menjelaskan kelompok unsur dengan sifat kimia yang hampir sama dalam sistem berkala;
menentukan letak unsur dalam sistem berkala bila diketahui nomor atom atau konfigurasi
elektronnya.
11
3. Massa elektron adalah sangat kecil, oleh karena itu, massa suatu atom hanya ditentukan oleh
massa inti atom tersebut. Di dalam inti atom terdapat proton yang bermuatan positif dan
neutron yang tidak bermuatan.
2. Model atom Bohr
Elektron bergerak dalam lintasan tertentu. Lintasan elektron ini mempunyai tingkat energi tertentu.
K dengan
L dengan
M dengan
N dengan
4, dan seterusnya
Kulit K, L, M, N, dan seterusnya disebut kulit elektron. Simbol n adalah bilangan-bilangan energi
yang disebut bilangan kuantum utama. Kulit elektron tersebut masih dapat dibagi lebih lanjut
menjadi sub kulit dan diberi lambang s, p, d, f. Untuk penjelasannya dapat dilihat pada bab
konfigurasi elektron.
Atom tidak dapat dirnusnahkan dan diciptakan yang terjadi hanyalah transformasi atau
Atom-atom suatu unsur tertentu adalah sama, mempunyai massa, bentuk, ukuran dan sifat-sifat
yang sama, berbeda untuk-unsur yang lain.
Pada reaksi kimia atom-atom dapat bergabung atau kombinasi atom-atom dapat pecah menjadi
atom-atom yang terpisah, tetapi atom-atom itu sendiri tidak berubah.
Bila atom membentuk molekul, atom-atom ini bergabung dengan perbandingan tertentu dan
tetap.
Molekul adalah bagian terkecil dari persenyawaan yang masih mempunyai sifat-sifat unsur atau
senyawa.
= 10 dan f = 14.
Sub-tingkat energi atom dibagi lagi menjadi daerah-daerah ruangan yang disebut orbital. Setiap
orbital dapat ditempati maksimum dua elektron.
13
1(K)
2(L)
3(M)
4(N)
16
Jenis sub-tingkat
Banyaknya orbital per
s p
spd
spdf
13
135
1357
2 6
2 6 10
2 6 10 14
18
32
sub-tingkat
Jumlah maksimum elektron
per sub-tingkat
Jumlah maksimum elektron
per tingkat utama (2n2)
Secara sederhana, untuk menghubungkan tingkat energi utama tertentu ditandai dengan huruf n:
Untuk tingkat energi utama yang terdekat dengan inti, tingkatan energi yang pertama, n = 1,
terdapat 1 sub-tingkat energi, yaitu sub-tingkat 1s.
Untuk tingkat energi utama berikutnya, n = 2, terdapat 2 sub-tingkat energi, 2s dan 2p. Jika tingkat
utama kedua diisi maksimum dengan 8 elektron, maka terdapat 2 elektron dalam sub tingkat 2s dan
6 elektron di sub-tingkat 2p.
Tingkat berikutnya ialah tingkat utama ketiga, n = 3, terdapat 3 sub-tingkat energi, 3s, 3p, 3d. Jika
tingkat ketiga ini diisi penuh, akan memiliki 18 elektron, terdapat dua elektron pada sub-tingkat 3s,
enam dalam sub-tingkat 3p, dan sepuluh pada sub tingkat 3d.
14
Untuk tingkat utama ke empat n = 4, terdapat 4 sub-tingkat energi, yaitu sub-tingkat 4s, 4p, 4d dan
4f. Tingkat utama keempat ini diisi maksimum 32 elektron, dua elektron pada sub-tingkat 4s, enam
dalam sub-tingkat 4p, sepuluh dalam sub-tingkat 4d, dan empat belas pada sub tingkat.
Banyaknya elektron yang dapat menempati suatu tingkat utama dirumuskan 2n2.
2.3.3 Konfigurasi elektron
Konfigurasi elektron suatu atom didasarkan pada keempat bilangan kuantum, yaitu: bilangan
kuantum utama, bilangan kuantum azimut, bilangan kuantum magnetik, dan bilangan kuantum
spin.
1. Bilangan kuantum utama (n) (Letak kulit)
Bilangan kuantum utama (n), menunjukkan tingkat energi utama atau lintasan utama yaitu dari kulit
kesatu sampai kulit ke tujuh.
2. Bilangan kuantum azimut (l) (Letak sub kulit)
Bilangan kuantum azimut (I) menunjukan sub-energi atau sub-lintasan atau sub kulit dengan
tanda s, p, d dan f.
3. Bilangan kuantum magnetik (m) (Letak orbital)
Bilangan kuantum magnetik (m) menyatakan orbital atau daerah ruang yang hanya dapat
ditempati oleh sejumlah elektron tertentu masing-masing orbital ditempati dua elektron, dengan
s mempunyai 1 orbital, p mempunyai 3 orbital, d mempunyai 5 orbital f mempunyai 7 orbital,
dan seterusnya.
4. Bilangan kuantum spin (s) (Arah/rotasi)
Bilangan kuantum spin (s), untuk "s" mempunyai dua elektron yang berputar melalui sumbunya
dan berlawanan arah.
2.3.4
Orbital yang mempunyai tingkat energi paling rendah yaitu s dilanjutkan dengan orbital 2s, 2p, 3s,
3p. Karena tingkat energi 4s lebih kecil dari 3d, maka sesudah 3p penuh terisi lalu 4s, 3d, 4p, 5s,
dan seterusnya seperti diagram pada gambar 2.2. berikut ini.
15
Gambar 2.2(a) Tiga macam tingkat energi elektron utama pada atom Bohr
(b) Tingkat energi elektron untuk tiga lintasan utama atau tiga kulit pertama
Gambar 2.3 Diagram pengisian orbital
Nomor atom adalah jumlah muatan positif dalam inti atom merupakan jumlah elektron. Dengan
bantuan diagram pengisian orbital pada gambar 2.2, maka didapat konfigurasi elektron untuk
karbon adalah 1s2 s2 2p2 dengan jumlah elektron 6, kalium Is2 2S2 2p6 3s2 3p6 4s1 dengan
jumlah elektron 19.
2. Carilah susunan elektron oksigen dan tentukan jumlah lintasan utama (jumlah kulit)?
Penyelesaian
Nomor atom oksigen = 8
Susunan elektron adalah 1s2 2s2 2p4
Jumlah lintasan utama atau jumlah kulit adalah 2
Tabel 2.2 Konfigurasi elektron untuk berbagai unsure
Unsur
Simbol
Nomor
Konfigurasi elektron
Atom
Hidrogen
Helium
Litium
Berilium
Boron,
Karbon
Nitrogen
Oksigen
Fluor
Neon
Natrium
Magnesium
Aluminium
Silikon
Posfor
Belerang
Klor
Argon
Kalium
Kalsium
Scandium
Titanium
Vanadium
Kromium
Mangan
Besi
Kobal
Nikel
H
He
Li
Be
B
C
N
O'
F
Ne
Na
Mg
Al
Si
P
S
Cl
Ar
K
Ca
Sc
Ti
V
Cr
Mn
Fe
Co
Ni
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
1s1
1s2
1s2
1s2
1s2
1s2
1s2
1s2
1s2
1s2
1s2
1s2
1s2
1s2
1s2
1s2
1s2
1s2
1s2
1s2
1s2
1s2
1s2
1s2
1s2
1s2
1s2
1s2
2s1
2s2
2s2
2s2
2s2
2s2
2s2
2s2
2s2
2s2
2s2
2s2
2s2
2s2
2s2
2s2
2s2
2s2
2s2
2s2
2s2
2s2
2s2
2s2
2s2
2s2
2p1
2p2
2p3
2p4
2p5
2p6
2p6
2p6
2p6
2p6
2p6
2p6
2p6
2p6
2p6
2p6
2p6
2p6
2p6
2p6
2p6
2p6
2p6
2p6
3s1
3s2
3s2
3s2
3s2
3s2
3s2
3s2
3s2
3s2
3s2
3s2
3s2
3s2
3s2
3s2
3s2
3s2
3p1
3p2
3p3
3p4
3p5
3p6
3p6
3p6
3p6
3p6
3p6
3p6
3p6
3p6
3p6
3p6
4s1
4s2
4s2
4s2
4s2
4s1
4s2
4s2
4s2
4s2
3d1
3d2
3d3
3d4
3d5
3d6
3d7
3d8
3d10
17
Unsur
Tembaga
Seng
Galium
Germanium
Arsenik
Selenium
Brom
Kripton
Simbol
Cu
Zn
Ga
Ge
Ar
Se
Br
Kr
Nomor
29
30
31
32
33
34
35
36
Konfigurasi electron
1s2 2s2 2p6 3s2
1s2 2s2 2p6 3s2
1s2 2s2 2p6 3s2
1s2 2s2 2p6 3s2
1s2 2s2 2p6 3s2
1s2 2s2 2p6 3s2
1s2 2s2 2p6 3s2
1s2 2s2 2p6 3s2
3p6
3p6
3p6
3p6
3p6
3p6
3p6
3p6
4s2
4s2
4s2
4s2
4s2
4s2
4s2
4s2
3d10
3d10
3d10
3d10
3d10
3d10
3d10
3d10
4p1
4p2
4p3
4p4
4p5
4p6
= 35,45
= 79,92
= 126,91
= 79,92 : 81,8
A.R. Newlands pada tahun 1864 menyusun unsur-unsur berdasarkan kenaikan massa atomnya.
Dari susunan ini diketemukan bahwa unsur pertama dan unsur kedelapan mempunyai sifat-sifat
18
hampir sama, begitu juga dengan unsur kedua dan kesembilan, dan seterusnya. Sifat-sifat unsur
diketemukan secara periodik atau berkala pada unsur kedelapan. Hukum ini disebut hukum Oktaf.
Mendeleev menyusun unsur berdasarkan kenaikan massa atomnya. Jika unsur-unsur disusun
berdasarkan massa atomnya, unsur-unsur yang mempunyai sifat hampir sama muncul secara
berkala dalam susunan tersebut dan disebut susunan berkalaMendeleev.
Dari susunan ini diketemukan tempat-tempat kosong berdasarkan pengamatan diramalkan adanya
unsur-unsur yang belum ditemukan. Mendeleev juga menyusun unsur-unsur berdasarkan nomor
atom disebut sistem berkala unsur bentuk panjang. Pada sistem berkala panjang lajur horizontal
disebut periode atau berkala, sedangkan lajur-lajur vertikal disebut golongan.
Golongan terdiri atas unsur-unsur yang hampir sama sifatnya.
Golongan IA sampai dengan VIIIA disebut golongan utama.
Golongan IB sampai dengan VIIB dan VIII disebut golongan transisi.
Berdasarkan konfigurasi elektronnya, unsur-unsurnya dikelompokkan seperti berikut ini.:
Blok s
adalah unsur-unsur yang elektron terluar mengisi orbit s, yaitu golongan IA dan IIA.
Blok p adalah unsur-unsur yang elektron terluar mengisi orbit, p yaitu unsur-unsur golongan
IIIA - VIIIA.
Blok d
adalah unsur-unsur yang elektron terluar mengisi orbit d, yaitu unsur-unsur golongan
Blok f
yaitu unsur-unsur yang elektron terluarnya menempati orbit f terdiri atas unsur-
Jumlah periode atau lajur horizontal yang disebut kala ada 7 buah. Banyaknya lintasan atau kulit
menunjukkan periode dalam sistem berkala unsur. Golongan utama A ada 8 golongan unsur dan
golongan B ada 10 golongan unsur. Pada unsur golongan A, banyaknya elektron pada kulit terluar
menunjukkan nomor golongan dari unsur tersebut.
Tabel 2.3 Hubungan antara golongan dengan unsur-unsur
Golongan
IA
II A
III A
IV A
VA
VI A
VII A
VIII A
Nama Gol
Alkali
Alkali tanah
Boron
Karbon
Nitrogen
Oksigen
Halogen
Gas mulia
Valensi
1
2
3
4
5
6
7
8
20
Periode n
minimal n = 2
Golongan transisi ( B ) gol IIIB - IIB
Blok d
ns2 (n-1) d1-10
Periode n
minimal n = 4
Khusus lantanida dan aktanida
Blok f
ns2 (n-2) f 1-14
Periode
Contoh :
Suatu unsur dengan konfigurasi elektron adalah sebagai berikut: 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2.
Tentukanlah
Suatu unsur dengan nomor atom 26, tentukan konfigurasi elektronnya dan tentukan juga golongan
serta periode dari unsur tersebut!
Penyelesaian :
Nomor atom = jumlah elektron = 26.
Konfigurasi elektron = 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2 3d6
Rumus untuk ciri golongan = ns2 (n-1) d1-10
Periode = jumlah lintasan = n = 4
Blok = d, golongan transisi dari 4s2 3d5 = 2 + 6 = 8, maka golongan transisi yaitu VIII B.
Unsurnya adalah besi Ni.
terdiri
unsur
sampai
He
Periode 2
terdiri
unsur
Li
sampai
Ne
Periode 3
terdiri
unsur
Na
sampai Ar
Periode 4
terdiri 18
unsur
sampai
Kr
Periode 5
terdiri 18
unsur
Rb
sampai
Xe
Periode 6
terdiri 32
unsur
Cs
sampai
Rn
Periode 7
terdiri
Fr
sampai
Periode ketujuh dianggap belum lengkap saat ini. Penemuan terakhir adalah unsur dengan nomor
107, dan belum diberi nama. Masing-masing dari keenam periode yang telah lengkap berakhir
dengan unsur yang mengikat erat-erat semua elektronnya. Kecuali untuk helium, masing-masing
22
atom memiliki 8 elektron dalam tingkat energi terluarnya, Keenam unsur berbentuk gas ini terkenal
dengan ketidakreaktifannya secara kimia, gas-gas inii dikenal sebagai gas mulia.
pengionan pertama tinggi. Misalnya atom F, CI, Br, dan I mempunyai energi pengionan tinggi,
tetapi bersifat sangat reaktif secara kimia. Azas utama dari teori kimia modern ialah sifat suatu
unsur dapat diterangkan dengan penataan elektron dalam unsur tersebut. Pernyataan dari azas ini
disebut hukum berkala, bahwa sifat kimia dan fisika unsur-unsur merupakan fungsi berkala dari
nomor atomnya.
2.3.8. Rangkuman
Tiga teori atom yaitu dikemukakan oleh Rutherford, Bohr dan Dalton. Konfigurasi elektron suatu
atom didasarkan pada keempat bilangan kuantum yaitu bilangan kuantum utama, azimut, magnetik,
dan spin.
Pengelompokan unsure didasarkan sifat kimia dikelompokkan yang bersifat logam dan bersifat
bukan logam. J.W. Dobedeiner mengelompokkan unsur-unsur yang hampir sama, terdiri atas tiga
unsur tersebut TRIADE, contoh Cl, Br, dan I. A.R. Newlands 1864 menyusun unsur-unsur
berdasarkan kenaikan massa atomnya. Ia menemukan secara periodik atau berkala bahwa setiap
unsur pertama dengan unsur ke delapan mempunyai sifat hampir sama, disebut hukum Oktaf.
Mendeleev menyusun unsur berdasarkan kenaikan massa atom, unsur-unsur yang mempunyai sifat
hampir sama muncul secara berkala. Ia menemukan tempat-tempat kosong dan meramalkan tempat
unsur-unsur yang belum ditemukan.
Mendeleev juga menyusun unsur-unsur berdasarkan nomor atom disebut sistem berkala unsur
bentuk panjang. Lajur horizontal disebut periode atau berkala, lajur vertikal disebut golongan.
Hubungan konfigurasi elektron dengan sistem berkala bahwa :
Konfigurasi elektkron menentukan letak suatu unsur dalam sistem berkala unsur.
24
2.5. Evaluasi
Kerjakan soal perlatihan berikut dengan singkat dan jelas
1. Jelaskan masing-masing teori atom Rutherford, teori atom Bohr dan teori Dalton!
2. Siapa yang mengembangkan teori atom modern? Apa inti dari pengembangan teori atom
modern tersebut?
3. Bagaimana cara menentukan banyaknya orbital pada masing-masing tingkat energi utama?
4. Jelaskan cara sederhana untuk menghubungkan tingkat energi utama dengan n sama dengan
1,2,3 dan 4!
5. Konfigurasi elektron didasarkan pada bilangan kuantum, sebutkan keempat macam bilangan
kuantum tersebut!
6. Jelaskan cara pengisian orbital pada konfigurasi elektron!
7. Tentukan pengelompokkan materi berdasarkan sifat fisika dengan sifat kimianya?
Wulff,J,Rose, R.M. 1979. The Strukture and Properties of Material Volume IV. New York :
John Willey
25