Anda di halaman 1dari 4

Konfigurasi elektron adalah susunan elektron berdasarkan kulit atau orbital dari suatu

atom. Jadi ada dua cara menyatakan konfigurasi elektron nih. Namun konfigurasi elektron
berdasarkan orbital atom itu, lebih berguna untuk mempelajari sifat-sifat suatu zat kimia,
termasuk mengapa ada zat kimia yang berwarna-warni. Jadi yang dibahas di sini adalah
bagaimana membuat konfigurasi elektron berdasarkan orbital suatu atom ya.

Notasi unsur:
A
Z X , A merupakan nomor massa, Z merupakan nomor atom
pada penentuan konfigurasi elektron, jumlah elektron (Z) yang digunakan.

Orbital pada kulit atom ada 4 macam:


orbital s = maksimal diisi oleh 2 elektron
orbital p = maksimal diisi oleh 6 elektron
orbital d = maksimal diisi oleh 10 elektron
orbital f = maksimal diisi oleh 14 elektron

Nah, ada satu gambar yang harus kalian pahami dulu sebelum membuat konfigurasi elektron
berdasarkan orbital atom. Coba perhatikan gambar di bawah ini.

Wow, apa tuh? Uler-uleran? Bukan dong. Itu adalah urutan tingkat energi kulit dan subkulit
suatu atom. Ada 4 subkulit yaitu s, p, d, dan f dan angka sebelum subkulit menunjukkan
kulit. Subkulit 1s punya tingkat energi paling rendah, lalu naik ke subkulit 2s, 2p, 3s, 3p, sampai
terakhir yang paling tinggi 8s. Pastinya elektron yang bisa mengisi subkulit tertentu juga
terbatas. Elektron yang mengisi subkulit ini dituliskan dalam bentuk pangkat. Subkulit s
maksimal terisi 2 elektron (s2) , p terisi 6 elektron (p6), d terisi 10 elektron (d10), dan f terisi
14 elektron (f14).

Urutan konfigurasi elektron metode spdf:

1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2 3d10 4p6 5s2 4d10 5p6 6s2 4f14 5d10 6p6 7s2 dst

angka di depan orbital menunjukkan nomor kulit

1s2 = ada 2 elektron pada orbital s di kulit 1 

contoh:
konfigurasi elektron 6C = 1s2 2s2 2p2
konfigurasi elektron 20Ca = 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2
konfigurasi elektron 25Mn = 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2 3d5
konfigurasi elektron 35Br = 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2 3d10 4p5
konfigurasi elektron untuk ion:
ion negatif (X-) = jumlah elektron bertambah
ion positif (X+) = jumlah elektron berkurang
contoh:
1. suatu atom X memiliki nomor atom 7. tentukan konfigurasi elektron untuk ion X-.
Penyelesaian: tentukan jumlah elektron pada ion.
jumlah elektron = 7 + 1 = 8
konfigurasi elektron ion X- = 1s2 2s2 2p4
2. suatu atom A memiliki 12 elektron. tentukan konfigurasi elektron untuk ion A 2+.
Penyelesaian:
jumlah elektron = 12 – 2 = 10.
konfigurasi elektron ion A2+ = 1s2 2s2 2p6

Menentukan nomor atom suatu unsur dari konfigurasi elektron.


contoh:
1. diketahui suatu atom netral memiliki konfigurasi elektron : 1s2 2s2 2p6 3s1. tentukan nomor
atom unsur tersebut.
menjumlahkan elektron pada konfigurasi : 2 + 2 + 6 + 1 = 11.
karena atom netral, maka jumlah elektron menggambarkan nomor atomnya.
nomor atom = 11.
2. diketahui konfigurasi elektron suatu ion X2- : 1s2 2s2 2p6. tentukan nomor atom dari atom X.
menentukan jumlah elektron pada atom netral.
jumlah elektron pada ion = 10 (sudah ditambah 2 elektron karena X2-).
maka jumlah elektron pada atom netral = 10 – 2 = 8.
nomor atom = 8.
3. diketahui konfigurasi elektron suatu ion Al3+ : 1s2 2s2 2p6. tentukan nomor atom dari Al.
menentukan jumlah elektron pada keadaan netral.
jumlah elektron pada ion = 10 (sudah dikurangi 3 elektron karena Al 3+).
maka jumlah elektron pada atom netral = 10 + 3 = 13.
nomor atom = 13.

Saat menuliskan konfigurasi elektron, kita harus menuliskannya secara urut berdasarkan


tingkat energi subkulit dari yang terendah ke tertinggi. Coba nih lihat contoh konfigurasi
elektron atom karbon.

Kok bisa gitu ya konfigurasi elektron atom karbon? Coba kita ulik satu persatu ya. Karbon punya
6 elektron. Kita harus menuliskan konfigurasi untuk 6 elektron ini. Padahal elektron yang
menempati suatu subkulit bisa dilihat dari pangkat subkulitnya. Kalau kita jumlahkan
pangkatnya dari    maka pas 6 kan? Jadi, dalam menuliskan konfigurasi
elektron, ikuti saja urutan tingkat energi kulit dan subkulitnya sampai pangkatnya sama
seperti banyaknya elektron yang dipunyai atom itu.
Terus zat kimia dengan konfigurasi elektron seperti apa ya yang bisa menghasilkan warna?
Biasanya, zat kimia dari logam transisi (golongan B) yang bisa menghasilkan warna. Ambil
contoh Mangan (Mn). Seperti apa tuh konfigurasi elektron mangan? Coba perhatikan gambar di
bawah ini.

Mn punya subkulit d di akhir konfigurasi elektronnya kan? Subkulit d ini yang biasanya akan
mengalami proses kimia lebih lanjut sehingga menghasilkan warna. Itu sebabnya sebagian besar
zat kimia dari logam transisi bisa menghasilkan warna.

Elektron Valensi

Elektron valensi adalah elektron yang berada pada kulit terluar / kulit paling besar dari
atom. Elektron valensi digunakan untuk menentukan letak unsur pada sistem periodik unsur
(SPU).

contoh:

konfigurasi elektron 6C = 1s2 2s2 2p2 . elektron valensi = 2s2 2p2.


konfigurasi elektron 20Ca = 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2. elektron valensi = 4s2
konfigurasi elektron 25Mn = 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2 3d5. elektron valensi = 4s2 3d5
konfigurasi elektron 35Br = 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2 3d10 4p5. elektron valensi = 4s2 4p5

Anda mungkin juga menyukai