Anda di halaman 1dari 16

STRUKTUR ATOM A. TEORI ATOM Perkembangan Teori Atom: 1.

Leukipos dan Demokritos (400 SM) Atom adalah suatu zat (materi) yang paling kecil, tidak dapat dibagi-bagi lagi 2. John Dalton Atom adalah bagian terkecil dari suatu unsur Zat terdiri dari partikel terkecil yang disebut atom Atom suatu zat murni tidak dapat diuraikan menjadi partikel yang lebih kecil lagi Gabungan antara dua atom atau lebih disebut senyawa

3. J.J. Thomson Atom merupakan bola bermuatan positif dan ditempat-tempat tertentu terdapat elektron yang bermuatan negatif

4. Rutherford Atom terdiri dari inti yang bermuatan positif dan elektron-elektron yang bergerak mengelilingi inti tersebut Massa atom terpusat pada inti atom Banyaknya elektron dalam atom sama dengan banyaknya proton dalam inti dan sesuai dengan nomor atom

5. Niels Bohr Elektron tidak dapat bergerak mengelilingi inti atom dalam setiap lintasan atau orbit, akan tetapi hanya dalam lintasan yang memenuhi persyaratan tertentu menurut teori kuantum. Lintasan ini disebut lintasan kuantum Elektron bergerak dalam lintasan tertentu dengan memiliki tingkat energi tertentu Elektron bergerak dalam lintasan berupa lingkaran dan besar gaya sentrifugal sama dengan gaya tarik menarik yang dialami oleh elektron

B. NOTASI ATOM (NOMOR ATOM DAN MASSA ATOM)

Nomor Atom = Jumlah Proton = Jumlah Elektron Massa Atom = Jumlah Proton + Jumlah Neutron =AZ

A =

Jumlah Neutron Contoh:

Hitunglah jumlah proton, elektron, dan neutron dari Jawab: Jumlah Proton = 26 Jumlah Elektron = 26 Jumlah Neutron = 56 26 = 30

Suatu ion X2+ mengandung 18 elektron dan 20 neutron. Tentukan nomor atom dan massa atom dari unsur X Jawab: Ion X2+ terbentuk setelah atom X melepaskan 2 elektron. Jumlah electron dalam atom X = 18 + 2 = 20 Jumlah proton = Jumlah elektron = 20

Nomor Atom Massa atom

= 20 = 20 + 20 = 40

C. KONFIGURASI ELEKTRON 1. Aturan Aufbau Pengisian orbital oleh atom elektron sesuai dengan energi relatifnya, orbital dengan energi lebih rendah akan terisi elektron terlebih dahulu

1s 2s 3s 4s 5s 6s 7s

2p 3p 4p 5p 6p 7p

3d 4d 5d 6d

4f 5f

Contoh: 21Sc = 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2 3d1 2. Aturan Hund Elektron tidak akan berpasangan sebelum orbital dengan energi setingkat terisi Contoh: 7N = 1s2 2s2 2p3

Bukan 1s 2s 2p 2p

Larangan Pauli Dalam atom tidak boleh ada 2 elektron yang mempunyai keempat bilangan kuantum yang sama. Jika 2 elektron yang mempunyai keempat bilangan kuantum sama dan 2 elektron menempati orbital yang sama, maka kedua elektron ini harus berbeda bilangan kuantum spinnya. Contoh: 2He = 1s1 Elektron 1 ; n=1, l=0, m=0, s=+1/2 Elektron 2 ; n=1, l=0, m=0, s=-1/2 D. BILANGAN KUANTUM a. Bilangan Kuantum Utama (n) Menunjukkan letak electron pada kulit atau tingkat energi utama n = 1 disebut kulit K

n = 2 disebut kulit L n = 3 disebut kulit M n = 4 disebut kulit N n = 5 disebut kulit O n = 6 disebut kulit P n = 7 disebut kulit Q b. Bilangan Kuantum Azimut (l) Menunjukkan letak electron dalam subkulit, bentuk orbital dan sub tempat energi elektron c. Bilangan Kuantum Magnetik Menunjukkan orientasi orbital dalam ruangan dan juga menunjukkan banyaknya orbital pada sub kulit d. Bilangan Kuantum Spin Menunjukkan arah putaran elektron dalam orbital. Pada orbital maksimum terdapat dua elektron dengan arah yang berlawanan. s berharga -1/2 dan +1/2 Hubungan Bilangan Kuantum l, m dengan subkulit, jumlah orbital dan jumlah elektron maksimum dalam orbital

Harga l 0 1 2 3

Sub kulit S P D F

m 0 -1, 0, +1 -2,-1,0,+1,+2 -3,-2,-1,0,+1,+2,+3

Jumlah orbital 1 3 5 7

Jumlah elektron maksimum 2 6 10 14

PERKEMBANGAN SISTEM PERIODIK UNSUR

1. Antoine Lavoiser

Pengelompokan Unsur Berdasarkan Logam dan Non Logam Pengelompokan ini masih terlalu umum karena ternyata dalam berbagai unsur logam maupun nonlogam masih terdapat berbagai variasi dan sifat unsur-unsur. Lavoiser sudah menyusun skema pertama yang tersusun rapi tentang sistem kimiawi (bekerja sama dengan Berthollet, Fourcroy dan Guyton de Morveau). Dalam sistem Lavoisier (yang jadi dasar pegangan hingga sekarang) komposisi kimia dilukiskan dengan namanya. Untuk pertama kalinya penerimaan suatu sistem kimia yang seragam dijabarkan sehingga memungkinkan para ahli kimia di seluruh dunia dapat saling berhubungan satu sama lain dalam hal penemuan-penemuan mereka. Lavoisier merupakan orang pertama yang dengan gamblang mengemukakan prinsip-prinsip penyimpanan jumlah reaksi benda kimia tanpa bentuk tertentu: yakni reaksi dapat mengatur kembali elemen yang benar dalam substansi semula tetapi tak ada hal yang terhancurkan dan pada akhir hasil berada dalam berat yang sama seperti komponen asal. Keyakinan Lovoisier tentang pentingnya kecermatan menimbang bahan kimiawi melibatkan reaksi yang mengubah ilmu kimia menjadi ilmu eksakta dan sekaligus menyiapkan jalan bagi banyak kemajuankemajuan di bidang kimia pada masa-masa sesudahnya. Dia umumnya dianggap sebagai "Pendiri ilmu kimia modern", dan memang dia patut mendapat julukan itu. "Daftar Periodik Unsur" modern yang dasarnya merupakan perluasan dari daftar Lavoisier. Kelebihan:

1. Orang pertama yang dengan gamblang mengemukakan prinsip-prinsip penyimpanan jumlah reaksi benda kimia tanpa bentuk tertentu. 2. Pelopor dalam pengelompokan unsur. Kelemahan: 1. Pengelompokan unsur masih sederhana. 2. Banyak unsur yang belum diketahui sehingga tidak banyak yang dikelompokkan. 2. Johann Wolfgang Dobereiner

Hukum Triade Dobereiner Pada tahun 1829, Johan Wolfgang Dobereiner melihat adanya kemiripan sifat di antara beberapa unsur, lalu mengelompokkannya menurut kemiripan sifat yang ada. Ternyata tiap kelompok terdiri atas tiga unsur, sehingga disebut Triade.

Jika unsur-unsur dalam satu triade tersebut disusun menurut kenaikan massa atomatomnya, ternyata massa atom maupun sifat-sifat unsur yang kedua merupakan rata-rata dari massa atom unsur pertama dan ketiga.

Penemuan ini memperlihatkan adanya hubungan antara massa atom dengan sifat-sifat unsur.

Triade 1 Li

Triade 2 Ca

Triade 3 S

Triade 4 Cl

Triade 5 Mn

Na K

Sr Ba

Se Te

Br I

Cr Fe

Kelebihan: 1. Merupakan upaya pertama penggolongan unsure. 2. Dapat memperlihatkan adanya hubungan antara massa arom dengan sifat-sifat unsur. Kelemahan: 1. Kelemahan pengelompokan ini terletak pada kenyataan bahwa jumlah unsur yang memiliki kemiripan sifat tidak hanya 3 buah.

3. John Alexander Reina Newlands

Hukum Oktaf Newlands Tahun 1864, A.R. Newlands mengumumkan penemuannya yang disebut hukum Oktaf. Unsur-unsur tersebut disusun berdasarkan kenaikan massa atom relatifnya. Ternyata unsurunsur yang berselisih 1 oktaf (unsur nomor 1 dengan 8, unsur nomor 2 dengan 9, dst.) menunjukkan kemiripan sifat atau bisa dikatakan terjadi perubahan sifat unsur yang teratur.

Kecenderungan tersebut dinyatakan sebagai hukum Oktaf Newland, yaitu: Jika unsur-unsur disusun berdasarkan kenaikan massa atom maka sifat unsur tersebut akan berulang setelah unsur kedelapan.

Do 1 H F Cl Co, Ni Br Pd Te Pt, Ir

Re 2 Li Na K Cu Rb Ag Cs Os

Mi 3 Be Mg Ca Zn Sr Cd Ba, V Hg

Fa 4 B Al Cr Y Ce, La U Ta Tl

Sol 5 C Si Ti In Zr Sn W Pb

La 6 N P Mn As Di, Mo Sb Nb Bi

Si 7 O S Fe Se Ro, Ru I Au Th

Pada saat daftar Oktaf Newlands disusun, unsur-unsur gas mulia belum ditemukan. Ternyata pengelompokan ini hanya sesuai untuk unsur-unsur ringan (Ar rendah).

Kelebihan: 1. Dapat menyusun berdasarkan kenaikan massa atom relatifnya. Kelemahan: 1. Pengelompokan ini hanya sesuai untuk unsur-unsur ringan.

4. Dmitri Ivanovich Mendeleyev

Hukum Mendeleyev Tahun 1869, sarjana bangsa Rusia Dmitri Ivanovich Mendeleyev berdasarkan pengamatannya terhadap 63 unsur yang sudah dikenal saat itu, menyimpulkan bahwa sifat-sifat unsur fungsi periodik dari massa atom relatifnya. Hal itu berarti jika unsur-unsur disusun menurut kenaikan massa atom relatifnya, sifat-sifat tertentu akan berulang secara periodik. Mendeleyev juga membuat suatu daftar periodik unsur. Unsur-unsur yang mempunyai persamaan sifat ditempatkan dalam satu lajur vertikal yang disebut golongan. Dalam mengelompokkan unsur-unsur, Mendeleyev lebih menekankan pada persamaan sifat unsur dibandingkan dengan kenaikan massa atom relatifnya, sehingga terdapat tempat-tempat kosong dalam tabel periodik tersebut. Tempat-tempat kosong ini yang kemudian diramalkan akan diisi unsur-unsur yang waktu itu belum ditemukan. Di kemudian hari ramalan itu terbukti dengan ditemukannya unsur-unsur yang mempunyai sifatsifat yang mirip sesuai ramalannya.

Periode 1 2 3 4

Gol. I H=1 Li = 7 Na = 23 K = 39

Gol. II

Gol. III

Gol. IV

Gol. V

Gol. VI

Gol. VII

Gol. VIII

Be = 9,2 Mg = 24 Ca = 40

B = 11 Al = 27,8 _ = 44

C = 12 Si = 28 Ti = 48

N = 14 P = 31 V = 51

O = 16 S = 32 Cr = 52

F = 19 Cl = 35,5 Mn = 55 F = 56 Co = 59

Cu = 63

Zn = 65

_ = 68

_ = 72

As = 75

Se = 78

Br = 80

Ni = 59

Cu = 63 6 Rb = 85 Sr = 87 Yt = 88 Zr = 90 Nb = 94 Mo = 96 _ = 100 Ru = 194 Rh = 102 7 Ag = 108 Cd = 112 In = 113 Sn = 118 Sb = 122 Te = 125 J = 127 Pd = 106 Ag = 108 8 9 10 Er = 178 La = 180 Ta = 182 W = 184 Os = 195 Ir = 197 Pt = 198 Au = 199 11 12 Au = 199 Hg = 200 Tl = 204 Pb = 207 Th = 231 Bi = 208 U = 240 Cs = 133 Ba = 137 Di = 138

Kelebihan: 1. Menyimpulkan bahwa sifat-sifat unsur fungsi periodik dari massa atom relatif. Kelemahan: 1. Masih banyak unsur yang belum ditemukan sehingga dalam tabel terdapat banyak kolom kosong.

5. Henry G. J. Moseley

Tabel Periodik Modern Tahun 1914, Henry G. J. Moseley menemukan bahwa urutan unsure dalam tabel periodik sesuai kenaikan nomor atom. Tabel periodik modern yang disebut juga tabel periodik bentuk panjang, disusun menurut kenaikan nomor atom dan kemiripan sifat. Tabel periodik modern ini dapat dikatakan sebagai penyempurnaan Tabel Periodik Mendeleyev. Tabel periodik bentuk panjang terdiri atas lajur vertikal (golongan) yang disusun menurut kemiripan sifat dan lajur horizontal (periode) yang disusun berdasarkan kenaikan nomor atomnya.

a. Lajur vertikal (golongan) ditulis dengan angka Romawi terdiri atas 18 golongan. 1) Golongan A (Golongan Utama) Gol. IA : Alkali IIA : Alkali Tanah IIIA : Aluminium IVA: Karbon Gol.VA : Nitrogen VIA : Kalkogen VIIA : Halogen VIIIA (0): Gas Mulia

2) Golongan Transisi/Golongan Tambahan (Golongan B), terbagi atas: a) Golongan Transisi (Gol. B), yaitu : IIIB, IVB, VB, VIB, VIIB, VIIIB (VIII), IB, dan IIB.

b) Golongan Transisi Dalam, ada dua deret yaitu : (1) Deret Lantanida (unsur dalam deret ini mempunyai kemiripan sifat dengan 57La). (2) Deret Aktinida (unsur dalam deret ini mempunyai kemiripan sifat dengan 89Ac). Pada periode 6 golongan IIIB terdapat 14 unsur yang sangat mirip sifatnya, yaitu unsurunsur Lantanida. Demikian juga pada periode 7 yaitu unsur-unsur Aktinida. Supaya tabel tidak terlalu panjang, unsur-unsur tersebut ditempatkan tersendiri pada bagian bawah sistem periodik. Golongan B terletak di antara Golongan IIA dan IIIA. Unsur-unsur yang berada dalam satu golongan mempunyai persamaan sifat karena mempunyai elektron valensi (electron di kulit terluar) yang sama. b. Lajur Horizontal (Periode) ditulis dengan angka Arab terdiri atas 7 periode. Periode 1 berisi 2 unsur. Periode 2 berisi 8 unsur. Periode 3 berisi 8 unsur. Periode 4 berisi 18 unsur. Tabel Periodik Unsur Periode 5 berisi 18 unsur. Periode 6 berisi 32 unsur. Periode 7 berisi 23 unsur (belum lengkap).

Kelebihan: 1. Menyusun berdasarkan kenaikan nomor atom dan kemiripan sifat. 2. Dapat menyempurnakan tabel periodik Mendeleyev.

Golongan adalah unsur-unsur yang mempunyai persamaan sifat karena elektron valensi yang sama.

Periode adalah tingkatan unsur berdasarkan jumlah kulit atom.

Sifat-sifat Keperiodikan Unsur 1. Jari-jari Atom Jari-jari atom adalah jarak dari inti atom sampai kulit elektron terluar.

a. Dalam satu golongan dari atas ke bawah jari-jari atom semakin besar. b. Dalam satu periode dari kiri ke kanan, jari-jari atom semakin kecil. Penjelasan: a. Dalam satu golongan dari atas ke bawah, kulit atom bertambah (ingat jumlah kulit=nomor periode), sehingga jari-jari atom juga bertambah besar. b. Dari kiri ke kanan, jumlah kulit tetap tetapi muatan inti (nomor atom) dan jumlah elektron pada kulit bertambah. Hal tersebut mengakibatkan gaya tarik-menarik antara inti dengan kulit elektron semakin besar sehingga jari-jari atom makin kecil. 2. Energi Ionisasi Energi ionisasi adalah energi minimum yang diperlukan untuk melepaskan elektron dari suatu atom netral dalam wujud gas. Energi yang diperlukan untuk melepaskan elektron kedua disebut energi ionisasi kedua dan seterusnya. Bila tidak ada keterangan khusus maka yang disebut energi ionisasi adalah energi ionisasi pertama. Dapat disimpulkan keperiodikan energi ionisasi sebagai berikut. a. Dalam satu golongan dari atas ke bawah energi ionisasi semakin berkurang. b. Dalam satu periode dari kiri ke kanan energi ionisasi cenderung bertambah. Kecenderungan tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut. a. Dari atas ke bawah dalam satu golongan jari-jari atom bertambah sehingga daya tarik inti terhadap elektron terluar semakin kecil. Elektron semakin mudah dilepas dan energi yang diperlukan untuk melepaskannya makin kecil. b. Dari kiri ke kanan dalam satu periode, daya tarik inti terhadap electron semakin besar sehingga elektron semakin sukar dilepas. Energi yang diperlukan untuk melepaskan elektron tentunya semakin besar. 3. Afinitas Elektron

Afinitas elektron adalah besarnya energi yang dibebaskan satu atom netral dalam wujud gas pada waktu menerima satu elektron sehingga terbentuk ion negatif. a. Dalam satu golongan dari atas ke bawah afinitas elektron semakin kecil. b. Dalam satu periode dari kiri ke kanan afinitas elektron semakin besar. Penjelasan: Apabila ion negatif yang terbentuk stabil, energi dibebaskan dinyatakan dengan tanda negatif (-). Apabila ion negatif yang terbentuk tidak stabil, energi diperlukan/diserap dinyatakan dengan tanda positif (+). Kecenderungan dalam afinitas elektron lebih bervariasi dibandingkan dengan energi ionisasi. 4. Keelektronegatifan Adalah suatu bilangan yang menyatakan kecenderungan suatu unsur menarik elektron dalam suatu molekul senyawa. a. Dalam satu golongan dari atas ke bawah keelektronegatifan semakin berkurang. b. Dalam satu periode dari kiri ke kanan keelektronegatifan semakin bertambah. Penjelasan: Tidak ada sifat tertentu yang dapat diukur untuk menetukan/membandingkan keelektronegatifan unsur-unsur. Energi ionisasi dan afinitas elektron berkaitan dengan besarnya daya tarik elektron. Semakin besar daya tarik elektron semakin besar energi ionisasi, juga semakin besar (semakin negatif) afinitas elektron. Jadi, suatu unsur (misalnya fluor) yang mempunyai energi ionisasi dan afinitas elektron yang besar akan mempunyai keelektronegatifan yang besar.

Anda mungkin juga menyukai