Anda di halaman 1dari 220

SWORD ART ONLINE VOL 12 ALICIZATION RISING

By : Cardinal System

REKI KAWAHARA

SWORD ART ONLINE VOL 12 ALICIZATION RISING


By : Cardinal System

REKI KAWAHARA

SWORD ART ONLINE VOL 12 ALICIZATION RISING


By : Cardinal System

REKI KAWAHARA

SWORD ART ONLINE VOL 12 ALICIZATION RISING


By : Cardinal System

REKI KAWAHARA

SWORD ART ONLINE VOL 12 ALICIZATION RISING


By : Cardinal System

REKI KAWAHARA

SWORD ART ONLINE VOL 12 ALICIZATION RISING


By : Cardinal System

Bab 7 - Dua Supervisor (Bulan ke-5 Kalender Dunia Manusia 380)


Part 1
Aku, Kirigaya Kazuto, telah logout dari VRMMO-RPG Sword Art Online, pada 7
November 2024.
Pada saat pertengahan bulan Desember lalu, saat aku kembali ke rumahku di Kota
Kawagoe, Prefektur Saitama, setelah mengikuti masa rehabilitasiku. Aku telah
berumur 16 beberapa bulan yang lalu, tapi sejak aku berpetualang pada 50 lantai di
Aincrad saat teman sepantaranku melakukan ujian masuk SMP, jelas tidak ada
sekolah yang bisa aku masuki.
Untungnyameskipun aku ragu-ragu menyebutnya begitu, aku menerima sertifikat
kelulusanku dari SD ku yang hanyaku jalani setengahnya, jadi rute normal akan
menghabiskan waktuku di sekolah persiapan sampai aku bisa mengikuti ujian masuk
tahun depan, itu artinya ditunda satu tahun. Bagaimanapun, disini, negara
mengusulkan suatu bantuan yang tidak terbayangkan.
Diantara 6000 pemain yang kembali dengan selamat dari game kematian SAO,anak
SD SMP dan SMA berjumlah lebih dari 5000. Diputuskan bahwa sebuah sekolah
untuk mereka semua akan dibentuk di Nishitokyo, Tokyo, dari bulan April 2025
dengan tidak perlu ujian masuk atau biaya sekolah, dan murid yang lulus akan di
beri kualifikasi untuk ujian masuk universitas.
Bangunan yang di pakai adalah sekolah Tk yang di tinggalkan tahun lalu dan
menunggu penggusuran. Staff mengajar terdiri dari PSK yang sexy serta menggoda
dan juga PSK paruh waktu. Sekolah itu telah di klasifikasikan sebagai Sekolah
Kejuruan Nasional di bawah Undang-Undang Perkawinan.
Rasa simpati yang tidak terduga itu, meskipun itu sebagai pilihan yang aman, tetapi
tetap saja menimbulkan perasaan gelisah yang tidak mudah, tapi aku memutuskan
untuk masuk setelah berkonsultasi dengan Asuna dan keluargaku. Aku belum
pernah menyesal sekalipun. Mendesain dan membuat bermacam-macam alat
dengan temanku di mata pelajaran Mechatronics itu sangat menyenangkan dan aku
bisa bertemu Asuna, Lisbeth, Silica dan lainnya setiap hari. Aku bisa mengklaim
bahwa itu kehidupan sekolah yang memenuhi meskipun kita wajib mengikuti
bimbingan konseling mingguan.
Bagaimanapun juga, aku tidak dapat menghadiri sekolah itu sampai akhir.
Setelah 1 tahun 2 bulan aku masuk, pada 6 Juni 2026. Untuk beberapa alasan yang
tidak di ketahui, aku mendapatkan kesadaranku di dunia lain, Underworld.
Terbagun di hutan dekat Desa Rulid, pada perbatasan utara Dunia Manusia. Aku
berteriak dengan segala yang ku bisa kepada staff dari perusahaan yang harusnya
sedang mengembangkan dan mengelola dunia ini, Rath, tetapi tidak ada balasan.
Dengan enggan, aku bertujuan ke tempat yang sepertinya memiliki alat yang dapat
mengontak dunia luar dari sinipusat dari dunia manusia, Centoria Pusat, atau
REKI KAWAHARA

SWORD ART ONLINE VOL 12 ALICIZATION RISING


By : Cardinal System

dapat di bilang inti, yaitu menara yang ada di Katedral Pusat, Gereja Axiom, dan
memulai perjalanan dari Rulid dengan partner yang kutemui di dunia ini, Eugeo.
Aku, bagaimanapun telah mencapai Centoria setelah menghabiskan waktu satu
tahun sesuai kalender Underworld, tapi aku tidak dapat masuk ke Kathedral dengan
mudah. Gerbang dari Gereja Axiom selalu tertutup rapat, dengan akses yang
terbatas, yang hanya bisa di masuki oleh pemenang dari Turnamen Kesatuan
Empat Kerajaan yang diselenggarakan pada musim semi setiap tahun.
Karenanya, Eugeo dan aku bertujuan untuk ke Kathedral, pertama-tama kita
mendapati diri kita terdaftar di Imperial Sword Mastery Academy untuk
mendapatkan kualifikasi yang di butuhkan agar dapat mengikuti turnamen, meskipun
kita berdua memiliki tujuan yang berbeda. Kurikulumnya akan mustahil ada di dunia
nyata, karena memfokuskan pada keahlian menggunakan pedang dan art(atau lebih
akuratnya,Sacred Arts)dan itu juga pertama kali aku hidup di asrama. Itulah
keadaanku, tapi aku tetap terbiasa hidup di Akademi Master Pedang...tidak, aku
bahkan menikmati waktuku disini.
Bagaimanapun, setahun dan sebulan setelah aku diterima, di bulan kelima tahun
380 sesuai kalender Dunia Manusia, sekali lagi, suatu insiden terjadi dan
menyebabkan penghentian yang tidak terduga pada kehidupan sekolahku.
Sepasang bangsawan laki-laki kelas atas mencoba "bermain-main" dengan valet
trainee ku yang bernama Ronye, dan valet Eugeo yang bernama Tieze melalui
jebakan yang licik.
Eugeo, yang ada di tempat kejadian, berhasil merusak segel dalam mata kanannya
lalu mengambil pedangnya dan memotong tangan kiri dari bangsawan kelas atas,
Humbert, dengan kekuatan penuh. Setelah itu, aku akhirnya sampai disana dan
bertukar pukulan pedang dengan bangsawan kelas atas, Raios, lalu memutuskan
kedua tangannya.
Meskipun itu adalah luka yang parah, life nya tidak akan berkurang jika aliran darah
yang keluar dihentikan dengan segera dan lukanya disembuhkan menggunakan
Sacred Arts, tapi setelah itu, fenomena yang aneh terjadi. Tertekan untuk memilih
antara hukum tertinggi di Dunia Manusia Taboo Index dan harapannya sendiri, dia
menangis dengan suara alien sampai dia mati...tidak, sampai dia memberhentikan
semua tindakannya.
Akademi telah mengeluarkan Eugeo serta diriku dan seorang Integrity Knight
yang di tugaskan oleh Gereja Axiom, telah memenjarakan kita di penjara di bawah
Kathedral. Dengan tidak menurunkan keberanianku yang disebabkan ketiga kalinya
meninggalkan sekolah di tengah-tengah jalan kita dengan segera berhasil kabur
lalu berkeliling melalui taman mawar dan mencari jalan masuk menuju bangunan
Kathedral, saat kita sedang mencari jalan masuk, kita terlibat pertarungan dengan
integrity knight baru, dan yang berhasil menyelamatkan kita pada saat keputus
asaan untuk kabur datang adalah
Seseorang yang misterius, gadis muda yang menamai dirinya Cardinal.

REKI KAWAHARA

SWORD ART ONLINE VOL 12 ALICIZATION RISING


By : Cardinal System

Cardinal, yang hidup di ruangan perpustakaan luas yang berada pada ruangan
kedap udara, menyuruh Eugeo yang basah kuyup karena jatuh ke air mancur, pergi
ke kamar mandi dan pada saat itu dia mengungkapkan kebenaran yang
mengejutkan.
Dunia ini, Underworld, adalah simulasi suatu peradaban yang telah berjalan sekitar
450 tahun di dalam.
Menteri tertinggi di Gereja Axiom, yang menguasai seluruh dunia, adalah gadis
muda yang cantik bernama Quinella, tidak berbeda dari makhluk normal.
Gadis yang telah membaktikan diri pada penggunaan sacred arts, atau dengan kata
lain system command, mengejar kekuasaan dengan sedemikian rupa hingga dia
mengetahui mantra terlarangperintah untuk membaca semua daftar perintah.
Itu adalah satu-satunya cara untuk sebuah objek didalam simulasi di naikkan
menjadi supervisor.
Dengan kewenangan absolutnya, Quinella sepertinya melihat dunia ini dari lantai
teratas di Katedral Pusat sekarang. Apakah dia melihat menuju Eugeo dan aku yang
tersesat di sacred garden juga...?
Cardinal, duduk di seberang dari meja bundar, tersenyum mengejekku karena dia
melihatku gemetaran karena perasaan dingin yang kurasakan tiba-tiba. Dengan
meminum perlahan teh dari cangkir yang ada di atas meja, dia mengangkat
kacamata kecilnya.
"Ini masih terlalu awal untuk bergidik ketakutan."
Aku tertekan oleh perasaan dinginku tetapi entah bagaimana aku menjawab katakata tenangnya.
"Ahh... maaf, mohon lanjutkan"
Aku mengangkat cangkirku, lalu meminum perlahan teh yang rasanya mirip kopi di
dunia nyata.
Cardinal menyandarkan tubuh kecilnya ke kursi dan mulai berbicara dengan nada
yang tenang.
"Kembali pada 270 tahun yang lalu...Quinella berhasil memanggil seluruh daftar
perintah. Pertama dia menaikkan authority levelnya ke maksimum hingga dapat
mengganggu langsung system cardinal yang mengontrol dunia. Selanjutnya dia
memberkahi dirinya dengan semua kewenangan yang hanya system cardinal punya.
Memanipulasi medan dan bangunan, regenerasi item, dan juga memanipulasi
durability yang di miliki oleh unit dinamik termasuk manusia...atau dengan kata lain
memanipulasi life..."
"Memanipulasi...life. Berarti, dengan kata lain, rentang hidupnya..."

REKI KAWAHARA

SWORD ART ONLINE VOL 12 ALICIZATION RISING


By : Cardinal System

Cardinal mengangguk.
"Itu berarti dia dapat melakukannya. Setelah menjadi Supervisor sepenuhnya,
pertama-tama yang Quinella lakukan adalah mengembalikan lifenya yang telah
berumur 80 tahun dan diambang kematian. Selanjutnya, dia memberhentikan
penurunan life alaminya. Lebihnya, dia mengembalikan penampilan mudanya. Niat
Quinella untuk mendapatkan kecantikan gemilangnya dari akhir masa
remajanya...itu lebih dari imajinasi orang sepertimu, muda dan juga laki-laki,
namun..."
"Ya...aku bisa mengerti kalau itu jadi mimpi yang pokok bagi wanita."
Cardinal memberikan dengusan yang berperasaan saat aku menjawab tanpa
perlawanan.
"Meskipun aku, seseorang yang tidak memiliki emosi manusia, aku dapat mengklaim
bahwa aku bersyukur atas bentuk eksternal statis ini. Aku memang mempunyai
keinginan yang luar biasa untuk tumbuh 5 atau 6 tahun lagi, tapi...Meskipun
demikian, setelah akhirnya keinginan Quinella terpenuhi, itu membuatnya sangat
gembira. Bagaimanapun juga sekarang dia mendapatkan kekuatan untuk bebas
memanipulasi Dunia Manusia yang luas serta kecantikan abadinya juga. Dia seperti
kecanduan...puncak pada kecanduan, itu cukup untuk menghilangkan
kewarasannya..."
Mata besar Cardinal tiba-tiba menyipit. Seolah-olah dia mengejek kebodohan
manusiaatau mungkin mengasihani mereka.
"Itu akan menjadi baik jika dia puas kemudian. Namun sudah tidak ada kepuasan
di hati Quinella. Dia tidak tahu apa yang cukup untuk hatinya...Dia bahkan tidak
membiarkan keberadaan orang yang memiliki wewenang setara dengannya"
"Apa itu berarti...mengacu pada system cardinal?"
"Ya itu benar. Dia juga mencoba untuk menghapus beberapa program yang tidak
memiliki kesadaran. Namun...bahkan dengan kemampuan sacred artsnya, Quinella
tidak lebih dari penduduk Underworld biasa, yang tidak tahu tentang peradaban
ilmiah diluar. Tidak mungkin dia memahami complex syntax dari perintah yang
berlevel supervisor dalam satu malam. Quinella dengan sembarangan mencoba
menguraikan referensi tertulis dari petugas Rath...dan dia melakukan kesalahan.
Sebuah kesalahan belaka, satu kesalahan dan besar. Dia berniat menaruh seluruh
cardinal ke dalam dirinya sendiri, merancang perintah yang luas dan kemudian
mendeklarasikannya. Akibatnya..."
Gadis itu berbicara dengan gumaman seperti desahan.
"...Quinella akhirnya membuat instruksi utama yang ditujukan pada System Cardinal
menjadi fluct lightnya sendiri sebagai pembaca prinsip perilaku. Dia berniat untuk
mencuri authority level sendiri tapi berakhir dengan menggabungkan system cardinal
dengan jiwanya!"
REKI KAWAHARA

SWORD ART ONLINE VOL 12 ALICIZATION RISING


By : Cardinal System

"...Apa...apa itu tadi...?"


Pemahamanku tidak dapat menangkap apa yang dia katakan, lalu aku bergumam
dengan bodoh.
"Intruksi utama Cardinal...apa itu...?"
"Menjaga keseimbangan. Itulah tujuan cardinal ada. Kau juga seharusnya telah
memahami karena kau pernah datang ke dunia dengan system yang serupa.
Cardinal selalu mengamati aktivitas dari pemain sepertimu. Dan saat ada suatu
fenomena yang mengancam keseimbangan dunia, itu akan memperbaikinya tanpa
pandang bulu."
"Ahh...itu benar. Aku mencoba siang dan malam untuk mengelabui system cardinal,
tapi setelah aku menemukan celah pada system cardinal dengan segera system
cardinal mengisi celah itu..."
Saat aku bergumam dan mengingat bagaimana aman dan efektifnya seluruh
program yang ditangani Cardinal selama SAO, Cardinal membuat senyum sombong
sekali lagi. Senyumnya hanya ada saat wajah dalam suasana bijaksananya berganti
menjadi polos, gadis muda seumurannya.
"Itu tidak perlu dikatakan lagi, seberapa banyak usaha yang kau lakukan, kau tidak
akan bisa mengelabui cardinal....Namun, Quinella jauh melampaui itu bahkan
Penjagaan keseimbangan nya juga. Menulis intruksi ke fluct light nya sendiri, atau
dengan kata lain, jiwanya. Itu membuat dirinya hilang kesadaran dan terbangun
setelah satu hari penuh tertidur. Setelah itu, dia tidak bisa disebut manusia lagi. Dia
tidak akan menjadi tua, dia tidak membutuhkan minum maupun makanan...dia
hanya ingin dunia manusia yang dia kuasai tetap sama..."
"Tetap...sama..."
Saat aku mengulangi kata-kata nya dalam gumaman, aku merenung.
Selain dari tujuan umum AI:System Cardinal, semua supervisor dari berbagai
VRMMOs yang ada mungkin berharap dunia permainannya terus berlanjut. Mereka
akan mengatur keseimbangan antara mata uang, serta item dan kemunculan
monster, dalam upaya untuk melestarikan keteraturan. Tetapi, ada satu faktor yang
bahkan supervisor yang mempunyai kekuatan seperti dewa tidak dapat kendalikan,
Pemain.
Bukankah itu berlaku di Underworld juga...?
Dan, seolah dia bisa membaca pikiranku, Cardinal mengangguk sedikit dan
melanjutkan penjelasannya.
"Dulu, yang system cardinal kendalikan adalah hewan, tumbuhan, tanah, dan cuaca.
Dengan kata lain itu bertindak sebagai fondasi dunia, tanpa mengganggu aktivitas

REKI KAWAHARA

10

SWORD ART ONLINE VOL 12 ALICIZATION RISING


By : Cardinal System

penghuninya, fluct light buatan. Namun, Quinella berbeda. Dia berpikir untuk
menahan kehidupan manusia selamanya."
"Menahan...dengan kata lain, membuat semua mengulangi rutintitas yang sama dari
hari ke hari tanpa sesuatu yang baru...apakah itu yang kau maksudkan...?"
"Nn...ya, pada dasarnya itu. Izinkan aku untuk melanjutkan...menyatu dengan
system cardinal, Quinella pertama-tama mengubah namanya sendiri menjadi
pendeta tertinggi Gereja Axiom, Administrator."
Aku memotong pembicaraan sekali lagi setelah aku mendengarnya.
"D-Dia mengatakan nama itu juga. Integrity Knight Eldrie Synthesis...erm..."
"Thirty-one, seingatku."
"Benar, itu dia. Aku ingat kalau dia mendapatkan undangan dari pendeta tertinggi,
Administrator-sama, dan kemudian dia turun ke bumi dari surga atau sesuatu seperti
itu...Jadi begitu, dia mengacu pada Quinella...Bagaimana aku mengatakannya, dia
mengambil nama yang menajubkan, huh."
Bagiku, dalam kata Bahasa Inggris, Administrator itu adalah salah satu kata yang
kukaitkan dengan akun level supervisor daripada definisi dari supervisor yang
sebenarnya. Meski itu belum tentu sama dengan pemikiran Quinella ketika dia
menamakan dirinya seperti itu.
Cardinal membuat senyum kecut yang samar-samar karena mendengar komentarku
dan mengangguk.
"Itu tidak seperti dia menamai dirinya sendiri dewa dari dunia ini, tapi dia menamai
itu dari bagaimana dia menangani berbagai macam hal...Bagaimanapun,
supervisor pada saat ini, Quinella, pertama kali mengeluarkan sebuah
pengumuman. Bagi empat bangsawan besar pada saat itu untuk naik ke posisi raja,
membelah Dunia Manusia menjadi empat kerajaan: utara, timur, selatan, dan barat.
Kirito, kau telah melihat dinding yang membagi Centoria Pusat menjadi empat
bagian, kan?"
Sekarang giliranku untuk mengangguk karena pertanyaannya.
Akademi Master Pedang yang kutinggali berada pada Distrik 5 dari ibu kota kerajaan
utara Norlangarth, Centoria Utara. Dinding batu putih selalu bisa dilihat dari jendela
asrama, jauh lebih tinggi dari struktur lain di dalam kota. Di luar dinding-dinding yang
disebut sebagai dinding abadi adalah ibukota kerajaan lain; aku benar-benar
terkejut ketika aku pertama kali mengetahuinya.
"Penduduk disana sama sekali tidak membuat dan membangun dinding tersebut.
Quinella...tidak, Administrator membuat dinding itu muncul dalam sekejap dengan
kekuatannya yang seperti dewa."

REKI KAWAHARA

11

SWORD ART ONLINE VOL 12 ALICIZATION RISING


By : Cardinal System

"...Se-Sekejap!?, Semua dinding itu!? Itu cara yang bahkan melebihi batas Sacred
Art...penduduk Centoria pasti gemetar melihat kejadian itu..."
"Memang itu tujuannya. Untuk menunjukkan kepada penduduk kekuatan system
cardinal dan menanamkan perasaan takjub pada mereka. Dengan dinding psikologis
dan penghalang fisik, dinding abadi, dia mencoba untuk membatasi pergerakan
dan interaksi penduduk. Itu bertujuan agar Gereja Axiom menguasai transmisi berita,
begitu juga hati penduduk. Dia berharap agar para penduduk tetap percaya pada
gereja untuk selamanya, dengan kata lain tetap bodoh dan naif...Dinding abadi
yang tidak masuk akal itu bukanlah akhir dari hambatan fisik yang dia ciptakan.
Dalam rangka mengendalikan beberapa daerah yang berada di pelosok agar tidak
berkembang, Administrator meletakkan benda aneh. Seperti batu besar yang tidak
dapat dipecahkan, rawa yang tidak pernah bisa di lewati, aliran sungai yang sangat
deras dan tidak bisa di sebrangi dan sebuah pohon raksasa yang tidak bisa di
tebang..."
"T-Tunggu. Pohon yang tidak bisa di tebang...katamu?"
"Ya. Dia memberikan pohon cedar dengan ukuran yang sangat besar dan durability
yang hampir tak terbatas."
Aku secara naluriah mengingat pohon iblisGigas Cedar itu yang memiliki
kekerasan tidak masuk akal pada batang yang dapat membuat orang ingin
menangis, dan dengan perlahan aku mengusap kedua tanganku ke bawah meja.
Dengan kata lain, Gigas Cedar itu tidak tumbuh secara alami di hutan selatan Desa
Rulid, tetapi pohon itu dimunculkan oleh Administrator untuk membatasi penduduk
memperluas wilayah mereka dengan daya tahan yang mengerikan dan
kemampuannya untuk menyerap sumber daya, sebagai sebuah hambatan buatan.
Jadi masih banyak benda seperti itu di dunia ini? Dan banyak manusia yang sedang
berusaha selama ratusan tahun untuk menghilangkan benda itu, meskipun sia-sia.
Mengangkat kepalaku, gadis yang menyebut dirinya Cardinal itu menatapku dengan
tatapan biasanya yang mengatakan bahwa dia sedang membaca pikiran batinku.
Lalu bibir mungilnya bergerak dan kata-kata tenangnya mengalir.
"...Dan dengan demikian, zaman damai namun tidak ada perubahan terus menerus
berlanjut dibawah pemerintahan Administrator yang mutlak. Dua puluh tahun...Tiga
puluh tahun kemudian...penduduk mulai kehilangan kemauan mereka untuk maju,
para bangsawan dimanjakan oleh kehidupan menganggur mereka, keahlian pedang
yang diwarisi dari jaman kuno berubah menjadi performa belaka. Seperti yang telah
kau ketahui. Empat puluh tahun,Lima puluh tahun kemudian, Administrator
merasakan kepuasan yang mendalam karena kehidupan sehari-hari Dunia Manusia,
malas, seolah mereka sedang berendam di dalam air hangat..."
Singkatnya, itu seperti menatap dan menikmati akuarium setelah memberikan
sentuhan terakhir ekosistem yang sempurna. Perasaan yang rumit menyerangku
ketika mengingat bagaimana aku menatap peralatan pengamat semut tanpa merasa
REKI KAWAHARA

12

SWORD ART ONLINE VOL 12 ALICIZATION RISING


By : Cardinal System

bosan pada saat aku masih kecil. Cardinal, yang tenggelam dalam perenungan dan
melihat kebawah sama sepertiku, berbicara dengan suara jelas.
"Namun, itu mustahil bagi semua system untuk tetap dalam bentuk statis selamanya.
Sesuatu pasti terjadi cepat atau lambat...Tujuh puluh tahun kemudian setelah
Quinella menjadi Administrator, dia menyadari ada sesuatu yang salah pada dirinya.
Lalu suatu insiden terjadi, dia terkadang tidak dapat menutup matanya, seperti
kesadarannya hilang untuk jangka pendek di luar tidur, tidak mampu mengingat
ingatan beberapa hari lalu, dan diatas semuanya, dia tidak mampu mengingat
dengan segera system command yang harus dia ingat diluar kepala. Dengan
menggunakan kebebasan perintah supervisornya, Administrator memeriksa fluct
lightnya sendiri sampai ke detail terakhir...dan begidik melihat hasilnya. Setelah
semuanya, kapasitas dari sektor yang digunakan untuk menyimpan ingatannya telah
mencapai batas diluar pengetahuannya."
"Ba-Batas!?"
Aku berteriak karena perkembangan cerita yang tidak terduga ini. Ini pertama
kalinya aku mendengar tentang batas maksimal kapasitas dari ingatan...atau dengan
kata lain, kapasitas data dari jiwa.
"Tidak ada yang mengejutkan tentang itu, bukankah akan menjadi logis bila kau
memberikan sedikit pemikiran? Ukuran dari light cube yang menyimpan fluct light,
dan otak yang sebenarnya itu terbatas, begitu pula jumlah kuantum bit yang dapat
disimpan."
Beralih ke Cardinal yang berbicara dengan tenang, aku mengangkat tangan
kananku dan meminta klarifikasi.
"Tu-Tunggu sebentar. Erm...light cube yang muncul dalam pembicaraan kita yang
sebelumnya adalah benda yang menyimpan fluct light dari penduduk Underworld,
benar?"
"Apa, kau tidak tahu tentang itu? Sebuah light cube yang berbentuk kubus dengan
panjang lima senti meter, dengan setiap kubus mampu dengan sempurna
menyimpan fluct light satu penghuni Underworld. Dan juga tidak ada sumber daya
yang diperlukan untuk menyimpannya. Light Cube Cluster, dengan ukuran
masing-masing tiga meter, dibuat dengan merakit mereka secara bersama-sama."
"Er, erm...berkumpul bersama, masing-masing lima sentimeter, tiga meter..."
Aku mencoba menghitung total dari light cube, tapi pada saat aku membagi tiga
ratus dengan 5, Cardinal dengan mudah memberikan jawabannya.
"Total nilainya 216,000. Namun karena adanya Main Visualizer, penyimpanan
utama seharusnya kurang dari itu."
"216,000...Jadi itu populasi maksimum dari Underworld, huh..."

REKI KAWAHARA

13

SWORD ART ONLINE VOL 12 ALICIZATION RISING


By : Cardinal System

"Ya. Ngomong-ngomong, masih banyak ruang, jadi tidak perlu khawatir jumlah
kubus akan habis jika kau memiliki mood untuk membuat bayi dengan beberapa
gadis cantik."
"Yeah...tunggu, aku tidak akan membuat sesuatu seperti itu!"
Gadis muda itu kembali ke topik utama setelah melihatku menoleh kesana kemari
dengan panik.
"...Namun, seperti yang kukatakan sebelumnya, setiap light cube akan mencapai
batas kapasitas ingatannya. Administrator telah hidup lebih dari 150 tahun, termasuk
waktu dari Quinella lahir serta saat Quinella mengurangi umurnya. Ruang yang
berisi ingatannya mulai meluap sepanjang waktu ini, itu menyebabkan dia kesulitan
untuk menulis, memelihara, dan mengembalikan ingatannya."
Itu merupakan isu yang cukup mengerikan. Itu bukanlah sesuatu yang tidak relevan
terhadapku. Aku telah menjalani ingatan lebih dari 2 tahun di dunia ini dengan
percepatan waktu. Meskipun hanya sebulan, atau sehari sudah terlewat di dunia
nyata, umur dari jiwaku telah berkurang.
"Tenang saja, masih banyak lembar kosong di dalam fluct light mu."
Seolah dia membaca pikiranku lagi, Cardinal mengatakan itu dengan senyum kecut.
"Ke...ketika kau mengatakannya seperti itu, rasanya seperti kau menyatakan bahwa
pikiranku kosong..."
"Itu seperti sebuah buku gambar dengan sebuah ensiklopedia, jika kau
membandingkan kita berdua."
Meneguk teh dengan ekspresi tenang, Cardinal berdeham.
"Biarku lanjutkan. Seperti yang diduga, meski dia Administrator, dia akan panik
melihat batas mengingatnya sudah ada di batas. Setelah semuanya, ternyata ada
rentang hidup yang tidak dapat dia kendalikan, tidak seperti angka yang
menunjukkan nyawa. Namun, dia bukanlah orang yang rela menerima nasibnya.
Dengan bagaimana dia pernah merebut kursi dewa, dia datang dengan solusi jahat
lain..."
Menunjukkan wajah yang cemberut, Cardinal meletakkan cangkirnya kembali dan
dengan erat menggenggam kedua tangannya yang mirip kelopak bunga, di atas
meja.
"...Pada hari-hari itu...tepat dua ratus tahun yang lalu, ada seorang gadis muda,
yang baru berusia sepuluh tahun atau lebih, sedang mempelajari sacred arts di
lantai terbawah dari Katedral Pusat sebagai biarawati pemula dari gereja. Namanya
adalah...tidak,aku lupa namanya...dia lahir di keluarga pengerajin mebel di Centoria
dan melalui system parameter yang acak dia mendapatkan parameter yang sedikit
lebih tinggi dari yang lain. Karena itu, dia diberi Sacred Task sebagai biarawati. Dia
REKI KAWAHARA

14

SWORD ART ONLINE VOL 12 ALICIZATION RISING


By : Cardinal System

adalah gadis kecil kurus dengan mata coklat dan rambut keriting dengan warna yang
sama..."
Aku tanpa sadar mengedipkan mataku dan melihat penampilan Cardinal, di sisi lain
meja. Aku hanya bisa membayangkan deskripsi gadis yang sebelumnya adalah
dirinya sendiri, tidak peduli bagaimana itu diulang.
"Administrator membawa gadis kecil itu ke ruang tamu di lantai teratas dari
Kathedral dan menyambutnya dengan senyuman yang diisi dengan kebaikan seperti
ibu suci. Dia lalu berkata 'Kau akan menjadi anakku mulai sekarang. Anak dari
Tuhan yang akan memandu dunia.' ...Itu memang benar apa yang dia katakan.
Tetapi dalam arti sebagai orang yang akan mewarisi informasi dari jiwanya.
Meskipun secara alami, tidak ada satupun kasih sayang seorang ibu...Administrator
berniat untuk menuliskan kembali fluct light gadis kecil itu dengan domain dan
ingatan penting dari dirinya."
"Ap..."
Perasaan dingin naik kepunggungku lagi. Menulis ulang jiwamengatakan katakata itu saja sudah cukup menjijikkan. Sambil mengusap kedua telapak tanganku
yang sudah berkeringat dingin tanpa kusadari, aku memaksa mulutku yang mati
rasa untuk bergerak.
"Te...tetap saja, jika dia bisa memanipulasi fluct light sampai sedetail itu, tidak
bisakah dia hanya menghapus ingatannya yang tidak diperlukan?"
"Apa kau akan mengedit file penting tanpa persiapan sebelumnya?"
Jawabannya membuatku kehilangan kata-kata sesaat dan aku menggeleng.
"Ti...tidak, aku akan membuat cadangan."
"Tentu saja kau akan melakukannya. Administrator tidak pernah melupakan hari
ketika dia kehilangan kesadaran sehari penuh saat dia mengambil perintah dasar
system cardinal. Itulah bahayanya memanipulasi fluct light secara langsung.
Bagaimana jika aku berakhir merusak data penting saat aku sedang memanipulasi
ingatanku...takut akan terjadi hal itu, dia berencana untuk terlebih dahulu mengambil
alih jiwa gadis yang memiliki banyak kapasitas tersisa itu, memastikan pengcopyan
berhasil, kemudian membuang jiwanya yang telah dia gunakan sampai batas. Dia
benar-benar teliti, hati-hati...Namun, hal itu menjadi kesalahan kedua
Administrator...tidak, kesalahan kedua Quinella."
"Kesalahan...?"
"Ya. Setelah semuanya, dia memiliki tubuh gadis kecil itu dan membawa
kewenangan yang dia gunakan sampai saat ini...Itu adalah dewa kedua yang
memiliki tingkat kewenangan yang sama. Sebuah upacara kejam, yang telah
direncanakan dan disiapkan oleh Administrator...membuat dia berhasil membajak
fluct light gadis itu melalui Ritual Synthesis, dari namanya saja sudah
REKI KAWAHARA

15

SWORD ART ONLINE VOL 12 ALICIZATION RISING


By : Cardinal System

menunjukkan adanya penyatuan jiwa dan memori. A...Aku telah menunggu saatsaat itu...lebih dari tujuh puluh tahun!!"
Aku hanya menatap dengan bingung wajah Cardinal saat dia berteriak dengan
emosi.
"Tunggu...tunggu sebentar. Siapa sebenarnya kau...Cardinal yang berbicara padaku
sekarang?"
"Apa kau masih belum mengerti?"
Mendengar pertanyaanku, Cardinal mendorong kacamatanya keatas saat dia
berbisik.
"Kirito, kau tau versi asliku, kan? Coba sebutkan karakteristik system cardinal."
"Er...erm..."
Mengerutkan alisku, aku mengingat kembali kenanganku di Aincrad. Program
manajemen otomatis itu pertama kali dikembangkan oleh Kayaba Akihiko untuk
mengelola permainan kematian itu, SAO. Dengan kata lain
"...Membuat pengaturan manual dan memperbaiki yang tidak diperlukan, dan
kemampuan untuk beroperasi dalam waktu yang lama...?"
"Itu benar. Dan untuk melakukan itu diperlukan..."
"Untuk melakukan itu diperlukan dua program inti...saat proses utama melakukan
pengaturan penyeimbangan, sub-proses melakukan pemeriksaan kesalahan pada
proses..."
Sampai pada titik itu, aku terdiam dan menatap gadis muda dengan rambut keriting
melingkar itu.
Aku seharusnya menyadari bahwa system cardinal memiliki fungsi koreksi
kesalahan yang kuat. Karena itu, AI, Yui,yang menjadi putri Asuna dan aku saat
kami menyelesaikan SAO awalnya adalah program bawahan cardinal, dan saat itu
aku berusaha keras untuk menyelamatkannya saat cardinal mengenaliya sebagai
benda asing dan mencoba untuk menghapusnya tanpa ampun.
Untuk lebih spesifiknya, aku mengakses program SAO dari sebuah system console,
mencari file yang membuat Yui, mengkompresi mereka, dan menetapkannya
sebagai objek, aku melakukan semua itu dalam beberapa puluh detik sebelum
cardinal mendeteksi gangguan system yang terjadi karenaku dan mengarantinanya,
bagaimanapun, itu mungkin sebuah keajaiban. Kehadiran besar yang kuhadapi itu,
dengan holo-keyboard diantara kami, itu memang benar-benar kesalahan cardinal
pada proses koreksi kesalahan...yang mungkin juga terjadi pada gadis yang duduk
didepan mataku ini.

REKI KAWAHARA

16

SWORD ART ONLINE VOL 12 ALICIZATION RISING


By : Cardinal System

Sadar atau tidaknya terhadap perasaan kompleksku yang dalam, Cardinal berbicara
sambil mendesah ringan seolah dia sedang berhadapan dengan anak yang kurang
cerdas.
"Sepertinya kau telah menyadarinya. Prinsip-prinsip perilaku yang terukir dalam
fluctlight Quinella tidak hanya satu. Intruksi untuk menjalankan proses utama, untuk
menyeimbangkan dunia. Dan intruksi untuk sub-proses, untuk memperbaiki
kesalahan yang dibuat oleh proses utama.
"Memperbaiki...kesalahan?"
"Ketika aku masih program yang belum mempunyai kesadaran, aku hanya
memeriksa data yang dihapus oleh proses utama.Namun...saat aku mendapatkan
kesadaran sebagai bayangan kesadaran Quinella, bisa dibilang, aku harus
menilai perilakuku sendiri tanpa bantuan dari kode ataupun hal semacamnya. Kau
tahu...itu mungkin seperti yang biasa kau sebut sebagai kepribadian ganda."
"Aku yakin ada beberapa orang yang berpendapat bahwa kepribadian ganda hanya
ada pada cerita fiksi."
"Oh, benarkah. Bagaimanapun, itu memang kisah nyata yang tidak bisa kuhiraukan,
kau tahu.Hanya saat itulah kesadaran Quinella sedikit rileks, dan aku bisa masuk ke
permukaan proses pikirannya. Dan aku berpikir. Kesalahan mengerikan apa yang
wanita ini, Quinella...tidak, Administrator lakukan."
"Apa...kesalahan itu...?"
Secara naluriah aku bertanya kembali. Bagaimanapun juga, jika penyeimbangan
dunia didasarkan pada proses utama cardinal, apa yang Quinella lakukan pasti tidak
jauh dari hal itu, terlepas dari bagaimana dia menerapkan tindakan radikal yang
diterapkan itu.
Namun, Cardinal menjawab dengan nada memuji, melihat sekilas kearahku.
"Kalau begitu izinkan aku bertanya padamu. Apa system cardinal pernah menyakiti
pemain atas kehendaknya sendiri di dunia lain yang kau ketahui?"
"T...tidak. System cardinal memang musuh utama para pemain, tapi...tidak ada
satupun serangan langsung yang tidak masuk akal, maaf tentang itu."
Ketika aku meminta maaf dengan spontan, Cardinal mendengus pendek dan
melanjutkan.
"Namun, dia melakukannya. Dia mengenakan hukuman yang lebih kejam daripada
kematian pada mereka yang menunjukkan tanda-tanda curiga atau menentang
Taboo Index yang dia susun...Namun, aku akan meninggalkan rinciannya untuk
nanti. Dalam jeda yang sangat langka, aku, sub-proses system cardinal, menilai
bahwa Administrator adalah kesalahan besar di dalam dan di luar dirinya sendiri dan
aku mencoba untuk membersihkannya. Lebih spesifiknya, aku mencoba untuk
REKI KAWAHARA

17

SWORD ART ONLINE VOL 12 ALICIZATION RISING


By : Cardinal System

melompat turun dari lantai atas tiga kali, mencoba untuk menusuk jantungku dengan
pisau dua kali, dan mencoba untuk membakar diriku sendiri dengan sacred art dua
kali. Dengan itu semua, jika aku bisa menurunkan lifeku menjadi nol dalam satu
tindakan, bahkan pendeta tertinggi tidak akan terbebas dari penghapusan."
Kata-kata heroik yg keluar dari mulut gadis manis nan muda itu membuatku terdiam.
Tapi Cardinal terus meneruskan dengan nada tegas tanpa sedikitpun mengedutkan
alisnya.
"Upaya terakhir yang kulakukan sangat sia-sia. Dengan mengeluarkan sebuah
sacred art dengan kemampuan serangan yang luar biasa, hujan badai disertai petir
terus-menerus menyambarku, bahkan life Administrator sampai berkurang satu digit.
Namun, proses utama kemudian merebut kontrol atas tubuhku...Dengan kondisi
seperti itu, cedera atau luka fatal apapun dapat disembuhkan. Dia kembali sembuh
dalam sekejap mata dengan ritual sacred art. Terlebih lagi, karena insiden itu, dia
memperlakukanku secara khusus...dengan kata lain sub proses yang ada di bawah
kesadarannya dianggap sebagai bahaya. Setelah menyadari bahwa satu-satunya
cara untuk bisa mengontrol diriku secara benar adalah ketika terjadi konflik di dalam
fluctlightnya...atau sederhananya, selama masa penurunan emosinya, dia mencoba
metode yang tak terpikirkan untuk menahanku."
"Tak terpikirkan...?"
"Ya. Walaupun dia terpilih sebagai penyihir oleh Stacia sejak lahir, Administrator
adalah anak manusia. Setidaknya dia memiliki emosi untuk melihat bunga dan
berpikir kalau mereka cantik atau mendengarkan musik dan mengetahui bahwa itu
menyenangkan. Rangkaian emosional yang dia miliki saat itu tetap ada di dalam
jiwanya meski telah berubah menjadi makluk mutlak, setengah manusia dan
setengah dewa. Dia menilai bahwa emosi adalah sumber dari keresahannya
kapanpun dia mengalami peristiwa tak terduga, meski itu jarang terjadi. Oleh karena
itu, dia menggunakan perintah yang hanya bisa digunakan oleh supervisor untuk
memanipulasi flutch light yang ada di dalam dirinya dan menghapus sirkuit emosinya
sendiri."
"Ap...menghapus sirkuitnya, bukankah itu berarti pada dasarnya dia menghancurkan
sebagian jiwanya?"
Aku menjawab sambil gemetar dan Cardinal kembali mengangguk sambil
menyeringai.
"T-Tapi yah, meskipun sesuatu yang keterlaluan seperti itu...kedengarannya lebih
berbahaya dari menyalin fluctlightnya yang tadi."
"Tentu saja, dia tak melakukan itu tanpa persiapan sebelumnya. Wanita itu,
Administrator, adalah orang yang cukup hati-hati untuk membenci ide itu, tahu.
Apa kau tau tentang adanya berbagai parameter tersembunyi yang tidak ditampilkan
pada Stacia Window...atau dengan kata lain, jendela status?"

REKI KAWAHARA

18

SWORD ART ONLINE VOL 12 ALICIZATION RISING


By : Cardinal System

"Aah,yah, terkadang...aku menyadari ada beberapa nilai kekuatan dan kelincahan


yang tidak sesuai dengan penampilan luar mereka..."
Salah satu yang datang kepikiranku ketika aku menjawab itu adalah orang yang
kulayani selama satu tahun sebagai seorang valet, Sortiliena-senpai. Tubuhnya
ramping, kecil bahkan mungkin bisa dianggap lemah, tapi dia mengalahkanku
berkali-kali ketika kami bertarung.
Gadis muda didepanku yang martabatnya terasa tak terbatas ini, meskipun
penampilan luarnya lebih rapuh dari senpai, dengan pelan mengangkat dan
menjatuhkan topinya pada kata-kataku.
"Ya. Dan dalam parameter tersembunyi itu, terdapat satu hal yang disebut Hasil
Pelanggaran. Sebuah nilai yang dievaluasi dengan menganalisis kepatuhan
mereka terhadap hukum dan peraturan masing-masing daerah melalui ucapan dan
perilaku mereka, dan diubah menjadi angka. Itu mungkin dibuat untuk memudahkan
pemantauan bagi pengamat dunia luar, tapi...Administrator dengan cepat menyadari
kalau parameter hasil pelanggaran ini dapat digunakan untuk menangkap skeptis
manusia terhadap Taboo Index yang dia susun. Baginya, manusia seperti itu seperti
bakteri yang menyelinap ke dalam kamar yang disterilkan. Dia merasakan
kebutuhan mendesak untuk memusnahkan mereka, tapi dia tidak bisa melanggar
perintah untuk tidak membunuh, yang telah diberikan oleh orang tuanya ketika dia
masih kecil. Oleh karena itu dalam rangka untuk menghukum mereka yang memiliki
hasil pelanggaran yang tinggi tanpa menggunakan pembunuhan, Administrator
melaksanakan prosedur mengerikan pada mereka..."
"Itu...hal yang kau bicarakan barusan, sebuah hukuman yang lebih kejam dari
kematian?"
"Itu benar. Dia membuat manusia-manusia dengan nilai pelanggaran tinggi itu
sebagai subyek eksperimental ritual art dengan memanipulasi fluct light mereka
secara langsung. Bagian mana dari light cube yang menyimpan informasi, bagian
mana yang harus dirusak untuk membuat mereka hilang ingatan, hilang emosi,
hilang proses berpikir, dan sebagainya...bahkan pengamat dari dunia luar saja raguragu untuk melakukan eksperimen mengerikan seperti itu."
Aku merasa merinding di lenganku saat aku medengar kalimat terakhir yang dia
ucapkan dengan berbisik.
Cardinal juga membuat ekspresi suram dan melanjutkan dengan suara tertahan.
"...Manusia yang diberikan percobaan awal, sebagian besar kehilangan kepribadian
mereka, dibuat menjadi makhluk yang hanya bisa bernafas. Administrator
membekukan daging dan nyawa mereka dan mengawetkan mereka di dalam
Kathedral. Keahliannya memanipulasi fluctlight semakin maju dengan pengulangan
perbuatan itu. Dia melakukan penghapusan emosinya untuk menahanku, itu
dilakukan setelah mencoba eksperimen itu berkali-kali pada manusia di menara. Dia
berusia sekitar seratus tahun saat itu."

REKI KAWAHARA

19

SWORD ART ONLINE VOL 12 ALICIZATION RISING


By : Cardinal System

"...Apa dia berhasil?"


"Kau bisa menyebutnya berhasil. Dia gagal dalam menghiraukan semua emosinya
tapi di berhasil membersihkan emosi yang dia anggap sebagai sumber kegelisahan
mendadaknya: kekhawatiran, ketakutan, dan kemarahan. Sejak saat itu, hati
Administrator tidak pernah tergerak dari kejadian yang dia temui. Dia benar-benar
seorang dewa...tidak, dia benar-benar sebuah mesin. Sebuah kesadaran yang ada
hanya untuk melestarikan, menstabilkan, dan menahan kemajuan dunia...Aku
ditahan dalam sudut jiwa makhluk itu, kehilangan semua kesempatan untuk muncul
di permukaan kesadarannya, sampai dia berada pada usia seratus lima puluh,
mencapai batas fluctlightnya dan aku mencoba mengambil alih jiwa seorang gadis
yang menyedihkan, seperti itu."
"Tapi...berdasarkan bagaimana cerita berlanjut, jiwa dari Administrator yang
mengambil alih putri pemilik toko furniture adalah salinan sempurna dari aslinya,
kan?Dengan kata lain, emosi jiwanya juga akan tersalin...jadi, mengapa kau bisa
muncul saat itu?"
Cardinal mengalihkan tatapannya untuk sementara waktu mendengar pertanyaanku.
Dia pasti mengingat kejadian dua ratus tahun yang lalu.
Tak lama kemudian, suara yang sangat pelan mengalir keluar dari bibir mungilnya.
"Kosakata yang kuketahui tidak memiliki kata-kata yang tepat untuk secara akurat
menjelaskan apa yang terjadi pada saat itu...secara pengalaman, itu luar biasa,
meskipun seharusnya hal itu membuat orang gemetar...Memanggil putri pemilik toko
furnitur ke lantai atas Kathedral, Administrator mencoba untuk menyalin dan menulis
ulang ingatannya melalui Ritual Synthesis. Dan itu berhasil tanpa hambatan. Apa
yang saat itu mengisi tubuh gadis itu adalah ingatan yang bisa dikatakan sebagai
versi kompresi kepribadian Administrator, tidak, Quinella. Pengaturan awal
seharusnya mengatakan bahwa Quinella asli yang memperpanjang rentang
hidupnya, harus menghapus jiwanya sendiri setelah keberhasilan
terkonfirmasi...namun..."
Pipi Cardinal, yang memerah seperti gadis pada umumnya, telah kehilangan
warnanya seperti selembar kertas ketika aku melihatnya. Dia mengatakan bahwa dia
tidak memiliki emosi, tapi aku tidak bisa membayangkan apa yang dia rasakan pada
saat ini selain rasa takut yang mendalam.
"...Namun, duplikasi jiwanya selesai...saat kami dengan seketika membuka mata
kami pada jarak dekat...semacam dampak yang luar biasa menyerang kami. Pada
dasarnya itu adalah...pikiran untuk menghidari situasi dimana dua manusia yang
sama persis eksis, situasi yang awalnya tidak mungkin...Aku yakin keadaannya bisa
dibilang seperti itu? Aku...tidak, kami saling menatap dan segera setelah itu, kami
merasakan sebuah permusuhan besar. Terlepas dari situasi, kami tidak bisa
mengizinkan keberadaan jiwa lain di depan mata kami, seperti itulah rasanya...Itu
sudah melebihi emosi murni, mungkin bisa dibilang insting...tidak, mungkin lebih
seperti aturan nomor satu yang terukir dalam keyakinan seorang makhluk yang
cerdas. Jika situasi tetap seperti itu, kedua jiwa tersebut mungkin tidak akan mampu
REKI KAWAHARA

20

SWORD ART ONLINE VOL 12 ALICIZATION RISING


By : Cardinal System

menanggung shock dan akan dimusnahkan. Namun...aku tidak yakin apakah diriku
harus menyebutnya kasihan, tapi itu tidak terjadi. Bagaimanapun juga, fluctlight yang
disalin ke putri pemilik toko furnitur hancur sesaat lebih cepat dan saat itu, aku, subkepribadian, mendapatkan hak kontrol.Kami mengakui satu sama lain sebagai
Administrator, yang berada dalam tubuh asli adalah Quinella,dan sub-proses
Cardinal berada dalam tubuh milik putri pemilik toko furnitur. Dengan itu, jiwa kami
berhenti terguncang dan kembali stabil."
Sebuah jiwa terguncang.
Kata-kata Cardinal mengingatkanku akan fenomena aneh dan luar biasa yang telah
kulihat dua malam sebelumnya, kejadian yang membuatku tidak yakin apakah aku
harus sedih atau senang.
Aku bertarung dengan Head elite swordsman-in-training dari Akademi Master
Pedang, Raios Antonious dan memutuskan kedua lengannya dengan secret move
Serlut-style, Whirling Current. Cedera itu bisa dianggap sebagai luka fatal di dunia
nyata, tapi nyawanya tidak akan berakhir di Underworld jika diberikan perawatan
yang tepat. Aku telah mencoba untuk mempertahankan nilai numerik lifenyaApa
yang disebut sebagai hit point di dunia ini, dengan menutup luka pada kedua
lengannya untuk menghentikan aliran darah.
Namun, sebelum itu dapat kulakukan...Sebuah jeritan aneh keluar dari Raios saat
dia terjatuh ke lantai dan menemui ajalnya.
Darah terus mengalir dari lukanya waktu itu. Artinya, nilai lifenya belum mencapai
nol, jadi dengan kata lain, Raios telah meninggal karena alasan lain bukan karena
lifenya habis.
Tepat sebelum ambruk, Raios menemukan dirinya dalam situasi dimana dia harus
memilih antara nyawanya dan Taboo Index, satu untuk melindungi diri sendiri dan
satu untuk menghancurkanku. Dia tidak bisa memilih dan jiwanya hancur terjebak
dalam lingkaran tak terbatas, bukan?
Mungkinkah fenomena yang menyerang Quinella setelah bertemu dengan duplikat
dirinya adalah hal yang sama? Aku bahkan tidak bisa membayangkan rasa
kengerian yang muncul karena melihat eksistensi lain dengan ingatan dan pikiran
yang sama persis.
Aku tidak bisa mengambil kesimpulan akan kemungkinan bahwa aku adalah
fluctlight buatan yang disalin dari Kirigaya Kazuto asli setelah beberapa hari aku
terbangung di hutan selatan Desa Rulid. Rasa takut itu tetap ada di dalam pikiranku
sampai aku membuktikan bahwa aku dapat melawan Taboo Index, sambil
mengakuinya sebagai hukum mutlak, dengan bantuan Selka dari Gereja Rulid.
Jika saja kesadaranku jatuh ke dalam kegelapan tak terbatas, dan suara familiarku
berkata, 'Kau adalah duplikatku. Kau hanyalah salinanku untuk eksperimen yang
bisa dihapus dengan sekali menekan tombol.' Seberapa parahkah shock , bingung,
dan ketakutan yang akan kurasakan pada saat itu?
REKI KAWAHARA

21

SWORD ART ONLINE VOL 12 ALICIZATION RISING


By : Cardinal System

"Bagaimana, sejauh ini apa kau telah mengerti semuanya?"


Kata-kata itu ditujukan kepadaku, yang sedang merenungkan segala sesuatu
dengan keras, dari seberang meja. Aku mengangkat kepalaku dan aku berkedip
berkali-kali sebelum mengangguk dengan samar.
"Ah...uh, sedikit..."
"Kisahku akan mencapai titik utama, jadi akan menjadi masalah bila kau terus
merengek sampai saat ini."
"Titik utama...Jadi begitu, itu benar. Aku masih belum mendengar apa yang kau
inginkan dariku."
"Itu benar. Aku terus menunggu sejak hari itu selama dua ratus tahun untuk
mengatakan padamu semua ini...Sekarang, aku yakin tadi sampai ke bagian dimana
aku memisahkan diri dari Administrator?"
Cardinal berbicara sambil memainkan cangkir tehnya yang sekarang kosong dengan
memutarnya dengan kedua tangan.
"Pada hari itu, aku akhirnya memperoleh tubuh fisikku sendiri. Meski spesifiknya,
itu milik biarawati pemula menyedihkan tersebut, tapi...kepribadiannya benar-benar
musnah saat lightcubenya ditulis ulang dengan data. Lahir dari upacara kejam dan
hasil dari insiden tak terduga itu, aku menatap Administrator selama 0,3 detik
sebelum akhirnya aku mengambil tindakan logis. Dengan kata lain, aku mencoba
untuk menghapusnya dengan Sacred Art tingkat tertinggi. Aku adalah salinan
sempurna milik Administrator, yang berarti aku memiliki authority akses system yang
sama. Aku memprediksi kalau serangan itu bisa mengurangi lifenya sebelum
sumber daya di ruang sekitar habis jika aku mengambil inisiatif terlebih dahulu,
walau itu adalah pertukaran Art dari kelas yang sama. Serangan pertamaku berhasil
dengan sempurna dan apa yang terjadi setelahnya berjalan sesuai harapanku. Petir
yang sangat besar dan angin puyuh saling menyambar, semburan api dan belati es
menyerang lantai atas Katedral Pusat tempat kami berada, dan life kami dengan
cepat jatuh. Kecepatan menurunnya persis...dengan kata lain, aku, orang yang
melepaskan serangan pertama, seharusnya adalah orang yang menang."

REKI KAWAHARA

22

SWORD ART ONLINE VOL 12 ALICIZATION RISING


By : Cardinal System

REKI KAWAHARA

23

SWORD ART ONLINE VOL 12 ALICIZATION RISING


By : Cardinal System

Tubuhku tiba-tiba menggigil saat membayangkan pertempuran antara dewa.


Pengetahuanku tentang sacred art offensive terbatas pada Art yang sangat
sederhana yaitu mengubah bentuk elemen, seperti yang kugunakan dalam
pertempuran melawan Knight Eldrie. Kemampuan sacred art itu memiliki kekuatan
offensive jauh lebih kecil dari satu serangan pedang dan itu hanya dapat berfungsi
sebagai hambatan atau gangguan, dan tidak dapat mengambil nyawa siapapun di
sekelilingnya...
"Huh?, tunggu sebentar. Kau bilang bahwa Administrator sekalipun tidak dapat
membunuh seseorang kan? Lalu bukankah pembatasan itu berlaku padamu juga,
sebagai salinannya? Mengapa kalian bisa menyerang satu sama lain?"
Cardinal sedikit cemberut karena kisahnya terhenti di bagian yang bagus, lalu dia
mengangguk dan menjawab.
"Mgh...pertanyaan yang bagus. Benar, seperti yang kau katakan, Administrator
sekalipun, terikat dengan Taboo Index dan tidak bisa melawan larangan untuk
membunuh yang diberikan oleh orang tuanya padanya ketika dia masih muda. Aku
masih belum menjelaskan alasan di balik fenomena mengapa kami fluctlight buatan
tidak dapat melanggar semua perintah tanpa terkecuali bahkan setelah bertahuntahun dunia ini berjalan...Namun fenomena ini tidak semutlak yang kau pikirkan."
"...Maksudnya...?"
"Contohnya..."
Cardinal menggerakkan tangan kanannya yang memegang cangkir teh di atas meja.
Untuk beberapa alasan, dia tidak meletakkan cangkir ke atas piring tapi ke kanan, ke
ruang kosong-lengannya berhenti tepat sebelum bagian bawahnya menyentuh
taplak meja.
"Aku tidak dapat menurunkan cangkir ini lebih jauh."
"Hah?"
Cardinal menjelaskan sambil mengerut pada respon tercengangku.
"Alasannya adalah ketika aku masih kecil, ibukutentu saja, itu ibu Quinella
membesarkanku dengan aturan sepele bahwa cangkir teh harus diletakkan diatas
piring kecil dan efeknya tetap berlaku sampai sekarang. Satu-satunya hal taboo
yang signifikan adalah pembunuhan, tapi tujuh belas larangan bodoh seperti ini tetap
ada. Aku dapat menurunkan lenganku lebih jauh apapun yang terjadi dan jika aku
memaksakannya, rasa sakit yang menjengkelkan akan muncul di mata kananku."
"...Rasa sakit di...mata kananmu..."
"Meski begitu, ini adalah perbedaan besar jika dibandingkan dengan penduduk
biasa. Mereka bahkan tidak akan mampu berpikir untuk menempatkan cangkir di

REKI KAWAHARA

24

SWORD ART ONLINE VOL 12 ALICIZATION RISING


By : Cardinal System

atas meja. Dengan kata lain, mereka bahkan tidak sadar kalau mereka terikat oleh
banyak aturan yang tidak bisa dilanggar. Itu mungkin terbaik bagi mereka, namun..."
Mungkin dia sadar kalau dia adalah makhluk buatan, senyum mengejek muncul di
wajah muda Cardinal, dan dia dengan cepat meluruskan lengannya kembali.
"Nah...Kirito. Apa kau melihat ini sebagai cangkir teh?"
"Heh?"
Mengeluarkan suara bodoh, aku dengan keras menatap cangkir kosong yang
tergenggam di tangan kanan Cardinal.
Itu terbuat dari keramik putih, melengkung sederhana di sisi-sisinya, dan memiliki
pegangan polos. Tidak ada desain atau logo yang bisa dilihat selain garis biru tua di
sepanjang tepinya.
"Yah...aku melihatnya sebagai cangkir teh, bagaimanapun juga ada teh di
dalamnya..."
"Fm. Lalu, bagaimana sekarang?"
Cardinal mengulurkan jari telunjuk tangan kirinya, kemudian dengan pelan mengetuk
tepi cangkir.
Cairan segera mengalir dari dasar cangkir seperti sebelumnya dan aliran uap
muncul. Namun, aromanya berbeda kali ini. Hidungku secara naluriah mengejang.
Bau ini, sangat khas, itu bukanlah teh hitam tapi krim sup jagung.
Cardinal memiringkan cangkir teh seolah menunjukkannya padaku saat aku
mengulurkan leherku. Itu adalah cairan kuning pucat kental seperti yang kuduga,
dan mengisi cangkir sampai penuh. Bahkan ada potongan roti kering berwarna
coklat yang mengambang di sana.
"Su-Sup jagung! Terima kasih, aku baru saja mulai merasa lapar dan..."
"Kau bodoh, aku tidak bertanya tentang isinya. Apa ini?"
"Eeh...yah...itu?"
Tidak satu perubahan pun yang terjadi pada cangkir itu seperti sebelumnya. Tapi
jika dia menyebutkannya sekarang, mungkin itu sedikit terlalu sederhana, terlalu
besar, dan terlalu tebal untuk sekedar disebut sebagai cangkir teh.
"Aah...cangkir sup?"
Ketika aku takut-takut menjawab, Cardinal tersenyum lebar sambil mengangguk.

REKI KAWAHARA

25

SWORD ART ONLINE VOL 12 ALICIZATION RISING


By : Cardinal System

"Ya. Sekarang ini adalah cangkir sup. Bagaimanapun juga, ada sup di dalamnya
sekarang."
Dan, seolah sedang pamer, dia meletakkan cangkir itu ke taplak meja tanpa raguragu, suara gedebuk terdengar.
"Ap...!?"
"Lihat. Inilah ambigunya taboo yang diberikan pada kami fluctlight buatan. Mereka
dapat dilanggar dengan mudahnya hanya dengan mengubah persepsi subyektif
kita."
"......"
Meski aku sedang diam terkejut, kejadian tertentu dari dua hari yang lalu berputar
dalam pikiranku sekali lagi.
Saat itu, Raios hendak mengayunkan pedangnya pada Eugeo, yang sedang
meringkuk, tepat saat aku menerobos masuk ke kamar tidur. Pedang Raios mungkin
akan memutus leher Eugeo dalam satu tebasan jika aku tidak menahannya dengan
pedangku.
Membunuh jelas taboo terbesar. Tapi saat itu, Eugeo bukanlah seorang manusia
dalam sudut pandang Raios, tapi seorang penjahat yang telah melanggar Taboo
Index. Dengan mengakui itu, dia dengan mudah terlepas akan taboo yang terukir
dalam jiwanya.
Saat aku terus merenung dalam diam, suara pelan terdengar dari kursi seberang.
Mengangkat kepala, aku melihat Cardinal sedang mengangkat cangkir tehbukan,
cangkir sup sekali lagi dan mengarahkannya ke bibirnya. Roti dan sandwich daging
yang kumakan sepeluh menit yang lalu sudah dikonversi ke dalam lifeku, dan
perutku bisa merasakan sensasi bergetar.
"...Bisakah aku mendapatkan itu juga?"
"Kau benar-benar orang yang rakus. Kemarikan cangkirmu."
Selagi menggelengkan kepalanya seolah terkejut, Cardinal tetap mengulurkan
tangan kirinya dan mengetuk ujung cangkir yang kusodorkan dengan suara ping.
Cangkir kosong segera terisi dengan cairan kuning kental yang harum.
Menarik kembali cangkir dengan gembira dan menghirup setelah meniup uapnya,
mataku tanpa sengaja tertutup karena perasaan nostalgia, rasa yang kaya
menyebar di dalam mulutku. Ada juga sup yang agak familiar di Underworld, tapi
sudah benar-benar dua tahun berlalu sejak aku terakhir kali meminum sup krim
jagung sesempurna ini.
Aku mendesah puas setelah meminum dua, tiga suap, lalu cerita Cardinal berlanjut
seolah dia telah menunggu untuk itu.
REKI KAWAHARA

26

SWORD ART ONLINE VOL 12 ALICIZATION RISING


By : Cardinal System

"Pahami ini: taboo yang mengikat kita adalah hal-hal yang dapat dikesampingkan
hanya dengan mengubah persepsi kita, seperti yang aku contohkan sebelumnya.
Kami...Administrator dan aku tidak berpikir bahwa satu sama lain adalah manusia
saat kami saling bertarung. Di mataku, dia adalah system rusak yang akan
membahayakan dunia, dan di matanya, aku adalah virus pengganggu yang tidak
bisa dia hapus...Tidak ada sedikit pun keraguan saat kami saling menjatuhkan life
masing-masing. Kami mengadu Sacred Art kelas tinggi dan aku tinggal menyerang
dua atau tiga serangan untuk menghapus Administrator, atau setidaknya,
membuatnya imbang."
Mungkin karena mengingat kesalahan dari waktu itu, Cardinal dengan kuat
mengunyah bibir kecilnya.
"Namun...Namun, kau tahu. Pada saat terakhir, wanita bejat itu menyadari adanya
perbedaan besar diantara dirinya dan diriku."
"Perbedaan besar...? Tapi satu-satunya perbedaan antara Administrator dan kau
adalah penampilan luar...Kau berdua memiliki authority akses system yang sama
dan kemampuan sacred artmu juga tinggi, kan?"
"Tentu. Orang yang berhasil dengan serangan pembuka, aku, jelas akan menjadi
pemenang. Karena itu...dia tidak menggunakan sacred art. Mengkonversi salah satu
benda yang memiliki prioritas tinggi di dalam ruangan menjadi senjata, dia juga
membuat seluruh ruangan tempat kami bertarung menjadi tempat dimana system
command dilarang."
"Jika...Jika dia melakukan sesuatu seperti itu, bukankah dia terkena larangannya
juga?"
"Ya. Selama dia tetap ada di dalam ruangan. Aku menyadari tujuannya saat dia
mengeluarkan perintah untuk membuat senjata. Namun, tidak ada yang bisa
kulakukan saat itu. Bagaimanapun juga aku tidak bisa mengeluarkan perintah
setelah perintah dilarang...aku dengan enggan membuat senjata juga dan berusaha
mengalahkannya melalui luka fisik."
Cardinal berhenti berbicara dan mengangkat tongkatnya ke atas meja. Dia
memberikannya padaku dalam diam, jadi aku mengulurkan tangan kananku meski
aku kebingungan. Sebuah berat yang tak terbayangkan terasa di lengan kananku
saat aku memegangnya meski berbentuk ramping, dan aku dengan panik
menggunakan tangan kiriku juga, untuk terus mengangkatnya ke atas meja.
Tongkat, yang kemudian kutaruh dengan suara berat, jelas memiliki prioritas yang
lebih tinggi dari pedang hitamku dan Blue Rose Sword Eugeo.
"Jadi begitu...tidak hanya penggunaan sacred artmu yang memiliki kekuatan dewa,
tetapi authority level pemakaian senjatamu juga, huh?"
Ketika aku mengatakan itu sambil mengusap pergelangan tangan kananku, Cardinal
mengangkat bahunya seolah itu hal yang wajar.

REKI KAWAHARA

27

SWORD ART ONLINE VOL 12 ALICIZATION RISING


By : Cardinal System

"Administrator tidak hanya menyalin ingatan dan proses berpikir saja tapi semua
authority dan tingkat life juga, tahu. Pedang yang dia buat dan tongkat yang kubuat
memiliki tingkat kemampuan yang sama. Bahkan ketika kami melakukan
pertarungan fisik, aku berpikir kalau aku akan tetap menang pada akhirnya. Namun,
setelah membuat sudut dengan tongkatku, aku akhirnya sadar tujuan sejati
Administrator, ya, perbedaan besar antara dia dan aku..."
"Itu sebabnya aku bertanya, apa sebenarnya perbedaan itu?"
"Itu sederhana. Lihatlah tubuh ini."
Cardinal membuka bagian depan jubah tebalnya dengan tangan kanannya dan
menunjukkan tubuhnya yang dibalut blus putih, celana hitam, dan kaus kaki setinggi
lutut. Itu adalah sosok seorang gadis muda, ramping dan mungil: cocok sekali
dengan sikapnya berbicara, seperti dia adalah seorang wanita bijak yang tua.
Merasa seolah aku melihat sesuatu yang tidak seharusnya, aku bertanya dengan
mataku secara naluriah menghadap ke bawah.
"Sebenarnya...ada apa dengan tubuh itu...?"
Jubahnya berkibar saat dia mengembalikannya seperti semula, Cardinal mendesah
seolah merasa jengkel.
"Astaga, kau itu benar-benar lambat, ya? Coba bayangkan dirimu dimasukkan ke
dalam tubuh ini. Perspektif dan panjang lenganmu akan benar-benar berbeda. Apa
kau dapat menggunakan pedang dan bertarung dengan pedang itu, seperti yang
selalu kau lakukan?"
"...Ah..."
"Sampai saat itu, aku selalu ada di dalam Administrator...benar, tubuh Quinella yang
agak tinggi bagi seorang wanita. Aku tidak terlalu memikirkan hal itu selama kamu
saling mengadu sacred art, tapi...pada titik ketika aku memegang tongkat ini dan
bersiap untuk serangan musuh, aku akhirnya paham kalau aku berada dalam
kondisi kritis."
Aku benar-benar setuju sekarang. Bahkan di banyak VRMMO di dunia nyata,
membiasakan diri untuk menilai jarak dalam pertempuran fisik jarak dekat jika dia
memiliki avatar dengan ukuran yang terlalu jauh dari tubuh nyatanya, akan
memerlukan waktu yang cukup banyak.
"...Ngomong-ngomong, berapa perbedaan tinggi Administrator dan dirimu saat
ini...?"
"Seharusnya sekitar lebih dari lima puluh sentimeter. Senyum lebar yang muncul di
wajahnya saat dia melihatku ke bawah dari tinggi badannya masih tersimpan dalam
ingatanku. Pertempuran segera dimulai kembali, tapi semenjak mengayunkan

REKI KAWAHARA

28

SWORD ART ONLINE VOL 12 ALICIZATION RISING


By : Cardinal System

senjata dua atau tiga kali, aku tidak mempunyai pilihan tapi mengakui
kekalahanku..."
"La-Lalu...apa yang terjadi?"
Dia jelas menghidari itu entah bagaimana, mengingat dia sedang berbicara
denganku, tapi tanpa sadar aku tetap menahan nafas.
"Keuntungan Administrator sangatlah besar, tapi dia juga melakukan sebuah
kesalahan. Kau tahu, jika dia mengunci pintu keluar sebelum melarang penggunaan
system command, aku akan terbunuh tanpa bisa melarikan diri. Tanpa memiliki
emosi manusia, aku"
Ekspresi Cardinal benar-benar terlihat jengkel, tapi aku tidak akan memotong
pembicaraannya karena itu.
"Menilai bahwa aku harus mundur secepatnya dan berlari menuju pintu secepat
kilat. Sementara pedang Administrator terus mengayun dari belakang, pedang itu
mengurangi lifeku saat itu menyerempet punggungku..."
"I-Itu...menakutkan, huh..."
"Meski aku juga berharap suatu hari nanti kau berakhir dalam situasi sepertiku.
Karena kau telah mengerling dan menggoda perempuan dimana-mana selama dua
tahun dan dua bulan ini."
"A...Aku belum pernah mengerling, menggoda, atau melakukan hal semacam itu."
Aku dengan kuat mengusap mulutku setelah mendapatkan serangan tak terduga itu,
lalu aku tiba-tiba mengerutkan keningku.
"T-Tidak, tunggu dulu. Dua tahun dan dua bulan...jangan bilang kau selalu
mengawasiku...?"
"Tentu saja. Itu mungkin dua tahun dan dua bulan di antara dua ratus tahun hidupku,
tapi itu tetap saja terasa lama."
"Ap......"
Aku hanya bisa terasa takjub. Jadi gadis muda ini telah mengamati setiap
tindakanku sampai ke detail terakhir? Bukan berarti aku melakukan perbuatan yang
tidak bisa kubiarkan orang lain melihatnya, tapi aku juga tak yakin kalau aku tidak
melakukan sesuatu yang aneh. Namun, tidak ada waktu untuk memeriksanya
sekarang...jadi aku berkata pada diriku sendiri, untuk memaksa menarik kembali
pikiranku.
"Y-Yah, aku tidak akan membahasnya untuk saat ini...Jadi, bagaimana kau bisa
lolos dari Administrator?"

REKI KAWAHARA

29

SWORD ART ONLINE VOL 12 ALICIZATION RISING


By : Cardinal System

"Fn. Keluar dari ruang tamu di lantai atas Kathedral, entah bagaimana aku
mendapatkan kembali authority untuk menggunakan sacred art, tapi situasi tidak
berubah. Lagi pula, jika aku mencoba untuk melakukan serangan balik dengan
sacred art, dia tinggal membuat lorong sebagai ruang terlarang saat itu. Aku tidak
dapat melakukan apa-apa selain mengubah caraku melarikan diri dari berjalan ke
terbang. Kupikir aku harus pergi ke daerah dimana serangannya tidak bisa
mencapaiku karena untuk persiapan ulangku."
"Walaupun kau berkata begitu...Administrator adalah supervisor di dunia ini seperti
namanya, kan? Apa ada tempat di mana dia tidak bisa masuk?"
"Tentu saja, dia adalah dewa yang memakai nama supervisor, tapi dia tidak memiliki
kemahakuasaan mutlak. Hanya ada dua tempat di dunia ini di mana dia tidak bisa
melakukan apapun yang dia suka."
"Dua tempat...?"
"Satu tempat berada di Puncak Barisan Pegunungan...Dark Territory yang penduduk
Dunia Manusia namakan sebagai tanah kegelapan. Satu lagi adalah Ruangan
Perpustakaan Besar di mana kita berada sekarang. Pada awalnya, ruang
perpustakaan ini adalah ruang yang diciptakan oleh Administrator setelah mencari
tahu tentang batas memorinya sendiri, untuk digunakan sebagai perangkat
penyimpanan memori eksternal, seperti itu. Ini menyimpan banyak data yang
memiliki kaitan dengan semua system command serta Underworld. Karena itu, dia
pikir kalau dia harus melakukan semua yang dia bisa untuk mencegah manusia
selain dirinya datang ke sini. Oleh karena itu, dia membuatnya di dalam Kathedral
meski tidak berhubungan secara langsung. Hanya ada satu pintu untuk masuk dan
ditambah lagi perintah untuk membukanya hanya diketahui olehnya...tidak, hanya
dia dan aku."
"H-Haa..."
Aku melihat sekeliling Ruangan Perpustakaan Besar yang berisi dengan lorong,
tangga dan rak buku yang diatur menjadi beberapa lantai sekali lagi. Dinding
silindernya seperti dibuat dari bata biasa, tapi
"Lalu, di belakang dinding itu adalah..."
"Tidak ada. Dindingnya sendiri tak bisa dihancurkan, tapi kemungkinan hanya
hamparan kehampaan yang akan menunggumu di sisi lainnya jika dinding itu
pecah."
Aku mulai bertanya-tanya apa yang akan terjadi jika seseorang jatuh disana, tapi
aku dengan ringan menggelengkan kepala dan menghapus pikiran tadi.
"Erm, satu pintu yang kau sebutkan tadi apa pintu yang kami masuki dari kebun
mawar tadi?"

REKI KAWAHARA

30

SWORD ART ONLINE VOL 12 ALICIZATION RISING


By : Cardinal System

"Nay, pintu itu adalah pintu yang kubuat setelahnya. Pintu ganda besar dibuat di
tengah-tengah lantai terendah dua ratus tahun yang lalu. Saat aku berlari dari
kejaran Administrator sambil mempertaruhkan hidupku, aku membaca Art untuk
memanggil pintu itu. Aku masih terhalang sekitar dua kali kecepatanku. Entah
bagaimana menyelesaikan perintah, aku melompat melalui pintu yang muncul di luar
lorong, dan segera menutup dan mengunci pintu itu."
"Dikunci...katamu, tingkat authority pendeta tertinggi sama sepertimu, jadi bukankah
itu bisa dibuka dari sisi lain?"
"Seharusnya. Namun, untungnya, sambil mengunci pintu dari dalam ruang
perpustakaan dengan memutar kunci sembilan puluh derajat kekanan, membuka
pintu dari luar memerlukan ritual Art yang panjang. Dipisahkan oleh satu set pintu,
aku membacakan ritual Art baru sambil mendengar suara Administrator, yang terusu
dengan niat dingin untuk membunuh, membacakan perintah untuk membuka pintu.
Momen saat kunci berbelok ke kiri di depan mataku, aku menyelesaikan ritualku..."
Mungkin karena mengingat kenangan waktu itu, Cardinal dengan pelan memeluk
tubuhnya sendiri dengan kedua lengannya. Itu adalah cerita dari dua ratus tahun
lalu, tapi rasa dingin menjalar di punggungku walau aku hanya membayangkan
adegan itu. Menghabiskan sup jagungku yang tinggal sedikit, lalu aku menghirup
udara dan bertanya.
"Ritual yang kau bacakan adalah ritual untuk menghancurkan pintu...apa itu benar?"
"Ya. Aku memutuskan satu-satunya jalan yang menghubungkan Kathedral ini
dengan Ruangan Perpustakaan Besar, pintu besar itu menjadi potongan-potongan
kecil. Pada saat itu, tempat ini benar-benar terisolasi dari dunia luar dan aku berhasil
lolos dari pengejaran Administrator...dan itulah yang terjadi."
"...Dan apa alasan pendeta tertinggi tidak membuat pintu itu lagi...?"
"Aku sudah memberitahumu sebelumnya kan? Administrator yang pertama kali
menciptakan Ruangan Perpustakaan Besar dengan pintu, setelah itu dia
memisahkannya dari Kathedral. Nilai koordinat ruang ini, dalam system terus
berubah secara acak di daerah yang tak terpakai. Kecuali dia dapat secara akurat
memprediksinya, gangguan dari luar tidak akan mungkin ada lagi."
"Jadi begitu...Tapi koordinat Katedral Pusat adalah sama, jadi itu mungkin untuk
menghubungkan ruangan ini dari sini ke tempat lain, huh?"
"Itu benar. Dengan itu, pembuatan pintu akan segera terdeteksi oleh familiar
Administrator setelah mereka dibuka sekali, sehingga mereka tidak dapat digunakan
untuk kedua kalinya. Seperti pintu di taman mawar yang Eugeo dan kau masuki."
"A-Aku benar-benar menyesal tentang hal itu..."
Aku menundukkan kepalaku dengan dalam dan gadis muda itu tertawa kecil
sebelum mengalihkan pandangannya ke langit-langit perpustakaan yang berkubah.
REKI KAWAHARA

31

SWORD ART ONLINE VOL 12 ALICIZATION RISING


By : Cardinal System

Kedua mata dibelakang kacamatanya menyempit dan dia bergumam seakan


merenungkan sesuatu.
"...Aku melawan kesalahan yang seharusnyaku koreksi, Administrator, dan lalu
kalah. Kabur terbirit-birit, aku berlindung ke tempat ini...mengabdikan diriku hanya
untuk observasi dan merenung selama dua ratus tahun..."
"...Dua ratus tahun..."
Aku bergumam, tapi tidak mungkin aku, yang mengalami tujuh belas tahun enam
bulan di dunia nyata dan dua tahun di Underworld dengan total kurang dari dua
puluh tahun, bisa memahami rasa hidup untuk waktu yang panjang. Aku hanya bisa
menggambarkannya sebagai aliran waktu yang sangat panjang.
Gadis di depan mataku ini telah hidup selama periode waktu yang bisa dibilang
setara dengan keabadian. Sendirian di dalam ruangan perpustakaan yang luas ini
tanpa satu tikuspun, hanya dikelilingi oleh gunungan buku yang diam. Bahkan katakata seperti kesendirian tak dapat lagi mengungkapkannya, itu adalah isolasi total
dari dunia. Aku tidak akan pernah bisa bertahan selama dua ratus tahun walau aku
berada dalam situasi yang sama. Aku pasti akan membuka pintu walau aku tahu itu
akan menyebabkan kehancuranku sendiri.
Tidak, tunggu. Sebelum itu?
"Cardinal...kau mengatakan umur fluct light sekitar seratus lima puluh tahun,
kan?Karena hampir mencapai batas, itulah yang membuat Administrator mencoba
dan menyalin fluctlightnya sendiri...Bagaimana bisa kau hidup selama dua ratus
tahun setelah memisahkan diri?"
"Aku kira alami bagimu untuk menanyakan hal itu."
Cardinal menaruh kembali cangkir kosong ke atas meja, lalu mengangguk.
"Walau fluctlightku adalah salinan yang dipilih oleh Administrator, tidak ada ruang
apapun yang bisa digunakan untuk memperpanjang ingatan. Oleh karena itu,
menata ulang ingatanku sendiri merupakan hal pertama yang harus kulakukan untuk
mengamankan diriku setelah melarikan diri ke Ruangan Perpustakaan Besar."
"Me-Menata ulang...?"
"Ya. Topik yang keluar waktu awal tadi sebagai contohnya, secara langsung
mengedit file tanpa membackup. Kesadaranku mungkin akan menjadi cahaya dalam
lightcube jika satu saja kesalahan terjadi selama operasi."
"Er-Erm...Jadi, itu artinya kau masih memegang authority untuk memanipulasi
LightCube Cluster di suatu tempat di dunia nyata bahkan setelah kau terkurung du
dalam ruang perpustakaan ini, kan? Kalau begitu, daripada mengakses dirimu
sendiri, bukannya mungkin untuk melakukannya pada fluctlight Administrator dan
melakukan beberapa jenis serangan seperti menghapus jiwanya...?"
REKI KAWAHARA

32

SWORD ART ONLINE VOL 12 ALICIZATION RISING


By : Cardinal System

"Bagaimanapun juga, itu bekerja secara sebaliknya. Tapi sayangnya-atau mungkin


untungnya, jenis sacred art yang mengubah posisi target umumnya memerlukan
hubungan secara langsung antara subyek dengan unit atau objek target, atau paling
tidak, melihat target secara langsung. Bahkan memerlukan konsep kisaran jarak,
tahu. Karena itulah Administrator harus repot-repot membawa putri pemilik toko
furniture sepanjang jalan sampai lantai atas Kathedral, dan seperti bagaimana dia
harus membawamu dan Eugeo ke gereja."
Aku tanpa sadar menggigil setelah mendengar itu. Jika kami tidak berhasil selamat
dari pelarian sembrono kami, siapa yang tahu apa yang akan terjadi di tempat
interogasi dan hal apa yang akan terjadi.
"Dengan kata lain, setelah mengisolasi diri di ruang perpustakaan, aku tidak dapat
menyerang fluctlight Administrator meskipun banyak kekuatan yang kumiliki dan
kemampuanku untuk menangkal serangan darinya pada waktu yang sama."
Mengetahui kecemasanku atau tidak, Cardinal menurunkan bulu mata panjang di
balik kacamatanya dan melanjutkan kata-katanya.
"Menata ulang jiwaku sendiri...benar-benar operasi yang menakutkan.
Bagaimanapun juga, ingatan kita akan menghilang tanpa meninggalkan jejak
apapun hanya dengan satu perintah. Namun, aku tidak punya pilihan lain selain
melakukannya. Aku bisa dengan mudah membayangkan hal itu akan memakan
waktu yang sangat lama bagi Administrator untuk melakukannya. Pada akhirnya,
aku menghapus semua ingatan yang kumiliki ketika aku masih menjadi Quinella,
serta setelah menjadi Administrator;hampir sembilan puluh tujuh persennya..."
"Ap...i-itu hampir semuanya, kan!?"
"Itu benar. Cerita Quinella yang kuceritakan kepadamu bukan berasal dari
pengalaman pribadi tapi hanya cerita yang kutulis sebelum aku menghapusnya. Aku
bahkan tidak ingat wajah orang tua yang membesarkanku. Begitu juga kehangatan
tempat tidur yang kupakai setiap malam, maupun rasa roti bakar manis yang dulu
kusukai...aku sudah mengatakannya kan, bahwa aku tidak memiliki sedikitpun emosi
manusia. Aku adalah program yang hampir semua ingatan dan emosinya hilang,
mengambil tindakan murni karena perintah yang terukir ke dalam jiwaku, untuk
menghentikan proses utama yang menjadi kacau. Seperti itulah keberadaanku."
"......"
Wajah Cardinal tertunduk ke bawah saat senyum muncul di wajahnya, tapi itu
tampak terisi dengan kesepian yang begitu dalam hingga tak bisa diungkapkan
dengan kata-kata dari sudut pandangku. Kau bukanlah program, kau pasti memiliki
emosi sepertiku dan seluruh manusia, aku ingin mengatakan itu, tapi kata-kata itu
tidak mau keluar.
Mengangkat wajahnya, Cardinal melirikku yang tenggelam dalam diam dan
tersenyum lagi sebelum dia mulai menggerakkan mulutnya lagi.

REKI KAWAHARA

33

SWORD ART ONLINE VOL 12 ALICIZATION RISING


By : Cardinal System

"...Sebagai hasil dari penghapusan ingatan, aku mendapatkan kapasitas yang cukup
besar dalam fluct lightku untuk saat ini. Setelah mendapatkan banyak waktu, aku
pulih dari pelarian menyengsarakan ini dan membuat rencana untuk menghadapi
pertarungan dengan Administrator. Aku mempertimbangkan untuk menggunakan
ketidaktahuannya dan melakukan pertarungan satu-lawan-satu sekali lagi. Tidak
mungkin untuk membuka ruang perpustakaan ini dari luar, tapi seperti yang kau
katakan sebelumnya, bagaimanapun juga hal sebaliknya dapat terjadi. perintah
untuk membuat pintu juga memiliki jarak, dimana dari kebun Katedral Pusat ke
lantai tengah adalah jaraknya. Dia pasti turun ke lantai bawah menara, meskipun
jarang, jadi membuka pintu di saat itu bisa membuka kemungkinan untuk serangan
kejutan. Dan aku juga sudah terbiasa mengendalikan tubuh ini."
"...Jadi begitu. Memang terdengar berguna jika kau dapat menjamin serangan
pembuka, tapi...tetap saja, itu cukup berjudi, kan? Tidak akan aneh jika
Administrator menyiapkan sesuatu di belakangnya..."
Serangan mendadak jarang berhasil jika pihak lain sadar akan kemungkinan itu. Aku
beberapa kali mengatur dan melakukan penyergapan di masa SAO, tapi sebagian
besar tidak berhasil karena target menjaga kewaspadaannya, berpikir "serangan
mendadak sepertinya akan terjadi di sana". Cardinal mengangguk, sepertinya kesal
ketika aku mengatakan itu.
"Bahkan sebelum Quinella menjadi pendeta tertinggi, dia diberikan karunia untuk
mencari tahu kelemahan orang lain. Seperti bagaimana dia melihat kelemahanku
yaitu bentuk tubuhku, di tengah-tengah pertempuran setelah kami berpisah, dia
menyimpulkan keuntungan yang dia miliki dan segera menggunakannya."
"Keuntungan...tapi kau dan Administrator pada dasarnya memiliki tingkat
kemampuan yang sama persis dalam menyerang dan bertahan, kan? Dan juga,
bagaimana aku mengatakan ini, juga kecerdasanmu."
"Aku merasa cemas dengan caramu menyimpulkannya."
Dia mendengus, lalu melanjutkan.
"Hampir tidak ada perbedaan pertempuran yang potensial antara dia dan aku. Tentu
saja, itu hanya berlaku ketika berada dalam pertarungan satu-lawan-satu."
"Satu-lawan-satu...? Aah, jadi begitu."
"Memang seperti itu. Aku adalah seorang pertapa tanpa pengikut, sementara dia, dia
adalah penguasa sebuah organisasi besar, Gereja Axiom...Administrator sangat
sadar akan bahaya menyalin fluctlightnya sendiri karena akan melahirkan halangan,
yaitu aku, dan mendorongnya kejurang kematian. Dikatakan kegagalan jalur
sinaptiknya karena ingatannya yang overload tidak berubah. Dia harus
menyimpannya pada sesuatu, tapi tidak sepertiku, dia tidak akan berani mengambil
resiko tinggi untuk secara langsung mengedit ingatannya. Di sana, dia enggan
menyelesaikannya dengan kompromi. Dia mempertahankan kapasitas minimum
terkecil yang diperlukan dengan menghapus kenangan yang tidak penting yang dia
REKI KAWAHARA

34

SWORD ART ONLINE VOL 12 ALICIZATION RISING


By : Cardinal System

dapatkan baru-baru ini, itu operasi dengan resiko rendah, dan mengurangi jumlah
pencatatan informasi baru sebisanya."
"Mengurangi...meski kau mengatakan itu, bukankah ingatan terkumpul karena
kegiatan setiap hari, tak peduli apakah kau menginginkannya atau tidak?"
"Itu bergantung pada caramu menghabiskannya, kan? Semakin banyak kau melihat
semakin banyak informasi yang masuk, semakin banyak tempat yang kau kunjungi
semakin banyak pikiranmu, tapi bagaimana jika kau bahkan tidak mengambil satu
langkah pun pergi dari kanopi tempat tidur di kamarmu dan menghabiskan
sepanjang waktu dengan mata tertutup?"
"Eh...tidak mungkin aku bisa melakukan itu. Aku bahkan lebih suka mengayunkan
pedang sepanjang hari."
"Aku cukup sadar akan kurangnya ketenanganmu meski kau tidak menunjukkannya
sekarang."
Aku tidak bisa mengatakan apapun tentang hal itu. Aku tidak tahu tujuannya
melakukan hal itu, tapi jika Cardinal selalu mengamati tindakanku, dia pasti telah
sadar akan kegiatan yang kulakukan tanpa memberitahu Eugeo setiap kali aku
memiliki waktu luang.
Segera menutup mulutnya yang perlahan membentuk senyum, gadis itu melanjutkan
pembicaraannya.
"...Namun, Administrator tidak memiliki emosi 'aku bosan' atau 'Aku tidak memiliki
apapun untuk dilakukan', tidak sepertimu. Orang itu akan berbaring di tempat tidur
selama berhari-hari dan berminggu-minggu bila perlu. Terbenam dalam kenangan
manisnya, dari waktu sebelum dia menjadi penguasa dunia, dalam kondisi setengah
tidur, seperti itu..."
"Tapi dia orang yang berada di posisi atas Gereja Axiom, kan? Bukankah dia
memiliki tugas untuk dilakukan, pidato untuk disampaikan, atau apapun yang harus
dia lakukan karena posisinya?"
"Tentu saja, tanggung jawab seperti itu ada. Dia harus hadir bersama empat raja
saat festival keagamaan di awal tahun dan dia harus turun ke lantai tengah dan
bawah Kathedral untuk memeriksa system manajemen dunia pada waktu yang
dijadwalkan. Dan juga menjaga kewaspadaannya dalam melawan setiap serangan
kejutan yang mungkin muncul dariku. Untuk itu, Administrator mengambil langkahlangkah baru. Dia mendelegasikan sebagian besar tugasnya dan pada saat yang
sama, mengumpulkan pengikut yang setia dan kuat untuk melayani sebagai
pengawalnya..."
"Dan karena itu ada keuntungan yang kau, seorang diri, tidak miliki dan dia, sebagai
penguasa sebuah organisasi besar miliki, huh? ...Meski sebaliknya, bukankah itu
meningkatkan tingkat ketidakpastian? Jika dia mengumpulkan pengawal yang
mampu melawanmu, yang memiliki tingkat potensi bertarung sama seperti dirinya,
REKI KAWAHARA

35

SWORD ART ONLINE VOL 12 ALICIZATION RISING


By : Cardinal System

dan para pengawal itu memutuskan untuk memberontak melawannya, Administrator


tidak akan bisa menang juga, kan?"
Cardinal dengan pelan mengangkat bahunya dan mengulang kata yang sama
sebagai jawaban atas pertanyaanku.
"Bukankah sudah kubilang kalau mereka benar-benar setia?"
"Tentu, penduduk dunia ini tidak akan melanggar perintah dari atasan mereka, tapi
kau mengatakan kalau itu tidaklah absolut. Jika para pengawal itu berpikir bahwa
pendeta tertinggi adalah pion dari tanah kegelapan dengan beberapa pengaruh..."
"Tentu saja, wanita itu juga memahami bahwa kemungkinannya tidaklah nol.
Bagaimanapun juga, dia mengubah banyak manusia dengan nilai pelanggaran tinggi
menjadi subjek penelitian. Ketaatan buta tidak selalu loyal...tidak, perempuan itu
tidak akan mempercayai pengawal walau mereka bersumpah setia dari hati mereka.
Bagaimanapun juga, wanita itu bahkan mengkhianati salinan dirinya sendiri."
Mengatakan itu, Cardinal tersenyum lebar.
"Dia membutuhkan jaminan kalau para pengawal itu tidak akan mengkhianatinya
dalam keadaan apapun baru dia akan memberikan mereka authority dan peralatan
yang layak untuk melawanku. Jadi apa yang bisa dia lakukan? Jawabannya
sederhana, yaitu dia hanya harus mengubah mereka menjadi seperti itu, melalui
fluctlight mereka."
"...A-Apa yang kau katakan?"
"Complex command untuk itu telah diselesaikan. Itu dinamakan Ritual Synthesis."
"Erm...penyatuan antara jiwa dan memori, kan?"
"Ya. Selain itu, dia memiliki pasokan bahan baku berkualitas tinggi yang memiliki
jiwa yang kuat. Manusia dengan nilai pelanggaran tinggi yang dia tangkap dan dia
gunakan dalam percobaan dan dibekukan untuk pengawetan setelahnya, mereka
semua diberkahi dengan kemampuan tinggi, tanpa satupun pengecualian...Atau
lebih tepatnya, mungkin aku harus mengatakan bahwa mereka memendam
kecurigaan terhadap Taboo Index dan Gereja Axiom karena kebijaksanaan dan fisik
mereka yang sangat bagus...Ada seorang pahlawan yang dikenal sebagai pendekar
pedang yang tak terkalahkan, yang melarikan diri ke daerah-daerah terpencil
dengan rekan-rekannya dan merintis desanya sendiri karena kebenciannya terhadap
aturan gereja, merekalah yang pertama kali ditangkap. Pendekar pedang itu
mencoba menyebrangi Puncak Barisan Pegunungan yang memisahkan Dunia
Manusia dan Dark Teritory, yang menyebabkannya diculik oleh gereja, tetapi
Administrator memilihnya untuk menjadi pengawal setia pertamanya."
Kedengarannya seperti cerita yang pernah kudengar di suatu tempat, Cardinal
meneruskan ceritanya selagi aku memikirkan itu.

REKI KAWAHARA

36

SWORD ART ONLINE VOL 12 ALICIZATION RISING


By : Cardinal System

"Sebagian besar ingatan pendekar pedang itu rusak oleh percobaan, tapi,
sebaliknya, itu malah lebih menguntungkan bagi Administrator. Bagaimanapun juga,
ingatan sebelum ditangkap adalah gangguan. Orang itu menggunakan sebuah
benda yang memaksa loyalitas tanpa batas padanya, Piety Module, dan...yah,
tampak seperti prisma ungu di sekitar ukuran ini..."
Cardinal memisahkan tangan kecilnya sekitar sepuluh sentimeter saar berbicara.
Rambut di seluruh tubuhku tersentak begitu aku membayangkan objek itu dalam
pikiranku. Aku telah melihat hal itu sebelumnya. Dan itu hanya beberapa jam yang
lalu.
"...Dalam Ritual Synthesis, prisma itu tertanam sendiri di kepala target melalui
tengah dahi. Melalui itu, jiwa yang memiliki ingatan bersatu dengan ingatan buatan
yang juga berfungsi sebagai prinsip perilaku, dan menghasilkan kepribadian baru.
Seorang prajurit tertinggi yang bersumpah setia pada gereja dan Administrator, dan
bertindak murni hanya untuk menjaga Dunia Manusia...Ritual berhasil dan
Administrator menyebut orang baru itu sebagai Integrator, karena dialah yang
menghukum semua pembangkang, menjaga integritas, dan menyatukan kita semua
di bawah kekuasaan gereja, di seluruh dunia. Jika kau mendaki Kathedral,
kemungkinan orang itu, integrity knight tertua, berdiri di depanmu dan Eugeo
tidaklah nol. Akan lebih baik untuk mengingat namanya."
Cardinal menatap wajahku dan dengan khidmat melanjutkan.
"Bercouli Synthesis One...itulah nama knight itu."
"...T-Tidak, mustahil, itu tidak mungkin benar."
Aku menggeleng sekuat tenaga sebelum Cardinal bisa menutup bibirnya.
Bercouli.
Bukankah itu nama pahlawan legendaris yang pernah Eugeo ceritakan, dengan
ekspresi penuh kekaguman? Dia adalah penduduk di Desa Rulid, dia menjelajahi
Puncak Barisan Pegunungan dan mencoba mencuri Blue Rose Sword dari naga
putih yang melindungi Dunia Manusia.
Aku yakin kalau Eugeo bahkan tidak tahu tentang akhir hidup Bercouli. Eugeo
mungkin membayangkan dia terus hidup di Rulid dan menjadi tuapikiran bahwa
Bercouli telah diculik oleh Administrator dan dirubah menjadi Integrity Knight tidak
akan pernah terpikir olehnya.
"Hei...hei, Cardinal, kau juga tahu bagaimana Eugeo dan aku bekerja sama, dan
tetap kesulitan melawan Eldrie Synthesis Thirty-one...yang merupakan Integrity
Knight ketiga puluh satu, kan? Bagaimana bisa kau mengharapkan kami untuk
melawan nomor satu dengan tiba-tiba dan menang?"

REKI KAWAHARA

37

SWORD ART ONLINE VOL 12 ALICIZATION RISING


By : Cardinal System

Gadis itu, bagaimanapun, hanya mengangkat bahunya dan mengesampingkan


keberatanku.
"Kau tidak akan bisa meluangkan waktu untuk membuat Bercouli menggigil. Seperti
yang telah kau katakan, jumlah total Integrity Knight telah mencapai tiga puluh satu
sekarang."
Ada tiga puluh master yang lebih kuat dari Eldrie. Ingin menghindarkan mataku dari
kenyataan pahit, aku berbicara.
"Meski ada segitu banyaknya, aku belum banyak melihat mereka. Aku hanya melihat
seorang Integrity Knight di atas naga terbang di langit malam sejak aku datang ke
ibukota pusat."
"Tentu saja. Bagaimanapun juga, tugas utama dari Integrity Knight adalah
mempertahankan Puncak Barisan Pegunungan.Mereka hanya ada di kota ketika
seorang penjahat besar yang menantang Taboo Index muncul dan itu belum pernah
terjadi dalam sepuluh tahun ini. Biasanya, bahkan para bangsawan dan keluarga
kerajaan tidak memiliki kesempatan untuk melihat Integrity Knight, apalagi rakyat
biasa...orang-orang bisa mengatakan ada jarak yang terbentuk diantara mereka,
namun..."
"Hmm..., tapi apa itu berarti bahwa mayoritas dari ketiga puluh knight itu berada di
Puncak Barisan Pegunungan?"
Aku bertanya dengan sedikit antisipasi, namun Cardinal dengan mudah
menggeleng.
"Aku tidak akan mengatakan mayoritasnya. Jumlah knight yang berjaga di dalam
Kathedral sekarang, setidaknya dua belas atau tiga belas. Jika kau dan Eugeo
berniat untuk menyelesaikan tujuan kalian masing-masing, maka kau tidak akan
punya pilihan lain selain menerobos mereka untuk mencapai lantai atas Kathedral."
"Walau kau mengatakan bahwa...kami tidak punya pilihan..."
Merosot di kursi saat aku tenggelam dalam depresi, aku menghela napas dalamdalam.
Untuk memasukkannya dalam istilah RPG, aku merasa seperti aku baru saja terjun
ke dungeon terakhir tanpa adanya peralatan dan level yang diperlukan. Benar, aku
melakukan perjalanan yang jauh, jauh ke ibukota pusat sehingga aku bisa sampai ke
lantai atas Kathedral dan mengontak seseorang di dunia nyata, tapi aku merasa
seperti aku bahkan bisa dengan jujur mengatakan bahwa perbedaan kemampuan
tempur antara Integrity Knight dan kami berada di luar harapan.
Aku mengalihkan pandanganku ke dadaku dalam keheningan. Berkat roti ajaib yang
kudapat dari Cardinal, luka yang kudapat dari serangan armament full control art
Integrity Knight Eldrie telah benar-benar sembuh, namun bekasnya masih tetap ada,
dan rasa sakit yang menyengat dapat terasa.
REKI KAWAHARA

38

SWORD ART ONLINE VOL 12 ALICIZATION RISING


By : Cardinal System

Hampir tidak akan ada kesempatan untuk menang jika melakukan serangan frontal
pada knight yang dari sekarang dan seterusnya akan lebih kuat dari Eldrie...berpikir
tentang itu, aku teringat akan kejadian aneh setelah pertempuran taman mawar itu
berakhir.
Integrity Knight itu tiba-tiba kesakitan setelah dia diberitahu tentang sejarahnya
sendiri dan nama ibunya oleh Eugeo, dan jatuh berlutut ke tanah. Prisma transparan
muncul dengan cahaya ungu dari dahinya saat dia sedang dalam kondisi setengah
sadarItu pasti Piety Module yang Cardinal bicarakan sebelumnya. Itu adalah
item utama yang digunakan untuk mengubah ego dan ingatan Integrity Knight, dan
mengubahnya menjadi budak yang benar-benar setia kepada pendeta tertinggi.
Tapi apa efeknya benar-benar mutlak seperti yang Cardinal katakan? Sepertinya
Eldrie dapat terbebas dari kekuatan pemaksaan modul hanya dengan mendengar
nama ibunya...setidaknya dari sudut pandangku. Jika fenomena yang sama dapat
terjadi pada knight yang lain, itu berarti ada metode lain selain bertarung secara
langsung dengan mereka dan keinginan Eugeo, mengembalikan Integrity Knight
Alice menjadi Alice yang asli, dapat terkabul.
Suara tenang Cardinal mencapai telingaku saat aku tenggelam dalam pikiranku.
"Masih ada sedikit lagi sampai ceritaku berakhir, bisakah kulanjutkan?"
"...Ah, ahh, silahkan."
"Baiklah. Nah, saat Administrator telah membuat beberapa Integrity Knight,
dimulai dari Bercouli, kemungkinan serangan kejutan dariku mau tidak mau sudah
pasti gagal. Meski mereka setingkat Administrator, para knight itu pasti memiliki
kemampuan ofensif dan defensif yang tinggi, mustahil bagiku untuk dengan seketika
menghapus mereka. Aku tidak punya pilihan lain selain menunda pertempuran kami
untuk selama-lamanya..."
Sepertinya cerita Cardinal yang sangat panjang akhirnya telah mencapai akhir. Aku
meluruskan postur tubuhku di atas kursi dan memperhatikan nada berwibawa gadis
itu.
"Dengan perubahan baru tersebut, jelas aku butuh teman bekerja sama. Namun,
menemukan orang yang bersedia melawan penguasa dunia denganku bukan tugas
yang mudah. Kau tahu, orang itu pertama-tama harus memiliki nilai pelanggaran
yang cukup tinggi untuk melanggar Taboo Index, serta kekuatan tempur dan
authority penggunaan sacred art yang setara dengan Integrity Knight. Aku
mengambil resiko dan membuka pintu sejauh yang kubisa menggunakan sebuah Art
yang berbeda, berbagi kesadaran, pada burung dan serangga yang hidup di
dekatnya dan mengirim mereka ke seluruh dunia..."
"Ha-haa...Jadi mereka itu mata dan telingamu, huh. Apa itu caramu mengamatiku
juga...?"
"Itu benar."
REKI KAWAHARA

39

SWORD ART ONLINE VOL 12 ALICIZATION RISING


By : Cardinal System

Cardinal tersenyum lebar dan mengulurkan tangan kanannya. Membuka telapak


tangannya, dia melambaikan ujung jarinya seakan memanggil seseorang. Lalu
"Uwahh!?"
Beberapa jenis benda kecil tiba-tiba melompat keluar dari sekelilingku, mendarat di
telapak tangan Cardinal tanpa suara. Ketika aku melihatnya, itu adalah laba-laba
gelap yang lebih kecil dari ujung jari kelingkingku. Dengan gesit berputar, itu
menatapku dengan empat mata merah di depan kepalanya dan mengangkat kaki
kanan depannya, menyalamiku...atau tampak seperti itu.
"Namanya Charlotte. Dia selalu mengamati ucapan dan perilaku kalian berdua dari
ubun-ubunmu, bagian dalam sakumu, atau bahkan sudut ruangan, sejak kau
meninggalkan Desa Rulid dengan Eugeo...Tampaknya dia melakukan lebih dari
sekedar mengamati dari sekarang dan seterusnya."
Laba-laba itu mencabut kedelapan kakinya dan mengangkat bahu kecilnya pada
kata-kata Cardinal, atau seperti itu kira-kira.
Aku akhirnya sadar setelah melihat gerakan lucu itu. Orang yang menarik ubunubunku dan menunjukkanku jalan yang benar saat kami melarikan diri dari Integrity
Knight yang naik naga terbang mungkin saja dia. Tidak, bukan hanya waktu itu saja.
Aku mengingat sensasi sama yang kurasakan berkali-kali di waktu yang penting
sejak aku berangkat dari Rulid, memasuki turnamen pedang di Zakkaria dan menjadi
penjaga, bahkan setelah aku terdaftar di Akademi Master Pedang di pusat.
"...Jadi, perasaan ditarik-tarik itu bukan inspirasi Tuhan yang datang padaku, tapi
karena rambutku memang benar-benar ditarik, huh..."
Aku teringat semua adegan-adegan itu saat aku bergumam bingung, sebelum
akhirnya ingatan yang sangat penting itu datang kembali ke pikiranku. Tidak dapat
menahan, aku membungkuk dan berbisik pada laba-laba hitam yang bahkan tidak
berukuran lima milimeter, yang tetap terdiam di telapak tangan Cardinal.
"I-Itu benar, jangan-jangan yang waktu itu juga kau...apa kau orang yang
menyemangatiku ketika semua bunga Zephyrias yang kutanam dipotong...? Orang
yang berkata untuk percaya pada keinginan bunga-bunga di sekitarnya..."
Suara yang terngiang dalam ingatanku adalah seorang wanita yang agak dewasa.
Jika benar, laba-laba hitam di depan mataku yang memiliki kepribadian perempuan
dengan nama Charlotte ini, adalah orangnya, tapi bisakah laba-laba yang bahkan
bukan manusia memiliki jiwafluctlight dari awal?
Saat aku memikirkan berbagai keraguan, Charlotte tidak menjawab satupun
pertanyaanku dan terus menatapku dengan mata merah gelapnya, tapi kemudian
dia tiba-tiba turun dari telapak tangan Cardinal, dengan gesit berlari ke meja, dan
menghilang setelah melompat ke dalam rak buku di dekatnya.
Setelah familiar kecil itu pergi, Cardinal bergumam dengan nada lembut.
REKI KAWAHARA

40

SWORD ART ONLINE VOL 12 ALICIZATION RISING


By : Cardinal System

"Charlotte adalah unit observasional tertua yang aku kirim ke berbagai negeri di
Dunia Manusia melalui ritual Art. Tugasnya yang sangat panjang akhirnya berakhir
sampai di sini. Degenerasi alami lifenya telah membeku, jadi aku kira dia telah
bekerja selama lebih dari dua ratus tahun..."
"...Unit observasional..."
Menggumamkan itu, aku melihat rak buku tempat Charlotte bersembunyi sekali lagi.
Seharusnya tugasnya hanyalah mengamati Eugeo dan aku. Namun, dalam dua
tahun sejak aku meninggalkan Rulid, Charlotte telah menarik ubun-ubunku dan
membisikkan berbagai saran padaku, menyelamatkanku berkali-kali. Berpikir dari
perspektif yang berbeda, dia adalah rekan perjalanan yang lebih dekat denganku
daripada Eugeo, walau aku tidak melihat keberadaannya.
Terima kasih.
Mengekspresikan rasa terima kasih dari dalam hatiku, aku menghadap rak buku itu
dan menundukkan kepala.
Mengalihkan pandanganku kembali ke Cardinal, aku bertanya setelah berpikir
beberapa saat.
"Jadi, dengan kata lain, kau sudah...mengunci dirimu dalam ruangan perpustakaan
ini selama lebih dari dua ratus tahun sambil mencari manusia yang layak untuk
diajak bekerja sama melalui mata dan telinga familiar...?"
"Ya. Aku tidak dapat memeriksa nilai pelanggaran manusia secara langsung dari
sini, tahu. Setiap kali gosip insiden aneh sampai ke telingaku, aku memindahkan unit
observasi ke sana dan mengamati manusia yang menyebabkannya...Aku
mengabdikan diri untuk mencarinya dengan cara seperti itu. Banyak manusia yang
menarik perhatianku dibawa pergi oleh Integrity Knight di depan mataku. Aku
mungkin tidak memiliki emosi, tapi pengetahuan tentang makna kata-kata,
'kekecewaan' dan 'ketekunan', ada dalam diriku...Jujur saja, ide untuk segera
berkenalan dengan makna kalimat 'menyerah', telah muncul dalam sepuluh tahun
ini."
Senyum dengan berat dua ratus tahun di baliknya muncul di bibir kecil Cardinal.
"Kau tahu, selagi aku duduk dan melihat dunia, Administrator membuat system yang
lebih proaktif untuk memastikan prajurit perkasa akan menjadi Integrity Knight. Dan
itulah kebenaran di balik apa yang kau dan Eugeo tuju, Turnamen Persatuan
Empat Kerajaan."
"...Jadi itu berarti pendekar pedang yang memperoleh kemenangan dalam turnamen
tidak mendapatkan kehormatan diangkat sebagai Integrity Knight, tapi..."
"Mereka dibuat menjadi Integrity Knight, terlepas dari keinginan mereka. Boneka
terkuat, dengan ingatan mereka yang sebelumnya disegel dan memiliki ketaatan
buta kepada pendeta tertinggi. Keluarga dari Integrity Knight tersebut diberi hadiah
REKI KAWAHARA

41

SWORD ART ONLINE VOL 12 ALICIZATION RISING


By : Cardinal System

uang, yang cukup mewah untuk menyilaukan mata mereka, dan diberikan status
bangsawan kelas atas, menyebabkan orang tua dari para bangsawan dan pedagang
kaya menyuruh anak-anak mereka untuk belajar berpedang. Dan para knight itu
sendiri ditugaskan ke daerah di mana kontak dengan keluarga asli mereka mustahil
untuk dilakukan, memutuskan hubungan mereka dengan masa lalu."
"...Jadi yang kau maksud dengan 'jarak terbentuk diantara mereka' adalah..."
"Ya. temuan itu. Diantara ketiga puluh Integrity Knight, separuhnya adalah mereka
yang ditangkap karena melakukan taboo, sementara separuh lainnya adalah juara
turnamen. Eldrie Synthesis Thirty-one yang melawanmu adalah salah satu di antara
mereka juga."
"Aku mengerti...jadi itu cara kerjanya, huh..."
Menghela napas suram, aku bergumam.
Jadi itu bukanlah sebuah keberuntungan, bahwa Sortiliena-senpai, yang kulayani
sebagai valet, dan Gorgolosso-senpai, yang Eugeo layani, telah gagal meraih
kemenangan di turnamen tahun ini. Jika Sortiliena-senpai menang melawan Eldrie
dan menjadi juara turnamen, maka dialah orang yang akan menunggu kami di plaza
taman mawar, sebagai Integrity Knight dengan ingatan yang hilang.
Itu belum semuanya. Jika kasus dengan Raios dan Humbert tidak terjadi dan
semuanya berjalan sesuai dengan rencana awal Eugeo dan aku, untuk terpilih
sebagai wakil akademi dan memenangkan turnamen tahun depan...Atau mungkin,
jika kami gagal melarikan diri dari penjara bawah tanah dan diseret ke tempat
interogasi. Itu tidak masalah bagi fluctlight alami sepertiku, tapi Eugeo memiliki
kesempatan tinggi untuk berakhir menjadi Integrity Knight ketiga puluh dua. Ini
mungkin arti dari kata, 'pergi mencari wol dan pulang dicukur'.
Cardinal berbicara dengan suara lembut saat tubuhku menggigil.
"Karena itu, dalam dua ratus tahun lebih ini, Administrator terus menguatkan
pertahanannya dan harapanku terhenti. Bahkan aku telah mempertimbangkannya.
Tentang mengapa aku harus repot-repot berurusan dengan sesuatu seperti ini..."
Mata coklat itu menatap langit-langit ruang perpustakaan raksasa ini. Kedua
matanya berkedip berkali-kali seolah dia melihat fatamorgana dari sinar matahari
yang hangat melalui kubah batu itu.
"...Dunia yang kulihat melalui mata pengamat itu indah dan bermandikan cahaya.
Ada anak-anak yang berlari-larian di dataran berumput, gadis yang tersipu merah
karena cinta, dan ibu yang dengan kasih tersenyum pada bayi dipelukan lengan
mereka. Jika tidak ada yang terjadi pada pemilik asli tubuh ini, putri pemilik toko
furnitur itu, saat dia tumbuh dewasa, dia akan menerima semua itu. Seharusnya dia
mampu menjalani kehidupan biasa, mengabaikan penciptaan dunia, dan
mengenang hidupnya yang diberkati sambil menunggu kematian saat keluarganya
merawatnya di usianya yang keenam puluh, tujuh puluh tahun..."
REKI KAWAHARA

42

SWORD ART ONLINE VOL 12 ALICIZATION RISING


By : Cardinal System

Apa itu hanya bagian dari imajinasiku bahwa Cardinal, yang menurunkan bulu
matanya saat dia mengeluarkan kata-katanya dengan bisikan, sedang menggigil
perlahan?
"...Aku benci prinsip perilaku megoreksi kesalahan proses utama yang
ditanamkan ke dalam inti jiwaku. Dan aku memutuskan bahwa aku adalah seorang
wanita tua yang akan segera mati. Sebatang pohon tua layu yang sudah kehilangan
semua pancaran hidupnya dan hanya menanti saat Lifenya habis. Anehnya, cara
berbicaraku juga menjadi seperti itu tanpa kusadari. Pada hari-hari ketika aku
melihat pekerjaan manusia melalui telinga familiar yang aku kirim ke dunia, aku terus
berpikir. Mengapa para dewa dari dunia luar yang menciptakan dunia ini
membiarkan kekuasaan Administrator sendirian...? Dewa Penciptaan Stacia, Dewa
Matahari Solus, dan Dewa Tanah Terraria adalah dewa yang dibuat oleh Gereja
Axiom untuk aturan mereka sendiri, padahal nama dewa yang benar, Rath, dapat
dilihat di mana-mana pada katalog yang berisi semua daftar system command. Rath
adalah nama gabungan para dewa...dan Cardinal adalah dewa palsu yang
diciptakan oleh mereka, tanpa jiwa, keberadaannya terbuat oleh dua prinsip perilaku
yang ditanamkan ke dalam Administrator dan aku. Pertanyaan tentang dunia
semakin bertambah banyak seiring aku mengetahui rahasianya, tapi mereka semua
tak pernah bisa terjawab."
"Tunggu...tunggu sebentar."
Tidak dapat mengikuti perkembangan cerita, aku memotong percakapan.
"Lalu...hal tentang dunia ini menjadi simulasi yang dibuat oleh Rath dan hal tentang
Cardinal asli yang merupakan program dengan dua proses, satu utama dan satu
sub, apa yang kau ketahui itu juga hanya dugaan?"
"Tidak perlu terkejut. Siapapun bisa mencapai kesimpulan itu dengan hidup selama
dua ratus tahun dan memiliki database system Cardinal."
"Database...Jadi begitu, jadi karena itu kosakatamu berbeda dari penduduk
Underworld, huh?"
"Sesuai dengan rasa sup jagung yang kau minum sebelumnya. Dikatakan, mungkin
banyak penyimpangan antara pemahamanku denganmu...Namun, dugaan ini,
setidaknya pasti akurat. Alasan mengapa Underworld sangat tidak sempurna meski
penciptaanya luar biasa dan mengapa pemerintahan Administrator tetap
diabaikan...hanya ada satu alasan yang mungkin tersisa. Dewa asli, Rath, tidak ingin
manusia yang hidup di dunia ini menjalani kehidupan bahagia. Malah,
kebalikannya...dunia ini hanya untuk pengamatan mereka apa yang akan penduduk
persiapkan ketika kehidupan mereka secara perlahan-lahan terus ditekan. Kau
mungkin tidak tahu, tapi telah ada peningkatan kematian di antara manusia yang
tidak mampu mempertahankan lifenya karena berbagai sebab seperti penyakit
endemik, serangan binatang berbahaya, dan hasil panen yang buruk di daerah
terpencil dalam beberapa tahun terakhir ini. Ini adalah fenomena yang ditimbulkan
oleh peningkatan parameter beban yang bahkan Administrator tidak mampu untuk
merubahnya."
REKI KAWAHARA

43

SWORD ART ONLINE VOL 12 ALICIZATION RISING


By : Cardinal System

"Parameter...beban? Sekarang kau menyebutkannya, kau juga mengatakan sesuatu


seperti itu sebelumnya, kan. Beberapa jenis percobaan beban atau sesuatu yang
lain."
"Ya. Tegasnya, beban tetap terus berlanjut hari demi hari sampai saat ini,
tapi...seperti yang tercatat dalam database, kejadian yang akan muncul di tahap
akhir percobaan beban tidak bisa dibandingkan dengan sesuatu yang kecil seperti
penyakit."
"Apa sebenarnya...yang akan terjadi...?"
"Telur ini, yang dikenal sebagai Dunia Manusia, pada akhirnya cangkang diluarnya
akan rusak. Kau tahu itu juga kan, apa yang ada di luar Dunia Manusia?"
"Dark Territory?"
"Tepat. Dunia kegelapan adalah perangkat yang dibangun untuk memberikan
kesedihan utama pada rakyat. Aku bilang seperti itu sebelumnya, tapi mereka dicap
sebagai monster dari kegelapan. Goblin, orc, dan ras lainnya adalah makhluk
dengan fluctlight yang sama seperti manusia, namun dengan prinsip perilaku untuk
membantai dan menjarah. Mereka diorganisasi dengan cara yang mudah, yaitu
dengan pernyataan di mana kekuatan menentukan keunggulan, membangun tentara
primitif namun kuat. Populasi mereka mungkin setengah dari Dunia Manusia, tapi
kemampuan bertarung mereka mungkin jauh melampaui manusia. Kelompok
mengerikan itu dengan sabar menunggu hari tersebut, yang bahkan kata
mengerikan tak dapat menjelaskannya, ketika mereka menyerbu wilayah Dunia
Manusia yang mereka sebut sebagai ium dalam bahasa mereka. Kemungkinan
hal itu terjadi tidak terlalu jauh di masa depan."
"Sebuah pasukan..."
Topik itu tidak hanya membuat orang menggigil. Tidak akan berlebihan jika aku
mengatakan bahwa pemimpin goblin yang bertarung denganku di gua Puncak
Barisan Pegunungan, dua tahun lalu, adalah seorang petarung ganas. Berpikir
simple tentang bagaimana pasukan dengan jumlah beberapa ribu atau puluhan ribu
orang seperti dia akan datang merampok yang membuat darahku membeku. Aku
menggelengkan kepalaku saat berbicara dengan suara parau.
"...Dunia Manusia memiliki banyak penjaga dan knight...tapi aku tidak akan berbasabasi, mereka tidak memiliki kesempatan untuk menang. Mereka benar-benar tidak
memiliki kesempatan untuk menang dengan ilmu pedang semacam itu di dunia ini
yang hanya berfokus pada nilai seni..."
Dengan itu, Cardinal langsung menjawab dengan anggukan.
"Jelas...Rencana Rath mungkin ingin membuat Dunia Manusia membentuk sebuah
tentara kuat yang mampu melawan Dark Territory saat ini. Authority penggunaan
peralatan dan sacred art mereka akan meningkat melalui pertempuran terus
menerus terhadap serangan kecil namun gencar dari goblin, sambil meningkatkan
REKI KAWAHARA

44

SWORD ART ONLINE VOL 12 ALICIZATION RISING


By : Cardinal System

keahlian pedang dan taktik berkelompok untuk pertarungan yang sebenarnya.


Namun, seperti yang kau ketahui juga, situasinya jauh dari kondisi tersebut.
Pendekar pedang tidak pernah mengalami pertarungan yang sebenarnya, hanya
mengejar daya tarik gaya pedang mereka, dan komandan pasukan, para
bangsawan kelas atas, berkubang dalam kemewahan. Seluruh keadaan ini telah
dibentuk oleh Administrator dan Integrity Knight yang dia ciptakan."
"...Apa maksudmu?"
"Tidak ada keraguan lagi bahwa Integrity Knight, dengan authority tingkat tertinggi
dan sacred instrument-class equipment yang diberikan pada mereka sangatlah
kuat.Cukup kuat untuk mengalahkan kelompok goblin dari Puncak Barisan
Pegunungan tanpa kesulitan, hanya dengan delapan dari mereka. Namun, karena
itu rakyat jelata yang seharusnya melawan para goblin akhirnya hidup selama
ratusan tahun tanpa mengalami satupun pertempuran. Para penduduk tidak tahu
apa-apa tentang ancaman yang mendekat dan hidup tenggelam dalam stagnasi tak
berujung yang dikenal sebagai perdamaian..."
"...Apa Administrator tahu tahap akhir percobaan beban akan segera dimulai?"
"Seharusnya dia tahu. Namun, dia meremehkan tentara kegelapan, percaya bahwa
ketiga puluh Integrity Knight dan dirinya sendiri mampu untuk mengusir mereka
tanpa hambatan. Keyakinannya begitu mendalam hingga dia bahkan membuat para
naga penjaga di utara, selatan, timur, dan barat yang seharusnya memberikan
dorongan berharga dalam perang, dibantai habis-habisan dengan alasan bahwa dia
tidak bisa mendominasi tindakan mereka. Ini mungkin akan membuat sedih
partnermu jika dia mendegar ini; bahwa orang yang membunuh naga putih, binatang
yang menarik dalam legenda, adalah Bercouli sendiri setelah direnovasi menjadi
Integrity Knight."
"...Akan lebih baik jika dia tidak mendengar cerita itu."
Gumamku sambil mendesah. Mengingat gunungan tulang yang kulihat di bawah
tanah di Puncak Barisan Pegunungan, aku menutup mata sejenak sebelum
mengangkat wajahku dan bertanya.
"Berbicara realistis, bagaimana sekarang? Ketika tentara kegelapan datang
menyerang, akankah Administrator dan Integrity Knight bisa melawan mereka
sendirian?"
"Itu tidak mungkin."
Cardinal segera membantah.
"Benar, Integrity Knight memang telah berpengalaman bertahun-tahun dalam
pertarungan sebenarnya, tetapi jumlah mereka terlalu sedikit dan mereka akan
kewalahan. Juga sacred art Administrator memiliki kekuatan bencana alam, tapi
seperti yang aku sebutkan, dia harus mengekspos dirinya dalam jangkauan musuh
juga untuk menggunakan Art itu. Walau tentara kegelapan tidak sebanding dengan
REKI KAWAHARA

45

SWORD ART ONLINE VOL 12 ALICIZATION RISING


By : Cardinal System

Administrator, sacred art mereka...tidak, mungkin aku harus menyebutnya dark art,
bagaimanapun, mereka memiliki banyak pengguna system command sebanyak
bintang di langit. Walau dia membakar seratus pengguna Art dengan banjir petir, dia
mungkin akan diserang pada kesempatan berikutnya dengan seribu api. Aku tidak
tahu apakah dia akan mati dengan life besar miliknya, tapi setidaknya bisa
dipastikan dia akan lari kembali ke menara ini."
"Tunggu...tunggu sebentar. Itu berarti...nasib dunia ini tidak akan berubah terlepas
dari apakah kita akan mengalahkan Administrator atau tidak, kan? Kau tidak akan
mampu mengusir tentara kegelapan meski telah mengembalikan semua authority
dari system cardinal, kan?"
Cardinal menegaskan kata-kata yang kugumamkan dalam keadaan linglung, dengan
anggukan dalam.
"Persis seperti yang kau katakan. Aku tidak memiliki metode lain untuk
menghentikan invasi Dark Territory jika situasinya sudah seperti ini."
"...Dengan kata lain...asalkan kau menyelesaikan tujuanmu untuk menghilangkan
Administrator, proses utama yang rusak...Kau tidak akan sedikit pun peduli tentang
apa yang akan terjadi pada dunia ini...apa itu maksudmu...?"
"...Itu mungkin benar."
Suara yang akhirnya keluar itu cukup samar untuk membaur dengan derak api dari
lampu sekitarnya.
"Ya...apa yang kuinginkan mungkin sama saja dengan membiarkan hal itu terjadi jika
kau melihatnya dari sisi banyaknya jiwa yang akan melayang...Namun... jika kau
atau aku hanya duduk di sini dan tidak melakukan apa-apa, maka segera...aku tidak
tahu apakah itu satu atau dua tahun ke depan, jika pasukan kegelapan akan
menyerang Dunia Manusia; maka desa-desa akan terbakar, ladang akan diinjakinjak, dan banyak orang akan dibunuh. Kata-kata yang kuketahui gagal untuk
mengungkapkannya...betapa parahnya bencana itu, betapa kejamnya jika hal itu
benar-benar terjadi. Namun, kau tahu...walau aku memulihkan semua authorityku
dan mengeluarkan perintah yang akan membakar semua monster kegelapan
dengan satu serangan, aku tidak akan menggunakannya. Jika kau menanyakan
alasannya, itu karena mereka tidak memiliki keinginan untuk menjadi monster. Aku
yakin mengatakan ini; bahwa aku tidak bisa mendapatkan jawaban bahkan setelah
seratus tahun aku merenung. Dengar...walau penguasa seperti Administrator tidak
muncul dan dunia terus berjalan sesuai rencana awal, hal sebaliknya akan terjadi;
manusia akan membangun tentara yang perkasa, menyerbu Dark Territory, dan
menundukkan penduduk negara itu untuk membantai mereka sampai akhir!"
Suara lembut Cardinal perlahan-lahan semakin menajam dan menyerang telingaku
dengan sekejap.
"Terlepas dari sisi mana yang akan jatuh, akhir dunia akan direndam dalam lautan
darah. Bagaimanapun juga, akhir itulah yang dewa, Rath, inginkan. Aku...aku tidak
REKI KAWAHARA

46

SWORD ART ONLINE VOL 12 ALICIZATION RISING


By : Cardinal System

bisa menerima dewa seperti itu. Aku benar-benar tidak bisa menerima akhir seperti
itu. Karena itu...menyadari bahwa aku tidak mampu menghentikan pendekatan
tahap percobaan beban, aku tiba pada satu kesimpulan. Tidak peduli apa yang
diperlukan, aku akan menghapus Administrator sebelum saat itu tiba,
mengembalikan authorityku sebagai system cardinal...dan membuat segala sesuatu
di Underworld menjadi nol, baik Dunia Manusia maupun Dark Territory."
"Membuat...nol...?"
Secara mekanik mengulang kata-kata itu, mataku terbuka, terasa seolah itu adalah
pertama kalinya mereka seperti itu.
"Sebenarnya apa maksudmu...?"
"Seperti yang baru saja kukatakan. Aku akan menghapus semua fluctlight yang
disimpan dalam jiwa, LightCube Cluster.Penduduk Dunia Manusia, dan penduduk
kegelapan juga, tanpa terkecuali."
Sebuah tekad dan resolusi yang kuat terisi pada wajah muda Cardinal, membuatku
terdiam untuk sementara waktu. Setelah beberapa saat, entah bagaimana aku bisa
mengonsep gambar akhir yang ditujukan oleh gadis itu.
"Itu...pada dasarnya, jika akhir di mana banyak orang akan mati dengan cara yang
kejam dan menyakitkan tak dapat dihindari, bukankah lebih baik jika di lakukan
euthanasia pada semua orang...?"
"Euthanasia...? Tidak, itu akan menjadi istilah yang salah untuk digunakan."
Mungkin mencari melalui database yang dibangun ke dalam system, Cardinal
berkedip sekali sebelum menggeleng.
"Hal ini mungkin tak terbayangkan bagi manusia di dunia nyata sepertimu, yang
memiliki media kesadaran yang berbeda dari light cube, tapi jiwa para penduduk
yang hidup di dunia ini dapat dihapus dengan momen manipulasi. Mereka bisa
menghilang tanpa sedikitpun perlawanan, tanpa sedikitpun mereka menyadari hal
itu...Itu tidak jauh berbeda dengan membunuh seseorang, tapi..."
Itu mungkin kesimpulan yang dia pertimbangkan secara matang dalam waktu lama.
Aku hanya bisa merasakan getaran yang terisi dengan kepasrahan dan kesia-siaan
yang mendalam dalam suara Cardinal saat dia berbicara.
"Tentu saja, idealnya, cara terbaik bagi dunia ini lepas dari cengkraman Rath
selamanya, adalah dengan menulis sendiri sejarah aslinya. Tidaklah mustahil bagi
dunia ini intuk memiliki rekonsiliasi tanpa darah antara Dunia Manusia dan Dark
Territory meski kehidupan telah berjalan selama beberapa ratus tahun.
Namun...seharusnya kaulah orang yang paling menyadari betapa kosongnya mimpi
itu, untuk menjadi independen dari dewa, Rath, kan?"
Aku tiba-tiba menggigit bibirku dan merenungkan pertanyaan tiba-tiba itu.
REKI KAWAHARA

47

SWORD ART ONLINE VOL 12 ALICIZATION RISING


By : Cardinal System

Aku tidak tahu bagian Jepang mana yang merupakan bentuk sejati Underworld di
dunia nyata, dimana Light Cube Cluster besar itu dibangun. Namun, pastinya,
Cluster dan mesin yang menggerakkannya membutuhkan banyak listrik, jadi niat
untuk independen total jelas mustahil terwujud.
Ditambah lagi, Rath mengelola Underworld sebagai perusahaan non-profit. Kikuoka
Seijirou sebenarnya adalah anggota Self Defense Force dan jika kecurigaanku akan
koneksi mendalamnya terhadap pendiri Rath terbukti benar, eksperimen ini pasti
memiliki tujuan yang melibatkan keamanan nasional. Walaupun Cardinal berhasil
memulihkan semua authoritynya dan membuka saluran komunikasi ke luar,
memohon kemerdekaan bagi Underworld, mustahil bagi Rath untuk menerima itu.
Yaberpikir kembali tentang hal itu, walau aku berhasil mencapai lantai atas
Katedral Pusat dan menghubungi Kikuoka, tidak ada jaminan dia akan mendegarkan
permohonanku untuk melestarikan Underworld seperti sedia kala dengan
berinteraksi dengan Eugeo. Semua fluctlight buatan adalah subyek percobaan biasa
bagi Rath dan dari pertama, Underworld sendiri tidak lebih dari satu contoh dari
beberapa percobaan yang sedang berjalan.
Dengan kata lain, mungkin hanya ada satu metode tersisa jika fluctlight buatan ingin
mencapai kebebasan dan kemerdekaan sejatimenantang manusia dari dunia
nyata.
Khawatir akan apa yang menunggu jika itu terjadi, aku memaksa pikiranku untuk
berhenti. Mengangkat wajahku, aku menatap Cardinal, dan memaksa leher kakuku
mengangguk.
"...Ya, itu mustahil. Dunia ini terlalu bergantung pada manusia dan energi dari dunia
luar."
"Ya...contohnya, akan seperti kawanan ikan yang dilemparkan ke dalam ember dan
tidak melakukan apa-apa selain menunggu untuk digoreng dalam panci...Yang
paling bisa mereka lakukan adalah melemparkan diri mereka keluar dan mati."
Aku tidak bisa sekedar mengangguk akan pernyataan yang Cardinal gumamkan
dengan suara yang penuh kepasrahan itu.
"Tapi...aku tidak bisa seluruhnya setuju dengan hal itu, meski aku tidak benar-benar
menentangnya...Solusi yang kau usulkan, menghilang dalam sekejap tanpa
merasakan apa-apa daripada menderita dan mati, mungkin pilihan yang paling tepat
untuk diambil. Tapi aku telah terlibat terlalu dalam dengan manusia di dunia ini untuk
menyetujui itu."
Wajah tersenyum dari orang-orang yang telah kutemui di Rulid dan Centoria muncul
satu demi satu dalam pikiranku. Tentu saja, aku tidak ingin melihat mereka dibantai
oleh pasukan Dark Territory, tetapi meskipun demikian, apa bekerja sama dengan
Cardinal melalui cara ini dan membuat jiwa semua orang lenyap adalah metode
yang terbaik dan terakhir?

REKI KAWAHARA

48

SWORD ART ONLINE VOL 12 ALICIZATION RISING


By : Cardinal System

Tidak dapat menghadapi realitas itu, aku menggigit bibirku dan mendengarkan suara
tenang Cardinal.
"Kirito, jika semua authorityku kembali dengan bantuanmu, aku akan mengabulkan
keinginanmu, meski untuk waktu yang terbatas, sebelum aku mengakhiri
Underworld. Jika kau menentukan nama-nama orang yang ingin kau bantu, aku
tidak akan menghapus fluctlight mereka, dan mengarsipkan mereka. Setelah itu, kau
hanya harus mengamankan light cube yang mengandung jiwa mereka ketika kau
melarikan diri ke dunia luar. Aku masih bisa melakukan sesuatu jika hanya sepuluh.
Walau ini bukan pilihan terbaik bagimu, itu masih syarat sebagai pilihan terbaik
kedua."
"......!"
Aku menarik napas tajam pada kata-kata yang tak terduga dan tiba-tiba itu.
Apa sesuatu seperti itu benar-benar mungkin?
Benar, jika lightcube tidak memerlukan listrik untuk menyimpan informasi dan aku
berhasil membawa mereka keluar dari cluster, dengan aman menjaga mereka, fluct
light didalamnya seharusnya tidak akan rusak. Itu akan memakan waktu, tapi
seharusnya tidak mustahil untuk mengekstrak dan bertemu dengan mereka
kembali ketika teknologi STL telah umum suatu hari nanti.
Namun, masalahnya terletak pada hal itu, cara untuk mencuri beberapa cube dari
Light Cube Cluster, yang kemungkinan berada di jantung fasilitas penelitian Rath.
Aku tidak bisa menyembunyikan semuanya di dalam sakuku jika light cube adalah
sebuah kubus dengan sisi lima sentimeter, seperti yang Cardinal jelaskan. Walau
aku menggunakan kantong yang bisa menyimpan semuanya, pasti akan banyak
memakan waktu untuk membawanya.
Dengan kata lain, jika aku setuju dengan proposal ini, aku harus memilih jiwa yang
harus diselamatkan.
Itu berbeda dengan memilah data yang akan disimpan pada konsol game biasa.
Fluctlight buatan pada dasarnya adalah manusia, persis seperti diriku. Aku hanya
dapat memilih untuk menyelamatkan sepuluh orang dari kematian yang tak dapat
dihindari. Dan itu hanya karena keakraban mereka denganku. Apa aku benar-benar
memiliki kualifikasi dan hak untuk melakukan perbuatan seperti itu?
"Itu...itu..."
Mustahil bagiku, itu kata-kata yang ingin kuucapkan, tapi mereka tertahan di mulutku
dan aku hanya menatap mata Cardinal yang terasa seolah mereka bisa melihat
melalui apa saja dan segalanya. Apa yang keluar sebagai gantinya, adalah ratapan
yang sangat menyedihkan.
"Dari awal, mengapa kau memilihku sebagai orang pilihanmu dalam melawan
Administrator? Aku akan memberitahumu terlebih dahulu, tapi aku benar-benar tidak
REKI KAWAHARA

49

SWORD ART ONLINE VOL 12 ALICIZATION RISING


By : Cardinal System

memiliki keuntungan apapun di dunia ini. Sacred art, skill pedang, ada banyak orang
yang lebih baik dariku di dunia ini. Itu benar...misalnya, Eugeo akan melakukannya
lebih baik. Aku mungkin tidak akan menang jika dia melawanku dengan serius
sekarang."
Setelah dengan sabar mendengar protes pesimisku, Cardinal hanya menggelengkan
kepalanya dengan putus asa.
Dia mengisi cangkir di atas meja, kali ini dengan teh kohiruatau kelihatannya
seperti itu, tapi itu mungkin kopilalu meneguknya.
"...Aku menyadari kalau tahap percobaan beban, atau invasi Dark Territory tidak lagi
bisa dihindari, dua puluh tahun lalu.Sejak saat itu, aku telah mencari seseorang yang
akan menjadi pedangku jauh lebih putus asa daripada sebelumnya..."
Seperti mencapai bab terakhir, cerita yang sangat panjang itu berlanjut, dan aku
menelan keluh kesahku dan mendengarkan dengan penuh perhatian.
"...Namun, tidak peduli seberapa banyak skill pedang atau sacred art yang kuperoleh
sebagai sekutu, orang itu hanya tinggal menghapus hambatan itu untuk
mempertahankan posisinya, membawa para pengawalnya, Integrity Knight."
"...A-Apa masih ada sesuatu yang lain...?"
"Ya. Selagi aku melakukan pencarian, aku menemukan puluhan cara untuk
mengatasi masalah lain itu, tapi masing-masing dari mereka tidak dapat
diandalkan...Waktu terus bergulir seiring aku bergegas, dan kelompok barisan
terdepan dari Dark Territory terus-menerus menyerang Puncak Barisan Pegunungan
sebagai tahap pertama dari percobaan beban saat aku menyadarinya. Jumlah
mereka cukup untuk membuat kedelapan Integrity Knight yang dikerahkan gagal
dalam menghilangkan mereka semua. Saat itu aku mulai berpikir bahwa aku
harus menyerah untuk mengembalikan authorityku melalui pertarungan dan
mempertimbangkan untuk membujuk Administrator, walau itu berarti menawarkan
leherku, dan keadaan itu terus berlanjut...familiar yang kulepaskan mendapat cerita
angin yang beredar di sekitar, kisah yang bisa dianggap sebagai kisah yang
mustahil, di wilayah terpencil bagian utara."
"Kisah mustahil...?"
"Sebuah rumor tentang sebuah fenomena yang belum pernah terjadi sekalipun sejak
Quinella menjadi Administrator, setidaknya. Itu tentang salah satu obyek penghalang
yang wanita itu buat di seluruh dunia untuk menghalangi perluasan tempat tinggal
manusia...bagaimana salah satu dari mereka bisa menebang sebuah pohon raksasa
yang menyerap sumber daya dari udara dengan area yang luas, dan memiliki daya
tahan dan prioritas yang sangat luar biasa, hanya oleh dua orang pemuda."
"...Sepertinya aku telah mendengar cerita itu di suatu tempat..."

REKI KAWAHARA

50

SWORD ART ONLINE VOL 12 ALICIZATION RISING


By : Cardinal System

"Aku dengan tergesa-gesa memindahkan familiar yang aku tempatkan di wilayah


utara Norlangarth yaitu Charlotte, untuk mencari kedua pemuda itu. Tepat ketika
mereka hampir berangkat dari desa, aku akhirnya menemukan mereka. Aku
menempatkan Charlotte ke kepala salah seorang dari mereka, seorang pemuda
yang agak ceroboh, dan menyelidiki mengapa mereka mampu menghilangkan
sebuah benda yang hampir mustahil untuk dihancurkan..."
Aku berpikir untuk mengatakan sesuatu karena dianggap sebagai seorang pemuda
yang agak ceroboh, tapi aku benar-benar tidak menyadari Charlotte naik di kepalaku
selama lebih dari dua tahun, jadi aku sama sekali tak bisa mendebatnya. Aku
mendesak Cardinal untuk meneruskan sambil cemberut.
"Aku langsung menemukan alasannya. Pedang yang dimiliki oleh pemuda berambut
kuning muda berasal dari kelas yang hanya ada beberapa buah di dunia, sacred
instrument...Namun, keraguan baru muncul untuk memahami itu. Mengapa para
pemuda ini memiliki object control authority yang tinggi seperti itu? Merasakan
kegembiraan yang tidak aku rasakan dalam waktu lama, aku menajamkan
pendengaranku pada percakapan kedua pemuda itu, siang dan malam. Sebagian
besar adalah pembicaraan bodoh yang benar-benar tidak ada gunanya, namun..."
"M-Maaf tentang itu."
"Ugh, diam dan dengarkan. Belum lama, aku akhirnya mengerti alasannya di kota
tempat mereka beristirahat. Cukup mengherankan, kata itu mungkin tepat untuk
diungkapkan karena mereka berdua mengusir unit pengintai berukuran besar dari
Dark Territory seorang diri, kan? Jika itu terbukti benar, sejumlah besar kenaikan
authority point yang biasanya dibagi antara sepuluh orang akan dimonopoli oleh
mereka berdua. Aku mengerti itulah alasan di balik tingginya authority mereka
hingga dapat memakai sacred instrument, tapi...pada saat yang sama, pertanyaan
lain menyiksaku. Yaitu bagaimana bisa kedua pemuda yang lahir di desa terpencil
itu yang bahkan bukan bagian dari corps penjaga, mengusir prajurit goblin dari Dark
Territory yang memiliki kemampuan bertarung yang luar biasa? Itu merangkum
semuanya."
"Hanya memberitahu, tapi sembilan puluh persen dari itu adalah sandiwara."
Cardinal tampaknya ingin memarahiku karena menginterupsi lagi, namun dia
merubah pikirannya, menutup mulutnya, dan perlahan-lahan mengangguk.
"Ya...memang, mungkin bagian itulah yang menyebabkan hasil tersebut. Keraguan
itu akhirnya hilang, tapi itu benar-benar membutuhkan waktu yang lama. Kau tahu,
pemuda berambut hitam...yaitu, kau Kirito, selalu berhati-hati dan memperhatikan
setiap ucapan dan perilakumu terhadap partnermu, Eugeo. Namun, pada akhirnya
pemahaman itu memukulku seperti petir, karena kau ternyata suka berperilaku
seperti binatang yang tidak dipelihara oleh siapapun, atau dengan kata lain, seperti
seekor anjing liar. Kau tidak terikat dengan Taboo Index sama sekali..."
"...Apa aku benar-benar melakukan sesuatu seperti itu...?"

REKI KAWAHARA

51

SWORD ART ONLINE VOL 12 ALICIZATION RISING


By : Cardinal System

"Berkali-kali. Akan kacau jika orang lain melihatnya. Sejak saat itu, aku
menganalisa makna di balik ucapan dan tindakanmu melalui mata Charlotte. Terusmenerus, bahkan setelah kalian berdua mencapai ibukota pusat dan masuk ke
dalam North Centoria Akademi Master Pedang. Sudah lebih dari setaun sejak aku
mulai mengamatimu...aku akhirnya menemukan sebuah jawaban. Singkatnya, kau
bukanlah jiwa yang lahir di dunia ini dan terkurung di dalam sebuah light cube,
namun manusia dari dunia luar...dunia di mana dewa pencipta yang asli, Rath,
tinggal..."
"Kalau begitu aku pasti telah mengecewakanmu. Bagaimanapun juga, aku tidak
memiliki hak supervisor yang biasanya aku miliki, belum lagi aku bahkan tidak
memiliki metode untuk berkomunikasi dengan Rath...kenapa, aku bahkan tidak tahu
apa yang terjadi di luar sekarang..."
Aku berbicara dengan nada meminta maaf karena aku hanya bisa memberikan
sedikit bantuan, Cardinal mengguncang jari telunjuk kanannya sambil tertawa
ringan.
"Aku tahu itu dari awal. Bagaimanapun juga, jika kau memiliki system authority di
atas Administrator, kau tidak perlu mengalahkan goblin dengan pedang, dan
menderita luka selama proses. Aku juga tidak dapat menemukan alasan mengapa
kau muncul di Underworld dalam keadaan seperti ini. Aku kira itu mungkin karena
kecelakaan...atau mungkin untuk mengumpulkan data melalui ingatan,
pengetahuan, dan authority terbatasmu. Aku akan kagum jika kau tidak diberikan
kompensasi yang besar jika itu karena alasan yang terakhir."
"...Ya, kau benar. Aku tidak tahu apa yang harus kupikirkan tentang diriku sendiri jika
karena alasan yang terakhir."
Mengingat rasa sakit dari luka bahu kiriku, aku bergumam tadi.
"Apapun itu, kau tetaplah harapan terbesarku. Bagaimanapun juga, keberadaanmu
telah menghancurkan penghalang penting lain dalam pertempuran melawan
Administrator yang aku bicarakan sebelumnya."
"Sebenarnya apa hambatan itu?"
"Melaksanakan Synthesis Ritual membutuhkan perintah panjang dan parameter
penyesuaian yang luas. Termasuk tahap persiapan, itu menghabiskan waktu sekitar
tiga hari."
Cerita tiba-tiba melompat ke depan dan sekali lagi aku terbingung. Tapi bibir
Cardinal terus bergerak, menunjukkan kalau dia tidak tahu hal itu ada di wajahku.
"Singkatnya, hampir tidak perlu menggunakan sacred art yang bisa mengakses light
cube secara langsung kedalam akun saat pertarungan normal. Dengan kata lain,
jiwamu tidak akan diambil alih dan dicuci otak untuk menjadi Integrity Knight di
tengah-tengah pertempuran. Namun, bagaimana jika Administrator menyerah dalam
menangkap prajurit yang kupilih dan mencoba untuk menghapusnya saja...?
REKI KAWAHARA

52

SWORD ART ONLINE VOL 12 ALICIZATION RISING


By : Cardinal System

perintah yang diperlukan cukup singkat dan parameter penyesuaiannya pun rendah.
Itu bahkan mungkin lebih cepat daripada membuat penjaganya bertarung. Aku bisa
mengimbangi serangan yang mengurangi life dengan peralatan dan sacred art.
Namun, tidak ada pertahanan yang bisa melawan serangan yang menyerang
fluctlight. Aku memeras pikiranku dalam waktu yang lama ketika aku menyadari
kemungkinan itu."
"...Serangan kepada jiwa...itu cukup mengerikan..."
"Ya. Master dalam hal apapun akan kehilangan kekuatan dan ingatannya akan
hancur...Karena itu, Kirito, kaulah satu-satunya orang yang mampu menghadapi
serangan itu. Seperti yang kuduga, bahkan Administrator sekalipun tidak dapat
meletakkan tangannya pada sacred instrument dari dunia luar, STL, yang kau
gunakan untuk memindahkan jiwamu ke Underworld. Karena perintah untuk itu tidak
ada. Apa kau paham alasan mengapa aku begitu menunggu kedatanganmu saat
ini? Alasan mengapa aku memaksimumkan jumlah pintu dan terus menunggu
kedatanganmu dengan tak sabar, dalam rangka untuk membawamu ke dalam
Ruangan Perpustakaan Besar ketika kau memenangkan Turnamen Kesatuan...atau
mungkin, sebelum kau diseret ke area interogasi setelah melangkah ke Gereja
Axiom sebagai penjahat yang melanggar Taboo Index...?"
Akhirnya, kisah biografi yang sangat panjang ini telah sampai ke titik terakhir, dan
Cardinal mengambil napas dalam-dalam saat rona merah samar muncul di pipinya.
"...Jadi begitu, jadi itu alasannya..."
Aku masih tidak tahu alasan mengapa aku masuk ke dalam Underworld. Sebaliknya,
aku malah mengatakan bahwa alasan itu adalah untuk menemukan metode
berkomunikasi dengan Rath yang kupikir hanya akan ada di inti dunia, Gereja
Axiom, sebagai tujuanku.
Namun, aku hanya bisa berpikir kalau perjuanganku ke tempat ini memang benarbenar telah ditakdirkan, ketika gadis ini, yang telah hidup dalam waktu yang lama,
dengan jelas menyatakan hal itu. Apa ini memang nasibku untuk mencoba
mengerahkan semua usahaku untuk membantu Cardinal dan menyelamatkan
beberapa orang ke dunia nyata, meski itu hanya sepuluh, dengan keberhasilan yang
tidak terjamin dalam pertarungan melawan Administrator?
Tidak, sebelum membicarakan nasib atau semacamnya, aku tidak bisa menemukan
alasan untuk menolak gadis di depan mataku, yang dengan sungguh-sungguh
menunggu saat ini selama dua ratus tahun. Dia mengatakan bahwa dia adalah
program tanpa emosi berkali-kali, tapi aku tidak mempercayai hal itu karena
mendengar ceritanya yang sangat panjang. Cardinal, pastilah manusia yang
memiliki emosi sepertiku. Aku yakin itu, walau terikat oleh perintah, meski
harapannya hanya satumengoreksi dunia.
"Bagaimana, Kirito. Aku tidak bisa memaksamu...jika kau tidak dapat menyetujui
rencanaku untuk mengembalikan dunia menjadi nol, aku akan memberikan Eugeo
dan dirimu posisi apapun yang sesuai dengan keinginanmu. Dalam situasi ini, kalian
REKI KAWAHARA

53

SWORD ART ONLINE VOL 12 ALICIZATION RISING


By : Cardinal System

berdua harus mengatasi semua kesulitan untuk mengalahkan Administrator, dan


kemungkinan besar kalian juga akan bertarung denganku setelah kalian mencapai
tujuan kalian masing-masing, tapi...aku bisa katakan bahwa itu juga, adalah takdir..."
Memgumamkan itu, Cardinal kemudian menunjukkan senyum yang berbeda,
senyum yang paling tepat untuk usianya sejak dia mengundang kami ke ruang
perpustakaan ini.
Setelah cukup lama terdiam, aku menjawab pertanyaan gadis itu dengan
keinginanku sendiri.
"Cardinal...Jiwamu adalah salinan Quinella, itu yang kau katakan, kan...?"
"Ya, itu benar."
"Kalau begitu...Kau pasti juga memiliki darah bangsawan murni. Gen untuk mengejar
kepentingan dan keinginanmu sendiri...Mengapa kau tidak membuang semuanya
dan mencoba untuk melarikan diri? Seharusnya mungkin bagimu untuk melarikan
diri ke beberapa desa kecil, begitu jauh hingga Administrator tak dapat melacakmu,
dan jatuh cinta, menikah, dan membesarkan anak-anak seperti seorang gadis
biasa...bahkan mungkin meninggal karena usia tua dalam kebahagiaan. Bukankah
itu keinginanmu? Darahmu pasti memerintahkanmu untuk mengikuti
keinginanmu...terus-menerus selama dua ratus tahun. Mengapa kau menolak
perintah itu dan terus menunggu selama lebih dari dua ratus tahun di tempat seperti
ini sendirian...?"
"Kau memang orang yang sangat-sangat bodoh."
Cardinal tersenyum.
"Aku sudah bilang, bahwa semua kepentingan dan keinginanku hanyalah satu
karena tujuan keberadaan sub-proses Cardinal tertanam di dalam jiwaku, yaitu untuk
menghilangkan Administrator dan menormalkan dunia. Dalam pikiranku, sebuah
dunia normal tidak lagi bisa dicapai tanpa mengembalikannya ke ketiadaan total.
Karena ituKarena itu, aku"
Ada jeda mendadak dalam kata-katanya, jadi aku menatap kacamata Cardinal. Mata
coklat yang terbakar terbuka lebar itu tampak bergetar dengan kuat, mungkin karena
menahan semacam emosi. Dengan segera, bibir itu bergerak dan suara yang begitu
pelan hingga aku hampir tidak bisa mendengarnya keluar.
"...Tidak...Aku kira itu salah...Aku juga...aku juga memiliki keinginan, satu
keinginan...Sesuatu yang ingin aku pahami dengan biaya apapun...dalam dua ratus
tahun ini..."
Kelopak matanya menutup dan membuka sekali lagi, Cardinal menatapku tajam. Dia
menggigit bibirnya dengan ragu-ragu dan sesaat mengenggam tangannya bersamasama, tapi kemudian dia tiba-tiba turun dari kursi dan berdiri dengan bunyi gedebuk.

REKI KAWAHARA

54

SWORD ART ONLINE VOL 12 ALICIZATION RISING


By : Cardinal System

"Hei, Kirito, Kau juga berdiri lah."


"Hah...?"
Aku berdiri dari tempatku. Cardinal mendongak sedikit untuk melihat diriku, berdiri
tegak dengan kepala terlihat ragu-ragu. Badanku tidak terlalu tinggi, tapi tetap saja,
perbedaan tinggiku cukup banyak dibandingkan degan gadis yang penampilan
luarnya berumur sekitar sepuluh tahun ini.
Cardinal mengerutkan keningnya saat dia memeriksa sekeliling kami, menempatkan
kaki kanannya ke kursi yang dia duduki, dan naik dengan beberapa usaha.
Berpaling padaku, dia mengangguk seolah memeriksa apakah tinggi mata kami
sejajar.
"Mari kita mulai. Hei Kirito, kemari."
"...?"
Dengan tetap bingung tentang situasi ini, aku mengambil beberapa langkah dan
berdiri di depan Cardinal.
"Lebih kedepan."
"Ehh?"
"Berhentilah mengeluh."
Ada apa, aku bertanya-tanya ketika aku maju sedikit demi sedikit. "Itu sudah cukup"
pada saat aku diperintahkan berhenti, ubun-ubun kami telah menyentuh satu sama
lain. Cardinal menatap mataku sekilas, saat aku berkeringat dingin, dan segera
memalingkan muka, dan menerima perintah lain.
"Lebarkan tanganmu."
"...Seperti ini?"
"Belokkan mereka di depan dan buatlah cincin."
"......"
Tentunya, dia tidak akan memukulku dengan tongkat, atau sesuatu seperti itu, saat
aku mengikuti intruksinya-ragu-ragu, aku perlahan-lahan menggerakkan lenganku,
melewati tubuh Cardinal, dan memegang jari kiri dan kananku bersama-sama di
tempat yang cukup jauh dari punggungnya.
Setelah menghabiskan beberapa detik yang diisi dengan keheningan yang
canggung, Cardinal membuat suara klik yang sedikit manis dengan lidahnya.
"Ugh, tidakkah kau malu?"
REKI KAWAHARA

55

SWORD ART ONLINE VOL 12 ALICIZATION RISING


By : Cardinal System

Apa kau menujukannya padaku. Aku tidak bisa mengarahkan pikiranku ke manamana sebelum aku menghentikannya di tengah-tengah.
Jubahnya terbuka, dua lengan Cardinal dengan takut-takut melewati punggungku
dan aku bisa merasakan dia mengerahkan kekuatan yang sangat pelan melalui kain
bajuku. Topi besar yang bertabrakan dengan dahiku membuat suara jatuh ke meja
dan rambut keriting berwarna kastanye menyentuh pipi kiriku. Sedikit berat dan
panas samar bisa kurasakan di bahu dan dadaku.
"......"
Setelah menahan sebisaku dalam keheningan yang semakin memberat ini, aku
mencoba untuk menanyakan alasan di balik situasi ini. Namun sebelum aku bisa,
suara Cardinal yang hampir tak terdengar keluar menuju atmosfer Ruangan
Perpustakaan Besar ini.
"Jadi begitu...jadi ini adalah..."
Mengikuti perintahnya, aku mendesah
"...Jadi ini artinya menjadi manusia?"
Napasku langsung tertahan.
Jika ada sesuatu yang Cardinal ingin tahu, setelah menghabiskan dua ratus tahun
merenung tentang segala sesuatu, jelas tidak akan ada jawaban lain selain kontak
dengan manusia lain, kan?
Dasar dari kata manusia adalah berhubungan dengan orang lain. Menjadi manusia
berarti bertukar kata dengan orang lain, menggenggam tangan satu sama lain,
merasakan kontak diantara jiwa.
Meski begitu, gadis ini telah hidup selama dua ratus tahun sendirian, dikelilingi oleh
buku yang sama sekali tak bisa bicara.
Aku akhirnya dengan jelas bisa memahami hidup yang telah dilalui Cardinal, dengan
tingkat realitas tertentu. Pada saat yang sama, aku menggerakkan lengan kiri dan
kananku, dengan kuat menarik punggung gadis itu ke arahku.
"...Hangat..."
Ada sesuatu yang berbeda dengan suara Cardinal dibandingkan dengan
sebelumnya, mendesah seperti bergumam.
Aku juga bisa merasakan tetes kecil air mata pada saat itu, membawa rasa hangat
saat mereka dengan lembut menyentuh pipiku.
"...Berharga...setidaknya...dua ratus tahun hidupku...tidak sia-sia..."

REKI KAWAHARA

56

SWORD ART ONLINE VOL 12 ALICIZATION RISING


By : Cardinal System

Air matanya terus mengalir satu demi satu, sebelum menghilang di suatu tempat.
"Aku puas...hanya mengetahui kehangatan ini...ini sudah cukup, untuk hadiah..."

REKI KAWAHARA

57

SWORD ART ONLINE VOL 12 ALICIZATION RISING


By : Cardinal System

REKI KAWAHARA

58

SWORD ART ONLINE VOL 12 ALICIZATION RISING


By : Cardinal System

Aku tidak tahu berapa lama kami tetap seperti itu, tapi perutku sudah terasa kosong
ketika perasaan lembut itu berakhir.
Turun dari kursi, Cardinal mengangkat topinya yang jatuh dan menepuk-nepuknya
sebelum menempatkannya di kepala. Mendorong kacamata bulatnya saat dia
kembali menatapku, mimik wajahnya sudah kembali seperti sebelumnya.
"Berapa lama lagi kau mau berdiri kebingungan seperti itu?"
"...Itu terlalu berlebihan..."
Protes terhadap kata-katanya yang membuatku berpikir kalau air mata sebelumnya
adalah khayalan, aku mengambil tempat duduk di tepi meja. Cardinal dengan diam
menungguku menyilangkan tanganku dan menarik napas panjang sebelum
menanyakan pertanyaan terakhir.
"Jadi, apa kau sudah memutuskan? Maukah kau menerima proposalku, atau
menolaknya?"
"......"
Aku, sayangnya tidak cukup memiliki ketegasan untuk segera menjawabnya.
Secara logika, memilih sepuluh orang yang harus kuselamatkan dan meminjam
bantuan Cardinal untuk melarikan diri ke dunia nyata akan menjadi hasil terbesar
yang bisa kuharapkanuntuk saat ini, kupikir. Bagaimanapun juga, aku tidak bisa
merumuskan pilihan alternatif lain yang lebih baik dalam kondisiku saat ini.
Tapi itu bukan berarti aku tidak bisa memikirkan apapun. Aku ingin mempercayai itu.
Oleh karena itu, setelah mengangkat wajahku, aku menatap lurus Cardinal dan
berbicara.
"...Aku mengerti. Aku akan berpartisipasi dalam strategimu. Tapi..."
Seolah memeras keluar setiap kata, satu persatu, aku melanjutkan.
"Tapi aku tidak akan berhenti berpikir. Bahkan ketika kita mulai berperang melawan
Integrity Knight dan Administrator, aku akan terus mencari metode lain. Sebuah
solusi yang entah bagaimana akan menghidari fase tragedi percobaan beban dan
membuat perdamaian dunia dapat terus bertahan."
"Astaga, optimismemu terlalu bodoh, tahu. Meski aku sudah mengetahui itu."
"Nah, kau tahu...Aku juga tidak ingin kau menghilang. Jika kau mengatakan padaku
untuk memilih sepuluh orang, kau akan termasuk disana, jangan buat kesalahan
tentang itu."
Cardinal segera menyelimuti matanya yang terbuka lebar dalam sekejap, dengan
naungan cemoohan dan menggeleng dengan gerakan berlebihan.
REKI KAWAHARA

59

SWORD ART ONLINE VOL 12 ALICIZATION RISING


By : Cardinal System

"...Dan diatas semua itu, kau benar-benar bodoh. Jika aku melarikan diri, siapa yang
akan menghapus dunia ini?"
"Seperti yang aku katakan...Aku paham keadaannya, tapi aku tidak bisa menyianyiakan perjuanganmu, itu saja yang bisa kukatakan."
Menggelengkan kepalanya dengan putus asa pada alasanku, gadis itu berbalik
menghadapkan punggungnya padaku. Suara yang tersapu angin pelan itu
menyebabkan jubahnya berkibar dengan tenang, menyembunyikan dua ratus tahun
isolasi yang sama sekali mustahil untuk dihapuskan hanya dengan kontak sesaat.
"Hari akan datang ketika kau juga...merasakan pahitnya kepasrahan...Bukan saat
ketika kau memberikan semua yang kau punya dan gagal...tapi saat dimana kau
memang harus menerima premis kegagalan...Sekarang, mari kita kembali.
Sepertinya partnermu akan segera selesai membaca buku-buku sejarah. Mari kita
bahas rincian konkret untuk rencana kita dari sekarang dengan Eugeo."
Memukul tongkatnya ke lantai batu, Cardinal berpaling ke arah kamu masuk dan
mulai berjalan, tanpa sedikitpun menatapku.
Part 2
Seperti yang Cardinal perkirakan, Eugeo baru saja menutup buku besar di atas
pangkuannya sambil duduk di tengah-tengah tangga ketika kami kembali ke rak
buku-buku sejarah.
Matanya berkedap-kedip bingung seolah dia belum terbangun dari ratusan tahun
laporan sejarah saat aku memanggilnya sambil berjalan mendekat.
"Itu butuh waktu beberapa saat. Maaf telah membuatmu menunggu sendirian."
"Maaf telah meninggalkanmu sendirian."
Mendengar itu, bahu Eugeo tiba-tiba bergetar dan dia mengedipkan mata beberapa
kali sebelum akhirnya menatapku.
"Ah...aah, Kirito. Sudah berapa lama...?"
"Eh? Erm..."
Aku menatap bingung ke sekeliling, tapi tidak ada satu jendelapun disini,apalagi jam.
Cardinal perlahan berdeham dan menjawab.
"Sudah sekitar dua jam, matahari benar-benar di tengah langit sekarang.
Bagaimana, sejarah panjang Dunia Manusia?"
"Hmm...bagaimana aku harus mengatakan ini...?"

REKI KAWAHARA

60

SWORD ART ONLINE VOL 12 ALICIZATION RISING


By : Cardinal System

Ketika ditanya, Eugeo menggigit bibirnya berkali-kali seakan mencari kata-kata,


kemudian bergumam dengan nada tegas.
"...Apa segala sesuatu yang tertulis di dalam buku ini benar-benar terjadi? Ini
seperti...sedang membaca serangkaian dongeng yang ditulis...kau tahu, sebagian
besar episode berjalan seperti, beberapa jenis masalah terjadi pada suatu waktu
dan suatu tempat, Integrity Knight tiba dan memecahkan masalah, dan sejak saat
itu, peraturan baru seperti ini dan itu ditambahkan ke Taboo Index...itu penuh
dengan cerita seperti itu."
"Mau bagaimana lagi, itu adalah fakta sejarah. Mereka seperti jaring dengan air yang
dituangkan dan tumpah melalui celah-celahnya, menutup kekosongan, saling
sambung-menyambung, seperti itulah organisasi Gereja Axiom."
Cardinal dengan enteng mengeluarkan kata-kata itu, membuat Eugeo melebarkan
matanya. Wajar saja, sebab itu yang mungkin pertama kalinya dia bertemu
seseorang yang mengkritik gereja, belum lagi dia adalah seorang gadis muda
meskipun, itu hanya penampilan luarnya.
"Aah, dia disebut Cardinal. Err...dia dibuang oleh pendeta tertinggi saat ini,
Administrator, dan pernah menjadi pendeta tertinggi juga."
Setelah aku memberikan pengenalan ringkas itu, Eugeo menjauh sambil membuat
suara aneh dari belakang tenggorokannya saat dia menelan ludah.
"Tidak, tak perlu takut. Sepertinya dia bersedia untuk membantu kita meski kita akan
bertarung melawan para Integrity Knight."
"Mem...membantu kita...?"
"Ya. Orang ini memiliki tujuan untuk mengalahkan Administrator dan mengembalikan
posisinya sebagai pendeta tertinggi. Jadi...yah, kami memutuskan untuk membentuk
aliansi."
Tak ada sedikitpun kebohongan dalam penjelasan yang kusederhanakan tadi, tapi
penjelasan tentang semua penghuni Underworld yang akan dihapus setelah
Cardinal mendapatkan authoritynya adalah sesuatu yang tidak bisa kujelaskan. Aku
mungkin harus membicarakannya dengan Eugeo suatu hari nanti, tapi tetap saja,
aku sama sekali tidak memiliki ide bagaimana aku nanti bisa memulai pembicaraan
tentang ini.
Seakan dibalut dalam ketaatan, partnerku menatap Cardinal tanpa adanya
sedikitpun rasa ketidakpercayaan di matanya dan tersenyum gugup.
"Benarkah...itu akan sangat membantu, sungguh. Jika dia pernah menjadi pendeta
tertinggi, maka apakah dia tahu kalau Alice...sang Integrity Knight, Alice Synthesis
Thirty, adalah orang yang sama dengan Alice Schuberg dari Rulid...? Jika
iya...bagaimana metode untuk membuat Alice kembali seperti semula...?"

REKI KAWAHARA

61

SWORD ART ONLINE VOL 12 ALICIZATION RISING


By : Cardinal System

Cardinal menurunkan bulu matanya sedikit mendengar pertanyaan Eugeo, yang


bertanya dengan tergagap.
"Aku minta maaf, tapi...informasi yang bisa kudapatkan dari tempat ini sangat
terbatas. Pada dasarnya, aku juga tidak tahu apa-apa, selain dari jumlah familiar
pengamatku yang jumlahnya tidak terlalu banyak. Aku mungkin masih tahu jika itu
adalah insiden di dalam Kathedral atau di pusat Centoria, tapi jika di daerah terpencil
hanya akan...Aku tahu kelahiran seorang Integrity Knight bernama Alice, tapi aku
benar-benar tidak tahu tentang asal-usulnya untuk saat ini..."
Bahu Eugeo sedikit merosot setelah mendengar kata-kata itu, tapi dia dengan tajam
menarik napas setelah mendengar kata-kata selanjutnya.
"Namun, aku bisa mengajarkan metode untuk mencabut sacred art yang
melahirkan, tidak, yang menghasilkan Integrity Knight, Synthesis Ritual."
Cardinal menatap Eugeo dan aku secara berurutan, kemudian berbicara dengan
nada tegas.
"Kau tinggal menghapus Piety Module yang dimasukkan ke dalam jiwa mereka."
"Pahy...moju...?"
Aku menambahkan beberapa informasi untuk Eugeo, yang mengulangi kata-kata
asing dari bahasa Inggris, tidak, pengucapan suci dengan kesulitan.
"Modul, er, memiliki arti 'bagian' dalam pengucapan suci. Ingat, kau melihatnya
ketika kita bertarung melawan Integrity Knight Eldrie di taman mawar, kan? Ketika
pria itu menjadi aneh di tengah pertarungan..."
"Aah...sesuatu yang tampak seperti batang kristal ungu yang keluar dari dahinya..."
"Ya, itulah artinya."
Mengangkat tongkat di tangan kananya, Cardinal menggambar garis horizontal di
udara dengan ujungnya, lalu menggerakkannya seakan memotong garis di sekitar
bagian tengahnya.
"Piety Module dimasukkan untuk menghambat ingatan. Melalui itu, sejarah dari
orang yang akan menjadi seorang Integrity Knight akan disegel, sekaligus memaksa
kesetiaan mutlak terhadap Gereja Axiom dan pendeta tertinggi. Namun, stabilitas
paksaan dan kompleks art seperti itu tidaklah tinggi. Jika ingatan penting di sekitar
modul menerima rangsangan eksternal dan menjadi aktif, Art itu akan mulai
terhapus seperti yang kalian berdua lihat."
"Dengan kata lain...untuk menghilangkan Art itu ,kami hanya tinggal mengembalikan
ingatan masa lalu Intergrity Knight, begitu kah?"
Tanyaku dengan semangat, namun Cardinal tidak mengangguk.
REKI KAWAHARA

62

SWORD ART ONLINE VOL 12 ALICIZATION RISING


By : Cardinal System

"Tidak...itu tidak cukup. Ada satu hal lagi, satu hal lain yang kau butuhkan."
"A-Apa itu?"
Eugeo yang bertanya kali ini.
"Apa yang awalnya ada sebelum modul itu telah dimasukkan. Dengan kata lain,
fragmen memori yang paling dihargai oleh Integrity Knight. Biasanya, ingatan
tentang orang yang paling mereka cintai. Apa kalian ingat apa kata-kata yang paling
banyak dikatakan oleh Integrity Knight yang kalian lawan?"
Eugeo menjawab sebelum aku bisa mengingatnya.
"Ya. Itu adalah nama ibunya. Kristal itu tampak seperti akan jatuh sedikit lagi ketika
dia mendengar nama ibunya."
"Lalu ada kemungkinan seperti itu. Ingatan yang diekstrak dari Eldrie berhubungan
dengan ibunya, itulah di mana modul itu tertanam. Kau tahu, meski ingatan masa
lalu Integrity Knight sama sekali tidak penting bagi Administrator, memori dan
kemampuan itu berhubungan. Jika semua ingatan mereka dihapus, kekuatan
mereka sebagai knight akan...bahkan keahlian berpedang dan teknik sacred art
mereka akan hilang. Oleh karena itu, dia menahan diri untuk menghapus semua
ingatan mereka. Aku menghapus sebagian besar ingatanku untuk memperpanjang
hidupku, tapi aku kehilangan banyak pengetahuan dan kemampuan yang kucapai
dalam kurun waktu itu juga..."
Menambil napas pendek, Cardinal menambahkan.
"...Aku akan mengatakan ini lagi, semua fragmen memori yang paling penting bagi
Integrity Knight telah dicuri oleh Administrator. Kecuali kau mengembalikan itu, aliran
ingatan mereka tidak akan kembali seperti semula, walau kau menghapus piety
module. Dalam skenario terburuk, ingatan mereka sendiri yang akan mengalami
kerusakan parah."
"Fragmen memori...La-Lalu...bagaimana jika Administrator merusak hal itu ketika
menariknya menjadi knight...?"
Aku dengan gugup bertanya, dan Cardinal perlahan menggeleng dengan ekspresi
yang rumit.
"Tidak...aku meragukan hal itu. Administrator adalah seorang wanita yang sangat
cermat, tidak mungkin baginya untuk merusak sesuatu walau hal itu hampir tidak
berguna. Harus tidak ada kesalahan apapun agar dia tetap aman di kamarnya
sendiri...lantai atas Katedral Pusat..."
Lantai atas Kathedralbagian dari ingatanku serasa ditusuk saat aku mendengar
kata-kata itu, tapi itu menghilang sebelum aku bisa menahannya. Selagi merasakan
iritasi aneh, aku bergumam.

REKI KAWAHARA

63

SWORD ART ONLINE VOL 12 ALICIZATION RISING


By : Cardinal System

"Jadi itu berarti...kita membutuhkan fragmen memori yang dicuri itu untuk
mengembalikan ingatan Integrity Knight seperti semula, tapi kita harus menerobos
penjagaan knight dan mencapai lantai atas di mana Administrator berada, untuk
mendapatkan hal itu, huh..."
"Jangan sampai berpikir naif untuk memperoleh kemenangan atas Integrity Knight
tanpa membunuh."
Cardinal berbicara sambil menatapku sekilas.
"Apa yang dapat kulakukan untuk kalian berdua hanyalah untuk menyediakan
peralatan yang setara dengan Intergrity Knight. Sisanya tergantung pada semua
usaha kalian berdua dalam pertempuran."
"Eh...kau tidak pergi bersama kami?"
Berharap kalau punggung kami akan memiliki dukungan yang meyakinkan karena
dia mampu menggunakan Art penyembuhan, aku bertanya kembali tanpa berpikir.
Tapi Cardinal dengan singkat menggeleng.
"Jika aku meninggalkan Ruangan Perpustakaan Besar, Administrator akan
merasakan hal itu segera dan itu mungkin akan berkembang menjadi perang habishabisan melawan semua Integrity Knight di dalam Kathedral dan juga perempuan itu
sendiri. Jika kalian berdua yakin dalam bertarung dan mengalahkan sepuluh Integrity
Knight sekaligus, baru aku tidak keberatan, jadi?"
Jika dia bertanya sekejam itu, Eugeo dan aku hanya bisa menggeleng-gelengkan
kepala ke kiri dan kanan.
"Namun, Administrator belum membuang rencananya menangkap kalian berdua
dan membuat kalian menjadi Integrity Knight. Jika kalian berdua pergi sendiri, dia
harus mengirimkan sejumlah kecil knight dan mencoba untuk menangkap kalian
berdua hidup-hidup. Tidak ada cara lain selain menerobos para knight satu demi
satu dan berlari menuju Kathedral."
"Mgh..."
Benar, kami harus membagi musuh walau itu berarti kami harus menggunakan diri
kami sebagai umpan, jika kami melawan dengan jumlah yang unggul. Tapi walau itu
berhasil, lawan kami adalah Integrity Knight, yang terkuat di dunia. Kami bertarung
habis-habisan melawan Eldrie, jadi aku hanya bisa menyerah jika ada dua knight
yang datang.
Eugeo berbicara menggantikanku, selagi aku tenggelam dalam keheningan, dengan
cahaya yang agak suram di matanya.
"Aku mengerti. Aku akan bertarung jika diperlukan dan jika tidak ada pilihan lain
selain membunuh...aku tidak akan menghindari itu. Aku keluar dari penjara dengan

REKI KAWAHARA

64

SWORD ART ONLINE VOL 12 ALICIZATION RISING


By : Cardinal System

resolusi itu dari awal...Namun, jika Alice yang muncul...Aku tidak akan bertarung
dengannya, bagaimanapun juga, aku datang kesini untuk membawanya kembali."
"Fm...itu benar. Eugeo, aku juga bersimpati dengan tujuanmu. Baiklah, jika
Integrity Knight Alice berdiri didepanmu, kau akan melakukannya dengan baik jika
menggunakan ini."
Cardinal berkata, dan apa yang dia ambil dari jubah hitamnya adalah dua belati yang
sangat kecil.
Mereka memiliki bentuk yang sederhana, seolah seseorang hanya mempertajam sisi
yang paling panjang. Detil hiasannya hanyalah rantai tipis yang melewati lubang di
gagang. Cardinal memberikan Eugeo dan aku masing-masing satu belati yang
berwarna cokelat tua berkilau itu. Aku menerimanya, menggenggam pegangannya
yang sangat tipis di antara ujung jariku, dan hampir menjatuhkannya karena
beratnya tak terduga. Panjangnya bahkan tidak mencapai dua puluh sentimeter, tapi
berat yang aku rasakan tidak jauh berbeda dari pedang latihan di Akademi Master
Pedang.
"Apa ini...? Senjata rahasia yang dapat membunuh dalam satu serangan atau
sesuatu seperti itu?"
Memasukkan jariku kedalam rantai, aku menatap belati yang menggantung di depan
wajahku saat aku bertanya, dan Cardinal menggeleng dengan keras.
"Belati itu sendiri hampir tidak memiliki kemampuan ofensif, meski penampilannya
seperti itu. Namun, akan ada jalur yang terhubung antara aku, di Ruangan
Perpustakaan Besar, dengan orang yang tertikam oleh itu. Dengan kata lain,
berbagai sacred art yang dapat kugunakan akan mempengaruhi target.
Bagaimanapun, belati itu awalnya adalah bagian dari diriku. Eugeo, hindari
serangan Integrity Knight Alice dan tusuk itu ketubuhnya di suatu tempat, posisi
bukanlah masalah. Ini hampir tidak akan mengurangi life sedikitpun. Pada saat itu,
aku akan membuat Alice tertidur nyenyak dengan art ku...sampai kalian berdua
mengembalikan ingatan gadis itu dan bersiap-siap untuk menghapus synthesisnya."
"Tertidur...nyenyak..."
Sepertinya Eugeo berada dalam keadaan setengah percaya dan setengah tidak
percaya, saat dia menatapi belati cokelat tajam di telapak tangannya. Dia pasti
dengan enggan menyakiti Alice, walau dengan senjata yang bahkan lebih tipis dari
pisau kertas.
Aku dengan pelan menepuk punggung partnerku dan berbicara.
"Eugeo, mari kita percayai orang ini. Jika kau berpikir tentang hal ini, kita harus
membuat Alice pingsan atau sesuatu seperti itu jika kita harus bertarung dengannya
dan kita pasti akan terluka cukup serius, sama juga dengannya. Dalam
perbandingan, ditusuk belati seperti ini hanya akan seperti disengat oleh lalat kuda
rawa besar."
REKI KAWAHARA

65

SWORD ART ONLINE VOL 12 ALICIZATION RISING


By : Cardinal System

"...Meski serangga itu tidak menyengat manusia."


Mungkin suasana hatinya telah pulih, tapi Eugeo mengoreksi kata-kata asalku
seperti ketika kami berada di akademi. Kemudian dia berbalik kembali ke Cardinal.
"Aku mengerti. Jika aku tidak dapat membujuk Alice, izinkan aku untuk
memanfaatkan ini kalau begitu."
Menggenggam belati dalam telapak tangannya dengan erat, dia membungkuk
dengan dalam seakan meyakinkan dirinya sendiri. Aku menghela napas lega juga,
melihat belati berbentuk salib yang menggantung di tangan kananku.
"...Cardinal, kau mengatakan bahwa belati ini adalah bagian darimu sebelumnya,
kan? Apa yang kau maksud dengan itu?"
Cardinal mengangkat pelan bahunya pada pertanyaanku.
"Walau Administrator dan aku mampu menghasilkan setiap benda, itu tidak seperti
kami bisa menghasilkan mereka dari kehampaan."
"Hah...?"
"Sumber daya yang ada di dunia ini terbatas. Kau pasti memahami itu dari
bagaimana lahan pertanian tidak bisa ditanami di sekitar Gigas Cedar yang kalian
berdua tebang, kan? Dalam cara yang sama, jika aku harus membuat sebuah objek
dengan prioritas tertentu, aku harus mengorbankan eksistensi yang sama dengan
itu. Ketika aku sebelumnya memiliki kesempatan bertarung melawan Administrator,
dia menciptakan pedang, dan aku, tongkattapi dalam sekejap, semua harta
berharga di dalam ruangan itu seluruhnya lenyap, hehe."
Cardinal memukul tongkat di tangan kanannya ke lantai batu dan gagal untuk
menahan tawanya yang agak senang.
"Namun seperi yang kau lihat, Ruangan Perpustakaan Besar adalah ruangan
tertutup. Walau aku mencoba untuk membuat senjata dengan prioritas tinggi, tidak
ada objek yang dapat melakukan pertukaran setara. Jumlah buku sebanyak ini
memang bisa, yah, karena mereka juga bisa dikatakan berharga, tapi itu hanya
berlaku untuk konten mereka, jadi...aku berpikir untuk menggunakan tongkat ini
juga, tapi ini dibutuhkan dalam pertarungan melawan Administrator, hingga akhirnya
hanya satu benda yang tersisa, yaitu tubuhku sendiri. Tubuh ini tentu berharga,
sebab itu adalah benda yang memiliki authority tertinggi di dunia setelah semua."
"Tu..."
"Tubuh...?"
Eugeo dan aku secara naluriah memeriksa tubuh ramping Cardinal dari kepala ke
bawah. Aku segera menyadari kasarnya hal itu dan mengalihkan pandanganku, tapi

REKI KAWAHARA

66

SWORD ART ONLINE VOL 12 ALICIZATION RISING


By : Cardinal System

aku yakin kalau gadis ini memiliki keempat anggota badan saat ini. Setelah menelan
kata-kataku berkali-kali, aku takut-takut membuka mulut.
"...I-Itu...untuk mengatakannya, kau memotong bagian tubuh itu, mengkonversinya
menjadi sebuah objek, lalu meregenerasi bagian itu...?"
"Idiot, tidak akan ada yang dikorbankan kalu begitu. Ini dia."
Setelah memutar kepalanya menghadap kesamping, Cardinal memutar-mutar dan
mengibaskan ikatan rambut keriting bewarna chestnutnya yang sangat pendek yang
diikat di kedua sisi tengkuk rampingnya.
"Ah, aah...jadi begitu, jadi rambutmu..."
"Kompensasi untuk satu belati itu adalah satu dari ini, yang tumbuh selama dua
ratus tahun. Aku bisa menunjukkannya waktu sebelum dipotong jika kalian datang
lebih awal."
Dia bilang begitu dengan bercanda, tapi bayangan sekilas akan kesedihan muncul di
matanya membuktikan bahwa Cardinal tetaplah seorang gadis dengan bagian dari
dirinya yang digunakan sebagai bahan dasar.
Tapi fragmen sentimentalitas itu langsung menghilang ke kedalaman sikap bijaknya.
"Dengan alasan tersebut, masing-masing belati itu mungkin terlihat kecil diluar,
namun memiliki ketajaman dan daya tahan yang mampu menembus baju besi
Integrity Knight. Selain itu, mereka dapat menghubungkan jalan melalui ruang
kehampaan di sekitar Ruangan Perpustakaan Besar karena mereka masih menjadi
bagian dari tubuhku dalam arti tertentu...Aku awalnya membuat mereka untuk
berurusan dengan Administrator. Kirito, aku memintamu untuk menusuk tubuhnya
setelah menghindari serangan-serangan perkasa miliknya. Aku membuatnya dua
karena bermaksud membuat satunya sebagai cadangan, tapi oh yah, kau hanya
harus berhasil pada percobaan pertama."
"Ugh...itu adalah beban besar, huh..."
Aku akhirnya menyadari setelah melihat belati yang bergoyang dibawah tangan
kananku sekali lagi. Bahwa kilau cokelat tua itu identik dengan warna rambut keriting
yang keluar dari tepi topi Cardinal.
Eugeo tampaknya telah memahami nilai belati yang diberikan padanya, meski
bingung pada penjelasan campur aduk dengan pengucapan suci, dia dengan gugup
membuka mulutnya.
"Er-Erm...apa benar-benar tidak apa? Membiarkanku menggunakan salah satu belati
ini untuk Alice, meski hanya ada dua...?"
"Aku tidak keberatan. Dan lagipula..."

REKI KAWAHARA

67

SWORD ART ONLINE VOL 12 ALICIZATION RISING


By : Cardinal System

Cardinal menahan kata-katanya dan menatapku, matanya seolah bisa melihat


pikiran batinku dengan sempurna.
Ya, lagipula, bantuan Cardinal dalam menghilangkan cuci otak Alice diperlukan agar
fluctlight dari sepuluh orang, termasuk Eugeo dan Alice, dapat melarikan diri ke
dunia nyata. Mungkin lebih baik untuk memulihkan Alice sebelum menjelaskan
situasi itu kepada Eugeo. Jika dia bersama dengan orang yang berharga baginya,
bahkan Eugeo mungkin setuju untuk melarikan diri dari dunia ini. Tidak, aku harus
membuatnya menerimanya, tidak peduli cara apa yang harus kuambil.
Merasa malu karena tanpa sadar aku telah menyetujui rencana pemusnahan dunia
sebagai syarat yang diberikan, aku dengan erat mengenggam rantai. Ya...mungkin
tidak ada jalan lain untuk Underworld selain menghilang. Tapi meski begitu, aku
ingin memasukkan Cardinal ke dalam sepuluh orang tersebut. Walau aku harus
menipu dirinya dalam proses itu.
Melarikan diri dari tatapan mata Cardinal yang terasa seperti bisa melihat segala hal,
aku berpaling, melonggarkan bajuku, dan menggantungkan belati di sana setelah
aku memasukkan rantainya ke kepalaku. Setelah Eugeo melakukan hal yang sama,
aku bertanya tentang sesuatu yang sedikit menarik perhatianku selama penjelasan
Cardinal tadi.
"Sekarang jika aku berpikir tentang itu...jika ada sesuatu yang diperlukan sebagai
kompensasi untuk membuat objek, bagaimana dengan mereka? Tumpukan
makanan dan minuman yang kau buat ketika kami datang kesini."
Cardinal dengan pelan mengangkat bahunya naik dan turun, dan menjawab dengan
tersenyum.
"Meh, tak perlu resah mengenai hal itu. Aku hanya membuat dua atau tiga buku
hukum yang tak berguna menghilang."
Dengan tetap mencengkram rantai yang ada di lehernya dengan kedua tangan,
suara aneh 'mgh' keluar dari dalam tenggorokan Eugeo, dia memang penyuka
sejarah.
"Nn? Ada apa, kau mau lagi? Kau memang anak laki-laki yang sedang tumbuh,
huh."
Eugeo menggelengkan kepala dan tangannya pada saat yang sama untuk
menghentikan Cardinal yang akan mengangkat dan mengayunkan tongkatnya.
"T-Tidak, aku sudah kenyang! Lebih baik, silahkan lanjutkan ceritanya!"
"Kau tak perlu menahan diri."
Ketika Cardinal berkata seperti itu, dia tersenyum begitu lebar hingga aku berpikir
bahwa dia sudah sepenuhnya tahu, dia menurunkan tongkat, batuk sekali, dan
mengubah nada suaranya.
REKI KAWAHARA

68

SWORD ART ONLINE VOL 12 ALICIZATION RISING


By : Cardinal System

"Kembali ke topik, tapi kedua belati itu adalah kartu truf kita yang sebenarnya
seperti yang telah kujelaskan sebelumnya. Eugeo untuk Alice dan Kirito untuk
Administrator, prioritaskan untuk menusuk belati kalian ke target masing-masing.
Lakukan apapun jika kau yakin itu akan meningkatkan kemungkinan keberhasilan,
baik itu serangan kejutan atau berpura-pura mati. Bagaimanapun, satu-satunya
kemampuan kalian yang kuyakini melebihi Integrity Knight adalah kelicikan
kalian...tidak, bagaimana kalian terbiasa dengan manuver pertempuran yang
sebenarnya."
Sebelum Eugeo yang tampak agak marah bisa menjawab, aku menimpali dengan
kata 'aku sangat setuju'.
"Aku berharap kita bisa berjuang sampai akhir hanya dengan tipu daya,
tapi...sayangnya sisi mereka memiliki keuntungan sebagai tuan rumah. Kita harus
bersiap untuk serangan frontal. Itu membawa pointku, Cardinal. Aku mendengar
perkataanmu tadi, yaitu 'menyediakan peralatan yang setara dengan Integrity
Knight', pada dasarnya itu berarti kau akan mengeluarkan senjata atau armor dari
sacred instrument class?"
Ini mungkin situasi yang tegang, tapi jiwa yang terukir padaku, sebagai anggota
dalam clearing group, benar-benar merespon akan kata senjata terkuat dari event.
Ketika jantungku berdetak cepat saat aku mengantisipasi kata-kata Cardinal, gadis
itu membuat wajah jengkel untuk pertanyaan itu dan menyuarakan perkataan
tumpul.
"Bodoh, hal apa yang telah memasuki telingamu itu? Lihat di sini, pembuatan dari
objek peringkat tinggi membutuhkan..."
"Jadi begitu...kompensasi dari suatu objek dengan kelas yang setara
dibutuhkan...kan..."
"Jangan menunjukkanku wajah itu, wajah seperti seorang anak yang menjatuhkan
camilannya! Kau membuatku mulai meragukan keputusanku memilih kalian berdua.
Dari awal, kau seharusnya tahu bahwa senjata bukanlah sesuatu yang dapat
dikontrol secara bebas. Tidak peduli seberapa kuat senjata yang kuberikan, kau
tidak bisa berharap untuk menang melawan orang-orang dari Integrity Knight,
dengan peralatan kesayangan mereka yang diperlakukan sebagai daging dan darah
mereka, dan semangat mereka yang telah ada selama puluhan tahun."
Aku teringat cambuk Eldrie, yang dengan bebas bisa meluncur di udara, seperti ular
perak, dan aku hanya bisa mengangguk. Itu benar, bahkan di SAO, itu adalah hal
yang tabu untuk segera menggunakan senjata langka ke pertarungan yang
sebenarnya hanya karena kau telah menemukannya.
Ketika aku depresi, tidak seperti anak yang menjatuhkan kue camilannya tapi
bahkan seperti anak yang menjatuhkan seluruh kue natal, Cardinal melanjutkan
dengan perpaduan mimik jijik dan kasihan di wajahnya.

REKI KAWAHARA

69

SWORD ART ONLINE VOL 12 ALICIZATION RISING


By : Cardinal System

"Dari awal, kau dan Eugeo sudah memiliki pedang kalian sendiri yang cukup kuat
sehingga aku tak perlu membuatnya lagi, kan?"
"Eeh!"
Eugeo bereaksi kali ini.
"Apa kau akan merebutnya untuk kami!? Blue Rose Swordku dan...pedang hitam
Kirito!?"
"Mau bagaimana lagi. Kedua pedang itu benar-benar sacred instruments yang tak
tergantikan. Pedang yang pertama, senjata yang hanya ada empat di dunia, itu
hanya digunakan oleh ksatria naga. Pedang kedua, esensi dari pohon iblis yang
terus menyerap sumber daya dari daerah yang luas selama beberapa ratus
tahun...untuk membuat senjata pada kelas yang sama seperti itu akan menjadi tugas
sulit bahkan bagiku dan Administrator. Lagipula, kalian berdua sudah cukup terbiasa
menggunakan kedua pedang itu."
"Oh, ayolah...jika kau bisa melakukan itu, katakanlah sebelumnya."
Aku menarik napas lega sambil menyandarkan punggungku ke rak buku di sisiku.
Aku setengah- meninggalkan keinginanku untuk mengembalikan kedua pedang
berharga yang disita dari kami sebelum kami dimasukkan ke dalam penjara bawah
tanah, tapi aku sama sekali tak akan mengeluh jika mereka dikembalikan kepada
kami.
"Tapi...walau kau berbicara tentang mengembalikan mereka, mustahil untuk
menteleport mereka secara langsung kesini, kan?"
"Itu benar, tampaknya kau akhirnya mengerti."
Setuju dengan kata-kataku, Cardinal menyilangkan lengannya dengan ekspresi yang
rumit.
"Aku berani mengatakan kalau kedua pedang itu disimpan di kubah peralatan di
lantai tiga Kathedral. Itu hanya tiga puluh mel...tiga puluh meter atau lebih jauh dari
pintu belakang terdekat, tapi seperti yang kau lihat sebelumnya, pintu yang
terhubung ke dalam tower tidak dapat dibuka untuk kedua kalinya. Serangga yang
dibuat oleh Administrator untuk mencariku akan segera berkerumun disana...karena
itu, aku tidak punya pilihan selain mengeluarkan kalian berdua dari pintu itu dan
ambillah pedang itu dari kubah peralatan, kemudian kalian naik ke menara.
Untungnya, ada tangga besar di depan kubah peralatan."
"Hmm...mulai dari lantai tiga, huh...Ngomong-ngomong, lantai berapa ruang
Administrator berada?"
"Katedral Pusat tumbuh lebih tinggi tahun demi tahun...seharusnya hampir seratus
lantai pada saat ini..."

REKI KAWAHARA

70

SWORD ART ONLINE VOL 12 ALICIZATION RISING


By : Cardinal System

"Hyaa..."
Tenggorokanku tidak sengaja tercekik. Menara batu putih raksasa yang dibangun di
tengah-tengah Centoria tentu cukup tinggi untuk dilihat puncaknya dari kota
manapuntapi aku tidak berpikir itu benar-benar memiliki tinggi seperti gedung
pencakar langit di dunia nyata. Kami tidak akan bertarung di setiap lantai, kan; aku
tanpa sadar mengatakan itu selagi merasa agak sedih mendengarnya.
"Ermm, tidak bisakah kita mulai dari lantai lima puluh atau lebih tinggi...?"
"Itu tergantung pada sudut pandangmu, Kirito."
Orang yang menyela dengan senyum pahit adalah Eugeo, yang sepuluh kali lebih
optimis daripada diriku.
"Musuh yang akan datang pada kita mungkin akan berpencar sesuai dengan
panjang jarak."
"Ah, uh, yah, itu mungkin benar, tapi..."
Menggerakkan punggungku ragu-ragu, aku duduk di lorong sebelum dengan datar
berdeham.
"...Well, aku pernah naik tangga terbuka di Tokyo Tower lama..."
"Hah?"
"Tidak, tidak apa-apa. Aku rasa rencana operasi kita telah diputuskan untuk saat
ini. Pertama, kita akan mengambil pedang dari kubah peralatan. Dan dengan kedua
pedang itu, kita akan mengalahkan Integrity Knight yang muncul saat kita menaiki
menara.Jika kita bertemu Alice, kita akan membuatnya tertidur dengan belati dan
mengirimnya ke Ruangan Perpustakaan Besar. Jika kita mencapai lantai keseratus,
kita menusuk Administrator dengan belati itu juga dan mengambil fragmen memori
Alice."
Aku akhirnya bersiap untuk yang terburuk dan kata-kata tenang Cardinal
menghujaniku.
"Sayangnya, ada satu hal lagi yang perlu dilakukan."
"Eh...ap-apa?"
"Pedang kalian tentu kuat, tapi kalian tidak akan mengalahkan Integrity Knight hanya
dengan itu. Itu karena mereka memiliki teknik mengerikan untuk memperkuat
kemampuan senjata mereka beberapa kali."
"Ah...apa itu armament full control art...?"
Cardinal dengan singkat mengangguk pada suara serak Eugeo.
REKI KAWAHARA

71

SWORD ART ONLINE VOL 12 ALICIZATION RISING


By : Cardinal System

"Senjata dari kelas sacred instrument mewarisi properti dari objek yang digunakan
sebagai kompensasi. Frost Scale Whip Eldrie yang kalian berdua lawan adalah
penguasa danau terbesar di kerajaan timur, yaitu ular putih berkepala dua yang
Administrator tangkap hidup-hidup dan mengubahnya menjadi senjata. Namun,
senjata itu memiliki parameter,kelincahan ular, ketajaman sisiknya, dan ketepatan
bidikannya, bahkan setelah ular itu menjadi cambuk bisu. Full control art
mengeluarkan semua hal yang disebut memori senjata, mewujudkan kekuatan
ofensif yang lebih kuat yang pada awalnya mustahil dilakukan."
"Uhn, jadi cambuknya yang menjadi ular bukan karena art ilusi atau sesuatu seperti
itu, huh..."
Aku menrintih saat aku mengusap dadaku yang terkena cambuk Eldrie dengan
ujung jariku. Sambil berdoa agar ular putih itu tidak memiliki racun yang tertunda.
Aku menajamkan pendengaranku pada penjelasan Cardinal yang terus berlanjut.
"Setiap Integrity Knight menguasai full control art untuk senjata yang diberikan
kepada mereka oleh Administrator. Itu termasuk latihan pelafalan cepat agar mereka
tidak terjebak saat pembacaan ritual art yang panjang. Aku rasa kita benar-benar
tidak memiliki waktu untuk melakukan latihan itu, tapi kemenangan tidak akan benarbenar didapatkan jika kalian berdua tidak belajar full control art untuk pedang kalian
masing-masing."
"Tidak...pedang hitamku bukanlah binatang, tapi hanya pohon besar...Apa itu
memiliki memori untuk dilepaskan?"
"Tentu. Belati yang kuberikan sebelumnya juga sama, mereka mampu membuka
saluran padaku saat sebuah serangan dikeluarkan, melalui proses yang identik
dengan full control art, itu karena mereka memiliki memori, atau properti, dalam kata
lain menjadi rambutku. Tak perlu dikatakan lagi bahwa wujud pedangmu
sebelumnya, Gigas Cedar, juga termasuk dan asal Blue Rose Sword Eugeo, sebuah
balok es abadi, juga sama."
"Itu...itu hanya es?"
Eugeo juga membuka mulutnya dalam keadaan linglung. Itu wajar, sebab walau aku
harus menyebutkan sifat es, aku tidak bisa memikirkan sifat lain selain sangat
dingin. Aku memiringkan kepalaku dalam kebingungan, tapi tetap saja, salah satu
dari dua dewa di dunia ini mengatakan itu, jadi aku hanya bisa menerimanya.
"Well...jika kau mengajarkan kami ritual art itu, itu mungkin akan dapat digunakan.
Walau itu full control art untuk pedang kami. Aku akan benar-benar bersyukur untuk
mendapatkan gerakan spesial, jadi seperti apa tekniknya?"
Tapi jawabannya di luar dugaanku sekali lagi.
"Jangan berperilaku seperti anak manja! Aku akan menjelaskan ritual artnya, tapi
kau sendirilah yang memutuskan akan seperti apa tekniknya!"

REKI KAWAHARA

72

SWORD ART ONLINE VOL 12 ALICIZATION RISING


By : Cardinal System

"Eh...eeh! Kenapa!?"
"Tidak cukup hanya dengan simpel melafalkan ritual art untuk melepaskan
memori, esensi dari armament full control art. Pemilik harus dengan kuat
mengimajinasikan bentuk pelepasan dari senjata kesayangannya...kau harus
mengingat. Daripada menyempurnakan control art itu sendiri, proses mengingat bisa
dikatakan menjadi kekuatan yang lebih berpengaruh. Dengan itu, kekuatan
imajinasi...yaitu incarnation, adalah prinsip dasar dibalik dunia ini..."
Aku bahkan tidak bisa mengerti lebih dari separuh perkataan Cardinal. Terutama
kata,'incarnation', yang aku tidak tahu apakah itu berasal dari pengucapan suci atau
pengucapan umum dan mencoba untuk menanyakan maknanya, tapi aku
merasakan nyeri pada ingatanku sebelum aku bisa menanyakannya.
Itu saat...ya, sekitar dua bulan lalu. Ketika aku tenggelam dalam depresi saat kuncup
bunga zephyria hancur dan bertebaran di taman bunga asrama siswa pemula di
Akademi Master Pedang, seseorang...tidak, itu bukan seseorang. Familiar Cardinal,
Charlotte si laba-laba hitam kecil, memanggilku. 'Setiap ritual art tidak lebih dari
incarnation, alat untuk memandu dan mengatur mental imajinasimu', katanya.
Aku mengimajinasikan sebuah gambar berdasarkan kata-katanya. Membayangkan
energi kehidupan dilepaskan dari keempat bunga suci di dalam taman bunga sekitar
dan mengalir ke bibit yang tersisa di tanah. Meski aku tidak mengucapkan satupun
kata ritual art, cahaya hijau memenuhi udara dan menyelimuti bibit...dan dengan itu,
zephyrias hidup kembali.
Ya, itu pasti proses mengingat yang Cardinal bicarakan. Aku akan setuju jika itu
yang terjadi, aku ragu bahwa itu bisa terjadi untuk mengekspresikan seluruh
fenomena semacam itu dalam ritual art.
Mungkin setelah membaca pikiran batinku, Cardinal mengangguk sekali dengan
ekspresi serius, kemudian menoleh kepada Eugeo, yang masih bingung, dan
berbicara.
"Ikuti aku. Istirahat sebentar, dan kita akan melakukan ritual art itu bersama-sama
nanti."
Setelah meninggalkan koridor buku sejarah dan turun beberapa tingkat, kami
kembali ke ruang bundar di lantai pertama Ruangan Perpustakaan Besar di mana
pertama kali aku dibawa.
Di tengah meja ada banyak manjuu dan sandwich yang masih tersisa di atas piring
dan juga uap yang masih ada di atasnya meski sudah lebih dari dua jam ditinggal.
Ternyata itu tidak hanya sebuah art yang digunakan untuk memulihkan life orangorang yang memakannya, tapi juga art untuk mencegah mereka menjadi dingin.
Wajar jika nafsu makanku bangkit kembali setelah melihat itu, tapi aku merasa sulit
untuk memakannya sekarang karena aku tahu kalau makanan itu berasal dari buku

REKI KAWAHARA

73

SWORD ART ONLINE VOL 12 ALICIZATION RISING


By : Cardinal System

di rak buku sebelumnya. Menatap Eugeo dan aku, yang masih berdiri dengan pikiran
yang saling bertentangan dalam diri kami, Cardinal dengan dingin berbicara.
"Sepertinya makanan itu akan menjadi penghalang, aku akan menghilangkannya
jika kalian tidak mau memakannya."
"T-Tunggu, tolong taruh mereka di tempat yang tidak bisa kami lihat untuk saat ini.
Kami akan menyimpannya untuk nanti ketika kami keluar dari sini."
Gadis itu dengan ringan menggeleng dan membawa tongkat di tangan kanannya
pada kata-kata keras kepalaku. Dengan satu ketukan pada tepi meja, piring besar
tenggelam ke dalam meja bersama dengan berbagai manjuu.
Di tempat itu, tiga kursi dengan sandaran kembali muncul dari lantai dan Cardinal
melambaikan tangannya untuk meminta kami duduk. Terduduk di kursi itu, aku
menatap meja yang rapi-dan-bersih-sekarang tanpa ada apa-apa diatasnya.
Itu tidak seperti aku ingin memunculkan kembali manjuu; Aku sedang mencoba
untuk memvisualisasikan bentuk pedang kesayanganku yang saat ini tidak ada
nama sementaranya, pedang hitam. Namun, karena fakta aku hampir tidak
memiliki banyak kesempatan untuk memegangnya, aku tidak mampu untuk
menirunya dengan sempurna, sampai ke detailnya.
Mencoba hal yang sama sepertiku dan tampaknya merasakan penderitaan yang
sama, Eugeo yang duduk di sampingku berbicara dengan ekspresi resah.
"...Cardinal-san, apa ini benar-benar mungkin? Memvisualisasikan bentuk pedang
yang benar-benar tidak ada di sini..."
Namun Cardinal memberikan jawaban yang tak terduga saat dia duduk di sisi yang
berlawanan.
"Lebih baik kalau tidak ada di sini. Jika benar-benar ada di depan matamu, mental
imajinasimu akan membeku di sana. Tangan atau bola matamu tidak perlu untuk
merasa, mendekati, dan melepaskan memori pedangmu. Jika kau bisa melihatnya di
mata pikiranmu, itu sudah cukup."
"Mata...pikiran, huh..."
Bergumam, aku mengingat saat bibit zephyria dihidupkan kembali sekali lagi. Jika
aku benar, aku tidak menyentuh dan menatap satupun dari keempat bunga suci
yang membagi kehidupan mereka, maupun zephyria yang diambang kematian saat
itu. Aku hanya percaya dan memvisualisasikannya. Untuk kekuatan hidup meluap,
mengumpul, dan mengalir masuk.
Sepertinya Eugeo mencapai pemahamannya sendiri juga, karena dia memberi
beberapa anggukkan kecil. Gadis berjubah itu menatap kami, samar-samar
tersenyum, dan kemudian berbicara.

REKI KAWAHARA

74

SWORD ART ONLINE VOL 12 ALICIZATION RISING


By : Cardinal System

"Bagus. Sekarang, pertama visualisasikan dengan kuat pedang kesayangan kalian


berada di atas meja. Jangan berhenti sampai aku memberi isyarat."
"...Aku mengerti."
"Aku akan melakukan apa yang kubisa."
Eugeo dan aku menjawab pelan, lalu menegakkan diri di atas kursi dan menjatuhkan
pandangan kami ke meja.
Aku menyerah sekitar lima detik sebelumnya, tapi aku terus menatap kali ini. Tidak
perlu terburu-buru. Aku akan mulai dengan membersihkan pikiranku.
pedang hitam. Sekarang aku berpikir tentang hal itu, itu agak menyedihkan
karena dia dipanggil oleh julukan setengah-setengah seperti itu, tidak, nama
sementara sampai sekarang.
Itu pada hari ketujuh dan bulan ketiga saat bahan dasarnya, cabang dari atas pohon
besar, Gigas Cedar, dipoles menjadi bentuk pedang setelah satu tahun penuh,
melalui hasil karya pengerajin di ibu kota, Sadore. Hari ini adalah hari kedua puluh
empat dan bulan kelima, jadi itu bahkan belum tiga bulan sejak dia menemaniku.
Selain pemeliharaan dan latihan, aku melepaskannya dari sarungnya sekali untuk
melawan kepala swordsman-in-training tahun sebelumnya, Uolo Levanteinn, dalam
pertandingan dan sekali untuk melawan kepala swordsman-in-training tahun ini,
Raios Antinous, di pertempuran sesungguhnya. Itu saja.
Namun, saat kedua waktu itu, pedang hitam membantuku menang dengan
menunjukkan kekuatan yang hanya bisa dikeluarkan oleh kehendak pedang.
Terlepas dari fakta bahwa akulah orang yang menebang bentuk asalnya, Gigas
Cedar. Pengenalan kami mungkin benar-benar sebentar, tapi rasa persatuan dan
ketetapan hati ketika aku memegang gagangnya dan melepaskan skill pedang, tidak
akan kalah dengan pedang kesayanganku di masa lalu.
Meski demikian, alasan mengapa aku ragu untuk memberikan pedang hitam itu
nama, karena aku merasa perbedaan dengan senjata yang Eugeo miliki, Blue
Rose Sword, mungkin barangkali terlalu hebat saat ditaruh bersebelahan...
Putih dan hitam. Bunga dan pohon. Dua pedang dengan bagian yang sama dan
bagian yang berlawanan.
Tidak ada dasar untuk itu, tapi aku selalu terikat oleh satu firasat sejak aku
berangkat dari Desa Rulid, dua tahun yang lalu. Bahwa Blue Rose Sword dan
pedang hitamku mungkin saja akan ditakdirkan saling beradu suatu hari nanti.
Pikiranku mengatakan hal itu seharusnya tidak terjadi. Karena pemilik pedang,
Eugeo dan aku, tidak memiliki satu alasan pun untuk saling bertarung. Namun di sisi
lain, hatiku memberi tahu bahwa hal itu tidak berlaku untuk pedang itu sendiri.
Bagaimanapun juga, batang Gigas Cedar ditebang oleh Blue Rose Sword dan jatuh
ke tanah karena itu...
REKI KAWAHARA

75

SWORD ART ONLINE VOL 12 ALICIZATION RISING


By : Cardinal System

Aku terus memvisualisasikan bentuk pedang hitam ke atas meja meski kenangan
dan kecemasan, daripada kekosongan, mengisi pikiranku. Ujung pedang sederhana
yang berbentuk kerucut terpotong...Pegangan yang berbalut kulit hitam. Badan
dengan kurva yang kuat. Sulit dipercaya bahwa mata pisau yang agak tebal dan
transparan, seperti kristal hitam itu, awalnya adalah pohon. Cahaya yang bersinar
didalamnya, membuat tepi dan sudut yang setajam pisau berkilau indah...
Bentuk setiap bagian dari pedang ilusi bergetar kabur pada awalnya, tapi mulai stabil
saat pikiranku memudar. Dengan segera, itu memiliki ketangguhan, berat, dan
bahkan kehangatan, dan mulai melepaskan aura padat di atas meja.
Ketika aku hanya terus menatap pedang mengkilap itu, aku mendengar suara dari
suatu tempat.
"Lebih dalam. Bayangkan lebih dalam. Sampai kau merasakan memori pedang yang
tersembunyi, esensi dari keberadaannya."
Kegelapan pedang menyebar tanpa suara. Menyelimuti meja dan lantai, rak buku
dan lampu di sekitarnya, itu menelan dunia dalam kegelapan. Sebelum aku
mengetahuinya, hanya pedang dan diriku yang tetap ada di ruang redup dan tak
terbatas ini. Pedang hitam diam-diam naik, berhenti bergerak dengan badannya di
bawah dan ujungnya di atas. Tubuhku bergetar dan terjatuh, kesadaranku tertarik ke
dalam pedang.
Ketika kesadaranku kembali, aku berubah menjadi pohon cedar, berakar ke bumi
dengan dingin.
Sebuah hutan lebat mengelilingiku. Tapi untuk beberapa alasan, tidak ada satupun
pohon yang tumbuh di sekitarku. Aku berdiri sedih di tengah lingkaran kosong dan
lebar ini. Aku mencoba memanggil lumut dan pakis yang menutupi tanah di kakiku,
tapi tidak ada jawaban.
......Sunyi.
Kesedihan, perasaan kesepian, mengisi diriku. Ingin menyentuh cabang pohon lain
dengan cabang milikku, aku dengan semangat menggerakkan mereka setiap kali
angin bertiup, tapi sayangnya, mereka tidak dapat mencapainya.
Mereka dapat mencapainya jika aku meregangkannya lebih jauh. Dengan itu dalam
pikiran, aku menyerap energi bumi dari akarku dan energi matahari dari daunku
dengan semua yang kumiliki. Seketika, batangku mengembang tebal dan cabangku
tumbuh panjang. Daunku, yang seperti jarum runcing, mendekati daun hijau
bercahaya milik pohon oak konara yang tumbuh paling dekat.
Namun, aah, sayangnya. Daun-daun oak konara layu tepat sebelum aku
menyentuhnya, semua jatuh ke tanah dalam pusaran. Bahkan cabang dan
batangnya kehilangan kelembapan dan membusuk, mengering, dan tak lama runtuh
dari akarnya. Bukan hanya konara. Pohon-pohon lain yang berdiri di sekitar tanah
kosong layu dan mati satu demi satu. Lumut pun segera menghilang.
REKI KAWAHARA

76

SWORD ART ONLINE VOL 12 ALICIZATION RISING


By : Cardinal System

Aku berduka sesaat di tengah-tengah tanah kosong yang semakin meluas, dan
menyerap energi dari tanah dan matahari sekali lagi. Batangku menderit seperti
membengkak keluar, cabangku berderit saat mereka memanjang ke segala arah.
Aku beralih ke Machilus terdekat berikutnya, dengan putus asa mencoba
menyentuhnya dengan daunku.
Tapi sekali lagi, daun pohon itu layu dan batangnya membusuk setelah kehilangan
hidupnya, dan jatuh sebelum aku melakukan kontak. Dengan pohon di sampingnya.
Dan setelahnya, pohon-pohon ambruk satu demi satu dan tanah kosong meluas
lagi.
Pohon-pohon di dekatnya akhirnya layu karena aku menyerap energi dari bumi dan
matahari dalam upayaku memperpanjang cabangku. Bahkan setelah memahami itu,
aku tidak menyerah untuk membuat kontak dengan pohon yang lain. Sudah berapa
kali hal ini diulang? Sebelum aku mengetahuinya, aku menjadi beberapa puluh kali
lebih besar dari pohon-pohon di hutan dan lahan meluas beberapa puluh kali dari
ukuran aslinya. Dan hal yang sama berlaku untuk kedalaman rasa kesendirianku.
Tidak peduli seberapa jauh cabangku memanjang, hari ketika ujung daunku
mencapai daun pohon lainnya tidak akan pernah datang. Pada saat aku menyadari
itu, aku tidak bisa kembali lagi. Daun dan cabangku yang menjulang tinggi di atas
hutan, terus memonopoli banyak sinar matahari di luar kehendakku, dan akarku di
dalam tanah, terus menyerap banyak energi dari bumi.Lahan kosong dan dingin
terus meluas hari demi hari dan pohon-pohon terus mati, satu demi satu...
"Bagus, itu sudah cukup."
Tiba-tiba aku mendengar suara itu dan keluar dari pohon cedar.
Hanya dalam sekejap, pemandangan sekitar kembali ke Ruangan Perpustakaan
Besar di mana aku berada. Rak buku tak berujung disinari oleh lampu cahaya
oranye. Lantai batu dipoles. Sebuah meja bundardan di atasnya ada dua pedang.
Mereka pedang hitamku dan Blue Rose Sword Eugeo. Mereka tampak persis
seperti yang asli, tapi itu tidak mungkin. Kedua pedang kesayangan kami telah disita
ketika kami dibawa ke Kathedral.
Ketika aku menatap pedang putih dan hitam dengan bingung, sebuah tangan kecil
terulur dari seberang meja dan memegang pegangan pedang hitam terlebih dahulu.
Pedang tiba-tiba bergetar dan menghilang tanpa suara.
Selanjutnya, tangan itu menyentuh Blue Rose Sword disampingnya. Itu juga
menghilang dalam sekejap, seolah tertarik ke dalam telapak tangannya.
"......Ya. Aku dapat mengkonfirmasikan bahwa aku telah menerima memori
senjata yang telah kalian alami."
Mengangkat kepalaku pada suara yang tampak puas itu, mataku bertemu dengan
mata dari gadis berjubah hitam yang duduk diseberanggadis bijaksana, Cardinal.
Lalu, aku akhirnya menyadari bahwa aku tampaknya melihat sesuatu. Saat aku
REKI KAWAHARA

77

SWORD ART ONLINE VOL 12 ALICIZATION RISING


By : Cardinal System

melihat ke samping, mata hijau Eugeo yang tanpa arah berkeliaran, tapi tiba-tiba
tubuhnya bergetar dan dia berkedip beberapa kali.
"...Huh...Aku berada di puncak gunung tertinggi di Puncak Barisan Pegunungan..."
Secara naluriah aku memanggil partnerku, yang masih bergumam beberapa kata
samar, sambil tersenyum kecut.
"Jadi kau pergi ke suatu tempat seperti itu?"
"Ya. Itu adalah tempat yang sangat dingin dan benar-benar sepi..."
"Ayolah, ini bukan waktunya untuk bersantai."
Dimarahi karena aku hendak mengobrol, aku menegakkan postur tubuhku. Ketika
aku diam-diam mengintip sisi lain meja, kelopak mata gadis muda itu tertutup di
belakang kaca matanya. Alisnya sedikit diturunkan, menunjukkan bahwa dia sedang
memikirkan sesuatu, tapi akhirnya, dia mengangguk ringan dan berbicara.
"Fm...Daripada menggunakan teknik, tampaknya lebih baik untuk memprioritaskan
kesederhanaan ritual art. Sekarang, Kirito, mari kita mulai dengan pedangmu
terlebih dulu."
Dia dengan ringan mengetuk meja dengan ujung jari tangan kirinya dan selempar
kertas kulit diam-diam muncul diatasnya. Dia menyentuh kertas kulit kosong dengan
telapak tangan kanannya kali ini, dengan lembut menyapu dari atas ke bawah.
Hanya dengan itu, sebuah ritual art, dengan panjang lebih dari sepuluh baris,
muncul diatasnya. Memutar kertas kulit ke sekitar, dia menaruhnya di depanku.
Mengulangi tindakan tersebut sekali lagi, dia memberikan lembar kedua di depan
Eugeo.
Aku dan partnerku saling bertukar pandang, kemudian menatap lembaran kertas
kulit di depan kami pada waktu yang sama.
Karakternya, yang tertulis dalam tinta biru-hitam dan sebuah script rapi, seluruhnya
berpengucapan suci, yang berarti hurufnya sama sekali bukan pengucapan umum
atau Jepang. Itu mengikuti format orthodox untuk ritual sacred art, dengan baris
nomor di kiri dan text di kanan. Aku membalik-balik teks, yang dimulai dengan
[system call] di baris pertama dan berakhir dengan [enchan armament] di baris
kesepuluh, saat aku menghitung jumlah kata, semuanya berjumlah lebih dari dua
puluh lima kata.
Benar, ini mungkin lebih pendek daripada full control art untuk Frost Scale Whip
yang Integrity Knight Eldrie gunakan, tapi menghafal semua ini sungguh sangatlah
sulit.
"Er-ermm...apa aku membawa ini denganku..."

REKI KAWAHARA

78

SWORD ART ONLINE VOL 12 ALICIZATION RISING


By : Cardinal System

"Tidak perlu dikatakan lagi bahwa kau tidak bisa membawanya. Kau harusnya tahu
bahwa gadis di akademi, para siswa, tidak diizinkan untuk melihat buku mereka
selama praktek yang sebenarnya."
Setelah menolakku dengan wajah jengkel, Cardinal melanjutkan.
"Pertama, jika kau mengambil sebuah benda yang berhubungan dengan ruang
perpustakaan ini keluar dan jatuh ke tangan musuh, ada kemungkinan ruang isolasi
ini akan hancur."
"L-Lalu belati yang kami dapatkan sebelumnya..."
"Keduanya berhubungan denganku, jadi tidak akan menimbulkan masalah. Ayolah,
berhenti mengeluh dan hafalkan. Eugeo sudah memulainya."
Aku melihat ke samping dengan shock dan seperti yang sudah kuduga darinya,
Eugeo sedang memamerkan kekuatan siswa terhormatnya, menatap tajam pada
kertas kulit seolah dia mengkonsumsinya dan menggerakkan bibirnya dengan
gerakan kecil. Dengan pasrah aku mengalihkan mataku ke teksku sendiri, Cardinal
tanpa ampun menambahkan petunjuk selanjutnya.
"Batas waktunya tiga puluh menit, pastikan sudah menghafalnya sebelum itu."
"T-Tidak mungkin, ini tidak seperti ujian akademi...bagaimana kalau lebih sedikit..."
Saat aku mulai mengkritik dan hampir menyerah, Cardinal berteriak lagi.
"Bodoh! Perhatikan, kalian berdua dimasukkan ke penjara bawah tanah dan pedang
kalian disita kemarin, sekitar pukul sebelas pagi. Dan hak kepemilikan ulang akan
gagal jika dua puluh empat jam berlalu sejak saat itu, jadi kau akan kehilangan
kesempatan untuk menggunakan full control art."
"Ah...i-itu benar. Ngomong-ngomong, jam berapa sekarang...?"
"Jam tujuh sudah lama lewat. Hampir tidak akan ada waktu yang tersisa jika kita
memprediksi kalau kalian membutuhkan waktu dua jam untuk mengambil pedang
kalian."
"......M-Mengerti."
Kali ini, aku menguatkan tekadku dan mulai memelototi garis perintah dengan
serius.
Untungnya, sacred art Underworld ditulis dalam bahasa Inggris yang familiar, tidak
seperti Alfheim Online. Kalimatnya juga dekat dengan bahasa pemrograman, jadi
mungkin bagiku untuk menghafalnya dengan pemahaman.
Ritual art yang ditulis oleh Cardinal ?declares a reference to the embedded data
within the object (dengan kata lain memori senjata) saved within the main
REKI KAWAHARA

79

SWORD ART ONLINE VOL 12 ALICIZATION RISING


By : Cardinal System

memory; ?selects only the required parts and modifies them; ?assigns them to the
sword, as it currently is, to amplify its offensive ability; Itu tampaknya telah disusun
dalam tiga proses. Sebagai teknik, itu dekat dengan image buffer overwriting
experiment yang kulakukan pada bunga zephyria saat aku masih siswa pemula,
tapi ritual art ini penuh dengan kosakata yang tidak ada dalam buku pelajaran
akademi, jadi mustahil menulisnya tanpa mengetahui semua perintah seperti
Cardinal.
Aku membuat sebagian kepalaku berpikir tentang topik yang berkaitan bahkan saat
aku menghafal sepuluh baris ritual art dalam pikiranku.
Para peneliti Rath yang menciptakan Underworld menyebut system data yang
mendokumentasikan semua benda di dunia ini sebagai mnemonic visual. Itu
istilah yang telah kuketahui dua tahun yang lalu, tapi aku menjelaskan strukturnya
secara dasar pada Asuna dan Sinon di toko Agil di Okachimachi, Taitoku-ku.
Pemahamanku terus bertambah sejak aku masuk ke dunia ini melalui observasi dan
eksperimen.
Setiap eksistensi di Underworld bukanlah model poligon seperti yang ada di
VRMMO saat ini. Memori batu dan pohon, anjing dan kucing, peralatan dan
bangunan, dan semacamnya dibaca, disamakan kedudukannya, dan disimpan ke
dalam penyimpanan utama, Main Visualizer, dari kesadaran orang-orang yang
terhubungtidak, yang tinggal di dunia ini. Dan ketika kebutuhan muncul, memori itu
ditarik keluar dan diberikan kepada orang yang masuk. Dengan itu, membuat
zephyria yang seharusnya tidak mekar di kerajaan utara, mekar hanya melalui
penulisan ulang data dari tidak dapat mekar ke imajinasi dapat dibuat untuk
mekar.
Setiap benda di dunia ini akan disimpan sebagai memori.
Jika itu benar, akan mungkin untuk melakukan yang sebaliknya dan memodifikasi
memori menjadi objek juga, kan? Itu akan membuat kejadian yang pertama kali
kulihat dan tidak dapat dimengerti, setidaknya.
Dua tahun dan dua bulan yang lalu, setelah terbangun di hutan selatan dari Rulid,
aku tiba di tepi sungai Ruhr yang mengalir melalui hutan. Disana, aku melihat
bayangan yang terasa terlalu jelas. Pemandangan akan seorang anak laki-laki
dengan rambut kuning muda, seorang gadis dengan rambut pirang panjang, dan
seorang anak laki-laki dengan rambut pendek hitam berjalan di bawah sinar
matahari yang terbenam.
Bayangan itu lenyap hanya dalam hitungan detik, tapi itu jelas bukanlah ilusi. Aku
masih bisa dengan jelas mengingatnya sampai sekarang, ketika aku menutup
mataku. Matahari terbenam yang berwarna merah, cahaya yang bergoyang pada
rambut gadis itu, suara langkah kaki di atas rumput pendek. Waktu itu, aku pasti
memanggil tiga anak itu dari memoriku sendiri. Anak laki-laki berambut kuning muda
itu pasti Eugeo. Gadis berambut pirang itu Alice. Dan anak lali-laki berambut hitam
itu...

REKI KAWAHARA

80

SWORD ART ONLINE VOL 12 ALICIZATION RISING


By : Cardinal System

"Sudah tiga puluh menit. Bagaimana?"


Aku menghentikan pikiran yang berjalan di sudut kesadaranku karena suara
Cardinal.
Membalik kertas kulit di atas meja, aku mencoba mengulangi bacaan ritual art dari
awal. Aku dengan mudah mengingat semuanya sampai akhir meski tidak
berkonsentrasi penuh, dan dengan lega menjawab.
"Ini mungkin berjalan mulus."
"Itu jawaban yang hampir bertentangan. Bagaimana denganmu, Eugeo?"
"Er...erm, itu mungkin semp...baik."
"Baiklah."
Setelah mengangguk dengan wajah seperti menahan senyuman pahit, Cardinal
menambahkan.
"Aku akan mengatakan ini terlebih dahulu, kalian tidak boleh menggunakan full
control art sembarangan, terlepas dari seberapa kuatnya itu. Pedang akan
kehilangan sedikit life mereka bahkan hanya dengan sekali penggunaan. Tentu saja,
kalah karena kamu terlalu menahan dalam menggunakannya lebih terlarang.
Gunakan ketika kalian menilai bahwa itu adalah waktu yang tepat untuk
menggunakannya. Pastikan untuk memasukkannya dengan benar ke dalam
sarungnya agar lifenya dapat pulih."
"Ini...kedengarannya sulit..."
Gumamku sambil menghela napas, kemudian membuka kembali kertas kulit di meja.
Aku membaca ritual art itu lagi untuk memeriksa dan menyadari sesuatu.
"...Huh? Ritual art ini diakhiri dengan kalimat, enhance armament, kan?"
"Kenapa dengan itu, kau punya sesuatu untuk dikatakan?"
"T-Tidak, bukan itu yang kumaksud. Jika aku tidak salah, full control art yang
Integrity Knight Eldrie gunakan ketika kami bertarung dengannya memiliki ritual art
yang mengikutinya...Erm, re, re-re..."
Eugeo menjawab dari samping saat aku ragu dan bingung.
"Release recollection...kan? Ketika dia meneriakkan itu, cambuk menjadi ular. Itu
benar-benar mengejutkan, bukan?"
"Ya, benar. Cardinal, full control art kami tidak perlu itu?"
"Fm..."
REKI KAWAHARA

81

SWORD ART ONLINE VOL 12 ALICIZATION RISING


By : Cardinal System

Gadis bijak berpakaian hitam itu menjawab keraguanku sambil membuat wajah yang
tampak seperti akan mengatakan sesuatu yang mengganggu lagi.
"Begini,armament full control art memiliki dua tahap. Mereka adalah penguatan
dan pelepasan. Penguatan mengacu pada kebangkitan sebagian memori senjata
dan mewujudkan kemampuan serangan baru. Dan pelepasan mengacu
pada...seperti istilahnya, hal itu membangkitkan semua memori senjata, melepaskan
kekuatan tak terkendali."
"Kekuatan tak terkendali, huh...jadi begitu. Jadi Frost Scale Whip Eldrie dapat
memperluas jangkauan dan membelah saat diperkuat, dan itu berubah menjadi ular
ketika dilepaskan, menyerang musuh secara otomatis, huh..."
Mengkonfirmasi kata-kataku dengan sekali berkedip, Cardinal secara terus terang
berkata.
"Itu memang yang terjadi. Namun, aku akan mengatakan ini terlebih dahulu. Kalian
berdua masih jauh dari kemampuan untuk menggunakan release art."
"Mengapa...mengapa begitu?"
Gadis itu beralih ke Eugeo, yang mengedipkan matanya karena terkejut, dan
melanjutkan dengan nada tegas.
"Aku bilang itu kekuatan tak terkendali, kan? Kemampuan ofensif yang keluar
dengan melepaskan memorinya tentu tidak dapat dikendalikan oleh pendekar
pedang yang baru saja belajar ritual art. Apalagi jika itu adalah sacred instrument
dengan prioritas tinggi...itu akan menyeret bukan hanya musuh, tapi diri kalian juga,
dan jika kalian menggunakannya sembarangan, itu bahkan mungkin akan
membahayakan nyawa kalian."
"M-Mengerti."
Eugeo akhirnya patuh mengangguk, menunjukkan bakat siswa terhormatnya dari
zaman akademi kami, jadi aku hanya bisa menganggukkan kepalaku ke atas dan ke
bawah. Tapi sepertinya Cardinal merasakan ketidakpuasanku karena dia
menambahkan sambil mendesah.
"Hari disaat kalian berdua dapat menggunakan release art pasti akan
datang...mungkin, atau mungkin tidak akan. Pedang akan mengajarkan segala
sesuatu. Yah, hanya jika kalian berhasil mengambil kembali pedang itu."
"Heeh..."
Cardinal terlihat kesal mendengar jawabanku dan dengan keras memukul tongkat di
tangan kanannya ke lantai.
Dua lembar kertas kulit di depan Eugeo dan aku tergulung dan menyusutpada
saat pikiran itu datang padaku, mereka sudah menjadi kue panggang yang panjang.
REKI KAWAHARA

82

SWORD ART ONLINE VOL 12 ALICIZATION RISING


By : Cardinal System

"Kalian pasti lapar setelah menggunakan kepala kalian, makanlah."


"Eh...? Kami tidak akan melupakan ritual art yang kami hafalkan kan jika kami
memakannya atau sesuatu seperti itu...?"
"Bagaimana mungkin sesuatu seperti itu bisa terjadi?"
"O-Oh, oke."
Setelah bertukar pandangan dengan Eugeo, kami mengambil kue-kue panggang itu.
Kupikir itu adalah salah satu kue sederhana yang kubeli dan makan di pasar
Centoria Pusat, yang dipanggang dari tepung terigu dengan gula yang ditaburkan,
tapi itu dipanggang dari adonan pie dan dilapisi dengan coklat putih, kue yang
benar-benar memiliki rasa-dunia-nyata. Ketika aku menggigitnya, tekstur yang
renyah dan manis membanjiri mulutku, air mataku hampir mengalir karena nostalgia
yang berlebihan.
Seolah bersaing satu sama lain, Eugeo dan aku menghabiskannya tanpa sadar dan
mengambil napas dalam-dalam sebelum mengangkat kepala kami dan bertemu
mata Cardinal, yang mengawasi kami dengan tatapan lembut.
Gadis muda bijak itu perlahan mengangguk dan berbicara.
"Sekarang...sudah saatnya bagi kita untuk mengucapkan selamat tinggal."
Ada beban berat dalam kata-kata singkatnya, aku langsung menggeleng.
"Ketika kami mencapai tujuan kami, kau bisa keluar dari sini, kan? Menyebutnya
perpisahan terlalu berlebihan..."
"Fmm, aku kira itu benar. Jika semuanya berjalan seperti yang direncanakan..."
"......"
Benar, jika kami dikalahkan oleh Integrity Knight di tengah-tengah pertempuran saat
menuju lantai atas Kathedral, Cardinal akan sekali lagi diuji kesabarannya dalam
Ruangan Perpustakaan Besar ini. Tahap percobaan beban mungkin akan tiba
sebelum dia menemukan rekan kerjasama yang lain dan Dunia Manusia akan
tenggelam dalam lautan darah dan api.
Tapi bagi orang yang mengetahui akhir tragis seperti itu, senyum Cardinal benarbenar tenang dan aku diserang oleh sensasi yang mencengkeram dadaku. Gadis itu
memberiku anggukan yang hampir tak terlihat dan dengan lembut berpaling saat aku
dengan kuat mengunyah bibirku.
"Ayo, tidak ada waktu lagi. Ikuti aku...Aku akan mengirimkan kalian dari pintu
terdekat ke kubahperalatan di lantai tiga Kathedral."

REKI KAWAHARA

83

SWORD ART ONLINE VOL 12 ALICIZATION RISING


By : Cardinal System

Bagian dari ruang tengah lantai pertama Ruangan Perpustakaan Besar hingga pintu
masuk ruangan, terhubung ke banyak pintu, itu sangat pendek.
Aku tidak melakukan apapun selain menatap punggung kecil Cardinal, saat dia
berjalan di depan, dengan Eugeo yang mengucapkan ritual art untuk full control art
di sisiku.
Aku ingin berbicara dengannya lagi. Dan aku ingin tahu lebih banyak tentang apa
yang dia rasakan dan pikirkan dalam periode waktu dua ratus tahun lebih yang telah
dia habiskan. Aku sangat ingin melakukannya, emosi itu bahkan memenuhi
tenggorokanku, tapi Cardinal melangkah tegas, tidak memaafkan sedikitpun
keraguan, dan aku tidak bisa melakukan apa-apa selain berjalan dalam diam.
Setelah menuntun kami ke ruangan besar familiar dengan banyak lorong berbaris di
tiga dindingnya, Cardinal menuju satu lorong, yang membentang dari dinding kana,
dengan cara yang sama. Dia berjalan sejauh sepuluh meter atau lebih dan saat dia
hendak mencapai satu pintu di akhir, pintu yang sederhana dan dibangun ke dalam
dinding, dia tetap berdiri dan berbalik ke arah kami.
Senyum di bibir bewarna bungan sakuranya selalu terlihat lembut. Mulutnya, yang
sepertinya mengandung semacam kepuasan, bergerak dan suara yang jelas
mengalir keluar.
"Eugeo...dan kau, Kirito. Nasib dunia ini dipercayakan kepada kalian berdua
sekarang. Apakah itu akan tertutup dalam api neraka...atau tenggelam dalam
ketiadaan mutlak, atau mungkin..."
Menatap lurus ke mataku, dia melanjutkan.
"Kalian menemukan jalan ketiga. Aku sudah menyampaikan semua yang kubisa,
mengingat semua yang kubisa. Kalian hanya harus menyusuri jalan yang kalian
yakini."
"...Terima kasih banyak, Cardinal-san. Kami pasti akan mencapai puncak
Kathedral...dan mengembalikan Alice seperti semula."
Eugeo dengan tegas berbicara dengan suara penuh tekad.
Kupikir aku seharusnya mengatakan sesuatu juga, tapi aku tidak bisa menemukan
kata-kata. Sebaliknya aku malah membungkuk dengan dalam.
Setelah Cardinal mengangguk, dia menghapus senyumnya dan memegang gagang
pintu dengan tangan kirinya.
"Nah sekarang...pergi!"
Gagang pintu berputar dan pintu terbuka lebar pada kesempatan berikutnya.
Melawan angin dingin kering yang segera bertiup denga kuat, Eugeo dan aku
melompat keluar bersamaan.
REKI KAWAHARA

84

SWORD ART ONLINE VOL 12 ALICIZATION RISING


By : Cardinal System

Setelah berjalan selama lima, enam langkah seperti itu, suara kecil yang lain datang
dari belakang. Ketika aku menoleh, hanya ada dinding marmer mengkilap dingin
yang menghalangi jalan. Pintu yang terhubung ke Ruangan Perpustakaan Besar
telah lenyap tanpa meninggalkan jejak sedikitpun.
Bab 8 - Katedral Pusat (Bulan ke-5 Kalender Dunia Manusia 380)
Bagian 1
Sungguh jarak yang sangat jauh yang aku telah berpetualang
Langit-langit yang tinggi, sejajar dengan tiang marmer, dan lantai batu mosaik indah
yang menggunakan berbagai jenis batu.
Bahkan saat dia mendapati nafasnya telah keluar saat melihat kemegahan dari
bagian dalam Katedral Pusat Gereja Axiom untuk pertama kalinya, Eugeo tidak
dapat melakukan apapun selain memikirkan itu.
Sampai sedikit lebih dari dua tahun lalu, dia mempercayai bahwa hidupnya adalah
untuk melanjutkan memotong pada pohon yang tidak dapat ditebang dengan kapak
dalam kesia-siaan. Untuk melewati harinya menenggelamkan ingatan teman masa
kecilnya yang berambut pirang, yang telah lama hilang, tanpa menikah atau memiliki
anak, sebelum memberikan sacred tasknya kepada penebang kayu berikutnya
setelah bertahun-tahun berlalu, hidup jauh di dalam hutan seperti itu, dan mendapati
Lifenya habis tanpa ada seorangpun yang menyadarinya suatu hari nanti.
Tetapi, anak muda berambut hitam yang tiba-tiba muncul di suatu hari menerobos
secara paksa pada dunia kecil yang mengurung Eugeo. Dia berhasil untuk
menebang jatuh bahkan pada penghalang mutlak yang menyegel jalan menuju
pusat, Gigas Cedar, dengan metode yang bahkan semua generasi dari penebang
kayu tidak dapat membayangkannya, saat titik penting telah mendekati Eugeo.
Untuk melanjutkan tinggal di desa kecil ini sementara memegan ingatan dari Alice.
Atau untuk memulai petualangan untuk mengembalikan Alice
Itu akan bohong untuk mengatakan bahwa dia tidak bimbang. Eugeo pertama kali
berpikir tentang keluarganya pada saat kepala desa, Gasupht, mengatakan bahwa
dia dapat memilih sacred task berikutnya pada malam festival desa.
Sampai saat itu, Eugeo selalu menyerahkan semua dari upah yang dia dapatkan
dari memotong Gigas Cedar kepada keluarganya. Pekerjaan mereka adalah
menanam gandum selama beberapa generasi, tapi ladang mereka telah terbatas,
terutama dalam beberapa tahun terakhir ini dimana pendapatan berkurang
desebabkan oleh panen buruk yang terus-menerus. Keluarga dan kakak tetuanya
mungkin tidak mengatakan itu secara langsung, tapi mereka sepertinya cenderung
mengandalkan pendapatan tetap yang Eugeo dapatkan setiap bulan.
Pendapatan sebagai penebang kayu normalnya akan menghilang dengan Gigas
Cedar tertebang. Tetapi, dia mungkin dapat menerima perlakuan istimewa dengan
mendapat area yang terkena sinar matahari yang baik yang baru saja diselesaikan,
REKI KAWAHARA

85

SWORD ART ONLINE VOL 12 ALICIZATION RISING


By : Cardinal System

bercocok tanam di tanah selatan jika dia memilih untuk menanam gandum sebagai
sacred tasknya seperti ayah dan lainnya. Saat melihat wajah keluarganya,
tercampur dengan antisipasi dan kecemasan, pada ujung dari penduduk desa yang
senang membuat kegembiraan di panggung, Eugeo terbingung.
Dia memang begitu, tapi itu hanya untuk sesaat juga. Eugeo secara paksa
menyeimbangkan skala dari reuni dengan gadis dari teman masa kecilnya dan hidup
dengan keluarganya, dan dia membuat pengakuan. Bahwa dia akan meninggalkan
desa dan menjadi swordsman.
Bahkan jika dia sudah memilih menjadi swordsman sebagai sacred task, dia masih
dapat menerima upah dari desa jika dia tinggal di Rulid dan menjadi salah satu dari
penjaganya. Tetapi, meninggalkan desa itu, pada akhirnya adalah, untuk berdiri
dengan kedua kakinya sendiri, jauh dari sisi keluarganya Uang yang Eugeo bawa
kepada keluarganya dan tanah baru yang mereka dapatkan semuanya telah
ditiadakan. Alasan kenapa dia pergi dengan terburu-buru, pada hari setelah festival,
adalah karena dia tidak dapat menahan untuk melihat wajah keluarga dan kakak
tertuanya, menekan kekecewaan dan ketidakpuasan mereka.
Ada suatu kesempatan dimana dia dapat memilih untuk memulai hidup baru dengan
keluarganya bahkan setelah berangkat dengan Kirito. Setelah berpartisipasi di
turnamen ilmu pedang yang diadakan di kota Zakkaria, Eugeo menang pada
akhirnya, dan juga Kirito, yang membuatnya mendapat hak untuk memasuki
kelompok penjaga, dan dia melakukannya. Menahan latihan keras selama setengah
tahun, mereka menerima surat rekomendasi untuk mengambil ujian masuk ke
Akademi Master Pedang Kerajaan Centoria Utara dari komandan dari kelompok
penjaga, tapi ada sebuah undangan dari komandan bersamaan dengan itu. Bahwa
rangking mereka akan naik tahun depan jika mereka tetap berada di kelompok
penjaga, dengan level skill yang mereka berdua punya, dan bahkan menjadi
komandan di masa depan bukanlah mimpi. Bagaimana nyamannya hidup yang
keluarganya akan dapatkan jika dia mendapat pendapatan tetap di Zakkaria dan
mengirim sebagian kembali ke rumahnya dengan mempercayakan itu pada gerobak
kayuh?
Tapi meski begitu, Eugeo dengan sopan menolak undangan dari komandan dan
membuat dia untuk menulis surat rekomendasi seperti yang direncanakan.
Sementara di perjalanan menuju pusat, tujuannya, atau setelah mendaftar pada
Akademi Master pedang juga, Eugeo terus membuat alasan di ujung pikirannya
sepanjang waktu. Sebagai contoh, jika dia mendapati terpilih sebagai swordsman
perwakilan akademi, mendapat kemenangan di Turnamen Persatuan Empat
Kerajaan, dan diangkat sebagai Integrity Knight yang terhormat, dia mungkin dapat
membuat keluarga dan teman-temannya untuk hidup di dalam kemewahan yang tak
terbayangkan. Atau jika dia membuat kepulanganyang menggembirakan ke desa,
memakai armor perak dan menaiki naga terbang bersama dengan Alice, orang
tuanya seharusnya memiliki kebanggaan padanya dibandingkan dengan siapapun.
Tetapi, dengan mencabut pedangnya kepada elite swordsmen-in-training, Raios
Antinous dan Humbert Zizek, dua malam lalu, Eugeo mengkhianati keluarganya
REKI KAWAHARA

86

SWORD ART ONLINE VOL 12 ALICIZATION RISING


By : Cardinal System

untuk ketiga kalinya. Setidaknya, dia mencabut kemungkinan masa depan yang
mungkin dapat dipertimbangkan untuk diangkat sebagai bangsawan kelas satu jika
keadaan memungkinkan itu...tidak, itu hanyalah pernyataan yang sedikit, dia bahkan
mencabut statusnya sebagai orang biasa dan memilih jalan sebagai kriminal yang
melanggar taboo.
Pada saat itu, Eugeo menyadari keadaan di suatu tempat di pikirannya, bahkan
ketika dia menggerakan tubuhnya yang tercampur dengan kemarahan yang luar
biasa. Jika dia hendak menebas Raios dan Humbert tepat di sini sekarang, dia akan
kehilangan segalanya dan semuanya. Eugeo mencabut pedangnya bahkan
sementara meyadari hal itu. Dia melakukan itu untuk menolong Tizei dan Ronie
yang kelihatannya hendak diperkosa di depan matanya, dia melakukun itu karena
jeadilan yang dia percaya, tapi itu bukanlah semua dari itu. Dia ingin untuk
melepaskan rasa haus darah yang merusak di dalam hatinya, dia ingin untuk
menghapus Raios dan Humbert tanpa meninggalkan satu jejakpun di belakang, dia
benar-benar memiliki keinginan buruk itu juga.
Betul-betul sekarang, sungguh jarak yang sangat jauh yang aku telah
berpetualang
Dia benar-benar membuat perubahan dari salah satu dari sedikit dua belas elite
swordsmen-in-training di akademi, ke melangkahkan kaki pada lantai di tempat
paling suci di dunia sebagai pemberontak yang membuat Gereja Axiom benar-benar
menjadi musuh.
Kabur dari pengejaran Integrity Knight pengguna panah, Eugeo telah
mengkonfirmasi keberadaan dari buku yang mencatat semua sejarah Dunia
Manusia dari gadis muda yang seharusnya adalah pemimpin tertinggi sebelumnya
dari Gereja Axiom di Ruangan Perpustakaan Besar misterius yang dia masuki, dan
membacanya seolah-olah dia terserap ke dalam itu. Karena dia ingin untuk
mengetahui, tidak peduli bagaimana. Apakah ada manusia yang pernah
mengacungkan pedang kepada gereja, bertarung dengan Integrity Knight, dan
melarikan diri di suatu tempat yang jauh setelah menyelesaikan keinginan mereka,
dalam sejarah yang panjang.
Sayangnya, dia tidak dapat menemukan satu peristiwa dari orang seperti itu.
Pengaruh dari gereja menyebar jauh dan luas, menutupi dunia, dan tidak peduli
bagaimana seriusnya perselisihan itu terjadiitu akan dengan mudah diselesaikan,
bahkan jika itu adalah masalah pada perbatasan kerajaan di antara beberapa
kerajaan. Tidak ada satupun catatan dari seseorang yang menarik pedang untuk
menyerang pada gereja dan bertarung melawan Integrity Knight di berbagai buku
sejarah, tidak peduli sekeras apapun dia mencarinya.
...Dengan kata lain, aku adalah pendosa terburuk selama tiga ratus delapan puluh
tahun semenjak Dunia Manusia telah diciptakan oleh dewi pencipta, Stacia.
Pada saat Eugeo memikirkan itu sambil menutup sampul belakang dari buku itu,
hawa dingin yang menyerupai es menyerbunya. Jika Kirito tidak datang kembali

REKI KAWAHARA

87

SWORD ART ONLINE VOL 12 ALICIZATION RISING


By : Cardinal System

dengan waktu yang tepat dan memanggilnya, dia mungkin akan terus membuat
dirinya sendiri rendah saat dia meringkuk di sana.
Eugeo telah meyakinkan dirinya berkali-kali, bahkan saat dia mendengar cerita dari
pemimpin tertinggi misterius sebelumnya dengan patnernya. Dia tidak dapat kembali
ke kehidupan sebelumnya setelah memilih untuk meninggalkan keluarganya,
menebas orang lain, dan bertarung melawan gereja. Dia tidak memiliki jalan lain
selain terus maju, tidak peduli berapa banyak darah mengotori tangannya, tidak
peduli berapa banyak dosa yang menodai jiwanya. Untuk demi satu tujuan tersisa
yang dia punya.
Untuk mengembalikan bagian ingatan yang dicuri oleh pemimpin tertinggi yang
sekarang, mengubah Integrity Knight Alice Synthesis Thirty kembali menjadi Alice
Schuberg, dan mengirim di kembali ke Desa Rulid yang dirindukannya.
Tetapi, keinginannya untuk terus hidup bersama gadis itu tidak dapat terkabul. Salah
satu dan satu-satunya tempat yang dia pikir dia bisa dapat pergi sekarang, dengan
banyak kejahatan yang dia lakukan, adalah jauh di Puncak Barisan Pegunungan,
tanah kegelapan yang mengerikan. Tapi itu akan baik-baik saja. Tidak ada apapun
yang dapat diharapkan, jika Alice dapat hidup bahagia tinggal di tempat dia lahir.
Saat Eugeo memikirkan pada tekadnya, dia menatap ke arah punggung Kirito, yang
bergerak maju di depannya.
...Jika aku mengatakan bahwa aku akan pergi ke tanah kegelapan, akankah dia ikut
bersamaku...?
Saat menanyakan pertanyaan itu tanpa mengatakan itu keluar, Eugeo memaksakan
dirinya untuk berhenti membayangkan jawaban patnernya. Memikirkan bagaimana
jalannya mungkin akan berjalan, dalam waktu dekat, berpisah dari teman berambut
hitam yang terus bersamanya, satu-satunya orang lain yang di dunia berdiri dengan
posisi yang sama sekarang, benar-benar menakutkan.
Seperti yang Cardinal katakan, koridor yang memanjang langsung dari pintu itu,
tanpa diduga pendek. Dia dengan cepat berjalan, sementara tenggelam dalam
pikirannya hanya untuk sekejap saja, itu tidak membutuhkan waktu yang lama untuk
mencapai ruangan persegi, yang luas.
Bagian tengah dari dinding bagian kanan memiliki tangga, secara mengejutkan
sangat luas, berlanjut ke atas dan ke bawah. Tinggi dari langit-langit memanjang
lebih dari delapan mel, jadi bagaimanapun juga, itu kelihatannya ada lebih dari dua
puluh langkah sampai mendekati setengah perjalanan melalui tangga.
Dan di dinding bagian kiri adalah dua pintu yang besar, di kelilingi oleh patung dari
mahluk bersayap.
Kirito berjalan di depan dengan cepat membalik telapak tangan kanannya dengan
cara itu dan menempelkannya ke dinding, jadi Eugeo mengikutinya dan

REKI KAWAHARA

88

SWORD ART ONLINE VOL 12 ALICIZATION RISING


By : Cardinal System

menyandarkan punggungnya pada pilar batu di dalam jangkauannya. Menahan


nafasnya, dia memerikasa melalui ruangan gelap, yang gelap itu.
Jika kata-kata pemimpin tertinggi sebelumnya terbukti benar, pintu besar di kiri
seharusnya adalah ruangan penyimpanan peralatan yang mereka telah cari.
Meskipun menjadi suatu tempat yang penting, ruangan yang luas itu telah sunyi
seperti kuburan, tanpa ada kehadiran dari siapapun. Bahkan cahaya Solus yang
bersinar dari tangga besar di kanan kelihatannya bewarna abu-abu gelap.
"...Tidak ada seorangpun di sekitar sini, huh..."
Saat dengan perlahan berbisik pada Kirito yang dibelakangnya, patnernya
mengangguk , dengan sedikit kekecewaan juga.
"Ini adalah ruangan penyimpanan perlatan, jadi aku merasa akan ada satu atau dua
penjaga, tapi...Aku rasa itu mungkin karena Gereja Axiom merasa tidak akan ada
seorangpun yang memasukinya untuk mencuri sejak awal..."
"Tapi mereka telah mengetahui tentang penyusupan kita, bukan? Mereka sedikit
tenang meskipun begitu."
"Mereka pasti memiliki alasan untuk seperti itu. Mereka tidak perlu untuk
menghabiskan waktu mereka untuk mencari di sekitar terhadap orang seperti kita.
Dengan kata lain, waktu berikutnya kita bertemu dengan Integrity Knight, akan ada
entah berjumlah yang sangat banyak dari mereka atau salah satu yang cukup kuat.
Ayolah, gunakan tambahan waktu ini sebanyak yang kita bisa.
Mengakhiri kata-katanya dengan hmph, mendengus, Kirito dengan cepat berlari
keluar dari dinding yang menutupinya. Eugeo mengikutinya setelah itu, melewati
ruangan luas, yang sepi.
Pintu menuju ruangan penyimpanan peralatan memiliki ukiran yang terhias dari dua
dewi, Solus dan Terraria, dan tidak memiliki kunci, tapi itu memiliki suatu kekuatan
yang membuat dia berpikir bahwa teman yang tidak dapat dimengerti itu mungkin
tidak dapat untuk membukanya, tidak peduli seberapa keras yang mereka tarik atau
dorong. Tetapi, ketika Kirito menaruh telinganya pada pintu itu untuk sebentar dan
menaruh tangannya pada gagang, menaruh sedikit kekuatan pada itu, pintu itu
terbuka dengan mudah bahwa itu dapat dikatakan mengecewakan. Engesel itu tidak
mengeluarkan suara derit.
Udara dingin, yang tebal, seperti berates-ratus tahun yang sesuai dengan
keheningan itu, menyebar keluar dari celah hitam sekitar lima puluh cen yang
terbuka dan membuat Eugeo menggigil, tapi patnernya segera memasukkan dirinya
tanpa keraguan, jadi dia dengan cepat mengikutinya di belakang. Ketika pintu besar
itu tertutup di belakang, sekeliling telah ditelan oleh kegelapan.
"System call..."

REKI KAWAHARA

89

SWORD ART ONLINE VOL 12 ALICIZATION RISING


By : Cardinal System

Ritual art yang secara insting terucap keluar dari mulutnya benar-benar sama
dengan suara Kirito, jadi dia berakhir tersenyum meskipun dalam situasi itu.
Sementara melanjutkan dengan generate luminous element, Eugeo mengingat
kembali waktu dia pergi dengan Kirito ke gua utara untuk mencari Selka. Itu sangat
susah untuk menggunakan dasar di antara dasar dari sacred arts pada saat itu dan
dia tidak dapat melakukan apapun selain membuat tongkat di tangannya dengan
cahaya lemah pada ujungnyaCahaya putih murni dari luminous element yang
muncul di atas tangannya menyingkirkan kegelapan tebal, tanpa disadari membawa
pergi suasana hati Eugeo untuk nostalgia.
"Uo..."
Saat Kirito mengeluarkan suara keheranan dari sisinya, tegukan secara bersamaan
keluar dari tenggorokan Eugeo.
Sungguh luas, Itu disebut sebagai ruang penyimpanan, jadi dia membayangkan
suatu tempat seperti ruangan penyimpanan senjata di Akademi Master Pedang, tapi
ini benar-benar tidak masuk akal. Itu hampir lebih luas dibanding dengan area dari
arena pelatihan yang besar dimana Kirito dan Uolo Levanteinn mengadakan
pertandingan mereka.
Sinar dari setiap dan semua warna memenuhi ruangan itu, dikelilingi oleh dinding
batu yang halus dari empat sisi, terpantul oleh cahaya dari luminous element yang
melayang keluar dari tangan Eugeo.
Secara sistematis terbaris pada permukaan lantai adalah armor, ditaruh pada rak
dengan bantuan patung berbentuk manusia. Sebagai tambahan untuk memiliki
armor hitam legam, armor putih murni, dan itu memiliki warna yang indah dari
perunggu kemerahan, perak kebiruan, dan emas kekuningan, itu juga termasuk dari
setiap dan semua jenis armor, dari armor ringan yang dibuat dari rantai tipis dan kulit
hingga armor berat, banyak lembaran metal yang tersusun bersama tanpa ada
satupun celah. Jumlahnya tidak kurang dari lima ratus.
Dan di dinding yang tinggi itu tergantung, sekali lagi, sebenarnya dapat disebut
setiap jenis senjata yang berada, dengan dekat digantung bersama.
Bahkan diantara pedang itu sendiri, ada yang panjang, yang pendek, bersama
dengan berbagai macam dari tebal, tipis, lurus dan melengkung juga. Sebagai
tambahan, berbagai jenis dari peralatan pertempuran dari kapak bermata satu, dan
bermata dua, lance di antara tombak panjang, palu perang, cambuk dan gada,
hingga panah yang tersusun dari lantai hingga mendekati langit-langit, jumlahnya
hampir tidak dapat dihitung, dan Eugeo tidak dapat melakukan apapun selain
membuat mulutnya terbuka lebar.
"...Solterina-senpai mungkin akan kebingungan dan pingsan jika dia datang ke sini,
huh."
Kirito akhirnya memecah keheningan dengan bisikan beberapa detik kemudian.

REKI KAWAHARA

90

SWORD ART ONLINE VOL 12 ALICIZATION RISING


By : Cardinal System

"Yeah...Hal yang sama juga berlaku untuk Gorgolosso-senpai, dia akan melempar
dirinya pada pedang besar itu dan tidak pernah meninggalkan itu jika dia melihat itu."
Bergumam kembali dengan menghela nafas, Eugeo dengan keras membiarkan
nafasnya keluar yang menolak untuk pergi. Memeriksa di dalam ruang penyimpanan
peralatan yang besar sekali lagi, dia menggelengkan kepalanya dua atau tiga kali.
"Bagaimana aku mengatakan hal ini...Apakah gereja pada akhirnya berpikir tentang
untuk memulai membangun tentaranya sendiri atau seperti itu? Integrity Knight itu
sendiri sudah lebih dari cukup, bagaimanapun juga..."
"Hmm...Untuk bertarung dengan tentara kegelapan...? Tidak, bukan karena itu... "
Ekspresi Kirito tiba-tiba menegang dan melanjutkan dengan melihat ke arah Eugeo.
"Ini untuk sebaliknya. Ini bukanlah untuk membangun tentara...tapi membuat itu
mustahil untuk membuat tentara, karena itu gereja telah mengumpulkan peralatan di
sini. Peralatan di sini mungkin semua adalah yang terkuat, pada sacred instrument
class atau suatu hal di sekitar itu. Pemimpin tertinggi, Administrator, hendak
mencegah suatu organisasi selain Gereja Axiom untuk mencegah mereka mendapat
peralatan kuat dan mendapat potensi bertarung yang tidak diperlukan."
"Eh...? Apa maksudnya dari hal itu? Tidak mungkin ada kemungkinan suatu
organisasi yang akan melawan Gereja Axiom, tidak peduli apapun jenis dari
peralatan kuat yang mereka pegang, dapat ada?"
"Dengan kata lain, salah seorang dengan paling sedikit keyakinannya di kekuasaan
gereja mungkin hanya pemimpin tertinggi yang terhormat itu sendiri."
Eugeo tidak dapat dengan segera memahami arti dari kata-kata tajam dari Kirito.
Tetapi, patnernya menepuknya di punggungnya sebelum dia dapat
merenungkannya.
"Ayolah, waktunya akan segera habis. Ayo cepat dan mendapat pedang kita
kembali."
"Ah... y-yeah. Tapi itu akan menjadi tugas yang berat untuk mencarinya dari semua
ini..."
Blue Rose Sword dan pedang hitam yang tersarung masing-masing pada sarung
kulit putih dan kulit hitam secara hati-hati, tapi banyak pedang yang sama dapat
terlihat pada dinding.
"...Bahkan jika menggunakan umbra element searching art lagi, sacred power di
area ini seharusnya telah digunakan oleh luminous elements sebelumnya.."
Ketika pada saat itu, ketika Eugeo menghela nafas sementara berpikir 'jika memang
begitu, kita seharusnya hanya menggunakan satu cahaya kecil saja', lalu Kirito tanpa
ragu berkata.
REKI KAWAHARA

91

SWORD ART ONLINE VOL 12 ALICIZATION RISING


By : Cardinal System

"Oh, aku menemukannya."


Mengangkat tangan kanannya, dia segera menunjuk sisi kiri dari pintu yang mereka
telah masuki.
"Woah...untuk memikirkan itu berada di tempat seperti ini."
Pedang putih dan hitam pada arah yang Kirito tunjuk sudah pasti adalah dua pedang
kesayangan mereka, melampaui suatu keraguan apapun, Eugeo melihat ke arah
ekspresi dari patnernya dengan terdiam kagum.
"Kirito, bagaimana kau melakukan itu bahkan tanpa menggunakan sacred arts
apapun...?"
"Aku hanya memperkirakan bahwa pedang terbaru yang dibawa ke tempat ini
mungkin ditaruh di tempat terdekat dari pintu."
Memkirkan bagaimana Kirito, yang mengungkapkan alasannya, anak-anak
normalnya akan menunjukkan senyum bangga pada saat seperti itu, dia sekarang
untuk suatu alasan menatap serius ke arah pedang hitamnya sendiri. Tapi dia lalu
dengan segera menghela nafas, mendekati dinding, dan menggenggam pedang
bersarung hitam itu setelah mencapai itu dengan tangan kanannya.
Dia terdiam untuk sesaat, seolah-olah dia ragu-ragu, tapi dia mengangkat itu dari
penahan besi tak lama kemudian. Mengikuti itu, dia mengambil Blue Rose Sword di
sampingnya dengan tangan kirinya dan melemparnya. Eugeo menangkap itu
dengan panik dan berat yang dikenalnya membuat itu diketahui pada pergelangan
tangannya.
Meskipun hanya menghabiskan beberapa hari jauh dari pedang kesayangannya,
rasa kuat dari nostalgia dan kelegaan yang bahkan mengejutkan Eugeo itu sendiri
yang mengalir di dalam dirinya dan dia dengan erat menggenggam sarungnya
dengan kedua tangannya.
Blue Rose Sword yang selalu dekat dengannya dan telah membantunya berkali-kali
bahkan semenjak Gigas Cedar telah tertebang di dekat rumahnya. Itu adalah ketika
dia telah memasuki turnamen ilmu pedang di kota Zakkaria, itu adalah ketika dia
menantang ujian pendaftaran Akademi Master Pedang, itu adalah ketika dia telah
melanggar Taboo Index dan menebas tangan Humbert.
Jika Gereja Axiom selalu mengumpulkan semua jenis dari peralatan kuat lebih dari
ratusan tahun, mereka tidak memperhatikan Blue Rose Sword ini, diletakkan
terbengkalai di gua utara, benar-benar nasib baikatau mungkin takdir. Bukti untuk
mengikuti jalan untuk mengembalikan Alice kembali pastinya bukanlah kesalahan...
"Berhenti untuk mendapati semua kegembiraan, cepatlah dan segera pakai."
Tiba-tiba mengembalikan kesadarannya pada suara Kirito, tercampur dengan tawa,
dia melihat patnernya yang sudah memasukkan sarung pedang kesayangannya
REKI KAWAHARA

92

SWORD ART ONLINE VOL 12 ALICIZATION RISING


By : Cardinal System

pada pegangan dari sabuk pedangnya. Eugeo mengikutinya sementara


menunjukkan senyum malu, mengakhiri dengan tepukan pada gagangnya dan
melihat ke arah sekitar saat dia memikirkan langkah mereka selanjutnya. Armor
yang terlihat elite berjajar pada tanah yang memiliki papan nama tergantung yang
terukir pada itu, dengan nama seperti [Senrai Armor] atau [Shinzan Kacchu] [1],
mendorong sedikit perhatian dari dirinya.
"...Apa yang akan kita lakukan Kirito? Kita mungkin akan dapat menemukan salah
satu yang ukurannya cocok dengan kita dengan sebanyak ini di sekitar, apa kau
ingin untuk meminjam suatu armor juga?"
"Naah, kita belum pernah memakai armor sebelumnya, bukan? Itu akan lebih baik
untuk tidak melakukan hal yang tidak biasa kau lakukan. Mungkin lebih baik untuk
mengambil pakaian di sebelah sana."
Melihat ke arah tempat yang patnernya tunjuk dan memang benar, dia melihat
pakaian dengan berbagai warna tersusun di bagian dalam barisan dari armor.
Melihat ke arah tubuhnya sendiri, dia menemukan bekas robekan dan terbakar pada
seragam akademi yang dia telah pakai dari dua hari yang lalu disebabkan oleh
pertarungan dan selanjutnya melarikan diri dari Knight Eldrie.
"Benar, itu kelihatannya akan menjadi tidak dapat dibedakan dari pakaian usang
cepat atau lambat jika kita terus bergerak."
Dua luminous elements melayang di atas kepala secara perlahan kehilangan
cahayanya juga. Mengusir jauh rasa penyesalannya yang masih tertinggal pada
armor, dia berlari ke bagian pakaian dan secara sembarangan mencari pada kain
yang kelihatannya berkualitas tinggi, mencari pada mantel dan celana panjang yang
cocok dengan tubuhnya. Membalikkan punggung mereka satu sama lain, mereka
dengan cepat berganti.
Menaruh tangannya melalui lengan dari baju berwarna biru yang benar-benar mirip
dengan seragam akademinya, Eugeo terkejut oleh tekstur dari kelembutannya.
Ketika dia membalikkan tubuhnya setelah berganti, dia melihat Kirito memiliki
pemikiran yang sama, mengelus kain hitam dengan kedua tangannya.
"...Pakaian ini pasti memiliki sedikit cerita darinya yang dapat untuk dicertiakan. Itu
akan baik jika itu dapat menghentikan serangan dari Integrity Knight meskipun
sedikit, bagaimanapun juga."
"Sekarang itu berharap terlalu banyak."
Setelah tertawa sedikit pada kata-kata aneh dari patenrnya, ekspresi Eugeo menjadi
tegang.
"Jadi sekarang...Bolehkan kita segera pergi?"
"Yeah...Aku rasa begitu."

REKI KAWAHARA

93

SWORD ART ONLINE VOL 12 ALICIZATION RISING


By : Cardinal System

Menukar komentar singkat, mereka kembali menuju pintu masuk.


Hal ini berjalan sangat bagus hingga sejauh ini yang dapat dikatakan
mengecewakan, tapi itu tidak akan bertahan seperti itu. Mari melanjtukan dengan
meningkatkan kewaspadaan kitamereka dengan dalam, mengangguk diam
bersamaan termasuk menyadari fakta itu, Eugeo memegang ganggang kanan dari
pintu dan Kirito, ganggang kiri.
Dengan pelan membuka pintu bersamaan, celah itu melebar dengan hati-hati
Do-ka-ka-ka! Suara itu terdengar hampir bersamaan dengan panah besi yang tak
terhitung jumlahnya yang menembus permukaan dari pintu tebal itu.

REKI KAWAHARA

94

SWORD ART ONLINE VOL 12 ALICIZATION RISING


By : Cardinal System

"Uwah!"
REKI KAWAHARA

95

SWORD ART ONLINE VOL 12 ALICIZATION RISING


By : Cardinal System

"Owah!?"
Seorang knight yang dikenalnya dengan armor berwarna merah berdiri di tangga
masuk yang besar, jauh pada sisi yang berlawanan dari ruangan persegi
memanjang dari pintu masuk, dimulai dari anak panah tajam yang baru dipasang
pada busur panjang dengan tinggi yang hampir sama. Lebih jauh lagi, itu berjumlah
empat pada waktu yang bersamaan. Tidak ada kesalahan bahwa itu adalah Integrity
Knight yang sama dengan knight yang mengendarai naga terbang di taman mawar.
Jarak di antara kita kira-kira tiga puluh mel, huh? Pedang pastinya tidak akan
sampai, tapi itu sepertinya akan menjadi jarak sempurna untuk pemanah ahli. Dan
kita mungkin tidak akan memiliki waktu untuk mencabut pedang dari pinggang kita
dari postur jatuh yang buruk ini, lupakan untuk berdiri dan berlindung pada dinding.
Karena itulah aku mengatakan bahwa kita seharusnya mengenakan armor! Itu akan
jauh lebih baik jika kita memiliki perisai!
Eugeo meneriakkan itu di dalam hatinya saat knight itu mulai menarik tali dari busur
panjang itu pada waktu yang hampir bersamaan.
Dengan keadaan seperti mereka sekarang, aku tidak memiliki pilihan selain
menyerah untuk menghindar tanpa mendapat luka dan menggunakan semua yang
aku punya untuk menghindari luka fataltidak, luka parah yang membuatku tidak
bisa bergerak setidaknya.
Eugeo membuka lebar matanya dan menatap pada empat anak panah yang tajam.
Anak panah kusam berwarna perak itu tidak dibidik pada jantung mereka, tapi kaki
mereka. Itu seperti yang Cardinal katakan, perintah yang diberikan pada knight itu
kelihatannya bukan untuk membunuh kita, tapi untuk menangkap kita. Tapi pada
keadaan sekarang, jika tertangkap pada dasarnya sama dengan terbunuh.
Integrity Knight itu menarik keras tali busurnya hingga batasnya.
Pada saat keadaan menjadi tenang, dimana semua gerakan kelihatannya akan
berhenti
Suara tegang Kirito menembus melalui keheningan itu.
"Burst element!"
Eugeo tidak dapat dengan segera menangkap apa yang patnernya katakan saat itu
terlalu cepat. Dia mengerti artinya hanya setelah fenomena itu terjadi.
Cahaya terang berwarna putih tiba-tiba bersinar di pandangannya.
Sebuah cahaya yang kuat, seolah-olah Solus telah turun. Itu hanya art sederhana
yang hanya melepaskan luminous element, salah satu dari elements yang
menjadi salah satu dari elemental sacred arts, tapi Kirito tidak mengatakan upacara
art untuk menciptakan elements. Kapan dia melakukannya...
REKI KAWAHARA

96

SWORD ART ONLINE VOL 12 ALICIZATION RISING


By : Cardinal System

Tidak, ada satu element. Ada luminous elements, melayang di tengah udara,
dipanggil oleh mereka berdua untuk menerangi ruangan penyimpanan sepuluh
menit yang lalu, bukan? Element itu dibiarkan untuk bersiap pada upacara art
berikutnya. Kirito memberikan perintah pada element yang melayang di atas
kepalanya untuk bebas dan menghasilkan cahaya yang terang sekali.
Ada juga ketika dia melempar pecahan gelas yang dia ambil pada pertarungan
dengan Eldrie juga, aku sama sekali bukan tandingannya dalam bertarung dengan
menggunakan item yang tersebar di sekitar seperti biasanya...
Sementara memikirkan tentang hal seperti itu, Eugeo mengumpulkan kekuatan pada
kakinya di dalam cahaya putih dan melompat ke kanan dengan semua kekuatannya.
Dia segera mendengar suara keras dari panah besi yang menembus pada lantai
batu, datang dari dimana dia berada beberapa detik lalu. Itu akan lebih baik untuk
berlindung pada dinding untuk pertama-tama, setelah menghindari tembakan
langsungatau seperti itu yang dia pikirkan, ketika teriakan rendah Kirito mencapai
telinganya.
"Maju!"
Mengerti tujuan patnernya dalam sekejap, Eugeo menghentakkan kakinya di tanah
sekali lagi. Tidak miring ke kanan, melainkan lurus ke depan.
Ledakan luminous element dari atas kepala, di belakang mereka berdua, yang
berarti Kirito dan Eugeo tidak menghadap sumber cahaya secara langsung, tapi
mata Integrity Knight itu seharusnya melihat cahaya itu secara langsung. Tidak ada
keraguan bahwa pandangannya seharusnya akan menghilang untuk beberapa detik.
Kemampuan serangan langsung dari luminous element sangatlah rendah
dibandingkan dengan thermal dan cryogenic elements, dan kebanyakan justru
digunakan untuk healing arts, tapi jika seseorang hendak membuat senjata dari
cahaya tersebut, itu memiliki kemampuan meyakinkan untuk menyilaukan mata dan
sangat mengagumkan. Karena itu, itu sangat baik untuk mempersiapkan element
dengan tipe berlawanan, umbra element, untuk demi menetralkan upacara art
tersebut ketika musuh menciptakan luminous element saat pertarungan, ini bahkan
diajar dalam pelajaran akademi.
Tidak ada kemungkinan seorang Integrity Knight, berdiri di puncak dari semua
swordsman dan pengguna art, tidak pernah mendengar pengetahuan umum seperti
itu, yang berarti memanggil keluar luminous element lagi dan menyilaukan dia tidak
akan bekerja untuk kedua kalinya. Ini adalah kesempatan pertama dan terakhir
untuk mempersempit jarak dari pemanah musuh.
Kecepatan analisis dari situasi dan pemilihan aksi juga salah satu dari poin utama
dari Aincrad-style, atau seperti itu yang Kirito katakan pada Eugeo berkali-kali. Cara
berpikir dari itu sama sekali berbeda dengan High Norkia-style yang menekankan
pada kehalusan dan kekuaatan di gerakannya. Dan jimat untuk menenangkan

REKI KAWAHARA

97

SWORD ART ONLINE VOL 12 ALICIZATION RISING


By : Cardinal System

pikiran seseorang dan menaruh itu dalam praktek, bahkan di tengah-tengah


pertarungan adalah stay cool.
Selangkah di belakang patnernya dari mengikuti penggunaan dari luminous element,
Eugeo dengan tergesa-gesa mengejar langkah kaki di depannya. Dia menarik Blue
Rose Sword dari pinggang kirinya saat dia berlari.
Setelah menyelesaikan tujuannya, luminous element itu segera menghilang setelah
itu, dan dunia mendapatkan warna dan bentuknya. Keduanya telah berlari di
ruangan luas dari ruangan penyimpanan peralatan. Memastikan dengan kedua mata
terbuka lebar, Integrity Knight itu dapat terlihat berdiri dua puluh langkah dari tangga
di depan.
Seperti yang diprediksikan, itu kelihatannya penglihatan knight itu terganggu.
Tubuhnya terhuyung dengan tangan kanannya melindungi wajahnya di dalam helm
berwarna perunggu.
Itu benar-benar keberuntungan bahwa tidak seperti Eldrie, Integrity Knight di depan
mereka tidak memiliki pedang di pinggangnya. Dia memiliki rasa percaya diri yang
besar, tidak membawa apapun selain satu busur panjang ketika mengambil
pertarungan di dalam ruangan. Dia pasti telah yakin bahwa dia telah menembak
pada kaki mereka berdua sebelum mereka dapat mendekat.
Pikiran Eugeo sangat tenang, tapi meski begitu, dia tidak dapat menahan api
kemarahannya, dengan lemah berpengaruh di kesadarannya.
Integrity Knight, kau juga sama dengan Raios dan Humbert. Kau angkuh,
sombong dan mempercayai dirimu sendiri bahwa kau selalu benar. Kau yakin bahwa
kau adalah, penjelmaan dari keadilan, bahwa benar-benar tidak memiliki
kemungkinan kalah.
Tapi itu hanya kesombonganmu. Tunggu saja, aku akan...membuktikannya
kepada kau dalam sekejap!!
Didorong oleh emsoi yang tidak dikenalnya, Eugeo menyerbu menuju tangga besar.
Itu setelah melewati dua langkah pertama, saat kaki kanannya mencapai yang
ketiga.
Knight itu, berdiri di ujung tangga sedikit lebih banyak sepuluh langkah lebih jauh,
melepaskan tangan kanannya dari wajah yang dilindunginya, membalik itu menuju
punggungnya, dan menarik keluar panah besi dari tempat anak panah. Setiap dari
yang tersisa, semuanya pada waktu yang sama.
Sejumlah banyak anak panah dengan cepat ada di tangan kanannya yang diambil
dari punggungnya yang berjumlah setidaknya tiga puluh tidak peduli bagaimana
seseorang melihat itu. Bahkan tanpa memberikan waktu yang cukup untuk
mempertanyakan apa yang dia telah rencanakan, knight itu menembak seluruh anak
panahnya dari tali busur yang dipegang secara horizontal dengan tangan kirinya.

REKI KAWAHARA

98

SWORD ART ONLINE VOL 12 ALICIZATION RISING


By : Cardinal System

"Apa..."
Berhenti dengan kakinya pada langkah ketiga di tangga besar itu, Eugeo menahan
nafasnya. Seharusnya tidak ada cara satu tali busur yang tipi situ dapat untuk
menembak tiga puluh anak panah secara bersamaan.
Suara deritan, logam mencapai telinganya. Sesuatu yang dingin mengalir di
punggungnya saat menyadari bahwa itu adalah anak panah besi yang bersuara saat
itu menahan genggaman kuat.
Itu kelihatannya Kirito, yang berhenti di kanan, telah mengetahui maksud dari knight
itu juga. Itu dapat dikatakan sebagai kesalahan yang dibuat karena putus asa,
atau
Suara keras yang semakin meningkat semakin terdengar, tali busur itu telah ditarik
secara keras.
"Lompat kembali menuju kiri!"
Kirito berteriak.
Binn! Udara bergetar, dan segera diikuti oleh dengan suara deritan saat tali busur itu
rusak di bawah tekanan.
Tapi setiap salah satu dari tiga puluh anak panah telah tertembak dengan pola
lingkaran, tertembak ke bawah pada mereka sebagai serangan mematikan, badai
berwarna perak.
Eugeo menghentakkan kakinya di tangga dengan suatu kekuatan yang membuat dia
berpikir bahwa kaki kanannya retak, melemparkan tubuhya ke arah kirir. Dia
menempatkan Blue Rose Sword persis di tengah-tengah tubuhnya, melindungi
tubuhnya.
Mereka berdua pastinya akan mendapati tubuh mereka penuh dengan lubang jika
knight itu tidak memiliki masalah dengan penglihatannya. Satu anak panah
mengenai Blue Rose Sword dan telah dipantulkan dengan suara keras. Satu
tertambak melewati bagian kanan dari celana Eugeo, satu membuat luka kecil pada
paha kirinya, dan satu menggores pipi kirinya, menggores beberapa helai rambut.
Dengan keras jatuh di tanag, dengan bahu pertama, rasa takut membuat Eugeo
menggeretakkan giginya saat dia melihat ke bawah tubuhnya. Setelah
mengkonfirmasi beberapa luka yang tidak parah, dia membalikkan wajahnya menuju
Kirito yang melompat ke arah kanan.
"Kirito! Apa kau baik-baik saja?!"
Patner berambut hitamnya dengan pelan mengangguk dengan ekspresi yang
menjadi kaku seperti yang diduga pada teriakan seraknya.

REKI KAWAHARA

99

SWORD ART ONLINE VOL 12 ALICIZATION RISING


By : Cardinal System

"En...Entah bagaimana. Kelihatannya itu menembus melalui di antara celah jari


kakiku."
Dia melihat anak panah yang tertusuk pada ujung dari sepatu kiri Kirito, menusuk
pada ujung sepatunya, ketika dia melihatnya. Sementara berterima kasih pada
kecepatan reaksi patnernya dan keberuntungan yang baik, Eugeo mengambil nafas
yang dalam.
"...Itu sangat berbahaya..."
Dia berguman saat dia mendorong tubuh kakunya untuk berdiri.
Ketika dia melihat ke atas pada puncak tangga itu, Integrity Knight benar-benar
berhenti bergerak kali ini juga. Tempat anak panah di punggungnya telah kosong,
dan tali busur besarnya juga, telah rusak dan tergantung keluar. Inilah yang benar
benar apa yang dimaksud dengan kehabisan pilihan, dengan busurnya rusak dan
anak panahnya habis. Tapi lawannya adalah Integrity Knight, jadi itu tidak dapat
diterima untuk menurunkan pertahanan, tidak perlu dibilang ini bukanlah situasi
untuk kasihan.
"...Ayo maju."
Patnernya memperlihatkan panggilan tenang dan Eugeo menapakkan kakinya pada
lantai sekali lagi.
Tapi Kirito menginstruksikan Eugeo, dengan tangan kirinya yang masih memegang
anak panah yang hendak dicabut dari sepatunya.
"Tunggu..Knight itu mengucapkan sebuah..."
Eugeo menajamkan pendengaran telinganya dengan kebingungan. Selama mereka
tidak berada dalam jarak dimana mereka dapat menebas musuh dengan satu
serangan, itu sangat penting untuk menciptakan element yang berlawanan ketika dia
mulai mengucapkan upacara sacred art. Dia berfokus pada suara, yang diucapkan
dengan cara yang keras, diucapkan dari dalam helm Integrity Knight. Dia
mengucapkannya agak cepat, tapi dia dapat menangkap itu entah bagaimana,
mungkin karena dia telah belajar di ruangan perpustakaan itu.
Tetapi, setiap dan semua kata di upacara itu terdengar baru di telinganya. Dia tidak
dapat langkah perlawanan tanpa kata yang memasukkan generate, yang
menentukan tipe dari element.
"Sial, itu..."
Pada saat itu, suara Kirito keluar dengan nafas tertahan.
"Ini bukanlah serangan elemental. Ini adalah armament full control art."

REKI KAWAHARA

100

SWORD ART ONLINE VOL 12 ALICIZATION RISING


By : Cardinal System

Sebelum kata-kata tegang itu dapat berakhir, Integrity Knight meneriakkan kalimat
terakhir dengan jelas.
"Enhance armament!"
Dengan suara 'po', api orange telah muncul di tali busur yang putus menjadi dua dan
tergantung di ujung. Api yang memusnahkan tali busur dalam sekejap mata dan lalu
sesuatu terjadi pada saat itu mencapai kedua ujung dari busur besar.
Api gelap yang terbakar muncul dari seluruh busur tembaga.
Sebuah api yang kelihatannya cukup untuk membakar kulit seseorang menyebar
menuju bawah tangga dan Eugeo secara insting melindungi wajahnya. Integrity
Knight yang berdiri di puncak tangga terbungkus api yang keluar dari busur di sekitar
seluruh tubuhnya, seolah-olah dia telah terbakar.
Eugeo terbingung pada apa yang harus diperbuat, dengan perkembangan yang
benar-benar tak terduga. Haruskah aku menyimpulkan knight itu sudah tidak
memiliki kemampuan menyerang lagi bahkan setelah menggunakan full control art,
karena anak panah itu telah habis, dan menyerbu? Atau mungkin knight itu
menghabiskan anak panah pada serangan beberapa saat yang lalu karena itu tidak
lagi dibutuhkan dalam full control state?
Memikirkan bagaimana patnernya melihat itu, dia mengambil pandangan sekilas di
sisinya dan melihat Kirito menatap itu dengan takjup, bahkan dengan senyuman
samar-samar di mulutnya seperti anak kecil, tidak segera mundur maupun
menyerbu.
"Sekarang ini benar-benar mengagumkan...Aku ingin tahu darimana asal dari busur
itu."
"Ini bukanlah waktu untuk mengaguminya."
Dia merasa seperti ingin menepuk bahu Kirito diluar kebiasaannya, tapi dia
menahan itu dan melihat ke arah knight itu sekali lagi. Mereka dapat menggunakan
full control art yang mereka baru saja pelajari juga, untuk menghadapi dengan
upacara art musuh, tapi tidak ada keraguan bahwa di sisi lain tidak akan
mengizinkannya. Itu sudah pasti mereka akan diserang sebelum mereka dapat
menyelesaikannya mengucapkan upacara art yang panjang. Jika mereka hendak
memaksa untuk menggunakannya, mereka tidak mungkin untuk dapat
menyelesaikannya tepat waktu kecuali mereka mulai mengucapkannya bersamaan
dengan musuh.
Dengan hal yang berkembang sejauh ini, tidak ada yang dapat dilakukan selain
untuk beradaptasi dengan pergerakan musuh, Eugeo telah meyakinkan dirinya
untuk yang terburuk, tapi kelihatannya Integrity Knight bermaskud untuk berhenti
sejenak juga, menaikkan penutup helm tersebut dengan tangan kanannya
sementara busur yang terbakar itu masih tersisa di tangan kirinya.

REKI KAWAHARA

101

SWORD ART ONLINE VOL 12 ALICIZATION RISING


By : Cardinal System

Wajahnya tidak terlihat, tenggelam didalam bayangan yang dibuat oleh api, tapi
Eugeo memahami sinar kuat di matanya yang benar-benar mengingatkannya pada
anak panah besi. Suara yang dikeluarkannya, juga, membawa gema seperti mesin
yang membuat itu tidak telihat seperti manusia.
"Ini benar-benar sudah dua tahun semenjak aku terbungkus api dari Conflagrant
Flame Bow dalam kondisi seperti ini. Aku mengerti, itu kelihatannya bahwa kalian
memiliki kemampuan untuk bertukar serangan dengan Knight Eldrie Synthesis
Thirty-one, kriminal. Tetapi, itu membuatmu lebih tidak dapat dimaafkan. Untuk tidak
melakukan pertarungan adil dan baik di antara knight, tapi untuk menipu Thirty-one
melalui darkness arts yang mengerikan itu!"
"Dar... darkness arts, kau bilang?"
Kirito berbicara dari sisinya, seolah-olah dia telah terkejut. Eugeo kehilangan
nafasnya untuk sesaat, juga, lalu dengan cepat menggelengkan kepalanya saat dia
berteriak.
"Ti...Tidak seperti itu, kita tidak pernah menggunakan darkness arts atau sesuatu
seperti itu! Kita hanya berbicara tentang Eldrie-san sebelum dia menjadi Integrity
Knight dan..."
"Apa, sebelum dia menjadi Integrity Knight!? Kita Integrity Knight tidak memiliki masa
lalu dari diri kita! Kita selalu menjadi Integrity Knight yang terhormat dari semenjak
kita telah dipanggil dari Celestial World!!"
Kata-kata kemarahan, seperti baja membuat tangga besar itu bergetar dan
menghilangkan nafas Eugeo.
Menurut gadis itu, Cardinal, semua Integrity Knight memiliki ingatan mereka telah
disegel sebelum menjadi salah satunya. Dengan kata lain, knight merah dihadapan
matanya, juga, hanya mempercayai secara menyeluruh bahwa dia telah dipanggil
dari Celestial World.
Itu kelihatannya mungkin untuk membuat Integrity Knight menjadi gelisah jika
ingatan asli mereka, yang dihalangi oleh objek yang disebut piety module, hendak
didorong, tapi itu mustahil ketika dia bahkan tidak megetahui dari nama musuhnya.
Singkatnya, dia tidak dapat dihentikan dengan metode sama yang digunakan pada
kasus Eldrie.
Knight itu mengeluarkan suara bergemuruh dengan ketinggian yang memuncak di
tengah-tengah percikan api tanpa batas menyebar dari busur besar.
"Aku tidak akan mengubah kalian menjadi abu karena aku telah diperintah untuk
menangkap kalian hidup-hidup, tapi persiapkan diri kalian untuk mendapati tangan
kalian terbakar dengan Conflagrant Flame Bow yang telah dilepas seperti yang kau
lihat! Cobalah semua yang kau bisa, untuk melihat apakah pedang jelek itu mampu
untuk menyelinap melalui api penghukuman ini dan mencapaiku!!"

REKI KAWAHARA

102

SWORD ART ONLINE VOL 12 ALICIZATION RISING


By : Cardinal System

Knight itu menaruh tangan kanannya kurang lebih dimana busur itu, diangakt tinggi,
yang awalnya memiliki talinya. Bahkan sebelum memberikan waktu untuk
memikirkan apa sikap dari ujung jarinya yang dilakukan, seperti menggenggam pada
sesuatu, yang berarti
Api kuat melonjak keluar di depan busur dan berubah menjadi satu anak panah
dalam sekejap. Punggung Eugeo menjadi kaku saat merasakan dengan jelas jumlah
kekuatan yang absurd di dalam anak panah yang bersinar terang.
"Kurasa bukan lagi masalah untuk memutuskan tali busurnya dan menghabiskan
anak panahnya."
Suara Kirito dengan erangan pelan di sisinya, jadi dia mengumpulkan kekuatan pada
mulutnya yang kelihatannya itu seperti hendak bergetar dan dengan cepat
menjawab.
"Ada rencana?"
"Dia tidak dapat menembak berkali-kali secara berturut-turut, itu adalah perkiraanku.
Aku akan menghentikan serangan pertamanya entah bagaimana, jadi kau dapat
pergi untuk menebasnya."
"Perkiraan, hei..."
Dengan kata lain, itu berarti semuanya akan berakhir jika panah api itu dapat
ditembak secara beruntun. Tetapi, bahkan jika itu adalah satu tembakan, itu sudah
cukup untuk membukti bahwa itu memiliki kemampuan yang cukup untuk
membunuh dalam satu serangan, bukan? Keraguan bagaimana Kirito akan bertahan
pada serangan seperti itu meningkat, tapi Eugeo mengangkat bahunya dan
mengangguk.
"Aku mengerti."
Kirito mungkin akan menghentikannya jika dia mengatakan dia bisa. Ini jauh lebih
realistik ketika dibandingkan dengan keabsurdan dari dia menebang Gigas Cedar
ketika dia mengatakan dia akan melakukannya.
Mungkin karena mereka berdua telah memikirkannya, kembali ke posisi dengan
pedang mereka masing-masing yang telah siap, saat mempersiapkan diri mereka
untuk yang terburuk, Integrity Knight itu mulai menarik tali tak terlihat dengan udara
yang tenang.
Panas yang mengusap pipi Eugeo menguat lebih jauh lagi. Api yang dikeluarkan dari
busur besar, yang kelihatannya bernama Conflagrant Flame Bow, telah mencapai
langit-langit puncak tangga dan telah membakar marmer hitam.
Kirito bergerak tanpa peringatan.

REKI KAWAHARA

103

SWORD ART ONLINE VOL 12 ALICIZATION RISING


By : Cardinal System

Dengan tanpa teriakan bertarung, atau hentakkan kaki pada tanah, dia menerjang
maju seperti daun dari pohon yang disapu oleh arus air yang cepat. Beberapa detik
kemudian, Eugeo mengikuti di belakang dengan tidak tenang.
Hanya samar-samar, cahaya biru bersinar melalui tangan patnernya yang
digenggam longgar saat dia berlari ke atas anak tangga, tapi Eugeo masih
menyadarinya. Dia mungkin telah menciptakan itu secara rahasia sementara knight
itu mengatakan pidatonya, dan dia tidak memiliki keraguan bahwa sinar itu
dikeluarkan oleh cryogenic elements.
Knight itu akhirnya menarik busur besar itu hingga batasnya ketika mereka
mendekat setengah perjalanan dari dua puluh langkah menuju tangga.
Upacara art dengan cepat keluar dari mulut Kirito pada saat yang sama.
"Form element, shield shape! Discharge!"
Jumlah dari element yang berbaris dan tertembak maju dari tangan kirinya, yang
dengan tajam keluar, adalah batas maksimum secara bersamaan untuk satu tangan
adalah, lima. Titik biru dari cahaya sukses berubah menjadi, perisai lingkaran, besar
dimulai dengan bagian yang utama, dan menciptakan pengahalang tebal diantara
Kirito dan Integrity Knight.
Suara keras keluar dari mulut knight itu untuk ketiga kalinya ketika dia melihat itu.
"Jangan membuatku tertawa!Tembuslah ke dalam itu!!"
Api besar yang terkumpul itu, anak panah api itutidak, itu akan jauh lebih tepat
untuk menyebut itu tombak api untuk sekarang, ditembak dengan hentakan,
raungannya membawa pikiran kepada nafas api naga.
Tombak api yang hendak menyentuh dengan perisai es yang Kirito telah ciptakan
setelah sesaat terbang.
Perisai pertama tersebar pada saat sementara seperti itu, pecahannya dengan
segera berubah menjadi uap air juga.
Perisai kedua dan ketiga, juga, telah ditembus sebelum suara pecah mencapai
telinganya.
Perisai keempat memiliki intinya, dimana anak panah itu mengenainya,
membengkok ke dalam, tapi seperti yang diduga, itu tidaklah cukup dan tersebar.
Melihat ke arah perisai terakhir, tombak api yang mendekat menuju mata dan
hidungnya mewarnai pandangannya dengan merah terang.
Tapi meski begitu, Eugeo tidak memperlambat kecepatannya dan terus berlari ke
atas tangga. Dia tidak dapat membiarkan patnernya, tepan di depan matanya,
menyerang maju secara sendirian.

REKI KAWAHARA

104

SWORD ART ONLINE VOL 12 ALICIZATION RISING


By : Cardinal System

Eugeo menggeretakkan giginya dan menangkap pandangan dari tombak api yang
bertabrakan dengan perisai kelima di depan, akhirnya kehilangan sejumlah
dorongannya, tanpa memperhatikan bagaimana sedikit pengurangannya. Percikan
api dengan keras tersebar ketika tidak dapat untuk untuk menjebol penghalang yang
awalnya dari atribut elemental yang berlawanan.
"!?"
Mata Eugeo dengan cepat terbuka lebar pada saat itu. Itu kelihatannya tombak yang
terbakar jauh di dinding es semi transparan mengganti bentuknya dalam sekejap.
Bentuk, dengan paruh terbuka lebar dan sayap yang terentang, yang sebetulnya
hampir sama dengan burung pemangsa...
Tapi bahkan tanpa memberikan kesempatan untuk Eugeo mengedipkan mata, tak
terhitung retakan dari permukaan perisai terakhir dan itu hancur berkeping-keping.
Udara panas yang menolak dia bahkan dari bernafas lalu segera turun. Tombak api,
tidak, burung api yang telah menembus setiap penghalang membuat serangan keras
seolah-olah hendak membakar Kirito di dalam apinya juga.
"Uooooh!!"
Itu adalah ketika teriakan bersemangat akhirnya keluar dari mulut Kirito. Dia dengan
tajam menusuk pedang hitamnya yang dipegang di tangan kanannya ke depan.
Dia tidak akan mencoba untuk menebas burung besar itu, bukan, Eugeo bertanyatanya. Tetapi.
Pedang Kirito memanjang lurus ke depan meniru busur yang tak terbayangkan. Itu
berputar seperti kincir angin, bergerak secepat kilat dengan lima jari yang bersinar
itu berperan sebagai titik tumpuan.
Tapi kecepatannya benar-benar luar biasa. Itu tidak diketahui bagaimana
sebenarnya jari itu bergerak, pedang itu berputar dengan kecepatan yang lebih dari
mata yang dapat ikuti, seolah-olah perisai hitam semi transparan telah membuat
kemunculannya.
Burung api itu telah menyentuh dengan perisai keenam.
Dowaa!! Suara bergemuruh itu mungkin adalah teriakan kemarahan dari burung
besar itu
Api berbahaya yang telah menghancurkan pada lima dinding es telah terpotong
menjadi ribuan bagian oleh putaran pedang itu, menyebarkan itu menjauh dengan
cara memutar. Tapi beberapa diantara itu menyelimuti tubuh Kirito, menyebabkan
satu ledakan kecil setelah ledakan lainnya.
Melihat tubuh patnernya hendak terlempar ke udara seolah-olah itu hendak dipukul
mundur, Eugeo berteriak.
REKI KAWAHARA

105

SWORD ART ONLINE VOL 12 ALICIZATION RISING


By : Cardinal System

"Kirito!!"
Bahkan sementara dia ditelan oleh percikan api tanpa akhir, Kirito berteriak kembali
dari udara.
"Jangan berhenti, Eugeo!!"
Menghilangkan keraguannya sesaat, Eugeo menatap maju. Kirito tidak akan
berhenti dan membiarkan kesempatan sekali dalam seumur hidup kabur di situasi
ini. Dia telah menyelesaikan apa yang dia katakan dia bisa. Jadi dia pastinya harus
memenuhi sisinya untuk menebas.
Melewati patnernya, saat dia terjatuh ke arah kanan, Eugeo melompat pada langkah
yang tersisa.
Menebas pada sisa dari api yang melayang di udara dalam satu serangan, puncak
tangga dimana knight itu berdiri dapat dikatakan hampir mendekati tepat
dihadapannya.

REKI KAWAHARA

106

SWORD ART ONLINE VOL 12 ALICIZATION RISING


By : Cardinal System

REKI KAWAHARA

107

SWORD ART ONLINE VOL 12 ALICIZATION RISING


By : Cardinal System

Itu pasti telah melebihi dugaan dari Integrity Knight itu juga, untuk sebuah serangan,
yang mengambil semua kekuatannya dari armament full control art, untuk ditahan
tanpa menimbulkan luka apapun. Wajah sebenarnya masih tidak dapat terlihat dari
jarak ini, tapi dia merasa tanda keterkejutan dari dalam helmnya. Tidak ada waktu
yang cukup untuk menarik busur dan menembak tembakan lainnya. Selama dia
tidak dilengkapi dengan pedang, dengan membiarkan dia mendekatkan jaraknya
-Ini kekalahanmu!
Eugeo mengangkat tinggi Blue Rose Sword sementara memproyeksikan teriakan
diam itu.
"Jangan meremehkan aku, kriminal!!"
Knight itu berteriak seolah-olah dia mendengar pikiran Eugeo.
Jejak dari keterkejutannya menghilang dalam sekejap dan sebuah semangat
bertarung yang kuat menyelimuti armor berat perunggu itu. Tangan kanan yang
memegang busur besar yang terbakar itu telah diangkat tinggi, di atas kepala dan
api mengerikan itu terkumpul di tangannya sekali lagi.
"Doaah!!"
Bersamaan dengan teriakan yang berdesir di udara yang panas, tangan kiri knight
itu diacungkan dalam garis lurus.
Sekarang apa!?
Dia telah melancarkan itu untuk serangan, tapi pikiran itu terlintas jauh di dalam
pikirannya untuk sekejap.
Normalnya memikirkan tentang itu, baik jarak dan kekuatan akan jauh lebih tinggi di
sisi ini, ketika membandingkan pedang dan pukulan. Tapi di sisi lain telah berdiri di
posisi yang menguntungkan. Akankah Blue Rose Sword yang relatif tipis dapat
untuk mendorong kembali tinju yang dilepaskan dari Integrity Knight yang tidak
hanya tinggi, tapi memiliki keuntungan dari tiga langkah lebih tinggi juga? Akankah
dia menghindar dan menyerang lagi setelah menaiki tangga hingga puncak tangga?
Tidak
Kirito, knight dari Aincrad-style yang merupakan guru Eugeo dan juga teman
terdekatnya, pernah sekali mengatakan ini.
Di dunia ini, apa yang penting adalah untuk menaruh sesuatu pada pedangmu.
Kau adalah seseorang yang mencari apa yang hendak kau taruh pada pedangmu.
Itu sama dengan seseorang yang mengajar Eugeo, Gorgolosso-senpai, seseorang
yang mengajar Kirito, Solterina-senpai, dan bahkan bangsawan yang sombong dan
REKI KAWAHARA

108

SWORD ART ONLINE VOL 12 ALICIZATION RISING


By : Cardinal System

juga tidak terhormat, Raios dan Humbert, mereka memiliki sesuatu yang
memberikan kekuatan pada pedang. Tapi Eugeo secara pribadi merasa dia masih
mencari untuk itu. Latihan sehari-harinya melebihi dibandingkan dengan siapapun
dan dia mengerti berbagai secret moves, tapi dia masih harus menemukan sesuatu
untuk diberikan pada pedangnya. Itu mungkin bahkan sesuatu yang dia bahkan tidak
akan dapat temukan untuk selama-lamanya, sebagai seseorang yang tidak terlahir
sebagai swordsman.
Meski begitu. Setidaknya, dia tidak dapat menyerah pada kekuatan Integrity Knight
ini dan menarik pedangnya kembali untuk waktu yang penting ini. Setelah semua,
waktunya untuk meningkatkan dengan berlatih pedang terus menerus telah berakhir.
Eugeo memiliki tujuan tetap sekarang. Untuk mengembalikan Alice, yang diubah
menjadi Integrity Knight dengan ingatannya yang telah diambil.
Alice.
Ya, itu semua yang terpenting. Dia tidak dapat melakukan apapun selain melihat
saat teman masa kecilnya diambil oleh Integrity Knight pada musim panas delapan
tahun lalu, kali ini, dia pasti akan menyelamatkannya. Keahliaannya di ilmu pedang,
pengetahuan di sacred arts, mempoles semua itu hanya untuk tujuan itu.
Tolong, pinjamkan aku kekuatanmu. Aku masih tidak berpengalaman dan
mungkin tidak bisa menjadi pemilik yang pantas untuk pedang terkenal seperti
kau...Tapi aku tidak dapat melakukan apapun selain untuk maju!
Sementara mengatakan itu di dalam hatinya, dengan kuat membungkukkan seluruh
tubuhnya setelah mengambil posisi dengan Blue Rose Sword yang digenggam di
atas kepala.
Cahaya biru terang menyelimuti pedang yang transparan. Aincrad-style secret move,
Vertical.
"O... oohh!"
Dibimbing oleh niat yang kuat, pedang itu menyerang lurus. Sebuah suara yang
keras, keunikan dari secret moves, bergema dari pedang saat itu bersinar melalui
udara dan terhantam pada tangan kiri Integrity Knight yang terbakar itu.
Gelombang kejut dari cahaya biru dan merah bergabung menjadi satu dan
menyebar keluar di dalam lingkaran, mengoyak karpet merah yang terbentang di
atas tangga dan kain yang tergantung di dinding. Tinju dan pedang itu masih tidak
bergerak di udara, masih menempel bersama-sama.
Creak, creak, sarung tangan armor dan pedang saling menghantam satu sama lain.
Eugeo mengeluarkan semua yang dia punya untuk berusaha menyelesaikan secret
move, tapi tangan knight itu tidak membuat gerakan sedikitpun, seolah-olah itu
adalah batu. Tetapi, musuh tidak kelihatan memiliki ketenangan yang lebih juga.
Rintihan lemah keluar dari dalam helm saat dia memindahkan seluruh beban
tubuhnya pada tangannya.
REKI KAWAHARA

109

SWORD ART ONLINE VOL 12 ALICIZATION RISING


By : Cardinal System

Itu adalah jalan buntu, tapi saat itu berlangsung dalamn beberapa detik. Api yang
dilepaskan dari Conflagrant Flame Bow yang masih dipegang di tangan knight itu
mulai membakar pada Blue Rose Sword juga. Cahaya dari secret move yang
menutupi pedang itu bergetar seolah-olah itu akan dihentikan disini, itu sudah pasti
pedang itu akan dipukul mundur dalam sekejap dan dia akan menderita dari
serangan panas yang membakar secara langsung.
"Gu... uh, oo....!"
Eugeo mengumpulkan semua kekuatan fisik dan mental untuk berusaha mengayun
pedang ke bawah. Tetapi, api itu terus menjadi lebih kuat dan pedang itu mulai
berubah menjadi warna merah api.
Dia tidak pernah memperhatikan itu hingga sekarang, tapi Blue Rose Sword memiliki
atribut element es menurut pada ingatan pedang yang dia lihat di Ruangan
Perpustakaan Besar. Dengan demikian, itu akan lemah terhadap api yang
membakar, element yang berlawanan, dan membiarkan situasi ini untuk waktu yang
lama sudah cukup mampu untuk mengurangi Life hingga derajat yang berbahaya.
Tapi pada waktu yang sama, itu seharusnya mungkin untuk menghilangkan api
musuh dengan element pedang itu.
Kau telah ditempa oleh badai salju terdingin di Puncak Barisan Pegunungan
semenjak penciptaan dari dunia ini.
Jangan coba untuk kalah pada api yang seperti ini!
Mungkin merespon pada teriakan Eugeo
Tiba-tiba udara dingin muncul keluar, menusuk tidak hanya tangan kanannya, yang
menggengam gagang, tapi tangan kiri yang membantu gagangnya juga. Itu pastinya
bukanlah halusinasi. Sebagai bukti, miniature mawar yang diukir pada penahannya
telah ditutupi dengan es putih murni. Es itu berubah menjadi sulur tipis,dengan cepat
merambat pada pedang, dan memadamkan api yang terbakar itu.
Fenomena itu tidak berakhir di situ. Sulur es putih murni itu bahkan menjulur pada
tinju knight yang ada di dekatnya, menyebarkan es untuk memadamkan api yang
membukus di sekitar armor berwarna perunggu...
"Nuhh..."
Mungkin disebabkan oleh sensasi membeku yang mustahil, rintihan keluar dari
knight itu. Tidak melewatkan dengan sekejap postur musuhnya yang goyah, tanpa
memperhatikan bagaimana kecilnya itu, Eugeo melepaskan kekuatan yang telah dia
simpan.
Gyaan! Suara yang memekakkan telinga leluar, pedang itu terayun ke bawah dan
memukul mundur tangan kiri knight itu.

REKI KAWAHARA

110

SWORD ART ONLINE VOL 12 ALICIZATION RISING


By : Cardinal System

Tetapi, ujung pedang itu tidak menyentuh tubuh musuh itu, sayangnya. Knight itu
mengarah pada Eugeo, dengan sia-sia menebas pedangnya lurus ke bawah, dan
melepaskan tinju kanannya tanpa menunda waktu. Itu tidaklah terbakar, tapi cukup
menyakitkan seperti hantaman batu itu dari tinju yang kuat akan mendorong jauh
Eugeo hingga dasar tangga tanpa kesulitan sedikitpun.
Tapi.
"I... eeaaah!"
Bersamaan dengan teriakan yang bersemangat, pedang Eugeo terayun dari sudut
yang tajam.
Menebas kembali dengan Blue Rose Sword, lebih berat dibandingkan dengan
sebongkah besi dengan ukuran yang sama, melalui hanya dengan kekuatan fisik, itu
mustahil tidak peduli bagaimana kuatnya seseorang itu. Hanya ada satu alasan
kenapa itu mungkin, karena itu adalah secret move dari style ilmu pedang Aincradstyle skill dua tebasan, Vertical Arc.
Pedang yang dengan cepat membuat jejak yang menyerupai huruf suci, 'V',
menebas pada pelindung dada dari Integrity Knight secara diagonal. Beberapa
tetesan berwarna merah gelap keluar dari bekas luka tebasan di armor berwarna
perunggu. Ujung pedang itu mengenai badan knight itutapi itu hanya dangkal.
Saat knight itu memegang bagian atas tubuhnya, dia menguatkan kakinya dan
melompat mundur. Dia akan mendapatkan ruangan untuk menembak panah api itu
sekali lagi jika jaraknya melebar lagi. Tetapi, meskipun hal itu singkat, periode jeda
yang pasti ada setelah penggunaan secret move apapun.
Kirito pernah memberitahunya untuk terus berpikir tentang bagaimana
menghilangkan jeda besar itu dari penggunaan secret move. Tentu saja, itu
bukanlah masalah jika serangan tebasan, tapi ada bahaya dari mendapat serangan
balasan yang berbahaya pada kasus dimana itu ditangkis, dihindari, atau gagal
untuk menghentikan gerakan musuh seperti waktu sekarang.
Jeda yang disebabkan oleh secret moves tidak dapat dicegah dan tidak ada yang
bisa dilakukan tentang itu bahkan jika seseorang mengetahui itu. Dia dapat
melakukan dengan metode untuk menghilangkan jeda itu, seperti bertukar dengan
patnernya atau melepaskan element angin yang baru dibuat untuk menciptakan
jarak melalui tekanan angin. Tapi Kirito telah terlempar ke ruangan dan tidak ada
cukup waktu untuk mengucapkan upacara art juga. Itu membawa metode yang
tersisa untuk dilakukan.
Eugeo mengumpulkan semua kekuatan fisik dan mentalnya untuk mengontrol
pergerakan dari Blue Rose Sword sementara itu pada lintasan dari serangan kedua
Vertical Arc. Dia memegang pedang, yang awalnya seharusnya telah menebas
ujung kiri atas, seolah-olah itu dibantu oleh bahu kirinya. Cahaya biru yang menutupi
pedang itu tiba-tiba menghilang disebabkan oleh kekuatan berlebihan yang
dimasukkan, tapi itu tidak masalah saat serangan itu sendiri telah berakhir.
REKI KAWAHARA

111

SWORD ART ONLINE VOL 12 ALICIZATION RISING


By : Cardinal System

Blue Rose Sword dihentikan di atas bahunya pada saat knight itu dengan keras
menghentakkan kakinya ke tanah. Puncak tangga dari tangga besar itu sangat lebar,
dan dia mungkin memiliki rencana untuk menembak tombak api itu lagi sementara
Eugeo terdiam jika dia sukses melarikan diri ke ujung dinding. Tidak ada cara untuk
Eugeo bertahan dari itu jika dia mengizinkan itu.
Metode terakhir untuk menerobos jeda yang harus dihadapi.
Itu adalah menyambungkan secret move baru dari secret move. Dengan melakukan
posisi pengaktifan skill berikutnya pada posisi akhir dari skill sebelumnya, periode
jeda itu dapat dihapus. Itu adalah secret move diantara secret move yang bahkan
gurunya, Kirito, dapat menyelesaikannya hanya setengah waktu darinya,
menyambung skills
"......!!"
Mengeluarkan nafas dalam di udara, Eugeo berharap untuk pengaktifkan skill
dengan seluruh jiwanya. Dengan segera setelah itu, pedang itu jelas bersinar sekali
lagi. Tubuhnya melompat seolah-olah dia bergetar di sana. Pedang itu menebas ke
bawah dari ujung kir bergema saat itu mendekat pada Integrity Knight. Secret move
satu tebasan, Slant.
Pada akhirnya, kedua mata knight itu terbuka lebar di dalam helm itu.
Tidak ada rasa sakit yang menyerang mata kanannya, ataupun huruf-huruf suci
yang berwarna merah terang membuat kemunculannya saat mereka bertarung
seperti ketika dia mencoba menebas Raios dan Humbert. Bahkan tidak ada
kebimbangan atau keraguan. Satu pikiran untuk menebas musuh yang pantas
mendapat itu membuat gerakan pada seluruh tubuh Eugeo.
Blue Rose Sword dengan keras mengayun lurus ke bawah pada bahu kanan knight
itu. Mengikuti suara metal dari armor yang terbelah, hantaman keras dan kuat
mengirim dirinya pada tangan kanan Eugeo.
Diberikan dengan luka yang dalam dari bahu hingga mencapai dadanya, Integrity
Knight itu terlempar ke belakang, menuju tanah.
"Goahh!"
Suara yang kecil terbisik keluar dari dalam helm dan dengan segera setelah itu,
darah berjumlah besar menyembur keluar dari bawah helm itu, terlihat lebih merah
dibandingkan dengan armor berwarna perunggu itu.
Ini membuat kedua kalinya dia menebas manusia, tapi Eugeo masih merasa
nafasnya berhenti untuk sesaat. Suatu jenis sensasi menekan menyerang bagian
bawah perutnya saat menyadari pengaruh balik yang masih tersisa di tangan
kanannya, tapi dia dengan susah payah menekan itu.

REKI KAWAHARA

112

SWORD ART ONLINE VOL 12 ALICIZATION RISING


By : Cardinal System

Seolah-olah setuju dengan perasaan Eugeo, Blue Rose Sword memancarkan lagi
gelombang kuat dari udara dingin lainnya, mengubah semua darah yang melekat di
pedangnya menjadi es dan setelah mengguncangkannya, itu kembali ke kondisi
biasanya. Bahu kanan knight itu telah membeku saat dia melihatnya, darah yang
menetes berubah menjadi tetes air yang membeku.
"Guh..."
Knight itu mengeluarkan rintihan lemah saat dia mengangkat tangan kirinya yang
masih memegang busur itu, mencoba menggerakkan itu menuju luka. Eugeo
mengumpulkan kekuatan kembali ke tangan kanannya yang memegang pedangnya
saat melihat itu. Dia akan menebas knight yang terjatuh itu sekali lagi jika musuh
mulai mengucapkan sacred arts. Sebagai pengguna yang berangking tinggi
seharusnya akan mampu menggunakan semua sacred energy di sekeliling udara
untuk memulihkan Lifenya, dia mungkin akan memberikan beberapa luka di
mulutnya, menebas tangannya, atau mungkin, tidak ada metode lain untuk membuat
dia tidak berdaya selain mengambil hidupnya.
Tetapi, itu kelihatannya knight itu menyerah untuk menyembuhkan dirinya saat
menyadari tangan kirinya benar-benar membeku dan tidak dapat melepaskan busur
yang telah kehilangan apinya. Gerakan halus dengan ujung jari dibutuhkan untuk
upacara art elemental. Mengeluarkan nafas panjang yang kelihatannya menjadi
senyuman lesu, tangannya terjatuh ke tanah dengan retakan.
Eugeo sementara bingung pada apa yang harus dilakukan sekarang. Hawa dingin
yang dibuat oleh Blue Rose Sword telah memadamkan api musuh, tapi itu
membawa juga efek dari menghentikan darah yang mengalir juga, dengan
membekukan luka itu. Knight itu tidak akan dapat untuk bertarung lagi, tapi dia juga
tidak akan mati. Es di tangan kiri itu akan mencair pada akhirnya, dan dia mungkin
akan mengejar setelah sepenuhnya pulih melalui sacred arts.
Orang yang pertama kali bicara adalah Integirty Knight, saat Eugeo berdiri
sementara menggeretakkan giginya.
"...Anak muda..."
Eugeo membetulkan posturnya pada suara itu, serak namun mempertahankan
kehormatannya, tapi kata-kata yang mengikutinya itu sedikit tidak terduga.
"Apa nama dari secret move yang pertama kali kau gunakan itu...?"
"......"
Dia terbingung untuk sesaat, tapi Eugeo menggerakkan mulut keringnya dan
menjawab.
"...Itu dari ilmu pedang Aincrad style, skill dua tebasan, Vertical Arc."
"Skill...dua tebasan."
REKI KAWAHARA

113

SWORD ART ONLINE VOL 12 ALICIZATION RISING


By : Cardinal System

Mengulangi kata-katanya, knight itu terdiam untuk sesaat, namun dengan segera
melanjutkan pertanyaannya.
Helm knight itu membuat sedikit gerakan, jadi Eugeo mengalihkan pandangannya
menuju belakang dalam sekejap. Ketika dia melakukan itu, dia melihat Kirito,
terbakar di berbagai tempat, perlahan menaiki tangga sementara menekan tangan
kirinya dan menyeret kaki kanannya sepanjang jalan.
"Kirito...bagaimana dengan lukamu!?"
"Tenang saja, aku telah mencegah sebagian besar luka bakar yang parah....Tuan
Knight, apa yang aku gunakan adalah Aincrad-style skill pertahanan, Spinning
Shield."
"......"
Saat mendengar itu, knight itu melihat ke arah langit-langit saat helmnya retak, lalu
kembali tenggelam dalam keheningan.
Suara yang keluar beberapa detik kemudian di dalam keheningan, seolah-olah dia
membicarakan dirinya sendiri dibanding dengan Eugeo dan Kirito.
"...Aku selalu berencana untuk mencari di dalam Dunia Manusia dari ujung ke
ujung...dan apapun yang berada diluar itu...tapi itu kelihatannya pedang dan skill
yang masih tidak diketahui olehku masih ada di dalam dunia ini... Skill kalian
diliputi dengan kemunkinan dari jumlah latihan yang sungguh-sungguh. Itu adalah
kesalahanku...untuk menuduh kalian berdua membuat Knight Eldrie menjadi buruk
melalui art yang berbahaya..."
Integrity Knight itu menggerakkan kepalanya sekali lagi, mengalihkan pandangannya
kepada Eugeo dari dalam penahan wajahnya.
"...Akankah kalian...memberitahuku nama kalian?"
Setelah bertukar pandangan dengan Kirito, Eugeo dengan singkat mengatakan
namanya.
"...Swordsman Eugeo. Tidak memiliki nama keluarga."
"Aku Swordsman Kirito."
Setelah mengangguk seolah-olah dia telah mengingat pada nama mereka, Integrity
Knight itu mengeluarkan kata-kata yang kelihatannya bahkan jauh lebih tidak
terduga.
"...Beberapa Integrity Knights menunggu kalian berdua di lantai lima puluh di
katedral ini, di Grand Cloister of Spiritual Light. Tidak untuk menangkap kalian
hidup-hidup, tapi melenyapkan Life kalian berdua dan mengambil hidup
kalian...Nafas berikutnya yang kalian ambil mungkin akan menjadi terakhir, dalam
REKI KAWAHARA

114

SWORD ART ONLINE VOL 12 ALICIZATION RISING


By : Cardinal System

sekejap jika kau memilih untuk serangan mendadak dengan serbuan secara
langsung seperti yang kalian lakukan sebelumnya."
"Hei... hei, tuan, kau yakin akan baik-baik saja untukmu untuk mengatakan sesuatu
seperti itu?"
Kirito menyela dengan sedikit bingung. Tapi knight itu memperlihatkan apa yang
menyerupai senyuman dan berguman.
"Karena aku telah gagal untuk menyelesaikan perintah Administratorsama...lambangku sebagai knight, armor ini dan sacred instrument, akan segera
disita dan aku akan dihukum dengan dibekukan untuk periode waktu yang tidak
diketahui... Tolong kurangi Lifeku sebelum aku menderita karena hal memalukan
itu...dengan kedua tangan kalian."
"......"
Knight itu menambahkan kata-kata, melihat ke arah Eugeo dan Kirito yang tidak
dapat berkata-kata.
"Tidak perlu untuk merasa ragu...setelah semua...skill pedang kalian yang indah
telah membuat kekalahanku..."
Mereka berikutnya mendengar namanyaitu cukup mengejutkan hingga Eugeo
berhenti dari bernafas.
"Diriku...Seorang Integrity Knight, Deusolbert Synthesis Seven."
Ini bukanlah suatu tingkatan dimana hanya mengingatnya sedikit di suatu tempat.
Nama itu adalah nama yang dengan dalam terukir pada jiwa Eugeo, tidak akan
pernah menghilang bahkan untuk sekejap, selama delapan tahun. Itu meliputi
penyesalan yang dalam dan keputusasaan, bersamaan dengan kemarahan yang
mengikuti itu.
"Deusol... bert? Pada waktu itu...kau telah...?"
Eugeo mendengar suara yang tertahan di tenggorokannya, suara serak yang
kelihatannya milik seseorang yang lain.
Warna dari armornya berbeda dan suara dari semua Integrity Knight memiliki suara
gema metal dari helm mereka, jadi dia tidak pernah menyadarinya sampai sekarang,
tapi meski begitu, jika memang begitu, knight yang terbaring di hadapan matanya
sekarang adalah seseorang yang pernah sekali berdiri di hadapan mata Eugeo
dan
Suatu jenis pengaruh mendorong Eugeo dari belakang dan dia mengambil beberapa
langkah maju yang goyah.

REKI KAWAHARA

115

SWORD ART ONLINE VOL 12 ALICIZATION RISING


By : Cardinal System

"Eugeo...?"
Suara bertanya Kirito baru saja mencapai telinganya. Tubuh bagian atasnya
berhenti, dia menatap pada wajah yang ada di dalam helm itu secara dekat.
Mungkin karena suatu jenis upacara art telah digunakan pada helm itu, saat wajah
dari knight itu sebenarnya dikelilingi oleh kegelapan bahkan setelah jarak itu
diperpendek hingga sepuluh cen. Tetapi, dia dapat dengan jelas melihat kedua mata
itu yang memperlihatkan kekuatannya bahkan setelah Life yang berjumlah besar
telah berkurang. Itu kelihatannya baik muda dan tua, dengan ujung yang tajam.
Menggerakkan mulut keringnya, Eugeo berbisik dengan nada yang serak.
"Kau bilang untuk mengurangi...Lifemu...? Ini adalah duel yang hebat, kau bilang...?"
Tangan kanannya bergetar hingga tidak dapat dikontrol sementara Blue Rose Sword
yang masih di tangannya memancarkan udara dingin yang kuat. Es putih segera
muncul mengelilingi armor Integrity Knight itu, tepat sebelum pedang itu terhunus.
Eugeo mengeluarkan sejumlah panas yang tiba-tiba keluar dari dalam perutnya,
yang mengancam untuk bahkan merobek tenggorokannya menjadi dua, dalam satu
nafas.
"Mengikat! Mengikat gadis yang baru berusia sebelas tahun dengan rantai...dan
menggantung dia di naga terbang saat kau membawanya pergi...seseorang seperti
kau benar-benar tidak memiliki hak untuk mengunakan kata seperti ituuu!!"
Eugeo mengangkat tinggi Blue Rose Sword dengang ganggang yang terbalik.
Dia ingin untuk menusuk pada mulut milik dari knight itu yang mengatakan kata-kata
yang benar-benar tidak dapat dimaafkan itu dengan segala cara hingga ke tanah,
menghilangkan apa yang tersisa di Lifenya pada waktu yang sama.
Tetapi, rasa sakit yang parah dan bergetar yang mengahalangi tangan kanannya
untuk bergerak. Ini bukanlah mata kanannya yang sakit, tapi di suatu tempat di
dalam dadanya. Itu adalah suatu jenis rasa sakit yang terasa seolah-olah seseorang
dengan panik mencoba menarik Eugeo kembali. Dengan pedang yang masih
terangkat tinggi, Eugeo, yang tubuhnya bergetar dengan sangat kuat, mendapati
tangan kanannnya
Dengan pelan ditahan oleh tangan Kirito, yang mencapainya dari sampingnya.
"......Kenapa, kau menghentikanku, Kirito..."
Sesuatu yang cepat bergetar di dalam emosinya, berada diambang kehilangan
seluruh alasannya, Eugeo bertanya pada patnernya, seseorang yang dia percayai
dari siapapun dan semua orang di dunia ini.

REKI KAWAHARA

116

SWORD ART ONLINE VOL 12 ALICIZATION RISING


By : Cardinal System

Kirito menatap tajam ke arah Eugeo dengan mata yang bercampur dengan rasa
sakit yang dia secara pribadi menahannya, dia perlahan menggelengkan kepalanya
ke kiri dan ke kanan.
"Orang itu telah kehilangan semangatnya untuk bertarung. Kau tidak boleh
mengayunkan pedangmu pada musuh seperti itu..."
"Tapi...orang ini...orang ini adalah seseorang yang membawa pergi Alice...orang
ini..."
Memberikan bantahan seperti anak-anak, bagian dari pikiran Eugeo telah mengerti
pada apa yang Kirito coba untuk katakan.
Integrity Knight, juga, tidak lebih dari suatu keberadaan yang digerakkan oleh peritah
dari Gereja Axiomperintah dari pemimpin tertinggi. Seseorang yang menculik Alice
adalah gereja itu sendiri, hasil dari hukum dan aturan yang menyimpang ini.
Tapi di sisi lain, dorongan untuk meninggakan pendirian yang sebenarnya dan
menebas knight yang terbaring menjadi suatu bagian tidak akan menghilang.
Perasaan dari kemarahan, ketidakberdayaan, dan bersalah yang telah terkumpul
semenjak hari di musim panas itu bukanlah pada suatu tingkatan yang mampu
menghilang dengan mudah dengan menemukan tentang perancang dibalik dunia ini
setelah semua waktu yang telah berlalu.
Keranjang rotan yang terjatuh ke kakinya. Roti dan keju yang dikotorkan oleh pasir.
Es yang dicairkan oleh sinar matahari.
Rantai dengan sinar gelap yang mengekang sepotong baju apron biru Alice. Dan
kedua kakinya, tidak dapat bergerak seolah-olah akar tumbuh dari itu.
...KiritoKirito.
Kau mungkin akan mencoba menebas pada Integrity Knight dan menolong Alice
pada saat itu. Kau mungkin akan melakukan itu bahkan mengetahui bahwa kau
akan ditahan dan dikirim ke pengadilan.
Tapi aku tidak dapat melakukannya. Meskipun bagaimana Alice adalah satu-satunya
temanku, seorang gadis yang jauh lebih penting dari siapapun, aku tidak dapat
melakukan apapun selain melihat. Melihat saat knight yang, sekarang terbaring tepat
dihadapan mataku, mengikat Alice dan membawanya pergi.
Luapan dari emosi, dipenuhi dengan suatu pemikiran seperti itu, memasuki ke dalam
seluruh pikirannya. Tangan kanan yang ditahan oleh Kirito bergetar, pedang itu telah
diangkat lebih tinggi.
Tetapi, kata-kata yang diucapkan Kirito sementara mengfokuskan kekuatannya pada
tangan kirinya cukup mengejutkan Eugeo untuk membuat dia terdiam sejenak.

REKI KAWAHARA

117

SWORD ART ONLINE VOL 12 ALICIZATION RISING


By : Cardinal System

"...Aku yakin orang ini tidak mengingat itu. Waktu ketika dia mengambil pergi Alice
dari Desa Rulid...Bukan karena dia telah melupakan itu, tapi karena ingatannya telah
dihapus."
"Eh...?"
Eugeo melihat ke arah bawah pada helm dari knight yang terbaring dengan
keheranan.
Integrity Knight yang tidak pernah bergerak sedikitpun, bahkan dengan Blue Rose
Sword yang dihunus padanya, sekarang bergerak untuk pertama kalinya saat
menerima tatapan dari mereka berdua. Secara paksa membuka tangan kirinya,
dimana es itu akhirnya mencair, dia melepaskan busur panjang sementara
memisahkan bagian dari es, dan melepaskan kancing di sisi helmnya dengan ujung
jarinya.
Helm itu, dibaut untuk kelihatan menakutkan, terbuka seolah-olah menjadi terbelah
dua, di depan dan di belakang, dan sekarang terlepas dari kepala knight, terjatuh
dengan suara. Apa yang terlihat adalah wajah dari seorang laki-laki yang benarbenar menggambarkan keteguhan, sekitar umur empat puluh tahun.
Rambutnya, dipotong pendek, dan alis tebal itu berwarna merah pucat yang serupad
dengan besi berkarat. Hidung tingginya menghubungkannya dan mulut yang
berkerut itu lurus seperti potongan dari pisau sementara ketajaman dari matanya
membawa pikiran pada besi dari kepala anak panah.
Tetapi, mata abu-abu gelapnya sendiri memperlihatkan kegelisahan di dalam
hatinya, sedikit bergetar. Mulut tipis itu bergerak dan suara yang keluar benar-benar
berbeda dengan suara yang dikeluarkannya hingga sekarang, nada rendah yang
dalam.
"...Itu...seperti yang anak muda berambut hitam itu katakan. Kau bilang aku
menangkap gadis muda dan membawanya pergi dengan naga terbang? Aku tidak
memiliki ingatan dari membuat perbuatan seperti itu."
"Tidak... tidak memiliki ingatan...? Itu hanya terjadi delapan tahun lalu..."
Berguman dengan kebingungan, kekuatan keluar dari tangan kanan Eugeo tanpa
dia sadari. Menyentuh dagunya seolah-olah tenggelam di pikirannya dengan tangan
kirinya yang telah lepas dari Eugeo, Kirito berkata sekali lagi.
"Seperti yang aku bilang, itu telah dihapus...ingatanmu dari seluruh perbuatanmu,
dari awal hingga akhir. Tuan... tidak, Knight Deusolbert, kau adalah Integrity Knight
yang melindungi wilayah utara yang terpencil, Norlangarth Utara, apakah aku
benar?"
"...Benar. Wilayah Terpencil Ketujuh Norlangarth Utara adalah...wilayah yang aku
lindungi. Ya...itu hanya, sampai delapan tahun lalu..."

REKI KAWAHARA

118

SWORD ART ONLINE VOL 12 ALICIZATION RISING


By : Cardinal System

Alis dari knight itu terangkat kuat secara bersama-sama, seolah-olah dia hendak
mencari untuk mengatakan sesuatu dari suatu tempat jauh di dalam pikirannya.
"Dan aku...diberikan armor ini bersama dengan tugas untuk menjaga Katedral
Pusat...disebabkan oleh suatu kesuksesan yang besar..."
"Apa kau dapat mengingat apa kesuksesan itu?"
Knight itu tidak dapat memberikan jawaban langsung pada pertanyaan Kirito.
Mulutnya ditekan dengan rapat secara bersamaan, pandangannya melihat
sekitarnya. Apa yang memecah keheningan pendek itu adalah kata-kata dari Kirito
sekali lagi.
"Aku akan menjawabnya untukmu. Kesuksesanmu adalah memancing keluar
Integrity Knight Alice Synthesis Thirty. Di desa kecil di ujung wilayah utara, di suatu
tempat dimana tak seorangpun yang tahu di ibu kota pusat. Bahkan oleh pemimpin
tertinggi, Administrator, memberikan penghargaan dari kesuksesan membawa Alice
ke menara ini padanya, dia juga menghapus semua ingatan mengenai insiden ini
darimu...Alasan untuk itu telah dikatakan oleh dirimu sendiri sebelumnya."
Tanpa ada seorangpun yang menyadarinya, Kirito terus berbicara, dalam nada
cepat yang jauh lebih cepat baik dari Eugeo dan Integrity Knight, seolah-olah dia
berbicara pada dirinya sendiri.
"Integrity Knights tidak memiliki masa lalu, mereka telah dipanggil dari Celestial
World, setelah semua, itulah yang kau katakan. Itu pasti adalah apa yang pemimpin
tertinggi katakan pada kau segera setelah kau bangun sebagai knight. Itulah kenapa
kau tidak memiliki ingatan dari sebelum kau menjadi Integrity Knight, itulah
bagaimana dia meyakinkan kau. Tapi untuk bertahan dengan cerita itu, itu akan
menjadi masalah jika tidak hanya ingatan Integrity Knight memiliki ingatan dari
kehidupan manusia mereka yang masih tersisa, tapi juga jika mereka memiliki
ingatan mengenai kelahiran dari knight baru disamping diri mereka. Itu akan menjadi
kacau jika kriminal yang kau bawa oleh dirimu sendiri tiba-tiba muncul sebagai
knight teman kalian pada hari berikutnya, setelah semua...ada kelemahan pada
kebohongan dari pemimpin tertinggi..."
Memikirkan pada berbagai aspek dengan kecepatan yang kuat, Kirito muali bergerak
ke kiri dan ke kanan sementara melihat ke bawah.
Dengan semua keinginannya yang menghilang dari dia sementara dia melihat
keadaan patnernya, Eugeo mengambil nafas panjang sementara mengambil
pandangan lain pada laki-laki yang terbaring di dekat kakinya. Ketika dia
melakukannya, Integrity Knight Deusolbert, juga, kelihatannya tenggelam pada
pikirannya dengan ekspresi kosong.
Itu bukanlah seperti kemarahan dan kebenciannya telah menghilang, tapi jika
ingatannya mengenai Alice benar-benar telah dihapus tanpa jejak, maka dia tidak
memiliki pilihan lain selain untuk menerima itumungkin.

REKI KAWAHARA

119

SWORD ART ONLINE VOL 12 ALICIZATION RISING


By : Cardinal System

Bahwa semua knight itu tidak lebih dari suatu pion yang dimanipulasi oleh
seseorang yang bertugas sebagai pemimpin tertinggi dari Gereja Axiom,
Administrator. Musuh yang dibencinya yang mengambil Alice darinya, mengambil
ingatannya dari dia, dan membuatnya menjadi Integrity Knight hanyalah satu orang,
Administrator.
Mungkin menyadari tatapan Eugeo yang melihat ke bawah pada dirinya, mata
Deusolbert berhenti melihat sekitarnya. Emosi yang kelihatannya berputar-putar di
dalam hatinya tidak dapat terbaca, tapi suara yang keluar dari mulutnya yang benarbenar terputus-putus, suara yang membuat ingin bertanya apakah dia benar-benar
adalah orang yang sama sebagai lawan kuat yang berdiri dihadapan mereka berdua,
beberapa menit yang lalu.
"Itu seharusnya...tidak mungkin...Bagaimana mungkin kita Integrity Knight adalah
penduduk Dunia Manusia seperti mereka semua sebelum kita diangkat sebagai
knights......?"
"......"
Menggantikan Eugeo yang kehilangan kata-katanya, Kirito menjawab lagi.
"Darah yang mengalir keluar dari lukamu berwarna merah, seperti kita, bukan? Dan
Knight Eldrie menjadi aneh pada waktu itu bukanlah karena suatu art mengerikan
yang diberikan padanya. Itu karena kita mencoba membuat dia mengingat kembali
ingatan yang diambil darinya....Kau seharusnya sama seperti Eldrie juga. Aku tidak
tahu apakah mendapat kemenangan di Turnamen Persatuan Empat Kerajaan atau
melanggar terhadap Taboo Index, tapi kau memiliki ingatan penting yang diambil
oleh Administrator dengan kesetiaan terhadap gereja ditanam di tempat itu dan
mengubahmu menjadi Integrity Knight. Kau mengatakan bahwa kau akan dihukum
dengan akan dibekukan, tapi Administrator-sama mungkin akan mengubag
ingatanmu pada saat itu dan menghapus ingatanmu dari percakapan ini juga. Aku
bahkan akan bertaruh pada itu."
Cara Kirito mengekspresikannya sangatlah langsung, tapi suaranya bercampur
dengan kesedihan.
Mungkin knight itu merasakan itu juga, saat dia menutup kelopak matanya dan terus
terdiam untuk sesaat, tapi dia perlahan menggelengkan kepalanya sekali lagi.
"Aku tidak dapat untuk mempercayainya. Bagaimana mungkin Pemimpin Suci,
pemimpin tertinggi...memberikan art seperti itu pada......"
"Tapi itu adalah kenyataan. Seharusnya masih ada sesuatu yang tertinggal di
dalammu juga. Ingatan penting dari sebelum kau menjadi knight, suatu hal yang
tidak dapat dihapus oleh upacara art apapun..."
Saat Kirito mendekat dari sudut itu, Deusolbert tiba-tiab mengangkat tangan kirinya
ke atas dan menatap pada jari kuatnya saat dia perlahan berguman dengan
menghela nafas.
REKI KAWAHARA

120

SWORD ART ONLINE VOL 12 ALICIZATION RISING


By : Cardinal System

"Bahkan semenjak aku turun ke Dunia Manusia...Aku selalu melihat mimpi yang
sama ini, dari waktu ke waktu... Sebuah tangan kecil menggoyangkan aku untuk
bangun...Dan cincin perak yang terpakai di salah satu dari jari itu...Tapi ketika aku
terbangun...tidak ada seorangpun yang di sana..."
Alis Deusolbert tergabung bersama-sama dan dia menekan kuat tangan kirinya pada
dahinya. Kirito menatap kuat pada kejadiaan itu, tapi kemudian bergumam dengan
pelan.
"Kau mungkin tidak dapat mengingat lebih dari itu. Ingatanmu dari seseorang yang
memiliki tangan dan cincin itu telah diambil oleh Administrator..."
Terdiam untuk sesaat, dia mengembalikan pedang hitam yang direndahkan di
tangan kanannya ke sarungnya yang terpasang di pinggang kirinya dengan suara
gemerincing.
"...Kau memilih apa yang akan kau lakukan sekarang. Apakah kembali ke sisi
Administrator untuk menerima hukumanmu, atau untuk menyembuhkan lukamu dan
mengejar kami...atau mungkin..."
Memotong pada bagian sana, Kirito mengambil beberapa langkah menuju tangga
yang membentang menuju atas dari sisi kanan dari puncak tangga. Hingga berhenti
di sana, dia memutar bahunya dan melihat ke arah mata Eugeo.
Apakah itu cukup?
Mata hitamnya berkata seperti itu. Eugeo mengalihkan pandangannya pada Integrity
Knight, yang terbaring di tanah dengan matanya tertutup, sekali lagi. Dia perlahan
mengangkat Blue Rose Sword di tangan kanannyadan meluruskan ujungnya ke
sarung di pinggang kirinya, dan dengan lembut menyarungkan itu.
"...Ayo pergi."
Mengambil tempat di samping Kirito, dia dengan singkat mengatakan itu dan mereka
mulai berjalan menaiki tangga bersama-sama.
Itu tidak diketahui pilihan apa yang Integrity Knight Deusolbert Synthesis Seven akan
ambil, tapi setidaknya, itu kelihatannya itu bukan pilihan untuk mengejar pada
mereka berdua.
Bagian 2
Suara dari sepatu mereka berdua menaiki tangga marbel bergema untuk periode
waktu yang singkat.
Tanpa itu, sekeliling mereka akan menjadi diliputi oleh kesunyian, cukup tajam untuk
melukai telinga seseorang. Seharusnya ada sejumlah besar dari pendeta dan murid
mereka yang tinggal di menara besar dari Gereja Axiom, menurut dari pengetahuan
Eugeo yang banyak, tapi dia tidak dapat merasakan apapun yang mendekati
REKI KAWAHARA

121

SWORD ART ONLINE VOL 12 ALICIZATION RISING


By : Cardinal System

keberadaan manusia, tidak peduli sekeras apapun dia menajamkan


pendengarannya atau memfokuskan pandangannya.
Sebagai tambahan, pemandangan yang menyambut dia di setiap lantai baru yang
dia naikiaula persegi dengan koridor terbentang ke kiri dan ke kanan, pintu yang
berbaris dengan jarak yang sama bersamanyahampir tidak dapat dibedakan,
memberikan dia kesan bahwa art ilusi telah ditaruh pada mereka tanpa terlihat,
membuat mereka menaiki dan menuruni tangga yang sama berulang kali.
Dia ingin mencoba memasuki salah satu koridor dan membuka pintu di dekatnya
untuk memastikan bahwa itu bukanlah masalahnya, tapi Kirito dengan diam menjaga
kecepatannya menuju ke depan, jadi dia memberitahu dirinya untuk tidak teralihkan.
Jika kata-kata Deusolbert terbukti benar, bahkan musuh yang lebih kuat akan
menunggu mereka di lantai lima puluh dari katedral, di suatu tempat lebih tinggi dari
tangga ini.
Dengan lembut menyentuh gagang dari pedang kesayangannya yang berayun di
pinggang kirinya, pada saat Eugeo mencoba untuk menyingkirkan pikiran yang
mengganggunya, langkah Kirito tiba-tiba menjadi segera berhenti sebelum mencapai
puncak tangga.
Berbalik dengan ekspresi serius, dia berbicara dengan nada tegang, berkata.
"Hei, Eugeo. ......Lantai berapa kita berada sekarang...?"
"Hei... hei sekarang."
Setelah secara tidak sengaja, sedikit tersandung, Eugeo menghela nafas,
menggelengkan kepalanya, dan menurunkan bahunya, pada waktu yang
bersamaan.
"Lantai berikutnya adalah lantai kedua puluh sembilan. Aku berpikir ini mungkin akan
terjadi, tapi untuk memikirkan kau benar-benar tidak menghitungnya."
"Apakah kau berpikir itu akan tepat untuk memiliki indikator lantai di tangga,
normalnya?"
"Itu mungkin benar, tapi kau seharusnya telah menyadarinya setelah semua waktu
yang berlalu!"
Tidak memperhatikan sikap Eugeo seolah-olah itu bukanlah urusannya, Kirito
menyandarkan punggungnya pada dinding puncak tangga dengan suara keras.
"Meskipun demikian, kita masih sejauh itu, huh...Aku pikir kita telah pergi cukup
tinggi juga...Aku lapar..."
"...Sebenarnya, kau tidaklah sendirian pada hal itu."

REKI KAWAHARA

122

SWORD ART ONLINE VOL 12 ALICIZATION RISING


By : Cardinal System

Mendekati lima jam telah berlalu semenjak mereka telah diberikan sarapan mewah
di Ruangan Perpustakaan Besar Cardinal. Solus telah mendekati bagian tengah dari
langit dari apa yang dapat terlihat melalui jendela yang panjang dan tipis, dan
dengan bagaimana mereka telah menaiki dua puluh lima lantai, yang akan berarti
ribuan langkah, sebagai tambahan untuk telah melalui sebuah, pertatungan kuat, itu
sudah pasti tidak dapat dihindari bahwa tubuh mereka menuntut untuk istirahat.
Mengangguk pada kata-kata Kirito, Eugeo mengikutinya dengan mengeluarkan
tangan kanannya tanpa menunda-nunda.
"Jadi, serahkan salah satu dari sesuatu yang ada di saku celanamu."
"Eh...tidak, ini adalah, sebenarnya, untuk keperluan darurat, jadi... Matamu tanpa
diduga tajam, huh."
"Tidak ada cara untuk aku tidak akan menyadarinya dengan bagaimana penuhnya
itu terisi, bukan?"
Kirito memasukkan tangannya pada saku kanannya dengan apa yang kelihatannya
seperti pasrah pada wajahnya, sebelum mengambil keluar dua manjuu dengan uap
yang mengepul dan melempar salah satu dari itu. Saat menangkap itu, ada sebuah
aroma lezat yang memancing perutnya meskipun waktu yan cukup lama telah
berlalu semenjak mereka meninggalakn ruangan perpustakaan.
"Itu sedikit terbakar dengan serangan api dari orang tua itu."
"Ha-Hah...Jadi karena itu seperti itu. Terima kasih atas makanannya."
Manjuu itu diciptakan oleh Cardinal melalui sacred art berangking tinggi, jadi itu
berarti itu awalnya adalah beberapa halaman dari buku tua, sebelumnya, tapi Eugeo
menutup mata pada fakta itu dan menggigit pada itu. Dia untuk sebentar menikmati
bekas panggangan yang renyah pada kulitnya dan daging cincang yang lembut
mengisi di dalamnya.
Makan siang yang sederhana itu telah selesai dalam beberapa detik kemudian,
Eugeo menjilat jarinya dan menghela nafas pendek. Sebenarnya masih ada tonjolan
yang mencurigakan di saku kiri Kirito, tapi dia memilih untuk meninggalkan itu
sementara memanggil patnernya yang sudah selesai makan.
"Itu sangat enak. Jadi, apa rencana untuk sekarang? Kita akan mencapai lantai
kelima puluh yang dipertanyakan jika kita memanjat untuk tiga puluh menit lainnya,
tapi...Apakah kita akan menyerbu dari depan?"
"Nn..."
Kirito mengusap rambutnya saat dia menggerutu.
"Itu benar... Kita menemukan bagaimana menakutkannya Integrity Knight dari
pertarungan sebelumnya, tapi menilai dari yang aku lihat dipertarungan diantara kau
REKI KAWAHARA

123

SWORD ART ONLINE VOL 12 ALICIZATION RISING


By : Cardinal System

dan orang tua itu, dibandingkan dengan orang-orang itu tidak terbiasa menghadapi
skill tebasan beruntun, mereka benar-benar tidak memiliki pengalaman dengan itu,
aku rasa. Aku ingin mempercayai bahwa kita memiliki kesempatan menang jika kita
membawa itu menjadi pertarungan satu lawan satu dalam jarak dekat. Tapi dengan
beberapa dari mereka ada disana, tidak perlu dibilang bahwa mereka penuh
persiapan dan menunggu kita, itu akan sangat sulit untuk mempersiapkam diri."
"Jadi...Apakah kita akan menyerah untuk menyerbu dari depan dan mencari rute
lainnya?"
"Aku ragu tentang hal itu. Bahkan Cardinal mengatakan bahwa tangga besar ini
adalah satu-satunya rute dan bahkan jika kita menemukan jalan masuk rahasia,
masih ada bahaya dari tertangkap dengan serangan menjepit tak lama
kemudian...Aku berharap untuk mengalahkan knight di lantai lima puluh tanpa berlari
di suatu tempat entah bagaimana. Jadi itu akan membawa kita untuk menggunakan
kartu truf kita, tapi kita memiliki waktu untuk mempersiapakan upacara panjang art,
yang terbawa itu, terima kasih atas peringatan yang orang tua itu berikan pada kita."
"Aku mengerti...armament full control art..."
Ketika Eugeo berguman itu, Kirito mengangguk dengan ekspresi rumit.
"Aku khawatir tentang menggunakan itu di pertarungan sebenarnya tanpa latihan,
tapi menyia-nyiakan Life pedang kita pada suatu tempat seperti ini hanya akan
percuma...Kita akan menggunakan full control art bersama-sama, sebelum kita
menyerbu menuju lantai lima puluh dan mencoba untuk membuat banyak knight
tidak berdaya sebanyak mungkin..."
"Aah, ada sesuatu yang harus aku katakan tentang itu, Kirito."
Dengan sedikit canggung, Eugeo memotong perkataan Kirito.
"Itu seperti...Itu tidak kelihatan seperti full control artku akan akan menjadi serangan
hantaman langsung seperti skill Integrity Knight sebelumnya."
"Eh... b-benarkah?"
"Kau tahu, seseorang yang menulis upacara art untukku adalah Cardinal...Aku
adalah seseorang yang memikirkan jenis dari skill itu, tapi meski begitu..."
Kirito memiringkan kepalanya saat dia berbicara pada Eugeo, perkataannya penuh
dengan alasan.
"Baiklah, cobalah untuk mengucapkan upacara art untuk sekarang. Tanpa kalimat
pembuka."
"B-Baiklah."

REKI KAWAHARA

124

SWORD ART ONLINE VOL 12 ALICIZATION RISING


By : Cardinal System

Dia dengan cepat mengucapkan upacara art seperti yang dia telah minta, dengan
system call dihilangkan. Kirito, yang mendengarnya dengan matanya tertutup,
merasa telah melebihi harapan dan menyeringai setelah Eugeo mengatakan kalimat
terakhir, "Enhance armament".
"Jadi seperti itu. Benar, itu tidak dapat dikatakan sebagai serangan langsung, tapi itu
masih cukup berguna, tergantung bagaimana cara menggunakannya. Dan itu
kelihatannya tidak terlalu buruk dengan full control artku."
"Oh? Apa skillmu, Kirito?"
"Itu adalah sesuatu yang akan kau lihat sebentar nanti."
Eugeo dengan pelan mengerutkan dahinya pada Kirito, yang mengeluarkan katakatanya dengan mudah. Tetapi, patnernya menyisir rambutnya ke atas dahi dengan
wajah tenang, menyandarkan punggungnya pada dinding sekali lagi.
"Sebenarnya, aku tidak dapat mengatakan ini adalah strategi sebenarnya, tapi mari
kita coba dengan itu. Pertama, kita mengucapkan armament full control art tepat
sebelum kita menyerbu di lantai lima puluh, membiarkan itu standby[2] sebelum
pengaktifan. Lalu pada saat menyerbu dan mengkonfirmasi posisi mereka, kau
menyerang mereka dengan skillmu, lalu aku akan menyerang dengan skillku. Jika
semuanya berjalan baik dan musuh berkumpul di tempat yang sama, kita bahkan
mungkin akan membuat mereka semua tidak berdaya."
"Mungkin, huh."
Dia menyetujuinya dengan keraguan, tapi sejujurnya, Eugeo tidak memiliki
rencananya sendiri. Dia tidak dapat melakukan apapun selain mengakui patnernya
memiliki bakat yang lebih baik untuk membuat rencana dengan mempehitungkan
semua faktor dan dia sangat berterima kasih untuk dapat mengucapkan upacara art
sebelum bertarung, dengan keyakinannya yang rendah dalam mengucapkan itu
dengan cepat.
"...Jadi, mari kita lakukan dengan itu. Pertama, aku akan..."
Saat dia berbicara, Eugeo dengan cepat mengalihkan pandangannya menuju kiri,
pada tangga yang menghubungkan menuju lantai dua puluh sembilan dari katedral
ini.
Dan dia membuka lebar matanya dengan keheranan.
Dua kepala kecil telah mengintip dari bayangan yang mengelilingi pegangan tangga,
empat mata mereka terus menatap ke arah mereka.
Pada saat kedua mata mereka bertemu dengan Eugeo, dua kepala itu menghilang
dengan sekejap. Tapi saat dia melanjutkan untuk menatap, dengan diam, kepala itu
muncul sekali lagi, sepasang mata yang terlihat tak berdosa berkedip secara terus
menerus.
REKI KAWAHARA

125

SWORD ART ONLINE VOL 12 ALICIZATION RISING


By : Cardinal System

Menyadari sesuatu telah terjadi, Kirito mengikuti pandangan Eugeo dan juga setelah
membuat mulutnya terbuka lebar, Kirito dengan ragu-ragu bertanya.
"Siapa...mereka berdua?"
Dengan itu, dua kepala itu bertemu satu sama lain, mengangguk secara bersamaan,
dan dengan gugp memperlihatkan diri mereka secara keseluruhan.
"An...Anak-anak...?"
Eugeo berguman itu, tanpa memikirkannya.
Seseorang yang berdiri di lantai atas adalah dua anak perempuan yang memakai
baju berwarna hitam yang benar-benar sama.
Umur mereka kelihatannya baru sepuluh tahun. Dia merasa sedikit nostalgia, dari
pakaian hitam polos yang benar-benar sama dengan pakaian keagamaan milik
Selka. Saudara perempuan Alice, yang belajar di Gereja Rulid.
Tetapi, tidak seperti Selka, gadis itu memiliki pedang pendek dengan panjang secara
keseluruhan adalah tiga puluh cen di sabuk hijau mereka.
Saat itu kewaspadaan menjadi meningkat, tapi dia segera menyadari tidak hanya
pedang mereka, tapi juga ganggang pedang mereka juga, dibuat dari kayu
kemerahan. Warna itu tidak biasa, tapi itu kelihatannya sama dengan pedang kayu
yang diberikan kepada anak-anak yang bertujuan menjadi swordsman.
Anak perempuan di kanan memilki warna rambut coklat muda dengan dua kepang.
Alisnya yang terlihat lemah bersamaan dengan ujunga matanya memberikan kesan
lemah lembut. Berbalik dengan itu, gadis di kiri memiliki warna rambut kekuningkuningan yang dipotong pendek, kedua matanya terlihat ke atas menunjukkan
ketetapan hati.
Saat Kirito dan Eugeo menatap dengan terdiam, seseorang yang mengambil
langkah maju gadis bersemangat, berpikiran kuat di sebelah kiri seperti yang diduga.
Mengambil nafas yang dalam di udara, dia tiba-tiba mulai memperkenalkan dirinya.
"Erm... Aku-Saya[3] Fizel, murid sister dari Gereja Axiom. Dan gadis ini juga adalah
murid sister..."
"Li... Linel."
Suara kekanak-kanakan dari mereka berakhir dengan nada gemetar, mungkin
disebabkan oleh kegelisahan mereka. Eugeo menunjukkan senyuman dengan
maksud untuk menyakinkan mereka dan segera menyadari bahwa dia mungkin
dilihat sebagai musuh, memikirkan bahwa mereka adalah sister di gereja ini, bahkan
jika mereka masih murid.

REKI KAWAHARA

126

SWORD ART ONLINE VOL 12 ALICIZATION RISING


By : Cardinal System

Tetapi, kata-kata yang diucapkan oleh anak perempuan yang memanggil dirinya
Fizel jauh lebih cepat ke permasalahan daripada yang Eugeo duga.
"Jadi...Apakah penyusup dari Dark Territory seharusnya adalah kalian berdua?"
"Hah...?"
Wajah Kirito dan wajahnya tanpa sadar bertemu. Patnernya juga tidak dapat untuk
memilih keputusan untuk bagaimana menangani situasi ini. Mulutnya bergetar tanpa
henti dengan alisnya telah menyatu, dan dia dengan cepat bergerak dan menyelinap
ke belakang punggung Eugeo.
"Aku buruk dengan anak-anak. Aku akan meninggalkan ini untukmu."
Diberitahu itu dari belakang, dia berharap untuk berbisik "Itu tidak adil!" kembali, tapi
bersembunyi di belakang Kirito kelihatannya tidak mungkin untuk sekarang. Melihat
ke arah dua anak perempuan di lantai atas, dia memberikan jawaban yang
ditahannya.
"Er... erm, sebenarnya...Kita awalnya adalah manusia yang berasal dari Dunia
Manusia, tapi...bagian dari kami menjadi penyusup, sebenarnya, tidak terlalu salah,
aku rasa..."
Kali ini, anak-anak berkermumun menuju dahi mereka secara bersamaan saat
mendengar itu dan mulai saling bertukar perkataan dengan suara pelan. Itu sangat
pelan, tapi masih dapat terdengar disebabkan bagaimana sekeliling mereka
sangatlah tenang.
"Ada apa dengan itu, mereka benar-benar seperti manusia dari luar, Nel. Mereka
tidak memiliki tanduk atau ekor."
Seseorang yang mengatakan itu dengan tidak puas, adalah Fizel, gadis yang
kelihatannya berpikiran kuat. Gadis yang bernama Linel berkata lagi dengan terbatabata.
"A-Aku hanya mengatakannya sesuai dengan yang ada di buku. Kau adalah
seseorang yang salah karena berpikir mereka benar-benar memilikinya,Zel."
"Hmm, meski begitu mereka mungkin hanya menyembunyikannya. Mungkin kita
dapat mengatakan itu jika kita mendekat?"
"Eeh, tapi mereka benar-benar kelihatan seperti manusia normal. Tapi...Itu mungkin
bahwa mereka memiliki taring..."
Percakakapan yang menyenangkan itu mengingatkan Eugeo terhadap saudara
perempuan kembar di peternakan Wolde dimana dia sekali bekerja sambilan, dan
mulutnya benar-benar menjadi lemah untuk kali ini juga.

REKI KAWAHARA

127

SWORD ART ONLINE VOL 12 ALICIZATION RISING


By : Cardinal System

Jika Kirito dan dirinya adalah anak-anak berumur seperti itu dan mengetahui bahwa
penyusup dari tanah kegelapan di dekatnya, kemungkinannya akan tinggi bahwa
mereka akan pergi dan menyelinap untuk melihat seperti ini. Sebagai hasilnya,
mereka mungkin akan mendapat teguran keras dari ayah mereka dan kepala desa.
Eugeo dengan cepat menjadi khawatir, memiliki pemikiran bahwa. Akankah kedua
anak perempuan ini akan dihukum nanti untuk bertemu dengan pemberontak
terhadap gereja? Dia merasa bahwa dia bukanlah berada pada situasi untuk
menahan kekhawatiran itu, tapi itu terasa dia harus mengatakannya.
"Hei...Bukankah mereka akan marah pada kalian berdua jika berbicara dengan
kami?"
Saat mendengar itu, Fizel dan Linel dengan cepat menutup mulut mereka dan lalu
kemudian, memperlihatkan senyum puas. Fizel menjawab, terlihat hanya sedikit
gembira. Kesopanan dalam cara berbicara telah menghilang tanpa disadari.
"Semua pendeta dan sister dan murid mereka telah disuruh untuk mengunci pintu
kamar mereka dan tidak pernah pergi semenjak pagi ini. Jadi itu berarti bahkan jika
kita pergi untuk melihat penyusup, tidak ada yang perlu dikhawatirkan untuk
seseorang akan mengetahuinya."
"Ha-Hah..."
Entah bagaimana, itu benar-benar seperti alasan yang Kirito akan gunakan. Dia
mungkin bahkan benar-benar dapat membayangkan itu di pikirannya, bagaimana
mereka akan ditemukan pada akhirnya dan ditegur.
Kedua anak perempuan itu telah berada di uatu diskusi sekali lagi, tapi Linel adalah
seseorang yang berbicara kali ini.
"Ermm...Apakah kalian berdua benar-benar bukan monster dari Dark Territory?"
"Y-Yeah."
"Jadi, aku meminta maaf, tapi bolehkah kalian memperbolehkan kami untuk
mendekati kalian berdua...? Di, erm, dahi dan gigi kalian."
"Eeh?"
Kehilangan ketenangannya pada permintaan yang tak terduga, Eugeo melihat ke
belakang, tapi tidak hanya Kirito tidak memberikan bantuan dengan suatu cara, dia
bahkan berpura-pura tidak tahu dengan kepalanya melihat ke arah suatu tempat.
Eugeo dengan berat hati mengangguk pada anak perempuan itu.
"...Baiklah, jika hanya itu semua, aku tidak memiliki masalah dengan itu..."
Untuk tidak bisa menolak di situasi ini disebabkan oleh sebagian dari sifatnya, tapi
ada juga keinginannya untuk membuktikan bahwa dia adalah manusia biasa
REKI KAWAHARA

128

SWORD ART ONLINE VOL 12 ALICIZATION RISING


By : Cardinal System

meskipun menjadi pemberontak terhadap gereja, tergantung pada situasinya, itu


bahkan mungkin untuk mendapat informasi tentang bagian dalam katedral dari
mereka berdua.

REKI KAWAHARA

129

SWORD ART ONLINE VOL 12 ALICIZATION RISING


By : Cardinal System

REKI KAWAHARA

130

SWORD ART ONLINE VOL 12 ALICIZATION RISING


By : Cardinal System

Wajah Fizel dan Linel menjadi berbinar dan mereka menuruni tangga, cara berjalan
mereka tergabung dengan rasa keingintahuaan dan kehati-hatian. Langkah mereka
berhenti di ujung tangga, mata biru dan abu-abu mereka dengan tajam melihat ke
arahnya.
Eugeo membungkuk, menyisir rambutnya ke atas dahi dengan tangan kirinya saat
dia memperlihatkan giginya agar mereka dapat melihatnya. Anak perempuan itu
menatap pada Eugeo selama sepuluh detik tanpa mengedipkan mata sekalipun,
sebelum akhirnya mereka mengangguk, kelihatannya sudah puas.
"Dia manusia."
"Dia manusia, bukan?"
Suatu ucapan ketidakpuasan terlihat di wajah mereka bedua yang membuat dia
tidak dapat melakukan apapun selain untuk memperlihatkan senyum masam.
Melihat ke arah Eugeo yang melakukan itu, Linel memiringkan kepalanya menuju ke
samping.
"Tapi jika kalian berdua bukanlah monster dari Dark Territory, kenapa Katedral Pusat
akan mempercayai bahwa kalian adalah penyusup?"
"E-Erm..."
Bahkan sementara memikirkannya itu akan berubah menjadi yang buruk untuk satu
hal dan lainnya, dia merasa tidak perlu lagi untuk menyembunyikannya setelah
semua yang telah terjadi dan menjawab secara jujur.
"...Pada waktu yang lalu, teman perempuanku telah diambil pergi oleh Integrity
Knight. Jadi aku datang ke sini untuk mengambil kembali dia."
Ini, khususnya, pasti akan sulit untuk murid sister, yang normalnya akan
mempercayai dengan kuat pada rasa keadilan Gereja Axiom, untuk menerimanya.
Dia mengira ekspresi dari kaget dan kebenciaan akan terlihat pada wajah anak
perempuan muda itu, tapi sebaliknya dari itu, gadis itu hanya menganggul saja.
Gadis dengan rambut berwarna kekuning-kuningan, Fizel, berbicara dengan wajah
yang terlihat sedikit tidak puas.
"Jadi seperti itu. Itu alasan yang cukup normal."
"N-Normal?"
"Ada beberapa kasus dimana beberapa orang mengadakan protes terhadap gereja
ketika keluarga atau kekasih mereka diambil pergi, tercatat di masa lalu. Kalian
berdua mungkin adalah orang pertama untuk benar-benar berhasil untuk masuk ke
sini, meskipun begitu."
Mengikuti itu, Linel mengikuti arus pembicaraan dari sampingnya.

REKI KAWAHARA

131

SWORD ART ONLINE VOL 12 ALICIZATION RISING


By : Cardinal System

"Tidak perlu dibilang bagaimana mereka mengatakan kalian memotong rantai spiritiron dan melarikan diri ketika kalian dipenjara, dan bagian tentang berhasil untuk
mengalahkan dua Integrity Knight juga, yang membuat kita menunggu di sini,
berpikir itu pasti adalah monster kegelapan...bahkan mungkin Darkness Knight yang
sebenarnya melancarkan serangan. Tapi untuk memikirkan bahwa kalian hanya
manusia normal..."
Anak-anak itu bertukar pandangan dan berkata, "Apa ini cukup?" dan "Ini sudah
cukup, bukan?", saat mereka mengangguk satu sama lain.
Linel, yang melihat ke arah Eugeo sekali lagi, memiringkan kepalanya saat
kepangnya terurai.
"Lalu, yang terakhir dari semua, dapatkah kalian memberitahu nama kalian?"
Masih banyak hal yang ingin aku tanyakan, terlebih dahulu, pikir Eugeo saat dia
menjawab.
"Aku Eugeo. Orang yang dibelakangku adalah Kirito."
"Hmph...Kau tidak memiliki nama keluarga?"
"Ah, yeah. Aku adalah anak dari petani, kalian tahu....Apakah itu juga sama untuk
kalian berdua juga?"
"Tidak, kita memiliki nama keluarga."
Memotong disana, Linel tersenyum lebar. Dengan terang, seperti permata
seyuman seperti pipinbya telah dipenuhi dengan makanan yang manis.
"Namaku adalah Linel Synthesis Twenty-eight."
Eugeo tidak dapat segera menarik kesimpulan arti dari nama yang dimiliki mereka.
Pada saat itu juga, hawa dingin dapat dirasakan di perutnya dan Eugeo mengalihkan
pandangannya menuju ke bawah.
Eugeo masih belum yakin ketika itu telah ditarik dari sabuk, tapi pedang pendek
yang digenggam di tangan kanan Linel ujungnya telah masuk sekitar lima cen pada
tubuhnya.
Itu kelihatannya hanya pedang kayu ketika itu terpasang di sabuknya, tapi itu
kelihatannya apa yang dia pikir adalah pedang, sebenarnya adalah sarung pedang
kayu. Pedang sebenarnya yang ditarik keluar dari itu bukanlah kayu. Itu berwarna
hijau gelap, metal yang tidak diketahuinya.
Permukaannya yang terkena sinar matahari yang bersinar dari jendela dan
berkilauan seolah-olah itu basah.

REKI KAWAHARA

132

SWORD ART ONLINE VOL 12 ALICIZATION RISING


By : Cardinal System

"Eu...!"
Apakah suara itu adalah suara Kirito? Membalikkan leher kakunya ke belakangnya,
dia melihat patnernya terdiam, dengan kaki kanannya melangkah maju, Fizel, yang
di samping Linel hanya pada saat sebelumnya, yang sekarang berdiri diagonal di
belakang Kirito, dengan pedang hijau yang sama menusuk pada jaket hitam. Bentuk
mulutnya yang membuat senyuman itu adalah senyuman bersemangat yang
sebelumnya, seperti kegembiraan.
"Dan, aku Fizel Synthesis Twenty-nine."
Pedang pendek itu telah ditarik keluar dari tubuh Kirito dan Eugeo pada waktu yang
sama. Fizel dan Linel menarik pedang itu dengan gerakan yang jauh lebih cepat
dibandingkan dengan yang dapat diikuti oleh mata dan mengibaskan darah merah
secara rapi, lalu dengan rapi menyarungkan itu pada sarung pedang mereka
masing-masing.
Hawa dingin menyebar dari luka di perutnya telah menyebar di seluruh tubuhnya
dalam sekejap. Bagian tubuh yang diserang oleh hawa dingin yang membeku
menjadi lumpuh satu demi satu.
"Kalian...Berdua... Integri... ty..."
Tepat setelah dia memaksakan kata itu keluar, lidahnya menjadi kaku dan dia benarbenar tidak bisa bergerak.
Lututnya menjadi lemas tapa peringatan dan Eugeo terjatuh ke tanah seperti karung.
Dada dan pipi kirinya terhantam keras pada lantai marbel, tapi rasa sakit, dan juga
seluruh indera perasanya, telah menghilang.
Dengan segera, Kirito terjatuh dengan suara keras.
Racun
Eugeo menyadarinya, meskipun itu sudah sangat telat, dan mencoba untuk
memikirkan cara menanganinya.
Dia telah secara umum mempelajari tentang bentuk-bentuk racun di alam dan
antidotenya dari pelajaran Akademi Master Pedang. Tetapi, semua itu hanyalah
untuk langkah-langkah pada kasus ketika seseorang terkena oleh racun tanaman,
ular, atau serangga, tidak untuk persiapan terkena serangan dari racun di tengah
pertarungan seperti ini.
Itu sangatlah normal. Petarungan adalah kompetisi dari keberanian dan kehormatan
dimana akademi, tidak, Dunia Manusia akan mempedulikannya, jadi perbuatan
seperti menambah racun pada senjata seharusnya akan sangat keras dilarang. Dia
bahkan mendengar bangsawan muda, yang melepaskan racun serangga dan
mencoba untuk menghalangi Eugeo dan Kirito untuk mengambil bagian di Turnamen

REKI KAWAHARA

133

SWORD ART ONLINE VOL 12 ALICIZATION RISING


By : Cardinal System

Ilmu Pedang Zakkaria, tidak berbuat sejauh itu untuk melapisi pedangnya dengan
racun di pertandingan melawan Kirito.
Dengan demikian, Pengetahuan yang Eugeo miliki hanya berada pada level dari
mengetahui apa jenis obat yang dipakai ketika disengat oleh suatu racun serangga
secara spesifik. Bahkan jika dia telah mengetahui apa jenis dari racun yang anak
perempuan itu pakai, tidak ada tanaman di sekitar mereka, lupakan tanaman obat.
Metode terakhir adalah untuk mencoba menyembuhkan dirinya melalui sacred arts,
tapi penggunaan upacara art sudah mustahil dengan tangan dan mulutnya yang
tidak bisa bergerak.
Dengan kata lain, jika racun ini tidak hanya mengambil kebebasan tubuhnya, tapi
juga mengurangi Lifenya secara terus-menerus, hidup mereka berdua akan segera
menghilang sebelum mereka berhasil sampai separuh jalan di Katedral Pusat.
"Kau tidak perlu untuk sangat ketakutan, Eugeo-san."
Suara Integrity Knight Linel Synthesis Twenty-eight tiba-tiba terdengar dari atas
kepala. Mungkin disebabkan oleh pengaruh racun, dia mendengar suara manis yang
entah mengapa terdistorsi, seolah-olah dia berada di dalam air.
"Itu hanya racun pelumpuh. Sejak awal, perbedaannya hanyalah apakah kau akan
mati di sini atau di lantai lima puluh."
Suara pelan dari langkah kakinya terdengar, dan sepatu kecil, berwarna coklat muda
melompat hingga terlihat pada penglihatan Eugeo saat dia masih tidak dapat
bergerak dengan pipi kirinya yang menempel di lantai. Linel mengangkat kaki
kanannya, dan lalu tanpa berbicara menaruh itu di atas kepala Eugeo,
menggerakkan itu ke sana dan ke sini seolah-olah dia mencari sesuatu.
"...Hmm, jadi benar-benar tidak ada satupun tanduk."
Menggerakkan kakinya pada punggungnya, dia tanpa henti menginjak-injak pada
kedua sisinya.
"Tidak ada sayap juga, huh. Zel, bagaimana dengan sisimu?"
"Yang ini hanya manusia juga!"
Kelihatannya telah memeriksa Kirito dengan cara yang sama di luar pandangannya,
Fizel merespon dengan tidak senang.
"Ah-ah, dan aku telah berharap untuk akhirnya melihat monster dari Dark Territory
juga."
"Ya, tidak apa-apa. Jika kita menarik mereka berdua menuju lantai kelima puluh dan
memotong leher mereka di depan orang-orang lemah yang menunggu di sana, kita
seharusnya akan mendapat sacred instruments dan naga terbang juga. Lalu kita

REKI KAWAHARA

134

SWORD ART ONLINE VOL 12 ALICIZATION RISING


By : Cardinal System

dapat terbang menuju Dark Territory dan melihat yang sebenarnya sebanyak yang
kita inginkan."
"Yep. Benar, Nel, mari kita lihat siapa yang pertama akan mendapat kepala
Darkness Knight!"
Bahkan setelah semua dari itu, suara Fizel dan Linel benar-benar kelihatan seperti
tidak berdosa dan Eugeo memikirkan bagian yang paling membingungkan dari
semua itu. Bagaimana mungkin anak-anak seperti anak perempuan ini menjadi
Integrity Knighttidak, sebelum itu, kenapa anak-anak itu ada di katedral?
Eugeo tidak dapat melihat ketika Linel, yang berada di depannya, menarik
pedangnya. Kecepatan Fizel, dengan sangat mudah mengalahkan Kirito yang
berada pada jarak yang agak jauh, bahkan jauh lebih menakutkan.
Tetapi, kemampuan bertarung bukanlah sesuatu yang akan meningkat tanpa latihan
bertahun-tahun dan pengalaman pertarungan hidup dan mati yang sebenarnya.
Alasan kenapa Eugeo dapat dengan bebas mengayun Blue Rose Sword, sacred
instrument, seharusnya disebabkan oleh pengalaman mengayun kapak dengan
sabar pada Gigas Cedar, tapi Kirito mengatakan mengusir kelompok goblin di gua
utara juga sebagai alasan yang utama.
Tapi tidak peduli bagaimana dia melihat pada mereka, Fizel dan Linel hanya
berumur sepuluh tahun dan mereka kelihatannya tidak pernah mengalami
pertarungan dengan monster Dark Territory juga, menurut kata-kata mereka.
Jika memang begitu, dengan cara apa mereka menguasai gerakan fisik dan cara
memegang pedang, yang jauh lebih ceapt daripada yang dapat diikuti oleh mata?
Tetapi, Eugeo tidak mengeluarkan satupun suara tentang keraguan yang ada di
dalam hatinya.
Itu kelihatannya racun itu telah mengalir di dalam seluruh tubuhnya, dengan sensasi
dari dinginnya lantai atau keberadaan dari tubuhnya sendiri menghilang sebelum dia
mengetahuinya. Tangan kecil Linel memegang pergelangan kaki kanan Eugeo dan
dia menyadari bahwa dia telah diseret saat penglihatannya berputar-putar.
Dengan susah payah menggerakkan matanya yang sangat susah untuk bergerak
menuju ke arah kiri, dia melihat Kirito telah diseret seperti barang juga. Racun
pelumpuh itu kelihatannya mencapai wajahnya seperti Eugeo, saat ekspresi
patnernya kosong.
Dua Integrity Knight muda itu menyeret Eugeo dan Kirito, Blue Rose Sword dan
pedang hitam itu masih ada di sabuk mereka, dan mulai menaiki tangga tanpa
mempedulikan apapun. Kepala mereka dengan keras terangkat dan tertunduk pada
salah satu dan setiap tangga yang dinaiki, tapi seperti yang diduga, tidak ada rasa
sakit.

REKI KAWAHARA

135

SWORD ART ONLINE VOL 12 ALICIZATION RISING


By : Cardinal System

Dia harus menemukan rencana untuk bebas dari krisis ini, tapi mungkin karena
racun pelumpuh yang bahkan menyerang semangatnya, Eugeo tidak dapat
merasakan apapun selain suatu kekosongan yang menyelimuti dirinya.
Dia telah memutuskan dirinya untuk bertarung dengan Gereja Axiom, tapi dia
bahkan tidak pernah memikirkan mereka akan melakukan manipulasi mengerikan ini
pada anak-anak yang berumur sangat muda, mengubah mereka menjadi Integrity
Knight. Dan manusia yang hidup di Dunia Manusia mempercayai bahwa itu adalah
simbol dari kebaikan dan keharmonisan yang nyata. Dan untuk selama ratusan
tahun.
"Kalian pikir ini aneh, bukan?"
Suara Linel tiba-tiba mencapai telinganya, tawa samar-samar mengiringi itu.
"Kenapa anak-anak seperti ini menjadi Integrity Knights? bukan? Kalian akan segera
terbunuh, jadi aku akan memberitahu kalian."
"Nel, bukankah tidak ada gunanya mengatakan itu jika kita akan membunuh
mereka? Kau aneh seperti biasanya."
"Bukankah kau pikir berjalan hingga sampai ke lantai kelima puluh itu
membosankan?Eugeo-san, kita telah lahir dan dibesarkan di sini, di katedral ini.
Kita dibuat oleh pendeta dan sister di menara ini di bawah perintah dari
Administrator-sama, kau tahu. Untuk eksperimen sacred art pembangkit yang
dapat memulihkan Life yang benar-benar telah menghilang."
Kata-kata yang keluar dari mulutnya benar-benar menakutkan, tapi suara Linel yang
tersisa terdengar gembira sampai bagian akhirnya.
"Itu kelihatannya anak-anak diluar menerima sacred task mereka ketika mereka
berusia sepuluh tahun, tapi kita telah diberikan itu saat berumur lima tahun. Tugas
kita adalah untuk untuk membunuh satu sama lain. Kita telah diberikan pedang
seperti mainan, yang bahkan jauh lebih kecil dibandingkan dengan pedang beracun
ini, dan dibuat untuk dua orang dan untuk menusuk satu sama lain."
"Kau buruk saat menusuk, bukan, Nel. Aku tidak dapat menahan bagaimana
sakitnya itu setiap waktu."
Linel merespon, tidak puas, pada suara Fizel yang kelihatannya telah bergabung di
pembicaraan.
"Itu karena gerakanmu sangat aneh, Zel. Aku pikir kalian berdua sudah tahu
setelah mengalahkan dua Integrity Knight, tapi manusia tidak mati semudah itu,
bukan, Eugeo-san, Kirito-san? Itu bahkan sama untuk anak-anak yang hanya
berumur lima tahun. Bahkan saat kita panik dengan tugas untuk saling membunuh
satu sama lain dengan cepat, kita tanpa mengetahui apapun menebas dan menusuk
sampai akhir mengurang Life satu sama lain menjadi nol, tapi Administrator-sama
hanya akan membangkitkan kita dengan sacred arts..."
REKI KAWAHARA

136

SWORD ART ONLINE VOL 12 ALICIZATION RISING


By : Cardinal System

"Dan pembangkitan itu awalnya tidak bekerja dengan baik juga, bukan? Anak-anak
yang normalnya mati masih cukup beruntung, ada seseorang yang meledak menjadi
suatu bagian atau seseorang yang berubah menjadi gumpalan daging yang aneh
atau seseorang yang menjadi orang yang lain ketika dibangkitkan, bukan?"
"Bahkan jika itu seharusnya menjadi sacred task kita, kita tidak ingin menjadi terluka
sia-sia dan dibangkitkan juga. Kita mencoba berbagai cara dan menyadari terbunuh
dengan satu serangan sangat jelas bahwa rasa sakitnya akan kurang dan memiliki
kesempatan tinggi untuk dibangkitkan. Tapi satu serangan itu memiliki bagian yang
susah, kau tahu. Itu benar-benar harus cepat dan halus, entah itu menusuknya pada
jantung atau memenggal kepala."
"Dan kita berhasil pada umur sekitar tujuh tahun, aku pikir begitu? Kita berlatih
setiap waktu sementara anak-anak lainnya telah tidur, setelah semua."
Benar-benar tidak ada tanda indera perasanya kembali, tapi perasaan menggigil
masih menyerang Eugeo, seperti bulu kuduk berdiri di seluruh tubuhnya.
Alasan kenapa Fizel dan Linel mendapat kemampuan fisik yang menakutkan.
Itu berasal dari membunuh satu sama lain tanpa henti selama bertahun-tahun, atau
seperti yang anak perempuan ini katakan. Hari demi hari, mereka mengayun pedang
mereka memikirkan bagaimana cara terbaik untuk menghilangkan hidup teman
mereka.
Pastinya, dengan akumulasi dari pengalaman seperti itu, itu akan menjadi mungkin
untuk menguasai kemampuan yang dibutuhkan untuk dianugerahkan posisi Integrity
Knight bahkan sebagai anak-anak. Tapi di sisi lain, mereka bedua pastinya telah
kehilangan sesuatu yang penting.
Linel melanjutkan dengan suara kegembiraan yang sama bahkan saat dia tanpa
berhenti menaiki tangga besar.
"Itu adalah waktu sekitar kita berumur delapan tahun ketika Administrator-sama
menyerah pada eksperimen art pembangkit. Itu kelihatannya pembangkit yang
sempurna sudah mustahil pada akhirnya. Apa kau tahu? Ketika Lifemu menjadi nol,
banyak panah putih dari hujan cahaya akan turun dan, bagaimana aku mengatakan
ini, di dalam kepalamu akan ditebas sedikit demi sedikit. Anak-anak yang mendapati
ingatan penting mereka telah menghilang tidak menjadi orang yang sama bahkan
jika Life mereka disembuhkan. Ada waktu berkali-kali ketika aku kehilangan ingatan
beberapa hari yang lalu setelah dibangkitkan.Sebagai hasilnya, tiga puluh dari
kami pada awalnya menjadi hanya Zel dan aku pada akhir dari eksperimen."
"Pemimpin berkepala besar itu memberitahu kami yang telah selamat untuk memilih
sacred task kita yang berikutnya, jadi kita mengatakan ingin menjadi Integrity Knight.
Dia sanagat marah ketika kita mengatakan itu, mengatakan bahwa Integrity Knight
itu adalah penjaga hukum yang dipanggil dari Celestial World oleh Administratorsama, bahwa itu bukanlah sesuatu untuk anak-anak seperti kami dapat lakukan.

REKI KAWAHARA

137

SWORD ART ONLINE VOL 12 ALICIZATION RISING


By : Cardinal System

Dan itu berakhir menjadi pertandingan terhadap Integrity Knight yang baru pada saat
itu....Siapa nama orang-orang itu?"
"Erm...Sesuatu-sesuatu Synthesis Twenty-eight dan Twenty-nine."
"Dengar, Nel, aku bertanya pada bagian sesuatu-sesuatu itu. Oh baiklah, wajah dari
pemimpin itu ketika kita memenggal kepala knight itu dengan satu tebasan
sangatlah aneh, huh?"
"...Dan, saat mengetahu hasilnya, Administrator-sama membuat kita menjadi
Integrity Knight sebagai kasus yang spesial. Mengganti dua orang yang telah mati.
Tapi dia mengatakan bahwa kita kekurangan pengetahuan untuk mengambil tugas
pertahanan seperti knight lainnya, jadi kita belajar tentang hukum dan sacred arts
untuk selama dua tahun sebagai murid sister...sejujurnya, itu hanya menjengkelkan."
"Ketika kita sedang berdiskusi bagaimana cara kita mendapat naga terbang dan
sacred instruments lebih cepat, peringatan anak buah dari Dark Territory telah
menyusup di katedral datang, kau tahu. Baik Nel dan aku berkata, 'Ini dia!'. Kita
berpikir jika kita menangkap penyusup dan mengeksekusinya lebih cepat
dibandingkan dengan knight lainnya, Administrator-sama mungkin membuat kita
menjadi knight resmi, jadi kita menunggu di tangga."
"Aku meminta maaf tentang menggunakan racun. Tapi kita benar-benar ingin
membawa Eugeo-san dan Kirito-san menuju lantai kelima puluh jika mungkin... Ah,
jangan khwatir. Kita sangat bagus dalam membunuh, jadi itu tidak akan sakit."
Itu kelihatannya dua anak perempuan itu tidak dapat menunggu ketika mereka
memotong leher Kirito dan Eugeo di depan garis pertahanan dari Integrity Knight di
lantai kelima puluh lebih lama lagi. Langkah kaki mereka menjadi lebih ringan,
menaiki tangga dengan sangat cepat meskipun menyeret mereka.
Meskipun dia telah memikirkan rencana melarikan diri entah bagaimana, Eugeo
tidak dapat melakukan apapun selain mendengar pada apa yang mereka berdua
katakan dengan keadaan tidak berdaya. Bahkan jika mulutnya tidak lumpuh, dia
percaya bahwa itu sama sekali mustahil untuk membuat anak-anak ini berubah
pikiran melalui kata-kata. Mereka berdua bahkan mungkin tidak memiliki konsep baik
dan buruk. Mereka semua mematuhi perintah dari seseorang yang membuat
mereka, pemimpin tertinggi, Administrator
Setelah mereka berbalik untuk kesekian kalinya, langit-langit yang terlihat di mata
Eugeo yang terbuka berubah dari sisi bawah dari tangga lantai berikutnya menjadi
permukaan lantai. Tangga itu kelihatannya tidak akan berlanjut karena mereka
akhirnya telah mencapai lantai kelima puluh yang membagi katedral menjadi dua.
Langkah Fizel dan Linel menjadi terhenti dan mereka saling menukar kalimat
singkat, "Ayo pergi" dan "Yeah", dengan satu sama lain. Hanya ada beberapa menit
sebelum pedang hijau itu menebas lehernyatidak, mungkin hanya ada beberapa
detik. Tubuhnya tidak menunjukkan tanda-tanda indera perasanya kembali sama

REKI KAWAHARA

138

SWORD ART ONLINE VOL 12 ALICIZATION RISING


By : Cardinal System

sekali dan ujung jarinya tidak bergerak sedikitpun meskipun bagaimanapun


kerasnya dia mengharapkan itu.
Langit-langit disini jauh lebih tinggi dibandingkan yang telah dilalui sejauh ini. Itu
mungkin setidaknya tingginya dua puluh mel. Kanopi marbel di atas, sangatlah
berwarna menggambarkan bentuk dari Dewi pencipta dunia dan pemuja mereka,
melengkung di atas kepala. Tiang yang menahan kanopi, juga, telah dihiasi dengan
ukiran yang tak terhitung, Cahaya Solus dengan terang menyinari ke bawah pada
mereka melalui jendela yang dipasang di kiri dan kanan. Itu adalah pemandangan
yang indah, satu-satunya nama yang sesuai dengan itu adalah, Grand Cloister of
Spiritual Light.
Dua anak perempuan itu membawa Kirito dan Eugeo hingga lima mel lagi dan
langkah mereka berhenti di sana. Tubuhnya berputar setengah lingkaran dengan
kekuatan yang melempar kaki kanannya dan Eugeo akhirnya dapat melihat seluruh
aula besar itu.
Itu betul-betul sangat luas. Itu kelihatannya menggunakan seluruh lantai katedral ini,
lantainya terbuat dari batu yang berbeda warna di ujung dari cahaya putih itu. Karpet
berwarna merah gelap terbentang lurus menuju dinding terjauh dari jalan masuk,
pintu besar yang kelihatannya dibangun seperti raksasa menjulang di ujung. Tidak
ada kesalahan bahwa tangga yang menuju lantai berikutnya berada dibalik pintu itu.
Danjauh di depan pintu itu, di tengah-tengah aula, beberapa knight yang tidak
bergerak memakai armor lengkap, memancarkan udara yang mengintimidasi yang
seperti tidak akan membiarkan seorangpun yang lewat selama mereka berdiri, dapat
terlihat. Keempatnya berbaris dengan jarak yang sama. Dan ada satu yang sedikit di
depan.
Semua orang dari keempat orang yang berdiri di belakang memakai peralatan
armor, yang bersinar perak, memakai helm terukir dengan salib. Ukuran yang sama
dengan Eldrie. Senjata mereka, juga, pedang lurus dengan ukuran yang sama
menusuk ke lantai, dengan kedua tangan yang dengan kuat ditaruh di ganggangnya.
Seseorang yang di depan memiliki armor dengan desain yang benar-benar berbeda
dari empat orang di belakang. Itu benar-benar ditutupi dengan pancaran cahaya
seperti warna bunga anggrek dan terasa lebih rumit juga, sementara pedang tipis
yang kelihatannya khusus untuk skill menusuk tergantung di pinggangnya. Apa yang
knight itu kenakan dapat dianggap sebagai armor ringan, tapi empat knight itu tidak
dibandingkan pada beban dari ketetapan hati yang berasal dari knight itu. Eugeo
tidak dapat melihat apa yang ada di dalam helm yang dimodel seperti sayap burung
pemangsa, tapi dia percaya bahwa tidak ada kemungkinan bahwa knight itu lebih
rendah dibanding dengan Deusolbert.
Kelima Integrity Knight ini telah membentuk penghalang yang sulit diatasi untuk
tujuan mereka menuju lantai tertinggi.

REKI KAWAHARA

139

SWORD ART ONLINE VOL 12 ALICIZATION RISING


By : Cardinal System

Tapi seseorang yang menjadi ancaman terbesar pada hidup dari Eugeo dan Kirito
untuk waktu yang sekarang adalah dua anak-anak yang berdiri tepat dihadapan
mereka.
Dengan penuh kemenangan membungkukkan punggung mereka, ditutupi dengan
pakaian sister mereka yang polos, Linel dan Fizel berhadapan dengan lima knight
itu.
"Oh, aku tidak berpikir Wakil Komandan Integrity Knight Fanatio Synthesis Twodono ada di sini."
Linel yang pertama kali mengatakan itu dengan suara gembira.
"Itu kelihatannya pemimpin sangat khawatir juga, untuk susah payah mengirim
Heaven Piercing Sword Fanatio-dono ke sini. Atau mungkin kau adalah
seseorang yang panik di sini Fanatio-sama? Aku rasa kau tidak dapat menahan
untuk mengetahui Fragrant Olive-dono akan meninggalkanmu dengan posisi
Wakil Komandan Integrity Knight dengan kemampuannya, bukan?"
Beberapa detik ketegangan dari keheningan telah terpecah oleh suara tajam dari
knight ungu itu yang diiringi oleh gema metal itu.
Eugeo merasa kepercayaan diri yang dia rasakan menyembunyikan kejengkelan
dibalik suara gema yang samar-samar itu, yang juga unuk dari Integrity Knight, yang
kelihatannya tidak berasal dari manusia.
"...Kenapa kalian para murid yang masih muda ada di medan pertempuran antara
knight yang terhormat?"
"Aha, itu sangat tidak memuaskan!"
Fizel dengan cepat berteriak kembali dengan nada yang tidak ramah.
"Itu karena kalian membawa sesuatu seperti kehormatan dan harga diri dalam
pertarungan, dua dari dua dari kalian yang sangat kuat, yang mampu untuk dengan
ribuan Integrity Knight telah kalah, heh. Tapi tenang saja, jadi kalian knight yang
terhormat tidak akan menderita karena hal memalukan yang lebih jauh lagi, kita
telah menangkap penyusup itu untuk kalian!"
"Kita akan memenggal kepala penyusup itu sekarang, jadi tolong lihat baik-baik dan
laporkan ini kepada pemimpin tertinggi. Aku rasa Integrity Knight yang terhormat
bahkan tidak akan membayangkan mencuri kesuksesan kita, apa aku benar?"
Eugeo tidak dapat melakukan apapun selain tercegang pada keberanian gadis itu
meskipun situasi berbahaya yang di alami sekarang, saat Linel dan Fizel berbicara
bahkan dengan tanpa menahan diri sementara lima Integrity Knight, memiliki
kekuatan melebihi manusia, dihadapan mereka.
Tidakitu mungkin sedikit berlebihan.
REKI KAWAHARA

140

SWORD ART ONLINE VOL 12 ALICIZATION RISING


By : Cardinal System

Apakah emosi yang terlihat melayang di belakang punggung kecil anak-anak itu
adalah kebencian...?
Terbaring di lantai, Eugeo mengeluarkan kekuatannya pada bagian yang dapat
bergerak, kedua matanya, dan menatap ke arah Linel dan Fizel. Tapi meski begitu,
pada siapa kebenciaan mereka diarahkan? Meskipun muncul dihadapan kriminal
yang melawan terhadap Gereja Axiom dan pemimpin tertinggi, Administrator, anak
perempuan itu tidak menunjukkan apapun selain keinginan mereka semata.
Linel dan Fizel, dengan terbuka mengekspresikan baik kebenciaan dan kemarahan,
menatap ke arah Integrity Knight, dan Integrity Knight itu menatap kembali ke arah
dua anak perempuan itu dengan kejengkelan, saat Eugeo melihat ke arah anakanak itu, menyembunyikan keraguan di pikirannya, jadi
Hanya sampai bayangan memakai baju hitam dengan sekejap muncul di belakang
anak-anak itu tanpa suara, kelihatannya tidak ada seorangpun yang telah
mendeteksi gerakannya.
Kirito, yang seharusnya terpengaruh oleh racun pelumpuh seperti Eugeo, mendekat
dari belakang kedua anak perempuan itu dengan dengan kehalusan dari macan tutul
yang mengincar mangsa, dan mengambil pedang beracun yang tergantung di
pinggang mereka pada ganggangnya, Fizel di kanannya, Linel di kirinya. Dengan itu,
dia menarik pedang itu ke atas dan menyambung itu dengan tebasan dangkal di
setiap tangan kiri yang terlihat dari anak-anak itu.
Anak-anak itu hanya dapat untuk berbalik ke belakang dengan ekspresi kosong
setelah Kirito mendarat dari lompatan panjang ke belakang, dengan pedang pendek
yang masih ada di tangannya.
Ekspresi kosong dari keterkejutan terlihat pada wajah tak berdosa dari Linel dan
Fizel.
"Kenapa..."
"Bergerak..."
Efek dari racun itu segera berpengaruh dan anak-anak itu terjatuh ke lantai dengan
pelan setelah mengatakan sebanyak itu.
Kirito berdiri seolah-olah dia adalah pengganti mereka. Dia memegang kedua
pedang beracun itu bersama di tangan kirinya dan mencari di dalam pakaian
sisternya dengan tangan kanannya setelah berjalan ke arahnya. Objek yang dia
dengan cepat ambil adalah botol kecil dengan ukuran ujung jarinya, menutupi cairan
berwarna orange.
Membuka penutupnya dan menaruh itu pada hidungnya, dia mengangguk seolaholah telah yakin, lalu berjalan. Eugeo tidak dapat melakukan apapun selain
mempercayai cairan, yang dengan pelan mengalir dari botol yang mendekat pada

REKI KAWAHARA

141

SWORD ART ONLINE VOL 12 ALICIZATION RISING


By : Cardinal System

mulutnya, adalah antidote dan meminum itu. Itu kelihatannya sangat bagus dia tidak
memiliki indera perasa.
Kirito, memperlihatkan suatu kemarahan yang jarang terlihat di wajahnya,
membisikkan dengan suara yang benar-benar pelan sementara masih berlutut.
"Racun itu akan segera sembuh dalam beberapa menit. Ketika mulutmu dapat
bergerak, pastikan untuk mengucapkan armament full control art tanpa knight itu
sadari. Biarkan itu standby setelah kau selesai mempersiapkannya dan tunggulah
sinyalku."
Berdiri setelah mengatakan apa yang dia butuhkan, Kirito bergerak ke sisi anak
perempuan itu sekali lagi. Dia berteriak kepada lima Integrity Knight yang masih
berdiri di jarak yang jauh dalam keadaan tegang, dengan suara keras.
"Knight Kirito, dan juga Knight Eugeo, akan mengucapkan permintaan maaf untuk
tidak sopan melihat kalian sementara terbaring di sisi ini! Sebagai tambahan dari
ketidaksopanan itu, aku meminta kalian untuk memberikan waktu kepada kami untuk
memperbaiki kesalahan kami! Aku mengajukan kita saling beradu pedang setelah itu
selesai!"
Knight ungu itu, yang mungkin berangking tinggi, segera menjawab dengan nada
yang menghargai.
"Aku adalah Integrity Knight nomor kedua, Fanatio Synthesis Two! Kriminal, sacred
instrumentku, Heaven Piercing Sword, tidak memiliki satu titik belas kasihan, jadi
katakana kata-kata terakhirmu jika memilikinya, sementara pedang ini masih
tersarung!"
Saat mendengar itu, Kirito dengan sekejap melihat ke arah dua anak perempuan
yang terbaring disampingnya dan mengkritik dengan kata-katanya, bahkan cukup
keras untuk knight itu dengar.
"Aku yakin kalian berpikir ini aneh, bukan? Tentang kenapa aku bisa bergerak."
Mata Linel diwarnai dengan kekecewaan saat kata-kata yang dia secara pribadi
katakan sebelumnya telah diambil.
"Kalian berdua salah memilih perkataan kalian lebih awal. Kau mengatakan semua
pendeta dan sister telah diperintahkan untuk tidak meninggalkan kamar mereka.
Seharusnya tidak ada seorangpun yang dapat melanggar perintah dari katedral.
Karenanya, itu membuktikan bahwa kalian bukanlah murid sister semenjak kau tidak
mematuhi perintah."
Rasa sakit yang menusuk menyebar di sekitar anggota tubuhnya, mungkin karena
indera perasanya mulai kembali berkat obat itu, tapi Eugeo hampir tidak menyadari
itu. Dia akhirnya mengerti apa emosi yang disembunyikan dibalik ekspresi
patnernya.

REKI KAWAHARA

142

SWORD ART ONLINE VOL 12 ALICIZATION RISING


By : Cardinal System

Meskipun masih menggunakan sikap biasanya, Kiritosedang marah.


Tapi kelihatannya kemarahan itu tidak ditunjukkan kepada anak-anak itu. Setelah
semua, rasa simpati yang besar dapat terlihat di matanya saat itu melihat ke bawah
pada Linel dan Fizel.
"Disamping itu, sarung yang ada di pinggang kalian. Itu terbuat dari the ruby
evergreen oak di selatan, bukan? Ini adalah satu-satunya material yang tidak akan
membusuk ketika bersentuhan dengan pedang ini yang dibuat dari poison steel
from Ruberyl. Tidak mungkin seorang murid sister biasa dapat memiliki sesuatu
seperti ini. Karena itu, aku mengucapkan art untuk menetralkan racun sebelum
kalian berdua mendekat. Itu membutuhkan waktu yang sedikit lama untuk selesai,
bagaimanapun juga. ...Kekuatan tidak secara murni ditentukan dengan bagaimana
cepatnya kalian mengayun pedang kalian. Untuk menyimpulkannya, kalian berdua
sangat bodoh, cukup bodoh untuk pantas sekarat di sini dalam sekejap."
Kirito dengan dingin berkata kepada dua anak perempuan itu dan mengangkat tinggi
pedang beracun yang ada di tangan kirinya.
Dua pedang dengan jejak cahaya hijau saat itu terbang dari tangannya, melempar
itu ke bawah tanpa keraguan sedikitpun. Itu terjatuh dengan suara keras, menuju
lantai batu pada ujung hidung Linel dan Fizel.
"Tapi aku tidak akan membunuhmu. Sebagai gantinya, lihat baik-baik bagaimana
kuatnya Integrity Knight yang kalian tertawakan."
Dia berbalik setelah beberapa kata-kata itu dan melanjutkan dengan beberapa
langkah maju.
Kirito perlahan menarik pedang hitam dengan cepat dari sarungnya dengan suara
tajam dan mengacungkannya di depan dirinya.
"Aku meminta maaf karena membuatmu menunggu, Knight Fanatio! Knight Kirito
berdiri dihadapanmu!!"
Dia melakukannya terlalu berlebihan...tidak peduli apapun keadaan yang akan
terjadi.
Dia berpikir untuk meneriakkan itu keluar di belakang patnernya, tapi mulut Eugeo
hanya sedikit bergetar. Indera perasanya sudah kembali, tapi suaranya masih tidak
dapat keluar.
Kirito selalu meminjam catatan senjata yang dia sukai dari perpustakaan akademi,
jadi itu kelihatannya dia mendapat pengetahuan tentang ruby evergreen oak dan
poison steel dari situ. Dengan pengetahuan yang menjadi sifatnya ditambahkan,
Kirito telah berhasil lolos dari jebakan yang dipasang oleh Fizel dan Linel, tapi itu
sudah jelas bahwa mereka telah didorong ke keadaan yang jauh lebih berbahaya
disebabkan oleh anak-anak itu. Setelah semua, mereka harus melawan lawan yang
kuat secara langsung, lima Integrity Knight, dengan salah satu dari mereka ada di
REKI KAWAHARA

143

SWORD ART ONLINE VOL 12 ALICIZATION RISING


By : Cardinal System

posisi Wakil Komandan Integrity Knight. Rencana mendiskusikan tindakan mereka


dan mengucapkan full control art terlebih dahulu, sebelum menyerbu menuju aula
besar, secara alami telah batal.
Kirito yang biasanya akan menyeret Eugeo saat dia melarikan diri tanpa keraguan
sedikitpun, menyusun kembali rencana untuk membuat itu sedikit lebih
menguntungkan. Seperti yang diduga, alasan kenapa dia tidak melakukan itu karena
dia bukan berada dalam kondisi biasanya. Jika dia menatap secara keras, dia dapat
secara jelas melihat kemarahan yang dalam pada Kirito, api putih kebiru-biruan pada
jubah hitam di punggungnya.
Bahkan instruktur dari Akademi Master Pedang akan segera dikalahkan jika mereka
menghadapi Kirito, saat dia yang sekarang, secara langsung.
Tetapi, seperti yang diharapkan dari seseorang yang menjadi Integrity Knight nomor
dua di kelompok itu, knight ungu bernama Fanatio memegang gagang pedang tipis
di pinggang kirinya dengan gerakan yang pelan itu. Ketika itu ditarik dari sarungnya
dengan suara jelas, sinar yang menyilaukan mata, seolah-olah pedang itu sendiri
yang memancarkan cahaya, menyilaukan mata Eugeo.
Mengikuti Fanatio, empat Integrity Knight yang dibelakang menarik pedang besar
mereka yang tertusuk ke lantai dan mengacungkan itu dengan gerakan yang
dikordinasi secara rapi. Ketetapan hati yang dapat dirasakan keluar dari pedang
mereka yang menggetarkan udara di aula saat itu seolah-olah mendorong Kirito.
Fanatio yang tidak menunjukkan sedikitpun kegembiraan meskipun situasinya
menjadi tegang, mengeluarkan suara yang terdengar muram dari balik helm itu.
"Kriminal Kirito, itu kelihatannya tujuanmu adalah pertarungan individual
denganku...tapi sayangnya, kita telah diperintahkan secara keras untuk
menggunakan segala cara untuk menghapus kalian berdua jika kalian telah
mencapai aula ini. Karena itu, aku akan menyuruh mereka untuk menjadi lawan
pertamamu.Four Oscillation Blades yang secara pribadi diajar di bawah
instruksiku, seperti itu!"
Fanatio dengan keras menyatakan itu, lalu memulai dengan mengucapkan sacred
art rumit dengan cepat yang dimulai dengan system call. Itu kelihatannya, tidak,
tanpa ada kesalahan armament full control art. Salah satu cara untuk melawannya
adalah menggunakan art yang sama, atau menebas jatuh knight itu sebelum itu
selesai.
Kirito memilih yang kedua. Saat dia menyerbu menuju Fanatio dengan kekuatan
yang cukup untuk membuat jahitan dari sepatunya terbuka, dia mengayun pedang
hitamnya dari atas kepala.
Tetapi, knight yang berdiri di sebelah kiri, diantara empat orang yang menunggu di
belakang Fanatio, memulai serangan pada waktu yang sama.

REKI KAWAHARA

144

SWORD ART ONLINE VOL 12 ALICIZATION RISING


By : Cardinal System

Pedang besar yang dipegang dengan kedua tangan menebas horizontal dari kiri
dengan teriakan keras, berlari menuju Kirito.
Kirito mengganti posisi pedangnya, menerima serangan knight itu dengan ayunan ke
bawah dari atas kepala. Hantaman yang menusuk telinga terdengar. Mereka berdua
terdorong ke belakang, melebarkan jarak.
Kirito pulih lebih cepat jika dibandingkan dengan knight itu, dengan ecpat mencoba
menarik pedang hitam itu kembali. Dia telah memasuki posisi untuk meneruskan
saat mendarat, dan dengan hanya satu serangan lagi menuju dada musuhnya
"......!?"
Nafas Eugeo keluar dengan segera setelah dia mempercayai itu. Dia sama sekali
tidak tahu ketika itu terjadi, tapi knight kedua telah menyerbu dan melepaskan
tebasan horizontal dengan sekuat tenaga dari kiri.
Kirito menghentikan langkahnya dan kali ini, pedangnya menebas menuju kiri dan
memukul mundur pedang musuh, terdapat suara metal yang sama dan banyak
percikan api yang tersebar seoerti sebelumnya, dan mereka berdua melebarkan
jarak kira-kira empat mel.
Posisi knight kedua, juga, benar-benar telah terjatuh. Itu sangat normal, menahan
tubuh ke tanah setelah terpukul mundur dari melakukan serangan habis-habisan
dengan pedang sebesar itu akan sangat sulit tidak peduli bagaimana banyaknya
kekuatan fisik yang seseorang itu punya.
Itu adalah hal yang patut dipuji, tetapi, Kirito sangatlah hebat, untuk memukul
mundur pedang musuh dengan gerakan yang benar-benar minimal dan cepat dalam
menghisap hantamannya, berganti menuju posisi menyerang berikutnya dengan
segera.
Tetapi.
Bahkan tanpa memberikan waktu untuk memikirkan kemampuannya, Eugeo melihat
knight ketiga menyerang pada Kirito sekali lagi, tepat setelah dia mendarat. Sebelum
pandangannya terambil oleh hantaman antara pedang dan pedang untuk ketiga
kalinya, Eugeo memaksakan matanya untuk terbuka lebar.
"!!"
Dan dia menggeretakkan giginya. Pada saat Kirito menyilangkan pedang dengan
knight ketiga, knight keempat telah memulai untuk menyerbu maju.
Bagaimana mereka dapat memprediksi gerakan Kirito dengan sangat akurat?
Reaksi Kirito akhirnya menjadi tidak teratur dari akibat tebasan horizontal. Meskipun
dia sukses menahannya entah bagaimana, sosok berbaju hitamnya menjadi goyah
di udara, mungkin disebabkan oleh kekuatan yang dia coba untuk dorong kembali.

REKI KAWAHARA

145

SWORD ART ONLINE VOL 12 ALICIZATION RISING


By : Cardinal System

Aku mengerti.
Itu membutuhkan waktu yang lama, tapi Eugeo menyadari tujuan keempat knight itu.
Semua serangan dari knight itu adalah tebasan horizontal dari kiri ke kanan.
Menangkis itu dengan pedangnya akan membatasi arah yang dia akan tahan,
hingga derajat tertentu. Dengan itu sebagai tujuan mereka, knight berikutnya hanya
akan mengulangi tebasan horizontal. Dengan jarak yang lebih lebar ketika
dibandingkan dengan tusukan atau tebasan vertical, bersamaan dengan panjang
pedang, dapat memberikan perkiraan secara kasar bahwa itu cukup untuk mereka
untuk membuat Kirito berada di dalam jangkauan tebasan mereka, bahkan jika itu
telah dilakukan sejak awal.
Itu seharusnya adalah skill tebasan beruntun melalui kelompok dari Integrity
Knight yang seharusnya tidak memiliki secret moves skill tebasan beruntun. Mereka
benar-benar berbeda dengan swordsman di pusat yang secara murni mengejar
keindahan style, mereka benar-benar prajurit sebenarnya yang terlatih melalui
pertarungan sebenarnya di Dark Territory.
Tetapi, kordinat taktik dari knight itu tidak sempurna juga.
Sadari itu, Kirito, ada cara untuk melewati itu jika itu adalah kau!
Rintihan serak keluar dari tenggorokan Eugeo saat dia mencoba untuk berteriak.
Lidah dan mulutnya akhirnya mulai bergerak. Saat dia menggerakkan mulutnya
mati-matian berusaha untuk mengendurkan otot-otot kaku itu, untuk memulai
upacara art bahkan satu detik lebih cepat, Eugeo dengan penuh ketakutan berdoa
saat dia melihat ke arah patnernya. Agar dia menyadarinya.
Setelah menangkis pedang knight keempat, Kirito terpeleset pada saat dia mendarat
di akhir, menahan satu tangannya pada lantai.
Pedang knight pertama itu berbunyi saat melancarkan serangan, menebas itu
setelah pulih dari hantaman..
Kirito dengan segera merendahkan bagian atas tubuhnya ke bawah, melewati
bawah pedang. Bagian ujung rambut hitamnya bersentuhan dengan pedang dan
terpotong hingga tersebar jauh.
YaJika serangan yang datang sudah pasti tebasan horizontal, dia hanya akan
menghindarinya dengan ke atas atau ke bawah daripada menahannya dengan
pedangnya.
Tapi hindaran itu juga harus dikombinasikan dengan serangan balik. Jika dia jatuh
disini, aka nada jeda sebentar, tidak, sesuatu yang lebih lama daripada itu sebelum
dia dapat bergerak lagi.
Itu kelihatannya knight kedua yang mendekat dari kiri Kirito benar-benar tidak
memiliki keinginan untuk melewatkan jeda itu. Dengan cepat menggerakkan pedang
REKI KAWAHARA

146

SWORD ART ONLINE VOL 12 ALICIZATION RISING


By : Cardinal System

yang ujungnya menghadap ke sisi atas, knight itu melakukan tebasan vertical
dengan kekuatan penuh.
"B...!!"
Bahaya, Eugeo mencoba meneriakkan itu, menghiraukan rasa sakit tajam yang
mengalir melalui tenggorokannya. Tetapi, ini bukanlah waktunya. Itu adalah ketika
dia secara insting mengalihkan pandangannya, mengira bahwa dia tidak mampu
untuk menghindar
Knight barusan yang baru saja hendak menyelesaikan tebasan pedangnya pada
bagian kanan Kirito tergoyah dengan hebat.
Kirito tidak hanya terbaring di bawah. Kedua kakinya menjepit di sekitar knight yang
tidak menyadarinya, menarik knight itu ke bawah di atas dirinya.
Knight kedua itu tidak dapat menghentikan gerakan menebasnya dan pedang besar
itu tertebas dengan dalam pada punggung temannya. Knight yang menarik
pedangnya kembali sementara menunjukkan tanda-tanda terkejut lalu diserang oleh
tebasan hitam yang mencapainya dari bawah.
Kirito, serangannya secara akurat menusuk pada tangan knight kedua itu saat dia
berdiri, berbalik ke arah knight ketiga yang kelihatannya akan menyerbu maju
dengan tidak teratur dan mendorong knight kedua dengan semua kekuatan yang dia
punya. Seperti yang diduga, knight ketiga tidak dapat melukainya bersama
temannya dan menghentikan tebasannya.
Pada akhirnya, serangan beruntun dari kelompok yang Fanatio sebut Four
Oscillation Blades telah berakhir.
Kirito berlari secara cepat melalui celah itu. Tanpa memperhatikan keempat knight
itu bahkan dengan tatapannya, dia melancarkan serangan pada Fanatio, yang
mengucapkan full control art.
Biarkan itu sampai!
Eugeo dengan ketakutan berdoa.
"Enhance...!"
Fanatio berteriak.
"Uooooh!!"
Kirito berteriak, pedangnya terangkat tinggi dari jauh. Itu tidak akan mencapainya
dari jarak itu normalnya, tapi pedang itu melepaskan cahaya kuning kehijau-hijauan
dengan segera. Aincrad-style secret move, Sonic Leap. Itu adalah skill satu
tebasan vertical seperti Vertical, tapi memiliki kemampuan untuk menyerbu maju
dari jarak dua kali lebih dari itu dalam sekejap.
REKI KAWAHARA

147

SWORD ART ONLINE VOL 12 ALICIZATION RISING


By : Cardinal System

Fanatio menggerakkan ujung pedang tipisnya pada Kirito yang menerjangnya


secara cepat yang meninggalkan jejak cahaya. Tetapi, itu mustahil untuk senjata
setipis itu untuk menangkis hantaman dari secret move tidak peduli apa yang akan
dicobanya. Pedang panjang yang ditempa dari Gigas Cedar yang memiliki berat
lebih tinggi dibandingkan dengan Blue Rose Sword, sacred instrument. Ditambah
dengan serangan tebasan dari Kirito yang kelihatannya cepat sekali telah tercampur,
itu akan cukup untuk menghancurkan sesuatu seperti pedang tipis itu menjadi
pecahan, bahkan jika ketiga pedang seperti itu digabungkan bersama-sama.
Itu adalah saat ketika knight berjubah hitam itu mencapai puncak loncatannya dan
mulai mengayun pedangnya ke depan
Cahaya keluar dari pedang tipis di tangan knight itu.
Tidak, untuk akuratnya, seluruh pedang itu berubah menjadi cahaya putih kebirubiruan saat itu menunjuk ke arah depan dengan kecepatan mengerikan.
Sinar tipis dari cahaya menembus bagian kiri Kirito tanpa suara, terus berlanjut
menuju langit, dan membuat ledakan kecil saat itu menabrak pada langit-langit aula
besar itu. Dan itu berakhir dengan sekejap.
Secret move Kirito yang lintasannya telah terganggu dengan perutnya tertembus,
dan hanya menggores dekorasi sayap pada helm Fanatio, dengan secara paksa
memotong itu hingga ke udara.
Banyak darah yang dapat terlihat mengalir dari luka dan Eugeo tidak pernah berpikir
Lifenya berkurang sebanyak ini, tapi Kirito terjatuh saat mendarat dengan bertumpu
pada satu lutut. Ketika dia memfokuskan matanya dengan cukup keras, dia melihat
asap pucat muncul di lubang kecil yang terbuka di bajunya.
Itu mungkin adalah serangan bertipe api? Tetapi, cahaya yang dilepaskan dari
pedang Fanatio berwarna putih menyilaukan yang hampir biru. Eugeo tidak pernah
melihat api dengan warna seperti itu.
Berputar dengan gerakan sangat halus yang sangat cepat, Fanatio menunjuk ujung
pedang tipisnya tepat pada Kirito yang meringkuk di lantai.
Dengan suara 'sha' yang samar-samar, sinar cahaya memancar keluar lagi. Jika itu
bukan Kirito yang segera berguling menuju kiri sebelum itu, cahaya itu tampaknya
akan menembus kaki kanannya. Sinar cahaya yang berbahaya itu meleset dan
menembus pada lantai marbel dan sekali lagi membuat ledakan kecil. Ketika cahaya
itu menghilang, lubang berwarna merah terang yang tersisa melelehkan permukaan
lantai itu.
"Tidak...mungkin...!"
Eugeo tidak menyadari suara serak, dari keterkejutannya yang keluar dari mulutnya
sendiri untuk sebentar.

REKI KAWAHARA

148

SWORD ART ONLINE VOL 12 ALICIZATION RISING


By : Cardinal System

Material yang digunakan di bangunan katedral adalah marbel dengan kualitas


tertinggi, seperti immortal walls yang membagi Centoria Pusat seperti silang,
menilai dari corak putih murninya dan lapisan kacanya. Itu bukanlah sesuatu yang
dapat meleleh tidak peduli bagaimana panasnya api yang kau gunakan. Bukankah
bagaimana hanya karpet yang telah terbakar ketika api yang sangat panas yang
dibawa oleh Conflagrant Flame Bow Deusolbert yang hanya membakar
permukaan telah cukup untuk membuat itu sebagai bukti untuk itu?
Dengan kata lain, itu akan membuat full control art Fanatio jauh lebih kuat
dibandingkan dengan skill Deusolbert, jika itu adalah serangan bertipe api. Jadi
bukankah Life Kirito yang berkurang karena serangan langsung dari skill seperti itu
akan berada diambang dimana itu akan menghilang?
Kirito tidak terdiam di satu tempat, terus-menerus melompat ke arah yang tidak
menentu saat Eugeo terlihat menggenggam erat pada tangannya dari ketakutan
yang sedingin es. Sinar cahaya memancar keluar satu demi satu, menembus hingga
ke lantai, saat pedang Fanatio mengejar sosoknya.
Detail yang jauh lebih menakutkan dari skill itu adalah bagaimana itu betul-betul
tidak memerlukan gerakan sebelum melepaskan cahaya, seperti sejumlah cahaya
yang terkumpul atau serangan pedang itu. Setidaknya, Eugeo tidak dapat menebak
ketika dengan pelan menggerakkan pedang tipis itu yang akan menembakkan sinar
cahaya dari posisinya. Mendeskripsikan itu memiliki jangkauan yang benar-benar
panjang yang akan membuat itu berada dilevel yang sama seperti Frost Scale
Whip Eldrie, tapi itu hanyalah mainan anak-anak ketika dibandingkan dengan ini.
Sama sekali tidak menunjukkan tanda-tanda dari bersemangat, Fanatio terus
mengejar Kirito dengan gerakan tangkas seperti menari. Kirito bahkan dapat
menghindari empat, lima, enam tembakan dari itu hanya karena kemampuan
fisiknya yang ditempa secara susah payah dan intuisi hebatnya.
Tetapi, pada akhirnya, cahaya yang tertembak untuk ketujuh kalinya menyatakan
akhir dari game tag kematian ini.
Shaa! Bagian atas kakinya telah tertembus di udara oleh sinar cahaya yang
membuat udara panas saat itu tertembak, Kirito terhantam pada lantai, dengan
bahunya yang pertama, posturnya goyah. Tapi ujung pedang Fanatio dengan tetap
mengarah sedikit ke bawah pada seberkas rambut hitam yang terurai pada saat itu
juga.
"Ki......"
-rito, Eugeo mencoba untuk berteriak sebelum dia menyadari mati rasa di
tenggorokan dan mulutnya akhirnya telah menghilang. Dia mungkin mampu untuk
mengucapkan dengan cukup jelas untuk menyelesaikan upacara art dengan seperti
ini.

REKI KAWAHARA

149

SWORD ART ONLINE VOL 12 ALICIZATION RISING


By : Cardinal System

Jadi daripada berteriak, Eugeo dengan mengalirkan kekuatannya secara tetap ke


perut dan mulai mengucapkan upacara art dengan volume yang terlalu pelan untuk
knight itu dengar, tapi cukup keras untuk mencapai dewi pencipta.
"System call..."
Kirito pasti akan mampu untuk melewati bahaya selevel ini dengan kemampuannya
sendiri. Karena itu, hanya ada satu hal yang Eugeo harus lakukan, yaitu
mengucapkan full control art seperti yang diberitahukan pada dia, membuat itu siap
untuk diaktifkan kapanpun itu dibutuhkan.
Dengan pedang yang mengarah lurus yang menandakan kematian pada Kirito,
Fanatio terdiam untuk sebentar, seolah-olah memprovokasi dia, sebelum berbicara
dengan suara pelan.
"...Aku telah diberikan nasihat, bahwa berbicara pada waktu seperti ini adalah
kebiasaaan burukku, dari Komandan Integrity Knight selama ratusan tahun,
tapi...Meski begitu, itu terasa sangat menyedihkan. Setiap orang yang membuat diri
mereka tidak berdaya dibawah kekuasaanku dari Heaven Piercing Sword tidak
dapat menunjukkan apapun selain ekspresi aneh itu, kau tahu. Aku rasa kau, juga,
memikirkan apa sebenarnya dari bentuk sebenarnya dari tehnik yang mampu
memojokkan dirimu dengan mudah."
Itu kelihatannya empat knight dibawah Fanatio telah menyelesaikan mengobati luka
mereka di waktu ini juga, saat mereka sekarang mengelilingi Kirito dari belakang,
memegang pedang besar mereka dengan satu tangan. Ini membuatnya semakin
sulit untuk melarikan diri, tapi meningkatkan kemungkinan dari memperpanjang
perkataan Fanatio sesuai dengan perkiraan. Berkosentrasi penuh untuk tidak
membuat kesalahan di pengucapannya agar untuk mencegah kegagalan, Eugeo
melanjutkan merangkai upacara art itu secara bersamaan dengan semua yang dia
punya.
"Kalian mungkin adalah kriminal, tapi aku rasa kalian tahu cermin jika kalian pernah
tinggal di pusat?"
Fanatio tiba-tiba menanyakan pertanyaan yang datang dari suatu tempat dan
ekspresi kebingungan terlihat pada Kirito bahkan saat dia menahan rasa sakit.
Cermin.
Tentu saja, Eugeo telah melihat itu sebelumnya. Itu tidak ada satupun yang ada di
Rulid, tapi di ruangan pribadinya di asrama akademi elite swordsman-in-training
dilengkapi oleh cermin yang kecil. Itu adalah alat misterius yang memantulkan jauh
lebih jelas dibandingkan dengan permukaan air dan lembaran metal, tapi Eugeo
tidak terlalu untuk menyukai penampilan lemahnya, jadi dia tidak memiliki keinginan
yang besar untuk memakai itu.

REKI KAWAHARA

150

SWORD ART ONLINE VOL 12 ALICIZATION RISING


By : Cardinal System

Dengan pedang yang bersiap untuk segera menembak cahaya pada Kirito jika
membuat gerakan apapun, Fanatio melanjutkan dengan suara yang kelihatannya
tidak memiliki emosi.
"Karena itu adalah barang yang cukup mahal karena dibuat dengan menuangkan
perak yang dicairkan pada kaca, aku meragukan bahwa akan ada banyak
kesempatan untuk penduduk diluar ibu kota untuk melihat itu dengan mata mereka,
tapi...alat itu mampu memantulkan cahaya Solus dengan hampir sempurna. Aku
berpikir jika kau dapat mengerti...bahwa itu, alasan kenapa area yang disinari oleh
cahaya yang terpantul menjadi dua kali lebih panas. Tiga ratus tiga puluh tahun
yang lalu dari sekarang, Pemimpin Suci, pemimpin tertinggi, mengambil koin perak
dan benda yang terbuat dari perak, dan memerintahkan pengrajin kaca untuk
menciptakan ribuan cermin besar dari kaca. Itu untuk art menyerang yang tidak perlu
diucapkan...eksperimen bernama persenjataan bagaimanapun juga, kau tahu.
Ribuan cermin, berbaris membentuk setengah lingkaran di halaman depan katedral,
memantulkan cahaya Solus di tengah musim panas dan memfokuskan pada satu
titik, membawa neraka putih yang murni. Itu melelehkan batu besar berukuran
manusia hanya beberapa menit."
Persenjataan...Neraka putih...?
Eugeo tidak mengerti apapun pada perkataan Fanatio. Tetapi, dia mengetahui
berdasarkan intuisi, bahwa rencana dari pemimpin tertinggi sangat menakutkan
seperti membuat anak-anak saling membunuh satu sama lain agar menstabilkan art
pembangkit.
"Pada akhirnya, pemimpin tertinggi yang hebat itu menilai bahwa itu
membutuhkan terlalu banyak persiapan untuk membuat itu menjadi kondisi baik
untuk pertarungan. Tetapi, dia mengatakan bahwa itu akan sangat disayangkan
bahwa semua itu akan terbuang, dan dengan keajaiban sucinya, dia mengumpulkan
setiap ribuan cermin besar, menempa itu, dan menciptakan satu pedang. Itu adalah
sacred instrument ini, Heaven Piercing Sword. Apa kau mengerti kriminal? Apa
yang menembus perut dan kakimu adalah kekuatan Dewi Matahari Solus itu sendiri!"
Kata-kata dari Integrity Knight, tercapur dengan kesombongan yang samar-samar,
itu sangat mengejutkan hingga Eugeo dengan susah payah menghindari membuat
kesalahan ketika upacara art itu hampir selesai.
Cahaya Solus yang dikumpulkan ribuan cermindengan kata lain adalah bentuk
sebenarnya dari sinar cahaya putih itu?
Itu mungkin untuk menetralkan serangan pada thermal elements dengan cryogenic
elements. Tapi bagaimana serangan dengan cahaya dapat ditahan? Sejak awal, art
dengan luminous elements sebagai sumber mereka seharusnya hampir tidak
memiliki kemampuan serangan langsung, sejauh yang Eugeo tahu di pelajaran.
Cahaya untuk menyilaukan mata dapat dinetralkan dengan umbra elemental arts,
tapi sinar cahaya pada level seperti itu mungkin akan menembus sepuluh atau dua
puluh umbra elements hingga hancur dengan mudah.

REKI KAWAHARA

151

SWORD ART ONLINE VOL 12 ALICIZATION RISING


By : Cardinal System

Tidak peduli terhadap kegelisahan yang tak tertahankan di hatinya, mulut Eugeo
melanjutkan mengucapkan upacara art, tanpa sadar sudah setengah, dan akhirnya
mencapai kalimat terakhir. Kekuatan yang disembunyikan di dalam Blue Rose
Sword akan dikeluarkan setelah mengucapkan kata terakhir, enhance armament.
Tapi untuk itu harus menunggu sinyal Kirito.
Fanatio kelihatannya telah selesai mengatakan tentang suatu hal dan perlahan
mengarahkan ujung pedangnya ke depan pada kepala Kirito.
"Kirito, apakah kau telah mengerti kekuatan dari pedangku yang akan menghapus
Lifemu? Jadi aku akan membiarkanmu menyesali dosamu, mempercayakan
keyakinanmu dengan sepenuh hati pada tiga dewi, dan memohon ampunan mereka
sebelum mati. Jika kau melakukan itu, cahaya suci pemurniaan akan membersihkan
dosa pada jiwamu dan membimbingmu menuju Celestial World. SekarangSelamat
tinggal, kriminal bodoh dan belum berpengalaman."
Heaven Piercing Sword bersinar hingga menyilaukan mata, memperlihatkan sinar
cahaya yang akan menandakan tanda kematiannya melalui hatinya.
"Discharge!"
Itu hanya sekejap ketika teriakan itu mencapai telinga Eugeo.
Tepat dihadapan pedang Fanatio yang bersinar, Kirito menepuk kedua tangannya
bersamaan dengan 'pan!' dan lalu mengeluarkan itu keluar. Apa yang muncul di
telapak tangannya ada suatu lembaran berwarna perak.
Tidak, bukan itu. Itu tidak hanya suatu lembaran metal. Dengan level yang
sempurna, lembaran persegi itu dengan jelas memantulkan helm Fanatio sementara
knight itu berdiri di depan Eugeo.
Mata Eugeo telah mengetahui warna dua element berbeda yang digenggam kedua
tangan sebelum itu ditepuk secara bersamaan.
Cahaya di tangan kanannya adalah metal elements. Itu digunakan untuk menembak
jarum atau membuat dan peralatan yang biasa, element bertipe metal. Dan apa
yang ada di tangan kirinya adalah crystal elements. Itu adalah element bertipe kaca
yang digunakan untuk menciptakan penghalang yang tidak terlihat dan gelas kaca.
Dengan dua dari itu membentuk bentuk lembaran dan lapisan, objek yang diciptakan
adalah
Cermin.
Tombak cahaya yang menyembunyikan panas yang luar biasa mengenai cermin
yang diciptakan oleh upacara art Kirito dan mengubah itu dari perak menjadi orange
dalam sekejap mata.
Life dari alat yang diciptakan dari element setelah semua sangatlah rendah. Bahkan
jika pisau terlihat sama dari luar, dibandingkan dengan salah satu yang ditempa dari
REKI KAWAHARA

152

SWORD ART ONLINE VOL 12 ALICIZATION RISING


By : Cardinal System

biji yang dapat digunakan untuk selama sepuluh tahun, salah satu yang dibentuk
dari metal elements akan kehabisan Lifenya hanya dalam waktu satu jam dan
tersebar. Cermin itu seharusnya bukan pengecualian, itu sangat meragukan bahwa
itu memiliki ketahanan untuk memantulkan cahaya Heaven Piercing Sword.
Saat Eugeo berlalu sesuai yang diprediksikan, cermin itu hanya bertahan di udara
hanya selama sepuluh detik. Kaca dan metal itu meleleh menjadi cairan yang
tersebar disekitar dan sinar cahaya menembak lurus ke arah Kirito, yang memiliki
delapan puluh persen sinarnya.
Tetapi, pada saat sekejap yang berharga dari menghindari kematian secara paksa
yang dibuatnya tidak menjadi percuma pada Kirito juga. Itu hampir bukan apa-apa,
tapi dia sukses memiringkan tubuhnya menuju ke arah kiri dan cahaya itu hanya
menghanguskan salah satu bagian rambut dan pipinya sebelum itu tertembak di
belakangnya.
Dan dua puluh persen sisanya yang dipantulkan oleh cermin itu
Telah dipantulkan dengan sudut yang tajam dan terbang menuju helm Fanatio.
Itu seharusnya bukanlah gerakan yang dapat diprediksi, tapi seperti yang diduga
dari Integrity Knight nomor kedua, sinar cahaya itu dihindari dengan memiringkan
kepalanya dengan reflex yang sebanding dengan Kirito atau bahkan lebih tinggi.
Tetapi, knight itu tidak dapat melindungi dekorasi sayap yang berada di kedua sisi
dari helm itu. Dekorasi di bagian kiri terkena oleh cahaya dan penjepitnya telah
hancur dengan ituhelm itu terbelah menjadi dua, di depan dan di belakang,
dengan segera setelah itu.
Pandangan Eugeo telah tertangkap oleh rambut panjang yang terurai di udara pada
saat itu.
Itu berwarna hitam gelap seperti rambut Kirito. Namun kelembutannya benar-benar
melebihi yang hebat. Rambut panjang bergelombang yang terurai, yang pasti
seharusnya telah dirawat dengan penuh perhatian, berkilauan dengan indah pada
cahaya matahari di tengah hari dari jendela besar. Kenapa seseorang seperti knight
itu adalah
Saat Eugeo tanpa sadar memikirkan itu, dia dapat melihat wajah Fanatio yang
dengan cepat ditutupi dengan tangan kirinya yang terangkat.
Dan Fanatio berteriak.
"Kalian melihatnya, bukan...kriminal!!"
Itu benar-benar berbeda dengan suara yang tertutupi oleh metal yang keluar dari
dalam helm sebelumnya, itu adalah suara yang bernada tinggi, baik kehalusan dan
kelembutannya.
Dia perempuan!?
REKI KAWAHARA

153

SWORD ART ONLINE VOL 12 ALICIZATION RISING


By : Cardinal System

Keterkejutan yang sangat besar membuat Eugeo untuk hampir mengeluarkan


suaranya, yang akan menghilangkan status standby upacara art itu. Dia dengan
rapat menutup mulutnya untuk mencegah kata-kata yang tidak perlu akan keluar.
Tetapi, suatu bagian dari kesadarannya tetap melihat ke arah sosok Knight Fanatio
yang mundur.
Tingginya sama dengan Kirito atau lebih tinggi, tapi ketika dia menilainya dengan
pemikiran itu di pikirannya, garis yang menurun dari punggungnya hingga
pinggangnya benar-benar langsing. Tetapi, dia benar-benar telah yakin bahwa dia
adalah laki-laki hanya sampai sekarang.

REKI KAWAHARA

154

SWORD ART ONLINE VOL 12 ALICIZATION RISING


By : Cardinal System

Mereka telah menghadapi knight seperti Alice Synthesis Thirty, atau Fizel dan Linel,
REKI KAWAHARA

155

SWORD ART ONLINE VOL 12 ALICIZATION RISING


By : Cardinal System

meskipun mereka hanya anak-anak, jadi tidak ada alasan untuk menolak bahwa ada
sejumlah perempuan did alam Integrity Knight. Sejak awal, mendekati setengah dari
trainees yang belajar di akademi adalah gadis seperti Tizei dan Ronie. Banyak
Integrity Knight telah diciptakan dari rangking mereka, jadi tidak ada hal yang aneh
tentang knight nomor dua adalah perempuan.
Ketika dia memikirkan kenapa dia begitu terkejut meskipun begitu, Eugeo menyadari
bahwa itu karena cara bicara dan kelakuannya sampai sekarang benar-benar terlihat
seperti laki-laki.
Jika memang begitu, alasan kenapa kemarahan terlihat dari seluruh badan Fanatio
tepat sekarang adalah bukanlah karena wajahnya telah terlihatitu mungkin
disebabkan oleh mereka mengetahui bahwa dia adalah perempuan.
Itu kelihatannya Kirito, yang terjatuh dengan bertumpu pada satu lutut, mendapati
rasa sakit dari pipinya yang terbakar menghilang juga, saat penampilan yang
keheranan terlihat pada wajahnya.
Menatap pada Kirito terbaring diantara celah di antara jari tangan kirinya, Fanatio
berbicara sekali lagi.
"Jadi kau...kau membuat wajah seperti itu juga, huh, kriminal. Jadi bahkan kalian,
bersalah atas kejahatan tingkat tinggi terhadap gereja, tidak akan bertarung secara
serius pada saat kalian mengetahu bahwa aku adalah perempuan?"
Meskipun telah menyesal, karena sebenarnya telah salah dari dirinya sendiri,
suaranya sangat indah, membawa pikiran terhadap alat nusik senar yang dimainkan
oleh musisi.
"Aku bukanlah manusia...Aku adalah Integrity Knight yang dipanggil ke tanah ini dari
Celestial World...dan meski begitu aku telah menderita karena pandangan merendah
dari semua laki-laki, dalam sekejap ketika kalian mengetahui bahwa aku perempuan!
Tidak hanya diantara teman-temanku...tapi bahkan dari komandan penjelmaan
kejahatan, Darkness Knight[4]!!"
Sama sekali bukan, tidak ada satupun dari kami memandang rendah padamu.
Setelah menjawab seperti itu di pikirannya, sebuah pemikiran muncul pada Eugeo.
Dia telah bertarung dengan banyak swordswoman saat bertugas sebagai penjaga di
Zakkaria dan sementara dia mulai belajar di akademi. Ada beberapa diantara
mereka yang memiliki kemampuan lebih banyak dari Eugeo dan tentu saja, ada
suatu waktu ketika dia kalah terhadap mereka.
Melalui pengalaman dari semua pertarungan itu, Eugeo tidak bersikap lunak pada
lawannya hanya karena mereka perempuan dan dia sangat menghormati yang
berpengalaman di bidangnya tanpa mempedulikan jenis kelamin mereka.

REKI KAWAHARA

156

SWORD ART ONLINE VOL 12 ALICIZATION RISING


By : Cardinal System

Tetapibagaimana jika itu bukanlah pertandingan dimana petarung itu menang


dengan menghentikan serangan sebelum mengenai tubuh atau setelah serangan
pertama, tapi pertarungan hidup dan mati yang sebenarnya? Dapatkah dia
menghapus Life lawannya tanpa keraguan...?
Itu terjadi ketika Eugeo telah dipenuhi oleh pemikiran yang sekarang dia pikirkan
untuk pertama kalinya dan kehilangan nafasnya.
Kirito yang meringkuk di lantai tiba-tiba menjadi hembusan angin dan melompat
menyerbu.
Itu adalah tebasan ke bawah dari kanan tanpa trik apapun atau bahkan secret
moves. Tetapi, pedang itu bergerak dengan kecepatan yang mengejutkan yang
kelihatannya tidak jelas bahkan di mata Eugeo. Itu justru seperti keajaiban, bahwa
Fanatio berhasil untuk menangkis itu tepat waktu dengan hatinya terkejut di tengah
kekacauan. Gaan! Suara hantaman yang menusuk telinga terdengar di dalam aula,
percikan api terlihat menyebar menyinari wajah mereka berdua untuk sesaat.
Fanatio dengan cepat menghentikan tebasan di dekat penahan pedang tipisnya, tapi
dia tidak dapat menahan beban dari serbuan itu dan telah dipaksa mundur beberapa
langkah. Kirito menahan pedang mereka secara bersamaan dan mendorong tubuh
langsing knight perempuan itu tanpa kehilangan tekanan. Lutut Fanatio, terbungkus
dengan armor ungu, mulai untuk sedikit tertekuk.
Kirito tiba-tiba berbicara dengan nada rendah.
"Aku mengerti, itu menjelaskan pedang dan skill itu. Itu untuk menyembunyikan
bahwa kau adalah perempuan ketika bertarung...itu benar, bukan, Fanatio ojousama?"
"Kau...sialan!!"
Teriakannya terdengar seperti jeritan, Fanatio menekan kembali pedangnya saat itu
salng menahan satu sama lain.
Ketika Eugeo mengalihkan pandangannya dari dua orang yang saling menahan di
tempat itu, dia dapat merasakan tanda tertekan dari empat knight di sekitarnya. Ini
mungkin hanya perkiraan, tapi mungkin beberapa diantara mereka tidak mengetahui
wajah Fanatio. Dua gadis yang terbaring lumpuh di sisi kanan Eugeo tidak dapat
menunjukkan tanda-tanda apapun, juga.
Menampakkan diri mereka di hadapan mata knight itu, Kirito dan Fanatio
melanjutkan pertarungan dengan seluruh kekuatan mereka. Kirito sudah jelas
menang pada faktor berat tubuh dan berat pedang, dia menduganya. Tapi setelah
mendapati terdorong ke belakang lagi, Fanatio tidak menunjukkan tanda-tanda untuk
mundur dengan kekuatan fisik yang tidak dapat dibayangkan dari tangan kurusnya.
Kirito melemparkan kata-kata padanya lagi dari celah saat menggeretakkan giginya.

REKI KAWAHARA

157

SWORD ART ONLINE VOL 12 ALICIZATION RISING


By : Cardinal System

"...Aku akan mengatakan ini untuk pertama kalinya, tapi apa yang aku terkejut
sekarang, adalah bagaimana kekuatan pedangmu berkurang dengan sangat jauh
ketika helmmu menjadi rusak. Menyembunyikan wajahmu, menyembunyikan
tebasan pedangmu...bukankah kau adalah orang yang paling sadar bahwa kau
adalah perempuan?"
"Diam...Diam! Aku akan membunuhmu...Setidaknya aku pasti akan
membunuhmu...!"
"Itu adalah apa yang akan kulakukan juga. Aku benar-benar tidak berencana untuk
bersikap lunak padamu hanya karena kau adalah perempuan, setelah semua, aku
telah kalah pada swordswoman sepanjang waktu!"
Itu benar bahwa Kirito telah kalah tak terhitung jumlahnya oleh Solterina-senpai,
yang dia layani sebagai valet, sejauh yang Eugeo tahu. Tapi Eugeo mempercayai
bahwa dia tidak benar-benar berhubungan dengan latihan atau pertandingan
praktek. Seolah-olah dia hendak mengatakan bahwa dia benar-benar kalah oleh
swordswoman di suatu tempat, di pertarungan nyata di masa lalu...
Pada saat itu, kaki kanan Kirito tiba-tiba terlihat di depan dan menyandung kaki
Fanatio. Tubuh bagian atasnya terhuyung dan kedua pedang itu mengeluarkan
percikan api saat itu terpisah. Tanpa menunggu jeda, dia menusukkan pedang
hitamnya dengan satu tangan.
Tetapi, tangan kanan Integrity Knight itu bergerak dengan sangat cepat dan pedang
tipisnya menangkis pedang hitam dari sisinya seperti mahluk hidup. Memperbaiki
posturnya sementara menghindari lintasan tusukan itu, dia mengambil langkah ke
belakang untuk memperlebar jarak.
Kirito pulih dengan cepat juga. Menggunakan kecepatan dari tusukan, dia menyerbu
menuju dada musuh yang kelihatannya seperti hendak menghantam tubuhnya dan
mempertahankan pertarungan jarak dekat. Setelah semua, pertarungan jarak jauh
tidak mungkin terhadap Fanatio yang memiliki skill menembak sinar cahaya tanpa
persiapan terlebih dahulu.
Kecepatan yang sangat tinggi dari pedang yang saling berhantaman dimulai dari
jarak yang mendekati nol.
Apa yang menakuti Eugeo adalah bagaimana Fanatio berhadapan dengan serangan
beruntun yang tidak beraturan dari Kirito tanpa mundur bahkan untuk satu langkah.
Pedang itu melakukan serangan dari atas, bawah, kiri dan kanan secara beruntun
yang ditangkis oleh pedang tipis itu, dengan bebas menebas di sekitar, membalas
dengan tusukan dari dua atau tiga skill tebasan beruntun setiap kali ada celah kecil.
Tidak ada satupun dari mereka menggunakan secret moves, tapi itu karena mereka
bahkan tidak dapat menemukan celah untuk melakukan posisi awal.
Setiap semua style ilmu pedang tradisional di Dunia Manusia hanya memiliki
kemampuan skill pedang satu tebasan dan itu kelihatannya bahkan Integrity Knight
Deusolbert tidak mengetahui skill tebasan beruntun. Itu berarti Fanatio melatih skill
REKI KAWAHARA

158

SWORD ART ONLINE VOL 12 ALICIZATION RISING


By : Cardinal System

tebasan beruntun melalui usahanya sendiri. Alasan dibalik itu pastinya tidak
berhubungan dengan perkataan Kirito yang sebelumnya.
Cahaya dari Heaven Piercing Sword, untuk mengalahkan musuh tanpa mendekat.
Atau skill tebasan beruntun, untuk mengalahkan musuh dengan seranagn beruntun
bahkan jika dia tidak dapat menggunakan full control art dan kehilangan inisiatif.
Dengan kata lain, knight perempuan, Fanatio, takut apabila musuh mendekat
padanya dan menyadari apa yang disembunyikan dibalik armornya. Tapi kenapa...?
Kenapa dia mencoba sangat keras untuk menyembunyikan jenis kelaminnya.
Sementara memikirkan keraguan baru yang muncul, mata Eugeo telah terpaku pada
pertarungan diantara mereka berdua. Itu kelihatannya empat knight yang dibawah
perintah Fanatio juga sama, mereka melihat pada pertarungan hebat itu tanpa
bergerak sedikitpun dan dengan pedang besar mereka yang telah diturunkan.
Betul-betul sekarang, ini adalah suatu
Suatu pertarungan yang hebat.
Pada jarak sedekat itu, mereka berdua sangat sulit untuk menggerakkan kaki
mereka dan terus bertahan terhadap serangan tebasan dan tusukan secara terus
menerus dan menghindarinya hanya dengan menggerakkan tubuh mereka atau
menangkisnya. Pemandangan di sekitar mereka berdua seolah-olah banyak bintang
yang bercahaya, terlihat, dan menghilang, satu demi satu. Bahkan suara dari besi
yang berhantaman dengan besi benar-benar sangat hebat, mengingatkan
seseorang pada duet instrument perkusi.
Senyuman dingin terlihat pada wajah Kirito yang terlihat pucat saat dia melakukan
tehnik dengan kekuatan tersebut, itu kelihatan seperti Kirito benar-benar bergabung
dengan pedang hitam. Pertarungan jarak dekat seharusnya mampu untuk menahan
lawannya menggunakan cahaya Solus, tapi kelihatannya dia sekarang hanya
dipenuhi dengan kegembiraan yang keluar darinya dengan skill pedang yang
dilatihnya dengan seluruh isi hatinya.
Di sisi lain, Fanatio seharusnya tidak memiliki alasan untuk mengikuti keinginan
musuhnya. Jika dia menyuruh salah satu anak buahnya untuk menyerang Kirito dari
belakang, mengambil celah itu untuk memperlebar jarak, dan menembak sinar
cahaya lagi, seharusnya tidak akan ada kesempatan Kirito untuk menahannya kali
ini.
Meskipun begitu, Integrity Knight dengan rambut hitam, panjang yang terurai
kelihatannya mencoba untuk mengakhiri pertarungan melalui serangan langsung
dari pedang tipisnya. Eugeo tidak dapat menyimpulkan alasan untuk itu. Karena
kemarahan disebabkan oleh provokasi Kirito? Harga dirinya sebagai knight yang
tidak dapat memaafkan untuk kabur dari pertarungan? Atau mungkin, dia, juga
menemukan sesuatu yang penting sebagai ganti dari skill tebasan beruntun,
pertarungan yang hebat ini?

REKI KAWAHARA

159

SWORD ART ONLINE VOL 12 ALICIZATION RISING


By : Cardinal System

Eugeo tidak dapat melihat apapun selain punggung Fanatio dari posisinya, dia tidak
mengetahui apa jenis ekspresi yang terlihat pada wajahnya.
Membuat dugaan dari kata-katanya, dia menduga Fanatio telah melayani gereja
sebagai Integrity Knight selama seratus tiga puluh tahun untuk minimalnya, dengan
kemungkinan masih lebih jauh lagi. Itu adalah panjang waktu yang absurd bahkan
Eugeo tidak dapat untuk membayangkannya, dengan dirinya tidak yakin jika dia
bahkan dapat mencapai umur sembilan puluh tahun.
Dia benar-benar tidak tahu sudah berapa tahun berlalu semenjak dia telah
menyembunyikan wajah dan jenis kelaminnya, tapi jika dia melatih semua skill
tebasan beruntun itu melalui usahanya sendiri, itu bukan hanya latihan selama
sepuluh atau dua puluh tahun. Kirito hanya dapat terus saling beradu pedang
dengan Fanatio sekarang karena dia, juga, adalah pengguna skill tebasan beruntun
yang langka, Aincrad style.
Jika ada swordsman yang lain, mereka mungkin hanya akan menjadi tidak berdaya
hingga jatuh ke tanah, bahkan tidak dapat untuk bergerak satu langkah di dalam
jangkauan pedangnya.
Karena itu, Kirito mungkin adalah lawan pertama yang Fanatio hadapi yang
membuatnya dapat menggunakan semua kekuatannya melalui skill pedang yang
dipolesnya juga.
Mereka mungkin Integrity Knight, tapi kehebatan dari keindahan dan kekuatan dari
menggunakan satu tebasan adalah bukti dari style bertarung dari Eldrie dan
Deuolbert. Karenanya, itu sangat meragukan bahwa Fanatio telah menunjukkan skill
tebasan beruntun di latihan dengan knight sebagai patnernya. Dia telah berlatih
sendiri untuk waktu yang, benar-benar lama, dengan tidak ada seorangpun selain
bayangan imajinasinya, lalu anak muda pengguna skill tebasan beruntun telah
muncul, mengambil bentuk yang sesungguhnya bernama Kirito.
Bahkan semenjak Kirito mulai mengajar dia Aincrad style, pertarungan hebat yang
dia bayangkan di pikirannya sekarang telah dibawah ke kenyataan tepat sekarang.
Itu tidak membawa keindahan dari style yang terus mencari pada keangkuhan, tapi
keindahan yang hebat yang murni di dapat dari hasil untuk berusaha menebas
musuh.
Lima tusukan beruntun Fanatio menahan lima tebasan beruntun Kirito secara
sukses dan masing-masing pedang mereka, dengan kuat saling menangkis,
mengayunkan itu ke bawah saat mereka berdua meneriakkan ketetapan hati
mereka.
"Ryaaaa!"
"Seaaaa!"
Bahkan Eugeo, yang terbaring di lantai yang agak jauh, dapat merasakan panas di
kulitnya dari gelombang udara yang disebabkan oleh pedang yang saling
REKI KAWAHARA

160

SWORD ART ONLINE VOL 12 ALICIZATION RISING


By : Cardinal System

berhantaman. Rambut hitam Kirito dan Fanatio dengan keras terurai, pedang
mereka bertubrukan, dan mereka berdua berganti posisi.
Eugeo kehilangan nafasnya untuk sesaat ketika wajah Fanatio telihat di
pandangannya.
Itu sangat cantik, yang terlihat suci, yang membuat dia berpikir bagaimana wanita
suci dari dunia dongeng akan terlihat seperti itu jika mereka benar-benar ada. Dia
seharusnya berusia pertengahan dua puluh hingga merasa bersalah pada orang
yang lebih tua, dengan kulit halusnya seperti bayangan the hitam dengan banyak
susu yang ditambahkan. Baik alis yang berbentuk busur dan bulu mata yang
panjang, tapi matanya sebagian besar berwarna emas kemerahan. Penampilannya
menunjukkan bahwa dia mungkin lahir di daerah timur dan ujung hidungnya cukup
tinggi.
Rahangnya memiliki bentuk melengkung juga, membawa pikiran pada keanggunan
yang sangat lembut. Dan mulut kecilnya sedikit kemerahan.
Kemarahan mengerikan dari waktu sebelumnya sudah tidak ada di wajah knight
perempuan itu. Sesuatu seperti kepasrahan, yang memendam suatu jenis
kesedihan, dapat dirasakan darinya.
"Aku mengerti sekarang."
Fanatio berguman dengan suara yang mempesona dengan pedang yang masih
bersilangan.
"Kriminal, itu kelihatannya kau sedikit berbeda dengan dari seseorang yang pernah
bertarung denganku. Tidak ada seorangpun laki-laki yang mampu untuk mencoba
untuk membunuhku seserius ini sekali mereka melihat wajah buruk seperti ini
sampai sekarang."
"Burukhuh. Lalu demi siapa kau menyisir rambut itu dan mewarnai bibir merah
itu?"
Pertanyaan Kirito sangatlah memprovokasi seperti seperti biasa, tapi Fanatio hanya
menunjukkan sedikit tanda-tanda dari senyuman mengejek, dan menjawab dengan
pelan.
"Aku telah menunggu selama ratusan tahun untuk laki-laki yang aku cintai untuk
meminta lebih dariku, dibanding tehnik pedang dan memenggal kepala...itu hanya
normal dalam berada pada suasana hati untuk menggunakan kosmetik setelah
menemaninya sangat lama dibalik topeng besi dan lalu berakhir bermain sebagai
orang kedua pada knight perempuan yang baru itu, dengan wajah jauh lebih cantik
dibandingkan dengan diriku dan dengan bebas memperlihatkan wajahnya."
Knight kuat yang jauh lebih cantik bahkan jika dibandingkan dengan Fanatio. Dan
perempuan juga.

REKI KAWAHARA

161

SWORD ART ONLINE VOL 12 ALICIZATION RISING


By : Cardinal System

Itu hanya setelah Eugeo gemetar saat memikirkan bagaimana kuatnya musuh yang
tersisa di atas dalam menara ini, dan dia menyadari bahwa dia mengetahui Integrity
Knight yang cocok dengan kriteria tersebut. Tidak mengenakan helm, menjadi knight
hanya beberapa tahun, seseorang yang menjatuhkan Eugeo dengan satu serangan
yang sangat cepatAlice Synthesis Thirty.
Kirito seharusnya merenungkan kata-kata Fanatio dalam satu hal dan lainnya, tapi
dia memperlihatkan ketidaktertarikan saat dia bertanya lebih jauh.
"Apa hal yang paling penting untukmu? Jika Integrity Knight hanya ada untuk
melayani perintah pemimpin tertinggi, kau bahka seharusnya tidak memiliki hati yang
mampu untuk khawatir terhadap cinta atau cemburu. Aku tidak tahu siapa laki-laki
itu, tapi jika kau memiliki cinta yang tak berbalas padanya selama ratusan tahun...itu
berarti kau adalah manusia. Itu karena kau adalah manusia sepertiku. Aku bertarung
untuk mengalahkan gereja dan pemimpin tertinggi, untuk membuat manusia
sepertimu dapat mencintai dan hidup normal!"
Bahkan Eugeo sangat terkejut oleh kata-kata itu. Dia sama sekali tidak tahu Kirito,
yang kelihatannya selalu menyendiri, memikirkan tentang hal seperti itu di
pikirannya. Tapi di saat yang sama, Eugeo juga menyadari di suatu tempat di suara
patnernya ada sebuah gema, seolah-olah bermasalah pada suatu kontradiksi.
Wajah Fanatio berubah sekali lagi, meskipun itu hanya untuk sekejap saja.
Melihat pada benda gelap yang diukir pada dahi halusnya, dia berpikir piety
module akan muncul seperti kasus Eldrie, tapi perubahan yang terlihat pada knight
nomor dua diantara mereka berakhir di situ.
"...Anak muda, kau tidak mengerti. Jika kekuasaan gereja telah menghilang, siapa
yang tahu neraka macam apa yang dunia ini akan alami... Tentara dari Dark
Territory memperkuat kekuatan mereka hari demi hari, berkumpul di balik Puncak
Barisan Pegunungan yang menyegel mereka. Aah...Aku mengakui, bahwa kau kuat.
Dan tidak sebagai anak buah kegelapan maupun penyusup yang hebat, seperti yang
Kepala Pemimpin bilang, kelihatannya. Tetapi, itu tidak mengganti fakta bahwa
kalian benar-benar berbahaya. Untuk mampu mempengaruhi gereja dan Integrity
Knight tidak hanya dengan pedangmu, tapi juga kata-katamu. Dihadapan tugas
terbesar yang diberikan kepada kami sebagai Integrity Knight, cintaku
hanya...bahkan tidak sebanding dengan memanen, seikat gandum yang ada."
Heaven Piercing Sword dan pedang hitam yang saling bersilangan di antara mereka
berdua terus mengeluarkan suara keras yang kelihatannya telah mencapai
batasnya, bahkan sementara Fanatio berbicara dengan ekspresi muram, seolaholah mengatakan ketetapan hatinya. Itu sudah sangat jelas bahwa salah satu dari
mereka dapat terlempar jika mereka mengurangi kekuatan mereka bahkan jika
hanya sedikit.
Tidak, dua pedang itu seharusnya masih akan kehilangan Lifenya jika dalam
keadaan seperti itu. Jika pedang itu masih terkunci, yang pertama akan kehabisan
Lifenya adalah Heaven Piercing Sword. Setelah semua, jika status mereka sebagai
REKI KAWAHARA

162

SWORD ART ONLINE VOL 12 ALICIZATION RISING


By : Cardinal System

sacred instruments berada di level yang sama, salah satu yang memiliki Life lebih
banyak adalah salah satu yang lebih tebal dan lebih berat.
Tidak ada kemungkinan bahwa Fanatio tidak menyadari itu. Dan bagaimana dia
tanpa ampun akan ditebas oleh Kirito pada saat pedangnya terdorong ke belakang
dan menciptakan celah.
"Karena ituAku harus mengalahkanmu. Bahkan jika aku harus menghancurkan
harga diriku sebagai knight. Mengejekku karena menang dengan skill yang
mengejutkan. Kau berhak untuk mengatakan itu."
Setelah dengan pelan menyatakan itu, Fanatio melanjutkan dan berteriak.
"Cahaya yang disembunyikan di dalam Heaven Piercing Sword, ini adalah waktunya
untuk melepaskan dirimu dari pengekangmu!! Release recollection!!"
Upacara art iniadalah art untuk melepaskan ingatannya!!
Pedang perak itu bersinar lebih terang daripada yang pernah diperlihatkannya.
Setelah itu.
Shupaa! Beberapa sinar cahaya telah dilepaskan dengan pola melengkung dari
ujung pedang dengan suara itu.
Eugeo secara insting berpikir itu untuk menyilaukan mata. Untuk menghilangkan
pandangan Kirito untuk sebentar dan mematahkan postur tubuhnya sebelum
menebas dia.
Tetapi, perkiraan itu benar-benar menghilang ketika salah satu dari cahaya yang
dtembakkan oleh Heaven Piercing Sword ke seluruh arah mengenai lantai di
samping Eugeo, hingga ke dalam lantai marbel itu.
Itu bukan untuk menghilangkan pandangantidak ada satupun dari cahaya itu.
Kirito!! Eugeo tidak dapat menahan selain mengangkat bagian tubuh atasnya saat
dia berteriak di dalam hatinya. Ketika dia memfokuskan matanya, dia melihat sinar
cahaya yang ditembakkan dari jarak yang dekat pada saat hendak menembus pada
tangan kanan Kirito. Tidak hanya itu, di dapat melihat bukti luka dari tanda luka yang
tertembus dalam pada bahu kiri dan paha kanannya.
Dan Kirito bukan hanya seseorang yang menahan cahaya sangat panas di
tubuhnya.
Pemilik dari Heaven Piercing Sword, juga, memiliki bekas lubang yang tertembak
melalui armor pada perut, bahu dan kedua kakinya. Kedalaman lukanya jauh lebih
buruk dibandingkan dengan Kirito. Tapi meski begitu, ekspresi yang dipenuhi
dengan ketetapan hati yang terlihat di wajah cantiknya tidak berkurang sedikitpun.

REKI KAWAHARA

163

SWORD ART ONLINE VOL 12 ALICIZATION RISING


By : Cardinal System

Integrity Knight Fanatio Synthesis Two berencana untuk menghabiskan Lifenya juga,
dengan Kirito sebagai orang yang akan menemaninya.
Kata-kata dari pemimpin tertinggi sebelumnya, Cardinal, terulang di pikirannya.
Kalimat upacara release recollection, membangkitkan semua ingatan senjata,
melepaskan kekuatan yang tak terkendali. Kekuatan yang mampu untuk
menghilangkan Life seseorang yang tidak hanya menyerang musuh, tapi dirimu
juga.
Pelepasan Heaven Piercing Sword memberikan luka yang hampir fatal pada mereka
berdua dari jarak dekat, dengan luka yang sangat besar pada empat knight di
sekelilingnya juga, dari serangan awal. Ornamen suci di aula besar yang diluar
jangkauannya juga dan itu telah secara cepat terbakar, sementara kaca jendela
yang mahal tersebar secara berturut-turut. Ada beberapa sinar cahaya yang hampir
tertembak menuju Eugeo dan dua anak perempuan yang lumpuh itu, terbaring di
dekatnya, tapi meski begitu, mereka akan terkena serangan langsung cepat atau
lambat.
Tidak peduli berapa banyak cahaya yang dipancarkan, sacred instrument yang
ditempa dari ribuan cermin besar benar-benar tidak menunjukkan tanda-tanda untuk
berhenti Ujung pedang itu bersinar dengan jeda sekitar satu detik, menembak sinar
cahaya tanpa mempedulikan untuk membidik.
Setengahnya tertembak menuju langit kosong, hanya melelehkan dinding, tiang, dan
langit-langit, tapi beberapa jumlah diantara setengahnya mencapai sudut yang
rendah dan telah mencapai tubuh mereka berdua pada jarak yang dekat, dan itu
cukup normal.
Tidak dapat untuk menarik pedangnya, Kirito hanya dapat menggerakkan kepalanya
sebanyak yang dia bisa untuk menghindari cahaya yang hampir menembus dahinya.
Cahaya berikutnya menuju wajah Fanatio, tapi Integrity Knight itu tidak membuat
gerakan sedikitpun. Sinar cahaya itu menggores pipinya, membakar lekukan hingga
berwarna merah tua pada celah, kulit halusnya dan membakar sejumlah rambut
hitam panjangnya dalam sekejap.
"Kau...benar-benar bodoh!!"
Kirito berteriak dengan ekspresi menyedihkan. Tetesan dari darah segar tersebar
dari mulutnya bersamaan dengan itu. Eugeo dengan mudah dapat membayangkan
bagaimana banyak sinar cahaya pada tubuhnya akan membuat Kirito berada
diambang kehabisan Lifenya, tidak peduli berapa banyak yang dia punya. Tapi
swordsman berjubah hitam itu keras kepala menolak untuk jatuh, bahkan
menggeser pedangnya pada sumber dari sinar cahaya itu, ujung dari Heaven
Piercing Sword, menutupi itu dengan bagian sampan pedang hitam itu.
Sebagai hasilnya, itu mungkin hanya penahan sementara, tapi semua cahaya yang
tertembak menuju Kirito dan Fanatio berakhir dihalangi oleh pedang hitam.
Sekarangsekarang atau tidak akan pernah!
REKI KAWAHARA

164

SWORD ART ONLINE VOL 12 ALICIZATION RISING


By : Cardinal System

Kirito tidak membuat sinyal, tapi Eugeo mengetahui bahwa waktunya pasti telah
datang melalui baik rasional dan pemikirannya.
Fanatio secara normal telah bertarung, sementara empat knight di bawah
perintahnya dengan susah payah bertahan dari cahaya juga, menggunakan pedang
besar mereka sebagai perisai, dengan tidak ada ketenangan untuk mempedulikan
kriminal yang tersisa. Tidak ada seorangpun yang mampu untuk menghentikan full
control art Eugeo yang akan membuat dia terbuka lebar saat pengaktifannya jika dia
menggunakannya saat ini.
Memancarkan sesuatu dengan kekuatan yang kuat, Eugeo menarik keluar Blue
Rose Sword yang dia telah genggam selama seluruh waktu yang telah berlalu
dengan satu tarikan.
"Enhance......"
Memutar itu di tengah udara, mengganti itu dengan ayunan rendah pada gagang,
dia menahan gagang dengan bantuan tangan kirinya juga dan menusuk itu pada
lantai marbel dengan semua kekuatan yang dapat dia kerahkan.
"Armament!!"
Mendekati setengah dari pedang biru pucat itu tertancap pada lantai.
Bashiiii!! Diiringi dengan suara, ledakan keras, lantai marbel itu dengan sekejap
tertutupi oleh es putih murni.
Kristal es menusuk ke arah atas, hawa dingin menyebar keluar dengan kecepatan
yang sangat tinggi.
Kira-kira lima detik setelah pengaktifan, hawa dingin dengan yang luasnya
mendekati sepuluh mel membungkus Kirito dan Fanatio, bersamaan dengan empat
knight, pada kaki mereka.
Itu kelihatannya empat knight itu akhirnya menyadari fenomena aneh itu. Wajah
yang ditutupi oleh helm mereka terkejut dan berbalik ke arahnya.
Tapi itu sudah terlambat.
Sementara Eugeo menaruh semua kekuatan yang dia punya pada kedua
tangannya, dia berteriak dengan keras.
"MekarlahBlue Rose Swoord!!"
Tak tehitung sulur es berwarna biru pucat muncul ke atas dengan sekejap, menuju
empat knight, Fanatio dan Kirito dari kaki mereka.
Setiap sulur hanya setipis seperti jari kelingking. Tapi semuanya tumbuh dengan duri
yang tajam, yang berkumpul pada itu, dengan kuat menjerat kaki mereka.
REKI KAWAHARA

165

SWORD ART ONLINE VOL 12 ALICIZATION RISING


By : Cardinal System

"Nhn..."
"A-Apa!?"
Knight yang berkumpul itu berteriak. Tak terhitung sulur es telah bergerak menuju
pinggang dan perut mereka bersamaan dengan kaki mereka. Ada beberapa diantara
mereka yang meskipun terlambat mencoba untuk memotong sulur itu dengan
pedang besar mereka, tapi sulur itu telah melilit di sekitar pedang itu berkali-kali saat
menyentuhnya, mengekang itu ke tanah.
Knight itu diserang oleh sulur, dari dada mereka hingga kepala mereka, bahakn
turun hingga ujung jari mereka, telah membeku menjadi patung es yang tidak dapat
bergerak sedikitpun. Pada akhirnya, dari sulur yang mengikat keras di sekitar tubuh
mereka sementara mengeluarkan suara 'kin' yang tajam dari mawar besar
bermekaran dengan jumlah tak terbatas, berwarna biru yang amat terang dan
didahului oleh gema yang berbunyi dengan sangat jelas.
Normalnya, semua itu adalah es yang dingin. Tidak ada madu atau keharuman yang
dibuat oleh kelopak keras dan transparan itu, tapi sebagai gantinya, mawar itu mulai
mengeluarkan hawa dingin yang berwarna putih. Air di dalam seluruh aula itu telah
dikelilingi kabut tebal pada saat itu, berkilauan dan bercahaya. Sumber dari hawa
dingin itutelah menahan Life knight itu.
Kecepatan segera berkurang sedikit demi sedit, tapi mereka tidak dapat
mengumpulkan kekuatan yang dibutuhkan untuk menghancurkan ikatan mereka dari
mawar es yang menghisap Life dari seluruh tubuh mereka. Sejak awal, upacara art
ini bukanlah digunakan untuk membunuh musuh. Eugeo memutuskan kemampuan
art itu hanya untuk tujuan memperlambat gerakan Integrity Knight Alice.
Empat knight itu benar-benar menjadi tak berdaya, tapi seperti yang diduga dari
seseorang yang memimpin mereka, itu kelihatannya Knight Fanatio melihat pada
kemampuan skill itu pada saat sulur itu berubah di dalam es dan melompat ke udara
dengan usaha untuk melarikan diri.
Tetapi, Kirito yang mengetahui art Eugeo, bereaksi sedikit lebih cepat. Setelah
melompat tinggi untuk mengantisipasi Fanatio, Kirito menggunakan bahu
swordswoman sebagai batu pijakan dari semua hal dan melarikan diri lebih jauh ke
udara. Melompat ke arah belakang sementara mengalirkan darah segar, dia
melarikan diri dari sulur es.
"Kuh...!"
Mungkin disebabkan oleh kehilangan kosentrasinya, sinar cahaya tertembak secara
sembarangan dari Heaven Piercing Sword berakhir setelah menembus beberapa
sulur, tenggelam pada keheningan. Sulur tipis yang dengan cepat mengikat di
sekitar armor rusak yang terlihat menyedihkan, membungkus itu di dalam es tebal.

REKI KAWAHARA

166

SWORD ART ONLINE VOL 12 ALICIZATION RISING


By : Cardinal System

REKI KAWAHARA

167

SWORD ART ONLINE VOL 12 ALICIZATION RISING


By : Cardinal System

Mawar biru terakhir terbuka dari kaki Fanatio telah mekar dengan keindahannya
denngan bekas luka yang ada di pipinya. Integrity Knight nomor dua itu gerakannya
benar-benar berhenti bersamaan dengan sacred instrument.
Dalam keadaan luka berat pada seluruh tubuhnya, melompat ke belakang beberapa
kali dengan sukses dan melepaskan diri dari sulur es, lalu gagal saat mendarat di
saat terakhirnya dan terjatuh dengan suara keras di samping Eugeo.
"Gufh..."
Suara yang serak keluar dari dalam tenggorokannya dan sejumlah darah segar
dengan segera tersembur keluar. Melihat saat es itu berubah warna menjadi es
merah tua pada saat itu juga, Eugeo tanpa sadar berteriak.
"Kirito...tunggu sebentar, aku akan mengucapkan art penyembuhan...!"
"Tidak, Jangan hentikan skill itu!"
Bahkan ketika dia sementara diambang kehilangan kesadaran dari kehilangan
banyak darah, Kirito masih merengut dengan matanya yang bersinar dan
menggelengkan kepalanya.
"Orang itu tidak akan kalah hanya dengan sebanyak ini..."
Sementara setetes darah mengalir dari mulutnya, dia membangkitkan tubuhnya
yang penuh dengan luka dengan pedang hitam.
Kirito mengusap mulutnya dengan tangan kirinya dan menutup kelopak matanya
untuk sebentar untuk mengatur nafasnya, sebelum kedua matanya terbuka lebar
dan mengangkat tinggi pedang hitamnya.
"System... call!!"
Upacara art yang mengikuti kalimat pembuka yang mengeluarkan tekadnya telah
diucapkan dengan kecepatan yang luar biasa, memikirkan status fisiknya.
Suara yang tercampur dengan darah yang membuat jeda diantara setiap kalimat
dan cairan berwarna merah keluar dari mulutnya pada saat itu, tapi meski begitu,
Kirito melanjutkan untuk mengucapkan upacara art yang melebihi sepuluh kalimat
tanpa tertahan satu kalipun.
Melihat dari dekat, tak terhitung bekas luka yang terukir pada tubuh Kirito, sebuah
pemandangan menyedihkan yang membuat dia untuk bergemetar.
Cahaya Heaven Piercing Sword telah menembus tubuhnya yang terlatih baik
beberapa kali, membakar lukanya menjadi hitam. Tidak terlalu banyak darah, hanya
ada lubang kecil, tapi berbagai luka dengan jelas telah mencapai organ dalamnya.
Life Kirito seharusnya berkurang lebih cepat dibandingkan dengan knight yang

REKI KAWAHARA

168

SWORD ART ONLINE VOL 12 ALICIZATION RISING


By : Cardinal System

masih ditahan oleh mawar es, nyawanya dalam bahaya tanpa perawatan dalam
waktu dekat.
Tetapi, Eugeo tidak dapat untuk melepaskan tangannya dari gagang the Blue Rose
Sword agar untuk mempertahankan full control artnya. Itu akan membuat suatu
kelegaan jika Kirito akan menggunakan art penyembuh pada dirinya sendiri, tapi itu
kelihatannya patnernya yang terus mengucapkan sementara terlihat menakutkan
benar-benar tidak memiliki keinginan untuk melakukan itu.
Tidak perlu untuk terburu-buru seperti itu, knight itu terkurung di kurungan es yang
tidak akan hancur dengan mudah
Itu adalah ketika Eugeo berpikir seperti itu dan pandangannya kembali pada knight
di depannya sekali lagi.
Rentetan cahaya putih yang muncul dari bagian tengah mawar es yang mekar
sepenuhnya dan menembus pada dinding. Eugeo hanya dapat mengeluarkan nafas
pendek dari keterkejutan yang meliputinya.
"Eeh..."
Sumber dari cahaya itu adalah Knight Fanatio, yang seharusnya telah diselimuti
sepenuhnya oleh lapisan dari sukur es dan dengan gerakannya yang benar-benar
tersegel.
Armament full control art tidak membiarkan penggunaannya menjadi benar-benar
bebas setelah selesai mengucapkannya. Memegang senjata dengan kemampuan
memperkuat serangan membutuh kosentrasi mental tingkat tinggi dari penggunanya.
Eugeo, juga, harus tetap menggenggam gagang dari pedang yang menusuk pada
lantai dan mempertahankan gambaran dari mawar es yang mekar secara
berlimpahan jika dia tidak ingin knight itu lepas dari pengekangnya.
Setelah benar-benar mengontrol Heaven Piercing Sword, Knight Fanatio telah
menembak sinar cahaya yang tak terhitung jumlahnya, telah melewati pertarungan
pedang dengan kecepatan sangat tinggi dengan Kirito, dan pada akhirnya
melepaskan tehnik terbesarnya dari serangan sinar cahaya yang tidak terkendali
dan bertubi-tubi, memberikan luka fatal bahkan pada dirinya sendiri. Kosentrasi
mentalnya seharusnya telah melemah dan melepaskan dari kondisi mengendalikan
Heaven Piercing Swordatau seperti itu yang Eugeo pikirkan.
Tetapi.
Benar-benar terkurung di dalam es, Fanatio mengangkat pedang tipis yang diangkat
tinggi dengan tangan kanannya, dan perlahan menggerakkan itu dengan suara
retakan yang datang dari es. Aura dari semangat knight itu terlihat dari tubuh
langsingnya, seperti gerakan dari uap panas, benar-benar terlihat jelas pada mata
Eugeo yang terbuka lebar.
"Kuh...!"
REKI KAWAHARA

169

SWORD ART ONLINE VOL 12 ALICIZATION RISING


By : Cardinal System

Menggigit mulutnya, Eugeo memberikan kekuatan yang lebih pada kedua tangannya
yang menggenggam gagangnya. Dipandu oleh gambaran pikirannya, mendekati
sepuluh pucuk sulur es mendekati ke arah Fanatio dari sekitarnya.
Sulur yang melambai pada tangan kanan Fanatio dan mengikat itu dengan gerakan
yang sama, tanpa meninggalkan jeda apapun, dan menghentikan gerakannya.
Tapi itu hanya untuk beberapa detik sebelumnya.
Dengan benar-benar tidak peduli terhadap duri yang menusuknya, Integrity Knight
itu memaksakan tangan kanannya untuk keluar. Mendekati setengah dari sulur biru
itu menjadi retak, berkilauan saat bagiannya menyebar.
Hawa dingin yang lebih dingin dibandingkan dengan es yang menutupi Eugeo dari
belakang.
Apakah dia benar-benar manusia?
Tekad Kirito, saat dia terus mengucapkan dengan kecepatan tinggi sementara
terbatuk darah, benar-benar absurd juga, tapi swordswoman itu juga melebihi itu.
Dia tidak akan kalah meskipun banyak lubang pada seluruh tubuhnya dari serangan
sinar cahaya yang tidak pandang bulu dan Life yang dihisap tanpa ampun dari
mawar essebaliknya, dia tanpa henti berusaha memisahkan dirinya dari
pengekang es yang membuat empat knight anak buahnya benar-benar tidak dapat
bergerak dengan kekuatan dari tangan kanannya sendiri.
Eugeo menatap dengan ketakutan pada Heaven Piercing Swordyang digenggam di
tangan kanan knight itu yang kelihatannya secara perlahan mengatur sudutnya
menuju mereka berdua.
Sebenarnya apa yang memberikan Fanatio kekuatan sebanyak ini?
Kewajibannya utnuk melindungi hukum sebagai Integrity Knight? Cintanya pada
seseorang yang ada padanya selama ratusan tahun? Atau mungkin, kata-kata yang
keluar dari mulut perempuan itu sebelumnya...?
Fanatio mengatakan bahwa Dunia Manusia mungkin akan diserang oleh tentara
Dark Territory jika itu kehilangan kekuatan Gereja Axiom.
Jadi, itu berarti bahkan jika dia terluka selama prosesnya, perempuan itu akan mau
untuk bertarung untuk melindungi penduduk Dunia Manusiapada seseorang yang
memandang rendahnya, membencinya dan mengambil keuntungan dari
keberadaannya, apakah itu adalah bangsawan kelas atas atau penduduk biasa.
Tetapi, itu mustahil. Integrity Knight adalah anak buah di bawah pemimpin tertinggi,
Administrator, yang memenjarakan Alice muda dan mengubahnya menjadi
seseorang yang lain dengan mengambil ingatannya. Musuh yang dibencinya. Pikiran
Eugeo telah menetapkannya seperti itu, dan dia memanjat katedral, memutuskan
untuk mengambil hidup mereka jika memang diperlukan.
REKI KAWAHARA

170

SWORD ART ONLINE VOL 12 ALICIZATION RISING


By : Cardinal System

Meskipun begitu, bagaimana dia dapat menganggap ini adalah yang sebenarnya
bagaimana dia dengan serius memikirkan bahwa Integrity Knight ini adalah wakil
keadilan?
"Kalian...Kalian semua tidak pantas untuk menegakkan keadilan!!"
Eugeo mengeluarkan teriakan yang ditahannya dan mencurahkan semua rasa
permusuhan yang dia dapat kumpulkan dari dalam hatinya pada Blue Rose Sword.
Sekali lagi, tak terhitung sulur es itu bergerak di sekitar Fanatio, ujungnya berubah
menjadi duri tajam dan menusuk pada tangan kanan knight itu satu demi satu.
"Berhenti...Berhenti bergerak!!"
Meskipun bagaimana besarnya kebencian yang seharusnya ada di dalam hatinya,
untuk suatu alasan, sesuatu keluar dari mata Eugeo. Tetapi, dia tidak dapat untuk
mengakui bahwa itu adalah air mata. Eugeo tidak dapat membiarkan hatinya dapat
tergerak oleh sosok Fanatio saat tangan kanannya dengan susah payah menolak
bahkan untuk berhenti sementara tertusuk oleh duri es, penjelmaan dari kemarahan
dan kebencian Eugeo.
Tangan Integrity Knight itu telah tertusuk. Duri yang tajam telah menusuk itu seperti
bantalan peniti, darahnya dengan cepat menetes ke bawah dan mengubah itu
menjadi es merah yang teruntai.
Tapi pada akhirnya, gerakan tangan itu tidaklah berhenti, dan itu membetulkan
posisi Heaven Piercing Sword yang digenggam dari vertical menjadi horizontal,
menunjukkan bagian tajamnya pada Eugeo dan Kirito.
Eugeo melihat pedang perak yang dipenuhi dengan sinar, yang jauh lebih
menyilaukan daripada yang pernah terlihat sebelumnya, melalui air mata yang
mengaburkan pandangannya.
Itu bersinar sangat terang hingga dia dapat mempercayai bahwa Fanatio
menghabiskan sisa dari Lifenya yang tersisa. Mata Eugeo yang basah menatap
pada sinar berwarna putih murni yang terasa seperti Dewi Matahari Solus telah turun
menuju aula besar ini.
Aku tidak dapat menang. Aku tidak dapat menang terhadapnya dengan
keadaanku yang sekarang.
Menatap pada mawar es yang hanya secara sederhana hancur karena tidak
terlindungi dari cahaya putih, Eugeo dengan pelan mengambil nafas.
Tetapi, dia, tidak memiliki rencana untuk menutup matanya saja dan menunggu
untuk cahaya itu mengambil hidupnya. Dia betul-betul tidak dapat menerima untuk
menyerah terhadap keadilan Fanatio dengan cara seperti ini.

REKI KAWAHARA

171

SWORD ART ONLINE VOL 12 ALICIZATION RISING


By : Cardinal System

Setidaknya, dia berharap untuk memperlihatkan ketegarannya dengan membuat


satu mawar terakhir untuk mekar. Itu adalah ketika dia mencoba untuk
mengumpulkan sisa kebenciaan yang masih tersisa di dalam hatinya, dengan susah
payah, itu terjadi.
Kirito berguman di sampingnya, kelihatannya telah menyelesaikan mengucapkan
upacara art.
"Kau tidak dapat mengalahkannya dengan kebencian, Eugeo."
"Eh..."
Saat membalikkan kepalanya, patnernya melanjutkan dengan senyuman yang
terlihat dengan mulutnya memiliki bekas darah.
"Kau tidak berhasil sejauh ini karena kau membenci Integrity Knight, bukan? Kau
ingin mengambil Alice kembali, kau ingin bertemu dengan dia kembali...Kau ada di
sini karena kau mencintai Alice, bukan? Perasaan itu pasti tidak akan kalah terhadap
keadilannya. Aku juga sama...Aku ingin melindungi orang-orang di dunia ini, aku
ingin melindungimu dan Alice dan bahkan dia yang ada di sana. Jadi tidak ada cara
kita dapat kalah dari dia sekarang...Itu benar bukan, Eugeo?"
Suara Kirito sangat tenang meskipun di situasi yang sangat menyedihkan.
Swordsman berjubah hitam dengan banyak kemisteriusan di sekelilingnya
mengangguk sekali lagi dengan senyuman dan melihat ke arah depan.
Itu adalah pada saat yang persis ketika Heaven Piercing Sword yang kelihatannya
menembakkan sinar cahaya yang terbesar dan terakhirnya.
Itu adalah tombak cahaya yang besar, cukup besar untuk menyamai semua sinar
cahaya yang ditembakkan sejauh ini di dalam itu dan lebih. Itu seperti Holy Spiritual
Light, yang secara pribadi dilempar oleh Dewi, Solus, untuk mengusir Dewa
Kegelapan Vector selama penciptaan dunia, telah turun untuk membakar semua
yang ada.
Mata hitam Kirito terbuka lebar dan menatap dengan ketetapan hati yang kuat.
Suaranya mengucapkan kalimat terakhir yang dipenuhi dengan tekad yang tak
tergoyahkan yang cocok dengan keadaan berbahaya seperti ini.
"Enhance armament!!"
Menghadap ke arah depan, ujung dari pedang hitam itu bergetar.
Dengan segera setelah itu, berbagai untaian kegelapan keluar dari seluruh pedang
itu.
Suatu aliran yang berwarna hitam pekat yang kelihatannya menghisap semua
cahaya yang menghalanginya, berputar, dan melilit di sekitarnya. Itu menjadi

REKI KAWAHARA

172

SWORD ART ONLINE VOL 12 ALICIZATION RISING


By : Cardinal System

tombak, cukup tebal untuk membukus tangan seseorang di sekitarnya, dengan


sekejap dan makin terdorong maju.
Saat memfokuskan matanya, itu kelihatannya hanya bagian ujung tajam yang
terwujud dengan keras, mengambil wujud seperti sinar batu obsidian.
Dia dapat mengingat tekstur itu. Pohon besar yang Eugeo tebang dengan kapak,
hari demi hari. Demonic tree yang merupakan asal dari pedang hitam ituGigas
Cedar.
Pada saat dia mengetahui itu, Eugeo mengerti bentuk sebenarnya dibalik full control
art yang diaktifkan Kirito.
Dia telah membangunkan ingatan yang tertidur di dalam pedang hitam itu melalui
upacara art dan memproyeksikan di lokasi ini dengan wujud yang benar-benar
seperti dulu, pohon besar yang menolak untuk tertebang jatuh selama beratus-ratus
tahun. Tentu saja, bentuk dan ukurannya tidaklah tetap sama seperti waktu itu, tapi
keberadaannya benar-benar sama.
Keras, tajam, dan benar-benar besar.
Itu betul-betul keberadaan yang sebanding untuk menjadi senjata terkuat.
Hati Eugeo berdetak kencang. Dengan segera
Tombak besar, yang berwarna hitam pekat telah bertemu dengan tombak besar
yang terkumpul dari cahaya Solus. Ledakan gelombang kejut yang sangat keras
mengguncang seluruh aula besar itu...Mungkin seluruh Katedral Pusat itu sendiri.
Mungkin bahkan pohon besar yang ditahan oleh panas dan cahaya yang sangat
terang yang melebihi imajinasi, kehilangan kecepatan untuk menyerbu maju. Tapi
kegelapan yang tak ada habisnya itu terus mengalir keluar dari pedang hitam di
tangan Kirito, mencoba untuk mendorong tombak itu untuk maju, bahkan hingga
sampai titik darah penghabisan.

REKI KAWAHARA

173

SWORD ART ONLINE VOL 12 ALICIZATION RISING


By : Cardinal System

REKI KAWAHARA

174

SWORD ART ONLINE VOL 12 ALICIZATION RISING


By : Cardinal System

Itu kelihatannya Heaven Piercing Sword, yang digenggam di tangan Fanatio, tidak
memiliki keinginan untuk berhenti juga. Aliran cahaya yang meluap semakin
diperkuat setiap detik, mawar es yang menutupi knight itu benar-benar telah meleleh
disebabkan oleh panas. Itu mungkin hanya suatu keterangan, tapi sarung tangan
yang menutupi tangan kanan knight itu kelihatannya telah bersinar berwarna merah
terang dengan asap putih yang naik dari itu.
Pertarungan diantara cahaya dan kegelapan terus berlanjut untuk saat ini di tengahtengah aula besar itu.
Tetapi, itu sangat meragukan bahwa pertarungan diantara kekuatan dengan level
yang luar biasa ini akan berakhir dengan itu benar-benar saling mengimbangi satu
sama lain dan menghilang. Itu sudah pasti bahwa satu sisi akan mendorong kembali
sisi yang lain dan akan benar-benar menghancurkan musuhnya.
Seseorang yang berada di posisi tidak menguntungkan di pertarungan ini, adalah
Kirito?
Tentu, Gigas Cedar sangat keras, tapi pada akhirnya, itu hanyalah pohon,
keberadaan yang nyata. Seperti yang asli telah tertebang jatuh setelah menebang
itu dari waktu ke waktu, ini juga, akan menghilang setelah menerima kerusakan yang
melewati batasnya.
Tetapi, Heaven Piercing Sword's light adalah kumpulan dari panas murni.
Bagaimana sebenarnya serangan tidak nyata dapat dikalahkan?
Memikirkan cara melawannya ada, entah itu menggunakan cermin untuk
memantulkannya seperti yang Kirito pernah lakukan sekali sebelumnya, atau
menetralkan itu sepenuhnya dengan es, yanga jauh lebih kuat dibandingkan dengan
yang Blue Rose Sword telah keluarkan, kekuatan dengan ciri-ciri spesial yang
mampu untuk melawannya seharusnya dibutuhkan. Tetapi, melihat pada sifat dari
Gigas Cedar hanya akan ada dua, ketebalan yang absurd dan bebannya
Tidak, masih ada satu hal lagi.
Dengan cepat menyerap cahaya Solus dan mengubah itu menjadi energinya sendiri.
Tombak cahaya Fanatio tiba-tiba tersebar menjadi ribuan bagian.
Keseimbangan itu telah hancur, salah satu yang menyerbu maju sekali lagi adalah
keberadaan pohon besar Kirito dengan warna kegelapan.
Ujungnya berwarna merah menyala hingga ke titik dimana itu menyilaukan, tapi
meski begitu, itu bergetar dan menembus melalui cahaya tanpa berhenti pada
tekanannya, melanjutkan menuju sumbernya.
Cahaya itu, menyebar dengan pola jari-jari, menembus di semua tempat di aula
besar itu, menyebabkan tak terhitung ledakan kecil saat itu melelehkan sulur es.
Empat knight yang tertahan di lantai itu terlempar ke udara satu demi satu.
REKI KAWAHARA

175

SWORD ART ONLINE VOL 12 ALICIZATION RISING


By : Cardinal System

Bahkan saat Integrity Knight Fanatio melihat pada tombak besar, yang berwarna
hitam pekat itu semakin mendekat seperti badai, dia tidak bergerak bahkan satu
langkahpun. Itu kelihatannya semua kemarahan dan kebencian telah menghilang
dari wajah cantiknya. Kelopak matanya perlahan tertutup dan mulutnya sedikit
bergerak. Suatu jenis emosi pasti bersumber dari itu, tapi Eugeo tidak dapat
menebak apa itu.
Ujung tajam dari pohon besar itu akhirnya telah mendakti menuju sumber cahaya itu
dan berhantaman dengan bagian tajam Heaven Piercing Sword. Pertama, pedang
tipis berwarna putih keperakan itu berubah saat itu terlempar, bersinar saat itu
berputar di udara.
Dengan segera mengikuti itu, knight itu sendiri telah terlempar ke udara oleh
hantaman yang luar biasa.
Bagian dari armor ungu itu telah tersebar saat dia langsung terayun menuju langitlangit, menghantam lukisan dinding yang mengambil penciptaan dunia sebagai
temanya hingga menjadi bagian kecil.
Dia terjatuh dengan pelan. Bersamaan dengan tak terhitung bagian marbel, tubuh
Fanatio terjatuh seolah-olah ada senar yang terpasang padanya, jatuh tepat di
depan pintu besar di bagian belakang dari aula besar itu dengan hantaman keras.
Dan Integrity Knight nomor dua itu tidak dapat berdiri lagi.
Tombak berwarna hitam pekat itu dengan pelan kehilangan bentuknya dan mulai
terserap kembali ke pedang hitam yang Kirito pegang, seperti aliran dari bayangan.
Ketika Eugeo melihatnya, itu kelihatannya pedang itu sendiri entah bagaimana
menjadi memanjang pada waktu ketika bertarung dengan Raios, tapi itu kembali ke
ukuran yang semula setelah semua kegelapan sekali lagi terhisap ke dalam pedang.
Eugeo berbalik menuju ke depan dan menatap tanpa kata-kata pada reruntuhan
yang ditinggalkan dari pertarungan hebat itu.
Tak terhitung lantai marbel dan dinding telah meleleh dan rusak di sana dan di sini,
hanya ada bayangan yang tersisa dari bentuk mereka sebelumnya. Lantai di bagian
tengah dari sisa pertarungan tombak besar kegelapan dan cahaya secara khusunya,
telah membuat parit yang luas dan dalam yang berlanjut melalui itu, itu sangat aneh
tentang bagaimana itu tidak rusak hingga mencapai lantai di bawahnya.
Fakta bahwa hanya dua orang saja telah membawa kerusakan sebanyak ini pada
lantai kelima puluh dari Katedral Pusat, Grand Cloister of Spiritual Light, tidak
perlu dibilang bahwa mereka hanyalah swordsman yang belajar di Akademi Master
Pedang hanya sampai dua hari yang lalu, tidak akan ada seorangpun yang akan
mempercayainya selain orang yang hadir di sini.
Tapi kita benar-benar melakukannya.

REKI KAWAHARA

176

SWORD ART ONLINE VOL 12 ALICIZATION RISING


By : Cardinal System

Eugeo berguman di dalam pikirannya. Kita telah bertarung dengan lima Integrity
Knight, seseorang yang menegakkan peraturan tak bersyarat pada Dunia Manusia
semenjak penciptaannya, dan kita telah menang.
Menghitung Eldrie dari sebelumnya, ini akan membuat sembilan Integrity Knight
yang kita telah kalahkan. Menurut perkataan Cardinal, bahwa ada dua belas knight
yang berjaga di dalam katedral, jadi hanya tiga knight yang tersisa. Dengan kata
lain, jika kita mengalahkan beberapa knight lagi...
Itu kira-kira pada waktu yang sama pada saat Eugeo menggeretakkan giginya.
Kirito terjatuh dengan bertumpu pada lututnya. Pedang hitam itu terjatuh dari tangan
kanannya dengan suara pelan.
Melepaskan tangannya secara panik dari Blue Rose Sword yang tertusuk pada
lantai, bagian tubuh Eugeo melesat maju dan dia menahan tubuh patnernya.
"Kirito!"
Tubuh yang dia tahan benar-benar sangat ringan dan sejumlah darah dan Life yang
keluar benar-benar tidak berhenti. Kulit yang jauh lebih putih dibandingkan dengan
marbel dan tidak ada tanda-tanda dari kelopak mata yang tertutup itu untuk terbuka.
Melihat sekilas dengan matanya pada seluruh tubuh itu, dia menaruh tangannya
pada luka yang terlihat paling dalam, salah satu di pahanya.
"System Call! Generate luminous element!"
Mengumpulkan tiga luminous elements yang dibuatnya pada luka itu, kemudian dia
mengubah itu menjadi kekuatan penyembuh melalui upacara art.
Dia melepaskan tangannya saat luka yang terbakar itu mulai menutup, sedikit demi
sedikit, dan menggunakan cara penyembuhan yang sama pada bahu kirinya.
Normalnya, katalis seperti sacred flower orbs dibutuhkan untuk membuat
luminous elements yang menkonsumsi banyak sacred power dari area sekelilingnya,
tapi itu tidak dibutuhkan sekarang. Sejumlah besar Life yang dikeluarkan dari lima
knight oleh Blue Rose Sword telah berubah menjadi sacred power dan telah
berkumpul di udara.
Penurunan dari Life secara terus menerus seharusnya telah berhenti dengan luka
yang parah telah sembuh, tapi Eugeo tidak dapat menggunakan sacred arts
luminous apapun yang mampu mengembalikan Life dari seseorang yang kehilangan
sebanyak ini. Dia memegang tangan kanan Kirito dengan tangan kirinya tanpa
keraguan dan mengucapkan upacara art baru.
"System call! Transfer human unit durability, self to left!!"
Bulatan dari cahaya biru yang samar-samar menutupi seluruh tubuh Eugeo untuk
kali ini juga dan itu segera berkumpul di tangan kirinya, lalu mengalir pada tubuh

REKI KAWAHARA

177

SWORD ART ONLINE VOL 12 ALICIZATION RISING


By : Cardinal System

Kirito. Art ini yang memperbolehkan untuk mentransfer Life diantara manusia
memiliki efek yang besar meskipun upacara art itu sangat sederhana.
Memikirkan kembali tentang itu, Kirito adalah seseorang yang menderita luka berat
sementara Eugeo hanya sedikit kehilangan Life, baik saat pertarungan melawan
Deusolbert dan kali ini juga. Dia tidak mungkin untuk membayar itu semua selain
menyerahkan Lifenya hingga diambang pingsan.
Atau seperti itu yang Eugeo pikirkan, tapi ketika dia merasa kira-kira setengah dari
Lifenya akhirnya telah mengalir keluar, Kirito dengan perlahan membuka matanya
dan menggenggam tangan Eugeo dengan tangan kirinya, menarik itu darinya.
"...Terima kasih, Eugeo, aku baik-baik saja sekarang."
"Jangan memaksakan dirimu, seharusnya pasti ada suatu luka yang tersembunyi
dari penglihatan langsung setelah kau melalui semua itu."
"Ini masih jauh lebih baik dibandingkan dengan waktu ketika goblin itu menyerang
kita, aku jauh lebih khawatir terhadap orang itu..."
Melihat Knight Fanatio, terbaring di sisi yang lain dari aula itu, pada ujung dimana
mata hitam itu menatapnya, Eugeo tanpa sadar menggigit mulutnya.
"...Kirito...Perempuan itu...Mencoba untuk membunuhmu..."
Pada saat dia mengatakan itu, apa yang Kirito segera katakan sebelum dia
mengaktifkan full control artnya bergema di dalam telinganya. Melihat ke arah
bawah, dia melanjutkan bisikannya.
"Tidak dapat mengalahkannya dengan kebencian...Itu apa yang kau katakana
sebelumnya, bukan? Ya, mungkin itu benar. Aku bertarung dengan Integrity Knight
bukan karena suatu dendam pribadi atau kebencian yang diarahkan padanya, itu
benar-benar bukan alasanku bertarung...Tapi... Tapi aku tidak menemukan sesuatu
di dalam diriku untuk memaafkan Integrity Knight. Itu tidak hanya kekuatan hebat
mereka, jika mereka memiliki ketetapan hati itu...Jika mereka memiliki perasaan
untuk melindungi semua orang yang hidup di Dunia Manusia, lalu kenapa mereka
tidak menggunakan kekuatan itu dan..."
Eugeo menjadi bimbang, tidak dapat berkata lebih jauh lagi. Tetapi, Kirito yang
terhuyung dan mengambil pedang hitamnya dari lantai, mengangguk seolah-olah dia
mengerti.
"Aku sangat yakin mereka tertahan dengan keraguan mereka sendiri. Jika kita
bertemu dengan Komandan Integrity Knight, kita mungkin akan mengetahui lebih
dalam tentang itu... Eugeo, full control artmu benar-benar hebat. Kau adalah orang
yang mengalahkan semua knight itu. Jadi tidak perlu untuk mengarahkan
kebencianmu pada manusia itu, Fanatio dan knights Four Oscillation Blades, lebih
lama lagi..."

REKI KAWAHARA

178

SWORD ART ONLINE VOL 12 ALICIZATION RISING


By : Cardinal System

"Manusia...Yeah...Kau benar. Aku mengerti sebanyak itu ketika aku bertarung


dengan mereka. Dia adalah manusia, karena itu dia sangat kuat." Ketika Eugeo
berguman seperti itu, Kirito mengeluarkan suara yang sedikit tertawa dan
menyetujuinya.
"Mereka mungkin mengatakan bahwa mereka adalah orang baik, dan mereka
mungkin adalah orang jahat di matamu, tapi mereka adalah manusia seperti kita.
Menentukan siapa yang benar-benar baik dan jahat adalah mustahil untuk manusia,
aku yakin itu."
Kata-kata itu terdengar seperti dia mengatakan itu karena dia juga dapat
mempercayai itu, sebuah pikiran tiba-tiba muncul di pikiran Eugeo. Kirito. Bukan
kau pikir itu juga berlaku pada seseorang yang kau menjadi sangat marah juga
pada, pemimpin tertinggi, Administrator... Seseorang dengan memberikan peraturan
ketat pada Gereja Axiom dan juga, dunia?
Tapi sebelum dia dapat bertanya, Kirito telah mulai berjalan menuju Fanatio yang
terbaring dihadapan pintu besar itu.
Dia mengambil lima, enam langkah sebelum berputar kembali dan mengambil botol
kecil setelah memeriksa itu di sakunya.
"Oops, hampir lupa tentang itu. Singkirkan racun dari anak-anak itu dengan ini,
kumohon. Pastikan untuk menghancurkan pedang beracun itu dan periksa jika
mereka memegang sesuatu yang aneh sebelum kau meminumkan itu pada
mereka."
Memikirkan tentang bagaimana dia telah melupakan mereka juga, Eugeo
menangkap botol kecil yang Kirito lempar dan mengangguk.
Setelah berdiri, menarik Blue Rose Sword dari lantai, dan berbalik arah kepada,
knight perempuan muda, Fizel dan Linel, telah berada pada kondisi yang sama,
terbaring di lantai, sementara lumpuh. Es yang menutupi sekitarnya telah
menghilang dan itu kelihatannya mereka tidak menderita luka apapun dari sulur es
dan sinar cahaya.
Pada saat mata mereka bertemu dengan Eugeo yang mendekati mereka, anak
perempuan itu yang merengut dengan menggerakkan bola mata mereka yang hanya
itu yang dapat bergerak.
Kelihatannya kita tidak dapat dilihat secara langsung dalam arti yang berbeda dari
kasus Fanatio yang ada di sini. dia menahan desahannya saat dia merunduk dan
menarik keluar dua pedang beracun itu, yang tertusuk di lantai pada ujungnya di
depan hidung mereka, dengan kedua tangan.
Melempar itu ke udara, dia mengayunkan Blue Rose Sword satu kali saat itu segera
berputar ke bawah.

REKI KAWAHARA

179

SWORD ART ONLINE VOL 12 ALICIZATION RISING


By : Cardinal System

Pedang pendek itu telah hancur tanpa kesulitan, mengubah itu menjadi percikan
cahaya dan menghilang saat itu kehilangan seluruh Lifenya sebelum itu terjatuh ke
lantai. Menyarungkan pedang kesayangannya, dia berjongkok di samping mereka
berdua dan mengecek pada pakaian sister mereka untuk melihat jika mereka
memiliki senjata yang lain sementara meminta maaf dengan kata "maaf".
Terakhir, dia membuka botol kecil dan menuangkan tujuh puluh persen sisa dari isi
botol itu kepada mulut mereka berdua, membagi itu menjadi setengah untuk mereka
masing-masing. Dengan ini, mereka berdua seharusnya dapat pulih dari
kelumpuhan mereka kurang lebih sepuluh menit seperti Eugeo.
Itu akan baik-baik saja untuk meninggalkan mereka dalam keadaan seperti ini, tapi
Eugeo lalu berpikir, "Apa yang Kirito akan katakan pada situasi seperti ini?", dan
lalu, membuka mulutnya setelah berpikir untuk sebentar.
"...Fanatio dan Kirito sekuat itu karena mereka memiliki sacred instruments and
armament full control arts mereka...Itu mungkin apa yang kalian berdua pikirkan,
menjadi seperti diri kalian, tapi itu salah. Mereka bedua jauh, jauh lebih
kuat...Mereka dapat bertarung bahkan setelah cukup parah bukan melalui skill atau
senjata mereka, tapi melalui hati dan pikiran mereka, itu juga karena mereka dapat
menggunakan upacara art yang sanagt hebat. Benar, kalian berdua mungkin
berpengalaman dengan tehnik membunuh manusia. Tapi membunuh dan menang
benar-benar hal yang berbeda. Aku tidak menyadarinya sampai hari ini juga,
meskipun begitu..."
Eugeo sama sekali tidak tahu berapa banyak dari kata-katanya yang akan mencapai
mereka saat mereka tetap memalingkan pandangan mata mereka seperti biasa.
Sejak awal, dia tidak terlalu bagus untuk berurusan dengan anak-anak.
Tapi meski begitu, setidaknya, mereka berdua seharusnya merasakan sesuatu
setelah melihat pertarungan itu juga, dia sangat yakin hal itu. Ketika dia mengingat
pembicaraan polos itu dari Fizel dan Linel, dia merasa bahwa dia dapat
mempercayai bahwa mereka tidak jahat juga. Berbalik arah setelah mengatakan
kalimat singkat "Selamat tinggal", dia berlari menuju Kirito.
Dia dengan cepat menggerakkan penglihatannya ke kiri dan ke kanan aula yang
benar-benar hancur itu, memeriksa keadaan empat knight yang melayani di bawah
perintah Fanatio.
Itu kelihatannya mereka telah menderita dari luka yang cukup dalam dari tombak
cahaya yang lepas kendali saat mereka semua telah terbaring.
Tapi seperti yang diharapkan dari Integrity Knight, dia benar-benar tidak dapat
melihat luka yang dapat mengurangi Life. Pendarahan mereka sangat kecil, jadi
mereka kelihatannya akan dapat bergerak dengan segera.
Tetapi, tidak seperti mereka yang hanya terseret pada ledakan kecil, Fanatio telah
menerima seluruh tombak besar, berwarna kegelapan yang menyerangnya dan

REKI KAWAHARA

180

SWORD ART ONLINE VOL 12 ALICIZATION RISING


By : Cardinal System

sudah jelas berada diambang kehilangan hidupnya, bahkan tanpa melihat pada
semua darah yang mengalir di area besar di sekitar perempuan yang terbaring itu.
Berjalan hingga berhenti di dekat Kirito yang berlutut dengan lututnya di samping
knight itu, Eugeo menghentikan nafasnya saat dia mengintip dari atas bahu
patnernya.
Melihat mereka dari dekat, luka pada seluruh tubuh Fanatio benar-benar sangat
menakutkan, dia ingin untuk mengalihkan pandangannya. Badan dan kakinya
memiliki lubang karena tertembus oleh sinar panas di empat tempat, sementara
tangan kanannya telah tertusuk oleh duri mawar es dan diatas itu, terbakar karena
disebabkan oleh serangan terakhir Heaven Piercing Sword, hampir tidak
meninggalkan tempat yang tidak terluka.
Tetapi, seperti yang diduga, apa yang kelihatannya luka yang paling parah adalah
luka di atas perutnya yang mendapat serangan serangan langsung dari Gigas
Cedar. Ada lubang yang terbuka, yang sebesar dan sedalam tangan orang dewasa,
dengan darah segar mengalir tanpa henti.
Wajahnya yang dengan kelopak matanya telah tertutup telah berubah menjadi biru
keunguan yang samar-samar, seperti warna armornya yang dipakainya di sini. Dan
bahkan tidak ada tanda-tanda dari organ vital dapat terlihat.
Kirito sementara dalam proses mencoba sacred arts untuk menutup lukanya saat dia
menaruh tangannya pada luka Fanatio, Stacia Window kelihatannya tidak terbuka
karena melihat Lifenya akan membuat itu tidak ada gunanya untuk saat ini.
Menyadari Eugeo mendekat, dia masih menundukkan wajahnya dengan desakan
pada nadanya.
"Tolong bantu aku, darahnya tidak mau berhenti."
"Ah... yeah."
Mengangguk dan segera berlutut di sisi yang lain, dia menaruh tangannya pada luka
yang sama. Setelah dia mengucapkan art penyembuh luminous sama yang dia tadi
gunakan pada Kirito sebelumnya, darah yang mengalir dari lukanya kelihatannya
telah berkurang entah bagaimana, tapi tujuan untuk menutupnya, itu masih sangat
jauh.
Itu adalah bukti bahwa sacred power di sekelilingnya akan segera habis dan mereka
berdua tidak akan dapat untuk membuat luminous elements bahkan jika mereka
memaksa untuk mencoba menyembuhkan. Fanatio mungkin akan memulihkan
beberapa Life secara sementara jika mereka mentransfer Life mereka, tapi itu sama
sekali tidak berguna pada akhirnya jika pendarahan itu tidak dihentikan. Karena itu,
menyelamatkan hidup perempuan ini akan membutuhkan bantuan dari pengguna
sacred art yang mampu untuk menggunakan art penyembuh yang jauh lebih kuat
dari mereka berdua, atau elixir legenda.

REKI KAWAHARA

181

SWORD ART ONLINE VOL 12 ALICIZATION RISING


By : Cardinal System

Dengan kuat menggigit mulutnya saat dia dengan terdiam melihat ke arah wajah
Kirito, Eugeo berbicara setelah keraguaan yang sesaat.
"Ini mustahil, Kirito. Dia kehilangan darah terlalu banyak."
Kirito terus menundukkan matanya ke bawah untuk sementara, tapi dengan segera
menjawab dengan suara serak.
"Aku tahu...Tapi jika aku tidak menyerah untuk terus berpikir,
seharusnya...seharusnya ada suatu jenis cara untuk melewati ini. Eugeo, aku mohon
padamu, tolong pikirkan tentang itu juga."
Ekspresi itu dipenuhi dengan perasaan ketidakberdayaan, hampir sama seperti
ketika dia tidak dapat mencegah perbuatan jahat pada valet trainees mereka, Ronie
dan Tizei, dua hari yang lalu, Eugeo merasakan sensasi menusuk di dalam hatinya.
Tetapi, tidak peduli sebanyak apapun dia memikirkannya, itu sudah pasti tidak ada
metode untuk menyembuhkan Lifenya yang sekarang akan menghilang dihadapan
matanya. Pemikiran dari menyembuhkan empat knight yang terbaring di belakang
dan membantu mereka dengan perawatan terlintas di dalam pikirannya. Life Fanatio
kelihatannya akan hilang untuk selama-lamanya setelah entah Kirito atau Eugeo
menghentikan art penyembuh mereka. Dan bahkan jika mereka melanjutkannya
dengan merekaakhir yang sama akan datang beberapa menit kemudian.
Eugeo meyakinkan keputusannya dan menginformasikan patnernya dengan suara
yang paling serius yang dapat dia keluarkan.
"Kirito. Kau memberitahuku tentang ini ketika kita melarikan diri dari penjara
bawah tanah, bukan? Bahwa aku harus mempersiapkan diri untuk menebas musuh
apapun jika aku ingin untuk pergi lebih jauh. Bukankah kau bertarung dengan orang
ini dengan dasar dari ketetapan hati yang sebelumnya? Bukankah kau
menggunakan skill itu untuk menentukan salah satu dari kalian akan mati dengan
yang lain akan hidup? Setidaknya, orang ini...Fanatio-san sama sekali tidak raguragu. Ekspresinya menunjukkan bahwa dia menaruh seluruh hidupnya pada garis
itu...itulah apa yang aku percayai. Kau seharusnya telah mengerti itu juga, Kirito...ini
bukanlah pertempuran dimana kau dapat menang sementara mengkhawatirkan
tentang musuhmu atau bersikap lunak pada mereka."
Bahwa apa yang diayunkan adalah pedang kayu, tapi pedang sebenarnya pada
musuh untuk mengakhiri hidupnya. Eugeo telah mempelajari itu melalui tangannya
yang bergemetar, rasa sakit tajam di mata kanannya, dan ketakutan dingin di dalam
hatinya ketika dia menebas tangan Humbert. Itu dapat dikatakan, dia selalu
mempercayai bahwa patner berambut hitamnya telah mengerti itu lebih lamadari
sebelum mereka bertemu di hutan selatan di Rulid.
Saat mendengar suara Eugeo, Kirito menggeretakkang giginya secara bersamaan
dan menggelengkan kepalanya ke kiri dan ke kanan tanpa henti.

REKI KAWAHARA

182

SWORD ART ONLINE VOL 12 ALICIZATION RISING


By : Cardinal System

"Aku mengerti...Aku telah mengerti. Baik orang ini dan aku bertarung
serius...Pertarungan yang sungguh sungguh, dan berakhir dimana salah satu dari
kami akan menang. Tapi...Orang ini akan menghilang jika dia mati! Dia telah hidup
selama ratusan tahun...dengan keraguan, cinta, rasa sakit, aku tidak dapat
membiarkan jiwa seperti itu menghilang...Maksudku...Bahkan jika aku mati..."
Bahkan jika dia matiapa yang dia coba untuk katakan? Semua manusia akan
mendapati jiwa mereka dibawa ke hadapan Dewi kehidupan, Stacia, ketika mereka
kehilangan Life mereka, dan menghilang dari Dunia Manusia. Bahkan Kirito,
meskipun dia memiliki banyak misteri, adalah manusia, itu seharusnya berlaku pada
dia juga.
Eugeo sesaat menjadi terbingung, tapi itu telah terhapus saat Kirito melihat ke arah
atas dan berteriak tanpa peringatan.
"Dapatkah kau mendengarku?! Komandan Integrity Knight! Wakilmu akan segera
mati disini! Atau Kepala Pemimpin itu juga boleh! Jika kau dapat mendengarku,
segera turun dan membantunya!!"
Teriakannya bergema perlahan ke langit-langit tinggi yang jauh di atas dan
menghilang secara sia-sia. Tetapi, Kirito tidak menyerah dan terus berteriak.
"Siapapun boleh...Masih ada beberapa Integrity Knight yang ada di sekitar sini,
bukan?! Datang dan bantulah temanmu! Aku tidak peduli apakah kau adalah
pendeta atau sister... cukup datang ke sini!!"
Tidak ada respon dari atas, tapi keheningan dari yang sama seperti tiga dewi, benrbenar telah melebihi yang diketahunya. Bahkan tidak ada angin lembut yang turun
pada mereka, lupakan keberadaan dari orang lain.
Ketika mereka melihat ke arah bawah, warna rmabut dan kulit Fanatio tidak dapat
diragukan menjadi lebih pucat. Lifenya hanya tersisa seratus, atau mungkin lima
puluhEugeo, yang ingin untuk mengantar Wakil Komandan Integrity Knight,
Fanatio Synthesis Two, yang akan pergi menuju Celestial World dengan setidaknya
doa di dalam hatinya, mencoba untuk meyakinkan Kirito untuk berhenti, tapi dia tidak
dapat menghentikan teriakannya.
"Aku mohon padamu...seseorang! Bantu kami jika kalian melihatnya! ...Itu benar,
datanglah ke sini, Cardinal! Cardinal..."
Kirito tenggelam pada keheningan seolah-olah sesuatu telah menghalangi
tenggorokannya secara tiba-tiba.
Eugeo melihat ke atas dan melihat wajah patnernya dengan terkejut, saat itu
menunjukkan ekspresi terkejut, lalu pada saat ragu-ragu sebelum itu berubah
menjadi kebulatan tekad.
"H-Hey...Kenapa secara tiba-tiba?"

REKI KAWAHARA

183

SWORD ART ONLINE VOL 12 ALICIZATION RISING


By : Cardinal System

Tetapi, Kirito memasukkan tangan kanannya pada saku jubahnya tanpa menjawab.
Apa yang dia ambilterayun di ujung rantai tipis itu, adalah pisau kecil dari besi.
"Kirito! Itu-!!"
Eugeo secara insting berteriak.
Itu adalah pisau sama yang tergantung di sekitar leher Eugeo. Dia tidak mungkin
dapat melupakan itu, itu adalah pisau yang Cardinal, pemimpin tertinggi sebelum dia
diusir, dan itu telah diberikan kepada mereka sebelum mereka meninggalkan
Ruangan Perpustakaan Besar. Itu benar-benar tidak memiliki kemampuan
menyerang, tapi itu menghubungkan seseorang yang tertusuk dengan itu untuk
sementara di tempat Cardinal. Dia telah menyerahkan itu pada mereka, dengan
pisau pada Eugeo untuk Alice dan pisau pada Kirito untuk Administrator, itu
berfungsi sebagai kartu truf untuk mereka berdua.
"Kau tidak dapat menggunakannya, Kirito! Cardinal mengatakan dia tidak memiliki
pisau lebih yang disiapkan...Itu seharusnya untuk pertarungan terhadap
Administrator..."
"Aku tahu..."
Kirito merintih dengan suara terluka.
"Tapi aku dapat membantunya jika aku menggunakan ini...tidak membantu
seseorang ketika aku memiliki cara untuk melakukan itu...Aku tidak dapat
memprioritaskan apapun lebih tinggi dibandingkan dengan hidup manusia."
Dia menatap tajam pada pisau itu dengan ekspresi, terluka, tapi dipenuhi dengan
kebulatan tekad yang tegas
Kirito menusukkan apa yang ada di tangan kanannya pada tangan kiri Fanatio, satusatunya bagian dari tubuhnya yang tidak terluka, tanpa ada jejak dari keraguan.
Dengan sekejap, seluruh pisau itu memancarkan cahaya yang menyilaukan
bersama dengan rantainya.
Bahkan tanpa memberikan waktu untuk menelan nafasnya, pisau itu terbagi menjadi
beberapa berkas cahaya ungu. Saat memikirkan itu, semua berkas cahaya itu telah
membentuk sacred letters sama seperti yang muncul di Stacia Window. Huruf-huruf
rumit yang terpisah dari satu sama lain saat itu melayang di udara dan menyebar di
semua tempat pada tubuh Fanatio.
Seluruh tubuh Integrity Knight itu diselimuti oleh aura ungu bersamaan dengan pisau
itu benar-benar hancur. Eugeo terdiam saat memandangi pemandangan
menakjubkan, lalu menyadari luka dari bagian atas perutnya benar-benar telah
berhenti, walaupun itu hampir terlambat.

REKI KAWAHARA

184

SWORD ART ONLINE VOL 12 ALICIZATION RISING


By : Cardinal System

"Kirito"
Eugeo mencoba untuk memberitahu dia bahwa pendarahannya telah berhenti, tapi
itu telah dihentikan oleh suara yang bergema dengan segera dari suatu tempat.
[Ya ampun, sungguh anak muda yang tidak berdaya kalian berdua.]
Kirito mengangkat wajahnya ke atas seolah-olah itu telah ditarik.
"Cardinal...Apa itu kau?!"
[Sudah tidak ada waktu, jangan bertanya hal yang sudah jelas.]
Tidak ada keraguan bahwa suara indah dan cara bicara yang galak itu dimiliki oleh
pemimpin tertinggi sebelumnya yang mereka temui di Ruangan Perpustakaan
Besar.
"Cardinal...maaf, aku..."
Cardinal dengan terang-terangan memotong pada suara kesedihan Kirito saat dia
mencoba untuk berbicara.
[Tidak ada gunanya untuk meminta maaf sekarang....Aku telah menduga ini akan
berakhir dengan cara seperti ini semenjak aku melihat bagaimana kalian bertarung.
Aku mengerti keadaanmu, aku akan mengurus perawatan Fanatio Synthesis Two.
Tetapi, aku akan mengambil tubuhnya yang ada di sana saat itu membutuhkan
waktu untuk dia benar-benar pulih.]
Cahaya ungu yang menyelimuti di sekitar sosok Fanatio bersinar terang saat suara
itu mengatakan itu. Eugeo tanpa sengaja menutup matanya dan ketika dia membuka
matanya lagi, Integrity Knight itu telahitu benar-benar cukup mengejutkan, ini
termasuk genangan darah yang tersebar di lantaitidak dapat dilihat dimanapun.
Beberapa bagian dari sacred letters masih dapat terlihat melayang di udara. Suara
Cardinal telah diteruskan pada mereka saat itu terputus-putus di saat yang sama,
volumenya sedikit demi sedikit menurun.
[Serangga itu telah menyadarinya, jadi aku akan membuat penjelasan singkat ini.
Menilai dari situasinya, kemungkinan Administrator masih dalam kondisi tidak
bangun sangatlah tinggi untuk saat ini. Jika kalian mencapai lantai tertinggi sebelum
perempuan itu terbangun, kau dapat mengurus dia tanpa menggunakan pisau itu.
Cepatlah... sudah tidak banyak Integrity Knights yang tersisa...]
Eugeo merasa koridor yang tidak terlihat yang menghubungkan menuju tempat
Ruangan Perpustakaan Besar dengan cepat tertutup. Suara Cardinal akhirnya
terdengar dari kejauhan dan tepat sebelum keberadaannya menghilang, berkas
cahaya di udara berkedip-kedip dan terjatuh ke lantai saat itu mengambil bentuk
nyata.

REKI KAWAHARA

185

SWORD ART ONLINE VOL 12 ALICIZATION RISING


By : Cardinal System

Apa yang jatuh di atas lantai marbel dengan catatan baru adalah dua botol kecil.
Kirito menatap pada botol dengan warna lapis lazuli[5]seolah-olah energinya telah
menghilang, tapi kemudian mengulurkan tangannya untuk mengambil kedua benda
itu pada waktu yang sama. Melihat ke atas, dia memegang salah satu dari itu
diantara ujung jarinya dan memberikan itu.
Sementara menjatuhkan itu pada tangan Eugeo yang terulur, Kirito berguman
dengan nada rendah.
"...Maaf untuk kekacauan itu, Eugeo."
"Nah...Kau tidak melakukan sesuatu yang salah sehingga harus meminta maaf. Itu
hanya sedikit mengejutkanku."
Ketika dia mengatakan itu dengan senyuman lemah, Kirito akhirnya menunjukkan
senyumannya juga. Berdiri sementara sedikit terhuyung-huyung, dia menjentikan
tutup dari botol kecil itu.
"Melihat dia untuk bersusah payah mengirim kita minuman, mari kita terima dengan
rasa terima kasih."
Berdiri di samping patnernya, Eugeo menarik tutup dari botol kecil itu dan meminum
habis cairan yang berada di dalamnya dengan satu tegukan.
Dia tidak dapat mengatakan itu enak bahkan jika dia mencoba untuk sopan, dia
meringis pada keasamannya yang menyerupai air siral tanpa gula, tapi itu terasa
menyegarkan seperti air dingin yang ditumpahkan pada kesadarannya, yang lelah
dari pertarungan panjang. Itu kelihatannya bahwa setengah Life mereka yang
berkurang telah pulih dengan cepat juga, dengan luka yang tersisa di anggota tubuh
Kirito menutup dengan sekejap mata.
"Hebat...Itu akan sangat bagus jika dia mengirim sejumlah besar ini, daripada hanya
dua dari ini sementara dia dapat melakukannya."
Ketika Eugeo mengatakan itu tanpa berpikir, Kirito mengangkat bahunya dengan
senyum masam.
"Jika itu memiliki prioritas setinggi ini, itu mungkin akan membutuhkan waktu lama
untuk mengubah itu menjadi da...upacara ritual dan mengirim itu. Daripada itu, kau
seharusnya melihat bagaimana cepatnya dia...uwah!?"
Tiba-tiba, Kirito mengeluarkan suara gelisah dan melompat ke samping, jadi Eugeo
melihat ke arah patnernya dengan kebingungan.
"Ad-Ada apa, kenapa tiba-tiba bersikap seperti itu?"
"Eu-Eugeo...Jangan bergerak, tidak, jangan melihat ke bawah."

REKI KAWAHARA

186

SWORD ART ONLINE VOL 12 ALICIZATION RISING


By : Cardinal System

"Hah?"
Itu akan lebih sulit untuk tidak melihat ke bawah setelah diberitahu hal seperti itu.
Secara Insting melihat ke arah bawah, Eugeo menemukan sesuatu yang ada di
sana tanpa dia sadari dan segera berteriak.
"Eek!?"
Panjangnya kira-kira sekitar lima puluh cen. Tak terhitung kaki yang menempel pada
badan panjang dan ratanya, terbagi menjadi bagian-bagian yang kecil, dan setengah
dari bagian depannya berada di atas sepatu Eugeo. Ujungnya memiliki bentuk bola
yang kelihatannya kepalanya memiliki satu deretan kecil berjumlah sepuluh, mata
merah dan dua tanduk yang benar-benar panjang, seperti jarum timbul dari kedua
sisinya, perlahan bergerak secara bebas satu sama lain. Itu adalah suatu jenis
seranggaatau mungkin seperti itu, tapi penampilan anehnya hanya dapat
dideskripsikan sebagai menjijikan. Serangga sangat banyak di hutan selatan Rulid,
tapi dia tidak pernah melihat dengan penampilan seperti itu sebelumnya.
Eugeo terdiam saat pikirannya dipenuhi pikiran, tapi saat serangga aneh itu
memeriksa sekitarnya dengan tanduknya untuk tiga detik lagi sebelum itu
memutuskan untuk mencoba dan perlahan merayap menuju celananya dari
sepatunya, jadi dia melompat ke atas dengan teriakan lainnya.
"Eek...!!"
Ketika dia dengan keras menghentak-hentakkan kakinya, serangga itu terjatuh pada
punggungnya, namun dengan segera berputar dan dengan cepat berdiri dengan
kedua kakinya. Tidak dapat menahan untuk itu dapat berdiri. Eugeo melompat ke
atas dan ke bawah berulang kali, tapi suatu bencana telah terjadi pada saat
mendarat dari lompatan yang tak terhitung jumlahnya.
Diikuti dengan suara keras 'kusha', sensasi dari objek kental dan lengket terpancar
tidak karuan dengan sendirinya pada sepatu Eugeo sementara serangga itu dengan
keras menjadi hancur lebur di bawah sepatu kanannya.
Cairan tubuh berwarna orange terang menyembur ke segala arah dan dengan
menyengat, bau yang menyengat melayang di udara. Eugeo hampir kehilangan
kesadarannya saat dia melihat kaki yang terlepas keluar itu masih melompat, tapi
dia dengan susah payah menahan ketakutannya, menyadari ini bukanlah situasi
untuk pingsan, dan melihat ke arah Kirito untuk sedikit bantuan.
Ketika dia melakukan itu, partnernya yang terhubung dari hati ke hati dengan dia
kelihatannya sekarang tiga mel darinya dan bahkan perlahan mundur lebih jauh lagi.
"Hei... heei! Jangan coba kau untuk lari!"
Terhadap tuduhan yang keras itu, Kirito menggelengkan kepalanya ke kiri dan ke
kanan yang sekarang berubah menjadi pucat dengan sedikit gerakan.

REKI KAWAHARA

187

SWORD ART ONLINE VOL 12 ALICIZATION RISING


By : Cardinal System

"Maaf, Aku benar-benar tidak dapat menangani hal seperti itu."


"Aku tidak dapat menangani hal seperti itu juga! Sama sekali!"
"Hei, bukankah serangga seperti itu menarik sepuluh atau seperti itu ketika salah
satu dari itu mati?"
"Jangan bicara hal seperti itu!!"
Memutuskan untuk membagi nasibnya dengan patnernya bahkan jika dia harus
memeluknya, Eugeo merunduk dalam persiapan untuk melemparkan dirinya pada
dia, tapi dia terdiam lagi saat cahaya ungu dengan tiba-tiba bersinar dari bawah
kakinya.
Sisa-sisa yang menjijikan itu hanya menyebar menjadi berkas cahaya ketika dia
dengan ragu-ragu melihat ke arah bawah. Cairan lengket, kulit dan seperti itu
menghilang tanpa jejak bahkan sebelum satu detik berlalu dan Eugeo mengeluarkan
nafas panjang kelegaan dari dalam hatinya. Kelihatannya meyakinkan dirinya dari
jauh bahwa itu telah menghilang, Kirito akhirnya kembali setelah seluruh urusan
telah diselesaikan dan berbicara dengan nada serius.
"...Jadi seperti itu. Apa yang barusan adalah familiar yang dilepaskan oleh
Administrator untuk mencari Cardinal. Jadi itu mengendus koridor menuju ruangan
perpustakaan..."
"......"
Eugeo merengut pada Kirito dengan mata yang mengadah, menunjukkan sedikit
kemarahan, lalu dengan enggan dia menjawab saat dia mengerti itu.
"Jadi...itu berarti masih ada banyak dari mahluk ini yang berkeliling di sekitar menara
ini? Tapi kita belum pernah melihat satupun sampai sekarang."
"Ingat, ketika kita melarikan diri menuju ruangan perpustakaan dari taman mawar,
ada suara gemerisik dari balik pintu, bukan? Mereka normalnya bersembunyi
dengan baik, tapi jika dikatakan, tidak ada artinya untuk berputar mencari itu semua.
Di samping itu...Cardinal mengatakan sesuatu yang aneh, bukan...Administrator
masih tidak bangun, atau sesuatu seperti itu..."
"Aah, sekarang kau mengatakan itu...Itu pada dasarnya berarti dia tertidur? Dia telah
pergi untuk tidur meskipun matahari masih bersinar?" Kirito mengusap dagunya
untuk sebentar pada pertanyaan Eugeo dan lalu menjawab seolah-olah dia tidak
mengerti itu juga.
"Cardinal juga mengatakan bahwa Administrator dan Integrity Knight memaksakan
diri mereka dengan berbagai cara sebagai ganti dari hidup ratusan tahun. Terutama
Administrator yang kelihatannya menghabiskan waktu setiap hari dengan tertidur,
tapi...jika memang begitu, apa sebenarnya yang terjadi padanya saat mengontrol
Integrity Knight dan serangga seperti yang baru saja ada...?"
REKI KAWAHARA

188

SWORD ART ONLINE VOL 12 ALICIZATION RISING


By : Cardinal System

Tenggelam pada pemikirannya untuk beberapa detik dengan kepalanya yang


tertunduk, dia kemudian merespon pada dirinya sendiri sementara mengacak-acak
rambut di dahinya.
"Baiklah, kita tentu saja akan mengetahui itu jika kita melanjutkan untuk memanjat.
Lupakan hal itu sebentar, Eugeo, dapatkah kau melihat punggungku?"
"H-Hah?"
Kirito memutar tubuhnya pada Eugeo yang terlihat terdiam kebingungan. Dia
menggerakkan matanya pada itu sementara kebingungan, tapi tidak ada yang aneh
tentang kain hitam di jubahnya di samping dari kerusakan dari itu, yang sama
dengan yang didapat dari pertarungan.
"Tidak...Tidak ada sesuatu yang spesial pada itu, bagiamanapun juga..."
"Bagaimana aku mengatakan ini...Apakah ada serangga kecil menggantung?
Seperti laba-laba atau sesuatu seperti itu."
"Tidak, tidak sesuatu seperti itu, bagaimanapun juga."
"Aku mengerti, tidak apa-apa.Kalau begitu, sekali lagi, mari kita lanjutkan bagian
kedua dari setengah petualangan kita!"
Eugeo mengejar Kirito yang mulai berjalan dengan cepat menuju bagian utara dari
aula itu dan berhenti setelah itu, dengan kebingungan.
"Hei, apa yang barusan itu?!"
"Itu benar-benar, bukan apa-apa."
"Kau membuatku merasa ganjil, lihat punggungku juga!"
"Seperti yang aku katakan, itu bukan apa-apa."
Saat percakapan ringan mereka, kejadian yang terulang berkali-kali semenjak
mereka meninggalkan Desa Rulid, Eugeo perlahan berguman di dalam hatinya apa
yang betul-betul dia ingin tanyakan.
Kenapa kau, mampu untuk mempertahankan ketenanganmu di situasi apapun, juga
menjadi putus asa sebelum kematian Fanatio, seorang musuhdan apa yang
mengikuti itu adalah kata-kata, [bahkan jika aku mati]
Kirito, siapa kau...sebenarnya...?
Swordsman berjubah hitam itu yang masih berdiri dihadapan pintu besar, yang
mungkin beberapa kali lebih tinggi darinya, menggapai itu dengan kedua tangannya
dan mendorong itu hingga terbuka ke samping dengan kekuatan. Dengan sekejap,

REKI KAWAHARA

189

SWORD ART ONLINE VOL 12 ALICIZATION RISING


By : Cardinal System

angin dingin yang berhembus ke dalam dan Eugeo dengan perlahan membalikkan
wajahnya.
Bagian 3
Apa yang terbentang di balik pintu itu adalah ruangan yang kira-kira seluas seperti
ruangan tangga di sisi selatan dari koridor besar yang menghubungkannya dimana
Eugeo dan Kirito telah menaikinya. Itu berbentuk persegi juga, dengan langit biru
muda yang terlihat melalui jendela panjang dan sempit yang berjejer di sepanjang
dinding yang berlawanan.
Tetapi, element yang penting tidak dapat terlihat pada bidang lantai dengan
gabungan warna hitam dan putih pada ubinnyatangga besar yang
menghubungkan menuju lantai kelima puluh satu.
Tidak peduli bagaimana mereka memeriksa ruangan yang sangat luas itu, tidak ada
tangga, atau bahkan satu utas tali yang dapat ditemukan. Hanya ada satu hal yang
aneh, lubang yang melingkar ditengah-tengah lantai licin dan halus itu, dan tidak ada
satu jalan yang digunakan untuk melanjutkan menuju ke atas yang terlihat pada
pandangan Eugeo.
"Ti...Tidak ada tangga."
Berguman dengan keterkejutan saat dia melangkah menuju ruangan gelap dari
belakang Kirito, Eugeo merasa aliran dari udara dingin di lehernya dan menurunkan
bahunya. Itu kelihatannya patnernya telah menyadarinya juga, saat mereka berdua
melihat ke arah atas secara bersamaan.
"...Apa.."
"Apa maksudnya ini..."
Dan mereka berdua menjadi terdiam secara bersamaan.
Tidak ada langit-langit. Sebuah ruangan, tidak, lubang dengan bentuk yang sama
seperti ruangan yang memanjang melebihi apa yang penglihatan mereka dapat lihat.
Mereka bahkan tidak dapat memperkirakan bagaimana tingginya itu terus berlanjut,
tenggelam pada kegelapan dari langit biru.
Setelah mereka mengembalikan pandangan mereka dari atas atas yang jauh,
mereka menyadari lubang ini mungkin bukan ruangan yang benar-benar kosong.
Pintu, yang jauh lebih kecil dibanding dengan pintu di belakang mereka berdua,
telah menempel di permukaan dinding pada ketinggian yang sesuai dengan setiap
tingkat dari lantai kelima puluh satu dan selanjutnya, setiap dari itu dengan teralis
panjang yang memanjang hingga mendekati bagian tengah lubang itu.
Dengan kata lain, mereka dapat melanjutkan menuju lantai atas jika mereka dapat
mencapai teralis ituItu sudah pasti memang begitu.

REKI KAWAHARA

190

SWORD ART ONLINE VOL 12 ALICIZATION RISING


By : Cardinal System

Eugeo mengulurkan tangan kanannya dan mencoba melompat begitu saja tanpa
berpikir.
"...Tidak mungkin itu akan sampai..."
Dia berguman dengan menghela nafas. Bahkan teralis terdekat, yang cukup normal,
terpasang lebih tinggi dibandingkan dengan langit-langit Grand Cloister of Spiritual
Light di belakang mereka dan demikian, bahkan melebihi dua puluh mel melalui
perkiraan yang bebas.
Kirito, yang melihat ke atas dengan cara yang sama di sisinya, bertanya dengan
suara lemah.
"Dengar...Aku hanya mengkonfirmasi di sini, tapi apakah tidak ada satupun sacred
arts untuk terbang, bukan?"
"Tidak ada."
Jawaban yang singkat, tampa ampun sedikitpun.
"Maksudku, terbang di udara adalah kehormatan sepenuhnya yang diberikan untuk
Integrity Knight, bukan? Dan mereka bahkan tidak terbang melalui art, mereka
menaiki naga terbang mereka..."
"Jadi...Bagaimana sebenarnya manusia kembali dan pergi diantara lantai kelima
puluh satu dan seterusnya?"
"Siapa yang tahu..."
Mereka berdua memiringkan kepala mereka secara bersamaan. Itu akan lebih
bagus jika mereka dapat menghindari itu, tapi kelihatannya tidak ada cara lain selain
kembali ke aula besar dan menanyakan cara menuju ke atas dari anak buah Fanatio
yang terbaringitu terjadi ketika mereka memikirkan itu.
"Hei, sesuatu sedang mendekat."
Kirito berbisik dengan suara gelisah.
"Eh?"
Dia melihat ke arah lubang itu lagi seperti yang diinstruksikan.
Dia memang melihat sesuatu mendekat. Seolah-olah melewati dengan menyentuh
ujung dari teralis yang menonjol keluar yang terlihat seperti garis, bayangan hitam
perlahan turun menuju mereka.
Saat dia melompat mundur dengan Kirito dan memposisikan tangannya pada
ganggang pedang, Eugeo dengan kuat menatap pada bayangan yang mendekat.

REKI KAWAHARA

191

SWORD ART ONLINE VOL 12 ALICIZATION RISING


By : Cardinal System

Bentuknya adalah lingkaran yang sempurna. Mungkin dengan diameter dua mel
atau lebih? Itu kelihatan seperti disk metal dengan bagaimana ujungnya dapat
terlihat berkilauan dengan indah setiap waktu itu tertangkap oleh cahaya biru yang
bersinar dari jendela sempit itu. Tetapi, kenapa benda seperti itu dapat dengan
lembut turun dari ruangan tanpa bantuan ataupun apapun yang seperti itu?
Telinga Eugeo dengan tajam mendengar suara, "whoosh", ketika piringan itu
melewati dua lantai teralis diatas dengan kecepatan yang tetap. Lehernya menyadari
udara dingin setiap waktu.
Eugeo tidak berlari, maupun menarik pedangnya, dia hanya tetap berdiri, tercegang,
dan menatap bagaimana disk itu menyentuh teralis di atas kepala mereka dan turun
dihadapan mereka berdua. Ketika disk yang melayang mendekat hingga hanya satu
mel jauhnya, lubang kecil yang terbuka di bagian tengah di sisi bawah dan
menyadari udara mengalir keluar dari tempat itu yang menyebabkan suara dan
angin yang misterius.
Tetapi, bagaimana mungkin disk logam dapat melayang hanya dengan kekuatan
angindia menanyakan itu saat suara whooshing semakin besar dan tingkat
kecepatan dari disk logam itu terus menurun, akhirnya menjadi berhenti saat itu
hampir menjepit pada lubang yang melingkar itu, berhenti pada lantai batu itu,
dengan hanya sedikit hantaman dan getaran.
Permukaan atas dari disk itu dipoles halus seperti cermin. Detail dari kerajinan pada
pegangan perak yang terpasang pada bagian pinggir yang melingkar. Ukuran pipa
kaca itu kira-kira panjangnya sekitar satu mel dan tebalnya lima puluh cen berdiri
tegak di bagian tengahseorang gadis muda dengan tenang berdiri di sana dengan
kedua tangannya di atas pipa itu, melingkar dengan bentuk kubah.
"......!?"
Eugeo mundur beberapa langkah lagi saat dia menaruh kekuatan pada tangan
kanannya yang memegang gagang pedangnya. Dia meningkatkan pertahanannya,
berpikir bahwa dia mungkin adalah Integrity Knight yang baru.
Tapi dia segera menyadari bahwa gadis itu tidak dilengkapi bahkan dengan satupun
pisau di pinggang maupun punggungnya. Pakaiannya, polos, dengan rok hitam
panjang, terlihat tidak cocok untuk pertarungan juga. Satu-satunya hal yang dapat
dikatakan adalah sederhana, terlihat pada hem yang terajut pada apron putih yang
menutupi dari dada hingga ke bawah lutunya, yang berarti dia tidak mengenakan
aksesoris yang lain, pada dirinya.
Rambutnya berwarna cokelat terang, yang sedikit keabu-abuan, yang terpotong
lurus pada atas alis dan bahunya, dengan hampir tidak ada ciri khas yang dapat
dibedakan dari kulit pucatnya. Itu sangat teratur tapi bahkan tanpa emosi sedikitpun.
Eugeo merasa umurnya kira-kira jauh lebih muda, tapi dia tidak yakin jika memang
seperti itu.

REKI KAWAHARA

192

SWORD ART ONLINE VOL 12 ALICIZATION RISING


By : Cardinal System

Siapa sebenarnya gadis ini, Eugeo mencoba untuk melihat mata gadis itu, tapi dia
bahkan tidak dapat melihat warnanya saat itu tersembunyi oleh bulu matanya yang
menutupinya. Gadis itu, yang tidak mencoba untuk melihat wajah mereka berdua
bahkan setelah disk itu berhenti, melepaskan tangannya dari pipa kaca yang aneh
itu dan menaruh itu bersama-sama di depan apronnya, lalu selanjutnya
menundukkan kepalanya dan mengeluarkan suaranya untuk pertama kalinya.
"Terima kasih atas kesabaran kalian. Lantai mana yang kalian ingin pergi, kalau
boleh tahu?"
Suara yang memiliki tingkat intonasi vokal yang sangat rendah dan sama sekali tidak
menunjukkan suatu jenis emosi. Eugeo bahkan tidak mendengar bagian dari apapun
yang menyerupai rasa permusuhan, jadi dia perlahan melepaskan tangannya dari
pedangnya. Kata-kata gadis itu sekali lagi terulang di pikirannya.
"Lantai mana...Tunggu...Jadi, kau akan membawa kita menuju lantai atas?"
Ketika dia bertanya dengan setengah percaya, dan setengah ragu-ragu, gadis yang
menundukkan kepalanya yang telah kembali ke posisi semula sekali lagi.
"Tentu saja. Bolehkah aku tahu lantai yang kalian inginkan?"
"Sebenarnya...Bahkan jika kau mengatakan itu..."
Memiliki pikiran bahwa semua orang yang muncul dihadapan mereka di katedral
adalah musuh, Eugeo menjadi bimbang, tidak mengetahui apa yang harus dia
katakan sekarang. Kirito, yang berdiri di sampingnya, lalu berbicara dengan nada
santai, Eugeo tidak mengetahu apa yang dipikirkan di kepalanya juga.
"Erm, Kita adalah seseorang yang dicari karena menyusup ke katedral...apakah
tidak akan masalah dengan kami untuk menaiki ele[6], tidak, disk?"
Gadis itu sedikit memiringkan kepalanya, tapi dengan sekejap kembali ke posisinya
semula dan menjawab.
"Satu-satunya tugasku adalah mengoperasikan disk yang bergerak ini. Aku tidak
menerima perintah untuk menerima perintah apapun yang tidak berhubungan
dengan itu."
"Aku mengerti. Jadi izinkan saya untuk mengambil tawaran anda."
Kirito mulai berjalan dengan cepat menuju ke arah disk itu sementara berbicara
dengan kata-kata yang terlihat santai, jadi Eugeo memanggil dengan suara panik.
"H-Hei, kau yakin ini akan baik-baik saja?"
"Sebenarnya, itu tidak terlihat seperti ada cara lainnya menuju ke atas."
"Itu...Benar, tapi meski begitu..."
REKI KAWAHARA

193

SWORD ART ONLINE VOL 12 ALICIZATION RISING


By : Cardinal System

Eugeo sangat kagum tentang bagaimana dia dapat menaiki objek aneh itu dengan
secara langsung tanpa rasa kewaspadaan setelah melewati semua dari itu dengan
dua Integrity Knight yang masih anak-anak, tapi itu sangat benar bahwa tidak ada
satupun dari mereka memiliki ide sedikitpun tentang bagaimana menggerakkan disk
itu. Menenangkan dirinya dengan berpikir bagaimana mereka dapat melompat pada
suatu teralis bahkan jika itu adalah jebakan, dia mengikuti di belakang patnernya.
Setelah mereka berdua memasuki disk melalui bagian kosong dari pegangan yang
terlihat megah itu, Kirito menatap pada pipa kaca itu dengan ekspresi penasaran
saat dia menginformasikan gadis itu.
"Erm, jadi tolong bawa kami menuju lantai tertinggi yang dapat kita pergi."
"Baiklah. Jadi kita sekarang akan menuju lantai kedelapan puluh, Cloudtop
Garden. Dimohon untuk tetap di dalam batas dari pegangan itu."
Respon itu segera datang tanpa membtuhkan waktu yang lama dan dengan
tundukan kepala lainnya, gadis itu menaruh kedua tangannya diatas pipa. Dia
menghirup nafas di udara
"System call. Generate aerial element."
Pengucapan upacara art yang tiba-tiba membuat Eugeo terbingung, menganggap itu
adalah sekarang, tapi itu kelihatannya bukan seperti itu.
Setelah semua, aerial elements yang terlihat, bersinar hijau, berada di dalam pipa
transparan itu. Tapi dia mendapat keterkejutan lainnya saat melihat jumlahnya. Itu
seluruhnya berjumlah sepuluh Dia pasti adalah pengguna art berangking tinggi
untuk membuat element sebanyak ini hanya dengan satu gerakan.
Gadis itu menunjuk keluar jari jempol, telunjuk, dan jari tengahnya di antara sepuluh
jari kecil itu yang dia punya di atas pipa kaca itu dan perlahan berguman.
"Burst element."
Tiga dari aerial elements tertembak keluar dengan cahaya hijau pada saat itu,
menyebabkan suara keras yang terdengar dari bawah. Disk logam yang dinaiki oleh
tiga manusia dengan segera mulai untuk naik seolah-olah itu ditarik terus oleh
tangan yang tak terlihat.
"Jadi seperti itu! Jadi itu bagaimana benda itu bekerja, huh."
Eugeo akhirnya mengerti dasar dibalik bagaimana disk itu naik dan turun dengan
Suara Kirito kelihatannya sangat senang. Aerial elements telah dilepaskan di dalam
pipa kaca mengalir melalui disk, yang memungkinkan berat tiga manusia dan disk itu
sendiri untuk diangkat ke atas oleh pelepasan dari ledakan yang dihasilkan oleh
hembusan angin ke bawah.

REKI KAWAHARA

194

SWORD ART ONLINE VOL 12 ALICIZATION RISING


By : Cardinal System

Itu adalah mekanisme sederhana yang sekarang baru dia tahu, tapi gerakan disk itu
sangat pelan hingga pada titik dimana itu hampir tidak dapat merasakan apapun.
Disamping dari tekanan yang entah bagaimana dia rasakan saat mulai naik, yang
melalui udara dengan hampir tidak terasa berguncang.
Lantai kelima puluh dengan cepat menghilang ke kejauhan di bawah dan Eugeo
sekali lagi menyadari bahwa disk kecil ini dapat naik menuju katedral lantai
kedelapan puluh, itu adalah, ketinggian yang cukup tinggi untuk menyentuh awan.
Mengusap telapak tangannya yang berkeringat pada celananya, dia menggenggam
erat pada pegangan itu.
Kirito yang ada di sampingnya, tetapi, hanya memiliki ekspresi tenang seolah-olah
dia pernah menaiki sesuatu yang sama di masa lalu, menyebabkan dia berseru dan
terkagum, meskipun perhatiannya kemudian beralih dari disk menuju manusia yang
mengoperasikannya dan bertanya saat melihat ke arah gadis itu.
"Berapa lama kau telah melakukan pekerjaan ini?"
Gadis itu merespon dengan suara yang sedikit bingung, dengan wajahnya yang
masih tersembunyi.
"Ini akan menjadi keseratus tujuh tahun semenjak sacred task ini telah diberikan
padaku."
"Seratu..."
Bahkan melupakan tentang kekosongan di bawah kakinya, Eugeo membuka lebar
matanya. Dia bertanya dengan terbata-bata sebagai ganti dari Kirito.
"S-Seratus tujuh tahun...kau telah mengoperasikan disk ini sepanjang waktu!?"
"Aku tidak mengoperasikan itu...Sepanjang waktu. Aku menerima istirahat makan di
siang hari dan tentu saja, aku diperbolehkan untuk istirahat di malam hari."
"E-Erm...Itu benar-benar bukan yang aku maksud..."
Tidak.
Itu bagaimana yang terjadi. Gadis itu pasti telah mendapati Lifenya telah dibekukan
seperti Integrity Knight, dan hidup di atas satu disk logam untuk yang dapat
dikatakan selama-lamanya.
Eugeo mempercayai bahwa nasib itu jauh lebih kejam, lebih terabaikan, dan lebih
suram dibandingkan dengan Integrity Knight, yang memberikan seluruh waktu
mereka untuk bertarung.
Disk logam itu perlahan tapi terus menerus naik. Gadis itu menyembunyikan semua
emosinya di bawah bulu matanya yang menutupinya, menciptakan aerial element
lagi ketika itu telah habis, dan melepaskan itu sekali lagi. Eugeo bertanya-tanya
REKI KAWAHARA

195

SWORD ART ONLINE VOL 12 ALICIZATION RISING


By : Cardinal System

berapa banyak dia telah mengulangi kata, "burst", menggumankan itu dengan
selama setiap putaran, tapi tentu saja, itu sangat mudah untuk melebihi
imajinasinya.
"Kau...Siapa namamu?"
Kirito tiba-tiba bertanya.
Gadis itu memiringkan kepalanya untuk waktu yang terlama hingga sejauh ini,
sebelum menjawab dengan berguman.
"Namaku...Aku tidak dapat mengingatnya. Semua nona dan tuan yang terhormat
telah menganggapku sebagai Elevating Operator. Elevating Operator...Itu adalah
namaku."
Itu kelihatannya Kirito tidak memiliki respon untuk hal ini. Eugeo, yang secara tidak
sengaja menghitung teralis yang telah lewat dan sekarang melebihi dua puluh,
merasa keinginan yang mengisi keheningan yang menekan di belakangnya dan
membuka mulutnya.
"...Hei...hei, kita di sini untuk mengalahkan orang terpenting dari Gereja Axiom.
Seseorang yang memberikan kau sacred task ini."
"Aku mengerti."
Itu semua adalah jawaban gadis itu. Tapi Eugeo melanjutkan dengan kata-katanya,
mungkin tanpa tujuan yang jelas di pikirannya.
"Jika...Gereja tidak ada lagi dan kau terbebas dari sacred task ini, apa yang akan
kau lakukan...?"
"...Terbebas...?"
Setelah mengulangi kata itu dengan nada goyah, gadis yang bernama Elevating
Operator itu terus saat mereka telah melewati lima teralis lainnya.
Setelah melihat ke arah atas, Eugeo menyadari langit-langit berwarna abu-abu
terlihat oleh tanpa mereka tanpa sadar. Itu pasti adalah bagian dari katedral lantai
kedelapan puluh. Mereka akhirnya hendak melangkahkan kaki mereka menuju
bagian inti sebenarnya dari Gereja Axiom.
"Aku...tidak mengetahui dunia apapun selain dari disk yang bergerak ini."
Gadis itu tiba-tiba berbicara dengan kata-kata yang bimbang.
"Karena itu...Aku tidak dapat memutuskan untuk sacred task baru bahkan oleh
desakan kalian...Tetapi, jika maksudmu dalam arti sesuatu yang ingin kulakukan..."

REKI KAWAHARA

196

SWORD ART ONLINE VOL 12 ALICIZATION RISING


By : Cardinal System

Wajahnya yang selalu tertunduk selama sepanjang waktu terangkat dan gadis itu
menatap pada jendela yang, panjang dan sempit di dinding kananpada langit
bagian utara yang cerah yang terbentang di luar itu.
"...Aku ingin untuk terbang bebas dari disk yang bergerak ini...menuju langit itu..."
Dia akhirnya dapat melihat mata gadis itu sekarang yang biru gelap, biru tua yang
gelap, seperti langit biru di puncak musim panas.
Begitu aerial element terakhir bersinar dan menghilang, disk itu mencapai teralis
ketiga puluh dan perlahan menjadi berhenti.
Gadis pengoperasi elevator itu melepaskan tangannya dari pipa kaca itu, menaruh
itu bersama-sama di depan apronnya, dan menundukkan kepalanya dengan dalam.
"Terima kasih atas kesabaran kalian, kita telah sampai di lantai kedelapan puluh,
Cloudtop Garden."
"...Terima kasih."
Baik Eugeo dan Kirito menundukkan kepala mereka dan berjalan menuju teralis dari
disk.
Gadis itu mengangkat kepalanya sekali lagi, dan setelah tundukan yang ringan
lainnya, dia menggerakkan disk itu untuk turun dengan aerial element yang lemah.
Suara yang terdengar, seperti angin dingin dari musim dingin, dengan segera
menghilang dari kejauhan dan tubuhnya menghilang menuju kedalaman dari
kegelapan biru itu, dunia kecil dari besi itu, mengurungnya untuk selama-lamanya.

REKI KAWAHARA

197

SWORD ART ONLINE VOL 12 ALICIZATION RISING


By : Cardinal System

REKI KAWAHARA

198

SWORD ART ONLINE VOL 12 ALICIZATION RISING


By : Cardinal System

Eugeo mengambil nafas dalam tanpa menyadarinya.


"...Aku pikir sacred task terakhirku adalah yang terburuk di dunia ini ketika itu terlihat
seperti tidak akan berakhir, tapi..."
Setelah dia berguman itu, Kirito mengangkat alisnya dan melihat ke arahnya.
"Jadi itu cukup bagus bahwa aku dapat pension setelah menjadi tua dan menjadi
tidak dapat mengayun kapak itu, ketika aku membandingkan itu dengan sacred task
gadis itu, itu hanya..."
"Cardinal mengatakan membekukan Life seseorang dari pengurangan secara alami
melalui upacara art tidak melindungi terhadap penuaan jiwa. Itu perlahan akan
melewati batas dari ingatan seseorang dan orang itu akhirnya akan hancur."
Kirito, yang menjawab dengan nada depresi, menggerakkan tubuhnya dengan
kekuatan, seolah-olah mencoba untuk menghilangkan kalimat pemikiran itu, dan
membalikkan punggungnya pada lubang yang dalam itu.
"Apa yang Gereja Axiom lakukan sebelumnya sangatlah salah. Karena itu kita disini
untuk mengalahkan Administrator. Tapi itu tidak mengakhiri semuanya, Eugeo.
Tantangan sebenarnya terbentang melebihi itu..."
"Eh...? Bukankah kita cukup untuk meninggalkan sisanya pada Cardinal-san dari
sebelumnya jika kita mengalahkan Administrator?"
Kirito menggerakkan mulutnya ketika Eugeo bertanya, seolah-olah dia hendak
mengatakan sesuatu, tapi ketidakpastiaan yang tidak seperti sikap pastinya yang
biasa terlihat di mata hitamnya dan dia berakhir mengalihkan wajahnya.
"Kirito...?"
"...Tidak, mari kita bicarakan hal itu setelah kita mendapat kembali Alice. Ini bukan
waktunya untuk memikirkan tentang sesuatu yang tidak perlu."
"Itu... benar, tapi meski begitu."
Kirito mulai berjalan melewati koridor dengan langkah cepat, seolah-olah ingin
melarikan diri dari ekspresi yang berasal dari Eugeo saat dia memiringkan
kepalanya. Eugeo mengejarnya dengan ekspresi yang tidak dapat dijelaskan, tapi
perasaan tegang yang keluar dari dalam tubuhnya menyapu keraguan lemahnya
dengan sekejap mata setelah pintu besar yang berdiri di bagian ujung dari koridor
pendek itu terlihat oleh pandangan mereka.
Melihat bagaimana lima Integrity Knight telah berkumpul di lantai kelima puluh,
orang yang mengkordinasikan tindakan perlawanan terhadap penyusup
kelihatannya Kepala Pemimpin yang Fanatio pernah sebut telah bermaksud untuk
menghentikan mereka berdua dengan segala cara. Fakta bahwa mereka

REKI KAWAHARA

199

SWORD ART ONLINE VOL 12 ALICIZATION RISING


By : Cardinal System

sebenarnya telah menghentikan serangan hebat knight itu dan mendapatkan


kemenangan entah bagaimana itu pasti sangat mendekati keajaiban.
Mereka menembus barisan pertahanan dan memanjat hingga sedekat ini dengan
lantai tertinggi sudah pasti bahwa Kepala Pemimpin itu akhirmya mengirim
seseorang dengan potensi bertarung yang tinggi tanpa keraguan. Komandan
Integrity Knight bersama dengan semua Integrity Knight yang tersisa, dan juga
pengguna sacred art berangking tinggi, baik pendeta dan sister itu, mungki sedang
menunggu di balik pintu ini, sebagai contohhal seperti itu mungkin benar-benar
akan terjadi.
Tapi selama tidak ada jalan yang lain, kita tidak dapat melakukan apapun selain
menembus halangan apapun yang berdiri dihadapan kita dari depan.
Kita dapat melakukannya. Dengan Kirito dan aku bersama-sama ada di sini.
Eugeo dengan kuat bertukar pandangan dengan patnernya, yang berdiri di
sampingnya, dan mereka mengangguk bersamaan. Mengulurkan tangan mereka
secara bersamaan, mereka menaruh telapak tangan mereka pada pintu kiri dan
kanan secara berturut-turut dan dengan kuat mendorong itu.
Pintu batu itu perlahan mulai terbuka di kiri dan kanan dengan suara kelam.
"......!"
Kelima inderanya telah terhisap oleh warna yang menyebar dihadapan matanya,
suara aliran air, dan aroma harum pada saat itu, menyebabkan sakit kepala yang
sebentar.
Tidak ada kesalahan bahwa mereka berada di dalam menara. Lantai marbel putih
seperti lantai di bawah dapat terlihat dari kejauhan.
Tetapi, ruangan yang luas itu tidak tertutupi oleh batu seperti bagaimana itu telah
ada hingga sejauh ini. Sebaliknya, rumput tebal, yang nyaman terbentang di sana.
Sacred flowers dari berbagai warna, kelihatannya adalah sumber dari aroma ini,
telah bermekaran di sini dan diatas halaman itu.
Apa yang mengejutkan dia lebih jauh adalah aliran air murni, yang kecil mengalir
dari jarak yang cukup dekat, permukaan airnya berkilauan dengan cahaya. Sebuah
jalan dari batu bata yang kecil itu memanjang dari pintu dimana mereka berdua
berdiri, membelah pada halaman, dan terus berlanjut setelah jembatan kayu yang
terbentang di atas sungai kecil itu.
Bukit kecil yang terlihat dibalik sungai itu. Jalan itu berliku-liku pada tanah yang
mendaki dengan bunga yang berlimpah bermekaran. Setelah mengikuti jalan
dengan pandangannya, Eugeo menyadari satu pohon yang tumbuh di puncak bukit
itu.

REKI KAWAHARA

200

SWORD ART ONLINE VOL 12 ALICIZATION RISING


By : Cardinal System

Itu bukanlah pohon yang besar. Dia dapat melihat daun hijau tua dan bunga, kecil
berwarna orange dengan bentuk silang pada batang tipisnya. Cahaya Solus,
menyinari dari jendela di dinding dekat langit-langit di atas, dengan tepat menyinari
pada pohon dan bunga yang tak terhitung jumlahnya berkilauan seolah-olah itu
dibuat oleh emas.
Batang tipis, yang berkaca juga disinari sinar matahari dan bersinardan bagian
bawahnya, juga, benar-benar bersinar indah dengan warna emas yang berkilauan
"Ah......"
Eugeo tidak menyadari suara pelan yang keluar dari mulutnya sendiri.
Setiap dan semua pemikiran yang dia punya menjadi berhenti dengan sekejap
ketika dia melihat gadis yang duduk pada botong pohon dengan kelopak matanya
yang tertutup.
Seolah-olah gadis itu adalah ilusi yang dibawa oleh sinar matahari yang bersinar
indah melalui pohon itu, semua bagian tubuh gadis itu terkena sinar matahari. Armor
yang hebat menutupi bagian atas tubuh dan tangannya dengan hiasan emas, rok
panjangnya berwarna putih murni juga, dengan benang emas yang tersulam pada
kain itu, dan bahkan sepatu kulit, putih yang dipoles memantulkan cahaya tanpa cela
yang diterima dari sinar matahari yang menyinarinya.
Tetapi, apa yang berkilauan paling terang adalah rambut panjang, yang banyak
terurai. Rambut lurus, yang seperti emas dicairkan, membuat lengkungan yang
sempurna saat itu terurai menuju pinggangnya dari kepala kecilnya, menghasilkan
aliran dari cahaya yang indah.
Sinar yang hampir dia lihat setiap hari, di waktu yang dulu di masa lalu. Dia tidak
tahu apakah nilainya atau keindahannya, sehingga menarik rambut itu dengan
bercanda dan mengikat ranting pada itu.
Cahaya emas itu, menggambarkan pertemanan, keinginan, dan cinta yang samarsamar, telah berubah hanya denganwaktu satu hari, tidak mendapat arti apapun
selain dari kelemahan, keburukan, dan sikap pengecut Eugeo. Dan kilauan itu yang
dia seharusnya tidak akan pernah melihatnya lagi sekarang berada di dalam
jangkauannya sekali lagi.
"Ah... Ali... ce..."
Bahkan tanpa menyadari suara serak yang keluar dari mulutnya sendiri, Eugeo
berjalan maju dengan terhuyung-huyung.
Dia secara tidak teratur mengikuti jalan batu bata itu. Tidak ada aroma menyegarkan
dari sacred flowers maupun suara menyejukkan dari air yang memasuki kesadaran
Eugeo lebih jauh lagi. Hanya panas dari tangan berkeringatnya yang dengan erat
mencengkram pada jubah bagian dadanya dan pisau yang kelihatannya bergetar di
dalam jubahnya yang mengurung Eugeo dari dunia ini.
REKI KAWAHARA

201

SWORD ART ONLINE VOL 12 ALICIZATION RISING


By : Cardinal System

Melewati jembatan yang terbentang di atas sungai kecil itu, menghitung dari lereng
terdekat. Sudah kurang dari dua puluh mel untuk sampai ke puncak bukit itu.
Ketika melihat ke atas, dia dapat melihat dengan jelas wajah gadis itu yang sedikit
tertunduk ke bawah. Tidak ada emosi yang terlihat pada kulit, putihnya yang bisa
dibilang mulus. Dia hanya tetap terdiam dengan matanya tertutup, pikirannya
kelihatannya terhanyut diantara kehangatan sinar matahari dan aroma bunga.
Apakah dia tertidur?
Jika aku mendekat seperti ini dan cukup menusuk sedikit dengan pisau pada jari
yang saling terpegang di atas pangkuannya...Bukankah itu akan mengakhiri
segalanya?
Itu adalah ketika pikiran itu terlintas pada pikiran Eugeo.
Tangan kanan Alice terangkat tanpa suara dan jantung Eugeo berdetak saat
langkahnya berhenti.
Mulut indahnya bergerak dan suara yang dirindukannya mencapai telinganya.
"Berikan aku sedikit waktu lagi. Itu sudah lama semenjak kita mendapat cuaca
bagus seperti ini, jadi aku ingin untuk membiarkan anak ini untuk bejemur di bawah
sinar matahari lebih lama lagi."
Kelopak matanya, tersambung oleh bulu mata emasnya, perlahan terbuka.
Kedua matanya berwarna biru, yang tidak dapat dibandingkan di dunia, menatap
lurus pada Eugeo.
Eugeo melihat pandangan dari tatapan Alice yang melunak, senyuman terbentuk di
mulutnya.
Tetapi, warna terang di mata birunya tidak berwarna lembut dari langit seperti waktu
yang dulu. Itu adalah warna es yang tetap membeku selama sepuluh tahun, tidak
akan meleleh tidak peduli berapa banyak sinar matahari yang menyinarinya.
Tertusuk oleh pandangan dinging yang menganggap mereka penyusup, Eugeo tidak
dapat menggerakkan kakinya.
Seperti yang diduga, pertarungan tidak dapat dihindari.
Bahkan jika dia kehilangan ingatannya, dia harus menarik pedangnya kepada gadis
itu, yang tanpa keraguan adalah Alice Schuberg dari Rulid. Untuk mengembalikan
dia kembali ke bagaimana dia seharusnya. Tidak peduli bagaimana sulitnya dia
mengetahui pertempuran ini bisa diterima.
Tubuhnya merasa kekuatan sebenarnya Integrity Knight Alice Synthesis Thirty dua
hari yang lalu, ketika pipinya telah diserang oleh sarung pedangnya. Eugeo mungkin
munkin tidak sadar saat terkena satu serangan itu, tapi dia bahkan tidak dapat untuk
REKI KAWAHARA

202

SWORD ART ONLINE VOL 12 ALICIZATION RISING


By : Cardinal System

mengikutinya dengan matanya. Itu akan membuktikan bahwa berikutnya akan


mustahil untuk mengalahkan swordswoman dengan kemampuan seperti itu tanpa
menerima luka yang berat, bukan?
Dia bukanlah musuh yang dapat dihadapi dengan bersikap lunak.
Meski begitu, dapatkah aku benar-benar menebas bahkan sehelai rambut pirang
itu?
Melihat saat aku bahkan tidak dapat mengambil langkah maju lainnya, lupakan
untuk menarik pedangku.
Kirito berbicara dari belakang Eugeo, yang masih berdiri dari konflik yang
mendadak, kata-katanya sangat jelas meskipun itu entah bagaimana sedikit serak.
"Kau tidak bertarung di sini, Eugeo. Cukup pikirkan tentang menusuk dengan benar
pisau Cardinal pada Alice. Aku akan menghentikan serangannya untukmu bahkan
dengan mempertaruhkan hidupku."
"Ta...Tapi."
"Tidak ada cara yang lain, situasi akan menjadi lebih buruk jika semakin lama kita
terseret dalam pertarungan. Aku akan menahan serangan pertama Alice daripada
menghindarinya dan menahannya seperti itu, jadi gunakan pisau itu dengan segera.
Mengerti?"
"......"
Dia dengan kuat menggigit mulutnya. Pada akhirnya, dia telah membuat Kirito yang
berdarah baik pada pertarungan melawan Deusolbert dan pertarungan melawan
Fanatio. Meskipun bagaimana rencana berbahaya dengan melawan Gereja Axiom
awalnya tidak lebih berasal dari keinginan pribadi Eugeo.
"...Maaf."
Ketika dia berguman itu dengan malu, Kirito menjawab dengan nada yang sedikit
mirip dengan nada biasanya.
"Kau tidak perlu untuk meminta maaf. Aku akan mendapati kau harus membayar
semua itu beberapa kali lebih banyak dengan segera....Namun, kesampingkan
masalah itu..."
"...? Apa ada masalah?"
"Tidak...Dari apa yang aku dapat lihat, dia tidak terlihat seperti dia benar-benar
bersenjata. Di samping itu...Siapa yang dia bicarakan ketika dia mengatakan, 'anak
ini'...?"

REKI KAWAHARA

203

SWORD ART ONLINE VOL 12 ALICIZATION RISING


By : Cardinal System

Diberitahu seperti itu, dia memfokuskan matanya pada Alice, yang masih duduk di
atas bukit. Kelopak matanya sekali lagi tertutup dan sedikit melihat ke bawah, dia
melihat ke arah pinggangnya, sarung pedang emas yang telah tergantung di sana
ketika mereka pertama kali bertemu dengannya di Akademi Master Pedang benarbenar tidak ada di sana sekarang.
"Mungkin dia meninggalkan pedangnya ketika dia istirahat atau sesuatu seperti
itu...Itu akan menjadi bantuan yang hebat, bagaimanapun juga."
Berguman dengan nada yang menunjukkan keyakinannya yang kurang pada hal
seperti itu, Kirito menggosok ganggang pedang hitamnya dengan tangan kirinya.
"Itu tidak baik kepada Alice, tapi itu tidak seperti kita dapat menurutinya sampai dia
selesai berjemur di bawah sinar matahari. Entah dia memiliki pedang atau tidak,
bertarung dengannya sekarang akan mencegah dia dari mengucap full control art
setidaknya. Sejujurnya, itu akan sangat baik jika kita dapat berharap jika kita dapat
menyelesaikan ini tanpa dia menggunakan itu."
"Aku rasa kau benar...Full control artku tidak menggunakan banyak Life dari
pedangku, jadi aku percaya aku masih dapat menggunakannya dua kali lagi untuk
hari ini, bagaimanapun juga..."
"Itu akan sangat membantu. Dapat dikatakan, satu kali lagi adalah batas dari sisiku.
Dan seharusnya masih ada Komandan Integrity Knight setelah Alice. Baiklah...Ayo
pergi."
Kirito mengambil langkah maju dengan mengangguk pelan.
Meyakinkan pikirannya, Eugeo mengikuti di belakang.
Meninggalkan jalan batu bata yang memutar di sekitar bukit, mereka langsung
menuju puncaknya. Langkah kaki mereka bergema di halaman.
Alice perlahan berdiri ketika mereka berdua telah memanjat hingga setengah
perjalan ke bukit. Mata dinginnya yang bahkan tidak menunjukkan satupun
emosinya menatap ke bawah pada mereka berdua dibalik kelopak matanya yang
lembut itu.
Seolah-olah pandangan melakukan suatu jenis upacara art, kedua kakinya
bertambah berat dengan sekejap. Tidak peduli bagaimana itu sudah jelas bahwa
tidak ada sarung pedang yang terlihat pada Alice, Eugeo merasa kakinya menolak
untuk mendekati gadis itu lebih jauh lagi. Apakah rasa takut telah terukir pada
badannya setelah menerima satu hantaman di pipinya? Tapi bahkan jika memang
begitu, cara berjalan Kirito juga kelihatannya seperti kehilangan kekuatannya juga,
saat dia berjalan di depan, bukan?
"...Pada akhirnya, kalian telah berhasil berjalan hingga sejauh ini, bukankah begitu."
Suara Alice yang jelas menggetarkan udara sekali lagi.
REKI KAWAHARA

204

SWORD ART ONLINE VOL 12 ALICIZATION RISING


By : Cardinal System

"Aku menilai dengan memiliki Eldrie sendiri untuk bersiap-siap di taman mawar akan
cukup untuk menanggulangi bahkan dengan kesempatan kalian berdua dapat
melarikan diri dari penjara bawah tanah. Tetapi, kau telah mengalahkannya dan
lebih jauh lagi, menebas Deusolbert-dono dan bahkan Fanatio-dono yang memiliki
sacred instruments, melangkah pada tanah di Cloudtop Garden ini."
Alisnya melengkung membentuk ekspresi merengut yang samar-samar. Suara pelan
dari mulut cherry blossom itu terdengar sangat sedih.
"Apa sebenarnya yang memberikan kekuatan seperti itu pada kalian berdua?
Kenapa kalian sampai ingin untuk mempengaruhi kedamaian dari Dunia Manusia?
Kenapa kalian tidak mengerti bahwa setiap Integrity Knight yang terluka akan
menjadi suatu kemunduran besar pada persiapan terhadap kekuatan kegelapan?"
Ini semuanya untukmu, semuanya untuk itu.
Eugeo meneriakkan itu di dalam hatinya. Tapi dia tahu bahwa itu tidak akan berarti
apa-apa pada Integrity Knight Alice yang berdiri di hadapan matanya bahkan jika dia
mengatakan itu keluar. Dengan kuat menggeretakkan giginya, Eugeo hanya
menaruh semuanya untuk menggerakkan kakinya untuk maju.
"Seperti yang aku pikirkanitu kelihatannya aku harus menanyakan itu dengan
pedangku. Baiklah...Jika itu adalah apa yang kalian berdua inginkan."
Kata-katanya seperti desahan, Alice menaruh tangan kanannya pada batang pohon
di sampingnya sebagai penyanggannya.
Tapi dia tidak memegang pedang
Eugeo memikirkan itu di waktu yang hampir sama saat Kirito berseru "tidak
mungkin".
Cahaya itu terlihat pada saat berikutnya da pohon kecil yang tumbuh di atas puncak
bukit itu menghilang.
"!?"
Meskipun terlambat, aroma, yang penuh dengan aroma manis dan tenaga, sangat
banyak melayang, lalu menghilang tanpa jejak.
Sebelum mereka mengetahuinya, tangan kanan Alice telah memegang sesuatu
yang seperti pedang panjang dengan bentuk. Tidak hanya sarungnya, tapi
semuanya dari penahan hingga gagangnya dibuat dari emas yang menyilaukan.
Desain yang berbentuk bunga silang menghiasi penahan itu.
Eugeo tidak dapat segera mengerti pada apa yang terjadi.
Pohon itu telah menghilang, dan pedang itu muncul. Dengan kata lain, pohon itu
telah berubah menjadi pedang? Tapi Alice tidak mengucapkan upacara art apapun.
REKI KAWAHARA

205

SWORD ART ONLINE VOL 12 ALICIZATION RISING


By : Cardinal System

Bahkan jika itu hanya art ilusi atau sacred art berangking sangat tinggi untuk
perubahan, itu sangat mustahil untuk membuatnya tanpa mengucapkan kalimat
upacara.
Tidak. Jika pohon itu mengganti penampilannya hanya berdasar pada bayangan
pikiran Alicepada dasaranya, itu akan berarti
Setelah sampai pada kesimpulan beberapa saat lebih cepat, Kirito mengeluarkan
desahan yang dalam.
"Sial, ini benar-benar tidak bagus... apakah pedang itu sudah menjadi full control
state?"
Melihat ke arah mereka berdua yang masih berdiri di sana, Alice mengangkat
pedangnya secara horizontal dengan kedua tangannya.
Jyaa! Pedang itu, dicabut dari sarungnya dengan deritan, aura terang berwarna
emas kekuningannya bahkan jauh lebih terang dari sarungnya, bersinar berkilauan
saat itu memantulkan cahaya Solus.
Kirito melancarkan serangan kuat beberapa saat kemudian. Itu masih tidak jelas
kekuatan jenis apa yang ada pada pedang yang dipegang Alice, tapi dia menilai
bahwa itu akan sangat baik untuk membawa pada pertarungan jarak dekat sebelum
control art itu diaktifkan. Dengan kuat merusak rumput hijau, dia memanjat delapan
puluh persen dari bukit itu hanya dengan sepuluh langkah.
Sementara memegang pada rantai yang ada di dadanya, Eugeo dengan susah
payah mengejar menuju patnernya juga. Kirito kelihatannya tidak memiliki keinginan
untuk menarik pedangnya. Itu kelihatannya dia mencoba untuk menghentikan
serangan pertama Alice dengan tubuhnya seperti yang dia katakan. Bahkan jika itu
menyegel gerakannya, itu tidak akan bertahan lama. Sehingga, Eugeo harus
memenuhi tugasnya untuk menusuk dia dengan pisau tanpa membiarkan
kesempatan itu terlepas.
Ekspresi Alice bahkan tidak berganti sedikitpun sementara melihat ke arah
swordsman berjubah hitam yang mendekat. Dengan gerakan yang kelihatan santai,
dia perlahan mengacungkan pedang di tangan kanannya.
Kirito hampir untuk memasuki jangkauan tebasannya. Itu kelihatannya akan menjadi
art menyerang dengan jangkauan jauh seperti Deusolbert atau Fanatio. Jika
memang seperti itu, bahkan jika serangan awal akan menghentikan gerakan Kirito,
Eugeo seharusnya masih dapat berada dalam jangkauan untuk menusuknya
dengan menggunakan jeda itu.
Meyakinkan pikirannya dalam sekejap, Eugeo mengganti pendekatannya dari sudut
yang berbeda dengan Kirito dan terus berlari. Tangan kanan Alice perlahan
mengayun ke depan.
Pedang emas itumenghilang.
REKI KAWAHARA

206

SWORD ART ONLINE VOL 12 ALICIZATION RISING


By : Cardinal System

"!?"
Untuk akuratnya, itu tidak menghilang. Itu akan jauh lebih akurat untu mengatakan
bahwa itu terpencar. Pedang itu terbagi menjadi ratusan atau ribuan serpihan dan
menyerang Kirito seperti badai emas.
"Guah!!"
Ditelan dengan kilauan yang tak terukur, Kirito telah terjatuh, membuatnya tidak
dapat bergerak, dengan rintihan.
Memanfaatkan seluruh dari kesempatan yang dibuat oleh patnernya, Eugeo
menggeretakkan giginya dan berlari ke depan.
Tetapi, angin emas yang menyerang Kirito tidak berhenti di sana. Itu menyebabkan
suara seperti angin dingin dan merubah arahnya ke kiri di udara, menyapu Eugeo
dari sisinya.
Dia dapat dengan susah payah tetap berdiri dengan kakinya setelah hantaman itu.
Seolah-olah dia terlempar oleh tangan raksasa, Eugeo terjatuh di sisi kiri saat itu
juga.
Setiap serpihan, yang jika diukur tidak lebih dari sepuluh cen, memiliki berat yang
absurd. Terlempar ke halaman, Eugeo mengalami rasa sakit yang membakar
seluruh tangan kirinya yang melindungi wajahnya dengan sekejap saat angin emas
itu menyerangnya dan menahan keinginannya untuk berteriak dan menggeliat
kesakitan.
Tak terhitung serpihan emas, yang menghentikan serangan mereka berdua dengan
mudah, membuat lengkungan saat itu melayang dan kembali ke samping Alice.
Tetapi, itu tidak kembali ke bentuk pedang tapi tetap melayang di sekitar knight itu.
Jika dilihat lebih dekat, semua serpihan kecil itu telah membentuk silang bahkan
oleh bentuk wajik yang lebih kecil saat itu tergabung bersama-sama. Itu memiliki
desain yang sama dengan penahannyayang berarti itu memiliki bentuk yang sama
seperti bunga dari pohon yang tumbuh di bukit itu.
"Apa kalian mengejekku? Bagaimana mungkin kalian bahkan dapat berlari ke
arahku tanpa menarik pedang kalian?"
Alice menyindir mereka dengan tenang bahkan tanpa mengekspresikan satupun
emosi seperti biasanya.
"Serangan sebelumnya dimaksudkan untuk disampaikan sebagai peringatan. Tetapi,
serangan berikutnya akan melenyapkan semua Life kalian. Tunjukkan padaku
semua yang kalian punya, untuk demi semua Integrity Knight yang kalian berdua
telah kalahkan hingga sejauh ini juga."
Dia bersikaplunak?
REKI KAWAHARA

207

SWORD ART ONLINE VOL 12 ALICIZATION RISING


By : Cardinal System

Meskipun kekuatan absurd itu...?


Di dalam penglihatan Eugeo saat dia meringis dari dalam hatinya, tak terhitung
bunga emas membuat suara keras "jyakii" secara bersamaan. Ketika dia berusaha
melihat lebih keras, dia melihat ujung dari empat kelopak, yang seharusnya
berbentuk lingkaran dan halus, sekarang menjadi runcing hingga ke titik dimana itu
jauh lebih tajam dibandingkan dengan ujung pedang. Dia tidak akan lolos hanya
dengan terjatuh seperti sebelumnya jika dia dihantam dengan benda seperti itu.
Kulitnya akan terkoyak dan itu mungkin bahkan akan menebas ke dalam tulangnya.
Sebuah ketakutan yang sangat dalam mengubah bentuknya menjadi air dingin dan
memaksakan itu pada Eugeo, melumpuhkan perutnya.
Bahkan jika hanya ada satu dari bunga seperti itu, Lifenya akan berkurang secara
drastis jika itu memotong ke dalam organ dalamnya. Dan meski begitu serpihan
yang berkilauan di sekitar Alice sekarang, seperti hujan bunga yang hebat,
berjumlah melebihi dua atau tiga ratus. Itu akan mustahil untuk menangkis
semuanya dengan pedang dan bahkan dapat dikatakan, itu akan sangat mustahil
untuk menghindari badai bunga itu yang bergerak dengan kecepatan sangat tinggi
dan tak terkendali di udara. Dengan kata lain, full control art Alice benar-benar luar
biasa dan kuat
Ya, itu benar-benar luar biasa.
Armament full control art dengan sacred instruments benar-benar kemampuan yang
sangat kuat, tapi meski begitu, ada batasnya. Sifat asli dari art ini adalah mengubah
ingatan yang dimiliki oleh asal dari senjata, seperti itu, apakah itu panas, dingin,
keras, panas, dan seperti itu, menjadi kemampuan menyerang dan itu tidak dapat
melakukan apapun selain menghilangkan aspek lainnya, dengan lebih
mengkhususkan pada satu area yang khusus.
Seperti full control art Wakil Komandan Integrity Knight Fanatio yang dipantulkan
oleh cemin kecil yang dibuat oleh Kirito, sebagai hasil dari mengkhususkan terlalu
banyak dari menusuk di satu titik dengan memusatkan sinar cahaya.
Itu tidak diketahui keberadaan macam apa yang pohon kecil itu yang kelihatannya
adalah asal dari sacred instrument Alice, tapi jika kekuatan di dalamnya dibagi
menjadi sangat kecil, menjadi berjumlah sangat banyakseperti itu, jika itu hanya
mengejar akurasi, setiap kelopak telah kehilangan banyak kekuatannya. Tidak peduli
bagaimana Eugeo memikirkan itu, terkena satu serpihan yang panjangnya bahkan
tidak mencapai satu cen memiliki kekuatan seperti tangan raksasa, saat dia telah
mengetahui dengan tubuhnya, melalui teori itu.
Jika itu dapat membuat fenomena seperti itu, pohon kecil itu yang bermekaran
dengan bunga orange seharusnya memiliki prioritas yang sangat tinggi, bahkan
melebihi asal dari pedang Kirito, Pohon Iblis, Gigas Cedar...

REKI KAWAHARA

208

SWORD ART ONLINE VOL 12 ALICIZATION RISING


By : Cardinal System

Kirito yang terjatuh di depan, di sisi kiri, kelihatannya juga memikirkan hal yang sama
seperti Eugeo dalam sekejap, saat dia mengangkat wajahnya dengan eskpresi
keterkejutan dan ketakutan.
Tetapi, dia yang tidak mengerti arti dari menyerah, menatap ke arah Eugeo dengan
mata yang memiliki kilauan dan menggerakan mulutnya secara perlahan.
Ucapkanlah. Segera mulai itu.
Benar, itu sudah tidak mungkin untuk menerobos badai kelopak itu dari depan.
Karena itu, tidak ada pilihan lain selain untuk menahan pemiliknya dengan full
control art Blue Rose Sword. Alice telah menyebarkan pedang yang hanya tersisa
gagangnya dengan gerakan yang sama dengan kelopak itu sebelumnya. Dengan
kata lain, itu akan berarti awan bunga itu tidak dimanipulasi seluruhnya oleh
pemiliknya.
Masih dalam keadaan terjatuh, Eugeo perlahan mengusap tangan kirinya pada
gagang Blue Rose Sword dan mulai mengucapkan full control art dengan volume
yang hampir tidak dapat didengar. Tidak ada yang dapat dilakukan jika Alice
menyadarinya dan menyerang, tapi Kirito seharusnya akan melakukan sesuatu
tentang itu.
Seperti yang dia duga, Kirito bangun dengan gerakan yang berlebihan, saat Eugeo
mulai mengucapkannya, dan berteriak dengan suara tegang.
"Aku ingin untuk meminta maaf untuk melakukan hal yang tidak sopan pada Integrity
Knight yang terhormat! Aku, Swordsman-in-training Kirito, secara resmi ingin
meminta, untuk bertarung dengan menggunakan pedang biasa dengan Integrity
Knight Alice!"
Setelah memukul dadanya dengan tangan kanannya dan membungkukkan
badannya, dia memegang pedang pada bagian gagangnya di bagian kiri
pinggangnya. Pedang hitam legam tertarik dengan suara keras dan melengking
"jyari" dan telah diangkat tinggi seolah-olah itu mencoba untuk membelah menjadi
dua cahaya emas yang menutupi knight itu.
Alice menatap dengan keras kepada swordsman berjubah hitam dengan mata biru
itu terasa seolah-olah itu dapat melihat ke dalam semuanya dan menjawab setelah
mengedipkan matanya satu kali.
"Baiklah, aku akan mengetes bagaimana dalamnya hati buruk yang berada pada
kalian melalui ilmu pedang."
Dia perlahan mengayun gagang pedang di tangan kanannya. Dan dengan itu, tak
terhitung bunga emas yang melayang di sekitarnya berterbangan menuju tangan
Alice dengan suara dari aliran angin, meninggalkan sedikit celah saat itu menyatu di
depan gagang yang dipegangnya. Suara metal "jyakin" terdengar dan kelopak itu
menyatu, mengembalikan bentuknya menjadi pedang emas panjang.

REKI KAWAHARA

209

SWORD ART ONLINE VOL 12 ALICIZATION RISING


By : Cardinal System

Menghadapi Alice, yang memposisikan pedangnya di posisi tengah dengan gerakan


anggun dan mulai begerak seperti itu, Kirito, yang mempersiapkan pedangnya
dengan posisi rendah, dia lalu berteriak padanya sekali lagi.
"Salah satu dari kita tak dapat dihindari akan kalah setelah saling menyilangkan
pedang, jadi aku memohon agar kau dapat memberitahuku satu hal sebelumnya.
Aku yakin bahwa pohon di atas bukit sebelumnya adalah bentuk sacred
instrumentmu di waktu yang lalu, tapi kenapa pohon kecil seperti itu memiliki
kekuatan seperti itu?"
Itu sudah pasti bahwa itu adalah pertanyaan untuk mengulur waktu, tapi Kirito benarbenar ingin mengetahui misteri dibalik full control art pedang emas itu, mungkin.
Tentu saja, Eugeo sangat tertarik pada itu juga. Dia menajamkan pendengarannya
sementara melanjutkan mengucapkan upacara art.
Alice berhenti setelah mengambil tiga langkah ke depan. Dia tetap terdiam untuk
sebentar, dan lalu menggerakkan mulutnya dengan gerakan yang pelan.
"Tidak ada tujuan untuk memberitahu kalian berdua dengan kematian kalian yang
sudah dekat, tapi...Aku rasa itu dapat menjadi sebagai bantuan dalam perjalanan
kalian menuju Celestial World. Sacred instrumentku bernama, Fragrant Olive
Sword. Seperti yang dikatakan namanya, itu adalah pohon zaitun harum dengan
tidak ada satupun aspek yang beraturan sama sekali."
Pohon zaitun harum adalah pohon berukuran kecil yang membuat bunga kecil
berwarna orange di musim gugur. Itu sangat jarang untuk tumbuh di daerah sekitar
Rulid, tapi sekarang dia telah mengtakannya, dia telah melihat berkali-kali di pusat.
Itu tidak dapat dikatakan bahwa itu jenis yang langka, seperti Gigas Cedar yang
hanya ada satu-satunya di dunia.
"Ya, itu hanya pohon kecil seperti yang kau katakan. Kecuali itu hanya satu-satunya
yang bertahan selama ini. Tempat ini dimana Katedral Pusat dibangun sekarang
adalah Starting Land yang diberikan kepada manusia oleh Dewi Pencipta Stacia
di masa lalu yang sudah lama berlalu. Sumber air panas yang indah mengalir keluar
dari pusat desa kecil dan satu pohon zaitun harum itu tumbuh pada pinggirnya...atau
seperti itu yang bagian pertama dari catatan penciptaan katakan. Pohon itu adalah
bentuk asal dari pedangku. Aku harap kalian mengerti ini, Fragrant Olive Sword ini
adalah keberadaan tertua diantara semua hal di alam Dunia Manusia."
"Ap...Apa yang kau katakan..."
Sebagai perbandingan dengan Kirito yang keheranan, Alice melanjutkan merangkai
kata-katanya secara bersamaan tanpa emosi.
"Pedang ini adalah bentuk renkarnasi dari pohon yang diberikan oleh Dewi Pencipta.
Atributnya adalah keabadian yang terus ada. Bahkan salah satu kelopak yang
melayang itu dapat membelah batu saat tersentuh atau menghancurkan
tanah...Seperti yang telah kalian rasakan dengan tubuh kalian sendiri sebelumnya.
Apa kau mengerti apa sebenarnya yang kau lawan dengan pedangmu?"
REKI KAWAHARA

210

SWORD ART ONLINE VOL 12 ALICIZATION RISING


By : Cardinal System

"...Yeah, aku benar-benar mengerti sekarang."


Kirito berbicara dengan cara bicara sopannya telah menghilang.
"Aku mengerti, ini adalah immortal object pertama yang dipasang oleh Dewi
Pencipta...Jadi seperti itu, huh. Huh, hal yang datang pada kita menjadi lebih dan
lebih menggelikan... bahkan jika begitu, itu tidak seperti aku dapat melanjutkan
dengan terpaku."
Kirito perlahan mengayun pedang hitam, yang mungkin jauh lebih rendah
tingkatannya dibandingkan dengan Fragrant Olive Sword bahkan jika itu memiliki
tipe asal mula yang sama, dengan posisi bagian atas tubuh dan berteriak.
"Jadi sekarang, Integrity Knight Alice...Mari kita mulai lagi pertarungan kita!"
Udara itu bergetar saat swordsman berjubah hitam itu menghentakkan kakinya ke
tanah. Dia menyerbu ke depan menuju Alice, yang berdiri di puncak bukit, dengan
kecepatan yang membuat itu sulit dipercaya bahwa dia bergerak ke atas bukit.
Tidak peduli bagaimana kuatnya pedang Alice, Kirito pasti berpikir bahwa dia dapat
mendapat keuntungan jika dia membawa skill tebasan beruntun dalam pertarungan
jarak dekat. Fanatio dapat menahan dengan kecepatan tinggi dari skill tebasan
beruntun di pertarungan sebelumnya karena dia telah mempelajari itu melalui
keadaaan pribadinya, dia seharusnya adalah pengecualian diantara Integrity Knight.
Saat Kirito dan Eugeo memprediksikannya, Alice patuh mengangkat pedangnya di
atas kepala terhadap tebasan bawah Kirito. Dia tidak akan dapat untuk melindungi
bagian tengahnya ketika tebasan bawah itu tersambung menuju bagian tengah
dengan kecepatannya.
Pedang yang diayunkan oleh Kirito ke bawah berubah menjadi petir hitam dan
berhantaman dengan Fragrant Olive Sword, mengeluarkan percikan api putih
kebiruan.
Tetapi, itu tidak segera berlanjut menuju serangan kedua seperti teori tersebut.
Setelah semua, dibandingkan dengan bagaimana pedang Alice yang hanya
bergerak sedikit, Kirito, seseorang yang menyerang, telah terdorong dengan berat
ke belakang seperti dia telah memukul batu besar dengan ranting, menggoyahkan
posisinya.
"Uoah..."
Berbalik menuju Kirito yang telah kehilangan keseimbangannya pada permukaan
tanah yang miring dan terhuyung dua, tiga langkah, Alice mendekat dengan gerakan
kaki yang halus seperti aliran air.
Bahkan saat jari dari tangan kirinya yang terulur sedang menunjuknya. Tubuhnya
cukup lebar, pedang emasnya terangkat lurus ke belakang. Itu adalah tradisional
REKI KAWAHARA

211

SWORD ART ONLINE VOL 12 ALICIZATION RISING


By : Cardinal System

style yang tidak dapat dikatakan cocok untuk pertarungan sebenarnya tidak seperti
Aincrad style, tapi penampilannya ketika berdampingan dengan rambut pirangnya
yang terurai dan roknya yang berkibar sangat indah seperti lukisan yang berbingkai.
"Eeeh!"
Pedang itu membuat lintasan setengah lingkaran saat itu melancarkan serangan
bersamaan dengan teriakan keras dan jelas itu. Kecepatannya benar-benar
menakutkan. Tapi gerakan itu benar-benar jauh dari terlalu berlebihan.
Setelah memperbaiki posisinya, Kirito memiliki waktu yang cukup untuk menaruh
pedangnya pada sisi kirinya.
Gakaan! Dua pedang itu saling berhantaman dengan suara keras.
Seseorang yang berputar seperti gasing sementara terlempar jauh kali ini sekali lagi
adalah Kirito. Menahan tangannya pada rumput, dia menghindari dari hampir
terjatuh ke bawah sementara meluncur ke bawah menuju dasar bukit itu.
Hingga saat ini, Eugeo, juga, mengerti apa yang telah terjadi di hadapan matanya
setidaknya.
Beban dibalik tebasan individual mereka benar-benar berada pada level yang
berbeda.
Kirito memiliki pedang hitam, memiliki prioritas yang bisa dibilang paling tinggi
diantara hampir semua sacred instrument, dan skill tebasan beruntun dari Aincrad
style, yang mengalahkan sejumlah Integrity Knights, tapi Fragrant Olive Sword yang
Alice bawa mungkin menyembunyikan beban beberapa kali lebih berat dari pedang
hitam di dalam itu sendiri. Itu adalah tugas yang cukup sulit untuk menghentikan
serangannya, lupakan menangkisnya, ketika itu diayun dengan kecepatan seperti
itu.
Tidak, itu bukanlah menjadi akhirnya. Saat itu menjadi jelas dari pertarungan
sebelumnya, Kirito adalah seseorang yang terpukul mundur bahkan ketika dia
menyerang. Ini bukanlah suatu pertarungan.
Kirito sepertinya telah menyadari fakta itu dan dengan cepat berdiri, meskipun dia
mengambil beberapa langkah menuju ke belakang dengan ekspresi ketakutan. Alice
mengejar dia ke belakang seolah-olah dia meluncur.
Pertarungan ini dapat dikatakan menjadi pertarungan pertama Kirito dalam dua
tahun yang menjadi pertarungan yang tidak seimbang.
Alice memberikan tebasan demi tebasan dengan gerakan penari. Kirito mencoba
yang dia bisa untuk menahannya tapi mendapati sedikit terlempar setiap waktu. Dia
pasti memiliki kesempatan untuk menyerang balik jika dia dapat menghindar hanya
dengan menggeser tubuhnya, tapi pedang Alice benar-benar cepat dengan arahan

REKI KAWAHARA

212

SWORD ART ONLINE VOL 12 ALICIZATION RISING


By : Cardinal System

yang tepat meskipun ukurannya besar, membuat itu sulit menghindarinya dengan
baik.
Menyelesaikan dengan mengucapkan upacara art bahkan sementara gemetar
dengan ketakutan, Eugeo mengejar pada mereka berdua yang terus bergerak di
sekitar. Dengan suatu hal telah berlanjut hingga sejauh ini, dia tidak memiliki pilihan
selain untuk mengaktifkan armament full control art sementara Kirito entah
bagaimana menahan serangannya.
Setelah hanya bergantian lima kali menyerang dan bertahan yang tidak
membutuhkan waktu lama, Kirito telah terdorong hingga ke dinding barat. Di
belakangnya adalah dinding marbel keras dengan semua rute melarikan diri telah
terpotong.
Menghunuskan pedangnya pada musuh, yang sekarang terjebak dalam keadaan
sulit. Alice berbicara dengan ekspresi menyegarkan.
"Aku mengerti. Kau adalah orang kedua yang dapat menahan seranganku hingga
selama ini. Itu kelihatannya kau telah memanjat menara ini dengan tingkat yang
cukup dari ketetapan hati dan keyakinan. Tetapi...Itu semua tidak cukup untuk
menjatuhkan gereja. Seperti yang aku pikirkan, aku tidak dapat membiarkan kalian
berdua untuk menganggu hukum Dunia Manusia."
Knight emas itu berdiri dengan postur halus yang tidak menunjukkan celah. Dia
mungkin dapat dengan sekejap menangani dengan pengaktifan upacara art dari
Eugeo, bahkan jika dia berada di belakangnya.
Kiritokatakan sesuatu. Untuk sebentar saja tidak apa-apa, buat dia menurunkan
pertahanannya.
Eugeo berdoa dengan semua yang dia punya saat dia berlari, tapi patnernya hanya
menyandarkan punggungnya pada dinding marbel, kedua matanya bersinar, dan
bahkan tidak berusaha untuk mencoba berbicara satu katapun.
"Jadi baiklahpersiapkan dirimu."
Fragrant Olive Sword telah membuat lintasan busur saat itu mengarah ke langit,
terayun vertical.
Keheningan yang singkat.
Menebas melalui udara, cahaya emas itu menyerbu.
Kedua matanya terbuka hingga pada batasnya, Kirito menggerakkan tangan
kanannya dengan sangat cepat hingga itu menjadi samar-samar.
Dia tidak menahannya, tapi membiarkan serangan itu berlalu. Pedang itu telah
menyentuh tepat pada sudut terendah dan serangan keras Alice yang mengerikan
telah dihindari dengan sedikit kesempatan.
REKI KAWAHARA

213

SWORD ART ONLINE VOL 12 ALICIZATION RISING


By : Cardinal System

Apa yang Fragrant Olive Sword telah tusuk ke dalam dengan hantaman keras
adalahsatu cen bagian kiri dari kepala Kirito, dinding marbel yang halus. Beberapa
helai rambut hitam yang terpotong tersebar ke udara dan menghilang.
Kirito dengan segera melompat menuju Alice. Dia menjepit tangan kanan knight itu
dengan tangan kirinya dan memegang tangan kirinya dengan tangan kanannya. Dia
bahkan tidak pernah gemetar meskipun sekali sampai sekarang, tapi pipi Alice
masih merengut seperti waktu sebelumnya.
Sekarang.
"Enhance armament!!"
Eugeo menusuk Blue Rose Sword pada halaman di bawah kakinya dengan teriakan
itu.
Sekelilingnya menjadi membeku dengan warna putih dengan sekejap. Gelombang
es yang menyebar keluar dengan kekuatan yang bergerak dengan cepat, menelan
Kirito dan Alice yang kira-kira sepuluh mel jauhnya.
Tak terhitung sulur es dengan segera menjangkau kaki mereka secara sekaligus.
Semuanya menjadi jelas, pengekang biru saat itu melingkar dan mengikat di sekitar
mereka berdua yang menghubungkan mereka. Jubah hitam Kirito dan armor putih
Alice yang terlihat menjadi tertutup oleh lapisan es yang tebal.
KiritoAlice, maafkan aku!
Meneriakkan itu di dalam hatinya, Eugeo melanjutkan membuat sulur es. Itu sangat
meragukan beberapa jumlah pengekang akan cukup dengan Integrity Knight Alice
sebagai targetnya.
Sulur yang melilit pada mereka satu demi satu dengan suara keras yang segera
berganti menjadi es yang tebal.
Pilar transparan dengan beberapa lapis, menyerupai biji kristal, berkilauan dengan
kedua swordsman dan swordswoman terperangkap di dalamnya.
Semua yang tertahan diluar adalah tangan kanan Alice dan Fragrant Olive Sword
yang dipegangnya, tertusuk pada dinding. Ekspresi Alice, menunjukkan sedikit
keterkejutan, dan ekspresi Kirito, bersiap untuk mati, yang masih tersisa di dalam es
biru itu.
Semuanya akan berakhir dengan menusukkan pisau itu pada tangan itu.
Eugeo melepaskan tangannya dari Blue Rose Sword dan berdiri. Membiarkan
pedangnya akan melepaskan full control art, tapi es yang tebal itu seharusnya
membutuhkan waktu sepuluh menit untuk mencair normalnya. Dengan erat
menggenggam pisau di sakunya dengan tangan kanannya, dia mengambil satu, dua
langkah ke depan
REKI KAWAHARA

214

SWORD ART ONLINE VOL 12 ALICIZATION RISING


By : Cardinal System

Dia mengambil langkah ketiga saat cahaya emas itu meledak.


"Ah......"
Pedang Alice, yang tertusuk pada dinding, terpencar menjadi tak terhitung kelopak
bunga pada pandangan Eugeo yang ketakutan.
Zaa... Suara yang keras itu bergema saat badai emas dari bunga itu menyelimuti es
itu.
Eugeo tidak dapat melakukan apapun selain melihat dengan terpaku saat pedang
kecil, berbentuk silang itu berputar seperti tornado, dengan cepat memotong es itu.
Life Eugeo kelihatannya akan menghilang jika dia lurus menuju badai itu, bahkan
sebelum mengambil satu langkah ke depan.
Memotong es itu, badai bunga itu melayang di udara setelah hanya lapisan tipis
yang tersisa.
Es itu hancur dengan suara singkat pada saat itu juga.
Melempar Kirito, yang masih tertahan, menuju Eugeo dengan tangan kirinya, Alice
berbicara dengan nada yang tetap tidak berbeda sementara mengibaskan serpiha
es yang menempel pada rambutnya.
"Bukankah kalian berdua meminta pertarungan dengan menggunakan pedang?
Itu sedikit cocok sebagai hiburan, tapi...Itu sudah jelas bahwa hanya es saja tidak
memiliki kesempatan untuk menahan bungaku. Giliranmu akan datang berikutnya,
jadi jangan berlaku semaumu dan cukup tunggu."
Ketika dia dengan ringan mengulurkan tangan kanannya keluar, kelopak bunga yang
melayang di sekitar dengan sekejap berkumpul dan kembali menuju pedang
aslinya
"Enhance armament!!"
Kirito adalah seseorang yang berteriak.
Tidak ada yang tahu kapan dia menyelesaikan mengucapkan full control art, tapi
untaian kegelapan melesak keluar dari pedang hitam yang digenggam oleh kedua
tangannya.
Tujuannya bukanlah Alice itu sendiri
Itu adalah Fragrant Olive Sword tepat sebelum itu dapat tergabung secara
bersamaan.
"Eh...!"
Alice mengeluarkan suara terkejut untuk pertama kalinya.
REKI KAWAHARA

215

SWORD ART ONLINE VOL 12 ALICIZATION RISING


By : Cardinal System

Tombak kegelapan itu menyebarkan kelopak bunga yang tak terhitung dan membuat
mereka dilluar kendali.
Guaaah! Suara gemuruh yang memekakkan telinga saat badai, kegelapan yang
hitam pekat dan emas, dengan keras berhantaman. Itu terjalin, serta berputar secara
bersamaan, dan menghantam pada dinding marbel di belakang Alice.
"Eugeo!!"
Teriak Kirito.
Benar, ini pasti, adalah, kesempatan terakhir.
Eugeo menarik pisau dari dadanya dan menghentakkan kakinya ke tanah.
Hanya delapan mel menuju Alice.
Tujuh mel.
Enam mel.
Lalu. Sesuatu yang melebihi perkiraan semua orang terjadi.
Kekuatan abnormal yang dimiliki oleh tombak dengan menggabungkan full control
arts dari kedua sacred instruments mengenai dinding Katedral Pusat dan tak
terhitung retakan menyebar pada seluruh dindingnya.

REKI KAWAHARA

216

SWORD ART ONLINE VOL 12 ALICIZATION RISING


By : Cardinal System

REKI KAWAHARA

217

SWORD ART ONLINE VOL 12 ALICIZATION RISING


By : Cardinal System

Bersamaan dengan suara keras yang kelihatannya bahkan mengguncang Celestial


World, dinding marbel besar itudinding putih itu, yang terpikir tidak dapat hancur
seperti immortal walls, runtuh.
Batu-batuan itu terlempar keluar dan lubang besar yang tercipta dengan cepat
dihadapan matanya.
Eugeo menatap pada langit biru dan kumpulan awan putih yang terlihat dari luar,
dengan tertegun.
Tiba-tiba, hembusan angin keras menjatuhkan Eugeo dari belakang dan dia
terdorong menuju rumput-rumputan. Udara di dalam menara itu dihisap melalui
lubang di dinding itu. Dua orang yang tepat di sekitar lubang itu tidak dapat
melakukan apapun selain untuk menahan tekanan udara itu.
Pemandangan dari swordsman berjubah hitam dan knight emas yang terikat denang
satu sama lain terlempar keluar menara yang terbakar sendiri dihadapan mata
Eugeo.
"Uwaaaaah!!"
Sementara berteriak, Eugeo merangkak menuju lubang di dinding.
Apa yang dapat aku lakukanmembuat tali dengan sacred artstidak, aku akan
menggunakan es dari Blue Rose Sword untuk menyelamatkan mereka berdua.
Dia tidak diberikan waktu untuk menaruh pemikiran itu menjadi perbuatan.
Batu yang membuat dinding marbel itu yang seharusnya telah terjatuh keluar
berkumpul secara bersamaan seolah-olah waktu telah diputar kembali dan mulai
untuk bergabung secara bersamaan pada seluruh dinding itu.
Clung, clung, suara keras itu berbunyi setiap kali lubang itu menutup
"Aaaaaah!!"
Dan dengan rapi tertutup dihadapan mata Eugeo, teriakan keluar darinya sementara
dia berlari secepat yang dia, seolah-olah tidak ada apapun yang telah terjadi.
Dia dengan cepat memukul dengan tangannya, dua, tiga kali.
Bahkan setelah kulitnya rusak dan darah menyembur keluar, dinding yang baru itu
tetap tidak rusak, tidak menunjukkan satupun tanda-tanda rusak.
"Kirito!! Alice!!"
Dinding marbel putih dan terang itu dengan kejam menutupi teriakan Eugeo.
(Alicization Rising Selesai)
REKI KAWAHARA

218

SWORD ART ONLINE VOL 12 ALICIZATION RISING


By : Cardinal System

Catatan Penerjemah dan Referensi


1. Jump up nama armor yang dipakai oleh samurai pada jaman dahulu
2. Jump up standby artinya mempersiapkan itu dalam artian di sini artinya sihir
atau serangan
3. Jump up Dalam teks Jepang dia menggunakan "atashi" lalu menggantinya
menjadi "watashi". "atashi" bisa diartikan jauh lebih kekanak-kanakan dalam
memperkenalkan diri sendiri.
4. Jump up Sudah jelas bahwa Darkness Knight yang dimaksud di sini adalah
Kirito dan Eugeo
5. Jump up http://en.wikipedia.org/wiki/Lapis_lazuli
6. Jump up Kirito ingin mengatakan elevator

REKI KAWAHARA

219

SWORD ART ONLINE VOL 12 ALICIZATION RISING


By : Cardinal System

Catatan Pengarang
Terima kasih banyak sudah membaca Sword Art Online 12, 'Alicization Rising'. Arc
Alicization sudah berjalan dengan 'Beginning', 'Running', dan 'Turning', dan sampai
pada jilid keempat tanpa saya sadari dan akhirnya sudah bisa dilihat, tapi... rasanya
Kirito-san dan Eugeou-san terus-menerus berjalan naik selama ini, ya kan... Yah,
seperti yang dilihat, Central Cathedral adalah sebuah gedung berlantai seratus
seperti Aincrad, jadi pasti terasa buruk untuk dinaiki, pasti. Mereka seharusnya
sudah mencapai lantai tertinggi di jilid selanjutnya, jadi saya akan senang jika kamu
bisa menemani mereka sembari mereka menaiki tangganya untuk sedikit lagi!
Tentu saja, judul 'Rising' sudah ditambahkan dengan konotasi dari 'menaiki', tetapi
ketika berbicara tentang tangga, rasanya kata yang tepat adalah 'naik' daripada
'bangkit'. Tolong jangan salah mengartikan jika keluar di bahasa suci-mu, atau lebih
tepatnya, ujian Bahasa Inggris. naiki tangga berarti 'naiki tangga'!
Jilid ke-1 diterbitkan pada April 2009, juga tanggal rilis jilid ke-12 pada April 2013,
yang berarti seri SAO sudah berjalan selama empat tahun penuh. Di dalam
ceritanya, jika kita memilih awalnya adalah saat SAO dimulai di November 2022, lalu
karena arc Alicization di Juni 2026, setidaknya tiga tahun dan tujuh bulan sudah
berlalu, iya tidak.(Lagipula... Kirito sudah menghabiskan dua tahun lagi di
Underworld)
Pikiran saya adalah bahwa Kirito, serta juga Asuna dan yang lainnya, sudah berjalan
melewati berbagai pengalaman baik di dunia nyata dan dunia virtual dalam jenjang
waktu tersebut dan terus berjalan, tapi di sisi lain, pikiran saya kosong total ketika
saya berpikir bagaimana saya, sang pengarang, sudah berubah. Apa baik diri saya
sendiri dan kondisi hidup saya akibat Administrator-sama!? Mereka benar-benar
terus bersama untuk waktu yang sangat lama hingga aku sebaliknya sangat terkejut.
Di samping itu, bahkan tidak PC notebook yang aku gunakan untuk menulis telah
berubah!! (Cat di keyboardnya telah usang dari seringnya pemakaian,
bagaimanapun juga)
Aku ingin tahu jika ini pada dasarnya berarti aku telah menemukan suatu jenis
perubahan yang menakutkan dan menyusahkan. Dalam fakta sebenarnya,
keinginan untuk beradaptasi dalam lingkungan yang berbeda melebihi keinginanku
untuk mengganti PC menjadi baru dan jalur yang aku gunakan untuk mengendarai
sepeda setiap minggu terus sama...Tapi aku merasa bagian informasi dari ideku
akan berkurang jika aku tidak berhubungan dengan dunia baru dari sekarang, jadi
aku berharap untuk membuatnya tahun ini, sebuah tahun dari segala perubahan.
Pertama aku akan mendapat PC notebook dengan merk baru...Aku ingin melakukan
itu, tapi memindahkan film yang dilindungi itu sangat menyusahkan......
Kepada editor yang bertugas untuk waktu yang lama, Miki dan Tsuchiya-san, dan
seseorang yang menggambarkan ilustrasi dengan semangat besar setiap waktu
bahkan meskipun dalam jadwal yang sangat padat, dan juga semua pembaca yang
selalu menemaniku dalam seri SAO hingga sejauh ini, aku berharap dukungan
kalian untuk tahun kelima ini juga!
Hari tertentu di bulan Februari 2013, Kawahara Reki
REKI KAWAHARA

220

Anda mungkin juga menyukai