Anda di halaman 1dari 189

Prolog

Itu dua tahun lalu...


Namaku Wazu
Berusia 15 tahun dengan rambut dan mata hitam, tubuh dan tinggi sedang,
aku memiliki penampilan seorang pria biasa. Orang tuaku hanyalah warga
kota biasa yang tinggal di Ibukota Kekaisaran. Aku juga seorang kakak biasa
dari adik imut dua tahun lebih muda dariku yang dikagumi oleh banyak orang.
Namun, bahkan orang biasa seperti diriku punya teman masa kecil yang
bisa kubanggakan.
Namanya Aria.
Dia punya mata biru lembut dan rambut panjang biru seperti langit.
Sosoknya masih kekanakan, tetapi tak diragukan lagi bahwa dia akan
kecantikan yang indah di masa depan. Dia memiliki kepribadian tenang dan
baik pada siapapun tanpa diskriminasi. Dia selalu tersenyum padaku, tapi
kadang-kandang sisi gel- ... tidak, tak baik berbicara buruk tentang orang lain
jadi mari kita berhenti, sekarang...
Ketika Aria dan aku berusia 12 tahun, kami berjanji akan selalu bersama
di masa depan.
Anehnya, adikku selalu dalam mood yang buruk setelah dia tahu tentang
hal itu, aku kesulitan karena itu.
Opss kita mengobrol tentang Aria sekarang.
Pada umur ke-13, dia diangkat sebagai [Saint] oleh Gereja untuk
menundukkan Demon Lord dan dengan enggan bergabung ke Party Hero.
Menapa demikian?, karena Aria sendiri tak ingin pergi. Namun, orang tua dan
orang-orang disekitarnya membujuknya untuk pergi, kukira aku sendiri yang
tau tentang hal ini.
Pada waktu itu aku tidak bisa mengatakan apapun.
Meskipun, seseorang yang aku cintai direnggut di depan mataku, aku tak
bisa mengatakan bantahan yang bagus ketika orang dewasa mengatakan "ini
untuk perdamaian dunia". Sejak hari itu aku berdo'a setiap hari untuk
keselamatan Aria.
Dan kemudian, sekitar dua tahun kemudian ... hanya ada sedikit waktu
sebelum ulang tahunku yang ke-15, berita itu tersebar di seluruh dunia
"Party Hero telah mengalahkan Demon Lord"
Dunia diselimuti dalam sukacita. Tapi aku masih dipenuhi kecemasan
sampai aku melihat Aria sendiri. Beberapa minggu setelah berita itu, Aria
kembali. Arc de Parade diadakan oleh warga kota untuk menyambut Party
Hero sebelum mereka melaporkan kepada Raja.
Dari kejauhan aku memastikan sosok Aria dengan mataku sendiri. Aku
merasa lega dari lubuk hatiku. Sekarang kupikir-pikir lagi, pada waktu itu
anehnya dia dekat dengan Hero-sama.
Dari orang tuanya Aria, aku mendengar dia sibuk dengan laporan dan pesta
perayaan di istana, jadi aku tidak bisa bertemu langsung dengannya.
Tapi beberapa hari kemudian, sesuatu yang tak akan bisa kulupakan
terjadi.
Hari itu aku tidak mampu untuk tenang dari kebahagiaan karena akhirnya
dapat bertemu Aria. Aku sedang berjalan dengan goyah ke arah kota.
Menatap dengan ragu-ragu ke kedai dan restoran yang penuh dengan
warga kota yang tersenyum dipenuhi kehidupan dengan penuh kebahagiaan.
Tanpa menyadari itu aku berjalan di gang belakang.
Dan kemudian aku melihatnya, apa yang kulihat....
Aria dan Hero-sama berciuman di gang belakang untuk menghindari
tatapan orang-orang....

Setelah itu, aku tidak ingat bagaimana aku bisa pulang ke rumah. Kepalaku
kosong. Aku tidak bisa memikirkan apapun. Bahkan ketika adikku cemas
berbicara kepadaku, aku hanya bisa menjawabnya dengan Ya ... atau
Yah ....

Bahkan setelah masuk ke kamarku, aku tidak bisa membuang adengan itu
dari pikiranku. Aku tak tahu apa yang harus kulakukan....
Setelah duduk, aku memperhatikan lututku sudah basah....
Aku menangis....
Janji yang kami buat waktu itu hanya akan menjadi cerita dari masa lalu....
Aku tidak ingin tinggal di kota ini lagi....
Karena ada terlalu banyak kenangan dengan Aria di kota ini....
Aku menulis beberapa kata di kertas dan kabur dari rumah dengan sedikit
uang.
Tertulis....
"Jangan mencariku, urus dirimu sendiri"
"Aku harap Aria dan Hero-sama bahagia."
Hari itu, Pria yang seharusnya merayakan ulang tahunnya yang ke-15 telah
menghilang dari Ibukota Kekaisaran sambil menangis.
Bab 1
Tempat Aku Berada Sekarang Adalah "Gunung"

Sudah Dua tahun sejak aku lari dari Ibukota Kekaisaran.


Sekarang, aku berada di tengah-tengah badai salju tapi anehnya aku tidak
merasakan dingin sama sekali. Anggota tubuhku bisa bergerak normal. Dan
ketika aku maju selangkah, udara gurun yang terik menyebar kali ini.
Ada variasi dari perubahan iklim yang brutal di tempat ini. Kadang
menjadi gemuruh dengan hujan yang lebat, kadang menjadi hari yang cerah,
dll. Sama seperti sekarang, hujan es mulai turun tak lama setelah matahari
yang terik tersebut menyemburkan gelombang panas, sungguh tempat yang
lucu.
Tempat ini adalah "Gunung"
Lagi pula itu bukan sebuah gunung biasa. Gunung raksasa ini,
bagaimanapun orang memahaminya betapa berbahayanya tempat ini, cukup
mengatakan itu tak ada yang akan mendekati tempat ini.
Aku pikir ada dua alasan mengapa tempat ini berbahaya. Pertama dan hal
yang paling tak menyenangkan adalah perubahan iklim yang brutal, dan yang
lainnya, ada 3 binatang buas di depanku yang bisa dijadikan contoh bagusnya.
Pertama di sisi kiri, tinggi tubuh 3m dengan kepala banteng, mahluk itu
berjalan dengan dua kaki ditutupi dengan bulu hitam, seekor monster yang
sangat kuat, sebuah makhluk yang disebut "Minotaur". Di tangan kanannya
ada sesuatu seperti palu kayu raksasa. dia menatapku dengan lapar sambil
meneteskan air liur.
Selanjutnya di sebelah kanan, anjing berkaki empat dengan bulu hitam
tinggi sekitar 5m. Namun itu bukan sekedar anjing biasa, sebab punya 3
kepala.
Sebuah tubuh dengan tiga kepala. . . aku ingin tahu apa mereka bisa akur?
Menurutku kepala yang di tengah adalah pemimpin? kau tahu?, karena dia
memuntahkan api merah.
Tapi tampaknya mereka terfokus pada kesadaran tunggal sekarang. Ketiga
kepala itu meneteskan air liur tak terkendali saat menatapku. Oh begitu,
mereka menganggapku sebagai makanan.
Dan kemudian di tengah dan yang terakhir, berdiri dengan dua kaki?
Seekor naga besar setinggi 7m yang berselimutkan sisik hitam.... itu seekor
naga dengan cakar besar yang akan mampu merobek apapun dengan sangat
mudah. Dan naga ini juga meneteskan air liur sambil menatapku.
Ini tak terbatas pada 3 monster ini. Aku telah tinggal di gunung ini selama
dua tahun terakhir, tempat monster berkeliaran dengan bebas. itulah kenapa
orang-orang menghindari tempat ini.
Aku sungguh. . . sungguh dengan mati-matian untuk selamat dari
kematian di gunung ini.
Maksudku, aku telah lari dari Ibukota Kekaisaran seperti orang gila sambil
menangis. Aku tak mampu memikirkan apapun wakru itu dan saat aku
menyadarinya, aku sudah disini, di gunung ini. Aku mencoba menuruni
gunung tapi dikejar oleh monster.
Aku tidak bisa memprediksi perubahan iklim, aku rasa semua arah kacau
sehingga aku jadi tersesat, aku menelusuri ke seluruh tempat.
Namun, aku selamat. Aku selamat di lingkungan yang keras ini selama dua
tahun. Ini memberikanku kepercayaan diri, walau hanya sedikit.
Omong-omong, anjing berkepala tiga tadi sudah menunjukan perutnya
setelah satu pukulan, masing-masing tiga monster yang tadi mengambil sikap
patuh.
Lihat, aku tak akan memakanmu.... jadi jangan menatapku dengan mata
berkaca-kaca....
Seperti yang kau lihat, monster di sini itu lemah. Begitu lemah sehingga
itu mungkin untuk warga kota biasa sepertiku mengalahkan mereka. Hanya
jumlah mereka yang banyak. Kau akan menemukan monster lemah lainnya
setelah berjalan beberapa langkah. Setelah dua tahun ini, tak ada monster
apapun yang bisa menang melawanku lagi. seperti yang kubilang barusan,
hanya jumlah mereka yang banyak.
Bahkan jika itu sepotong kue di pertempuran 1-lawan-1, ketika mereka
menyerang berkelompok tingat bahayanya meningkat bukan main. Makanya
orang tak ingin mendekati gunung ini. Karena di sini monster selalu
menyerang berkelompok.
Namun, melihat apa yang sedang tidur nyenyak di depanku....
Setelah mengetahui mereka tidak akan dimakan, kami dari ras yang
berbeda bekerja sama untuk bertarung melawan kawanan monster yang tiba-
tiba muncul. Sebelumnya, monster seperti ikan dan seperti kucing juga
bekerja sama untuk menyerang kami.
Aku terkejut, dan dengan tidak sengaja....

Kalian! Ayo serang itu bersama! Jangan biarkan ikan itu kabur!!
(Wazu)
....berkata begitu. Setelah melihat satu sama lain untuk sementara mereka
mulai bergerak, aku tak tau apakah kata-kataku tersampaikan pada mereka.
Setelah hidup mati-matian di gunung ini selama dua tahun, hanya ada satu
hal yang ingin kulakukan.
Aku ingin bertemu orang....
Aku hanya menyaksikan kemegahan alam yang keras dan monster dalam
kurun dua tahun ini. Juga, aku menyadari setelah berteriak ke orang-orang ini,
aku belum berbicara untuk waktu yang lama....
Itulah mengapa, aku ingin bertemu orang sekarang, aku ingin berbicara
dengan orang bagaimanapun caranya!!!
Jadi aku membulatkan tekatku! Mari menuruni Gunung!!
Aku sudah terbiasa dengan gunung, itu seperti kebun rumahku sekarang
sehingga tak mungkin untuk tersesat.
Jadi aku turun dari gunung dengan maksud untuk bertemu orang di dalam
pikiranku.
Sementara salah paham dengan berbagai hal tentang gunung ini ....
Bab 2
Menuruni Gunung Dan . . . Hutan.

Sebuah Gunung di tengah benua terbesar di dunia yang tak seorang pun
menginjakkan kaki di sana, atau bahkan orang berani mendekatinya. Pada
ketinggian tertentu iklim akan berubah dengan cepat dan tidak mungkin bagi
manusia untuk mendaki. Bahkan tidak ada jejak kaki kecil akan tetap di
tempat ini yang bencana alam seperti kejadian sehari-hari. Selain itu gunung
ini adalah tempat dari mahluk yang disebut monster tinggal.
Ada sistem ranking di masyarakat manusia untuk membedakan monster,
dari rank tertingi hingga rank terendah adalah, "S A B C D E F". Dan
di sini di tempat ini kau bisa dengan mudah menemukan monster S-rank.
Sederhananya mengenai kekuatan dari monster S-rank itu pada level yang
ksatria elit dari kekuatan utama akan musnah ketika menghadapinya, atau
entah bagaimana mereka bisa mungusirnya itu hanya akan menimbulkan
banyak korban. Mereka berada pada tingkat yang manusia tak dapat berbuat
apapun, seperti bencana alam.
Namun, S-rank tertinggi hanyalah sesuatu yang orang-orang putuskan
semaunya. Terus terang saja, di gunung ini juga ada monster yang bahkan
melebihi S-rank. Inilah sebenarnya mengapa gunung ini telah menjadi sesuatu
yang tabu untuk orang-orang.
Dan sekarang, seorang pria turun dari gunung ini.
***
Hutan itu terbentuk oleh pohon-pohon tinggi, itu begitu tinggi sampai-
sampai sinar matahari tidak bisa mencapai tanah jadi membuat sulit untuk
melihat apa yang ada jauh di depan. Sambil berpikir tentang seberapa luas
hutan ini, aku berjalan dan berkeliling sambil makan kacang dan buah yang
kutemukan.

Enakk...(Wazu)

Yah, mengenai apakah kacang dan buah ini lezat atau tidak.... aku berani
mengatakan itu mengagumkan. Terutama yang tampak memiliki warna
beracun, itu sangat sangat lezat.
Sejujurnya, aku bisa mengatakan buah dan kacang ini sebenarnya beracun,
aku bisa membedakannya sampai batas tertentu. Mungkin.... karena selama
dua tahun terakhir aku tidak makan apapaun yang layak, aku mendapatkan
beberapa ketahanan aneh sebagai hasilnya....
Tentunya, waktu aku hidup di gunung, aku utamanya makan daging
moster!?
Aku memasukkan apapun ke mulutku berharap agar bisa bertahan hidup....
meskipun aku bertahan hidup, awalnya itu benar-benar sulit.... aku muntah,
perutku sakit, mati rasa, halusinasi, demam, suhu tubuhku turun, aku cukup
dalam kondisi tidak stabil sebelum terbiasa dengan itu....
Aku melakukan dengan baik untuk bertahan hidup.... aku telah bekerja
keras....
Dibanding apa yang kumakan waktu itu, bahkan kacang biasa ini sangat
lezat! Ada banyak tapi mari makan sedikit demi sedikit!
*munch. . munch. . mucnh. .*
Walaupun aku tidak punya masalah untuk berjalan di hutan sendirian,
hatiku berdebar tidak karuan ketika berpikit tentang bertemu orang-orang.
Aku ingin tahu apakah itu baik-baik saja.... aku ingin tahu apakah aku bisa
bicara dengan benar.... aku ingin tahu apakah tidak ada masalah dengan
penampilanku.
Pernah sekali, aku membuat pisau kecil dari tulang monster yang diasah
untuk memotong rambutku. Pakaianku terbuat dari bulu monster, aku
mencucinya dengan benar di sungai tak ada bau yang tertinggal jadi tak ada
yang perlu dikhawatirkan. Lagipula kesan pertama itu penting.

Aa~ Aa~ Uuu~(Wazu)

Ini buruk.... Aku terlalu bersemangat dan tidak bisa tenang.


Mari lihat, aku harus melihat mata pihak lain dengan benar.... memastikan
nada bicaraku agar tidak bersikap kasar.... hmm? Bagaimana caranya aku
memulai percakapan? Pertama adalah menyapa.... dan lalu memperkenalkan
diri.... lalu percakapan kecil.... setelah itu.... setelah itu.... aku ingin tahu apa
yang harus kubicarakan? Aku tak bisa membicarakan tentang apa yang terjadi
di dunia karena aku terpencil di gunung selama dua tahun terakhir.
Apa yang harus kulakukan.... aku bisa membayangkan diriku berbicara
gagap dalam percakapan nantinya.
Pertama-tama, mari mengumpulkan informasi dengan mendengar orang-
orang di sekitar, mari membuat itu terlihat seperti aku datang dari desa
pinggiran.... tak ada masalah dengan uang.... karena uang yang kubawa saat
lari dari rumah masih utuh, aku punya beberapa puluh koin perak....
Aku tidak menangis oke....
Itu adalah jumlah uang yang wajar yang warga kota biasa miliki!
Itu seluruh tabunganku yang kusimpan sebelum aku meninggalkan
Ibukota Kekaisaran!
Namun, ketika aku mempertimbangkan kehidupanku di masa depan, aku
tidak punya pilihan selain kembali ke rumah karena aku tidak punya siapapun
untuk diandalkan.... pada saat ini, itu....
Aku mendapat sedikit kekuatan waktu aku tinggal di gunung. Ketika itu
datang, aku bisa mendaftar sebagai petualang dan hidup hemat dengan koin
yang kudapat dari permintaan dengan rank rendah, mungkin sesuatu seperti
mengumpulkan herbal.... tak banyak, tapi aku juga ingin punya teman, aku
tak ingin bertemu temanku dari Ibukota Kekaisaran lagi.... untuk dapat
berbagi kisah bodoh dengan teman baruku, hidup seperti itu....
Sementara aku melamun, sebuah panah terbang dari kejauhan dan
mengenai buah yang kupegang dengan cemerlang.

O~opss!! (Wazu)

Aku tak menyadarinya sebelumnya, aku pikir tak ada waktu untuk
menghindarinya jadi aku mencoba menangkapnya. Aku lupa kalau tanganku
memegang buah, karena itu panahnya terjebak dalam buah seperti itu.
Dari arah panah terbang itu datang, hanya sedikit lebih jauh, aku entah
bagaimana melihat sosok orang melihat kearahku. Atau lebih tepatnya, tidak
mungkin bagi panah terbang dengan sendirinya.
Sekali lagi, Jantungku berdegup kencang.
Setelah 2 tahun, kesempatan untuk berbicara dengan orang-orang telah
datang.... Yo~Yosh! Aku datang!!
Tanpa memperdulikan panah yang terbang ke arahku sebelumnya, aku
berjalan ke tempat itu. Tak lama, aku melihat ada lebih dari satu orang di sana.
Oh tiba-tiba bertemu dengan banyak orang.... Aku tak beruntung di sini.
Aku tak bisa menjawab saat mereka semua bertanya padaku sekaligus....
haruskah aku mundur?

Lepaskan anak itu!!!

Buang senjatamu dan menyerahlah dengan tenang jika kau tak ingin
terluka!!!

Saat aku mendengar suara mereka, aku melemparkan buah dan kacang
yang ada di tanganku dan mulai berlari.
Bab 3
Itu Tiba-Tiba Jatuh.

Aku bergegas ke tempat orang-orang berkumpul. Kelompok yang terdiri


dari 5 atau 6 orang, termasuk pria kotor yang menahan seorang anak kecil
sambil menunjukan pisau kecil. Juga ada tiga orang, seorang pria dan wanita
yang menghadapi mereka.
I-Ini.... ini tampaknya anak itu telah diculik.... tidak tidak tidak aku tak
boleh langsung menyimpulkannya. Mungkin kelompok pria kotor adalah
orang-orang baik di sini---

Kenapa ada anak nakal di tempat seperti ini? Terserahlah, kita juga bisa
menjual dia bersama dengan anak ini

---aku tidak berpikir begitu. Yap, mereka orang jahat.


Namun, kau tahu.... entah kenapa aku tidak takut sama sekali. Ketika
masih di gunung aku merasakan sedikit bahaya dari monster, tapi barusan aku
tidak merasakan apapun....
Hmmm, aku pikir mereka akan menanganinya entah bagaimana.
Orang-orang itu bukanlah masalah besar. seperti cecunguk kecil, bahkan
aku sedikit percaya diri kalau aku mengatasinya sendirian.... tentu saja itu tak
mungkin bagiku sampai sewaktu yang lalu. Tapi aku tak boleh menurunkan
penjagaanku. Meskipun aku bisa selamat dari gunung, aku masih seorang pria
biasa. Aku benar-benar harus melihat lawan, dan siap bergerak kapanpun.

Heeh apa yang salah nak, apa kau terlalu takut untuk bergerak? Hei!!
Seseorang cepat tangkap anak itu!!

Setelah pria kotor itu memberi perintah, dari kelompoknya, pria penuh
bekas luka (Scars-man) datang ke arahku. Biasanya orang macam ini kuat....
kan? Atau tidak? Maksudku, mungkin dia penuh bekas luka karena dia lemah
dan sering kalah. Itu harusnya sulit untuknya, tapi aku tidak bisa merasa
kasihan untuk dia karena dia orang jahat.
Sementara Scars-man mendekat, kelompok pria dan wanita bahkan tak
sedikitpun memperhatikanku. Rupanya mereka tidak tertarik dan hanya
menatap anak yang tertangkap.
Eh? Apakah mereka mengabaikanku? Ini bukan seperti itu, 'kan? Mereka
pasti hanya terlalu fokus terhadap anak itu, 'kan? Oke aku akan tetap di sini~!!
Mari bersalaman nanti....
Hmm, dari ketiga orang itu aku pikir wanita di depan adalah yang paling
dekat tapi mari berhenti memikirkan hal yang tidak perlu, aku tak seharusnya
kehilangan pandangan terhadap apa yang ada di depan mataku.
Hei nak, jika kau tak ingin terluka, diam dan dengarkan apa yang
kukatakan!

Saat Scars-man mencoba menangkapku, aku menghilang dari


pandangannya.

Hah?

Scars-man telah kehilangan diriku dari penglihatannya dan kemudian aku


berada di depan pria kotor dengan pisau yang mencengkram anak kecil.
Sekarang, aku mencium sesuatu yang bau.
Kau seharusnya membersihkan badanmu dan mencuci bajumu dengan
benar~!
Bagaimana jika anak kecil itu menjadi bau karena dirimu~!

Hoi~hoo!! (Wazu)

*baki!!* *boki!!*
Aku memukul tangan pria kotor yang memegang pisau dan menarik anak
kecil itu. Eh? Barusan aku mendengar suara aneh, mungkin tangannya tidak
patah tulang, kan? Ini mustahil, sungguh.

Gya~aaaaa!!

Si Pria kotor menjerit. Aku memegang anak kecil diantara pria kotor dan
ketiga orang ini. Oh mereka melihatku. Akhirnya mereka melihatku.
Tentunya aku tidak melihat ke arah tiga orang itu jadi aku terlambat
menyadarinya.
Hah? Ketiga orang ini.... punya telinga runcing!?
Itu Elf! Mereka bertiga dan anak kecil ini adalah Elf. Kau paham sekarang?
Tampaknya kelompok pria kotor mencoba menculik seorang anak Elf yang
akan dijual ke pedagang budak untuk mendapatkan emas. Atau mungkin
sesorang membuat permintaan ke mereka secara rahasia.... Dengan kata lain
orang-orang lemah ini bukanlah lawan untuk para Elf, bahkan jika aku hanya
menonton di belakang.
Yah.... aku telah menyelamatkan anak ini, Aku ingin tahu apa yang harus
kulakukan sekarang? Akan lebih baik jika kita bisa berbincang, tapi apa yang
harus kubicarakan?
Karena aku tidak mengatakan apapun, kedua Elf itu jadi sedikit bingung.
Entah kenapa anak ini juga tidak mencoba menjauh dariku, Apakah ada luka?
Orang-orang juga mulai membuat keributan setelah melihat pria kotor
menjerit. Si Elf yang terlihat seperti pemimpin bergegas menuju mereka sejak
sesaat yang lalu.

Wahai musuhku dengarkanlah suara angin yang disebut kematian

*kiiinnn!!!*
Seperti halnya pedang, angin terbang menuju ke kelompok pria kotor
bersama dengan suara dentingan tinggi untuk sesaat. Tanpa pertahanan,
Tubuh mereka terpotong oleh pedang angin. Darah menyembur dan mereka
tak lagi bergerak.
Si~Sihir. Ini pertama kalinya aku melihat sihir. Tentu saja aku bertanya-
tanya apakah itu menempatkan kekuatan sihir ke dalam kata-kata. Juga
Kekuatan mereka tergantung pada level mereka.... itu sangat keren....
Oops, Kalau dipikir-pikir masih ada si Scars-man....
Dia berada di tempat yang agak jauh dari kami, dia menggunakan
kesempatan ini agar tidak menerima nasib yang sama seperti temannya, tapi
hidupnya segera dihamburkan oleh tangan kedua Elf.
Aku melihat adegan itu di depan mataku. (Tentu saja, aku menutup mata
anak kecil dengan tanganku agar tidak melihatnya) Aku kagum dengan sihir
yang pertama kali kulihat. Aku merubah pandanganku ke arah wanita Elf.
Tubuh langsing dengan rambut perak menyala yang memanjang sampai
pinggang. Di pinggulnya, ia dipersenjatai dengan pisau seperti perhiasan dan
di punggung ia membawa sebuah busur.
Aku pikir aku telah terpesona olehnya, ini adalah sesuatu yang wajar
terjadi tanpa kusadari.
Wanita elf berambut perak memutar badannya ke arahku.

Terima kasih banyak orang asing, kamu sungguh membantu kami


Dia berkata dengan senyuman tipis mekar di wajahnya.
*badump*
Ketika aku melihat senyumannya, aku merasakan sesuatu melompat di
dalam dadaku.
Bab 4
Pertemuan Dengan Elf

Elf berambut perak berterima kasih padaku

..... (Wazu)

Haah? Aku ingin tahu kenapa.... suaraku tak kunjung keluar. Selain itu
kupikir pipiku jadi agak panas. Aku akan dicurigai jika tidak segera
menjawab!! Umm.... umm.... apa yang harus kukatakan disituasi seperti ini?
Semua baik-baik saja, aku hanya harus mengatakan sesuatu.... ah lihat, ia
menunggu jawabanku, tolong jangan tatap aku dengan mata seperti itu....
Bagaimana ini!!! Aku tak bisa memikirkan apapun!!
Sial, kenapa aku tak bisa berbicara dengan baik pada saat yang penting.
Percakapan yang telah lama aku tunggu-tunggu setelah 2 tahun, ini terasa
begitu jauh, Elf-san, ada apa? Hah? Apakah ada sesuatu di wajahku?
Melihatku dengan wajah seperti itu.
Imutnya....
Haaah
Tidak, bukan itu!!
Anak itu juga menoleh kearahku dengan khawatir, sial!!!
Hal ini malah menambah tekanan padaku. Tenanglah diriku, aku hanya
perlu mengatakan sesuatu. Mari ambil napas dalam-dalam, tentunya harus ada
sesuatu yang bisa kukatakan!
Sesuatu.... sesuatu.... sesuatu....

Baiklah, aku sudah memutuskannya ~ ~ ~ ! ! ! ! ! (Wazu)

Tidaak.... apa-apaan itu?


Kepalaku langsung jadi dingin. Aah Aku mengacaukanya kali ini. Aku
tahu itu, yeah aku memahaminya dengan jelas. ini terjadi begitu saja, Aku
tidak percaya terhadap apa yang kukatakan pada diriku sendiri, tapi segalanya
tak bisa kutarik lagi. Aku menerimanya, aku akan menerima apapun yang ia
katakan, Tolong lari tubuhku, telanglah kakiku, bersama-sama mari terima
aib ini. Lakukanlah, aku telah membulatkan tekatku.

Hei-Hei

Ha-Ha hahaha

Dua tawa menggema kedalam kesadaranku, suara pria memberikan


perasaan kagum dan suara wanita.... kedengarannya seolah-olah dia sedang
bersenang-senang. Dua orang yang menyinggkirkan si Scars-man berjalan
perlahan ke tempatku.

Nak, Apaan sih yang tiba-tiba kau bicarakan?

Bukankah itu bagus? Aku pikir dia anak yang lucu, kau juga berpikir
begitu.... 'kan, Sarona?

Kalian ini, Dia telah menyelamatkan Siena, bukankah seharusnya kalian


berterima kasih dahulu? (Sarona)

Sarona ya... kupikir itu nama yang indah.

Yeah maaf, terima kasih banyak

Aku tahu, aku tahu, terima kasih telah menolong Siena

Ah tidak, maaf karena tiba-tiba mengatakan sesuatu yang aneh


(Wazu)
Aku dengan ringan menundukkan kepalaku, aku melirik Sarona-san, ia
menunjukan senyum lebar diwajahnya.

Onii-chan, terima kasih bantuannya (Siena)

Siena juga bilang berterima kasih.


Waktu Siena memanggilku Onii-chan, aku ingat adikku yang kutinggalkan
di Ibukota Kekaisaran. Secara tak sengaja aku membelai kepala Siena dengan
lembut. Aku ingin tahu apakah dia baik-baik saja....

Yah, bukan berarti kami meragukanmu, tapi kenapa kamu sendirian di


tempat seperti ini (Sarona)
Aku memperhatikan kalau belum memperkenalkan diriku saat Sarona-san
menyebutku dengan 'Kamu'.

Emm.... Bagaimana aku harus memulainya.... ah namaku adalah Wazu


dan karena banyak hal yang terjadi aku baru turun dari gunung ITU, saat
dalam perjalanan untuk melewati hutan ini aku tiba-tiba mendengar suatu
teriakan jadi aku bergegas ke sini.... (Wazu)

Sambil menjelaskan, aku menunjuk kearah "Gunung" yang telah


kutinggali selama 2 tahun.

Tunggu sebentar, gunung yang kau sebut barusan, apakah itu bagian
dari gurauan?

Yeah sungguh, kami tak tahu harus bereaksi bagaimana? untuk elf yang
hidup di hutan ini, gunung itu bukanlah sesuatu yang bisa kau tertawakan

?? (Wazu)

Gurauan? Tertawa? Aku hanya memberitahukan diriku yang sebenarnya.


Tapi entah mengapa ucapanku malah dianggap gurauan, aku merasa sedikit
tidak nyaman. Nah lebih baik untuk tidak keberatan. Malahan, aku hanya
ingin tahu lokasi kota terdekat. Tapi Sarona-san tiba-tiba memberikan ucapan.

Mari kita lihat. Aku akan memberitahumu nanti pertama-tama


kenapa kau tak singgah ke desa kami? Kami merasa berhutang budi padamu
karena meolong Siena jadi biarkan kami memberimu sesuatu sebagai
balasannya (Sarona)

Itu benar, Jika hanya makan malah sederhana aku bisa membuatnya

Hah? Tak biasanya kau menjadi begitu!! Mungkin besok akan ada
segerombolan monster yang menyerang?

Kau bilang apa....?

Sarona-san tampak bersenang-senang melihat kedua orang ini menggoda


satu sama lain. Aku mengelus kepala Siena sambil melihat mereka bertiga,
itu pasti sudah lama.
Aku menerima tawaran Sarona untuk pergi ke desa Elf. Sarona-san
berjalan di depan sebagai pemandu, dua orang yang tersisa berbicara banyak
padaku. Ternyata, itu tidak biasa bagi mereka menjadi ramah terhadap orang
yang baru saja mereka temui. Aku tahu nama mereka dari percakapan, yang
pria Yuyuna dan yang wanita Ruruna. Keduanya bersaudara, Yuyuna adalah
pria tinggi dengan mata sedikit menggantung dan tubuh Ruruna sedikit
gemuk, dia memiliki mata sayu yang memberikan perasaan lembut.
Kami bertukar percakapan menyenangkan saat menuju desa Elf. Aku ingin
berbicara dengan Sarona-san, tapi kata-kata tak bisa keluar dengan baik di
depan Sarona-san. Muuu.....
Dan kemudian, Kami telah mencapai desa Elf di dalam hutan. Sekelompok
Elf berdiri di depan desa Elf. Salah satu wanita dari mereka berlari kemari.
Siena juga menjauh dari waktu ia melihatnya. Mereka berdua saling
berpelukan sambil menanggis. Pasti itu ibunya...
Elf lainnya berkata "terima kasih" atau "kerja bagus" kepada kelompok
Sarona-san. Aku berpisah dengan ketiganya untuk melihat dari samping.
Hmmm.... Aku melihat seseorang dari kerumunan yang mengarahkan
semacam niat jahat terhadap kelompok Sarona-san.
Bab 5
Keseharian Di Desa.

Dua minggu telah berlalu sejak aku datang ke desa Elf. Untuk diriku yang
rindu bertemu orang-orang, dua minggu ini sangat menyenangkan. Segalanya
masih baru dan segar karena ini pertama kalinya aku melihat desa Elf. Setiap
rumah berada di atas pohon tapi tak ada tangga. Aku ingin tahu bagaimana
mereka bisa masuk rumah, tetapi sepertinya mereka menggunakan sihir angin
untuk melayangkan diri mereka.
Rupanya Elf memiliki bakat tinggi terhadap sihir angin, kalau dipikir-pikir
Sarona-san juga menggunakan sejenis sihir ini untuk menyerang kelompok si
pria kotor. Karena aku tidak memiliki kekuatan sihir, aku tak bisa
menggunakan sihir apapun. Aku telah dibawa Yuyuna untuk memasuki
rumahnya, itu sungguh memalukan. Omong-omong Yuyuna & Ruruna
menyediakanku tempat untuk tinggal di rumah mereka.
Aku juga terkejut dengan makanannya, mereka tampaknya tidak makan
daging sebanyak itu, malah ada berbagai tumbuhan dan tanaman yang
melimpah di hutan. Mereka makan buah-buahan atau membuat selai dengan
itu. Mereka juga membuat buah-buahan kering untuk disimpan sebagai
makanan yang diawetkan.
Hmm, seperti yang diharapkan, Elf mereka tampan dan cantik. Meskipun
Siena masih memiliki penampilan bocah, tak ada keraguan bahwa ia akan
menjadi cantik di masa depan.
Meskipun begitu, Elf yang paling cantik masih Sarona-san.
Menurut Yuyuna dan Ruruna, aku dengar Sarona-san adalah yang terkuat
di antara para elite dari desa ini. Itu disebut "Morito", itu posisi atas & penting
orang-orang yang melindungi desa. Seperti yang diharapkan, Sarona-san
sangat keren.
Setelah satu minggu, keduanya mengetahui perasaanku terhadap Sarona-
san, nah tak usah dikatakan karena aku selalu melihat Sarona-san, mereka
selalu menyeringai di belakangku, tinggalkan aku sendirian. Pada saat yang
sama aku bersyukur kepada mereka karena telah banyak memberitahu diriku
tentang Sarona-san.
Atau lebih tepatnya mereka khawatir terhadap Sarona-san. Rupanya dia
terlalu serius terhadap pekerjaannya sebagai Morito dan terlihat tidak tertarik
dengan cinta, memang, ini masalah besar.
Sarona-san yang serius juga baik.
Waktu aku bertanya apakah aku cukup baik untuk menjadi pasangannya,
entah mengapa mereka terdiam, meskipun kelihatannya mereka akan
mendukungku.
Setelah satu minggu ini, dengan bantuan dari keduanya aku selalu
mencoba menemukan kesempatan untuk menghabiskan waktuku dengan
Sarona-san. Kami berbicara tentang berbagai hal seperti cerita tentang diriku
ataupun Sarona-san. Kami juga pergi bersama untuk mengumpulkan
tumbuhan dan tanaman liar yang bisa dimakan di dalam hutan. Itu adalah
waktu yang membahagiakan, Ketika dia khawatir tentang diriku, aku merasa
sangat bahagia....
Tapi waktu yang membahagiakan ini akan berakhir sebelum kami
menyadarinya. Niat jahat yang aku rasakan pertama kali ketika aku tiba di
desa ini telah terbentuk dan perlahan-lahan mendekati kami.
Pada malam harinya, aku dan Sarona-san datang ke rumah Yuyuna dan
Ruruna dan hanya menemukan mereka di tempat tidur, tentu saja mereka
tidak melakukan sesuatu yang terlarang. Mereka tampaknya mabuk setelah
minum beberapa minuman keras. Mereka merenungkan sesuatu tentang
Sarona-san, tapi ketika aku bertanya mereka tidak pernah memberikan
jawaban.
Bukankah kau berkata akan membantuku? Aku tidak mengerti keadaannya
jadi aku tidak bisa berbuat apapun tentang itu.
Pagi selanjutnya, aku bangun tapi tak ada siapapun di rumah. Aku pergi
keluar untuk mengemeriksa keadaan di luar & melihat semua orang telah
berkumpul di sebuah lingkaran di tengah desa. Aku yang tidak bisa
menggunakan sihir menempel ke pohon untuk turun. hal ini tak sedap
dipandang jadi aku harap tak ada yang melihatnya.
Ketika aku mendekati lingkaran itu aku menemukan ada dua orang disana,
pria dan wanita di dalam ring. Yang wanita adalah Sarona-san dan yang pria,
adalah seseorang yang tak kukenal. Tampaknya Sarona-san akan melawan
pria itu. Aku tidak mengerti situasinya jadi aku mencari Yuyuna & Ruruna
dan menemukan mereka tepat di belakang Sarona-san.

Yuyuna, Ruruna, bisakah kalian beritahu aku apa yang terjadi?


(Wazu)

Hmm? Oh kau sudah bangun. Yah seperti yang bisa kau lihat
(Yuyuna)

Gazuna, pria itu bertujuan untuk posisi Morito dan menantang Sarona
duel dengan kondisi yang kalah harus meninggalkan desa (Ruruna)

Hah? Meninggalkan desa? Apakah Sarona-san menerimanya?


(Wazu)
Sulit untuk diriku mempercayainya

Oh, Kelihatannya kau cukup khawatir. Yah itu telah diputuskan sejak
kemarin malam, dan persiapannya juga sudah selesai. Si bajingan Gazuna,
Sarona sudah seperti keluarga bagi kami. Baiklah, nikmati saja istirahatmu
karena Sarona tak akan kalah dari orang seperti itu (Yuyuna)

Yeah, Gazuna punya reputasi buruk, aku juga tak menyukai dirinya!
Tak masalah berapa banyakpun dia menginginkan posisi itu, tanpa rasa
hormat dan persahabatan terhadap yang lain dia tidak memenuhi syarat
(Ruruna)
Keduanya telah memberitahuku itu, aku melihat ke pria yang dipanggil
Gazuna. Dia punya wajah tampan, aku tak ingin mengakuinya tapi seperti
yang diharapkan dari seorang Elf. Dia mengangkat sudut mulutnya,
tersenyum jelek seolah-olah dia tertawa terhadap apa yang akan terjadi
dengan Sarona-san.
Juga pakaian Sarona-san, dia mengenakan Overall untuk memudahkan
pergerakannya (kurva paha sampai kakinya.... sangat indah) dan Gazuna
menutupi tubuhnya mulai dari bawah leher dengan jubah hitam. Aku pikir dia
menyembunyikan sesuatu dibalik jubahnya ~ aku yakin tentang itu.
Aku melihat sekitar dan kemudian---

Ah, ini mustahil. Orang ini tidak baik


Benarkan?

---mereka bicara sambil berbisik dan menahan tawa mereka.


Bab 6
Niat Jahat Telah Terbentuk

Baiklah kalau begitu, pertandingan untuk menentukan posisi Morito


akan segera dimulai. Apakah kedua belah pihak siap?

Ya (Sarona)

Yeah (Gazuna)

Seoarang Elf berjalan di antara Sarona & Gazuna untuk mengonfirmasi


sebelum pertandingan dimulai. Menurut Yuyuna & Ruruna, sepertinya orang
itu adalah kepala desa. Tentunya, dia punya aura yang bermartabat di
sekelilingnya.

Baik, kalian akan bertarung di dalam penghalang, dan juga orang lain
dilarang untuk masuk. Tak satu pun dari kalian bisa keluar sampai
pemenangnya ditentukan (Kepala Desa)

Seperti yang kau ajukan yang kalah harus meninggalkan desa, aku tak
ada niatan untuk merenggut nyawamu (Sarona)

Oh, ini tak seperti aku ingin mengambil nyawamu. Itu benar aku hanya
ingin menghancurkan semangatmu, jadi berikan aku pertunjukan yang bagus
(Gazuna)

Begitu ya.... (Sarona)

Setelah berkata begitu banyak, mereka mengeluarkan senjata. Sarona-san


menggunakan pisaunya yang berhiaskan berlian. Dan Gazuna sepertinya akan
menggunakan pedang panjang. Keduanya menyiapkan senjata mereka. Sekali
lagi Kepala desa mengkonfirmasi keduanya sebelum kembali ke kursi
penonton.

Oke. Dengan kondisi yang telah ditentukan....

Semua orang di sini akan menjadi saksi (Kepala Desa)


Kepala desa merapalkan sihir. bentuk setengah lingkaran dengan cahaya
sedikit kebiruan. Sebuah penghalang (Barier) transparan telah menutupi
arena.
*kon kon*
Itu keras, tapi sepertinya akan hancur kalau aku memukulnya dengan
serius. Meskipun aku tidak akan melakukannya.

Mulai.... (Kepala Desa)

Gazuna bergerak bersamaan dengan sinyal kepala desa untuk memulai


duel. Dia meluncurkan tusukan untuk memanfaatkan perbedaan antara
pedang panjang dan pisau. Sebuah tusukan tajam, Sarona-san merubah
jalurnya dengan mudah menggunakan pisaunya. Untuk menghancurkan
keseimbangannya, Sarona-san meluncurkan beberapa serangan tipuan ke
wajah Gazuna, menggunakan rotasi tubuhnya dia melancarkan tendangan
berputar yang mendarat di perut Gazuna, tapi yang menunjukan ekspresi
kesakitan adalah Sarona-san.

Sial, dampak ini.... besi? Tidak, di balik jubah itu hanyalah pakaian
biasa. Lalu apakah ini karena jubah itu? (Sarona)

Seperti yang diharapkan dari Sarona! Kau cukup pintar. Itu benar, jubah
ini dapat menunjukkan kekerasan besi ketika kau mengalirinya dengan
kekuatan sihir. Aku mendapatkan ini dari pedagang tertentu baru-baru ini!
Baik itu pisau atau Taijutsu, itu tidak akan bekerja melawanku!! Sekarang apa
yang akan kau lakukan Sarona-chaaaan (Gazuna)

Ah, itu sesuatu yang cukup dia miliki, tak heran jika dia ingin membual.

Oh begitu.... (Sarona)

Sarona hanya memberikan jawaban singkat. Ia menyarungkan pisau di


pinggangnya dan menyipitkan matanya. Pada saat itu, dengan gerakan
eksplosifnya ia menutup jarak dengan Gazuna dan dengan kekuatan penuh
menginjak ujung jari kakinya yang tidak tertutup oleh jubah. Itu pasti sakit ~
Saat ini, masih dengan ekspresi kesakitan, Sarona mencengkram jubahnya
dan meluncurkan tandukan kepala. Itu juga kelihatan menyakitkan~
Namun serangannya tak berakhir di sana. Gazuna jatuh terlentang setelah
menerima sapuan kaki, Sarona-san memukul wajahnya dengan tidak sabar
sambil menumpangi dirinya.
Maafkan aku Sarona-san, Tapi sekarang aku takut kepadamu. Maksudku,
ia melakukannya dengan wajah tanpa ekspresi, Untuk sampai sejauh itu....
apakah ini karena dia memanggilnya "-chan"? Yuyuna dan Ruruna
tampaknya juga menjadi sedikit takut. Aku harus berhati-hati juga, yeah....
yeah....
Oh dia selesai, Sarona-san perlahan berdiri dan mengambil jarak setelah
entah bagaimana puas dengan memukuli Gazuna.

Itu tidak berguna. Kau dapat mencoba berbagai tindakan untuk


menghadapiku, tapi itu akan menjadi tak berarti. Bila tidak paham semua itu,
kau hanyalah seorang idiot? (Sarona)

Oh Sarona-san memberi komentar keras, tapi aku pikir dia tidak akan
menjawab pertanyaanmu atau lebih tepatnya aku tidak berkipir dia bisa bicara
sekarang.
Atau jadi kupikir---

Kukuku.... seperti yang diharapkan dari Sarona si Morito terkuat. Ketika


marah tak ada belas kasihan sama sekali, benar-benar menakutkan, sungguh
(Gazuna)

Gazuna berdiri sambil melemparkan lelucon, wajahnya yang telah


dipukuli sedikit demi sedikit kembali normal, tersenyum gila. Aku ingin tahu
apa yang dia masih sembunyikan di lengan bajunya?

Memarnya disembuhkan.... jadi begitu, itu samar-samar tapi aku merasa


beberapa sihir memancarkan dari jubah itu.... sihir pemulihan otomatis,
bukan? (Sarona-san

Itu benar Sarona, tak peduli seberapa banyak pun kau menyerangku itu
tidak berguna. Kenapa kau tidak menyerah saja? (Gazuna)

Omong kosong. Dari situlah kepercayaan dirimu berasal? Hal seperti itu
hanya cukup untuk sedikit mengulur waktumu (Sarona)
....Fufufu, ah itu benar! Ini hanya sementara!! Tapi, itu bukan masalah!!
Sarona! Aku akan memberikanmu perasaan putus asa!!! (Gazuna)

Berkata begitu, Gazuna mengambil sebuah bola hitam dari jubahnya.

Dan ini akan memenuhi keinginanku!

Isilah hatiku dengan Injil dari kegelapan agung (Gazuna)

Bereaksi terhadap kata-kata Gazuna, cahaya hitam dilepaskan dari bola


dan memenuhi seluruh pandanganku tapi segera menghilang ke sumbernya
dalam sekejap mata. Meskipun cahaya hitam sebelumnya telah menghilang,
tapi bola hitam di tangan Gazuna adalah kenyataan. Sarona-san membuka dan
menutup tangannya untuk memastikan apakah ada kelainan di tubuhnya.

Apa itu tadi? Apa yang coba kau lakukan? (Sarona)


*- - - - - dokkun! - - - - -*
Aku ingin tahu apa? Barusan, aku mendengar sesuatu seperti detak
jantung.... tapi semua orang di sekitar bertindak seperti biasa, apa kalian tidak
mendengarnya? Emm.... itu hanya imajinasiku, aku yakin.... hmm? Entah
mengapa tanahnya bergetar, iya kan?
*dododo dododo dododo !!!!!*
Sesuatu yang mirip langkah kaki banyak orang terdengar dari kejauhan,
menuju kemari dengan kecepatan penuh....
Bab 7
Nama Dari Perasaan Itu Adalah Cemburu

Gazuna!! Kau, apa yang kau lakukan (Sarona)

Mungkin Sarona-san juga merasakan sesuatu yang tidak biasa terjadi. Ia


tampaknya menjadi tidak sabar. Elf di sekitar juga mulai gelisah karena
getaran dan suara yang menggema.

Hei-hei apa yang sedang terjadi? (Ruruna)

Itu.... Aku juga tidak tahu.... (Yuyuna)

Keduanya juga terlihat gelisah

Apa yang sedang terjadi....? Jika kalian ingin tahu, kenapa kalian tidak
bertanya pada orang itu? (Wazu)

Keduanya menjatuhkan rahang mereka ketika aku menujukkan jariku ke


Gazuna. Mengikuti mereka berdua, Elf lain mengarahkan pandangan mereka
ke arahnya. Gazuna menunduk sambil menutupi mulutnya dengan tangan.

Gazuna jangan bermain kotor, Jelaskan!! (Kepala Desa)

Kepala desa sangat marah. Mendengar itu, Gazuna melepaskan tangannya


dari mulutnya dan perlahan menggangkat wajahnya. Dia berkata dengan
senyum menjijikkan di wajahnya.

Kalian seharusnya khawatir!! Elf yang lucu dan bodoh!! Apakah kalian
ingin tahu apa yang terjadi? Maka biarkan aku memberitahu kalian. Karena
aku ingin melihat kalian semua dalam keputusasaan (Gazuna)

Cepatlah beritahu kami!!

Sekarang, dengan kekuatan bola hitam ini! Lebih dari ratusan monster
yang tinggal di kaki gunung itu akan membanjiri tempat ini!! (Gazuna)

Apa!!
Elf yang berada di sekitar heran mendengar itu, panik pun menyebar. Dia
hanya berkata bahwa itu monster dari gunung, jadi aku pikir "Oh, begitu".
Maksudku mereka (monster) lemah. Sebaliknya, aku tidak mengerti kenapa
mereka begitu panik. Sudah ada beberapa Elf yang mencoba untuk melarikan
diri ke rumah mereka.

HAHAHAHAHAHA!!! Takutlah, takulah!!!, larilah untuk kabur,


kalian para elf bodoh! !! (Gazuna)

Apa kau menyadari apa yang kau lakukan! Gazuna!! (Sarona)

Aku mengerti dengan sangat baik! Saronaaa!! (Gazuna)

Sarona-san menusukkan pisaunya berkali-kali pada Gazuna dengan sangat


marah, tetapi telah dihentikan oleh pedang panjang dan jubah yang
menunjukkan kekerasan besi.

Hei, untuk sekarang kita akan berlindung di rumah (Yuyuna)

Ta-Tapi Sarona sedang? (Ruruna)

Tidak apa-apa, ia terlindungi oleh penghalang. Tak masalah berapa


banyak pun monster yang datang, aku jamin itu tak akan hancur (Yuyuna)

Itu benar.... (Ruruna)

Wazu! Kita juga harus meninggalkan tempat ini dengan segera

Eh? (Wazu)

Yuyuna memberitahuku untuk masuk ke dalam rumah mereka, Ruruna


juga mengikutinya. Hmm, karena aku khawatir tentang Sarona-san, Aku ingin
tetap di tempat ini. Tapi mengingat mereka berdua, itu lebih ikut mereka. Nah
untungnya, rumah mereka dekat dengan tempat ini.
Sarona-san telah menyerang dengan kaki dan tebasan menggunakan
Taijutsu dan pisaunya terhadap Gazuna. Karena pemulihan otomatis dan
pertahanan dari jubah, tak ada serangan yang menjadi pukulan penentuan.
Tapi tetap saja, aku tidak berpikir Sarona-san akan kalah. Pemulihan otomatis
jubah itu terbatas. Ketika kekuatan sihirnya habis, itu hanya akan menjadi
jubah biasa.
....Aku yakin tapi, kecemansan masih tetap ada dalam benakku.

Kenapa.... kenapa kau melakukan hal seperti itu!! (Sarona)

Kenapa....? Itu karena dirimu Sarona!! Aku menjadi seperti ini karena
kau ada di sini!!! (Gazuna)

Kata-katanya sejenak menghentikan pergerakan Sarona-san. pedang


panjang Gazuna mendapat kesempatan untuk menyerempet lengan kirinya.
***
Akhirnya, monster-monster menyerang desa.
Jumlah yang besar, lebih dari ratusan monster telah memenuhi dan
mengelilingi desa. Monster juga menjadi tertarik oleh penghalang. Elf yang
telah melarikan diri ke rumah mereka melihat adegan ini sambil gemetar
ketakutan, seorang anak kecil sampai menangis. Wajah Yuyuna dan Ruruna
jadi pucat sambil berdiskusi apakah ada yang bisa mereka lakukan tentang
situasi ini. Setelah memastikan situasi sekitar, Aku melihat kembali ke
penghalang dimana Sarona-san berada. Ia melihat situasi di sekitar dan
mengembalikan pandangannya ke arah Gazuna.

Apakah ini yang kau harapkan? (Sarona)

Itu benar. Tapi ini bukan akhirnya (Gazuna)

....Kau bilang aku penyebabnya. Apa maksudmu? (Sarona)

....Sarona. Sejak lama, tanpa melakukan banyak usaha orang-orang


selalu memanggilmu jenius. Aku berusaha keras.... aku juga sangat bagus
dibandingkan dengan siapa pun. Tapi kau selalu berada di atas.... kau tidak
akan mengerti perasaanku!! Kau hanyalah dinding bagiku!!! (Gazuna)

Kuu.... (Sarona)

Gazuna mulai serius melancarkan serangannya kali ini. Dia berulang kali
meluncurkan tebasan dengan pedang panjangnya. Sarona-san menghentikan
itu dengan pisaunya dan kadang menghindarinya dengan tubuhnya.
Hahaha!! Hei-hei apa yang salah? Kenapa kau tidak menggunakan
sihirmu? Kau tidak bisa pergi jika kau tidak membunuhku, apakah kau tidak
ingin membantu orang-ornag di desa? (Gazuna)

Uu.... (Sarona)

Itu mustahil 'kan!! Karena aku juga seorang dari desa ini!! Karena kau
menghargai semua orang di desa ini!! Tapi, apakah ini baik-baik saja? Apakah
kau punya waktu untuk khawatir tentang hal itu? Kalau kau tidak mengakhiri
ini dengan cepat, semua orang selain kita akan mati!! (Gazuna

Kau nan.... (Sarona)

Sarona-san mengangkat tangan kirinya ke depan.... tapi ia berhenti dan


tidak bergerak dari posisinya.

Fufu! Hahahahaha!! Sungguh tak enak dilihat! Ini konyol! Sihirmu


terlalu kuat 'kan!! Itu benar Sarona!! Kebaikanmu itu hanyalah
kelemahanmu!!! (Gazuna)

..... (Sarona)

Sarona-san mengatupkan bibirnya dan itu sedikit berdarah.

Kuputuskan.
Aku melihat kembali ke arah mereka berdua dan mengangkat tanganku
dengan *shubi* sambil tersenyum lebar.

Aku pergi sebentar (Wazu)

Haa? (Yuyuna & Ruruna)

Aku berkata begitu kepada mereka dan melompat dari rumah.


Bab 8
Monster Yang Pingsan

Aku jatuh dari rumah....


Nah kau lihat, aku tidak bisa menggunakan sihir jadi tak usah bertanya
soal terbang. Aku tidak bisa turun kecuali dengan metode ini. Aku mendengar
dua teriakan dari arah rumah. Aku tidak bisa mendengar itu jadi aku mencoba
untuk memfokuskan perhatianku, tapi apa yang sampai ke telingaku hanya
suara kepakan dan raungan monster.
Mereka terbang melewati hutan.
Monster tipe burung dalam jumlah besar mendekat karena mereka pikir
aku hanyalah makanan. Semua rumah telah tertutupi penghalang, karena itu
mereka merubah targetnya kepadaku.
Mereka mendekat untuk menangkapku yang jatuh. dan kemudian---
*bokkon----!!!*
Aku memukulnya. Aku memukulnya dengan ringan tapi entah kenapa
paruhnya hancur.... haa?
Hei apakah paruh ini rapuh.... yah, terserah. Menggunakan momentum ini,
aku memutar tubuhku untuk melepaskan tendangan ke wajah seekor monster.
itu terbang ke arah monster tipe burung lainnya.
Monster yang terbang lainnya terkejut dan mencoba memutar tubuhnya
untuk kabur tapi itu terlalu lambat. Aku menendang monster lain, Suara
tulang hancur terdengar. Bersamaan dengan itu aku mencengkram kaki
monster lain dan menggunakan momentum jatuhku untuk membawanya ke
tanah---
*bakkam-----!!!*
.... oh tanahnya mencuat keluar. Apakah tanah di daerah ini rapuh? Aku
mendarat di dekat monster yang jatuh, tapi monster di sekeliling langsung
menyerang.
Cyclop berotot bermata satu melemparkan tinju besar kepadaku. Aku
menangkap tinjunya dengan tanganku, pada saat yang sama aku memutar
Cyclops itu.

Terima ini!! (Wazu)

Aku memutarnya 3 kali. Monster di sekitarnya hancur oleh tubuh Cyclops,


aku melempar itu dan mulai berlari ke arah penghalang di tengah-tengah
monster yang sedang berkumpul. Tapi monster muncul satu demi satu untuk
menghalangi jalanku. Aku menangkap monster dan melakukan hal yang sama
seperti sebelumnya. Karena jumlah monster yang besar aku mengulangi
proses ini sambil maju. Oh selanjutnya adalah Serigala.
***

Yo, Sarona-san, apa kamu baik-baik saja? (Wazu)

Aku tiba di depan penghalang. Di belakangku sejumlah besar mayat


monster yang tergeletak di sekitar.
Sarona-san terkejut, hmm.... apa itu?

Haa? Sarona-san (Wazu)

....Eh, Wazu-san.... bagaimana kamu bisa ke sini? (Sarona)

Bagaimana? Aku hanya datang seperti biasa (Wazu)

.... Datang.... seperti.... biasa? (Sarona)

Sarona-san memeriksa belakangku, keringat menetes dari dahinya. Haa?


Apa kamu terkejut? Apakah ada suatu hal yang membuat terkejut? Hmm....
Oh baik. Gazuna agak membatu tapi aku tidak peduli karena aku benci
orang ini.

Kemudian aku akan mengalahkan monster di sekitar sini, Sarona-san


kamu hanya perlu menyelesaikan pertandingan dengan Gazuna! Aku
mendukungmu! Semoga beruntung! (Wazu)

Ah ya.... Wazu-san juga.... emm.... lakukan yang terbaik? (Sarona)

Ya!! Aku akan melakukan yang terbaik!!! (Wazu)


Aku mengepalkan tinjuku, aku jadi bersemangat karena dia bersorak
kepadaku....
Dia memberitahuku untuk melakukan yang terbaik. Baiklah, ayo!
Meskipun aku penuh dengan motivasi, monster melangkah mundur. Haa?
Ayo! Sini!
. . . . . Kalian tidak kemari?
Haa~~. Maka mau bagaimana lagi. Jika ini yang kalian inginkan.... aku
akan datang kepada kalian.
Aku bergegas ke monster di depanku.
Tapi.
Monster-monster melarikan diri dengan kecepatan penuh untuk kabur
dariku.
Haa? Kenapa kalian lari? Tunggu sebentar!! Aku berpikir mengalahkan
kalian semua di depan Sarona-san agar terlihat keren, kenapa kalian lari?
Sialan, kalian menghancurkan itu!! Atau sebaliknya, aku akan terlihat lucu
sekarang kalau mengejar monster ~ ~ ~!!

.... Itu, apa-apaan kau ini? (Gazuna)

Setelah memahami situasi ini, akhirnya Gazuna berbicara sementara


wajahnya pucat.

Haa? Aku kira, aku hanya orang yang berada di bawah perawatan desa
baru-baru ini (Wazu)

Itu bukan apa yang ingin aku dengar!! (Gazuna)

Haa.... (Wazu)

Lalu apa sebenarnya yang ingin kau dengar? Lebih penting lagi, aku tidak
ingin berbicara dengan orang sepertimu.
Elf lain masih belum keluar dari rumah mereka yang terlindungi oleh
penghalang. Haa? Meskipun monster telah melarikan diri dan tidak akan
datang lagi. Yang lebih penting lagi, dalam keadaan ini Gazuna akan terus
berbicara padaku, 'kan? Itu, aku tidak menyukainya. Yuyuna, Ruruna!
Turunlah ke sini!!

....Mustahil.... itu mustahil. Monster-monster itu setidaknya B-rank


(Gazuna)
Kata-kata Gazuna tidak ada akhirnya.
Terakhir perhatikanlah sedikit ke sekelilingmu. Sarona-san, menggunakan
kesempatan ini saat Gazuna berbicara padaku dia meluncurkan sebuah
serangan dengan pisaunya. Tapi luka itu segera disembuhkan oleh pemulihan
otomatis dalam sekejap. Sarona-san masih belum menghentikan serangannya.
Dia tetap menyerang, bertahan dan seterusnya.

Haa. . . Haa. . . (Sarona)

Haa. . . Haa. . . (Gazuna)

Mereka berlanjut dengan serangan dan bertahan untuk sementara dan


menjaga jarak satu sama lain. Nafas mereka terganggu. Kekuatan fisik
Sarona-san turun karena dia terus bergerak ke sekitar. dan sihir Gazuna
tampaknya akan habis karena dia tetap menggunakan jubahnya. Mereka
berdua dalam kondisi yang sama, tetapi kemungkinan Sarona-san
diunggulkan.

Gazuna, kenapa kau tidak segera menyerah? Ketika sihirmu habis,


bahkan hidupmu akan berada dalam bahaya. Sekarang hal seperti yang
lakukan itu tiada gunanya lagi, tapi setidaknya hidupmu--- (Sarona)

Hahaha!!! Aku tidak peduli lagi.... kupikir aku dapat memusnahkan


semua orang di depan matamu tapi aku berubah pikiran. Jadi....

Aku akan membunuhmu dulu!! Sarona!! (Gazuna)

Gazuna mengambil pill merah dari jubanya dan melemparkannya ke


mulutnya.
Bab 9
Hasil Dari Harapan

Gaaaaaaaaa!!!!! (Gazuna)

Gazuna meraung, tak lama setelah ia menelan bola merah tubuhnya


berubah. Matanya menjadi merah-darah sedangkan bagian putih menjadi
hitam, wajahnya retak seakan hancur, sayap hitam seperti kelelawar dan ekor
dengan ujung berbentuk panah tumbuh dari belakang, anggota tubuhnya
membengkak dengan kuku yang tajam tumbuh dan memanjang.

AHAHAHAHA!!!!! APA INI? TUBUHKU DIPENUHI DENGAN


KEKUATAN!!! AKU SEHARUSNYA MELAKUKAN INI SEJAK
AWAL!!! KENAPA PEDAGANG ITU TIDAK DATANG SEJAK DULU?
(Gazuna)

Hmm... apa yang dia lakukan padamu sekarang? Aku tidak bisa mengikuti
situasi ini sama sekali. Ah hal itu? Apakah bola merah penyebabnya?

Ga~Gazuna.... apa-apaan penampilan itu? (Sarona)

HAHAHAHAHA!!! APAKAH KAU PEDULI DENGAN HAL


TERSEBUT? LEBIH PENTING, SEKARANG!! KAU HARUSNYA
KHAWATIR TENTANG DIRIMU!! (Gazuna)

Gazuna yang telah berubah berpindah ke depan Sarona-san dalam sekejap


mata. Lengan besarnya mengayun ke belakang dan Sarona-san menerimanya
dengan pisaunya. pisau itu menancap di lengannya tapi tidak dapat
menghentikan momentumnya. Ia terpukul seperti itu dan tubuhnya terhempas
ke penghalang.

Gaah (Sarona)

Sarona-san jatuh ke tanah.

OI SARONAA~! DIMANAKAH ITU!! KEKUATANMU


SEBELUMNYA!! AKU HANYA MENGETUKMU SEDIKIT!! ITU
MALANG SARONA!! KAU TIDAK PUNYA TEMPAT UNTUK KABUR
DI DALAM PENGHALANG, TIDAK ADA YANG AKAN DATANG
MENOLONGMU!! HANYA "KEMATIAN" YANG MENUNGGUMU
(Gazuna)
Saat ia berkata begitu dan dia mengeluarkan pisau yang menancap di
lengannya dan menghancurkan itu dengan tangan kosongnya. Sedikit demi
sedikit Sarona-san merasakan teror saat dia mendekatinya.
Phew.... itu mustahil untuk Sarona-san. Ini adalah masalah Elf dan
meskipun aku tidak ingin banyak ikut campur, dibandingkan dengan
kematian Sarona-san, ini merupakan masalah penting bagi diriku.
Jadi aku tegas mengepalkan tanganku sambil berdiri di depan penghalang.
Di depan mataku adalah Sarona-san yang tergeletak.

....Wazu-san. Tolong larilah dari tempat ini dengan semua orang dari
desa, entah bagaimana aku akan mengulur waktu (Sarona)

HAHAHAHA!! KAU!! LIHATLAH DENGAN BAIK-BAIK


BAGAIMANA SARONA AKAN MATI DI TANGANKU, LIHATLAH
BETAPA TAK BERDAYANYA DIA DI DEPAN KEKUATANKU!!
(Gazuna)
Aku mengayunkan tinjuku ke penghalang dengan hanya kekuatan kecil.
Sepertinya itu akan menyebabkan kerusakan yang tidak perlu jika aku terlalu
banyak memberikan kekuatan didalamnya.
*pariiiiin!!*
Penghalang yang memisahkanku dengan Sarona-san telah menjadi
partikel dan kemudian menghilang ke langit.

Haa?

Sarona-san, Gazuna yang berubah, Yuyuna, Ruruna, dan Elf lain,


semuanya kecuali aku serempak meludahkan kata yang sama. Kalian
tentunya akrab, seperti yang diharapkan dari orang-orang dari desa yang
sama. Tampaknya mereka tidak dapat memahami situasi dengan baik, tapi
aku tidak bisa menunggu, kau tahu?

Baiklah aku datang ~ (Wazu)


Memutar lenganku sambil berkata begitu, aku perlahan berjalan ke Gazuna
yang berdiri di depanku. Dia hanya diam menatap ke arahku, tapi tiba-tiba
matanya berubah tajam.

GAAAAAA!! (Gazuna)

Dia mencoba membelah diriku dengan kukunya tapi aku menghentikan itu
dengan tanganku dengan mudah. Dia berteriak ke arahku seperti halnya
monster, bukan hanya penampilannya. Masih dengan itu, kali ini tangan
lainnya mendekatiku dari arah yang berlawanan, tapi itu juga kuhentikan
dengan tanganku yang lain. Gazuna menempatkan seluruh kekuatannya untuk
menggerakkan tangannya tetapi mereka tidak bergeming seinci pun.
Wajahnya berubah merah saat mencoba untuk melepaskan tanganku.
Kali ini ia membuka mulutnya lebar-lebar, dari sana ada semacam cahaya
hitam keluar. Aku melepaskan pukulan belakang dan sekaligus bergerak
mundur. Itu panas!
Gazuna mundur beberapa langkah sambil terkejut, wajahnya kelihatan
ingin mengatakan sesuatu dengan tidak percaya. Dia segera memperlebar
jarak.

Apa selanjutnya? (Wazu)

Aku mengatakan itu dengan senyum lebar. Gazuna mengarahkan jarinya


yang bergetar kepadaku.

AP-APA..... APA-APAAN.... KAU INI? (Gazuna)

Itu lagi 'kah. Aku sudah memberitahumu sebelumnya aku hanyalah


seorang manusia.

APAKAH KAU.... BENAR-BENAR.... MANUSIA? (Gazuna)

Itu kasar sekali. Aku melangkah maju dengan wajah cemberut dan Gazuna
mundur beberapa langkah lebih jauh ke belakang. Oii! Bukankah dia takut?
Oh baiklah, aku lebih peduli tentang Sarona-san, jadi mari akhiri ini dengan
cepat. Aku perlahan mengangkat tanganku untuk mendapat perhatian
Gazuna, dan perlahan mengepalkan itu untuk meninju.
JANGAN KE SINI!! KENAPA!! KENAPA SELALU SAJA AKU!!
SARONA, DAN SEKARANG KAU, KENAPA SEMUA ORANG SELALU
MENGHALANGI JALANKU!! ~ ~ ~ ~ ~ ~ (Gazuna)

Meskipun itu bukanlah maksudku (Wazu)

Pada saat itu ketika Gazuna mencoba melarikan diri

Itu....

itu karena AKU MENYUKAI SARONA-SAN!!! (Wazu)

Dalam sekejap, aku memukul wajah Gazuna dengan sedikit serius


Haa?
Aku.... sekarang.... apa yang harus kukatakan lagi? Entah mengapa aku
terbawa susasana dan memberitahukan perasaanku kepada Sarona-san....
Ughh, aku melakukannya....
Apa yang harus kulakukan.... wajahku jadi agak panas, aku tidak bisa
melihat ke arah Sarona-san, ini tidak berguna.
Sementara itu, mari lihat kondisi Gazuna.
Gazuna terkubur ke dalam tanah dan kehilangan kesadaran. Kelihatannya
dia tidak mati. Nah, dia tidak apa-apa? Dia tidak akan mati karena pukulanku.
Bola merah keluar dari mulut Gazuna kemudian menjadi partikel-partikel
dan kemudian menghilang begitu saja. Tubuhnya berubah kembali menjadi
seorang Elf.
Tidak, tepatnya itu berbeda. Itu tentunya tubuh seorang Elf tapi seluruh
tubuhnya retak.
Aku melihat ke belakang tanpa berpikir
Ahh...!!
Ada Sarona-san yang berdiri dengan pipi memerah. Aku ingat kata-kata
yang kukatakan sebelumnya, mulutku tiba-tiba mengering dan tubuhku tak
bisa bergerak.

Yah.... itu.... tentang kata-kata Wazu-san sebelumnya.... (Sarona)

*Guhh*

Aku menghargai.... perasaanmu....

aku minta maaf!!! TAPI--- (Sarona)

Aku lari dari tempat itu dengan kecepatan penuh.


Bab 10
Idle Talk: Sarona

Itu waktu kami menghadapi bandit yang menculik Siena di hutan itu aku
bertemu dengan dia.
Kekita aku sedang mencari kesempatan untuk menyelamatkan Siena dari
para bandit, dari arah bandit aku menembak dengan sebuah panah, pria lain
muncul. Dia mengenakan pakaian yang kelihatannya terbuat dari bulu dan
kulit monster. Dia tidak punya pedang, atau lebih tepatnya dia tidak
membawa senjata atau apapun. Aku ingin tahu apa yang dia lakukan di dalam
hutan.... aku rasa tidak ada permusuhan jadi aku memutuskan untuk
mengabaikannya.
Salah satu bandit mulai berjalan menuju pria itu tapi dalam sekejap mata,
dia datang ke sini dan menyelamatkan Siena. Menggunakan kesempatan ini
aku membunuh bandit dengan sihirku. Ini telah berakhir, tanpa disadari aku
berpikir begitu. Aku menyampaikan ucapan terima kasih kepada orang yang
menyelamatkan Siena.
Tapi, entah kenapa dia menjadi kaku ketika melihatku. Aku ingin tahu
kenapa? Apakah ada sesuatu di wajahku?

Baiklah, aku sudah memutuskannya~~~!!!!! (Wazu)

Aku tidak mengerti apa yang dia bicarakan.


Setelah itu, kami mengetahui bahwa nama penyelamat Siena adalah Wazu.
Dia bertanya tentang lokasi dari kota terdekat, tapi kami malah memandunya
ke desa Elf. Aku berjalan di depan sebagai pemandu, di belakangku, Siena
menempel ke Wazu-san, Yuyuna dan Ruruna juga berbicara banyak dengan
dia. Mereka kelihatan bersenang-senang....
Ibu Siena datang berlari menuju kami dari dalam desa dan mereka mulai
memeluk satu sama lain, itu bagus semuanya telah selesai....
Rupanya Wazu-san akan tinggal di tempat Yuyuna dan Ruruna untuk
sementara waktu. Aku diberitahu oleh keduanya. Sungguh, kelihatannya
menyenangkan....
--Kau akan menginap?-- aku menolak ketika Ruruna menanyaiku.
Seseorang sepertiku hanya akan merusak sausana....
Aku tidak pernah melewatkan latihanku sejak aku masih kecil. Tanpa aku
sadari, orang-orang di sekitarku mulai memperlakukanku sebagai seorang
jenius, aku benar-benar bekerja keras untuk memenuhi harapan mereka.
Akhrnya aku berdiri di puncak dari elf lain sebagai Morito, tapi ketika aku
melihat ke belakang aku sendirian. Teman atau kekasih, tiada seorang pun
yang ada untukku. Namun, Yuyuna dan Ruruna masih memperlakukanku
setara.
Sungguh hidup yang kesepian....
Tapi Wazu-san berbeda, dia sering berbicara denganku. Kami juga pergi
ke hutan untuk memetik tumbuhan dan tanaman yang dapat dimakan
bersama. Itu tidaklah spesial tapi aku bahagia.
2 minggu telah berlalu sejak Wazu-san datang ke desa ini.... aku pikir
sesuatu telah berubah di dalam diriku. Aku merasa bahagia setipa kali Wazu-
san berbicara kepadaku, dan kemudian hatiku menjadi tenang. Tapi, melihat
Wazu-san berbicara kepada wanita elf lain, Aku merasa agak sakit di dadaku,
itu benar-benar tidak menyenangkan.
Ruruna.... kau sedikit terlalu dekat dengan Wazu-san....
Dan kemudian, pada hari tertentu ada panggilan dari kepala desa. Gazuna
menantangku berduel, dan lagi ada kondisi dimana yang kalah harus
meninggalkan desa. Tentunya Gazuna itu seorang yang tak menyenangkan,
tapi dia masih sesama orang desa. Aku tidak bisa meremehkan kekuatannya,
tapi aku tidak berpikir diriku akan kalah. Karena dia yang mengajukan duel,
harusnya ada resolusi dan keputusan yang cukup besar.
Aku ingin tahu apakah aku harus menerimanya atau tidak. Tidak, aku
harus menerimanya, aku mengerti itu semua. Tapi masih, aku tidak bisa
membulatkan pikiranku. Karena itu.... kakiku pergi ke tempat Wazu-san
seakan itu hal yang wajar. Aku hanya ingin berada di dekatnya sampai aku
bisa memperkuat tekadku.
Pada hari berikutnya aku menghadapi Gazuna.
Aku dikejutkan oleh kekuatan jubahnya. Namun itu tidak akan cukup
untuk mengalahkanku tapi tiba-tiba segerombolan monster memenuhi desa,
jujur aku tidak tahu apa yang harus kulakukan. Meskipun mereka dari kaki
gunung, minimal itu masih B-rank bercampur dengan beberapa monster A-
rank. Itu monster yang aku sendiri tidak bisa menang melawannya. Hatiku
penuh dengan frustasi.
Aku mencoba merapal sihir tapi tak ada kata yang keluar. Aku tidak akan
ragu untuk menggunakannya pada bandit atau monster, tapi Gazuna masih
sesama penduduk desa. Meskipun aku membencinya, aku masih tidak bisa
mengarahkan sihirku kepadanya....
Dan kemudian Wazu-san muncul di depanku.
Haa? Wazu-san? Bagaimana bisa kamu berada di sini? Ketika aku melihat
sekilas ke belakang Wazu-san, Sejumlah besar mayat monster tergeletak di
sekitar.

~Aku mendukungmu! Semoga berhasil! (Wazu)

Haa? Apa yang kamu katakan? Kamu akan mengusir monster-monster?


Itu bohong kan? Tapi entah kenapa monster-monster melarikan diri dari
desa....
Ah itu bagus kalau Wazu-san tidak terluka.
Sihir Gazuna sepertinya akan segera habis tapi dia masih tidak mau
menyerah dan bermaksud untuk memperpanjang pertarungan, akan tetapi aku
akan mengakhiri ini segera.
Gazuna menelan bola merah dan tubuhnya berubah. Penampilannya itu
bukan lagi seorang Elf, dia terlihat seperti makhluk yang berbeda seakan
sesuatu yang disebut "Iblis" yang muncul dalam cerita.
Aku mefokuskan mataku kepadanya, tetapi karena kelelahan tubuhku
sedikit terlambat untuk bereaksi. Aku menusuk pisau pada saat terakhir
namun serangannya tidak berhenti. Tubuhku terhempas menuju penghalang.
Entah bagaimana aku masih memiliki kesadaranku tapi tubuhku tidak bisa
bergerak, di depanku Gazuna menghancurkan pisau favoritku dengan tangan
kosong.
Sialan....
Waktu aku melihat Wazu-san di sisi lain penghalang aku menyuruhnya
untuk melarikan diri bersama semua orang. Namun khawatir seperti itu tidak
perlukan---
*pariiiiiin*
Penghalangnya hilang. Tidak, itu di hancurkan. Wazu-san.... apa-apaan
kamu ini....?
Wazu-san memojokkan Gazuna yang berubah. Sementara itu aku
perlahan-lahan berdiri dan memeriksa kondisi tubuhku. Dan kemudian hal
tersebut telah memasuki telingaku

~karena aku menyukai Sarona-san!!! (Wazu)

. . . . . . . Eeeeeeeeeh?
Sekarang, apa yang kamu katakan? Suka? Dia menyukaiku??
Wajahku. . . tidak, seluruh tubuhku menjadi panas. Jantungku berdetak
begitu cepat membuatnya agak sakit.
Kenapa kau tidak melihat padaku? Wazu-san....
Akhirnya Wazu-san memutar tubuhnya dan mata kami saling bertemu,
tapi tiba-tiba kepalaku menjadi kosong---
Ap-Apa yang harus kulakukan. . .

....yah.... itu.... tentang perkataan Wazu-san barusan.... (Sarona)

Seluruh wajahku panas....

Aku menghargai.... perasaanmu.... (Sarona)

Aku tidak bisa melihat wajah Wazu-san karena aku menunduk agar dapat
mengalihkan mataku.

Aku minta maaf!!! (Sarona)

Bukan itu! Itu bukan hal yang ingin kukatakan! Jujur, apa yang kulakukan!

Tapi--- (Sarona)
Aku mengangkat wajahku, tapi hanya terlihat sosok Wazu-san yang berlari
pada kecepatan yang luar biasa.
Eh.... Eeeeeeeeh?
Wazu-san kau terlalu cepat.... tunggu aku.... pengakuanku.... masih belum
selesai....
. . . . . . . . . pengakuan?
Ah begitu.... Aku mengerti itu sekarang...
Aku juga suka padamu Wazu-san....
Akhirnya aku menyadari perasaanku, anehnya hatiku terasa ringan dan
tidak sengaja aku tersenyum.

. . . . Sarona (Yuyuna & Ruruna)

Tiba-tiba aku mendengar beberapa suara, ada Yuyuna dan Ruruna yang
melihat kepadaku.

Dia sudah pergi.... orang itu! (Yuyuna)

Hero yang menyelamatkan desa dan Sarona.... eh? Sarona? Jangan


bilang kau? (Ruruna)

Ruruna melihat ekspresiku, kelihatannya dia tahu perasaanku. Apakah


wajahku begitu mudah dibaca. . . . ughhh.... aku buru-buru menutup pipiku.
Aku tidak mengerti diriku.

Sungguh? Kau.... kepadanya....~ (Ruruna)

Bukan seperti itu (Sarona)

Aku membantah perkataan Ruruna tapi aku telah memutuskannya dalam


hatiku....
Aku akan mengejar Wazu-san dan kemudian aku akan menyampaikan
perasaanku. Bahkan jika saat itu ada orang lain di sisinya, aku tidak akan
kalah!!
Pertama-tama, aku akan mengundurkan diri dari Morito.... dan kemudian...
kelihatannya akan membutuhkan beberapa waktu, tapi aku pasti akan
menemukanmu!! Bersiap-siaplah Wazu-san!!

Untuk saat ini ada sesuatu untuk dilakukan, bukan? (Yuyuna)

Kepalaku dipenuhi Wazu-san. Aku melihat ke arah yang Yuyuna tunjuk,


Gazuna ada di tempat itu.

Eh? Tinggalkan saja dia sendirian! Aku punya masa depanku untuk
dipertimbangkan atau lebih tepatnya biarkan kepala desa saja yang
menanganinya. Jujur, sekarang aku bahkan tidak peduli apakah dia hidup atau
mati.... jaa nee!! (Sarona)

Aku memutar tumitku untuk pergi dan dengan *pokkan!* Yuyuna dan
Ruruna yang menunjukkan wajah heran.
Bab 11
Trauma dan Kesadaran

Aku duduk di sebuah pohon tunggul dekat jalan keluar hutan sekarang.
Ini sudah tiga hari.... selama ini, aku hanya tinggal di tempat ini. Aku akan
menangkap kelinci atau memetik tanaman yang dapat dimakan dari sekitar
ketika aku lapar. Jika aku ingin pergi ke toilet, aku akan mengunakan semak-
semak di sekitar. Sebaliknya aku telah menangis sepanjang waktu sambil
duduk di tunggul ini.
Aku tidak ingin melakukan apapun.... ini menyakitkan hanya untuk tetap
hidup....
Aku agak merasakan kantuk karena lelah menangis.

Uuu~....

Aku dalam suasana murung waktu aku bangun esok harinya. Malam itu
aku bermimpi, Sarona-san dan Hero-sama....
.... aku tidak ingin mengingatnya.
Sebuah pikiran melayang dalam kepalaku, sebuah ingatan dari masa lalu....
ugh.... aku pikir bahwa aku sudah lupa segalanya tentang Aria.... tapi Sarona-
san....
Hari itu, sekali lagi aku menangis sampai tertidur.
Ketika aku bangun, sudah tengah malam.
Aku mengusap mataku dan melamun menatap langit.
Bintang-bintang yang begitu indah.... aku tertidur kembali sebelum aku
mengetahuinya.
Pada hari berikutnya, aku menghabiskan sepanjang hari dalam keadaan
linglung.
Pada hari berikutnya, aku menghabiskan sepanjang hari dalam keadaan
linglung. Aku pergi tidur sambil menangis.
Pada hari berikutnya, aku menghabiskan sepanjang hari dalam keadaan
linglung. Bintang-bintang begitu berkilau.
Pada hari berikutnya, aku menghabiskan sepanjang hari dalam keadaan
linglung.
Pada hari berikutnya, aku sedikit mengukuhkan diriku. Kacang-kacangan
itu bagus.
Pada hari berikutnya, seekor monster telah menyerang. Aku
menaklukkannya.
Pada hari berikutnya, tenagaku telah pulih.
Pada hari berikutnya, aku membersihkan baju dan tubuhku di sebuah
sungai. Aku merasa segar.
Pada hari berikutnya, aku meninggalkan hutan dan menuju ke kota.
Ada jalan raya tepat setelah aku keluar dari hutan. Khususnya aku tidak
punya rencana dan tujuan apapun jadi aku hanya berjalan dengan santai.
Hal tentang Aria dan Sarona-san juga, aku hampir menangis setiap kali
aku memikirkan hal itu bahkan sekarang. Aku memaksa diriku untuk percaya
bahwa keduanya akan senang.
Kita tidak akan saling bertemu lagi.... Yuyuna, Ruruna, meskipun kita
punya hubungan yang begitu baik. Aku merasa sedih ketika memikirkan hal
itu, tapi tidak bisa berbuat apapun karena mereka adalah teman Sarona-san....
Menghadap ke depan. Bahkan orang sepertiku akan menemukan teman
yang lain kemudian !!
Aku yakin.... mungkin.... barangkali...!!
Lebih baik menyerah mencari kekasih....
Aku tidak percaya ada seseorang yang akan jatuh cinta denganku
sekarang. Mengesampingkan hal itu, ada setuatu dalam pikiranku sekarang.
Itu tentang statusku. Pertempuran di desa Elf itu tidak masuk akal....
lawanku terlalu lemah. Tidak peduli berapa banyak pun aku percaya bahwa
aku biasa-biasa saja, aku tidak bisa meyakinkan diriku sekarang....
Jangan bilang.... itu tidak seperti mereka lemah.... tapi aku terlalu kuat....
tidak.... tidak mungkin.... tapi...
Ini pertama kalinya aku meragukan kalau aku orang biasa.
Pada saat itu, segerombolan monster menyerang desa, aku pikir mereka
hanya monster F-rank.... tapi mungkin.... mereka lebih tinggi... juga, aku pikir
statusku setara seorang petualang F-rank.... tapi, apakah ada hal seperti itu
sebagai seekor monster F-rank.... aku berjalan sambil bertanya-tanya tanpa
henti tapi tetap tidak sampai pada kesimpulan apapun.
[Begitu ya, aku bisa melihatnya ketika aku membuat kartu guild] (Wazu)
Aku berhenti untuk berpikir mendalam. Seperti yang kukatakan
sebelumnya itu bisa diselesaikan dengan kartu guild. Ini adalah sebuah alat
sihir yang bisa mengkonfirmasi status dari seorang individu. Ketika melihat
status yang ditunjukkan pada itu, kekhawatiranku akan terselesaikan. Aku
kuat atau biasa saja, aku akan mengerti pada saat itu. Tidak ada gunanya
mengkhawatirkan hal itu sekarang.
Baiklah kalau begitu.... aku ingin tahu tempat apa ini. Pada saat itu aku
tidak tahu bagaimana aku bisa berakhir di gunung.... aku ingin tahu jalan ini
mengarah ke kota apa.... jika mungkin, aku berharap ini tidak mengarah ke
Ibukota Kekaisaran. Tolong ke mana pun kecuali tempat itu....
Aku berjalan di sepanjang jalan sambil berharap begitu. Aku berpikir
kalau aku akan diserang salah satu dari monster atau bandit, tapi tidak ada
yang terjadi, jarak dari hutan secara bertahap meningkat, aku berjalan di jalan
sambil melihat kereta kuda melewatiku, dan akhirnya sebuah kota besar
datang ke pandanganku. Itu dikelilingi oleh dinding tinggi, aku melihat
sejumlah kereta kuda berbaris di depan gerbang.
Oh! Kota yang tidak kuketahui!!
Aku terselamatkan.... dengan ini skenario terburuk telah terhindari. Aku
berbaris untuk memasuki kota sambil merasa hidup kembali.
Bab 12
Ini Adalah Salah Satu Mimpiku Untuk Datang Ke Sini

Sekarang, di depanku seorang prajurit yang memeriksa sebuah kartu ID


dari orang yang ingin untuk memasuki kota. Dan kemudian aku hanya melihat
itu untuk pertama kalinya.
Haa? Aku.... tidak punya itu.... ahh!
Aku selalu menjaga dompetku di dalam saku yang aman, tapi sementara
di desa Elf aku biasanya menaruh kartu ID-ku dan hal lain di rumah Yuyuna
dan Ruruna. Itu benar.... itu karena aku meninggalkannya seperti itu.... sial,
aku merasa seperti ingin menangis sekarang....

Lalu, mohon selanjutnya

Prajurit itu memanggilku. Aku mendekatinya dengan hati-hati. Aku


menguatkan hatiku, untuk skenario terburuk aku akan berkemah di luar
kota....

....Yah, sebenarnya.... hal itu.... aku kehilangan kartu ID-ku.... (Wazu)

Aku mengerti, jika kau ingin membuat kartu ID sementara kami perlu
menanyaimu beberapa pertanyaan, apakah kau menerimanya?

Ya, tolong lakukan (Wazu)

Oh? Wawancara? Cuma itu?


Karena aku tidak pernah meninggalkan Ibukota Kekaisaran sebelumnya,
aku tidak tahu ada prosedur seperti ini. Aku patuh mengikuti prajurit untuk
memasuki sebuah ruangan kecil. Ada meja dan dua kursi di tengah ruangan.
Di salah satu kursi ada seorang pemuda, meskipun sosoknya ramping, dia
berperlengkapan penuh.

Yo! Apakah kau orang yang kehilangan kartu ID-nya? Itu harusnya
cukup bermasalah. Aku akan memulai wawancara, tapi pertama-tama kenapa
kau tidak duduk dulu?
Sambil berkata begitu pemuda itu menunjuk ke kursi kosong, aku duduk
di kursi dengan patuh. Setelah itu, itu hanyalah wawancara ringan. Seperti
nama dan tempat lahir, apa tujuanku datang ke kota ini, apakah aku
melakukan kejahatan apa pun sebelumnya, dll. Aku menjawabnya satu demi
satu. Hanya dalam hal ini, apakah aku melakukan kejahatan apa pun atau tidak
diselidiki menggunakan alat sihir khusus. Pemuda itu juga menceritakan
tentang dirinya. Namanya adalah Orlando, tidak ada nama belakang jadi
kelihatannya dia bukan dari bangsawan. Usianya lebih tua dua tahun dariku,
19 tahun. Seorang kepala dari prajurit garnisun di gerbang, itu menakjubkan.
Dia juga orang yang ramah, kami bertukar obrolan saat melakukan
wawancara.

Baiklah kalau begitu, kau bisa menggunakan ini untuk membuat kartu
guild. Karena ini hanyalah sebuah kartu ID sementara mohon pergi ke Guild
Petualang tidak lebih dari seminggu dan kemudian kembalikan kartu ID bila
tidak itu akan menjadi tidak berlaku (Orlando)

Tidak masalah. Karena aku akan segera pergi setelah ini, juga dapatkah
kau merekomendasikan sebuah penginapan? Aku tidak punya banyak uang,
jadi aku suka tempat yang semurah mungkin.... (Wazu)

Maka di sisi berlawanan dari Guild Petualang, di persimpangan jalan


raya, ada sebuah penginapan yang disebut "Kaze no Hikaritei" yang dikelola
oleh pasangan mantan petualang, bagaimana tentang itu? Mereka selalu
membantu petualang pemula dengan berbagai hal (Orlando)

Jika begitu, aku bisa mencoba ke sana (Wazu)

Aku menerima kartu ID sementara yang selesai setelah itu, Aku berjalan
ke sebuah jalan untuk memasuki kota saat berbicara dengan Orlando. Di
ujung jalan, Orlando berhenti dan kemudian melihat kearahku.

Kalau dipikir-pikir, aku lupa mengatakan sesuatu yang sangat penting


(Orlando)

? (Wazu)

Selamat datang di kota benteng Rinikku* (Orlando) (*)

***
Kota Benteng Rinikku
Ini adalah kota yang menjaga sisi selatan pintu masuk ke kerajaan
Mabondo, negara terbesar di dunia di benua timur. Ini adalah kota yang sibuk,
juga di antara banyak kota dan kota dataran utama, perkembangannya sangat
dominan. Pintu masuk melingkar di sisi utara dan selatan, yang telah dibagi
menjadi 4 ruang oleh persimpangan jalan raya....
Aku melihat pada apa yang tertulis di papan pengumuman.
Syukurlah.... kampung halamanku Ibukota Kekaisaran berada di tengah
dari benua selatan. Pokoknya aku merasa lega, aku akan menghindari ke
selatan untuk sekarang.
Aku mulai berjalan di sepanjang jalan utama ke Guild Petualang seperti
itu. Ini adalah kota benteng, hal-hal yang sangat berbeda dari kampung
halamanku, aku maju sambil melihat-lihat sekitar dengan gelisah.
Aku pergi ke tempat yang Orlando beritahu, di sana aku melihat sebuah
bangunan besar berlantai tiga. "Guild Petualang Cabang Rinikku" tertulis
pada papan nama besar di pintu masuk gedung. Aku mengambil napas dalam-
dalam sebelum memasuki gedung.
Setelah aku memasuki guild, di sana ada meja resepsionis dan tangga pada
tengah di bagian belakang. Di sisi kananku, ada papan pengumuman dengan
daftar permintaan. Di sisi kiriku ada tempat makan sederhana. Aku
mempersiapkan diriku dan pergi ke meja resepsionis sambil melihat
sekeliling dengan gelisah.

Halo, selamat datang di guild petualang cabang Rinikku, ada yang bisa
saya bantu?

.... Iya, tolong pendaftaran petualang (Wazu)

Pendaftaran petualang ya... kalau begitu tolong isi formulir ini

Aku menerima pena bulu dan kertas yang telah disodorkan. Nama, usia,
kampung halaman, aku lanjut mengisinya satu demi satu.
Aku dengar resepsionis dari Guild Petualang itu punya banyak wanita
cantik, jadi itu benar. Resepsionis-san di depanku memiliki rambut halus
merah muda yang panjangnya sampai ke bahu, juga sosok yang cantik dan
mata lembut. Aku sedikit tertegun.

Apakah anda sudah selesai? Coba saya lihat dulu......... Iya, tidak apa-
apa. Lalu bagaimana kalau saya memberitahu anda penjelasan tentang
petualang sampai kartu guild anda selesai

Iya, tolong (Wazu)

Baiklah kalau begitu..... *uhuk* Saya akan memberitahu anda


penjelasan sederhana. Giuld petualang difungsikan sebagai perantara antara
petualang dan klien yang memberikan permintaan, klien akan membayar
imbalan untuk permintaan yang sudah anda selesaikan. Anda bisa
menemukan permintaan yang tersedia di papan pengumuman, serahkan kertas
permintaan ke resepsionis, ketika resepsionis memberikan anda izin maka
anda dapat menerima permintaan. Laporkan kepada resepsionis ketika anda
sudah menyelesaikan permintaan. Sebagai tambahan, di sini ada sistem
ranking untuk permintaan dan petualang, dari yang teratas sampai yang
terbawah adalah "S A B C D E F ". Semua orang akan memulai dari F-rank.
Pembuatan kartu guild pertama itu gratis. Jika anda menghilangkannya anda
bisa membuat lagi setelah membayar 5 koin emas, tolong hati-hati. Anda juga
bisa menerima permintaan satu rank di atas rank petualang anda. Dalam hal
ini anda akan perlu pemeriksaan kami. Apakah anda punya pertanyaan?

Apakah ada sesuatu yang diperlukan dalam pencapaian permintaan?


(Wazu)

Hal ini tergantung pada isi permintaan, seperti bagian tertentu seekor
monster untuk bukti penaklukan, atau tanda tangan penyelesaian dari
seseorang yang memberikan permintaan. Silahkan gunakan itu dan
memberikannya kepada resepsionis. Kami akan memeriksanya, setelah itu
proses akan selesai

Bagaimana rank naik? (Wazu)

Jika Anda telah mencapai jumlah permintaan yang ditetapkan untuk


setiap rank, kami akan memberi tahu tentang kenaikan rank. Itu berdasarkan
cerita, namun harap bekerja keras karena ada test ketika kamu naik dari D-
rank ke C-rank
Oh begitu, Aku kira-kira mengerti. Ketika ada sesuatu yang tidak aku
mengerti, aku akan memberitahmu (Wazu)

Mohon lakukan itu. Ah juga ada petualang-petualang kasar..... jadi


hindari mereka sebisa mungkin.... bila anda melakukannya.... segalanya
pasti....

Ya, aku mengerti aku akan berhati-hati untuk tidak membuat


resepsionis-san khawatir (Wazu)

Tolong lakukan itu!! Kartu guild sudah selesai, jadi silakan teteskan
darah anda sehingga kartu tidak dapat disalahgunakan oleh orang lain.
Pencegahan kejahatan dan status akan ditunjukkan pada kartu dan prosedur
akan berakhir dengan itu

Aku menerima kartu itu dari resepsionis-san. Aku mencoba menarikr


setetes darahku dengan pisau ke kartu yang telah tergambar dengan F besar.
Tapi entah kenapa pisau itu tidak bisa melukai ujung jariku. Selabiknya
bagian tajam dari pisau perlahan menumpul..... ini akan memakan banyak
waktu kalau seperti ini, tapi kenapa? Aku heran untuk sementara. Dan
kemudia aku mengigit ujung jariku untuk membuatnya berdarah dan
meneteskan darahku ke kartu.
Setelah itu statusku muncul, dan aku tertegun bodoh....
Bab 13
Jelas? Apa Yang Menjadi Kekuatanku

Ada 8 status yang ditampilkan di kartu guild. Mereka adalah HP (Kekuatan


Hidup) MP (Sihir) STR (Kekuatan Serang) VIT (Kekuatan Pertahanan) INT
(Serangan Sihir) MND ( Pertahanan Sihir) AGL (Kelincahan) DEX
(Keterampilan). Setelah itu adalah nama, ras, usia, skill individu tertentu dan
skill yang dipelajari.
Pertama-tama, ksatria umum dan sejumlah besar dari petualang C-rank
rata-rata statusnya:
HP : 1500/1500
MP : 100/100

STR : 180
VIT : 120
INT : 20
MND : 50
AGL : 80
DEX : 60
Itulah statusnya
Namun, status yang ditampilkan di kartu guildku adalah:
Nama : Wazu
Ras : Manusia (80%)
Usia : 17

HP : Bisa menahan apapun


MP : Itu nol!

STR : Pukulanku menghancurkan bintang


VIT : Pedang Suci bahkan hancur
INT : Sihir tidak bisa digunakan
MND : Sihir? itu tidak berarti
AGL : Mungkin lebih cepat daripada cahaya.... tentu tidak, 'kan?
DEX : Sama atau di atas seniman besar dalam sejarah.... aku kira!
Skill:

Kanibalisme Ekstrim (Unik)


Kondisi Tidak Normal Hampir Tidak Berlaku
Simpati Dewi (Unik)

by Dewi.
Itu dia.
Apa-apaan "by Dewi". Aku kira hal yang dijelaskan pada kartu guildku
adalah apa yang Dewi-sama lakukan. Jadi biarkan aku memberitahunya
sesuatu
Tulislah dengan angka~~~~~~~~~~~!!!!!!!
Bahkan dengan sistem sihir aku tidak tahu apakah aku kuat atau tidak.
Tidak, aku akan menjadi kuat, atau mungkin aku kuat!!! Aku tidak tahu!!!
Terlalu sulit untuk dimegerti!!!
Ha~.... Ha~.... tenanglah.
Pertama-tama, mari pastikan satu demi satu.... rincian skill ada di sini...
haa....
Ayo lihat, tidak ada yang salah dengan nama dan usiaku. Rasnya adalah,
apa-apaan dengan manusia (80%)? Apa maksudmu? Apakah aku hanya 80%
manusia? Atau 80% itu hal yang berdeda? Mana yang benar? Apa yang
tertulis di sini membuatku sangat gelisah.
Aku mengetahui bahwa tidak ada MP, tetapi nilai HP mengatakan aku bisa
menahan apa pun. Sihir agung atau sihir kuno, akankah aku tidak mati bahkan
setelah menerima serangan langsung dari semua itu secara terus-menerus?
Tidak tidak tidak seperti ini tidak mungkin, kan? Aku takut untuk
memastikannya sendiri!!!
Nilai STR mengatakan pukulanku dapat menghancurkan bintang? Apakah
artinya sama seperti itu? Dengan kata lain jika aku memukul dengan serius,
tidak ada yang aku tidak bisa hancurkan?
Nilai VIT berkata pedang suci bahkan akan hancur.... akan hancur? Pedang
suci? Itu artinya tidak ada jenis senjata yang bisa melukaiku? Jadi itulah
mengapa aku tidak bisa menggores ujung jariku dengan sebuah pisau....
INT berkata aku tidak bisa menggunakan sihir. Aku mengerti kenapa
tertulis begitu karena MP berkata nol. HP berkata aku bisa menahan apapun....
jadi MND tidak berarti, kan?
Nilai AGL, tolong beritahu aku kata-kata setelah cahaya. Jangan
memotongnya di tengah-tengah. Aku tertarik sekarang, mungkin aku akan
mencobanya secara rahasia....
Bukankah numberik lebih baik untuk status DEX. Mengapa kalimat? Itu
ya? Itu menyesuaikan status lainnya? Aku tidak perlu seperti perhatian Dewi-
sama.... yah, aku tahu bahwa aku cukup terampil.... bahkan pakaian yang
kupakai sekarang, aku membuatnya sendiri...... hah.....
Kepalaku sakit......
Selanjutnya lihat penjelasan skillnya,

Kanibalisme Ekstrim : Kau bisa memakan apapun dan itu akan terasa
lezat. benda aneh, racun, monster, dll akan terasa nikmat. Barang dengan rank
tinggi yang kau makan, nilai statusmu akan meningkat (maksimum)
Apakah ini dari waktu itu, ketika aku tinggal di gunung? karena aku tidak
bisa memilih makan apa..... pada waktu itu aku makan apapun untuk bertahan
hidup. Aku ingin tahu apakah ini adalah efek setelahnya? Nah itu masuk
akal...... mungkin statusku ini tidak normal? Aku pikir itu penyebabnya.....
tapi, barang rank tinggi? Aku ingin tahu apakah aku memakan sesuatu seperti
itu......

Kondisi Tidak Normal Hampir Tidak Berlaku : Setiap kondisi tidak


normal akan dibatalkan. Kecuali satu kondisi.
Aku ingin tahu apakah ini juga pengaruh dari gunung? itu karena
lingkungan yang berat, kau bisa menemukan banyak ketidaknormalan di
sana..... dan selanjutnya kondisi tidak normal yang tidak ada di gunung dan
akan berpengaruh padaku..... hanya alkohol yang muncul di pikiranku.... tapi
itu masih di kisaran toleransi. Masalah selanjutnya adalah......

Simpati Dewi : Aku tidak tahu apa yang terjadi tapi kau menangis
dan selalu menangis..... tapi itu baik-baik saja!! Pasti akan ada hal baik!! Jadi
tolong kuatkan dirimu!! Karena aku memberimu dengan semua berkatku
yang akan bisa membantumu!! Lakukan yang terbaik dalam hidupmu!!!!
Dewi-samaaa~~~~!!!
Apaan ini? Apakah dewi-sama bersimpati kepadaku? Lihat ini, itu menjadi
menyakitkan secara terbalik!! Hidup sangat sulit..... mulai sekarang, aku ingin
tahu apakah sebuah hal baik akan terjadi.... uu.....
Karena aku telah memastikan semua. Dengan kata lain aku telah menerima
simpati penuh dari Dewi-sama, aku bukan lagi ras manusia asli. Aku tidak
bisa menggunakan sihir tapi aku luar biasa kuat. Di bawah pengaruh skill, aku
bisa mengatakan bahwa aku tidak akan mati kecuali dari usia tua, kan?
.......haa
Aku tidak bisa menghela napas lagi..... seperti yang aku pikir, itu
berbahaya untuk mengungkapkan statusku..... aku tidak bisa sembarangan
menunjukannya...... tidak banyak orang yang bisa menjadi petualang S-rank
tapi dengan ini kupikir itu mungkin untukku, meskipun itu hanya
kemungkinan.
Aku tiba-tiba menjadi kuat jadi aku tidak tahu apa yang harus dilakukan
lagi sekarang.
Bab 14
Jalan Penginapan

Ermm.... Apakah ada yang salah? Sejak dari tadi anda telah
mengeluarkan desahan, menatap kosong, dan kemudian mendesah lagi. Boleh
saya tahu jika ada kekurangan apapun dalam kartu guild Anda?

Aku kembali ke indraku setelah mendengar kata-kata resepsionis-san.


Aah, aku masih di dalam guild sekarang, aku ingin tahu berapa lama aku telah
melamun.

Itu baik-baik saja, maaf. Tak ada yang salah, aku hanya sedikit
memeriksa statusku (Wazu)

Kelihatanya begitu. Pastinya, itu hal yang penting, Wazu-san baru


menjadi seorang petualang jadi anda memeriksa status anda dengan tepat.
Juga, tolong hanya menerima permintaan yang sesuai dengan kemampuan
anda. Bila Anda melebih-lebihkan kekuatan Anda, biasanya menyebabkan
kematian

Iya..... aku akan hati-hati (Wazu)

Walaupun aku tidak tahu apa yang harus hati-hati.....


Untuk tiba-tiba menjadi super kuat setelah turun dari gunung itu. Itu benar,
kota ini tidak terlalu jauh dari gunung itu, aku pikir mereka mungkin tahu
sesuatu tentang gunung itu.

Emm..... ada sesuatu yang ingin aku tanyakan..... (Wazu)

Iya, apa itu?

Apa itu gunung besar yang bisa kau lihat dari luar? (Wazu)

Untuk pertanyaanku, resepsionis-san menunjukkan tampilan yang kagum


padaku.

Emm..... kau sungguh tidak tahu apapun tentang gunung itu?

Ya, jadi tolong beritahu aku (Wazu)


...... Aku mengerti. Ini benar-benar diperlukan untuk hidup jadi
dengarkan dengan seksama

Kemudian aku mendengar fakta tentang gunung itu, itu sangat


mengejutkanku.
Cuaca tidak normal.... juga penuh dengan monster S-rank..... aku.....
bagaimana aku bisa bertahan hidup di tempat itu? Aku masih tidak bisa
mempercaiyai diriku..... tapi, itu adalah efek dari skill 'Simpati Dewi'. Aku
ingin tahu apakah aku telah dilindungi oleh skill itu selama ini. Dan
kemudian, karena aku beradaptasi dengan lingkungan aku mendapat skill
'Kondisi Tidak Normal Hampir Tidak Berlaku', karena aku memakan apapun
pada waktu itu aku mendapat 'Kanibalisme Ekstrim'. Tentang statusku yang
tidak normal, Aku ingin tahu apakah aku memakan monster S-rank...... itulah
kenapa aku menjadi begitu kuat..... semua terima kasihku kepada Dewi-sama
bahwa aku bisa hidup sekarang.

....Itu dia. Gunung itu adalah tempat yang sangat berbahaya jadi Anda
benar-benar harus tinggal jauh dari sana.... apakah anda mendengarku?

Tahi!! Aku sedang melamun tentang Dewi-sama sejenak. Resepsionis-san


memiliki vena biru bermunculan di kepalanya.

I~Iya!! Aku mendengarnya dengan seksama!! Aku tidak


mengabaikannya!! (Wazu)

Silahkan lakukan!

Aku mengatakan terima kasihku dan meninggalkan guild. Aku merasa


lelah setelah mengetahui fakta tentang gunung itu, jadi aku memutuskan
untuk menuju ke Kaze no Hikaritei* untuk beristirahat. Sama seperti yang
diberitahu, Penginapan terletak tidak jauh dari guild petualang. (*Angin dari
Pavilyun Cahaya)

Selamat datang di Kaze no Hikaritei

Ketika aku masuk ke dalam, aku disapa dengan suara penuh semangat dari
wanita. Dia punya rambut coklat cerah dengan tipe wajah ramah, sambil
membersihkan kasir dia berbicara padaku. Beberapa meja dan kursi yang
ditata untuk orang makan. Pada sisi kanan kasir, ada tangga yang mengarah
ke lantai dua.
Satu orang benar? Apakah anda butuh makan? Atau sebuah kamar?

Tolong sebuah kamar, berapa harga untuk semalam (Wazu)

Itu 2 koin silver untuk semalam yang terdapat dengan 2x makan. Saya
tidak pernah melihat wajah anda, apakah anda seorang petualang?

Ah iya, aku menjadi petualang sewaktu yang lalu (Wazu)

Oh begitu, lalu itu gratis untuk hari ini! ini untuk memperingati anda
sebagai seorang petualang

Eh? tidak apa-apa? (Wazu)

Tidak masalah. Saya juga mantan petualang, jadi saya mengerti


susahnya seorang pemula! Tak usah sungkan oke!!

Terima kasih (Wazu)

Aku memutuskan untuk patuh menerima tawaran dan mengatakan terima


kasih. Meskipun aku memiliki kekuatan tidak normal, aku masih merasa
gelisah tentang uangku.

Lula!! Ada pelanggan~!!.....

tolong tulis nama anda di buku tamu

Sambil berkata begitu ia menyerahkanku buku tamu dan pena bulu, setelah
menulis namaku aku mengembalikannya kepada dia. Tak lama seorang gadis
kecil muncul dari tengah kasir.

Selamat datang!!! Mmm..... Wazu-san benar. Selamat datang di Kaze


no Hikaritei!! Senang bertemu denganmu!! Namaku adalah Lula!! Aku 13
tahun dan master dari 'jalan penginapan'*, juga aku seorang gadis (Lula)
(*Itu seperti sebuah prinsip, contohnya seperti di naruto "Jalan ninjaku")
Setelah memastikan namaku di buku tamu, seorang gadis manis berambut
coklat berbicara kepadaku dengan ceria. Ia menundukkan kepalanya dan
memperkenalkan dirinya dengan sebuah senyum mekar di wajahnya.
........Apa-apaan itu jalan penginapan?
Ahahahaha!! Kalau dipikir-pikir, aku belum memperkenalkan diri saya.
Nama saya adalah Keyla, Saya seorang pemilik wanita dan suami saya adalah
koki di tempat ini. Lula adalah anak saya dan dia pelayan sekarang. Jika anda
butuh sesuatu, anda bisa bertanya ke Lula (Keyla)

Serahkan itu kepadaku!! *dug*..... *uhuk* (Lula)

Dia berkata begitu sambil menepuk dadanya. Tapi karena dia terlalu
banyak menaruh kekuatan di tangannya, dia tersedak.

.....Kalau begitu, apa itu jalan penginapan yang kamu katakan tadi

Itu pertanyaan bagus!!!!! (Lula)

Mata Lula berkilauan dan wajahnya menjadi cerah. Dia mendekatiku


sambil memainkan jari telunjuknya.

Biar aku jelaskan, penginapan yang hanya menyediakan makanan dan


tempat tidur itu tidak bagus!! Mereka adalah penginapan tingkat ketiga!! Dan,
penginapan kelas dua menyediakan makanan enak dan tempat tidur bersih!!
Tapi penginapan kelas satu menyediakan fasilitas maju dan pelayanan yang
memuaskan !! Tapi, ketika datang ke kedudukan tertinggi--- (Lula)

Ya Ya, jangan merepotkan pelanggan oke. Sekarang segera pandu dia


ke kamar. Gunakan kamar paling pojok di lantai kedua (Keyla)

Aku telah menyerah sambil mengangkat lengan terbuka. Ketika Keyla-san


melihat itu, ia melempar pelampung dengan memberitahu Lula untuk
memanduku ke kamar sambil menyerahkan sebuah kunci.

Oke, aku akan memandu kamu ke kamar. Sementara itu aku akan
memberitahumu banyak tentang jalan penginapan!! (Lula)

Tidaaak, aku tidak terselamatkan


Aku menguatkan diriku untuk mendengarnya berbicara sambil kami
menuju ke kamar.
Dia melihatku pergi dengan sebuah senyum masam.
Bab 15
Kekuatan Dari A-rank

Aku berbaring di tempat tidur setelah memasuki kamar. Tidak terlalu lebar
atau pun sempit, itu kamar yang layak. aku bisa merasakan bahwa itu telah
dibersihkan dengan baik.
Jalan penginapan 'kah.... itu sangat dalam....

Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak!!


Aku hampir di cuci otak. Lula dia.... sungguh gadis yang menakutkan....
mengesampingkan hal itu aku harus memikirkan masa depanku sekarang.
Masalahnya adalah kekuatanku yang terlalu kuat.....
Bahkan sampai sekarang, aku menganggap diriku hanya orang biasa. Tapi
sekarang aku adalah sebuah keberadaan yang disebut seorang monster.... itu
sebabnya aku tidak tahu apa untuk dilakukan dengan diriku.... mula-mula,
apakah semua ini nyata.... jika kau percaya pada deskripsi Dewi-sama, bahkan
aku bisa menghancurkan bintang jika dengan serius menggunakan
kekuatanku.
Ini menakutkan hanya untuk memikirkan hal itu....
Tanpa sadar, aku menggigil sambil aku membungkus tubuhku di tempat
tidur.... tak masalah menjadi seberapa kuat aku, jiwaku itu dari orang biasa.
Itu tidak akan membantu jika aku ketakutan....
Aku tidak tahu berapa lama aku telah melamun....
Tapi sebuah api kecil menyala di dalam hatiku, pastinya itu sebuah
kekuatan menakutkan.... Namun itu tidak akan mungkin untuk
menyelamatkan Sarona-san tanpa kekuatan ini....
Aku bisa menyelamatkan orang menggunakan kekuatan ini. Jika aku
selalu ragu-ragu, ketika waktunya tiba aku mungkin tidak akan sanggup untuk
melindungi sesorang yang aku ingin lindungi.... jika begitu, tak ada lagi alasan
untuk ragu-ragu. Meskipun aku tidak bisa menggunakannya tanpa berpikir
dulu.... tapi aku telah memutuskan itu.
*konkon*

Wazu-saaaan! Makan malam sudah siap~ (Lula)

Hyaiii~!! (Wazu)

Itu mengejutkanku, karena itu aku menjawab panggilan Lula dengan suara
aneh. Ketika pintu terbuka, Lula yang mengenakan apron memberiku senyum
masam. Itu memalukan....
Cukup waktu yang telah berlalu sejak aku memasuki kamarku, ketika aku
turun ke bawah mengikuti Lula matahari sudah terbenam. Disini banyak
orang yang terlihat menjadi petualang di meja ruang makan. Semua orang
masing-masing makan, minum, tertawa, menggerutu, mereka semua
bersenang-senang. Lula memanduku ke meja di pojok ruangan dan aku duduk
disana. Setelah mengatakan dia akan segera datang kembali dengan makanan,
Lula menghilang ke belakang kasir. Sementara menunggu untuk makananku
datang. aku melihat-lihat suasana dari ruang makan.
Bagusnya~ semua orang bersenang-senang~ aku cukup iri melihat
mereka---

Suatu hari anda juga bisa membuat party anda sendiri juga. Ini
makanannya, maaf membuat anda menunggu (Keyla)

Sementara berkata begitu Keyla-san menempatkan hidangan di depanku.


Dia bisa membaca pikiranku itu memalukan, aku merubah perhatianku pada
makanan.
Daging panggang dibumbui, salad, sup, dan roti, tak ada yang istimewa
dengan makanan ini, walaupun begitu itu sudah cukup nikmat bagiku. Itu
mengingatkanku, itu sudah cukup lama haa.... biasanya aku selalu makan
daging panggang pada waktu aku tinggal di gunung. Tapi di desa Elf, hanya
ada rumput liar dan pohon kacang. Setelah sekian lama mari menikmati cita
rasa daging ini.... *gokuri*....
Aku memakan makanan dengan sepenuh hati. Kadang-kadang orang tua
dan anak kecil tersenyum bahagia sambil melihat kepadaku.
Apa-apaan ini!! Rasanya begitu buruk, Aku tidak bisa makan sesuatu
seperti ini

Sementara merasakan perutku yang penuh setelah aku selesai makan,


beberapa kata yang tak termaafkan telah mencapai telingaku.

Itulah sebabnya aku memberitahumu untuk menghentikan Homura


memasuki tempat ini

Aku sudah tahu itu, ini hanya sekali-kali aku ingin mencoba dan makan
makanan di tempat semacam ini

Ketika aku menoleh ke suara itu, aku melihat 3 pria yang tertawa dan
mengeluarkan sebuah senyum tidak menyenangkan. Pria yang di tengah itu,
kelihatannya dia yang pertama kali yang mengangkat suaranya. Rambut
merah, mata muram, dia mengenakan armor yang berfokus pada kemudahkan
pergerakan. Di sisi kiri, seorang pria dengan rambut hijau yang panjang untuk
menyembunyikan salah satu dari matanya. Sebuah tombak salib besar telah
ditaruh bersandar di dinding belakangnya. Di sisi kanan, seorang pria narsis
sedang bermain dengan rambut pirang panjangnya. Dia mengenakan jubah
mahal dan memberikan kesan seperti penyihir.
Yosh, ayo bunuh mereka!
Aku ingin tahu apa, mendadak aku punya keinginan untuk menggunakan
paksaan..... Aku tidak merasa ragu-ragu sama sekali dengan mereka.
Sementara aku memikirkan ini, situasinya malah bertambah buruk.

Jangan bicara buruk tentang masakan ayahku---- (Lula)

Lula memprotes kepada mereka bertiga sambil menggenggam apronnya.

Oh, siapa anak nakal ini? Ayah?

Mungkin dia adalah putri dari pemilik penginapan usang ini

Fumu, putrinya ya. Maka beritahu ayahmu untuk melakukan


pekerjaannya dengan benar! Rasa makanannya buruk, kami tidak bisa
memakan sesuatu seperti ini
Dengan itu, haus darah bocor keluar dari semua orang di ruang makan.

Are? Ada apa kalian, mau berantem? Kalian tidak tahu siapa kami?

Oioi, bagaimana mereka bisa tahu? Mereka itu petualang dari kota
perbatasan seperti ini

Pada kata-kata ini, seorang pria berambut merah meletakkan kakinya di


atas meja sambil menyandarkan tubuhnya dikursi.

Kami adalah party Black Flame* dari petualang A-rank


(*rawnya Kuro En)

Itu bukan masalah, minta maaf ke ayah!! (Lula)

Mereka terus melotot untuk mengancam, tapi Lula juga tanpa ragu-ragu
masih menuntut permintaan maaf mereka. Pada adegan itu, aku bertepuk
tangan kecil sambil bergumam"Oo..."

Cih, bocah berisik

Pria berambut merah mengulurkan tangannya pada Lula, dalam sekejap


aku berpindah di antara mereka untuk menangkap tangannya sambil
memelototi kembali. Sementara itu aku menggunakan tangan lainku yang
bebas untuk membujuk Lula yang sedikit menangis untuk bersembunyi di
belakangku. Orang ini, baru sekarang dia mengeluarkan haus darah dan
mencoba mencekik Lula.

....Apa-apaan lu, kubunuh lo!

Pria berambut merah yang mencoba mengancamku mengarahkan haus


darahnya menuju padaku. Di belakangku Lula telah memegang pakaianku
dengan erat. Sebelum aku bisa berkata sesuatu, suara kasar menggema di
tempat ini.

Keributan apa ini? Bocah-bocah sialan!


Bab 16
Sungguh Kelompok Yang Sederhana

Pemilik dari suara kasar itu datang dari belakang kasir. Dia melotot ke arah
kami dengan tatapan menakjubkan di wajahnya.
Pria itu lebih besar dari siapa pun di tempat ini. Tingginya lebih dari 2m,
lengan tebal dan dada yang terbuat dari otot. Matanya tajam, sebelah mata
kanannya ada goresan tunggal yang besar ke pipinya. Juga tidak ada rambut
di kepalanya. Jika bukan karena apron yang dia kenakan, normalnya kau bisa
tahu dengan melihat kalau dia memang seorang prajurit veteran.
Si Botak mendekati kami dengan atmosfir berat di sekitarnya. Dan
kemudian, Lula menyelinap keluar dari belakangku dan memeluk si botak itu.

Uwaaa!! Ayah...!!!

Oh ada apa Lula? Apa yang terjadi?

A~Ayah?? Si botak itu?? ....tidak mirip, tapi itu hal yang bagus bagi Lula.
Lula menjelaskan apa yang terjadi kepada si Botak sambil mengusap air
matanya. Bahkan kadang-kadang para petualang di sekitar juga
menambahkan cerita mereka. Tolong jelaskan yang benar tentang diriku,
karena itu si Botak menatapku dari waktu ke waktu. Omong-omong,
sementara itu aku masih mencengkram tangan pria berambut merah sambil
memelototi satu sama lain.
Kelihatannya mereka selesai menjelaskan. Setelah si Botak menepuk
kepala Lula, dia menghampiri kami dengan Lula yang bersembunyi di
belakang punggungnya.

Apakah kalian dari Black Flame yang mengolok-olok masakanku


dan bertengkar dengan putriku?

Enn~? Masakanmu buruk

Meskipun aku tidak berpikir begitu (Wazu)


Aku segera membantah karena aku tidak berpikir hal yang sama seperti
orang ini.

Fuu~.... Kelihatannya kau baru datang ke kota ini

Lalu, kenapa? (Wazu)

Aku Regan, master guild petualang dari kota ini(Regan)

Haah!!!!
Baru saja, apa yang si Botak ini katakan!! Master.... Guild.... si Botak ini
adalah....
Pria berambut merah terkejut setelah mendengar kata-kata ini, dan aku---

Omong kosong!! Seorang sepertimu.... adalah ayah yang punya


hubungan darah dengan Lula!! Beritahu aku kebenarannya sekarang!! Yang
sebenarnya Lula adalah putri dari pernikahan Keyla-san sebelumnya, kan?
(Wazu)

Itu yang membuatmu tertarik!? Kami benar-benar punya hubungan


darah!! Lula adalah putri tercintaku!!! Kau dengar itu? (Regan)

Bohooooong----!!!!! (Wazu)

Para petualang sekitar mengangguk-angguk serempak sambil melipat


lengan mereka pada kata-kataku. Aku berlutut di tempat. Kenapa?? Seorang
seperti pria tua botak punya istri dan putri. Tapi sekarang, di sisiku tak ada
teman maupun kekasih.... ini tidak adil.... ini tidak masuk akal.... ini terlalu
banyak....

Tch!!

Tidak menyukai situasi ini, pria itu mendecakkan lidahnya sambil


mencoba meninggalkan tempat ini. Namun si Botak, maksudku master guild
tidak terlihat dia akan mengabaikan mereka.
Hei Black Flame!! Karena perilaku kalian sedikit tak enak dilihat.
Besok, kalian datang ke ruanganku di kantor guild pagi-pagi!! (Regan)

Haa? Kenapa begitu? Kami adalah Petualang A-rank kenapa kami harus
direpotkan oleh hal seperti itu?

A-rank? Ah kalau dipikir-pikir orang-orang ini berkata dari A-rank ya....


fuuhu.... tunggu saja kalian!!
Aku tertawa dalam benakku, pada saat yang sama si Botak, maksudku
master guild masih berdebat dengan orang-orang Black Flame....

Mau lari ya! Apa, kelihatannya kalian bukanlah masalah besar. Apakah
kalian beneran A-rank? Oh aku mengerti, kalian mencapai A-rank melalui
ambil bagian dari pencapaian orang lain, dan itu bukan karena kemampuan
kalian sendiri kan? Yah itu tentunya akan memalukan jika orang tahu
kekuatan kalian tidak sesuai dengan rank kalian. Karena itu Kalian membuat
beberapa alasan untuk lari, 'kan? Mau bagaimana lagi, aku akan mengabaikan
kalian saat ini jadi enyahlah dari pandanganku sekarang juga!! (Wazu)

Aku melempar beberapa kata-kata provokasi yang bisa aku buat. Si Botak,
maksudku master guild melotot kepadaku seolah-olah memberitahuku untuk
tidak mengatakan hal yang tidak perlu. Lula menatapku dengan cemas.
Orang-orang dari Black Flame marah sampai wajah mereka berubah
merah. Sungguh kelompok yang sederhana....

Ayo sialan.... aku akan mengukir teror Black Flame pada


tubuhmu

Aku dan orang-orang dari Black Flame molotot satu sama lain sambil
siap bergerak kapanpun. Mereka telah meletakkan tangannya di masing-
masing senjatanya . Tapi ada orang yang tidak dapat mengabaikan situasi.

Kalian, sudah hentikan itu!! (Regan)

Si Botak, maksudku master guild memisahkan kami dengan bediri di


antara aku dan Black Flame sambil mencoba untuk memperlebar jarak
dengan tangannya.

Hei master guild. Setelah dia mengatakan semua itu, jangan harap kmai
akan membiarkan hal itu berlalu
Aku tahu.... (Regan)

Si Bot---maksudku master guild menunjukkan wajah seolah dia


mengunyah beberapa serangga. Aku tertawa di dalam hatiku karena aku telah
sukses menggiring orang-orang Black Flame maju dengan hati-hati.

Jika bocah di sana bersedia maka ..... aku akan mengizinkan kalian
untuk menggunakan lapangan pelatihan guild untuk pertempuran bohongan.
Sebagai catatan, pembunuhan dilarang. Bagaimana tentang itu?(Regan)

Tak masalah!! Karena kami punya sebuah laporan investigasi untuk


besok, bagaimana dengan besoknya lagi di siang?

Yah, aku tidak keberatan(Wazu)

Aku akan membuatmu menyesal memilih berkelahi dengan kami

Black Flame memastikan persetujuanku dan pergi keluar begitu saja.


Baik semuanya berjalan dengan baik, aku menyeringai saat melihat punggung
mereka.
Bab 17
Karena Aku Seorang Petualang, Mari Ambil Permintaan
Pertama

Kau seorang F-rank dan baru bergabung kemarin ~ ~ ~ ~ ~ (Regan)

Suara marah menggema di dalam ruangan master guild di lantai tiga


gedung guild. Karena apa yang terjadi kemarin aku dipanggil oleh si Botak,
maksudku master guild ke tempat ini. Sekarang, Aku duduk berhadapan
mengapit sebuah meja dengannya. Karena dia ingin tahu lebih banyak
tentangku, aku memberi tahunya bahwa aku baru saja bergabung sebagai
seoarang petualang kemarin. Itulah yang menyebabkan suara marah
sebelumnya. Terlalu keras, apakah tenggorokanmu baik-baik saja?

Beneran deh, aku telah mendengar situasi kemarin dari Lula dan
mengerti orang-orang itu yang bersalah. Tapi pertempuran bohongan antara
F-rank dan A-rank itu sedikit.... mari kita batalkan itu (Regan)

Eh? Tidak, tolong biarkan aku melakukannya! Bot---maksudku master


guild!! Orang-orang itu mengejek masakanmu!! Dengan keras!! Itu sudah
cukup memberiku alasan!! Tak usah khawatir karena aku tidak akan kalah!!
(Wazu)

Itu akan menjadi masalah untukku jika kau membatalkannya sekarang.

Aku bersyukur kau menghargai masakanku.... Fiyuh.... Nah, meskipun


aku pikir bahwa rank = kemampuan.... omong-omong kau punya kesan
berbeda dengan apa yang kudengar dari Lula dan Emma. Seperti suka
berkelahi.... (Regan)

Suka berkelahi? Bukan begitu. Kali ini aku hanya punya tujuan kecil
dalam benakku.... yah, meskipun itu keadaan pribadiku. Omong-omong siapa
Emma? (Wazu)

Apa? Dia tidak memperkenalkan dirinya? Dia adalah resepsionis yang


menangani pendaftaran guildmu (Regan)

Ah, wanita yang berambut merah muda (Wazu)


Omong-omong dia telah menikah jadi tak ada gunanya mengharapkan
dia (Regan)

Aku tidak punya ketertarikan seperti itu (Wazu)

Memangnya apa yang kau pikirkan tentangku?

Apa kau benar-benar akan melakukannya? (Regan)

Ya (Wazu)

....Baiklah. Yah, itu bukan wewenang guild untuk menghentikan


perkelahian di antara petualang. Ada hal tentang perilaku berlebihan tapi itu
sangat membatasi waktu ini jadi aku akan mengabaikannya tapi tak ada lagi
selanjutnya (Regan)

Aku mengerti (Wazu)

Aku pikir pembicaraannya telah berakhir dengan itu, aku berdiri dari sofa
dan akan meninggalkan ruangan ketika si Botak---, maksudku master guild
berbicara kepadaku.

Oh begitu, semoga beruntung (Regan)

Aku tidak butuh kau mengatakan itu, yah maka aku undur diri mast---
Botak (Wazu)

*bang*

Sialan!! Kau akhirnya mengatakannya!! Biar kuberitahu kau sesuatu,


aku hanya mencukur habis rambutku----!!! (Regan)

Memangnya aku peduli. Aku turun ke lantai pertama dengan berjalan


cepat.

Permisi, tolong aku ingin mengambil permintaan-permintaan ini


(Wazu)
Permisi, mohon jangan menyerahkan itu kepadaku (Emma)

Aku yang turun ke lantai pertama mengambil 2 kertas permintaan dari


papan pengumuman dan menyerahkannya kepada resepsionis Emma-san, dan
kemudian sebuah jawaban dikembalikan dengan sebuah senyum dan vena
biru yang muncul di kepalanya. Itu menakutkan, Emma-san....

Kau berkata kau akan berhati-hati.... dan lalu, itu terjadi? Apa kau ingat
apa yang kuberitahu kepadamu kemarin? (Emma)

Aku mengingatnya. Namun kali ini.... yah.... ada banyak keadaan


(Wazu)

Haa.... terserah. Kelihatannya kau telah mendapat omelan dari master


guild jadi aku tak ingin mengatakan apapun kali ini.... kau ingin mengambil
keduanya? (Emma)

Emma-san memastikan isi dari permintaan yang aku serahkan kepadanya.

Kau punya sebuah pertempuran besok jadi kenapa kau mengambil


permintaan penaklukan goblin dan pengumpulan herbal? (Emma)

Jujur saja aku tidak punya uang. Karena semua permintaan F-rank
membutuhkan perjalanan satu hari, hanya permintaan E-rank yang tersedia
(Wazu)
Yah, meskipun ada juga maksud lain. Emma-san juga mendesah panjang.

....Aku mengerti. Itu diizinkan, tolong beri aku kartu guildmu


(Emma)
Aku menyerahkan kartu guild. Permintaan yang kau terima akan
dipastikan dan didaftarkan di kartu guild.

Kau maju sedikit dari sini ke timur. Biasanya kau bisa menemukan
goblin di hutan sekitar sana. Karena ada sarang Goblin di kedalaman hutan
tolong hati-hati. Karena bukti penaklukannya adalah sebuah telinga kanan
goblin, harap membawa lima dari mereka. Tentang komisi herbal, kami akan
membeli sebanyak yang kau miliki. apakah ada pertanyaan? (Emma)
Aku tidak punya tas untuk membawa herbal dan telinga Goblin. Bisakah
aku meminjam satu? (Wazu)

Tak masalah.... baiklah kalau begitu, ini kartu guildmu dan tas yang bisa
kau lekatkan di pinggang. Harap kembalikan tas nanti, jika itu robek atau
rusak kau harus membayar ganti rugi jadi tolong hati-hati(Emma)

Terima kasih banyak (Wazu)

Iya, hati-hati!! (Emma)

Aku meningggalkan guild dan menuju ke Kaze no Hikaritei untuk


membayar biaya penginapanku untuk hari ini, setelah itu aku meninggalkan
kota. Di jalan, aku bertemu Orlando dan mengembalikan kartu ID
sementaraku setelah sedikit berbincang. Dia tahu tentang pertempuran
bohongan antara aku dan petualang A-rank, informasinya cepat menyebar
ya.... kelihatannya dia punya hari libur besok jadi dia akan datang untuk
menonton.... kau yakin bebas.
Aku berjalan untuk sementara waktu dan tiba di hutan timur, aku pikir itu
tidak jauh. Aku berjalan santai sambil mengumpulkan herbal dan akhirnya 3
monster hijau muncul di hadapanku.
Telinga runcing dan hidung dengan tubuh hijau kekar. Seekor monster
yang disebut Goblin mendekatiku sambil tertawa dengan suara *geya-geya*.
Sebagai senjata, masing-masing dari mereka memegang pisau berkarat,
tongkat kayu, dan tangan kosong. Apakah itu kerjasama atau tidak, mereka
perlahan-lahan mengelilingiku. Fumu, akhirnya aku bisa menguji hal itu.
Aku akan menguji kekuatanku dengan Goblin. Hal ini difokuskan
terutama untuk melatih cara menahan diri. Dalam keadaan ini, aku pikir setiap
lawan yang kuhadapi akan mati. Lebih atau kurang akan lebih baik jika aku
mampu menahan sampai batas tertentu.
Atau jadi itulah yang aku pikir, tapi....
Di depan mataku tiga mayat Goblin yang kepalanya meledak.... hanya
dalam sekejap.... haaa.... seperti yang kupikirkan.
Mungkin itu karena rank monster tetapi masalah utamanya seperti yang
diharapkan adalah kekuatanku. Aku pikir kali ini aku akan mampu
mengerahkan kekuatanku dengan benar karena aku menyadari tentang itu,
tapi bagaimanapun juga ini masih tidak bekerja. Jika semuanya tinggal seperti
ini, besok orang-orang itu akan terbunuh. Meskipun itu bukan masalah, tapi
mempertimbangkan tentang masa depan aku tidak bisa mengatakan hal sama
tentang itu. Pertama-tama aku butuh untuk mengingat cara untuk menahan
diri dengan Goblin.
Karena itu, aku akan menuju ke sarang Goblin sekarang.
Bab 18
Orangnya Sendiri Punya Rasa Prestasi Yang Hebat

Aku berjalan lebih dalam jumlah monster yang kutemui juga bertambah.
Walaupun begitu, sulit untuk mengatakan ada Goblin. Kadang aku bertemu
dengan seperti Harimau taring besar, setelah itu hanya monster tipe terbang
yang melayang di atas kepalaku dan tidak ada lagi, namun itu tidak bekerja
dengan baik.
Tepatnya aku sudah menahan kekuatanku tapi masih terlalu kuat....
sebelum aku menyadarinya sarang Goblin sudah ada di depan mataku.

Uwaah.... berapa banyak itu? (Wazu)

Kemanapun aku memutar mataku hanya ada Goblin, Goblin, dan


Goblin..... penglihatanku diwarnai dengan warna hijau. Dan kemudian aku
memperhatikan sesuatu ketika aku melihat ke arah mereka.
Haa? Jika semuanya tetap seperti ini, mungkin aku tidak dapat
meyelesaikan permintaannya?
Herbal bisa cukup dijamin sebelum aku datang kemari. Namun sebuah
telinga kanan Goblin sebagai bukti dari permintaan penaklukan, hanya ada
satu.... Te-Tentu saja aku harus menargetkan tubuh Goblin, karena aku
menghancurkan kepala dari tiga Goblin sebelumnya jadi itu tidak akan
membantu. Kenapa aku terlambat menyadarinya.... entah kenapa aku merasa
seperti kehilangan.... namun tidak ada gunanya menangisi susu yang
tumpah*. Itu akan menjadi masalah jika aku tidak bisa menyelesaikan
permintaan karena aku butuh imbalan uang. (*Menyesali apa yang sudah
terjadi)
T-Tapi itu baik-baik saja! Iya, masih ada banyak goblin untuk latihan!!
Aku yakin itu akan bekerja entah bagaimana atau yang lain!! Ayo lakukan!!
5 telinga Goblin akan datang dengan sekejap!!
***
Aku ingin memukul diriku yang berpikir begitu. Aku masuk ke sarang dan
sudah mengalahkan lebih dari seratus Goblins, tapi tidak ada mayat dengan
telinga yang masih tetap utuh. Meskipun aku memukul Goblin dengan
kekuatan kecil tapi kepalanya masih meledak. Sialan....
Dan kemudian setelah aku mengalahkan beberapa ratus lagi.... akhirnya....
aku mampu mengalahkannya sambil meninggalkan kepalanya. Hoore!! aku
melakukannya!! Ketika aku dengan senang hati mengayunkan tanganku ke
atas, kepala goblin terbang dari tanganku dan meledak. Argh, lagi....
Setelah melakukannya berulang kali, akhirnya aku bisa mendapatkan
pemahaman tentang bagaimana mengendalikan kekuatanku. saat itu aku
melihat ada hanya satu Goblin besar yang tersisa. Sosok ini sungguh besar....
tubuhnya kemungkinan cukup besar untuk mencapai tinggi 3m, dia membawa
armor lusuh, tangannya memegang padang kikuk, seperti benjolan besi.
Dilihat dari wajah sintingnya, dia kelihatannya menjadi marah. Aku mulai
menghitung telinga yang aku dapat kumpulkan tanpa memikirkan dia.
Satu.... dua....
Sebuah suara mendengung dari pedang kikuk yang Goblin itu todongkan
mendekatiku dengan kecepatan tinggi.
Tiga.... empat....
Si Goblin besar mendekatiku dalam sekejap sambil meraung dengan wajah
merah cerahnya, tapi aku tidak peduli. Hanya satu lagi, juga hanya ada satu
lawan tersisa. Jantungku berdenyut-denyut tapi tidak apa-apa, semuanya akan
berhasil entah bagaimana pastinya....
....lima ....enam!!
Yaa aku melakukannya!! Aku menemukan dua telinga yang tersisa dari
mayat yang saling tumpang tindih. Hooree!! Seperti yang kukatakan
sebelumnya bahwa semuannya akan baik-baik saja.
Merasa senang dan lega menyebabkanku menjadi lengah. Si Goblin besar
mengambil langkah lebar dan mencoba untuk menyerangku dengan kekuatan
penuhnya. Serangan itu mendarat di kepala Goblin yang sebelumnya.

Sialan!! Apa yang kau lakukan!! Kau bodoh!! (Wazu)

Aku berpindah di depan Goblin besar dengan secepat kilat. Menggunakan


sedikit kekuatan serius aku menyerang balik pedang kikuk yang datang
kepadaku.
*Boooooooooooooooom!!!!!!*
Kepala Goblin dan pedang kikuk meledak layaknya sampah dan terbang
ke punggung sarang sambil meninggalkan sebuah lubang. Badan yang tersisa
telah runtuh di tempat dengan suara *gedebuk*. Dengan segera aku
memeriksa kepala goblin sebelumnya.
.... Aman, itu aman!
Satu dari kepala Goblin sebelumnya telah hancur tapi yang satunya lagi
aman. Aku mengumpulkan telinga Goblin dengan sebuah pisau yang terbuat
dari tulang monster dan meningggalkan tempat itu.
***
Sarang Goblin di hutan timur dari kota benteng Rinikku telah
dimusnahkan hari itu. Jika semuanya telah diinggalkan seperti itu, banjir
besar serangan Goblin akan terjadi beberapa bulan kemudian yang akan
mengakibatkan kerusakan berat pada kota. Namun itu telah berakhir tanpa
ada yang mengetahuinya. Jumlah Goblin yang mati totalnya 638. Goblin
besar terakhir adalah seekor monster A-rank yang disebut Raja Goblin. Dan
Wazu telah membawa kembali hanya 5 telinga Goblin.
***
Orlando menyambutku ketika aku kembali ke kota. Aku menyerahkan
telinga goblin dan herbal ke Emma-san setelah menyelesaikan prosedur
penyelesaian permintaan. Aku langsung pergi ke Kaze no Hikaritei. Imbalan
yang aku terima totalnya beberapa perunggu dan 3 koin silver. Setelah aku
memakan makan malamku aku pergi ke ruang yang sama seperti kemarin dan
tidur.
Di hari berikutnya aku menuju ke guild tepat sebelum siang. Dipandu oleh
Emma-san aku pergi ke lapangan pelatihan yang berada di belakang gedung
guild. Setelah memasuki lapangan pelatihan ada penonton yang banyak. Aku
melihat sekitar dan menemukan Keyla-san, Lula, dan Orlando diantara
mereka. Seusai mengantarku ke tengah arena, Emma-san pergi ke belakang
dan duduk di sebelah pria yang melipat lengannya. Itu suaminya? Banyak dari
penonton kelihatan seperti petualang, Aku mengingat beberapa orang yang
telah aku lihat di penginapan sebelumnya. Apakah semuanya tidak punya hal
untuk diakukan? Atau sebaliknya, mereka sepertinya mengkhususkan datang
untuk menonton pertunjukan aneh ini....
Aku menunggu sambil melakukan beberapa pemanasan. Trio Black
Flame dan si Botak datang dari jalan masuk lapangan pelatihan yang aku
lewati sebelunya.

Lalu sekarang, lakukan yang terbaik trio Black Flame.


Bab 19
Jadi Ini A-rank?

Sementara banyak penonton melihat, Kami menghadap satu sama lain di


tengah lapangan pelatihan dengan si Botak yang berdiri di antara kami.

Hei, jangan bilang kau benar-benar ingin melakukannya? Kau baru saja
jadi F-rank, 'kan? lebih baik berhentilah, daripada terluka, menjadi pengecut
lebih baik, bukan?

Pria berambut merah mengatakan kata-kata itu sambil memandang rendah


diriku. Apa yang kau katakan? Aku di sini karena aku ingin melakukannya.
Jika kau tidak mengerti itu, kau hanyalah orang bodoh.

Semuanya telah dikonfirmasi denganmu sebelumnya. Karena penonton


sedang menunggu, cepatlah dan persiapkan saja dirimu (Wazu)

Kami terus bergerak menjauh sesuai dengan instruksi. Si Botak bergantian


melihat kami dan mengangkat tangannya yang besar ---

Kedua sisi ingatlah bahwa membunuh itu dilarang!! Mulai!!! (Regan)

Setelah menurunkan tangan besarnya, si Botak pindah ke belakang.


Mengikuti itu aku mengembalikan pandanganku ke depan. Pria berambut
hijau mendekatiku sambil mengarahkan tombaknya.

Hati-hati, aku akan mengukir rasa takut dari seorang A-rank pada
tubuhmu untuk mendidik sikap angkuhmu itu

Sudah cukup, jika kau punya waktu untuk bicara kenapa tidak langsung
saja menyerangku. Ketika aku menghindari tombak, kali ini pria berambut
merah datang untuk memotongku dengan pedangnya.

Tch....

Pria berambut merah mendecakkan lidahnya. Mungkin dia tidak pernah


membayangkan bahwa serangan seperti itu bisa di hindari oleh seorang
petualang F-rank. Kali ini serangan mereka berpadu dengan sebuah tipuan
tapi aku masih bisa dengan mudah menghindarinya. aku bisa lihat mereka
mulai tidak sabar. Meskipun mereka menyerang bersama, masih tak ada
serangan yang mendarat. Lagian, itu mustahil untuk serangan selambat itu
mengenaiku. Tapi serangan penjepit masih berlanjut sesaat dan tiba-tiba
kedua orang itu melompat mundur pada waktu yang sama. Apa yang terjadi?

Apiku adalah melodi yang tak terhitung

Setelah kata-kata itu selesai, banyak bola api kecil datang ke arahku. Kalau
dipikir-pikir, aku telah melupakan tentang dia. Aku memukul udara kosong
pada arah dari datangnya bola api. Setiap dari bola api telah menghilang
karena tekanan udara. Melihat ini, pria berambut pirang menjadi tertegun dan
pria berambut merah menggumamkan sesuatu sambil melotot ke arahku.

Apa yang kau lakukan? Sihir.... tidak.... apakah itu skill?

Tidak, itu hanyalah pukulan biasa. aku kira-kira memahami gaya


bertarung mereka. Pria berambut merah dan pria berambut hijau dengan
senjata masing-masing bekerja sebagai vanguard. Pria berambut pirang si
penyihir bekerja sebagai barisan belakang. Tipikal seperti itu, aku telah
selesai menganalisanya----

Ini tidak akan berhasil, ayo lakukan dengan serius!! Yang mengatakan,
kami tidak tahu apa-apa tentang skill dari sebelumnya, tapi kita tidak bisa
kalah kepada seorang F-rank!! Apa kalian siap? Zecca! Homura (Glenn)

Aku mengerti Glenn!! (Zecca)

Mau bagaimana lagi.... ayo lakukan itu (Homura)

Oh yang berbicara, aku tidak tahu nama mereka. Ayo lihat, pria berambut
merah adalah Glenn, pria berambut hijau adalah Zecca, pria berambut pirang
adalah Homura.... oke, aku mengingat nama mereka, setidaknya untuk
sekarang
Sekarang, apa kita akhirnya serius?
Sepertinya akhirnya aku akan dapat mencapai tujuanku. Aku
memprovokasi dan menantang mereka untuk bertempur karena ada maksud
tertentu.
Itu bahwa aku ingin tahu kemampuanku sendiri. Ini perlu dengan lawan
dari A-rank yang merupakan petualang kelas atas. Aku tidak punya skill
tempur apapun dan statusku ditulis dengan teks.... aku ingin tahu seberapa
jauh aku bisa pergi. Aku lebih kuat daripada kebanyakan monster tapi aku
tidak bisa mengatakan sama dengan manusia. Mereka bisa menggunakan sihir
dan skill yang monster tidak bisa. Dengan cara ini aku bisa membandingkan
kekuatanku dengan orang lain. dan dapat memahami perbedaan nilai status
kami.
Namun, bagaimana aku mendapatkannya? Dari pertempuran sejauh ini
segala sesuatu tampaknya tak berarti. Aku merasakan perbedaan besar di
antara kami. Baik itu sihir atau skill tapi, tak ada pengaruhnya pada
pertempuran. Tapi mungkin akan ada sesuatu yang berbeda ketika mereka
serius saat ini.
Mereka mengelilingiku sambil meneriakkan "Haaaa" untuk meningkatkan
semangat mereka. Hmm? Aku penuh celah sekarang, kapan kalian akan
menyerangku?

Kau akan menyesal karena memilih bertarung dengan kami!! (Glenn)

Pria berambut merah datang kepadaku dengan pedangnya. Meskipun


kecepatannya lebih cepat dari sebelumnya, aku rasa itu datang mendekatiku
sangat lambat. Aku mengelak sambil mengawasi gerakan ujung pedang.
Tombak sudah dekat dari belakang tapi aku mengubah arahnya dengan
menggunakan ujung jariku. Kombinasi dari serangan pedang dan tombak
telah dimulai. tapi itu bahkan tidak menggoresku.

Sialan!! Kenapa seranganku tidak ada yang kena!! Bahkan kupikir skill
'Swordman'ku lv 7 (Glenn)

Hee.... jika aku tidak salah skill maksisum adalah lv 10, itu cukup tinggi
untuk mempunyainya. aku berlanjut untuk mengelak itu secara mendadak
mereka menghentikan serangan mereka dan mengambil jarak untuk
bergabung dengan pria pirang. Mereka berbaris berturut-turut

Homura apa kau siap? (Glenn)

Kapanpun!! (Homura)

Oh? Kelihantannya mereka akan melakukan sesuatu. Jika begitu, aku juga
punya hal terakhir ntuk dipastikan. Itu sederhana. Aku akan sengaja
menerima serangan mereka untuk menguji kekuatanku.

Pedangku dianugerahi dengan kekuatan api (Glenn)


Pedang pria berambut merah dibungkus dalam api. Oh apakah orang itu
seorang magic swordsman? Cukup bagus, itu sangat keren....

Ayo!! (Glenn)

Kegelapan berdiri di depanku (Homura)

Sihir dirapalkan pada aba-aba pria berambut merah dan sebuah cahaya
kilat kuat menyebar di sekitarnya. Itu sangat menyilaukan, aku segera
menutupi mataku dengan tanganku. Aku bisa merasakan pertanda dari pria
berambut merah mendekat. Aku menerima serangan tebasan horizontalnya
secara langsung. *pakkin* hmm? Barusan aku dengar sesuatu seperti suara
pecah. Mengesampingkan hal itu, kali ini tombak si rambut hijau mendekat.

Terbakarlah! Tombak Api!!(Zecca)

Kau juga? Aku pikir begitu, tapi rupanya itu hanya tipuan dari tombak itu
sendiri

Dengarlah aku, suara dari kehancuran (Homura)

Setelah pria pirang merapalkan mantra, ada ledakan api dari sekitarku satu
demi satu.

Bagaimana? Ini adalah serangan akhir dari Black Flame,

TRIPLE!! (Glenn)

FIRE!!(Zekka)

ATTACK!! (Homura)

Tanah itu tercungkil dan hangus sementara asap hitam terangkat ke


langit....
***
Aku telah memeriksa tubuhku di dalam asap. Meskipun menerima
serangan seperti itu, bahkan tidak ada satu goresan yang membiarkan cedera.
Bahkan aku tidak merasakan dampak dari serangan, itu masih terasa panas ....

Apa!? Pedangku patah (Glenn)


Meskipun aku mendengar kata seperti itu dari luar asap. Aku berlanjut
memeriksa pakaianku, itu tidak sobek ataupun rusak. Ketika aku memikirkan
itu dengan hati-hati, pakaianku yang terbuat dari monster di gunung. Dengan
kata lain bahannya itu sendiri adalah S-rank. Tentang serangan orang-orang
itu, aku tidak merasakan apapun.
Oh baiklah, aku telah memastikan kekuatan tidak normalku, jadi ayo akhiri
ini.
Sementara asap masih mengelilingi kami, dengan pergerakan ultra-cepat
Aku memukul tiga dari mereka, karena aku bisa menahan diri dengan benar
mereka masih hidup dan hanya pingsan.
Setelah si Botak menegaskan bahwa orang-orang itu aman dari kejauhan,
dia menyatakan kemenanganku dengan keras.
Bab 20
Membersihkan Dengan Rapi

Setelah pertarungan bohongan aku menuju kembali ke Kaze no Hikaritei.


Pada hari itu Orlando berbicara kepadaku dan Emma-san juga
memperkenalkan suaminya. Para petualang lain juga ribut. Karena kita bisa
bicara kapanpun, aku meninggalkan percakapan sedikit lebih awal. Namun
situasi tidak banyak berubah sewaktu kembali ke penginapan. Para petualang
membuat kebisingan di ruang makan, karena itu aku makan malam di
kamarku.

Ketika aku turun, Semua orang malah makin menjadi. Kau kuat! kata
Keyla-san sambil tersenyum kepadaku. Saat aku bertemu Lula, dengan mata
berkilauan dia berkata Itu Luar biasa!! Itu berakhir terlalu cepat.....
Menurut Keyla-san, Lula cukup khawatir karena dia tidak bisa melihat diriku
dengan baik dibawah serangan api. Yah, meskipun aku sengaja
melakukannya. Juga tak ada yang perlu dikhawatirkan dengan serangan api
seperti itu. Maaf membuatmu khawatir aku berkata begitu sambil
menepuk kepala Lula. Aku sedang tidur sambil dibungkus oleh kegaduhan
yang berasal dari ruang makan.
Di hari berikutnya aku menuju ke guild karena si Botak memanggilku.
Aku dipandu Emma-san ke ruang Master guild, di jalan ia terus
memberitahuku Kau Kuat!, Suamiku juga terlalu bersemangat,
Suamiku yang bersemangat luar biasa kemarin sama seperti kemarin. Aku
bingung untuk menjawab. Aku tidak punya seorang kekasih jadi hatiku juga
menerima damage untuk mendegarkan itu. Setelah sampai pada tujuan kami,
aku memberikan jawaban setengah hati seperti Ya atau Yah.

*konkon*

Master, saya telah membawa Wazu-san ke sini (Emma)

Emma-san beralih ke mode bekerja dan memunculkan senyum yang biasa


di wajahnya. Hingga beberapa saat lalu dia terus berbicara tentang suaminya
seperti orang gila. Dia membuka pintu dan mengajakku masuk. Si Botak
tampaknya baru saja menyelesaikan dokumen. Kami duduk berhadapan di
sofa seperti sebelumnya. Setelah menyuguhkan kami teh, Emma-san
membungkuk sebelum dia meninggalkan ruangan.
Maaf telah memanggilmu hari ini dan kemarin (Regan)

Tidak apa, aku tidak keberatan. Jadi untuk alasan apa aku dipanggil hari
ini? Botak (Wazu)

Sialan.... aku tidak botak.... aku hanya mencukur rambutku (Regan)

Aku tahu. Kau menggunakan semacam alasan? Kau mencukur itu setiap
hari ya kan.... meskipun rambutmu sudah mati (Wazu)

Oke, kau, lakukanlah sebuah pertarungan bohongan denganku hari ini


(Regan)

Itu hanya lelucon.... jadi tolong turunkan tinjumu (Wazu)

Aku mengejeknya terlalu banyak. Saat aku menyesalinya di pikiranku, si


Bot---, maksudku Regan-san menundukkan wajahnya sambil membuat
suasana jadi serius.

Lelucon ya.... anak-anak dari lingkungan sekitar juga memanggilku


Botak. Aku tidak peduli waktu pertama, tetapi baru-baru ini Lula telah
mulai meragukanku.... apa yang harus kulakukan? (Regan)

Maka tumbuhkan rambutmu. Meskipun aku tidak yakin apakah itu benar-
benar alasan. Yah, aku tidak tertarik. Tapi aku juga merasa sedikit bersalah
untuk memanggilnya botak. Haruskan aku meyakinkan Lula?

Aku mengerti. Aku akan hati-hati untuk tidak memanggilmu Botak


mulai sekarang.... Jadi itulah alasan kau memanggilku? (Wazu)

Apa kau tahu tentang hutan di timur? Jika kau pergi sedikit ke utara dari
sana, kau akan menemukan danau besar di sebelah bukit. aku ingin kau untuk
mengnyelidiki sesuatu di sana (Regan)

Kenapa aku? Itulah yang ingin kukatakan. Tapi Master guild telah
dengan pribadi memintaku jadi harusnya ada semacam alasan yang tepat?
(Wazu)

Ah alasannya sederhana. Sebenarnya pemintaan A-rank ini telah


diterima oleh Black Flame yang datang ke kota untuk masalah ini. Tapi
karena mereka berkelahi dengan F-rank yang entah dari mana dan kalah
dalam sekali serang, sekarang mereka di klinik untuk mendapatkan
perawatan. Tentunya lawan mereka yang tak terluka dapat menerima
permintaan ini menggantikan mereka. (Regan)

Hee.... itu terdengar buruk (Wazu)

Aku menjawabnya dengan tersenyum.

tidak, ITU KAU

desuyone~ (Wazu)

Karena masalah tentang Black Flame adalah tanggung jawabku, tidak ada
pilihan ya....

Omong-omong, kalau kau mengambil alih permintaan ini dan


menyelesaikannya. Imbalan 30 koin emas akan jadi milikmu (Regan)

Akan ku lakukan!! (Wazu)

Terima kasih Black Flame. Kalian telah kukalahkan pada waktu yang
bagus. Aku tidak akan pernah melupakan kalian.... mungkin.

Baiklah kalau begitu Aku akan memberitahumu tentang isi dari


permintaan penyelidikan. Dua minggu yang lalu seorang pedagang yang
bepergian di jalan gunung telah melaporkan bahwa ia melihat sosok Dragon
di puncak gunung. Selain itu, banyak laporan tentang terdengarnya Dragon
yang meraung juga meningkat. Jika itu benar, Aku ingin kau mengetahui
jumlah, tipe, dan ukurannya. Jika memungkinkan aku ingin kau untuk
menaklukkannya. Yah, meskipun kekuatanmu telah dibuktikan, jangan
memaksakan diri (Regan) (*Regan membicarakan tentang gunung normal)

Dragon ya.... yah, tidak masalah (Wazu)

Tak ada masalah yang praktis. Ketika aku tinggal di gunung, ada beberapa
kawan yang mengerti bahasa manusia. Nah, kau bisa berpendapat itu sebagai
temanku, mungkin. Meskipun aku ingin seorang teman manusia.

Aku serahkan kepadamu. Karena ini adalah permintaan mendadak, aku


akan memberimu waktu untuk persiapan, bagaimana dengan itu? (Regan)
Hmm.... Aku tidak punya jadwal tertentu jadi aku akan segera pergi.
Karena ini A-rank, ini harusnya punya beberapa urgensi yang lebih tinggi.
Aku akan pergi dengan *papa~* dan mengakhirinya dengan *sasatsu*
(Wazu)

Aku tak ingin berkata apapun dan hanya berdoa bahwa aku tidak
memilih orang yang salah(Regan)

Tidak apa-apa kau tidak salah, Regan-san (Wazu)

Aku bangun dan meninggalkan ruangan sambil berkata begitu. Ketika aku
menutup pintu, aku telah mendekatkan telingaku---

Bocah itu akhirnya memanggil namaku (Regan)

Itu adalah suara senang bercampur dengan sedikit kutukan.


Bab 21
Are? Dimana ya Aku Melihatnya

Aku segera pergi untuk persiapan seusai meninggalkan guild. Meskipun


hal yang harus dilakukan adalah menyiapkan beberapa makanan dan air ke
dalam tas yang ku pinjam dari guild. Di penginapan aku menanyakan ke
Keyla-san bisakah aku dapat memperoleh beberapa makanan dan air. Dia
hanya mengatakan Serahkan kepadaku dan undur ke belakang kasir. Tak
lama kemudian, ia membawa beberapa roti lapis dengan daging monster dan
botol air. itu sungguh bantuan besar, terima kasih. Aku meletakkan roti lapis
dan botol air ke dalam tas dan meninggalkan kota.
Pertama-tama aku pergi ke hutan di timur. Ketika aku sampai di sana, aku
mulai berjalan ke utara. Namun itu tidak dengan kecepatan biasa. Jika tidak,
bahkan dengan kuda kau akan butuh 4-5 hari untuk mencapai danau besar.
Dengan kelincahanku, itu terasa seolah-olah aku hanya berjalan ke kebunku.
Terlalu cepat, itu terlalu cepat.
Semenjak aku mengetahui tentang statusku, aku memperhatikan bahwa
aku dapat berjalan normal seperti sebelumnya tetapi ketika aku
menginginkannya aku dapat memunculkan kekuatan dari statusku. Hingga
kini aku tidak punya masalah apapun dengan kekuatan ini. Namun aku tidak
tahu batasnya. Aku tidak bisa melihat diriku sendiri jadi aku tidak tahu
seberapa cepat aku dari sudut pandang orang lain. Nah, itu tidak terlalu
masalah. Sementara mempertimbangkan hal-hal seperti itu, aku telah tiba di
dekat danau. Berbicara tentang itu aku tidak bertemu monster apapun. Jika ini
tentang goblin, mereka tampaknya berada di sekitar. Karena aku tidak datang
untuk itu aku akan membiarkan mereka. Aku duduk di tepi danau dan
mengeluarkan roti lapis dan botol air dari tas. Dan sekarang, mari istirahat.
Ketika aku memasukkan roti lapis ke mulutku,beberapa kegaduhan datang
dari hutan dekat danau. Kadang-kadang suara sesuatu hancur bisa terdengar.
Sebuah suara dari sesuatu dikejar atau diserang. Itu secara bertahap
semakin mendekat dan aku bisa melihat gumpalan putih sebesar kepalaku
melompat keluar hutan.
Mengikuti itu, seekor monster dengan dua kepala dan sebuah ekor ular
mendekat. Dengan itu tubuh sekitar 3m panjangnya, itu adalah monster anjing
bernama Orthos. Rupanya Orthos ini sepertinya akan mencoba untuk
memakan gumpalan putih. Gumpalan putih itu sayap muncul keluar seperti
kelelawar dan mencoba melarikan diri dengan terbang. Itu kelihatannya tidak
mampu untuk terbang tinggi dan sedang dalam situasi bahaya. Aku melihat
kejadian itu sambil memakan roti lapisku. Tapi tiba-tiba gumpalan putih itu
merubah arahnya dan terbang ke arahku.
Hmm.... dimana ya aku pernah melihatnya!?
Sambil memikirkan itu, gumpalan putih itu menabrak dadaku.Aku tidak
merasakan permusuhan apapun jadi aku secara khusus menerimanya tanpa
perlawanan. Meskipun aku terkejut, aku berusaha untuk memeriksa apa
gumpalan putih itu, tapi sebelum aku bisa Orthros muncul di depanku.

Grrrrrr.....

Itu menggeram dan mengangkat mulut penuh liur mereka kepadaku. Aku
ingin tahu apakah mereka pikir itu menangkap mangsa besar. Setelah
menyeka air liur dengan lidah, salah satu kepala membuka mulutnya.

Diam!!

*dogooooon!!!!*
Aku menghentikan gerakan Orthros dengan satu tangan seperti itu
terbanting ke tanah. Beneran deh, jangan mengganggu orang yang sedang
makan. Aku melempar sisa sandwich dalam mulutku. aku sudah memastikan
Orthros yang kelihatan mati karena aku lupa untuk menahan diri.... sungguh
kekuatan yang menakutkan seperti biasa.
*munch... munch... glup*
Aku menelan roti lapis di dalam mulutku dan melepas gumpalan putih
yang masih melekat padaku dan membawanya ke depan mataku.

Kyauu!!

Gumpalan putih itu melihat ke arahku dan menangis. itu memiliki tubuh
seperti reptil. Meskipun terlihat gagah itu memiliki karakteristik kekanak-
kanakan. Pupil hitam besar seakan mengisap apapun. Meskipun kecil, ada
cakar tajam di tangan dan kaki juga gigi yang tajam. sebuah ekor panjang dan
permukaan tubuhnya ditutupi dengan sisik putih yang indah. Tak diragukan
lagi yang aku ambil dan angkat sekarang adalah seekor white dragon.
Maksudku, itu terlihat akrab....

Mungkinkah itu.... kau Meru? (Wazu)

Kyui!! Kyui!! (Meru)

Dia mengangguk dengan senang hati. Oh, Apakah kau tau bahasa
manusia? Ini jelas Meru. Apa yang kau lakukan di tempat seperti ini?
Meru adalah putri dari pasutri* Dragon, kembali ketika aku masih tinggal
di gunung. Itu sebuah pertemuan sederhana, kami jadi dekat satu sama lain
setelah bertarung. Pasutri (?) itu memahami baik ucapan manusia, berbicara
juga mungkin. Saat itu sang suami berkata--- (*Pasangan suami istri)

Guhaha!! Kenapa ada manusia kecil di tempat seperti ini? Ayo kalahkan
dan hancurkan untuk mengisi waktu luang

---aku menerjang dan membungkamnya. Sekarang aku berpikir tentang


hal itu, statusku sudah tidak normal pada waktu itu.... setelah itu, aku datang
untuk minta maaf tapi berbalik pergi dengan hanya isyarat tangan. Dan
kemudian aku memperkenalkan diri ke Meru. Aku ingat pasangan yang selalu
mengeluh tentang satu sama lain.
Apa lagi ya? Jika aku ingat dengan benar.... sang suami namanya Black
Dragon Ragnil dan sang istri adalah White Dragon Meral. Ragnil yang telah
menyatakan dirinya sendiri sebagai Raja Naga*. Aku mengingatnya, tapi....
*(Ryuu Ou)

Hah? bukankah rumahmu di Gunung itu? apa yang kau lakukan disini?
(Wazu)

Kyuii... Kyuii~... (Meru)

Ini tidak berguna. aku tidak mengerti.

Hmm.... apakah kau bersama dengan Ragnal dan Meral? (Wazu)

Kyuii!! (Meru)

Tangan kecil meru menunjuk ke puncak gunung dan mencoba untuk


mengajakku untuk datang dengan dia.
..... Jadi Dragon yang dirumorkan itu kalian (Wazu)

Aku menghela napas dan menuju ke sana dengan Meru di atas kepalaku.
Bab 22
White Dragon (Istri) Telah Terluka

Aku menuju ke puncak gunung dengan berjalan. Di kepalaku Meru sedang


memanjakan dirinya, dengan bermalas-malasan sambil meregangkan
tubuhnya. Baik, itu bukan masalah karena aku tidak terlalu merasakan berat.
Tapi bagaimana tentang memberiku beberapa petunjuk? Soal itu, saat ini aku
sedang berdiri di depan sebuah gua dekat puncak gunung. Aku merasakan
kehadiran besar dari dalam, namun hanya ada satu.
Haa? Cuma satu.... Nah, aku akan tahu setelah memasuki gua.
Disini tak ada jebakan, tak lama aku sampai ke bagian gua terdalam tempat
White Dragon sedang rebahan. Itu Meral, Sebuah tubuh besar panjangnya
sekitar 8m yang terlihat kuat dan lentur. Sisik pada pemukaan tubuhnya
bersinar putih. Dikombinasikan dengan mata emasnya, itu tidak berlebihan
untuk menyebutnya Dragon yang paling cantik di dunia.
Meral tersenyum lega tetapi ketika menyadari bahwa seseorang sedang
dengan Meru dia berdiri dan mengangkat kewaspadaannya. Setelah
menyadari siapa aku, dia kembali menurunkan penjagaannya.

Kau kalau tidak salah.... (Meral)

Lama tidak ketemu, Meral (Wazu)

Oh kau bisa bicara. Aku kuatir kau tidak bisa karena kau tidak pernah
mengucahkan sepatah kata pun sebelumnya (Meral)

Maaf, ada banyak keadaan waktu itu.... (Wazu)

Jadi begitu. Aku tidak akan menggali lebih dalam. Sekali lagi bisakah
aku tahu namamu? (Meral)

Ah namaku Wazu, maaf untuk segala hal sebelumnya (Wazu)

Aku berkata begitu dan sedikit menundukkan kepalaku agar tidak


manjatuhkan Meru. Setelah aku mengangkat kepalaku aku mulai menjelaskan
tentang situasinya.
Aku bertemu Meru beberapa waktu lalu dekat danau saat dia sedang
diserang oleh Orthos. Aku tidak tahu apa yang terjadi karena aku tidak
megerti apa yang ia bicarakan (Wazu)

Terima kasih banyak juga maaf atas ketidaknyamanannya. Putriku


Meru, bisa kau beritahu apa yang terjadi? (Meral)

Kyuii! KyuiKyuiKyui!! Kyuiiiii!! (Meru)

.... jadi begitu. Sementara mengisi waktu luang dengan mengejar


burung, ia tampaknya telah tersesat ke dalam hutan dan menginjak ekor ular
dari Orthros. Aku sangat berterima kasih kepada Wazu karena
menyelamatkan putriku (Meral)

.....kau punya seorang putri yang bersemangat. Aku hanya kebetulan


berada di sana jadi tidak keberatan tapi tolong hati-hati untuk waktu
berikutnya (Wazu)

Aku ringan membelai kepala Meru.

Aku akan lebih memperhatikan Meru mulai dari sekarang. Omong-


omong, mengapa Wazu di tempat ini? (Meral)

Ah kau lihat, kelihatannya beberapa orang melihat kalian. Aku datang


kesini untuk penyelidikan apakah ada bahaya di sini. Jadi ada hal yang ingin
aku tanyakan, apa yang kalian lakukan di sini? Rumahmu bukannya di
Gunung Pusat?* Juga aku tidak melihat Ragnil dimanapun? (Wazu)
(*Wazu menyebutnya "Gunung Pusat" karena gunung yang ditinggalinya
dulu berada di tengah benua. Sejauh ini tak ada nama yang lebih spesifik)

....orang itu--- (Meral)

Hmm? Entah kenapa ia terlihat menjadi keras.... apakah Ragnil telah


melakukan sesuatu?

Ketika aku mengajak meru naik di punggungku dan berkelana di udara-


-- (Meral)

*glup*

Dia berselingkuh dengan putri muda dari Red Dragon (Meral)


....haa? (Wazu)

Haaaaaaaaaaaaaaaa!!!??? Apa yang kau lakukan? Orang itu! Meskipun dia


punya istri yang cantik seperti ini!! Apa sih yang dia pikirin??

Jadi aku pulang ke rumah keluargaku bersama dengan Meru (Meral)

....rumah? ....maksudmu tempat ini? (Wazu)

Ah, tak ada yang tinggal di sini. Tepatnya ini adalah tempat aku
menghabiskan masa kecilku. Aku sudah menghubungi ibuku dan aku
menunggunya di sini (Meral)

Haa.... sungguh, apa yang kalian lakukan? Pasangan ini.... aku ingin tahu
apakah itu benar-benar pilihan yang terbaik untuk berpisah. Aku pikir lebih
baik untuk merujukan dan kembali hidup bersama di Gunung Pusat....

.... Ermm aku tahu ini bukan masalahku, tapi kenapa kau tidak rujukan?
(Wazu)

Tak akan terjadi. Kecuali dia datang untuk meminta maaf kepadaku
(Meral)
Aku pikir~ yah, Ragnil yang salah di sini. Haa? Cuma itu.... ini bisa
terselesaikan kalau Ragnil datang untuk minta maaf? Setelah aku mendengar
itu aku tidak hanya bisa berdiri saja. Meskipun ini aman untuk saat ini jika
semuanya ditinggalkan seperti ini saja. Mungkin beberapa Ksatria akan
dikirim untuk menaklukan dirinya. Aku harus bergerak secepat mungkin....
Haa.... meskipun ini merepotkan..... mau bagaimana lagi....

Aku akan bicara ke Ragnil jadi tolong jangan membuat keributan


apapun karena itu tidak akan bagus. Jika memungkinkan, aku akan membawa
dia ke sini untuk minta maaf (Wazu)

Ya~Yaah.... Aku tidak punya alasan untuk menghentikanmu, jadi


lakukan apapun yang kau inginkan. Ini benar-benar bukan karena aku ingin
bertemu Ragnil (Meral)

Jika begitu, tidak usah terang-terangan menunjukkanku wajah gembira


seperti itu.
Aku dengan lembut meletakkan Meru turun dari kepalaku. Maksudku, dia
hanya tidur selama ini. Apakah kepalaku benar-benar nyaman? Aku dengan
lembut mengbelai meru dan mengalihkan perhatianku terhadap Meral, ia
sedang sibuk memoles sisiknya dengan riang. Si istri ini, dia benar-benar
tidak bisa menyembunyikan perasaannya, aku tidak berjanji untuk benar-
benar membawa Ragnil ke sini, jadi tolong jangan berharap terlalu banyak.

Kalau begitu aku pergi (Wazu)

. . . . (Meral)

Hei ini memang bagus untuk menjaga penampilanmu tapi setidaknya beri
aku jawaban. Aku meninggalkan gua dan menuju ke Gunung Pusat sambil
menghela napas.
Bab 23
Raja Naga, Ayo Minta Maaf

Aku meninggalkan gua dan sedang menuju ke tempat tinggal Raja Naga
di gunung pusat. Aku berlari ringan dari gua setelah agak jauh aku mulai
berlari sedikit serius. Pemandangan dengan cepat berubah. Menuruni gunung,
melewati jalan raya, ke dalam hutan, naik gunung. Gunung, perubahan iklim
telah dimulai. Dari dingin ke panas, tapi aku sedang terburu-buru dan tidak
punya waktu untuk memikirkan itu. Yah ini hanya tidak signifikan bagiku
yang terbiasa untuk itu. Aku melompat agar tidak kehilangan kecepatanku.
Setelah melewati awan yang menghiasi puncak Gunung, iklimnya menjadi
stabil dan sudah wantunya matahari untuk terbenam.
Dibutuhkan beberapa jam untuk datang ke sini.... mungkin aku harus
menghabiskan malam di tempat Ragnil. jika aku tidak salah rumahnya di jalan
ini....
Di depan mataku ada sebuah bangunan besar. Sebuah kastil putih megah
dengan gerbang besar, tempat ini adalah tempat tinggal Raja Naga. Aku
memasuki kastil dengan santai, sudah lama sejak aku terakhir kali datang ke
sini. Pada waktu itu aku dibawa bertentangan dengan keinginanku. Tempat
ini berkembang lebih baik, tak lama seteleh aku tiba di ruang tahta kastil putih
tempat Ragnil berada.

Yo!! Lama tidak ketemu.... (Wazu)

....Hmm? Siapa....

Oh itu kau!! Jadi kau bisa bicara!! (Ragnil)

Suami dan istri punya reaksi yang sama.


Ragnil adalah Black Dragon dengan tubuh berotot panjang 12m. Mata
hitam berkilau dan sisik yang menutupi tubuhnya seakan-akan menghisap
cahaya. Dari kepalanya ada dua tanduk besar yang mengacung tajam. Tapi
sekarang dia kelihatannya sedikit lesu.

Wazu, itu namaku. Karena itu merepotkan aku akan langsung ke


intinya, apakah kau berkhianat pada istrimu? (Wazu)
~Ugh!! Bagaimana kau!? Kau bisa membaca pikiranku? Tidak....
apakah kau mendengarnya dari Meral!? Di mana dia sekarang? (Ragnil)

Ragnil menjulang di atasku. Terlalu dekat, dia terlalu dekat, bisakah kau
sedikit menjauh!!

Apa yang akan kau lakukan setelah melihatnya? (Wazu)

Tentu saja, Aku akan membawanya kembali (Ragnil)

Caranya? (Wazu)

Aku seorang Raja Naga, dia akan mendengarkan perkataanku dan


kembali (Ragnil)

Haa.... orang ini tidak berguna.... dia tidak mengerti situasinya.... ini tidak
tentang statusmu. Ini adalah masalah wanita yang alasan saja tidak akan
bekerja. Aku tidak punya kekasih, aku telah dibuang oleh Aria dan Sarona,
mungkin tidak masuk akal bagiku untuk ikut campur tapi aku tidak bisa
membantu mengatakan. Juga Raja Naga ini adalah temanku, pertama-tama
mari dengarkan cerita dari sisinya.
Rupanya hal-hal yang tidak seperti yang apa mereka lihat. Karena
tampaknya wanita muda Red Dragon terus-menerus mengundang dia untuk
makan, dia enggan pergi dengan dragon lain. Tapi ketika dia menerimanya,
hanya ada mereka berdua dan pada saat yang sama Meral telah
menyaksikannya.
Kau telah dijebak. Mungkin Dragon lain juga bekerja dibalik layar. Itu
sistem-karnivora yang cukup dari Dragon. Tidak, mereka dari awal sudah
karnivora. Masalah yang sebenarnya adalah Red Dragon Karel. Dia cantik
dengan tubuh indah (dari prespektif naga) sehingga Ragnil punya keinginan
untuk melihatnya.

Sebagai pria aku mengerti perasaanmu tapi situasi semakin memburuk.


Pokoknya ..... untuk saat ini mari minta maaf kepada Meral (Wazu)

Kenapa seorang Raja Naga harus minta maaf? Aku tidak melakukan
salah!! (Ragnil)

. . . . (Wazu)
ni orang ngak guna.

Haaa.... pertama-tama, masalah tentang kau menjadi Raja Naga tidak


berhubungan dengan masalah ini (Wazu)

? (Ragnil)

Orang ini.... itu ditampilkan di seluruh wajahnya bahwa dia tidak mengerti.
Haruskah aku memukulnya.... ah, itu benar!

Bagaimana kita melihat dari sudut pandang terbalik. Sebagai contoh.


Meral sedang makan bersama-sama dengan Pemuda dragon, hanya mereka
berdua (Wazu)

Apa yang kau katakan!!!! Aku akan membunuhnya!!!! Beritahu aku


dimana dia!!!! (Ragnil)

Tenang, Itu hanya sebuah contoh.... dan kemudian kau melihat kejadian
itu dan memutuskan untuk lari dari rumah (Wazu)

....aku mengerti (Ragnil)

Lalu Meral datang dan berkata "Ayo pulang" tanpa meminta maaf dulu.
Akankah kau memaafkannya dan pulang ke rumah? (Wazu)

....Ughh.... (Ragnil)

Ragnil membayangkan itu sambil menempatkan tangannya di dagu.

Aku tidak akan memaafkannya.... atau lebih tepatnya aku akan menjadi
marah (Ragnil)

Benarkan? Dengan kata lain apa yang akan kau lakukan, akan membuat
situasi lebih buruk (Wazu)

....kau benar (Ragnil)

Kelihatannya dia entah bagaimana mengerti situasinya. Terima kasih


dewa, sepertinya aku berhasil menjelaskan entah bagaimana.
Dan, Alasan itulah aku datang ke sini. Kemarin aku akan membawamu
bertemu dengan Meral, akankah kau meminta maaf dengan benar? Atau lebih
tepatnya kau harus meminta maaf!! (Wazu)

....aku mengerti. Aku tidak tahan hanya untuk membayangkannya.


Meral seharusnya telah tersakiti. Aku akan patuh meminta maaf, akankah ia
memaafkanku.... (Ragnil)

Itu akan baik-baik saja. Dia sedang sibuk mengkhawatirkan


penampilannya ketika aku bilang aku akan membawa dirimu.

itu baik-baik saja di sana. Jadi, apa yang akan kau lakukan dengan Red
Dragon? Akan menjadi masalah jika suatu hari hal yang sama terjadi lagi....
Sebagai contoh, bisakah kau memperkenalkan ia kepada seseorang?
(Wazu)

Oh begitu.... mari memperkenalkan dia ke beberapa pemuda dan


menjanjikan orang (dragon) yang sesuai dengan dia (Ragnil)

Yah, Aku akan meninggalkan masalah itu kepadamu.... lebih penting


lagi, jangan lupa untuk meminta maaf kepada meral dulu, oke? (Wazu)

Aku sudah tahu itu (Ragnil)

Setelah itu kami telah berbicara konyol tentang kondisi kami saat ini
dengan satu sama lain dan tidur.
***
Dragon yang Ragnil kenalkan nantinya akan menjadi raja naga baru dan
red dragon yang cantik akan berada di sisinya. Mengetahui bahwa ia bisa
bertemu pasangannya karena saran manusia, raja naga baru mendukung untuk
membentuk hubungan yang baik dengan umat manusia. Ini adalah langkah
pertama menuju koeksistensi antara manusia dan dragon. Tapi untuk Wazu
dan Ragnil, itu hanya cara untuk membebaskan diri dari masalah yang disebut
red dragon.
***
Pada hari berikutnya Ragnil naik di atas tanganku. Aku mengangkat dan
menahannya dengan kuat.
Apa jenis situasi ini ..... Aku punya perasaan buruk tentang hal itu
(Ragnil)

Jangan khawatir. Karena aku telah terlibat dengan masalah


pasanganmu, setidaknya biarkan aku melakukan ini ..... oke, ayo kita pergi!!
(Wazu)

Aku bilang begitu dan memulai awalan lari

Tunggu, ini mustahil----- (Ragnil)

Terbang tinggi Ragnil (Wazu)

Aku melemparkan Ragnil menuju gunung tempat Meral berada.


Bab 24
Oh? Jumlah Mereka Bertambah

Setelah melempar Ragnil, Aku turun dari Gunung dengan cepat dan
menuju ke tempat Meral. Jujur, aku tidak ingin terlibat dengan masalah
mereka lebih jauh dan hanya ingin pulang ke rumah. Tapi ada masalah tentang
permintaan itu, juga aku sedikit khawatir dengan pasangan ini.
Aku berlari cukup serius sehingga aku sampai di danau sebelum tengah
hari. Pohon-pohon di sekitarnya tertiup angin, tanahnya terkeruk keluar, dan
di tengahnya ada lubang kosong besar. Seolah ada sesuatu yang besar yang
jatuh di tempat itu sebelumnya.... hmm bukan masalah. Aku mangangguk dan
pergi ke gua tempat pasangan menikah itu berada.
Aku berdiri di depan pintu masuk gua dan mengamati sesuatu yang aneh.
Aku bisa merasakan empat kehadiran di dalam gua. Ragnil, Meral, Meru....
Siapa yang satunya lagi? Aku penasaran apakah itu kenalan mereka? Siapa
yang peduli. Aku memasuki gua tanpa memikirkannya terlalu dalam
Aku hampir berteriak pada adegan di depan mataku. Ada lagi White
Dragon di samping Meral yang mirip dengan dirinya. Dibandingkan dengan
Meral sisiknya agak gelap, tapi ada martabat yang meluap darinya yang tidak
bisa dibandingkan dengan siapa pun di tempat ini. Omong-omong soal, Meral
telah berkata bahwa dia sedang menunggu Ibunya di tempat ini. Mungkin itu
ibunya. Meru dipeluk oleh Naga Putih dan sepertinya sedang tidur. Di tangan
satunya. Di sisi lain, Ragnil di depan Meral dan ibunya sedang---
Dia merangkak. Dia menempatkan kepalanya ke tanah dengan cekatan.
Aku ingin tahu kenapa.... sebagai sesama pria, aku hampir menangis
melihatnya. Aku mengalihkan pandanganku ke tempat yang jauh. Yang lebih
penting lagi, apakah kau masih hidup Ragnil? Itu benar itu pasti air mata
kebahagiaan untuk melihatmu dalam kesehatan yang baik.... Yah aku yakin....
mungkin.... Oke, Aku telah memastikan dia aman dan masalah sudah
terselesaikan. Ayo diam-diam pulang sebelum mereka melihatku.

Kyuii! Kyuii! (Meru)

*woosh!! patatata---*
Meru yang mendadak bangun terbang ke arahku jadi aku menghentikan
langkahku. Bagaimana kau melihatku!? Dan kemudian aku mengalihkan
pandanganku dengan hati-hati---

Oh, apa kau Wazu? Aku dengar tentangmu dari putriku Meral....
melakukan dengan baik untuk membawa suami bodoh putriku ini

Ha-Halo.... (Wazu)

Aku berkata begitu sambil menundukkan kepalaku dan, Meru berpindah


ke atas kepalaku dengan *moshomosho* . Hei, Aku tidak membungkuk untuk
itu! Mengabaikan perasaanku Meru mulai meregangkan tubuhnya di atas
kepalaku. Apakah itu menjadi tempat peristirahatan eksklusifmu entah
bagaimana?

HaHaHa.... kelihatannya Meru benar-benar menyukaimu. Aku


mendengar dari putriku dan orang bodoh di sana

Ah, iya.... (Wazu)

Apa itu? Aku sedang dinilai.

Fumu.... bahkan aku tidak bisa mengetahui batas kekuatannya. Ini


seperti yang putriku katakan, Aku bisa menyerahkan Meru kepadanya tanpa
khawatir

Tunggu!! Apa yang anda katakan ibu mertua!! Aku tidak mengingat
menerimanya!! (Ragnil)

Diam!! Aku tidak ingat mengizinkanmu untuk bicara. Selain itu siapa
yang mengatakan kau bisa mengangkat kepalamu?

Keberatannya telah ditolak. Dengan wajah bingung, dia kembali


meletakkan kepalanya ke tanah. Tunggu di sana Ragnil!! Aku yakin kau akan
bersinar esok hari!!

Baiklah kalau begitu, aku belum memperkenalkan diriku, Namaku


Megil, aku ibunya Meral dan Ratu Naga terdahulu, Juga aku adalah nenek
yang bisa diandalkan Meru (Megil) (*Sendai Ryuu no jou)

N-Namaku Wazu (Wazu)


Ratu Naga terdahulu ya. Tak heran dia begitu bermatabat.

Wazu, Sebenarnya aku punya permintaan kecil untuk ditanyakan,


maukah kau membantuku? (Megil)

Yah, tergantung isinya tapi.... (Wazu)

Ini hal sederhana. Bisakah kau menunjukkan dunia luar kepada Meru?
Aku ingin Meru untuk belajar dunia diluar Gunung. Namun, untuk dragon
muda, Aku tidak tahu apakah akan ada bahaya. Tapi jika itu kau--- (Megil)

Dengan kata lain, mengawal Meru? (Wazu)

Bukan seperti itu. Aku hanya ingin Meru untuk bersamamu sementara
waktu dan jika ada bahaya aku ingin kau untuk melindungi dia (Megil)

. . . . (Wazu)

Umm.... khususnya aku tidak keberatan. Tapi aku ingin tahu apakah itu
baik-naik saja untuk memisahkan Meru dari orang tuanya.

Jangan kuatir tentang orang tuanya. Putriku telah menyetujui soal ini
jadi tak ada masalah (Megil)

Kau tidak butuh persetujuan Ragnil?

Selain itu, ketika sangat jarang, Meru telah menguasai Sihir Spasial*.
Aku pikir itu akan banyak membantumu (Megil) (*Kkan Mah : sihir
yang berkenaan dengan ruang atau tempat)
Wow, sepertinya dia bisa menggunakan Item Box yang dibicarakan orang.
Dengan ini aku bisa menyimpan item apapun dengan bebas.... Meskipun
disini ada sebuah tas dengan fungsi yang mirip dengan sihir ini, sebaliknya
dengan harga yang tinggi, jumlah item yang dapat kau simpan di dalamnya
terbatas. Tapi ini adalah penyimpanan tak terbatas ketika itu dari sihir itu
sendiri, waktunya juga berhenti di dalam Item Box. Kelihatannya tak ada
manusia yang dapat menggunakan tipe sihir ini. Tentunya itu akan menjadi
bantuan besar....

Apakah ini benar baik-baik saja? (Wazu)


Menurut pasangan ini, dari perilakumu, kau bukan orang jahat. Dan
yang terpenting, itu karena Meru sangat menyukaimu(Megil)

Mengerti.... aku akan melindungi Meru (Wazu)

Itu bagus. Tentang masalah pasangan ini serahkan saja padaku karena
aku akan tetap mengawasi Si bodoh ini. Kau bisa kembali ke rumahmu
sekarang (Megil)

Ragnil punya ekspresi putus asa di wajahnya. Maafkan aku Ragnil, besok,
kamu tidak akan bersinar juga....

Baiklah kalau begitu aku akan undur diri. Meru, kau takkan bisa melihat
satu sama lain sementara waktu, bagaimana dengan mengucap selamat
tinggal dulu? (Wazu)

Kyuii!! Kyuii!! (Meru)

Nenek akan menunggumu. Ganbanna Meru (Megil)

Ganbattene!! (Meral)

Kyuii!!! (Meru)

Melihat Megil dan Meral mengepalkan tinju mereka untuk menyemangati,


Meru juga mengepalkan tangannya yang kecil untuk meniru. Sementara aku
tidak melihat, Ragnil terus menangis dengan suara *eguegu* tanpa
mengucapkan sepatah kata pun. Setelah menempatkan Meru dikepalaku aku
keluar gua dengan segera. Semoga beruntung dengan hidupmu Ragnil....
Tanpa menemui masalah apapun, aku sampai di lokasi tempat aku bisa
melihat pintu masuk kota. Aku terus berjalan sambil memberi makan Meru
buah yang aku temukan dalam perjalanan ke sini, tapi entah kenapa tempat
ini semakin ramai.
Bab 25
Majin (Iblis)

Orlando!! Apa yang sedang terjadi? (Wazu)

Aku telah kembali ke kota Rinikku. Karena aku melihat wajah yang akrab,
aku bertanya tentang situasi kepadanya. Sejak tadi ada banyak orang yang
sedang keluar kota dengan tergesa-gesa, seakan mencoba untuk melarikan
diri dari tempat ini.

Oh Wazu. Di sisi lain tempat ini ------Dr-Dragon-----!!!(Orlando)

Ini baik-baik saja. Yah.... bagaimana aku mengatakannya, ya....


(Wazu)
Sial!! Aku benar-benar lupa. Orlando sudah mengambil sikap bertempur
.... apa yang harus dilakukan sekarang ....

Jangan katakan kalau Dragon itu..... seekor Familiar?(Orlando)

Familiar?
Kalau aku tidak salah, Itu adalah monster yang dikontrak untuk
membantumu dalam pertempuran .... bagus, ayo gunakan itu sebagai alasan.

Ya-Yah.... sesuatu seperti itu.... mungkin.... (Wazu)

Kyuii!! *peshipeshi* (Meru)

Meru memukul kepalaku dengan *peshipeshi*. Apakah kau sedang


memprotes? Berhentilah, mau bagaimana lagi.

Haa.... untuk mempunyai Dragon sebagai Familiar, kau luar biasa


seperti yang diharapkan. Itu benar.... sebaiknya letakkan sesuatu sebagai bukti
Familiarmu, kau tidak ingin menarik keributan yang tidak perlu di dalam kota,
kan? Katanya, itu masih akan menimbulkan keributan kerena itu Dragon
(Orlando)

Makasih. Akan kupikirkan itu ketika aku telah menerima imbalanku


(Wazu)
Orlando memberikanku pita merah dari tas yang ditempatkan pada meja
sederhana di belakangnya, Aku menerimanya. Aku mencoba menaruhnya di
leher Meru, tapi dia dengan enggan menggelengkan kepalanya. Eh, apa yang
kau ingin aku lakukan? Meski aku tidak tahu apakah pemikiranku
ditransmisikan ke Meru. Dia turun dari kepalaku dan tiba-tiba menggambar,
seperti kupu-kupu di tanah.... Oh kau ingin aku membuat bentuk seperti itu....
Aku ngerti kok.... Iya Iya aku mengerti. Meru adalah seorang perempuan, dia
juga ingin tampil cantik. Aku mengikat pita merah ke bentuk kupu-kupu pada
leher Meru yang sementara menggeliat. Dia terbang kembali ke kepalaku
setelah puas dengan hasilnya.

Dan lalu Orlando, Aku mendengar kegaduhan sejak tadi, apa yang
sedang terjadi? (Wazu)

Ah itu benar!! Di sisi lain tempat ini ada sebuah tanah lapang, dan di
sana Majin muncul !! Juga ada tiga dari mereka!! Saat ini sebuah kelompok
petualang B-rank atau diatasnya telah pergi untuk menaklukkannya. Aku
tidak tahu berapa lama mereka akan bertahan jadi aku mencoba untuk
mengevakuasi warga saat ini....(Orlando)

....Majin? (Wazu)

Oralando terkejut ketika aku menanyakan dia soal Majin. Menurut yang
kudengar dari Orlando, Majin adalah awalnya manusia yang dikatakan
menjadi pelayan Dewa Jahat. Ini adalah hasil dari tubuh manusia yang
melakukan kontak dengan ruang yang disebut Waduk Sihir tempat monster
dilahirkan. Sementara status meningkat drastis, kau akan dikuasai oleh
keinginan menghancurkan dan tak terkendali, saat ini tidak ada cara untuk
mengubahnya kembali menjadi manusia. Mereka telah menjadi target
penaklukan sekarang. Sepertinya orlando bisa memberitahu jika seseorang
telah berubah menjadi Majin. Sedangkan diriku, aku tidak bisa
membayangkan seperti apa rasanya karena aku tidak tahu sama sekali.
Aku pergi ke pusat kota dan bergegas ke dataran tempat petualang
bertempur dengan Majin sambil memikirkan informasi di dalam pikiranku.
Mengabaikan kota ini bukanlah pilihan. Ini bukan kampung halamanku tapi
beberapa kenalanku tinggal di kota ini.
***
Aku pikir petualang yang bertugas menjaga gerbang lain kota akan
menghentikanku, tapi mereka membiarkanku lewat dengan mudah. Rupanya
mereka mengenal aku karena pertempuran bohongan tempo hari. Aku sudah
sampai di tanah lapang. Di depanku pertempuran telah dilakukan oleh sekitar
20 orang Petualang. Mereka bersama mengelilingi tiga Majin, karena itu aku
tidak bisa memastikan penampilan dari majin itu. Dari apa yang bisa kulihat,
daripada menantangnya secara agresif, mereka lebih memilih untuk bertarung
secara defensif guna memberi waktu bagi warga mengungsi. Aku
menemukan Regan yang mengeluarkan perintah dari tempat yang sedikit jauh
di belakang Petualang. Aku mendekatinya untuk menanyakan situasi.

Regan!! Bagaimana situasinya(Wazu)

Oh Wazu. Itu bagus karena kau sudah pulang ---Dr-Dragon!!! Di


kepalamu!!! (Regan)

Begini lagi.... Aku datang untuk menanyakan situasi saat ini, jadi cepat
beritahu aku.

Kami hampir tidak bertahan sejauh ini .... tapi lawannya adalah berita
buruk, aku tidak tahu kapan keseimbangannya akan runtuh

Hah? Apa maksudmu? (Wazu)

Apa kau tahu tentang Majin? (Regan)

Ah tadi aku dengar dasarnya dari Orlando(Wazu)

Itu sudah cukup. Sederhananya, orang itu sendiri sudah kuat sebelum
berubah menjadi Majin. Sekarang menjadi lebih merepotkan karena statusnya
naik (Regan)

Dengan kata lain karena mereka sudah kuat awalnya, saat ini mereka
menjadi semakin kuat.

Mereka bangun kemarin dan meninggalkan kota. Aku pikir mereka


telah kembali ke pedesaan. Tapi pagi ini, aku mendengar dari seorang
pedagang bahwa Majin sedang menuju ke kota ini. Aku segera berlari ke guild
dan mengumpulkan Petualang B-rank atau lebih tinggi untuk melawan Majin
sesegera mungkin, tapi.... (Regan)
Hmm? 'Mereka' ? (Wazu)

Dia mengalihkan pandangannya ke tempat Majin dan Petualang bertarung


dengan wajah pahit.

Ketiga Majin itu adalah mantan kelompok Black Flame (Regan)

Haa?? (Wazu)
Bab 26
Nasib Black Flame

Mendengar kata-kata Regan, aku teringat trio dari Black Flame....


bagaimana wajah mereka? Aku hanya memperhatikan ke warna rambut
mereka jadi aku tidak bisa mengingatnya. Yah jika Regan berkata begitu, itu
pasti benar.

Mereka awalnya petualang A-rank. Untuk membuatnya lebih buruk, tak


ada orang yang bisa menandingi kekuatan mereka yang meningkat di kota ini.
Kami saja sudah kewalahan untuk menahan pertempuran, tapi.... (Regan)

Regan melihat ke wajahku.

Sejujurnya, aku tidak berpikir kau akan segera kembali. Apakah kau
mendengar tentang berita dan memutuskan untuk meninggalkan
permintaanmu menyelidiki gunung? (Regan)

Jangan konyol, aku sudah menyelesaikan dengan benar. Tapi ketika aku
kembali, kota sudah berada dalam konsdisi seperti ini (Wazu)

Haa?.... butuh beberapa hari untuk perjalanan dari kota ke gunung.... apa
kau serius? (Regan)

Kau tidak dengar aku. Buktinya adalah Dragon di atas kepalaku.


Omong-omong, tidak akan ada lagi bahaya di gunung (Wazu)

....Konyol, aku harus berhenti menerapkan akal sehat untuk


tindakanmu.... kekuatanmu....(Regan)

Oii, itu terdengar seperti aku tidak punya akal sehat. Kasarnya!

Beritahu aku detailnya nanti.... kau dengar?(Regan)

Tak masalah. Aku ingin tahu apakah Keyla-san dan Lula masih di kota
karena aku ingin mendapat perawatan mereka lagi. Aku ingin istirahat dengan
cepat (Wazu)
Regan mengangguk sekali pada senyumku yang tak tertahankan. Dia
menilai diriku sebagai seorang Petualang yang kuat.

Kalian semua!! Bukakan jalan!! Kita akan mengakhirinya dengan


cepat!!(Regan)

Para Petualang menoleh ke belakang pada suara marah Regan, setelah


mengonfirmasi kehadiranku mereka membuka jalan. Ini seharusnya pertama
kali aku melihat Majin, tapi---
Aku merakasan deja vu dengan sosok mereka. Aku pikir, aku pernah
melihatnya disuatu tempat sebelumnya. Meskipun mereka tidak lagi seperti
manusia. Mata merah, wajah retak seolah pecah, tubuh membengkak dengan
kuku yang tumbuh dan memanjang tajam.
...Itu benar. Sosok mereka mirip dengan orang yang aku lawan kembali di
desa Elf, meskipun dia terlihat lebih baik daripada ketiga orang itu.

Hanya ingin memastikan. Apakah benar tak ada cara untuk merubah
mereka kembali?(Wazu)

Yah.... Setidaknya jangan buat mereka menderita.... (Regan)

Aku tidak bisa memberikan jawaban apapun untuk ekspresi Regan yang
memilukan.

....Aaa ....Gaa ....

Mereka bahkan kelihatan tak memiliki ego lagi. Ketika keenam mata
merah melihatku menghalangi jalan mereka, mereka bersamaan
mengayunkan cakar besar mereka kepadaku.

Gaaaaaaaa!!!!!!!!!

Seperti yang Regan minta padaku. Pada akhirnya, aku akan mengakhiri
penderitaan mereka dengan kekuatanku. Aku membereskan ketiganya dengan
satu pukulan....

Selamat Tinggal Black Flame!Aku berkata begitu dengan suara


pelan.
***
Beberapa hari telah berlalu semenjak kegemparan Majin dan Kota sudah
mendapatkan kembali kekuatannya yang biasa. Meski aku hanya ingin
beristirahat diam di penginapan. Setiap hari, petualang yang berada di tempat
ini selalu membicarakan tentang pertarunganku dengan Majin dari siang
sampai malam. Tentang bagaimana aku membereskan mereka dengan sekali
pukul dll. Sejujurnya itu memalukan, aku tidak bisa makan dengan nyaman.
Meru diakui sebagai Familiar-ku. Mereka awalnya terkejut, Tapi cukup
lama Meru telah diterima oleh orang-orang. Para petualang menyebarkan
rumor tentang bagaimana aku mengalahkan Majin dan menyelamatkan kota,
karena itu orang-orang menganggapku sebagai seorang Hero. Aku pikir fakta
ini telah memainkan peran besar dengan bagaimana orang bisa dengan mudah
menerima Meru.
Saat aku berjalan di jalan, anak-anak menghampiri dan mencoba
memberikan permen untuk Meru. Bahkan orang dewasa yang memiliki
warung juga memberiku sedikit pelayanan. Aku meminta Keyla-san untuk
menyiapkan camilan untuk Meru di penginapan. Meskipun Lula sudah
mencoba memberi makan Meru, setiap kali dia menolak dan hanya ingin
makan dari tanganku. Tolong menyerahlah karena aku pikir itu mustahil.
Kukatakan pada Regan bahwa aku telah mengusir Naga di gunung, itu
karena mereka mungkin tidak akan berada di sana lagi. Karena Orthros juga
ada di sana aku menceritakan tentang monster ini juga. Dan dengan demikian
laporan penyelidikan selesai dan aku menerima 30 koin emas Uhahaha. aku
membawa beberapa koin emas dan menyimpan sisanya di dalamnya Sihir
Spasial milik Meru.
Aku tidak punya sesuatu yang istimewa untuk dilakukan jadi aku
menghabiskan waktuku dengan mengobrol bersama Orlando, atau dengan
enggan mendengarkan professor Lula berbicara tentang Jalan Penginapan,
atau bermain dengan Meru dll. Ada juga panggilan dari Regan, lagi? Ada apa
kali ini?
Seperti biasa Emma-san memanduku ke ruangan guild master. Setelah
memasuki ruangan, Regan sudah menunggu dengan senyuman diwajahnya.
Aku tidak akan senang untuk melihat seorang pria paruh baya botak
tersenyum kepadaku. Omong-omong Meru tertidur di atas kepalaku.

Ou, kau telah datang! Silahkan duduk(Regan)

....Makasih (Wazu)
Kami duduk berhadapan seperti biasa dan lalu Regan menempatkan
sebuah kantong yang membuat suara *tukk* karena itu berat.

Apa ini? Apakah ini alasan mengapa aku dipanggil? (Wazu)

Yeah! Emm, walaupun ada juga hal lain. Coba saja buka kantong itu
dulu (Regan)

Ketika aku membuka kantong itu untuk memeriksa isinya, emas dalam
jumlah besar telah memasuki pandanganku. Uwaaa....

Ini totalnya 300 koin emas. Ini semua punyamu (Regan)

....Haa? (Wazu)

Ini imbalan untuk menaklukkan Majin. 100 koin emas untuk tiap tubuh.
Kompensasinya tinggi karena mereka mantan Petualang A-rank (Regan)

Begitu, ya (Wazu)

Regan adalah satu-satunya yang tahu tentang latar belakang orang-orang


itu. Ada berbagai perasaan bercampur aduk di hatiku saat ini, aku tidak bisa
menerimanya dengan gembira. Tapi Regan menekan kantongnya sambil
menyuruhku untuk tidak terlalu khawatir. Aku menerimanya dan meletakkan
tas di sebelahku.

Walaupun begitu ini benar-benar aneh.... harusnya tak ada waduk sihir
di sekitar sini.... Aku ingin tahu apakah itu baru saja muncul baru-baru ini?
(Regan)

Bahkan jika kau bertanya padaku.... aku belum pernah melihat hal ini
sebelumnya (Wazu)

Aku pikir.... nah, aku akan mengajukan permintaan penyelidikan di lain


waktu untuk itu. Lalu--- (Regan)

Regan mendekatiku dengan senyum manis yang belum pernah kulihat


sampai sekarang. Hentikan itu, kau menakutiku, aku merasa seperti
memukulnya tanpa sadar.

Apa kau luang sekarang? (Regan)


....Aku sama sekali tidak punya rencana (Wazu)

Itu bagus, aku akan membawamu ke tempat yang bagus


sekarang(Regan)
Bab 27
Tempat Kau Membawaku....

Sebuah kereta kuda telah disiapkan di depan guild, aku menaikinya dengan
Regan dan meniggalkan tempat ini. 300 koin emas juga telah ku simpan di
dalam Sihir Spasial. Sementara tidak memperhatikan cerita Regan tentang
betapa lucunya Lula, aku menurunkan Meru yang sedang tidur di kursi kereta
dengan lembut.
Aku penasaran ke mana Regan akan membawaku jadi aku memeriksa
kondisi luar dari jendela kecil. Casino, theater dan bar bertebaran di sekitar,
i-ini pasti adalah sebuah red-light districk*. Ini pertama kalinya aku datang
ke tempat seperti ini. Jantungku berdetak kencang, kemana dia akan
membawaku? (*kau bisa menyebutnya wisata prostitusi, tanya google saja)
Setelah beberapa saat, kereta kuda berhenti di depan sebuah rumah besar.
Dikelilingi pepohonan, sebuah rumah besar terlihat dari gerbang megah dan
mewah. Ini adalah bangunan berlantai dua yang bahkan lebih megah dan lebih
mewah dari pintu gerbang. Jalan yang menuju dari gerbang ke rumah juga
telah dirawat dengan baik, aku hilang kesadaran untuk sesaat. Haa?
Mungkinkah aku akan bertemu aristrokrat. Tapi aku tidak tau hal tentang
etika. Bagaimana dengan pakaianku? Aku hanya memakai pakaianku yang
biasa.... akankah baik-baik saja....

Tempat ini bukan seperti yang kau bayangkan(Regan)

Regan mengucapkan kata untuk membantah diriku yang berkeringat


dingin.

Lalu tempat apa ini? (Wazu)

Ini adalah toko tempat pria datang untuk merangkul yang disebut
wanita. Selain itu, tempat ini punya kualitas terbaik di kota ini (Regan)

. . . . . . .Haa? Kau selingkuh? Jangan ajak aku (Wazu)

Ap~!! Aku tidak!! Pemilik tempat ini adalah anggota party-ku ketika
aku masih berpetualang!! Dia ingin menunjukkan rasa terima kasihnya karena
kau menyelamatkan kota!!(Regan)
Sementara aku masih kesal mendengar perkataan Regan, kereta kuda
berhenti di depan pintu besar mansion.
Aku menempatkan Meru di atas kepalaku dan kemudian kami turun dari
kereta. Regan terus-menerus memukul pintu.

Oi! Ini aku, Regan. Aku telah membawa dia~!! (Regan)

Pintu terbuka, Seorang pria paruh baya berpenampilan ramping dan


menarik dengan rambut coklat pendek beruban datang dari dalam untuk
menyambut kami. Dia memakai tuxedo hitam yang kelihatan bagus. Setelah
memastikan Regan dan kehadiranku dengan mata menyipitnya, dia tersenyum
tipis.

Yo~ Regan! Kau datang lebih awal!

Karena kau memintaku, tentu saja aku tidak bisa telat (Regan)

Jadi, pria dengan Dragon di kepalanya adalah hero yang dirumorkan,


meskipun dia kelihatan biasa?

....Apa? Dia mencoba mengintimidasiku dengan senyuman. Berbeda


dengan penampilannya, aku bisa merasakan aura seorang pejuang di dalam
dirinya.

Hey, hentikan itu! Garret! Walaupun dia terlihat biasa, tapi kekuatannya
sangat luar biasa. Bahkan jika kita menantangnya bersama, kita tidak akan
meninggalkan sebuah goresan (Regan)

....Aku tahu. Dia bisa menerima intimidasi-ku dengan tenang. Aku tidak
dapat merasakan akhir* dari kekuatannya. Jadi aku harus percaya dia
mengalahkan Majin dengan sekali pukul. Aku Garret, pemilik tempat ini,
senang bertemu denganmu (Garret) (*Batas)

Ha~a, senang bertemu denganmu (Wazu)

Kemudian Garret-san membuka pintu lebar-lebar dan mengundang kami


untuk masuk ke dalam. Begitu masuk, kami melewati tempat seperti kasir.
Dia menuntun kami ke ruang resepsionis lebih jauh di belakang.
Tak ada pelanggan karena belum waktunya buka. Tempat ini
seharusnya bisa melakukannya, Aku akan membawakan sesuatu untuk
diminum, mohon tunggu sebentar(Garret)

Garret-san memasuki ruangan di sebelah ruang resepsionis. Ada tangga


menuju ke lantai dua, pintu yang banyak dapat terlihat dari tempat ini. Meja-
meja telah diatur di tengah ruang resepsionis yang membuat suasana menjadi
sepi. Aku kehilangan ketenangan dan merasa gelisah berada di ruang orang
dewasa. Sebelum aku tahu Regan duduk di sofa besar dan terkekeh saat
melihat keadaanku.

Apa-apaan ini? Mungkinkah ini menjadi pertama kalinya kau datang ke


tempat seperti ini? (Regan)

Itu. . . . .. (Wazu)

Aku duduk di sebelah Regan dengan wajah lesu. Meru di kepalaku


terbangun karena aku terus melihat sekeliling dengan gelisah. Karena tertarik
dengan ruang resepsionis, ia terbang mengelilingi ruangan dengan pitter-
patter.

Jangan bilang, kau tidak punya pengalaman sama sekali? (Regan)

. . . . . . . (Wazu)

Aku mengalihkan pandanganku terhadap pertanyaan Regan. Maksudku....


aku tidak populer. Aria telah mengkhianatiku, dan saat aku mengaku kepada
Sarona-san, dia menolakku.... Haaaa....

Aku mengerti.... yah.... bagaimana aku mengatakannya ya.... suatu hari


kau bisa melakukannya!! Jangan kuatir!! Oke? (Regan)

Tolong hentikan hiburan yang buruk itu. Aku merasa ingin menangis
sekarang.

Hmm? Apa ini? Entah kenapa susananya jadi aneh? (Garret)

Garret-san muncul dari ruangan dengan sebuah botol Sake. Setelah dia
menaruh gelas di depan kami, dia mengisinya dengan Sake.

Jadi, apa yang kalian sedang bicarakan? (Garret)


Katanya sambil menuang Sake ke gelasnya. Tolong jangan
mengungkitnya! Aku menyembunyikan wajahku dengan kedua tangan.

Yah, Itu.... orang ini bilang ini pertama kalinya dia pergi ke toko seperti
ini.... dan.... dia tidak punya pengalaman.... juga.... (Regan)

Hmm.... berapa usiamu? (Garret)

....17 tahun (Wazu)

Menurut hukum 15 tahun sudah dewasa. Tak ada masalah, Oke ini
sebuah layanan dariku (Garret)

Eh? (Wazu)

Oh! Ini tidak buruk kan? (Regan)

Haa? (Wazu)

Tu-Tu-Tunggu sebentar.... Haa? Di sini? Sekarang? Ap-Apa yang harus


kulakukan... hatiku belum siap....

Itu cerita yang menarik, lalu bisakah aku menjadi pasanganmu?

Tiba-tiba aku terkejut mendengar suara seorang wanita. Dia menuruni


tangga dari lantai dua dengan perlahan.
Bab 28
Untuk Pertama Kalinya....

Aku terpesona oleh wanita yang turun dari lantai kedua. Rambut biru
sejernih laut yang menutupi kepala sampai ke pinggangnya. Mata biru tua
agak sayu yang menunjukkan kelembutan. Selain itu, wajah anggun yang
tidak mengurangi keindahan rambut dan warna matanya, tidak terlalu
langsing atau terlalu montok. Itu adalah tubuh dengan proporsional terbaik.
Meskipun itu ditutupi dengan gaun biru muda yang nampak transparan, tapi
dadanya yang melimpah terlihat akan meluap dari gaunnya. Bahkan, dia
memancarkan aura kakak perempuan dewasa....
Tuan, apakah orang ini adalah Hero yang menyelamatkan kota kita?

Yah, berbeda dari penampilannya tapi di dalamnya dia adalah seorang


monster (Garret)

Itu kasar untuk mengatakannya begitu, benarkan?

Onee-san ini melihatku dengan sebuah senyum lembut. Entah mengapa


wajahku jadi panas. Aku melihat kebawah untuk mengalihkan pandanganku
darinya.

Ara-ara

Gahhahha!! Ngungu...... Puha!! kelihatannya dia tidak bisa menahan


daya tarik seks Tata (Regan)

.....Tata? (Wazu)

Itu nama saya. Saya Tata, senang bertemu dengan anda (Tata)

Dia memperkenalkan dirinya begitu.


Onee-san ini.... Tata-san membungkuk dengan anggun---

Jadi, bolehkah saya mengetahui nama Hero-sama? (Tata)

Lagi, senyum lembutnya datang kepadaku. Hanya untuk melihatnya


jantungku berdegup kencang, aku memperkenalkan diriku sambil
menghindari kontak mata.

....Wazu~ ....Namaku Wazu (Wazu)

Wazu-sama benar, sungguh nama yang indah (Tata)

Te-Terima kasih banyak (Wazu)

Entah bagaimana aku berhasil memperkenalkan diriku dengan benar.


Ketika aku mengalihkan pandanganku, Regan-san dan Garret-san yang
menyeringai sambil meminum Sake mereka dengan senang hati.
Omong-omong Tata, tentang apa yang kau katakan barusan.... apakah
itu baik-baik saja? Aku akan meninggalkan masalah ini pada gadis-gadis
lain.... (Garret)

Aku tidak keberatan, aku menginginkannya sendiri. Kenapa harus ragu


di saat seperti ini, ini tidak seperti pertama kalinya bagiku (Tata)

....Yah, jika kau bilang begitu (Garret)

Mendengar pertukaran kata antara Tata-san dan Garret-san, entah kenapa


suasananya jadi berat. Terkadang Regan juga berbicara dengan wajah serius.
Aku tidak bisa mengikuti arus pembicaraan sama sekali, entah mengapa aku
telah ditinggalkan sendirian....
Untuk sementara aku akan menunggu sampai pembicaraan mereka
berakhir.
Hmm.... ayo minum Sake karena sudah disajikan. Memang tepat saat aku
merasa sedikit haus.
Omong-omong apakah ada artinya aku berada di sini?
Glup! Glup!---
Ugh, jadi ini Sake---
Yah, ini pertama kalinya aku meminumnya---
Tapi tak ada masalah karena aku sudah dewasa---
Glup! Glup!---
Whoa~ tenggorokanku terbakar

....Wazu....apa...kau....!? (Regan)

Haa? Apa yang kau bicarakan? Aku tidak bisa mendengarmu? Ahaha ada
apa dengan wajahmu Botak, itu lucu---
Apa yang terjadi? Apakah ada beberapa monster muncul? Yosh, aku akan
menendang pantat mereka---
Tunggulah sebentar Botak---
Glup! Glup!---

Ah.... ini.... tidak berguna.... (Regan)

Apa ini.... Apa yang kau katakan barusan, Botak? Jangan beri aku tatapan
cemas itu! Diam saja dan itu akan selesai dalam sekejap....

Gu~u.........Zzz.......... (Wazu)

***
Hah!!
Di mana ini? Atau lebih tepatnya, kenapa aku berbaring? Emm... sakit!!!
Kepalaku sakit!!! Ap-Apa ini? Apakah seseorang menyerangku dengan sihir
atau sesuatu? Uu....
Karena segelas air terlihat dalam pandanganku, Aku meminumnya dalam
satu tegukan karena tenggorokanku kering. Segar!! Air sangat
menyegarkan!!!
Setelah meminum air, aku melihat sekitar untuk memastikan tempat ini....
Yap, ini adalah kamarku yang biasa di penginapan. Meru tidur di sebelahku.
Yah, Aku ingin tahu kenapa aku tidur di sini. Aku tidak bisa mengingat
apapun. Ketika aku mencoba untuk mengingat apa yang terjadi kepadaku.
Keyla-san membuka pintu dan masuk.

Oh kamu sudah bangun, bagaimana perasaanmu? (Keyla)

Entah kenapa kelapaku sakit tapi itu bukan masalah besar, mungkin.
Ngomong-ngomong, kenapa aku tidur di sini? (Wazu)

Kamu tidak ingat? (Keyla)

....Begitulah, Aku sama sekali tidak ingat (Wazu)

Apakah kamu ingat pergi ke toko Garret? (Keyla)

Garret!?.... Garret.... Aah!!

Ah, tentunya aku pergi ke sana. Tapi aku tidak ingat kembali lagi kesini
(Wazu)
Aku hanya mendengarnya dari suamiku, Sepertinya kamu pingsan
setelah minum minuman keras di toko Garret jadi dia membawamu pulang
(Keyla)
Minum? Kalau dipikir-pikir aku meminum sesuatu di sana.... itu benar,
Garret-san membawa botol minuman keras dan kemudian.... Yap, aku minum
Sake di sana. Itu mengingatkanku, di keterangan dari skill 'Kondisi Tidak
Normal Hampir Tidak Berlaku' ada satu pengecualian. Pada waktu itu hanya
minuman keras yang muncul di pikiranku.... jadi itu benar. Aku harus berhati-
hati agar tidak meminumnya lagi....

Yah, tanya saja suamiku jika kamu ingin tahu detailnya (Keyla)

setelah meastikan kondisiku, Keyla-san mengisi kembali gelas dengan air


dan keluar dari kamar. Aku meminumnya dan bangun dari kasur. Karena
baunya seperti minuman keras, aku mengganti pakaianku dan membasuh
tubuhku.
Setelah memakai pakaianku, Aku menaruh Meru yang tidur di kepalaku
dan menuju ke guild petualang.
Aku bertemu Regan di guild petualang dan mendengarkan tentang
kejadian kemarin. sama sekali tak ada yang penting karena aku minum saja
dan tiba-tiba pingsan, setelah itu dia membawaku kembali ke penginapan.
Aku telah menyebabkan masalah untuknya jadi aku minta maaf dan
menyampaikan rasa terima kasihku.
Aku telah menyelesaikan urusanku. Tepat saat aku hendak meninggalkan
ruangan, Regan mengatakan sesuatu yang membuatku tertarik dengan wajah
menyeringai.

Itu mengingatkanku, Tata meninggalkan pesan untukmu (Regan)

Tata? ....Ah onee-san yang luar biasa cantiknya itu.

"Aku akan menunggu kunjunganmu selanjutnya" katanya. Kau harus


menemuinya dengan benar nanti (Regan)

Dengan wajah merah aku bergegas menutup pintu.


Bab 29
Aku minta Sekali lagi

Aku tahu itu, tak ada alasan untuk si cantik Tata-san tertarik kepadaku.
Orang biasa sepertiku tidak pantas untuknya. Dia pasti merasa kasihan padaku
saat itu. Dia tidak serius dengan perkataannya waktu itu. Yah jika tidak, ketika
dia berkata untuk kembali lagi, pastinya tidak ada makna mendalam tentang
itu. Jadi, jangan mengharapkan apapun. Kau tidak seharusnya bermimpi.
Karena pada akhirnya kau akan mendapatkan luka, pasti....
Ye-Yeah.... aku akan baik-baik saja, di situasi seperti ini aku hanya perlu
minta maaf dan pergi. Jangan memikirkan hal yang tidak perlu. Meskipun
begitu, hatiku masih gelisah. Bahkan sekarang, entah kenapa dadaku terasa
panas hanya untuk mengingat tentang Tata-san. Ada sesuatu yang membara
di dalam hatiku....
Tata-san, kau sangat cantik~....
....haa!! tidak, tidak, bahaya, bahaya. Aku tidak bisa menghilangkannya
dari benakku. Fwuuh.... aku menyeka keringat yang mengalir di dahiku.
Seperti yang kupikirkan, bertemu dengannya itu berbahaya.... namun, aku
telah menyebabkan masalah untuk Garret-san. Jika aku tidak meminta maaf
bahkan sekali pun, itu akan meniggalkan perasaan tak enak dalam benakku....
*haa*.... aku harus berhati-hati dengan Sake.
Yosh, ayo pergi!!
Di malam hari, aku berjalan ke red-light distrik dengan perasaan gelisah.
Maksudku, ini hanya kedua kalinya, terakhir kali aku menaiki sebuah kereta
kuda untuk kesini jadi mau bagaimana lagi kalau terasa canggung.
Meru sedang.... aku tidak ingin membawanya bersama tapi ia dengan tegas
tak ingin meninggalkan kepalaku. Dari waktu ke waktu, suara sexy dari Onee-
san keluar memanggilku. Aku mempercepat jalanku untuk melarikan diri dari
mereka sambil menyembunyikan rasa maluku.
Ughh.... seperti yang kupikir, lebih baik pergi besok siang. Namun, aku
pikir itu akan menggangu istirahat mereka, maksudku mereka bekerja pada
malam hari tapi.... Yap ini mustahil, ayo pulang.
Haa... sudah telambat untuk kembali setelah pergi jauh-jauh kemari.
Di depan gerbang, seorang pria kekar berpakaian hitam ada di sana. Otot
menggembung mereka bisa terlihat bahkan dari atas pakaian mereka. Berpikir
sebagai pria mencurigakan yang muncul dan berjalan santai, mereka
berbicara dengan suara yang mengintimidasi.

Nak, kau perlu sesuatu di sini? Ini bukan tempat untuk orang sepertimu
bisa masuk

Aku mengerti, ini mudah untuk dimegerti. Mereka itu semacam penjaga
ya. Aku perlu menanggapi dengan hati-hati agar tidak menarik perhatian yang
tidak perlu. Ketika aku masih berdiri di tempat ingin tahu akan hal itu, orang-
orang itu menatapku dengan ragu. Opps!! Dalam keadaan ini kami akan
berakhir dengan situasi dimana aku melukai mereka.

Ah permisi, aku kenalan Garret-san!? Jika memungkinkan, bisakah aku


bertemu dengan dia? Kupikir kau hanya perlu untuk memberitahunya bahwa
Wazu ada di sini, tapi.... (Wazu)

Wazu!!!!!

Orang-orang itu langsung terkejut mendengar namaku. Haa? Apa ini? Apa
yang terjadi?

Tidak, tak ada yang salah. Maaf terlah menganggap anda sebagai orang
mencurigakan.... Oi, cepat beritahu Garret-san

Ketika pria paling menakutkan bilang begitu, orang yang dibelakangnya


segera berlari menuju ke mansion.

Hmm.... oh , kau tahu diriku dari Garret-san? (Wazu)

Ada juga, itu karena andalah Hero yang menyelamatkan kota dari
Majin. Aku tahu nama anda meskipun aku tidak mengenal wajah anda

Hmm.... hah? Maksudmu aku menjadi terkenal? (Wazu)

Semacam itu. Sekarang, itu adalah nama yang semua orang tahu di kota
ini
Uwaaa.. itu memalukan meskipun hanya namaku yang terkenal. Tapi aku
minta maaf karena wajahku hanya seperti pria biasa yang bisa kau temukan
di manapun.
Sambil menunggu, Aku mengobrol dengan para penjaga yang dipimpin
oleh pak Muka Seram. Seperti yang diharapkan aku harus menolak dengan
senyum masam ketika dia ingin merasakan seranganku untuk dirinya. Setelah
itu, seorang pria yang telah pergi untuk memberitahu Garret-san kembali.
Karena aku minta seseorang untuk memanduku, mereka tiba-tiba memulai
pertandingan batu-gunting-kertas untuk memutuskannya. Yah, apakah aku
benar-benar terkenal untuk mereka melakukan sampai sejauh itu? Pada
akhirnya, pemenangnya adalah pak Muka Seram, dia mengangkat tinggi-
tinggi tangannya. Selamat!
Dan sekarang, dengan bimbingan pak Muka Seram aku datang ke sebuah
ruangan di dalam mansion. Aku duduk di sofa sambil menunggu Garret-san
sampai. Ini mungkin bukan cara yang baik tapi mau bagaimana lagi, aku
melihat-lihat sekitar dengan gelisah. Meru sedang tidur di sebelahku dengan
damai, anak ini sering tertidur ya. Ruangan ini dilengkapi dengan furnitur
moderat dengan warna utama hitam yang membangun suasana tenang,
hou~.... entah bagaimana itu membuatku santai. Akhirnya Garret-san muncul.

Yo, maaf membuatmu menuggu (Garret)

Tak masalah, aku tidak menunggu begitu lama. Yang lebih penting lagi,
Aku telah menyebabkan masalah untukmu kemarin jadi aku datang kemari
untuk meminta maaf (Wazu)

Eh? Cuma itu? Kau hanya datang untuk minta maaf? (Garret)

Bughh!!! (Wazu)

Orang ini, apa yang tiba-tiba dia bicarakan?

Eh? Kau benar-benar hanya datang untuk minta maaf? Dan kupikir kau
datang untuk alasan yang berbeda? Pria apa kau ini?(Garret)

Uuu....... (Wazu)

Horehore, kau hanya perlu jujur dengan dirimu! Bagaimana kalau aku
memanggil Tata sekarang? Pihak lain juga sangat antusias (Garret)
Antusias?.... *Glup* si cantik Tata-san....
Tidak aku tidak bisa, seperti yang kupikirkan itu mustahil.

Yah.... itu.... lagi pula ini pertama kalinya.... kau tahu.... seperti pacar....
atau.... (Wazu)

Apa kau punya pacar? (Garret)

*hening-------------------*

Aku berlutut di tempat. Aku tidak punya, tapi tak ada salahnya kan untuk
punya sedikit harapan? Aah air mataku.... aku ingin tahu apakah aku ingin
menangis....

Fufu.... maka, bagaimana kalau aku menjadi pacarmu? Atau kau tak
menyukai seorang wanita yang menjual tubuhnya (Tata)

Sebelum aku tahu, Tata-san memasuki ruangan sambil melihatku. Ap-


Apakah dia mendengarku ~ ~ ~ !!!

Hei, itu cara yang buruk untuk menguping. Ini adalah percakapan antar
pria (Garret)

Aku minta maaf. Aku kebetulan mendengar namaku saat aku lewat....
(Tata)

Tata-san tersenyum nakal saat mengatakannya. Dia cantik, senyumnya


menyilaukan, aku sedikit terpana. Segera aku mengalihkan pandangan,
kepercayaan diriku yang sudah dalam keadaan merah semakin jauh turun
karena fakta bahwa dia mendengar percakapan kami....

Jadi, aku tidak baik? (Tata)

Eeee!! Dia serius? Aku ingin tahu apakah aku telah tergoda? Aku tidak
tahu. Hmm.... Untuk sekarang mari menjawabnya dengan jujur dengan apa
yang kurasakan.

Yah.... ini bukan tentang kamu tidak baik, tapi.... (Wazu)


Uuu, tenanglah diriku....

Itu hanya.... hal semacam itu.... lebih baik jika kita saling mengenal
lebih dulu (Wazu)

Aku mengerti.... untuk mengetahui satu sama lain dahulu, ya? (Tata)

Haa? Mengalihkan pandanganku pada Tata-san, Aku melihat senyum


ramah di wajahnya.

Karena ini begitu tiba-tiba, aku akan mengambil cuti untuk hari ini.
Silakan datang menemuiku lagi nanti supaya saling mengenal satu sama lain
(Tata)

Ah, Iya (Wazu)

Entah bagaimana aku bisa menjawabnya dengan biasa sekarang. Apakah


semuanya bagus? Tata-san pergi keluar setelah membungkuk anggun.

Yah, bilang saja ke penjaga jika kau ingin bertemu Tata (Garret)

Garret-san menyeringai selama bergantian melihat antara Tata-san dan


diriku. Aku menatap wajahnya dengan penuh perhatian tapi senyumnya tidak
terkulai sedikit pun.
Aku mendesah sekali lagi dan menaruh Meru di kepalaku. Aku pergi
keluar ruangan sambil berkata -Permisi-
Bab 30
Seperti Biasa, Ganguan Muncul

Beberapa hari kemudian, aku mengunjungi tempat Garret-san seperti yang


dijanjikan. Ketika aku bilang Meru bahwa aku akan pergi, kali ini dia hanya
memberi sebuah gerakan seolah berkata "Jangan pedulikan aku!" dan mulai
bermain dengan Lula, Haa.... karena itu aku meniggalkannya di penginapan.
Aku sudah sampai di mansion. Meskipun penjaganya dengan mudah
membiarkanku masuk, di sana aku merasakan tatapan yang mengarah
kepadaku. Ketika aku megalihkan pandanganku, aku melihat satu beast-
woman dari suku kucing menatapku dengan tajam. Menyadari kalau dirinya
telah di temukan, dia menghilang ke dalam mansion. Dia? Aku ingin tahu
apakah dia tidak menyukaiku datang kesini atau yang lain....
Aku memberi namaku ke resepsionis dan tanpa basa-basi aku dipandu ke
ruang belakang.
Di dalam ruangan kecil yang remang-remang itu, aku mencoba melihat-
lihat sekelilingku. Dinding biru dan perabotan yang tersusun rapi. Aku bisa
mencium sesuatu yang manis mencapai ke hidungku dan di sana ada Tata-san
datang dengan perlahan dari arah yang ku lihat.

Maaf membuatmu menunggu. Aku senang kamu datang seperti yang


dijanjikan (Tata)

T-Tidak.... (Wazu)

Kami duduk berhadapan di dalam ruangan. Ugh.... hatiku masih belum


siap.... kata-kata tidak keluar dengan baik.... Aku menunduk dengan wajah
merah cerah dan kemudian Tata-san mulai melepaskan pakaiannya dengan
perlahan.

Tu-Tunggu, apa yang kamu lakukan? (Wazu)

Haa? Dengan cara ini kita bisa saling mengenal dengan lebih baik kan?
(Tata)

I-Itu salah!! B-Bagaimana kalau kita mulai dengan percakapan dulu?


(Wazu)
Yeah! Aku juga berpikir begitu (Tata)

Haa? Melihat reaksiku, aku melihat Tata-san tertawa kecil.

Kamu akhirnya melihatku dengan benar. Apa kamu sudah cukup


tenang? (Tata)

Rupanya dia memainkan trik padaku untuk meringankan keteganganku.


Lagi, aku mengalihkan wajahku dari Tata-san sambil menggaruk kepalaku.

Jadi, apa yang harus kita bicarakan? Itu benar, pertama-tama aku lahir
dan tumbuh di kota ini. Jadi, terima kasih banyak untuk menyelamatkan kota
ini (Tata)

Tidak, itu.... Aku senang mendengarnya. Aku pikir itu hal yang bagus
untuk menyelamatkan kota (Wazu)

Dari sini menjadi mudah bagiku untuk bercakap-cakap. Aku memberi


tahunya tentangku sebelum aku datang ke kota ini. Tapi seperti yang
diharapkan aku tidak bisa bilang kepadanya tentang Aria dan Sarona-san, atau
cerita tentang bagaimana aku tinggal di Gunung.
Suasananya menjadi agak gelap ketika Tata-san memberitahuku tentang
keadaannya sendiri. Fakta bahwa dia bekerja di sini karena hutang ayahnya.
Tapi dia tidak menyesal datang ke sini karenaSemua orang di sini ramah
katanya sambil tersenyum, aku tidak tahu apa yang harus di katakan. Tapi dari
apa yang bisa kulihat, dia tidak berbohong untuk mendapatkan simpatiku.
Di dalam suasana yang berat ini....

Oke! Ceritanya berakhir di sini dia berkata begitu sambil menepuk


tangannya dan tersenyum. Setelah itu ia memberitahuku tentang spesialisasi
dari kota ini, peristiwa penting terkenal, dll. Mari bawa Meru ke sana nanti.
Kegugupanku belum sepenuhnya hilang, tapi kupikir kami punya
percakapan menyenangkan dengan cara ini. Tapi kemudian, ada keributan
dari luar ruangan, suara seperti marah-marah juga terdengar. Apakah Tata-
san memperhatikannya, ia pergi menuju pintu untuk memeriksa situasi di
luar.
Cepat berikan saja dia!! Aku mendengar wanita super cantik yang
dipanggil Tata bekerja di sini, kan? Aku ingin dia untuk tetap menemani
kami!! Minggirlah dari jalanku!!

Aku katakan, kami tidak menerima tamu yang memaksa seperti kalian-
--

Diam!! Kau ingin kami untuk mengahancurkan toko ini? Kami itu
petualang A-rank!!

*Dogann!!!*
Sebuah suara seperti sesuatu hancur terdengar setelah kata itu. Bereaksi
terhadap suara, Tata-san mempercepat langkahnya dengan wajah pucat seolah
semua darahnya sudah terkuras darinya.

Opps maaf. Aku tidak berpikir kau selemah ini. Tapi tempat ini... ah itu
benar, bagaimana kalau kami menjaga tempat ini? Sebagai bayarannya, kami
hanya perlu wanita yang membuka selangkangannya untuk kami setiap
malam!!!

Oh itu ide bagus!! Ayo lakukan!! Hei cepat bawa pemiliknya kesini!!
Sampai dia datang, kami akan mengurus tempat ini!! Gyahahahaha!!

Aku melihat ke pintu yang Tata-san lewati. Aku berdiri sambil


mengeluarkan desahan dan menuju ke sumber suara untuk mengikuti Tata-
san. Apakah petualang A-rank penuh dengan orang bodoh....

Aku Garret pemilik tempat ini. Kami tidak membutuhkan seorang idiot
seperti kalian di sini!! Cepat keluar dari sini!! (Garret)

Haa? Kelihatannya akan lebih cepat kalau kita pakai kekuatan


padanya

Garret-san!! (Tata)

Ouu.... si cantik-chan muncul!! Yah itu sudah diputuskan!! Yosh ayo


kemari, hari ini kau akan menemani kami

Kyaa!! Biarkan aku pergi!! (Tata)


Kalian!! Hentikan itu!! (Garret)

Diam paman!! Kau tak usah iku campur

*Dogann!!*
Suara seolah sesuatu hancur terdengar lagi. Aku sudah sampai di ruang
recepsionis tempat keributan terjadi. Meja dan kursi bertebaran atau telah
rusak. Garret-san dan pak Muka Seram terlempar ke dinding masing-masing
di kiri dan kanan. Di tengah ada dua orang petualang, pelaku dari keributan
ini. Dari sana-sini, aku bisa melihat tamu dan penjaga mengelilingi mereka.
Beast-woman yang tadi juga di sini. Aku mengikuti pandangan orang-orang
yang menatap ke satu tempat, ada Tata-san yang tertangkap oleh orang-orang
itu.

Gyahahahaha!! Tentunya dia sangat cantik!! Yosh, kau adalah wanitaku


sekarang

Hei, itu tidak adil!! Biarkan aku ikut

Aku tahu itu!! Yah, aku akan jadi pasanganmu yang pertama!!

Aku menolak!! Tolong biarkan aku pergi!! (Tata)

Tata-san mencoba untuk bebas dari mereka, tapi sepertinya dia tidak bisa
melarikan diri.
Haa....
Dalam sekejap, sosok Tata-san telah menghilang dari pandangan mereka.
Aku menggendong Tata-san di tanganku dengan gendongan putri.

Beneran deh.... Tolong jangan nekat, Tata-san (Wazu)


Bab 31
Apakah A-rank Penuh Dengan Idiot?

Aku perlahan menurunkan Tata-san.

Apa kamu tidak apa-apa? Apa kamu terluka?(Wazu)

. . . . . (Tata)

Sekilas tak ada yang salah, tapi aku bertanya untuk jaga-jaga karena ada
bagian yang tidak terlihat tertutupi pakaian. Tapi tak ada jawaban dari Tata-
san. Haa? Apa ada yang sakit? Eh? Apa yang harus kulakukan? Sambil
mengkhawatirkan itu, suara marah terdengar dari belakang.

Bajingan!! Berani-beraninya kau mengambil wanitaku!! Cepat


kembalikan dia!! Jika tidak, kau akan terluka!!

Siapa wanitamu? Dengan enggan aku menoleh ke belakang sebentar, Ini


adalah pertama kalinya aku melihatnya dengan benar. Mengenakan Armor
yang terlihat mahal yang khas untuk petualang A-rank, kepala botak dan
jenggot kasar dengan tubuh berotot. Senyum vulgar melayang di wajah
mereka.

Garret-san! Juga.... Pria penjaga!? Apa kalian baik-baik saja? (Wazu)

Aku berteriak untuk memastikan kondisi mereka tanpa memikirkan dua


idiot itu. Mereka berdua masing-masing melambaikan tangannya untuk
memberitahuku bahwa tak ada masalah. Syukurlah. Staf lain bergegas menuju
mereka untuk memulai pertolongan pertama.

Oh dia mengabaikan kita!!

Si kepala botak dan si jenggot kasar mengeluarkan pedang mereka dari


pinggang. Haa.... apa yang salah dengan mereka.... aku ingin tahu apakah
setiap dari mereka* seperti ini. Aku ingin bertemu petualang rank tinggi yang
layak dan bertanggung jawab sekali saja. aku hanya bisa menghela nafas
sambil melihat mereka. (*petualang A-rank)

Bajingan!! Aku pikir kau ingin mati


Si kepala botak dan si jenggot kasar mengacungkang pedang mereka
kepadaku. aku menerima dan menjepit pedang itu diantara sela jari telunjuk
dan jari tengahku, dan kemudian dengan *eii* itu hancur.

Hah?

Sementara itu, aku sedikit memukul mereka menggunakan tinjuku dengan


kekuatan sedang. Hasilnya, hanya armor mereka yang hancur berkeping-
keping. Si kepala botak dan si jenggot kasar menunjukkan wajah tercengang,
aku sedikit tertawa melihatnya.

Orang seperti kalian tidak diterima di sini (Wazu)

Aku mengirim mereka berdua terbang ke dinding dengan tendangan


memutar. Perasaan patah tulang menjalar melalui kakiku. Mereka terhempas
dengan busa keluar dari mulutnya. Yosh, tak masalah, mereka masih hidup.
Aku menoleh ke Tata-san yang masih kebingungan.

Aku akan membawa orang-orang ini ke prajurit, jadi aku undur diri
untuk hari ini. Mengobrolnya menyenangkan, sampai jumpa Tata-san
(Wazu)
Aku menuju keluar sambil menyeret kedua orang ini setelah mengucap
selamat tinggal-ku. Teriakan gembira dan ucapan syukur bergema di dalam
mansion. Aku meninggalkan tempat itu.
***

Kemarin benar-benar membuatku kesal (Wazu)

Setelah menyerahkan mereka ke prajurit dan menjelaskan situasinya, aku


pergi langsung ke penginapan. Meru yang bermain dengan Lula, dia terjun
kepalaku saat dia melihatku kembali dan langsung tertidur seperti biasanya.
Apakah kepalaku itu ranjangmu?
Lula juga terlihat puas setelah bermain dengan meru, setelah itu dia pergi
ke belakang untuk membantu ibunya. Aku ingin mengatakan terima kasih
tapi.... Aku kuatir apakah Meru dikuliahi dengan Jalan Penginapan oleh Lula.
Aku menuju ke ranjang begitu aku kembali ke kamarku.
Pada hari berikutnya aku mengunjungi ruangan master guild karena aku
telah dipanggil kembali. Hal pertama yang kubilang kepadanya ---
Apa kau tidak bosan dengan semua ini? (Wazu)

Yah, jangan berpikir begitu. Aku dengar ceritanya dari Garret dan dia
tetap memberitahuku untuk mengatakan terima kasihnya kepadamu
(Regan)
Aku duduk berhadapan dengan Regan seperti biasa.

Apakah Garret-san dan yang lain baik-baik saja? (Wazu)

Tidak apa-apa, walaupun seperti itu, dia dulunya adalah petualang jadi
dia memiliki tubuh yang lumayan kuat. Dia akan kembali ke dirinya yang
biasa hari ini atau besok (Regan)

Kelihatannya begitu (Wazu)

Aku lega. Dia tampak baik-baik saja kemarin tapi aku bertanya untuk
berjaga-jaga.

Itu benar, Tata menitipkan pesan untukmu

Pastikan untuk datang lagi karena aku ingin mengucapkan terima kasih
atas bantuanmu

ucapnya. Aku bukan penghubungmu, kau dengar itu? (Regan)

Maaf (Wazu)

Garret-san sedang tidak bisa, aku pikir mereka sibuk membersihkan ruang
resepsionis saat ini. Mungkin nanti....

Tapi, orang-orang kemarin itu dari mana? Aku pikir tak ada petualang
A-rank lain selain party Black Flame di kota ini. Apakah mereka bukan
dari sini? (Wazu)

Ah itu.... Mereka datang sebagai pendukung, kau lihat.... (Regan)

Seorang pendukung? Untuk apa? (Wazu)

....Untuk insiden Majin (Regan)

....Tapi aku sudah mengurusnya (Wazu)


Mau bagaimana lagi!! Aku tidak berpikir itu akan berakhir secepat itu!!
Aku sudah mengeluarkan dukungan darurat dari Ibukota!! Mereka datang
kesini sebelum aku bisa membatalkannya!! Atau lebih tepatnya, aku tidak
berpikir orang-orang itu akan menyebabkan masalah (Regan)

Oh begitu, itu masuk akal. Memang merepotkan. Mereka sudah datang


dengan segala cara ke sini tapi semuanya sudah berakhir, karena itu mereka
mulai membuat keributan. Enaknya Meru yang tinggal di penginapan....
Aku masih ingin melanjutkan keluhanku tapi aku pikir itu akan lekas
berakhir, karena aku mendengar suara lari yang mendadak berhenti di depan
ruangan, aku ingin tahu kenapa mereka buru-buru seperti itu.

Master guild!! Ini berita buruk!! Sebuah rawa beracun telah ditemukan
di dalam hutan!! (Emma)

Opss, sungguh waktu yang tepat Emma-san!!!


Bab 32
Aku Berada Di Pusat

Regan menunjukkan wajah suram sambil membaca laporan yang Emma-


san bawa.

Rawa beracun? Apa maksudnya ini? Sesuatu seperti ini tidak pernah
terjadi di sekitar sini tidak pernah terjadi sebelumnya (Regan)

Ini pertama kalinya aku mendengar itu. Itu adalah laporan dari
petualang pemula yang pergi ke hutan untuk permintaan pengumpulan herbal.
Pada awalnya, ku kira itu adalah sebuah kesalahan tapi ada juga orang lain
yang sudah mengatakan mereka menemukan rawa beracun ini. Untuk
meringkas laporan tersebut, kira-kira di area 10 meter di sekitar rawa telah
terkontaminasi racun. Penyelidikan lebih lanjut belum dilakukan. Sulit untuk
mendekati pusat area tersebut karena racun yang kuat. Saat ini kami mencari
orang yang memiliki skill ketahanan terhadap racun level tinggi untuk
menyelidiki area pusat. (Emma)

Itu adalah sejauh yang kita bisa tangani saat ini ya.... (Regan)

Tapi itu bukan kabar utama, Saat ini area beracun melebar dan
sepertinya tidak melambat. Pada tingkatan ini itu akan segera mencapai kota
jika kita membiarkan begitu saja (Emma)

Tch, sungguh merepotkan.... (Regan)

Regan jadi tak berdaya dan Emma-san dikelilingi suasana berat


disekitarnya. Entah kenapa suasananya jadi berat untuk ku bicara, tapi....

Umm.... (Wazu)

Hmm? Ah maaf membuatmu melihatku di saat-saat buruk seperti ini


(Regan)

Tidak, tak apa-apa tapi.... (Wazu)

Apa ada yang salah? (Regan)


Rawanya.... apakah kau ingin aku melihatnya? Racun tidak berpengaruh
padaku (Wazu)

Haaa....!? (Regan & Emma)

Ah! Mereka berdua menunjukkan wajah tidak percaya.

Namun, Ada kemungkinan kalu ini racun yang mematikan.... (Emma)

Itu tidak berpengaruh padaku.... (Wazu)

Itu bisa jadi racun pelumpuh.... (Regan)

Itu tidak berpengaruh padaku.... (Wazu)

Lalu, apa yang berpengaruh padamu? (Emma)

Hampir semuanya tidak berpengaruh padaku.... (Wazu)

Tapi kau mabuk dari Sake.... (Regan)

Tolong lupakan itu.... (Wazu)

Kami jatuh ke dalam keheningan....

Baiklah! Wazu! Ayo kita ke TKP (Regan)

Dimengerti (Wazu)

Emma, jika kau menemukan orang lain dengan skill ketahanan terhadap
racun bawa mereka sekaligus (Regan)

Dimengerti (Emma)

Kita berangkat!! (Regan)

Di siruasi darurat waktu sangatlah berharga.... Aku seharusnya tidak perlu


memikirkannya terlalu dalam.
***
Dengan segera, aku pergi keluar kota dengan Regan dan menuju ke arah
hutan yang dimaksud. Racun itu bisa terlihat sudah menyebar. Miasma telah
menyelimuti area sekitarnya. Merasakan itu, Regan meminum air yang telah
diformulasikan sebagai penawar racun sambil mengeluh dengan --Rasanya
mengerikan--. Omong-omong aku baik-baik saja hum-hum!

Kau.... Kau benar baik-baik saja? (Regan)

Aku sudah bilang sebelumnya. Yah, aku pergi sebentar untuk


memeriksa rawanya (Wazu)

Yeah, Sebenarnya aku ingin pergi denganmu tapi kelihatannya aku tidak
bisa pergi lebih jauh. Aku akan menunggu orang lain yang akan datang kesini
nanti. Aku menyerahkan sisanya padamu (Regan)

Aku akan melakukan sesuatu tentang itu jika kelihatanya mungkin


(Wazu)
Aku menuju ke rawa begitu saja. Racun itu kelihatanya menjadi semakin
parah, Tapi aku melangkahg maju tanpa masalah. Aku maju ke pusat rawa
tempat racun terkuat. Tak lama aku mencapai tempat itu.

Uwaa! Apa-apaan ini? (Wazu)

Ada sesuatu di pusat rawa beracun. Seekor makhluk berkaki empat dengan
bentuk seperti binatang buas. Permukaan tubuh itu diselimuti dengan cairan
berlendir ungu yang terlihat beracun. Aku tidak tahu asal mula makhluk ini
sedikit pun. Lendir dari tangan dan kakinya jatuh ke tanah, itu berkembang
dan membentuk rawa beracun.
Omong-omong aku sudah tenang.

Gyauuuu-----!!!

Itu membuat erangan kecil saat melihatku. Rawanya menggelembung


dengan hebat dan beberapa tentakel tumbuh dari situ.

Gyauuu!!!

Saat itu menggonggongkan sesuatu, tentakel-tentakel itu mnulai


menyerangku sekaligus. Aku mengamatinya sambil menghindari tentakel-
tentakel. Aku tak ingin menyentuhnya walaupun itu tidak akan melukaiku. Ini
hanya masalah perasaan. Pengamatan adalah satu-satunya hal yang bisa aku
pikirkan. Aku tidak bisa menggunakan sihir, aku tidak punya senjata, Tak ada
jalan lain untuk bertarung selain dengan pukulan atau tendangan. Tapi aku
masih penasaran apakah aku harus membunuhnya atau tidak.
Yah, jangan pikirkan hal yang tak perlu.
Aku mencari kesempatan untuk melancarkan sebuah serangan sambil
menghindari tentakel-tentakel, Atau sebenarnya mencoba untuk tidak
menyentuh sesuatu seperti tentakel sebisa mungkin. Ketika ada celah, aku
berpura-pura mundur tapi dalam sekejap tinju-ku mendekatinya. Tentakel-
tentakel lenyap seolah mereka meleleh dan aku mundur dari tempat itu
sebagai respon.

Uwaa! ini menempel di tanganku!! (Wazu)

Aku melambaikan tanganku dengan erangan untuk menyingkirkan lendir


ungu. Tubuhnya hancur dan tertelan oleh rawa, aku melihat kejadian ini.
Setelah itu, di tempat itu ada bola merah kecil tertinggal.
Sebelum aku bisa memastikannya, bola marah itu retak dan menghilang
berhamburan layaknya partikel. Hmm... bola merah barusan.... sudahkah aku
melihatnya di suatu tempat sebelumnya.... mengesampingkan itu, masalahnya
adalah rawa beracun tidak menghilang. Aku tidak tau darimana bola merah
itu berasal, aku kembali ke tempat Regan untuk memberi laporan.
Ada beberapa staf guild, Emma-san, dan sekitar sepuluh orang yang
kelihatannya petualang di tempat Regan.

Yo! Terima kasih atas kerja bagusnya! Bagaimana situasinya?


(Regan)

Aku telah menghilangkan penyebabnya.... rawanya masih tetap ada


sementara miasma masih belum menghilang (Wazu)

Kelihatannya begitu.... (Regan)

Regan menutup matanya sambil mengetuk dagunya dengan jarinya.


kelihatannya dia tengah memikirkan sesuatu. Semua orang di tempat ini
menunggu instruksi Regan.

Apa boleh buat.... kami akan membakar habis hutannya!!! (Regan)


Hanya dengan cara itu ya.... (Emma)

Eh? Membakar habis? Aku terkejut mendengarnya. Ketika aku mendengar


alasannya, mereka akan bisa menghadapi miasma entah bagaimana, tapi
sepertinya tidak ada cara untuk memurnikan rawanya. Karena itu, satu-
satunya cara adalah menutupi bagian hutan dengan penghalang dan mereka
akan menggunakan Sihir Api dan seperti untuk membakar habis
(memurnikan) rawanya di dalam penghalang.
Namun karena metode ini melibatkan area yang luas, akan ada kerusakan
besar pada hutan dan lahan kosong tanpa apapun untuk sementara.... hmm....
itu sangat disayangkan.... aku ingin tahu apakah ada sesuatu yang bisa ku
lakukan.... selama kita menyingkirkan rawanya.... tunggu, aku mungkin bisa
melakukan sesuatu.
Bab 33
Racunnya Lezat

Aku memberitahu Regan dan lainnya bahwa aku bisa menyelesaikannya


entah bagaimana dan kembali ke lokasi rawa beracun. Meskipun dia bertanya
padaku bagaimana, aku memberikan alasan acak karena aku tidak bisa
mengatakan kepadanya metode yang akan kugunakan. Dia tidak
memikirkannya terlalu dalam jika dengan ini mereka bisa menghindari untuk
membakar hutan.
Aku bilang padanya untuk menyiapkan penghalang untuk berjaga-jaga
kalau aku gagal. Mungkin, tapi aku pikir itu akan berjalan dengan baik. Aku
bisa melihat penghalangnya telah membentang ketika aku tiba di rawa
beracun. Penghalang besar seperti setengah bola mentupi hutan, aku
mengalihkan perhatianku ke rawa beracun.
Aku tidak menyukainya!
Meskipun satu detik, aku pikir aku harus berhenti sekarang.
Tapi kalau begitu hutannya akan.... Yosh, Aku telah mengambil
keputusan.
Aku memasukkan wajahku ke rawa beracun.
.....*glup-glup* .....puhaa!!
Lezat!! Apa-apaan ini!!
Rasa yang kaya ini, ini 100% rasa jus jeruk. Tak ada yang buruk setelah
mencicipinya, itu mengalir lancar di tenggorokanku. Yeah aku bisa
melakukan. Tak ada ketidaknormalan di tubuhku.... Aku penasaran apakah
aku bisa meminum semuanya.... aku akan bekerja keras....
Ini adalah metode yang kupikirkan. Hanya diriku yang bisa
melakukannya. Memanfaatkan skill Kanibalisme Ekstrim untuk meminum
seluruh rawa beracun. Meskipun sebelumnya aku hanya ingin menguji skill-
ku, tapi rawa beracun rasanya sungguh lezat. Aku merasa bisa minum tidak
peduli berapa banyak yang ada.
Glup.... Aku akan segera mencapai batasku.... tapi aku masih bisa terus
lanjut.... namun tidak peduli betapa lezat rasanya, racun tetaplah racun. Tapi
itu tidak berpengaruh padaku karena skill Pembatalan Kondisi Tidak Normal
jadi aku mengambil metode ini. Dengan cara ini, takkan ada kerusakan pada
sekitarnya.

Glup.... Glup.... Glup.... Glup....


Glup.... Aku masih bisa melakukannya!! Glup....
Glup.... Hoohoo.... ini cukup.... Glup....
Glup.... Ha Ha Ha Ha.... aku masih belum selesai....
Glup.... aku mulai lelah dengan rasa ini.... Glup....
..........
..........
Glup....!!
Ha Ha Ha, aku melakukannya.... Aku akhirnya minum sampai tetes
terakhir. Rawa beracunnya tak akan bisa terlihat lagi dan miasmanya
melemah. Sambil mengosok perutku yang bengkak, aku bisa merasakan suatu
prestasi dan kepuasan. Aku hanya perlu bilang pada Regan dan lainnya
*ugh*.... seharusnya akan baik-baik saja sekarang, Tidak perlu membakar
hutan.
Ketika aku merasa lega, tiba-tiba cahaya keluar dari tanah. Cahaya itu
menyelimutiku sebelum hilang menjadi partikel. Meskipun aku mengambil
sikap bertahan secara reflek, tak ada niat jahat yang kurasakan. Cahaya hangat
lenyap seakan meleleh ke tubuhku.
Aku tetap pada posisi itu untuk sementara waktu, perutku yang telah
membengkak setelah meminum rawa beracun itu, anehnya kembali ke
kondisi semula.

Oh! itu terasa menyegarkan (Wazu)

Partikel cahaya yang bergerak cepat sementara melayang di udara dan


menghilang kedalam diriku, aku penasaran apa itu....
Setelah itu aku kembali ke tempat Regan tanpa masalah. Karena racunnya
telah melemah, dia akan memeriksa tempat itu bersama beberapa petualang.
Aku mempercayakan proses sisanya pada mereka. aku bersyukur itu berakhir
tanpa membakar hutan.
Semua orang, termasuk Regan bertanya padaku bagaimana hal itu
dilakukan dengan suasana hangat. Aku bilang pada mereka itu tidak penting
dan mereka tidak akan mengerti bahkan jika aku menjelaskannya pada
mereka karena hanya aku yang bisa melakukannya. Maksudku, aku meminum
rawa beracunnya. Memang aku meminum semuanya, mana mungkin aku
mengatakan itu.
*****
Beberapa bulan kemudian, seorang petualang pemula yang pergi untuk
mengumpulkan herbal menemukan sumber air panas yang bermunculan di
tempat rawa beracun itu. Awalnya tak ada yang akan berani mendekati tempat
itu sampai si Botak pemberani meloporinya. Sejak saat itu tempat ini sering
digunakan oleh warga Rinikku. Meminjam nama dari orang yang
menyelamatkan tempat ini, tempat ini disebut "WAzu no Yu". Ketika Wazu
mengunjungi kota ini lagi, dia meminta untuk merubah nama itu karena itu
terlalu memalukan tapi warga kota tidak pernah mencoba merubahnya.
*****
Meninggalkan proses pembersihan ke para petualang, Aku, Regan, dan
Emma-san kembali ke guild. Emma-san sudah kembali ke maja resepsionid
sementara Aku dan Regan menyantaikan tubuh kami di ruangan guild master.

Tapi ini.... baru-baru ini, sebuah insiden terjadi satu demi satu. Dragon
di gunung, Majin datang menuju kota, dan terakhir rawa beracun muncul di
hutan.... sebenarnya ada apa gerangan? (Regan)

Meskipun insiden Dragon hanyalah pertengkaran suami istri, aku menahan


diriku untuk tidak mengatakankan. Aku mengingat bola merah sebelumnya.
Kalau dipikir-pikir, bola itu terlihat mirip seperti yang kulihat di desa Elf....
orang yang menelannya berubah menjadi monster.... itu mengingatkanku, aku
pikir monster itu dan Majin sangat mirip....
....Hmm? Tunggu sebentar. Mungkinkah orang-orang Black Flame
berubah menjadi Majin karena itu.... Regan berkata sebelumnya bahwa tak
ada Wadah Sihir di sekitar kota. Juga sesuatu seperti binatang buas yang aku
temukan di rawa.... sesuatu seperti bola merah keluar setelah aku
mengalahkannya.... Bola Merah itu yang menyebabkan semua ini? Jika itu
benar, Apa sebenarnya itu. ini semakin rumit ketika aku semakin
memikirkannya. aku ingin tahu apakah aku harus memberitahu regan tentang
spekulasiku.... ini akan jadi memalukan jika faktanya berbeda. Jika hanya
Bola Merah itu tidak menghinglang sebelumnya aku bisa memastikannya....
Haaa....
Aku berdiri dari sofa setelah cukup beristirahat. Itu adalah istirahat yang
baik dan nyaman.

Jaa, aku akan kembali ke penginapan (Wazu)

Ou! Sekali lagi, terima kasih atas kerja bagusnya!! aku belum
menyiapkan imbalannya karena perkara ini adalah sebuah permintaan darurat
jadi datang lagi untuk mengambilnya (Regan)

Mengerti, Baiklah aku undur diri (Wazu)


Dari guild aku kembali ke penginapan, tapi di sana bersama Meru, aku
harus menghadiri kuliah lanjutan tentang Jalan Penginapan dari Lula. Tolong
beri aku istirahat. Aku lelah, biarkan aku beristirahat.
Bab 34
Aku Tidak Ingat Karena Kondisi Fisikku Yang Buruk

Beberapa hari telah berlalu setelah insiden Majin. Tapi pada beberapa hari
itu.... tidak, bahkan sekarang tubuhku masih terasa sangat berat. Aku tidak
terlalu lelah tapi aku tidak bisa menggerakan tubuhku dengan baik. Aku bisa
merasakan sesuatu berputar-putar di dalam tubuhku, seolah benda asing yang
sedang mencoba bergabung dengan tubuhku dan itu masih berlanjut sampai
sekarang.
Dan itu diikuti dengan memburuknya kodisi fisikku. Terutama hari
pertama adalah yang terburuk. Aku tidak bisa menggerakan tubuhku sama
sekali, jadi aku menghabiskan sepanjang hari dengan tiduran. Meskipun
sedikit lebih baik sekarang dan entah bagaimana aku bisa menggerakan
tubuhku.
Dari waktu itu tubuhku telah benar-benar lumpuh, aku berpikir sangat
keras tentang apa yang terjadi dengan tubuhku.... aku ingin tahu apakah itu
karena aku meminum rawa beracunnya....
Sekitar tengah hari, Muka Seram-san datang ke penginapan. Kelihatannya
akan ada perayaan di mansion dan mereka telah mengundangku sebagai tamu
utama untuk mengucapkan terima kasih. Mengingat pesan Tata-san, Aku
menuju ke sana dengan Muka Seram-san sementara masih di kondisi seperti
ini sekarang.
Di gerbang, aku disambut dengan tepuk tangan meriah dari staf-staf
penjaga. Mereka menepuk pundakku dengan *bashi-bashi* dengan semangat
tinggi.
Hentikan itu!! Aku tidak dalam kondisi prima sekarang~!!
Entah bagaimana aku bisa menahannya dengan senyuman. Aku memasuki
mansion bersama semua orang dari staf-staf penjaga.
Di dalam mansion, semua orang juga menyambutku dengan tepuk tangan
meriah. Si wanita bertelinga kucing yang tidak menyukaiku sejak waktu itu
juga ada bertepuk tangan dengan enggan bersama semua orang, aku bisa
mengetahuinya dari ekspresi wajahnya. Aku tidak senang disoraki dengan
wajah seperti itu.
Di ruang tamu, bukannya bekas benda rusak dari kejadian itu, malahan ada
meja besar dengan berbagai masakan mewah berbaris. Ketika Garret-san
melihatku, dia mendekatiku dengan tangan yang terbuka.

Yo!! Akhirnya, kau telah datang!! Kau benar-benar menyelamatkanku


waktu itu, terima kasih banyak!! (Garret)

Aduh, sakit!! Tolong berhentilah memukulku!!


Aku mencicipi makanan dan bertukar obrolan sambil dipandu oleh Garret-
san. Mereka tidak melakukan bisnis hari ini untuk merayakan perayaan ini,
Regan juga akan datang nanti. Muka Seram-san mengucap terima kasih lagi,
juga [Aku selamat], [Terima kasih] dan ucapan syukur lainnya terdengar dari
semua orang, dan aku tiba-tiba menggumamkan sesuatu....

Itu mengingatkanku, di mana Tata-san....? (Wazu)

Aku bergegas menutup mulutku dengan tangan setelah mengatakan itu.


Semua orang disekitar berbalik dan melihat padaku dengan mata hangat
sambil menyeringai. Uu.... malunya.... lalu Garret-san yang berada didekatku
mendekat lagi---

Oh itu benar. Tentu saja kau datang untuk melihatnya. Maaf, maaf, aku
tidak menyadarinya (Garret)

Aku diberitahunya dengan seringai. Kalau aku dalam kondisi prima aku
ingin memukulnya.... Garret-san, akan kubiarkan kau kali ini....

Dia masih di tengah persiapan sehingga butuh beberapa waktu, tapi itu
tentang waktunya.... kurasa? (Garret)

Dia berkata begitu dan memanduku ke ruangan dan bilang padaku untuk
menunggu di sana. Eh? Apa ini? Bukan berarti aku ingin berduaan
dengannya.... oh yah. Aku menyantaikan tubuhku sambil duduk di sofa. Tapi
ini bagus, aku merasakan sesuatu berlari liar di dalam tubuhku sejak tadi.
Berdiri saja sudah sulit.

Guuh.... uu.... (Wazu)

Keringatku tidak berhenti.


Bahkan sakit untuk bernapas.
Aku kehilangan kesadaran saat aku berbaring di sofa.

Ugh....
Aku samar-samar membuka mataku dan ada Tata-san.... di sana.... tak
bagus.... bangun.... lah....
...........Apa ini.... sesuatu yang manis.... baunya enak.... seusuatu yang
lembut membalut wajahku.... rasanya bagus.... ahh.... entah mengapa tubuhku
menjadi ringan....

Hah!!!
Aku pikir situasi ini pernah terjadi sebelumnya. aku melihat sekitarku, ini
adalah kamarku yang biasa di penginapan. Meru juga sedang tidur nyenyak
di sampingku....
Hahaha! Aku melakukannya lagi. Aku bertanya-tanya bagaimana aku
kembali ke sini kali ini. Jangan bilang Muka Seram-san membawaku ke
penginapan dengan 'gendongan putri'.... aku bisa membayangkan Regan dan
Garret-san akan menggangguku nanti, tolong jangan biarkan hal itu terjadi!!
Aku harap mereka mengirimku kemari dengan kereta kuda atau sesuatu!!
Kalau dipikir-pikir.... ada Tata-san sebelum aku kehilangan kesadaran. aku
tidak bisa mengingat apa yang terjadi setelah itu. Aku rasa aku telah
melupakan sesuatu yang penting tapi....
Aku benar-benar tak punya ingatan tentang itu!!
Ada sesuatu yang penting yang tak bisa kuingat.... Aku merasakan
perasaan kehilangan di hatiku, kupikir aku telah kehilangan salah satu
kenangan penting masa mudaku. Uu.... perasaan menyesal ini, mungkin
semuanya hanya imajinasiku.... iya.... pasti....
Omong-omong soal itu, aku kembali normal. Tidak ada rasa lelah atau
bercampur di dalam tubuhku seperti beberapa hari terakhir ini. Aku bisa
merakasan tubuhku penuh kekuatan.... atau sejujurnya apakah ini tidak
kebanyakan?
Tidak Tidak Tidak.... itu mungkin hanya imajinasiku. maksudku aku tidak
melakukan sesuatu yang istimewa, Kekuatanku saat ini bukanlah sesuatu
yang kulatih sendiri, tak ada alasan bagiku untuk ingin menjadi lebih kuat.
Namun.... ini adalah sesuatu yang datang ke pikiranku. Cahaya yang
muncul setelah aku meminum rawa beracun dan kemudian menghilang ke
tubuhku. Memburuknya kondisi fisikku.... sensasi sesuatu bercampur di
dalam tubuhku.... mungkinkah cahaya itu mencoba bergabung dengan
tubuhku.... dan kemudian itu telah bersatu jadi kondisi fisikku kembali
normal....
Yo-Yosh....!! Ayo pastikan itu. Karena konsidi fisikku saja yang buruk
sampai sekarang, perasaan menjadi lebih kuat harusnya hanya sebuah ilusi.
Itu hanya perasaan kekuatanku kembali lagi. Yeah itu benar!
Aku mengeluarkan kartu Guildku dan manjatuhkan setetes darahku.
Bab 35
Aku Telah Diperbarui

Aku menjatuhkan setetes darahku pada kartu guild dan memastikan


statusku.
Nama : Wazu
Ras : Manusia (78%)
Usia : 17

HP : Bagaimana aku bisa mati, aku ingin tahu?


MP : Itu nol!

STR : Pukulanku menghancurkan bintang


VIT : Tak bisa dipotong bahkan dengan Divine Sword*
INT : Sihir tidak bisa digunakan
MND : Sihir? Aku ingin tahu apakah itu sakit....
AGL : Mungkin lebih cepat daripada cahaya.... tentunya tidak, kan?
DEX : Sama atau lebih tinggi dari seniman besar di sejarah.... aku kira!

Skill:

Kanibalisme Ekstrim (Unik)


Kondisi Tidak Normal Hampir Tidak Berlaku
Cinta Dari Dewi Bumi (Unik)
Kecemburuan Dewi (Unik)

------------------------------------

Enetah bagaimana itu sudah naik......!!!!!


Dan entah kenapa salah satu yang seharusnya tidak, malah turun.......!!!!!!
Un-Untuk sekarang, mari pastikan perubahannya.
Pertama-tama, nama dan umur tentu saja itu tidak berubah. Ras-ku....
presentasenya telah turun sedikit.... aku semakin menjauh dari
kemanusiaan....
Tidak, hentikan itu!! Jangan jadi negatif!! ini baik-baik saja!! Maksudku,
ras-ku masih manusia!! Mari pastikan takkan berkurang lebih jauh lagi.... tapi
bagaimana bisa aku melakukannya.... ini sudah terlambat untuk
memikirkannya sekarang....
Yo-Yosh!! Ayo kesampingkan itu untuk sekarang..... selanjutnya!!
selanjutnya!!
MP masih nol tapi ada perubahan di status HP. Aku yakin itu adalah
sesuatu seperti bisa menahan apapun sebelumnya, dan sekarang.... tidak bisa
menemukan cara bagiku untuk mati!?.... Se-Seberapa tinggi angka yang
membuatnya menanyakan hal itu!!
Status STR tetap seperti itu ya, entah mengapa aku merasa lega....
Status VIT.... hmm, Divine Sword!?.... pedang yang diberikan oleh dewa
kah.... bahkan benda yang dibuat dewa tidak bisa memotongku.... aku tak
terkalahkan.... itu bukan intinya!! Dengan kata lain tak ada yang didunia yang
bisa melukai tubuhku lagi, kan? Apakah kau bercanda!! Haaa....
Tak ada yang berubah di status INT, itu bagus....
Ada sedikit perubahan di status MND tapi maknanya masih tetap sama....
bahwa sihir tak bisa melukaiku.... yah tentu saja!! Bahkan sebuah Divine
Sword tidak bisa menggoresku, lalu apa yang kau harapkan dari sihir!?
Status AGL.... hmm....
Status DEX.... hmm....
Bagus, tak ada yang berubah!! Aku kira itu sudah cukup tinggi!! Yeah,
bukan masalah!!
Baiklah, kalau begitu akhirnya giliran Skill-skill.... dua skill teratas tidak
berubah tapi ada masalah di sisa duanya lagi---

Cinta Dari Dewi Bumi


Kecemburuan Dewi
Bagian menakutkannya adalah "Simpati" berubah menjadi "Cemburu"....
aku agak ingin tahu tapi aku juga tak ingin tahu alasannya.... ugh.... Oke aku
siap!! Memastikan status adalah hal penting!! Penting untuk mengetahui
kekuatan seseorang!!

Cinta Dari Dewi Bumi: Terima kasih untuk melindungi hutan dan
lingkungan. Usahamu telah menyentuh hatiku. aku meningkatkan sebagian
statusmu sebagai sebuah tanda terima kasih. Aku akan mendukungmu lebih
dari Dewi itu. Setelah itu, jika kita dapat bertemu suatu hari nanti, tolong
peluk aku!

Kecemburuan Dewi: Tch! Dewi Bumi! Apa yang kau lakukan tanpa
izin? Wazu-san baik-baik saja, dia telah menerima berkat berlipat ganda
dariku!! Tolong ambil itu kembali!! Wazu-san!! Bahkan jika kamu bertemu
dengan Dewi bumi, menjauhlah darinya, oke!! Dan jika suatu hari nanti kita
bertemu.... itu.... tolong peluk aku dengan erat!

Percakapaaan

Lagi, sebuah pesan ya? Namun, kali ini isinya agak intens. Dan akhirnya
dia mulai bicara padaku.... atau sejujurnya, jangan berdebat disini! Bisakah
kalian melakukannya di tempat lain? Apa yang kalian lakukan, mengejek satu
sama lain di kartu guildku? Apakah Dewi-sama dan Dewi Bumi-sama dalam
hubungan buruk? Tolong akrablah karena kalian kami-sama kan....juga
jangan menaruh informasi yang tidak perlu.... aku ingin kalian menulisnya
dengan serius. Pada Akhirnya, aku mendapat berkat* lain dari Dewi ya....
(*Sebenernya sih Kago | divine protection)

Aku telah menjadi kuat, Itulah satu-satunya hal yang bisa kupahami.
Pertahananku telah diperkuat.... iya, apa maskud dari tolong peluk aku ketika
kita bertemu!? Mustahil, kenapa tiba-tiba menjadi seperti itu.... Dewi-Dewi
ini sangat tidak berasalan!
Aku penasaran apakah mereka merencanakan bertemu denganku....
mustahil kan, Lagipula mereka adalah Dewi-sama, itu benar.... seharusnya
begitu.... tapi ada kemungkinan mereka ingin bertemu denganku dengan
segala cara....
Aku ingin tahu apa, tiba-tiba aku merasakan dingin di punggungku.
Perasaan yang ingin kupastikan hal itu tak pernah terjadi.... aku entah
bagaimana merasakan seperti rasa genting....
Tidaak!! Tolong jangan biarkan itu terjadi!!
Hanya melihat pada isi dari kartu guildku, telah diputuskan mereka akan
benar-benar menyebabkan beberapa masalah nanti!! Pasti begitu!!
Yosh, ayo lupakan itu.... ayo lupakan semua yang tertulis di skill-ku. Aku
hanya akan mengingat tentang statusku. Itu terdengar bagus!! Ayo lakukan!!
Aku tanpa sengaja mengeluarkan desahan dan mulai menggeliat di ranjang
sambil memikirkan itu.
Haa.... apa yang harus kulakukan!?.
Meskipun Meru sedang diam-diam menonton seolah bertanya apa yang
sedang kulakukan, aku tidak mengatakan apapun dan hanya langsung tidur
dengan senyum masam.
Bab 36
Aku Tiba-Tiba Menyadarinya

Aku turun ke ruang makan di lantai pertama bersama meru di kepalaku


setelah merapikan pakaianku dan mengembalikan kartu guildku. Aku baru
saja melihat Keyla-san yang tengah membersihkan meja jadi aku bertanya
padanya tentang caraku kembali kemarin.
Dia bilang bahwa Regan membawaku dengan kereta kuda yang biasa dia
ambil. Menurut cerita dari Regan, aku terus tidur selama itu dan sepertinya
tidak akan bangun apapun yang terjadi.
Regan meninggalkanku pesan untuk pergi ke tempat Garret-san dan
mengirim sepatah kata ketika aku bagun jadi dia bertanya padaku tentang apa
yang akan kulakukan setelah ini.
Aku menyelesaikan makan siang bersama meru di penginapan dan
memberitahu Keyla-san bahwa aku akan pergi ke tempat Garret-san.

--Beneran deh, itu sebabnya seorang pria....-- Lula menatapku dengan


tatapan mencela seakan mengatakan itu. Bukan itu yang kau pikirkan, atau
tepatnya di mana kau belajar hal seperti itu? Aku ingin protes ke orang yang
mengajarimu itu bagaimanapun juga. Aku kabur dari Lula dan menuju ke
tempat Garret-san.
Aku tiba di mansion tapi kelihatannya Garret-san sedang tidak ada. Seperti
biasa, apakah ceritanya sudah lewat, aku dipandu ke ruangan yang sama
seperti sebelumnya dan aku menunggu Tata-san datang datang. Dia
sepertinya berada di tengah suatu urusan jadi saya harus menunggu sebentar
seperti kemarin.
Tidak seperti kemarin, aku dikondisi yang prima dan tidak akan tiba-tiba
tidur. Aku menunggu sambil meminum segelas teh yang telah disajikan. Aku
bisa mendengar suara berlari dan bergegas di lorong yang berhenti di depan
ruangan. Dan kemudian pintu terbuka dengan dasyat.

Wazu-san!! Apakah kau di sana? (Tata)

. . . . . (Wazu)
Aku kehilangan kata-kataku terhadap penampilan Tata-san. Maksudku....
dia hanya mengenakan handuk mandi.....
Eeeh? Tunggu sebentar!!! Eeeh? Apa yang sedang terjadi?
Situasinya terlalu kuat itu membuat tubuhku bergetar. Teh tumpah di
tanganku tapi entah bagaimana aku berhasil mendapatkan kembali
kewarasanku dan tidak menjatuuhkan gelas. Aku menutup mataku dengan
tanganku yang bebas dan berteriak.

Tunggu!! Tata-san!! Pakaian!! Tolong kenakan pakaianmu dulu!!


(Wazu)

Eh?............ Pe-Permisi!! (Tata)

Setelah itu pintu juga tertutup dengan dasyat dengan suara *batan*. aku
perlahan membuka mataku dan melihat ke sekitar. Setelah memastikan bahwa
Tata-san tak ada di sini, aku meletakan gelas di meja dan bernafas lega.
Itu berbahaya.... jantungku masih berdenyut-denyut. Apa yang kau
harapkan ketika melihat seorang gadis yang kau cintai dengan penampilan
seperti itu.... hah, gadis yang kucintai?
Oo begitu.... Aku mencintai Tata-san ya. Aku tidak tahu sejak kapan aku
memiliki perasaan ini, tapi itu tidak mengejutkan karena dia adalah orang
yang menarik. Namun, anehnya itu meringankan hatiku saat aku sadar akan
perasaan ini.
Aaa~ aku mencintainya, hanya memikirkan hal itu membuat hatiku
berlimpah dengan kebahagiaan. Aku harap Tata-san juga mencintaiku....
Aku memutuskan untuk jujur dengan persaanku. Hatiku penuh dengan
warna merah muda ketika melihat Tata-san mengintip dari balik pintu dan
perlahan memasuki ruangan. Kali ini dia mengenakan pakaian dengan benar,
tapi tetap saja hatiku berdebar setiap kali aku menatapnya. Aku perlahan-
lahan menurunkan kepalaku sedikit saat Tata-san mendekatiku.

Terima kasih telah menunggu. Juga, tolong maafkan aku sebelumnya


(Tata)

Ti-Tidak masalah... (Wazu)


Kau juga menyelamatkanku waktu itu, jadi terima kasih banyak
(Tata)

Tidak, itu hanya hal yang alami untuk dilakukan (Wazu)

Ugh, Wajahku memanas. Tata-san perlahan mengangkat wajahnya dan


tersenyum. Sial, itu terlalu indah. Semuanya kelihatan menjadi berbeda dari
sebelumbya, aku ingin tahu apakah itu karena aku menyadari persaanku
sekarang. itu rasanya seperti hatiku digenggam. Aku berharap hatiku akan
bertahan untuk hari ini....

Aku terkejut kemarin. Ketika aku masuk, aku kira kau sedang tidur tapi
wajahmu kelihatan kesakitan. Apa kau tak apa-apa sekarang? (Tata)

Aku baik-baik saja. Aku telah kembali seperti biasa (Wazu)

Sepertinya begitu.... lalu.... (Tata)

Oh? Apa ini? Entah kenapa aura hangatnya telah berubah

Tolong duduk Seiza! (Tata)

Hah? Sei za?.... apa itu Seiza? (Wazu)

Ini adalah Postur yang mana kau berlulut dan duduk di atas kamimu
dengan jari-jari kaki menunjuk ke belakang (Tata)

Umm.... mengapa aku harus melakukan seperti itu? (Wazu)

Aku dengar dari pelanggan, posisi ini menceramahi orang-orang di


kerajaan selatan. Aku pikir kita akan melakukannya (Tata)

Eh.... sebuah ceramah? (Wazu)

Ini adalah hukuman untuk membuatku khawatir sejauh ini (Tata)


Aku tidak bisa membalas jika dia berpikir seperti itu. Ini adalah kenyataan
bahwa aku membuatnya khawatir selama ini. Aku duduk di posisi Seiza saat
diceramahi oleh Tata-san dengan senyum gelap di wajahnya.

Ceramahnya tak kunjung berhenti dan aku tidak melihat sebuag akhir.
Kakiku sudah mulai mati rasa sejak beberapa waktu lalu....
Hmm? Gempa....? Mungkin hanya imajinasiku....
Aku bisa mendengar suara keras lagi dari luar ruangan. Namun Tata-san
sepertinya telalu asyik dengan memberi nasehatnya dan tidak memperhatikan
itu.

--Awas!--, --Jangan membiarkannya lewat--, dan seperti yang


terdengar. aku ingin tahu apa itu? Dan kemudian, aku bisa mendengar
sesorang mendekat ke ruangan.
Pintunya terbuka dengan dasyat. Membungkus dirinya dengan pakaian
yang mahal, monster dengan perut yang menonjol masuk ke dalam ruangan
dan melayangkan sebuah senyum jelek saat melihat Tata-san. Benda yang
menarik minatku adalah sayap yang tumbuh di punggungnya dan mata hitam
dengan pupil merah. Tata-san terkejut melihat wajahnya. Oioi tidak
bisakah....

KETEMU!! TATAAA!!

Kenapa!? Kenapa kau di sini!! (Tata)

AKU DATANG UNTUK MENDAPATKANMU!!

Aku berdiri dan berPINDAH di depan Tata-san dalam sekejap.

SIAPA DIRIMU? JANGAN MENGHALANGIKU!!

AKU MEMANGGIL ANGIN YANG MEMBAWA KEMATIAN

Setelah monster di depanku selesai merapalkan sihir, sejumlah pisau angin


bermata tajam mengarah ke arahku. Aku mencoba menghindarinya tapi
kehilangan keseimbanganku karena kakiku mati rasa. aku menerima seranan
secara langsung dan terhempas keluar dari tempat itu melalui jendela.
Aku mengembalikan keseimbangan di udara dan mendarat ke tanah. Suara
pecah terdengar dari mansion. ketika aku memalingkan muka, pria jelek itu
memecahkan langit-langit dan terbang jauh dengan Tata-san.
Aku bergegas kembali ke mansion. Aku bisa melihat jejak pertempuran
sengit di ruang tamu. Ada juga banyak orang yang berlalu lalang di tengah
ruang.

Wazu!! Apa yang terjadi pada Tata? (Garret)

Garret-san yang bersenjata tombak datang mendekatiku. Kau sudah


kembali?

Dia diculik oleh monster aneh (Wazu)

Tch, si lord brengsek itu.... dia benar-benar melakukannya!! Untuk


memikirkan bahwa dia berubah jadi monster, kemana dia pergi? (Garret)

Aku memberitahu Garret-san ke arah monster itu pergi. Ketika aku


bertanya apakah dia tahu sesuatu, jawabannya datang dengan cepat.

Ada sebuah mansion lord terkutuk ini di arah itu. Sepertinya dia kembali
ke sana (Garret)

Setelah mendengar rincian dari mansion itu, aku mulai berlari dalam
sekejap. Aku bisa mendengar suara Garret-san melayang dari belakang.

Kami juga akan langsung ke sana!! Kami tak bisa mengambil penjaga
dengan mudah!! Jadi jangan gegabah oke!! (Garret)

Kalau begitu, ayo kalahkan dia dengan cepat dan menyelamatkan Tata-
san.
Bab 37
Nafsu Yang Dimainkan Oleh Badut

Di area yang paling indah tempat warga kaya dari Kota Benteng Rinikku
tinggal, ada bangunan bertingkat tiga yang paling membosankan tempat lord
Lordic tinggal. Di sebuah ruangan di lantai atas, ada banyak hal yang
membosankan lebih dari sekedar penampilan mansion itu. Ini adalah ruangan
yang memberitahu karakter dari pemiliknya.
Dan sekarang, pemilik dari ruangan ini yang punya mata merah dan sayap
di punggungnya melompat masuk. Si lord melemparkan Tata yang dia bawa
ke tempat tidur bulat di dalam ruangan begitu saja, dan kemudian wajah
jeleknya mendekatinya.

GUFUFUFU!! AKU TIDAK BISA MENUNGGU LEBIH LAMA


LAGI, KAU MILIKKU TATA!!

Jangan konyol!! Memangnya siapa dirimu!! Sekarang ini, aku yakin


semua orang menuju kemari untuk menangkapmu!! Ini sudah berakhir!!
Menyerah saja!! (Tata)

GUFUFUFU ITU TIDAK BERGUNA!!

Si lord menjaga senyum nyamannya, dia menjulurkan lidah panjangnya


dan mencoba menjilat wajah Tata sementara tangannya mencoba meraba
dada Tata.... tapi hanya untuk menyentuh udara kosong karena pihak lain tiba-
tiba menghilang dari matanya

Ambil ini!! (Wazu)

*boooom*
Aku membebaskan Tata-san sebelum lord itu dapat menyentuhnya dan
saat itu juga aku mengirimnya terbang dengan tendangan. Dia roboh setelah
tubuhnya menabrak dinding.
Aku memegang Tata-san di pelukanku dengan 'gendongan putri'. Hmm
tangkapan bagus~!

Umm.... Wazu-san? (Tata)


Ah! Tata-san, Aku minta maaf karena tidak bisa menolongmu sedari
waktu yang lalu (Wazu)

Tidak, tidak apa-apa. Bagaimana kamu bisa ada di sini? (Tata)

Bagaimana? Aku hanya masuk dari gerbang dengan normal (Wazu)

MUSTAHIL!! TEMPAT INI DIJAGA OLEH 30 ORANG YANG


SETARA DENGAN PETUALANG B-RANK ATAU A-RANK!!

Lord itu berdiri dan melotot padaku.


Serius deh, aku benar-benar masuk dari gerbang dengan normal.... yah,
meskipun semua anggota penjaga tidak sadar sekarang. Aku hanya sedikit
memukul mereka di sepanjang jalan kemari saat berlari dengan gerakan super
cepat. Takkan ada orang yang layak di antara mereka karena mereka bekerja
dibawah orang seperti itu. Tapi mereka tidak mati.... mungkin.

KAU ORANG YANG TADI!! TIDAK MUNGKIN, KAU MASIH


HIDUP!! BAGAIMANA BISA KAU TIBA-TIBA DI SINI!!

Eh? Tak ada alasan untuk terbunuh dari serangan semacam itu
(Wazu)

JANGAN BELAGAK BODOH! TAPI SEPERTINYA KAU


MENGATAKAN YANG SEBENARNYA

Eh, aku itu orangnya jujur. Sejak awal aku benar-benar berada di ruangan
ini. Aku hanya menunggu celah tapi itu merepotkan dan karena dia mencoba
menyentuh Tata-san dengan tangannya yang cabul aku tak bisa menahannya
lebih lama dan hasilnya aku menendang dia.

SINGKIRKAN TANGANMU DARI TATA!! WANITA ITU


MILIKKU

Si lord mencoba memukulku lagi dan lagi akan tetapi aku menangkisnya
dengan mudah. Saat menyadari itu tidak berkerja, kali ini dia mengunakan
sihir.

AKU MEMANGGIL AIR YANG MELAHIRKAN ULAR


Seekor ular yang diciptakan dari air datang menyerang. Orang ini, apakah
dia mencoba membunuh Tata-san juga? Tapi ular itu menghindarinya dan
hanya mengigitku. Yah, bagaimanapun itu tidak sakit.

GUFUFUFU! MASIH ADA LAGI YANG AKAN DATANG~

AKU MEMANGGIL API YANG MEMBAKAR SEGALANYA

Kali ini jumlah Bola api yang datang menuju punggungku dan mengenai
tempat yang sama terus menerus. Yah. Itu tidak bekerja sama sekali. Aku kira
ini mungkin karena statusnya naik, selain itu aku tidak merasakan sakit
apapun. Kali ini aku bahkan tidak merasakan panas seperti sebelumnya.
Biarpun aku tak apa-apa, akan tetapi aku tidak tahu sekeliling. Tata-san
juga punya ekspresi yang sepertinya akan segera menangis.

Wazu-san!! Tolong lari sendiri, aku baik baik saja disini! Pada
tingakatan ini Wazu-san akan....!! (Tata)

Hah? (Wazu)

Aku baik-baik saja. Bahkan tak ada satu goresan 'pun, bisakah kau
melihatnya? Hmm? Aku ingin tahu apakah dia tidak bisa melihatku dengan
baik karena asap dari Bola api yang mengenaiku? Aku melihat-lihat sekitar
di dalam asap dan menangkap sosok Tata-san jadi aku dengan lembut
menjawab kata-katanya.

Bagaimana bisa.... kamu pergi sejauh ini untuk menyelamatkan


seseorang sepertiku? (Tata)

Eh? Karena aku mencintaimu (Wazu)

Si,Sialan~~~~~!!!!! Di tempat seperti ini, meskipun aku tidak bermaksud


mengatakannya dengan cara ini~~~!!!
Aku merasa gugup. saat mata kami bertemu. Wajahku berubah menjadi
merah dalam sekejap. Tata-san juga punya wajah merah. Kami saling
menatap sebentar tapi Tata-san tiba-tiba jatuh berlutut.
Kamu tidak bisa... wanita sepertiku... tidak pantas menerima
perasaanmu... tubuhku kotor (Tata)

Tidak ada hal seperti itu (Wazu)

Kau tidak kotor.

Aku telah dipegang oleh berbagai orang.... bahkan oleh lord ini (Tata)

Itu bukan masalah (Wazu)

Tolong jangan benci dirimu sendiri.

Tapi, tapi.... (Tata)

Tetap saja, ini sedikit membuat frustrasi untuk melihat Tata-san yang kesal
karena menyalahkan dirinya sendiri. Aku meraih bahunya dan menatap lurus
ke matanya.

Meski begitu aku mencintaimu!! Kamu dengar? (Wazu)

Tata-san berubah jadi merah tua dan hanya mengangguk bingung dengan
wajah yang belum pernah kulihat sebelumnya.
Lord datang mendekat di antara kami tepat saat asapnya padam. Yah, Aku
bisa merasakan kehadirannya tanpa perlu melihat-lihat.

BAJINGAN!! KAU TETAP MENYENTUH WANITAKU SEJAK


DARI TADI

Memangnya siapa wanitamu? (Wazu)

Aku melepaskan tanganku dari bahu Tata-san dan mengepalkan tanganku.


Uups aku harus menahan diri, aku tak ingin Tata-san melihat adegan
mengerikan.

Jangan menyemburkan omong kosong!! (Wazu)

*boooom!!!*
Aku menancapkan tinjuku ke perut lord dengan cukup keras. Itu saja
membuatnya pingsan dengan suara *kahaa!* dan memuntahkan bola merah
dari mulutnya. Bola merah hancur dan hilang sebelum mencapai lantai. Lagi
'kah....
Tubuh Lord itu retak seperti orang yang aku lihat di desa Elf
Bab 38
Dan Aku Mendengarkan Ceritanya....

Regan dan Garret-san bergegas masuk ke ruangan itu seusai aku


mengalahkan lord. Aku tidak tahu situasinya dengan baik karena aku hanya
datang untuk mengambil kembali Tata-san yang telah diculik, tapi ternyata
ada semacam cerita dibalik ini.
Aku pikir tidak banyak makna bahkan jika aku tinggal di tempat ini karena
aku tidak tahu keadaannya. Aku bilang ke mereka tentang apa yang terjadi di
sini dari sudut pandangku secara singkat dan memutuskan untuk kembali
sendirian.
Tentu saja aku tidak mengatakan apapun tentang pengakuan yang aku buat
tiba-tiba di sini karena aku bisa membayangkan mereka akan mengolok-
olokku nanti.
Hah? Kalau dipikir-pikir lagi, aku belum mendengar jawabannya....
Yah, masih ada besok. Aku kembali ke penginapan dan pergi tidur
perasaan bangga.
***
Hari berikutnya.
Fwuaaah.... sungguh pagi yang menyenangkan dan menyegarkan!! Ayo
lihat ini !! Kita diberkati dengan matahari yang begitu indah---
Atau tidak!!
Aku bangun dan melompat dari tempat tidur untuk membuka jendela, dan
hanya menemukan cuaca yang suram dan mendung. Mungkin akan hujan.
Semangatku menurun dalam sekejap.
Yah, sebelum aku pergi melihat Tata-san, mari membersihkan tubuhku
dulu. Aku juga ingin bertanya kepada Regan bagaimana hal itu berakhir
kemarin.
Aku pergi ke ruang master guild yang pernah aku kunjungi berkali-kali.
Kami duduk berhadapan di sofa seperti biasa dan aku menanyai Regan
tentang detail kemarin.
Menurut Regan, Tata-san menjual tubuhnya untuk membersihkan hutang
ayahnya. Garrett-san juga tahu situasinya. Di toko, seperti yang diharapkan
dia tidak akan pernah tahu orang yang akan berkunjung. Suatu hari seorang
tamu yang tidak diinginkan datang dan menginginkannya. Identitasnya jelas,
si lord. Meskipun mereka dengan ketat hanya memilih pelanggan yang tidak
bakal membahayakan, tapi mereka tidak bisa menolak si lord karena kekuatan
otoritasnya.
Kemudian, penyelidikan yang dipimpin oleh Regan dan Garret-san
menemukan fakta bahwa sebenarnya utang tersebut merupakan rencana si
lord yang mencoba untuk mendapatkan Tata-san. Ada juga informasi tentang
hal-hal yang tidak bisa diletakkan di atas meja dari belakang*, sudah
ditemukan. Ketika lord ingin membuang bukti-bukti, insiden itu terjadi.
Omong-omong lord saat ini.... (*mungkin kayak penyelundupan atau
semacamnya)

Aku tidak mengetahuinya. Aku tidak tahu apakah dia masih hidup atau
mati sekarang (Regan)

Itu dia. Sepertinya di pingsan semenjak waktu itu seolah mati dengan
tubuh retaknya. Kudengar tak ada tanda dia terbangun. Yah, sejujurnya
kupikir itu bermanfaat untuknya.
Aku berpikir untuk segera mengakhiri pembicaraan dan akhirnya bisa
bertemu Tata-san segera. Tapi sebelum itu terjadi, regan memberitahuku
bahwa dia punya seauatu untuk dikatakan. Pada saat aku bisa memahami
perkataannya, aku bergegas keluar dari tempat ini dengan tergesa-gesa.

Yah, karena ada kemungkinan bahwa keluarga si lord bakal membalas


dendam kepada Tata dan keluarganya, Garret mengirim mereka ke suatu
tempat yang aman pagi-pagi. Aku juga tidak tahu tujuannya (Regan)

Katanya
Ketika aku sampai di tempat Garret-san, Tidak ada orang disana. Tata-san,
Garret-san, Muka seram-san, staf-staf penjaga, semuanya telah pergi.
.......Hah? Apa ini?
Bagaimana tentang.... jawaban pengakuanku............
Aku terdiam untuk sesaat dan kemudian seseorang keluar dari belakang
mansion dan berjalan menujuku.
Tata-san!!
Kupikir begitu dan memastikan orang itu, namun itu adalah wanita
bertelinga kucing yang kadang-kadang kulihat.

Halo

Ha-Halo.... umm.... (Wazu)

Oh, kau tidak mengingatku. Aku hanya datang kemari atas nama Tata
anee-sama untuk memberitahumu bahwa dia baik-baik saja

Eh, Ap~..... (Wazu)

Aku tidak berpikir dia mengatakan ini dengan niat baik sekalipun, karena
entah bagaimana aku bisa merasakan dia mengejekku....

Sayang sekali. Tata anee-sama tidak ada disini lagi

Aa~, aku mendengarnya dari Regan.... dia meninggalkan kota, benar?


(Wazu)

Yeah, tapi aku tidak bisa memberitahumu kemana

........begitu, Apa yang ingin dikatakan oleh Tata-san padaku? (Wazu)

Aku punya perasaan buruk bahwa aku tidak ingin mendengarnya. Tapi
orang didepanku ini sepertinya dia ingin mengatakan sesuatu apapun itu, jadi
aku tidak punya pilihan.
Akan tetapi aku ingin tahu apakah lebih baik untuk tidak mendengarnya....

Hah? Kau masih tidak bisa mengerti itu? Kau telah DIBUANG!!
Sejujurnya.... kupikir itu akan terjadi mengingat situasi ini dan semua.
Tapi biarpun begitu aku tidak ingin mengakuinya....

Ini sangat disayangkan tapi sebaiknya menyerah saja soal Tata anee-
sama, aku rasa kau bisa mengerti semua itu

Aku tidak ingin mendengarnya... mungkin ini hanyalah semacam mimpi


buruk....

Kau hanya digunakan untuk kenyamanan kami karena kau kuat. Terima
kasih karenanya Tata anee-sama aman. Tapi semuanya telah berakhir karena
si lord sialan itu telah hilang. Aku berterima kasih kepadamu dari lubuk
hatiku, terima kasih banyak

Aku tidak butuh kata-kata syukur....

Dan selamat tinggal, aku tidak akan melihatmu lagi kurasa.... katanya

Sambil mengatakan hal seperti itu, dia melewati sampingku dengan


tatapan cemooh seperti sebuah kemenangan, dan meninggalkanku sendirian
di tempat ini. Aku berlutut di tempat seolah kehilangan semua kekuatanku.
Aku tahu.... aku cuma digunakan.... aku tahu.... aku tahu....
Bab 39
Iddle Talk : Tata

Aku punya ibu yang lemah lembut dan ayah yang bekerja sebagai
pedagang. Aku tumbuh sehat penuh kasih dari mereka berdua, Tapi ada titik
balik dalam hidupku saat mencapai usia 18 tahun. Ayahku memikul sejumlah
besar hutang dari seorang lord. Hidupku telah berubah total, tapi cinta dari
orang tuaku masih tidak berubah.
Sedari waktu itu, si lord menawarkan mengambilku sebagai istrinya untuk
membersihkan hutang tapi orang tuaku menolak dengan keras bahkan setelah
aku mengatakan berbagai hal untuk meyakinkan mereka....
Aku ingin membalas cinta mereka walau sedikit jadi aku memutuskan
untuk menjual tubuhku. Aku berkonsultasi dengan kenalan ayahku Garret-
san, untuk bekerja di tempatnya. Aku entah bagaimana berhasil melewati
pertama kaliku oleh diriku sendiri. Garret-san juga membantuku, dia tidak
membawa pelanggan tidak menyenangkan atau aneh mendekat.
Namun, aku tidak bisa mendapatkan uang itu jika aku sama sekali tidak
mengambil pelanggan. Setelah itu aku tidur beberapa kali dengan beberapa
pelanggan, tidak ada yang bisa dilakukan jika aku tidak melakukan apapun.
Setiap kali aku dipegang pegang oleh seseorang yang tidak aku ketahui
namanya, hatiku hampir mati. Akan tetapi aku tidak bisa berhenti karena ada
hutang yang harus dibayar.
Si lord juga datang beberapa kali untuk memelukku. Saat itu hatiku benar-
benar mulai mati dan emosiku seakan hilang.
Aku tidak ingin mengingatnya....
Walaupun begitu, Aku bisa membuat teman saat aku tinggal di sini. Orang
yang paling akrab denganku adalah seorang wanita bertelinga kucing, Nena-
san. Telinganya imut dan kami sering mengobrol. Aku berbicara tentang
hidupku dan aku menangis.
Enam bulan setelah aku bekerja disini, Garret-san memanggilku ke
ruangannya. Aku dikenalkan pada Regan-san. Aku terkejut mendengar bahwa
dia adalah guild master kota ini. Dia juga anggota party Garret-san sewaktu
dia masih berpetualang. Dan Regan-san memberiku sedikit harapan....
Dia mengatakan bahwa hutang ayahku mungkin adalah skema tuan yang
mencoba untuk mendapatkanku. Dan aku lebih terkejut mendengar bahwa
mereka saat ini sedang melakukan penyelidikan untuk menemukan buktinya.
Aku menangis sewaktu aku berpikir bahwa aku hanya perlu menahannya
sedikit lagi.
Sejak saat itu, hatiku tidak merasa ingin hampir mati lagi saat dipegang
oleh pelanggan. Dengan kemarahanku kepada lord didalam hatiku, aku
percaya bahwa suatu hari semuanya akan berakhir jadi aku bekerja keras.
Setengah tahun telah berlalu semenjak saat itu, umurku 19 tahun sekarang-
----
Ada pertemuan yang ditakdirkan bagiku. Menurut cerita Garret-san,
seorang hero yang menyelamatkan kota dari majin akan datang ke tempat ini.
Saat aku membicarakan tentang ini dengan Nena, dia menyarankan untuk
menggunakan orang itu pada saat yang dibutuhkan.
Aku menuju ke ruang tamu yang dipimpin oleh suara bicara Garret-san.
Ada seorang pria dengan Regan-san. Seorang pria dengan penampilan wajah
biasa-biasa saja dan mata hitam yang terlihat tidak berbahaya. Apakah dia
benar-benar orang yang dibicarakan orang-orang? Itu adalah kesan
pertamaku. Namun, jika dia benar-benar memiliki kekuatan seperti itu, akan
sangat berguna jika aku mendekatinya untuk menjauhkan si lord dariku. Aku
akan menggunakan tubuh ini untuk mendekatinya. Tapi pada hari itu aku
gagal karena dia pingsan setelah meminum alkohol.
Penyelidikan lord masih berlanjut. Aku merasa lega karena aku telah
berhasil membuat janji pertemuan berikutnya dengan Wazu-san.
Saat selanjutnya kami bertemu, Aku sudah siap untuk tidur dengan Wazu-
san karena ini tempat seperti itu. Aku pikir mungkin untuk mendapatkan
sekutu terkuat dengan tubuh kotorku ini, tapi itu tidak terjadi. Kami hanya
menghabiskan waktu kami berbicara satu sama lain.
Namun, ini adalah pertama kalinya dalam hidupku terasa seperti ini, hatiku
merasa disembuhkan ketika berbicara dengannya. Tapi waktu yang
menyenangkan telah berakhir dengan sebuah kebisingan. Begitu sadar ada
sebuah kejadian, aku menuju ke ruang tamu.
Garret-san telah dikalahkan dan aku telah ditangkap oleh orang biadap.
Tapi situasi itu berakhir dalam sekejap mata. Aku telah dibebaskan sebelum
aku mengetahuinya dan Orang-orang barbar itu dibersihkan dengan cepat.
Aku hanya melihat punggung Wazu-san. Dia mengatakan sesuatu tapi
tidak masuk kepalaku. Aku hanya melihat sosoknya yang meninggalkan
tempat ini, jantungku berdetak kencang pada tingkat yang mengkhawatirkan.
Penyelidikan telah memasuki tahap akhir. Ketika aku dipeluk oleh
pelanggan, ada sesuatu yang terlintas dalam benakku.
Aku harap dia adalah Wazu-san.
Waktu aku berpikir tentang Wazu-san telah bertambah. Hampir setiap hari
aku disibukan dengan memikirkan tentang Wazu-san. Aku merasa wajah
biasanya tampak imut sekarang. Punggungnya terlihat kuat. Aku ingin
melompat ke punggungnya. Aku tidak pernah jauh cinta sampai sekarang, ini
adalah cinta pertamaku.
Sewaktu aku mendengar Wazu-san datang ke pesta perayaan Garret-san,
Hatiku melompat gembira. Aku berpakaian maksimal. Aku mengambil napas
dalam-dalam beberapa kali di depan pintu. Ketika aku memasuki ruangan,
Wazu-san sedang berbaring di sofa. Saat aku mendekatinya, aku menemukan
bahwa dia sedang tidur. Sepertinya dia mengalami mimpi buruk. Aku melihat
sekeliling ruangan untuk memastikan tak ada orang di sini. Aku dengan
lembut memindahkan kepala Wazu-san dan Meletakkannya di pangkuanku,
Lalu aku dengan lembut membelai kepalanya. Kupikir bahwa wajah Wazu-
san yang tertidur menjadi sedikit damai. Imutnya.... muuu!!
Pada hari berikutnya. Mengingat kepribadian Wazu-san, aku berpikir
bahwa dia mungkin akan datang lagi hari ini. Aku membersihkan tubuhku
dengan hati-hati karena mungkin akan dipegang oleh Wazu-san kali ini. Aku
tidak ingin membuatnya menunggu. Ketika aku mendengar bahwa dia sudah
datang, aku pergi lurus ke ruangan dengan hanya selembar kain handuk yang
membungkus pada tubuhku. Itu memalukan. Dan kemudian ini menjadi hari
yang takdirkan yang tak akan pernah kulupakan selamanya....
Sementara menceramahi Wazu-san untuk membuatnya mengerti tentang
betapa khawatirnya aku, si lord yang berubah menjadi monster menerobos
masuk ke ruangan. Wazu terpukul keluar dari ruangan dan aku telah diambil
oleh si lord. Pada saat itu,
Aku bersiap untuk mati. Sangat disesalkan bahwa Wazu-san sekali pun
tidak akan pernah memelukku. Tapi tekad ini tidak ada artinya karena Wazu-
san datang menyelamatkanku tak lama kemudian. Ini memalukan saat dia
memegangku dengan 'gendongan putri'.
Wazu-san diserang sihir satu per satu. Meskipun dia sepertinya baik-baik
saja, tapi aku khawatir dan memberitahunya untuk kabur sendiri. Wazu-san
menunjukkanku tatapan bingung. Mouu !! Karena itu aku menanyakan
sesuatu tanpa sengaja.

Bagaimana bisa.... kamu pergi sejauh ini untuk menyelamatkan


seseorang sepertiku? (Tata)

Eh? Karena aku mencintaimu (Wazu)

Hah? Apa yang baru saja dia katakan? Cinta? Wazu-san kepadaku? Kamu
tidak bisa. Wanita sepertiku itu.... Akan tetapi Wazu-san menyangkal dengan
kata-katanya saat aku sedang mencela diri sendiri. Dia meraih bahuku dan
menarikku tiba-tiba. Naa!?

Meski begitu aku masih mencintaimu!! Kau dengar? (Wazu)

Eh!? Apa!? Eeeeh? Yeah! Oke! Aku mengerti!! Aku hanya bisa
mengangguk tanpa bisa mengucapkan perkataanku. Begitu aku
memahaminya, situasinya sudah berakhir.
Setelah itu. Kami meninggalkan kota. Menurut cerita Garret-san, keluarga
lord mungkin mencari pembalasan. Aku memutuskan untuk meninggalkan
kota sampai keadaan tenang dan bersembunyi di tempat kenalan Garrett-san.
Meskipun aku tidak ingin meninggalkan Wazu-san, tapi saat ini aku hanya
akan memberinya masalah bila aku dekat dengannya. Aku meminta Nena
untuk memberitahunya cerita ini. Dia bilang tidak apa-apa menyerahkannya
padanya.
Beberapa hari kemudian aku mengetahui bahwa kenalan Garrett-san
adalah seorang Elf. Apalagi dia adalah kepala dari sebuah desa Elf di dekat
Gunung pusat. Kami disambut dengan baik.
Begitu Nena tiba di desa Elf, aku bertanya apakah pesanku telah
diceritakan dengan benar. Tapi aku terkejut saat mendengar isi pesan yang dia
sampaikan. Omong-omong aku tidak memberitahu Nena tentang perasaanku
kepada Wazu-san.
Ta-Tapi....!! Apa yang harus kulakukan!? Aku harus memberi tahunya
tentang perasaanku dengan benar.
Orang tuaku yang melihat reaksiku terlihat khawatir, Ketika aku ditanya
dengan Apa yang salah? aku memberitahu mereka segalanya. Kemudian
ayahku tertegun dan ibuku tersenyum layaknya bunga mekar.

Ara Ara, kamu hanya harus mengejarnya sekarang juga

Eh? Tak apa-apa? seharusnya aku bersembunyi, kan? Sambil bertanya-


tanya tentang hal itu, ibuku menceritakan hal ini kepada Garret-san. Terima
kasih bu!!

Kemudian setelah beberapa saat, dengan berhamburnya percikan di


sekitar, hari ini kami berenam meninggalkan desa untuk menemui Wazu-san.
Anggotanya adalah saingan cintaku, dua Elf, Nena, diriku, dan Garret-san.
Sementara diberi semangat oleh semua orang, kami berangkat dari desa ke
kota Rinikku.
Untuk kasus terburuk dia mungkin tidak berada di kota Rinikku lagi, tapi
aku pasti akan menemukannya!! Saat itu tiba, aku tidak akan kalah dengan
wanita lain!!
Aku tidak keberatan menjadi istri kesua atau istri ketiga, Jadi tolong miliki
aku Wazu-san.
Bab 40
Another Story: Seorang Rival Cinta Muncul

Sudah beberapa hari berlalu sejak Wazu-san meninggalkan desa. Namun,


aku akhirnya bisa pergi untuk mencarinya. Kepala desa dan penduduk desa
sudah berhenti menahanku karena sudah ada pengganti Morito yang baru.
Tidak ada yang mengikatku lagi di desa.
Baiklah!! Meski semua orang sepertinya kecewa, tapi aku tidak mampu
tinggal di sini selamanya. Aku akan pergi mencari Wazu-san untuk
menyatakan perasaanku. Karena masa depan yang disebut Happy Ending
menantiku di sana!!
Si Elf kembar, Yuyuna dan Ruruna juga akan menemaniku dalam
perjalanan ini. Mereka berkata mereka ingin bertemu Wazu-san lagi.
Sepertinya mereka sudah menjadi teman baik. Memang tak ada masalah
dengan Yuyuna, tapi Ruruna adalah.... dia cewek, apa yang dia rencanakan?
Aku bisa merasakan bahaya ketika dia berbicara dan memuji Wazu-san.
Sewaktu aku bertemu Wazu-san, mungkin satu atau dua kekasih sudah
pernah bersamanya. Tak ada yang aneh karena Wazu-san adalah orang yang
sangat menawan. Kurasa dia belum punya istri.... tapi mau bagaimana lagi
dengan kekasih. biarkan aku jadi salah satu dari mereka.
Akan tetapi, aku tidak ingin kekasihnya bertambah lebih banyak lagi.
Karena bila itu bertambah.... nanti.... waktu untuk bercinta kami bisa
dikurangi.... ehehehehe.... It-Itulah mengapa Ruruna berbahaya!! Aku merasa
bahaya karena dia berbahaya!!
Namun untukku yang tak pernah keluar dari hutan, fakta bahwa akan ada
lebih banyak orang dalam perjalanan adalah sesuatu yang bisa untuk
bersukacita. Mau bagaimana lagi.... mau bagaimana lagi bila Ruruna ingin
pergi bersama. Ta-Tapi aku harus jadi yang pertama!!
Sewaktu kami sedang mempersiapkan perjalanan, desa menjadi bising.
Tapi itu tidak seperti monster muncul karena suaranya gembira. Kupikir
mereka sedang menyambut seseorang. Kami bertiga pergi keluar dari rumah
untuk memastikan situasinya. Sepertinya mereka menyambut orang-orang
yang mengunjungi desa. Kalau dipikir-pikir, kalau aku tidak salah ingat
kudengar ada permintaan untuk menaungi beberapa orang di dalam desa ini
untuk sementara waktu. Sepertinya ada beberapa orang. Kami menghentikan
persiapan dan menuju ke tempat itu untuk bergabung menyambut mereka
sebagai bagian dari penduduk desa.
Selagi seorang pria yand bernama Garret membicarakan tentang
kedepannya dengan kepala desa, Warga desa lainnya memperdalam
persahabatan mereka dengan orang lain. Sementara itu, aku mengamati
dengan seksama sudut tempat dua orang berbicara di luar lingkaran*. Salah
satu dari mereka adalah beast-woman kucing yang telambat bergabung.
Orang lainnya adalah wanita cantik dengan karakteristik rambut biru.
Rupanya, wanita berambut biru itu sepertinya sedang mendengarkan cerita
dari wanita bertelinga kucing itu. Kemudian, wanita dengan warna biru itu
terlihat rumit. Dia tampaknya sedang dalam masalah. Kupikir sesuatu telah
terjadi jadi aku mendekat untuk mendengar ceritanya. Sebelum itu terjadi
seorang wanita dan seorang pria bertanya kepadanya. Seusai mereka
mengatakan sesuatu, wanita berambut biru membuat wajah tegas. Sepertinya
semuanya telah beres jadi aku mencoba berbalik dan meninggalkan tempat
itu tapi aku tidak punya pilihan selain menghentikan langkahku saat
mendengar percakapan mereka.

Terima kasih bu!! aku pasti akan bertemu Wazu-san dan


memberitahunya perasaanku (Tata)

Eh? Barusan.... siapakah orang yang ingin dia temui ini? Apa yang ingin
dia beritahu....
Seketika aku mempercepat langkahku menuju wanita berambut biru.

Bisakah aku minta waktunya sebentar? (Sarona)

Iya, apa itu? (Tata)

Wazu-san itu yang sedang kamu bicarakan.... Mungkinkah, dia adalah


orang yang kuat dengan rambut dan mata hitam juga memiliki penampilan
normal, dia juga agak manis, benar?(Sarona)

Eh? Bagaimana kamu mengetahuinya.... (Tata)

Dengan reaksi itu saja, kami saling memahami perasaan masing-masing.


Kami berada dalam situasi yang serupa dan punya pemikiran yang sama. Pada
saat itu juga, ada percikan terbang diantara kita.
Oo begitu.... mungkihkah kamu juga mencari dirinya (Tata)

Yeah, lalu kenapa? (Sarona)

Kamu tahu keberadaannya? (Tata)

Guhh.... (Sarona)

Itu mengenai tempat yang menyakitkan. Tentu saja, aku tidak tahu tempat
dia berada dan aku tidak pernah mempertimbangkan tempat aku harus
mencarinya.

Aku tahu tempat dia berada. Meski aku tidak yakin apakah dia masih
ada, tapi aku tahu seseorang yang mungkin akan tahu tempat dia berada
(Tata)

Guhh.... (Sarona)

Ada apa dengan perasaan kalah ini.... aku tidak bisa kalah disini!!

Aku telah mengaku!! (Sarona)

Begitu juga aku!! (Tata)

Uguu....

Ohoo sepertinya menarik (Garret)

Pria yang bernama Garret berkata begitu sambil melihat interaksi kami.
Saat aku mulai berpikir, tiba-tiba dia mengatakan sesuatu yang
menggelitikku.

Itu benar.... mengapa kalian tidak pergi untuk menemuinya bersama?


(Garret)

Haaaaa!? (Tata & Sarona)

Ini hanya kemungkinan, tapi mungkin dia sudah meninggalkan kota


bila kita tidak cepat-cepat. Jadi, Aku melihat kamu percaya diri dengan
kekuatanmu,'kan? (Garret)
Yah, itu karena aku telah memimpin pertahanan desa sampai baru-baru
ini (Sarona)

Hou, itu luar biasa. Aku berasumsi bahwa Wazu telah datang ke desa
ini.... kamu harus menjadi rival cinta Tata. Tata mengenal orang-orang
duniawi tapi tidak punya kekuatan. Sebaliknya, nona ini kuat tapi tidak punya
pengetahuan tentang dunia luar (Garret)

. . . . . (Tata & Sarona)

Dia bisa menebak kekuranganku dengan sangat baik dan aku juga
mengerti apa yang coba dia katakan. Tentunya kami bisa mengatasi sebagian
besar krisis jika kami bekerja sama. Kami melihat satu sama lain.

.... ini persis seperti yang kamu katakan (Sarona)

.... itu benar (Tata)

Dan tujuan kita juga selaras. Pertemuan Wazu-san harus menjadi


prioritas utama (Sarona)

Yeah! (Tata)

Maka hanya ada satu jawaban....

Kita akan bekerja sama untuk saat ini. Aku tidak akan kalah sekalipun!
(Sarona)

Yah, itu terdengar bagus, aku juga tidak akan kalah! (Tata)

*zuzuzuzuzuzuzu* (suara biri-biri)


Kami berjabat tangan sambil menyebarkan percikan
Beberapa hari kemudian, kami mengatur perjalanan. Pertama, kami akan
meninggalkan desa dan menuju kota Rinikku tempat Wazu-san harusnya ada.
Sepertinya Nena akan bergabung dengan kami sebagai pendamping Tata
untuk meminta maaf atas apa yang telah dilakukannya.
Tunggu di sana Wazu-san!! Karena Sarona-mu pergi menemuimu
sekarang!!
***

Anda mungkin juga menyukai