Anda di halaman 1dari 9

B.

Lembar Kerja Peserta Didik

Lembar Kerja Peserta Didik 2: Ikatan Ionik dan Ikatan Kovalen


Tujuan: Setelah selesai melakukan seluruh kegiatan pada LKPD 2 ini, peserta didik
diharapkan mampu:
1) Menjelaskan proses terbentuknya ikatan ion beserta contoh senyawanya
2) Menjelaskan proses terjadinya ikatan kovalen tunggal, ikatan kovalen rangkap
dua, dan ikatan kovalen rangkap tiga beserta contoh molekulnya.
3) Menyusun rumus kimia yang terbentuk antara kation dan anion
4) Menyusun rumus kimia molekul yang dihasilkan dari ikatan kovalen
5) Menggambar struktur Lewis suatu molekul

Pendahuluan
Di alam, unsur-unsur selain unsur-unsur gas mulia selalu ditemukan tidak dalam
keadaan bebas. Dengan kata lain, unur-unsur tersebut ditemukan dalam bentuk
senyawa atau berupa molekul unsur. Senyawa terbentuk jika dua atau lebih atom
yang tidak sejenis saling berinteraksi, sedang molekul unsur terbentuk jika terjadi
interaksi antara dua atau lebih atom unsur yang sama.
Interaksi antar atom unsur baik antar unsur sejenis maupun antar unsur tidak sejenis
dihasilkan karena adanya ikatan kimia. Berdasarkan interaksi antar atomnya, ikatan
kimia terbagi menjadi dua jenis yaitu ikatan ionik dan ikatan kovalen.
Ikatan ionik terbentuk karena adanya peristiwa serah terima elektron antara kation
(ion positif) dengan anion (ion negatif). ikatan ionik terjadi jika atomatom yang
bereaksi memiliki perbedaan harga keelektonegatifan. Ikatan kovalen terjadi akibat
pemakaian bersama pasangan elektron oleh dua atom. Jika dalam membentuk ikatan
hanya menggunakan sepasang elektron, maka disebut dengan ikatan kovalen tunggal,
jika dua pasang elektron digunakan untuk berikatan disebut dengan ikatan kovalen
rangkap 2, dan jika terdapat tiga pasang elektron yang digunakan, maka disebut
dengan ikatan kovalen rangkap 3.
Kegiatan 1. Pembentukan Ikatan Ionik

1) Gambarkan proses pembentukan ikatan ionik antara unsur-unsur


berikut!
a. 11Na dengan 17Cl
Langkah-langkahnya:
 Menulis konfigurasi elektron tiap unsur
Konfigurasi elektron dari 11Na =
Konfigurasi elektron dari 17Cl =
 Menentukan cara unsur mencapai kestabilan konfigurasi elektron gas
mulia.
Unsur 11Na akan memiliki konfigurasi elektron stabil dengan
cara.........................elektron, sehingga membentuk ion .................
Unsur 17Cl akan memiliki konfigurasi elektron stabil dengan
cara.........................elektron, sehingga membentuk ion .................
 Menggambar skema proses serah terima electron

b. 12Mg dengan 8O
Langkah-langkahnya:
Menulis konfigurasi elektron tiap unsur
Konfigurasi elektron dari 12Mg =
Konfigurasi elektron dari 8O=
Menentukan cara unsur mencapai kestabilan konfigurasi elektron gas
mulia.
Unsur 12Mg akan memiliki konfigurasi elektron stabil dengan
cara.........................elektron, sehingga membentuk ion .................
Unsur 8O akan memiliki konfigurasi elektron stabil dengan
cara.........................elektron, sehingga membentuk ion .................
Menggambar skema proses serah terima elektron

c. 12 Mg dengan 17Cl

Langkah-langkahnya:
Menulis konfigurasi elektron tiap unsur
Konfigurasi elektron dari 12Mg = Konfigurasi
elektron dari 17Cl =
Menentukan cara unsur mencapai kestabilan konfigurasi elektron gas mulia.
Unsur 12Mg akan memiliki konfigurasi elektron stabil dengan
cara.........................elektron, sehingga membentuk ion .................
Unsur 17Cl akan memiliki konfigurasi elektron stabil dengan
cara.........................elektron, sehingga membentuk ion .................
Menggambar skema proses serah terima elektron

2) Pertanyaan:
a. Berdasarkan kegiatan yang dilakukan pada nomor 1, bagaimana ciri-ciri dari
unsur yang berikatan ionik?
b. Jika ditinjau dari jenis unsur pembentuknya, pada pembentukan ikatan ionik,
jenis unsur apa yang bertindak sebagai kation dan jenis unsur yang bertindak
sebagai anion?

Kegiatan 2. Ikatan Kovalen

Ikatan kovalen terjadi akibat pemakaian bersama pasangan elektron (PEI) oleh dua
buah atom unsur. Berdasarkan jumlah pasangan elektron yang digunakan untuk
berikatan, ikatan kovalen terbagi menjadi tiga jenis yaitu: ikatan kovalen tunggal,
ikatan kovalen rangkap dua, dan ikatan kovalen rangkap tiga Untuk memahami
bagaimana proses pembentukan ikatan kovalen dapat digunakan media sederhana
yaitu lingkaran berpeniti/berkaret.
Alat dan bahan:
 Kertas asturo warna: putih, hijau, merah, biru, dan hitam
 Penggaris
 Jangka
 Karet/peniti kurang lebih 100 buah
 Pelubang kertas

Lakukan langkah-langkah berikut:


1) Buatlah lingkaran pada kertas asturo dengan kriteria berikut:
 Warna putih diameter 3 cm sebanyak 10 buah
 Warna hijau diameter 5 cm sebanyak 10 buah
 Warna merah diameter 7 cm sebanyak 2 buah
 Warna biru diameter 9 cm sebanyak 3 buah
 Warna hitam diameter 11 cm sebanyak 3 buah
2) Beri lubang di tepi tiap lingkaran menggunakan pelubang kertas, banyaknya
lubang yang dibuat bergantung pada elektron valensi, dengan kriteria:
 Lingkaran putih 1 lubang
 Lingkaran hitam 4 lubang
 Lingkaran biru 5 lubang
 Lingkaran merah 6 lubang
 Lingkaran hijau 7 lubang.
 Peletakan lubang sesuai dengan simbol Lewis
3) Sematkan peniti dalam tiap lubang pada lingkaran. Peniti dapat diganti dengan
karet gelang, ilustrasi hasil dari langkah 1 hingga 3 adalah sebagai berikut

4) Dengan menggunakan media lingkaran berpeniti tersebut gambarkan


proses pembentukan ikatan kovalen antara unsur:
a. 1H dengan 9F
 Konfigurasi atom H =
 Konfigurasi atom F =
 Elektron valensi atom H =
 Elektron valensi F =
 Pilih lingkaran yang sesuai, yaitu lingkaran putih mewakili atom H
dan lingkaran hijau mewakili atom F.
 Sematkan peniti yang tidak memiliki pasangan (tunggal) pada
lingkaran putih dengan peniti tunggal pada lingkaran hijau
sedemikian hingga kedua atom memenuhi kaidah duplet dan atau
oktet
 Gambarkan struktur Lewis dari model yang terbentuk (pasangan
peniti yang tidak berikatan atau berjajar menggambarkan PEB sedang
yang saling bertaut menggambarkan PEI)

b. 1H dengan 6C
 Konfigurasi atom H =
 Konfigurasi atom C =
 Elektron valensi atom H =
 Elektron valensi C =
 Pilih lingkaran yang sesuai, yaitu lingkaran putih mewakili atom H
dan lingkaran hitam mewakili atom C.
 Sematkan peniti yang tidak memiliki pasangan (peniti tunggal) pada
lingkaran putih dengan pada tiap peniti tunggal pada lingkaran hitam
sedemikian hingga kedua atom memenuhi kaidah duplet dan atau
oktet
 Gambarkan struktur Lewis dari model yang terbentuk

c. Dengan cara yang sama seperti pada soal a dan b, gambarkan struktur
Lewis yang terbentuk dari ikatan antara 8O dan 8O serta 7N dan 7N
Kegiatan 3. Menentukan Rumus Kimia Senyawa atau Molekul yang
terbentuk melalui ikatan ion dan ikatan kovalen

1) Menentukan rumus kimia senyawa ionik

Senyawa ionik terbentuk dari kation dan anion. Secara umum jika kation disimbolkan
dengan A+x dan anion disimbolkan B-y, maka rumus kimia senyawa ionik dapat
ditentukan menggunakan persamaan:

A+x + B-y => AyBx


(jika angka x = y, maka rumus senyawa cukup ditulis AB)
Tabel berikut memuat jenis kation dan anion. Pasangkan kation dan anion tersebut
hingga membentuk rumus kimia senyawa ionic.

Kation
Li+ Ba2+ Al3+
Anion

Cl-

O-2

N-3

2) Menentukan rumus senyawa kovalen dan molekul unsur


Dengan menggunakan bantuan media lingkaran berkaret, tentukan rumus
kimia dari senyawa yang tersusun oleh atom:
a. 1H dan 6C
b. 1H dan 8O
c. 1H dan 7N
d. 6C dan 8O
e. 7N dan 7N
Kegiatan 4. Evaluasi

1) Tentukan rumus kimia senyawa dan jenis ikatan yang terbentuk antara unsur :
a. 38Sr dengan 17Cl
b. 12Mg dengan 7N

2) Gambarkan struktur Lewis dari molekul:


a. CF4
b. O2

Anda mungkin juga menyukai