Anda di halaman 1dari 24

Pengantar AMDAL

Drs. Endri Junaidi, MSi.


Jurusan Biologi FMIPA Unsri
ISU LINGKUNGAN HIDUP SAAT INI

Permasalahan lingkungan merupakan topik yang


sering menjadi isu regional, nasional dan global,
terutama yang ditimbulkan oleh kegiatan manusia.
Beberapa isu yang muncul misalnya pencemaran
(air, udara dan tanah), kerusakan hutan dan lahan,
erosi dan sedimentasi, hilangnya biodiversity,
keresahan dan konflik sosial , yang pada akhirnya
memberikan dampak terhadap kualitas hidup
manusia dan makhluk hidup lainnya.
2
AMDAL

UKL-UPL
SPPL
DPPL

DOKUMEN LINGKUNGAN SEMDAL


HIDUP SEL
(Adalah dokumen yang memuat PEL
pengelolaan dan pemantauan lingkungan
hidup )
DPL

RKL-RPL
DELH
DPLH
Analisis Mengenai Dampak
Lingkungan (AMDAL) adalah
kajian mengenai dampak
penting suatu usaha dan/atau
AMDAL kegiatan yang direncanakan
pada lingkungan hidup yang
diperlukan bagi proses
pengambilan keputusan
tentang penyelenggaraan
usaha dan/atau kegiatan. (ps
1 (11) UUPPLH)
UKL-UPL :
Upaya Pengelolaan Lingkungan SPPL :
Hidup dan Upaya Pemantauan adalah dokumen pengelolaan
Lingkungan, yang selanjutnya lingkungan yang berupa Surat
disebut UKL-UPL adalah Pernyataan Pengelolaan Lingkungan
pengelolaan dan pemantauan Hidup yang dibuat oleh penanggung
terhadap usaha dan/atau kegiatan jawab usaha dan/atau kegiatan
yang tidak berdampak penting yang
terhadap lingkungan hidup yang dipersyaratkan dalam izin
diperlukan bagi proses
pengambilan keputusan tentang
penyelenggaraan usaha dan/atau
kegiatan (ps 1 (12) UUPPLH)
DPPL :
Dokumen Pengelolaan dan Pemantauan
Lingkungan hidup yang selanjutnya
disebut DPPL adalah suatu dokumen
yang berisikan informasi dan data
mengenai suatu usaha dan/atau
kegiatan serta kajian evaluasi tentang
dampak dari usaha dan/atau kegiatan
yang telah berjalan terhadap hidup serta
memuat langkah-langkah pengelolaan
dan pemantauan untuk mencegah
pencamaran dan/atau perusakan
lingkungan hidup (ps 1 PermenLh 12
/2007).
DPLH : DELH :
Dokumen Pengelolaan Dokumen Evaluasi Lingkungan
Lingkungan Hidup yang Hidup yang selanjutnya disingkat
selanjutnya disingkat DPLH DELH adalah dokumen yang
adalah dokumen yang memuat memuat pengelolaan dan
pemantauan lingkungan hidup
pengelolaan dan pemantauan
yang merupakan bagian dari
lingkungan hidup yang proses audit lingkungan hidup
dikenakan bagi usaha dan/atau yang dikenakan bagi usaha
kegiatan yang sudah memiliki dan/atau kegiatan yang sudah
izin usaha dan/atau kegiatan memiliki izin usaha dan/atau
tetapi belum memiliki UKL-UPL kegiatan tetapi belum memiliki
(ps 1 angka 4 PermenLH No 14 dokumen AMDAL (ps 1 angka 3
Tahun 2010 PermenLH No 14 Tahun 2010
UU No. 32 Tahun 2009
UU No. 23 Tahun 1997
Tentang PPLH
Tentang PLH PP No. 27/2012 Ttg Izin
PP No. 27/1999 Ttg AMDAL Lingkungan

Dampak Penting
Dampak Penting
KepMen LH :
No. 3 Tahun 2000
AMDAL :
AMDAL : KepMen LH :
No. 3 Tahun 2000
No. 17 Tahun 2001 KA-ANDAL
No. 11 Tahun 2006
KA-ANDAL No. 17 Tahun 2001 Ttg Jenis Kegiatan Wajib
ANDAL
ANDAL No. 11 Tahun 2006 AMDAL RKL-RPL
Ttg Jenis Kegiatan
RKL-RPL Wajib AMDAL

Dampak tdk Penting


Dampak tdk Penting Permen LH No. 13 Th 2010
ttg Pedoman Pelaksanaan UKL-UPL
KepMen LH No. 86 Tahun UKLUPL dan SPPL

UKL-UPL 2002 Ttg Pedoman


Pelaksanan UKL-UPL
Kegiatan kecil/Mokro
Permen LH No. 13 Th 2010
Kegiatan sudah berjalan ttg Pedoman Pelaksanaan SPPL
UKLUPL dan SPPL

DPPL Permen LH No. 12 Tahun


2007 Keg. Berjalan Blm
Memiliki AMDAL/SEMDAL
Permen LH No. 14 Th 2010
ttg DELH dan DPLH
DELH/DPLH
APA PERBEDAAN ?

TAHAP PERENCANAAN KEGIATAN SDH BERJALAN

DPPL merupakan dokumen


AMDAL merupakan dokumen pengelolaan dan pemantauan
lingkungan yang diterapkan terhadap lingkungan yang diterapkan terhadap
rencana usaha dan/atau kegiatan usaha dan/atau kegiatan yang telah
yang berdampak penting terhadap berjalan belum memiliki dokumen
lingkungan hidup AMDAL/SEMDAL atau UKL-UPL

UKL-UPL merupakan dokumen DELH merupakan dokumen yang


lingkungan yang diterapkan terhadap diterapkan terhadap usaha/kegiatan
rencana usaha dan/atau kegiatan yang sudah berjalan dan sudah
yang tidak berdampak penting atau memiliki izin serta termasuk katagori
tidak termasuk katagori wajib wajib AMDAL
AMDAL

SPPL adalah surat pernyataan DPLH merupakan dokumen yang


pengelolaan lingkungan diterapkan diterapkan terhadap usaha/kegiatan
terhadap usaha/kegiatan skala kecil yang sudah berjalan dan sudah
atau mikro memiliki izin tidak termasuk AMDAL
APA KESAMAAN?

1. Sama-sama merupakan dokumen


pengelolaan LH
2. Sama-sama merupakan syarat
dalam izin melakukan usaha
dan/atau kegiatan
Siapa Wajib AMDAL, UKL-UPL,
DELH, DPLH dan SPPL ?

1. Setiap usaha dan/atau kegiatan yang berdampak penting


terhadap LH wajib memiliki AMDAL (ps 22 UUPPLH)
2. Setiap usaha dan/atau kegiatan yang tidak termasuk
kriteria wajib AMDAL wajib memiliki UKL-UPL (ps 34
UUPPLH)
3. Kegiatan yang sudah berjalan , sudah memiliki izin
termasuk AMDAL namun tidak memiliki dokumen lingkungan,
maka wajib menyusun DELH (PerMen LH No. 14 Tahun 2010)
4. Kegiatan yang sudah berjalan , sudah memiliki izin termasuk
UKL-UPL namun tidak memiliki dokumen lingkungan , maka
wajib menyusun DPLH (PerMen LH No. 14 Tahun 2010
5. Kegiatan skala kecil atau mikro wajib membuat SPPL (ps 35
UUPPLH)
Jenis Kegiatan Wajib Jenis kegiatan wajib Jenis kegiatan wajib
AMDAL UKL-UPL membuat SPPL

1. Lampiran dalam Permen 1. Usaha dan/atau kegiatan


1. Jenis kegiatan wajib UKL-
LH No.11 Tahun 2006 yang tidak wajib
UPL ditetapkan dalam
dilengkapi UKL-UPL
2. Bupati/Walikota/Gubernur peraturan ditingkat
DKI untuk menetapkan wajib membuat Surat
daerah ( pasal 34(2)
skala/besaran lebih kecil pernyataan
2 . Gubernur atau
atas pertimbangan daya Kesanggupan
Bupati/Walikota
dukung dan daya Pengelolaan dan
menetapkan jenis
tampung lingkungan pemantauan lingkungan
usaha/kegiatan yang
3. Lokasi berbatasan langsung hidup;
wajib dilengkapi dengan
dengan kawasan lindung 2. Penetapan jenis usaha
UKL-UPL)
dan/atau kegiatan
4. Bupati/Walikota/Gubernur 3. Apabila daerah belum
sebagaimana dimaksud
DKI /masyarakat menetapkan jenis
dilakukan berdasarkan
mengusulkan kepada kegiatan wajib UKL-UPL
MenLH suatu kegiatan kriteria:
maka penentuan jenis
baru menjadi wajib a. Tidak termasuk
kegiatan wajib UKL-UPL
AMDAL karena kegiatan dalam katagori
mengacu pada peraturan
tersebut dianggap berdampak
yang diterbitkan oleh
berdampak penting penting
terhadap lingkungan masing-masing
b. Kegiatan usaha
departemen
mikro dan kecil
INSTRUMEN PENCEGAHAN
PENCEMARAN/PERUSAKAN
LINGKUNGAN HIDUP :

1. KLHS
2. Tata Ruang
3. AMDAL, UKL-UPL
atau DPPL
4. Baku Mutu/Kriteria
Baku Kerusakan LH
5. Perizinan
dll.
INSTRUMEN PENCEGAHAN PENCEMARAN/PERUSAKAN
LINGKUNGAN HIDUP
Adalah rangkaian analisis yang sistimatis, menyeluh,
dan partisipatif untuk memastikan bahwa prinsip
pembangunan berkelanjutan telah menjadi dasar
KLHS dan terintegrasi dalam pembangunan suatu wilayah
dan/atau kebijakan, rencana, dan/atau program (ps
1 (10) UUPPLH

Adalah suatu sistem proses perencanaan tata ruang,


pemanfaatan ruang, dan pengendalian pemanfaatan tata ruang.
(Psl. 19) : 1. Untuk menjaga kelestarian fungsi LH dan keselamatan
TATA masyarakat, setiap perencanaan tata ruang wilayah
wajib didasarkan pada KLHS.
RUANG 2. Perencanaan tata ruang wilayah ditetapkan dengan
memperhatikan daya dukung dan daya tampung LH

adalah ukuran batas atau kadar makhluk hidup, zat,


energi, atau komponen yang ada atau harus ada
BML dan/atau unsur pencemar yang ditenggang
keberadaan nya dalam suatu sumber daya tertentu
sebagai unsur lingkungan hidup
Instansi yang bertanggungjawab wajib
HUBUNGAN menolak KA-ANDAL yang diajukan
AMDAL apabila rencana lokasi dilaksanakan nya
usaha dan/atau kegiatan terletak dalam
DENGAN kawasan yang tidak sesuai dengan
TATA rencana tata ruang wilayah dan/atau
rencana tata ruang kawasan (ps 16 (4)
RUANG UUPLH)
AMDAL (Psl. 22 – 35)

1. Setiap usaha dan/atau kegiatan yang berdampak penting terhadap lingkungan hidup wajib memiliki
AMDAL.
2. Jenis kegiatan wajib AMDAL diatur dengan Peraturan menteri
3. Dokumen AMDAL merupakan dasar penetapan keputusan kelayakan lingkungan hidup.
4. Dokumen AMDAL disusun oleh pemrakarsa dengan melibatkan masyarakat
5. Pelibatan masyarakat harus dilakukan berdasarkan prinsip pemberian informasi yang transparan dan
lengkap serta diberitahukan sebelum kegiatan dilaksnakan
6. Dalam menyusun dokumen AMDAL, pemrakarsa dapat minta bantuan kepada pihak lain.
7. Penyusun AMDAL wajib memiliki sertifikat kompetensi penyusun AMDAL.
8. Dokumen AMDAL dinilai oleh komisi penilai AMDAL yang dibentuk oleh menteri, gubernur atau Bupati/
walikota sesuai dengan kewenangannya
9. Komisi penilai wajib memiliki lisensi
10. Keanggotaan Komisi Penilai AMDAL terdiri atas wakil dari unsur:
a. Instansi LH
b. instansi teknis terkait
c. Pakar di bidang pengetahuan yang terkait dengan usaha/kegiatan yang sedang dikaji
d. Pakar di bidang pengetahuan yang terkait dengan dampak yang timbul dari suatu usaha/
kegiatan yang sedang dikaji
e. Wakil dari masyarakat yang berpotensi terkena dampak, dan
f. Organisasi lingkungan hidup
11.Dalam melaksanakan tugasnya, komisi penilai AMDAL dibantu oleh Tim Teknis yang
terdiri atas pakar independen yang melakukan kajian teknis dan sekretariat.
12. Berdasarkan hasil penilaian Komisi Penilai AMDAL, menteri, gubernur, atau
bupati/walikota menetapkan keputusan kelayakan atau ketidaklayakan LH sesuai dengan
PENYUSUNAN AMDAL, UKL-UPL
TERKAIT DENGAN IZIN

1. . AMDAL atau UKL-UPL merupakan dokumen perencanaan oleh


karena itu penyusunannya sebelum kegiatan konstruksi dilakukan
2. AMDAL atau UKL-UPL sudah harus disusun dan mendapatkan
keputusan dari instansi yang bertanggung jawab sebelum kegiatan
konstruksi usaha dan/atau kegiatan yang bersangkutan
dilaksanakan (penjelasan ps 2 PP 27/99)
3. Kalau dikaitkan dengan izin, AMDAL disusun setelah izin lokasi
sebelum Prakonstruksi
AMDAL, UKL-UPL, SPPL dalam Persyaratan Izin (ps 36-41)

1. Setia usaha/kegiatan yang wajib memiliki AMDAL atau UKL-UPL wajib


memiliki izin lingkungan
2. Izin lingkungan diterbitkan berdasarkan keputusan kelayakan lingkungan
dan rekomendasi UKL-UPL
3. Izin lingkungan wajib mencantumkan persyaratan yang dimuat dalam
keputusan kelayakan LH atau rekomendasi UKL-UPL.
4. Izin lingkungan diterbitkan oleh menteri, gubernur atau bupati/walikota
sesuai dengan kewenangannya.
5. Menteri, gubernur, atau bupati/walikota sesuai dengan kewenangannya
wajib menolak permohonan izin lingkungan apabila permohonan izin
tidak dilengkapi dengan AMDAL atau UKL-UPL.
6. Izin lingkungan dapat dibatalkan apabila:
a. Persyaratan yang diajukan dalam permohonan izin mengandung cacat
hukum, kekeliruan, penyalahgunaan, serta ketidakbenaran/pemalsuan
data, dokumen/ informasi.
b. Penerbitannya tanpa memenuhi syarat sebagaimana tercantum dalam
keputusan komisi tentang kelayakan lingkungan hidup atau
rekomendasi UKL-UPL.
c. Kewajiban yang ditetapkan dalam dokumen AMDAL atau UKL-UPL tidak
dilaksanakan oleh penanggung jawab usaha/kegiatan.
LANJUTAN :

7. Izin lingkungan merupakan persyaratan untuk memperoleh izin


usaha/kegiatan
8. Dalam hal izin lingkungan dicabut, izin usaha/kegiatan dibatalkan
9. Dalam hal usaha/kegiatan mengalami perubahan, penanggung
jawab usaha/kegiatan wajib memperbaharui izin lingkungan
10. Ketentun lebih lanjut mengenai izin lingkungan diatur dalam
peraturan pemerintah
MACAM-MACAM
IZIN

1. Izin Prinsip
2. Izin Lokasi
3. Izin IMB/IMBB
4. Izin HO
5. Izin Kelayakan Bangunan
6. Izin Usaha Tetap
AMDAL,UKL-UPL dan DPPL dalam Sistem Perizinan

1. AMDAL dan UKL-UPL merupakan dokumen pengelolaan lingkungan


terhadap rencana usaha dan/atau kegiatan
2. Karena bersifat perencanaan maka AMDAL atau UKL-UPL harus
disusun dan mendapatkan keputusan atau rekomendasi dari instansi
yang bertanggung jawab sebelum kegiatan konstruksi usaha
dan/atau kegiatan yang bersangkutan dilaksanakan
3. Kalau dikaitkan dengan izin AMDAL atau UKL-UPL disusun setelah izin
lokasi sebelum Prakonstruksi
4. DPPL yaitu dokumen terhadap kegiatan yang sudah berjalan, kalau
dikaitkan dengan izin DPPL diterapkan terhap perpanjangan izin
DASAR HUKUM

Pasal 7 PP No. 27 Tahun 1999 tentang AMDAL menyebutkan bahwa :


1) Analisis Mengenai Dampak Lingkungan hidup merupakan syarat yang
harus dipenuhi untuk mendapatkan izin melakukan usaha dan/atau
kegiatan yang diterbitkan oleh pejabat yang berwenang.
2) Permohonan izin melakukan usaha dan/atau kegiatan sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) diajukan oleh pemrakarsa kepada pejabat yang
berwenang menurut peraturan perundang-undangan yang berlaku dan
wajib melampirkan keputusan kelayakan lingkungan hidup suatu usaha
dan/atau kegiatan yang diberikan instansi yang bertanggung jawab.
3) Pejabat yang berwenang sebagaimana dimaksud pada ayat (2)
mencantumkan syarat dan kewajiban sebagaimana ditentukan dalam
rencana pengelolaan lingkungan hidup dan pemantauan lingkungan hidup
sebagai ketentuan dalam izin melakukan usaha dan/atau kegiatan yang
diterbitkan.
4) Ketentuan dalam izin melakukan usaha dan/atau kegiatan sebagaimana
dimaksud pada ayat (3) wajib dipatuhi dan dilaksanakan oleh pemrakarsa,
dalam menjalankan usaha dan/atau kegiatan.
1. Karena AMDAL,UKL-UPL sebagai instrumen
pengendali dampak maka kewajiban-kewajiban
pengelolaan dan pemantauan lingkungan yang
tertuang dalam AMDAL atau UKL-UPL wajib
AMDAL, dicantumkan dalam izin HO, atau dalam
UKL-UPL perpanjangan izin HO hal ini sesuai dengan
pengertian Izin Gangguan atau Hinder Ordonnantie
Sebagai 2. Sesuai dengan pasal 11 huruf b UU gangguan
Instrumen menyatakan bahwa pejabat yang berwenang dapat
menambahkan persyaratan tertentu untuk
Kendali mendapatkan HO (mensyaratkan AMDAL atau UKL-
Dampak UPL )
3. Oleh karena itu tidak dilaksanakan kewajiban-
kewajiban pengelolaan dan pemantauan
lingkungan yang tertuang dalam AMDAL atau UKL-
UPL dapat berakibat dicabutnya Izin.
KESIMPULAN

1. AMDAL, UKL-UPL, SPPL atau DELH dan DPLH


bukan izin tetapi merupakan salah satu syarat
dalam izin
2. Agar saksi administrasi dapat dilaksanakan
maka Peraturan Daerah yang berkaitan dengan
izin mensyaratkan kewajiban AMDAL, UKL-UPL
atau SPPL
3. Dengan dipersyaratkannya AMDAL, UKL-UPL
atau SPPL dalam izin, maka tidak
dilaksanakannya AMDAL, UKL-UPL atau SPPL
dapat dikenai sanksi administrasi
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai