Kompetensi Dasar
Mahasiswa dapat menyusun kalimat bahasa Indonesia dengan baik dan benar.
Indikator
Mahasiswa dapat menerapkan struktur kalimat bahasa Indonesia dalam ragam formal.
Materi
1. Struktur Kalimat
1.1. Pola Struktur Bahasa Indonesia
Ketika calon penutur ingin menyampaikan pesan melalui suatu kalimat, maka
penutur harus mampu mengidentifikasikan apakah kalimat yang disusunnya sudah
memenuhi syarat pola struktur kalimat bahasa Indonesia: ( S - P ), ( S - P - O ),
atau ( S - P - O - K ). Pesan atau informasi yang disampaikan tidak banyak
membantu mengetahui apakah kalimat tersebut sudah memenuhi pola kalimat baku.
1.2. Kalimat yang Berpola Struktur ( S - P )
Apabila suatu pernyataan terdiri lebih dari satu kelompok, berarti pernyataan
tersebut telah memiliki lebih dari satu fungsi. Setiap kelompok akan menduduki satu
fungsi yang kemudian di antara kelompok atau fungsi tersebut memungkinkan untuk
dipermutasikan, sedangkan pernyataan yang hanya terdiri dari satu kelompok tidak bisa
dipermutasikan karena distribusinya yang tetap. Contoh berikut akan memperjelasnya.
Kalimat 1a, 1b, 1c, bisa dipermutasikan menjadi kalimat 2a, 2b, 2c.
P S
Intonasi 1a adalah intonasi frase berbeda dengan intonasi pada kalimat 1b yang
berpola S - P:
kata tentang pada kalimat 3a harus dihilangkan karena kata membicarakan adalah
verba transitif sehingga bisa langsung diberi objek masalah.
kalimat 1a menggunakan kata depan di yang menyatakan makna berada. Kata depan
di tidak sama maknanya dengan kata depan pada, sehingga kalimat 1a tidak bisa
diubah menjadi kalimat 1b karena makna pada menyatakan arah. Lihat di bawah:
1a. Kalender itu terletak pada ruang tamu
pemakaian kata kepada kalimat 1a bila dilihat unsur yang mengikutinya berupa kategori
“bernyawa / manusia” bisa dikatakan benar. Akan tetapi kata kepada tidak bisa diganti
ke karena ke harus diikuti oleh kategori yang menyatakan “tempat” walaupun ke dan
kepada sama-sama bermakna menyatakan arah tetapi dilihat dari valensinya berbeda.
Lihat kalimat 1b berikut yang tidak berterima:
1.9. Kehadiran Preposisi di awal Subyek dan Obyek Selalu Bersifat Opsional
Pola struktur kalimat bahasa Indonesia tidak selalu dimulai dengan subyek,
namun terdapat juga pola struktur yang diawali keterangan sehingga dimungkinkan
terjadi pola struktur ( K - S - P - O ), ( K - S - P ). Preposisi biasanya selalu mengawali
frase yang mengisi fungsi keterangan, sehingga dimungkinkan preposisi di awal
kalimat. Lihat contoh berikut:
sejak pada kalimat 1a dan mengenai pada kalimat 1b adalah preposisi di awal kalimat.
Iacantik Iapelit
S P S P
Penonton histeris
S P
Ketika, adalah penghubung antara P1 dan P2, dan sebagai penghubung P2 dan P3.
Ia menghentak-hentakkankakinya
S P O 2
Penontonhisteris 3
S P 3
DAFTAR PUSTAKA