Anda di halaman 1dari 53

SISTEM PERIODIK UNSUR (SPU)

Universitas ahmad dahlan Mustofa Ahda, M.Sc


Yogyakarta
Dosen Fak. Farmasi UAD
KOMPETENSI DASAR DAN
INDIKATOR
Kompetensi Dasar:
Mahasiswa mampu menjelaskan konsep dasar penyusunan atom
dalam sistem periodik unsur serta sifat-sifat atomnya.

Indikator:
❑Mampu menentukan konfigurasi elektron dari suatu atom
❑Mampu menentukan golongan dan periode dari suatu atom

❑ Mampu menjelaskan sifat-sifat atom dalam segolongan atau


seperiode
Sejarah Sistem
Periodik Unsur
(SPU)
Mustofa Ahda
Sejarah Penyusunan Sistem Periodik Unsur

1. Antoine Lavoisier
Pada 1789, Lavoisier mengelompokan
33 unsur kimia.
❑ Berdasarkan kemiripan sifat fisik,
unsur-unsur dikelompokkan dalam logam dan
bukan logam.
❑ Unsur logam misalnya, besi, emas, dan
tembaga.
❑ Unsur bukan logam misalnya, karbon,
belerang, oksigen dan nitrogen.
Sejarah Penyusunan Sistem Periodik Unsur
2. J.W DOBEREINER
❑ Pada tahun 1829, Johann Wolfgang Dobereiner, seorang ilmuwan
Jerman, adalah yang pertama untuk mengklasifikasikan
unsur-unsur ke dalam kelompok berdasarkan pernyataan John
Dalton yaitu berdasarkan massa atomnya.
❑ Dari hasil penelitiannya bahwa massa atom Stronsium hampir
dengan massa atom rata-rata dua unsur lain yg mirip dengan
Stronsium yaitu Kalsium dan Barium

Johann Dobereiner
Sejarah Penyusunan Sistem Periodik Unsur

Dobereiner mengelompokkan unsur berdasarkan kemiripan sifat


kimia dan kenaikan massa atom, yang tiap kelompok terdiri dari 3
unsur. Hukum Triade berbunyi.

“Jika tiga unsur di dalam triade disusun menurut kenaikan massa


atomnya, massa atom unsure di tengah (ke-2) sama dengan massa
rata-rata dari massa kedua atom yang mengapitnya (massa
rata-rata unsure ke-1 dan ke-3)”.
Tabel Triad Dobereiner
Sejarah Penyusunan Sistem Periodik Unsur
3. J.A NEWLANDS

John Alexander Newlands merupakan


orang pertama yang mengelompokan
unsur-unsur berdasarkan kenaikan massa
atom relatif. Newlands mengumumkan
penemuanya yang di sebut hukum oktaf.

“Jika unsur disusun berdasarkan kenaikan massa atom


relatifnya, maka unsur kedelapan sifatnya akan mirip dengan
unsur yang pertama dan unsur yang kesembilan dengan
unsur yang kedua dan seterusnya”
Sejarah Penyusunan Sistem Periodik Unsur

Tabel Periodik Unsur


Oktaf Newland
1. H 2. Li 3. Be 4. B 5. C 6. N 7. O
8. F 9. Na 10. Mg 11. Al 12. Si 13. P 14. S
15. Cl 16. K 17. Ca 18. Ti 19. Cr 20. Mn 21. Fe
22. Co&Ni 23. Cu 24. Zn 25. Y 26. ln 27. As 28. Se
34. Bi & 35. Po &
29. Br 30.Rb 31. Sr 32. Ce/La 33. Zr
Mo Ru
Sejarah Penyusunan Sistem Periodik Unsur

4, D I MENDELEEV DAN L MEYER

SISTEM PERIODIK MENDELEEV & LOTHAR MEYER (telah


dikenal 63 jenis Unsur)

Dimitri Ivanovich Mendeleev dan Lothar Meyer secara terpisah


mengelompokkan unsur-unsur berdasarkan kenaikan massa atom,
yang selanjutnya dikenal dengan tabel periodik bentuk pendek

“Jika unsur-unsur disusun berdasarkan kenaikan massa atomnya


maka sifat unsur akan berulang secara periodik “ atau
“Sifat unsur merupakan fungsi periodik dari massa atom
relatifnya”
Sejarah Penyusunan Sistem Periodik Unsur

Tabel Periodik Mendeleev


Sejarah Penyusunan Sistem Periodik Unsur

5. H MOSELEY

Pada 1913, Henry Moseley melakukan eksperimen dan


menyimpulkan bahwa sifat dasar atom adalah nomor atom bukan
massa atom relatif.

Sistem periodik tabel yang didasarkan penelitian Moseley diterbitkan pada 1930
Sejarah Penyusunan Sistem Periodik Unsur
❑ Dari penemuan Moseley, hukum periodik Mendeleev diperbarui
menjadi hukum periodik modern dengan sifat-sifat unsur
merupakan fungsi periodik dari nomor atomnya.
❑ Dari penemuan Moseley, maka dibuat sistem periodik yang
dikenal hingga saat ini yaitu sistem periodik modern.
❑ Lajur vertikal yg disebut golongan, tersusun berdasarkan
kemiripan sifat.
❑ Lajur horisontal yang disebut periode, tersusun berdasarkan
kenaikan nomor atom .
❑ Sistem periodik modern tersusun atas 7 periode dan 18
golongan yang terbagi menjadi 8 golongan utama atau golongan
A dan 8 golongan transisi atau golongan B.
Sejarah Penyusunan Sistem Periodik Unsur
❑ Periode menunjukkan jumlah kulit elektron yang dimiliki atom.
❑ Unsur-unsur yang terletak dalam satu periode memiliki jumlah
kulit yang sama.
a) Periode 1, terdiri dari 2 buah unsur periodik sangat pendek
b) Periode 2, terdiri dari 8 buah unsur periodik pendek
c) Periode 3, terdiri dari 8 buah unsur periodik pendek
d) Periode 4, terdiri dari 18 buah unsur periodik panjang
e) Periode 5, terdiri dari 18 buah unsur periodik panjang
f) Periode 6, terdiri dari 32 buah unsur periodik sangat
panjang
g) Periode 7 periodik belum lengkap
Golongan ditunjukkan jumlah elektron valensi yang dimiliki oleh atom.
Elektron valensi = elektron yang dapat dipakai untuk berikatan/bereaksi.
Unsur-unsur yang terletak dalam satu golongan akan memiliki sifat yang
mirip.
Dalam SPU golongan dibedakan :
1. Golongan unsur utama, meliputi golongan I A s/d VIII A
2. Golongan unsur Transisi (golongan B), meliputi
a. Golongan Transisi (blok d), yaitu golongan IIIB, IVB, VB, VIB,
VIIB, VIIIB, IB, dan IIB
b. Golongan Transisi dalam (blok f), ada dua deret yaitu,
Deret Lantanida (unsur dalam deret ini mirip sifat dengan 57La)
Jika elektron terakhir mengisi orbital 4f
Deret Aktinida (unsur dalam deret ini mirip sifat dengan 89Ac)
Jika elektron terakhir mengisi orbital 5f
Golongan utama (golongan A), terdiri dari:
❑ Golongan IA : Golongan Alkali
❑ Golongan IIA : Golongan Alkali tanah
❑ Golongan IIIA : Golongan Boron
❑ Golongan IVA : Golongan Karbon
❑ Golongan VA : Golongan Nitrogen
❑ Golongan VIA : Golongan Oksigen
❑ Golongan VIIA : Golongan Halogen
❑ Golongan VIIIA : Golongan Gas Mulia
Golongan transisi (golongan B), terdiri dari:
a. Golongan Transisi yaitu golongan IIIB, IVB, VB, VIB, VIIB,
VIIIB, IB, dan IIB
b. Golongan Transisi dalam, ada dua deret yaitu,
❑ Deret Lantanida (unsur dalam deret ini mirip sifat dengan
unsur La)
❑ Deret Aktinida (unsur dalam deret ini mirip sifat dengan
unsur Ac)
Konfigurasi
Elektron
Mustofa Ahda
KONFIGURASI ELEKTRON

❑ Susunan elektron dalam atom penyebaran elektron dalam


orbital-orbital atom
❑ Aturan penempatan elektron
1. Larangan Pauli
2. Prinsip Aufbau
3. Aturan Hund
KONFIGURASI ELEKTRON

PENEMPATAN ELEKTRON: LARANGAN PAULI

❑ Berapa banyak elektron dapat terikat, atau menempati suatu


orbital?
❑ Prinsip Larangan Pauli menyatakan: tidak ada 2 elektron dalam
suatu atom dapat memiliki ke-4 bilangan kuantum sama.
❑ Helium pada keadaan dasar memiliki 2 elektron dalam orbital
1s, tetapi dengan spin yang berlawanan
n l m l ms
elektron 1 1 0 0 +½
elektron 2 1 0 0 -½
KONFIGURASI ELEKTRON

PENEMPATAN ELEKTRON: PRINSIP AUFBAU


❑ Untuk setiap atom netral, jumlah elektron sama dengan nomor
atomnya
❑ Prinsip Aufbau : untuk menyusun atom dan menggambarkan
konfigurasi elektronnya
❑ Pengisian dimulai dari orbital dengan tingkat energi terendah ke
tertinggi
Li:
1s 2s
atau [He]
2s
❑ Konfigurasi elektron hanya memperlihatkan jumlah elektron yang
menempati tiap subkulit
Urutan Pengisian Elektron

Kecenderungan
7s
Pengisian elektron
6s 6p 6d

5s 5p 5d 5f

4s 4p 4d 4f

3s 3p 3d

2s 2p

1s
KONFIGURASI ELEKTRON

Contoh Prinsip Aufbau

2p 2p
energi

2s 2s

1s 1s

C O
KONFIGURASI ELEKTRON

Aturan Hund: Keadaan energi terendah adalah yang memiliki


elektron tak berpasangan yang paling banyak.
Karbon:

Energi lebih tinggi


1s 2s 2p

Energi lebih rendah


1s 2s 2p
Bilangan Kuantum Contoh : 25Mn
Bilangan kuantum utama (n) Konfigurasi berdasarkan asas aufbau :
Dapat digunakan untuk menyatakan di 2 2 6 2 6 2 5
25
Mn = 1s , 2s , 2p , 3s , 3p , 4s , 3d
kulit berapa elektron tersebut berada
Kuantum Azimut (l)
Menyatakan pada sub kulit berapa/ sub n = 3 5 anak panah
menghadap ke
kulit yang mana elektron tersebut l = 2 atas
berada. Kuantum azimut berskala dari 0 m = +2
sampai n-1 S =+

Bilangan Kuantum Magnetik (m)


Menyatakan orbital-orbital dalam sub
kulit yang ditempati elektron. Harga m
-2 -1 0 +1 +2
adalah bilangan bulat antara –l sampai
Bernilai + karena
dengan l anak panah
terakhir
menghadap ke
Bilangan kuantum spin (s) atas
Menyatakan arah perputaran NOTE :
elektron pada sumbu orbital. Kuantum azimut :
bernilai + atau - s=0 d=
p=1 2
f=3
Aplikasi aturan pauli, hund, dan afbau pada atom Mn, Mn2+, Cu, Cu2+ ?

2 2 6 2 6 2 5
25
Mn = 1s , 2s , 2p , 3s , 3p , 4s , 3d Mn2+ : 1s2, 2s2, 2p6, 3s2, 3p6, 3d5
25
n = 3 n =3
l = 2 l =2
m = +2 m = +2
S =+ s =+

2+ 2 2 6 2 6 2 9
2 2 6 2 6 1 10 Cu : 1s , 2s , 2p , 3s , 3p , 4s , 3d
Cu : 1s , 2s , 2p , 3s , 3p , 4s , 3d 29
29 : 1s2, 2s2, 2p6, 3s2, 3p6, 3d10
n :3
n :3
l :2
l :2
m :+2
m : +2
s :-½
s :-½
Quantum Notation
Quantum Notation
Quantum Notation
Quantum Notation
Quantum Notation
Sifat-Sifat
Periodik Unsur
Mustofa Ahda
SIFAT-SIFAT PERIODIK UNSUR

Pengelompokkan unsur-unsur seperti pada sistem periodik modern


ternyata menghasilkan beberapa sifat yang berubah secara
periodik. Sifat-sifat tersebut adalah sbb:
1. Jari-jari atom
2. Energi Ionisasi
3. Afinitas elektron
4. Keelektronegatifan
5. Ke-reaktifan logam dan non logam
6. Titik didih / titik leleh
SIFAT-SIFAT PERIODIK UNSUR

1. Jari-jari atom

Kecenderungan jari-jari atom dalam sistem periodik


Dari atas ke bawah (segolongan) cenderung bertambah.
Dari kiri ke kanan (seperiode) cenderung berkurang.

Dalam satu golongan semakin kebawah jumlah kulit bertambah


(periode bertambah) jarak inti terhadap elektron di kulit terluar
makin jauh jari-jari atom bertambah.

Dalam satu periode (jumlah kulit tetap) semakin kekanan no atom


bertambah (proton bertambah , partikel inti makin besar) gaya
tarik inti terhadap elektron kulit terluar makin kuat jari-jari atom
makin kecil.
SIFAT – SIFAT PERIODIK UNSUR
Jari jari atom adalah jarak dari inti atom
ke lintasan elektron terluar.
- Dalam satu perioda, dari kiri ke kanan
jari jari atom berkurang.

- Dalam satu golongan, dari atas ke bawah


jari-jari atombertambah

- Jari-jari atom netral lebih besar daripada


jari-jari ion positifnya tetapi lebih kecil
dari jari-jari ion negatifnya.

Contoh:
jari-jari atom Cl < jari-jari ion Cl- 2
jari-jari atom Ba > jari-jari ion Ba +
SIFAT – SIFAT PERIODIK UNSUR
SIFAT-SIFAT PERIODIK UNSUR
2. Energi ionisasi
Energi ionisasi adalah energi yang diperlukan untuk melepas satu
elektron yang terikat paling lemah dari atom yang berbentuk gas.
A(g) A+ (g) + e–
Untuk atom-atom yang berelektron valensi banyak, dikenal :
Energi ionisasi pertama, A A+ + e–
Energi ionisasi kedua A+ A 2+ + e–
Energi ionisasi ketiga, A 2+ A 3+ + e–
Energi ionisasi erat hubungannya dengan jari-jari atom dan kestabilan.
Makin besar jari-jari atom makin kecil energi ionisasinya.
Makin stabil suatu atom makin besar energi ionisasinya.
Kecenderungan energi ionisasi dalam sistem periodik
Dalam satu golongan dari atas ke bawah cenderung berkurang.
Dalam satu periode dari kiri ke kanan cenderung bertambah
SIFAT-SIFAT PERIODIK UNSUR
SIFAT-SIFAT PERIODIK UNSUR

3. Affinitas elektron

Afinitas elektron adalah besarnya energi yang dihasilkan atau


dilepaskan apabila suatu atom menarik sebuah elektron

Y(g) + 1e– Y– (g)

Dalam satu golongan, seiring meningkatnya ukuran atom


(dari atas ke bawah), nilai afinitas elektron akan menurun
seiiring bertambahnya nomor atom dalam satu golongan.

Dalam satu periode, Seiring bertambahnya nomor atom


dalam satu periode (dari kiri ke kanan), akan menyebabkan
penyusutan ukuran atom, nilai afinitas elekton akan
meningkat.
SIFAT-SIFAT PERIODIK UNSUR
SIFAT-SIFAT PERIODIK UNSUR

4. Keelektronegatifan/ elektronegativity

Keelektronegatifan : Kemampuan suatu atom untuk menarik


elektron dari atom lain dalam suatu ikatan.

Pauling menyusun harga keelektronegatifan atom-atom tanpa


satuan. Unsur F merupakan unsur yang paling mudah menarik
elektron dalam ikatan dan diberi harga keelektronegatifan 4
(merupakan standar). Unsur Fr memiliki harga keelektronegatifan
paling kecil yaitu 0,7.
Kecenderungan keelektronegatifan dalam sistem periodik
Dari atas ke bawah ( segolongan ) cenderung berkurang.
Dari kiri ke kanan ( seperiode ) cenderung bertambah.
SIFAT-SIFAT PERIODIK UNSUR
SIFAT-SIFAT PERIODIK UNSUR

5. Sifat Logam

Ditinjau dari konfigurasi elektron, unsur-unsur logam cenderung


melepas elektron ( memiliki energi ionisasi kecil ), sedangkan
unsur-unsur bukan logam cenderung menangkap elektron (memiliki
keelektronegatifan besar ).

Dengan demikian dalam sistem periodik sifat-sifat logam :


Dari atas ke bawah ( segolongan ) cenderung berkurang.
Dari kiri ke kanan ( seperiode ) cenderung berkurang
SIFAT-SIFAT PERIODIK UNSUR

6. Kereaktifan
Reaktif artinya mudah bereaksi.
Unsur-unsur logam pada sistem periodik makin ke bawah makin
reaktif ( makin mudah bereaksi ), sebab makin mudah melepas
elektron. Misalnya kalium lebih reaktif dibanding natrium.

Unsur-unsur non logam pada sistem periodik makin ke bawah makin


kurang reaktif ( makin sukar bereaksi ), karena makin sukar
menangkap elektron. Misalnya fluorin lebih reaktif dibandingkan
klorin.
SIFAT-SIFAT PERIODIK UNSUR

7. Titik Didih dan Titik Leleh


Dari kiri ke kanan titik leleh dan titik didih mula-mula naik
secara bertahap dan mencapai puncaknya pada golongan IVA
kemudian turun secara drastis.

Titik leleh dan titik didih tertinggi dimiliki unsur golongan


IVA sedangkan terendah dimiliki oleh unsur golongan VIIIA.
Bagi unsur-unsur logam dalam satu golongan, titik leleh dan
titik didih makin ke bawah makin rendah. Sebaliknya bagi
unsur-unsur non logam segolongan, titik leleh dan titik didih
makin ke bawah makin tinggi.
SIFAT-SIFAT PERIODIK UNSUR

Golongan VIII A / Gas Mulia E ionisasi sangat besar


Keelektronegatifan sangat kecil
Afinitas elektron sangat kecil / sukar
menangkap elektron
Hal ini disebabkan konfigurasi elektron gas mulia stabil, orbital s dan p
telah terisi penuh.
Pengaruh jari-jari atom terhadap sifat periodik lainnya:
Jari-jari atom semakin Besar Gaya tarik inti makin lemah
(Keelektronegatifan makin kecil)
elektron mudah lepas
E ionisasi makin kecil
Afinitas elektron cenderung berkurang.
Logam Cenderung membentuk ion positif
Cenderung melepas elektron
E ionisasi kecil
Logam semakin reaktif jika mudah melepas elektron atau
E ionisasi kecil

Non Logam Cenderung membentuk ion negatif


Cenderung menangkap elektron
Keelektronegatifan besar
Unsur Non logam makin reaktif jika mudah
menangkap elektron atau keelektronegatifan besar
Latihan Soal
Mustofa Ahda
1. Manakah yang mempunyai jari-jari lebih besar dari atom maupun ion
berikut? Jelaskan .
a. atom Na atau atom Mg
b. ion Na+ atau ion Mg2+
c. atom Na atau atom Cl
d. ion Na+ atau ion Cl-
e. ion F- atau ion O2-
2. Diketahui afinitas elektron magnesium = 230 kJ/mol dan
fluorin = -328 kJ/mol.
a. manakah yang lebih mudah menyerap elektron, atom Mg
atau atom F?
b. Manakah yang lebih stabil, ion Mg- atau atom Mg?
c. Manakah yang lebih stabil, atom F atau ion F-?
3. Atom A dan B masing-masing memiliki nomor atom 4 dan 6.
Mana yang lebih besar, jari-jari atom A atau atom B ?

4. Unsur P, Q, dan R masing-masing memiliki nomor atom 9, 19, dan 20. Urutkan
berdasarkan kenaikan harga elektronegatifitasnya !

5. Unsur Ra, Sr, Mg, dan Be terletak dalam satu golongan. Urutkanan berdasarkan
kenaikan harga energi ionisasinya !

1. Apakah dasar pengelompokan unsur yang dilakukan oleh:


a. Dobereiner
b. Newlands
c. Mendeleev
d. Moseley
2. apakah kelemahan hukum oktaf dari Newlands?
3. Tuliskan kelebihan dan kelemahan sistem periodik Mendeleev?

Anda mungkin juga menyukai