Anda di halaman 1dari 6

IKATAN KOVALEN

Kompetensi Dasar:
3.4. Menganalisis proses pembentukan ikatan kimia pada beberapa senyawa dalam
kehidupan sehari-hari
4.4 Mengintegrasikan proses pembentukan ikatan kimia pada beberapa senyawa dalam
kehidupan sehari-hari dengan elektron valensi atom-atom penyusunnya

Tujuan Pembelajaran
3.4.1. Menjelaskan pengertian ikatan kovalen
3.4.2. Menganalisis proses terbentuknya ikatan kovalen
3.4.3. Membandingkan ikatan kovalen tunggal, rangkap
4.4.1 Mempresentasikan proses pembentukan ikatan kovalen pada beberapa
senyawa dalam kehidupan sehari-hari berdasarkan elektron valensi atom-atom
penyusunnya

Gambar : Senyawa air dan etanol


Informasi Pendukung:
Pernahkah kalian memperhatikan ikatan yang terjadi pada atom pembentuk senyawa air dan
etanol?
Air dan etanol merupakan senyawa yang sangat melimpah dan sangat dibutuhkan oleh
manusia. Atom - atom pembentuk senyawa tersebut akan saling berikatan sehingga
membentuk senyawa yang stabil. Ikatan tersebut adalah ikatan Kovalen.
 Ikatan Kovalen adalah ikatan yang terjadi karena pemakaian pasangan elektron secara
bersama oleh 2 atom yang berikatan.
 Ikatan Kovalen terjadi akibat ketidakmampuan salah satu atom yang akan berikatan untuk
melepaskan elektron (terjadi pada atom – atom non logam)
 Ikatan kovalen terbentuk dari atom – atom unsur yang memiliki afinitas elektron tinggi
serta beda kelektronegatifannya lebih kecil dibandingkan ikatan ion.
 Atom non logam cenderung untuk menerima elektron sehingga jika tiap – tiap atom non
logam berikatan maka ikatan yang terbentuk dapat dilakukan dengan cara
mempersekutukan elektronnya dan terbentuk pasangan elektron yang dipakai bersama.
 Pembentukan ikatan kovalen dengan cara pemakaian bersama pasangan elektron tersebut
harus sesuai dengan konfigurasi elektron pada unsur gas mulia yaitu 8 elektron (oktet)
atau He berjumlah 2 elektron (duplet)
Ikatan Kovalen dibedakan menjadi 3:

1. Ikatan Kovalen Tunggal


adalah ikatan yang terjadi karena penggunaan satu pasang elektron secara bersama-sama
oleh atom penyusunnya.
Contoh : Ikatan yang terjadi antara dua atom H dengan atom O membentuk molekul H2O
 Konfigurasi elektron atom 1H = 1
Konfigurasi elektron atom 8O = 2 6
 Dua atom H yang berikatan masing – masing memerlukan 1 elektron tambahan agar
diperoleh konfigurasi elektron yang stabil (duplet, sesuai konfigurasi elektron He)
Satu atom O yang berikatan memerlukan 2 elektron tambahan yang diperoleh dari dua
atom H agar diperoleh konfigurasi elektron yang stabil (oktet, sesuai konfigurasi
elektron gas mulia)
 Untuk itu, dua atom H dan satu atom O saling meminjamkan 1 elektronnya sehingga
terdapat sepasang elektron yang dipakai bersama.
2. Ikatan Kovalen rangkap 2
adalah ikatan yang terjadi karena penggunaan dua pasang elektron secara bersama-sama
oleh atom penyusunnya.
Contoh: Ikatan yang terjadi antara atom O dengan O membentuk molekul O2
 Konfigurasi elektronnya 8O = 2 6
 Atom O memiliki 6 elektron valensi, maka agar diperoleh konfigurasi elektron yang
stabil tiap – tiap atom O memerlukan tambahan elektron sebanyak 2 elektron.
 Kedua atom saling meminjamkan 2 elektronnya, sehingga kedua atom O tersebut akan
menggunakan 2 pasang elektron secara bersama.

3. Ikatan Kovalen Rangkap Tiga


adalah ikatan yang terjadi karena penggunaan tiga pasang elektron secara bersama-sama
oleh atom penyusunnya.
Contoh : Ikatan yang terjadi antara atom N dengan N membentuk N2
 Konfigurasi Elektronnya 7N = 2 5
 Atom N memiliki 5 elektron Valensi, maka agar diperoleh konfigurasi elektron yang
stabil tiap – tiap atom N memerlukan tambahan elektron sebanyak tiga elektron.
 Kedua atom saling meminjamkan 3 elektronnya, sehingga kedua atom N tersebut akan
menggunakan 3 pasang elektron secara bersama.
Untuk memudahkan dalam menggambarkan rumus molekul suatu senyawa menggunakan
rumus Lewis, ikutilah langkah-langkah berikut:
1. Gambarkan kerangka molekul senyawa yang diinginkan.
2. Tentukan jumlah elektron valensi dari setiap atom dalam molekul.
3. Setiap ikatan diisi oleh sepasang elektron.
4. Elektron yang tersisa digunakan untuk membuat atom disekitar atom pusat mencapai
susunan atom pusat.
5. Jika masih ada sisa elektron dari atom-atom disekitar atom pusat setelah mencapai oktet,
tambahkan sisa elektron tersebut pada atom pusat.
6. Jika atom pusat belum mencapai oktet, tarik pasangan elektron bebas dari atom-atom
disekitar atom pusat ke atom pusat. Pasangan elektron ini digunakan atam pusat
membentuk ikatan rangkap.

Mari kita coba mencari bentuk struktur lewis dari senyawa CH2O (glukosa empiris)
Langkah 1 : Kita hitung total elektron valensi
2 atom H = 2 x 1 elektron valensi = 2 elektron valensi

1 atom C = 1 x 4 elekron valensi = 4 elektron valensi

1 atom O =1 x 6 elektron valensi = 6 elektron valensi

Total = 12 elektron valensi


total ada 12 buah elektron valensi.

Langkah 2 : Total elektron valensi menurut aturan oktet atau duplet


2 atom H = 2 x 2 elektron valensi = 4 elektron valensi

1 atom C = 1 x 8 elekron valensi = 8 elektron valensi

1 atom O =1 x 8 elektron valensi = 8 elektron valensi

Total = 20 elektron valensi


total ada 20 elektron valensi jika aturan oktet dan duplet dipenuhi
Langkah 3 : Menentukan jumlah elektron yang nantinya akan digunakan untuk berikatan
Jumlah elektron berikatan = 20 – 12 = 8 buah elektron valensi
Langkah 4 : Menentukan jumlah ikatan
Jumlah ikatan = 8/2 = 4 buah ikatan. Jadi dalam struktur lewis yang akan dibuat
nantinya akan ada 4 buah ikatan.
Langkah 5 : Menggambar susunan atom, ingat karena diantara atom penyusunnya (kecuali
H) yang paling panjag jari-jarinya adalah atom C karena berada di golongan VI
A periode 2 maka atom C akan digunakan sebagai atom pusat. Karena atom O
biasanya membentuk ikatan ganda maka ia akan berikatan dengan 2 elektron
valensi dari atom C sedangkan karena atom H membentuk 1 ikatan maka
masing-masing atom H satu elektron valensi nya kan berikatan dengan 1
elektron valensi dari atom C. Jadi terpenuhilah aturan Oktet untuk atom C dan
O, serta terpenuhi aturan duplet untuk dua atom H. Berikut ilustrasinya.

Langkah 6 : Setelah kita plotting elektron sisanya maka akan terbentuk struktur lewis seperti
gambar di atas. Atom C memenuhi aturan oktet dengan 4 elektron valensi
miliknya dan 4 elektron yang digunakan bersama, atom O memenuhi aturan
oktet dengan 6 elektron valensi miliknya dan 2 elektron valensi yang digunakan
bersama, dan atom H memenuhi aturan duplet dengan 1 buah elektron valensi
miliknya dan 1 buah elektron yang digunakan bersama.
Daftar Pustaka

Johari, J.M.C. dan Rahmawati, M. 2010. Chemistry 1A for Senior High School Grade X
semester 1. Jakarta: Erlangga.

Sudarmo, U. 2016. Kimia untuk SMA/MA Kelas X. Jakarta: Erlangga.

Anda mungkin juga menyukai