5. Unsur yang mengikat dua electron untuk mendapatkan konfigurasi electron yang
stabil adalah ….
a. 11Na d. 19K
b. 14Si e. 20Ca
c. 16S
(Chemistry IA, Nana Sutresna, Grafindo Media Pratama, 2010, Hal: 72)
(Jawaban: C)
Pembahasan:
Untuk mencapai konfigurasi electron yang stabil harus mencapai jumlah electron
valensi berjumlah delapan, yaitu konfigurasi electron gas mulia yang disebut
konfigurasi octet. Sehingga untuk mengikat dua electron atom yang mengikatnya
adalah harus memiliki jumlah electron enam electron valensinya yaitu S, dengan
konfigurasi elektronnya: 2 8 6.
(Chemistry IA, Nana Sutresna, Grafindo Media Pratama, 2010, Hal: 51)
(Jawaban: C)
Pembahasan:
Konfigurasi electron pada soal ini yaitu:
3A= 21 12D= 282
4B= 22 9E= 27
11C= 281 17F= 287
Pada konfigurasi yang ikatan ionic paling kuat yaitu yang bisa mencapai
kestabilan sesuai dengan kaidah octet, yang menurut G. N. Lewis dan W. Kossel,
kestabilan unsur gas mulia disebabkan oleh electron valensinya yang berjumah
delapan, keculi He yang hanya memiliki dua electron. Sehingga didapatkan
jawabannya yaitu C dengan F, yang unsur C melepas satu electron sedangkan
yang unsur F menerima satu electron agar stabil.
(Kimia SMA X, Michael Purba, Erlangga, 2006. Hal: 79)
Pembahasan:
Unsur yang paling stabil atau yang paling sukar berekasi yaitu adalah
unsur golongan gas mulia. Gas mulia mempunyai kofigurasi penuh, yaitu
konfigurasi octet yaitu yang memiliki 8 elektron pada kulit terluarnya. Pada soal,
jumlah masing masing konfigurasi electron sangat beragam, tetapi yang sangat
stabil dan paling sukar membentuk ikatan kimia yaitu S dengan jumlah electron
18, yang electron terluarnya 8, dan sangat stabil dan tidak bisa berikatan lagi
dengan unsur lain.
(Kimia IA, Michael Purba, Erlangga, 2006, Hal: 99)
9.Unsur bernomor atom 17 paling mudah berikatan ion dengan unsur bernomor unsur
….
a. 3 d. 16
b. 11 e. 19
c. 13
(Chemistry IA, Nana Sutresna, Grafindo Media Pratama, 2010, Hal: 72)
(Jawaban: E)
Pembahasan:
Unsur bernomor atom 17 adalah tergolong usnur yang memiliki
konfigurasi elektronnya adalah 2 8 7, berarti tergolong usnsur bergolongan VII,
dan berarti jumlah electron yang diterima yaitu 8-7 = 1, sehingga memerlukan 1
elektron yang diperlukan agar unsur tersebut stabil. Atom-atom unsur yang
cenderung menerima electron memiliki afinitas electron atau keelektronegatifan
yang relatif besar. Unsur ini merupakan unsur nonlogam. Jawabnnya E, karena
unsur yang bernomor 19 dengan konfigurasi 2 8 8 1, unsur ini melepaskan 1
elektronnya, agar dia juga stabil dan dapat berikatan ion. Dan juga saat
melepaskan elektronnya, yang dilihat juga yaitu energy ionisasinya. Energy
ionisasi yaitu energy minimum yang diperlukan atom netral dalam wujud gas
untuk melepas suatu electron paling luar yang terikat paling lemah membentuk
ion positif, maka dari itu kenapa tidak E, jika E bisa juga, tapi kita lihat energy
ionisasi pada suatu periode dari kiri ke kanan energy ionisasinya semakin besar,
dalam suatu golongan dari bawah ke atas energy ionisasinya semakin besar.
(Chemistry IA, Nana Sutresna, Grafindo Media Pratama, 2010, Hal: 53)
10. Diketahui beberapa unsur dengan energy ionisasi (dalam kJ mol-1) sebagai
berikut. Na = 500; Li = 520; B = 800; Be = 900; F= 1.681; Ne = 2.081.
Ikatan paling ionic dapat terbentuk antara pasangan unsur ….
a. Na dengan F d. Na dengan Ne
b. F dengan Ne e. Na dengan Li
c. B dengan Be
(Kimia IA, Michael Purba, Erlangga, 2006, Hal: 133)
(Jawaban: A)
Pembahasan:
Energy ionisasi adalah energy minimum yang diperlukan atom netral
dalam wujud gas untuk melepas suatu electron paling luar yang terikat paling
lemah membentuk ion positive. Dalam suatu periode semakin kekanan semakin
besar energy ionisasinya, sehingga jika diliat dalam soal, untuk pasangan unsur
yang paling dapat terbentuk yaitu Na dan F, kita tahu bahwa F merupakan
golongan VIIA yang harus menyerap 1 elektron agar stabil. Jika kita lihat pada
energy ionisisasi, Ne paling besar, tetapi Ne adalah golongan VIIIA, golongan gas
mulia, yang sudah stabil sehingga sukar untuk bereaksi.
(Chemistry IA, Nana Sutresna, Grafindo Media Pratama, 2010, Hal: 50)
11. Diantara pasangan unsur berikut yang dapat membentuk senyawa ion adalah ….
a. C (Z = 6) dan Cl (Z = 17)
b. N (Z = 7) dan H (Z = 1)
c. C (Z = 6) dan O (Z = 8)
d. Mg (Z = 12) dan Cl (Z = 17)
e. P (Z = 15) dan O (Z = 8)
(Sains Kimia SMA Kelas X, Ratih dkk, Bumi Aksara, 2002, Hal: 69)
(Jawaban: D)
Pembahasan:
Konfigurasi electron:
6C =24 8O =26
17Cl =287 12Mg =282
7N =25 15P =285
1H =1
Dalam membentuk ikatan ion, harus ada unsur yang melepas den
menerima electron, dan juga harus memiliki perbedaan keelektronegatifan yang
besar. Pembentukan senyawa yang terbentuk yaitu:
Mg Mg2+ + 2e-
(2 8 2) (2 8)
Cl + 1 e- Cl- x 2
(2 8 7) (2 8 8)
2+ -
Mg + Cl MgCl2
Electron yang dilepaskan Mg adalah 2, sedangakan Cl hanya menerima 1
elektron. Oleh karena itu, diperlukan 2 atom Cl (dikalikan 2) sehingga elektorn
yang dilepaskan sama dengan electron yang diterima. Ikatan yang terjadi antara
Mg2+dengan 2Cl-adalah ikatan ion. Rumus kimia, yaitu MgCl2.
(Sains Kimia SMA Kelas X, Ratih dkk, Bumi Aksara, 2002, Hal: 53)
12. Dua buah unsur memiliki notasi dan . Bila kedua unsur tersebut
berikatan maka senyawa yang dihasilkan adalah ….
a. XY2 d. X2Y2
b. XY3 e. X2Y
c. X2Y
(Sains Kimia SMA Kelas X, Ratih dkk, Bumi Aksara, 2002, Hal: 69)
(Jawaban: B)
Pembahasan:
Pada ikatan kimia untuk membentuk suatu senyawa harus ada ikatan yang
mana adanya gaya tarik-menarik listrik antara ion yang berbeda muatan yang
biasa disebut ikatan ion.
13X= 2 8 3 (golongan IIIA) membentuk ion X3+
17Y= 2 8 7 (golongan VIIA) membentuk ion Y-
Sehingga membentuk dengan senyawa XY3
(Kimia SMA X, Michael Purba, Erlangga, 2006. Hal: 81)
13. Unsur X dan Y membentuk senyawa dengan rumus kimia XY3. Kemungkinan
nomor atom X dan Y adalah ….
a. 3 dan 5 d. 5 dan 9
b. 3 dan 9 e. 7 dan 13
c. 5 dan 7
(Kimia SMA X, Michael Purba, Erlangga, 2006. Hal: 102)
(Jawaban: D)
Pembahasan:
XY3 adalah hasil perkalian silang antara muatannya. Sehingga, X
memiliki muatan +3, yaitu X3+ dan Y memiliki muatan -1 yaitu Y-. Maka, jika
X3+, konfigurasi elektronnya yaitu 2 3 melepaskan 3 elektron, sehingga nomor
atomya 7 dan konfigurasi electron Y- yaitu 2 7, sehingga menarik 1 elektron,
jadi nomor atomnya adalah 9. Dengan berpatokan pada aturan octet, maka rumus
empiris senyawa ion dari suatu pasangan logam-nonlogam dapat diramalkan.
(Kimia SMA X, Michael Purba, Erlangga, 2006. Hal: 83)
14. Unsur X dengan konfigurasi elektron 1s2 2s2 2p6 3s2 dapat bereaksi dengan unsur
Y yang terletak pada golongan oksigen, membentuk senyawa:
a. XY d. X3Y
b. X2Y e. XY2
c. X2Y3
(Kimia SMA X, Michael Purba, Erlangga, 2006, Hal: 100)
(Jawaban: A)
Pembahasan:
X: golongan IIA bermuatan +2
Y: golongan VIA bermuatan -2
Sehingga, jumlah elektron yang dibutuhkan Y sama dengan yang dilepas X, dan
membentuk senyawa XY.
(Kimia SMA X, Michael Purba, Erlangga, 2006, Hal: 100)
15. Unsur X mempunyai konfigurasi: 1s2 2s2 2p6 3s2 3p1. Senyawa kloridanya
mempunyai rumus:
a. XCl
b. XCl2
c. XCl3
d. XCl4
e. XCl5
(Kimia SMA X, Michael Purba, Erlangga, 2006, Hal: 100)
(Jawaban: C)
Pembahasan:
Unsur X adalah golongan IIIA, sehingga bermuatan +3. Sedangkan Y adalah
klorida yang merupakan golongan VIIA yang bermuatan -1. Sehingga perkalian
silang antara muatannya akan menghasilkan senyawa XCl3.
(Kimia SMA X, Michael Purba, Erlangga, 2006, Hal: 100)
16. Suatu senyawa yang terbentuk dengan cara menggunakan pasangan elektron
bersama mempunyai ikatan . . .
a. Van der Waals
b. Ion
c. Logam
d. Kovalen
e. Hidrogen
(Kimia 1, Sandri Justiana dan Muchtaridi, Yudhistira, 2009, Hal: 67)
Jawaban: D
Pembahasan:
ikatan kovalen adalah ikatan yang terbentuk akibat adanya pemakaian bersama
pasangan elektron. Ikatan yang terbentuk distabilkan oleh gaya tarik-menarik antara
elektron dan inti atom serta gaya tolak-menolak antarinti atom.
(Kimia 1, Sandri Justiana dan Muchtaridi, Yudhistira, 2009, Hal: 49)
17. Suatu ikatan kimia yang tebentuk akibat penggunaan bersama elektron-elektron
valensi antar atom-atom logam, disebut . . .
a. Ikatan logam
b. Ikatan ion
c. Ikatan kovalen
d. Ikatan hidrogen
e. Ikatan kovalen koordinasi
Jawaban: A
Pembahasan:
Ikatan logam adalah ikatan yang tebentuk akibat penggunaan bersama elektron-
elektron valensi antar atom-atom logam.
(Kimia 1, J.M.C. Johari dan M. Rachmawati, Esis,2006, Hal: 130)
18. Di antara molekul-molekul dibawah ini, yang mempunyai ikatan kovalen rangkap
dua adalah . . .
a. N2 (nomor atom N = 7)
b. O2 (nomor atom O = 8)
c. H2 (nomor atom H = 1)
d. H2O
e. NH3
Jawaban: B
(Kimia SMA/MA Kelas X, Unggul Sudarto, Erlangga, 2013, Hal: 122)
Pembahasan:
Ikatan rangkap dua terjadi apabila dua pasang elektron berikatan.
8O = 1s2 2s2 2p4 (elektron valensi 6)
Pembahasan:
Ikatan kovalen koordinasi terjadi jika pada pembentukkan ikatan terdapat
pasangan elektron yang hanya berasal dari salah satu atom yang berikatan. Pada
molekul SO3, atom S mempunyai nomor atom 16 dan O mempunyai nomor atom 8,
konfigurasi elektronnya:
16S : 1S2 2S2 2P6 3S2 3P4 atau 2 8 6 (memiliki 6 elektron valensi)
8O : 1S2 2S2 2P4 atau 2 6 (memiliki 6 elektron valensi)
Kedua atom memerlukan 2 elektron untuk membentuk konfigurasi oktet, jadi
kedua atom saling memberikan 2 e- untuk digunakan bersama dengan ikatan kovalen.
20. Dari rumus titik elektron asam nitrat (HNO3) dibawah ini, pasangan elektron yang
menunjukkan ikatan kovalen koordinasi adalah pasangan elektron nomor . . .
a. 1 d. 4
b. 2 e. 5
c. 3
Jawaban: C
(Kimia SMA/MA Kelas X, Unggul Sudarto, Erlangga, 2013, Hal: 125)
Pembahasan:
ikatan kovalen koordinasi terjadi karena adanya pembentukan ikatan terdapat
pasangan elektron yang hanya berasal dari salah satu atom yang berikatan.
(Kimia SMA/MA Kelas X, Unggul Sudarto, Erlangga, 2013, Hal: 102)
Jawaban: B
Pembahasan :
Sifat-sifat elektrovalen, sebagai berikut:
Titik didih dan titik lebur tinggi
Umumnya padat (kristal)
Bentuk larutan dapat menghantarkan listrik
Bentuk padatan tidak dapat menghantarkan listrik
(Jalan pintas kimia pintar, Sumarjono, ANDI Yogyakarta,2010. Hal: 42)
Pembahasan :
Ikatan kovalen nonpolar memiliki sifat :
Tidak mengalami polarisasi muatan
Larut dalam pelarut nonpolar
Larutan tidak dapat menghantarkan listrik
(Jalan pintas kimia pintar, Sumarjono, ANDI Yogyakarta,2010, Hal: 44)
23. Ikatan logam sangat berhubungan dengan salah satu sifat logam, kecuali . . .
a. Titik didih tinggi
b.Titik leleh tinggi
c. Penghantar listrik yang baik
d.Semikonduktor
e. Permukaan mengkilap
Jawaban: D
(Kimia 1, Sandri Justiana dan Muchtaridi, Yudhistira, 2009, Hal: 68)
Pembahasan:
Sifat-sifat logam, diantaranya:
Umumnya bersifat keras
Memiliki titik didih dan titik leleh yang tinggi
Penghantar panas dan listrik yang baik
Mempunyai permukaan yang mengkilap
(Kimia 1, Sandri Justiana dan Muchtaridi, Yudhistira, 2009, Hal: 61)
24. Kelompok senyawa kovalen berikut yang bersifat non polar adalah . . .
a. NH3, N2, O2
b. H2O, HCl, HF
c. PCl3, PCl5, ClO3
d. H2, Br2, CH4
e. HBr, HCl, HI
Jawaban: D
(Kimia 1, Sandri Justiana dan Muchtaridi, Yudhistira, 2007, Hal: 109)
Pembahasan :
Ikatan kovalen non polar:
Larut dalam pelarut non polar
Bentuk murni maupun larutannya tidak dapat menghantarkan listrik
Ciri-ciri:
o Homoatomik (Br2, N2, O2, O3, H2)
o Dispersi 17nergy1717 simetris (CH4, CO2, PCl5)
o Momen dipol = 0
Jawaban: B
Pembahasan:
ikatan kovalen yang terbentuk pada grafit, intan, dan 18nergy18 sangat kuat. Jadi,
pada saat dipanaskan, 18nergy yang diperlukan untuk memutuskan ikatan sangat
besar. Faktor inilah yang menyebabkan titik didih dan titik lelehnya sangat besar.
(Kimia 1, Sandri Justiana dan Muchtaridi, Yudhistira, 2007, Hal: 89)
Pembahasan:
ikatan logam sangat kuat karena elektron valensinya bergerak cepat mengitari
inti-inti logam sehinggga satu dan lainnya sukar dilepaskan.
Pembahasan:
molekul BeCl2, terbentuk dari satu atom logam Be dan dua atom non logam Cl.
Konfigurasi elektron atom Be, yaitu 1s2 2s2. Untuk mencapai kestabilannya
mengikuti hukum oktet Lewis, atom Be seharusnya memerlukan 6 elektron
tambahan. Namun, pada kenyataannya jumlah elektron pada atom Be kurang dari 8.
Ikatan yang terbentuk pada molekul BeCl2 adalah sebagai berikut:
Pembahasan:
contoh senyawa yang memiliki bentuk molekul simetris dan bersifat nonpolar,
yaitu CH4, BH3, BCl3, BF3, PCl5, dan CO2. (Chemistry 1A, Nana Sutresna, Facil,
2010, h. 62)
Molekul H2O mempunyai momen dipol dan bersifat polar.
Jadi, dalam molekul H2SO4 terdapat empat ikatan kovalen tunggal dan dua ikatan
kovalen koordinasi.
(Chemistry 1A, Nana Sutresna, Facil, 2010, Hal: 73)
31. Diantara senyawa berikut yang bukan molekul kovalen polar adalah?
a. HCl
b.NaCl
c. NH3
d.H2O
e. PCl3
Jawaban B
Pembahasan:
Molekul Penyusun Ikatan Keterengan
HCl Semua non logam Kovalen 2 atom tidak sejenis=
Polar
NaCl Na= logam Ion -
NH3 Semua non logam Kovalen Punya 1 PEB= Polar
H2O Semua non logam Kovalen Punya 2 PEB= Polar
PCL3 Semua non logam Kovalen Punya 1 PEB= Polar
Jawaban C
(Kimia SMA X, Sentot Budi Rahardjo, Tiga serengkai, 2012, Hal: 87)
Pembahasan:
Jawaban D
Ikatan kovalen non polar terbentuk pula pada unsur- unsur bukan logam. Melalui
konfigurasi electron dapat ditentukan jumlah electron valensi, golongan logam atau
non logam.
A= 6 (Nomor atom) A= 2, 4 (Konfigurasi electron)
Jadi, unsur yang dapat membentuk ikatan kovalen nonpolar adalah A dan D
Pembahasan:
Paling polar yaitu beda keelegtronegatifan nya besar sedangkan HF golongan 1A
dan VIIA dan merupakan yang paling polar karena keelegtronegatifan nya besar.
(Kimia SMA X, Endang Susilowati, Tiga Serengkai , 2013, Hal.98)
N= 1S2 2S2 2P3
Cl= 1S2 2S2 2P6 3S2 3P5
(Kimia SMA X, Endang Susilowati, Tiga Serengkai , 2013, Hal: 86)
35. N= 1S2 2S2 2P3 (5) / Elektron valensi
Cl= 1S2 2S2 2P6 3S2 3P5 (7)/ Elektron valensi
Berikut molekul dari senyawa yang terjadi jika kedua unsur tersebut berikatan
sesuai aturan octet adalah….
a. Linear
b. Segitiga Piramida
c. Tetrahedral
d. Segitiga bipiramida
e. Octahedral
Jawaban B
Pembahasan:
Pembahasan:
PCl3 jumlah electron valensi atom pusat P= 5
Jumlah pasangan electron ikatan X = 3
Jumlah pasangan electron bebas E= 1
Tipe molekul AX3E
(Kimia SMA X)
39. Ramalkan kepolaran molekul dari BCl3 berikut….
a. Polar
b. Non polar
c. Sangat polar
d. Reaktif
e. Benar semua
Jawaban B
Pembahasan:
Bentuk molekul BCl3 adalah segitiga datar, atom Cl lebih elektronegatif dari atom
B.maka ikatan B-Cl yang polar membentuk vektore dipole sama kuat sehingga
menghasilkan momen dipol sama dengan O. molekul BCl3 bersifat non polar.
(Kimia SMA X, Untung Sudarmo, Erlangga, 2013, Hal: 103)
Pembahasan:
Bentuk molekul dari NH3 adalah trigonal piramida atom N lebih elektronegatif
dari atom H. maka ikatan N-H adalah polar. Oleh karena bentuk NH3 trigona
piramida dan ikatan N-H yang polar mengarah ke atas pusat N maka momen dipolnya
tidak sama dengan O sehingga bersifat polar. 4. P (nomor atom 5) konfigurasi
electronnya sama dengan [Ne] 3S2 3P3 supaya dapat membentuk 5 ikatan kovalen,
maka satu kovalen dari orbital 3ds harus di promosikan ke orbital 3d. selanjutnya,
orbital 3s,3 orbital 3p, dan 1 orbital 3d mengalami hibridisasi membentuk orbital
hibrida sp3d yang berbentuk bipiramida trigonal.
(Kimia SMA X, Endang Susilowati, Tiga Serengkai , 2013, Hal: 86)
Jawaban B
Pembahasan:
Ikatan kovalen terbentuk karena ketika electron sekutu atom tidak benar-benar
dipakai. Hal ini terjadi ketika atom mempunyai elektronegativitas yang lebih tinggi
dari pada atom laiinya. Atom yang mempunyai elektronegativitas yang tinggi
mempunyai tarikan electron yang lebih kuat. Akibatnya electron sekutu lebih dekat
ke atom yang mempunyai elektronegatifitas tinngi.
(Kimia SMA X, Untung Sudarmo, Erlangga, 2013, Hal: 112)
42. Yang dimaksud dengan kovalen non polar…
a. Terjadi jika adanya penggunaan pasangan electron secara bersama-sama oleh atom-
atom yang berikatan
b.Ikatan kovalen yang terbentuk ketika electron sekutu atom tidak benar-benar
dipakai
c. Ikatan kovalen yang terbentuk ketika atom membagikan elektronnya setara (sama)
d.Ikatan kimia yang yang menggunakan pasangan electron bersama yang berasal dari
salah satu atom
e. Ikatan yang terbentuk karena adanya serah terima electron
Jawaban C
(Kimia SMA X, Sentot Budi Rahardjo, Tiga serengkai, 2012, Hal: 87)
Pembahasan:
Ikatan kovalen yang terbentuk ketika atom membagikan elektronnya secara
bersama setara (sama) biasanya terjadi ketika ada atom yang mempunyai afinitas
electron yang sama atau hampir sama. Semakin dekat nilai afinitas electron maka
semakin kuat ikatannya.
(Kimia SMA X, Sentot Budi Rahardjo, Tiga serengkai, 2012, Hal: 87)
Pembahasan:
struktur lewis menjelaskan tentang menggambarkan susunan electron dari atom-
atom yang berikatan dan dapat menunjukkan jumlah pasangan electron ikatan sekitar
atom pusat.
(Kimia SMA X, Unggul Sudarmo, Erlangga, 2013, Hal. 95)
45. Berdasarkan pernyataan bentuk molekul di bawah ini merupakaan pernyataan dari
teori….
Linear
segitiga datar
tetrahedral
trigonal bipiramida
octahedral
a. Teori Hibridisasi
b. Teori domain electron
c. Aturan octet
d. aturan duplet
e. Struktur lewis
Jawaban B
(Kimia SMA X, Endang Susilowati, Tiga Serangkai, 2013, Hal: 95)
Pembahasan:
Bentuk molekul senyawa kovalen diuraikan berdasarkan teori domain electron
diuraikan berdasarkan teori domain electron dan teori hibridisasi. berdasarkan teori
domain electron terdapat lima macam bentuk molekul kovalen, yaitu Linear, segitiga
datar, Tetrahedral, trigonal bipiramida, dan octahedral. teori hibridisasi dijelaskan
berdasarkan proses penggabungan (hibridisasi) orbital-orbital atom yang digunakan
oleh electron-elektron yang saling berikatan.
(Kimia SMA X, Endang Susilowati, Tiga Serangkai, 2013, Hal: 72)
46. Molekul 2-metil butana mempunyai titik didih yang lebih rendah daripada
molekul n-butana sebab 2-metil propana ….
a. Mempunyai Mr lebih besar
b. Molekulnya lebih rumit
c. Mempunyai ikatan hidrogen
d. Polar dan n-butana non-polar
e. Lebih mudah mengalami dispersi
(KIMIA SMA KELAS X, Unggul Sudarmo, Erlangga, 2013, Hal: 129)
Jawaban: B
Pembahasan:
Molekul-molekul yang bentuknya sederhana akan mempunyai gaya antar-molekul
yang lebih kuat daripada yang bentuknya rumit. Pada n-butana, molekul-molekul
dapat tertata dengan kompak sehingga jarak antar-molekul menjadi sangat dekat dan
terdapat banyak tempat pada molekul tersebut yang saling tarik-menarik dengan
molekul lainnya, sedangkan 2-metil propana tidak tertata kompak dan gaya
londonnya menjadi lemah, sehingga lebih mudah diputuskan.
(KIMIA SMA X, Unggul Sudarmo, Erlangga, 2013, Hal: 117)
47. Titik didih SiH4 lebih tinggi daripada CH4 karena ................
a. Molekul SiH4 polar, sedangkan CH4 nonpolar
b. Molekul SiH4 bertarikan dengan ikatan hidrogen, sedangkan CH4 tidak
c. Struktur SiH4 berupa molekul raksasa, sedangkan CH4 berupa molekul
sederhana
d. Molekul SiH4 mempunyai dipol permanen, sedangkan CH4 tidak
e. Massa molekul relatif SiH4 lebih besar daripada CH4
(KIMIA SMA KELAS XIA, Michael Purba, Erlangga, 2006, Hal: 76)
Jawaban E
Pembahasan:
Pada deretan hidrida golongan IVA (CH4 = -164, SiH4 = -112, GeH4 = -90, dan
SnH4 = -52) terdapat kenaikkan titik didih yang teratur dari CH4 ke GeH4. Hal ini
dapat dijelaskan menurut gaya van der Waals yang bekerja pada molekul-molekul
tersebut. Massa molekul CH4 paling kecil, maka gaya van der Waals yang bekerja
padanya paling lemah. Oleh karena itu titik didihnya paling rendah.
(KIMIA SMA KELAS X, Unggul Sudarmo, Erlangga, 2013, Hal: 118)
Pembahasan:
Berdasarkan data titik didih terlihat bahwa senyawa yang memiliki titik didih
terbesar adalah HF. Pada molekul HF ujung molekul pada atom H lebih bermuatan
positif dan ujung molekul pada atom F lebih bermuatan negatif. Jadi, antara atom H
pada molekul pertama dengan atom F pada molekul berikutnya terjadi gaya tarik-
menarik yang cukup kuat, yang disebut dengan ikatan Hidrogen.
(KIMIA SMA KELAS XI, Sri Rahayu Ningsih dkk, Bumi Aksara, 2007, Hal: 37)
49. Gaya dispersi pada molekul-molekul non-polar terjadi akibat adanya ...............
a. Dipol-dipol permanen
b. Dipol-dipol sesaat
c. Imbasan dipol permanen
d. Gaya elektrostatis molekul polar
e. Ikatan hidrogen
(KIMIA SMA KELAS X, Unggul Sudarmo, Erlangga, 2013, Hal: 128)
Jawaban B
Pembahasan:
Gaya van der Waals dalam suatu molekul kovalen dapat disebabkan oleh tiga hal,
pertama adanya tarik-menarik molekul polar dengan molekul polar (dipol-dipol),
kedua adanya tarik-menarik antara ion dengan molekul polar (ion-dipol), ketiga
adalah terjadinya taik-menarik antara molekul-molekul non-polar akibat adanya dipol
sesaat yang juga disebut gaya dispersi (gaya London)
(KIMIA SMA KELAS X, Unggul Sudarmo, Erlangga, 2013, Hal: 116)
51. Ukuran H2O lebih kecil daripada ukuran molekul H2S, tetapi H2O mempunyai
titik didih yang lebih tinggi daripada H2S. Peristiwa tersebut disebabkan oleh….
a. Perbedaan massa rumus H2O dan H2S
b. Adanya ikatan hidrogen pada H2O
c. Adanya gaya van der Waals pada H2O
d. Adanya orientasi yang lebih besar pada H2O
e. H2O merupakan senyawa polar, sedangkan H2S non-polar
(KIMIA SMA KELAS X, Unggul Sudarmo, Erlangga, 2013, Hal: 283)
Jawaban B
Pembahasan
Titik didih H2O lebih tinggi dari H2S karena antarmolekul H2O terdapat ikatan
hidrogen sedangkan antarmolekul H2S terdapat gaya tarik dipol-dipol.
(JALAN PINTAS PINTAR KIMIA, Sumarjono, ANDI Yogyakarta, 2010, Hal: 50)
52. Etanol (CH3CH2OH) dan dimetil eter (CH3-O-CH3) mempunyai massa molekul
relatif (Mr) sama yaitu 46. Pernyataan berikut yang benar adalah…
a. Titik didih etanol lebih tinggi karena terdapat ikatan hidrogen
b. Titik didih dimetil eter lebih tinggi karena terdapat ikatan hidrogen
c. Titik didih etanol sama dengan titik didih dimetil eter
d. Titik didih etanol lebih tinggi karena terdapat gaya London
e. Titik didih dimetil eter lebih tinggi karena terdapat gaya London
(JALAN PINTAS PINTAR KIMIA, Sumarjono, ANDI Yogyakarta, 2010, Hal:
53)
Jawaban A
Pembahasan:
Senyawa Etanol Da Dimetil Eter Mempunyai Massa Molekul Relatif (Mr) Yang
Sama Yaitu 46 Tetapi titik didih etanol lebih tinggi daripada dimetil eter. Hal ini
disebabkan pada etanol terjadi ikatan hidrogen sedangkan pada dimetil eter tidak.
(KIMIA SMA KELAS X, Unggul Sudarmo, Erlangga, 2013, Hal: 119)
53. Antarmolekul diatomik dapat membentuk gaya antarmolekul karena adanya gaya
London. Sesuai dengan faktor-faktor yang mempengaruhi gaya London,
antarmolekul diatomik berikut yang memiliki gaya van der Waals paling kuat
adalah ….
a. H2 dan N2
b. N2 dan Cl2
c. H2 dan Cl2
d. N2 dan O2
e. Cl2 dan O2
(CHEMISTRY 2A, Nana Sutresna, Facil, 2012, Hal: 66)
Jawaban E
Pembahasan:
H2 jumlah elektron 2, N2 jumlah elektron 14, O2 jumlah elektron 16, Cl2 jumlah
elektron 34, berdasarkan data tersebut dapat disimpulkan bahwa titik didih
dipengaruhi oleh jumlah elektron, semakin banyak jumlah elektron maka gaya tarik-
menarik molekul dipol sesaat semakin besar sehingga ikatannya semakin kuat.
Mudah tidaknya suatu molekul membentuk dipol sesaat dinamakan polarisabilitas.
(CHEMISTRY 2A, Nana Sutresna, Facil, 2012, Hal: 51)
54. Titik didih gas nitrogen lebih tinggi dibandingkan gas hidrogen, sebab ….
a. Nomor atom nitrogen lebih tinggi
b. Massa molekul gas hidrogen lebih tinggi
c. Ikatan van der Waals nitrogen lebih kuat
d. Ikatan van der Waals hidrogen lebih kuat
e. Gas hidrogen membentuk ikatan hidrrogen
(KIMIA KELAS XI, Sandri Justiana dan Muchtaridi, Yudhistira, 2009, Hal: 37)
Jawaban C
Pembahasan:
Gaya van der Waals adalah gaya tarik menarik antarmolekul yang mempunyai
perbedaan keelektronegatifan yang sangat kecil. Semakin kuat gaya antarmolekul,
titik didih semakin tinggi karena energi yang dibutuhkan untuk memutuskan ikatan
semakin besar. Begitu juga untuk senyawa nonpolar, titik didih senyawa nonpolar
dipengaruhi oleh kekuatan gaya van der Waals. Salah satu senyawa nonpolar yaitu
Nitrogen dan Hidrogen. Titik didih nitrogen lebih tinggi dibandingkan hidrogen
disebabkan oleh ikatan van der Waals nitrogen yang kuat.
(CHEMISTRY 2A, Nana Sutresna, Facil, 2012, Hal: 51)
Berdasarkan data Mr, seharusnya titik didih semakin ke bawah semakin besar.
Akan tetapi, berdasarkan perbedaan keelektronegatifan, seharusnya titik didih
semakin ke atas semakin besar. Perbedaan keelektronegatifan yang semakin besar
menunjukkan bahwa ikatan antarmolekul semakin keatas semakin kuat. Berdasarkan
data titik didih terlihat bahwa senyawa yang memiliki titik didih terbesar adalah HF.
Hal ini terjadi karena antarmolekul HF memiliki ikatan yang sangat kuat. Dari
penelitian diketahui bahwa senyawa HF memiliki ikatan hidrogen.
(CHEMISTRY 2A, Nana Sutresna, Facil, 2012, Hal: 43)
56. Ikatan yang terdapat dalam molekul air dan antarmolekul air adalah ….
a. Ikatan kovalen dan gaya London
b. Ikatan kovalen dan gaya van der Waals
c. Ikatan kovalen dan ikatan hidrogen
d. Ikatan kovalen dan ikatan kovalen polar
e. Ikatan kovalen dan ikatan kovalen koordinat
(KIMIA SMA KELAS XI, Sri Rahayu Ningsih dkk, Bumi Aksara, 2007, Hal: 47)
Jawaban C
Pembahasan:
Ikatan yang terdapat dalam molekul air adalah ikatan kovalen. Ikatan kovalen
terjadi melalui pemakaian pasangan elektron bersama. Karena O nomor atomnya 8
dan elektron valensinya 6, terdapat dua elektron yang tidak berpasangan sehingga
diperlukan dua elektron lain untuk memenuhi kaidah oktet. Dua elektron lain itu
adalah H.
(CHEMISTRY 1A, Nana Sutresna, Facil, 2010, Hal: 57)
Ikatan yang terdapat dalam antarmolekul H2O adalah ikatan hidrogen. Karena
atom H lebih bermuatan postif dan atom O lebih bermuatan negatif, sehingga antar
atom H pada molekul pertama dengan atom O pada molekul berikutnya terjadi ikatan
hidrogen.
(KIMIA SMA KELAS XI, Sri Rahayu Ningsih dkk, Bumi Aksara, 2007, hal. 38)
57. Perhatikan gambar berikut.
(KIMIA KELAS XI, Sandri Justiana dan Muchtaridi, Yudhistira, 2009, Hal: 36)
Jawaban D
Pembahasan:
Ikatan hidrogen ditunjukkan oleh nomor 4. Karena atom H lebih bermuatan postif
dan atom O lebih bermuatan negatif, sehingga antar atom O pada molekul satu
dengan atom H pada molekul berikutnya terjadi ikatan hidrogen. Sedangkan pada
nomor 1, 2, 3, dan 5 bukan kiatan hidrogen itu merupakan ikatan kovalen karena
antara atom H dan O mereka saling berikatan dalam satu molekul, atau terjadinya
pemakaian pasangan elektron bersama.
(KIMIA SMA KELAS XI, Sri Rahayu Ningsih dkk, Bumi Aksara, 2007, Hal: 38)
58. Urutan titik didih halogen adalah…
a. HCl < HBr < HI < HF
b. HF > HCl > HBr > HI
c. HI > HF > HBr > HCl
d. HI < HF < HBr < HCl
e. HBr > HI > HF > HCl
(CHEMISTRY 2A, Nana Sutresna, Facil, 2012, Hal:. 65)
Jawaban A
Pembahasan:
Senyawa Titik Diidh (oC)
HF + 19,7
HCl -85,1
HBr -66,8
HI -35,4
Berdasarkan tabel, urutan titik didih yang terbesar adalah HF. Hal ini terjadi
karena antarmolekul HF memiliki ikatan yang sangat kuat. Dari penelitian diketahui
bahwa senyawa HF memiliki ikatan hidrogen. Urutan dari yang terkecil adalah HCl <
HBr < HI < HF.
(CHEMISTRY 2A, Nana Sutresna, Facil, 2012, Hal: 43)
59. Ikan dapat hidup dalam air karena di dalam air terdapat oksigen yang terlarut.
Oksigen nonpolar dapat larut dalam air yang polar karena oksigen membentuk
a. Ion positif
b. Ion negatif
c. Dipol
d. Dipol sesaat
e. Gas
(CHEMISTRY 2A, Nana Sutresna, Facil, 2012, h. 66)
Jawaban D
Pembahasan:
Oksigen merupakan senyawa nonpolar, senyawa non polar tidak memiliki dipol,
akibatnya molekul yang tidak memiliki dipol akan membentuk dipol sesaat (dipol
sementara). Setelah terbentuk dipol sesaat, akan terjadi ikatan antara molekul dipol
dan molekul dipol sesaat.
(CHEMISTRY 2A, Nana Sutresna, Facil, 2012, Hal: 66)