hawa di musim semi
60% panas dan 40 % dingin. Hewan yang ada di musim itu sering bermunculan dari
sarangnya dan melakukan aktivitasnya. Dan sering juga mengalami cuaca hujan.

8
2. Musim Panas
Dibelahan utara terjadi antara bulan Mei hingga Juli. Di belahan Selatan terjadi
antara bulan November hingga Januari. Ciri-ciri terjadinya musim Panas ialah :
Tumbuhan yang indah berubah menjadi tumbuhan biasa. Hawa di musim panas 80%
panas dan 20 % dingin. Hewan yang ada di musim itu melakukan aktivitasnya. Dan
terkadang akan terjadinya badai angin yang kencang dan juga hujan yang adda di
musim tersebut.
3. Musim Gugur
Dibelahan utara terjadi antara bulan Agustus hingga Oktober. Dibelahan Selatan
terjadi antara bulan Februari hingga April. Ciri-ciri terjadinya musim Gugur ialah :
Tumbuhan yang biasa berubah menjadi layu dan mulai rontok. Hawa di musim
gugur 60% dingin dan 40 % panas. Hewan yang ada di musim itu memulai
persiapan untuk kembali ke sarangnya. Dan terkadang dalam musim gugur terjadi
cuaca yang seakan akan gelap dan suasan warna di musim itu sedikit berwarna
orange.
4. Musim Dingin
Dibelahan utara terjadi antara bulan November hingga Januari. Dibelahan selatan
terjadi antara bulan Mei hingga Juli. Ciri-ciri terjadinya musim dingin ialah :
Tumbuhan yang biasanya sudah mulai rontok dan gundul sekarang sudah mulai
menjadi ditimbuni salju-salju. Hawa di musim dingin 80% dingin dan 20 % panas.
Hewan yang ada di musim itu tertidur di sarangnya atau melakukan aktivitasnya di
dalam sarang. Dan seringnya di musim tersebut sering terjadi hujan salju dan
terkadang terjadi badai salju. Fenomena yang terkadang terjadi dimusim dingin ialah
terjadinya Aurora di langit-langit.
5. Cuaca dan Iklim
Cuaca adalah keadaan udara pada saat tertentu dan di wilayah tertentu yang relatif
sempit dan pada jangka waktu yang singkatIklim adalah keadaan cuaca rata-rata
dalam waktu yang lama. Penyelidikannya tahun dan meliputi wilayah yang luas.
E. Unsur-unsur Cuaca dan Iklim
1. Suhu UdaraSuhu udara adalah keadaan panas atau dinginnya udara. Pengukuran biasa
dinyatakan dalam skala Celsius (C), Reamur (R), dan Fahrenheit (F). Suhu udara
tertinggi di permukaan bumi adalah di daerah tropis (sekitar ekuator) dan makin ke
kutub makin dingin.
2. Tiap kenaikan bertambah 100 meter, suhu udara berkurang (turun) rata-rata 0,6°C.
Penurunan suhu semacam ini disebut gradien temperatur vertikal atau lapse rate.
Pada udara kering, besar lapse rate adalah 1°C.Rumus gradien suhu untuk daerah
tropis ,3°C - 0,65°C x ( H/100 m)

9
3. Tekanan UdaraMerupakan tenaga yang bekerja untuk menggerakkan massa udara
dalam setiap satuan luas tertentu.Garis yang menghubungkan tempat-tempat yang
sama tekanan udaranya disebut sebagai isobar.Variasi Tekanan UdaraTekanan udara
dibatasi oleh ruang dan waktu. Artinya pada tempat dan waktu yang berbeda,
besarnya juga berbeda.
F. Tekanan udara secara vertikal → makin ke atas semakin menurun.
Hal ini dipengaruhi oleh:•Komposisi gas penyusunnya makin ke atas makin
berkurang.•Sifat udara yang dapat dimampatkan, kekuatan gravitasi makin ke atas
makin lemah.•Adanya variasi suhu secara vertikal di atas troposfer (>32 km) sehingga
makin tinggi tempat suhu makin naik.
1. Tekanan udara secara horizontal yaitu variasi tekanan udara dipengaruhi suhu
udara, bahwa daerah yang suhu udaranya tinggi akan bertekanan rendah dan daerah
yang bersuhu udara rendah tekanannya tinggi.Pola penyebaran tekanan udara
horizontal dipengaruhi:Lintang tempat.Penyebaran daratan dan lautan.Pergeseran
posisi matahari tahunan
2. Kecepatan Angin.
Angin merupakan udara yang bergerak. Sifat angin meliputi kekuatan angin, arah
angin, dan kecepatan angin. Arah dan kekuatan angin dapat diketahui dengan
bermacam-macam cara, antara lain dengan bendera angin. Arah angin dinyatakan
dalam derajad → 360° atau 0° (angin utara), 90° (angin timur), 180° (angin
selatan), 270° (angin barat).Kecepatan angin diukur dengan anemometer.
3. Awan merupakan kumpulan tetesan air (kristal-kristal es) di dalam udara di
atmosfer yang terjadi karena adanya pengembunan/pemadatan uap air yang
terdapat di dalam udara setelah melampaui keadaan jenuh.Pembagian awan yang
diketahui sekarang adalah hasil kongres yang diadakan di Munchen tahun 1802 dan
Uppsala (Swedia) tahun 1894.∗Kabut adalah udara air yang terkondensasi berubah
menjadi titik air yang melayang-layang dekat permukaan bumi. Di daerah industri
kabut dapat bercampur dengan asap/gas sisa-sisa pembakaran, membentuk smog.
Smog sangat menghalangi pemandangan kita.
4. Kelembaban UdaraKelembapan mutlak (absolut) adalah bilangan yang
menunjukkan berapa gram uap air yang tertampung dalam satu meter kubik
udara.Kelembapan nisbi (relatif) adalah bilangan yang menunjukkan berapa persen
perbandingan antara uap air yang ada dalam udara saat pengukuran dan jumlah uap
air maksimum yang dapat ditampung oleh udara tersebut
5. Hujan adalah jumlah air hujan yang turun pada suatu daerah dalam waktu tertentu.
Faktor-faktor yang mempengaruhinya:•Letak DKAT (daerah konvergensi antar

10
tropik).•Bentuk medan/topografi.•Arah lereng medan.•Jarak perjalanan angin di
atas medan datar.•Posisi geografis daerahnya.
3.2. HUBUNGAN GEOGRAFI DAN FISIKA
Geografi merupakan ilmu yang mempelajari keruangan dalam bumi ini. Dalam
arti lain, belajar alam serta aktifitas yang terjadi di atas dan di bawah alam itu.
Sedangkan fisika adalah ilmu yang juga belajar tentang alam, tapi lebih terfokus
terhadap gejala alam itu sendiri. Jika kedua ilmu itu dikaitkan, tentunya akan ada
kecocokan dan sulit untuk dipisahkan. Karna belajar geografi/keruangan, pasti
terdapat gejala fisika juga di dalamnya.
Salah satu gejala fisika yang terdapat pada ilmu geografi adalah viskositas.
Viskositas merupakan pengukuran dari ketahanan fluida yang diubah baik dengan
tekanan maupun tegangan. Pada masalah sehari-hari (dan hanya untuk fluida),
viskositas adalah ketebalan atau pergesekan internal. Oleh karena itu, air yang tipis,
memiliki viskositas lebih rendah, sedangkan madu yang tebal, memiliki viskositas
yang lebih tinggi. Sederhananya, semakin rendah viskositas suatu fluida, semakin
besar juga pergerakan dari fluida tersebut.
Kaitan yang jelas dari viskositas dengan ilmu kegeografian adalah yang terjadi
pada gunung api. Indikator viskositas dari magma suatu gunung api dapat menentukan
jenis erupsi yang terjadi pada gunung berapi tersebut. Semakin tinggi viskositasnya
maka semakin lambat pergerakan dari magma gunung api tersebut.
Lalu apa yang mempengaruhi viskositas itu sendiri? Dalam kandungan magma,
viskositas sangat dipengaruhi oleh kandung silika di dalamnya. Semakin tinggi
konsentrasi silika di dalam magma, semakin tinggi pula tingkat viskositasnya. Tipe
letusan gunung api super merupakan tipe yang paling tinggi viskositas magmanya,
sehingga menyumbat kepundan dari gunung api tersebut. Tetapi saat tiba waktunya
ketika semua material yang akan keluar tidak bisa ditahan lagi, letusannya akan amat
dahsyat. Karna berisi material yang banyak yang tidak bisa keluar selama ini.
Sedangkan tipe letusan yang paling rendah viskositas magmanya adalah tipe letusan
hawaii. Saking rendahnya tingkat viskositas magmanya sampai-sampai saat terjadi
letusan hampir mirip seperti air yang tumpah dari dalam gelas terbuka.
Pada dasarnya, fisika adalah induk dari sains dan geografi merupakan salah
satu anak dari fisika. Ini di karenakan, ilmu dari studi geografi berasal dari fisika,
maksudnya, terdapat hubungan antara metode, Parameter yang diukur, dan Sifat-sifat
fisika yang terlibat. Sebut saja Elektromagnetik, tentang konduktivitas / induktansi
listrik. Di dalam geografi, konduktivitas dan induktansi listrik memiliki parameter
ukur tentang Respon terhadap radiasi elektromagnetik. Electromagnet, merupakan

11
salah satu aplikasi fisika pada studi penginderaan jauh. Penjelasannya adalah sebagai
berikut:
Cahaya matahari, yang memiliki gelombang elektro magnetic berjalan dan
mengenai berbagai obyek di muka bumi yang memiliki berbagai karakter. Gelombang
electromagnet tersebut kemudian di pantulkan kembali oleh obyek dan energy
pantulan di tangkap oleh sensor pengideraan jauh. Data hasil rekaman dari energy
pantulan di kirim ke stasiun bumi, yang kemudian diolah menjadi sebuah citra, yang
kemudian siap digunakan untuk berbagai aplikasi.
Perjalanan energi tersebut membawa informasi dari muka bumi pada data citra
yang siap digunakan untuk berbagai keperluan.
Satelit penginderaan jauh sumber daya yang banyak dimanfaatkan selama ini
merupakan satelit yang menggunakan sistem optis. Penginderaan jauh sistem optis ini
memanfaatkan spektrum tampak hingga infra merah. Rentang gelombang
elektromagnetik yang lebih luas dalam penginderaan jauh meliputi gelombang pendek
mikro hingga spektrum yang lebih pendek seperti gelombang infra merah, gelombang
tampak, dan gelombang ultra violet.
Pada dasarnya teknologi pemotretan udara dan penginderaan jauh berteknologi
satelit adalah suatu teknologi yang merekam interaksi berkas cahaya yang berasal dari
sinar matahari dan obyek di permukaan bumi. Pantulan sinar matahari dari obyek di
permukaan bumi ditangkap oleh kamera atau sensor. Tiap benda atau obyek
memberikan nilai pantulan yang berbeda sesuai dengan sifatnya. Pada pemotretan
udara rekaman dilakukan dengan media seluloid (film), sedangkan penginderaan jauh
melalui media pita magnetik dalam bentuk sinyal-sinyal digital. Dalam
perkembangannya potret udara juga seringkali dilakukan dalam bentuk digital.

12
BAB III
PENUTUP

2.4. Kesimpulan
Geografi merupakan ilmu yang mempelajari tentang fenomena-fenomena alam
dan manusia yang terjadi di permukaan bumi. Meteorlogi berasal dari bahasa
Yunani meteoros yang artinya ruang atas (atmosfer), dan logos yang artinya ilmu.
Sehingga secara harfiah Meteorologi dapat di artikan sebagai ilmu tentang atmosfer.
Ada juga beberapa orang yang mungkin menyangkah bahwa meterologi adalah ilmu
yang mempelajari tentang meteor. Meteor dan pergerakan benda-benda angkasa
lainnya di pelajari dalam cabang khusus ilmu Geografi yang bernama ilmu
Astronomi. fisika adalah ilmu yang didalamnya mempelajari benda dan gerakannya
serta manfaatnya bagi kehidupan manusia. Berdasarkan sejarah, fisika adalah ilmu
tertua karena ilmu ini diawali dengan kegiatan mengamati benda-benda yang ada di
langit, periodenya, bagaimana usianya dan lintasannya.

2.5. Saran
Semoga melalui makalah ini, kita dapat memahami perbedaan atau hubungan
antara geografi, meteorologi dan Fisika.

13

Anda mungkin juga menyukai