Anda di halaman 1dari 335

http://nissekai.blogspot.

com/

1
http://Dragoisekai.blogspot.com/

Contents

Prolog 6
Chapter 1 - Temannya Filo 24
Chapter 2 - Hasil dari Perdagangan 32
Charter 3 - Semua Orang Menyukai BidadariMalaikat 44
Catatan Penerjemah 63
Chapter 4 - Relawan 63
Chapter 5 - Perintah Kerajaan 75
Chapter 6 - Selamat Datang 81
Chapter 7 - Komandan Jenderal 99
Chapter 8 - Sebelum Badai 110
Chapter 11 - Berkembang[edit] 144
Catatan Penerjemah 161
Chapter 12 - Iron Maiden 161
Chapter 13 - Persimpangan Jalan 191
Chapter 14 - Perjalanan Panjang Lagi 200
Chapter 15 - Iblis Perisai 209
Catatan Penerjemah 231
Chapter 16 - Pengaturan Yang Ditentukan 231
Chapter 17 - Kekuatan Sejati Sang Putri 236
Chapter 18 - Pembujukan 254
Chapter 19 – Alat 283
Chapter 20 – Bayangan 292
Catatan Penerjemah 302
Epilog - Nama 302
Chapter Ekstra - Sebelum Aku Bertemu Sahabatku 311
2
http://Dragoisekai.blogspot.com/

3
http://Dragoisekai.blogspot.com/

4
http://Dragoisekai.blogspot.com/

5
http://Dragoisekai.blogspot.com/

Prolog

"Ini akan merepotkan. Kita harus menyelesaikannya."

Segalanya terjadi karena permintaan sederhana dari penduduk desa.

Mereka ingin kami melakukan sesuatu pada para monster di sekitar kota.

Bangkai Dragon Zombie yang membusuk telah menimbulkan


polusi yang parah pada pegunungan. Setelah kami menyelesaikan masalah
itu, para monster yang tinggal di pegunungan berpolusi menargetkan desa.

Pemikiran bahwa setelah para monster menyadari bahwa desa itu adalah sebuah
tempat yang berbahaya bagi mereka, mereka akan menjauh. Jadi desa itu
menyewa kami sebagai penjaga sementara untuk membuat para monster
menyadari ancaman dari kota itu.

Sejujurnya, aku mau menolak pekerjaan itu, tapi mereka sudah berbuat banyak
untuk kami yang mana ujung-ujungnya aku menerima pekerjaan itu atas dasar
kewajiban.
Mempertimbangkan semua hal yang mereka lakukan untuk menyembuhkan
penyakit Raphtalia, kami nggak bisa membiarkan mereka begitu saja—jadi kami
kembali ke pegunungan.

"Oh yah, ayo selesaikan ini."

Namaku Naofumi Iwatani, dan aku seorang mahasiswa berusia 20 tahun dari
Jepang.

Aku juga sedikit Otaku.

Aku sedang di perpustakaan membaca sebuah buku tua berjudul The Records of
the Four Holy Weapons saat tiba-tiba aku nggak sadar diri. Saat aku terbangun, aku
mendapati diriku berada di dunia yang sama persis dengan yang digambarkan buku
iyu, dan aku diberi tugas sebagai Pahlawan Perisai.

Mereka memanggilku ke dunia mereka karena mereka berada dalam ancaman dari
suatu bencana yang disebut gelombang kehancuran. Gelombang-gelombang ini
6
http://Dragoisekai.blogspot.com/

terdiri dari retakan yang menghubungkan antar dimensi, yang mana dari retakan itu
muncullah kawanan besar monster. Sepertinya, mereka membutuhkan bantuan dari
Empat Pahlawan Legendaris untuk mengatasi gelombang kehancuran itu.

Aku dipaksa memikul beban peran dari Pahlawan Perisai, dan aku nggak punya
pilihan selain menghadapi gelombang itu saat gelombang tersebut muncul.

Awalnya itu seperti sebuah mimpi— terlalu bagus untuk jadi kenyataan. Tapi
ternyata perisai yang dipaksakan untuk ku bawa memiliki sifat-sifat lain juga,
beberapa diantaranya sangat menjengkelkan. Aku betul-betul nggak bisa memberi
damage pada monster.

Aku mengerahkan segala kekuatanku pada seranganku, tapi monsternya cuma


tergores saja, seolah aku ini nggak lebih dari seekor serangga yang mengganggu.
Aku segera memahami bahwa aku sama sekali nggak bisa menyerang.

Akan tetapi, aku bisa menutupinya dengan tingkat pertahananku, yang mana sangat
tinggi. Kau bisa bilang bahwa yang bisa kulakukan cuma bertahan.

Ujung-ujungnya, aku bisa mendapatkan sebuah party, dan kami mulai berpetualang
di dunia. Disepanjang petualangan kami melalui banyak pertempuran—lalu, saat ini
kami di pertengahan petualangan.

"....!?"

Seekor capung besar terbang kearahku, mengacungkan sengatnya.

Tapi capung itu terpental dari perisaiku seraya menghasilkan suara dentuman
tumpul.

Perisai itu bisa menyerap berbagai monster dan material, yang mana membuatnya
membuka bentuk perisai dan kemampuan baru. Kau bisa bilang bahwa perisai itu
naik level bersamaku. Begitulah caranya aku mempelajari kemampuan-kemampuan
baru.

Ada banyak kesulitan yang menyertainya, tapi perisai itu juga menyediakan bantuan
besar.

7
http://Dragoisekai.blogspot.com/

Perisai itu membantuku meracik obat-obat yang sulit, dan meningkatkan kualitas
masakanku—jadi kurasa cukup berguna dalam beberapa hal.

Adapun untuk perisainya, terkadang aku benar-benar ingin melepasnya, tapi perisai
itu di kutuk atau semacamnya, dan aku sama sekali nggak bisa melepasnya. Perisai
itu selalu menempel di tanganku. Jadi aku harus mengandalkan para anggota party.
Aku menyerahkan penyerangan pada mereka.

"Tuan Naofumi! Apa kamu baik-baik saja?!"


Cewek bertelinga dan berekor rakun menebas seekor Poison Fly dan berbalik
padaku.

Namanya Raphtalia. Dia adalah seorang demi-human tipe rakun. Setelah aku dijebak
dan diusir dari istana, aku membeli dia sebagai seorang budak.

Saat pertama kali aku membeli dia, dia terlihat seperti dia berusia sekitar 10 tahun.
Tapi tubuh para demi-human tumbuh saat level mereka naik. Dia menjadi dewasa
dengan sangat cepat saat kami melawan berbagai monster, dan sekarang dia
kelihatan seperti seorang cewek berusia 17 tahun.

Dia sangat cantik. Yah, dia memang manis.

Berkepribadian bijaksana, dia sangat serius. Memperhatikan dia, kesan yang kau
dapatkan dari dia adalah dia secara terusmenerus mengevaluasi kemungkinan rute-
rute tindakan— bahwa dia selalu berusaha untuk menentukan jalan yang "benar".

Sebelum aku dipanggil ke dunia ini, telah terjadi gelombang kehancuran yang besar,
dan dia kehilangan keluarga dan desanya karena kekacauan yang terjadi. Kurasa
itulah kemungkinan kenapa dia begitu termotivasi untuk melawan gelombang
kehancuran bersamaku.

"Kuserahkan pertahanan padamu!"

"Aku tau!"

Beruntungnya, Raphtalia percaya padaku.


Aku melihat dia tumbuh di depan mataku, yang mana memberi inspirasi perasaan
orangtua padaku. Meski berusia 20 tahun, rasanya agak aneh memiliki naluri
8
http://Dragoisekai.blogspot.com/

orangtua, tapi setelah melihat pertumbuhan yang dia alami, aku nggak bisa
membantah bahwa aku merasa bertanggungjawab atas dia. Kurasa dia mungkin
merasakan hal yang sama. Dia bersamaku sejak dia masih anakanak, jadi dia
mungkin melihatku sebagai sosok ayah.

Jadi dia mempercayai aku, dan aku ingin mengurus dia.

Saat itulah itu terjadi. Sebuah bayangan muncul didepanku.

"Woah!"

Seekor monster burung besar dikenal seekor Filolial meluncur mendekati Poison
Tree, condong ke belakang, lalu mengeluarkan bombardir tendangan yang ganas.

Filolial itu adalah salah satu rekanku juga.

Namanya Filo, dan dia adalah seekor Filolial yang sudah menempel padaku.

Filo punya kekuatan misterius, dia bisa berubah menjadi seorang manusia. Saat dia
dalam wujud manusia, dia adalah seorang gadis kecil berambut pirang, mata biru,
dan sayap kecil di punggungnya.

Tapi wujud sejatinya... Yah, dia adalah seekor Filolial, tapi bukan Filolial normal.
Wujud Filolialnya seperti perpaduan antara seekor burung unta dan burung hantu
raksasa.
Sepertinya dia adalah seekor Filolial Queen.

Dia cukup kuat untuk menarik sebuah kereta berat, dan dia makan lebih dari cukup
untuk menutupi upayanya. Dia selalu memasukkan apapun kedalam mulutnya.

Jangan sampai kau terpedaya oleh manisnya dia. Dia bisa jadi pukulan telak.

Kepribadiannya... polos, bebas, dan murni.... murni mungkin kesimpulan yang


terbaik. Wajahnya selalu kelihatan senang.

Penjual budak yang menjual Raphtalia padaku juga menjual telur, jadi aku
mendapatkan dia dari sana. Aku memenangkan game semacam lotre telur. Telur-
9
http://Dragoisekai.blogspot.com/

telurnya kelihatan sama persis, dan harga tiketnya 100 silver. Aku memilih telur
yang kusukai, dan saat telur itu menetas, Filo keluar.

Dia sekarang... berusia dua minggu. Dia nggak kelihatan begitu sih— dia kelihatan
jauh lebih tua daripada usianya.

Aku juga yang membesarkan dia.

"Kayaknya kita sudah hampir selesai sini, Tuan Naofumi."

"Tapi aku masih mau bertarung!"

Setelah kami mulai bertarung, rencananya bisa berjalan dalam satu jam.
Kebanyakan monster melarikan diri ke pegunungan dan terus menjaga jarak.
"Apa kamu baik-baik aja, Raphtalia?"

Dia bergerak lebih lambat daripada biasanya karena kutukan yang dia derita.
Kutukan itu sangat kuat.

Kutukan itu dia derita sejak kemarin. Kami melawan seekor Dragon Zombie dan
aku... aku menggunakan sebuah kutukan.

Tapi kalau kau berpikir tentang hal itu, itu adalah kesalahan mereka—ketiga
pahlawan yang lain. Mereka yang memulai kekacauan ini.

Saat kami melawan Dragon Zombie, Shield of Rage dari "Curse Series" terbuka
dengan sendirinya, dan aku menggunakannya. Kutukan itu sangat kuat dan nggak
bisa dikendalikan, dan kutukan itu mengenai Raphtalia, rekanku.

Kutukan itu telah menelanku sepenuhnya, dan dia mengorbankan dirinya sendiri
untuk menyelamatkan aku dari genggaman kutukan itu. Dia mengalami luka serius
saat melakukannya.

Jadi meskipun aku nggak bisa menyerang sendiri, aku mulai berdiri di barisan depan
pertempuran untuk melindungi Raphtalia.

"Adapun untuk luka-lukaku, nggak terlalu parah kok, Tuan


10
http://Dragoisekai.blogspot.com/

Naofumi."

"Baguslah."

"Heh, heh, ....Senang rasanya kamu mengkhawatirkan aku."


"Aku betul-betul minta maaf."

"Janjilah kamu nggak akan mengatakan itu lagi."

Dia tersenyum untuk menunjukkan bahwa dia nggak peduli terhadap luka-lukanya,
tapi itu cuma membuatku merasa semakin bersalah.

"Apa kau nggak apa-apa, Mbakyu?"

"Ya, aku baik-baik aja. Iya kan Tuan Naofumi?"

"Ya, tentu... tapi jangan memaksakan diri."

"Tentu... makasih sudah peduli padaku."

Sepertinya dia nggak terluka sangat parah, yang mana itu adalah hal yang bagus.

"Yah, ini adalah akhir dari pekerjaan kita untuk hari ini. Besok kita akan kembali ke
istana di Melromarc agar Raphtalia bisa mendapatkan perawatan yang bagus."

Kami berjalan menuju ke kota. Saat kami meninggalkan pegunungan, ada sebuah
jalan yang mengarah ke area dibelakang desa.

"Master! Apaan itu?!"

Seekor Filolial A liar muncul!


Seekor Filolial B liar muncul!
Seekor Filolial C liar muncul!
Seorang cewek berambut biru muncul di samping para Filolial!

11
http://Dragoisekai.blogspot.com/

Sialan.... Apa yang dilakukan seorang cewek bersama para


Filolial liar?!

Aku mengutuk dalam hati dan memperhatikan dengan cermat.


Tapi dia kelihatan seperti seorang gadis kecil normal.
"Hei kau! Apa kau berasal dari desa?!"

Kupikir aku harus bertanya, cuma untuk memastikan, tapi para Filolial menanggapi
sebelum dia.

"Gah?!"

Para Filolial itu menatap Filo. Mereka tercengang!

Filolial A, B dan C langsung kabur!

"Ahh....

12
http://Dragoisekai.blogspot.com/

Cewek itu menjulurkan kepalanya menatap para Filolial yang kabur.

Ada apa dengan cewek itu? Apa dia bermain dengan para Filolial itu?

Yah, setelah menghabiskan sepanjang waktu ini bersama Filo, aku bisa menebak
gimana para Filolial berperilaku. Gadis itu mungkin memberi mereka makanan atau
semacamnya, karena mereka sangat rakus.

Sekilas, gadis itu kelihatan rapi. Mungkin dia seorang putri dari seorang merchant
kaya?

"Ada apa?"
Para Filolial kabur dan meninggalkan dia sendirian, jadi kurasa dia bukan pemilik
mereka.

Kurasa mereka itu liar.

Kalau para monster kabur saat kau mendekat, mereka mungkin sejenis monster
langka yang menjatuhkan item-item berharga dan banyak exp poin. Tetap saja,
mengalahkan sembarangan Filolial mungkin nggak akan memberikan exp yang
banyak.

Mereka mungkin kabur karena mereka melihat Filo, Filolial Queen kami.

"Astaga, burung-burung itu kelihatan enak! Aku selalu berpikir begitu setiap kali
menjumpai mereka di jalan."

"Burung-burung itu satu spesies denganmu."

Filo menjilat paruhnya sambil meneteskan air liur.

Kurasa segalanya kelihatan seperti makanan bagi dia. Dia bisa jadi kanibal secepat
itu, huh? Menakutkan.

"Kalau kita mengejar mereka sekarang, kita bisa mendapatkan mereka! Master!"

13
http://Dragoisekai.blogspot.com/

"Biarkan saja."

Dia betul-betul tau gimana caranya meredakan ketegangan.


Adapun untuk exp, kurasa aku belum memeriksa level kami setelah kami melawan
Dragon Zombie.

Naofumi Level 38 ★

Raphtalia Level 40 ★
Filo Level 40 ★

Bintang apaan itu?

"Ada bintang di samping indikator levelku. Apa ada yang tau artinya?"

Apaan itu? Aku punya perasaan yang buruk.

"Um..."

"Aku gak tau!"

Aku memutuskan untuk memeriksa layar bantuan.

Aku masih nggak memahaminya. Informasinya mungkin ada disana, tapi aku
nggak bisa menemukan penjelasan mengenai bintang itu.

Kurasa kami akan tau dengan sendirinya nanti.


Huh? Gadis kecil yang bersama para Filolial menyadari kami, dan sekarang dia
berjalan kearah kami.

"Wow, apa itu seekor Filolial?"

"Maksudmu Filo?"

"Apa dia bisa bicara?"


14
http://Dragoisekai.blogspot.com/

Gadis itu dan Filo saling bertatapan.

"Ya."

"Aku selalu memimpikan untuk berbicara dengan para Filolial!


Kuharap kita bisa banyak mengobrol!"

Gadis itu sepertinya sangat tertarik, terus berbicara dengan Filo.

Dia kelihatannya sekitar 10 tahun. Rambutnya berwarna biru, tapi agak pudar.
Mungkin seperti biru laut? Rambutnya di kuncir dan memancarkan kesan eksentrik
dan kuat. Kau bisa bilang dia berasal dari keluarga yang mapan.

"Master, apa yang harus kita lakukan?"

Pertanyaan bagus. Apa yang harus kami lakukan? Itu terdengar seperti gadis kaya
ini ingin mengambil Filo.

Kalau aku berhasil mendekati keluarganya, maka mungkin aku bisa mengarahkan
ini ke arah yang menguntungkan. Itu nggak akan buruk.

Aku nggak memperkenalkan diriku sebagai Pahlawan Perisai tapi sebagai pria suci
yang menyertai kereta dewa burung. Orangorang mendekati aku berkali-kali untuk
mencari tau apakah mereka bisa membeli Filo dari kami.

Tentu saja, aku nggak berencana menjual dia. Tapi aku menggunakan itu sebagai
titik permulaan dan mengendalikan percakapan ke arah yang mana aku bisa
membuat pelanggan membeli aksesoris baru.

Dan karena aku menyembunyikan fakta bahwa aku adalah Pahlawan Perisai,
kebanyakan orang sangat bersahabat saat aku mendekati mereka. Dari sudut
pandang itu, mungkin akan bagus untuk mencoba dan menyusun bisnisku agar
masyarakat berada pada pihakku. Nggak ada salahnya membuat beberapa orang
berhutang budi padaku.

Namun, gadis ini bisa tau bahwa Filo adalah seekor Filolial. Dia tau hal itu hanya
dengan sekali tatap!
15
http://Dragoisekai.blogspot.com/

"Seekor Filolial yang bisa bicara, kan? Siapa namamnu?"

"Filo."

"Filo, ya? Namaku Mel!"

"Senang bertemu denganmu, Mel."

"Yay! Hei Filo, mau makan ini?"


Gadis bernama Mel mengeluarkan semacam dendeng dari sakunya dan
memberikannya pada Filo.

Dia pasti tau banyak mengenai apa yang disukai para Filolial.

"Yay! Makasih!"

Filo dengan rakus menjejalkan dendeng itu ke dalam mulutnya.

Heh, heh, heh.

Mel tersenyum senang melihat Filo menjejali mulutnya. Dia mulai menepuk dia
dengan lembut.

Aku bisa mengatakan dia menyukai para Filolial. Aku bisa bilang bahwa dia berbeda
dengan orang-orang yang tertarik pada Filo— Mereka cuma peduli karena Filo itu
langka.

Dia kelihatan seperti dia benar-benar ingin berteman dengan Filo. Sejujurnya aku
nggak bisa merusak hubungan, jadi aku ingin mendukung Filo berteman dengan dia
kalau aku bisa.

"Filo, kita masih punya pekerjaan yang harus dikerjakan di desa, jadi kau bisa main
disini sebentar kalau kau mau. Bersenangsenanglah."

"Oke! Kau mau main?"

16
http://Dragoisekai.blogspot.com/

"Ya!"
Jadi Filo dan Mel pergi bermain.

*****

Kami kembali ke desa dan terus melakukan apa yang kami bisa untuk
menyingkirkan penyakit disana.

Aku menanyai dokter apakah dia butuh bantuan, dan dia memberiku tugas meracik
obat. Menyiapkan bahan-bahanku, aku mulai bekerja. Pekerjaanya berjalan lebih
cepat daripada yang kuduga, dan nggak lama kemudian aku selesai. Ada bagian
dariku yang secara tulus berharap aku bisa merasakan penderitaan penduduk.
Berharap desa ini kembali mendapatkan kedamaiannya.

Aku memandang kearah padang rumput dan bisa melihat Filo bermain dengan
gadis itu disana.

"Um.... Yang Terhormat... bisakah kau...."

Kepala desa mendekatiku dan menyerahkan kantong uang padaku.

"Yang Terhormat, terimakasih atas bantuanmu. Tolong terimalah rasa terimakasih


kami."

Itu mengingatkan aku: orang-orang ini masih nggak tau siapa aku ini. Bagi mereka,
aku bukanlah Pahlawan Perisai kriminal dan menakutkan. Aku cuma seorang saint
pengelana yang didampingi oleh seekor dewa burung.
"Um....."

Aku menerima kantong itu, membukanya, dan mulai menghitung isinya.

Lalu aku mengambil setengah uang itu dan memasukkan di kantong lain.

"Apa?"

17
http://Dragoisekai.blogspot.com/

"Aku nggak melakukan semua ini. Sebagian besar dokterlah yang melakukannya.
Berikan ini pada dia."

"Oh, ya...."

Kalau dokter itu nggak ada disini, kami akan kesulitan. Sendirian, kurasa aku nggak
bisa menghentikan penyebaran penyakitnya. Jadi ini semua betul-betul berkat dia.

"Baiklah."

Untuk menyembuhkan luka-luka Raphtalia, kami harus mengunjungi sebuah gereja


besar, tapi sekarang sudah terlalu sore.

Kami harus menginap satu malam di kota sebelum berangkat.

Kami berantai di desa saat Filo kembali.

"Hei! Aku punya seorang teman baru!"


"Itu bagus. Apa itu adalah gadis yang kita temui saat kembali dari pegunungan?"

Tunggu. Apa dia memang punya teman sebelumnya? Bukankah gadis ini adalah
teman pertamanya, bukan teman barunya?

Raphtalia bukanlah teman dan lebih seperti ibu, atau setidaknya kakak.

"Ya! Gadis itu, kau tau? Dia bepergian ke tempat-tempat yang sama yang sudah
kita kunjungi!"

"Benarkah? Jadi dia seorang pengelana, huh? Dia tentunya berpakaian terlalu
bagus untuk ukuran seorang pengelana."

Mungkin dia seorang putri merchant kaya, dan dia lewat desa ini saat penyakit
melanda desa ini.

Kurasa Filo memang tipe yang populer dengan anak-anak. Maksudku, dia betul-
betul populer dengan siapapun. Dan selain itu, sepertinya gadis itu nggak terlalu

18
http://Dragoisekai.blogspot.com/

peduli saat Fiko berubah menjadi manusia. Jadi kurasa dia adalah seorang gadis
yang gampang beradaptasi.

"Dan apa kau tau? Dia mengajari aku segala macam hal yang belum pernah
kuketahui sebelumnya! Seperti monster seperti apa itu para Filolial, dan legenda
apa yang ada!"

"Wow."

Aku cuma mengangguk saja dari waktu ke waktu biar dia puas.
Filo kurang pandai berbincang-bincang, jadi terkadang susah untuk memahami apa
yang ingin dia katakan.

Ini contohnya—saat aku bertanya pada dia bagaimana caranya menggunakan sihir,
dia mengatakan sesuatu secara sembarangan seperti, "Kau tinggal pwweeeeep gitu
aja!"

"Tapi saat dia bermain dengan para Filolial yang lain, dia terpisah dan tersesat. Saat
itulah kita menemukan dia!"

"Wow."

"Um... Tuan Naofumi? Apa kamu mendengarkan ceritanya?"

"Huh?"

Sejujurnya aku nggak memperhatikan. Tapi aku mungkin bisa ingat apa yang dia
katakan kalau memang perlu.

Filo berteman dengan gadis yang memperkenalkan dirinya sebagai Mel. Dan gadis
itu terpisah dari rekan-rekannya? Kedengarannya seperti sebuah cerita
menakutkan, jadi aku menatap Filo dan ternyata gadis itu ada disana juga, berdiri
disamping dia.

"Aku minta maaf karena merepotkanmu di jam segini. Aku... Aku bertanya-tanya
apakah kau nggak akan keberatan... aku ingin berkelana denganmu."

19
http://Dragoisekai.blogspot.com/

"Tunggu, tunggu sebentar. Aku harus meluruskan ini dulu. Namamu... Mel, kan?
Kenapa kai kesini bersama Filo? Kalau kau terpisah, kenapa nggak kau cari teman-
temanmu?"
"Ya, yah.... Seekor Filolial membawaku kesini, tapi aku nggak betul-betul tau dimana
aku berada. Aku tau kemana aku mau pergi, tapi aku terpisah dari penjagaku
beberapa saat yang lalu."

"Penjaga? Apa kau keluarga bangsawan atau semacamnya?


Atau putri seorang merchant?"

"Aku.... Um..."

Mel memalingkan matanya sesaat, lalu mengangguk.

"Kau benar bahwa aku dari keluarga bangsawan, tapi tolong panggil aku Mel. Aku
berbicara dengan Filo tentang pemilik keretanya. Apa kau tipe orang suci? Dan aku
juga mendengar bahwa kau akan pergi ke Istana Melromarc besok. Bolehkah aku
ikut denganmu?"

Dia sangat sopan saat dia berbicara padaku.

Aku bertanya-tanya... kalau kami membawa dia kembali ke Melromarc, kami


mungkin akan mendapatkan uang sebagai rasa terimakasih. Kami mengembalikan
seorang gadis yang hilang pada orangtuanya, yang mana merupakan anggota dari
keluarga bangsawan—mereka pasti akan menujukkan rasa terimakasih mereka.

Tapi tetap aja, kalau Pahlawan Perisai adalah orang yang memulangkan dia, aku
mungkin berakhir dituduh menculik dia. Mereka akan menemukan cara untuk
menghancurkan kehidupanku lagi.

"Itu....."
"Master, aku ingin di ikut bersama kita! Dia dalam masalah!"

"Kalau kita menolong dia, kita mungkin akan berakhir memdapatkan masalah."

"Tuan Naofumi, aku juga berpikir kita harus mengajak dia. Kita nggak bisa
meninggalkan seorang anak yang tersesat terombang-ambing oleh nasib!"

20
http://Dragoisekai.blogspot.com/

"Terimakasih banyak. Bolehkah aku ikut dalam perjalananmu?"

Raphtalia dan Filo memohon demi dia. Dan kami mungkin mendapatkan uang
dalam prosesnya. Lagipula, dalam skenario terburuk aku tinggal lompat menaiki Filo
dan kabur.

"Kami akan meminta bayaran untuk permintaannya. Filo akan mengunjungi


keluargamu untuk menerima bayaran itu. Apa nggak masalah buatmu?"

"Tentu! Aku akan meminta pada ayahku, dan dia pasti akan setuju."

Kurasa nggak bisa dihindari lagi.

Lagian, kalau keluarganya memiliki sebuah kediaman di kastil Kota Melromarc,


mereka pasti kaya. Kenapa seorang gadis kaya seperti itu bermain dengan para
Filolial liar? Gimana kalau kami nggak mengawasi dia sepanjang waktu dan dia
kabur? Gimana kalau dia, dan kami, mendapatkan masalah?
"Lebih baik kau jaga perilakumu, atau kami akan menurunkanmu di pinggir jalan."

"Aku mengerti. Terimakasih banyak, Holy Saint."

Jadi begitulah, kami berakhir melakukan perjalanan bersama temannya Filo, Mel,
dalam perjalanan kami ke Kastil Kota Melromarc.

*****

Kami naik ke kereta yang ditarik Filo dan memulai perjalanan kami kembali ke Kastil
Kota.

"Terimakasih banyak atas semua yang telah kalian lakukan!


Silahkan mampir lagi lain kali."

"Sampai jumpa."

Semua warga desa keluar untuk mengantarkan keberangkatan kami.

21
http://Dragoisekai.blogspot.com/

Saat perjalanan keluar dari kota aku terus bertanya-tanya— apakah mereka tetap
akan memperlakukan kami seperti ini kalau mereka tau siapa aku sebenarnya? Cuma
memikirkannya saja membuatku merasa aneh.

"Mel, aku menantikan perjalanan kita bersama. Namaku Raphtalia. Memang ini
bukanlah perjalanan yang lama, tapi aku yakin kita akan mendapatkan saat-saat
yang menyenangkan." "Ya. Aku yakin begitu, Nona Raphtalia."

Aku betul-betul ingin memastikan bahwa Raphtalia sehat-sehat saja, jadi aku buru-
buru kembali ke kota dan memberi dia air suci penyembuh.

"Mel, ingat baik-baik bahwa penyembuhan Raphtalia adalah prioritas tertinggi bagi
kami."

"Apa yang terjadi pada Nona Raphtalia?" tanya Mel.

"Kami melawan monster iblis yang ganas di pegunungan, dan dia terkena kutukan."

"Jadi itu yang terjadi....?"

Aku menghasilkan uang dengan meracik dan menjual obat.

Tapi aku bertekad untuk menjadikan Raphtalia sebagai prioritas utamaku.


Sejujurnya, aku betul-betul ingin menghasilkan uang agar kami bisa membeli
equipment yang bagus untuk menghadapi gelombang kehancuran yang datang.
Tapi kalau aku menimbang itu dengan luka-luka Raphtalia, sudah jelas kalau
Raphtalia lebih penting.

Maksudku, akulah orang yang memberi kutukan pada dia, dan jika gelombang
datang maka dia harus dalam kondisi terbaik untuk menghadapinya. Equipment bisa
diatur belakangan, tapi Raphtalia punya penyakit yang harus disembuhkan
sekarang.
Kami harus menyembuhkannya sesegera mungkin.
"Kami membutuhkan air suci dari gereja besar."

"Kutukannya segitu kuatnya hingga kalian harus pergi ke gereja di ibukota, gitu?"

"Ya."
22
http://Dragoisekai.blogspot.com/

Dokter di kota itu memberitahu kami bahwa kami membutuhkan air suci yang kuat
dari sebuah gereja.

Itu sebabnya aku bertekad untuk kembali ke ibukota. Tentunya ibukota memiliki
gereha terbesar.

"Filo, kita akan ke ibukota. Larilah lebih cepat!"

"Roger, Kapten!"

"Woohoo!"

Filo berlari dengan cepat hingga Mel mengeluarkan teriakan.

Aku lupa mengatakan kalau Filo cenderung mengguncang kereta saat dia berlari.
Kebanyakan orang berakhir mabuk.

Apa Mel nggak apa-apa?

"Ahahahahaha! Filo begitu cepaaaaaaaaat!"

"Ahahaha! Aku bisa lebih cepat lagi!"


Kurasa dia baik-baik aja.

"Jangan sembarangan! Itu bahaya! Tenanglah."

Raphtalia menegur Filo yang berlari, tapi Filo nggak menunjukkan tanda-tanda kalau
dia mendengarkan.

Dia betul-betul lari lebih cepat daripada biasanya. Dia mungkin mencoba membuat
Mel terkesan.

Tapi kalau dia terus lari kayak gini, Raphtalia mungkin akan mabuk.

"Tuan Naofumi, apa kamu keberatan kalau aku baring-baring?"

23
http://Dragoisekai.blogspot.com/

"Enggak."

Apa kami membuatnya lebih buruk?

"Ini berubah menjadi mimpi buruk yang sebenarnya. Aku harus memperbaikinya."

Aku bergumam sendiri.

Kami bertemu Mel karena kami setuju untuk mengusir para monster dari kota. Aku
mulai menyesalinya, meski cuma sedikit.

Chapter 1 - Temannya Filo

Api berderak. Kami berkemah untuk malam hari.


Kami dalam jadwal untuk sampai di Kastil Kota Melromarc besok.

"Ahahahaha. Oh Filo! Kau betul-betul lucu!"

"Tunggu! Kena kau!"

"Kau menangkapku!"

Filo dalam wujud manusianya, dan meskipun kami ada di alam liar, dia begitu
hiperaktif, dia berlari berputar-putar.

Itu menyenangkan untuk menginap bersama teman baikmu. Aku pernah melakukan
itu sebelumnya, pada perjalanan sekolah liburan musim panas ke pantai, atau
selama terkunci di ruang IPA, jadi aku paham seberapa menyenangkannya hal itu.

Tapi tetap aja, mereka berdua saling menyukai terlalu berlebihan.

Itu masuk akal sih. Filo nggak pernah betul-betul punya teman yang seusia dengan
dia.

24
http://Dragoisekai.blogspot.com/

Tapi Mel berasal dari keluarga bangsawan, jadi mereka betulbetul nggak setara. Mel
lebih seperti pemilik Filo.

Saat kau melihat mereka berdua, mereka kelihayan seperti sahabat. Jadi kurasa
Mel nggak terlalu peduli bahwa Filo adalah seekor monster.

Saat kami berada diatas kereta, Mel mengeluarkan pembicaraan yang dalam
tentang Filo, yang mana dia kayaknya mengetahui cukup banyak. Tapi dia
mengatakan bahwa dia sedang dalam perjalanan panjang sebelumnya, dengan
begitu dia mungkin sudah sering menaiki kereta Filolial. Mungkin itu yang membuat
dia menyukai mereka.

"Tenanglah!"

"Baik!"

"Tuan Naofumi, kenapa nggak biarkan saja mereka bermain?


Bukankah itu bagus untuk Filo memiliki teman?"

"Kurasa begitu..."

Nyaris nggak bisa dipercaya seberapa keras dan riangnya Filo bersama seorang
teman.

"Mel, aku akan menunjukkan harta punyaku padamu!"

"Yay!"

Filo mengeluarkan sebuah tas yang selalu dia sembunyikan di kereta. Dia
mengeluarkannya dan menunjukkannya pada Mel.

Aku penasaran apa isinya? Rasanya aku ingin tau. Apa yang dianggap Filo sebagai
sebuah harta? Aku yakin itu cuma sampah, tapi kalau dia mengambil barang-
barangku, aku harus menetapkan peraturan.

"Master, kau mau lihat juga?"

25
http://Dragoisekai.blogspot.com/

"Tentu."
Filo melambaikan tangannya untuk memanggilku, dan aku melihat kedalam tas itu.

Tas itu dipenuhi dengan potongan pedang patah. Dan beberapa sampah yang
seperti permata yang berasal dari upaya gagalku dalam membuat aksesoris.
Beberapa manik-manik kaca.

"Ini begitu berkilauan dan indah, kan?"

"Ya, itu indah."

Mel kelihatan agak bingung. Gimanapun juga itu adalah sebuah kantong sampah.

Dia mungkin tertarik pada barang-barang yang berkilauan karena dia adalah seekor
burung. Kurasa aku pernah mendengarnya di suatu tempat bahwa burung-burung
suka mencuri barang-barang yang berkilauan. Apa Filo melakukan hal yang sama?

"Apa ini?"

Ada sesuatu yang lain yang bercampur dengan kumpulan sampah itu. Aku
mengambilnya.

Sebuah bola bulu berwarna coklat? Itu adalah sebuah bola yang lembut dan besar,
tapi saat aku menekannya, aku bisa merasakan sejumlah benda keras yang lebih
kecil bergerak didalamnya. Terlebih lagi, benda itu baunya mengerikan.

Aku betul-betul punya perasaan buruk tentang ini.


"Benda itu keluar dari mulutku!"

Benda ini keluar dari mulutnya. Berasal dari mulut Filo.

Kalau dia adalah seekor kucing, benda itu pasti adalah bola bulu. Kalau dia seorang
manusia, maka itu adalah muntahan. Tapi Filo adalah seekor burung, dan para
burung mengeluarkan... pelet?

Dengan kata lain, benda keras itu adalah potongan-potongan tulang monster yang
bercampur dengan bulu-bulu Filo sendiri dan berbagai material lain.
26
http://Dragoisekai.blogspot.com/

"Astaga!"

Apa yang dia pikirkan? Dan bisa-bisanya—aku menyentuhnya! Aku melempar bola
pelet itu jauh-jauh.

"Hei! Itu hartaku!"

"Itu bukan harta! Itu kotoran! Kalau kau memasukkan itu kedalam tas lagi, aku akan
membuang semua hartamu!"

"Tapi...."

Mel melihat percakapan kami dengan penampilan kaget di wajahnya.

Kami selesai berbicara, dan aku membuat makan malam.

Untuk makan malamnya kami memasak monster yang kami tenui di jalan. Aku
menusuknya dengan tongkat kayu dan membakarnya.

"Master, kau memang koki handal!"

"Itu benar. Kamu sangat handal dalam memasak, dan makanannya selalu lezat.
Mel, kau coba juga."

Raphtalia memberikan satu tusuk pada Mel, yang mana dia menerimanya dengan
senang.

"Maksudku, yang dia lakukan memanggangnya di api! Tapi rasanya begitu enak!"

Dia memakannya perlahan dan sambil merenung. Aku yakin dia akan memprotes
memakan makanan barbar semacam itu, taou sepertinya kekuatiranku sia-sia saja.

Apa itu karena semua yang telah dia jalani dalam perjalanannya?

Aku menilai Mel dari penampilannya. Dia mungkin cuma seorang gadis pemberani
yang blak-blakan.
27
http://Dragoisekai.blogspot.com/

Kami selesai makan, dan nggak ada yang perlu dikerjakan selain tidur. Tapi masih
terlalu cepat untuk tidur.

Jadi kami punya waktu luang.

Aku cukup terbiasa bermalam di alam liar, jadi aku mengeluarkan buku sihir dan
duduk untuk mempelajarinya.
Beberapa saat berlalu, dan Filo serta Mel mulai tenang. Mereka mungkin kecapekan
dan tertidur.

Raphtalia sudah tidur tadi, jadi dia masih segar. Dia masih harus beristirahat—aku
cuma nggak nyaman dengan pemikiran menyerahkan tugas jaga pada Mel dan Filo.

"Hm...."

Meskipun itu adalah sebuah buku untuk pemula, buku itu masihlah berisikan banyak
jenis sihir yang berbeda.

Buku itu berisikan sihir seperti "First Guard" dan "First Heal."

Aku masih belum bisa menggunakannya, tapi sihir-sihir itu kayaknya sangat kuat
untuk sihir tingkat pemula.

Aku sedang membaca tentang sihir-sihir untuk meningkatkan kekuatan serangan


dan kelincahan. Ada begitu banyak yang ingin kupelajari, tapi grammarnya
penjelasannya begitu sulit hingga mendekati mustahil.

Aku terkadang melempar kayu ke api, dan waktu perlahan-lahan berlalu.

"Mmmmm..."

Raphtalia perlahan-lahan berkedip-kedip, dan kelihatan ngantuk.

"Apa aku membangunkan kamu?"


"Enggak. Haruskah aku menggantikan kamu?"

28
http://Dragoisekai.blogspot.com/

"Kalau kamu mau."

"Baiklah."

Aku menemukan sebuah tempat bagus untuk menghentikan belajarku sab


kemudian menerima tawarannya.

"Um... Tuan Naofumi?"

"Ada apa?"

"Filo dan Mel...."

Dia mengarahkan jarinya yang gemetaran pada sosok Filo yang sekarang ini tenang
dalam wujud seekor burung raksasa. Filo tidur, sendirian. Dan pakaian yang Mel
kenakan berserakan di tanah disekitar dia.

"Um...."

Dimana Mel? Aku yakin sekali tadi melihat dia tidur di perut Filo sambil setengah
telanjang. Tapi saat aku melihatnya, dia nggak ada disana.

Bahkan sepatunya juga tergeletak di sana. Tapi dimana dia berada?

"Jangan-jangan...."
Aku tau Filo bisa jadi seekor babi, tapi....
(TL note: yang dimaksud disini sifatnya babi, rakus yang memakan apapun yang
ada didepan matanya)

"Tuan Naofumi. Ingatkah saat kami mengancam para bandit dengan mengatakan
pada mereka bahwa Filo memakan orang? Jangan-jangan dia...."

"Nggak mungkin! Dia nggak akan melakukannya!"

"Tapi yang kita bicarakan ini Filo."

"Tapi...."
29
http://Dragoisekai.blogspot.com/

Kurasa aku bisa mempercayainya. Apa dia pikir bahwa teman merupakan orang
yang bisa aku makan saat kau menyukainya?

"Raphtalia. Haruskah kita berpura-pura nggak melihat apa-apa dan


menyembunyikan barang bukti?"

"Ap..Apa yang kamu sarankan?"

"Kalau Filo memakan seseorang... dan itu adalah seorang putri bangsawan!
Menurutmu kita harus bertanggung jawab atas hal itu?"

Aku ingin menghindari tanggungjawab itu kalau aku bisa. Maksudku, aku paham
kalau itu salah. Tapi tetap saja!

Burung gendut sialan itu! Dia betul-betul tau caranya membuat kekacauan.
"Funya?"

Kepala Filo tiba-tiba terangkat saat dia bangun dan mengedipkan matanya.

"Apa yang terjadi? Master? Mbakyu?"

"Dimana Mel?"

"Mel? Dia tidur didalam buluku."

"Huh? Kok nggak kelihatan."

Aku barusaja memeriksanya beberapa saat yang lalu, aku yakin dia nggak ada
disana.

"Mel, bangun."

"Hmm???"

30
http://Dragoisekai.blogspot.com/

Bulu-bulu punggung Filo bergoyang-goyang dan berdiri sebelum Mel mengeluarkan


wajahnya dari bulu itu.

"Apa-apaan?!"

Gak mungkin. Nggak peduli gimana kau melihatnya, Filo nggak mungkin bisa
menyembunyikan seseorang didalam bulunya. Itu sama sekali nggak masuk akal.
Tapi Mel memang ada disana.

"Ada apa, Filo?"


"Master bertanya kamu dimana. Mangkanya aku membangunkan kamu."

"Aku cuma di punggungnya Filo. Disini hangat sekali!"

"Kenapa kau melepaskan pakaianmu?"

"Karena panas."

Mereka betul-betul membuatku bingung.

"Gimana bisa kau masuk segitu dalamnya?"

"Bulu Filo sangat lembut dan tebal! Coba masukkan tanganmu dan kau akan tau."

"Oke."

Saatnya telah tiba. Saatnya melihat seperti apa tubuh Filo yang sebenarnya.

Mel memanggilku, jadi aku mengulurkan tanganku.

"Whoa! Betul-betul dalam."

Aku menekan kedua tanganku sampai sepundak sebelum aku akhirnya merasakan
sesuatu yang seperti kulit. Didalam betulbetul hangat. Kalau sedalam itu, aku bisa
paham bagaimana Mel bisa tidur didalamnya tanpa seorangpun yang
menyadarinya. "Aku nggak ngerti kenapa ada segitu banyaknya ruang disana."

31
http://Dragoisekai.blogspot.com/

"Aku tau!"

"Ayo cabuti semua bulunya dan kita lihat seperti apa dibalik bulunya. Kita bisa
menjual bulunya juga, mungkin itu akan menghasilkan uang."

"Tidak."

"Tapi Holy Saint! Kau gak boleh mengancam Filo!"

"Bercanda."

Astaga, aku bisa membayangkan seberapa anehnya tubuhnya


Filo.

Chapter 2 - Hasil dari Perdagangan

Esok paginya, kami sudah siap dan menunggu gerbang Kastil Kota terbuka.

Aku segera mengetahui bahwa mencoba menarik sebuah kereta di jalanan kota
bukanlah tugas yang gampang. Kami harus mencari tempat untuk memarkirkan
keretanya.

Satu-satunya tempat yang bisa kupikirkan adalah toko senjata, jadi kami menuju
kesana. Pemilik toko senjata memang sangat langka. Dia adalah satu-satunya
orang yang percaya padaku, dan mencoba menolongku.
Bahkan setelah aku di tuduh atas tindak kejahatan yang mengerikan, dia menjual
senjata padaku dengan harga yang murah—aku tau bahwa aku bisa mempercayai
dia.

"Hei pak tua! Kau mau menjual beberapa senjata dan armor pada kami kan?"

Sudah cukup lama aku nggak bertemu dia. Dia bersandar di meja dan alisnya
mengerut.

"Astaga bocah, lain kali kasi salam dulu kek!"

32
http://Dragoisekai.blogspot.com/

"Apa gunanya bisnis kalau bukan serangkaian perkembangan yang gak terduga?"

"Kurasa kau benar. Gimana dengan anggaranmu?"

"Pertanyaan bagus."

Aku mengeluarkan keuntunganku selama tiga setengah minggu dan menaruhnya di


meja didepan dia.

Ada tiga kantong penuh dengan uang.

"Aku belum menghitungnya, tapi semua itu silver."

"Dasar bocah sialan! Hitung sana!"

"Lumayan, huh? Itu dari kehidupanku sebagai pedagang keliling." "Kayaknya


memang sudah jadi hobimu—mencoba membuatku kena serangan jantung."

"Kau saja yang apes."

"Baiklah kalo gitu. Haruskah kita hitung?"

"Tentu."

Pak tua dan aku mulai menghitung. Raphtalia juga ikut membantu.

"Putri, ada apa denganmu? Apa kau terluka? Cara gerakmu beda dengan kau yang
biasanya."

"Ya. Sangat disayangkan, aku kena kutukan cukup parah dalam pertempuran baru-
baru ini."

Tanpa ada maksud, aku berhenti menghitung dan menatap Raphtalia.

33
http://Dragoisekai.blogspot.com/

"Ah.... Sebuah kutukan? Itu bisa jadi masalah yang serius. Apa kau dalam tahap
pemulihan?"

"Ya. Setelah ini kami akan pergi ke gereja untuk mendapatkan air suci."

"Aku paham."
Apa kami membodohi dia? Enggak, dia nggak punya alasan untuk mencurigai aku.

Kayaknya uangnya cukup banyak, tapi saat aku mulai menghitungnya, aku
menyadari bahwa sebenarnya ada cukup banyak bronze yang tercampur
didalamnya. Menghitung nilai keseluruhannya, bronze itu nggak sebanyak yang
kuharapkan.

"Semua ini senilai hampir 50 gold! Kau betul-betul memahami apa yang kau lakukan
di luar sana, bocah."

"Nggak perlu mengatakannya dua kali."

Aku selalu membanggakan diriku dalam hal bisnisku.

Tetap saja, aku menghasilkan semua uang ini dari kemalangan orang lain. Hal itu
membuatku nggak dalam suasana hati yang betul-betul bagus.

"Kami punya barang-barang untuk dijual juga—beberapa equipment yang kami


rampas dari beberapa bandit yang kami temui."

Filo berjalan-jalan di toko itu melihat-lihat barang yang dijual. Aku memberi tanda
pada dia, dan dia segera keluar dari toko dan membawa masuk berbagai macam
item dari kereta yang ada diluar.

"Bolehkah aku mengantarkan Mel pulang?" tanya Filo.


"Tentu, tapi kembalilah kesini sebelum sore. Dan pastikan orangtuanya memberi
imbalan."

"Oke!"

34
http://Dragoisekai.blogspot.com/

"Holy Saint, terimakasih atas semua bantuanmu. Akan kupastikan bahwa kau akan
mendapatkan setara dengan bantuanmu. Sekali lagi terimakasih atas bantuanmu."

Filo selesai membawa masuk barang-barang kami, dan kemudian dia pergi untuk
mengantarkan Mel pulang.

Itu nggak masalah. Dia ikut kami agar kami bisa mengantarkan dia pulang, dan aku
nggak melihat adanya komplikasi yang lebih jauh. Kami cuma menghabiskan sehari
bersama, tapi tetap saja—aku merasa seperti aku mulai bisa memahami gadis
seperti apa Mel itu.

Dia sangat sopan, dan mendapatkan imbalan dari orangtuanya rasanya nggak ada
salahnya. Saat Filo keluar, aku memberitahu dia untuk lari kalau ada tanda-tanda
masalah akan muncul.

"Baiklah, jadi kau mau membeli barang-barang ini?"

Aku berbalik pada pemilik toko senjata dan kembali ke negosiasi kami.

Ada setumpuk equipment diantara kami. Kami merampasnya dari para bandit ganas
yang kami temui.
"Bocah, kau betul-betul mengerjakan segala macam hal untuk mendapatkan
keuntungan, kan?"

"Dengan itu, ditambah dengan semua uangnya, apa yang kami dapat dengan
anggaran kami itu?"

"Coba kuhitung dulu... kau membicarakan tentang senjata dan armor untuk dia dan
kemudian armor untukmu sendiri, kan?"

Dia menyilangkan tangannya dan mulai merenung.

"Jangan salah sangka dulu— aku senang kau berbisnis denganku. Tapi kau tau
bahwa kau bisa mencoba toko lain juga, lho?"

"Apa maksudnya itu?"

35
http://Dragoisekai.blogspot.com/

"Nggak ada sih. Para Pahlawan yang lain sudah nggak datang kesini lagi, jadi itu
membuatku berpikir bahwa pasti ada toko lain diluar sana— sebuah toko yang lebih
baik."

"Hmmm...."

Itu tidaklah mustahil. Para pahlawan yang lain mengetahui semua tentang dunia ini
dari game mereka. Jadi ada peluang yang besar bahwa mereka mengetahui toko
yang lain, toko dengan harga dan equipment yang bagus.

Tapi toko ini harusnya adalah toko terbaik di Kastil Kota. Jadi kalau ada tempat yang
lebih baik, pastinya itu berada di negara lain. Kan?
"Apa kau tau tempatnya?"

"Mungkin kalau kau pergi ke negara sebelah, mungkin ada toko yang memiliki
equipment yang lebih baik daripada punyaku."

"Kalau aku harus taruhan, aku akan segera mengambil kesempatanku denganmu."

"Nah kau mulai lagi, bocah! Aku nggak akan membiarkanmu!"

"Skenario terburuknya, aku cuma akan membuatmu membuatkan apapun yang


kubutuhkan. Itu seperti tangan terampil yang kau miliki itu."

"Mata yang jeli! Saat aku masih muda, aku adalah penilai dari seorang blacksmith
terkenal di timur."

"Itulah yang kubicarakan. Itu sebabnya aku suka berkerja denganmu—dengan skill
dan efesiensimu."

"Aku paham, bocah!"

Pak tua itu berdiri dan mulai berjalan di tokonya, mempertimbangkan semua produk
yang ada disana.

"Hmmm... Untuk cewekmu, kurasa sebuah pedang perak sihir akan cocok untuk
nona itu. Tentu saja aku akan menyertakan pelapisan Blood Clean juga."
36
http://Dragoisekai.blogspot.com/

Setelah berdiskusi, kami setuju dengan harga 10 gold.


Pelapisan Blood Clean yang dia maksudkan adalah sebuah cara untuk membuat
darah dan kotoran nggak akan menempel pada bilah pedangnya yang mana bisa
membuat pedangnya rusak.

Kalau kau nggak cepat-cepat membersihkan noda pada pedangmu, bilahnya akan
berkarat dan kehilangan ketajamannya. Pelapisan itu betul-betul penting kalau kau
berencana menggunakan pedangnya dalam waktu lama.

"Adapun untuk armornya, kurasa armor perak sihir yang dibuat dengan properti
pertahanan sihir. Ya, itu harusnya cocok."

"Pembuatan pertahanan sihir?"

"Pemakai armornya akan menyerap sihir dari musuh. Itu meningkatkan pertahanan
pemakainya dengan pesat."

"Kedengarannya bagus."

Kalau aku nggak bisa melindungi dia dengan benar, dan membuat kesalahan, armor
itu akan membantu dia kabur dari pertempuran tanpa terluka. Itu akan penting untuk
terus melangkah maju.

Pak tua itu masih memikirkan equipment yang bisa kami dapatkan dengan harga 10
gold. Itu sangat mahal untuk sebuah equipment.

"Hei, kami masih punya uang. Kalau kami keluar sana, apa yang bisa kami
dapatkan?"
"Bocah, kau harus memikirkan cewekmu. Butuh uang untuk menghilangkan
kutukannya, gimana kalau equipmentnya nggak laku? Kau akan kehilangan uang."

"Hmm..."

"Betul. Dan juga, itu adalah yang terbaik yang bisa kulakukan dengan material yang
kumiliki saat ini."

37
http://Dragoisekai.blogspot.com/

"Boleh juga."

Kalau itu adalah equipment terbaik yang bisa dia buat, maka kurasa itu cukup bagus
untukku.

"Kalau kau mau memasukkan sesuatu yang berbeda, aku akan menyesuaikannya.
Aku bisa melakukannya, tapi itu akan butuh sedikit waktu."

"Ya, kurasa kau butuh waktu untuk membuatnya."

"Betul. Aku punya banyak material sekarang, tapi masih belum cukup. Utamanya,
aku membutuhkan ore."

"Kurasa mungkin kita bisa menggunakan kulit dari bangkai naga."

"Kesampingkan itu sebentar. Bagaimana denganmu, bocah?"

"Denganku?"
"Kalau kita membicarakan tentang armormu, aku bisa membuat sebuah armor berat
dengan pengolahan Air Wake, dengan itu maka akan lebih ringan. Atau aku bisa
membuat sesuatu yang baru dari semua barang yang kau bawa."

"Mana yang lebih baik?"

"Kemungkinan hampir sama."

"Hei, aku ingat kau mengatakan bahwa kau bisa meningkatkan


Barbarian Armor kalau kau menambahkan beberapa tulang."

"Kau benar, aku baru mau menyarankan itu. Tulang Chimera dan naga merupakan
material yang sangat bagus. Lalu kita bisa melapisinya dengan kulit naga, dan
menanamkan inti naga pada bagian tengahnya. Itu akan sempurna!"

Inti naga yang dia maksud adalah inti yang seperti kristal yang telah membangkitkan
naga setelah mati. Itu seperti jantung bagi seekor naga undead. Sebagian besar
sudah dimakan Filo, tapi kami masih punya sedikit yang ku sisihkan.

38
http://Dragoisekai.blogspot.com/

Aku yakin bahwa item-item seperti itu, Item langka, akan menghasilkan equipment
yang hebat.

"Bagus. Kedengarannya bagus untukku, pak tua. Lakukan saja itu."

"Makasih! Aku akan menambahkan tulang-tulangnya secara gratis, yang mana


artinya kau cuma perlu membayar biaya material dan pengolahannya."
Dia mengambil 5 gold, tumpukan material, dan membawa semuanya ke belakang
meja konter.

"Woi bocah, Barbarian Armornya tinggalkan disini kalau kau mau pergi."

"Tentu."

Aku masuk ke ruang ganti dan melepaskan armor itu, lalu aku menaruhnya di meja.

"Baiklah, aku bisa menyelesaikan ini sekitar dua hari. Jadi kembalilah kalau sudah
selesai! Akan ku buatkan sesuatu yang bagus untukmu."

"Makasih. Oh ya, pak tua."

"Apa?"

"Ada bintang di samping levelku sekarang. Apa kau tau apa maksudnya?"

"Oh ya? Kurasa kalian sudah siap untuk berganti kelas."

"Kelas?"

"Apa, kau nggak tau itu? Naik peringkat. Kau akan meningkat ke kelas berikutnya.
Setelah kau berganti kelas, kau bisa mencapai level yang lebih tinggi lagi—
ditambah kau akan mendapatkan peningkatan kekuatan yang besar karena
mencapai kelas baru." Sebentar-sebentar. Jadi itu seperti sebuah game dimana kau
bisa mengubah job di level tertentu?

39
http://Dragoisekai.blogspot.com/

"Biasanya cuma Knight, Wizard, dan para petualang dengan ijin khusus dari Raja
yang diijinkan untuk menjalani proses pergantian kelas. Tapi kau adalah seorang
Pahlawan, kan bocah? Kau harusnya bisa berganti kelas."

Kalau dipikir-pikir lagi, itu akan menjelaskan kenapa para bandit jauh lebih lemah
daripada yang kuduga. Mereka nggak bisa menembus level 40! Jadi para petualang
dan penduduk yang gak dipercaya terus berada di bawah level tertentu—itulah cara
mereka untuk mempertahankan kedamaian. Mereka mengendalikan kekuatan
semua orang.

Itu mengingatkan aku—saat kami melawan para bandit, kupikir bodyguardnya


memiliki sesuatu yang serupa.

"Saat kau melakukan perubahan kelas, kau harus menentukan kearah apa yang kau
inginkan untuk perkembanganmu. Itu sangat membuatku kuatir saat giliranku tiba.
Setelah kau mendapatkan bintang itu, pilihanmu terbuka lebar. Itu adalah sebuah
peluang besar."

"Dimana aku bisa melakukannya? Dimana aku bisa berganti kelas?"

"Bukankah kau pernah kesana? Ruangan dimana terdapat jam pasir naga."

Jadi disana. Kalau dipikir-pikir, itu kayak seperti sangat penting dan dilindungi
dengan ketat.
Jam pasir naga itu adalah sebuah jam pasir raksasa yang menghitung kedatangan
dari gelombang kehancuran.

Dulu aku bertemu dengan para pahlawan yang lain disana.

Mungkinkah aku akan bertemu mereka disana karena mereka akan mengubah
kelas?

Lagian, berapa level mereka? Aku merasa diriku menjadi jengkel.

"Pokoknya, prioritas utamanya adalah menghilangkan kutukan Raphtalia. Filo juga


masih sibuk— jadi perubahan kelasnya diurus nanti saja kalau kami sudah
berkumpul lagi."

40
http://Dragoisekai.blogspot.com/

Kalau aku bisa, akan lebih baik untuk mengubah kelas secepat mungkin.

"Baiklah, pak tua, apa kau keberatan kalau kami berkumpul disini?"

"Kalau itu yang kau mau, aku sih nggak masalah."

Pria itu betul-betul memperlakukan aku dengan baik. Aku ingin memberikan semua
bisnis padanya.

Kami menyelesaikan urusan di toko itu, lalu aku dan Raphtalia pergi ke gereja.

*****
Ada sebuah gereja besar di pusat kota, menjulang lebih tinggi dari semuanya dan
segera terlihat.

Gereja itu besar. Ada sebuah simbol di pintunya, simbol itu kelihatan seperti sebuah
pedang, tombak, dan busur yang dipadukan.

Aku nggak suka simbol itu. Nggak ada perisai.

"Pa...Pahlawan Perisai?!"

Kami berjalan masuk kedalam bangunan itu, dan salah satu sister yang ada disana
mengarahkan tatapan dingin padaku.
Kesampingkan apa yang mereka pikirkan tentang aku, apa kayak gitu perilaku
mereka di gereja mereka? Atau apakah orang-orang yang dituduh pemerkosa
nggak diijinkan untuk masuk gereja?

"Jangan biarkan itu membuatku marah."

Seorang pria, dengan penampilan seperti pemimpin, menegur sister itu.

Sesuatu tentang itu membuatku nggak nyaman, tapi apapun itu, aku
mengabaikannya.

"Ayah!"

41
http://Dragoisekai.blogspot.com/

"Apa yang membawa anda ke tempat suci kami hari ini?"

"Temanku ini terkena kutukan yang kuat. Kami datang untuk mencari air suci yang
kuat jadi kami bisa menyembuhkan dia." Mereka nggak melakukan sesuatu yang
kasar padaku, jadi kurasa aku nggak perlu bertindak kasar.

"Kami akan meminta persembahan finansial."

Dindingnya ditempeli berbagai item dan harganya, tapi aku memutuskan untuk
bertanya.

"Berapa?"

"Air sucinya tidak terlalu mahal, tapi itu mengandung potensi yang berbeda-beda.
Dimulai dari 5 silver, 10 silver, 50 silver, dan sampai 1 gold."

Yah setidaknya mereka nggak melenceng dari apapun yang mereka bisa.

Apa mereka mencoba untuk memeras uang dari kami, aku sudah siap untuk
menunjukkan pada mereka yang kurasakan tentang itu.

"Yah, tentunya aku nggak mau berdebat tentang uang disini di rumah Tuhan. Kami
ingin air suci yang senilai 1 gold."

"Jangan, Tuan Naofumi. Aku nggak bisa menerima sebuah item semahal itu."

"Nggak apa-apa. Kita sudah membicarakannya. Kamu sangat penting buatku. Kalau
itu bisa menyelamatkan kamu, sekeping gold itu murah."
"Te...Terimakasih banyak! Kamu nggak akan menyesalinya!"

Aku mengeluarkan sekeping gold dan menyerahkan pada priest itu.

"Terimakasih."

Dia menunjuk seorang sister, yang mana segera datang membawa sebuah botol
ditangannya.

42
http://Dragoisekai.blogspot.com/

Aku ingat skill penilaianku dan menggunakannya pada air suci tersebut.

Air suci level rendah


Kualitas: buruk

Aku melotot pada priest itu. Dia terkesiap, lalu mengambil botol itu dariku. Wajahnya
pucat.

"Kenapa kau membawa air suci murah ini?"

"Tapi saya..."

"Tuhan maha pengampun. Jika kau melakuan ini untuk memuaskan rasa
keadilanmu, maka kau harus segera bertobat."

"S...Saya minta maaf!"


"Saya minta maaf. Seorang anggota gereja kami telah bersikap kasar pada anda."

"Kalau aku mendapatkan sesuai dengan yang kubayar, aku nggak akan mengeluh."

"Terimakasih atas pengertian anda."

Priest itu pergi untuk mengembalikan air itu sendiri, lalu dia kembali sambil
membawa sebuah botol. Aku menggunakan skill penilai lagi pada air itu.

Air suci penghilang kutukan


Kualitas: sangat baik

"Kelihatannya bagus untukku."

Aku menerima botol air suci itu dari dia.

"Berterimakasihlah pada Tuhan atas bimbingan-Nya. Semua ini diberikan melalui


belas kasih Tuhan."
43
http://Dragoisekai.blogspot.com/

Religius memang memiliki suasana keberanan. Dia berbicara seolah berasumsi


bahwa aku ini iblis, dan bahwa aku harus berterimakasih atas pengampunan-Nya.

Aku dan Raphtalia meninggalkan gereja. Aku merenungkan atas perilaku mereka
saat kami meninggalkan bangunan itu.

Charter 3 - Semua Orang Menyukai BidadariMalaikat

"OOOH! Pahlawan Perisai!"

Kami sudah meninggalkan gereja saat aku mendengar teriakan yang gak bisa
kuabaikan.

Aku berbalik dan melihat seorang anak laki-laki berusia 14 atau 15 tahun,
berpakaian seperti seorang prajurit, berlari kearah kami. Dia terengah-engah.

Kami berada di Kastil Kota, jadi saat aku melihat prajurit berlari kearahku, aku siap-
siap akan berita buruk.

Aku nggak berpikir. Aku berbalik dan mulai berlari. Raphtalia berada tepat
dibelakangku. Ada sangat banyak cara untuk ini menjadi buruk.

Raja yang memfitnahku, orang yang secara sembunyi-sembunyi dipanggil


"Sampah", adalah orang yang licik. Siapa yang tau fitnah apa lagi yang akan
diarahkan padaku kali ini?

"Tunggu!"

Ya benar. Siapa jug yang mau nunggu? Aku tau bahwa nggak ada hal yang bagus
yang menantikan aku. Cuma orang bodoh yang mau menunggu seorang prajurit
yang berteriak pada mereka untuk menunggu.

Jadi aku berlari. Tapi kemudian aku sadar Filo nggak bersama kami. Aku nggak
boleh membiarkan kami tertangkap, tapi aku juga nggak bisa kabur dari kota
menggunakan kereta kami kalau nggak ada Filo bersama kami.
"Tunggu!"

44
http://Dragoisekai.blogspot.com/

"Dasar bocah sialan! Raphtalia, kamu carilah Filo dan bawa dia kesini. Kita harus
menyelesaikan belanja kita dan keluar dari kota."

"Roger!"

Aku dan Raphtalia berpencar dan kabur dari prajurit itu.

Prajurit itu mengikuti aku.

"Sialan, aku nggak boleh kalah dari dia."

Prajurit itu sangat gigih. Aku berlari ke gang kecil dan masuk kedalam kerumunan
orang di jalan utama dimana aku akhirnya bisa lolos dari dia didalam kerumunan itu.
Sekarang aku cuma perlu keluar dari kota sebelum dia menangkapku.

Tapi gimana caranya aku bertemu dengan Raphtalia dan Filo? Kalau aku kembali ke
toko senjata, aku bisa bertemu mereka disana.

Atau begitulah yang kupikirkan, lalu....

"AHHHHHH!"

Apa-apaan...?

Aku berbalik dan melihat sebuah kerumunan yang dipimpin oleh Motoyasu. Dia
menunjuk kearahku dan berlari. Kerumunan orang terpisah karena dia.

Sialan! Kalau mereka melihatku sekarang, apa aku bisa kabur?

"Naofumi! Ketemu kau!"

Itu adalah Motoyasu Kitamura. Dia adalah sang Pahlawan Tombak, dipanggil ke
dunia ini sama sepertiku, tapi dari Jepang yang berbeda. Dia adalah favoritnya
Lonte itu, sang putri yang memfitnah aku, dan Motoyasu betul-betul menikmati
berasa disini, melakukan apapun yang dia mau.

45
http://Dragoisekai.blogspot.com/

Dia mungkin pahlawan yang paling menarik diantara kami. Dia berhati ringan,
selalu menggoda cewek-cewek. Kepalanya kosong seperti yang kami duga.

Dia betul-betul membuat kehidupanku disini menjadi sebuah mimpi buruk.

"Kau! Apa yang lu perbuat?!"

"Apa-apaan itu? Jangan seenaknya menuduhkan sesuatu padaku!"

"Pura-pura nggak tau apa-apa? Untungnya! Kami sudah tau!


Kami sudah tau kalau lu pemilik burung gendut itu."

Burung gendut... Filo?

"Serahkan burung itu pada kami—kami akan membunuhnya!" "Ha! Apaan sih yang
lu bicarain? Itu semua salah lu. Lu harusnya lebih hati-hati sebelum lu mendekati
doi!"

Beberapa saat yang lalu, Filo pernah menendang Motoyasu keras-keras


diselangkangannya—membuat dia terlempar. Senang rasanya melihat dia terlempar
ke udara.

"Masih pura-pura bego? Burung gendut punya lu itu mengejar gue saat dia melihat
gue!"

Hm? Apa yang dia bicarakan? Apa dia ngelantur?

"Apa yang lu bicarakan?"

"Kayak yang gue bilang, burung gendut geblek punya lu itu mencoba ngejar gue!"

Aku menatap Motoyasu. Armor miliknya bagus dan berkilauan seperti biasanya, tapi
selangkangannya ditutupi dengan sebuah pelindung.

Ini menggelikan! Ha! Dia ini orang yang gampang trauma! Ha!

46
http://Dragoisekai.blogspot.com/

Astaga, ini menjadi semakin dan semakin lebih baik. Aku harus memberi Filo hadiah
nanti.

Dia tau apa yang betul-betul kuinginkan dan memberiku hadiah ini.

"Apa yang lu ketawain?!"


"Ahahahahaha!"

"Bangsat....."

Beneran deh, apaan sih yang buat dia segitu marahnya? Inikan bagus.

Motoyasu sepertinya menyadari bahwa taktik percakapannya saat ini nggak


berhasil. Dia mengubah subjeknya.

"Dan juga, lepasin cewek itu! Dasar maniak budak!"

"Lagi! Lu betul-betul kagak tau nyerah ya?"

Ada suatu waktu dimasa lalu, bahwa Motoyasu berusaha "menyelamatkan"


Raphtalia dariku. Karena dia cantik yang menjadi faktor motivasinya. Dia
menantangku duel, aku nggak punya harapan menang, dan dia benar. Aku kalah—
tapi cuma karena si Lonte berbuat curang dan menyerangku dari belakang.

Dan sekarang dia berulah lagi! Dia sama sekali nggak berubah.

"Raphtalia sudah menolakmu."

Setelah Raphtalia mengetahui apa yang terjadi, dia menolak Motoyasu dan
begitulah akhirnya.

"Gue nggak bicarain soal Raphtalia."

Tangannya mengepal.
"Gue udah tau semuanya! Lu dapat seorang budak baru kan?
Gue lihat dia meninggalkan toko senjata!"

47
http://Dragoisekai.blogspot.com/

Apa yang dia bicarakan? Aku nggak paham.

Orang yang bepergian bersamaku cuma Raphtalia dan Filo.

Motoyasu marah tentang Filo sepanjang waktu ini—tapi sekarang Motoyasu


menyebutkan dia seorang budak dan menuntut untuk melepaskan dia?

"Siapa yang lu bicarain? Mel? Dia bukan seorang budak."

"Gue gak tau namanya! Cewek berambut pirang!"

Rambut pirang?

"Kalo rambutnya biru, itu Mel. Kalo pirang, itu Filo."

"Tepat! Cewek yang punya sayap kecil di punggungnya! Lu tau siapa yang gue
bicarakan! Lu panggil dia Filo?"

Dia berteriak-teriak barusan, tiba-tiba jadi bersemangat membara.

Dia barusan mengatakan dia ingin membunuh Filo, tapi sekarang dia ingin
membebaskan Filo? Orang ini sudah gak waras!

"Lu... Asalkan dia seorang cewek, lu menginginkan dia—kan?" "Nggak!"

Dia berteriak lagi.

"Gue belum pernah liat seorang cewek ideal seperti itu... Gue...."

"Apa?"

"Siapa yang bakal menyangka kalo betul-betul ada seorang cewek diluar sana yang
sama seperti Fleon dari negeri sihir!"

48
http://Dragoisekai.blogspot.com/

Siapa lagi yang dia bicarakan sekarang? Pasti sebuah karakter dari game yang dia
mainkan.

Itu juga mengingatkan aku pada sesuatu sih. Kurasa Filo mirip dengan karakter dari
game-game yang aku tau juga. Karakter cewek angelic yang polos—tipe archetype
klasik.

"Apa boleh buat. Gue betul-betul suka bidadari...."

"Tutup mulut lu! Gue gak mau dengar tentang kesukaan seksual lu!"

"Dunia ini adalah yang terbaik! Hatiku berdebar-debar saat melihat dia!"

Motoyasu sangat bersemangat. Dari penampilan di wajahnya, kau nggak akan


pernah menyangka dia adalah orang yang sama dengan orang yang berteriak-teriak
tentang seekor burung raksasa barusan. Matanya sekarang berkilauan—dia telah
terpesona.
Para anggota lainnya dari partynya kelihatan jengkel. Pasti karena itu mereka berdiri
diam saja.

"Gue tau kalo lu yang memiliki cewek itu! Lepasin dia!"

"Astaga, lu betul-betul njengkelin!"

Oke, oke, jadi dia mengatakan bahwa aku harus menyerahkan Filo, cuma karena
dia adalah tipenya?

Kuharap dia menyimpan lelucon ini untuk dia sendiri.

"Lu pikir gue akan nurut sama permintaan itu?"

"Kalo lu gak mau, kita akan bertarung sampai lu setuju!"

Dia menyiapkan tombaknya dan mengarahkan padaku.

"Apa, lu mau berkelahi disini?! Hentikan! Pikirin tentang sekeliling lu!"

49
http://Dragoisekai.blogspot.com/

"Chaos Spear!"

Sebelum aku bisa menyelesaikan kata-kataku, Motoyasu sudah mengeluarkan


sebuah skill dan mengirim serangan terbang kearahku. Aku mengangkat perisaiku
untuk menghentikan serangannya, tapi ujung dari tombak terpantul dariku terbang
ke jalan sebelum menancap di depan toko dan membuat dindingnya hancur.
Ada kerumunan orang dijalan, dan sekarang mereka berteriak ribut karena ledakan
ganas dari serangan Motoyasu.

"Woi!"

"Air Strike Javelin!"

Dia mengarahkan tombaknya lagi dan mengeluarkan serangan kearahku.

Sialan! Aku menghindarinya, tapi itu bisa mengenai kerumunan orang itu. Aku
mungkin nggak tau banyak soal negeri ini dan warganya, tapi aku tau perbedaan
antara tempat yang bagus untuk bertarung dan tempat yang buruk untuk bertarung.
Mungkinkah Motoyasu cuma memikirkan diri sendiri saja?

"Lepasin dia!"

"Jangan harap!"

Dia mau aku melepaskan burung rakus itu? Apa dia sinting?!

Aku hampir mempertimbangkan, biar dia paham seberapa buruknya pemikiran


untuk melepaskan burung gila itu.

"Jadi lu gak mau dengar?"

Warga kota yang ada di sekitar mulai panik.

"Ayolah! Kendalikan dirimu!"


"Aku nggak peduli apakah kalian ini para Pahlawan, jangan bertarung disini!"

Teriakan-teriakan protes dari warga semakin dan semakin banyak.


50
http://Dragoisekai.blogspot.com/

Ini buruk. Nggak peduli seberapa banyak damage yang disebabkan oleh Motoyasu,
aku pasti yang akan disalahkan.

"Motoyasu! Tenanglah!"

Sekaranglah saatnya. Haruskah aku mengganti perisaiku menjadi Shield of Rage,


seperti yang kulakukan pada Zombie Dragon, dan menyerang balik dia?

Tidak. Itu akan membakar segala sesuatu di sekitar kami. Dan karena itulah
Raphtalia terluka. Aku nggak boleh menggunakannya saat ada orang di sekitar.
Meski begitu, aku juga nggak bisa kabur begitu saja.

"Hei! Kalian berhenti juga!"

Aku berteriak pada anak buahnya Motoyasu, si Lonte dan temantemannya.

Mereka harus tau bahwa mereka membuat seorang pahlawan muak.

Mereka cuma menatapku dan tertawa.

Aku punya perasaan tentang ini. Lonte itu nggak pernah melewatkan peluang untuk
membuatku jengkel. Dia akan melakukan apapun.

"Semuanya tolong tenang! Ini adalah sebuah duel antara Pahlawan Tombak dan
Pahlawan Perisai. Ini adalah sebuah duel sah, diakui oleh Raja, yang mana aku
yang mewakili disini!"

Lonte itu berpura-pura dengan menggunakan nama Myne, tapi meskipun dia
berpura-pura menjadi orang lain, dia tetap merasa berhak memberi perintah sebagai
raja. Dia menunjukkan sebuah sertifikat yang seharusnya memberi dia hak untuk
berbicara atas nama keluarga kerajaan.

"Yang betul saja!"

Orang pertama yang menyatakan ketidakpuasan mereka adalah pemilik toko yang
ada dibelakangku. Nggak lama kemudian orang-orang yang ada di jalan ikut
berteriak protes. Aku nggak merasa itu mengejutkan. Siapapun menyaksikan kalau
51
http://Dragoisekai.blogspot.com/

Motoyasu lah yang memulai pertarungan secara sepihak—dan sekarang Lonte itu
menyebutnya sebuah "duel". Yang benar saja!

"Kalian berani menentang perintah Raja? Dasar bajingan!"

Bajingan? Lihatlah siapa yang bicara—Putri Lonte!

Menatap pada kerumunan yang berkumpul dan itu jelas bahwa pendukung berbaur
dengan pejalan kaki yang ingin duel itu dihentikan. Kebingunan meningkat, dan
seluruh tempat ini terlihat siap untuk jatuh kedalam kekacauan.

"Sial...."
Ini nggak kelihatan bagus.

Bagian terburuknya adalah bahwa aku barusaja lolos dari pengejarku. Mereka
mungkin masih disekitar sini, dan kalau sebuah duel besar dimulai, mereka pasti
akan menemukan aku.

"Second Javelin!"

Motoyasu membuat dua tombak bersinar dan mengarahkannya padaku.

Aku menghentikan satu dengan perisaiku, melindungi sebuah toko yanh ada
dibelakangku—tapi tombak kedua mengikis lenganku dan membuatku tergores.

"First Heal!"

Aku bisa menyembuhkan diriku sendiri dengan sihir—tapi aku nggak punya harapan
menang dalam duel cuma dengan bertahan.

Apa yang harus kulakukan? Tanpa Raphtalia atau Filo aku nggak punya peluang
menang.

Dan Motoyasu tau kalau aku nghak bisa menyerang. Dia melakukan ini secara
sengaja untuk mempermalukan aku.

Apa dia memulai duel yang dia sudah tau dia akan menang?
52
http://Dragoisekai.blogspot.com/

Bangsat.
Kalau itu akan jadi sebuah pertarungan yang gak adil sejak awal, aku nggak punya
pilihan lain selain lari.

Nggak seperti yang sebelumnya, mereka nggak punya Raphtalia sebagai sandera,
jadi aku nggak perlu memaksakan diri untuk melawan dia. Atau begitulah yang
kupikirkan....

"Tolong hentikan itu! Pahlawan Tombak!"

Para prajurit yang mengejarku muncul dari kerumunan dan memposisikan diri
mereka diantara Motoyasu dan aku.

"Area ini penuh dengan warga kami. Kami tidak bisa membiarkanmu berduel disini."

"Ya kami bisa."

Si Lonte itu segera menampar para prajurit itu. Dia menunjukkan sertifikatnya dan
melanjutkan:

"Bantuanmu nggak diperlukan disini. Ini adalah duel diantara para Pahlawan, dan
campur tangan dari prajurit biasa tidak akan bisa ditoleransi."

Lonte itu... dia memang sudah busuk dari dalam.

"Uh...."

Mata prajurit itu dipenuhi kebingungan. Meskipun dia menyembunyikannya, dia


adalah sang putri. Tentunya mereka nggak peduli tentang melindungi aku?
"Meski begitu, negeri dan rakyatnya.... aku adalah seorang prajurit untuk melindungi
mereka. Jika urusan pribadi dari seseorang— meskipun mereka adalah para
Pahlawan— mengancam rakyat negeri kami, aku harus menghentikannya!"

Apa itu? Itu terasa seperti udara dingin berhembus—segalanya mungkin akan
berbeda kali ini.

53
http://Dragoisekai.blogspot.com/

"Dan karena sang Pahlawan Perisai tidak bisa bertarung, aku akan menggantikan
dia—aku akan menjadi pedangnya!"

"Ap...?"

"Huh?"

Aku dan Motoyasu sama-sama nggak bisa berkata apa-apa.

Seorang prajurit biasa ingin menggantikan aku sebagai pedangku? Dia akan
menanantang Motoyasu?

"Aku juga...."

Seorang anak yang tampak seperti seorang wizard mundur dari kerumunan,
berjalan ke belakangku, dan mengangkat tongkatnya.

Dia sepertinya prajurit juga.

"Orang-orang tolol yang gak sadar diri. Kalian mau menantangku? Apa kalian
paham posisiku?"
Apa yang betul-betul ingin dikatakan Lonte itu adalah bahwa meskipun mereka
selamat dalam duel, dia akan memastikan mereka akan dihabisi nanti.

"Posisimu tidaklah penting. Kami hanya melaksanakan tugas kami."

Wajah Lonte itu menjadi merah karena jawaban itu.

"Kurang ajar! Kau pikir kau bisa mengabaikan kehendak dari Raja?!"

"Aku tidak akan mengijinkan masalah pribadi dari para Pahlawan diselesaikan
disini."

Sebuah suara lembut berasal dari kerumunan, diikuti oleh pemiliknya.

Semua orang bereaksi seolah seseorang dengan otoritas yang tinggi akhirnya tiba.

54
http://Dragoisekai.blogspot.com/

Aku belum pernah melihat orang-orang bertindak seperti itu sejak aku datang ke
dunia ini, jadi aku juga sangat terkejut.

Semua figur pemegang otoritas yang kutemui sejak aku datang kesini adalah para
bajingan—bukannya menghentikan duel, mereka lebih seperti mendukungnya dan
menikmatinya, seperti Myne, yang merupakan putri raja.

Siapa yang berbicara menentang dia? Aku berbalik untuk melihatnya. Sepertinya
cuma anak biasa. Tunggu.... itu Mel!
Dia diapit oleh Filo dan Raphtalia di kedua sisinya, yang mana mereka berdua
kelihatan gelisah. Mereka berjalan kearahku.

"Apa yang kau lakukan disini?!"

"Lama tak jumpa, Kakak."

KAKAK?!

Mel meraih sakunya dan mengeluarkan sebuah sertifikat.

"Itu...."

55
http://Dragoisekai.blogspot.com/

Semua orang terdiam saat mereka melihat kertas itu, dan mereka menundukkan
kepala mereka.

Apa itu? Siapa yang punya otoritas yang lebih tinggi daripada Lonte itu?

"Pahlawan Tombak, cobalah pahami. Aku akan menghargainya kalau kau bisa
meredam kesalahpahamanmu."

"Tapi! Tapi!"
"Lihatlah disekitarmu! Kau ingin bertarung di sebuah alun-alun kota yang dipenuhi
orang? Apa itu tindakan dari seorang Pahlawan?"

"Ugh...."

Motoyasu menghela nafas dan perlahan menjadi tenang. Dia sepertinya memahami
situasinya.

"Tuan Naofumi!"

Raphtalia berjalan ke sampingku.


56
http://Dragoisekai.blogspot.com/

"Apa kamu baik-baik saja?"

"Ya. Tapi, ada apa dengan Mel? Dia adiknya itu?"

"Holy Saint... Tapi itu bukan dirimu yang sebenarnya kan? Ijinkan aku
memperkenalkan diriku sekali lagi. Namaku Melty. Terimakasih sudah membawaku
kembali ke Kastil Kota. Itu adalah perjalanan yang sangat menyenangkan."

Mel melakukan curtsy[1].

"Pahlawan Perisai, apa yang terjadi disini?"

"Aku nggak tau. Motoyasu sekali lagi menantangku duel—dia ingin mencuri anggota
party ku."

"LAGI?"
Raphtalia mengernyitkan alisnya dan mengarahkan tatapan jengkel pada Motoyasu.

Motoyasu mengabaikan dia dan menatap Filo.

"Siapa namamu, Nona?"

"Um... Filo!"

"Jangan katakan kebenarannya pada dia!

Aku harus bertindak untuk menyelamatkan Filo.

"Orang ini membuatmu menarik kereta yang berat, kan? Biarkan aku
menyelamatkanmu."

"Yah itu benar. Dia menarik kereta berat untukku—setiap hari lagi."

57
http://Dragoisekai.blogspot.com/

Aku nggak bisa bohong tentang itu. Maksudku, memang jenis monster seperti itulah
dia. Kalau aku nggak membiarkan dia menarik kereta, dia akan marah. Dia
menangis seperti bayi.

"Bangsat! Lu memperlakukan cewek malang ini seperti dia adalah salah satu dari
burung gendut punyamu?"

Si bego ini memang bermulut besar. Apa yang kulakukan pada Filo adalah
urusanku.

"Lepasin Filo!"
"Tutup mulutmu!"

Kenapa dia berpikir semua orang di kota mencoba menenangkan dia? Tapi dia
marah lagi, dia mengarahkan tombaknya padaku.

"Aku yakin aku barusaja mengatakan bahwa kau tidak boleh duel disini."

Sekali lagi Mel harus memerintahkan dia untuk berhenti, tapi Motoyasu sepenuhnya
mengabaikan dia. Apa dia akan mengabaikan Mel? Dia adalah tipe orang yang
kehilangan akal sehatnya ketika ada wanita disekitar.

"Nona! Kau harus lari! Kuberitahu kau, orang ini sangat berbahaya!"

Motoyasu berpaling pada Filo dan berusaha keras untuk terlihat seperti orang baik.

Apa dia nggak tau bahwa dia bertarung dengan keras untuk menyelamatkan
"burung gendut" yang mana beberapa saat yang lalu dia teriak-teriak ingin
membunuhnya?

Atau... Kurasa Filo yang dalam wujud manusia saat ini, dia kelihatan seperti cewek
cantik idamanmu. Sungguh kesalahan fatal yang sudah diperbuat Motoyasu.

"Huh? Kenapa? Master nggak berbahaya tuh!"

"MASTER? Bangsat! Air Strike Javelin!"

58
http://Dragoisekai.blogspot.com/

Motoyasu mengabaikan perintah Mel dan mengeluarkan sebuah skill. Aku segera
memblokirnya.

"Apa yang kau lakukan Master?!"

"Nggak apa-apa, Filo! Aku akan melindungimu!"

Kenapa Motoyasu nggak mendengarkan? Kami dilarang bertarung disini!

"Kurasa tidak bisa diapa-apakan lagi..."

Mel memejamkan matanya dan mengangkat tangannya.

"Filo, aku punya permintaan padamu. Tolong hentikan Pahlawan


Tombak."

"Oke! Aku akan melindungi Master!"

Filo berdiri didepan Motoyasu.

"Filo, menyingkirlah. Aku nggak bisa menghajar dia kalau kau disana."

Tapi Filo nggak bergerak. Dia tetap diam di tempatnya dan merentangkan
tangannya.

"Filo, dia menyebutmu seekor burung gendut."


"Naofumi! Dasar bangsat! Gimana bisa lu mengatakan itu pada seorang cewek?"

"Bukan gue, lu sendiri yang bilang. Lu mengatakannya lima menit yang lalu. Lu
bilang lu mau membunuh dia."

"Ya, dan terakhir kali aku ketemu kau, kau menertawai aku. Aku benci kau, Pria
Tombak!"

"Tertawa? Kapan aku menertawakan kamu?"

59
http://Dragoisekai.blogspot.com/

Dengan kepulan asap, Filo kembali ke wujud burungnya. Ya, wujud Filolial Queen.

"Huh? Apa?"

Motoyasu kelihatan terkejut pada perubahan wujud Filo. Dia sedikit membungkuk
seolah untuk melindungi selangkangannya.

Filo memperhatikan dia, memperhatikan penampilan kebingungan menyebar pada


wajahnya, lalu mengangkat kakinya yang kuat dan mengirim tendangan kilat pada
selangkangan Motoyasu.

"Aaaaaaaaahhh!"

Aku melihat itu terjadi. Wajahnya membeku karena syok, dan tubuhnya berputar-
putar, terlempar sepuluh meter ke udara.

Pelindung yang dia pakai hancur berkeping-keping dan berhamburan.


"Ugh!"

"Filo menang!"

Filo mengangkat salah satu sayapnya ke udara dan memasang pose kemenangan.

Apa itu cukup untuk membuat Motoyasu tenang? Yah, dia mungkin baik-baik saja.
Dia memakai pelindung.

Raphtalia pucat dan bergumam sendiri, tapi aku yakin dia nggak apa-apa.

Karena suatu alasan, party Motoyasu nggak lari untuk menolong dia. Kurasa nggak
banyak juga yang bisa dilakukan.

Kerumunan orang-orang bertepuk tangan. Segera kelihatan siapa yang mereka


harapkan untuk menang.

Suasana hatiku yang buruk sudah terasa lebih baik.

"Bawa Pahlawan Tombak untuk mendapatkan perawatan medis."


60
http://Dragoisekai.blogspot.com/

Para prajurit yang tadi menantang dia, sekarang mendekati dia dan membawa dia
pergi.

"Baiklah, kak? Aku harus mengatakan bahwa sepertinya kau berperilaku sangat
buruk disini. Boleh aku tanya apa masalahnya? Aku mungkin harus melapor pada
Ibunda mengenai masalah ini."
"Aku... Aku hanya melakukan apa yang harus kulakukan untuk mendukung para
Pahlawan, seperti yang diperintahkan."

"Jelas-jelas tidak terlihat seperti itu."

"Kau tidak bisa menilainya dengan kejadian sepele ini, Melty."

"Begitukah? Perilaku liarmu sangat mencolok dalam laporan."

"Kau tidak membelaku? Yang lebih tua darimu? Kakakmu?"

"Aku bisa menanyakan hal yang sama denganku, kak."

"Pfft..."

Lonte itu mengarahkan tatapan penuh kebencian pada kami.

Seperti apa hubungan mereka? Dari yang kulihat, tentunya terlihat seperti Melty
memegang otoritas yang lebih tinggi daripada Lonte itu.

Lonte itu menyadari bahwa Motoyasu dan para anggota partynya telah pergi, dan
dia segera mengikuti mereka— sebuah alasan yang bagus untuk melarikan diri.

"Master! Baguskah yang kulakukan tadi?"

Filo berjalan kearahku, mengharapkan pujian.


Nggak bisa disangkal lagi. Aku mengulurkan tanganku dan membelai kepalanya.

"Yah. Itu tadi adalah tendangan hebat yang kedua yang kau berikan pada
Motoyasu. Kerja bagus. Itu adalah salah satu momen terbaik dalam hidupku."
61
http://Dragoisekai.blogspot.com/

"Ya! Aku akan menendang dia setiap kali aku melihat dia!"

"Ya lakukan saja! Kau memang hebat!"

Eh, heh, heh.....

"Kenapa kamu memberi dia selamat?!"

Raphtalia marah.

Tapi aku nggak bisa menyangkalnya—Filo betul-betul sudah melakukan tindakan


yang bagus.

"Astaga... Para Pahlawan ini...."

Melty menepuk keningnya dan mendesah.

"Kuharap mereka berhenti menyebabkan keributan— setidaknya disini di tengah


Kastil Kota."

"Oh, k...kurasa aku harus berterimakasih padamu...."


"Tentu, tapi tidak disini. Ayo cari tempat yang lebih tenang untuk mengobrol."

Aku mencari tempat yang bagus, dan, aku cukup yakin kerumunan orang itu
memperhatikan kami dengan cermat.

Itu masuk akal. Kamu nggak seharusnya berbicara di tempat dimana semua orang
atau orang lain mendengar kami.

"Baik."

"Pahlawan Perisai..."

Prajurit yang tadi berdiri melindungi aku, sekarang mengarahkan tatapan memohon
padaku.

62
http://Dragoisekai.blogspot.com/

"Ya... Kalian ikut juga, kan? Aku tau kalian mau apa..."

"Kami tidak pernah mencoba menangkap anda, Pahlawan


Perisai. Saya harap anda mempercayai saya."

Mempertimbangkan cara mereka mengejarku, dan kepatuhan mereka pada


perintah, aku nggak betul-betul yakin apakah aku bisa mempercayai mereka. Tapi
kurasa nggak ada salahnya mendengarkan mereka...

Catatan Penerjemah

1. Jump up↑ aku nggak tau apa sebutannya tepatnya ini, curtsy itu gerakan yang
menyertai perkenalan diri secara formal, kalau wanita gerakannya sedikit
membungkuk dan sedikit mengangkat roknya. Pokoknya begitulah.

Chapter 4 - Relawan

"Yah, toko senjata ini adalah salah satu dari tempat favoritku di kota—semua
bisnisku kulakukan dengan dia. Kau ingat, kan?"

"Ya."

"Hei bocah, bisakah kau menjelaskan apa yang terjadi?"

"Banyak hal yang terjadi, dan aku ingin meminjam tokomu untuk melakukan
pertemuan."

"Aku nggak betul-betul peduli dengan apa yang terjadi. Tapi ini tempatku, bukan
tempat punyamu. Carilah tempat lain untuk pertemuanmu."

Toko senjata adalah satu-satunya tempat yang bisa kupikirkan untuk melakukan
pembicaraan tanpa adanya gangguan, jadi setelah semua drama yang terjadi di
kota, aku langsung membawa mereka kesini.

63
http://Dragoisekai.blogspot.com/

"Apa ada tempat lain yang cocok. Misalnya? Tenda pelatih monster?"

"Ayolah bocah. Pelatih monster agaknya..."

Pak tua itu tau. Dia tau apa itu sebenarnya yang ada didalam tenda itu.
"Kalau kau mau membawa sekelompok anak-anak ke sebuah tempat seperti itu,
maka kurasa aku nggak punya pilihan selain mengijinkan kau berbicara disini."

"Kita sudah dapat ijin dari pemilik. Nah sekarang, siapa kau?
Namamu Melty kan?"

"Ya, aku adalah pewaris sah dari tahta Melromarc, putri kedua keluarga kerajaan,
Melty Melromarc."

"Huh?"

Sebentar, Lonte itu adalah anak tertua, kan? Jadi kenapa putri kedua yang jadi
pewaris tahta?

"Kakakku memiliki masalah... kepribadian yang buruk... selama bertahun-tahun.


Setelah menyebabkan masalah demi masalah, diputuskan bahwa aku yang akan
mewarisi kerajaan."

Normalnya itu akan terdengar gila, tapi kalau kau mempertimbangkan tentang
seberapa buruknya Lonte itu, semuanya mulai masuk akal. Meski begitu, ada
sesuatu yang janggal.

Mungkinkah Melty betul-betul memiliki darah yang sama dengan Lonte gila itu?
Gimana bisa raja Sampah itu punya seorang putri kayak dia? Itu susah untuk
dipercaya.

"Filo."

"Apa?"
"Kau gak boleh bergaul dengan cewek ini lagi."

64
http://Dragoisekai.blogspot.com/

"Tuan Naofumi. Kenapa kamu bertindak seperti ayahnya, terlebih lagi mengatakan
hal buruk seperti itu?!"

Ayolah, dia adalah adiknya Lonte itu! Kalau dia berhasil menjadi pewaris
mengabaikan kakaknya, dia pasti handal dalam memanipulasi orang. Diusia
semuda itu, dia pasti lebih manipulatif daripada kakak Lonte nya itu.

Apa dia mengincar Filo? Atau, bahkan lebih buruk lagi, apa dia bekerja untuk
Motoyasu?!

Apa dia mengatur semua ini agar dia bisa terlibat dan mendapatkan kepercayaan?
Pasti begitu!

Dia mungkin telah mengawasi kami sejak di desa timur yang dilanda epidemik. Dia
mendapatkan kepercayaan dari kami dan menyusup kedalam kelompok kami, dan
dia berencana menangkap kami saat kami mengantar dia ke istana. Kalau Raphtalia
nggak mengejar dia, siapa yang tau apa yang mungkin terjadi?

"Dan...."

"Maaf, tapi kurasa itu sudah cukup untuk pembicaraan saat ini. Aku cuma nggak
bisa mempercayaimu. Atau harus kukatakan bahwa aku nggak bisa
mempercayaimu lagi—sekarang aku sudah tau siapa kau sebenarnya."

"Tolong dengarkan apa yang harus kukatakan!"


"Apa kau pernah mendengar hal-hal yang telah dilakukan ayah dan kakakmu? Maaf,
tapi nggak ada lagi yang perlu kita bicarakan. Aku nggak bisa mempercayaimu."

Meskipun aku memberitahu kebenarannya, nggak ada jaminan bahwa dia akan
mempercayai aku.

Coba pikir—dia adalah putrinya raja Sampah itu! Aku nggak bisa menyuruh dia
untuk mempercayai aku.

"Aku akan menganggap bantuan yang kau berikan pada kami di jalan tadi sebagai
bayaran karena sudah membawamu kembali ke Kastil Kota. Sekarang keluarlah!"

"Tapi kau...."
65
http://Dragoisekai.blogspot.com/

Sebelum si putri kedua bisa marah, seorang knight membuka pintu toko dan
menjulurkan kepalanya masuk.

"Nona Melty. Raja memanggil anda. Harap ikut kami."

"Baiklah."

Kupikir dia akan ngamuk, seperti yang dilakukan anak-anak, tapi putri itu cuma
mencengkeram tepi pakaiannya saja, menarik nafas dalam, menenangkan dirinya,
dan mengikuti knight itu keluar.

"Sampai jumpa, Filo."

"Oke. Sampai nanti!"


Nggak ada "sampai nanti". Aku nggak akan menyerahkan Filo pada putri itu,
ataupun pada Motoyasu.

Beneran deh! Semua orang yang ada di seluruh kerajaan sialan ini membuatku gila.

"Tuan Naofumi, bukankah seharusnya kamu setidaknya mendengarkan apa yang


ingin dia katakan?"

"Ya, bocah, dia benar."

"Maaf, tapi aku nggak bisa percaya pada keluarga kerajaan."

"Pahlawan Perisai...."

"Apa? Oh, kalian masih ada disini?"

Kupikir mereka sudah pergi bersama putri kedua itu, tapi saat aku berbalik, para
prajurit yang mengejarku dijalanan masih ada disana.

Berapa banyak trik yang harus aku gunakan? Para prajurit ini masih saja mengikuti,
nggak diragukan lagi!

66
http://Dragoisekai.blogspot.com/

Aku melambaikan tangan untuk mengusir mereka tapi mereka nggak bergeming.

"Pergi dari sini! Nggak ada yang perlu dibicarakan!"


"Saya tidak akan pergi sampai anda mendengarkan apa yang ingin saya katakan!"

Oh ayolah... Yang akan mereka katakan pasti, "Berikan Filo pada sang putri," atau
semacamnya.

"Baik. Cepat katakan."

Kalau aku nggak menyuruh mereka berbicara, mereka nggak akan pergi.

"Um... Saat gelombang datang... Saat gelombang menyerang, saya ingin bertarung
bersama anda."

"Apa?"

Apa yang dia katakan? Aku tergagap tak percaya dan menatap prajurit muda itu.

"Saya sendiri, dan masih banyak lagi prajurit tingkat rendah yang lain, sangat
terkesan oleh cara anda melibatkan diri selama gelombang yang sebelumnya. Dan
juga, saya berasal dari Riyute, dan saya merasa harus membalas budi semua yang
telah anda lakukan untuk keluarga dan teman-teman saya disana."

"Begitukah?"

"Ya. Dan, itu... Ada sejumlah orang dari kami yang terkesan dengan tindakan anda
pada hari itu. Kami menyadari bahwa jika ada seseorang yang bertarung untuk
melindungi orang lain, itu adalah anda, sang Pahlawan Perisai. Kami membentuk
sebuah kelompok—kami ingin bertarung bersama anda."

"Bersamaku? Aku yakin perwira atasanmu nggak akan senang tentang itu."

Para knight dan para pemimpin dari kerajaan nggak pernah menunjukkan keinginan
untuk bekerja sama denganku. Dulu, selama gelombang pertama, aku melawan

67
http://Dragoisekai.blogspot.com/

kawanana monster lalu mereka memutuskan untuk menghujankan api padaku dari
kejauhan.

"Anda benar. Mereka tidak akan senang dengan itu. Tapi anda melindungi kami
saat kami membutuhkannya. Kami ingin mengikuti contoh anda dan menolong
orang lain."

"Dan karena itu kau datang mencariku?"

"Para penjaga yang ditempatkan di sekitar kota semuanya setuju. Kami telah
membicarakannya, dan kami setuju bahwa siapapun yang menemukan anda
pertama kali hatus menghentikan anda dan memberitahu anda apa yang kami
rasakan."

"Serius."

"Kami tidak harus melawan gelombang secara langsung. Itu bukan peran kami
dalam pertempuran. Meski demikian, kami percaya prioritas nomor satu kami adalah
melindungi warga kami dari bahaya."

Filosofi yang bagus. Kalau saja para pahlawan geblek yang lain kayak gitu juga...
"Jadi tolong, Pahlawan Perisai. Saat gelombang berikutnya tiba, ijinkan kami
bertarung bersama anda."

"Kalau kalian cuma ingin melawan gelombang, aku nggak melihat adanya alasan
kenapa kalian harus bertarung bersamaku."

Pasti ada alasan lain mereka menawarkan bantuan mereka padaku.

Mungkin ada suatu sistem peningkatan dalam militer mereka sehingga para prajurit
yang membuktikan diri mereka sendiri dalam pertempuran akan mendapatkan
promosi yang lebih cepat daripada rekan-rekan mereka. Jika ini benar, maka
bertarung bersama dengan seorang Pahlawan melawan gelombang tentunya akan
meningkatkan posisi mereka.

Dan meskipun kami merupakan para pahlawan, nggak seorangpun bisa berharap
untuk menghadapi sebuah gelombang sendirian.

68
http://Dragoisekai.blogspot.com/

Mereka tau bahwa aku membutuhkan bantuan apapun yang bisa kudapatkan.

Dalam status bar sihir, ada kategori dibawah "anggota party" bernama "Battle
Formation". Itu mungkin mengacu pada sesuatu yang bisa kami gunakan selama
terjadi gelombang.

Itu akan masuk akal kalau kami menggunakannya saat melawan


gelombang. Itu tampak seperti cara yang tepat untuk menghadapinya. Itu mungkin
sesuatu yang serupa dengan MMORPG, dimana guild-guild dan clan-clan bisa
bertarung bersama. Dalam situasi ini, musuhnya bukan guild lain, tapi sepertinya
mereka membicarakan suatu pengaturan yang serupa.

Jika tidak, gimana caranya satu orang dan party dadakan mereka bisa menghadapi
seluruh gelombang musih? Itu pasti tentang seceroboh-cerobohnya seseorang.

Tentu, saat kami menghadapi bos monster, player andalan berlevel tinggi—dalam
hal ini itu adalah kami para pahlawan— harus melangkah maju dan mengalahkan
monster itu. Tapi gimana dengan yang lainnya, para monster yang lebih lemah? Kau
akan berpikir bahwa banyak orang normal dan para prajurit bisa menghadapi
mereka dengan cukup mudah.

Gelombang yang sebelumnya telah membuktikan teoriku.

Gelombang yang terakhir terjadi didekat desa bernama Riyute, dan para knight serta
prajurit bisa tiba cukup cepat. Itu bisa diselesaikan cukup mudah.

Tapi negeri ini besar. Kalau gelombangnya terjadi disuatu tempat yang jauh,
kerusakannya nggak akan bisa dihitung.

Kalau itu tarjadi, cuma sedikit dari kami yang ada disana yang bisa melindungi
warga.

Terserahlah. Kesampingkan formasi tempur dan strategi yang sebenarnya untuk


sementara waktu, aku ingin tau kenapa para prajurit muda ini ingin bertarung
berasamaku. Apa itu karena aku adalah yang paling lemah diantara para
Pahlawan? Kalau ada banyak persaingan untuk ikut seorang pahlawan selama
pertempuran, itu masuk akal bagi mereka untuk datang padaku.

69
http://Dragoisekai.blogspot.com/

Atau bisa juga itu adalah sebuah kebohongan. Mungkin mereka cuma ingin
menahanku saat gelombang tiba, dan aku di pindahkan ke area terjadinya
gelombang. Atau mereka akan membuatku mengandalkan partisipasi mereka dan
kemudian meninggalkan aku saat waktunya tiba cuma untuk memgejekku. Pasti
begitu.

"Kami hanya ingin bertarung bersama anda untuk melindungi warga kami."

Tentu saja, dia bisa mengatakan apapun yang dia mau—itu nggak membuktikan
apa-apa.

"Apa kau mencoba untuk mendapatkan promosi atau semacamnya?"

"Sama sekali tidak."

Dia dengan cepat menggeleng dalam menanggapinya, membuatnya jelas kalau dia
sudah menduga pertanyaan ini. Lalu dia berpaling dan melambai pada seseorang
yang berdiri dibelakangku. Seorang laki-laki muda mengenakan jubah seperti
seorang wizard. Aku bilang, "seperti seorang wizard", tapi jubahnya nggak seperti
jubah ungu seperti yang kulihat di toko sihir. Sepertinya itu lebih murah. Warnanya
kuning. Kedua prajurit muda itu berbaris didepanku dan membungkuk dalamdalam.

"Sa...Saya dari Riyute. Anda telah menyelamatkan keluarga saya, jadi saya...saya
ingin membantu anda jika saya bisa."

"Ah, aku paham sekarang."

Jadi dia merasa punya kewajiban padaku karena aku menyelamatkan keluarganya.
Kalau dia betul-betul dari Riyute, mungkin aku bisa mempercayai dia.

"Saya yakin anda benar—bahwa ada banyak orang yang akan menggunakan anda
untuk mendapatkan promosi. Tapi saya hanya ingin membantu anda."

"Huh, kurasa ada orang-orang mencurigakan dalam kelompokmu."

"Um... Pahlawan Perisai?"

70
http://Dragoisekai.blogspot.com/

Anak laki-laki muda yang berpakaian seperti seorang wizard itu mengangkat
wajahnya.

Dilihat lebih cermat, anak itu adalah seorang demi-human.

Melromarc sangat jelas mengenai preferensinya pada manusia diatas demi-human,


jadi gimana bisa demi-human muda ini bisa bertahan, terlebih lagi menjadi seorang
prajurit kerajaan?

Jubahnya jauh lebih lusuh daripada para wizard yang kulihat saat pertempuran
melawan gelombang yang sebelumnya. Mungkinkah ada suatu alasan untuk itu
selain usia dan peringkatnya?

"Dia ini adalah seorang penggemar berat dari Pahlawan Perisai.


Duhulu kala, di sebuah negeri lain, ada legenda dari para
Pahlawan lain yang muncul. Dia ini selalu mencari Pahlawan Perisai."
"Huh...."

Kayaknya memang ada suatu kelompok kecil orang-orang yang percaya padaku
dan ingin membantuku. Anak ini nggak menyebutkannya secara langsung, tapi
kayaknya saat aku menjajakan barang-barangku dan menyelamatkan desa-desa,
ada orang-orang yang berkumpul untuk mendukungku.

Aku akan mengujinya.

Ada sebuah tas di bagian belakang kereta yang berisikan aksesoris yang ingin ku
jual. Aku mengeluarkannya.

"150 silver. Kalau kalian bisa membayarnya, aku akan mempertimbangkan tawaran
kalian."

"Huh?"

Ada apa? Kalau kalian membeli ini dariku, aku akan mempercayai kalian."

"Tuan Naofumi....."

71
http://Dragoisekai.blogspot.com/

Raphtalia mendesah dan kelihatan agak jengkel. Kurasa itu memang kedengaran
seperti aku meminta uang disaat mereka semua ingin membantuku. Normalnya itu
akan bertentangan. Memang seperti inilah sifatku. Kalau mereka mengejar promosi
atau uang, maka mereka harus pergi.

Kekhawatiranku yang sebenarnya adalah bahwa mereka mungkin berkaitan dengan


putri kedua, yang mana itu artinya aku nggak bisa mempercayai mereka.

"Baiklah. Kami akan menemui semua orang dan mengumpulkan uang yang anda
minta. Harap tunggu kami."

Prajurit muda yang kuajak bicara membuat pernyataan dan kemudian berlari pergi.

"Bocah, kuberitahu kau—kau betul-betul mengerikan."

"Kalau sesuatu terdengar terlalu bagus untuk jadi kenyataan, aku harus memastikan
mereka nggak bohong."

Wizard muda itu masih disana, cuma berdiri diam.

"Kau kecewa padaku?"

Wizard muda itu menggeleng.

"Aku percaya padamu."

"Heh."

Anak yang penuh rasa ingin tau. Aku mempertimbangkannya saat prajurit itu
kembali. Dia terengah-engah.

"Hufff... Huff... semua orang menyumbang. Ini uangnya."

"Cepat juga."
"Saya hendak mendatangi para knight, tapi saya mampir di asrama. Semua orang
menyumbang."

72
http://Dragoisekai.blogspot.com/

Hmm... Jadi kurasa nggak banyak orang yang dia minta.

Aku secara sengaja meminta banyak uang. Dia menyerahkan kantong uangnya
padaku, dan aku melihat isinya.

"Masing-masing orang hanya bisa memberi sedikit, tapi seharusnya sudah cukup.
Tolong percayalah pada kami."

"Tentu. Baiklah. Berapa banyak orang yang kau wakili?"

"Sebentar. Termasuk saya... ada lima."

"Huh."

Aku mengambil lima item dari tasku dan memberikan item-item itu pada anak itu—
beserta dengan uangnya.

Salah satu item itu adalah sebuah kalung yang akan menyerap damage sampai
tingkat tertentu. Item itu diimbuhi dengan efek khusus, membuatnya menjadi sebuah
equipment yang sangat nyaman untuk dimiliki.

Aku berpikir untuk mengujinya, dan aku membuatnya secara nggak sengaja, jadi
aku merasa sepeti aku bisa memberikannya.

Saat pertempuran melawan gelombang, kau nggak akan pernah tau kapan kau
akan mati. Kalau mereka akan bertarung bersamaku, sepertinya nggak masalah
memberikannya pada mereka.

"Um.... Ini...."

"Aku memintamu untuk mendapatkan uang—aku nggak bilang aku akan


mengambilnya. Aku cumq ingin melihat kesungguhanmu. Berkat ujian kecil ini, itu
membuatnya lebih mudah, bahkan diantara kelompokmu sendiri, untuk mencari tau
siapa yang ikut sungguhan—dan siapa yang cuma menginginkan uang, ataupun
menginginkan posisi yang lebih baik."

73
http://Dragoisekai.blogspot.com/

Pastinya, uang itu dicetak oleh raja, jadi ada batas seberapa banyak kau bisa
mempercayainya. Tapi mereka cukup sopan. Jadi aku akan mempercayai mereka
untuk saat ini.

Dari menu formasi pertempuran, aku memilih seorang pemimpin formasi dan
menetapkannya pada prajurit muda yang ada di hadapanku.

Status partynya kutetapkan bahwa aku adalah pemimpinnya, diikuti oleh Raphtalia
dan Filo.

Dibawahnya aku bisa menetapkan otoritas pemimpin formasi pada prajurit itu.

Yang mana itu artinya bahwa prajurit itu memiliki wewenang untuk memberi
komando, tapi wewenang itu tunduk pada penilaianku. Pada dasarnya, itu artinya
bahwa aku bisa memutuskan apakah dia akan menerima exp dari pertempuran
kami atau tidak.

"Ini...."
"Kau paham?"

"Tentu."

"Kalau kau nggak mau menjadi pemimpin, maka berikan otoritas itu pada orang itu.
Kau cuma perlu mengumpulkan sebuah kelompok yang ingin berpartisipasi. Tapi
jangan salah paham padaku. Kalau kau mencoba memanfaatkan kami, atau
mencoba melakukan sesuatu secara diam-diam, otoritas itu akan rusak, dan seluruh
formasi akan hancur."

"Dimengerti! Terimakasih!"

Mereka berdua berbaris dan menunduk dalam-dalam sebelum meninggalkan


ruangan.

Ada banyak lubang yang bisa kugunakan untuk mengintip dalam situasi ini, tapi
kayaknya, cuma mungkin sih, orang-orang disekitar sini sebenarnya mulai
mempercayai aku.

74
http://Dragoisekai.blogspot.com/

Terkecuali, sama seperti yang sudah kuperingatkan pada mereka, kalau mereka
memanfaatkan kami, aku nggak akan tinggal diam dan menunjukkan belas kasihan.

"Baiklah kalau begitu, ayo melakukan peningkatan kelas."

"Hei, bocah. Metodemu memang bukan yang terbaik, tapi kau mulai bertindak
seperti seorang Pahlawan sejati."

"Jadi kamu benar-benar cuma mencoba melihat apakah mereka berbohong atau
enggak?"
"Seperti yang kubilang: mereka bergabung demi keuntungan.
Aku harus melihat apakah mereka bersedia untuk berkorban."

Kami meninggalkan toko senjata dan pergi menuju tujuan kami.

Kami mungkin akan menghadapi masalah, tapi sekarang aku bisa kembali ke
tujuanku: peningkatan kelas.

Chapter 5 - Perintah Kerajaan

Untuk mengubah kelas, kami harus datang ke jam pasir nagaDragon Hourglass.

"Itu mengingatkan aku. Kudengar bahwa peningkatan kelas akan membuka banyak
peluang baru. Apa yang ingin kamu lakukan, Raphtalia?"

"Aku ingin melakukan adapun yang kamu minta padaku."

"Hentikan itu. Raphtalia, kamu harus memutuskan sendiri apa yang kamu inginkan."

Aku pernah memainkan sebuah game yang mengijinkan kau untuk memilih jalur
cahaya atau jalur kegelapan setelah perubahan kelas. Seluruh poin dari mekanis itu
adalah bahwa player akan memilih apapun yang mereka mau untuk diri mereka
sendiri.

"Saat gelombang selesai dan aku kembali ke duniaku sendiri, kalian akan tetap
disini tanpa aku. Aku ingin kamu menjadi cukup kuat untuk bertahan tanpa aku."

75
http://Dragoisekai.blogspot.com/

"Apa? Apa kamu akan meninggalkan aku, Tuan Naofumi?"

"Ya."

Aku nggak merasakan adanya hubungan khusus pada dunia ini. Aku membantu
beberapa orang dan aku mendapatkan teman party, tapi apa itu yang betul-betul
membuatnya layak untuk menyelamatkan dunia? Kalau aku nggak suka disini,
kurasa nggak ada alasan untuk tetap tinggal.

"Kamu nggak akan membawaku bersamamu?"

"Kemana?"

Apa yang dia katakan? Kalau seorang cewek seperti Raphtalia datang ke duniaku,
orang-orang akan menatap dia.

"Filo bisa membawaku kesana. Kemana kita akan pergi?"

"Kurasa Filo nggak bisa membawamu kesana."

"Sungguh?"

"Sudah, ganti topik. Filo, apa yang kau mau saat kau berganti kelas?"

"Aku mau... Um... Aku mau belajar menyemburkan racun!"

"....."
Sekarang ada sebuah frase untuk buku-buku sejarah. Apa yang diinginkan burung
geblek ini sekarang?

Apa itu karena kami melawan banyak monster tipe racun belakangan ini? Apa itu
membuat Filo berpikir bahwa itu keren atau semacamnya?

Seperti BioPlant dan Dragon Zombie?

"Kau sudah menyemburkan racun."

76
http://Dragoisekai.blogspot.com/

Maksudku dia sudah punya lidah yang tajam. Dia mengoceh apapun yang dia
inginkan tanpa memikirkan sekelilingnya.

"Sungguh?!"

Dia menghembuskan nafas dengan keras.

"Apa aku berhasil?"

"Bukan itu yang kumaksud. Sudahlah, ayo lanjutkan perjalanan."

Kami berpikir tentang perubahan kelas yang akan segera terjadi dan berjalan
menuju ke Dragon Hourglass, jantung kami berdebar-debar.

*****

Dragon Hourglass terletak di bagian tengah Kastil Kota


Melromarc. Itu adalah sebuah pemandangan yang megah jika dilihat dari bawah.
Tempatnya juga sangat cerah, dan biasanya dipenuhi kerumunan orang yang
berantai-santai di sore hari.

Aku sedang berpikir tentang lokasinya saat perjalanan kami kesana, dan nggak
lama setelah itu kami sampai di Dragon Hourglass.

Sama seperti biasanya, suasana yang berat dan penting memenuhi bangunan itu.

"Kau pasti Pahlawan Perisai."

Sama seperti sebelumnya, aku disambut oleh seorang sister.

"Ya."

"Apa ada yang bisa kami bantu?"

"Kami ingin melakukan perubahan kelas."

77
http://Dragoisekai.blogspot.com/

"Jika demikian, kami harus memungut biasa 15 gold untuk masing-masing orang."

15 gold? Apa dia gila? Kenapa biayanya semahal itu?!

Sister itu tetap tenang dan nggak bergerak, meskipun matanya terlihat
menertawakan kami.

Apa dia menunggu kami mengatakan bahwa kami nggak bisa membayarnya agar
dia bisa menertawakan kami secara langsung?

"Kau bilang 15 gold untuk masing-masing orang?"

Dengan Raphtalia dan Filo, kami nggak punya uang yang cukup untuk
membayarnya.

Tapi masih ada waktu sampai gelombang berikutnya datang, jadi kurasa aku cuma
harus fokus pada menghasilkan uang dengan waktu yang kami miliki.

"Raphtalia, kamu duluan."

"Apa? Cuma Mbakyu saja?!"

"Kita nggak punya cukup uang, jadi nggak banyak yang bisa kita lakukan. Kau bisa
melakukan perubahan kelas lain kali kita datang kesini, tenang saja. Aku akan
mentraktirmu dalam perjalanan kembali."

Dia menghela nafas nggak puas.

Lagian aku memang berencana mentraktir dia sesuatu, karena dia sudah memberi
tendangan yang hebat pada Motoyasu, jadi itu adalah waktu yang bagus.

Aku mengeluarkan sebuah kantong berisi 15 gold untuk bagian Raphtalia dan
menunjukkannya pada sister itu.

Wajah sister itu tiba-tiba memerah, dan dia berlari untuk mengambil beberapa
dokumen dari meja yang ada diruangan itu.
78
http://Dragoisekai.blogspot.com/

"Pahlawan Perisai dilarang melakukan perubahan kelas."

"Apa?! Apaan maksudnya itu!?"

"Itu adalah perintah kerajaan. Pahlawan Perisai dan partynya dilarang melakukan
perubahan kelas."

Raja Sampah itu! Dia betul-betul tau gimana membuat aku jengkel!

Pertama mereka memasang harga yang ilegal, dan kemudian saat kami
menunjukkan bahwa kami bisa membayarnya, mereka mengatakan aku dilarang
melakukannya! Yang benar saja! Kalau aku nggak boleh mengubah kelas, apa yang
bisa kulakukan?!

Kenapa juga aku harus bertarung tanpa perubahan kelas? Apa ini semacam strategi
bermain "new game+" untuk para gamer yang sangat loyal?

"Yang benar saja!"

"Itulah peraturannya. Selain itu, Pahlawan Perisai sejak awal.... oh... lupakan saja."

"Apanya yang sejak awal?"

Saat aku menghentakkan kakiku, beberapa knight yang berdiri di samping dinding
tersentak.

"Astaga! Oke nggak masalah...."

Aku mengerahkan seluruh kekuatanku pada kakiku dan menghentak keras-keras


saat kami berjalan keluar dari ruangan itu.

Harusnya aku bersama putri kedua itu lebih lama. Gimana kalau dia betul-betul ingin
membantuku?

Dia adalah pewaris tahta, dan kalau dia betul-betul ingin berada dipihakku, dia
mungkin bisa melakukan sesuatu terhadap peraturan bodoh ini.
79
http://Dragoisekai.blogspot.com/

Dan selain itu, kalau mereka memasang rem pada kemampuanku untuk mengubah
kelas, itu adalah alasan yang cukup bagus untuk menemui dia.

"Apa yang harus kita lakukan?"

Raphtalia berbisik. Dia kelihatan marah. Dia benar. Ini adalah masalah besar.

"Hei! Ada apa dengan jam pasir besar itu? Aku ingin melihatnya lebih lama!"

"Tenanglah."

Aku memutuskan untuk melihat menu bantuan.

Aku menemukan bagian perubahan kelas. Lebih baik aku membacanya.

Perubahan kelas adalah sebuah upacara untuk meningkatkan


kemungkinan untuk para anggota party dari seorang Pahlawan.
Upacaranya dilakukan di Dragon Hourglass.'
Kami menyarankan kamu menunggu sampai ada bintang di
samping namamu sebelum melakukan perubahan kelas.
Tidak ada batasan pada pertumbuhan potensial dari seorang
Pahlawan.

Nggak ada batasan pada pertumbuhan potensial dari seorang pahlawan? Itu
artinya bahwa aku, dan cuma aku, yang bisa melewati level 40?

Tapi... Tapi itu sama sekali nggak bagus!

Kalau Raphtalia dan Filo nggak bisa mengubah kelas, maka mereka akan berada
dalam titik yang sulit ketika waktunya bertempur, dan itu akan membuat kami nggak
punya cara untuk menyerang.

"Nggak ada yang bisa kita perbuat. Ayo kembali lagi nanti."

80
http://Dragoisekai.blogspot.com/

Itu akan baik-baik saja. Aku nggak berencana melakukan leveling lagi sampai
gelombang datang. Kami bisa mengkhawatirkan masalah itu setelahnya.

Mungkin kami akan bertemu satu atau dua petualang yang punya sertifikat yang
mengijinkan pemiliknya berganti kelas. Kami bisa menyuruh Raphtalia berkelompok
dengan mereka agar bisa berganti kelas—atau sesuatu seperti itu.
Kami punya dana yang bisa digunakan. Tentunya kami akan mendapatkan jalan.

Tapi itu mengingatkan aku—penjual budak punya budak-budak


yang berlevel diatas 40. Aku nggak betul-betul ingin menghabiskan lebih banyak
waktu dengan dia dari yang seharusnya, tapi kurasa aku nggak punya pilihan lagi.

"Baiklah, ayo mengunjungi penjual budak."

Filo tiba-tiba kelihatan sangat ketakutan.

"Apa kau mau menjual aku?"

"Aku nggak akan menjualmu, tenanglah."

Dia tersedu-sedu, tapi dia terlihat tenang, dan kami berjalan ke tenda penjual budak.
Meski begitu, aku sedang dalam suasana hati yang sangat buruk. Setiap kali aku
merasa diriku menjadi jengkel, aku memejamkan mataku dan mencoba mengingat
wajah Motoyasu setelah Filo menendang dia. Itu membuatku merasa sedikit lebih
baik.

"Tuan Naofumi, senyummu agak aneh!"

Raphtalia nggak pernah tau kapan harus diam. Apa salahnya sedikit menertawai
diriku sendiri?

Chapter 6 - Selamat Datang

Kami pergi menemui penjual budak.


"Ah, bukankah itu sang Pahlawan? Apa ada yang bisa aku bantu?"

81
http://Dragoisekai.blogspot.com/

"Sebelum kita membahasnya...."

Aku berfokus pada apa yang dia pakai.

Dia tiba-tiba kelihatan sangat kaya. Pakaian dan perhiasannya kelihatan jauh lebih
bagus dari yang sebelumnya.

"Kayaknya kau sukses belakangan ini."

"Semuanya berkatmu, Pahlawan. Begitulah tuan."

"Huh?"

"Karena kau melakukan perjalanan menjual barang-barangmu, aku menggunakan


peluang itu untuk menghasilkan uang untuk diriku sendiri."

"Apa maksudnya?"

Aku punya beberapa teori tentang apa yang mungkin dia bicarakan, tapi aku nggak
punya bukti untuk menuduh dia pada teori-teori itu.

"Pertama ada kegemparan tentang Filolial Queen. Banyak bangsawan dan


keluarga-keluarga kaya yang berhenti untuk bertanya dimana mereka bisa
mendapatkan mahluk seperti itu." Jadi dengan melihat Filo di jalanan, menarik
keretaku, telah membantu pengiklanan toko miliknya. Itu masuk akal sih—
mengingat dia adalah monster yang sangat langka, orang-orang akan mencari tau
dimana dia berasal, dan kemudian mereka akan menemukan "pelatih monster" ini
dengan cepat.

Aku cukup sering bertemu orang-orang kaya yang mencoba membeli dia dariku
secara langsung.

Kalau dipikir-pikir, bisa jadi itu sebabnya kenapa putri kedua itu mencoba mendekati
kami.

Bukan hanya dia sangat membantu dalam pertempuran, tapi dia juga sangat
berguna dalam bisnis. Sayang sekali buat mereka, aku nggak berencana menjual
dia.
82
http://Dragoisekai.blogspot.com/

"Yah, aku mendapatkan reputasi karena hal itu, dan sekarang banyak orang yang
datang untuk membeli monster dariku. Begitulah tuan."

"Baguslah."

Tentu saja, adapun untuk hal apa yang menbuat seekor Filolial menjadi seekor
Queen, nggak seorangpun tau—dan kami juga nggak tau jawabannya. Jadi tentu
saja aku nggak bisa menjual dia.

Mungkinkah Filolial dibesarkan oleh seorang pahlawan, dia akan menjadi seekor
ratu? Cukup susah untuk mengurus Filo, aku bahkan nggak bisa membayangkan
tentang mencoba mengurus dua ekor.
"Selain dari para monster, orang-orang juga memperhatikan bidakmu dan datang
untuk mengetahui bahwa budak-budak yang
kusediakan sangat berkualitas. Hal itu mengarah pada keuntungan yang cukup
tinggi. Begitulah tuan."

Dia sedang membicarakan tentang Raphtalia. Dan dia memang benar. Bahkan aku
sendiri mengakui bahwa Raphtalia memiliki wajah cantik dan tubuh yang indah.
Kalau orang-orang melihat Raphtalia, mereka pasti menganggap bahwa penjual
budak ini bisa dipercaya.

Tapi kurasa ini artinya bahwa aku sangat berperan penting untuk bisnis dan
keuntungannya.

"Nah sekarang, ada keperluan apa kau datang kesini hari ini? Apa kau mencari
seorang budak? Atau kau meminta bantuan dalam eksperimen Filolial ku?"

"Penjual budak, apa yang kau ketahui tentang perubahan kelas?"

"Perubahan kelas?"

"Ya. Si Sampah itu telah menyatakan bahwa nggak seorangpun dalam partyku
diijinkan melalukan perubahan kelas. Ini membuatku sakit kepala. Lalu aku ingat
kalau kau menjual budak diatas level 40. Kupikir mungkin ada suatu sertifikat, atau
punya cara untuk menerobos peraturan itu."

83
http://Dragoisekai.blogspot.com/

Si penjual budak berpaling menghadap aku dan mengusap-usap dagunya dengan


kesan berpikir secara mendalam.

"Aku menyesalkan harus memberitahumu bahwa aku nggak bisa membantumu


mengenai masalahmu ini. Aku tidak punya sertifikat apapun."

"Kau nggak punya? Oh yah, kurasa aku datang ke tempat yang salah...."

Jadi kurasa dia nggak bisa menaikkan level para budak itu melalui wewenang
khusus yang dia miliki.

"Kalau kau mau mengubah kelas, kenapa tidak pergi saja ke negeri sebelah? Kalau
kau bisa mendapatkan kepercayaan mereka, maka kau harusnya bisa
menggunakan Dragon Hourglass milik mereka untuk mengubah kelas."

"Apa?"

Apa itu artinya bahwa ada jam pasir naga di negeri-negeri selain negeri ini?

"Maksudmu ada jam pasir naga lain diluar Melromarc?"

"Ya, tapi itu bisa butuh waktu yang sangat lama untuk mendapatkan kepercayaan
mereka."

Waktu adalah satu-satunya hal yang nggak kumiliki. Aku ingin mengubah kelas
sesegera mungkin.

Aku bertanya-tanya apakah reputasiku yang buruk sudah menyebar ke negeri


sebelah. Kalau memang sudah, maka aku mungkin nggak akan dianggap juga.

"Kalau kau mencari sebuah negeri yang cukup mudah untuk mendapatkan
kepercayaan, boleh aku menyarankan kerajaan tentara bayaran Zeltoble? Kau juga
bisa mempertimbangkan kerajaan-kerajaan demi-human, Siltvelt atau
Sheildfreeden. Ya. Kerajaan-kerajaan lain tidak akan mudah."

"Aku nggak tau kalau ada segitu banyaknya."

84
http://Dragoisekai.blogspot.com/

"Nah untukmu, Pahlawan, aku akan merekomendasikan kau mencoba ke Siltvelt


atau Shieldfreedem. Mereka seharusnya membiarkanmu melewati perbatasan
mereka tanpa banyak masalah."

"Hmm... Berapa lama yang dibutuhkan untuk sampai kesana dari sini?"

"Jarak kedua kerajaan itu hampir sama. Sekitar sebulan berjalan kaki atau dua
minggu menaiki perahu."

Si penjual budak mengeluarkan sebuah peta dan menunjukkan jalan mana yang
harus kutempuh.

Dia benar. Kalau kau memperhitungkan dari rata-rata jarak harian yang bisa kami
tempuh, perbatasan itu sangat jauh. Filo mungkin bisa menempuh jarak itu dalam
dua minggu atau sekitarnya. Jadi untuk amannya, aku memutuskan untuk
menganggapnya tiga minggu.

"Kalau kau punya seekor naga terbang, kau bisa kesana lebih cepat, tapi mengingat
alat transportasi yang tersedia untukmu saat ini, sepertinya cuma itu pilihanmu."

"Keduanya sangat jauh...."


Tapi kalau aku ingin anggota partyku menjadi lebih kuat, kayaknya aku nggak punya
pilihan lain.

Aku cuma harus membayar waktu yang hilang nanti. Kalau aku nggak bisa
membuat level Raphtalia dan Filo lebih tinggi, maka nggak ada gunanya. Sudah
nggak bisa dihindari lagi, kami harus datang ke negeri demi-human terdekat. Cuma
itu pilihan kami.

"Kita akan pergi kesana setelah gelombang berikutnya berakhir."

Aku yakin, Sampah itu akan melakukan apapun untuk membuatku gila. Itulah
kepuasannya dalam kehidupan.

"Pahlawan, apa hanya itu alasan kau mengunjungi kami hari ini?"

Si penjual budak menggosok-gosok tangannya. Itu mulai kelihatan seperti dia nggak
akan membiarkan aku pergi dengan mudah.
85
http://Dragoisekai.blogspot.com/

"Apa kau pernah mempertimbangkan untuk mendapatkan senjata untuk Filolial


Queen milikmu itu?"

"Sebuah senjata untuk Filo?"

"Sebuah senjataaaaaaaaaaa?"

Kurasa aku memang belum membelikan apapun untuk dia selain pakaian itu.

Dia sudah memiliki kekuatan serangan yang sangat besar, tapi dengan semakin
dekatnya gelombang itu datang, mungkin bukan ide yang buruk untuk memberi dia
equipment. Kalau aku memberi ingin memberi dia equipment, aku harus berbicara
dengan pemilik toko senjata terlebih dahulu. Dia membuat barang-barang yang
bagus. Sesuatu seperti cakar yang terbuat dari tulang naga atau semacamnya akan
bagus.

"Asal kau tau, equipment monster hanya dikerjakan oleh para pelatih monster. Jadi
sebuah toko senjata normal tidak akan menjual hal-hal yang kau cari. Sebuah toko
normal mungkin bisa saja membuatkan sesuatu sesuai pesanan, tapi harganya
akan sangat tinggi."

Sialan, dia tau persis apa yang kupikirkan.

"Apa kau punya equipment?"

Aku udah janji memberi Filo hadiah. Ini hadiah yang tepat. Cuma memikirkan dia
menendang Motoyasu sambil memakai cakar membuatku tersenyum.

Mata si penjual budak mengarah pada Filo.

Filo berada dalam wujud manusianya, terlihat bersenandung, tapi saat dia menyadari
si penjual budak menatap dia, dia segera bersembunyi dibelakangku. Dia betul-betul
nggak menyukai si penjual budak.

"Senjata untuk dia yang cocok bisa tanduk untuk kepalanya, atau sejenis sepatu
kuda berduri untuk kakinya. Jika kau mencari armor, mereka membuat beberapa
armor untuk para Filolial...."
86
http://Dragoisekai.blogspot.com/

Kalau mempertimbangkan bentuk tubuh Filo, aku ragu ada armor yang akan cocok
untuk dia.
Kamu bisa mendapatkan armor buatan khusus untuk tipe badannya yang unik. Tapi
Filo sering kali berubah wujud menjadi manusia, dan kalau armornya nggak bisa
berubah bentuk bersama dia, maka melepas-memakainya akan sangat merepotkan.

"Apa yang ada dibenakmu saat kau mengatakan, 'Tanduk'?"

"Itu adalah sebuah tipe helm yang pas untuk kepalanya dan memiliki tanduk. Itu bisa
mengubah tumbrukan menjadi sebuah serangan yang mematikan."

"Hmm...."

Sepatu kuda yang dia sebutkan pasti suatu jenis sepatu yang sangat keras.

"Dan yang terakhir, ada cakar."

"Yah. Filo, gimana menurutmu?"

"Hm?"

Filo masih kelihatan gugup. Apa dia segitu takutnya pada si penjual budak sampai-
sampai dia nggak mendengarkan percakapannya?

"Ada helm untuk kepalamu, atau sepatu untuk kakimu. Dan juga ada armor."

"Tapi aku suka berubah wujud, dan aku nggak mau armor itu menjepitku, jadi aku
nggak mau armor!"

Aku penasaran apakah benang yang diberikan penjahit pada dia dulu masih bisa
untuk dia?

Kami meminta seorang penjahit membuatkan pakaian untuk Filo saat dia dalam
wujud manusia. Dan pakaian itu terbuat dari kain magis yang berubah menjadi pita
sederhana saat dia dalam wujud Filolial Queen.

87
http://Dragoisekai.blogspot.com/

Helm sih nggak masalah saat dia dalam wujud seekor burung,,
tapi helm itu akan terlalu besar dan berat untuk wujud manusianya. Sepatu kuda
akan melukai kakinya, dan armornya nggak akan pas. Apa lagi yang tersisa? Kami
bisa kembali ke penjahit itu dan bertanya apakah ada pakaian seperti itu yang versi
logam—tapi sudah pasti harganya mahal, dan tingkat pertahanannya mungkin
sangat kecil.

"Kalau kau mencari sesuatu yang bisa dengan mudah dipakai dan dilepas, boleh
aku menyarankan cakar? Begitulah tuan."

"Tentu. Gimana menurutmu, Filo?"

"Oke!"

"Kalau begitu aku harus mengukurnya. Bisakah kau berubah ke wujud monstermu?"

"Dengar itu, Filo?"


"Oke!"

Dengan kepulan asap, Filo kembali ke wujud monsternya. Dia mengangkat kakinya
agar si penjual budak bisa mengukurnya.

Tapi si penjual budak nggak bergerak. Seorang bawahan muncul dari bayangan dan
mengukur kaki Filo.

"Hmm... Kakinya lebih besar daripada seekor Filolial rata-rata."

"Butuh berapa lama?"

"Beruntung sekali, kurasa kami memiliki stok dengan ukuran ini.


Apakah cakar besi cocok denganmu?"

Aku nggak tau harus jawab apa karena aku nggak tau gimana kekuatan
serangannya yang bisa ku harapkan dari material yang berbeda.

Yang penting keras? Ataukah lebih baik kalau tajam?

88
http://Dragoisekai.blogspot.com/

"Aku punya sedikit uang lebih, jadi beri yang terbaik yang kau punya."

"Tentu, Tuan. Yang terbaik yang bisa kutawarkan saat ini adalah magic iron."

"Dan berapa harganya?"

"Kau adalah pelanggan setia, jadi kurasa kami bisa memberimu tawaran harga
khusus. Bagaimana kalau 5 gold. Itu sudah setengah harga pasar."

"Bisakah aku menawar?"

"Sifat pelitmu selalu membuatku terkesan, Pahlawan. Baiklah, aku akan menjualnya
4 gold."

"Sepakat. Beri pengekang juga."

"Tentu."

Si penjual budak kelihatan sangat senang. Dia cukup mudah untuk di manipulasi,
tapi aku mendapatkan perasaan bahwa aku semakin terbiasa juga. Dia sangat
terampil dalam bisnis. Aku harus berhati-hati.

Dia membawa sepasang cakar besar dari belakang. Cakar-cakar itu terbuat dari
logam, dan cukup besar sampai-sampai muat di kaki Filo.

"Aku nggak bisa percaya kau menyimpan cakar sebesar itu dalam persediaan."

"Sebenarnya ini adalah cakar yang didesain untuk para naga terbang. Itu adalah
ukuran terbesar yang bisa kami sediakan."

Jadi cakar itu bukan untuk para Filolial.

"Itu untuk kakiku?"


"Ya, itu adalah senjatamu."

Cakar itu diletakkan di lantai. Filo melangkah ke atasnya.

89
http://Dragoisekai.blogspot.com/

"Kelihatannya sangat pas."

Memang. Yang perlu kau lakukan adalah mengikat talinya pada kakinya agar nggak
terlepas.

Filo mengangkat salah satu kakinya dan menggoyanggoyangkan kakinya untuk


merasakan cakar itu.

"Rasanya aneeeeeeeeeh banget!"

"Biasakan. Dengan itu, kekuatan seranganmu akan jauh lebih tinggi daripada yang
biasanya."

Kakinya sudah sangat kuat. Kalau kekuatan serangannya lebih tinggi lagi....

Dalam benakku aku memutar ulang adegan dari Filo menendang Motoyasu.

Memang itu adalah hal yang menyenangkan untuk di lihat, tapi kalau Filo
menendang dia dengan menggunakan cakar ini, Filo mungkin akan menghancurkan
dia. Itu menyenangkan untuk dibayangkan, tapi kalau itu betul-betul terjadi,
Motoyasu akan berada dalam bahaya.

"Filo, mulai dari sekarang saat kau melihat pria tombak itu, kau cuma boleh
menendang dia kalau kau nggak memakai cakar itu, paham?"

"Tapi kenapa?"

"Karena dia nggak akan selamat."

Dia memang bangsat, tapi dia tetaplah seorang pahlawan. Siapa yang tau apa yang
akan terjadi kalau kami membunuh dia? Mungkin sudah terlambat untuk menahan
Filo.

"Hmmmm....."

90
http://Dragoisekai.blogspot.com/

Kayaknya dia fokus mencoba-coba cakar baru miliknya dan cuma mendengarkan
aku setengah-setengah.

Apa dia betul-betul mendengarkan?

Aku menyerahkan 4 gold pada penjual budak itu.

"Makasih atas bantuanmu."

"Jika kau ingin mengungkapan rasa terimakasihmu kau bisa tambah sedikit."

"Nggak makasih, tapi itu mengingatkan aku pada sesuatu. Apa ada sesuatu yang
bisa dia gunakan untuk berlatih menggunakan cakar itu?"

"Apa aku harus menendang sesuatu?"


"Sayang sekali, aku akan kerepotan jika kau membunuh monster yang kumiliki
disini. Begitulah tuan."

Jadi kurasa dia mengatakan bahwa dia nggak punya sesuatu yang bisa bertahan
dari tendangan yang menggunakan cakar itu.

Dan kalau kami mengujinya di tempat berburu dan ternyata cakar itu berkualitas
buruk, itu akan membuat kami dalam posisi yang sulit.

Kurasa kami bisa pergi keluar gerbang kota dan mencobanya disana—tapi para
Balloon terlalu lemah untuk bahan uji coba.

"Aku ingin mencoba cakar itu pada monster-monster yang kuat, tapi dimana aku
bisa menemukannya?"

"Jika kau pergi ke koloseum di Zeltoble, kau seharusnya bisa melawan apapun yang
kau mau."

"Tapi itu sangat jauh kan?"

"Ya."

91
http://Dragoisekai.blogspot.com/

Itu percuma saja. Kami nggak punya banyak waktu sebelum gelombang tiba.

Kami cuma harus mencoba keberuntungan kami di hutan. Aku bisa saja
mencobanya pada si penjual budak, tapi itu mungkin akan berakibat buruk padaku.
"Yah, sekarang kau menyebutkannya, aku punya sesuatu yang mungkin sempurna
untuk seseorang dalam situasimu."

Bawahan si penjual budak melangkah maju dan berbicara.

"Apa itu?"

"Bangsawan dari Melromarc menggunakan saluran air untuk memelihara monster


secara sembunyi-sembunyi, tapi monster itu tumbuh terlalu besar untuk mereka
kendalikan."

"Jadi itu di bawah kendali mereka dengan mantra pengendali monster?"

"Monster itu bertindak sendiri dalam waktu yang lama hingga menemukan cara
untuk melepaskan kendalinya."

Itu sama sekali nggak kedengaran bagus....

"Dan monster itu telah menjadi begitu besar sampai-sampai mantranya sudah cukup
lama tak lagi mampu mengendalikannya."

Gimana bisa mereka membiarkan seekor monster kayak gitu lepas di saluran air?
Coba pikirkan apa yang akan terjadi kalau seorang anak masuk kedalam untuk
bermain.

Itu seperti sebuah film—ada monster yang bersembunyi didalam saluran air.
Aku nggak bisa menjelaskan kenapa, tapi aku mengambarkan sejenis aligator.

"Memang belum ada orang yang terluka, tapi orang-orang membicarakan tentang
menyewa seorang petualang untuk masuk kesana dan mengurusnya."

"Aku mengasumsikan ada semacam hadiah?"

92
http://Dragoisekai.blogspot.com/

"Tentunya. Begitulah tuan."

Aku mengangguk, memutuskan bahwa menerima pekerjaan ini akan menjadi ide
yang bagus.

"Baiklah kalau begitu, lewat sini."

Si penjual budak memanduku ke belakang tenda.

Segera kami meninggalkan tenda gini dan berada di pintu masuk ke semacam
terowongan besar, yang mana sepertinya merupakan pintu masik ke saluran air.

"........."

Jadi dia sudah mempersiapkan untuk membawa kami kesini. Apa maksudnya itu?

"Ini adalah peta sistem saluran air ini."

Si penjual budak menyerahkan sebuah peta padaku yang mana sepertinya terdapat
mantra pada peta itu. Wilayah targetnya berkilauan.

"Ini akan memberitahumu dimana monster yang kau buru berada. Begitulah tuan."

"Bagus. Ngomong-ngomong, berapa level monster itu?"

"Pemiliknya berhenti mengamatinya pada level 50. Begitulah tuan. Adapun untuk
levelnya saat ini, tidak seorangpun tau."

Jadi levelnya diatas 50. Kurasa itu artinya monster itu bisa naik peringkat sebelum
kami.

Tapi setidaknya, kayaknya yang punya monster nggak bisa menaikkan level mereka
dengan cara yang sama dengan monster-monster yang ada di alam liar. Jadi
pertumbuhannya akan terbatas pada seberapa besar dia bisa tumbuh sesuai
dengan makanan yang bisa ditemukan di saluran air.... mungkin.

93
http://Dragoisekai.blogspot.com/

Saluran air itu baunya seburuk yang kau pikirkan. Aku menutup hidungku saat kami
berjalan.

"Bau sekali!"

"Ya, memang bau."

"Kalian berdua tahanlah. Kita hampir sampai!"

Kami berjalan jauh kedalam saluran air itu tanpa bertemu monster yang berbahaya.
Bawahan si penjual budak memberi kami instruksi untuk melewati bagian-bagian
yang rumit, dan dengan begitu kami bisa sampai tanpa banyak masalah.

Dan saat kami sampai disana, monster yang kami temukan adalah.... yup—seekor
alligator.

Tubuhnya berwarna putih kekuningan, dan matanya menyala merah, itu kelihatan
betul-betul mengerikan di saluran air ini.

Panjangnya sekitar 6 meter. Yang mana itu sangat besar. Maksudku itu bukanlah
seekor naga, tapi monster itu kelihatan sangat kuat.

"Grrrrrrrrr....."

"Apa kita akan melawan monster itu?"

"Ya. Raphtalia, cobalah pedang barumu."

"Baik!"

Kami semua menyiapkan diri kami untuk melawan monster itu, Cream Alligator.

"Ayo lakukan!"

94
http://Dragoisekai.blogspot.com/

Alligator berlari ke arah kami sambil rahangnya terbuka lebar, mencoba memakan
kami. Aku melompat, dan saat aku melihat rahangnya tertutup, aku melompat ke
kepalanya agar mulutnya nggak terbuka lagi.
Aku pernah membaca sebuah buku tentang gimana caranya melawan seekor
alligator. Tentu saja, buku itu tentang alligator di duniaku.

Meskipun begitu, kayaknya bekerja.

"Grr?!"

Aku terus menekankan berat badanku pada kepalanya, tapi dia mencoba sangat
keras untuk membuka rahangnya hingga matanya berputar-putar.

Tapi, mungkin karena banyaknya berat yang kutekankan padanya, monster itu
nggak punya banyak keberuntungan.

"Sekarang!"

"Argh!"

95
http://Dragoisekai.blogspot.com/

Raphtalia berlari ke ekornya Cream Alligator dan mengayunkan pedang barunya.

Dengan ayunan yang cepat dan akurat, pedang itu menebas ekornya,
memotongnya dengan rapi. Ujung ekornya terlempar ke udara.

"....?!"

"Mbakyu, kau sungguh kuat! Aku nggak akan membiarkanmu pamer!"


Filo membebankan berat badannya untuk menyerang, lalu berbalik kearah perut
Cream Alligator yang terekspos dan menendangnya dengan segala kekuatannya.

Alligator itu terlempar ke udara.

"Habisi dia!"

Alligator yang terlempar berputar-putar mendarat dengan kepalanya terlebih dahulu.

Lalu... Yah, tengkoraknya hancur, sehingga Cream Alligator itu cuma terbaring diam,
tewas. Aku berdiri dekat dengan monster itu mendarat, dan sekarang aku
berlumuran darahnya.

"Wow! Wow! Cakar ini betul-betul menakjubkan!


Mengalahkannya bakalan agak susah tanpa cakar ini!"

"Um...."

Filo begitu senang atas kemenangannya sampai-sampai dia melompat-lompat


ditempat dan bersorak.

Dan monster itu sepertinya diatas level 50, jadi kurasa senjata baru kami betul-betul
bagus.

Dan dengan demikian tes untuk pedang baru milik Raphtalia dan cakar baru milik
Filo selesai.

Kami bergegas kembali ke tenda penjual budak, tentu saja aku membersihkan
darah dari badanku sebelum kami sampai disana.
96
http://Dragoisekai.blogspot.com/

Ngomong-ngomong, aku membiarkan perisaiku menyerap tubuh Cream Alligator itu,


tapi itu cuma membuka sebuah perisai yang gak sekuat Chimera Viper Shield.
Adapun untuk bonus equipnya, cuma ada satu. Itu adalah sebuah kemampuan yang
meningkatkan kemampuan bertarungmu di malam hari— sepertinya dengan
meningkatkan penglihatanmu dalam kegelapan.

"Yah... Aku harus mengatakan aku sangat terkesan bahwa kau bisa mengalahkan
monster itu dengan waktu secepat ini. Memang sangat mengesankan. Begitulah
tuan."

Si penjual budak jelas-jelas senang dengan apa yang baru saja terjadi. Makanya
berkilauan saat dia memberiku hadiah uang. Uang itu lebih dari cukup untuk
menutupi harga cakar itu.

Aku sudah siap pergi, berpikir kamu nggak punya sesuatu yang lain yang harus
dilakukan disini, tapi kemudian aku ingat sesuatu.

Saat kami melawan para bandit di hutan, aku kepikiran tentang menjual beberapa
dari mereka pada perbudakan, tapi itu akan sangat menyakitkan jadi aku nggak
melakukannya.

"Di negeri ini para manusia nggak diijinkan dijadikan budak. Kalau aku mencarinya
dengan keras, aku yakin kau bisa menemukan seorang pembeli. Mereka akan
menginginkan spesimen yang berkualitas tinggi, dan itu akan beresiko."

Jadi kurasa cuma para demi-human yang bisa kau jadikan budak disini. Gimanapun
juga mereka adalah sub spesies.

"Baiklah kalau begitu. Sampai jumpa."


Kami berbalik dan meninggalkan tenda. Filo kembali ke wujud manusianya dan
membawa cakarnya. Belanja kami sudah selesai untuk saat ini, jadi kami kembali ke
toko senjata.

"Hei bocah, kereta itu kelihatan kurang baik belakangan ini."

"Wajarlah, sudah sangat sering dipakai."

97
http://Dragoisekai.blogspot.com/

Filo sangat suka kereta sehingga kami nggak pernah berpisah dengan kereta itu
cukup lama untuk melakukan perbaikan. Aku memperbaiki apa yang bisa kuperbaiki
sendiri, tapi aku bukanlah seorang profesional.

"Mau kubuatkan yang baru?"

"Benarkah?"

Mata Filo berkilauan gembira.

"Ayolah Filo... Aku baru saja membelikan kau cakar itu."

"Tapi...."

Kereta itu memang sudah bunyi-bunyi lebih parah daripada biasanya, jadi aku
berpikir tentang memperbaikinya. Adapun kalau membeli baru, aku nggak yakin
tentang itu.

"Aku akan membuatnya semurah yang aku bisa."

Dia betul. Kalau kami mau terus bepergian, aku harus mempertimbangkan daya
tahan dari keretaku. Aku nggak mau memanjakan Filo, tapi disaat yang sama, kalau
kami harus terus memperbaiki kereta kayu kami, dalam pertimbangan jangka
panjangnya, akan lebih baik membuat yang baru dengan kualitas yang lebih tinggi.

"Aku ingin sebuah kereta yang tahan banting yang bisa memuat banyak material.
Danaku sekitar 10 gold."

"Dengan 10 gold, kau bisa membuat kereta yang betul-betul bagus. Kau nggak
peduli tentang dekorasinya, kan?"

"Tentu saja enggak. Fokus saja pada detail praktisnya. Filo nggak masalah
meskipun keretanya berat."

Terkadang Filo bahkan menarik kereta dengan satu tangan. Kami bisa membuatnya
jauh lebih berat dan dia nggak akan mengeluh.

98
http://Dragoisekai.blogspot.com/

"Baiklah, bocah. Serahkan padaku. Kau nggak masalah kan, gadis burung?"

"Um... Ya! Aku ingin kereta yang besar—kayak rumah!"

"Itu terlalu besar, gadis cilik."

Dana kami nggak akan cukup kalau sebesar itu. Aku hendak mengatakannya saat
pak tua itu memberiku tanda bahwa dia tau apa yang kupikirkan.

"Makasih."
"Gadis cilik—memang bagus punya impian dan ambisi, tapi kenapa nggak tunggu
dulu sampai kau lebih besar dan lebih kuat sebelum kau membuat sebesar itu?"

"Tapi....."

"Bukankah kau akan malu kalau aku membuat sebesar itu dan kau nggak bisa
menariknya?"

"Ya...."

"Bagus. Yah, aku nggak tau seberapa berat yang bisa kau tarik, jadi aku akan
membuat sesuatu yang kelihatan bagus buatku. Oke?"

Ya, dan itu adalah buatan khusus. Itu akan berbeda dari keretakereta yang
digunakan para bangsawan, jadi itu adalah sebuah proyek baru. Yang mana
membuatnya penting untuk dijadikan prioritas.

"Baiklah. Aku mau sebuah kereta baru kalau begitu."

"Baguslah, bocah."

Baiklah kalau begitu—kami masih punya waktu sebelum gelombang tiba. Butuh
beberapa saat sebelum senjata dan keretanya siap, jadi aku memutuskan untuk
kembali melakukan pekerjaan pedagang keliling kami.

Chapter 7 - Komandan Jenderal

99
http://Dragoisekai.blogspot.com/

Aku sedang berpikir bahwa kami mungkin bisa menghabiskan stok kami lebih cepat.
Jadi kami pergi ke sebuah desa di barat daya dan membeli bahan-bahan murah.

Kau lihat, aku mendengar bahwa ada bencana kelaparan di utara, yang mana itu
artinya aku bisa menjual persediaanku untuk mendapatkan lebih banyak uang dan
mendapatkan keuntungan yang besar.

Desa di barat daya sama persis dengan desa yang sudah kami kunjungi, ada
monster BioPlant yang menyebabkan kekacauan.

Kami membersihkan kekacauan itu saat kami kesana, tapi sebelum kami pergi kami
memberi mereka benih BioPlant yang ditingkatkan.

Itu sebabnya aku menduga mereka akan bersedia untuk menjual makanan pada
kami dengan harga murah. Dan, sama seperti yang kuduga, warga desa senang
melihat kami. Mereka menjual makanan pada kami dengan diskon yang besar.

Dari yang terlihat, benih BioPlant yang ditingkatkan yang kuberikan pada mereka
telah ditanam. Kadang di bagian barat daya desa dipenuhi tanaman yang lebat
dengan buah berwarna merah seperti tomat.

Kami memenuhi kereta dan menuju ke utara. Lalu sesuatu terjadi di kota kecil di
tengah perjalanan.

"Huh? Pedagang keliling bersertifikat?"


Kami dihentikan dalam perjalanan kami ke kota oleh seorang seorang penjaga yang
bertugas menarik pajak dan tarif untuk gubernur mereka.

Jadi aku menunjukkan sertifikat dari Riyute pada dia, tapi.....

"Itu tidak ada gunanya disini! Bayar pajaknya!"

"Tapi....."

Penjaga itu mengabaikan protes dari Raphtalia dan terus menuntut uang.

100
http://Dragoisekai.blogspot.com/

Aku melangkah maju untuk mulai bernegosiasi dengan dia, tapi dia nggak mau
mengalah.

"Dasar orang gak tau diri!"

Hm.... Mereka sampai semarah itu, pasti ada sesuatu yang terjadi.

Sejak aku memulai perjalanan pedagang keliling ini, aku mempelajari satu atau dua
hal tentang bagaimana menghadapi sesuatu di perjalanan.

Yang pertama adalah ancaman. Kalau kau memiliki kekuatan, kau bisa
menggunakannya untuk memaksa orang agar setuju pada sesuatu yang normalnya
mereka nggak akan setuju. Kau harus mencari kelemahan mereka dan
menggunakannya untuk menjual sessuatu dengan harga yang lebih tinggi. Strategi
ini bisa bekerja pada pelanggan yang angkuh. Tapi melihat bagaimana penjaga ini
bertindak, dia mengganggap kami secara serius.
Yang kedua adalah negosiasi. Kami membentuk hubungan kami dengan orang-
orang berdasarkan pada aliran percakapan. Itu bekerja dengan baik pada orang-
orang yang gak punya permusuhan. Orang ini gak betul-betul punya permusuhan.
Dia terburu-buru.

Kalau kedua metode ini nggak ada yang bekerja pada dia, itu artinya....

"Kedengarannya seperti gubernurmu adalah seorang yang cukup gila."

Aku melihat sekitar kota dan bergumam sendiri. Penjaga itu menyadarinya dan
ekspresinya berubah sedikit.

"Jangan mengatakan hal buruk tentang gubernur kami! Kau akan dituntut!"

Semuanya mulai masuk akal. Penjaga itu sepertinya mengalami masalah besar
untuk menangani kami—yang mana itu artinya, nggak satupun strategiku yang
berhasil.

Kalau aku terlalu memaksakan, kami akan berakhir menerima resikonya.

Kalau aku mau dia mengalah, aku harus membuat bau yang parah dan membuat
dia bingung, atau menyebabkan kekacauan yang cukup agar gubernurnya datang
101
http://Dragoisekai.blogspot.com/

berbicara padaku. Tapi aku nggak bisa menebak apakah manfaat dari hasilnya akan
sepadan dengan resiko yang dilibatkan.
"Baiklah kalau begitu. Aku bisa melihat kalau kau punya masalahmu sendiri yang
harus ditangani."

Aku memberi dia sejumlah uang yang dia minta. Saat aku melakukannya, penjaga
itu secara tiba-tiba kelihatan sangat kecewa.

"Ini pajaknya."

Dia mendekat dan berbisik.

"Maaf...."

"Nggak masalah."

Dia pasti dibawah perintah dari Sampah itu. Sudah jelas ada semacam masalah
dengan pemerintahan disini.

Kami memasuki kota dan mendapati pajak dipungut hampir pada semuanya. Dari
makanan dan equipment sampai kerajinan tangan dan kamar di penginapan. Dan
pajaknya sangat tinggi.

Sepertinya kota ini sedang dilanda semacam penurunan. Pasarnya hampir kosong.
Bisnis disini pasti terbebani oleh pajak yang berat.

"Aku akan mencari makanan dan mencoba mencari tau apa yang sedang terjadi."

"Baik."
"Yay! Bawakan aku suvenir!"

"Kau masih belum puas juga. Jangan bilang kau masih mau lagi!?"

Apa Filo nggak tau seberapa mahalnya segala sesuatu disini?

Aku meninggalkan Raphtalia dan Filo, yang berada dalam wujud manusia, di
penginapan dan pergi ke bar untuk mencari tau apa yang sedang terjadi.
102
http://Dragoisekai.blogspot.com/

Dan juga, aku mengubah perisaiku menjadi Book Shield dan sedikit mengacak-acak
penampilanku sebelum aku masuk ke bar.

Dan disana ada seseorang yang kukenal. Seseorang yang gak ingin kutemui.

Atau seperti itulah.

Dia membawa sebuah busur, tapi karena suatu alasan juga ada pedang
pinggangnya. Dia berpakaian sederhana, dan memakai equipment biasa. Dan dia
memegang sebuah busur kecil yang bisa berubah bentuk, seperti Book Shield
punyaku. Kalau ini adalah pertama kalinya aku bertemu dia, lumrah saja aku
menganggap dia seorang pengembara.

Dia bersama beberapa orang, orang yang mengenakan armor berwarna mencolok—
orang yang membawa busur bersembunyi di dalam bayangan.
Itu benar, Itsuki, sang Pahlawan Busur, bersembunyi di sudut bar, melakukan
percakapan.

Seperti Motoyasu, dia ini juga berasal dari Jepang lain.

Dia berusia 17 tahun, dan wajahnya tenang seperti pemain piano. Dia terlihat kalem.

Dia belum menyadari aku.

Aku penasaran apa yang dia bicarakan, jadi aku mendekat tanpa membiarkan dia
melihatku dan berusaha menguping.

"Gubernurnya..."

Kedengarannya dia dan partynya sedang mengumpulkan informasi tentang


pemimpin lokal.

Dari apa yang bisa kukumpulkan, kedengarannya seperti orang itu yang
menetapkab pajak lebih tinggi daripada yang diminta Raja, dan menerima suapan
dari para merchant di area ini. Dia menggunakan uang tersebut untuk menyewa
seorang bodyguard dan akan menghukum siapapun yang membantah dia.

103
http://Dragoisekai.blogspot.com/

Segalanya dia lakukan, dia melakukannya untuk memperkaya dirinya sendiri. Dia
terdengar seperti pegawai korup yang biasa kau ketahui.

"Kedengarannya kami harus memberi dia pelajaran."

Whoa! Aku begitu terkejut oleh kata-katanya Itsuki hingga aku hampir tersentak.
Tapi gimana caranya aku ikut dalam percakapan itu?

Disini dia bersembunyi tanpa adanya alasan, dan, kesampingkan apapun yang dia
rencanakan—Jenderal Komandan kayak apa sih dia mengganggap dirinya?

Apa dia menganggap dia menjelajahi dunia untuk menyelamatkannya?

Meski memperhitungkan kebohongan dan perinciannya, aku masih mendengar


selentingan apa yang dilakukan Pahlawan Busur.

Meskipun, sejujurnya, aku melakukan perjalanan sebagai orang suci bersama dewa
burung, jadi aku nggak betul-betul bisa mencemooh dia karena menyembunyikan
identitasnya.

Tapi dalam kasusku aku punya alasan yang bagus—orang-orang sudah dibohongi
tentang Pahlawan Perisai, dan ada reputasi mengerikan yang harus kuhindari.
Bahkan sekarang, kalau orang-orang mengetahui siapa aku, mereka akan waspada,
jadi itu sebabnya aku membiarkan mereka menganggap aku sebagai orang suci.
Orang-orang masih membicarakan tentang Iblis Perisai!

Lagian, sejauh yang aku tau nggak ada alasan yang memaksa Itsuki sang Pahlawan
Busur untuk menyembunyikan identitasnya.

Apakah itu semacam perintah dari Raja? Bahkan jika memang begitu, aku nggak
pernah mendengar apapun tentang Pahlawan Busur. Jadi dia secara sengaja
berbohong tentang siapa dia sebenarnya.....

"Baiklah kalau begitu. Semuanya, ayo pergi."

Mereka menyelesaikan pembicaraan mereka, dan Itsuki memimpin partynya keluar


bar.

104
http://Dragoisekai.blogspot.com/

Tebakanku mereka berencana mendatangi kediaman gubernur dan menyebabkan


keributan sebelum mengungkapkan identitas Itsuki dan memberitahu orang korup
itu. Ada garis cerita yang serupa di duniaku dalam drama di TV. Itu adalah pola
dasar dari pejuang pengelana yang berjuang meluruskan apa yang salah.

Itu cukup mudah untuk menggambarkan. Raja akan mengetahui bahwa politikus
korup telah ditangkap, dan dia akan menunjuk orang lain. Semua itu masuk akal.

Apa dia idiot? Kenapa juga harus repot-repot melibatkan diri lebih jauh?

Aku melakukan apa yang jadi tujuanku datang kesini: mencari informasi tentang
dimana aku bisa membeli bahan makanan dengan harga yang wajar. Lalu aku
kembali ke penginapan untuk bermalam.

Suvenir untuk Filo? Jangan harap aku mau membeli suvenir di sebuah kota yang
biaya hidupnya sangat tinggi.

Tentu saja Filo memilih-milih kata untuk mengatakan hal itu, tapi aku malas
mendengarkannya.
*****

Esok paginya seluruh kota gempar. Para petualang menyusup ke kota pada malam
hari dan telah menculik gubernur dari kantornya.

Diantara banyak pejalan kaki yang mondar-mandir di jalanan, Itsuki sedang


mengobrol dengan seorang cewek cantik.

"Oh woooow! Tidak, sungguh, terimakasih buaaaaaaanyak!"

"Oh, nggak masalah. Tapi ini rahasia, ya?"

Rahasia? Kurasa bukan! Kecurigaan telah terkonfirmasi. Aku paham kenapa aku
nggak mendengar apapun tentang Itsuki sepanjang waktu ini.

Dia adalah orang yang suka menyembunyikan kemampuan aslinya agar dia bisa
menggunakannya saat dibutuhkan dan membuat orang lain menjadi liar.

105
http://Dragoisekai.blogspot.com/

Kalau dia betul-betul bisa menikmati game semacam itu, dia pasti punya selera
yang buruk sejauh yang bisa kukatakan.

Dia sampai repot-repot menyembunyikan identitasnya agar dia bisa menikmati


kegembiraan dari menunjukkan dirinya sendiri. Kalau bukan itu yang dia kejar,
kenapa dia mau berdiri di tengah jalan kayak gitu? Atau setidaknya aku mengetahui
bahwa dia nggak harus lari dari sesuatu seperti yang kulakukan, jadi dia
melakukannya bukan untuk melindungi dirinya sendiri.
Aku bisa membayangkan semuanya sekarang. Gubernur kejam itu menuntut pajak
yang gak bisa mereka bayar, jadi dia mengambil cewek ini dari ayahnya yang miskin
sebagai bayaran. Aku pernah melihat sebuah drama episode kayak gitu di TV.

Yang betul saja. Aku harus keluar dari kota ini secepat yang aku bisa.

*****

Kami melakukan perjalanan selama setengah hari sebelum kami sampai di sebuah
kota dekat perbatasan dengan negeri tetangga.

Kami bisa menjual semua makanan yang gak bisa kami jual kemarin, dan makanan
itu terjual dengan sangat cepat. Kurasa kami sudah masuk ke area yang
terpengaruh oleh kelaparan.

Tapi ada banyak orang di sekitar sini yang kayaknya bukan warga setempat.

Mungkin itulah cara mereka berpakaian. Aku nggak tau. Aku nggak bisa
mengatakan dengan pasti, tapi yang jelas aku bisa bilang mereka dari suatu tempat
yang jauh.

"Hei, kalian...."

Aku mendengar rumor dari sebuah negeri terdekat yang dipimpin


oleh seorang raja lalim, tapi tirani itu baru-baru ini telah digulingkan dari kekuasaan.
Aku merasa sepertu aku mungkin semakin dekat. Apa orang-orang ini adalah warga
dari negeri itu, kesini untuk berbisnis?

106
http://Dragoisekai.blogspot.com/

Beberapa dari mereka berjalan lewat, dan pandangan pada keretaku membuat
mereka begitu bersemangat hingga mereka bergegas mendekat dan mulai
membicarakan bisnis denganku.

Tapi mereka nggak mau menggunakan uang. Mereka mau barter denganku. Aku
bisa menggunakan herbal obat dan sebagainya, tentu—tapi aku nggak terlalu butuh
kayu dan kerajinan kayu. Aku turun dari kereta dan mulai berbicara dengan mereka.

"Aku sebenarnya lebih suka uang."

Kalau mereka menyisipkan tumpukan jerami dan tumpukan arang padaku, aku
nggak punya cara untuk menyingkirkannya. Disisi lain, aku bisa mengambik banyak
herbal obat dan mengolahnya menjadi obat.

"Maaf, tapi kami tidak punya uang..."

Orang yang berbicara sangat kurus. Dia kelihatan seperti dia akan jatuh pingsan
setiap saat.

"Akan kubuatkan makanan untuk kalian. Makanlah lalu bicaralah."

Percuma saja kalau begini, jadi aku meminjam sebuah panci besar dari warga.
Kayaknya para warga juga sudah diambang kelaparan, jadi mereka sangat bersedia
membantu.

"Terimakasih banyak!"
Semua orang berkumpul di sekitar panci besar itu dan dengan lahap menyantap
makanannya.

Saat semua orang makan, aku mengambil kesempatan itu untuk bertanya apa yang
terjadi di wilayah ini.

Mereka mengatakan bahwa semuanya baik-baik saja sampai raja lalim itu
digulingkan. Beban pajaknya di ringankan, dan kehidupan semua orang mulai
semakin membaik.

Namun nggak lama kemudian segalanya kembali seperti sebelumnya.

107
http://Dragoisekai.blogspot.com/

Bagian terburuknya adalah para pemimpin dari pemberontak mulai meningkatkan


pajaknya lagi segera setelah mereka berkuasa.

"Tapi kenapa? Setelah semua yang mereka lalui untuk menggulingkan raja kejam
itu?"

"Yah, mereka butuh dana untuk mengelola negeri, dan untuk mengamankan uang
yang cukup untuk militer, mereka harus menaikkan pajak."

Aku mulai paham. Itu bukan cuma rajanya orang yang buruk. Itu adalah karena dia
harus meningkatkan dana untuk mengamankan kekuatan militer mereka untuk
melindungi negeri.

Kalau negerimu kehilangan rakyatnya maka kau nggak akan punya sebuah negeri—
jadi kau akan kehilangan negerimu kalau kau nggak melindungi rakyatnya.
Ditengah semua itu, kalau kau cuma mendengarkan rumor-rumor
negatif tentang raja, yah, tentu saja kau akan ingin menggulingkan dia dari
kekuasaan.

Aku nggak tau apa-apa tentang raja itu, tapi nggak tau kenapa aku merasa senasib
dengan dia—dibenci dan dicampakkan oleh rakyatmu sendiri.

Tentunya memang ada saat-saat dalam kehidupan ketika kau harus melakukan
sesuatu karena kau nggak punya pilihan lain, entah tindakanmu akan dianggap
positif atau enggak.

Tapi itu nggak berlaku buat Raja Sampah itu. Orang itu memang seseorang yang
idiot kejam dari sononya.

"Meskipun kepemimpinannya berubah, kami masih tidak bisa mendukung diri kami
sendiri. Jadi kami membawa semua barang berharga kami melintasi perbatasan,
kesini ke Melromarc, untuk melihat apakah kami punya keberuntungan yang lebih
baik di negeri yang lebih sejahtera ini."

"Raja yang malang! Dia benar-benar memikirkannya rakyatnya terlebih dahulu!


Salah siapa hingga aku selapar ini?!"

108
http://Dragoisekai.blogspot.com/

"Diam! Kau meragukan aku?"

"Ya!"

Filo tau apa yang harus dikatakan untuk membuat dia jengkel, jadi aku harus
mengendalikan dia.
Dia mulai sedikit mengerti gimana cara kerja dunia ini, dan dia mulai bermulut kotor
sebagai hasilnya.

"Kurasa dia seperti..."

Raphtalia bergumam sendiri dan menatap kami dengan penampilan aneh


diwajahnya.

"Mungkin... Tuan Naofumi?"

"Huh?"

"Oh, bukan apa-apa."

Filo menutup mulutnya, tapi kalau aku harus menebak dari rumor yang kudengar,
sepertinya Itsuki membantu pasukan pemberontak. Mungkin hatinya nggak sepolos
seperti yang dia mau semua orang beranggapan. Adapun untuk para pengungsi,
apa mereka secara sembunyi-sembunyi melintasi perbatasan untuk membeli
barang-barang di pasar gelap?

Ngomong-ngomong, sepertinya harga pasar di wilayah sini sangat tinggi. Itu bagus
untukku. Itsuki, yang beranggapan dia adalah Jenderal kecil, berkelana untuk
menegakkan kebenaran, kau pikir dia akan terus bersama untuk memberi
dukungan. Dia cuma menggunakan orang-orang ini untuk memuaskan rasa
keadilannya sendiri!

"Dengan keadaan saat ini, negeri kami berada dalam bahaya invasi! Siapapun bisa
menyerang dan mengambil alih, tapi kami bahkan nggak bisa makan."
"Benarkah?"

Mungkin itu karena gelombang, tapi kayaknya kelaparan terjadi dimana-mana.


109
http://Dragoisekai.blogspot.com/

"Oh baiklah."

Aku menemukan pemimpin dari kelompok itu dan memberi dia salah satu dari benih
BioPlant yang ditingkatkan.

"Apa ini?"

"Kalau kau menanamnya, itu akan menghasilkan makanan dengan sangat cepat.
Sebenarnya benih itu telah menyebabkan
masalah yang besar di wilayah selatan, tapi aku bisa memperbaikinya dengan teknik
khusus punyaku. Harusnya nggak masalah sekarang, tapi kau harus terus
mengawasinya. Kalau kau nggak mengelolanya dengan baik, benih itu bisa jadi
masalah yang membuat kepala pusing."

"Oh, wow!"

"Aku akan kembali kesini lagi nanti. Saat itu aku akan menerima rasa terimakasih
kalian."

Lain kali aku datang ke wilayah ini, aku yakin aku akan mendapat sambutan yang
hangat.

Mereka semua sudah jelas tau siapa aku sebenarnya. Nantinya, aku akan
mendengar bahwa warga dari negara kecil itu, yang menderita kelaparan, akhirnya
memiliki makanan untuk mengisi perut mereka.

Chapter 8 - Sebelum Badai

Matahari sudah terbenam, jadi kami kembali ke penginapan dan berfokus pada
pengobatan luka Raphtalia.

Aku menuangkan air suci ke botol yang berbeda agar aku bisa menggunakannya
untuk membasahi perbannya. Dan kemudian aku melilitkannya pada tubuhnya.

110
http://Dragoisekai.blogspot.com/

Ada desiran halus, dan asap hitam perlahan-lahan keluar dari perban itu. Kulitnya
kelihatan jauh lebih baik, tapi sepertinya akar dari kutukan itu masih ada di suatu
tempat. Kalau kami terus melakukan pengobatan, lukanya pasti akan sembuh.

"Apa kamu baik-baik saja?"

"Oh, ya. Itu seperti... Itu agak... gatal, dan otot-ototku lemas.
Rasanya aneh."

"Oh...."

Aku ingin dia baikan sesegera mungkin. Terutama mengingat bahwa akulah yang
melukai dia.

"Tempat-tempat yang kamu obati terasa jauh lebih baik daripada yang mereka obati,
Tuan Naofumi."

"Senang mendengarnya."
Aku ingin dia sembuh total. Berapa lama yang dibutuhkan?

"Itu nggak adil! Mbakyu bermanja-manja dengan Master sendirian!"

Filo tau bahwa kami berusaha menyembuhkan kutukan yang diderita Raphtalia, tapi
dia nggak pernah melewatkan kesempatan untuk meneriakkan sesuatu yang
menjengkelkan.

"Kami nggak bermanja-manja!"

"Dia benar. Kami berusaha menyembuhkan luka Raphtalia."

Bermanja-manja? Apa yang dia pikirkan? Oh yah. Dimana dia mempelajari kata
semacam itu? Selain itu, kami nggak bermanjamanja. Aku dan Raphtalia nggak
punya hubungan semacam itu.

"Oh.... karena Raphtalia hitam?"

"Aku nggak bilang begitu."


111
http://Dragoisekai.blogspot.com/

Mereka menjadi teman baik.

"Yah, gelombang berikutnya akan segera terjadi. Gimana kalau kita kembali ke
Kastil Kota, mengambil barang-barang baru dari pria pemilik toko senjata, dan
kemudian memakainya?"

"Baiiiiiiiiik!"
"Ide bagus. Kita sangat sibuk belakangan. Istirahat sebentar rasanya akan bagus."

"Ya, itulah yang aku pikirkan."

"Master, apa kau akan membuat makanan untuk kami?"

"Tentu. Mungkin kita bisa meminjam lempengan logam dari toko senjata lagi."

"Yay!"

Kami menghabiskan malam dengan berusaha menyembuhkan luka Raphtalia, dan


kemudian tidur.

Setelah beberapa hari pemakaian air suci secara rutin, Raphtalia telah sepenuhnya
sembuh. Aku lega bahwa air suci itu bekerja dengan cepat.

Kamu memutuskan untuk menghentikan kegiatan perdagangan keliling untuk


sementara dan kembali ke Kastil Kota untuk melihat barang seperti apa yang
dipersiapkan pemilik toko senjata untuk kami.

Gelombangnya nggak lama lagi akan datang, jadi ini adalah saatsaat terakhir yang
kami miliki untuk melakukan persiapan secara sungguh-sungguh.

*****

Kami sampai di toko senjata tepat saat dia membuka tokonya. "Bocah, kau datang
pagi sekali."

"Kurasa. Gimana hasilnya?"


112
http://Dragoisekai.blogspot.com/

"Lihatlah."

Pria tua itu berjalan ke belakang toko dan kembali sambil tangannya penuh dengan
equipment baruku.

Itu terbuat dari beberapa tulang naga dan chimera: Bone Mail... Terlaualii bahwa itu
terlihat hampir sama persis dengan equipment yang sudah memiliki.

Itu kelihatan seperti sesuatu yang dipakai anggota geng.

Sejujurnya, dari kejauhan itu terlihat sama persis seperti armorku saat ini. Selain
armor itu memiliki beberapa bagian yang mengkilap, dan beberapa warna disana
sini.

"Pak tua, apa kau mencoba mengubahku menjadi bos dari sebuah tim bandit?"

Kurasa itu karena dia membuathya dari bagian-bagian armor bandit, tapi itu akan
bagus kalau dia membuatnya agak berbeda.

"Huh? Apa yang kau katakan, bocah?"

Apa aku harus memakainya? Aku tau ini adalah sebuah dunia fantasi, tapi ini mulai
terasa seperti semua pakaianku memiliki penampilan penjahat.
"Kau sebut aka armor itu?"

"Yah, ini semua buatan khusus, jadi aku bahkan nggak tau.
Gimana kalau Barbarian Armor +1?"

"Kurasa +1 itu nggak betul-betul cocok dengan semua yang telah kau lakukan."

Armor yang sebelumnya berbahan kain seperti jean, telah digantikan dengan kulit
naga, yang mana terlihat seperti karet hitam mengkilap.

Di sekitar dada ada lempengan logam. Itu nggak betul-betul kelihatan berbeda.

113
http://Dragoisekai.blogspot.com/

Barbarian Armor +1</br> Defense up


Ketahanan serangan (medium)
Resistensi api (kuat)
Resistensi kegelapan (kuat)
Pemulihan HP (lemah)
Magic up (medium)
Pemrosesan pertahanan sihir: pemulihan fungsi secara otomatis

Armor itu disertai banyak resistensi.

Pemulihan otomatis, kurasa itu sudah jelas. Mungkin skill itu akan memperbaiki diri
jika rusak.
Kalau armornya disertai dengan begitu banyak fungsi, aku mungkin nggak akan
melepasnya.

"Ada apa, bocah?"

"Kurasa mungkin kau mengharapkan sesuatu dariku."

Pasti ada suatu alasan kenapa dia membuatkan pakaian seperti ini. Apa dia mau
orang berpikir aku adalah seorang kriminal?

"Master, apa kau akan menunggangi aku dengan berpakaian kayak gitu? Kuharap
begitu! Coba tebak? Aku menemukan beberapa kaca mata hitam. Kurasa akan
menyenangkan untuk bepergian kalau kita memakai ini."

114
http://Dragoisekai.blogspot.com/

Filo menatapku, matanya berkilauan. Ada apa dengan dia?

"Bocah. Saat gadis burung itu dalam wujud manusianya dan dia bilang 'tunggangi
aku', akan ada salah pengertian."

"Diam! Kau tau kami nggak bermaksud kayak gitu!"

Aku penasaran, apa yang dia pikirkan saat membuat armor adalah suatu cara untuk
membuatku jengkel? Apa ini semacam lelucon bagi dia?
"Ada apa, bocah?"

Kurasa bukan. Kayaknya dia cuma bermaksud baik saja.

"Oh, um... Nggak ada. Aku akan menerimanya."

Raphtalia berdiri disamping, mengatakan seberapa kerennya penampilanku.


Terserahlah.

115
http://Dragoisekai.blogspot.com/

Kalau aku berjalan di kota berpakaian kayak gini, aku akan sangat mencolok.

*****

"Baiklah, apa yang harus kita lakukan?"

Kalau kami ingin menjadi lebih kuat, kami harus mencari cara untuk mengubah
kelas untuk Raphtalia dan Filo.

Saat gelombang tiba, kami secara otomatis akan dipindahkan. Meski begitu, kenapa
nggak gunakan saja waktu kami untuk melakukan perjalanan ke negeri sebelah
dimana kami bisa menghasilkan uang dan naik level sedikit?

"Kita masih punya waktu sebelum gelombang datang. Raphtalia,


Filo, apa kalian ingin aksesoris?"

"Aksesoris?"
"Ya, untuk melengkapi equipment kalian. Kurasa kita bisa mendapatkannya cukup
mudah."

Aku membulatkan pikiranku untuk memberi mereka hadiah untuk upaya mereka. Ini
adalah saat yang tepat untuk melakukannya.

"Raphtalia, kamu sudah diusia dimana kamu mungkin mulai peduli dengan hal
semacam itu, kan?"

"Aku.... Uh...."

"Aku jugaaaaaaaa!"

"Aku tau. Itu sebabnya aku bertanya pada kalian berdua apakah kalian ingin
sesuatu."

Raphtalia kelihatan seperti dia agak tertegun. Apa yang kukatakan betul-betul
mengejutkan?

"Apa kau tau apa yang kuinginkan? Sebuah jepit rambut!"


116
http://Dragoisekai.blogspot.com/

Jadi Filo ingin jepit rambut? Itu mengejutkan... kupikir dia akan meminta pelana atau
semacamnya.

"Jepit rambut? Kenapa?"

"Itu nggak akan menjepitku saat aku berubah wujud!"

Kurasa dia masih kuatir mengenai itu. Terserahlah, kalau dia memakainya di
kepalanya, dia akan baik-baik saja.
Dan mempertimbangkan seberapa mudanya dua saat dia dalam wujud manusia, itu
tidaklah aneh.

"Raphtalia, kamu mau apa?"

"Aku? Hmm....."

Dia memikirkannya sebentar sebelum menatapku dan menjawab.

"Aku ingin sebuah gelang. Tapi aku mau gelang itu diimbuhi dengan efek
pemakaian."

"Apa?"

"Aku ingin sesuatu yang akan mendukung kemampuanku, Tuan Naofumi."

Apa yang dia isyaratkan? Dia menanggapi secara berbeda dari yang kami duga,
dan aku nggak betul-betul paham.

Kupikir dia akan meminta cincin, atau anting-anting, atau kalung, tapi dia minta
sebuah gelang—dan gelang itu harus punya efek pemakaian. Aku yakin ini adalah
salahku karena membesarkan dia dengan cara ini.

"Oh, um. Baiklah kalau begitu. Coba kulihat apa yang bisa kulakukan."

"Aku jugaaaaaaa!"

117
http://Dragoisekai.blogspot.com/

"Oke, oke."

Chapter 9 - Difitnah Lagi?

"Oh! Itu dia!"

Kami meninggalkan toko senjata, dan karena suatu alasan, Itsuki, Ren, dan party
mereka berjalan kearah kami.

Ren seperti aku. Tidak, sebenarnya dia datang dari Jepang versi sci-fi dimana
orang-orang bisa betul-betul memasuki dunia virtual online.

Dan dia dipanggil ke dunia ini sebagai Pahlawan Pedang. Seperti Motoyasu, dia
punya wajah tampan dan menarik. Ada sesuatu yang hampir seperti wanita tentang
dia. Rambutnya hitam berkilauan, dan dia pendiam—keren.

Apa-apaan maksudnya? Mereka semua disini dikota disaat yang bersamaan?

Itsuki, nggak seperti terakhir kali aku melihat dia dalam pakaian lusuh, dia
mengenakan equipment yang bagus.

Mereka pasti telah menyadari penampilan melas di wajahku. Itsuki melangkah maju
dan berteriak keras:

"Kau lah orangnya. Aku menyelesaikan sebuah permintaan resmi, dan kau
nyelonong mencuri hadiahku!"

"Apa?!"
Kenapa juga aku harus mencuri hadiah punya dia?

"Aku juga. Kau juga mencuri hadiahku."

Ren terlihat seperti dia bisa membunuhku dengan matanya.

118
http://Dragoisekai.blogspot.com/

Sepertinya aku tau apa yang dia maksudkan. Siapa yang menyebabkan semua
masalah di kota pengunungan? Siapa yang membiarkan semua orang terjangkit
penyakit yang mengerikan?

"Ren, oke, kau betul soal itu. Tapi aku gak tau apa yang dibicarakan Itsuki."

"Apa kau pura-pura bodoh?!"

"Aku betul-betul gak tau."

"Ok, tahan dulu. Kita harus membicarakannya terlebih dahulu, kalau tidak, Naofumi
gak akan tau apa yang harus diakui."

"kau akan nganggep aku bersalah bahkan sebelum kita bicara?"

"Apa Master melakukan sesuatu?"

"Seingatku nggak ada."

Aku mencoba menenangkan Filo dan Raphtalia sambil melotot pada Ren dan Itsuki.
"Seenggaknya kenapa nggak kalian beritahu aku apa yang kau bedua bicarakan?"

Itsuki mulai menjelaskan apa tepatnya yang dia sesalkan padaku.

"Itu terjadi di wilayah utara. Aku bertugas menginvestigasi tindakan dari pemimpin
lokal, dan kemudian aku bertugas mengeluarkan dia dari kantornya—itulah yang
kulakukan."

Setelah itu, dia rupanya melakukan apa yang biasa dia lakukan, yang mana
mengirim salah satu dari anggota partynya (yang selalu mengenakan armor yang
terlalu mencolok) untuk menerima hadiahnya dari guild yang memberikan
permintaan ini. Tapi saat dia pergi untuk mengambil upahnya, dia diberitahu bahwa
upahnya sudah diambil, dan satu-satunya orang yang bisa dipikirkan Itsuki yang
akan melakukan hal semacam itu adalah aku.

119
http://Dragoisekai.blogspot.com/

"Um, maaf karena menyelamu, Jenderal, tapi apa kau pernah mempertimbangkan
bahwa kalau seorang pahlawan menyembunyikan identitas aslinya, dia mungkin
nggak akan diakui atas tindakannya?"

"Jenderal?! Apa maksudnya itu?"

"Kau berjalan-jalan sambil membawa sebuah pedang di pinggangmu, berpura-pura


menjadi seorang petualang biasa. Begitukan, Jenderal?"

Itsuki, mungkin mengabaikan kewaspadaannya, mulai berteriak padaku.


Kelakuannya yang sembunyi-sembunyi terhadap questnya jelas-jelas menjadi suatu
masalah.

Nggak satupun orang yang mengetahui seperti apa Pahlawan Busur, ataupun apa
yang dia lakukan.

Jadi rakyat Melromarc jelas-jelas akan menganggap bahwa semua perbuatan baik
di sini adalah tindakan Pahlawan Pedang dan Pahlawan Tombak.

Dia bisa saja bersumpah bahwa dia betul-betul mengerjakan banyak hal bagus, tapi
itu nggak akan mempengaruhi reputasinya.

Tentu, itu memang ide yang keren untuk secara sembunyisembunyi menyelamatkan
orang, menjadi pahlawan dibalik bayangan, tapi itu nggak akan memberi dia
pengakuan apapun.

Aku memang masih mahasiswa, tapi aku cukup paham tentang dunia untuk
mengetahui itu saat aku berada diluar aku akan mempertanggungjawabkan
reputasiku sendiri.

Adapun untuk Itsuki, kalau dia masih bertindak sebagai Pahlawan Busur dan orang
lain berteriak untuk mempertanggungjawabkan atas tindakannya, maka dia nggak
akan bisa membuat siapapun mempercayai dia dengan sikap pendiamnya yang
biasanya.

Tapi itu nggak seperti seorang pahlawan yang berperilaku seperti itu juga
merupakan seseorang yang mengejar uang dan ketenaran dengan melakukan hal-
hal jahat secara sembunyisembunyi.
120
http://Dragoisekai.blogspot.com/

Aku merasa sedikit sadar diri mendengarkan dia berbicara, mengingat bahwa orang-
orang memanggilku orang suci bersama dewa burung.

"Saat kau menyelesaikan sebuah quest, apa itu dihitung diselesaikan oleh
Pahlawan Busur? Sejauh yang kutau, satusatunya quest yang bisa kami pastikan
yang kau kerjain adalah apa yang kau lakukan di kota yang mengalami masalah
pajak. Dan itu karena aku melihatmu disana."

"Tapi itu karena aku bertindak secara rahasia."

"Kalau begitu biarkan aku mengkonfirmasi. Ada seorang petualang membawa


busur yang membantu suatu upaya perlawanan di negeri di utara. Apa itu
kau?"

"Y...Ya! Aku bertarung bersama pasukan pemberontak untuk menggulingkan raja


jahat yang memerintah sebagai seorang raja lalim. Kami menggulingkan dia."

"Dan apa kau tau apa yang ujung-ujungnya terjadi pada negeri itu setelah kau
pergi?"

"Yah raja jahat itu menghilang, jadi aku yakin mereka makmur."

"Makmur ndasmu. Mereka kelaparan, dan segalanya begitu buruk sampai-sampai


mereka menyelinap melintasi perbatasan untuk barter makanan."

"Tidak! Itu nggak mungkin benar! Kenapa?"


"Yah, coba pikirkan. Rajanya mungkin memang orang yang buruk, tapi seluruh
negeri itu juga sedang dilanda kelaparan. Cuma mengganti rajanya nggak akan
mengubah keadaan."

"Itu nggak ada hubungannya denganku. Berhentilah mengubah topik."

Ugh.... Dasar bocah nggak bertanggung jawab.... Apa dia nggak peduli meski cuma
sedikit?

"Oke, balik ke topik. Kau mengirim seorang anggota party untuk menerima upahmu?
Nggak bisakah anggota partymu itu menjelaskan semua ini?"

121
http://Dragoisekai.blogspot.com/

"Y...Ya! Tentu saja! Tentu saja!"

"Di guild kan? Dan temanmu ini punya cara untuk membuktikan bahwa dia adalah
anggota partymu kepada siapapun yang bertugas memberikan upahnya?"

"Ya. Ada sebuah sertifikat! Sebuah sertifikat yang disertai segel kerajaan!"

Wajah Itsuki menunjukkan kepercayaan dirinya. Apa yang sebenarnya dia katakan?

"Itu adalah sertifikat khusus, dibuat dengan teknologi khusus!


Akan sangat sulit untuk dipalsukan!"

"Baiklah kalau begitu, tapi karena aku nggak punya sertifikat semacam itu, terus
gimana caranya aku mengambil upahmu?" "Sialan...."

Itsuki mengutuk dengan jengkel. Dia tau kalau aku benar.

"Lalu... Gimana dengan senjata ini?"

Sekarang dia betul-betul mencari alasan. Kurasa dia mati-matian untuk membuat ini
menjadi salahku.

"Kau bisa mengubah bentuk perisaimu, jadi kau bisa membuatnya kelihatan seperti
Busur Legendarisku dan mengambil upahku tanpa menggunakan sertifikat!"

"Menurutmu begitu? Lihatlah sekitarmu, pasti ada banyak orang yang bisa
mengunakan tuduhan semacam itu."

"Bisakah kau membuktikannya?"

"Filo."

"Apa?"

"Kembalilah ke wujud aslimu."

122
http://Dragoisekai.blogspot.com/

"Oke."

Filo berubah kembali ke wujud aslinya. Saat dia melakukannya, pakaiannya


menghilang dan membentuk pita di lehernya. Aku menunjuk pada pita itu.
"Apa?!"

"Paham sekarang? Perubahan bentuk equipment ada di dunia ini. Mungkin ada
banyak sekali jenis equipment berbeda yang bisa berubah seperti sebuah busur.
Dan selain itu, kalau menyangkut masalah para pahlawan, aku bukan satu-satunya
yang bisa mengubah bentuk senjata. Aku yakin kau paham yang kumaksudkan...."

"Tapi......"

"Itsuki, menyerah saja. Kau nggak punya cukup bukti untuk menuduh Naofumi."

Itsuki mati-matian menyalahkan masalahnya padaku, tapi Ren melangkah maju dan
menyuruh dia mundur.

"Selain itu, apa kau bahkan bertanya seperti apa mereka? Orang yang berpura-pura
menjadi kau?"

"Um... Tidak... Tapi..."

Pertanyaan Ren cukup menunjukkan bahwa Itsuki kehilangan kepercayaan diri.

"Sudah menyerah saja. Kalau kau mau pengakuan atas tindakanmu, kau harus
lebih terbuka atas tindakanmu. Oke, berikutnya aku...."

"Aku mengasumsikan kau berbicara tentang epidemik di wilayah timur?"


"Setidaknya kita berada di topik yang sama. Kau mencuri hadiahku."

"Cuma karena aku ada disana. Apa kau tau? Kau membunuh seekor naga, tapi
mayatnya mulai membusuk dan itu menyebarkan penyakit ke seluruh wilayah itu."

"Apa?!"

123
http://Dragoisekai.blogspot.com/

Ren tiba-tiba nggak bisa berkata apa-apa. Dia berdiri diam.

Apa yang dia pikirkan? Kurasa dia lebih kejam dari ini.

"Banyak orang berakhir tewas. Mereka harus membuat kuburan baru di belakang
aula utama mereka. Kalau aku nggak lewat sana, mereka pasti sudah meninggal
semua sekarang."

"Itu nggak mungkin...."

Dia berputar sambil terhuyung-huyung dan menatap ke arah timur.

"Tunggu, tunggu! Kau nggak punya waktu yang cukup untuk kesana. Gimana
dengan gelombangnya?"

"Tapi... Kalau ini adalah kesalahanku...."

"Aku sudah mengurus bangkai naga itu. Orang-orang yang sakit semuanya sudah
mendapatkan perawatan dari seorang dokter lokal. Kalau kau mau menyebutnya
'mencuri hadiahmu' silahkan saja."
Wajahnya Ren pucat pasi.

"Apa kau percaya dia?"

Itsuki berbalik dan berteriak pada Ren.

"Dia nggak punya alasan untuk berbohong. Questnya selesai, dan hadiahnya
dibatalkan. Itu tidaklah salah."

"Saat bangkai naga itu hidup kembali dan menjadi seekor


Zombie Dragon, aku harus mengatakan—aku sangat terkejut. Raphtalia sampai
berakhir menerima kutukan setelah pertempuran itu. Kami bisa menyembuhkan dia,
tapi itu adalah saat-saat yang sulit yang harus kami lalui."

Aku nggak bohong. Tapi aku nggak menyebutkan bahwa kutukan itu adalah
salahku.

124
http://Dragoisekai.blogspot.com/

"Jadi itu yang terjadi. Aku minta maaf."

Ren berbalik menghadap Raphtalia dan menundukkan kepalanya pada dia.

Aku nggak bisa mempercayai mataku. Kupikir Ren itu dingin dan nggak punya hati.
Sepertinya dia lemah saat dia berpikir tentang masalah-masalag yang dia sebabkan
secara langsung. Sejujurnya, kupikir dia akan mengatakan sesuatu seperti "Itu salah
mereka karena lemah."

"Kenapa kau membiarkan bangkai naga itu disana sampai membusuk?"


"Salah satu anggota partyku menyarankan meninggalkannya disana agar para
petualang yang lain bisa menggunakannya untuk material. Kupikir itu kedengaran
seperti sebuah ide yang bagus."

Itu mengingatkan aku, aku mendengar bahwa desa itu mengalami kemakmuran
dalam waktu yang singkat.

"Kami memutuskan untuk menyerahkan pada warga desa dan para petualang yang
lewat, tapi...."

"Yah, lain kali lebih baik kau bersihkan sendiri. Bangkai yang membusuk. Bangkai
yang membusuk menyebabkan penyakit. Setidaknya kau harus melakukan sesuatu
pada organ dalam dan dagingnya."

"Ya...."

Tanggapannya penuh kekecewaan. Meskipun dia marah, dia masih nggak


mengatakan apapun tentang desanya atau apa yang terjadi disana. Kurasa mereka
nggak mau mengakui bahwa ada suatu sisi gelap pada aktifitas mereka. Yah,
kurasa kau memanen apa yang kau tanam.

"Yah, aku masih nggak percaya padamu."

Itsuki lebih keras kepala daripada Ren.

"Aku akan mencari cara untuk membuktikan apa yang kau lakukan."

125
http://Dragoisekai.blogspot.com/

"Silahkan saja, aku nantikan itu. Tapi jangan berani-beraninya kau


memalsukannya. Kalau kau mengetahui siapa yang melakukannya, jangan
menanyai mereka apakah Pahlawan
Perisai telah ikut campur. Dengan reputasinya yang kayak gini, siapapun akan
menuduhkan kejahatan mereka padaku."

"Apa maksudnya itu?"

"Kami pernah diserang oleh gerombolan bandit, tapi kami mengalahkan mereka.
Sepertinya mereka berencana pergi ke kota dan memberitahu semua orang bahwa
mereka telah diserang oleh Pahlawan Perisai."

"Tapi itu...."

"Sama persis dengan yang kau lakukan, Jenderal. Kau pasti paham—belajarlah
mengetahui apa yang ada dibalik kebohongan."

Aku nggak tau apakah Itsuki tiba-tiba merasakan simpati padaku atas reputasiku
yang hancur, tapi dia menatapku dengan tatapan simpati yang aneh. Itu membuatku
jengkel.

Kenapa juga aku harus jadi korban dari simpatinya?

"Aku akan menangguhkan masalah ini untuk sementara waktu..."

"Aku tidak."

Beneran deh, berapa banyak kejahatan yang harus dilimpahkan padaku? Apa aku
harus jadi penjahat diseluruh dunia?
"Tapi aku akan menangkapmu, dan aku akan membuktikannya juga."

Penuh dengan arogansi yang angkuh, Itsuki berbalik dan pergi. Ren mengikuti dia.

"Ayo pergi."

126
http://Dragoisekai.blogspot.com/

Aku harusnya tau kalau nggak ada hal bagus yang menungguku di kota ini,
mengingat seberapa dekatnya dengan Sampah itu. Kami memutuskan untuk
kembali ke penginapan malam ini.

"Selamat sore, Pahlawan Perisai."

Aku sedang bersantai di kamarku saat lima prajurit yang sebelumnya mampir untuk
menyapa. Dua orang yang sudah berbicara langsung denganku mewakili kelompok
mereka dan berbicara.

"Ada apa?"

"Kami menganggap itu adalah ide yang bagus untuk melakukan pertemuan
mengenai gelombang berikutnya yang akan segera datang."

Mereka memang kelompok yang serius. Terserahlah— kurasa itu bagus buatku.

"Raphtalia punya pengalaman menghadapi gelombang. Filo, kau juga akan


bergabung."
"Hmmmmm?"

"Semuanya tolong diingat bahwa aku bukanlah seorang ahli dalam hal semacam ini.
Tapi aku betul-betul gak punya pilihan, jadi saat gelombang tiba, kalian akan
dipindahkan ke lokasinya bersamaku. Jadi aku akan mencoba menjelaskan apa
yang kurencanakan dalam pertempuran dan apa yang bisa kalian lakukan untuk
membantu, mengerti?"

"Ya! Demi melindungi rakyat tak berdosa, kami ingin bekerja bersama anda."

Aku punya keraguan tentang apakah aku harus menganggap apa yang mereka
katakan itu berbobot atau tidak, tapi aku memutuskan untuk mengikuti arus untuk
saat ini.

"Mari kita bahas apa yang terjadi pada pertempuran sebelumnya. Terakhir kali
gelombang datang, para monster keluar dari retakan untuk menyerang desa
terdekat. Jadi aku harus berdiri di barisan depan untuk melindungi warga yang ada
disana."

127
http://Dragoisekai.blogspot.com/

Ya, itu adalah sebuah pertempuran yang sengit. Ada retakan raksasa di langit, dan
kawanan monster keluar dari retakan itu. Para monster dengan nama-nama yang
hampir selalu diawali dengan "inter-dimensional".

Ada beberapa monster raksasa yang berbaur dalam kawanan itu, dan mereka
semua menargetkan Riyute. Semua orang kebingungan dan panik. Ada kelompok-
kelompok orang yang berada dalam ancaman para monster, tapi aku bisa
menyelamatkan mereka dengan skill Air Strike Shield dan Shield Prison punyaku.
Raphtalia membantuku mengevakuasi warga, dan kemudian kami menghadapi
raksasa terdekat. Kami mengalahkannya.

Sejujurnya, itu mirip dengan sebuah perang player vs monster.

"Prioritas tertinggi adalah keamanan warga. Apa kalian semua bisa memastikan
evakuasi mereka dengan aman dari wilayah terjadinya gelombang."

"Ya, pak."

"Yah, mempertimbangkan semua hal yang akan mereka sesali, aku yakin bahwa
para pahlawan yang lain akan mendaftarkan beberapa knight untuk membantu."

Pasti ada para prajurit selain orang-orang yang berbicara langsung denganku yang
mementingkan kehidupan dari penduduk negeri ini.

"Mengenai itu...."

"Apa?"

"Kami berpikir bahwa para prajurit yang lain akan datang dan ingin bergabung
dengan pasukanmu, tapi itu belum terjadi."

Apa maksudnya itu?

Satu-satunya pemikiran yang kumiliki adalah bahwa mungkin para prajurit ini
berlevel rendah, dan ada poin pembatas untuk berpartisipasi dalam pertempuran
melawan gelombang, bisa begitu atau orang-orang dengan posisi peringkat lebih
tinggi mementingkan diri sendiri dan lapar akan kekuasaan. Mungkin begitulah. Para

128
http://Dragoisekai.blogspot.com/

perwira berperingkat lebih tinggi mungkin memiliki pengelolaan yang parah. Aku
penasaran apakah para pahlawan yang lain peduli terhadap hal semacam ini?

"Apa yang harus ku lakukan?"

"Kita akan mengevakuasi warga, jadu setiap kali seekor monster mendekat padamu,
kau harus menghabisi mereka. Raphtalia, kamu bantulah evakuasi, dan bantu para
prajurit ini."

"Baiiiiiiik!"

"Dimengerti."

"Sejujurnya, nggak seperti para pahlawan yang lain. Aku nggak tau banyak soal
gelombang itu. Jadi sejujurnya aku agak kuatir dengan semua ini. Aku
membutuhkan bantuan kalian."

"Baik, pak!"

Semua orang mengangguk. Kurasa aku bisa mengandalkan mereka.

Chapter 10 – Gelombang Ketiga

Aku selesai membuat aksesoris baru untuk Filo dan Raphtalia tepat waktu.
"Periksalah, aksesoris yang kalian minta. Raphtalia, kamu duluan."

Aku membuat sebuah gelang jade untuk Raphtalia. Aku menyerahkannya pada dia.

"Makasih."

"Efek penggunaannya adalah Magic Up (medium). Armormu menggunakan sedikit


kekuatan sihir untuk meningkatkan pertahanan sihirmu. Ini bisa
menyeimbangkannya. Berkat kamu, aku bisa membuat sesuatu yang bagus."

Beberapa saat yang lalu, Raphtalia dan Filo bisa menyimpan banyak uang di kota
pemandian air panas yang kita lewati. Karena itulah aku bisa membeli material yang

129
http://Dragoisekai.blogspot.com/

bagus yang sebelumnya gak bisa kubeli. Itulah yang membuatku bisa membuat
aksesoris-aksesoris bagus ini.

"Aku akan menjaganya baik-baik."

"Apa kamu yakin itu yang betul-betul kamu inginkan? Aku bisa membuat aksesoris
yang sedikit lebih... bergaya."

"Apa yang kamu katakan? Apa menurutmu kita cukup kuat untuk berfokus pada
fashion?"

Oke, oke. Kalau itu yang dia katakan maka aku nggak punya pilihan selain
mempercayai dia.

"Baiklah Filo, giliranmu."

Aku memberi dia sebuah jepit rambut amber. Aku berfokus pada detailnya saat aku
membuatnya, jadi itu akan terlihat bagus dia pakai meskipun dia dalam wujud
burungnya. Saat jepit rambut itu dijepitkan pasa bulunya, jepit rambut akan terbuka
dan terlihat seperti sebuah hiasan rambut berbulu.

"Efek penggunaannya adalah Agility Up (medium)."

"Makasih, Master!"

"Ini yang terbaik yang bisa kubuat dengan material yang kita miliki saat ini. Aku
mungkin bisa membuat yang lebih baik nanti, tapi inilah yang terbaik yang bisa
kubuat saat ini."

"Nggak apa-apa. Aku cuma berharap bahwa aku bisa menggunakan aksesoris ini
sebaik mungkin."

"Ya! Aku akan berusaha keras."

"Aku tau kalian berdua berusaha."

130
http://Dragoisekai.blogspot.com/

Kami sudah selesai melakuan rapat perencanaan dengan para prajurit pendukung
juga, jadi kurasa kami sudah siap.

Filo menunjukkan sedikit keragu-raguan awalnya, nggak tau apa yang diharapkan,
dan bahkan nggak tau apa itu gelombang kehancuran. Tapi aku meyakinkan dia
bahwa kami bisa melewati masalah apapun yang menghadang, dan dia paham.

Kami punya banyak obat. Adapun untuk keretanya... Kereta baru kami belum siap,
jadi Filo menarik sebuah gerobak.
Itu nggak masalah. Nggak kayak para pahlawan yang lain, aku akan menghabiskan
sebagian besar waktuku di desa terdekat untuk melindungi warga yang ada disana.
Aku bahkan nggak yakin keikutaertaanku diperlukan, tapi aku cuma bisa
membayangkan apa yang akan dikatakan orang-orang tentang aku kalau aku
mencoba berpangku tangan saja.

00:05

Ada lima menit yang tersisa. Setelah kami dipindahkan menuju gelombang, aku
harus mengetahui dimana aku berada dan mencari cara untuk memberitahu para
prajurit.

Aku mengubah perisaiku menjadi Chimera Viper Shield....

00:00

Waktunya telah tiba! Seluruh dunia dipenuhi dengan suara yang menggema, seperti
beling yang hancur berkeping-keping.

Sesaat setelahnya, sekeliling kami sepenuhnya berubah. Kami dengan tenang


mengamati lingkungan sekeliling kami yang baru.

"Dimana kita?"

Yup, kami berada didekat desa itu, dimana perempuan tua itu sakit. Butuh satu
setengah hari paling cepat untuk sampai disini dari Kastil Kota.

Aku melihat ke langit, dan, sama seperti yang sebelumnya,


131
http://Dragoisekai.blogspot.com/

warna langitnya merah dan dipenuhi dengan retakan seperti cangkang kura-kura.

"Pahlawan Perisai!"

Para prajurit telah dipindahkan bersama kami, dan mereka berlari kearah kami. Lalu
aku melihat ketiga pahlawan yang lain dan....

"Filo! Lihat orang-orang yang berlari kearah retakan itu? Tendang si tombak dan
jatuhkan dua yang lainnya. Jangan berlebihan melakukannya!"

"Okeeeeeeeee!"

Seperti yang kuminta, Filo melepas cakarnya dan berlari kearah para pahlawan!

Dia dengan cepat menyusul si pedang, busur, dan tombak.

"Apa-apaan ini?!"

Si tombak berbalik untuk melihat, dan saat dia berbalik, Filo menendang dia, dan
dia terlempar pada yang lainnya, menjatuhkan mereka.

"AAAAAAHHHHHHH!"

Mereka semua kayak pin bowling, memberi kami waktu untuk menyusul mereka.
Setelah melihat Lonte itu terlempar ke udara, aku sedang dalam suasana hati yang
sangat bagus.
Filo betul-betul telah menahan diri, seperti yang kuminta, dan nggak seorangpun
yang mengalami damage serius karena tendangannya.

"Apa yang lu lakuin?!"

Si tombak kebingungan, berteriak pada kamu. Aku mengabaikan dia dan


mengarahkan tatapan dingin pada si pedang dan busur.

"Itulah yang ingin gue tanyain sama lu lu pada, otak nangka!"

"Apa yang lu mau?!"


132
http://Dragoisekai.blogspot.com/

"Ya! Kami harus menghancurkan para monster yang keluar dari retakan!"

Aku nggak marah pada para pahlawan geblek ini. Aku cuma jengkel.

"Pertama lu pada musti denger. Kita bisa mengalahkan musuh belakangan."

Aku memerintahkan para prajurit bantuanku untuk pergi ke desa terdekat. Mereka
mengangguk dan mengikuti perintahku, berlari kearah desa.

"Lu ngehalangin misi kami!"

"Kagak!"
Itsuki melompat mundur saat aku berteriak pada dia, terkejut. Dia berkedip-kedip.

"Semuanya tenanglah. Coba pikirkan ini dulu. Gue kagak nerima dana apapun, jadi
gue gak akan melawan gelombang secara langsung. Yang terbaik yang bisa gue
lakuin adalah melindungi desa terdekat — jadi itulah tugas gue. Apa lu lu pada
ngerti ini?"

"Ya."

"Lu emang gak memenuhi syarat sebagai pahlawan."

Kelompok pahlawan itu melotot padaku, tapi aku mengabaikan mereka dan terus
bicara.

"Oke, Ren, Itsuki, Motoyasu, tugas kalian adalah ngalahin para monster yang keluar
dari retakan. Kalian bisa mengalahkan banyak musuh untuk melakukannya, atau
kalian mungkin harus menyerang retakannya secara langsung—gue belom pernah
melakukannya, jadi gue kagak tau."

"Retakannya terhubung dengan bossnya!"

Terhubung. Itu adalah istilah gamer. Itsuki nggak menganggap ini seserius yang
seharusnya, tapi terserahlah.

133
http://Dragoisekai.blogspot.com/

"Tapi apa kalian paham kalau tugasku betul-betul penting juga, kan?"

"Apa?"
Ren kayaknya nggak paham. Tapi dunia ini pada dasarnya sama persis dengan
game yang dia tau, kan? Dia harusnya paham segala sesuatu tentangnya.

"Dan juga, dimana para knight?!"

Mereka bertiga menutup mata mereka saat aku berteriak.

"Mereka akan datang nanti."

Mungkin itu untuk membantu mereka menemukan kami, tapi ada sebuah suar sihir
yang bercahaya diatas kami di langit. Mereka mungkin akan mengikuti itu.

"Kita berada satu setengah hari waktu tempuh dari Kastil Kota. Mereka nggak
pernah berhasil sampai tepat waktu, dasar geblek otak nangka!"

"Terus apa yang lu mau kami lakuin tentang itu?!"

"Lu tanya ke gue? Gue pikir lu udah tau segalanya!"

Aku menunjuk pada para prajurit yang datang bersamaku yang saat ini sedang
berlari kearah desa.

"Btw, gimana caranya para prajurit itu bisa dipindahin kesini bersama elu?"

"Apa lu betulan tanya itu ke gue? Bukankah elu tau tentang fungsi formasi
pertempuran?"
"Maksud lu anggota party? Gimana cara lu menipu mereka semua biar gabung
sama elu?"

"Bukan begitu. Lu bisa menunjuk seseorang sebagai pemimpin, dan kemudian


ngebuat partymu dengan orang itu tunduk sama kepemimpinan lu. Kalau lu bikin
kayak gitu, mereka semua akan dipindahin bersama elu."

Mungkinkah? ada hal yang gak mereka ketahui tentang gelombang kehancuran?
134
http://Dragoisekai.blogspot.com/

Para prajurit mengatakan bahwa nggak satupun dari atasan mereka yang memberi
perintah untuk bergabung dengan party para pahlawan, tapi mungkinkah itu karena
para pahlawan nggak tau tentang kemampuan untuk melakukannya? Aku diam
tertegun. Itu akan menjelaskan kenapa nggak ada para knight yang berada disini.

"Yah, kita periksa dulu. Siapa disini yang melihat menu bantuan kalian untuk
mempelajari tentang gimana melawan gelombang?"

Nggak seorangpun mengangkat tangannya.

"Kurasa kalau kalian udah tau segala sesuatu yang ada disana untuk mengetahui
tentang tempat ini maka nggak ada perlunya bagi kalian untuk membaca menu
bantuan atau tutorial, gitu kan?"

"Ya, kami udah tau segalanya."

"Tepat. Bisakah kami fokus melawan gelombang sekarang?" "Baiklah kalo gitu. Jadi
game-game lain nyebut apa pertempuran melawan gelombang ini?"

"Huh?"

"Apa yang lu tanyain?"

"Udah gak usah banyak bacot, kami harus pergi!"

Itsuki mengabaikan pertanyaanku, berbalik, dan mulai lari.

"Motoyasu, lu paham apa yang gue maksud, kan?"

"Uh... tentu... sebuah dungeon instan?"

"Bukan, ini adalah sebuah Time Attack Wave."

"Ren... Bukan itu juga. Gue bilang, "game lain", kan?"

Game yang dia tau segalanya bernama Brave Star Online, kan?
135
http://Dragoisekai.blogspot.com/

"Perang guild, pertempuran tim, bisa juga pertempuran skala besar!"

Dalam game yang biasa kumainkan, ada event besar setiap minggu ketika para
player saling bertarung satu sama lain. Kalau kau menggunakan sisten pasukan
bantuan, maka kau bisa mengaturnya sendiri. Jadi saat gelombang yang
sebelumnya, kalau para knight nggak tiba tepat waktu, aku nggak yakin kami akan
bisa menahan kerusakannya sampai tingkat itu.
"Dengar, meski kalian punya pengalaman dengan sistem game, kalian gak punya
pengalaman mengelola sebuah guild besar, kan?"

Dalam pertempuran skala besar, kau harus memprioritaskan kerja sama.

Tentu saja para player andalan, para pahlawan, yang akan memimpin. Tapi demi
menekan kehancuran sampai minimum, kita perlu bekerja sama dengan warga
lokal.

Kalau mereka nggak bisa mengerti sesuatu yang sesederhana itu, maka mereka
memang idiot.

"Aku bisa mengelola sebuah tim sebelumnya."

Motoyasu berbicara, tapi dia terus mengarahkan tatapannya pada Filo yang dalam
wujud burungnya. Dia mungkin nggak mau ditendang.

"Terus kenapa lu gak mengerti ini?"

"Gak ada perlunya."

"Apa?!"

"Itu akan berjalan dengan sendirinya."

Astaga.... dan aku berpikir orang ini sudah menjengkelkan tingkat gak tertolong—
gak bertanggungjawab stadium akhir.
Woi Lonte, itu tugasmu. Putri busuk geblek itu—seolah dia cukup cerdas untuk
menangani tangung jawab seperti itu.
136
http://Dragoisekai.blogspot.com/

"Gue gak pernah tertarik sama hal kek gituan."

Ren, si brengsek. Tapi aku cukup paham tipe dia. Selalu ada satu atau dua orang
yang kayak gitu dalam sebuah perang guild, dan aku nggak pernah suka mencoba
berbicara dengan mereka.

Kalau seseorang seperti itu menjadi seorang guild master, aku betul-betul gak bisa
memikirkan cara yang memungkinkan. Gimana guild itu beroperasi?

"Pokoknya, kita cuma bisa bekerja dengan apa yang kita punya kali ini. Tapi lain kali
pastikan kalian terhubung dengan para knight!"

Aku mengusir mereka dengan tanganku, memberi isyarat agar mereka pergi kearah
gelombang itu. Ren dan Motoyasu nggak menyembunyikan rasa jengkel mereka
padaku saat mereka berlari menjauh.

"Baiklah, ayo pergi ke desa. Raphtalia, Filo—kalian bersama kami!"

"Okeeeeeeee!"

"Dimengerti!"

Kami melompat naik kereta dan menuju ke desa secepat yang kami bisa. Para
prajurit yang bersama kami punya kereta sendiri, dan mereka berhasil mengimbangi
kami.

Saat kami sampai di desa, desa itu sudah dipenuhi monster dari gelombang.

Ada monster yang seperti rajawali, serigala hitam, goblin, dan manusia kadal.

Tapi para manusia kadal itu nggak kelihatan seperti demihuman. Itu kelihatan
lebih... sinis.

Saat aku mendekat, aku bisa melihat nama-nama mereka: Dark


Condor, Black Shadow Wolf, Goblin Assault Shadow, LizardMan Shadow. Di
samping nama mereka, nggak salah lagi, ada kata: inter-dimensional.

137
http://Dragoisekai.blogspot.com/

Seperti para demi-human, para monster bayangan ini menghilang seperti hantu saat
kau melangkahkan mereka.

Mereka adalah mahluk-mahluk yang menakutkan. Dan para monster itu sepenuhnya
berbeda dari para monster dari gelombang yang sebelumnya. Apa ada semacam
pemimpin yang berkuasa dari hal ini?

Terserahlah, serahkan saja itu pada para pahlawan. Mereka akan mengurus
semuanya.

Namun, disana ada....

"Hiyaaaa!"
Teriakan pertempuran yang menggema berasal dari wanita tua yang kuberi obat
saat aku bepergian melintasi wilayah ini.

Dia mengayunkan sebuah cangkul dengan satu tangan dan bertarung dengan
segala kekuatannya. Para prajurit semuanya tertegun.

"Ah! Holy Saint! Kau adalah bantuan besar! Hiyaaaa!"

Dia meneriakkan sebuah frasa berterimakasih padaku saat sekelompok monster


muncul dari gelombang. Dia mengayunkan cangkulnya pada mereka.

Sebenarnya dia sangat kuat, dan sekeliling dia berserakan mayat monster.

"Hei, kau berterimakasihlah pada dia juga!"

Putra wanita itu segera membungkuk padaku, seperti dia harus melakukannya
sepanjang waktu.

"Semakin banyak monster yang muncul, lebih baik kau evakuasi."

138
http://Dragoisekai.blogspot.com/

Para prajurit yang bersamaku membantu evakuasi warga. Di tengah-tengah


kekacauan, kami bertarung dan membunuh para
monster, tapi mereka terus bermunculan. Ini akan jadi pertempuran yang sulit, dan
kamu harus fokus membunuh para monster.
"Hiyaa!"

Wanita tua itu mengurus musuh dari disekitar. Itu sulit mempercayainya, sebulan
lalu, dia terbaring sakit, diambang kematian.

"Aku mendapatkan kembali kekuatanku yang dulu, berkat kau,


Holy Saint! Hiyaa!"

Aku mencari anaknya dan melihat dia melintasi jalan, melawan para monster
dengan segala kekuatannya—tapi dia nggak sekuat ibunya. Beberpa prajurit
membantu dia, dan mereka bersama-sama bisa menahan musuh. Ibunya jauh lebih
kuat daripada dia.

"Aku mungkin terlihat tua, tapi dulu aku adalah seorang petualang yang sangat
terkenal. Level dan usiaku hampir sama! Hiyaa!"

"Jangan terlalu memaksakan diri nyonya!"

Aku nggak akan segitunya menyebut dia seorang pejuang tak tertandingi atau
semacamnya, tapi dia memang salah satu dari pertarungan terkuat yang pernah
kujumpai.

Aku menahan serangan musuh sedangkan Filo menendang mereka. Mereka


tumbang dengan cepat.

Kayaknya aku bisa mengandalkan wanita itu dalam pertempuran, tapi aku takut dia
akan pingsan saat pertempuran selesai.
"Obat apa yang kuberikan padamu?"

"Siapa yang tau?"

Raphtalia menatap wanita itu, mulutnya menganga. Kami harus mensehati ceritanya
dari anaknya nanti.

139
http://Dragoisekai.blogspot.com/

Urus itu belakangan saja, kami harus fokus merawat orangorang yang terluka.

"Bawa orang-orang yang terluka ke kereta! Amankan mereka dan jauhkan dari area
pertempuran!"

Aku mengeluarkan perintah dan merawat orang setiap kali aku punya waktu kosong.

"Hiyaa! Holy Saint! Ada beberapa monster aneh yang muncul!"

Aku melihat kearah dia menunjuk. Ada kawanan besar dari Interdimensional Lizard-
Man Shadow, tapi aku bisa melihat sesuatu yang lain diantara mereka—sesuatu
yang besar. Kelihatannya ukurannya dua kali lipat dari yang lainnya.

"Aku akan maju!"

Pemimpin dari prajurit pendukungku berlari kearah kawanan besar monster itu.

"Dasar idiot! Mundur!"


Inter-dimensional Lizard-Man Shadow raksasa itu berbalik ke arah prajurit yang
sedang berlari itu dan mencoba menyerang dia dengan pedang raksasanya.

Prajurit itu menghindar dan mencoba memperbaiki garis pertahanannya, tapi sudah
gak ada waktu!

Namun kemudian, tanpa peringatan, kalung prajurit itu mulai bersinar, mengaktifkan
suatu efek instan sebelum hancur. Lalu pedang milik inter-dimensional Lizard-Man
Shadow terpantul, karena kejutan dari serangan itu.

"Apa?"

"Apa yang kau lakukan? Mundur!"

"B...Baik!"

Sial. Beban pada pasukan suka reka itu sangat besar. Satu serangan telah
menghancurkan kalung pertahanan miliknya. Raksasa itu pasti punya tingkat
140
http://Dragoisekai.blogspot.com/

serangan yang sangat tinggi. Aku harus menggunakan perisaiku untuk


menghentikan pedangnya dan mengandalkan dukungan untuk mengalahkan
monster itu.

"Raphtalia, Filo. Ikut aku—kita akan mengalahkan raksasa itu."

"Baik!"

"Okeeeeee!"
Kami bertiga berlari kearah monster raksasa itu.

Inter-dimensional Lizard-Man Shadow itu mengayunkan pedang raksasa berwarna


hitam miliknya pada kami.

Aku berlari didepan kedua cewek itu dan menyiapkan perisaiku.


Ada dentuman keras, dan percikan api berhamburan disekitarku.

Poison Snake Fang (medium) diaktifkan dan meracuni musuh. Tapi itu nggak terlalu
efektif.

Kurasa itu wajar bahwa racun itu akan sangat lemah terhadap monster reptil ini.
Tapi aku nggak pernah berencana untuk meracuni monster itu.

"Hiyyyyyaaaaaaahhhhhh!"

Raphtalia menusukkan pedangnya pada perut Inter-dimensional Lizard-Man


Shadow dan menghentikan pergerakannya.

"AAAAAHHHHHRRRH!"

Kaki Filo yang sudah dipasangi cakar diayunkan ke wajah Interdimensional Lizard-
Man Shadow. Sebagian dari kepala monster itu terlempar ke udara.

Raksasa itu jatuh kedepan dan menghantam tanah dengan suara yang memekakan
telinga.

"Whoa...."
141
http://Dragoisekai.blogspot.com/

Para prajurit berbisik takjub.

"Terimakasih! Jika anda tidak memberi kami item-item itu,


Pahlawan Perisai, kami pasti sudah tewas!"

"Yah, kau berhasil selamat."

Kalau aku berhasil menyelamatkan nyawa, maka semua waktu yang kuhabiskan
untuk mempelajari pembuatan item tidaklah sia-sia.

Aku merasa bersemangat.

"Baiklah! Kalian pergilah ke desa selanjutnya dan lakukan apapun yang kalian bisa
untuk melindunginya."

Kami harusnya bisa melindungi desa tempat kami berada saat ini dengan 6 prajurit,
wanita tua itu, dan para petualang yang kebetulan ada di desa saat gelombang
terjadi.

Tapi ada desa lain di dekat sini. Kalau kami nggak segera kesana, siapa yang tau
apa yang akan terjadi pada desa itu?

"Ada beberapa obat yang kutinggalkan bersama kalian. Ini bukanlah perjalanan
yang mulus, tapi ayo pergi ke desa selanjutnya!"

Para prajurit menaiki kereta yang aku tunjuk.

"Maju!"
"Hiya!"

Filo memegang talinya dan berlari dengan kecepatan penuh.

Saat kami sampai di desa berikutnya, para prajurit turun dari kereta sambil
terhuyung-huyung akibat mabuk kendaraan. Aku nggak punya waktu untuk memberi
kenyamanan pada mereka.

142
http://Dragoisekai.blogspot.com/

Ada rumah yang terbakar, dan warga yang terluka. Desa ini terlihat lebih buruk
daripada desa yang sebelumnya.

"Cepat tolong para warga itu!"

"B...Baik pak!"

Kami membantai para monster disekitar, dan menunggu gelombang selesai.

"Lambat sekali!"

Tiga jam telah berlalu.

Dalam waktu itu kamu berhasil mengamankan sebagian besar warga, dan kami
sekarang memfokuskan tenaga kami pada melawan kawanan monster yang terus
datang ke desa.

Sebagian besar warga telah dievakuasi, dan kami menekan jatuhnya korban
sedikit mungkin. Tapi aku nggak tau berapa lama kami bisa mengamankan mereka
dari kawanan monster.
Kami terus bertarung.
Tapi semuanya sangat lambat. Apa yang dilakukan para pahlawan geblek itu?

"Pahlawan, serahkan saja desa ini pada kami. Anda harua mencari para Pahlawan
yang lain dan membantu mereka."

Yang bicara adalah prajurit muda yang berbicara padaku sebelumnya.

"Kurasa aku nggak akan banyak membantu mereka."

Melawan gelombang secara langsung adalah tugas mereka, dan aku yakin mereka
cuma akan mengeluh kalau aku muncul.

"Tapi, Pak...."

Dia nggak kelihatan baik-baik saja. Wajahnya pucat.

143
http://Dragoisekai.blogspot.com/

Dia telah bertarung melawan para monster selama tiga jam tanpa henti. Staminanya
akan segera habis.

Aku juga sudah kelelahan. Aku bisa mengatakan bahwa Raphtalia dan Filo juga
kelelahan.

"Hiya! Rasakan ini!"

Filo menendang seekor inter-dimensional Goblin Assault Shadow, dan goblin itu
tersungkur di tanah. Dia masih punya tenaga yang cukup untuk terus
melakukannya.
Ya, Filo akan baik-baik saja. Cewek itu seperti bola stamina raksasa.

"Bisakah kalian menanganinya?"

"Serahkan saja pada kami!"

Kurasa mereka masih punya tenaga yang cukup untuk melanjutkan.

"Baiklah. Kalau gitu aku akan pergi untuk melihat apa yang terjadi. Kuserahkan
desanya padamu."

"Baik, Pak!"

"Raphtalia, Filo, ayo pergi!"

"Dimengerti!"

"Okeeeee!"

Kami menyerahkan desa itu pada para prajurit dan para petualang, naik ke
punggung Filo dan berlari kearah sumber gelombang.

Chapter 11 - Berkembang[edit]

"Ini... Harusnya ini."

144
http://Dragoisekai.blogspot.com/

"Kurasa juga begitu."


"Yup."

Gelombang itu membuat retakan raksasa di langit, dan retakan itu meluas sampai
ke tanah. Tanahnya juga terbelah.

"Huh? A...Apa?!"

Disana, diantara retakan raksasa yang ada di langit, terdapat sebuah kapal raksasa.
Seperti hantu, kapal itu melayang di udara. Para monster keluar dari sana.

Layar yang sobek-sobek menggantung pada tiang kapal yang compang-camping.


Petir menyala di sekitarnya.

Kapal itu terlihat seperti terbuat dari kayu, dan dipenuhi dengan lubang-lubang.

Aku nggak tau gimana caranya kapal itu melayang diudara, tapi ini adalah dunia
lain, dan aku tau bahwa apapun bisa terjadi selama gelombang. Kalau aku
penasaran tentang setiap kejadian aneh, nggak akan ada yang bisa kuperbuat.

Ada kabut dimana-mana, dan sejujurnya, aku nggak betul-betul mau menaiki
sesuatu seperti itu.

Kurasa para monster dari gelombang ini merupakan para bajak laut.

"Mereka melawan benda itu?"


Ketiga pahlawan yang lain beserta party mereka bertarung melawan kapal hantu itu.

Aku bisa bilang bahwa Ren dan Motoyasu ada diatas kapal karena aku bisa melihat
skill-skill mereka berkelebat di dalam kabut. Itsuki menembak kapal itu dari
kejauhan. Bagiku pertempuran itu terlihat sedikit sembrono.

Lalu, sebuah meriam muncul di sisi kapal, dan menembakkan sebuah bola raksasa.

Bola itu sangat besar dan terbang lurus ke arah kami.

"Air Strike Shield!"


145
http://Dragoisekai.blogspot.com/

"Hiya!"

Aku bisa menangkis peluru meriam itu dengan skillku, dan Filo melompat naik untuk
menendang peluru itu menjauh.

"Mau berapa lama lagi kalian kayak gitu?"

Aku berteriak pada Itsuki yang menembakkan anak panah secara terus menerus.

"N...Naofumi?! Ngapain elu disini? Kupikir elu bilang kalau elu gak bakal ikut
bertarung?"

"Kalian terlalu lama! Kami udah selesai mengevakuasi warga dari tadi, jadi aku datang
untuk melihat apa yang membuat kalian begitu lama, dan ini yang kutemukan? Kupikir
elu udah tau segalanya tentang ini dari game lu?!"

"Kita harus menghancurkan kapal itu, tapi karena suatu alasan


Ren dan Motoyasu bersikeras untuk menaikinya."

Mereka berpencar dalam keadaan seperti ini?

Kesampingkan dulu itu sebentar, kenapa mereka semua punya pemikiran yang
berbeda dalam menghadapi bossnya?

"Sial...."

Kapal hantu itu kelihatan sangat kacau. Apa yang terjadi dengan gelombang ini?

Aku memikirkannya beberapa saat ketiga aku melihat Itsuki dan partynya bertarung.

Itu kelihatan seperti mereka mendasarkan taktik mereka pada skill-skill milik Itsuki.
Anggota partynya yang lain bertarung menggunakan senjata-senjata yang berbeda.

"Bahkan jika lu menyerang kapalnya secara langsung, bukankah elu harus


bekerjasama dengan para pahlawan yang lain?!"

146
http://Dragoisekai.blogspot.com/

"Gue gak punya waktu untuk melakukannya sama elu!"

Jawabannya membuatku jengkel. Dasar Jenderal geblek!

"Yah kelihatannya pertarungan ini bakal lama sekali. Elu bisa terus mengeluarkan
skill-skill elu pada kapal itu, tapi kayaknya kapal itu masih jauh dari akan segera
jatuh. Cobalah sesuatu yang lain!"

Apa yang Itsuki pikirkan? Apa serangannya efektif? Kalau ini adalah sebuah game,
dia pasti sudah tewas.

"Selain itu, mereka berdua menetapkan menaiki kapal itu sebagai prioritas tertinggi
mereka, kan?"

Kurasa bisa saja itu adalah seekor monster raksasa yang kebetulan seperti sebuah
kapal hantu. Bisa saja begitu kan?

Gimanapun juga ada monster-monster yang terlihat seperti rumah. Mereka akan
mulai berputar dan bergerak saat kau mendekati mereka.

"Mungkinkah kapal itu punya titik lemah di bagian dalamnya? Mungkin ada cara
untuk membunuhnya yang gak bisa lu lakukan dalam game elu!"

"Gak ada hal semacam itu di Dimension Wave yang gue tau!"

"Sadarlah, Itsuki! Ini bukan sebuah game!"

Apa dia tau seberapa banyak kerusakan yang ditimbulkan oleh gelombang
kehancuran ini?

Sungguh, para monster keluar dari retakan itu sepanjang waktu ini, jadi semakin
lama waktu yang mereka butuhkan untuk mengalahkan gelombang, semakin
banyak monster yang muncul, dan semakin buruk kerusakan yang dialami.
"Ayo pergi ke kapal itu, mencari titik lemahnya dan menghancurkannya!"

"Sialan! Lagi-lagi! Elu selalu mencuri dari gue!"

147
http://Dragoisekai.blogspot.com/

"Kalau itu segitunya membuat elu terganggu, ikut aja napa! Filo, ayo pergi!"

"Okeeeeee!"

Filo berlari dan melompat ke udara. Aku segera mengeluarkan Air Strike Shield agar
dia bisa menggunakannya sebagai pijakan. Dia mendarat diatas perisai itu dan
melompat lagi, dan kami mendarat di dek kapal.

"Ah! Tunggu!"

Itsuki dan partynya mengikuti dibelakang kami.

Bagus. Kalau butuh waktu selama ini untuk mengalahkan gelombang, maka mereka
melakukannya dengan salah.

Ugh. Memang bagus kami bisa sampai di dek, tapi seluruh kapal ini dipenuhi
dengan tulang-tulang yang berserakan. Lantai kapalnya lapuk dan dipenuhi dengan
lubang. Ada bangkai ikan dimana-mana, dan tali serta pelampung sudah rusak.
Kami betulbetul harus berhati-hati saat melangkah.

Kami berhasil sampai di dek, tapi disana... Huh? Diujung belakang kapal ada
sebuah tentakel raksasa, dan Motoyasu sedang melawannya bersama partynya.
"Shooting Star Spear!"

Motoyasu berteriak, dan tombaknya mulai bersinar sebelum terpisah menjadi


ratusan tombak energi yang menghujani tentakel raksasa itu. Tentakel itu mati, tapi
segera beregenerasi dan kembali ke posisinya.

Apa yang terjadi? Apa ada seekor monster seperti kraken yang menempel pada
kapal ini seperti seekor kepiting pertapa[1]?

"Filo, jangan bilang kau ingin memakan itu."

"Kenapa... Aku gak boleh memakannya?"

Itu akan sulit meski bagi Filo.

148
http://Dragoisekai.blogspot.com/

Aku melihat ke ujung lain dari dek, dan disana ada Ren, melawan sesuatu seperti
seorang kapten skeleton.

Kapten skeleton itu kelihatan sama persis seperti seorang bajak laut dari Caribbean,
memakai jubah berhias dan sebuah kail ditempat dimana tangan kirinya seharusnya
berada.

Dia kelihatan seperti... sebuah versi skeleton dari Captain Hook, dari "Peter Pan".

"Shooting Star Sword!"

Pedang milik Ren bersinar, dan cahaya itu berubah menjadi bintang-bintang yang
menghantam si kapten skeleton. "Sial... dia tangguh."

"Ren!"

Salah satu anggota party Ren berlari kedepan dan menyerang si kapten skeleton.
Kapten skeleton itu mengayunkan pedangnya sebagai tanggapan. Ren dan
kelompoknya menyerang lagi, dan si kapten terdorong kebelakang, lalu Ren
mengayunkan apa yang terlihat seperti serangan penghabisan, dan kapten itu
hancur.

"Whew... Apa dia mati?"

Tapi sebelum dia bisa bernafas lega, tumpukan tulang itu terangkat ke udara dan
membentuk kembali kapten skeleton.

"Apa?!"

Dan si kapten yang tengkoraknya dililit bandana, menyerbu untuk menyerang lagi.

Aku berbalik kearah Motoyasu dan kraken itu.

"Filo, bisakah kau membawa kami ke belakang kapal?"

"Tentu!"

149
http://Dragoisekai.blogspot.com/

"Raphtalia, pegangan erat-erat!"

"Baik!"
Dia melingkarkan tangannya padaku agar nggak terjatuh, dan Filo berlari di kapal
itu.

Dari bagian belakang ke lambung kapal, dek itu dipenuhi tentakel, tapi Filo
menendangnya, dan kami terus bergerak.

Kami berhasil sampai ke bagian belakang dan menemukan sumber dari tentakel itu.

"....!"

Aku benar, kraken lah yang menempel pada kapal seperti kepiting pertapa.

Apa monster itu punya... satu kepala? Lebih dari satu? Itu sulit menyebutkannya.

Ditempat Motoyasu bertarung ada sebuah kepala, tapi matanya membusuk...

Itu nggak kelihatan bernafas.

Filo nggak masalah memakan hal yang membusuk, tapi bisakah sua nggak
memakan ini karena sudah sepenuhnya membusuk?

Itsuki menyerang kapalnya secara langsung, tapi kapal ini nggak jatuh juga.

Motoyasu mencoba membunuh kraken'nya.


Ren melawan kapten skeleton.

Mereka terpisah. Mereka ada disemua tempat.

Tentunya, mereka bisa mengatakan bahwa mereka nggak punya kesempatan—tapi


tetap saja. Ini sembrono.

Dan itu nggak seperti mereka sudah membuat kemajuan.

150
http://Dragoisekai.blogspot.com/

Apa semua musuh ini memiliki pola? Satu-satunya hal yang bisa kupikirkan adalah
bahwa musuh yang sebenarnya berada disuatu tempat yang lain.

Kenapa para pahlawan lain yang seharusnya memiliki pengetahuan sempurna dari
game nggak bisa mengetahui sesuatu sesederhana itu?

Kalau dipikirkan tentang semua yang telah mereka katakan sampai sekarang, itu
tampak seperti mereka beroperasi dengan asumsi bahwa apa uang membuat
mereka suskes dalam game mereka akan bekerja disini. Tapi mereka semua
bertarung secara berbeda.

"Ren!"

"Apa? N...Naofumi? Ngapain elu disini?!"

"Elu kelamaan, jadi aku datang untuk mencari tau apa masalahnya. Kenapa lu
terus-terusan melawan musuh itu?" "Kalau gue bisa ngalahin yang ini, boss
aslinya—Soul Eater— bakal nongol."

"Terus?"

"Elu musti ngalahin dia beberapa kali, baru setelah itu bossnya bakalan nongol."

"Huh..."

Sepertinya dia betul-betul berpikir tentang strateginya. Tapi kenapa lama sekali?

"Motoyasu!"

"B...Bikin apa elu disini, Naofumi?!"

Dia melihat bahwa aku duduk diatas Filo, dan menutupi selangkangannya saat dia
berbalik kearah kami. Dia pasti menganggap bahwa dia akan ditendang lagi.

Ha! Kalau Filo menendang dia sambil memakai cakar miliknya, dia akan mati
seketika.

151
http://Dragoisekai.blogspot.com/

"Tuan Motoyasu, jangan dengarkan dia!"

Lonte itu menatapku seolah aku ini sampah, dan dia memperingatkan Motoyasu
untuk mengabaikan kami.

"Elu diam aja!"


"Apa kau tau kau bicara pada siapa? Kau tidak boleh berbicara padaku seperti itu!"

"Bodo amat! Motoyasu, apa yang bakal lu lakuin setelah elu ngebunuh kraken itu?"

"Soul Eater bakal nongol, dan saat cecunguk itu nongol, gue bakalan mencincang
dia."

Jadi Motoyasu juga berpikir begitu. Itsuki pasti memikirkan hal yang sama.

Tapi kulihat serangan-serangan mereka nggak efektif.

Kalau ini adalah sebuah game, itu artinya Soul Eater bersembunyi disuatu tempat,
menunggu kesempatan untuk muncul.

Ren menyerang kapten skeleton, Motoyasu menyerang kraken, dan Itsuki


menyerang kapal itu sendiri. Ya, Itu akan butuh waktu.

"Akhirnya gue bisa nyusul elu, Naofumi."

Itsuki naik ke dek. Itu artinya semua pahlawan sekarang ada diatas kapal. Tapi...
Soul Eater'nya?

Aku belum pernah melihatnya, jadi aku nggak tau monster macam apa itu, tapi
berdasarkan pada segala sesuatu yang lain yang ada disini, mungkin lebih baik
mengasumsikan itu semacam hantu.
Jadi itu bersembunyi disuatu tempat, dan itu bisa mengendalikan undead. Kurasa itu
sebabnya kami harus menghancurkan apapun yang menjadi medianya.

"Nggak bisakah kita menggunakan sihir cahaya untuk membuat mahluk itu
menampakkan diri?"

152
http://Dragoisekai.blogspot.com/

"Mau mencobanya?"

Raphtalia berbicara. Oh ya, aku hampir lupa kalau Raphtalia memiliki kekuatan
untuk menggunakan sihir cahaya dan kegelapan.

Kalau begitu kami mungkin bisa mencobanya.

"Kamu bisa?"

"Serahkan padaku."

Raphtalia menarik nafas panjang dan berfokus pada mantra sihirnya.

"Aku adalah sumber dari segala kekuatan, aku memerintahkanmu untuk mematuhi
kata-kataku. Bersinarlah!
First Light!"

Saat dia selesai merapal mantranya, sebuah bola cahaya muncul di udara diatas
kami.

Bola itu dipenuhi dengan cahaya yang bersinar terang, dan seluruh dek diterangi
oleh bola cahaya itu.
Huh? Kapten skeleton yang Ren lawan kelihatan berbeda— bayangannya
berubah. Bayangan aneh itu... ada banyak di seluruh kapal.

Sudah jelas kalau itu bukanlah bayangan biasa, dan mereka terlihat menyeringai.

"Disana!"

"Dimengerti! Shooting Star Sword!"

Ren berpaling dan mengarahkan serangannya pada bayangan kapten itu.

"YAAAAAAAAAAAAAAAA!"

Sesuatu muncul dari bayangan itu. Itu seperti seekor ikan hantu, berbalut kain putih.
Wajahnya hitam dan terlihat jahat serta mata merah dan taring panjang.
153
http://Dragoisekai.blogspot.com/

Itu pasti si Soul Eater.

Setelah semua orang menyadari apa yang terjadi, Motoyasu dan Itsuki mulai
mengarahkan serangan mereka ke arah bayangan itu, dan para Soul Eater mulai
bermunculan.

"Jadi disana mereka!"

"Logisnya, serangan kita nggak akan berpengaruh pada mereka!"


Mereka seperti hantu. Jadi kurasa serangan fisik kamu nggak akan bisa melukai
mereka. Kami harus mengandalkan sihir.

"Apa?!"

Para Soul Eater semuanya berkumpul pada satu tempat dan membentuk satu Soul
Eater raksasa.

Hal serupa diketahui terjadi di duniaku. Ikan melakukan itu— mereka akan berenang
berkumpul agar terlihat seperti seekor ikan yang lebih besar dan lebih berbahaya.

Ya, ikan teri melakukan itu. Para Soul Eater sepertinya merupakan jiwa-jiwa dari
ikan atau semacamnya— jadi itu mungkin menjelaskan perilaku mereka. Namun,
mereka betulbetul telah membentuk satu monster raksasa, dan itu jauh lebih besar
daripada para Soul Eater individu.

Inter-dimensional Soul Eater.

"Tuan Naofumi, monster itu mendekat pada kita!"

Inter-dimensional Soul Eater menargetkan Raphtalia karena dia yang menggunakan


sihir cahaya. Tapi Raphtalia duduk bersamaku diatas Filo, dan Soul Eater itu
menyerbu kearah kami!

"Air Strike Shield!"

154
http://Dragoisekai.blogspot.com/

Ada suara dentuman keras, dan kami bisa menahan serangan Soul Eater, tapi dia
terus menyerang dari arah yang lain—ke arah Ren dan partynya.
"Dengar, kita sudah menemukannya. Sekarang kalian harus membunuhnya!"

Motoyasu, Itsuki dan Ren mengarahkan tatapan nggak senang padaku sebelum
mereka berpaling pada Soul Eater dan mengeluarkan rentetan skill tempur. Para
anggota party mereka semuanya bekerja untuk mendukung mereka, tapi serangan
fisik mereka nggak berguna pada boss ini!

Kami nggak berpersiapan untuk melawan sesuatu seperti ini, tapi Raphtalia bisa
mendukung mereka dengan sihir cahaya miliknya.

"Filo, gunakan sihirmu."

"Okeeeee!"

Filo mengeluarkan Fast Tornado dan bisa menimbulkan damage pada inter-
dimensional Soul Eaterm

Tapi aku nggak bisa menggunakan Hate Control, jadi aku nggak akan berguna bagi
siapapun.

Itu terjadi saat aku sedang berpikir tentang itu. Inter-dimensional Soul Eater mulai
menyiapkan semacam serangan besar.

Mahluk itu membuka mulutnya lebar-lebar, dan sebuah bola hitam sihir muncul
disana, perlahan semakin besar dan naik ke udara.

Bola sihir itu bertindak seperti sebuah lubang hitam kecil, menyerap semua cahaya
di sekitarnya dan membungkus udara disekitarnya seperti sebuah lensa.

"Crimson Sword!"

Ren melompat ke udara dan menebas Soul Eater dengan pedangnya.

Huh? Ada ledakan percikan api.

155
http://Dragoisekai.blogspot.com/

"Itu lebih keras dari yang gue duga."

Woi, para ahli game sialan ini. Aku menemukan monsternya untuk mereka, dan
mereka masih nggak bisa mengalahkannya?

Kalau monster itu kabur dan bersembunyi lagi, kami akan berada dalam posisi yang
sulit.

"Wind Arrow!"

Itsuki mengeluarkan sebuah skill.

"Lightning Spear!"

Skill milik Motoyasu nggak akan cukup untuk membunuh monster itu.

Apa itu ada hubungannya dengan kelemahan monster itu? Kadang-kadang butuh
waktu lama sekali untuk mencari tau apa yang efektif terhadap monster tipe hantu.
Sepertinya sihir cahaya seharusnya lebih efektif.

Bola sihir hitam yang dilepaskan Soul Eater sepertinya hampir menyerang dan siap
untuk melepaskan serangannya.

"Cepat! Skill itu sudah hampir selesai!"

"Oh!"

Ren berteriak dan Motoyasu berpaling, siap untuk menyerang.

"YAAAAAAAAAAAAA!"

Dengan suara yang menggetarkan, Soul Eater menembakkan bola hitam sihir
yang besar itu. Bola itu terbang seperti peluru meriam dan menghantam dek.

Terjadi sebuah ledakan hitam yang besar. Seluruh kapal berguncang keras.

156
http://Dragoisekai.blogspot.com/

Ini sangat buruk! Musuh cukup kuat hingga semua pertempuran sampai saat ini
mulai terlihat seperti sekedar pemanasan saja.

Apakah kami akhirnya memancing seekor macan keluar dari kandangnya? Itu nggak
masalah. Kalau kami ingin mengakhiri gelombang ini, inilah satu-satunya jalan.

Aku melompat turun dari Filo, berlari ke depan semua orang, dan menyiapkan
perisaiku.
"AAAAAARRRRHHHH!"

Ren, Motoyasu, Itsuki dan party mereka semuanya terkena ledakan itu.

Aku merasakan kekuatan ledakan itu melalui perisaiku.

"Ugh...."

Itu betul-betul sakit. Mahluk itu sangat kuat sampai bisa menerobos pertahananku,
dan jangkauannya betul-betul luas.

Ren dan yang lainnya tidak terbunuh oleh ledakan itu, tapi mereka berdiri terhuyung-
huyung.

Inter-dimensional Soul Eater itu sepertinya menyadari seberapa efektif


serangannya, karena dia sudah membuat bola sihir hitam lagi.

Serangan yang kuat itu lagi?! Beri kami sedikit waktu sebelum kau menembakkan
serangan itu lagi! Itu menjengkelkan, tapi kurasa itu adalah satu-satunya cara untuk
bertarung. Kau harus melakukan sesuatu yang gak diinginkan musuh untuk kau
lakukan. Dalam game, pembuatnya tau apa yang akan membuat para player marah,
jadi mereka membuatnya agar para monster nggak berperilaku kayak gitu. Tapi
itulah perbedaan antara game dan kenyataan.

"Filo!"

"Ya! Aku tau!"

157
http://Dragoisekai.blogspot.com/

Dia sudah berlari dengan kecepatan penuh ke arah Soul Eater. Dia melompat ke
udara dan menendangnya keras-keras. Aku mendengar hantaman dari tendangan
itu, tapi inter-dimensional Soul Eater cuma menertawainya.

"Haikuikku!"

Filo berputar menjauh setelah melakukan tendangan kedua, mendarat di dek dan
mulai merapal sebuah mantra.

Sesaat, Filo terlihat agak kabur(buram).

Ada serangkaian dari awan-awan yang berbenturan dengan cepat, dan si Soul Eater
mundur. Sesaat kemudian, Soul Eater mundur dan bersiap untuk menembakkan
bola hitam itu pada Filo. Sepertinya dia menemukan cara untuk mengganggu
monster itu.

"Kau nggak bisa mengenai aku!"

Filo meneriakkan ejekan pada Soul Eater dan lari kebelakangku. Bagus Filo.
Dengan cara itulah kita akan melawannya.

Aku menyiapkan perisaiku dan mengeluarkan sihir penyembuh


tepat saat bola hitam itu meledak didepan kami. Aku memblokirnya dengan
perisaiku, dan Filo berlari untuk melancarkan serangan lagi.

Raphtalia sedang merapal sihir cahaya sepanjang waktu. Kalau dia nggak
melakukannya, Soul Eater itu akan bisa bersembunyi dari kami lagi.
"Hiyaaa!"

Filo berlari kesana kemari, melancarkan serangan saat dia bisa dan perlahan-lahan
menimbulkan semakin dan semakin banyak damage. Monster ini tangguh. Itu
sebabnya dia adalah bossnya, kan?

Kalau ini adalah sebuah game, seekor monster seperti ini cuma akan muncul di
akhir dari suatu pertempuran kelompok besar.

158
http://Dragoisekai.blogspot.com/

Sejauh game-game online yang kuketahui, seekor boss seperti ini memang
sangatlah kuat. Dibutuhkan banyak player kuat untuk bekerja sama dan
mengalahkannya dalam waktu satu jam.

Pilihan apa yang kami miliki?

Kami bisa terus melakukan serangan-serangan kecil dan berharap bahwa serangan-
serangan itu bisa memberi damage yang cukup pada monster itu agar kami bisa
menang. Tapi bisakah serangan-serangan kami melakukannya?

Semakin lama waktu yang kami habiskan untuk melawan bossnya, semakin besar
kerusakan yang akan terjadi pada desadesa sekitar.

Bahkan sekarang, para monster terus bermunculan dari retakan itu.

Kami nggak punya banyak waktu untuk melawan monster itu.


Kalau saja ada suatu skill kuat yang bisa kami gunakan.....
Ada sebuah cara. Cuma satu cata, tapi itu mungkin mengubah situasinya.

Perisaiku punya sebuah kekutan yang mungkin nggak dimiliki para pahlawan lain.
Kami nggak betul-betul punya pilihan lain.

"Raphtalia."

Raphtalia terjatuh kebelakang. Aku memegang tangannya.

"Ada apa?"

"Bantu aku."

Dia segera menebak niatku.

"Baik. Aku adalah pedangmu. Aku akan mengikutimu—meski ke neraka sekalipun."

"Aku akan melakukannya. Mundurlah."

159
http://Dragoisekai.blogspot.com/

Aku sudah betul-betul jengkel, dan meski aku nggak mau menggunakannya, aku
penasaran untuk melihat seberapa besat kekuatannya.

"Filo, kalau sesuatu terjadi, tetaplah bersama Raphtalia dan menjauhlah."

"Oke!"
Aku menatap Raphtalia sekali lagi.

"Tuan Naofumi!"

Dia percaya padaku.

Tapi kalau aku kalah, Raphtalia dan Filo akan... mati.

Lebih dari apapun juga, aku nggak boleh membiarkan hal itu terjadi. Aku ingin
melindungi mereka. Aku betul-betul ingin melindungi mereka.

Aku nggak akan membiarkan diriku ditelan oleh kemarahan. Betul-betul nggak
boleh.

Aku menyiapkan perisaiku.

Shield of Rage!

Inti naga telah menyebabkan kamu berkembang!'


Rangkaian Kutukan: kemampuan Shield of Rage meningkat!
Shield of Rage II
Kemampuan belum terbuka
Bonus Equip: skill "Change Shield
(serangan)" dan "Iron Maiden"
Efek Khusus: kutukan pembakar diri, peningkatan kekuatan,
amarah naga, raungan, kericuhan kerabat
Ap.....

Kenangan terakhir naga itu diputar didepan mataku, karena aku telah menggunakan
batu inti tersebut sebagai material untuk perisai.
160
http://Dragoisekai.blogspot.com/

Seorang pahlawan bersenjatakan sebuah pedang telah menikamnya dalam-dalam


pada dada dan keningnya, dan naga itu kemudian kehilangan kesadaran.
Kemarahan yang dia rasakan adalah seperti sesuatu yang gak pernah
kubayangkan. Itu adalah kemarahan karena kalah pada seorang manusia.

Aku bisa mengerti sebarapa menyakitkan dan seberapa mengerikan hal itu bagi
seekor naga.

Berkembang? Apa maksudnya itu?

Perisaiku melebur dan terbentuk ulang. Itu tampak seperti terbuat dari bara api yang
menyala dengan seekor naga besar berwarna merah darah di bagian tengahnya.

Barbarian Armor +1 punyaku juga berubah bentuk untuk menyesuaikan perisainya.

Apa semua ini karena inti naga tersebut?

Armornya terlihat berbeda sekarang, dan dipenuhi pola seekor naga berwarna hitam
legam.

Amarah itu sangat kuat hingga pandanganku menjadi gelap.


Segala sesuatu dipenuhi dengan kebencian, kemarahan, dan keinginan akan
kehancuran.

Kemarahan pada tingkat ini, semua itu nggak berasal dariku! Aku bisa melihat
semua amarah itu berada didepanku, bersinar merah, menghapus segala sesuatu
selain amarah itu sendiri. Amarah itu menguasai aku.

Tidak! Jangan disini, jangan sekarang! Aku harus bertarung demi orang-orang yang
mempercayai aku! Jangan sekarang!

Catatan Penerjemah

1. Jump up↑ langsung saja ke wikipedia


Chapter 12 - Iron Maiden

161
http://Dragoisekai.blogspot.com/

Api naga merah... Shield of Rage II telah berkembang menjadi sesuatu yang lain.
Aku mengarahkannya pada bayangan hitam itu.

"Aaaaaaaarrrrrrhhhhhh!"

Saat aku berteriak, udara disekitar kami seolah bergetar dan menangis—seolah ikut
menjerit bersamaku.

"Yaaaaaaaaaaa!"

Inter-dimensional Soul Eater mengalihkan matanya dari Filo dan mengarahkannya


padaku.

Ini buruk. Dibandingkan dengan terakhir kali aku menggunakan Shield of Rage,
emosinya jauh lebih kuat. Aku merasa seperti aku kehilangan diriku sendiri.

Apa itu karena perkembangan perisainya? Apa ini "Perkembangan" yang


disebutkan?

Ugh... Pandanganku goyah.

"Tuan Naofumi."

Tiba-tiba, ada suatu sentuhan lembut, itu pasti Raphtalia.

Aku nggak boleh... Aku nggak boleh kehilangan dia disini.

Ada orang-orang diluar sana—orang-orang yang bergantung pada kami untuk


menghentikan gelombang. Aku nggak boleh membiarkan diriku ditelan oleh amarah
dan kebencian. Aku nggak boleh membiarkannya!

Aku mengibaskan bayangan hitam dan menggelengkan kepalalu untuk memperbaiki


pandanganku.

Musuh ada didepanku. Aku menatapnya dan mempersiapkan diriku.

"U...Uaaaaahhhhhhhh!"
162
http://Dragoisekai.blogspot.com/

Ugh?!

Aku berbalik, dan karena suatu alasan, Filo tertelan oleh api hitam.
"Gaaaaaaaaah!"

Matanya tajam seperti seekor burung pemangsa. Dia berlari kearah musuh dan
menendangnya keras-keras.

Mungkin itu karena dia telah memakan inti naga yang kugunakan pada perisaiku.

Filo berputar pada Soul Eater dan menendangnya lagi.

"Yaaaaaaaa?!"

Sepertinya serangannya berhasil.

Tapi itu juga terlihat seperti dia nggak mampu membedakan musuh. Dia berbalik
pada monster lain, sembarangan monster yang ada di area ini dan mulai
menyerangnya.

"Ugh....."

Perisainya berusaha menyerapku.

Aku berlari kearah Inter-dimensional Soul Eater dan mendorongnya dengan


perisaiku.

Dia mengarahkan taringnya padaku, menggores perisaiku—tapi aku nggak


menerima damage sedikitpun.

Sempurna.
Shield of Rage II memiliki kutukan pembakar diri. Itu adalah sebuah serangan balik
yang membalas serangan musuh dengan sebuah kutukan yang kuat, kutukan yang
akan membakar musuh menjadi abu.

163
http://Dragoisekai.blogspot.com/

Aku merasakan api kutukan itu meningkat dalam diriku. Api itu berkobar-kobat
diseluruh tubuhku dan menelan Soul Eater.

"Yaaaaaaaaa!"

Inter-dimensional Soul Eater menjerit kesakitan, tapi kutukan pembakar diri nggak
cukup kuat untuk sepenuhnya membakar Soul Eater.

Kapten skeleton, kraken, dan peluru meriam kapal semuanya mengarahkan fokus
serangan mereka padaku.

"Jangan abaikan kami! Shooting Star Sword!"

"Shooting Star Spear!"

"Shooting Star Bow!"

Ren, Motoyasu, dan Itsuki telah pulih, dan mereka mengeluarkan bombardir skill
pada musuh-musuh yang ada didepan mereka. Kemudian mereka berpaling pada
inter-dimensional Soul Eater.

Mereka berusaha, dan serangan mereka terhubung dan berhasil— tapi nggak ada
yang cukup kuat untuk mengalahkan target mereka. Musuh menyembuhkan diri
mereka sendiri dengan sangat cepat.
Nggak ada cara lain kah?

Aku ingat bahwa ada skill lain. Skill yang belum kucoba.

Change Shield (serangan) dan Iron Maiden.

Keduanya adalah skill dari Shield of Rage II. Aku nggak tau gimana cara kerja
kedua skill itu, tapi itu layak dicari tau.

Aku sangat yakin itu adalah Shield Prison dilanjutkan Change Shield (serangan)
terus Iron Maiden.

164
http://Dragoisekai.blogspot.com/

Itu mungkin punya makna bahwa melakukan skill itu secara berurutan akan
mengarah pada semacam reaksi berantai. Mungkinkah itu semacam combo skill?

"Shield Prison!"

Aku berpaling untuk melihat musuh terkurung dalam sebuah kerangkeng yang
terbuat dari perisai. Cukup beruntung, mungkin karena Ren dan yang lainnya telah
menarik perhatiannya, Soul Eater telah membuka celah yang besar.

Sekarang monster itu telah terkurung dalam Shield Prison.

Monster itu sekarang menyerang kerangkeng itu secara langsung, dan nampaknya
kerangkeng itu akan hancur setiap saat.

Aku nggak akan membiarkannya kabur. Aku nggak boleh membiarkan peluangku
terbuang sia-sia.
"Change Shield (serangan)!"

Komandonya sama seperti skill Change Shield normal punyaku.

Aku diberi sejumlah perisai baru untuk dipilih.

Sebuah perisai yang dipenuhi jarum nampaknya merupakan pilihan yang bagus.
Ada Animal Needle Shield dan Bee Needle Shield yang bisa dipilih.

Aku memilih Bee Needle Shield.

"!!!"

Perisai-perisai yang membentuk Shield Prison secara tiba-tiba semuanya berubah


menjadi Bee Needle Shield, jarum-jarumnya mengarah ke bagian dalam
kerangkeng, dan monster itu menerima damage.

Dindingnya menekan pada monster didalamnya.

Iron Maiden!

165
http://Dragoisekai.blogspot.com/

Aku sudah siap menggunakan skill itu, ketika sebuah paragraf muncul dalam
kepalaku.

"Hukuman yang telah kupilih untuk dijatuhkan pada kriminal bodoh dihadapanku
bernama Iron Maiden. Mereka akan ditusuk dari segala arah, diselimuti oleh jeritan-
jeritan mereka sendiri, dan akan merasakan rasa sakit sejati! Iron Maiden!"
Aku berteriak untuk mengaktifkan skill itu, dan sebuah perangkat penyiksa raksasa
yang terbuat dari besi muncul di udara. Pintunya terbuka, dan seluruh Shield Prison
ditarik masuk kedalamnya.

Dengan terbukanya pintunya, aku bisa melihat bagian dalamnya dipenuhi dengan
duri-duri besar dan korban yang ada didalamnya harus mempersiapkan dirinya
untuk ditusuk oleh duri-duri itu.
Saat pintunya tertutup, siapapun yang ada didalamnya akan ditusuk dari segala
arah.

Shield Prison memghinangu, pintunya tertutup, dan musuh tertusuk bahkan sebelum
bisa menjerit.

166
http://Dragoisekai.blogspot.com/

Ada dentuman keras, dan pintu Iron Maiden terbuka. Soul Eater yang ada
didalamnya ditikam dalam jumlah yang sangat banyak hingga terlihat seperti sebuah
sarang lebah madu. Melemah, Soul Eater berbalik untuk melarikan diri.

Tapi....

Pintunya tertutup lagi, dan Soul Eater sekali lagi ditikam oleh duri-duri itu.

Pada saat yang sama, SPku turun menjadi nol.

Skill itu menggunakan semua SPku?

Entah Iron Maiden itu kehabisan waktu, atau kekuayan, atau apapun itu. Perangkat
penyiksa itu lenyap.

"Huff... Huff..."

"Whoa...."

Semua orang berbisik, kehabisan nafas.


Inter-dimensional Soul Eater dipenuhi lubang, dan jelas-jelas tewas.

"Kita menang!"

Aku mencoba mengendalikan nafasku yang kacau, dan mengubah perisaiku


kembali ke Chimera Viper Shield. Aku harus mencari cara untuk mengendalikan
Filo. Dia sedang berlarian disekitar dengan ganas.

Dengan meningkatnya kekuatan perisai itu, sepertinya aku gak bisa


menggunakannya dalam waktu yang lama.

"Huh? Whew...."

Mungkin karena Shield of Rage II telah menghilang, Filo perlahan-lahan kembali


normal. Dia duduk, kelelahan.

167
http://Dragoisekai.blogspot.com/

"Whew...."

"Kamu berhasil."

"Kurasa begitu."

"Astaga! Apa yang terjadi?!"

Aku berbalik dan melihat Raphtalia berlari kearahku, dan Filo terkapar kelelahan.

"Apa kita sudah menghentikan gelombangnya?"


"Aku capek!"

Ren, Motoyasu, dan Itsuki semuanya menatapku. Mereka nampak iri.

"Kami kalah kali ini, tapi semuanya akan berbeda lain kali."

"Apa-apaan itu? Setelah semua yang lu katakan tentang gak tau apa-apa soal dunia
ini, ternyata elu bisa bertarung kayak gini."

"Lu nggak bergabung dengan pertempuran sejak awal, mangkanya elu masih punya
banyak tenaga."

Bisa-bisanya Itsuki bilang kayak gitu? Dia mengelilingi sinis dan berusaha agar
nggak mencolok, mengerjakan semua petualangannya secara diam-diam, dan bisa-
bisanya dia memyebutku pemalas?

"Terlepas dari itu, sekarang kita telah...?!"

Ap..Apa-apaan ini? Tiba-tiba aku punya perasaan yang sangat buruk. Setiap otot
dalam tubuhku menegang.

Sepertinya Ren, Motoyasu, dan Itsuki juga merasakannya. Mereka melihat ke


sekitar kapal.

168
http://Dragoisekai.blogspot.com/

Salah satu dari anggota party Itsuki dikuasai oleh rasa takut. Dia jatuh ke tanah. Ada
suatu perasaan menakutkan yang sangat kuat. Itu begitu kuat hingga Soul Eater
yang telah kami kalahkan bukanlah apa-apa jika dibandingkan.
Apa yang terjadi?

Ada suatu pergeseran, dan bayangan seseorang dari atas kami.

Apa itu musuh yang lain? Ini semakin nggak masuk akal. Aku sudah gak punya
tenaga yang tersisa!

"Apa kalian semua segitu terancamnya oleh para monster kecil ini? Tapi nampaknya
ada satu Pahlawan sejati diantara kalian."

Dia mengenakan sebuah komono hitam legam yang dihiasi warna perak. Di duniaku
sendiri, itu seperti pakaian yang dikenakan oleh orang yang cukup kaya yang
dikenakan untuk sebuah pemakaman.

Seluruh dunia ini tampak seperti Eropa abad pertengahan, jadi itu cukup aneh
melihat seseorang memakai sebuah kimono.

Rambutnya panjang dan berwarna hitam legam.

Dia terlihat seperti orang Jepang, tapi entah gimana juga agak kayak hantu.

169
http://Dragoisekai.blogspot.com/

Itu seperti... susah digambarkan, tapi dia terkadang agak kabur, seperti dia semi
transparan.

Dia memegang sebuah senjata yang seperti kipas. Tanpa peringatan, sebuah
tembakan cahaya keluar dari kipas itu, terbang diatas kami.

Kami semua berbalik untuk melihat apa yang terjadi, dan yang kami lihat adalah
cahaya itu menghantam inter-dimensioanal Soul Eater yang lain yang merayap di
belakang kami.

"Aku lebih suka bertarung tanpa gangguanmu. Pertempuran yang akan segera
terjadi sangatlah penting."

"Ap..."

Soul Eater itu terkapar di dek, tewas, karena satu serangan dari dia.

170
http://Dragoisekai.blogspot.com/

Ini pasti bohong. Kami menghabiskan seluruh energi dan waktu kami pada satu Soul
Eater, dan dia membunuhnya cuma dengan satu serangan!?

Cewek itu menyipitkan matanya dan menatap lurus kearahku sebelum dia berbicara
lagi.

"Yah, dari yang kulihat pada pertempuran sebelumnya, sepertinya kau adalah
seorang Pahlawan. Yang lainnya tak mampu bertarung, tapi kau berbeda."

"Mungkin."

"Dan siapa namamu?"

"Kau menanyakan namaku tanpa memperkenalkan diri?"

"Maafkan aku. Namaku Glass. Kalau aku harus mengatakannya, tidak akan salah
untuk menganggap aku musuhmu."

Aku nggak akan menganggap dia temanku.

"Naofumi."

"Naofumi ya. Kalau begitu mari kita mulai pertempuran gelombang yang
sebenarnya!"

Cewek bernama Glass itu membuka kipasnya dan menyerbu kearahku.

Sialan! Aku baru saja menggunakan Iron Maiden, dan aku nggak berada dalam
keadaan untuk memulai pertarungan baru!

Kalau aku menggunakan Shield of Rage II, aku pasti akan terinfeksi oleh racunnya.
Aku nyaris gak bisa bertahan. Berkat Raphtalia, aku bisa mengendalikan emosi
beracun dari perisai itu, tapi aku merasa aku sudah hampir mencapai batasku.

"Gak akan kubiarkan!"

171
http://Dragoisekai.blogspot.com/

Ren, Motoyasu, dan Itsuki semuanya menyiapkan senjata mereka dan


mengarahkan skill mereka pada Glass.

"Shooting Star Sword!"

"Shooting Star Spear!"

"Shooting Star Bow!"


Ketiga skill itu terbang kearah Glass saat dia menatapnya dan tersenyum.

"Lucu sekali... Circle Dance Zero! Reverse Snow Moon Flower!"

Sekarang ini masih tengah hari, tapi langit yang berwarna merah itu mulai bersinar
dan berdenyut m

Ada sebuah serangan yang mendekat. Aku berlari kearah Raphtalia dan Filo
dan mempersiapkan perisaiku untuk melindungi mereka.

Kami menatap langit dan melihat bulan berwarna merah darah ada disana, tenang
dan kuat, seolah bulan itu menyerap teriakan dari musuhnya.

Ada kilatan cahaya merah melingkar, dan para pahlawan yang lain serta party
mereka semuanya tumbang.

172
http://Dragoisekai.blogspot.com/

"GAAAAAHHHH!"

Sesuatu seperti sebuah tornado mengangkat mereka dari tempat mereka tumbang
kemudian menerbangkan mereka ke udara.

"Ugh!

Mereka jatuh ke dek lagi.


Sial. Mereka mengetahui banyak tentang dunia ini, dan mereka berlevel tinggi.
Gimana bisa mereka tumbang semudah itu?

Tapi makan dia begitu kuat hingga dia bisa mengalahkan Soul Eater dengan satu
serangan, maka apa mungkin kami punya harapan mengalahkan dia?

Kami sudah menggunakan semua kekuatan kami melawannya, tapi kelihatannya


seperti pertarungan itu nggak lebih dari sekedar pemanasan saja.

173
http://Dragoisekai.blogspot.com/

Aku tau ini bukanlah sebuah game, tapi perbedaan kekuatan kami sangatlah jelas
yang mana kami betul-betul nggak punya peluang menang.

Kalau ini adalah sebuah game, aku yakin ini adalah sebuah pertempuran dimana
kau akan dipaksa kalah, kekalahan itu akan memicu suatu jenis event. Tapi ini
adalah realitas.

Kalau kami kalah, nggak akan ada sebuah secret event yang akan menyelamatkan
kami. Hidup tidakkah sesederhana itu.

Selain itu, orang-orang yang sudah mengetahui semua tentang game dan
menggunakan pengetahuan itu untuk leveling secara efesien telah dikalahkan
begitu saja.

Aku mencurahkan waktuku untuk mengumpulkan uang. Apa yang bisa ku harapkan
untuk melawan dia?

Tetap saja, aku nggak boleh kalah. Aku harus menang, demi Raphtalia. Demi Filo.

"Sungguh sekumpulan kaum lemah yang menyedihkan. Aku merasa kasihan pada
Senjata-Senjata Suci kalian. Mereka pasti menangis."

Senjatanya adalah Iron Fan. Dia memegangnya secara terbuka dimasing-masing


tangannya, dan gaya bertarungnya terlihat seperti sebuah tarian.

"Ini betul-betul nggak terduga."

"Master, cewek itu super duper kuat!"

Bulu-bulu Filo berdiri.

"Memang benar. Aku bisa merasakan kekuatannya dari sini. Dia jauh lebih kuat
daripada kita."

Ekor Raphtalia berdiri tegak dan mengembang. Dia jelas-jelas berusaha untuk
mengendalikan dirinya.

174
http://Dragoisekai.blogspot.com/

Aku berlari kearah para pahlawan yang telah tumbang, dan menatap si Lonte yang
pingsan.

Para pahlawan itu yang dia andalkan bagiakan mainan bagi Glass.

Tapi apa yang harus kami lakukan?

Sejujurnya, Iron Maiden telah menggunakan seluruh SPku.


Setidaknya, aku ingin memulihkan SPku.
Itu dia. Motoyasu sangat memanjakan Lonte itu. Mungkin dia punya semacam alat
yang bisa berguna. Atau mungkin dia punya satu atau dua item yang bagus?

Ada. Dia punya Magic Water dan Soul-Healing Water. Dasar Lonte egois.

Item pertama akan mengisi kembali sihir yang kau gunakan saat merapal mantra,
dan yang satunya akan memulihkan SP yang kau gunakan saat kau menggunakan
sebuah skill.

Yah, Soul-Healing Water sangatlah mahal jadi aku nggak pernah punya kesempatan
untuk mencobanya. Tapi kudengar bahwa itu akan meningkatkan konsentrasimu,
dan akan membuat sihirmu menjadi lebih kuat.

Aku memutuskan untuk mencoba meminum Soul-Healing Water. Rasanya agak


mirip dengan minuman energi yang kubuat, tapi saat aku meminumnya, aku bisa
melihat SP barku terisi kembali.

Ya, jadi ini betul-betul memulihkan SP. Kalau dipikir-pikir, Ren dan yang lainnya
menggunakan skill secara terus menerus, jadi mereka pasti punya cara untuk
memulihkan SP mereka sendiri.

"Tuan Naofumi!"

Raphtalia melihat aku mengacak-acak saku Lonte itu dan berteriak padaku.

Tapi serius, mereka nggak bisa bertarung, dan aku betul-betul nggak punya pilihan
lain.

175
http://Dragoisekai.blogspot.com/

"Sungguh memalukan. Dan kau menyebut dirimu sendiri seorang pahlawan?"

"Aku nggak peduli meski memalukan. Wanita ini sudah melakukan sesuatu yang
jauh lebih buruk daripada 'memalukan'. Aku sangat membenci dia."

"Master, kau seperti orang jahat!"

"Diam."

"Musuh sudah mengatakan kebenarannya, aku nggak tau harus ngomong apa."

Raphtalia mendesah. Musuh nampaknya semakin jengkel pada kami.

"Dia nggak dipihak kita, tapi dia nggak salah."

"Bodo amat."

Aku mendatangi para pahlawan yang lain, dan Glass bersiap untuk bertarung.

Mereka nggak mampu bertarung, jadi nggak ada yang bisa kulakukan untuk
melibatkan mereka lebih jauh lagi dalam pertempuran. Glass nampaknya
memahami itu juga. Dia memiliki sikap yang seperti seorang samurai. Dia mungkin
cuma ingin melawan orang yang menantang dia.

"Baiklah kalau begitu. Kurasa pembicaraan kita sudah cukup panjang!"

Dia membuka kipasnya dan menyerbu kearahku.

Dia sangat cepat! Aku segera mengangkat perisaiku. Nyaris terlambat—aku


menahan serangannya dengan perisaiku, dan itu menghasilkan dentuman yang
keras.

Sial! Berat sekali. Dia cuma menyerang sekali, tapi kejutannya telah mengguncang
tanganku yang memegang perisai sampai tanganku mati rasa.

176
http://Dragoisekai.blogspot.com/

Serangannya lebih kuat, jauh lebih kuat daripada serangan Zombie Dragon. Kalau
dia bisa mengeluarkan serangan sekuat itu menggunakan kipas miliknya, maka
Raphtalia dan Filo betulbetul dalam masalah besar.

"Raphtalia! Filo! Waspadalah! Dia sangat kuat."

"Dimengerti!"

"Oke!"

"Aku adalah sumber dari segala kekuatan. Dengarkan katakataku dan patuhilah,
lindungi mereka! First Guard!"

Aku memberi sihir pendukung pada mereka berdua, dan pertempuran mulai serius.

"Kalau kita bertarung disini, para Pahlawan yang telah tumbang cuma akan
mengganggu. Rasa estetikaku tidak mentoleransi gangguan yang tidak perlu dalam
pertarungan agung kita. Ayo pergi ke tempat lain."

Seolah dia memahami niat sejatiku, dia melompat dari kapal. Kami mengikuti dia.

"Ini sepertinya sebuah tempat dimana kita bisa bertarung tanpa gangguan. Ayo kita
mulai!"

Jika serangan kipasnya mengenai tempat yang nggak bisa kulindungi dengan
perisaiku, serangan itu cukup kuat untuk menembus defenseku, menyebabkan rasa
sakit dan meninggalkan luka. Kalau aku punya kesempatan, aku akan
mengeluarkan First Heal untuk menutupi damage yang ku terima. Tapi waktunya
sangat singkat.

Serangannya sangat cepat dan kuat. Lebih dari apapun, dia cerdas. Itu nggak
seperti melawan seekor monster. Dia menyadari bahwa serangannya nggak terlalu
efektif padaku, jadi dia menargetkan Raphtalia dan Filo.

"Nggak akan kubiarkan!"

Aku menggunakan Shield Prison. Aku mengirimnya ke tempat Glass berdiri.


177
http://Dragoisekai.blogspot.com/

Glass menghancurkan Shield Prison itu dengan lambaian tangannya.

Tapi itu bukanlah rencana asliku.

Alasan sebenarnya aku menggunakan Shield Prison adalah....

"Hiyaaaa!"

"Rasakan ini!"

Agar dia nggak bisa melihat serangan yang datang dari Raphtalia dan Filo.

"Ugh!"

Serangan dari Raphtalia dan Filo meliputi jangkauan yang lebih luas daripada yang
bisa ditahan oleh Glass menggunakan kipasnya, dan tempat dimana serangan
mereka menyentuh lawan menghasilkan percikan api.

"Jadi kau menggunakan taktik bertarung yang sama. Ini jauh lebih menarik daripada
para pahlawan yang lain."

Dia segera mengeluarkan serangan balik. Kipasnya terbuka dan menebas pada
Raphtalia.

Aku nggak akan membiarkan itu terjadi!

Aku melompat kedepan Raphtalia tepat waktu dan melindungi dia. Aku menerima
serangan itu dengan perisaiku, yang mana mengaktifkan skill serangan balik Snake
Fang (medium), dan perisai itu menggigit musuh.

"Kau pikir sebuah serangan sederhana seperti itu bisa mengalahkan aku?"

Sepertinya racun nggak bekerja terhadap dia. Setelah menerima serangan Snake
Fang, dia nggak kelihatan terpengaruh.

178
http://Dragoisekai.blogspot.com/

Tentu saja aku mengetahui defense miliknya saat aku melihat dia menangkis
serangan Raphtalia dan Filo menggunakan Iron Fan.

Meski begitu, dia terlalu kuat. Serangannya sangat kuat.

Fakta bahwa dia telah mengalahkan para pahlawan yang lain begitu cepat telah
membuktikan seberapa kuatnya dia.

Sejujurnya, aku nggak bisa menggambarkan suatu versi dari pertarungan ini yang
berakhir kemenangan untuk kami. Bahkan jika aku bisa terus melakukan
penyembuhan, aku nggak tau cara untuk mengalahkan Glass. Kami nggak cukup
kuat.

"Master, lihat sihirku ini!"

Filo menyilangkan tangannya dan berlari kearah Glass.

"Haikuikku!"
Dia telah menggunakan itu saat dia melawan inter-dimensional Soul Eater. Itu
adalah sebuah teknik yang kuat yang membuat dia bergerak lebih cepat.

Selama sesaat, Filo terlihat kabur.

Saat dia memukul lawan, serangannya begitu kuat hingga membuat udara
bergetar, dan aku merasakan guncangannya melalui perisaiku.

"Ugh... Orang ini keras banget! Dia menerima seranganku tapi nggak terlempar!"

"Ya, kau bisa menendangku delapan kali dalam sekejap. Sayangnya kau tidak
cukup kuat."

Apa? Apa maksud dia bahwa dia bisa mengikuti serangan Filo?

Glass berbalik dengan cepat, seperti berjinjit sambil berputar, dan membuka
kipasnya, menebas Filo. Dia adalah musuh kami, tapi mau gak mau aku mengagumi
pergerakannya yang anggun. Dia menerima serangan Filo bahkan tanpa
mengedipkan mata.
179
http://Dragoisekai.blogspot.com/

"Filo! Sekali lagi!"

"Nggak bisa! Aku nggak punya sihir lagi, dan aku butuh waktu sebelum aku bisa
menyerang lagi!"

Jadi itu adalah serangan rahasia dan ultimate miliknya? Kurasa dia nggak bisa
menggunakannya secara beruntun selama pertempuran yang sebelumnya juga.

Ini buruk. Kami kehabisan pilihan.

Sembari Filo terus menyibukkan Glass, Raphtalia bermanuver dibelakang dia dan
mengeluarkan serangan kejutan. Dia muncul secara tiba-tiba entah dari mana, jadi
dia pasti menggunakan sihir untuk menyembunyikan dirinya sendiri.

"Sekarang! Filo!"

Dia menunggu saat yang tepat—menunggu Glass menunjukkan kelemahannya.


Glass pasti akan menerima damage yang berat kalau dia diserang dari belakang.

Namun....

"Apa yang kau lakukan?"

Tidak! Raphtalia telah menyelinap kebelakang Glass dan melakukan serangan


secara langsung pada punggungnya, tapi Glass menghentikannya bahkan tanpa
menoleh.

"Percuma saja."

Glass kelihatan agak kecewa. Dia menghela nafas dan kemudian menyibakkan
kipasnya, menepis pedang milik Raphtalia. Dia terlihat bergerak seringan hembusan
angin, tapi tabrakan dari kipas miliknya pada pedang tersebut memberitahukan
kekuatan yang dia sembunyikan.
Clang!

180
http://Dragoisekai.blogspot.com/

"Ap...."

Pedang milik Raphtalia... patah?!

Seberapa kuat cewek ini? Memang, Iron Fan sudah lama diketahui mampu
mematahkan sebuah pedang—tapi bisabisanya dia melakukannya semudah itu?
Aku menggunakan First Guard pada diriku sendiri dan mengubah perisaiku menjadi
perisai yang paling keras yang kumiliki, tapi meskipun dengan itu aku nyaris gagal
menghentikan serangannya.

Sekarang cuma Filo yang punya peluang mengalahkan dia. Tapi Filo nggak cukup
kuat.

"Ugh...."

Raphtalia melompat mundur untuk menjaga jarak dari musuh. Lalu dia
mengeluarkan sebuah pedang kecil yang dia simpan. Apa dia punya peluang?

"Apa ini kemampuan sejatimu? Sejujurnya, aku mengharapkan lebih darimu."

"Jadi itu yang kau harapkan. Sepanjang waktu ini kami sudah mengerahkan segala
yang kami punya!"

"Sayang sekali."

Seluruh tubuh Glass mulai memancarkan cahaya.

Gawat! Itu adalah serangan yang telah mengalahkan para pahlawan yang lain!

"Raphtalia! Filo!"

Glass mulai berputar, seolah dia sedang menari. Cum sesaat— kami nyaris gak
berhasil tepat waktu! Raphtalia dan Filo melompat ke belakangku.

"Shield Prison!"

Aku menetapkan aku sendiri sebagai targetnya, dan kami segera tertutupi sebuah
kerangkeng perisai sihir.

181
http://Dragoisekai.blogspot.com/

Ini adalah cara lain untuk menggunakan Shield Prison. Skill ini bukan cuma untuk
menghentikan musuh. Aku juga bisa menggunakannya untuk melindungi kami.

Dinding perisai ini akan melindungi kami selama kami berada didalam.

Diantara semua skill milikku, Shield Prison memiliki tingkat pertahanan paling tinggi.

"Dancing Circle Zero! Reverse Snow Moon Flower!"

Terjadi hembusan angin yang kuat, dan bombardir dari Iron Fan menghancurkan
Shield Prison.

"Ugh..."

Serangan itu sangat kuat. Kalau menghancurkan Shield Prison dan melukai kami,
maka sepertinya wajar saja kalau serangan itu bisa mengalahkan para pahlawan
yang lain.

"Apa kalian berdua baik-baik saja?"


"Ya..."

"Sakit banget!"

Aku berbalik dan memgetahui mereka berdua menderita karena serangan itu. Aku
segera memberi salep penyembuh pada lukaku sendiri. Mereka berada dalam
jangkauan efektif dari skill, jadi salep itu bekerja pada mereka juga, menyembuhkan
lukaluka mereka.

"Mengesankan. Kau bisa bertahan terhadap seranganku dengan kemampuan


defensifmu."

Tornadonya menghilang, dan musuh berjalan kearah kami.

"Senang rasanya kau memberi pengakuan pada kami."

Kami sudah compang-camping dan kelelahan, tapi kami masih belum kalah.

"Berikutnya apa lagi? Bukankah kau akan menggunakan perisai api yang
sebelumnya?"

Dia pikir aku menahan diri?


182
http://Dragoisekai.blogspot.com/

Atau, bisa juga... Itu seperti dia menunggu aku menggunakan Shield of Rage II.

Apa yang harus kulakukan? Terus melawan dalam pertempuran yang gak bisa
dimenangkan? Menyuruh Filo menjauh dan menggunakan Shield of Rage II seraya
mengetahui kalau perisai itu akan melahapku?

Kalau ujung-ujungnya kami memang akan kalah, haruskah aku menerima


penyesalan dari menggunakannya?

"Baik. Tapi kau nggak tau apa yang akan kau hadapi!"

Aku mengubah perisaiku menjadi Shield of Rage II.

"Gaaaaaaaaahhhhhh!"

Filo berlari kearah Glass lagi dan mengeluarkan tendangantendangan ganas.

"Seranganmu memang lebih kuat daripada mereka, tapi sayangnya..."

Glass bahkan tidak mengubah posisinya.

Semua tendangan Filo berhasil, tapi Glass sepenuhnya tak terpengaruh.

"Apa gunanya?"

Dia menggunakan kipasnya untuk mengibaskan Filo.

"Gah!"

Dia cuma mengikis Filo, tapi Filo terlempar lima meter ke udara.

"Ugh...."

Seberapa kuat cewek ini? Kalau ini adalah sebuah game, aku akan mengharapkan
"event wajib kalah" yang gak bisa dihindari dimulai dari sekarang.

"Ugh....."

Tapi aku masih berdiri.

183
http://Dragoisekai.blogspot.com/

Aku akan baik-baik saja. Nggak peduli seberapa kuat kebencian yang mungkin akan
menguasai aku, itu nggak akan bisa mengalahkan perasaan yang kumiliki untuk
orang-orang yang mempercayai aku.

Tapi kalau dibiarkan terlalu lama, itu akan berbahaya.

Keringat dingin mengucur di wajahku, tapi aku terus melangkah maju, memberi
tanda pada Raphtalia agar menjauh.

"Tuan Naofumi... Apa kamu yakin?"

"Ya, aku bisa mengendalikannya."

Aku terus berjalan sampai aku berada dekat dengan Glass. Masih ada beberapa
Soul-Healing Water didalam botol yang kuambil dari Lonte itu. Aku meminumnya
dan memulihkan SPku.

Aku merasa seperti tiba-tiba aku bisa berkonsentrasi. Aku merasa segar. Aku
merasa seperti aku bisa menahan perisainya melahapku sepenuhnya.

"Tunjikan padaku apa yang kau punya."

"Dengan senang hati!"

Kipas miliknya dibuka dan menebas kearahku.

Ya, serangan ini jauh lebih kuat daripada Chimera Viper Shield. Aku mengangkat
perisaiku.

Kutukan pembakar diri diaktifkan, berpusat padaku.

Api berkobar ganas sebanding dengan amarahku. Tapi aku bisa mengendalikan
amarahku, jadi itu mungkin membatasi kekuatan dari serangan balik tersebut.

Tapi api itu tetap mengandung kutukan. Raphtalia menjauh saat melihat api itu.

Sesaat kemudian Shield of Rage II meledakkan api hitam, berputar-putar kearah


langit. Glass terhempas menjauh.

"Apa?!"

184
http://Dragoisekai.blogspot.com/

Tapi dia nggak terpengaruh. Dia berdiri disana, seolah angin sedang melihat dia.

Mungkinkah? Kutukan pembakar diri adalah serangan balik terkuat yang kumiliki.
Mungkinkah dia betul-betul membiarkannya mengenainya tanpa kuatir sama sekali?

Seberapa tangguh cewek ini?!

"Kenapa kau masih bermain-main?"

Sialan! Dia terlalu kuat! Bahkan Shield of Rage II nggak bisa melawannya!

"Apa cuma itu yang kau punya? Circle Dance Rupture, Tortoise Shell Crack!"

Dia menarik kipasnya dan kemudian menusukkannya kuat-kuat kearahku. Kipas itu
memancarkan sesuatu seperti sebuah anak panah cahaya yang tajam.

Sialan! Aku mengangkat perisaiku dan merasakan getaran kejutnya yang berat.
Seluruh tubuhku terasa sakit.

Aku menerima damage melalui perisaiku.

"Ugh...."

"Jadi kau bisa menyerap sebuah serangan sekuat itu?


Mengesankan."

Sangat sulit untuk tetap fokus karena rasa sakitnya. Tapi aku nggak boleh kalah.
Tidak sekarang.

"Serangan yang kuat."

Mungkin itu adalah serangan tusukan. Serangan itu muncul dalam game-game.

Serangga itu punya peluang mengabaikan tingkat pertahanan targetnya. Beberapa


serangan akan menimbulkan damage yang bahkan lebih besar pada target yang
memiliki tingkat pertahanan yang lebih tinggi.

Apa itu yang dimaksudkan para pahlawan lain saat mereka mengatakan bahwa
penguna perisai menjadi kurang berguna seiring berjalannya waktu?

185
http://Dragoisekai.blogspot.com/

Dalam game online, exp poin cenderung semakin dan semakin susah untuk
didapatkan saat kau naik level. Aku gak tau game macam apa yang bisa dimainkan
oleh para pahlawan yang lain, tapi adapun untuk game yang kumainkan, aku bisa
memikirkan beberapa contoh tentang benarnya hal itu.

Yang pertama adalah yang paling sederhana. Kekuatan serangan musuh pada
akhirnya akan melampaui kemampuan bertahan dari perisai.

Selanjutnya, berdasarkan pada penghindaran karena saat kau naik level, akan
semakin banyak musuh yang bisa dibunuh dengan cepat dengan satu serangan.

Yang terakhir adalah game tipe tembak, kemampuan bertahan dari pengguna
perisai nggak seberguna kemampuan untuk dengan cepat menjatuhkan musuh
dengan kekuatan seranganmu.

Aku sudah memikirkan tentang penolakan semua orang tentang kelas perisai, tapi
nggak satupun pilihan itu ada didunia ini. Aku nggak bisa mengetahuinya, tapi aku
nggak punya pilihan selain terus maju.

Aku menggunakan First Heal untuk menyembuhkan lukaku.

"Aku telah menemukan kelemahan dari seranganmu."

Glass berbicara dengan kepercayaan diri yang tinggi.

"Api hitam itu akan muncul dalam menanggapi serangan disekitarmu. Kalau kau
diserang dari jarak jauh, api itu tidak akan
aktif. Lalu kau berteriak pada para bawahanmu untuk mengindikasikan targetnya."

Sial. Dia sudah mengatahui semuanya. Dia adalah seorang bushi yang sebenarnya.
Dan kemampuan mengamati miliknya sangat tajam.

Gelombang pertama bossnya adalah seekor binatang hitam, yang kedua seekor
chimera. Kali ini adalah sebuah kecerdasan. Itu adalah orang.

Sebenarnya apa sih gelombang-gelombang ini? Bukankah itu cuma bencana alam?

"Jadi itulah yang harus kulakukan untuk menang. Aku mengalahkan partymu, dan
kemudian menyerangmu dari jauh. Itu akan sangat mudah. Tapi sejujurnya, strategi
semacam itu tidaklah diperlukan dalam pertarungan seperti ini."

186
http://Dragoisekai.blogspot.com/

"Ugh..."

"Datanglah dengan serangan teekuatmu."

Itu seperti dia sedang bermain denganku. Dia bahkan nggak terlihat seperti dia
bersiap untuk menghindari seranganku.

Aku tau kenapa. Itu karena dia sedang bermain denganku.

Kalau dia bertahan dari serangan terkuatku dan menerimanya secara langsung
tanpa menghindar, itu adalah cara dia mempermalukan aku.

Tapi aku nggak akan kalah semudah itu. Aku gak boleh kalah!

"Diam! Shield Prison! Change Shield (serangan)!"

Glass segera terjebak didalam Shield Prison, dan perisai itu segera berubah
menjadi perisai yang akan menyerang dia.

Dan kemudian....

"Iron Maiden!"

Aku menggunakan skill terbaruku—sebuah kematian seketika.

Sebuah ruang besi yang besar, berbentuk seperti seorang wanita, muncul di langit
dan menarik Shield Prison kedalamnya. Pintunya tertutup, dan perisai-perisai itu
menusuk.

"Rasakan itu."

Tapi....

"Kau lebih kuat daripada yang kuduga."

Pintunya terbuka, dan Glass masih hidup dan baik-baik saja didalamnya.

Iron Maiden nggak bisa memberi banyak damage pada dia, dan Iron Maiden itu
hancur menjadi partikel-partikel cahaya kecil dan lenyap.

Iron Maiden itu lenyap, meninggalkan Glass berdiri disana tanpa tergores.
187
http://Dragoisekai.blogspot.com/

Seolah nggak terjadi apa-apa.

"Tapi...."

Nggak ada pilihan lain.

"Baiklah kalau begitu, kita akan menganggap gelombang ini selesai—dan kamilah
yang menang. Aku tidak memendam kebencian padamu. Akan tetapi...."

Sebelum dia menyelesaikan perkataannya, ikon jam pasir penghitung mundur di


sudut pandanganku berubah dengan cepat.

00:59

Setelan angka baru muncul.

"Waktunya? Tapi itu jauh lebih cepat daripada...."

Sekarang! Raphtalia mengatur nafasnya denganku dan segara merapal sebuah


mantra sihir.

"First Light!"

Sebuah bola cahaya muncul tepat didepan Glass—lalu bola itu meledak
menghasilkan ledakan cahaya yang besar.

Glass tertegun karena ledakan itu dan berdiri tak bergerak selama beberapa saat.

Aku segera mengubah perisaiku menjadi Chimera Viper Shield dan berlari kearah
Filo. Dia sudah berdiri, siap untuk menggila, tapi dengan cepat kembali sadar.

"Bawa kami menjauh dari sini!"

"Tunggu!"

"Jangan ragukan kecepatannya. Kita akan menjauh."

"Kau mau mengabaikan peraturan dari gelombang? Aku tidak bisa membiarkanmu
melakukan itu."

188
http://Dragoisekai.blogspot.com/

"Aku muak! Apa yang terjadi?!"

Kurasa dia nggak betul-betul ingin bertarung.

Kalau Iron Maiden nggak mempan maka aku sudah kehabisan pilihan.

"Baiklah kalau begitu. Ini mengecewakan, tapi sepertinya kami kehabisan waktu."

Glass berjalan kearah retakan raksasa itu. Sebelum dia memasukinya dia berhenti,
kemudian menoleh.

Apa? Apa yang ingin dia katakan?

"Aku akan mundur untuk saat ini, tapi kau tidak akan seberuntung ini lain kali.
Jangan sampai kau lupa bahwa kami yang akan muncul dari gelombang
kemenangan. Jika itu adalah kekuatan sejatimu, itu cuma masalah waktu saja."

Apa yang dia maksud dengan "kami"? Dia membuatnya terdengar seperti semacam
kompetisi.

Aku nggak paham. Kupikir bahwa gelombang-gelombang itu merupakan bencana


alam dan akan menghancurkan dunia.

Kalau dipikir lebih jauh lagi, aku menyadari bahwa sepertinya nggak seorangpun tau
tentang gelombang-gelombang itu. Kami harus mencari tau apa mereka itu.
Setidaknya, kami menyadari bahwa musuh sangat cerdas, dan suatu pasukan yang
gak bisa diremehkan.

Si Sampah dan Lonte itu betul-betul menahanku. Kami baru saja menemukan siapa
musuh sejati kami, musuh yang harus dilawan para pahlawan.

Astaga... musuh, kemanapun aku melihat, ada lebih banyak musuh!

"Naofumi. Aku akan mengingat namamu. Sembuhkan lukamu dan tunggulah


kedatanganku lagi."

"Nggak usah repot-repot mengingat namaku. Kami nggak berencana kalah darimu."

Dia mengangguk, puas. Kemudian dia membunuh seekor Soul Eater yang
bersembunyi di dekat retakan sebelum melangkah masuk dan menghilang.

189
http://Dragoisekai.blogspot.com/

Apa dia baru saja membunuh sekutunya? Glass adalah seorang manusia, jadi apa
dia nggak berada di pihak Soul Eater?

Saat Glass mundur, retakannya tertutup, dan di saat yang bersamaan, jam pasir
penghitung mundur lenyap dari pandanganku.

"Whew...."

"Kita berhasil selamat, tapi siapa wanita itu?"

"Siapa yang tau."

"Wheeeeeeew!"

Filo kehabisan tenaga, dan dia berbaring telentang di tanah. Sesaat aku merasa
ingin begitu juga.

"Yah, kita berhasil menutup gelombangnya."

"Kita berhasil."

"Aku capek!"

"Aku juga. Tinggalkan saja para pahlawan itu ditempat mereka berada dan ambil
sesuatu yang bisa dimanfaatkan."

Sejujurnya, itu adalah suatu kekalahan besar. Gimana bisa kami tau musuhnya
sekuat itu? Kalau kami nggak bisa menang meskipun mengetahui segala rahasia
dari gamenya, apa kami punya harapan?

Dan perhitungan mundur apa yang muncul di akhir tadi?

Apapun itu, kami harus menjadi lebih kuat sebelum gelombang berikutnya tiba.

Itu sudah jelas, kalau kami nggak berganti kelas, kami nggak akan bisa selamat
pada gelombang berikutnya.

Tapi tetap saja, yang lainnya pasti telah berganti kelas—dan mereka masih saja
kalah. Kami butuh sesuatu yang lain, semacam keuntungan yang besar.

190
http://Dragoisekai.blogspot.com/

Dengan begitu, gelombang kehancuran yang ketiga telah berakhir, dan kami
berhasil selamat.

Chapter 13 - Persimpangan Jalan

Kami kembali ke kapal hantu dimana kami melawan interdimensional Soul Eater.
Mungkin karena musuh sudah dikalahkan, kapal itu tergeletak di tanah. Para
pahlawan dan party mereka juga ada disana, nggak sadarkan diri.

Para prajurit relawan dan para warga berdiri di sekitar mereka, sepertinya mereka
melindungi para pahlawan. Mereka harusnya nggak perlu melakukannya.

Akhirnya, ini adalah saat untuk bagian terbaik dari seluruh bencana ini.
Menambahkan material pada perisaiku. Sayangnya, Goblin Assault Shadow dan
Lizard-Man Shadow jadi bayangan itu saja. Oleh karena itu nggak ada material lagi
yang bisa kuserap. Yah, ada sedikit material bersifat bayangan, tapi aku cuma
membuka satu perisai baru dengan material itu.

Shadow Shield

Kemampuan belum terbuka

Bonus equip: resistensi bayangan (kecil)

Ada beberapa hal lain, tapi semuanya cuma membuka peningkatan status, jadi
aku akan mengabaikannya untuk saat ini.
Yang tersisa cuma inter-dimensional Soul Eater.

"Oooh. Lezat!"

"Jangan makan itu."

Filo memegangnya dan mau memasukkannya kedalam mulutnya saat aku


menghentikan dia. Itu sudah cukup jelas apa yang menyebabkan dia menjadi gila
dan ganas. Gimanapun kau melihatnya, itu pasti karena dia telah memakan inti
naga.

"Ayolah!"

Aku mengulurkan tangan dan mengambil material dari Filo, tapi karena suatu alasan
material itu langsung menembus jari-jariku dan jatuh ke tanah.
191
http://Dragoisekai.blogspot.com/

"Gimana caramu memegangnya?"

"Aku menggunakan sihir angin pada tanganku."

"Sungguh?"

Jadi kau nggak bisa memegangnya dengan tangan kosong? Itu aneh.

"Apakah ada masalah?"

Para prajurit relawan melihat wajahku yang kebingungan dan mendekat untuk
membantu.

"Oh, ya. Aku cuma menanyai Filo gimana caranya dia bisa memegang monter ini."

"Monster-monster ini tidak punya tubuh fisik. Agar bisa


memegang mereka, anda harus menggunakan sesuatu yang memiliki properti
magis."

"Apa?"

"Itu sudah menjadi pengetahuan umum. Apakah anda tidak mengetahuinya,


Pahlawan Perisai?"

"Enggak."

"Oh, yah, monster-monster tanpa tubuh fisik merupakan hal yang sangat langka.
Jadi sangat tipis kemungkinannya anda bisa menemukannya."

"Terus apa kau punya sebuah senjata yang memiliki properti magis yang bisa
kugunakan? Aku ingin memotong-motong monster ini."

Prajurit itu menanyai kelompoknya apakah ada yang punya senjata seperti itu, dan
dia menemukan satu orang yang punya senjata dengan properti magis. Mereka
meminjamkannya padaku, dan aku memotong-motong monster itu.

Filo memberitahuku gimana caranya dia memasang sihir pada tangannya, dan aku
menirukan dia. Aku mengambil ekornya dan membiarkan perisaiku menyerapnya.

Soul Eater Shield


192
http://Dragoisekai.blogspot.com/

Kemampuan belum terbuka

Bonus equip: Skill "Second Shield", resistensi roh (medium), resistensi serangan
spiritual (medium), peningkatan SP

Efek Khusus: Soul Eat, pemulihan SP (lemah)

Perisai itu terbuka cuma dengan menggunakan ekornya saja, dan itu nggak
mereferensikan bagian-bagian yang lainnya—yang mana itu mungkin berarti bahwa
memotong-motong Soul Eater lagi nggak akan memberiku yang lebih bagus lagi.
Aku mencoba membiarkan perisaiku menyerap bagian-bagian yang lain, tapi nggak
ada yang berubah.

Tapi apa Second Shield ini? Resistensi roh mungkin artinya bahwa aku bisa
menahan serangan-serangan spiritual.

Efek khusus Soul Eat kedengarannya agak menarik. Kuharap itu bukan berarti
bahwa aku bisa menahan jiwa. Itu nggak kedengaran bagus buatku.

Perlahan aku mengubah bentuk perisai. Itu seperti seluruh perisainya terbuat dari
monster itu, dari kepala Soul Eater. Itu adalah sebuah desain yang aneh.

Dan Chimera Viper Shield memiliki tingkat pertahanan yang lebih tinggi.

Kalau efek khusus Soul Eat berarti bahwa aku bisa memakan jiwa, maka aku
harusnya bisa memegang Soul Eater itu. Jadi aku mengulurkan tanganku. Tapi jari-
jariku nggak betul-betul bisa menyentuh dagingnya.

Kurasa aku salah. Baguslah. Aku nggak tertarik memakan jiwa.

Itu mungkin semacam serangan balik. Mungkin itu "memakan jiwa musuh" dalam
arti aku menyerap SP mereka.

Oke berikutnya, apa skill Second Shield ini? Aku mencobanya.

"Second Shield."

Air Strike Shield menjadi Second Shield.

Itulah yang dikatakan ikon yang berkilauan di bidang pandangku.


193
http://Dragoisekai.blogspot.com/

"Air Strike Shield!"

Aku menunggu untuk memastikan Air Strike Shield muncul di udara sebelum
melanjutkan.

"Second Shield!"

Perisai lain muncul.

Jadi itu maksudnya. Sampai sekarang aku cuma bisa menggunakan satu Air Strike
Shield pada satu waktu. Tapi sekarang sepertinya aku bisa memanggil dua Air
Strike Shield. Mungkin ada banyak cara penggunaan yang berbeda dari skill itu, tapi
itu nggak betul-betul membuatku senang.

Aku menatap sisa-sisa dari Soul Eater.

"Rasanya aku ingin menyerap semuanya dan nggak menyisakan untuk yang
lainnya."

Tapi mereka pasti akan sangat jengkel dan memburuku.

Selain itu, kalau mereka nggak menjadi lebih kuat, maka itu akan buruk bagi semua
orang, begitu pula denganku. Kalau aku harus bertarung bersama mereka, mereka
kuat juga. Tentu, dalam pertempuran ini akulah MVPnya. Tetap saja, aku
memutuskan untuk menyisakan materialnya untuk yang lainnya.

"Master, biarkan aku memakan sisanya!"

Filo berteriak, air liur menetes dari paruhnya.

"Apa boleh buat."

Aku memotong tulang belakangnya dan melemparkan ekornya pada Filo. Dia
menelannya.

"Tulang-tulang ini begitu berlendir kayak slime!"

"Tunggu. Apa kita pernah bertemu slime?"

"Um....."
194
http://Dragoisekai.blogspot.com/

Percakapan yang selanjutnya nggak terlalu menarik, jadi aku potong saja disini.
Katakan saja aku berakhir marah karena aku nggak bisa menggunakan pata Slime
untuk membuka perisai baru.

*****

"Baiklah! Ayo ke desa berikutnya dan kita lihat apakah kita bisa membantu mereka
membangun ulang."

Kami telah menyelesaikan apa yang harus kami lakukan. Jadi para prajurit relawan
dan aku membantu membersihkan mayatmayat monster dan melakukan perbaikan
di desa selanjutnya.

Kami jelas-jelas nggak bisa membantu semua pekerjaan yang perlu dikerjaan, jadi
kami berfokus pada menyediakan makanan untuk orang-orang yang selamat dan
mengobati luka mereka.

"Terimakasih banyak! Kami akan melakukan sebisa kami!"

Para prajurit relawan mendengarkan perintahku dan mematuhinya tanpa banyak


protes. Kurasa itu artinya aku nggak perlu meragukan ketulusan mereka lagi.

Sehari berlalu sejak pertempuran kami yang panjang dan melelahkan—akhirnya,


para knight tiba.

Pemimpin dari para knight sangat marah bahwa aku telah membawa para prajurit
relawan bersamaku melawan gelombang.

"Bangsat! Kau pikir kau bisa mencuri para bawahanku dan


menggunakan mereka untuk membentuk sebuah pasukan pribadi?!"

"Itu bukan kesalahan Pahlawan! Kami yang mendatangi dia dan menawarkan jasa.
Dia hanya menerima tawaran kami."

"Apa? Dan kalian menyebut diri kalian prajurit dari Melromarc yang agung?! Kalian
menjual diri kalian pada di Perisai?!"

"Dasar tolol. Apa kau betul-betul cuma mau fokus memarahi bawahanmu saat kau
dikelilingi oleh semua tragedi ini? Apa kau tau seberapa buruk kerusakannya kalau
mereka nggak ada disini?"

195
http://Dragoisekai.blogspot.com/

Para warga yang berkumpul di sekitar mendengar apa yang sedang terjadi. Mereka
semua mengangguk setuju padaku.

"Dan asal kau tau, para pahlawan lain yang sangat kau andalkan, mereka semua
dikalahkan bersama dengan party mereka selama gelombang, dan sekarang
mereka terkapar di bangunan yang ada disebelah sana."

Nggak seorangpun yang meminta mereka melakukannya, tapi para warga telah
mengumpulkan dan membawa para pahlawan yang gak sadarkan diri ke desa agar
mereka bisa merawat mereka sampai sehat. Mereka punya obat yang dibutuhkan,
tapi masih butuh beberapa hari sampai mereka bisa pulih lagi. Tetap saja, mereka
pulih dengan cepat, dan mereka mungkin akan bangun sebelum hari berganti.

"Cepat serahkan para Pahlawan padaku! Aku akan membawa mereka ke sebuah
rumah sakit yang bagus!"

"Luka mereka nggak separah orang-orang yang ada disekitar sini. Ada penduduk
yang jauh lebih parah. Kau harus memprioritaskan mereka!"

"Kami harus memprioritaskan para Pahlawan demi negeri. Tidak, demi dunia!"

Orang ini betul-betul menjengkelkan.

Meski demikian, aku sudah menduga mereka akan bersikap kayak gitu, makanya
kami memprioritaskan perawatan warga.

"Ya, ya. Pokoknya cepat bawa mereka pergi dari sini! Kami masih punya hal yang
harus dikerjakan."

"Tunggu, Perisai."

Aku mengusir mereka dengan tanganku, tapi para knight berbicara tentang
situasinya dengan para prajurit relawan, dan sekarang mereka memanggilku.

"Mau apalagi?"

"Kau diminta menghadap ke istana."

"Nggak usah makasih. Kau menjengkelkan."

196
http://Dragoisekai.blogspot.com/

"Kau harus ikut kami."

Aku ingin melihat mereka mencoba memaksaku. Kami punya masalah yang lebih
penting untuk dikerjakan. Kenapa mereka selalu saja menggangguku?

Aku mengabaikan mereka dan berbalik untuk pergi, tapi para prajurit relawan
melangkah maju, memohon. Mereka menunduk padaku.

"Kumohon, Pahlawan Perisai. Tolong ikutlah bersama kami."

Mereka telah melakukan segala sesuatu yang kuminta dan mematuhi semua
perintahku. Rasanya kayak nggak benar kalau mengabaikan mereka sekarang.
Selain itu, aku punya kereta baru yang harus ku ambil dari pemilik toko senjata.

"Astaga."

Aku menggaruk kepalaku dan perlahan berbalik.

"Baik. Yang perlu kulakukan adalah ikut bersamamu, kan? Aku berhutang budi
sama para prajurit ini, jadi cuma itu alasanku melakukannya."

"Terimakasih banyak!"

Para prajurit relawan itu betul-betul berterimakasih bahwa aku ikut bersama mereka.
Aku mengangguk perlahan.

Dan kami semua pergi ke istana.

*****
Kami sampai esok harinya dan kami masuk ke istana.

"Kami ingin rekan-rekanmu menunggu di ruangan lain."

"Kau membawa kami semua kesini dan kemudian menyuruh mereka pergi?"

Orang-orang ini betul-betul membuatku gila.

"Boleh aku pergi dari sini?"

Itu nggak seperti mereka akan melalukan apapun yang bagus buatku. Semua ini
cuma membuang-buang waktu.
197
http://Dragoisekai.blogspot.com/

"Kau tidak boleh pergi. Kami harus mendapatkan informasi yang kami perlukan
darimu."

"Aku sudah mengatakan semuanya dalam perjalanan kesini."

Aku sudah memberitahu mereka tentang gimana para pahlawan dikalahkan dan
kami lah yang tersisa untuk menghadapi musuh terakhir. Para prajurit relawan
menyaksikan semua yang terjadi, meski dari kejauhan sih, jadi nggak ada ruang
bagi mereka untuk meragukan apa yang kukatakan.

Si Sampah itu mungkin mencoba melakuan sesuatu, tapi kalau dia betul-betul
melakukannya aku cuma perlu kabur saja.

Aku yang sekarang sudah cukup kuat untuk kabur, dan kalau Raphtalia dan Filo ada
bersamaku, maka harusnya aku bisa menjatuhkan siapapun yang mencoba untuk
mengejar kami.

"Diam! Kau ada di hadapan sang raja!"

Pintunya mengeluarkan suara berderit saat terbuka, dan kami berjalan menuju
singgasana, dimana si Sampah itu duduk dan menatap tajam pada kami.

Aku yakin dia sudah diberitahu semuanya. Dia jelas-jelas jengkel pada seberapa
suksesnya aku selama gelombang itu.

"Itu luar biasa kalau dipikir, tapi kudengar kau berhasil memukul mundur gelombang,
Perisai. Adapun untuk aku sendiri, aku tidak mempercayai sedikitpun tentang itu."

"Begitukah cara elu menyatakan rasa terimakasih elu?"

"Kurang ajar! Aku punya pertanyaan untukmu—bukan berarti aku bisa mempercayai
kata-katamu."

"Apa?"

Seberapa menjengkelkan orang ini? Apa dia perlu mengindikasikan


ketidakpercayaannya setelah setiap kalimat yang dia katakan?

"Perisai, kudengar kau telah menemukan suatu kekuatan yang membuatmu lebih
kuat daripada para Pahlawan yang lain. Aku tidak mempercayainya, tapi kau punya
198
http://Dragoisekai.blogspot.com/

kewajiban untuk memberitahuku apakah itu benar. Bicaralah Sekarang. Bukan


berarti aku mempercayaimu."

Dia begitu terang-terangan, si tolol itu. Dia penasaran apakah aku lebih kuat
daripada para pahlawan yang lain, tapi dia nggak cukup jujur untuk menanyaiku
secara langsung. Sampah itu membuatku muak.

Sejujurnya, aku nggak tau kenapa Glass mundur setelah dia mengalahkan para
pahlawan yang lain.

Dia telah salah mengira kalau aku adalah pahlawan terkuat, dan setelah itu kami
mulai bertarung. Namun kemudian, suatu penghitungan mengindikasikan batas
waktu muncul, dan dia mundur.

Aku bisa bilang kalau jam pasir penghitung waktu memiliki hubungan dengan apa
yang terjadi, tapi semuanya masih misteri. Apa yang terjadi kalau penghitungan itu
telah habis?

Sangat banyak pertanyaan yang ada. Pada akhirnya kami harus menemukan
jawabannya. Tapi aku nggak punya waktu untuk itu sekarang.

Tapi tetap saja. Aku bisa mengatakan apa yang sedang terjadi disini. Aku
menghadap si Sampah itu dan tersenyum, mengatakan jariku me lantai didepanku.

"Kalau elu betul-betul pengen tau, merangkaklah kesini dan bersujudlah didepan
gue."

Si Sampah itu begitu terkejut sampai dia tertegun sesaat. Wajahnya begitu merah.
Aku berharap aku bisa mengambil fotonya.

"Apa perkataan gue gak jelas? Apa telinga lu budek? Kalau elu betul-betul pengen
tau, turunlah kesini dan bersujudlah di lantai!"

"Uh... Uh.... Uh..."

"Apa yang lu gerutukan kayak seekor monyet? Atau kah elu cuma berusaha sebijak
kayak seekor monyet? Raja itu sampah! Bukan berarti gue bakalan percaya sama
perkataan seekor monyet sih."

Saat aku mempermainkan dan mengejek dia, wajahnya semakin marah dan kaku.
Matanya melotot padaku, penuh kebencian. Apa kau tau? Itu terasa sangat
menyenangkan.
199
http://Dragoisekai.blogspot.com/

"Bangsat kau!"

Sampah itu berteriak. Teriakkannya menggema diseluruh aula.

Musuh pertama adalah gelombang, dan yang kedua adalah Sampah itu. Tapi aku
nggak akan kalah sama Sampah itu.

"Jangan pernah menunjukkan wajahmu lagi disini!"

"Elu yang minta gue buat datang! Elu kagak perlu meminta gue buat lama-lama
dimari!"

Dan begitulah, aku mengucapkan perpisahan terakhir pada Sampah itu.

Chapter 14 - Perjalanan Panjang Lagi

"Akan kupenggal kepalamu!"

Sampah itu nggak senang dengan perilaku ku.

"Uh-oh! Gimana cara lu membawa gue ke alat pemenggal kepala?"

Ada dentangan armor dari para knight yang mulai bergerak kearahku dari posisi
mereka disekitar singgasana.

"Apa lu lu pada udah lupa? Gue lah orang yang ngebunuh musuh—musuh yang
cukup kuat buat ngalahin semua pahlawan lain."

Aku menyiapkan perisaiku dan menghadap para knight. Mereka semua berhenti
bergerak.

Gimanapun juga aku adalah seorang pahlawan. Mereka semua tau bajwa aku lah
yang bertahan dari gelombang dimana yang lainnya pada tumbang, jadi kenapa
juga mereka harus mengambil resiko mendekat lagi?

Meskipun aku setengah memalsukannya sih...

"Apa yang kalian lakukan?! Bunuh si tolol yang gak beradab ini!"

"Oi oi."
200
http://Dragoisekai.blogspot.com/

Aku berbalik kearah dia dan berbicara mengancam.

"Apa elu gak paham? Gue cukup kuat buat nerobos istana ini, membunuhmu, dan
keluar dari sini tanpa tergores. Elu paham itu, kan?"

"Uh..."

Raja Sampah itu kelihatan sangat marah.

"Kalau elu gak percaya, gue bisa mendemonstrasikannya."

Aku mempelajari bahaa beberapa trik dan ancaman diperlukan untuk bernegosiasi
secara efektif ditempat ini.

Aku harus menggunakan peralatan yang tersedia buatku kalau aku mau menahan
Sampah itu.

"Para pahlawan yang lu jagoin dikalahin oleh musuh—seorang musuh yang


kemudian gue kalahin! Sekarang elu mau menjadikan gue musuh lu?"

"Ughhhhh...."

Dia begitu marah hingga dia menggertakkan giginya.

"Satu-satunya alasan kau bisa berkata seperti itu...."

"Gue bakal ngebunuh elu kalo elu nyentuh para anggota party gue."

Kurasa lebih baik untuk memberitahu dia gimana cara mainnya.

Iron Maiden adalah sebuah skill yang sangat kuat. Skill itu telah mengalahkan Soul
Eater, jadi aku tau kalau skill itu mampu membunuh seseorang. Setidaknya aku bisa
menggunakan kutukan pembakar diri dan membuat mereka semua mengalami luka
bakar yang serius.

Wajah Sampah itu pucat. Sepertinya dia akhirnya memahami posisinya.

"Jangan pernah memanggil atau bicara pada gue lagi, Sampah. Saat gelombang
selesai, gue bakal pergi dari sini. Sampe saat itu, gue bakal ngerjain apa yang harus
gue kerjain. Tapi jangan coba-coba mengganggu gue."
201
http://Dragoisekai.blogspot.com/

Aku nggak bisa memberi pukulan apapun saat aku mengancam dia—aku juga
nggak bisa menggunakan kartu as ku juga. Aku harus menyimpannya sampai aku
nggak punya pilihan lain lagi. Kalau aku membunuh dia disini sekarang juga, nggak
akan ada yang berubah. Siapapun bergerak dibalik layar, pasti akan keluar dan
menggantikan dia.

Tetap saja, kalau aku harus melawan para pahlawan lain secara langsung, aku
nggak tau apakah itu merupakan sebuah pertarungan yang bisa kumenangkan.

Dan kalau aku harus melawan mereka semua sekaligus, aku pasti akan kalah.

"Selamat tinggal."

Aku berbalik dan meninggalkan ruang singgasana.

"Aku tidak akan memaafkanmu! Aku tidak akan memaafkanmu,


Perisai!!!!!!!!!!"
Teriakannya menggema seluruh istana.

"Itu berlaku buat kita berduaaaaaaaaa!!!!!"

Aku berteriak sambil berjalan keluar ruangan.

*****

Aku meninggalkan istana dan berjalan di tangga saat aku berpapasan dengan
seorang wanita yang kelihatan seperti dia dari keluarga bangsawan.

Dia menyembunyikan mulutnya dengan sebuah kipas, dan dia mengenakan pakaian
yang kelihatan mahal. Aku nggak bisa melihat seluruh wajahnya, tapi aku bisa
bilang dia cantik. Aku penasaran berapa usianya? Dia mungkin berusia di awal
20'an. Rambutnya berwarna ungu. Itu adalah warna yang langka.

"Terimakasih atas semua kerja keras anda, tuan."

Tuan? Sial, aku hampir berbalik.

Huh? Wanita itu diikuti oleh sang putri kedua.

"Ah."
202
http://Dragoisekai.blogspot.com/

Aku mengabaikan dia dan terus berjalan. Nggak ada yang perlu kukatakan pada
adiknya Lonte itu.

"Nona Melty..."

"Aku mengerti, terimakasih!"

Ya, aku nggak memikirkan apa-apa dan terus berjalan.

Saat itu aku nggak punya pemikiran, bahkan dalam imajinasi terliarku, bahwa putri
kedua itu akan menjadi kunci yang membuka pintu ke perubahan yang dramatis.

Ngomong-ngomong, Raphtalia dan Filo menungguku di ruangan


lain. Sepertinya mereka berpikir bahwa aku mungkin menyebabkan keributan dan
berencana untuk mengejarku. Aku nggak tau apakah aku harus senang karena
mereka sangat memahami aku—atau apakah aku harus terganggu oleh hal itu.

Aku meninggalkan istana, dan hal pertama yang kulakukan adalah mampir ke toko
senjata untuk melihat apakah kereta yang kupesan sudah siap.

"Hei bocah. Keretanya sudah siap jalan."

"Cepat sekali. Pak tua, kau betul-betul handal menangani logam. Kau bisa membuat
apapun yang kuminta padamu dengan sangat cepat."

"Aku cuma mengaturnya saja. Aku punya teman yang membantuku mengerjakan
pekerjaan. Aku nggak betul-betul membuat keretanya!"

Yah, kurasa itu masuk akal kalau dia dibantu oleh seorang blacksmith lokal.

"Aku sempat kepikiran kalau kau adalah salah satu dari orangorang yang bisa
membuat segalanya dengan harga yang wajar."

"Bocah, sumpah itu sangat menjengkelkan mendengar kau bicara kayak gitu. Aku
nggak muda dan terampil kayak kau."

"Aku nggak terampil."

Dia pikir aku ini orang kayak apa?

203
http://Dragoisekai.blogspot.com/

"Keretanya aku parkir di belakang. Lihatlah."

"Oke, nggak sabar untuk melihatnya. Ngomong-ngomong, aku berpikir tentang


pedang milik....."

Sebelum aku bisa menyelesaikan kalimatku, Raphtalia mengulurkan tangannya dan


memegang tanganku.

"Ada apa?"

"Kamu nggak perlu menyebutkan tentang pedang itu. Aku masih punya pedang
cadangan. Jadi simpan saja uang sebisa kita untuk saat ini."

"Hmm... Yah, kalau kamu betul-betul berpikir begitu, maka kurasa kita bisa."

Serangan Filo sudah begitu kuat hingga dia lah yang memberi damage paling
banyak. Kalau Raphtalia bisa mengerjakan peran pendukung, itu harusnya baik-baik
saja. Dan dia mungkin berpikir bahwa kami mungkin akan menemukan sebuah
pedang yang lebih baik daripada yang bisa dibuatkan pak tua itu untuk kami.

Kami berjalan ke halaman belakang toko, dan memang, sebuah kereta logam yang
besar menunggu kami.

Kereta itu terbuat dari logam. Bahkan atapnya juga logam. Itu mengingatkan aku
tentang sebuah delman kecil yang dibelikan orang tuaku untuk aku di masa lalu—
hanya saja yang ini asli.

"Wow!"

Mata Filo terbuka lebar dan berbinar-binar. Aku belum pernah melihat dia terlihat
begitu gembira.

Dia berjalan pelan-pelan ke bagian depannya, dan perlahan memegang tali


kendalinya.

"Aku boleh menariknya, kan?"

"Tentu."

"Yay!!"

204
http://Dragoisekai.blogspot.com/

Matanya berkilauan, dan dia memegang tali kendalinya erat-erat. Dia begitu senang
sampai-sampai dia kelihatan seperti dia mungkin meledak.

"Ayo kita isi muatan dulu."

"Dimengerti."

"Okeeeeee!"

Kami pergi ke kereta lama, mengambil semua muatan dari sana, dan kemudian
memindahkan semuanya ke kereta baru.

Aku jadi menyadari bahwa kami menghabiskan semakin dan semakin banyak waktu
kami untuk memindahkan barang-barang.

"Gimana menurutmu, bocah?"

Pak tua itu menjulurkan kepalanya keluar untuk melihat gimana keadaannya. Aku
mengacungkan jempol pada dia.

"Sama seperti yang kuinginkan."

"Bagus. Meskipun harus ku katakan sih kalau itu sangat berat.


Apa gadis burung itu menanganinyal?"

"Ya!"

"Nggak masalah. Dia menarik kereta terakhir sambil ada tiga kereta lain yang
disambung di belakang."

"Menakjubkan."

"Dia bahkan mungkin mulai menggerutu kalau keretanya nggak cukup berat."

"Kau tau apa yang kusukai? Kereta yang berat!"

Mungkin itu adalah ciri khas seekor Filolial? Apa mereka bersaing untuk melihat
siapa yang bisa menarik objek paling keras dan paling besar?

"Ahahaha. Kau pasti bisa! Hei, aku penasaran, kemana kau akan pergi sekarang?"

205
http://Dragoisekai.blogspot.com/

"Apa maksudmu?"

"Aku sudah mendengar semuanya. Kau melakukan sesuatu yang gila di istana?"

Pak tua itu kelihatan agak kuatir.

"Cepat juga menyebarnya."

"Rumor adalah bumbu kehidupan."

"Terserahlah. Sampah itu bertindak gila lagi, jadi aku cuma membuat dia sadar akan
posisinya."
"Aku sudah menduga kalau kau akan melakukan sesuatu suatu saat, bocah."

"Senang aku nggak mengecewakan."

"Sebenarnya aku sudah terbiasa sedikit kecewa."

"Baguslah. Yah, untuk menjawab pertanyaanmu, aku berpikir menuju ke Siltvelt atau
Shieldfreeden agar kami bisa berganti kelas."

Tentu saja, aku bisa mengancam Sampah itu untuk mendapatkan ijin untuk
menggunakan Dragon Hourglass di Kastil Kota, tapi aku harus membuat Filo dan
Raphtalia berganti kelas, dan aku nggak mau menempatkan mereka dalam bahaya
yang gak diperlukan.

Aku masih nggak terlalu paham tentang proses apa yang diperlukan untuk berganti
kelas, tapi orang-orang yang mengelola Dragon Hourglass sepertinya sangat kuatir
dengan itu hingga mereka membuat peraturan dan regulasi ini untuk mengendalikan
akses kami pada jam pasir itu. Kalau memang akan semerepotkan itu, maka
sepertinya ide terbaik adalah menuju ke negeri lain dimana kami akan mendapatkan
kebebasan untuk melakukan apapun yang kami mau.

"Kau tau, bocah. Aku sudah menduga kau akan pergi kearah sana."

"Sungguh?"

Dia mengangguk. Aku penasaran apa maksudnya?

"Aku lebih menyarankan Shieldfreeden. Siltvelt bisa agak.... gila."

206
http://Dragoisekai.blogspot.com/

"Apa maksudmu?"

"Yah, itu adalah kerajaan demi-human, dan mereka menjadikan para manusia
menjadi budak disana. Semacam kebalikan dari
Melromarc."

Aku paham sekarang. Mengingat aku adalah manusia, itu mungkin bukanlah pilihan
terbaik.

"Namun...."

"Makasih atas sarannya. Kami akan pergi ke Shieldfreeden."

Kami selesai memindahkan barang dan naik ke kereta.

"Baikkah. Yah, kunantikan bertemu denganmu lagi lain kali kau berada di kota."

"Tentu. Lain kali aku bertemu denganmu, mungkin aku akan mencari equipment yang
bagus untuk melawan monster-monster tipe roh dan hantu."

"Aku mengerti. Kedengarannya kau sudah cukup maju sampaisampai kau


mengkhawatirkan monster-monster seperti itu. Aku akan memastikan aku punya
barang-barang yang kau butuhkan."

"Aku akan mengumpulkan materialnya untuk menekan biayanya"

"Lakukan saja sesukamu, bocah. Yang penting beri aku keuntungan dan jangan
muncul seenaknya sendiri sambil membina segala sesuatu dalam waktu 24 jam.
Aku akan memberitahumu dimana kau bisa mendapatkan material, kalau kau mau."

"Dimengerti. Aku akan memastikan kau punya waktu yang cukup.


Baiklah, kami berangkat. Sampai jumpa, Pak tua."
"Sampai nanti."

Filo mulai menarik talinya.

Tujuan kami yang utama adalah untuk berganti kelas. Kalau Filo yang menarik kami,
kami bisa sampai kesana dalam dua minggu. Itu akan jadi perjalanan yang panjang,
tapi itu lebih baik.

"Itu dia!"
207
http://Dragoisekai.blogspot.com/

Ada suara keras yang berasal dari luar gerbang. Saat kami meninggalkan Kastil
Kota, kami tiba-tiba mendengar suara seseorang memukul-mukul sisi kereta logam
kami.

"Ketemu kau!"

"Huh? Mel!"

"Apa?"

Aku menyuruh Filo berhenti dan melihat keluar. Putri kedua ada disana. Alis
matanya dikerutkan, mengarahkan jarinya padaku. Di belakang dia ada sekelompok
knight. Suara para knight itulah yang kami dengar.

"Tolong kembali ke istana!"

"Apa? Cuma begitu saja?"

"Aku memintamu kembali dan berbicaralah secara serius dengan ayahku!"

Bocah ini semakin menjengkelkan. Nggak ada yang perlu aku diskusikan dengan
Sampah itu.

"Ayahmu salah tentang segalanya. Aku nggak salah. Jadi setidaknya kami
mengetahui hal itu."

"Apa itu?!"

Apa itu butuh waktu yang lama agar dia mengetahuinya semua ini? Dia adalah
adiknya Lonte itu. Kenapa aku harus menghabiskan waktu untuk bicara dengan
dia?

"Katakan ini pada bapakmu: aku bisa membunuh dia kapanpun.


Katakan pada dia kalau harus selalu waspada."

"Kenapa? Kenapa kau harus mengatakan hal mengerikan seperti itu? Tolong
beritahu aku!"

"Karena bapakmu adalah Sampah! Aku nggak mau membuangbuang waktuku


untuk bicara dengan Sampah. Orangtuamu adalah yang TERBURUK!"
208
http://Dragoisekai.blogspot.com/

"K...Kau... Aku tidak akan memaafkanmu! Ibuku telah salah!


Pahlawan Perisai adalah orang brengsek!"

Salah satu knight dibelakangnya melangkah maju.

"Heh. Kau mau melawanku? Filo...."

"Apa?"

"Ayo pergi."

"Tapi... aku mau main sama Mel!"

"Gak boleh."

"Tapi..."
"Ayo pergi!"

"Baiklah... Sampai jumpa Mel!"

Filo mengangguk, berbalik kearah jalan, dan berlari.

"Hei. Tungguuuuuuuuuuuuuu!"

Teriakan dari putri kedua memudar. Kastil Kota betul-betul dipenuhi dengan
sampah. Selain berbelanja, nggak ada alasan lain untuk pergi kesana.

Chapter 15 - Iblis Perisai

"Tuan Naofumi, tidakkah menurutmu kami harus berbicara dengan dia?"

"Mudah mengatakannya, tapi coba pikirkan tentang itu. Dia adalah putrinya si
Sampah, dan adiknya si Lonte! Aku nggak bisa membayangkan dia sebagai
seorang yang waras."

"Memang benar sih. Tapi dia pernah membantu kita. Dan sebelum itu, dia adalah
rekan perjalanan kita meskipun cuma sebentar."

Hmm... Raphtalia benar. Dia pernah membantu kami, saat Motoyasu menggila di
kota.
209
http://Dragoisekai.blogspot.com/

Tapi tetap saja, itu mungkin strategi untuk mencuri Filo dari kami. Kalau kami
membiarkan dia terus bicara, dia mungkin akan merebut Filo. Filo sudah sangat
lengket dengan dia.

"Baik. Kalau mereka menyusul kita, aku akan mendengarkan dia."

"Itu ide yang bagus. Gimanapun juga dia adalah temannya Filo." "Mel itu orang
baik!"

"Dia cuma pura-pura baik. Pokoknya, fokus pada tugas yang dikerjakan."

"Kita akan menjual barang-barang disepanjang perjalanan, kan?"

"Ya. Maksudku, kita harus memperhatikan perjalanan dan semua equipment kita,
belum lagi nafsu makan Filo."

Filo akan membantu kami keluar dari sini, tapi kami harus terus membuat dia
kenyang kalau kami ingin terus bergerak cepat, dan itu akan menghabiskan biaya
yang banyak. Aku akan membiarkan dia memakan monster yang kebetulan kami
temui, tapi itu nggak akan cukup untuk mencakup pola makannya. Aku nggak tau
kemana perginya semua uang, tapi aku tau kalau kami harus memperbanyak uang
saat kami punya kesempatan. Kami bisa saja membuat toko di desa-desa dan kota-
kota yang kami singgahi dalam perjalanan.

"Huh?"

Di sudut kereta ada sebuah tas yang belum pernah kulihat sebelumnya.

Penasaran apa itu, aku membuka tas itu dan menemukan secarik surat bercampur
dengan semua item yang ada didalamnya.

Untuk Bocah,

Aku terlalu malu untuk memberikan ini padamu secara langsung. Aku membuat
beberapa macam alat untukmu yang kupikir mungkin akan berguna. Gunakan kalau
kau suka.
Pak tua pemilik toko senjata! Dia sangat baik dan begitu penuh pertimbangan.

Aku mengambil item paling atas.

210
http://Dragoisekai.blogspot.com/

Itu adalah sebuah pedang panjang. Pedang yang sama yang digunakan Raphtalia,
pedang yang sudah patah.

Pak tua itu pasti telah memperhatikan kami dengan cermat. Dia sangat teliti. Aku
betul-betul tersentuh. Kupikir aku mungkin menangis.

"Raphtalia."

"Ya?"

"Pak tua itu memberimu hadiah."

"Tapi ini sangat mahal. Aku nggak tau harus berkata apa."

Raphtalia menerima pedang itu, matanya penuh dengan air mata. Pak tua itu
nampaknya betul-betul peduli pada kami.

"Apa lagi yang ada didalamnya?"

Tas itu dipenuhi dengan berbagai item, dan semua item itu diberi tanda nama-nama
kami.

Suratnya juga termasuk deskripsi singkat dari item-item itu. Dia pasti buru-buru
menulisnya karena tulisan tangannya cepat dan tergesa-gesa.

Jadi yang pertama adalah untukku. Itu adalah sebuah item untuk permata di perisaiku.
Itu diletakkan diatas permata seperti semacam penutup.
Menurut catatan dari dia, itu akan membantuku melihat informasi tentang perisainya.

Yah, perisai ini adalah seluruh alasan aku nggak betul-betul bisa bertarung
sendirian. Apapun yang dia lakukan untuk membuatnya lebih mudah untuk dipahami
sangatlah bagus.

Item itu sangat pas ditempat permatanya.

Yang selanjutnya adalah untuk Raphtalia. Itu adalah pedang pendek. Tapi kenapa?
Aku memberikannya pada dia.

"Dia bilang ini untukmu juga."

"Pedang lagi?"
211
http://Dragoisekai.blogspot.com/

Dia segera menariknya dari sarungnya. Ada suara halus, dan ternyata nggak ada
bilah pada gagang tersebut.

Untuk apa itu?

"Apa itu adalah tahap permulaan atau semacamnya?"

"A...Aku nggak tau."

Catatannya mengindikasikan bahwa itu adalah sebuah percobaan dari dia: sebuah
pedang sihir. Dia mengatakan itu akan bisa digunakan melawan monster-monster
bayangan yang nggak punya tubuh fisik.

Dia menulis catatan itu seolah dia mengharapkan kami untuk tau apa yang dia
maksudkan. Biasanya dia akan menjelaskannya pada kami, tapi dia pasti malu
karena dia lupa menulis gimana caranya menggunakannya. Dimana bilahnya? Apa
maksudnya bahwa cuma monster-monster bayangan yang bisa melihatnya? "Pasti
ada alasan kenapa bilahnya nggak ada. Aku akan mencoba melihatnya nanti."

"Ya, kurasa dia nggak akan memberi kita sesuatu yang gak bisa kita gunakan."

Baiklah. Raphtalia akan melakukan penelitian tentang pedang sihir itu.

"Selanjutnya...."

Kupikir itu untuk Filo, tapi ternyata untuk aku.

"Apa itu sebuah sarung tangan?"

Itu kelihatan seperti sarung tangan dengan permata yang dipasang padanya. Itu
kelihatan sangat keren.

Coba kulihat. Yup, ada sebuah catatan yang menjelaskannya.

Membacanya membuatku tegang.

Itu ditujukan untuk membantu jika kami berada dalam sebuah situasi dimana Filo
nggak bisa menarik kereta. Sepertinya kalau aku memakai sarung tangan itu, aku
akan bisa menarik kereta juga.

212
http://Dragoisekai.blogspot.com/

Efeknya entah gimana terhubung dengan tingkat kekuatan sihirku saat ini. Jadi
kurasa itu semacam sarung tangan kekuatan. Bukannya aku mau menarik kereta
berat dan besar. Kalau dia ingin berbuat baik, dia sudah hampir salah jalan.

"Filo. Ini untukmu."

Aku menyadari bahwa yang terbaik menyerahkan tugas menarik kereta pada Filo.
Gimanapun juga, dia adalah satu-satunya yang menyukainya.

"Tanganku nggak akan cukup untuk sarung tangan itu!"

Kurasa itu nggak akan bisa dipakai saat dia berada dalam wujud Filolial Queen.
Yah, itu wajar sih.

"Kau bisa memakainya saat kau dalam wujud manusia. Gunakan saja untuk
bermain atau semacamnya."

Bahkan dalam skenario terburuk, aku bisa menggunakannya untuk membuat


sesuatu.

"Okeeeee!"

Serius deh, aku dikelilingi oleh orang-orang bangsat, tapi hanya mengetahui bahwa
ada orang-orang yang seperti pemilik toko senjata diluar sana, yah, itu membuatku
ingin terus bergerak maju.

Ada peluang yang besar kami akan berhadapan dengan Glass saat gelombang
berikutnya. Kami harus menjadi cukup kuat untuk menghadapi dia sebelum itu
terjadi.

Yang mana itu artinya bahwa kami mungkin butuh pak tua itu membuatkan kami
senjata sebelum gelombang berikutnya. Aku merasa seperti upayaku nggak akan
sia-sia—seperti aku harus menjadi lebih kuat, demi dia juga.

"Ayo pergi!"

"Ya."

"Yay! Waktunya berangkat!"

Kami kembali melakukan perjalanan.


213
http://Dragoisekai.blogspot.com/

*****

Esok harinya, setelah sarapan ringan, kami meninggalkan penginapan pagi-pagi.

"Tungguuuuuuuuuu! Tolong bicaralah pada ayahku!"

Aku menghela nafas dan menepuk jidatku. Aku tau mereka mengejar kami, tapi
aku nggak menyangka mereka akan menyusul secepat ini.

Kalau mereka bisa menyusul Filo, mereka pasti bergerak dengan sangat cepat. Dan
sempat kepikiran, aku secara sengaja mengatahkan Filo ke arah yang salah untuk
menjauhkan mereka.

"Akhirnya kami bisa menyusulmu!"

"Ah, Mel."

Filo berhenti, jadi aku turun dari kereta dan menghadap bocah itu.

"Maaf, dan bicaralah padaku!"

Dia sangat sopan awalnya. Sekarang kurasa dia berpikir dia bisa memerintah kami.
Dan jadi begitulah, monster itu menunjukkan dirinya. Aku tau dia mengincar Filo.

"Maaf. Ada apa."

"Jangan minta maaf padaku, minta maaflah pada ayahku!"

Ugh, diamlah. Aku nggak bisa menangani berbicara dengan bocah kurang ajar.

"Kalau kau nggak melakukannya, bunda akan membuat dia menerima akibatnya."

"Apa yang kau bicarakan?"

Aku berpikir tentang melompat naik ke kereta dan kabur. Tapi Raphtalia sudah
menegur aku tentang perilaku semacam itu. Kurasa aku harus mendengar dia, kali
ini saja.

Sejujurnya, gadis ini nggak pernah melakukan sesuatu yang buruk pada kami.
Adapun untuk menculik Filo, itu cuma tebakanku. Dia nggak pernah aneh-aneh
214
http://Dragoisekai.blogspot.com/

pada kami dan selalu baik. Namun, kali ini dia, memohon padaku untuk berbicara
dengan Sampah itu. Aku nggak bisa membayangkan apapun, aku lebih suka nggak
melakukannya.

Apa yang dia maksudkan bahwa ibunya akan membuat Sampah itu menerima
akibatnya? Apa Sampah itu akan menerima pukulan?

"Apa yang kau mau untuk kulakukan?"

"Itulah yang ingin kukatakan! Aku mencoba membuat ruang untuk Pahlawan Perisai
dan Raja untuk berbaikan."

Kelompok knight dibelakang dia mengabaikan pembicaraan kamu dan mencabut


pedang mereka.

Apa itu? Salah satu knight dibelakang mengarahkan sebuah bola kristal kearah
kami.

Huh? Apa itu? Lalu aku menyadari. Nggak satupun dari mereka yang menatapku.

Tiba-tiba aku memiliki perasaan yang betul-betul buruk. Rasa dingin menjalar di
tulang belakangku.

Itu adalah perasaan yang sama dengan yang kurasakan saat aku menyadari Lonte
itu telah menghianati aku.

Ketegangan, dipenuhi rasa takut. Itu adalah perasaan yang berusaha ku lupakan.

Perasaan penghianatan—udaranya diliputi perasaan itu.

Tanpa berhenti berpikir, aku segera berlari kearah para knight. Penyebab rasa
takutku semakin besar segera terlihat. Para knight mengatakan pedang mereka
pada putri kedua.

"Ahhhhhhh!"

"Air Strike Shield!"

Bocah itu mengeluarkan jeritan serak. Air Strike Shield muncul didepan dia tepat
waktu.

215
http://Dragoisekai.blogspot.com/

"Apa yang kau lakukan?"

Dalam sekejap aku berada didepan bocah itu, menatap para knight.

"Kau—Perisai! Kau menggunakan putri sebagai sandera?!"

"Huh?"

Merekalah yang menyerang dia! Apa yang mereka katakan?

Kelihatannya putri kedua memahami apa yang terjadi—wajahnya pucat.

"Si Perisai adalah musuh kami! Kita sudah mengetahuinya dari awal!" Para knight
berteriak, dan menyerbuku.

Aku menyiapkan perisaiku untuk melindungi putri kedua. Segera setelah itu bunyi
dentuman dari hantaman pedang pada perisai terdengar.

"Ugh...."

Para knight dibelakang sibuk merapal mantra. Dan mulai menghujankan api.

Nggak ada waktu lagi. Aku menutupkan jubahku pada sang putri dan menunggu
apinya padam.

"Kau... Iblis Perisai!"

"Filo! Raphtalia!"

"Dimengerti."

"Okeeeee!"

Mereka tau apa yang kumaksudkan, dan mereka berdua menyerang musuh dengan
cepat.

Para knight tau serangan balasan mendekat. Mereka melompat naik keatas kuda
mereka dan melarikan diri.

"Dasar tolol."

216
http://Dragoisekai.blogspot.com/

Filo jauh lebih cepat daripada kuda manapun. Dalam waktu kurang dari satu detik,
dia menjatuhkan salah satu knight dari kudanya.

"AHHHHHH!"

"Tidak! Iblis!"

Kami sudah melumpuhkan salah satu dari mereka, tapi saat kami mengejar yang
lainnya, satu per satu, para knight yang lain bisa melarikan diri.

"Apa-apaan itu?"

Bukankah mereka disini untuk melindungi putri kedua? Gimana bisa jadi kayak gini?
Kami mengikat salah satu knight dengan tali dan menginterogasi dia.

"Baiklah, bangsat. Kenapa kalian mencoba membunuh sang putri didepanku? Lebih
baik kau bicara."

"Aku nggak perlu bicara pada para iblis."

Ha! Jadi aku sekarang adalah seorang iblis? Sudah cukup lama sejak orang-orang
begitu kasar padaku. Ada banyak orang yang mengatakan bahwa Pahlawan Perisai
adalah seorang iblis tanpa mengetahui bahwa akulah orang yang dimaksud. Aku
penasaran apa maksud mereka, tapi aku nggak pernah punya kesempatan untuk
bertanya.

Dan kemudian disini, orang ini mengatakan dia nggak perlu bicara pada seorang
iblis.

"Kau nggak paham posisimu saat ini kan?"

Aku memanggil Filo.

"Makan siang?"
Wajah knight itu menjadi pucat. Tapi dia segera pulih dan berbicara.

"Meskipun aku mati, aku akan mati syahid karena sebab yang suci. Dewa akan
membimbimku."

Jadi dia sangat religius. Ancaman mungkin nggak akan berhasil terhadap fanatik
seperti ini.

217
http://Dragoisekai.blogspot.com/

"Hei Putri, apa kau tau sesuatu?"

Putri itu gemetar ketakutan. Dia menggeleng.

"Huh, gimana bisa? Religi apa yang kau bicarakan? Aku yakin itu pasti semacam
kultus bodoh."

"The Church of the Three Heroes! Dasar iblis! Kau menghujat


Dewa kami?!"

Tentu saja. Para fanatik nggak akan tinggal diam kalau kau mulai mengejek
kepercayaan mereka.

Aku bisa menggunakan itu untuk menguras informasi dari dia.

"Itu adalah keagamaan besar disini."

Raphtalia berbisik padaku.

"Kamu tau itu?"

"Yah, kebanyakan orang adalah bagian dari gereja disini. Desaku memiliki religi
yang berbeda, jadi aku bukan bagian dari religi itu.
Tuan Naofumi, maksudmu kami nggak pernah mendengarnya?"

"Enggak pernah."

"Kupikir kamu tau."

"Kenapa pemilik toko senjata itu nggak memberitahuku apapun tentang itu?"

"Dia mungkin mencoba melindungi perasaanmu."

Mungkin dia berpikir aku akan melakukan sesuatu yang sembrono kalau aku
mengetahui alasan sejati kenapa semua orang memperlakukan aku begitu buruk.
Ada saat-saat bahwa aku harus melakukan sesuatu. Terakhir kali aku melihat dia,
aku nggak mempedulikan percakapan juga, jadi aku nggak tau apakah dia
sebenarnya mencoba memberitahuku. Aku harus lebih mendengarkan orang lain.

218
http://Dragoisekai.blogspot.com/

"Baiklah. Geledah barang bawaan mereka dan lihat apakah kami bisa menemukan
apapun yang berkaitan dengan kepercayaan itu."

"Oh, oke."

Raphtalia menggeledah barang-barang mereka dan kembali sambil membawa


sebuah tasbih.

Bisa kubilang itu hanya sebuah item biasa, terbuat dari material biasa, dan tanpa
properti khusus.

"Taruh di tanah."

"......."

Sungguh simbol yang aneh. Ada tiga senjata yang dirangkai menjadi satu desain.
Pedang, Tombak, dan Busur. Itu adalah pilihan senjata yang aneh.
Itu mengingatkan aku, gereja yang kami kunjungi untuk membeli air suci memiliki
simbol yang sama. Kurasa aku memasuki gereja tanpa mengatakan apapun, jadi
Raphtalia menganggap aku sudah tau tentang gereja itu.

"Baiklah, kalau kau gak mau mulai bicara, aku akan menginjak barang ini."

"Tidak! Tidaaaaaaaak!"

Urat yang ada di kepala orang itu menonjol saat dia berteriak.

Dia gampang sekali marah. Apa serangkaian manik-manik kecil ini betul-betul
sepenting itu?

Saat didunia asalku ada kelompok religius yang cukup fanatik untuk pergi
berperang. Orang-orang ini pasti seperti itu.

"Well, well."

Aku perlahan-lahan menurunkan kakiku sampai hampir menyentuh tasbih itu, dan
kemudian mengangkat kakiku lagi. Lalu aku berpura-pura menginjaknya lagi,
mengangkat kakiku disaat-saat terakhir. Aku melakukannya lagi dan lagi.

"Dasar iblis! Dewa kami tidak akan pernah memaafkan kelakuanmu!"

219
http://Dragoisekai.blogspot.com/

"Emangnya aku peduli apa yang dilakukan Dewa mu? Sekarang beritahu aku
kenapa kau mencoba membunuh sang putri. Gak mau? Apa imanmu begitu tipis?"

"Ugh....?"

"Apa kau akan membiarkan aku, seorang IBLIS, menginjak tasbih kecilmu yang
berharga? Dewa mu pasti sangat pemurah." Ini adalah kebalikan dari fumie[1]
Jepang. Jika mereka betulbetul percaya aku adalah seorang iblis, mereka nggak
punya pilihan lain selain menghentikan.

"Kalau kau memberitahuku yang sebenarnya, aku nggak akan menginjaknya."

"Aku nggak akan termanipulasi oleh mu!"

"Sayang sekali."

Aku menginjak tasbih itu dengan tumitku, menghancurkannya di tanah.

"Tidaaaaaaaaaaaaaaaaak!"

Hmm, apa yang akan dia lakukan? Aku mungkin harus membersihkan
kesalahpahaman pertama.

"Hei Putri? Siapa orang-orang ini? Apa mereka para knight?"

"Aku... Umm..."

Dia masih terguncang oleh upaya yang mengancam nyawanya. Wajahnya pucat,
dan dia gemetaran.

"Mel! Master dan aku ada disini, jadi nggak apa-apa!"

"Filo!"

Mel kembali tersadar dan berpaling kearahku, berbisik.

"Um... Orang-orang ini adalah knightnya ayah."


"Sampah itu... Maksudmu dia segitunya ingin membunuhku sampai-sampai dia mau
mengorbankan putrinya sendiri?"

Gak bisa dipercaya. Apa dia betul-betul segitunya membenciku?


220
http://Dragoisekai.blogspot.com/

"Aku... Um... Kurasa tidak begitu."

"Kenapa tidak?"

"Kurasa ayahku nggak tau apa-apa soal ini. Saat dia bermain game strategi, dia
amat sangat cerdas—bunda bahkan nggak bisa mengalahkan dia. Kalau ini adalah
rencana dia, itu akan sempurna. Sejujurnya, rencana ini nggak akan disetujui
bunda."

"Kurasa kau benar."

Dari sudut pandangku, itu semua terlihat sangat buruk. Kurasa kami nggak bisa
berharap banyak dari ibunya juga.

"Nampaknya ini seperti sesuatu yang akan dipikirkan oleh kakakku. Sama seperti
yang dikatakan bunda. Kami harus terus mengawasi dia."

Hmm... Aku mungkin sudah terlalu banyak membacanya, tapi itu terdengar seperti
ada yang berkelakuan buruk diantara saudari ini.
"Jadi menurutmu itu adalah kelakuan kakakmu?"

Mel adalah pewaris tahta, jadi ada motif bagi dia untuk mencoba menyingkirkan
adiknya—adiknya sepertinya adalah yang utama. Lonte itu tau hal itu, dan suatu
rencana seperti ini tentunya nggak akan aneh.

"Dia mungkin menginginkan tahta. Dia harus menyingkirkan aku untuk


mendapatkannya."
"Itu memang kedengaran seperti sesuatu yang akan dia lakukan."

"Kakakku, sejak masih muda, suka menghancurkan kehidupan orang. bunda


mengatakan bahwa dia akan melakukan apapun untuk mendapatkan apa yang dia
inginkan."

Kedengarannya seperti, setidaknya, dia memiliki pegangan dasar.

"Tapi ayah tidak memahami itu. Dia terus mengatakan bahwa kakakku serius dan
baik."

Jadi si Sampah mempercayai Lonte itu. Putri kedua nggak menganggap perkataan
Sampah itu bisa di pegang.

221
http://Dragoisekai.blogspot.com/

"Mungkinkah raja cuma nggak mau kau mewarisi segalanya?"

"Bukan begitu."

"Kenapa tidak?"

"Karena bunda lah yang bertugas memilih seorang penerus. Dan bunda tidak
mempercayai kakak."

"Ibu... Ibumu... apa wanita berambut ungu, orang yang berjalan bersamamu dan
mengatakan, 'tuan'?"

"Itu adalah seorang pengganti—mereka berpura-pura menjadi bunda didepan


publik."

"Seorang pengganti? Jadi kurasa ibumu mirip dengan pengganti itu."


Aku nggak bisa melupakan rambut ungunya.
"Ya. Pengganti terlihat sama persis dengan bunda, tapi cara bicaranya aneh."

"Huh."

"Karena bunda adalah ratu, jauh lebih berkuasa daripada raja."

Lagi-lagi begini, mengatakan berita besar seolah itu bukanlah hal yang penting.

"Apa maksudnya?"

"Ibunya lebih berkuasa daripada ayahnya."

"Huh?"

"Tuan Naofumi, Melromarc adalah sebuah negara martilinear[2].


Aku mengetahuinya belum lama ini."

Raphtalia ikut berbicara, menambahkan lebih banyak informasi seolah itu adalah hal
yang paling jelas didunia.

Apa maksudnya ini? Artinya Sampah itu menikahi keluarga kerajaan!

"Apa yang kamu tertawakan, Tuan Naofumi?"


222
http://Dragoisekai.blogspot.com/

"Gimana bisa aku nggak ketawa? Sampah itu cuma menikahi keluarga kerajaan!
Ahahaha!"

"Master, sepertinya aku sedang gembira."

"Jangan berkata jelek tentang ayahku!"

"Kenapa tidak? Dia membuangmu."


"Dia tidak melakukannya! Wahhhhhhhh!"

Oh oh, putri kedua menangis dan mulai memukul-mukul aku dengan tangan
mungilnya.

Ha! Dia bertindak seperti orang dewasa sepanjang waktu. Tapi sekarang dia
kembali ke asalnya. Dia hanyalah seorang anak kecil.

Maksudku, saat kami pertama kali bertemu dia, aku tau kalau dia seorang anak kecil.
Tapi sekarang aku tau bahwa dia betul-betul bertindak sesuai usianya.

Namun, dia berbicara dengan cara yang berbeda daripada saat pertama kali kami
bertemu. Kalau dia adalah seorang putri, dia harus bersikap penuh kehormatan saat
dia berada didepan publik. Kurasa apa yang kukatakan adalah bahwa gadis kecil
yang menangis dan merengek ini adalah putri kedua yang sebenarnya.

"Tidaklah benar menertawai seorang anak kecil yang menangis."

"Pada dasarnya dia di usia yang sama denganmu!"

Apa Raphtalia lupa kalau dia berperilaku sama dua bulan yang lalu?

Maka itu menjelaskan hubungannya dengan Filo—itu adalah kesempatannya untuk


menjadi kakak.

Itu juga menjelaskan kenapa dia memberi memberi Sampah itu lebih dari bagian
keuntungannya. Akan mudah untuk mendapatkan sekelompok fanatik kepercayaan
untuk membunuhku—mereka sudah memiliki motif, dan Sampah itu bisa dengan
mudah membantah keterlibatan. Meskipun dia nggak terlibat, penjelasan dari Lonte
itu berusaha mendapatkan tahta untuk dirinya sendiri membuatnya masuk akal.

"Tuan Naofumi...."
223
http://Dragoisekai.blogspot.com/

"Aku tau!"

Raphtalia mulai marah, jadi aku memutuskan untuk berperilaku lebih serius.

"Apa ada cara buat kami untuk membersihkan nama kami, dan juga untuk
melindungi nyawa putri kedua?"

Sejujurnya, aku nggak punya alasan kenapa aku harus melindungi putrinya si
Sampah atau adiknya si Lonte. Aku nggak menyukai fakta bahwa mereka memiliki
darah yang sama. Tapi aku nggak bisa meninggalkan dia begitu saja, dan aku
nggak bisa membunuh dia pula.

Meski begitu, aku bisa bersimpati pada keadaan buruk yang dia alami. Dihianati
oleh keluarganya sendiri dan dibiarkan mati dalam keputusasaan. Aku gimana
rasanya. Hmm... Pasti ada suatu cara untuk jalan keluar....

"Sang ratu... Dimana bundamu berada?"

Itulah yang pertama terlintas dibenakku. Kalau ratu nggak mengetahui tindakan
si Sampah, kami bisa mencari dia dan menjelaskan situasinya.

Dia memiliki kekuasaan yang lebih besar daripada si Sampah, jadi kalau kami bisa
membuat dia berpihak pada kami, itu akan menyelesaikan masalahnya.

Kalau kami menempuh jalan itu, putri kedua akan menjadi alat pertukaran yang
penting.
Kalau kami bisa melindungi dia, dia akan berguna bagi kami. Dia nampaknya cukup
cerdas dalam hal percakapan yang serius. Yang jadi satu-satunya masalahnya
adalah kalau satu sama gebleknya dengan si Sampah. Jika demikian, ratu nggak
akan mempercayai apa yang kukatakan.

"Aku nggak tau dimana dia berada. Tapi, tapi bunda bilang bahwa beliau ingin aku
berteman dengan Pahlawan Perisai."

"Dan kau tau bahwa dia nggak terlibat dengan ini?"

Itu adalah sebuah kemungkinan yang nggak bisa kami abaikan. Memberikan hak
penerus pada putrinya yang termuda mungkin merupakan bagian dari rencananya
untuk menemukan dan membunuhku.

224
http://Dragoisekai.blogspot.com/

"Uh...."

"Jangan nangis, Mel! Aku akan membantumu! Aku janji!"

Si putri kedua mulai menangis lagi, jadi Filo menghibur dia.

"Woi, jangan menjanjikan apapun pada dia!"

"Tapi Master... Aku... Aku ingin membantu dia!"

"Gak boleh."

"Tapi aku ingin membantu! Aku ingin membantu!"

"Ugh! Diam!"

Sialan. Aku punya perasaan buruk tentang semua ini. Apa yang sedang terjadi?

Kami mondar-mandir beberapa kali sebelum aku menyadari bahwa knight itu
sedang tertawa.

"Sepertinya si iblis akhirnya memahami posisinya."

"Diam. Aku gak punya waktu untuk melayani pecundang macam kau saat ini."

"Itu salah. Ini artinya kami telah mencapai tujuan kami."

"Apa maksudnya?"

"Kematian dari sang putri akan menjamin pendapat publik terhadapmu, iblis, tapi
bahkan tanpa kematian sang putri nggak ada masalah besar. Sekarang ini, pasti
ada harga yang tinggi untuk kepalamu."

Yah kurasa aku sudah menduganya sampai sejauh itu.

"Kau bisa membunuh seorang anggota keluarga kerajaan dan lari ke negara lain,
tapi jangan berpikir bahwa kau gak akan dikejar!"

"Tunggu. Aku gak paham kenapa kau harus membunuh putri didepan mataku."

225
http://Dragoisekai.blogspot.com/

Kalau mereka mencoba memfitnah aku atas kematiannya, kenapa harus repot-repot
sampai melakukan sejauh ini? Lonte itu memfitnah aku cuma dengan menunjuk
padaku, dan semua orang mempercayai dia. Tapi mereka membawa sang putri
kedua ke tempat yang jauh, membunuh dia, terus memfitnah aku atas
kematiannya? Kenapa mereka harus repot-repot menyusul kami saat mereka bisa
membunuh dia setiap saat?

Lalu aku ingat knight yang berada dibelakang yang membawa bola kristal. Sebagian
besar knight yang ada di barisan belakang berhasil kabur. Gimana kalau.... Gimana
kalau bola itu memiliki fungsi seperti kamera?

"Iblis Perisai, pembunuhan yang kau lakukan terhadap sang putri kedua sekarang
ini telah diketahui di seluruh negeri. Aku nggak punya tempat untuk bersembunyi,
gak punya tempat untuk kabur."

Aku mulai memahaminya. Terakhir kali, mereka mencoba memfitnah aku di negara
mereka sendiri. Kalau aku lari ke negara lain, mereka gak perlu melakukan
pengusiran paksa terhadapku. Yang mana itu akan mengarah pada pengasinganku
ke negara lain—dan itu akan memberiku peluang untuk merekrut simpatisan.

Tapi kali ini berbeda.

Mereka memiliki sebuah bola kristal yang mengandung sebuah adegan dariku
melompat pada sang putri. Itu akan menjadi bukti
yang mereka butuhkan. Mereka bisa dengan mudah menunjukkan itu pada negara-
negara tetangga, dan itu akan mengakhiri pemberontakan domestik yang mungkin
akan mereka hadapi.

Sejujurnya, aku sangat terkesan. Jadi hal ini memberiku pilihanpilihan utama.

Pilihan 1

Meninggalkan sang putri dan melanjutkan perjalananku.

Para knight yang dikirim Sampah itu untuk menjaga sang putri akan membunuh
putri, dan itu akan membuat Sampah itu memiliki semua penyebab yang dibutuhkan
untuk memburuku. Sang ratu akan memasang hadiah besar untuk kepalaku. Kabar
itu akan menyebar ke negara-negara tetangga, dan beberapa orang akan selalu
mengejarku.

Aku akan berada dalam bahaya besar saat gelombang berikutnya tiba. Mereka akan
menangkapku saat aku di teleport ke tkp.
226
http://Dragoisekai.blogspot.com/

Pilihan 2

Membawa kembali sang putri pada Raja Sampah itu dan menjelaskan situasinya
pada dia.

Itu akan menyelamatkan nyawa sang putri, tapi kami harus berhadapan dengan si
Sampah. Aku bertanya-tanya apakah dia akan mencoba menuduhku melakukan
penculikan. Pada dasarnya, itu akan menyelamatkan sang putri, tapi aku gak bisa
menjamin ketidakbersalahanku akan diterima.

Sang Ratu mungkin akan bertindak untuk menyelamatkan aku— tapi aku gak tau
dimana dia berada, jadi kami gak bisa menemui dia. Kami harus menunggu dia
mendatangi kami. Kami tentunya nggak punya keharusan untuk menempatkan diri
kami dalam situasi semacam itu. Dan kalau sang Ratu adalah dalang dibalik semua
ini selama ini, maka itu akan jadi akhir bagi kami.

Pilihan 3

Kami kembali ke istana dan membunuh Sampah itu sendiri.

Kejahatan dan dosaku akan dikenal luas, jadi gereja dan para knight akan
memburuku dan membunuhku.

Mengingat kemungkinan kegagalannya, resikonya mungkin sangat tinggi.

"Apapun yang kita lakukan, aku nggak bisa membuktikan ketidakbersalahanku!"

Kenapa Sampah dan keluarganya harus melakukan sampai sejauh ini untuk
membuatku sengsara?

"Ahaha! Ini akan jadi akhir dari Perisai Iblis. Sekarang kau akan menderita karena
mengancam gereja kami."

"Diam!"

Aku memerintahkan Filo untuk memakan mereka, dan mereka akhirnya bisa diam.
Aku bisa saja membunuh mereka, tapi bukan itu masalahnya—beberapa dari
mereka sudah melarikan diri. Dengan bola kristal ditangan mereka, gak lama lagi
aku akan di tuduh pembunuh. Meski demikian, Church of the Three Heroes...

227
http://Dragoisekai.blogspot.com/

Church of the Three Heroes adalah sebuah gereja dengan tiga pahlawan. Jadi, itu
pasti arti dari namanya.

Simbol dari tiga senjata itu menunjukan seberapa mereka menghargai kehidupan
alam baka mereka.

Tapi ada sesuatu yang gak masuk akal.

Seharusnya ada empat senjata legendaris, pedang, tombak, busur, DAN perisai.

Bukan cuma para knight yang mencoba memfitnah aku setiap kali mereka
mendapat kesempatan, tapi sepertinya gereja juga menolak perisai juga.

Itu menjelaskan alasannya, saat pertama kali aku tiba di dunia ini, nggak satupun
para petualang yang dikumpulkan mau bergabung denganku.

Kalau raja mengumpulkan para petualang, maka itu gak masalah untuk
mengasumsikan mereka memilih orang-orang yang mereka rasa bisa dipercaya.

Kalau dipikir-pikir lagi mengenai gereja besar yang ada di kota, dan perilaku dari
para knight disini, itu jelas bahwa gereja memegang kekuasaan besar di Melromarc.
Kalau gereja mengatakan bahwa perisai adalah iblis, orang-orang pasti akan
mengikutinya.

Kenapa juga ada orang yang bersedia berkelompok dengan seorang iblis secara
sukarela dengan kehendak mereka sendiri? Itu bukan masalah apakah mereka
mengetahui aku atau memiliki semua informasinya. Dengan dorongan sedikit saja
maka semua akan berjalan mulus.

Kalau semua ini benar, itu akan menjelaskan penampilan sinis yang ku terima
kemanapun aku pergi.

Fanatisme dari para knight ini sesuai dengan konteks itu, karena mereka berada
dibawah kendali dari Raka dan gereja.

Kalau dipikir-pikir lagi tentang semua itu, mereka bertindak secara aneh terhadap
aku bahkan sebelum si Lonte memfitnah aku atas pemerkosaan. Mereka secara
sengaja mengabaikan aku dan kemudian menuduh aku tanpa sedikitpun bukti, yang
mana itu akan lebih mudah dengan kekuasaan dari gereja yang mendukungmu.
Orang-orang nggak butuh bukti kalau menyangkut aku. Kalau aku di tuduh atas
sesuatu yang buruk, mereka akan menerima tuduhan itu karena aku merupakan
seorang iblis di mata mereka.
228
http://Dragoisekai.blogspot.com/

Saat aku pergi untuk melihat Dragon Hourglass, para biarawati sangatlah dingin
terhadapku, memperlakukan aku seperti musuh sejak awal. Itu adalah bukti yang
kuperlukan.

Aku mulai paham apa yang dipikirkan Sampah itu.

Kalau dia ingin mempertahankan posisinya, dia harus memperlakukan Pahlawan


Perisai secara berbeda dari cara dia memperlakukan para pahlawan yang lain.
Selama sekitar sebulan terakhir, masyarakat mulai menganggap bahwa mungkin
Pahlawan Perisai tidaklah seburuk itu. Aku bertindak sebagai orang suci dewa
burung dan berpergian ke berbagai tempat. Aku menyelamatkan orang-orang.
Belakangan, bahkan di Kastil Kota, orang-orang lebih sopan terhadapku daripada
yang sebelumnya.

Itu ada hubungannya dengan ajaran dari gereja—pasti begitu.

Yang harus mereka katakan adalah bahwa ketiga pahlawan terancam, dan itu
nggak sepenuhnya sebuah kebohongan. Itu sebabnya mereka menggunakan kartu
as mereka, sang putri yang akan mewarisi tahta.

Semua ini cuma tebakan saja. Dan itu gak akan membersihkan namaku.

Tetap saja, lari ke negara lain....

Lalu aku ingat yang dikatakan oleh pak tua pemilik toko senjata.

Kurasa dia mengatakan bahwa warga Siltvelt merupakan supremasi para demi-
human. Yang mana itu artinya bahwa mereka mungkin nggak punya hubungan
dekat dengan
Melromarc. Kalau kami membawa sang putri, pewaris Melromarc kesana untuk
melakukan negosiasi, sang ratu mungkin akan menunjukkan diri.

Tentu saja, aku adalah seorang manusia, jadi kemungkinan besar aku nggak akan
menerima sambutan yang hangat. Tapi ada Raphtalia bersama kami. Itu mungkin
akan jadi tempat persembunyian yang sempurna.

Ngomong-ngomong, Silvelt berada di arah timur laut, dan Shieldfreeden berada di


tenggara. Tapi aku harus melewati dua negara lain untuk sampai kesana. Seperti
yang kuketahui sebelumnya, keduanya sangat jauh. Aku harus terus maju dan
berharap bahwa sesuatu menjadi lebih baik.

229
http://Dragoisekai.blogspot.com/

"Baiklah, kita akan menuju ke Silvelt untuk saat ini. Disana mungkin kita akan
terbebas dari semua masalah ini—kalau kita bisa sampai disana."

"Itu adalah negeri demi-human, kan?"

Raphtalia mengangguk.

"Um....."

Sang putri kedua bergumam, nggak yakin apa yang dikatakan.

"Ada apa?"

"Oh... Bukan apa-apa."

"Baiklah. Raphtalia, setelah kita sampai, kuserahkan semua negosiasi padamu."

"Dimengerti!"

"Baiklah, Putri—kau harus ikut kami, demi kebaikanmu. Aku janji akan
melindungimu, jadi tenang saja. Kalau kau gak mau mati, ikut kami."

"Baik."

Sang putri perlahan-lahan naik ke kereta kami, tapi dia nggak kelihatan sangat
senang. Aku nggak masalah dengan anak baik yang gak paham dengan apa yang
sedang terjadi. Beginilah. Tapi ini mungkin kesempatan yang bagus untuk
memberitahu dia tentang ayah Sampahnya dan kakak Lontenya, untuk
memberitahu dia tentang seberapa busuk dan rusaknya dunia ini. Dia akan hidup
atau mati bersama kami, jadi kalau nasib kami terhubung, dia lebih baik mempelajari
tentang dunia ini.

Dia masih anak-anak. Jadi aku bisa memberitahu dia kebenarannya, pelahan-
lahan, lalu dia akan melihat segalanya dari sudut pandangku.

"Yay! Mel dan aku bersama lagi!"

"Ya. Makasih, Filo."

230
http://Dragoisekai.blogspot.com/

Filo begitu gembira bahwa dia mendapatkan kesempatan untuk bepergian bersama
temannya.

"Jadi apa yang dikerjakan Ratu? Kenapa dia meninggalkan kerajaan?"

"Beliau selalu bepergian untuk mempertahankan hubungan diplomatik kami. Aku


biasanya ikut bersama beliau."

"Sungguh... Diplomasi, huh? Dan gimana dengan kami?"

"Bunda mengatakan beliau ingin aku menemui ayah, dan mencari Pahlawan Perisai
dan berteman dengannya. Beliau bekerja begitu keras setiap hari untuk menjauhkan
kami dari perang. Beliau bilang gelombang kehancuran membuat dunia menjadi
gila, dan aku harus ada dirumah untuk melindungi
Melromarc."

Dari cara Mel menggambarkan sang ratu, dia tampaknya jauh lebih masuk akal
daripada Sampah itu. Itu dia, kalau dia bukanlah dalang dibalik semua ini. Meski
begitu, semua ini berdasarkan perkataan dari seorang anak kecil, anak yang
mendatangi kami untuk bertarung untuk melindungi Sampah itu.

Kami menyembunyikan para knight yang gak sadarkan diri di hutan terdekat dan
dengan penuh kewaspadaan menempuh perjalanan menuju Silvelt.

Catatan Penerjemah

Jump up ↑ langsung saja ke [wikipedia bahasa indo]

Jump up ↑ diwariskan pada garis keturunan perempuan

Chapter 16 - Pengaturan Yang Ditentukan

"Hm..."

Aku sedang bersembunyi di semak-semak, mengamati situasinya.

Sudah beberapa jam sejak kami membawa sang putri kedua. Kami pergi ke desa
terdekat, dan sekarang kami sedang bersembunyi untuk mengintai apa yang akan
terjadi. Desanya gak jauh dari desa dimana kami melawan Zombie Dragon.

231
http://Dragoisekai.blogspot.com/

Dan ternyata, para knight itu betul-betul menyebarkan berita.

"Si Iblis Perisai, Naofumi Iwatani, secara sadis telah membantai sekelompok
penjaga kerajaan, menculik sang putri, dan melarikan diri. Dia buronan hidup atau
mati. Sebuah hadiah...."

Sudah ada pengumuman yang dipasang di kota merincikan kejahatanku dan


menjanjikan hadiah jika menangkapku. Ada prajurit yang berjalan-jalan dikota dan
meneriakkan tentang hal itu.
Ini masih baru beberapa jam saja, jadi itu sangat mengesankan bahwa mereka bisa
melakukan sampai sejauh ini.

Mereka mengatakan bahwa segala hal telah di atur sejak awal. Orang-orang yang
mengejar kami merupakan para prajurit relawan, dan mereka melakukan itu dengan
berpikir mereka bisa ditangkap atau dibunuh. Saat di duniaku sendiri, aku
mendengar ada orang-orang yang akan memasang bom pada diri mereka sendiri
dan menyerang orang lain—dengan berpikir mereka akan masuk surga karena hal
itu. Jadi dunia ini nggak punya suatu monopoli terhadap para fanatik yang gila.

"Para knight itu tewas setelah merekam pada sebuah bola kristal. Para prajurit yang
membawa rekaman ini ke istana tewas karena luka-luka mereka sesaat setelah
menyampaikan rekaman ini."

Dan bukan cuma itu saja. Rekaman yang mereka bicarakan bertindak seperti
sebuah hologram.

Mereka memanipulasi wajahku menjadikannya berpenampilan agresif, membuatnya


terlihat seperti aku berlumuran darah, dan menghentikan adegannya pada saat
tertentu sehingga kelihatan seperti aku melingkarkan tanganku pada leher sang
putri.

Mereka handal dalam melakukan pengubahan yang mengesankan.

Meskipun mereka berlarian kalang kabut seperti para kelinci sambil membawa bola
kristal itu saat kejadian, disini mereka membuatnya terdengar seperti aku telah
mencincang mereka.

Mereka kelihatan sangat sehat terakhir kali aku melihat mereka.

Tetap saja, itu gak seperti mereka bisa sepenuhnya memfabrikasikan datanya.
Kalau kau melihatnya dengan cermat, wajah sang putri nggak kelihatan seperti aku
sedang mencekik dia—lebih seperti dia terkejut akan sesuatu. Tapi tetap saja—
232
http://Dragoisekai.blogspot.com/

kalau mereka bisa melakukan pengubahan seperti ini, kenapa mereka harus repot-
repot mencoba membunuh dia di depanku? Aku gak bisa memahaminya.

"Dia bergerak menggunakan sebuah kereta besar yang ditarik oleh seekor burung
iblis jahat yang aneh. Jika kalian melihat dia, segera melapor para penjaga terdekat."

Filo juga ada didalam hologram itu. Mereka memanipulasi wajahnya sehingga dia
terlihat seperti seekor elang ganas, dan mereka membuatnya terlihat seperti dia
menyemburkan racun. Yah itu bagus untuk dia. Dalam fabrikasi ini, dia bisa
menyemburkan racun—sama seperti yang selalu dia inginkan.

Tapi kalau orang-orang mencari Filo, itu akan membuatnya lebih susah bergerak.
Namun kalau dipikir lagi, mungkin aku bisa menggunakan Filo untuk menjauhkan
perhatian dari kami.

"Paham yang kumaksudkan, Filo? Kita akan bergerak secara terpisah mulai dari
sini."

"Gak mau!!"

Aku menyudahi pengamatan desa itu, dan kembali untuk menemui yang lainnya.
Aku memberitahu Filo bahwa dia adalah yang paling mencolok, jadi kami harus
berpencar. Filo akan menarik kereta dan menarik perhatian semua orang
sedangkan kami akan menyelinap. Lalu Filo bisa menarik kereta dan menyusul kami
menggunakan kecepatan miliknya. Dia nggak akan membawa kereta yang dimuati
barang bawaan, jadi dia bisa berlari sangat cepat.

Aku menjelaskan rencanaku pada dia, tapi dia cuma mengeluh saja.

"Nggak ada cara lain, kau terlalu mencolok."

Yang kumaksudkan adalah bahwa dia adalah seekor monster dengan jenis yang
sangat langka. Dia dikenal di seluruh negeri sebagai dewa burung, jadi dia pada
dasarnya yang menjadi targetnya.

"Aku cuma perlu berpenampilan berbeda saat ada orang disekitar kan? Aku bisa
melakukannya!"

"Gimana caranya kau...."

233
http://Dragoisekai.blogspot.com/

Tapi sebelum aku selesai ngomong, Filo mulai bersinar, dan dia mulai berubah
wujud.

Kenapa dia harus berubah wujud? Dia pasti memikirkan semacam ide bodoh,
seperti menarik kereta dalam wujud manusianya. Itulah yang kupikirkan, tapi leher
dan kakinya mulai memanjang.

"Gweh!"

Dia kelihatan seperti seekor burung unta besar—atau sebenarnya, dia kelihatan
seperti seekor Filolial normal. Meskipun dia masih lebih besar dari Filolial normal
sih.

"Jadi kau bisa berubah menjadi seekor Filolial normal?"

"Gweh!"

Dia mengangguk.

"Kenapa kau memekik seperti seekor burung?"

"Gweh!"

"Kurasa dia gak bisa berbicara saat dia dalam wujud itu."

Hm... Kurasa itu artinya dia nggak suka memakai tubuh seekor Filolial normal.

"Wow, Filo! Itu menakjubkan!"

Sang putri sangat gembira, dia bersama Filo melompat-lompat.

"Gweh."

Kau tau, kalau dia menyemburkan racun, mungkin artinya aku nggak perlu
mendengar teriakannya lagi.

"Tetaplah seperti itu mulai dari sekarang. Maka kami bisa menikmati ketenangan."

"Gweh!"

234
http://Dragoisekai.blogspot.com/

Slam! Dia mengangkat kakinya dan mencengkeramkan cakarnya pada kepalaku.


Filo dan Raphtalia pada dasarnya gak pernah melanggar peraturanku, jadi aku lupa
tentang semua peraturan itu, tapi menyerang aku sudah pasti adalah tindakan
melanggar peraturan. Bahkan sebelum aku bisa bergerak atau berpikir, mantra
pengendali monster pada dia mulai aktif.

"Gweh!?"

"Filo?!"

"Oh ayolah, apalagi sekarang?"

"Jangan kasar pada Filo!"

"Aku nggak ngapa-ngapain. Dia menyerang aku, jadi mantra pengendali monster
aktif. Itu saja."

Bisa dibilang ini jauh lebih baik daripada harus mendengarkan rengekan dia saat
dalam wujud manusia. Aku nggak tau apa yang Filo inginkan, tapi aku bisa bilang
aku lebih suka dengan wujud barunya. Alasan binatang peliharaan membantu
orangorang bersantai adalah karena mereka gak bicara. Kalau binatang peliharaan
berubah menjadi manusia dan gak bisa diam, yah—kurasa nggak banyak orang
yang mau memelihara binatang peliharaan.

"Tapi itu menyakiti dia!"

"Kau memetik apa yang kau tanam."

"Uh..."

Sang putri entah kenapa sangat tertarik pada Filo. Apa itu betulbetul cuma karena
mereka bisa berbicara sebagai teman?

"Pokoknya, tetap dalam wujud itu selama beberapa saat.


Setidaknya sampai kita bisa memastikan kalau kita sudah aman."

Aku terus menyembunyikan dia sampai sekarang, berpura-pura menjadi soerang


saint. Aku yakin itu akan berhasil.

"Adapun untukmu, Raphtalia, mungkin kami bisa sedikit mengacaukan pakaianmu,


dan aku gak tau.... robek topimu atau semacamnya?"
235
http://Dragoisekai.blogspot.com/

Dan dengan begitu kami menyamarkan kereta yang ditarik Filo. Raphtalia
mengganti pakaiannya, Filo mengubah tubuhnya, dan Mel serta aku tetap
bersembunyi.

Keretanya berderak di jalanan, dan kereta berlapis jerami kami memulai perjalanan
ke arah timur laut.

Chapter 17 - Kekuatan Sejati Sang Putri

Beberapa hari berlalu. Kami menghabiskan waktu dengan melakukan perjalanan,


menyuruh Filo dalam wujud Filolial-nya menarik kereta, dan kami berusaha sebaik
mungkin untuk menghindari kota dan desa disepanjang perjalanan kami ke timur
laut. Akhirnya kami sudah dekat dengan perbatasan.

"Gweh!"

Teriakan Filo terdengar serak dan tajam.

Apa ada musuh?! Mel dan aku mengintip dari tumpukan jerami untuk melihat.

"Heh, heh, heh... Tinggalkan barang-barang berhargamu dan pergilah."

Aku pernah mendengar suara itu sebelumnya. Pastinya, itu adalah kelompok bandit
yang sama yang menyerang kami saat kami bepergian bersama pedagang
aksesoris.

"Apa kau budek? Kubilang TINGGALKAN BARANG-BARANG


BERHARGAMU! Tunggu, apa ini? Dia sangat cantik..."

Mereka sedang menatap Raphtalia yang mengenakan pakaian kotor. Tapi setelah
mereka memperhatikan dia dengan cermat, wajah mereka menjadi pucat.

"Kalian belum kapok juga, ya?"

Nggak ada perlunya bersembunyi lagi. Aku melompat keluar dari kereta.

Filo merasa nggak masalah bagi dia untuk menunjukkan wujud aslinya, berubah
kembali menjadi Filolial Queen.

"Apa kau akan bertarung?"


236
http://Dragoisekai.blogspot.com/

Putri kedua kelihatan sangat kuatir.

"Kami akan baik-baik saja."

"Apa? Ada apa dengan kalian?"

Sekitar dua per tiga dari kelompok bandit itu nggak ada saat terakhir kali kami
bertemu. Mereka menatap rekan-rekan mereka yang pucat dan kebingungan pada
keributan apa ini.

"Uh... Uh... Uh... Orang ini... ada harga buronan yang dipasang untuk kepalanya.
Kalau kita membunuh dia... kita akan... jadi pahlawan."

Pria yang berdiri paling depan gemetaran dan berkata dengan nada tinggi yang
dibuat-buat.

Dia kelihatan sangat terguncang, sangat nggak yakin.

"Sudah kembali membegal lagi? Mengingat kalian kehilangan semua equipment


kalian, kalian betul-betul cepat pulihnya."

Setelah mendengar apa yang kukatakan, para anggota kelompok yang penasaran
mulai memasang kuda-kuda dan bersiap bertarung.

"Kau... tutup mulutmu! Semua ini salahmu! Kami sekarang bekerja untuk orang
lain, dan kamu berada di tingkatan paling bawah!"

"Sungguh memalukan. Kelompok kecilmu sudah diserap oleh kelompok bandit yang
besar dan buruk?"

"Bos kami kembali ke pinggiran kota!"

"Itu bagus buat dia. Dia berhasil membersihkan diri dari profesi kotor kalian."

"Tutup mulutmu! Kami akan menghabisimu!"

Semua orang menghunus senjata mereka dan berlari kearah kami.

"Filo! Raphtalia!"

237
http://Dragoisekai.blogspot.com/

"Baik!"

"Okeeeeeee!"

Aku mundur untuk melindungi sang putri.

Baik Filo maupun Raphtalia tidaklah selemah itu sampai-sampai merasa terancam
oleh sekelompok bandit.

"Rasakan ini!"

Seorang bandit mengayunkan pedangnya pada Filo.

"Filo!"

Sang putri melompat turun dari kereta, mengarahkan tangannya kedepan dan mulai
merapal.

Apa? dia bisa bertarung?

"Aku adalah sumber dari segala kekuatan, dengarkan katakataku dan patuhilah!
Tembakan bola air pada mereka! All
Zweite Aqua Shot!"

238
http://Dragoisekai.blogspot.com/

Sebuah bola air besar terwujud didepan dia dan kemudian terbagi menjadi sejumlah
bola-bola kecil sebelum terbang kearah musuh. Mereka semua terlempar ke
belakang.

Zweite... Kurasa itu artinya itu adalah mantra sihir tingkat menengah, dan "all" pasti
itu artinya adalah banyak.

"Ugh!"

"Uwa!"

"Huff..."

Semua musuh yang bersiap menyerang terjatuh ke tanah. Serangan itu pasti sangat
kuat.

"Aku adalah sumber dari segala kekuatan. Dengarkan katakataku dan patuhilah!
Serang mereka dengan pedang air! Zweite
Aqua Slash!"

239
http://Dragoisekai.blogspot.com/

Sang putri segera mengeluarkan mantra lain. Sebual bola air muncul, lalu
memanjang menjadi pedang tajam yang terbang di udara dan menebas melewati
kelompok pria itu dengan tebasan yang memuaskan. Para pria itu tidak jatuh, tapi
sebatang pohon dibelakang mereka terbelah menjadi dua dan tubang sambil
menghabiskan suara yang keras.

"Akan kupastikan serangan itu akan mengenai kalian berikutnya."

Dia terengah-engah. Pasti sulit untuk mengeluarkan sihir secara beruntun seperti
itu.

"Mereka, ada seorang witch diantara mereka! Dan dia sangat kuat!"

"Filo!"

"Okeeee!"

Para bandit itu tertegun sesaat oleh tindakan Mel, dan Filo mengambil kesempatan
itu untuk menyerbu dan menendang mereka.

"Aku sudah selesai disini."

"Belum!"

Aku berbalik dan melihat seorang bandit berwajah pucat menyelinap dibelakang
kami. Dia naik ke atap kereta kami, dan hendak melompat kearah sang putri.

"Air Strike Shield!"

"Ugh!"

Dia melompat, tapi perisai muncul dibawah dia di udara, dan dia jatuh keatasnya.

"Satu lagi!"

Bandit terakhir berdiri, mungkin yang terlemah diantara mereka, berlari kearah putri.

"Second Shield! Change Shield!"

Aku mengeluarkan perisai lain, menggunakannya untuk menghentikan bandit yang


berlari, dan kemudian menggunakan Change Shield untuk mengubahnya menjadi
240
http://Dragoisekai.blogspot.com/

Bee Needle Shield. Perisai itu memiliki efek racun, yang mana nggak akan
membunuh bandit itu melainkan cuma melumpuhkan dia.

"Ugh... Uh..."

Dia terjatuh ke tanah, kejang-kejang.

"Mereka datang lagi."

Para bandit menyerbu kearah putri menggunakan serangan kejutan.

"Tidak, kami sudah selesai."

"Ah..."

Bayangan besar Filo berada diatas para bandit itu. Mereka pasti menyadarinya juga.
Mereka mulai berteriak.

Dalam hati mereka mungkin sedang memikirkan kata-kata terakhir mereka, atau
melambaikan bendera putih.

"Aku akan menyelamatkanmu, Mel!"

Filo menindis para bandit itu.

"Matahari sudah mulai terbenam. Waktu yang pas. Beritahu dimana persembunyian
kalian."

Kami mengikat mereka semua untuk menginterogasi mereka.

"Kalau kami bicara, maka kami akan..."

"Filo."

"Disana!"

"Woi! Apa yang kau lakukan?! Jangan beritahu mereka!"

Sepertinya masih ada bandit yang belum memahami situasi mereka. Salah satu
bandit, yang pernah kami temui sebelumnya, mulai berusaha mati-matian
menjelaskan situasinya.
241
http://Dragoisekai.blogspot.com/

"Kalau kau nggak memberitahu apa yang ingin mereka ketahui, mereka akan
mengumpankanmu menjadi makanan burung itu!"

"Kau... kau nggak serius kan?"

"Kau pikir dia kelihatan dia sedang bercanda?"

Salah satu dari mereka mengisyaratkan dengan kepalanya ke arahku dan bertanya,
"Ada apa dengan orang yang sebelah sana? Ada apa dengan sihir itu?"

"Kau nggak tau!? Dialah si Perisai!"

"Apa?!"

Setelah mereka semua mengetahui siapa aku, mereka menjadi pucat.

"Orang yang bersama burung iblis pemakan manusia?!"

"Ya! Burung itu akan memakanmu—dimulai dari kepala. Kalau burung itu
mengejarmu, tamatlah riwayatmu!"

"Pikirkan nyawamu! Berikan saja apa yang dia mau!"

Kurasa rumornya semakin bervariasi sekarang.

Raphtalia, ternganga keheranan, menepukkan tangannya pada keningnya dan


menghela nafas.

"Kalau kau bohong...."

"Aku tau! Ku mohon, ampuni kami!"

Mereka menuntun kami ke persembunyian mereka. Sudah jelas, kami mengambil


alih persembunyian itu.

Kami menginap di persembunyian mereka, dan menghibur diri dengan semua


barang curian mereka yang berharga.

242
http://Dragoisekai.blogspot.com/

Kebanyakan adalah makanan. Karena kami sedang dalam perjalanan, dan


menginap di hutan, makanan kami terdiri dari daging monster—dan aku sudah
muak dengan semua itu.

Saat pertama kami memasuki persembunyian itu, sang putri kelihatan sangat
ketakutan. Tapi dia pulih cukup cepat. Kami menemukan gold dan barang-barang
berharga mereka, yang mana kebanyakan adalah uang. Kami mengambilnya,
menyingkirkan barang-barang mereka yang lain dan membakarnya.

Kalau kami melakukan pemusnahan equipment mereka secara setengah-setengah,


mereka cuma akan mengambilnya lagi dan mengejar kami. Yang mana itu sangat
membuatku jengkel.

Yah sejujurnya, aku menikmati penampilan kekecewaan yang ada di wajah para
bandit.

"Hei, Putri. Aku nggak tau kalau kau bisa menggunakan sihir."

"Tentu saja aku bisa. Aku mempelajarinya untuk melindungi diri."

"Seberapa handalnya kau?"

Kalau Mel bisa menjaga diri dalam pertempuran, mungkin itu ide yang bagus untuk
menambahkan dia kedalam party.

"Dan berapa levelmu?"

"Levelku... 18. Adapun untuk sihir, aku bisa menggunakan hampir semua sihir air
tingkat menengah."

Yah itu lebih rendah dari yang kuduga. Gimanapun juga dia adalah seorang putri.
Kupikir levelnya jauh lebih tinggi.

Tapi dia bisa menggunakan sihir tingkat menengah.

"Dan kau ahli dalam sihir air?"

"Ya."

Mungkin karena warna rambutnya biru, pasti ada hubungannya.

243
http://Dragoisekai.blogspot.com/

"Dan aku bisa menggunakan sedikit sihir tanah juga."

"Sungguh?"

Dia memiliki kemampuan yang luas.

"Itu mengingatkan aku—kakakmu bisa menggunakan sihir angin kan?"

Aku nggak mau mengingatnya. Tapi aku nggak bisa lupa gimana dia menyerangku
dari belakang saat duel melawan Motoyasu.

Ugh, cuma memikirkannya saja membuatku jengkel. Lebih baik memikirkan sesuatu
yang lain.

"Kakakku? Dia ahli dalam sihir api, tapi dia juga bisa menggunakan sedikit sihir
angin."

Kurasa itu masuk akal. Gimanapun dia punya rambut berwarna merah.

"Bunda handal dalam sihir api dan air."

"Huh... Menarik. Ngomong-ngomong, aku akan memasukkanmu dalam party.


Terimalah."

"Baik."

Aku nggak berencana mengandalkan dia dalam pertempuran atau apapun. Tapi dia
akan jadi jaminan yang bagus untuk dimiliki. Kalau dia bisa bertarung, nggak ada
alasan nggak menambahkan dia kedalam party. Meski begitu, aku nggak mau
menggunakan dia dalam pertempuran kalau nggak terpaksa.

"Um? Aku penasaran apa yang kau lakukan sampai membuat ayah begitu marah?"

"Kurasa kita memang belum pernah berbicara tentang hal itu. Itu semua bermula
saat kakakmu memfitnah aku atas sebuah kejahatan...."

Sepanjang malam, aku menjelaskan semua hal yang telah dilakukan Sampah dan
Lonte itu padaku.

244
http://Dragoisekai.blogspot.com/

Karena suatu alasan Filo duduk disampingku saat aku berbicara dan menyimak
seluruh cerita seolah aku sedang mendongeng. Aku nggak menyebutkan kesalahan
apapun yang telah kami buat.

Aku juga nggak bohong, aku cuma mengatakan pada dia apa yang sudah terjadi.

Kurasa sedikit dari kebencian dan rasa sakitku menyelinap masuk kedalam
perkataanku, tapi aku nggak mempermasalahkannya. Aku menganggap itu bagian
dari pembelajaran untuk putri.

"Ayah dan Kakak sungguh kejam! Bagaimana bisa mereka mengeluh tentangmu
setelah memperlakukanmu seperti itu?!"

"Iya kan? Aku juga merasa begitu."

"Bunda selalu bilang padaku agar aku baik padamu."

"Huh?"

Apa yang dia bicarakan? Bukankah Pahlawan Perisai dianggap seorang iblis oleh
gereja? Sang Ratu bukan bagian dari kepercayaan itu?

"Ada apa, Tuan Pahlawan Perisai?"

"Nggak ada. Aku cuma bertanya-tanya apa yang dipikirkan ibumu tentang aku."

"Hmm... Aku nggak betul-betul tau. Tapi beliau mengirim surat pada ayah, meminta
ayah untuk memperlakukan Pahlawan Perisai sama dengan dia memperlakukan
para Pahlawan yang lain."

Sejujurnya aku nggak tau maksud dari yang dia katakan, tapi sepertinya nggak
masalah untuk mengasumsikan bahwa ratu mengawasi aku. Meski demikian, dia
nggak melindungi aku, jadi dimataku dia sama buruknya dengan Sampah itu.

"Master... Banyak hal telah terjadi sebelum aku lahir, ya?"

"Ya."

"Huh?"

Sang putri kedua tiba-tiba terlihat sangat bingung.


245
http://Dragoisekai.blogspot.com/

"Um... Filo? Berapa umurmu?"

"Sebulan tiga minggu!"

"Apa?!"

Sudah wajar kalau dia terkejut. Para monster berkembang dengan sangat cepat.

"Kau tumbuh begitu cepat!"

"Oh, he, he.... Berhentilah memujiku."

"Kurasa itu bukan pujian."

"Kalau begitu aku adalah kakak tertua disini."

"Kalau kau berbicara tentang usia, maka iya. Kau dan Raphtalia sebenarnya berusia
hampir sama."

"Raphtalia adalah...."

Filo menatap Raphtalia, ada sedikit kekecewaan pada wajahnya. Raphtalia cuma
kelihatan bingung. Filo bisa betul-betul berubah seketika. Wajar saja kalau bingung.

"A...Apa?"

"Dia adalah seorang demi-human. Jadi meskipun kami berusia sama, dia terlihat
lebih tua."

Melty menatap Raphtalia saat dia berbicara. Sesuatu tentang itu membuatku
merasa simpati pada Raphtalia.

"Aku nggak tau.... Aku merasa aku kehilangan sesuatu.... Aku nggak tau kenapa."

"Yah karena kita semua tau berapa usia kalian, orang-orang akan berpikir aku
adalah orang yang bejat."

Mereka akan mengatakan aku punya penyakit Lolicon. Filo dan putri adalah anak
kecil. Ditambah Raphtalia yang juga seorang anak kecil dalam usia, itu artinya aku
dikelilingi oleh gadis cilik.
246
http://Dragoisekai.blogspot.com/

"Yah, itu ya itu. Kamu tetap saja seperti biasanya dirimu,


Raphtalia."

"Tuan Naofumi...."

Dengan adanya tiga cewek disekitarku, orang akan mengatakan aku memiliki harem
Loli. Aku cuma bisa membayangkan apa yang akan dikatakan para pahlawan lain.

"Pokoknya, kita akan istirahat disini malam ini. Kita akan segera melintasi
perbatasan."

"Baik"

"Yay!"

*****

"Whoa....."

Aku menatap titik pemeriksaan di perbatasan dan bergumam takjub.

Yang luar biasa adalah bahwa ada barisan knight yang begitu panjang yang mana
mustahil untuk menghitung mereka.

Ada begitu banyak, sepertinya seluruh pasukan ada disana. Mungkinkah mereka
dikerahkan semua disini? Gimana kalau negara lain menyerang?

Tidak, nggak mungkin itu adalah keseluruhan pasukan—tapi tentunya itu kelihatan
seperti seluruh pasukan.

"Iblis Perisai itu, nggak diragukan lagi, bertujuan melintasi perbatasan menuju
Siltvelt! Jangan biarkan dia melintasi perbatasan ini!"

"Baik, pak!"

Mereka terlihat... ketat.

Perbatasan itu dijaga begitu ketat, seolah seekor semutpun nggak akan bisa
melintas tanpa ketahuan. Kalau aku sendirian, aku bisa saja berlari menerobos
penjagaan itu, tapi dengan adanya Raphtalia dan putri, itu akan sulit.
247
http://Dragoisekai.blogspot.com/

Aku harus berlari menerobos sendirian dan mereka bisa mengejar belakangan—tapi
kalau para pahlawan yang lain ada disana, mereka akan ketahuan.

Belum lagi dengan adanya begitu banyak knight di satu tempat, aku nggak yakin
aku bisa menerobos mereka.

Selain itu, gimana mereka tau kalau aku menuju Siltvelt?

Kemungkinan, mereka cuma ingin menghentikan aku memasuki Siltvelt karena


hubungan mereka dengan Siltvelt tidaklah bagus. Meski begitu, mereka lebih
berpersiapan dalam menghentikan aku daripada yang telah aku antisipasi.

"Gimana menurutmu? Bisakah kita menghindari titik pemeriksaan, dan melintas di


suatu tempat lain? Suatu tempat yang jauh dari jalan?"

"Kurasa gak bisa?"

Putri kedua berbisik.

"Kenapa tidak?"

"Sepertinya mereka telah memasang pemeriksaan darurat. Kalau kau melintasi


perbatasan, alarm akan berbunyi, dan mereka akan mengejarmu."

"Sialan..."

Yang terbayang dalam pikiranku adalah semacam sinar inframerah. Mereka


memasang sesuatu seperti itu di perbatasan. Dengan begitu banyak penjaga,
mereka pasa akhirnya akan memburu apapun yang secara ilegal melintasi garis
perbatasan. Itu hanyalah masalah waktu saja.

"Apa menurutmu Filo bisa lolos dari mereka?"

"Mereka akan mengepungmu. Alarmnya akan memperingatkan mereka sebelum


kau bisa sampai di sisi lain."

"Hm.... Kau betul-betul tau banyak tentang perbatasan."

248
http://Dragoisekai.blogspot.com/

"Bunda bilang aku harus mengingat hal-hal ini untuk kata kalau ada keadaan
darurat. Pemeliharaan sistemnya sangat mahal, tapi semua orang setuju untuk
menjaganya untuk berjaga-jaga."

"Perencanaan masa depan yang menakjubkan."

Aku bisa saja membunuh seseorang. Orang-orang ini akan terus menghalangi
jalanku.

"Kalau gitu kurasa satu-satunya pilihan kita adalah pergi ke negara lain yang
berbatasan dengan Siltvelt, lalu masuk ke Siltvelt melalui perbatasan itu."

Ini adalah negara terdekat, tapi kami sepertinya nggak punya pilihan lain.

Lalu beberapa penduduk lewat sambil membawa kereta yang penuh muatan, dan
kami secara nggak sengaja berpapasan dengan mereka.

Kami sedang dalam penyamaran, jadi kami harusnya baik-baik saja. Aku dan putri
bersembunyi di balik jerami.

"Um....."

Karena suatu alasan, keheningan yang misterius terjadi diantara Raphtalia dan
warga.

"Pahlawan Perisai."

Mereka menemukan kami?! Bisakah kami kabur?!

"Jangan kuatir, kau baik-baik saja. Kau pernah memberi kami sebuah benih
tanaman, dan karena benih itulah kemakmuran kembali ke negeri kami. Terimakasih
banyak. Kami tidak akan melakukan apapun untuk mengindikasikan lokasimu pada
para prajurit."

Aku mengamati lebih cermat. Memang benar, mereka warga lokal melainkan orang-
orang dari negeri sebelah. Dan mereka sepertinya adalah para pedagang keliling.
Mereka memberiku beberapa pakaian tua.

"Buatlah orang yang bersamamu kelihatan sedikit lebih kotor. Terutama nona demi-
human tipe rakun yang cantik itu. Dia bisa membuatmu ketahuan."

249
http://Dragoisekai.blogspot.com/

Aku nggak bisa membantahnya, diantara para demi-human tipe rakun, Raphtalia
memang sangat cantik. Dia bertemu dengan semua penduduk saat kami masih
pedagang keliling, jadi dia mungkin telah mendapatkan reputasi sendiri.
Saat aku membeli Raphtalia, si penjual budak mengatakan bahwa tipe rakun nggak
populer untuk manusia. Tapi Raphtalia sangatlah cantik, jadi dia tentunya menarik
perhatian. Dan kalau salah satu dari mereka pernah melihat dia sebelumnya,
mereka mungkin akan langsung mengenali dia.

Aku nggak bisa meninggalkan Raphtalia, jadi kami harus mencari cara untuk
menyamarkan dia.

"Jika kau berencana mengelabuhi mereka, kereta itu terlalu mencolok. Kau bisa
menggunakan kereta kami. Pindahkan barang-barangmu ke kereta kami."

"Makasih banyak. Kau benar. Kereta logam yang besar ini memang mencolok. Kami
mungkin perlu menyingkirkannya."

"Gweh?!"

Filo berada dalam wujud Filolial, tapi dia menggeleng dan menggerutu protes.

"Gweh! Gweh!"

"Kita nggak punya pilihan! Apa kau mau kita tertangkap? Mau masuk ke penjara?
Mereka akan membunuh putri, kau tau?"

"Gweh...."

Setelah Filo menyadari bahwa Mel akan berada dalam bahaya, dia dengan enggan
berhenti memprotes.

Dia benar-benar menyukai kereta itu, tapi kurasa dia lebih menghargai temannya.

"Gadis pintar, Filo. Kau harus memilih antara sebuah benda dan seseorang, dan
kau memilih orang yang berharga."

Aku mengusap kepalanya. Meskipun dia nggak memahami apa alasannya, dia
mengambil pilihan yang tepat.

"Gweh?"

250
http://Dragoisekai.blogspot.com/

"Setelah kita berhasil lolos, kita akan kembali untuk memgambil keretanya."

"Gweh!"

Dia tau kalau aku berjanji.

"Silahkan terima kereta kami."

"Tentu, makasih."

"Tidak apa-apa. Kami akan meletakkannya di desa dekat sini."

"Kami akan membayarnya."

"Kau sudah membayarnya."

"Oh ya. Baiklah, Putri. Sudah waktunya buatmu untuk ganti pakaian. Kalau enggak,
mereka pasti akan menangkap kita."

"Oh.... Baiklah...."

Aku memberi beberapa silver pada para warga itu sebagai ucapan terima kasih atas
bantuan mereka.

Satu-satunya masalah yang tersisa adalah gimana caranya memberi makan Filo.
Sejak pertama kali kami bepergian, dia resek kalau laper.
Dan hal terburuk yanh bisa terjadi sekarang adalah kalau dia melambat. Pada saat
itu, satu-satunya pendukung kami adalah penyamaran kami dan kecepatan Filo.
Gimanapun juga, ada banyak hal berbahaya yang bisa kami temui selain para
pemburu hadiah atau para petualang.

Sang putri kayaknya dia nggak senang memakai pakaian kotor dan tua, tapi dia mau
melakukannya, memahami situasinya.

Pakaian yang mereka berikan pada dia sangat lusuh. Setekah dia berganti pakaian,
dia kelihatan seperti gadis kecil yang bermasalah. Tentunya, dia tetaplah seorang
putri, tapi aku merasa seperti dia bisa kelihatan seperti seorang warga.

Tapi jelas-jelas dia memiliki pola makan yang bagus. Dia kelihatan sangat sehat,
dan ketika dia berbicara dia jelas-jelas berpendidikan—belum lagi rambutnya yang
berwarna biru terang yanb mengindikasikan berdarah kerajaan. Nggak seorangpun
251
http://Dragoisekai.blogspot.com/

akan tau kalau dari jauh, tapi kalau mereka mengamati dia lebih cermat....
Terserahlah, meninggalkan dia bukanlah sebuah pilihan.

Kami membutuhkan dewi fortuna dipihak kami.

"Cari tas dan isilah dengan barang-barang."

Kami mengumpulkan barang-barang yang bisa kami bawa, dan kemudian


menutupinya dengan kain. Apapun yang gak bisa kami bawa kami berikan pada
para warga. Meskipun kami membuat kemajuan yang bagus, akan butuh lebih dari
dua minggu.

"Um, apa kau seorang pedagang? Aku punya daftar belanjaan yang harus dibeli."

Sialan! Seorang prajurit berjalan kearah warga asing untuk belanja.

"Pahlawan Perisai?"

Sialan! Dia melihat kami! Aku berbalik pada Filo untuk kabur.

"Ini saya. Ingat? Kita bertempur bersama melawan gelombang."

Aku menatap dia. Memang benar, dia adalah salah satu dari prajurit relawan yang
bertempur bersama kami.

Ya, kami berpisah saat gelombang usai, dan aku nggak bisa menjumpai mereka
lagi karena kami bertentangan dengan Sampah itu.

Aku lega, tapi kemudian aki menyadari bahwa dia mungkin dikirim kemari secara
khusus karena dia telah membantu kami.

Saat itu aku nggak tau apa-apa mengenai masalah "Iblis Perisai" ini. Kalau dipikir-
pikir lagi dengan apa yang kuketahui sekarang, itu pasti membutuhan kehendak
yang sangat teguh untuk menentang kepercayaan mereka dan membantuku.
Mereka pasti menerima konsekuensinya. Masyarakat akan mengucilkan mereka.

"Apa kau dipecat?"

"Tidak, tidak ada hukuman."

"Oh, baguslah. Jadi kau di tempatkan disini bukan sebagai pemecatan?"


252
http://Dragoisekai.blogspot.com/

"Sepertinya bukan. Hampir setengah dari knight kami ada disini."

Semua itu untuk menghadang aku?


Woi woi. Bukankah itu agak berlebihan? Seberapa besarnya Sampah itu ingin
menjauhkan aku dari Siltvelt?

Aku gak bisa memahaminya lagi. Apa yang sebetulnya dia inginkan?

Mungkinkah ada sesuatu di Siltvelt, sesuatu yang belum kuketahui?

Aku harus pergi. Kalau musuh sampai semarah ini, maka itu artinya sesuatu yang
bagus buatku.

Aku gak tau kenapa mereka segitu marahnya, tapi aku harus mencari tau.

"Yang jelas, sangat berbahaya bagi anda berada disini. Larilah."

"Makasih."

"Bukan hanya para knight, para Pahlawan yang lain juga ada disini. Yang saya
kuatirkan adalah anda mungkin akan
berhadapan dengan mereka."

Dia benar. Aku harus mengakuinya kalau mereka semua memang jauh lebih kuat
daripada aku.

Saat kami melawan Glass, mereka tumbang sedangkan aku tidak, tapi Glass
sepertinya secara sembarangan menyerang mereka menggunakan teknik
penghabisan sebelum mereka punya kesempatan untuk melawan balik. Jadi
mereka nggak sempat menunjukkan kekuatan sejati mereka.

Dan mereka semua sudah naik kelas, yang mana nggak satupun dari kami yang
sudah melakukannya.

Akan bodoh untuk berpikir aku bisa mengalahkan mereka dalam pertarungan. Kalau
kami menghadapi mereka tanpa persiapan, aku mungkin akan berakhir tewas.

"Ayo pergi."

"Saya doakan anda bisa membersihkan tuduhan dan kecurigaan ini."


253
http://Dragoisekai.blogspot.com/

Kami berpisah dengan para pedagang asing dan prajurit relawan itu, menuju ke
selatan untuk mengambil jalan memutar yang panjang.

Chapter 18 - Pembujukan

Kami melanjutkan perjalanan saat kami melihat mereka.

Motoyasu dan Itsuki ada disana bersama party mereka, mengawasi kereta-kereta
yang ada di jalan.

Para prajurit juga ada disana.

Aku mengintip dari tempat persembunyianku. Ada para wizard di sekitar. Mereka
merapal mantra-mantra.

"Itu dia! Dia ada di kereta itu!"

Aku punya kecurigaan, rasa takut—dan ternyata aku benar.

Motoyasu dan Itsuki berlari kearah kami.

Sialan! Gimana caranya mereka bisa tau?!

Pasti karena para wizard itu. Aku nggak tau apa yang mereka lakukan, tapi sudah
pasti itu karena mereka.
Aku menyingkap kain yang kugunakan untuk bersembunyi dan melompat dari
kereta. Filo memahami kalau sesuatu telah terjadi, dan dia segera berubah ke wujud
Filolial Queen.

"Sudah kuduga! Dia ada disana!"

Dia pasti ada didekat sini, karena Ren juga sedang berlari kearah kami.

Sialan. Ini adalah situasi terburuk yang bisa kupikirkan.

"Ketemu kau! Lepasin Putri Melty!"

Itsuki mengarahkan jari telunjuknya padaku dan berteriak dengan suara yang
membanggakan diri sendiri.

254
http://Dragoisekai.blogspot.com/

"Gue nggak bisa ngelepasin dia karena dia bukan tahanan gue! Dia juga nggak
terikat kan?!"

"Terserah lu mau ngomong apa, kami punya bukti! Keadilan nggak berpihak sama
elu."

"Keadilan? Ha!"

Kata ini berasal dari orang yang menyerahkan kehidupan dari para warga tak
berdosa pada para knight selama gelombang? Memberitahuku tentang keadilan.

Apa orang-orang ini betul-betul berpikir tentang memenuhi keadilan mereka sendiri.

Tunggu sebentar. Ada satu pilihan. Aku bisa mencoba memberitahu mereka tentang
semua yang telah terjadi. Aku ingat Ren merasa bersalah tentang desa yang
dilanda penyakit yang dia tinggalkan, dan sudah jelas ada lubang dalam teori
keadilan milik Itsuki. Mungkinkah aku bisa menggunakan itu?

Tetap saja, mereka jelas-jelas sudah bertekad untuk nggak mempercayai apapun
yang kukatakan.

Tapi aku harus mencobanya. Aku harus membuat mereka mengerti. Aku harus
membuat mereka memfokuskan keadilan mereka pada sesuatu yang lain. Mereka
membutuhkan sebuah konspirasi jahat untuk dilawan. Itu adalah situasi yang mana
akan disukai gamer manapun. Aku harus membuat mereka mempercayai aku, atau
setidaknya aku harus membuat mereka mulai meragukan Sampah itu.

"Apa kalian begitu yakin kalau kalian benar? Apa kalian betulbetul yakin bahwa
kalian ada di pihak keadilan?"

"Apa maksudmu?"

"Sang putri, seperti yang bisa kalian lihat, dia sepenuhnya gak terluka ataupun
dalam bahaya."

Aku mempersiapkan perisaiku dan menunjukkan sang putri. Sebuah serangan bisa
saja datang dari arah mana saja kapanpun.

"Pahlawan Pedang, Pahlawan Busur, Pahlawan Tombak— Pahlawan Perisai tidak


bersalah. Dia sebenarnya
menyelamatkan nyawaku."

255
http://Dragoisekai.blogspot.com/

Dia nggak berbicara seperti anak kecil lagi. Dia berbicara dengan nada agung.

Mereka mendengarkan dia, dan aku bisa melihat bayangan keraguan di wajah
mereka.

Mungkinkah ada setitik kejahatan di sisi mereka? Kalau memang ada, ego dan rasa
keadilan mereka yang tinggi pastinya nggak akan mentoleransi hal itu?

"Percayalah padaku. Ada konspirasi besar dibalik semua ini."

"Tapi Putri Melty, bukankah orang itu membawamu berkeliling secara sembunyi-
sembunyi?"

"Ya, tapi dia melakukannya untuk menyelamatkan nyawaku. Aku yang meminta dia
begitu."

Mel menjelaskan situasinya, dan Itsuki tersentak kebingungan.

"Bukankah itu tampak aneh? Apa yang diperoleh Pahlawan


Perisai dengan menculikku?"

"Yah.... Itu...."

Apa dia mencoba memikirkan sebuah jawaban? Dia kelihatan kebingungan.

"Tapi... Tapi orang ini...."

"Apa kau pernah berpikir bahwa Melromarc memperlakukan Pahlawan Perisai,


hanya Pahlawan Perisai, dengan sangat buruk?"

"Memang benar, tapi..."

"Bunda memberitahuku bahwa ini adalah saatnya bagi kita semua untuk bersama-
sama dan melawan bencana yang datang. Negeri ini hanya tidak punya waktu atau
sumber daya untuk memungkinkan para Pahlawannya untuk bersantai. Harap
turunkan senjata kalian."

Ketiga pahlawan itu merenggangkan pegangan mereka pada senjata mereka.

256
http://Dragoisekai.blogspot.com/

Mereka mulai pergi. Gimanapun juga, mereka telah kalah dalam pertempuran
sebelumnya selama gelombang.

Dan sang putri kedua memang benar. Kami betul-betul harus menghabiskan waktu
kami pada leveling dan memperkuat senjata kami. Kalau mereka serius tentang
mengikuti tujuan dari menjadi seorang pahlawan, mereka akan menyadari bahwa
waktu yang dihabiskan bukan untuk leveling atau memperkuat senjata mereka
adalah sia-sia.

"Apa kalian paham? Ini adalah sebuah konspirasi. Sekarang aku akan memberitahu
kalian segala sesuatu yang kuketahui. Bisakah kalian memutuskan untuk
ngelawanku setelah kalian mendengarkan aku?"

Lonte itu melangkah maju dari kerumunan.

"Kenapa kami harus mendengarkan perkataan seorang iblis?"

Apa yang dia mau? Apa dia mencoba mendapatkan poin karena karena berpura-
pura kuatir pada adiknya?

"Bukankah tindakannya sudah cukup jelas? Dia pasti menggunakan Perisai Pencuci
Otak!"

"Kakak!?"

Mel betul-betul terkejut. Dia menatap Lonte itu.

Beneran deh, aku betul-betul nggak tahan mendengarnya.

Apa-apaan itu Perisai Pencuci Otak? Kalau aku punya sesuatu seperti itu, nggak
akan begini jadinya. Sangat mudah untuk mengabaikan buah dari upaya seseorang
kalau kau cuma mengucap kata-kata seperti "pencucian otak!" Selain itu, pencucian
otak dan kepercayaan itu cenderung berhubungan. Ha! Pencucian otak, yang benar
saja.

"Perisai Pencuci Otak adalah sebuah perisai yang memiliki sihir yang sangat kuat.
Tentu saja ceritamu terdengar janggal."

"Aku nggak tau kapan kau menemukan Perisai itu, tapi gereja menganggap itu pasti
sekitar sebulan yang lalu."

257
http://Dragoisekai.blogspot.com/

Itu adalah sekitar waktu aku memulai bisnis kelilingku. Itu adalah saat aku
memprioritaskan membuat obat untuk desa demi bisnisku. Itu adalah saat ketika
orang-orang mulai memanggilku Holy Saint dewa burung.

Aku paham sekarang. Itu sangat sesuai. Dari sudut pandang gereja, itu adalah
penjelasan yang sempurna—sebuah kebohongan sempurna.

"Aku merasa seperti situasinya sendiri telah menjelaskan dengan sendirinya. Kau
bepergian jauh dan semuanya jadi bercampur. Dan sekarang kau ada disini, pada
dasarnya bekerja dengan Naofumi! Semua orang tau kalau dia adalah seorang
kriminal, namun kau malah membantu dia? Kenapa kau melakukan itu?"

"Semua orang sudah gila. Kubilang Pahlawan Perisai tidak melakukan hal-hal yang
dituduhkan pada dia—dan aku sudah bertemu dengan wanita tua yang pada
dasarnya mengagumi dia."

"Wanita tua itu..." Aku sepertinya tau siapa yang dia maksud.

Meski begitu, apa-apaan yang mereka bicarakan?

Itu cuma sekedar fakta bahwa aku membantu dan


menyelamatkan banyak orang. Tapi kebanyakan yang kulakukan adalah
membersihkan kekacauan yang MEREKA tinggalkan.

Apa mereka betul-betul berpikir bahwa apapun yang nggak mereka ketahui itu
artinya semacam strategi musuh? Serius deh, apaan sih yang ada didalam kepala
mereka?

"Kemungkinan besar bahwa cuma dengan berdiri di dekat dia dan berbicara pada
dia akan memungkinkan dia untuk mencuci otakmu. Saat ini juga para anggota
gereja diantara kami akan menghilangkan mantra miliknya yang ada padamu."

"Dasar orang geblek yang gak ketulungan! Siapa yang punya kekuatan semacam
itu?!"

Nggak seorangpun menanggapi teriakanku.

Sebenarnya Raphtalia, lalu Filo dan Mel tercengang.

Yang mereka maksudkan adalah bahwa mereka mencari-cari aku, dan bukannya
mendengarkan apa yang dikatakan orangorang, dan betul-betul mendengar hal-hal

258
http://Dragoisekai.blogspot.com/

bagus yang orangorang katakan, mereka cuma menganggap ini adalah karena
Perisai Pencuci Otak, dan Lonte itu menggunakan itu untuk meyakinkan para
pahlawan yang lain.

Itu adalah sebuah kebohongan yang keterlaluan. Dia betul-betul handal.

"Apa Pahlawan Perisai benar-benar memiliki kekuatan semacam itu?"

Putri kedua menatap aku, kuatir.

"Apa kelihatan seperti aku memilikinya?"

"Umm.... tidak."

"Kau nggak perlu ragu."

Kalau aku punya sebuah perisai dengan kekuatan semacam itu, hidupku akan jauh
lebih mudah. Kalau aku punya perisai itu, aku pasti mencuci otak para prajurit,
knight dan wizard. Aku akan mengambil alih seluruh kerajaan. Pada dasarnya, kalau
aku punya kekuatan semacam itu, aku nggak akan berada dalam situasi semacam
ini.

Dengan kata lain, fakta bahwa orang-orang yang mengejarku memiliki keraguan
yang besar atas yang diduga Perisai Pencuci Otak itu.

Nggak bisakah para pahlawan memahami sesuatu yang sesederhana ini?

"Jadi itu artinya Raphtalia dan Filo di cuci otak oleh dia!"

"Itu nggak benar! Kami nggak di cuci otak!"

"Jangan kuatir, kami akan menyelamatkan kalian berdua."

"Aku bersama Master karena aku yang menginginkannya!"

Motoyasu masih belum menyerah mengejar Raphtalia dan Filo?! Seberapa


terobsesinya dia itu?

"Baiklah, cukup sudah dengan teori-teori bodohmu. Dengar. Bergantung pada


reaksimu, aku akan menyerahkan putri padamu."

259
http://Dragoisekai.blogspot.com/

"Apa?!"

Sang putri kedua berteriak terkejut.

"Baik, kami dengarkan."

Ren menjawab. Aku harus menjawab dengan cepat dan tepat. Aku nggak boleh
salah bicara.

"Oke. Yang pertama, nggak ada pencucian otak. Selanjutnya...."

"Gue gak percaya elu!"

"Bacot! Gue gak bicara sama elu, Jenderal."

Sebelum aku selesai bicara, Itsuki menyela dan aku harus membungkam dia.

Aku nggak menggunakan kemunafikan yang akan memutuskan kebenaran dari


sebuah pernyataan hanya dalam satu kalimat.

"Pokoknya... Ini adalah suatu konspirasi. Entah raja, wanita itu, atau gereja—aku
gak tau. Tapi seseorang ingin sang putri ini mati, dan mereka mau memfitnahkan itu
padaku."

"Dimengerti. Kalau begitu, kami akan mengikat elu dan elu musti ikut kami. Sebagai
pertukaran untuk kesediaanmu, kami janji kami akan mamjamin keselamatan elu.
Kami butuh waktu buat menyelidiki pernyataan elu."

"Kau percaya dia?! Penjahat keji ini?! Dia telah mencuci otak
Filo!"

"Ya! Aku nggak percaya dia!"

"Pahlawan Pedang! Kau tidak perlu mendengarkan perkataan iblis itu!"

Ren sudah hampir percaya padaku saat Lonte dan yang lainnya ikut campur.

"Kalau kita bisa mengakhiri ini tanpa pertarungan, bukankah itu bagus? Kita bisa
menyelidiki pernyataan dia nanti."

260
http://Dragoisekai.blogspot.com/

Seperti yang diharapkan, Ren bertindak keren—tapi setidaknya dia mencoba


memahami situasinya dengan tenang.

Apa nggak apa-apa kalau mengasumsikan dia paham?

"Tidak."

Sang putri meraih dan meremas tanganku. Dia gemetar, dan wajahnya pucat.

"Menurutku... Menurutku mereka akan membunuh kita."

Dia mungkin benar. Aku memikirkan ulang hal itu. Ada peluang yang besar bahwa
dia akan diperlakukan secara berbeda daripada kami.

Untuk membuat teori mereka terlihat meyakinkan, mereka mungkin akan


menyerahkan sang putri pada para wizard jadi mereka bisa menggunakan mantra
untuk menghilangkan pencucian otak. Tapi setelah itu apa yang akan terjadi?
Mereka mungkin akan berpura-pura bahwa tepat saat mereka membersihkan dia
dari pengaruhku, sebuah kutukan yang kuat diaktifkan dan membunuh dia—tapi
tentu saja mereka akan membunuh dia secara sembunyi-sembunyi.

Kemungkinan besar skenarionya seperti itulah.

Kalau ini rencananya, maka Ren, yang kelihatan percaya pada apa yang kukatakan,
sepenuhnya berbohong. Dia pasti betulbetul percaya kalau aku ini adalah seorang
kriminal.
Kalau rencananya adalah untuk menuduhkan kejahatan lain padaku, maka bisa
dipastikan kalau ada campur tangan dari Lonte itu. Tapi nggak disangka bahwa dia
akan menentang adiknya sendiri....

"Tolong....."

Permohonannya sangat pelan. Suaranya serak. Dan aku begitu dekat mendapatkan
simpati mereka.

Oh yah....

"Kau berjanji, ingat?"

"Apa?"

261
http://Dragoisekai.blogspot.com/

Dulu, saat mereka memfitnah aku atas pemerkosaan. Saat ketika nggak ada satu
orangpun yang mempercayai aku.

Dan sekarang, sang putri kedua berdiri di ambang hidup dan mati.

Pencucian otak. Mereja menggunakan kata yang sederhana dan gampang sekali
untuk meringkas semuanya. Lalu mereka akan membunuh dia.

Beneran deh, rencana itu sungguh kentara. Bahkan aku bisa memahaminya.

Kalau sang putri mati, itu artinya akhir dari kami. Siapa lagi yang akan memihakku—
nggak seorangpun mempercayai aku.

"Maaf, aku nggak bisa mempercayaimu. Kalau kuserahkan putri, kurasa kau nggak
akan bisa melindungi dia. Dan itulah yang kujanjikan pada dia: perlindungan."
Aku menaikkan Mel ke punggung Filo, dan kemudian menyuruh Raphtalia untuk
naik juga.

"Filo, aku tau kau nggak mau mendengar ini, tapi kita akan meninggalkan keretanya.
Lari sekencang mungkin!"

"Okeeeeeeee!"

"Sampai jumpa."

Filo sudah siap dan menunggu. Saat dia menyadari bahwa kami sudah ada di atas
punggungnya dia langsung berlari.

"Tunggu!"

"Haikuikku!"

"Nggak akan kami biarkan!"

"Ap..."

Motoyasu mengeluarkan semacam ring dan melemparkannya pada kaki Filo.

Benda itu melingkar pada kakinya, menjerat dia. Kami terlempar ke tanah.

"Ugh!"
262
http://Dragoisekai.blogspot.com/

"Ahhhh!"

Raphtalia, Mel dan aku terlempar ke depan karena momentum


Filo.

"Aduh...."
Sudah ada dua prajurit yang melompat kearah kami. Aku berdiri tepat waktu untuk
menangkis serangan mereka.

Motoyasu sudah menduga "Haikuikku" milik Filo, dan dia mengganggunya tepat
sebelum Filo menyelesaikannya. Aku betul-betul nggak bisa meremehkan dia.

"Ugh... Hrm... Aku nggak bisa melepasnya, Master! Aku nggak bisa melepasnya!"

Filo mati-matian melepaskan ring yang menjerat kakinya, tapi benda itu nggak
menunjukkan tanda-tanda merenggangkan pegangannya pada kaki Filo.

Ring itu sendiri terlihat seperti terbuat dari besi hitam, tapi itu pasti punya efek
khusus. Kalau itu adalah besi biasa, Filo harusnya lebih dari cukup kuat untuk
melepasnya.

"Kau nggak bisa kabur, jadi gak perlu repot-repot. Nah sekarang, serahkan putri
pada kami."

"Kenapa aku harus menurutinya?!"

Itu sangatlah jelas. Lonte yang tersenyum yang berdiri disamping dia adalah dalang
dibalik semua ini.

Kalau mereka membunuh sang putri, aku nggak akan pernah bisa membuktikan
ketidakbersalahanku!

"Filo!"

"Y...Ya! Ah...."

Filo berusaha berdiri, tapi semua kekuatannya lenyap dan dia terjatuh ke tanah lagi,
kakinya terikat seperti sebelumnya. "Aku.... Aku nggak bisa.... Aku nggak bisa
bangun! Aku nggak punya tenaga!"

263
http://Dragoisekai.blogspot.com/

Filo mulai bersinar, dan kembali ke wujud manusianya.

"Apa yang kau lakukan?"

"Bukan aku! Aku berubah menjadi manusia secara otomatis!"

Apa? Gimana bisa? Satu-satunya tebakanku adalah ring milik Motoyasu....

"Lihatlah. Aku menyuruh seorang alchemist membuatnya. Itu dibuat agar Filo
menjadi bidadari kecil selamanya. Selama dia terjerat ring itu, dia nggak akan bisa
menyerangku lagi."

"Ugh! Lepasin aku!"

Motoyasu berjalan mendekati Filo, dimana dia berjuang untuk berdiri. Motoyasu
mengangkat dia agar dia berdiri dan menunjukkan dia pada kami.

"Alchemist itu hebat sekali. Dia bahkan bisa menyegel kekuatan magis milik Filo."

Sial, kupikir Filo bisa menjauhkan kami dari sini dengan kecepatannya. Itu sudah
nggak memungkinkan lagi.

Gimana bisa aku tau kalau mereka punya kekuatan untuk mengubah wujud Filo dan
kemudian menekan semua kekuatannya?

Dan juga apa-apaan ring geblek itu?! Apa dia segitunya


menginginkan Filo? Tapi yah, kurasa dia terus mengoceh tentang "bidadari kecil"
saat dikota. Dia pasti memesan ring itu secara khusus agar dia bisa menangkap
Filo. Dan nggak disangka dia akan mendapatkan kesempatan menggunakan ring itu
begitu cepat dan di situasi kayak gini? Apa-apaan ini?

Apapun itu, Kaki Filo sudah nggak bisa diharapkan, jadi kita nggak akan bisa lolos
dari mereka.

"Filo!"

"Mel!"

Kedua cewek itu berteriak dan saling meraih satu sama lain. Tapi jari-jari mereka
nggak bisa bersentuhan.

264
http://Dragoisekai.blogspot.com/

"Aku suka putri kecil yang ribut. Jangan kuatir, kalau kau ikut bersama kami, kau
bisa bersama Filo."

"Ugh!"

Dia betul-betul berpikir dia yang paling unggul, kan? Sungguh orang yang gebleknya
gak ketulungan! Kenapa dia nggak mengerti kalau dia pada dasarnya menyuruh
mereka berdua mati?

"Hei...."

"Um....."

"Apa yang kalian lakukan? Pahlawan Busur dan Pahlawan


Pedang! Cepat tangkap Pahlawan Perisai!"

"Tapi....."

Ren dan Itsuki nggak menanggapi apa yang sedang terjadi. Mereka membeku di
tempat. Kalai mereka bertindak dan menyerang sekarang, semuanya akan berakhir.

Mereka semua terobsesi terhadap keadilan mereka sendiri. Mereka hanya


memandang kami berusaha melarikan diri, dan dihentikan oleh Motoyasu. Diatas
semua itu, Motoyasu menangkap sandera untuk mengendalikan tindakan kami. Itu
bukanlah situasi dimana mereka mau melibatkan diri. Tapi apa yang akan mereka
lakukan? Aku mulai gak bisa menebak.

Apa yang harus kami lakukan? Mereka menyandera Filo, jadi aku nggak bisa kabur.

Lonte itu berdiri diam di belakang Motoyasu. Siapa yang tau apa yang akan dia
perbuat?

"Tunggu! Aku akan menyelamatkanmu Filo!"

"Bodoh!"

"Aku adalah sumber dari segala kekuatan. Dengarkan katakataku dan patuhilah!
Tebas musuh dengan pedang air! Zweite
Aqua Shot!"

Mel berlari kearah Motoyasu dan mengeluarkan sihir saat dia berlari.
265
http://Dragoisekai.blogspot.com/

"Ha!"

Motoyasu melompat ke samping untuk menghindari pedang air tersebut.

"Ugh! Lepasin aku!"

Saat Motoyasu melompat untuk menghindari serangan Mel, Filo berhasil


membebaskan diri dari tangan Motoyasu.

Ya! Aku senang Filo berhasil lepas, tapi kemudian, seolah mengganti apa yang
hilang, tangan Motoyasu terulur dan meraih leher Mel, menyandera dia. Dia
menyerahkan Mel pada Lonte itu.

"Myne! Ini adikmu yang berharga. Lindungi dia!"

"Mel!"

"Filo! Lepasin aku! Kakak!"

Filo meraih Mel, tapi sebelum dia bisa menjangkau Mel, Motoyasu berusaha
memegang tangan Filo lagi. Aku menarik Filo kebelakang.

"Aku nggak bisa melepaskan kamu, Melty. Iblis Perisai memanipulasi kamu. Aku
akan membebaskanmu dari pengaruh pencucian otak itu."

Sekarang!

"Prison Shield!"

Aku segera mengubah perisaiku menjadi Shield of Rage II dan menggunakan skill
pada Motoyasu.

"Ap..."

Belum.... Aku harus mengendalikan amarahku.....

"Change Shield (serangan)!"

Aku mengubah Shield Prison menjadi perisai serangan terbaik milikku, Bee Needle
Shield.
266
http://Dragoisekai.blogspot.com/

"Sampai sini saja! Rasakan ini! Iron Maiden!"


Aku menggunakan semua SP ku dalam upaya terakhir untuk mengubah situasi dan
menjatuhkan Motoyasu. Sejujurnya, aku lebih suka menggunakannya pada Lonte
itu, tapi gak bisa kulakukan. Kalau aku bisa menghentikan Motoyasu dengan skill ini,
maka itu layak. Itu mungkin cukup kuat.

"Jangan harap segampang itu! Shooting Star Sword!"

"Sudah kuduga kau itu jahat! Shooting Star Bow!"

Whoa! Ren dan Itsuki berbalik dan menggunakan skill terkuat mereka pada Iron
Maiden.

Ada suara yang keras, dan sebuah retakan muncul pada Iron Maiden. Pintu yang
menutup melambat.

"Semuanya! Sekarang! Hancurkan sekarang!"

"Baik! Ren!"

"Dimengerti, Itsuki!"

"Motoyasu, kami akan menyelamatkanmu!"

Ren, Itsuki dan anggota party Motoyasu mengeluarkan serangan dan sihir terkuat
mereka dan menargetkan iron maiden. Terjadi dentuman keras. Dan kemudian iron
maiden hancur berkepingkeping.

Sialan. Aku kehabisan SP karena serangan tadi.

"Te...Terimakasih semuanya!"

Motoyasu menerima damage dari serangan Bee Needle Shield, tapi dia tersenyum,
mendapati dirinya terbebas dari Iron Maiden. "Apa kau lupa pada kami."

"Ya. Kita telah menyelamatkan sang putri. Warga negeri kita ingin pencucian otak
pada dirinya dihilangkan sesegera mungkin."

Ren dan Itsuki membantu Motoyasu. Diatas semua itu, Lonte itu telah menyandera
Mel. Kalau kami nggak segera membebaskan dia, mereka akan membunuh dia.
267
http://Dragoisekai.blogspot.com/

Aku lupa. Setiap kali aku menggunakan Shield of Rage II, Filo akan menggila.

Tapi dengan Filo dalam wujud manusianya, nggak ada yang terjadi.

Kenapa? Tiba-tiba aku melihat perisaiku memancarkan sesuatu berwarna merah.


Cahaya itu terbang ke arah Filo, tapi terpantul dari dia. Aku bertanya-tanya apakah
ring itu memblokir mantra dukungan atau peningkatan statistik?

Pergerakannya mungkin dibatasi oleh sihir perlindungan, yang mana memiliki efek
samping memblokir mantra milikku.

Kalau Filo menggila, kami nggak akan bisa mengendalikan dia, dan itu akan
membuat bertarung menggunakan Shield of Rage II semakin sulit.

"Raphtalia! Bisakah kamu menyingkirkan ring yang ada pada


Filo?"

Kalau kami bisa menyingkirkannya, aku berencana berganti perisai lain sesegera
mungkin.

"Aku sedang mencobanya! Susah sekali!"


Raphtalia menebas ring itu dengan pedangnya, dan membuat area di sekitar situ
dipenuhi dengan percikan api dan dentangan. Dia nggak tampak membuahkan
hasil.

Seberapa kuat mereka membuat ring itu? Raphtalia menyerangnya kuat-kuat.

Apa yang harus kulakukan? Aku kehabisan SP, jadi aku nggak bisa menggunakan
skill apapun. Filo terjebak dalam wujud manusia.

Yang tersisa hanya Raphtalia, tapi dengan pedangnya dan sihirnya saja, dia nggak
akan bisa mengubah aliran pertarungan ini.

"Master!"

"Apa?!"

"Mereka nggak akan bisa menangkapku lagi!"

"Memang mudah bilangnya—mereka sudah menangkapmu sekali!"


268
http://Dragoisekai.blogspot.com/

"Aku baik-baik saja!"

Filo mengulurkan tangan kebawah salah satu sayap kecilnya dan mengeluarkan
hadiah yang diberikan pemilik toko senjata yang aslinya buatku, sarung tangan.

Itu benar, itu adalah alat untuk mendapatkan kekuatan manusia super.

Filo memakai sarung tangan itu, dan kemudian menyilangkan tangannya. Aku bisa
bilang kalau dia sedang berkonsentrasi. "Sekarang adalah giliranku untuk
menyelamatkanmu, Mel!"

"Sarung tangan apa itu? Kau pikir kau bisa mengalahkan aku dengan sarung tangan
itu? Oh Filo, kau manis sekali! Lebih baik buang saja sarung tangan itu."

"Aku nggak akan kalah!"

"Ah, Filo!"

Aku mengulurkan tangan untuk menghentikan dia, tapi dia sudah mengayunkan
pukulan yang kuat pada Motoyasu.

"Ugh...."

Motoyasu mengulurkan tangannya mencoba menangkap Filo lagi, tapi hal itu
membuat celah yang besar pada bagian perutnya, dan Filo menghantamkan
tinjunya pada perut Motoyasu.

Motoyasu meringkuk dan jatuh berlutut.

"Ini... Ini bukan... apa-apa."

"Hiya! Lepasin Mel! Hiya!"

"N...Nggak akan...."

Dia terhuyung-huyung dan mundur.

"Filo! Tenanglah dan kembalilah kesini!"

"Baik!"
269
http://Dragoisekai.blogspot.com/

Filo kembali ke kami setelah dia memukul Motoyasu.


"Menurutmu kau bisa menjatuhkan dia?"

"Lihat saja!"

"Bagus. Kau urus Motoyasu, Raphtalia dan aku akan mengurus dia yang lainnya.
Siapa saja yang punya peluang membebaskan sang putri—lakukan."

Pada akhirnya, Motoyasu adalah seorang feminis—jadi dia nggak akan bertindak
terhadap Filo, meskipun Filo menggila.

"Tuan Naofumi."

"Ada apa?"

"Aku punya ide. Apa kamu bisa menarik perhatian musuh?"

"Kamu punya rencana?"

"Ya...."

Hm... Jadi Raphtalia ingin mencoba sesuatu, tapi apa?

Aku paham. Dia ingin bersembunyi dan kemudian menyelinap kebelakang mereka.
Dia ahli dalam hal itu.

Pasti itu yang dia rencanakan.

"Oke. Akan kulakukan sebisaku. Ayo!"

"Ayo lakukan."

"Okeeeeeeee!"

"Maju!"
Meski begitu, nggak ada peluang kami bisa menang melawan ketiga pahlawan itu.
Tapi itu bukanlah rencanaku. Masih ada cara bagi kami untuk kabur.

"Raphtalia, jaga jarak."

270
http://Dragoisekai.blogspot.com/

"Baik."

"Ayo maju!"

"HIYAAAAAAAAAA!"

Filo menyerbu. Sama seperti yang kukatakan pada dia, dia berlari lurus ke arah
Motoyasu. Tapi kali ini dia tau kalau Filo mengarah pada dia, dan dia menyiapkan
tombaknya. Aku yakin dia nggak akan menusuk Filo dengan tombak itu.

"Nah sekarang Melty, aku memintamu untuk tidur dulu sebentar."

Lonte itu mengeluarkan sebuah obat kecil dan menciumkannya pada putri kedua.

Siapapun yang berasal dari dunia lain yang tau anime atau drama Jepang akan
mengenalinya sebagai sebuah obat yang akan membuatmu pingsan.

Tapi aku sudah lumayan lama disini. Aku tau seperti apa sifatnya Lonte itu, jadi obat
itu kemungkinan besar untuk membunuh Mel.

"Filo! Tolong!"

"Mel!"

Aku bisa merasakan, merasakannya secara fisik, Filo mengumpulkan kekuatan


magisnya pada sarung tangan itu. "Haikuikku!"

Dia terlihat seperti dia menjadi buram selama sesaat, dan kemudian, dalam sekejap,
dia berada tepat didepan Motoyasu, dan dia mengayunkan tinjunya. Sarung
tangannya terlihat berbeda. Dia telah mengisinya dengan sihir yang begitu banyak
hingga sarung tangan itu memancarkan cahaya pucat, dan terdapat cakar magis
pada sarung tangan itu.

Gimana bisa itu terjadi? Apa sihirnya mengkristal dan mengeras?

"Ugh! Apa itu?! Serangan dia begitu kuat! Hentikan! Filo, hentikan!"

Motoyasu dipaksa bertahan. Cakar pada sarung tangan itu mengenai sasarannya
setiap kali dia mengayunkan tinjunya.

271
http://Dragoisekai.blogspot.com/

Kalau dia bisa mendorong mundur Motoyasu seperti itu, kekuatan serangannya
pasti sangat kuat.

"Hiya! Rasakan ini! Hya!"

Filo bisa mengeluarkan kekuatan sejatinya dalam wujud Filolial


Queen, tapi dari cara dia bertarung sekarang sambil menggunakan sarung tangan
itu, dia pasti hampir memiliki kekuatan serangan yang sama atau bahkan lebih?

Karena dia memiliki seseorang yang diperjuangkan, dia akan bertarung dengan
segala kekuatan magisnya.

Aku berkonsentrasi pada Ren dan Itsuki, tapi tetap sambil melirik Motoyasu.

Meskipun aku adalah target mereka, mereka tau seranganserangan mereka nggak
akan betul-betul efektif terhadapku, dan sepertinya mereka nggak mengerahkan
banyak upaya.

Sebenarnya, Ren cuma memiringkan kepalanya saat dia mempertimbangkan


situasinya. Dia cuma menonton.

Itsuki telah diperdaya kalau aku adalah musuhnya, tapi dia nggak menyerangku.
Aku yakin dia akan mengerahkan upaya untuk melindungi Motoyasu—tapi kalau
dipikir lagi, mereka berdua memiliki rasa keadilan yang kuat. Mereka nggak akan
mau menganggu pertarungan satu lawan satu.

Mereka pasti telah memutuskan untuk bertindak dan menghentikan Iron Maiden
milikku karena resiko bahwa Iron Maiden itu mungkin akan membunuh Motoyasu
atau sesuatu semacam itu.

Pasti ada cara untuk menggunakan situasi ini menjadi keuntungan kami.

Aku harus terus membuat mereka berfokus padaku, bukan Raphtalia. Aku
memastikan untuk nggak melihat kearah dia dan perlahan mundur untuk membuat
mereka mengikuti aku.

Saat yang tepat untuk kabur masih belum datang.

Tapi kalau aku bisa membuat mereka fokus padaku....

"Aku paham cara menggunakan ini!"

272
http://Dragoisekai.blogspot.com/

Filo mengeluarkan cakarnya dan menyilangkannya.

"Torna..."

"Maaf! Kau membuatku nggak punya pilihan lain, Filo. Ini akan agak sakit."

Motoyasu menyiapkan tombaknya, mengacungkannya pada Filo, dan bersiap


menggunakan sebuah skill.

"Chaos Spear!"

"Ugh!"

Filo mengacungkan cakarnya dan melompat ke arah musuh. Saat dia hampir
menjangkau Motoyasu, dia mulai berputar, dan berlari kearah Motoyasu.

"Ap...."

Filo berputar menerobos hujamam tombaknya, menghantamkan cakarnya, dan


membuat Motoyasu terlempar. Sekarang Filo menuju kearah si Lonte.

273
http://Dragoisekai.blogspot.com/

"Yaaaaaaaahh!"

Lonte itu mati-matian berusaha membuat Mel mencium obat itu sebelum Filo bisa
menjangkau mereka. Tapi dia lambat. Saat Filo mendekat, dia melepaskan Mel
dalam upaya melindungi dirinya sendiri.

"Mel!"

Filo berhenti berputar dan meraih tangan Mel dalam satu gerakan, dan kemudian
mereka berdua berlari.

"Ugh...."

Motoyasu jatuh ke tanah keras-keras. Sekarang dia berusaha berdiri dan menatap
kearah Filo dan Mel.

"Mundur, Mel. Aku akan mengurus pria tombak itu, lalu kau dan aku akan lari."

"Oke."

Filo berbalik kearah Motoyasu dan mempersiapkan cakarnya.


274
http://Dragoisekai.blogspot.com/

Ini adalah awal dari pertarungan baru. Dimana itu adalah pertarungan satu lawan
satu antara Filo dan Motoyasu, sekarang Lonte itu membantu Motoyasu dan Mel
membantu Filo.

Kami semua hanya menonton, dan tiba-tiba pertarungannya dimulai.

"Kamu bisa melakukannya, Filo! All Zweite Aqua Shot!"

"Kami nggak butuh adik yang berpikir dia lebih baik daripada kakaknya! Zweite
Hellfire!"

Si Lonte dan Mel saling menembakkan sihir satu sama lain.

Dasar Lonte geblek. Apa yang ada di otaknya? Dia adalah penerus tahta terakhir,
tapi malah berkelahi dengan adiknya?

Baiklah kalau begitu, kalau ini adalah pertarungan untuk menentukan pewaris,
aku tau siapa yang harus aku dukung. Lonte itu nggak cocok buat duduk di
singgasana.

"Zweite Earth Hammer!"

"Zweite Fire Arrow!"

Tapi para anggota party lain dari para pahlawan jauh lebih buruk dari yang kami
duga.

Bukannya mengarahkan serangan mereka pada Filo, mereka menargetkan Mel.

"Apa yang kau lakukan?!"

Ren melompat dan menepis sihir yang mengarah pada Mel.

"Apa kau mau membunuh sang putri yang kita ditugaskan untuk melindunginya?!
Bahkan jika dia di cuci otak, kita tetap harus melindungi dia! Pertimbangkan level
dia!"

Itu benar. Putri kedua adalah yang harusnya dilindungi Ren, Itsuki dan Motoyasu.

275
http://Dragoisekai.blogspot.com/

Si Lonte mungkin ingin membunuh adiknya, tapi para pahlawan nggak mau itu
terjadi.

Ini adalah peluang kami. Aku bisa membuat mereka memihak kami.

"Tapi putri telah di cuci otak oleh Pahlawan Perisai. Dia nggak akan bisa
mengendalikan dirinya sendiri."

"Meski begitu, kalau kau nggak menahan diri, kau akan membunuh dia! Dia jelas-
jelas nggak berusaha menyerang kita!"

Situs milik putri jelas-jelas cuma gangguan, nggak lebih, karena setiap sihir cuma
melintas diantara Filo dan Motoyasu. Ada banyak ruang bagi mereka untuk
menghindarinya.

Sebenarnya terlihat seperti Lonte dan rekan-rekannya menggunakan sihir mereka


secara langsung terhadap sang putri—seolah mereka berusaha membunuh dia. Itu
sangat jelas sampai-sampai Ren bisa mengetahuinya.

"Kau tau bahwa levelnya nggak terlalu tinggi! Kalau kau menyerang dia dengan sihir
itu, dia akan mati!"

Aku merasa seperti Lonte itu mungkin sangat mengetahui level milik Mel. Apa
mereka nggak paham kalau dia BERUSAHA membunuh Mel?

"Itu... Itu benar...."

Lonte itu berpaling karena frustasi. Dia menghela nafas, lalu mengangguk.

"Ren, Itsuki. Dia menginginkan kematian sang putri. Nggak bisakah lu bedua
memahaminya?"

"Apa?!"

"Myne adalah pewaris cadangan, sang putri kedua adalah pewaris sah saat ini. Aku
yakin lu bedua bisa memahami sisanya."

"Jangan dengarkan kebohongannya! Pahlawan Busur! Pahlawan


Pedang!"

"Apa yang lu omongin? Lu tau kalau itu betul. Tanyain saja sama anggota partymu."

276
http://Dragoisekai.blogspot.com/

Ren dan Itsuki jelas-jelas terguncang. Lonte itu bertindak begitu gila, harusnya itu
terlihat jelas oleh siapapun. Mungkinkah mereka terombang-ambing oleh
kepercayaan diriku? Terserahlah. Sebenarnya itu BENAR—kalau mereka
memperhatikannya, mereka akan segera mengetahuinya. "Begitulah cara dia
mencuci otak orang! Jangan dengarkan dia!"

Alasan yang sungguh menjengkelkan.

"Dia benar! Mati sana! Pahlawan Perisai!"

Salah satu anggota party Itsuki yang mengenakan armor megah mengayunkan
kapaknya padaku.

Itulah yang kutunggu-tunggu!

"Hiyaaaaaa!"

"Rasakan ini! Matilah! Iblis Perisai!"

Aku menggunakan perisaiku untuk menghentikan serangannya.

"Sekarang! Serang mumpung pertahanannya menurun!"

"Oke!"

"Jangan serang!"

"Ya, jangan! Kalian harus hati-hati, mereka berbahaya!"

Para anggota party Ren dan Itsuki mengabaikan perintah mereka untuk berhenti,
dan mereka semua menyerbu kearah kami sekaligus.

Mereka membentuk sebuah kelompok besar dan menyerbu kami sekaligus—tapi


mereka nggak terbiasa bertarung bersama.

Ini adalah kesempatan kami! Banyak dari mereka yang menganggap kalau aku
nggak bisa menyerang balik—tapi mereka salah.
Aku menggunakan kutukan pembakar diri, berpusat pada diriku sendiri, dan
membakar seluruh area.

277
http://Dragoisekai.blogspot.com/

"ARG!!!!!!!"

"Hiyaaaaaa!"

"A....Apa?!"

Itsuki diam tertegun. Dia menatap kami.

Ren melompat masuk dan menepis serangan sihir yang diarahkan pada sang putri.
Dia mencoba menyerang balik, tapi dia terlalu lambat, dan berakhir meleset.

"Ugh.... Tubuhku...."

Semua orang, termasuk pria berarmor itu tumbang ke tanah. Mereka nggak mampu
berdiri.

"Jangan pikir aku nggak bisa melawan balik. Perisai ini punya kekuatan yang besar."

"Ugh....."

Ren menghunus pedangnya dan mengerang. Itsuki melakukan hal yang sama.

Mereka menatap para anggota party mereka dan mulai mengeluarkan sihir
penyembuh pada mereka. Sayang sekali. Kutukan pembakar diri telah mengutuk
mereka—itu akan membuatnya sulit untuk menyembuhkan mereka.

Tapi menatap party mereka menderita nggak akan membuatku simpati pada Ren
dan Itsuki. Negosiasi lebih lanjut akan susah. "Hand Red Sword!"

"Arrow Rain!"

Ren dan Itsuki mengarahkan serangan mereka padaku.

Saat Ren meneriakkan Hand Red Sword, sejumlah pedang muncul di langit, lalu
pedang-pedang itu mulai berjatuhan kearahku. Pada saat yang bersamaan Itsuki
menarik tali busurnya dan mengarahkannya ke langit. Saat dia melepaskan talinya,
anak panah cahaya mulai berjatuhan disekitar kami.

Keduanya adalah serangan jarak jauh.

"Ugh...."
278
http://Dragoisekai.blogspot.com/

Aku segera menutupi kepalaku dengan perisai dan memblokir pedang dan anak
panah yang berjatuhan.

Sialan. Sakit sekali. Aku bisa merasakan otot-ototku tegang karena sakit.

"Ternyata begitu."

"Ya, kurasa juga begitu. Kekuatan miliknya itu nggak ada di game, tapi itu masuk
akal kalau bekerja dengan cara itu."

"Serangan balik untuk serangan langsung."

Mereka benar. Kutukan pembakar diri terlihat seperti serangan yang sempurna, tapi
itu cuma aktif dalam menanggapi seranganserangan jarak dekat. Karena mereka
sudah mengetahuinya, Shield of Rage II nggak terlalu berguna.

Cuma mengetahui kalau aku punya serangan balik otomatis yang akan melukai
mereka hingga cukup untuk mencegah mereka menyerang kami. Tapi kalau mereka
mengetahui bagaimana mengakalinya, maka mereka bisa saja menyerangku dari
jauh sampai aku tumbang.

Kalau mereka mengetahuinya, maka pertarungan cuma akan semakin buruk.

Mau gak mau aku terus menggunakan Shield of Rage II dan berharap menang.

Kalau situasinya terus memburuk maka aku harus berganti perisai yang lain.

Yang mana artinya mereka harus menggungu untuk.... Tidak. Aku nggak tau berapa
lama aku bisa terus mengunakan Shield of Rage II, jadi nggak ada perlunya
mengikuti pemikiran itu.

Aku nggak perlu meletakkan kartuku di meja—menipu mereka adalah strategi yang
bagus.

"Ada apa? Kalian menyadari bahwa aku bisa menangani serangan apapun yang
kalian arahkan padaku, kan?"

"Aku yakin lu bohong."

279
http://Dragoisekai.blogspot.com/

"Ya, kalau kami semua menyerang sekaligus aku yakin itu akan efektif. Belum lagi
semua knight berkumpul di jalan."

Sialan! Kelihayan mereka nggak tertipu.

Tapi bukan itu yang sebenarnya kuinginkan.

"Dia nggak bisa menyerang balik seranganku! Eagle Piercing


Shot!"

Itsuki menembakkan panah padaku, dan saat anak panah itu meluncur, itu berubah
bentuk menyerupai seekor elang.

Aku berfokus pada tembakan energi yang berbentuk elang tersebut, dan bisa
melihat anak panah didalamnya. Anak panah itu terbang lurus dan cepat—sangat
cepat.

Berdasarkan dari nama serangannya, sepertinya bisa diasumsikan bahwa itu adalah
sebuah serangan penembus. Aku pernah memainkan RPG online, jadi aku cukup
familiar dengan serangan busur. Tusukan artinya bahwa itu akan menembak
tembus, meninggalkan lubang. Kalau skill miliknya adalah sebuah anak panah yang
mampu mengeluarkan serangan penembus, mungkin itu artinya bahwa aku nggak
akan bisa menghentikannya dengan perisaiku. Yang mana artinya bahwa kalau aku
harus menanggapi, aku harus menjauh dari jangkauannya atau mencari cara untuk
menjatuhkannya sebelum mengenai aku. Bisakah aku melakukannya? Itu akan
berbahaya.

Berkonsentrasi, berfokus pada energi berbentuk elang yang terbang, mengulurkan


tangan dan meraih kepalanya. Lalu jarijariku menemukan lehernya. Aku
menggenggam lehernya dan menghentikannya.

"Apa?! Dia menangkap Eagle Piercing Shot punyaku?!"

Itsuki berteriak. Dia jelas-jelas terkejut atas tanggapanku.

Energi elang itu, cukup mengejutkan bahwa itu nggak terlalu kuat. Aku meremasnya
dan menghancurkannya.

"Lihat, gue menghentikannya. Ren, pikirkan lagi. Lu tau kalo pertarungan ini
enggaklah betul."

280
http://Dragoisekai.blogspot.com/

"Gimana bisa gitu?"

"Semua orang ini keterlaluan sinis pada gue. Dan mereka menggunakan sebuah
perisai pencuci otak imajinasi mereka untuk membenarkan tindakan mereka. Kalau
Pahlawan Perisai punya senjata semacam itu, maka kalian pasti punya juga, kan?"

"......"

Ya. Aku ingin meluluhkan mereka dengan kata-kata, lalu membuat mereka pergi.

Adapun untuk Lonte itu—kalau para pahlawan nggak mendukung dia, dia nggak
akan punya pilihan lain selain mundur.

Atau begitulah yang kupikirkan. Lonte itu segera mengeluarkan sebuah bola cahaya
dan menembakkan kearah langit.

"Aku telah memanggil bala bantuan! Prajurit negeri ini akan segera sampai disini!"

Sialan. Saat ini mereka sedang mendekat.

"Hiya! Rasakan ini!"

Boom!

"Ugh....."

Filo menghantamkan pukulan-pukulan ganas pada Motoyasu. Filo hampir terlihat


seperti dia sedang menari.

Dia berputar-putar melingkar dan memukul Motoyasu dengan cakarnya yang


berputar. Motoyasu betul-betul nggak diberi ampun.

Aku terkejut pada seberapa hebatnya Filo bertarung dalam wujud manusianya.

Aku berharap membuat Ren dan Itsuki memihak kami, tapi apa itu masih
memungkinkan?

Aku nggak punya waktu buat mengkhawatirkan hal itu. Para prajurit telah tiba.

"Akhirnya! Ketemu si Pahlawan Perisai yang menculik sang putri! Bunuh dia!"

281
http://Dragoisekai.blogspot.com/

"Baik!"

Para prajurit mempersiapkan busur mereka dan menyerang dari kejauhan.

"Tunggu! Aku belum selesai menjelaskan."

Sebelum aku bisa menyelesaikannya, anak panah mulai ditembakkan kearah kami.
Ada anak panah sihir diantara semua anak panah itu.

Aku berdiri sendiri. Aku nggak tau apakah mereka memanipulasi anak panah itu
dengan sihir atau semacamnya, tapi semua anak panah itu terbang ke arahku.

Para prajurit itu nggak sekuat para pahlawan, tapi mereka tetaplah cukup
berbahaya.

"Myne! Kami masih berbicara!"

"Tidak, Tuan Ren. Kau nggak perlu mendengarkan si Perisai! Dia akan mengunakan
Perisai Pencuci Otak untuk mengendalikanmu!"

Lonte itu, dia nggak pernah menyerah!

Dia bisa mengatakan apapun yang dia inginkan, dia nggak bisa membodohi aku.
Bahkan sekarang dia mencoba menembakkan sihir pada Mel. Semua itu sangatlah
jelas.

Para anggota party bertindak aneh. Seolah mereka ditahan di tempat oleh sihir.

Apa yang terjadi? Aku bisa merasakan kekuatan yang kuat dan mengintimidasi.
Sesuatu yang jauh lebih kuat daripada sihir yang biasanya.

"Rasakan ini! Ini akan mengakhiri semuanya!"

Si Lonte dan para prajurit disekeliling dia, selesai merapal sebuah mantra, tapi dia
nggak menembakkannya kearahku. Dia menyerang sang putri.

"Group Magic."

Sebuah bola api besar muncul di udara. Kalau sihir itu mengenai sang putri, dia
pasti akan mati!

282
http://Dragoisekai.blogspot.com/

Tapi kemudian...

"Maaf. Aku nggak bisa membiarkannya."

Dari belakang, dan tepat melewati bahu Lonte itu, bilah dari sebuah pedang muncul.

Chapter 19 – Alat

Lonte itu terhuyung, dan Raphtalia mendekat dari belakang dia.

Saat aku mengalihkan perhatian mereka, Raphtalia sepertinya menggunakan sihir.

Timingnya sempurna. Kami berada dalam krisis. Apa ini bisa memperbaikinya?

"K...Kau! Apa kau tau siapa yang barusaja kau tikam?"

Lonte itu murka. Seperti iblis, dia berteriak pada Raphtalia.

"Nona Myne! Apa kau baik-baik saja?!"

"Tunggu. Ren! Ugh!"

Ren berlari ke arah Lonte itu dan bersilang pedang dengan Raphtalia.

Aku juha mencoba mendekat, tapi hujan anak panah dan sihir menahanku.

Pedang itu masih menancap pada Lonte itu. Pasti ada yang salah karena Raphtalia
nggak bisa mencabutnya. Setelah dia menyadari kalau pedangnya nggak bisa
tercabut, Raphtalia segera menggunakan pedang cadangan miliknya.

"Apa yang kau lakukan?!"

"Kalian semua berkelompok untuk menyerang Tuan Naofumi!


Aku harus menghentikan kalian!"

"Bukan itu masalahnya!"

Dentangan pedang yang saling bertabrakan memenuhi area. Ren lebih


berpengalaman dengan pedang. Dia menangkis dan menekan mundur Raphtalia.

Ini buruk. Pada dasarnya Raphtalia nggak memakai armor.


283
http://Dragoisekai.blogspot.com/

Filo masih melawan Motoyasu, dan sang putri sedang sibuk membantu Filo.

Sedikit demi sedikit, para anggota party Ren dan Itsuki menyelinap mendekati sang
putri.

Ini buruk sekali. Mati-matian, Raphtalia meraih pedang sihir yang diberikan oleh
pemilik toko senjata pada dia. Dia mencabutnya dari sarungnya dan mengeluarkan
suara "pop".

Gagangnya kosong—nggak ada bilah.

"Ahaha! Apa-apaan itu? Lucu sekali!"

Lonte itu disembuhkan oleh sihir. Dia mengarahkan jarinya pada Raphtalia dan
tertawa. Tapi Ren dan Itsuki memiliki reaksi yang sangat berbeda.

"Pedang itu nggak punya bilah? Semuanya, hati-hati!"

"Baik!"

"A...Apa yang terjadi?!"

Para anggota party Ren kebingungan.

"Itu mungkin sebuah pedang sihir. Itu bisa membentuk bilah dari kekuatan sihir
penggunanya. Itu mungkin sangat berbahaya."

"Dia benar. Aku nggak tau dimana dia bisa mendapatkannya..."

Kalau dipikir-pikir lagi, pak tua pemilik toko senjata memberi kami sebuah catatan
yang mengatakan sesuatu yang serupa.

"Setelah kami membaca catatan dari dia, aku nggak bisa mengabaikan apa yang
dia katakan. Pasti ada maksudnya. Jadi aku melakukan sedikit uji coba."

Raphtalia berbisik, dan dia memegang gagangnya erat-erat.

Saat dia menghentakkan gagangnya, sebuah cahaya menyilaukan keluar darinya.

Lonte itu kelihatan jengkel.


284
http://Dragoisekai.blogspot.com/

"Rasakan ini!"

Raphtalia mengacungkan pedangnya kedepan, lalu berlari ke arah Ren dan Lonte.

"Sialan! Shooting Star Sword!"

Ren menggunakan skill miliknya.

Shooting Star Sword adalah sebuah skill yang menembakkan bintang-bintang dari
ayunan pedang miliknya. Aku membayangkan bahwa jika serangan itu mengenai
targetnya secara langsung, itu sangatlah kuat. Meski begitu, Ren nggak bertarung
dengan segenap kekuatannya. Dia bertarung untuk menghentikan kami. Dia
mungkin akan menahan diri.

Meskipun dia menahan diri, kalau dia menyerang Raphtalia dengan skill itu,
mungkin akan menimbulkan damage yang fatal.

Apa yang bisa kulakukan?!

Kalau aku mendekat untuk membantu, aku akan menarik serangan para prajurit ke
arah Raphtalia.

Tapi Raphtalia menghindari tembakan bintang-bintang itu dan bergerak mendekat.

"Kau nggak punya keyakinan!"

"Ugh...."

Ren gak yakin dia berada di pihak mana, dan itu mempengaruhi strategi
serangannya. Raphtalia menghindari pedang milik Ren dan mengayunkan pedang
miliknya sendiri.

Ren tiba-tiba terlihat pusing. Dia memegang kepalanya dan terhuyung-huyung


kearah Raphtalia. Lalu dia jatuh berlutut.

"Sekarang aku mengerti. Dia memberiku pedang ini untuk memotong sesuatu
yang gak bersifat fisik. Jadi saat kau menebas seseorang dengan pedang ini,
inilah yang terjadi."

285
http://Dragoisekai.blogspot.com/

Raphtalia sepertinya memahami sesuatu. Dia berpaling dari Ren yang telah
tumbang dan berlari kearah Lonte.

"Kau pikir seorang kriminal sepertimu bisa menentang seseorang seperti aku?!"

Lonte itu menghunus pedangnya dan mengayunkannya pada Raphtalia.

"Diamlah!"

Bilang pedang milik Raphtalia menghilang disaat yang tepat untuk menghindari
benturan dengan pedang milik si Lonte. Itu bukanlah sebuah duel. Raphtalia
berputar dan menghindari pedang Lonte itu dengan jarak yang tipis.

Bilah pedang sihir itu muncul lagi, dan meluncur maju dengan mudah, menikam
dada Lonte itu.

"AHHHHHHHHHHHH!"

Lonte itu menjerit.

286
http://Dragoisekai.blogspot.com/

Lalu, seolah dia pingsan, dia menjatuhkan pedangnya dan roboh kedepan kearah
Raphtalia.

Raphtalia menggunakan kakinya untuk melemparkan pedangnya ke tangannya.


Lalu menggunakan Lonte itu sebagai perisai, dia berpaling ke arah Ren.

"Myne!"

"Myne!"

Ren dan Itsuki, lalu Motoyasu, semuanya berteriak.

"Pahlawan Pedang? Aku yakin kau sudah menyadarinya, dia belum mati. Aku cuma
membuat dia tertidur selama beberapa saat."

Raphtalia mengarahkan pedangnya pada Lonte itu sebagai sebuah ancaman.

"Apa kau bersedia mendengarkan semua yang harus dikatakan


Tuan Naofumi?"

"T....Tapi...."

"Lepaskan tawananmu! Kalau tidak, kau akan berada dalam bahaya. Lebih baik kau
menjauh dari Naofumi!"

Itsuki berteriak, tapi Raphtalia membantah dia dengan dingin.

"Kau berkata begitu setelah menyandera Filo? Dia juga menyandera Melty. Dan kau
percaya semua itu berdasarkan pada cerita karangan belaka tentang Perisai
Pencuci Otak?"

"Um...."

"Selain itu, apa matamu buta? Tuan Naofumi saat ini nggak bisa bergerak."

Dengan pingsannya Lonte itu, sepertinya situasinya telah berbalik. Aku masih belum
berani mendekat ke Raphtalia sih.

Alasannya adalah hujan anak panah dan sihir yang terus berjatuhan disekitarku.

287
http://Dragoisekai.blogspot.com/

"Hentikan sekarang juga!"

Ren berteriak pada para prajurit, tapi sepertinya mereka nggak menggubrisnya.

"Mohon hentikan! Komandan, kumohon!"

"Tidak! Kau menyebut dirimu sendiri prajurit Melromarc?! Oh hei!


Kau adalah orang yang bertarung bersama Iblis Perisai!"

Prajurit yang meminta si komandan untuk berhenti adalah salah satu prajurit yang
membantuku saat gelombang yang sebelumnya.

"Terima hukumanmu sekarang!"

Segalanya terjadi dalam gerakan lambat.

Pelan tapi pasti, sebilah pedang diayunkan ke arah prajurit yang berbicara
membelaku.

Sama seperti kejadian dengan sang putri kedua.

Aku cukup beruntung bisa menyelamatkan sang putri, tapi kali ini aku terlalu jauh.
Aku nggak bisa menjangkaunya tepat waktu.

"Hentikan!"

Komandan itu mengayunkan pedangnya pada seorang bawahannya yang


membelaku. Aku nggak bisa mengendalikan emosiku lagi. Aku merasa seperti aku
akan meledak.

Lalu. Alat kecil yang diberikan pemilik toko senjata padaku, penutup untuk permata
persiaiku, retak dan jatuh.

"Whoa!"

Aku nggak tau apa yang terjadi, tapi aku menyadari terdapat cahaya dalam jumlah
yang besar disekitarku.

Apa itu? Itu adalah sebuah lingkaran cahaya yang berpusat pada diriku sendiri,
jangkauannya tiga meter. Itu sangat besar.

288
http://Dragoisekai.blogspot.com/

Apa.....

Serangan-serangan yang dikeluarkan oleh para prajurit tak mampu menembus


cahaya itu. Anak panah itu patah dan berjatuhan, terpantul.

"Whoa!"

Percikan api dan serangan-serangan yang terpantul menghujani Ren dan para
pahlawan yang lain—termasuk party mereka. Beruntungnya, pantulan serangan-
serangan itu menghindari siapapun yang berhubungan dengan partyku. Raphtalia,
Filo, sang putri, dan para prajurit itu nggak menerima serangan.

Pecahan dan serpihan bongkahan berwarna hitam berjatuhan menghujani musuh.


Lalu terbakar. Jumlahnya sangat banyak dan berhamburan sembarangan, jadi
nggak seorangpun bisa lolos dari serpihan itu.

Alat yang diberikan pak tua padaku pasti telah bereaksi pada perisaiku. Api hitam
telah menunjukkan itu telah tertanam pada perisaiku dengan serangan balik
berdasarkan pada Shield of Rage. Cuma itu penjelasan yang bisa ku pikirkan.

"Ap..."

"U....."

Ren dan Itsuki menderita karena api itu. Satu-satunya yang masih bisa bertarung
adalah Motoyasu, dan dia sedang sibuk bertarung melawan Filo.

"Hiya!"

"Semuanya!"

"Sialan! Naofumi! Jangan kabur!"

Motoyasu mengerti bahwa situasinya telah berbalik menjadi tak menguntungkan


bagi dia. Dia menjauh dari Filo.

"Semuanya kembali berkumpul!"

"Oke! Ayo, Mel!"

"Baik!"
289
http://Dragoisekai.blogspot.com/

Nasib baik yang tak terduga. Ini adalah peluang kami untuk kabur.

Tapi Motoyasu masih berdiri. Gimana caranya kami bisa lolos dari dia?

Filo masih terjebak dalam wujud manusia karena ring itu. Kami nggak bisa kabur
dengan menunggangi dia. Dan juga, itu nggak seperti Ren dan Itsuki sudah nggak
mampu bertarung lagi. Api hitam telah membakar mereka, tapi itu cuma luka luar
saja. "Lepaskan Myne!"

Motoyasu melemparkan tombak pada Raphtalia yang masih menggunakan Myne


sebagai perisai.

"Nggak semudah itu."

"Tuan Naofumi."

Dalam sekejap mata, aku berada didepan Motoyasu, tapi tepat sebelum Raphtalia
bisa mengayunkan pedang dan bermanuver dibelakangku, dia kehilangan
pegangannya pada Lonte itu.

Tatapan Motoyasu segera mengarah pada Lonte itu.

Dia adalah kartu as kami, dan sekarang kami telah kehilangan dia. Aku mencoba
mengulurkan tangan untuk melihat apakah aku bisa mendapatkan dia lagi....

"Myne!"

Tapi Motoyasu sudah mendapatkan dia dan memeluknya.

Sialan. Dia lepas dari genggaman kami.

Situasi kami semakin memburuk karena kami harus menghadapi semuanya. Kami
nggak bisa bertarung lebih lama lagi.

Sejujurnya, kalau kami mencobanya maka kami akan kalah.

Aku sedang memikirkannya ketika sesuatu menggelinding ke kakiku.

Sebuah bom? Aku segera mengangkat perisaiku untuk memblokir ledakannya, tapi
bom itu cuma mengeluarkan asap diiringi suara mendesis pelan.
290
http://Dragoisekai.blogspot.com/

"Uh...."

"Ap....."

Seluruh area dipenuhi dengan asap, dan kami nggak bisa melihat apa-apa. Aku
melangkah, dan nggak yakin bisa membedakan semua orang.

Dengan jarak yang sedekat ini, gimana caranya kami bisa tau mana kawan dan
lawan?

"Sebelah sini, Tuan."

"Suara itu! Pahlawan Perisai, ikuti suara itu."

Mel berteriak padaku.

"Apa nggak apa-apa?"

"Kurasa gak apa-apa. Untuk berjaga-jaga, suruh Raphtalia menggunakan sihir ilusi
miliknya!"

"Baik!"

Mel memimpin, aku berlari di belakang dia.

"Tunggu! Kemana mereka pergi?!"

Sebelum kami kabur, aku berteriak pada Ren.

"Ren, gue yakin lu memahami semua ini. Setelah menggunakan semua kekuatan
ini, bisakah lu betul-betul mengatakan kalo gue lah penjahatnya disini?"

"......"

"Aku akan menggunakan sihir angin! Siapapun yang bisa menggunakannya—bantu


aku!"

"Tunggu, Itsuki."

"Ada apa?"
291
http://Dragoisekai.blogspot.com/

"Sekarang kita harus..."

Itsuki hendak menggunakan sihir angin untuk menghilangkan asap tersebut.


Kedengarannya seperti Ren berusaha menghentikan dia.

Akan kami berhasil? Aku nggak tau, tapi kami berlari mengikuti suara itu.

Saat asapnya menghilang, kami sudah cukup jauh dari Ren.

Dan untuk berjaga-jaga, Raphtalia telah mengeluarkan sihir saat didalam asap tadi.
Mereka masih mencari kami.

Itu artinya...

"Tuan, lebih baik pakai jubah ini juga."

Suara misterius itu berbicara dan melemparkan kain padaku.

"Apakah kita berhasil?"

"Jangan berisik... Ayo bergerak—diam-diam."

Mel memegang tangan Filo dan berlari dalam diam. Kami mengikuti mereka. Dan
kami berhasil lolos dari para pahlawan. Nggak lama setelahnya, bidang kekuatan
disekitarku menghilang. Pada akhirnya sangat jelas kalau kami bisa kabur berkat
hadiah yang diberikan pak tua itu pada kami.

Ini bukanlah yang terakhir. Gimana caranya kami kabur lain kali? Para pahlawan
tidaklah dungu. Mereka akan belajar dari hal ini dan membuat rencana baru.

Namun, sepertinya Ren mulai mencurigai segalanya nggak seperti yang terlihat. Aku
menaruh harapan pada hal itu.

Pokoknya, sekarang bukan saatnya memikirkan hal itu. Kami harus fokus kabur.

Chapter 20 – Bayangan

"Tuan. Kita syudah syangat jauh. Kita syeharusnya syudah aman syekarang."[1]

292
http://Dragoisekai.blogspot.com/

Aku melepas jubahnya dan menatap pemilik suara misterius itu. Dan pemiliknya
adalah salah satu warga dari kerajaan sebelah yang berbicara pada kami di
perbatasan. Dia adalah salah satu orang yang nggak bicara saat itu.

"Kau.....?"

Aku merasa seperti itu bukanlah orang yang sama.

"Ingat yang kita bicarakan tentang dopplegänger yang menyamar sebagai bunda?"

"Um... Ya..."

"Inilah orangnya."

"Ini adalah pertemuan pertama kita, Tuan. Apa anda mengenali syaya karena
penjelasan putri Melty? Syaya harap begitu, Tuan. Jika tidak, syaya telah gagal
syebagai bayangan."

"Kurasa kau mengatakan itu salah."

"Ini adalah perintah dari syang putri, jadi syaya tidak punya pilihan, Tuan."

"Kita sudahi saja candaan ini—bicaralah. Kenapa kau menyelamatkan kami? Siapa
kau? Apa maumu?"

"Syaya adalah seorang anggota dewan rahasia Melromarc.


Syaya adalah "bayangan". Itu syebabnya syaya membantu anda. Dan juga, syaya
tidak punya nama. Jika anda ingin memanggil saya, Tuan, silahkan panggil syaya
Shadow."

Shadow... Apa dia berusaha terlihat keren? Aku ingat pernah bertemu salah satu
dari mereka sebelumnya. Itu terjadi saat di Riyute, saat aku balapan dengan
Motoyasu.

Pasti ada suatu perbedaan antara cara berpikirku, yang datang dari dunia lain, dan
cara berpikir warga dunia ini.

Kalau aku mulai mendaftar mereka semua, daftarnya akan sangat besar—jadi aku
mengabaikannya untuk saat ini.

"Kenapa kau menyelamatkan kami?"


293
http://Dragoisekai.blogspot.com/

Itulah yang paling ingin ku ketahui. Aku bisa memikirkan beberapa alasan, tapi
nggak satupun yang kelihatan sangat memungkinkan.

"Syaya tidak bisa menjawabnya, Tuan."

"Sungguh tertutup."

"Jika syaya harus menjelaskan, syaya bisa mengatakan bahwa tugas syaya adalah
melindungi Putri Melty."

"Itu nggak banyak menjelaskan."

Kalau itu alasannya, dia harusnya datang untuk membantu saat Melty mulai
bertarung.

"Syaya tau bahwa Pahlawan Perisai akan melindungi dia—itu sebabnya syaya tidak
muncul."

"Kau...."

"Pertarungan itu terlihat cukup berbahaya, tapi kita berhasil kabur dengan aman.
Syaya yakin ini karena para Pahlawan lain memiliki keraguan terhadap misi mereka
sendiri."

Jadi pada dasarnya, dia tau apa yang sedang terjadi, dan cuma melihat saat semua
itu terjadi. Dia pasti sangat handal.

"Selain itu, syaya syudah ada disini jadi syaya akan menyampaikan berita tentang
keberadaan sang ratu pada putri dan pada Pahlawan Perisai."

Shadow menunjukkan sebuah peta pada kami, dan dia menunjuk sebuah negeri di
sudut barat daya.

Itu berlawanan arah dengan Siltvelt.

"Syang ratu syaat ini berada di negeri ini. Itu berlawanan arah dengan negeri demi-
human dimana anda ingin mencari ruangan jam pasir naga. Itu syangat jauh, dan
oleh sebab itu persiapan anda tidaklah cukup untuk kesana. Anda butuh
perlindungan."

294
http://Dragoisekai.blogspot.com/

"Yah...."

Aku mulai mencurigainya, tapi sekarang ini sudah jelas bahwa semua orang telah
menebak kemana kami pergi.

Satu-satunya alasan yang bisa kupikirkan adalah bahwa para demi-human


mempercayai Pahlawan Perisai—kebalikan dari gereja di Melromarc. Kalau aku
berhasil kabur dan sampai di ruang jam pasir naga disana, itu akan sangat buruk
bagi gereja dan Sampah itu.

Tentunya, aku ingin membuat mereka jengkel dengan datang ke kerajaan demi-
human, tapi mempertimbangkan penjagaan ketat di perbatasan, pada dasarnya
pilihan itu saat ini mustahil. Dengan kecepatan Filo, butuh dua minggu untuk sampai
disana, dan kalau para pahlawan lain mencegat kami dan sampai disana duluan,
maka kami nggak akan bisa menerobos. Belum lagi mereka bahkan telah
mengantisipasi Filo serta kekuatannya— mereka bahkan membuat sebuah
pencegahan untuk membuat dia nggak bisa bertarung.

Meski begitu, bahkan jika membutuhkan jalan memutar yang panjang, aku masih
ingin kesana.

"Motif atas masalah anda saat ini sudah mengakar dalam. Jika memungkinkan,
syaya ingin para Pahlawan lain membantu kita."

"Apa maksudnya?"

"Church of the Three Heroes jelas-jelas telah melemah karena semua yang telah
anda lakukan, Tuan. Itu syebabnya mereka syampai bertindak sejauh itu."

"Melemah? Mereka nggak kelihatan melemah buatku."

"Tunggu dan lihatlah apa yang akan terjadi saat warga mengetahui tentang rencana
untuk membunuh putri Melty."

Memang benar kalau kami berhasil sampai sejauh ini karena banyak orang yang
membantu kami.

Apa itu artinya bahwa penduduk akan kehilangan keyakinan pada ajaran gereja?

"Lihat? Ayah bukanlah orang yang berada dibalik semua ini."

295
http://Dragoisekai.blogspot.com/

"Shadow ini mungkin berbohong pada kita. Jangan begitu saja percaya yang dia
katakan."

Aku harus memperingatkan sang putri, tapi aku masih tertarik mendengar apapun
yang bisa Shadow katakan pada kami.

"Anggap saja aku percaya padamu untuk saat ini. Itu akan menjelaskan kenapa
mereka berusaha memaksakan cerita pencucian otak yang konyol ini pada semua
orang."

Apa yang telah kulakukan untuk mengganggu mereka? Menjual obat, membantu
warga disana-sini. Apa betul-betul itu? Ironis, masalah terbesar bagi mereka
mungkin adalah bahwa aku membersihkan kekacauan-kekacauan yang disebabkan
oleh para pahlawan lain.

Kalau mereka punya keyakinan didasarkan pada memuja para pahlawan selain
perisai, maka tindakanku sebenarnya mungkin memyebabkan mereka gelisah. Itu
akan menggoyahkan keyakinan warga. Kalau mereka bisa meyakinkan semua
orang bahwa aku melakukan semua ini melalui manipulasi dan pencucian otak,
maka mereka bisa memulihkan keyakinan warga pada ajaran mereka. Disisi lain,
kalau aku bisa membuktikan ketidakbersalahanku, itu akan menimbulkan pukulan
fatal pada reputasi baik mereka dimata warga.

"Apa yang akan anda lakukan, Tuan? Apa anda ingin melanjutkan ke Siltvelt dan
pergi ke ruang jam pasir naga disana?"

"Yah....."

Aku nggak bisa begitu saja menyerahkan tanggung jawab lalu pergi ke suatu tempat
yang lain dan menjalani kehidupan penuh kedamaian. Kalau Siltvelt dan Melromarc
akan berperang, itu nggak akan menyelamatkan aku juga—gelombang berikutnya
akan datang, dan aku akan dipindahkan ke tengah-tengah musuhku lagi. Itu nggak
akan bagus.

Dan coba pikirkan—orang-orang inilah yang membuatku berada dalam keadaan ini.
Lonte itu mungkin bekerja untuk gereja. Menurut putri kedua, si Sampah nggak ikut
serta.

Itu artinya bahwa aku mungkin nggak cuma harus mendatangi ruang jam pasir
naga, meminta bantuan, dan melancarkan serangan balik. Itu akan lebih masuk akal
untuk menggunakan orang-orang yang sudah terbukti mereka percaya padaku.
Kalau semuanya berjalan baik, kami akan menghemat beberapa hari juga.
296
http://Dragoisekai.blogspot.com/

Namun.....

"Katakan saja aku menemui sang ratu. Apa artinya buatmu?


Kami mungkin berakhir menghancurkan gereja."

"Syaya tidak bisa mengatakan itu pada anda, Tuan."

Jadi bayangan itu cuma memberiku informasi tentang sang ratu. Dia nggak
berencana mengatakan padaku apa yang akan dilakukan setelah itu.

Tapi nggak diragukan bahwa dia bekerja untuk ratu.

Dia terhubung dengan sang putri dan bekerja untuk ratu. Jadi nggak masalah untuk
mengasumsikan dia bertindak atas nama sang ratu. Itu artinya sang ratu pasti
berpikir bahwa bertemu denganku akan membantu sang putri.

Sejujurnya, aku nggak paham apa yang diinginkan sang ratu.

Dari apa yang dikatakan sang putri, sepertinya prioritas tertingginya adalah
menghindari perang dengan kerajaankerajaan tetangga. Selain itu, kalau dia mau
repot-repot membantuku meskipun negerinya sendiri memiliki kepercayaan yang
mendalam terhadap Iblis Perisai, dia pasti menganggap ancaman gelombang
sangat serius.

Bayangan mengatakan bahwa dia ingin "bantuan" mereka.

Rencana sang ratu nggak sejalan dengan rencana gereja.

Yah, satu hal yang kurasa aman untuk diasumsikan adalah bahwa sang ratu
bukanlah musuhku. Entah dia itu kawanku atau bukan, aku nggak tau. Tapi dia
mungkin merupakan pilihan terbaik kami dalam situasi ini.

"Kali ini saja."

"Apa maksud anda, Tuan?"

"Kau menyelamatkan kami tadi. Jadi aku akan mempercayaimu kali ini. Apa kami
harus bertemu sang ratu?"

Kalau sang ratu bisa mengakhiri seluruh bencana ini, aku harus mempercayai dia.
297
http://Dragoisekai.blogspot.com/

"Aku nggak betul-betul suka dengan ide di atur-atur—tapi mungkin itu adalah pilihan
terbaik kami. Kalau kau menghianati kami...."

"Syaya paham. Baiklah, syaya akan pamit. Bagaimanapun juga, kita tidak tau kapan
para bayangan dari gereja akan sampai."

"Gereja juga punya bayangan?"

"Kami bukanlah syebuah organisyasyi monolitis. Jadi harap berhati-hatilah."

"Gimana caranya?"

"Pahlawan Perisyai, anda penuh dengan keraguan—mereka akan menyelamatkan


anda. Anggap syaja anda bertemu dengan syeseorang yang berbicara syeperti
syaya. Apakah anda akan langsyung mempercayai mereka?"

Dia benar. Aku harus tetap waspada jika kami bertemu lagi.

"Baiklah kalau begitu, selamat tinggal."

Dia berpamitan dan menghilang dengan cepat.

Cara berbicaranya aneh, tapi kayaknya dia handal dalam pekerjaannya.

"Apa kita bisa mempercayai dia?"

Sejujurnya aku nggak tau.

"Ya. Bunda mempercayai dia."

"Aku nggak tau apa-apa tentang ratu."

Pola pikir sang Ratu nampaknya sangat berbeda dari Sampah atau Lonte itu—tapi
aku nggak tau apa yang sebenarnya dia pikirkan. Segala sesuatu yang Mel dan
Shadow katakan membuat sang ratu tampak seperti kawan buatku, tapi aku masih
nggak tau apa tujuannya. Bagian terburuk yang gak bisa kuabaikan
kemungkinannya adalah bahwa dia bersekongkol dengan gereja dalan rencana
pembunuhan sang putri.

298
http://Dragoisekai.blogspot.com/

Kalau semua itu adalah bagian dari rencana sang ratu untuk membunuhku, maka
aku sudah kehabisan pilihan.

Kalau kami berbalik dan menjauh dari Siltvelt, maka dia telah membuat kami semua
masuk perangkap. Aku nggak mau mempercayainya, tapi ratu mungkin juga
mengincar nyawa sang putri. Aku harus mencari tau apa tujuannya. Kalau aku bisa
mengetahui dipihak mana dia berdiri, aku juga akan tau apa yang harus kulakukan.

"Yah, setidaknya kita tau kemana tujuannya kita."

"Ya. Ayo pergi."

"Ya. Ayo pergi. Filo."

Setidaknya, kami tau apa yang harus dilakukan sekarang. Itu membuat kami
selangkah didepan daripada saat kami mencoba mencari tau gimana caranya
melintasi perbatasan. Kami berbalik kearah barat daya dan mulai berjalan.

"Ya, tapi aku capek. Tanganku sakit, dan aku sudah


menggunakan semua sihirku."

Filo duduk, kelemahan. Dia butuh istirahat.

"Dia benar. Selain itu, kita meninggalkan kereta serta semua barang kita."

"Kita gak punya pilihan."

Yang kami punya cuma tinggal uang, sedikit barang, dan pisau yang bisa
kugunakan untuk masak.

Tapi kami bahkan kehilangan equipment milik Raphtalia.

Yang lebih buruk lagi, Filo terjebak dalam wujud manusia. Gimana caranya kami
menyingkirkan ring itu?

"Raphtalia, bisakah kamu mencoba cara lain untuk melepas ring itu?"

"Akan aku coba."

Raphtalia memegang ring itu dan berusaha membongkarnya. Tapi ring itu nggak
menunjukkan tanda-tanda merenggang.
299
http://Dragoisekai.blogspot.com/

"Keras banget."

Aku jadi kuatir. Tapi aku nggak bisa menunjukkan hal itu pada wajahku.

"Aku akan mencobanya juga."

Sang putri melangkah maju.

"Aku penasaran apakah sihir bisa bekerja?"

Aku ingat bahwa di dunia asalku memiliki sesuatu yang disebut air pemotong. Itu
adalah sebuah mesin yang mengunakan tekanan air untuk memotong sesuatu. Aku
berpikir tentang itu, mencoba mengingat cara kerjanya. Mel gelisah karena ring itu.

"Aku nggak bisa melakukannya, keras sekali. Kurasa kita membutuhkan seorang
alkimia atau seorang pembuat item untuk melepaskannya."

"Tidak!"

Filo memasang wajah jengkel.

Itu wajar sih. Dia mungkin benci terjebak dalam wujud manusia. Dia nggak bisa
menggunakan semua kekuatannya.

"Seorang pembuat item?"

"Ya. Kurasa itu mungkin disegel dengan sihir—yang mana artinya nggak ada kunci
yang bisa membukanya."

"Seorang pembuat item...."

Raphtalia menatapku. Apa yang dia mau? Kurasa aku memang lumayan bisa dalam
dasar-dasar pembuatan item.

"Tuan Naofumi, kamu handal dalam kerajinan tangan. Apa kamu mau
mencobanya?"

"Aku memang lumayan bisa, tapi aku nggak tau gimana caranya membuka
sesuatu."

300
http://Dragoisekai.blogspot.com/

Aku punya kawat kecil. Aku bisa mencobanya.

Memutar ring itu dengan tanganku, aku menemukan sebuah lubang kecil yang
kelihatan seperti itu mungkin sebuah kunci. Aku memasukkan kawat itu kedalam
lubang itu. Kalau aku bisa membukanya, aku penasaran apakah itu akan membuka
suatu skill kerajinan tangan?

Aku memutuskan untuk memfokuskan kekuatan sihirku pada kawat itu. Huh?
Sesuatu merespon pada sihir itu.

Penjual item yang pernah ikut kami telah mengajarkan aku sebuah trik tentang
menggunakan keduanya disaat yang bersamaan. Aku menyentakkan kawat itu.
Ring itu sepertinya dikunci dengan mekanisme yang rumit—meskipun aku merasa
seperti aku bisa merusaknya secara paksa. Atau, kalau aku merusaknya aku
mungkin nggak akan bisa melepasnya. Tapi kalau aku bisa merenggangkan
pengunciannya, aku mungkin bisa menetralkan efek yang terjadi pada Filo.

Aku mencobanya dan menerapkan sihir pada kawat itu dan kemudian memasukkan
kawat itu kedalam ring tersebut. Ada
suara klik yang keras, dan ring itu mulai longgar. Itu seperti adegan dalam anime
dimana mereka menggunakan senjata pelumpuh elektrik untuk merusak kunci
elektrik.

"Ah."

Dengan kepulan asap yang dramatis, Filo berubah kembali ke wujud Filolial Queen-
nya.

"Apa kau bisa mengerjakan sisanya dengan paksa?"

"Tentu!"

Filo menggunakan kakinya yang bebas, dan satu sayapnya untuk memegang ring
itu. Menariknya dengan kekuatan yang besar, ring itu mulai merenggang.

"Sungguh cara yang kasar untuk melepasnya."

"Oh diam. Kau nggak bisa melepasnya kalau pakai perasaan."

"Makasih, Master!"

301
http://Dragoisekai.blogspot.com/

"Berhati-hatilah mulai dari sekarang. Motoyasu akan lebih berpersiapan lain kali."

Butuh banyak pekerjaan yang rumit untuk melepaskan ring itu. Kami nggak akan
bisa melakukannya di tengah pertempuran.

"Baik!"

Dan setelah itu kami menuju ke tenggara se-rahasia mungkin.

Aku nggak tau apakah aku bisa menyakinkan mereka, tapi nggak ada tanda-tanda
bahwa Ren atau Itsuki mengikuti kami. Bisa juga mereka mungkin mencegat kami di
tengah perjalanan.

Meski begitu—pencucian otak? Mereka nggak mungkin sebodoh itu. Aku mungkin
harus lebih mengkuatirkan Motoyasu.

Meski demikian, baguslah si pahlawan terkuat, Ren, dan Itsuki di penyerang jarak
jauh nggak ada. Filo bisa mengurus Motoyasu, dan asalkan sang putri bersama
kami, mereka nggak akan menyerang secara langsung.

Meski begitu, kami punya segunung masalah yang harus dihadapi.

"Apa yang harus dilakukan....."

Kami mulai mendiskusikan pilihan-pilihan kami.

Catatan Penerjemah

Jump up ↑ sejujurnya aku bingung, karena di versi englishnya si Shadow berbicara


dengan logat huruf "S" diganti "Z" jadi aku putuskan terjemahannya aku ganti huruf
"S" jadi "Sy"

Epilog - Nama

Kami melanjutkan perjalanan kami ke barat daya.

Kami nggak punya kereta, jadi kami semua harus menunggangi


Filo.

"Haruskah kita mencuri sebuah kereta disuatu tempat?"

302
http://Dragoisekai.blogspot.com/

Kami sudah dikejar para pemburu hadiah. Gak masalah kan kalau cuma nambah
kasus satu kereta kecil?

"TIDAK!"

Filo berteriak gak setuju.

"Kalau kita mencuri sebuah kereta, aku gak mau menariknya!"

Kurasa Filo punya rasa keadilan yang cukup tinggi.

"Yah, aku nggak mau mencuri kereta juga sih, tapi menunggangimu sepanjang
waktu sangat melelahkan."

"Gimana menurutmu, Putri?"

"Hmm....."

Sang putri terlihat kebingungan oleh pertanyaanku.

Apa yang menggangu dia?

"Itu mungkin agak berbahaya, tapi mungkin lebih baik menyuruh


Raphtalia pergi ke desa terdekat untuk membeli kereta."

Itu mungkin ide yang bagus. Atau haruskah kami meminta bantuan Shadow?

"Hari sudah senja. Haruskah kita berhenti untuk beristirahat?"

"Ya! Oh..."

Aku setuju dengan ide dia, tapi sang putri masih menatapku sambil merengut. Ada
apa dengan dia?

Perut Filo bergemuruh keras.

"Aku laper!"

"Makanmu banyak sekali, Filo!"

Mel menusuk Filo dengan jari telunjuknya.


303
http://Dragoisekai.blogspot.com/

"Heh, heh."

Aku senang mereka berteman, tapi mereka mulai bertindak seperti pasangan yang
bego. Itu menjengkelkan.

Aku selesai membuat api unggun dan melanjutkan membuat makan malam.

"Silahkan, Putri."

Aku selesai membuat makan malam dan mengulurkan piring pada putri—tapi dia
masih merengut padaku.

Ada apa dengan dia?

"Mel, bukankah kau juga mau makan?"

"Ya, tapi..."

Dia melirik padaku lalu memalingkan tatapannya. Dia kuatir tentang sesuatu.

Tapi apa?

"Ada apa?"

"Bukan apa-apa."

Saat Raphtalia menanyai dia, dia mengulurkan tangan dan merampas piring yang
kutawarkan.

"Ada apa denganmu, Mel?"

"Um...."

Mel bertindak cukup aneh sampai-sampai Filo jadi kuatir sekarang.

"Kau tau aku nggak punya kekuatan pencuci otak, kan?"

"Aku tau itu!"

Dia segera berpaling.


304
http://Dragoisekai.blogspot.com/

Meskipun sejujurnya dia nggak bersikap begitu aneh—semua hal perlu


dipertimbangkan. Dia bermain dengan Filo, dan tersenyum serta berbicara dengan
Raphtalia.

Dia cuma bersikap jengkel padaku. Dia mengabaikan aku.

Aku nggak tau apa masalahnya.

"Jangan katakan itu."

"Huh? Apa itu, Putri?"

Dia gemetar, dan dia menggumamkan sesuatu.

"Apa yang kukatakan?"

"Jangan memanggilku 'Putri' lagi!"

Dia berteriak. Matanya berlinang air mata.

"Kenapa kau marah begitu?"

"Aku punya nama! Namaku Melty!"

"Apa? Kenapa aku menyatakan dengan jelas kayak gitu?"

"Aku marah, Pahlawan Perisai, karena kau tidak memanggilku dengan namaku!
Dulu kau biasa memanggil aku Mel!"

Putri pasti merasa stres karena perjalanan panjang kami. Dia memegang kepalanya
dan bertindak histeris.

Filo dan Raphtalia memperhatikan sang putri yang ngomelngomel. Mereka jelas-
jelas sama terkejutnya kayak aku.

"Kukatakan lagi! Aku punya nama. Namaku Melty. Tapi


Pahlawan Perisai terus memanggilku 'putri kedua'! Itu gelarku, bukan namaku!"

"Apa? Kau mau aku memanggilmu dengan namamu?"

305
http://Dragoisekai.blogspot.com/

"Bukan itu sebabnya aku marah! Kenapa kau memperlakukan aku secara berbeda
dari yang lainnya?!"

"Memperlakukanmu secara berbeda? Itu nggak seperti kau sudah jadi bagian dari
partyku untuk waktu yang lama!"

"Tapi aku sudah berbagi suka dukamu, kan? Jangan memanggil aku menggunakan
gelarku!"

"Terus, kau sendiri memanggilku 'Pahlawan Perisai'."

Sang putri kayaknya paham.

"Pahlawan Perisai" bukanlah namaku.

"Baik, aku akan memanggilmu Naofumi kalau begitu. Aku akan memanggilmu
Naofumi, jadi aku minta kau memanggilku Melty!"

"Duh....."

"Nah kan?! Ayolah, Naofumi! Panggil aku Melty!"

Aku nggak suka bertindak begitu akrab.

Dia sangat sopan pada Raphtalia, tapi kami harus bertindak seperti kami benar-
benar dekat secara tiba-tiba?

Tetap saja, aku nggak mau dia memanggilku "Tuan" atau semacamnya. Itu akan
mengingatkan aku pada saat-saat bersama Lonte itu. Lonte itu dulu memanggilku
"Tuan Pahlawan Perisai."

Kalau aku nggak menyetujuinya sekarang, dia pasti akan menyebabkan lebih
banyak masalah, selain itu, dia membantu kami melindungi Filo dalam pertempuran
yang sebelumnya.

Sejauh yang kutau, dia nggak bohong pada kami—dan dia berusaha mendamaikan
si Sampah denganku, setidaknya sampai para knight ikut campur dan mengacaukan
semuanya. Kalau dipikir lagi lebih jauh, dia menyelamatkan kami saat Motoyasu
menyebabkan keributan di kota.

Dia nggak bohong, dan sepertinya juga nggak berusaha menculik Filo dari kami.
306
http://Dragoisekai.blogspot.com/

Aku punya keraguan tentang mempercayai orang-orang dari dunia ini, tapi kalau aku
harus mempercayai seseorang, kurasa aku bisa mempercayai dia.

Filo itu naif dan polos, tapi dia punya karakter dengan penilaian yang bagus. Kalau
Filo mempercayai dia, kurasa aku bisa mencoba mempercayai dia juga.

"Oke, baik. Melty. Apa itu lebih baik?"

"Ya! Tetap panggil seperti itu, jangan diganti lagi!"

"Oke, oke."

Jadi dia akan mengamuk setiap kali aku memanggil dia "Putri"? Itu akan sangat
menjengkelkan.

"Itu mengejutkan."

Tentunya, Filo memang gila dan berisik, tapi dia nggak histeris. Dia cuma
mengamuk secara kekanakan.

Mel dan Filo itu mirip, mungkin karena mereka berusia hampir sama.

"Oh Putri Melty, aku nggak tau kalau kamu semarah itu."

"Raphtalia, berhentilah memanggilku 'Putri'!"

"Baiklah, Nona Melty."

"Itu lebih baik!"

Aku penasaran gimana yang dirasakan Raphtalia tentang itu. Dia mulai
memanggilku dengan namaku saat kami melawan anjing berkepala dua. Kurasa
saat kami menggunakan nama kami, itu semacam bukti kalau kita semakin dekat.

"Raphtalia, aku senang kau bukanlah orang yang pilih-pilih."

Dia sangat merepotkan awalnya, tapi pada akhirnya dia jadi sangat berguna.

Nggak seperti Filo, dia bertarung secara tradisional, menggunakan pedang. Karena
aku adalah pengguna Perisai, kami sangat cocok. Saat kami menjual barang, dia
307
http://Dragoisekai.blogspot.com/

bisa menjalankan toko. Saat kami lari, dia menggunakan penyamaran. Dia selalu
jadi bantuan yang besar.

"Apa itu pujian?"

"Tentu."

"Dan kurasa kau serius?"

Dia mendengus.

"Ada apa, Master?"

Adapun untuk Filo, aku nggak mau Filo memanggilku dengan namaku....

"Filo, jangan gunakan namaku."

"Kenapa?!"

"He, he..... Itu akan aneh!"

"Tapi kenapa? Kenapa cuma aku satu-satunya yang gak boleh


memanggilmu dengan namamu?!"

"Coba katakan."

"Naofumi!"

Aku bahkan nggak dapat awalan "Tuan"? Dan dia secara berlebihan mengucapkan
setiap suku katanya. Itu terasa salah.

"Ya, nggak enak banget. Dan bisakah aku mendapatkan honorifik?"

"Nanny, nanny, booboo!"

"Oke Filo, tenang."

"Tapi!"

"Melty benar. Filo, kau panggil aku Master saja. Kau bisa menyebut itu 'tersisihkan',
tapi disisi lain, itu membuatmu spesial!"
308
http://Dragoisekai.blogspot.com/

"Boo!"

"Baik. Aku yang membesarkanmu, jadi gimana dengan 'Papa?'


'Dad?' 'Ayah?'"

"Um.... Aku nggak suka itu!"

"Kenapa?"

Bagus juga sih, aku nggak mau mahluk sebesar dia memanggilku "Papa".

"Aku lebih suka memanggilmu 'Master' daripada 'Ayah'!"

"Betul kan? Oke, tetap panggil begitu."

Aku penasaran apakah dia punya semacam motivasi dalam menyukai suatu kata?
Terserahlah.

"Naofumi."

"Apa?"

Mel berpaling kearahku.

"Katakan namaku lagi."

"Huh? Kenapa, Melty?"

309
http://Dragoisekai.blogspot.com/

Dia memejamkan matanya dan mendengarkan dengan cermat saat aku


mengatakan namanya.

"Bukan apa-apa."

"Dasar aneh."

Aku betul-betul dikelilingi oleh orang gila.

Bahkan jika dia ngomel-ngomel, aku memutuskan untuk menyesuaikan


suasananya.

"Gimana kalau kita tidur lebih awal biar besok kita bisa memulai hari baru lebih
segar?"

Beberapa hari belakangan, sejak kami bertemu Melty di desa yang terjangkit
penyakit, sangatlah sibuk. Begitu banyak hal yang telah terjadi.

Kami hampir mati beberapa kali. Banyak hal buruk yang terjadi, tapi kalau
perjalanan kami yang sekarang berhasil, maka semuanya akan terbayar lunas.

310
http://Dragoisekai.blogspot.com/

Ditambah aku punya anggota party lagi yang mempercayai aku. Sejujurnya aku
sangat senang.

Aku masih terkejut bahwa aku bisa mempercayai adiknya Lonte itu.
Kalau kami saling mempercayai, kami bisa membuktikan ketidakbersalahanku.
Diakhir perjalananku, aku merasa seperti ada secercah harapan.

Adapun untuk malam ini, aku ingin tidur nyenyak.

Aku harus—aku punya teman-teman yang mempercayai aku.

Chapter Ekstra - Sebelum Aku Bertemu Sahabatku

Namaku Melty Melromarc. Aku adalah putri kedua dari Melromarc, dan aku adalah
garis penerus utama.

Untuk melihat dunia lebih luas lagi, aku bepergian bersama bunda.

Pekerjaan bunda adalah bepergian ke seluruh dunia untuk bertemu dengan


orang-orang unyul memastikan bahwa Melromarc nggak sampai mengalami
perang.

Aku diharuskan untuk mempelajari bagaimana mengerjakan pekerjaan itu, jadi itu
sebabnya aku ikut bersama beliau.

Suatu hari aku benar-benar gembira karena bunda akan mengajari aku sesuatu
yang baru tentang pekerjaannya.

Sebuah surat datang dari ayah, dan saat bunda membukanya, aku sepertinya tau
pekerjaan seperti apa yang akan beliau berikan padaku.

Sejujurnya, aku nggak membenci ayahku—tapi kurasa dia agak dungu. Aku sudah
mendengar segala macam legenda tentang seberapa kuatnya dia sebagai seorang
pejuang, tapi menyaksikan dia tunduk pada kakakku. Dia memberi apapun yang
kakak inginkan, dan sangat sulit untuk menghormati dia setelah itu.

Sangat sulit untuk mempercayai jadi orang seperti apa dia sekarang.

Tetap saja, dia punya pola pikir militer yang habat. Kau bisa tau itu saat dia bermain
game strategi dengan bunda. Bunda akan kalang kabut memikirkan strategi untuk
melawan, dan ayah cuma menguap—dan menang. Bunda bukanlah pemain yang
311
http://Dragoisekai.blogspot.com/

lemah. Aku nggak pernah melihat bunda kalah pada siapapun selain ayah. Nggak
peduli seberapa keras aku belajar, aku nggak akan bisa mencapai tingkatan skill
yang dimiliki bunda. Namun ayah mengalahkan bunda dengan mudah.

Aku mencintai ayah. Dia peduli pada keluarganya—tapi aku cuma nggak bisa
mengerti kenapa dia selalu tunduk dan memberi apapun yang kakak inginkan.

Berbicara soal game strategi—kakak yang paling bego diantara kami. Ayah akan
menahan diri untuk membiarkan dia menang, yang mana itu nggak masalah. Tapi
saat kakak bermain melawan orang lain, dia akan bohong, curang, dan melakukan
apapun agar menang.

Game-game strategi memiliki nama-nama yang berbeda diseluruh dunia. Game


yang kami mainkan sebenarnya dibawa ke Melromarc dimasa lalu oleh seorang
Pahlawan dari dunia lain. Bunda bilang pahlawan itu menyebutnya "catur".

Aku nggak ahli dalam menggunakan tekanan atau kecurangan. Jadi apa yang
dilakukan kakak padaku?

"Kapanpun bidak ini dalam masalah, ada sebuah aturan yang memungkinkan aku
menukar posisi dari bidak lain di papan."

Lalu dia mengulurkan tangan dan memindahkan semua bidak ke posisi yang lebih
menguntungkan.

Setelah itu, aku menang. Dia membalikkan papan itu dalam kemarahan.

"Itu adalah sebuah gerakan khusus! Semua bidak bisa


berpindah! Dan gerakan khusus yang sama membuatnya giliranku!"

Aku membiarkan dia melakukannya. Tapi kemudian adalah giliranku dan aku
menggerakkan sebuah bidak....

"Bidak ini bisa melewati semua bidak lain dan langsung meluncur ke raja!"

Kata dia, menjatuhkan sebuah bidak sembarangan dimana rajaku berada.

"Baiklah, lalu sekarang giliranku menggunakan gerakan khusus."

Apa dia pikir bahwa aku tidak akam mengikuti peraturan miliknya sendiri?

312
http://Dragoisekai.blogspot.com/

"Yah....."

"Giliranku, kan? Kalau begitu...."

Aku mengambil sebuah bidak yang dia bilang punya kekuasaan itu, menyatakan
bahwa aku menggunakan kekuasaan tersebut, dan kemudian mengeluarkan bidak
itu dari papan.

"....."

Dia melotot padaku dipenuhi kebencian yang membara. Apa dia pikir aku akan
mengabaikan peraturan-peraturan yang dia buat?

"Cuma aku satu-satunya yang bisa melakukannya! Aku akan mengembalikan bidak
itu."

"Kalau begitu permainan ini gak adil. Kalau kau mau bermain dengan cara itu,
bermainlah dengan ayah."

Aku berdiri lalu pergi, dan dia mengambil papan itu dan melemparnya di ruangan.
Apa yang dia pikirkan? Pemikiran negeri jatuh ke tangannya sudah cukup untuk
membuat siapapun menjadi gugup.

Oke, kembali ke kisahku.

Sekitar dua bulan yang lalu dunia kami didatangi oleh fenomena aneh yang disebut
Gelombang Kehancuran. Pertama kali gelombang itu terjadi aku sedang bepergian
bersama bunda. Sebelum kami bisa pulang, pertama-tama kami harus menghadiri
konferensi internasional tentang gelombang tersebut. Kami menuju ke sebuah
negeri yang bernama Faubrey, untuk menghadiri konferensi tersebut. Kami harus
menghadiri sebuah panel tentang mempertahankan negara.

Kemampuan kami untuk memanggil para Pahlawan memberi kami wewenang, dan
itu sangat berguna dalam hal diplomasi. Jadi kami mendiskusikan upacara
pemanggilan para Pahlawan.

Untuk melihat bagaimana upacara itu diselenggarakan di berbagai tempat,


perwakilan masing-masing negara berkumpul dan menyaksikan.

Pemanggilan pertama dilakukan di Faubrey. Tapi berakhir gagal. Para Pahlawan


tidak muncul.

313
http://Dragoisekai.blogspot.com/

"Bunda, kenapa mereka tidak mengadakan konferensi setelah para Pahlawan tiba?"

"Beberapa hal sangat sulit untuk diputuskan secara realistis, entah itu antar orang
atau antar negara."

Semua negara akan mengadakan upacara, dan kami harus ikut serta, meski cuma
sedikit.

Pada akhirnya itu menjadi jelas bahwa negara kami, Melromarc, melakukan upacara
tersebut tanpa memberitahu negara-negara lain.

Dunia ini cukup rumit dan banyak permusuhan sebelum hal ini terjadi. Saat
Melromarc memanggil para Pahlawan, itu memulai kekacauan internasional yang
serius.

Segalanya menjadi susah setelah itu. Para pembunuh di kirim untuk mengincar
bunda, dan konferensi menjadi kacau.

Kupikir sudah jelas kalau ayah dan beberapa gereja yang berkaitan di salahkan, tapi
mungkin kakak ikut campur tangan juga dalam hal itu.

"Dasar tikus Melromarc! Kalian ingin mengendalikan para


Pahlawan sendirian, kan?!"

Seseorang mengarahkan tuduhan pada bunda. Beliau tidak mundur, namun


menutupi mulutnya dengan kipas yang terlipat. Aku terkejut saat beliau
menanggapinya dengan tenang.

"Apakah kau ingin mengatakan bahwa kami ingin menguasai dunia?"

"Apa begitu?"

"Mungkin kau bermaksud mendeklarasikan perang pada negara kami, yang mana
memiliki ke-Empat Pejuang Suci? Pikirkanlah secara hati-hati tentang itu."

"Ugh...."

Aku tau beliau cukup paham kalau beliau sebenarnya sangat gelisah.

314
http://Dragoisekai.blogspot.com/

Setelah itu, beliau merasa sakit. Beliau demam, dan sulit bagi beliau untuk menelan.
Tapi beliau menyembunyikan ketidaknyamanan beliau. Beliau berpartisipasi dalam
pertemuan dan bilang bahwa kami memanggil para Pahlawan untuk perlindungan
kami sendiri. Bunda punya kehendak yang kuat tidak seperti orang lain. Aku sangat
menghormati beliau.

"Akan tetapi, bergantung pada kondisi tujuan kalian. Kami tidak keberatan berbagi
para Pahlawan. Tentunya, bergantung pada syarat."

"Kami tidak bisa mempercayaimu!"

"Begitukah? Dunia berada dalam krisis yang gawat, dan kalian menuduh negaraku
cuma melindungi dirinya sendiri? Apa tidak ada negara lain disini yang ingin
bertindak lebih didepan daripada yang lainnya?"

Si penuduh tak mampu memberi tanggapan.

Bunda mengeluarkan sebuah laporan yang dikumpulkan secara rahasia oleh mata-
mata beliau.

"Raja Faubrey? Bagimana menurut anda?"

Bunda mengarahkan percakapannya pada sang raja.

Sejujurnya, Raja Faubrey adalah seorang pria yang menjengkelkan.

Dia seperti gumpalan daging yang menggeliat. Dia seperti seekor monster babi yang
mana kau tak ingin berada disekitarnya.

"Ahahahaha.... Ratu Melromarc, anda sangat tau apa yang aku inginkan."

"Ya. Yang perlu kulakukan adalah menyetujui persyaratan anda?"

Para delegasi semuanya terkejut oleh persyaratan yang diusulkan.

Aku tau bahwa bunda harus membuat keputusan yang sangat sulit untuk
memuaskan tuntutan itu. Dia menapaki jalan yang sangat sulit untuk memenangkan
negosiasi ini.

315
http://Dragoisekai.blogspot.com/

"Baiklah kalau begitu. Semua negara akan mengirim utusan ke Melromarc. Mereka
akan bertemu dengan para Pahlawan, menghormati keinginan para Pahlawan, dan
para Pahlawan akan mendampingi mereka kembali ke negeri kalian."

Semua delegasi mengangguk bersama bunda.

Semua ini terjadi beberapa hari setelah Melromarc memanggil para Pahlawan.

Seminggu kemudian, hasilnya mengejutkan kami semua, termasuk aku. Keempat


Pahlawan menolak bertemu dengan para utusan.

"Bukan ini yang kita setujui!"

Berbagai negara telah membuat persiapan untuk kunjungan para Pahlawan.


Sekarang mereka marah dan mengalahkan bunda.

Sepertinya masalah utamanya adalah bahwa perlakuan yang diberikan pada


Pahlawan Perisai sangatlah buruk.

Saat bunda tidak ada, sepertinya Melromarc telah memfitnah dan mengecam
Pahlawan Perisai, dan melakukan segala sesuatu yang mereka bisa untuk
menindas dia. Mereka bahkan sampai mendiskriminasi dia.

"Sepertinya para Pahlawan telah menemukan suatu wabah di kerajaan kami, dan
mereka saat ini sedang berupaya untuk menuntaskannya. Mereka butuh waktu lebih
banyak lagi."

"Pembohong!"

Seorang perwakilan dari Siltvelt berdiri dari mejanya penuh kemarahan. Para demi-
human dari Siltvelt memuja Pahlawan Perisai.

"Benarkah? Apa kau pernah mendengar bahwa sang Pahlawan Perisai dikucilkan?"

"Mmmmm......"

"Ahaha.... Baiklah kalau begitu. Biarkan mereka melakukan apa yang mereka mau.
Sepertinya mereka masih mencurahkan upaya mereka untuk mendapatkan
kekuatan."

Raja Faubrey tertawa dan berbicara untuk mendukung bunda.


316
http://Dragoisekai.blogspot.com/

"Untuk perwakilan dari Siltvelt—apa menurutmu tidak ada catatan tentang seberapa
lama waktu yang dihabiskan sang
Pahlawan Perisai di wilayah kalian?"

Delegasi Siltvelt mengepalkan tangannya.

Para Pahlawan harus diperlakukan dengan hormat—seperti itulah biasanya.

Tapi terakhir kali para Pahlawan dipanggil, Pahlawan Perisai berada di Siltvelt
selama beberapa bulan sebelum meninggal secara misterius.

Entah itu suatu kecelakaan, atau suatu konspirasi, atau apakah Pahlawan Perisai
sendiri yang lemah—tak seorangpun yang tau, tapi itu adalah suatu insiden yang
sulit diabaikan oleh Siltvelt.

"Yang bisa kita lakukan adalah menunggu sampai saat yang tepat. Jika kalian ingin
bersiap, maka yang bisa kukatakan adalah bahwa itu akan terjadi setelah wabah di
tuntaskan dari kerajaan."

"Ugh...."

Para delegasi kelihatan kesal, mereka melotot pada kami saat kami duduk.

Dan dengan begitu Melromarc mendapatkan kecurigaan dari negeri-negeri


tetangganya—itu terasa seperti perang bisa saja terjadi setiap saat.

Bunda berargumen dengan sabar dan telaten dalam upaya mencegah terjadinya
perang.

Dua bulan berlalu.

Aku gak tau kenapa Pahlawan Perisai menolak bertemu dengan para utusan,
padahal persyaratannya sangat menguntungkan.

Terutama mengingat seberapa buruknya dia diperlakukan di Melromarc....

Saat bunda mendengar penolakan dari dia, beliau sangat kuatir.

"Melty, aku punya tugas untukmu."

317
http://Dragoisekai.blogspot.com/

"Baik! Apakah itu?"

"Aku ingin kamu menyelinap diam-diam ke Melromarc, dan meyakinkan Aultcray


untuk menghentikan perlakukan tidak adil terhadap Pahlawan Perisai."

Aku sudah mendengar sedikit tentang apa yang terjadi di kerajaan.

Aku mendengar bahwa Ayah dan Kakak melakukan konspirasi terhadap Pahlawan
Perisai. Bahwa mereka memiliki banyak rencana untuk mengucilkan dia.

Hal yang mereka lakukan untuk mencegah dia melakukan sesuatu jumlahnya sudah
mendekati tak terhitung.

Bunda sudah mengirim sejumlah prajurit untuk berbicara dengan ayah, tapi mereka
semua diabaikan. Ayah mendengar aku dan menghormati pendapatku, oleh karena
itu bunda ingin mengirim aku untuk melunakkan ayah.

Di suatu malam, bunda menemukan beberapa lukisan ayah dan membakarnya


dengan sihir.

Kalau semua terus seperti ini, dengan ayah yang bertindak gila di rumah, hubungan
mereka tidak akan bisa dipertahankan. Bunda akan kehabisan kesabaran.

Aku nggak bisa membiarkan itu terjadi.

"Serahkan padaku!"

Aku berdiri dan menyatakan bahwa aku akan melakukannya.

"Terimakasih, Melty."

"Ya, Bunda!"

Lalu aku menaiki kereta menuju ke Melromarc.

*****
Kami sering berhenti untuk beristirahat.

Kami harus mengistirahatkan para Filolial, dan itu memberiku kesempatan untuk
mengirim laporan pada bunda.

318
http://Dragoisekai.blogspot.com/

"Sekarang saya akan menyampaikan laporan ini. Itu butuh beberapa saat,
disaat saya pergi, anda jangan melanjutkan perjalanan, Putri Melty."

"Dimengerti."

Seorang bayangan telah diutus untuk melindungi aku.

Bayangan itu berasal dari organisasi rahasia, dan mereka dipercayakan


mengemban tugas seperti perlindungan.

Biasanya sekelompok dari mereka akan di tugaskan dalam pengawasan, tapi begitu
banyak yang terjadi belakangan ini hingga cuma tersedia satu orang saja.

Jadi aku ditinggalkan sendirian di kereta saat bayangan itu mengirim laporanku.

Haaaa.

Bukannya aku nggak suka bepergian menggunakan kereta, tapi ini jadi agak
membosankan.

Gak ada sesuatu yang bisa kukerjakan saat dia pergi. Aku jadi ngantuk.

Aku bosen dan menatap keluar jendela, lalu aku melihat seekor mahluk yang
menarik.

"Ah!"

"A...Ada apa?"

Aku mengejutkan tamuku saat aku berteriak.

Aku melompat keluar dari kereta dan berjalan ke area sekitar, menerobos
rerumputan.

"Gah, Gah!"

Disana ada Filolial liar, menarik kereta kosong.

Filolial adalah monster yang seperti burung besar yang menarik kereta. Mereka
terkenal karena menarik kereta milik para Pahlawan, dan dianggao sebagai mahluk
sakral. Mereka masih bisa ditemukan tinggal di alam liar seperti ini.
319
http://Dragoisekai.blogspot.com/

Aku mendengar segala legenda tentang para Pahlawan dari bunda, tapi aku
selalu tertarik pada karakter Filolial. Aku menyukai mereka!

Sepertinya semua Filolial memiliki keinginan menarik kereta. Aku nggak betul-betul
memahaminya, tapi sepertinya mereka merasa gelisah tanpa sesuatu yang berat
untuk ditarik.

Disepanjang perjalanan kereta kembali ke Melromatc, aku mulai betul-betul


menikmati bermain dengan para Filolial. Saat itulah aku menyadari bahwa aku
betul-betul menyukai mahluk ini.

"Jenis apa yang satu itu? Aku belum pernah melihat yang seperti itu."
Aku bersembunyi di semak-semak dan menatap seekor Filolial yang kelihatan aneh.
Sayapnya berwarna biru seperti langit.

Sekilas, kau bisa bilang itu adalah seekor Filolial, tapi aku belum pernah melihat
Filolial yang berwarna seperti itu.

Sayapnya juga kelihatan berbeda, dan bentuk tubuhnya aneh.

Perbedaan yang paling jelas adalah ada sehelai bulu yang berdiri di atas kepalanya,
seperti sebuah mahkota.

Bisakah aku berteman dengan dia? Itu pasti jenis yang sangat langka.

Aku ingin naik di punggung seekor Filolial langka!

Para Filolial liar cukup penakut di sekitar manusia. Tapi mereka juga mahluk yang
selalu lapar, dan kau bisa meluluhkan mereka dengan dendeng atau rumput.

Itu sebabnya aku selalu membawa dendeng di tasku.

Aku mengeluarkan beberapa dendeng dari saku, dan Filolial itu keluar dari semak
belukar.

"Gah?"

Filolial itu menyadarinya.

320
http://Dragoisekai.blogspot.com/

Aku nggak mau menakuti dia, jadi aku mengulurkan dendeng itu ke depan dan
mendekat perlahan-lahan.

"Sini, Filolial."

Burung itu jelas-jelas masih waspada, tapi dia mulai mendekat kearahku.

Aku bisa bilang dia mengendus udara untuk mencium dendeng itu.
Tapi.....

"Gah!"
Tidak tidak tidak tidak! Filolial itu lari melewati semak-semak.

"Tunggu!"

Aku benar-benar ingin berteman dengan seekor mahluk selangka itu.


Aku juga tau bahwa ada jenis Filolial yang hanya akan menghormatimu jika kau
mengejar mereka (karena para Filolial senang berlarian).

Aku kembali ke kereta dan segera mengatakan pada pengawalku apa yang yang
harus dilakukan.

"Ikuti Filolial itu!"

"T....Tapi!"

"Kumohon!"

Pengawal itu ragu-ragu sesaat, lalu mengangguk dan memegang tali kendali.

Kereta kami juga ditarik oleh seekor Filolial.

"Gah!"

Dengan susah payah, kami mengejar Filolial biru yang aneh itu.

"Tunggu!"

Kami masih mengejar Filolial biru itu.

321
http://Dragoisekai.blogspot.com/

Jalannya semakin curam didalam hutan, dan itu adalah awal dari masuknya ke
kedalaman pegunungan.
"Tunggu! Kumohon tunggu!"

Filolial biru itu berlari dengan semangat. Sepertinya dia bersenang-senang.

Filolial itu sungguh cepat. Filolial kami kelelahan.

"Berhenti."

"Huh? Um... Baik!"

"Gah.... Gah...."

Aku turun dari kereta dan membiarkan Filolial kami minum air, dan kemudian aku
mengeluarkan sihir air pada dia untuk mendinginkan dia.

"Apa kamu baik-baik saja?"

"Gah!"

Aku sudah memaksa dia begitu keras. Aku mungkin harus menyerah dalam
pengejaran ini.

Aku memikirkan itu sambil melihat Filolial biru itu lari menjauh.

Tapi kemudian Filolial itu berhenti dan menatap kami, seolah dia ingin kami
mengejarnya.

Aku nggak tau apakah ini adalah sebuah permainan, tapi kelihatannya dia
bersenang-senang.

"Kamu mau lanjut?"

"Gah!"
Dia terlihat penuh semangat.

"Kalau begitu, ayo lanjutkan!"

Aku naik lagi ke kereta, dan pengejaran dimulai lagi.

322
http://Dragoisekai.blogspot.com/

Filolial biru itu berlari dan tampaknya sangat menikmati.

Sulit untuk menyusul. Sangat menakjubkan bahwa seekor burung selangka itu bisa
secepat itu.

"Oh tidak!"

Aku teringat sesuatu yang aku kelupaan. Kami berlari di jalan setapak sekarang.
Masing-masing lekukan mengarah pada jurang yang curam.

Filolial biru itu berlari didekat kaki gunung. Tapi dia menuju ke sebuah tempat yang
seharusnya dihindari manusia. Tempat itu dihuni oleh monster-monster berbahaya
dan para naga.

Para Filolial dan naga tak pernah bisa akur. Dan Filolial biru itu berlari lurus kearah
wilayah para naga. Filolial itu begitu fokus pasa pengejaran hingga dia pasti nggak
sadar.

"Kita harus menghentikan dia!"

Itu semacam kecurangan, tapi aku melompat turun dari kereta, pergi ke tebing yang
mengarah pada jurang, dan melimpat turun ke arah Filolial itu yang berada dibawah.

Itu berbahaya, tapi aku bisa menggunakan sihir untuk membuat diriku tetap aman.

"Nona Melty!"
Aku mendengar si pengawal berteriak padaku, tapi sudah terlambat.

Aku jatuh ke arah Filolial biru itu.

"Gah?!"

"Maaf! Tapi kamu hampir masuk ke wilayah naga!"

"Gah!"

Filolial itu dengan gelisah mengepakkan sayapnya.

Tapi aku terlambat.

"GROOOAAAAAR!"
323
http://Dragoisekai.blogspot.com/

Seekor naga meluncur turun ke arah kami dari atas.

Naga itu jauh lebih besar daripada keretaku.

Hutan ini dipenuhi dengan raungan naga dan teriakan Filolial.

Filolial itu siap untuk bertahan.

Para naga adalah monster ganas, besar dan memiliki sisik yang keras. Mereka bisa
terbang, dan sulit untuk melukai mereka menggunakan pedang. Mereka memiliki
cakar dan taring yang panjang.

Mereka bisa menggunakan sihir, tapi itu adalah sihir yang berbeda dari yang
digunakan manusia.

Salah satu naga yang sangat kuat sekarang ini ada dihadapan kami.
Apa yang harus kulakukan? Aku nggak ingin Filolial ini terluka. Aku melangkah
maju.

"Aku... Aku akan melawanmu."

Aku baru berlevel 18, tapi aku bisa menggunakan sihir air yang kuat.

Kalau aku menggunakan sihir terkuat milikku, aku mungkin bisa mengusir naga itu.

Si pengawal ada didekat sini juga, dan ada alat di kereta untuk saat-saat seperti ini.

Kalau aku tidak menyesuaikan waktu seranganku, aku akan membuat diriku sendiri
rentan terhadap serangan balik dari naga itu. Aku harus tenang lalu mengurus naga
itu.

"Wa....Wahhhh!"

Si pengawal melarikan diri.

Mengerikan. Tanpa adanya dia disini, siapa yang akan membantuku mengeluarkan
alat itu dari kereta?

"Gah!"

324
http://Dragoisekai.blogspot.com/

Filolial yang dari kereta berlari mendekat untuk melindungi aku dari naga itu.

Aku menjadi teman yang akrab dengan Filolial itu selama perjalanan kami kembali
ke Melromarc. Aku senang mengetahui bahwa persahabatan kami bukanlah
imajinasi saja.

Nggak disangka bahwa Filolial itu akan melindungi aku.... "Gah...a..."

Naga itu menusukkan taringnya pada Filolial milikku.... tidak... Filolial-ku!

"Hentikan!"

Butuh upaya yang besar untuk mengendalikan diriku sendiri, tapi aku bisa
menenangkan nafas dan merapal mantra.

"Aku adalah sumber dari segala kekuatan. Dengarkan katakataku dan patuhilah!
Serang dia dengan pedang air! Zweite
Aqua Slash!"

Pedang air itu terbang dari tanganku dan menyerang naga itu.

Pedang air itu menebas si naga tapi tidak menghasilkan luka fatal.

Seranganku cuma bisa menggores sisiknya.

Apa aku sungguh tak berdaya?

"Gah!"

Filolial biru itu menendang naga tersebut. Tapi karena naga itu mengunci rahangnya
pada Filolial penarik keretaku, Filolial biru itu harus menahan diri.

Aku berpaling pada naga itu dan mulai merapal mantra lainm

"Aku adalah sumber dari segala kekuatan....."

"GRAOOOOAAARR!"

"AH!"

Naga itu mengibaskan ekornya dan menjatuhkan aku.


325
http://Dragoisekai.blogspot.com/

"Ah!"

Itu cuma terasa seperti sentuhan yang ringan saja, tapi sebelum aku menyadarinya,
aku terlempar ke belakang dan menghantam tanah. Luka memar berwarna biru
yang besar muncul di bagian ekor yang memukulku.

"Ugh...U...."

Aku berusaha berdiri, tapi sangat sulit untuk tetap berdiri.

"Gah...."

Filolial biru itu menendang si naga lagi, dan kali ini cukup kuat hingga membuat
naga itu terhuyung-huyung, melepaskan gigitannya pada Filolial yang sejak tadi dia
gigit.

"GRAOOOOAR!"

Naga itu begitu fokus mengejar Filolial biru hingga dia nampaknya telah lupa
padaku. Aku berlari kearah Filolial yang telah tergigit naga itu. Filolial itu terkapar di
tanah. Lukanya begitu dalam dan serius—Filolial malang itu bisa tewas setiap saat.

Kami harus kembali ke kereta....

"GRAOOOAR!"

Naga yang lain muncul fan mencoba mencakar Filolial yang terkapar.

Kalau terus berlanjut, burung malang itu pasti akan mati.


Yang bisa kupikirkan cuma menyelamatkan Filolial itu. Aku berfokus pada merapal
mantra.

"Tidak akan kubiarkan!"

Aku berlari kedepan untuk melindungi Filolial itu, tapi si naga mengepakkan
sayapnya, menghasilkan hembusan angin yang kuat hingga aku terhempas
kebelakang.

"Ahhh!"

326
http://Dragoisekai.blogspot.com/

Aku menghantam sebuah pohon dan merasa kesadaranku memudar. Angin itu
menghempaskan kereta, dan kereta itu terlempar ke udara dan hancur. Kalau aku
tetap diam aku mungkin bisa menghindari pertempuran. Kalau mereka
mengabaikan aku, aku bisa kabur nanti. Tapi aku nggak bisa mengabaikan para
Filolial itu.

Sejak aku masih kecil, aku bepergian bersama bunda yang sibuk, dan aku
menghabiskan sepanjang waktu itu bersama para Filolial ini dan berteman dengan
mereka. Aku nggak bisa meninggalkan mereka.

"Ug... Uh...."

Tubuhku yang mati rasa dan kesadaranku yang kabur tengah berjuang mati-matian.
Aku mengulurkan tanganku.

"Aku adalah... sumber dari segala... kekuatan. Dengarkan katakataku dan....


patuhilah. Serang dia dengan... pedang air. Zweite
Aqua Slash!"

Aku memfokuskan semua kekuatan sihirku pada serangan tersebut dan


menembakkan pedang air pada naga itu.

Aku menggunakan semua kekuatanku yang tersisa, dan jatuh kedepan, kelelahan.

"Groaaaaaar....."

Dari suatu tempat di kejauhan, aku mendengar naga itu menjerit.

Kuharap... Kuharap bahwa serangan terakhirku itu berhasil mengusirnya.

"Terimakasih telah melindungi aku."

Aku mendengar suara, tapi aku nggak tau siapa itu.

Aku merasakan sesuatu seperti hembusan angin yang kuat... hembusan kebaikan....
dan kemudian aku tenggelam dalam kegelapan.

"Gah!"

"Oh... Ah?"

327
http://Dragoisekai.blogspot.com/

Saat aku membuka mataku, aku melihat Filolial biru itu berdiri didepanku.

Filolial yang terluka sedang beristirahat didalam kereta. Burung itu masih hidup.

Aku melihat sekeliling, tapi kami nggak berasa di pegunungan lagi. Kami berada di
padang rumput.

"Apa kamu menyelamatkan aku?"

"Gah!"

Filolial biru itu mengangguk.


Aku nggak tau bagaimana caranya burung itu melakukannya, tapi Filolial biru itu
sepertinya menyelamatkan aku dan Filolialku dari para naga dan berhasil membawa
kami ke tempat yang jauh demi keamanan.

"Terimakasih."

"Gah!"

Filolial biru itu berkicau senang, lalu menjilat aku.

Sebagai balasan, aku mengusap kepala burung itu.

Aku menatap badanku untuk melihat apakah aku mengalami luka.

Filolial itu menyipitkan matanya, dan kelihatan sangat nyaman.

Aku nggak mengalami luka yang parah. Pakaianku juga baik-baik saja. Aku agak
kuatir kalau aku mengalami memar... Tapi nampaknya aku baik-baik saja. Aku
melihat Filolial biru itu menutupi luka Filolial lain dengan sayapnya dan
menyembuhkan luka itu.

Jadi dia bisa menggunakan sihir penyembuh juga? Menakjubkan.

Sebagai rasa terimakasih, aku memberi semua dendeng punyaku pada kedua
Filolial itu.

Lalu, Filolial biru itu membiarkan aku menunggangi dia sebentar. Saat itulah aku
menyadari....

328
http://Dragoisekai.blogspot.com/

"Oh ya.... Aku...."

Bayangan itu menyuruhku untuk menunggu dia di tempat dia meninggalkan aku.

Apa yang harus kulakukan? Keretanya rusak. Dan Filolial juga terluka hingga tak
mampu menarik kereta itu. Aku tidak memasang segel pengendali monster, dan aku
juga nggak mau menyuruh dia bekerja saat dia terluka.

"Gah?"

"Aku minta maaf. Aku harus segera pergi."

Aku mengambil jalan memutar, tapi aku harus bertemu dengan bayangan itu dan
segera melanjutkan perjalanan menuju ke Melromarc.

"Gaaaah!"

Filolial punyaku berteriak pada Filolial biru.

"Gaaaah!"

Setelah mengangguk beberapa kali, si Filolial biru berteriak.

Lalu, secara tiba-tiba, kami dikelilingi oleh sekelompok Filolial.

Jumlahnya begitu banyak—aku belum pernah melihat sesuatu yang seperti ini.

Tiga Filolial berjalan mendekat pada Filolial biru.

Sepertinya mereka mematuhi dia, dan aku tau aku tidak cuma membayangkannya.
Filolial biru itu seperti ibu mereka, dan jelasjelas merupakan pemimpin dari
kelompok itu.

"Gah!"
"Gah!"

Filolial biru itu mengangkat sayapnya dan memberi isyarat padaku untuk mendekati
ketiga Filolial itu.

"Um....."

329
http://Dragoisekai.blogspot.com/

Aku turun dari Filolial biru itu dan berjalan kearah ketiga Filolial itu.
Saat aku mendekat, mereka bertiga berlutut di tanah yang mana aku asumsikan
merupakan sebuah tanda untuk naik.

"Kalian akan membawaku kesana?"

"Gah!"

Mereka bertiga mengangguk.

"Gah!"

Si Filolial biru melambaikan sayapnya padaku.

"Terimakasih!"

Aku mengucapkan terimakasih, dan ketiga Filolial mulai berlari.

Aku punya pengalaman misterius dengan para Filolial pada hari itu. Aku nggak akan
pernah melupakannya seumur hidupku.

Ketiga Filolial menemukan jalan yang kulewati sebelumnya dan kemudian


membawaku melintasi perbatasan ke Melromarc.

Dalam perjalanan, kami lelah dan beristirahat. Aku sangat yakin kami berada di
dekat sebuah desa di bagian timur Melromarc. "Gah?!"

Seseorang mendekati kami, dan ketiga Filolial itu berteriak terkejut.

Lalu, seolah mereka tiba-tiba menyadari sesuatu, mereka semua lari.

"Ah...."

Kurasa itu adalah akhir dari hubungan kami? Ini bukanlah sebuah tempat yang
sangat nyaman untuk di turunkan. Tapi kurasa aku nggak terlalu jauh dari
Melromarc. Aku bisa numpang sebuah kereta atau semacamnya.

"Burung itu kelihatan lezat! Setiap kali aku bertemu dengan burung itu, aku gak bisa
membayangkan seberapa lezatnya mereka."

"Kau itu salah satu dari burung-burung itu."


330
http://Dragoisekai.blogspot.com/

Aku mendengar seseorang berbicara.

"Kalau kau mengejar mereka, kau masih bisa menangkap mereka, Master!"

Aku berjalan kearah suara itu.

Ada seekor Filolial disana, tapi dia berbeda dari Filolial manapun yang pernah ku
jumpai sebelumnya. Dia lebih besar dari Filolial normal, dengan bulu lembut
berwarna putih dan merah muda. Dan dia benar-benar besar.

Dia memiliki mata biru yang jernih, dan wajah yang sangat ceria dan gembira. Dia
kelihatan seperti Filolial yang sangat polos dan bahagia.

Filolial biru tadi nggak diragukan memang langka, tapi aku nggak pernah melihat
yang seperti Filolial ini sebelumnya.

Aku begitu terpesona sampai-sampai aku berjalan lurus kearah dia.

"Wow.... Apa kamu seekor Filolial?"

"Maksudmu aku?"

"Kamu bisa bicara?"

Bertemu dengan seekor Filolial yang bisa bicara seperti manusia, itu seperti mimpi!
Semua ini merupakan hal misterius yang terjadi sebelum aku dan Filo bertemu.

Setelah kami bertemu, tidak butuh waktu lama untuk menjadi sahabat. Pada saat
itu, segala macam hal terjadi—tapi itu adalah suatu kisah untuk lain kali.

The Rising of the Shield Hero Vol 03

(c) Aneko Yusagi 2013

Pertama dipublikasikan oleh KADOKAWA tahun 2013 di Jepang.

Hak penerjemahan bahasa Inggris disusun oleh One Peace Books dibawah lisensi
dari KADOKAWA CORPORATION, Jepang.

331
http://Dragoisekai.blogspot.com/

Tidak boleh di produksi ulang atau ditransmisikan dalam bentuk apapun atau
dengan cara apapun, eletronik atau mekanis, termasuk fotocopy, pencatatan, atau
dengan sistem penyimpanan dan pengambilan tanpa ijin tertulis dari penerbit. Untuk
kontak informasi One Peace Books. Setiap upaya telah dibuat untuk secara akurat
menyajikan karya ini. Penerbit dan penulis menyesalkan atas ketidak-akuratan atau
kelalaian yang tidak disengaja, dan jangan membebankan tanggung jawab atas
akurasi dari penerjemahan buku ini. Baik itu penerbit maupun seniman dan penulis
dari informasi yang disajikan disini harus bertanggung jawab atas kerugian atau
kerusakan komersial lainnya, termasuk tidak terbatas pada kerusakan khusus,
secara tidak sengaja, konsekuensial atau kerusakan yang lainnya. Perbaikan pada
buku ini harus diteruskan kepada penerbit untuk pertimbangan percetakan
selanjutnya.

332
http://Dragoisekai.blogspot.com/

333
http://Dragoisekai.blogspot.com/

Ditulis oleh Aneko Yusagi

Desain Karakter oleh Seira Minami

Desain Sampul oleh Yusuke Koyama

Publikasi Edisi Bahasa Inggris oleh One Peace Books 2016

Publikasi Edisi Bahasa Indonesia oleh Baka-Tsuki 2018

One Peace Books

43-32 22nd Street STE 204 Long Island City New York 11101

www.onepeacebooks.com

Sebelumnya Halaman Utam

Source  https://www.baka-

334
http://Dragoisekai.blogspot.com/

tsuki.org/project/index.php?title=Tate_no_Yuusha_Indo:Jilid_3_L
N

335

Anda mungkin juga menyukai