Anda di halaman 1dari 9

LEMBARAN KERJA PESERTA DIDIK (LKPD)

Pengenalan Ilmu Kimia

Sekolah : SMAN 1 Biau


Mata Pelajaran : Kimia Peminatan
Kelas/Semester :X/1

Nama : Kelas :
Kompetensi Dasar
3.1. Memahami metode ilmiah, hakikat ilmu Kimia, keselamatan dan keamanan Kimia di laboratorium,
serta peran kimia dalam kehidupan
4.1. Menyajikan hasil rancangandan hasilpercobaan ilmiah
Indikator Pencapaian Kompetensi :
3.1.1 Mengidentifikasi bahan kimia dalam kehidupan
3.1.2 Mengidentifikasi hakekat ilmu kimia
3.1.3 Mendeskripsikan peran kimia dalam kehidupan
3.1.4 Mengelompokkanperan kimia dalam perkembangan ilmu lain (farmasi, geologi, pertanian,
kesehatan)
3.1.5 Mendeskripsikan Peran kimia dalam menyelesaikan masalah global.
3.1.6 Mendeskripsikan metoda ilmiah
3.1.7 Mendeskripsikan sikap ilmiah
3.1.8 Menjelaskan keselamatan dan keamanan di laboratorium
3.1.9 Mengenal alat-alat dan bahan kimia serta tata tertib laboratorium.
Petunjuk :
1. Sebelum mengerjakan LKPD ini, jangan lupa berdoa terlebih dahulu, selalu jaga kebersihan dan
kesehatan diri.
2. Pelajari dan baca materi ini lebih dahulu serta silahkan menambah pengetahuan anda dengan
menelusuri internet tentang Pengenalan Ilmu Kimia
3. Jawablah pertanyaan –pertanyaan di bawah ini
4. Setelah selesai silahkan anda mengupload bagi yang daring dan mengumpulkan bagi yang luring
Ringkasan Materi :
HAKIKAT DAN PERANAN ILMU KIMIA DALAM
KEHIDUPAN SERTA METODE ILMIAH

A. HAKIKAT ILMU KIMIA


Nama ilmu kimia berasal dari bahasa Arab, yaitu al-kimia yang artinya perubahan materi, oleh
ilmuwan Arab Jabir ibn Hayyan (tahun 700-778). Ini berarti, ilmu kimia secara singkat dapat diartikan
sebagai ilmu yang mempelajari rekayasa materi, yaitu mengubah materi menjadi materi lain. Secara
lengkapnya, ilmu kimia adalah ilmu mempelajari tentang susunan, struktur, sifat, perubahan serta energi
yang menyertai perubahan suatu zat atau materi. Zat atau materi itu sendiri adalah segala sesuatu yang
menempati ruang dan mempunyai massa.
Susunan materi mencakup komponen-komponen pembentuk materi dan perbandingan tiap
komponen tersebut. Struktur materi mencakup struktur partikel-partikel penyusun suatu materi atau
menggambarkan bagaimana atom-atom penyusun materi tersebut saling berikatan. Sifat materi
mencakup sifat fisis (wujud dan penampilan) dan sifat kimia. Sifat suatu materi dipengaruhi oleh :
susunan dan struktur dari materi tersebut.  Perubahan materi meliputi perubahan fisis/fisika (wujud) dan
perubahan kimia (menghasilkan zat baru). Energi yang menyertai perubahan materi menyangkut
banyaknya energi yang menyertai sejumlah materi dan asal-usul energi itu.
Hakekat ilmu kimia adalah bahwa benda itu bisa mengalami perubahan bentuk, maupun susunan
partikelnya menjadi bentuk yang lain sehingga terjadi deformasi, perubahan letak susunan, ini
mempengaruhi sifat-sifat yang berbeda dengan wujud yang semula.
Fakta yang terdapat di alam mempunyai banyak hubungan dengan ilmu kimia. Dari ciri
pemikiran filsafat yang telah dipelajari mempunyai arti besar dalam menumbuhkan sikap kritis terhadap
suatu fakta. Sikap kritis ini merangsang otak untuk mengajukan berbagi pertanyaan terhadap fenomena
yang ada. Sebagai contoh ; fakta kimia yaitu larutan elektrolit dan non-elektrolit. Dari sikap kritis
muncul pertanyaan ; apa yang menyebabkan larutan elektrolit dapat menghantarkan arus listrik dan apa
yang menyebabkan larutan non-elektrolit tidak dapat menghantarkan arus listrik, bagaimana ciri-ciri
larutan elektrolit dan non-elektrolit, dan lain-lain.
Ilmu kimia diperlukan dan terlibat dalam kegiatan industri dan perdagangan, kesehatan, dan
berbagai bidang lain. Kedepan, Ilmu Kimia sangat berperan dalam penemuan dan pengembangan
material dan sumber energi baru yang lebih bermanfaat, bernilai ekonomis tinggi, dan lebih ramah
lingkungan.
B. PERANAN ILMU KIMIA
Apa peranan ilmu kimia? Ilmu kimia banyak berperan bagi kehidupan dan bagi ilmu-ilmu
pengetahuan lain, misalnya sebagai berikut:
1). Dalam bidang pertanian
Bahan kimia diperlukan untuk pembuatan pupuk, insektisida, fungisida dan sebagainya.
Bahan-bahan ini digunakan untuk meningkatkan hasil panen. Dan dengan proses kimia juga
dapat menghasilkan bibit unggul.
2). Dalam bidang pakaian
Pada pembuatan serat sintetik. Misalnya tetoron, dakron, vamatex dan sebagainya.
3). Dalam bidang perumahan
Bahan kimia digunakan untuk pembuatan konstruksi bangunan, misalnya seng, cat, logam,
semen dan sebagainya.
4). Dalam bidang kesehatan
Pembuatan obat-obatan, seperti antibiotik, vitamin dan sebagainya. Memeriksa sampel darah,
radio isotop untuk mendeteksi berbagai penyakit seperti 131I digunakan untuk mendeteksi
kerusakan pada kelenjer tiroid. 67Ca digunakan untuk memeriksa kerusakan getah bening.
5). Dalam bidang transportasi
Bahan kimia digunakan untuk bodi kendaraan, seperti Aluminium untuk bodi pesawat dan bak
mobil, serta bahan bakar bensin premium dan pertamax.
6). Dalam bidang rumah tangga
Bahan kimia digunakan untuk alat-alat dapur seperti kuali, sendok, periuk dengan
menggunakan stainlesstil.
7). Dalam bidang kosmetik
Bahan kimia dalam bidang kosmetik seperti bedak, lipstik dan sebagainya.
8). Dalam bidang forensik
Para ilmuwan forensik menggunakan bahan kimia untuk memecahkan masalah-masalah
kriminal. Bahan kimia yang digunakan antara lain sianoakrilat, iodin, perak klorida, dan
ninhidrin.
9). Dalam bidang industri pangan
Ilmu kimia menjadi alat bantu meningkatkan mutu dan persediaan pangan dengan
menggunakan beragam zat aditif bagi industri makanan dan minuman. Benzoatdigunakan
untuk mengawetkan makanan ringan, kecap, saus, selai, jeli dan sebagainya. Propionat
digunakan sebagai pengawet untuk roti dan keju. Sorbat digunakan untuk mengawetkan
margarin, sari buah, dan keju.
10). Dalam bidang seni
Industri kimia menghasilkan cat untuk memperindah suatu bahan atau bangunan. Bahan kimia
yang ada dalam cat tembok antara lain kalsium karbonat, titanium dioksida, polivenil akrilik,
kaolin, pigmen, dan air.

C. METODE ILMIAH
Ada dua cara untuk menentukan IPA, yaitu secara kebetulan dan dengan metode ilmiah. Cara
pertama jarang terjadi dan tidak dapat diandalkan. Contohnya penemuan zat radioaktif oleh Hendri
Bacquerel dan penisilin oleh Alexander Fleming. Cara kedua memerlukan kerja keras yang cukup lama
dilaboratorium dengan menggunakan pendekatan ilmiah. Langkah umum dalam metode ilmiah adalah
mengadakan pengamatan, merumuskan hipotesis, melakukan percobaan, menarik kesimpulan dan
membuat laporan.
1. Mengadakan pengamatan/merumuskan masalah
Dalam melakukan pengamatan, kita melakukan percobaan dengan keadaan yang dikendalikan agar
didapat data yang sama bila percobaan diulang. Data yang terkumpul kemudian disusun
sedemikian rupa sehingga ditemukan hal yang menarik, seperti keteraturan, kecendrungan atau
perbedaan. Hal ini diperluan untuk mencari gambaran umum tentang gejala alam sehingga mudah
dipahami.
2. Merumuskan hipotesis
hipotesis merupakan penjelasan sementara yang masuk akal dan telah teruji kebenaranya sehingga
dapat diterima. Hipotesis yang dibuat akan menentukan bentuk percobaan yang akan dilakukan dan
akhirnya mempengaruhi keberhailan menemukan teori yang dapat diandalkan. Merumuskan
hipotesis memerlukan pengetahuan dan penalaran, karen harus didasarkan pada teori yang mapan.
3. Melakukan percobaan
Kebenaran hipotesis dapat diketahui setelah diuji dengan percobaan di laboratorium. Data yang
diperoleh mungkin sesuai denga hipotesis tetapi mungkin juga tidak. Jika tidak berarti kesalahan
mungkin saja terjadi pada percobaan atau hipotesis yang keliru. Kesulidan yang biasa timbul dalam
tahap ini adalah dalam merancang dan melakukan percobaan yang cocok dan layak dilaksanakan.

4. Menarik kesimpulan
Kesimpulan dari suatu penelitian adalah pernyataan yang merangkum apa yang sudah dilakukan
selama kegiatan penelitian. Dalam suatu kesimpulan perlu dibahas apakah data yang Anda
dapatkan dari hasil penelitian telah mendukung hipotesis yang anda buat atau tidak.
5. Membuat laporan
Langkah terakhir dari suatu penelitian adalah menyususn laporan ilmiah. Laporan ilmiah dibuat
agar peneliti dapat mengkomunikasikan hasil penemuannya. Dengan laporan tersebut diharapkan
pembaca dapat mengikuti, memahami, dan memberi kritik yang konstruktif (bersifat memperbaiki
dan membangun).

D. KESELAMATAN KERJA DI LABORATORIUM


Keselamatan kerja laboratorium merupakan salah satu aspek penting yang harus diperhatikan.
Ibarat seseorang yang tengah berjalan di jalan raya, bekerja di laboratorium juga memerlukan rambu-
rambu sehingga selama dalam perjalanan dapat sampai tujuan dengan selamat. Kecelakaan kerja di
laboratorium bisa menimbulkan kerugian materi serta adanya korban manusia. Kecelakaan kerja
dapat menyebabkan korban mengalami luka, cacat fisik, gangguan kesehatan, trauma, bahkan dapat
mengancam nyawa seseorang. Semua kemungkinan ini dapat dicegah dengan memperhatikan
pedoman keselamatan kerja.
Kecelakaan kerja yang terjadi di laboratorium bisa saja terjadi setiap saat. Banyak alasan terjadinya
kecelakaan kerja, diantaranya adalah :
1. Faktor manusia
Kelalaian manusia yang kurang memperhatikan aspek keselamatan kerja sehingga dapat
merugikan diri sendiri dan orang lain. Kelalaian manusia juga dapat terjadi karena belum
memahami panduan keselamatan kerja dengan benar. Perilaku baik akan terbawa setiap saat jika
telah menjadi kebiasaan dalam kehidupan seseorang. Begitu pula budaya keselamatan kerja akan
terbangun apabila selalu ada pembiasaan dalam setiap aktivitas di laboratorium. Mengenakan
sepatu tertutup saat bekerja di laboratorium merupakan kebiasaan kecil. Jika sekali dua kali
bekerja dengan sepatu terbuka tetap aman, biasanya akan merasa sama saja mengenakan sepatu
terbuka atau tertutup sehingga tidak ada kekhawatiran lagi jika tumpahan atau percikan bahan
kimia setiap saat bisa terjadi.
2. Bahan kimia
Penanganan bahan kimia yang tidak sesuai menjadi salah satu faktor terjadinya
kecelakaan kerja. Penyimpanan bahan kimia harus mempertimbangkan kualifikasi dan sifat
bahan. Bahan kimia tidak harus disimpan sesuai dengan urutan abjad. Penyimpanan bahan cair
dan padat harus terpisah dan harus disesuaikan dengan sifatnya. Bahan cair yang telah diencerkan
dan bahan padat yang telah dibuat dalam larutan harus disimpan dalam wadah yang sesuai dan
diberi label. Label bahan kimia minimal menyertakan nama, konsentrasi, dan tanggal pembuatan.
Bahan kimia yang tidak mempunyai label harus disingkirkan dan tidak diperbolehkan untuk
digunakan, jika perlu ditelusur identitasnya.
Mereaksikan bahan kimia harus sesuai dengan prosedur kerja dengan memperhatikan sifat
bahan kimia yang digunakan. Sebelum mereaksikan atau mencampurkan bahan kimia, paling
tidak jumlah yang digunakan telah diketahui dengan pasti dan tersedia petunjuk teknik
mereaksikan atau pencampurannya. Mengenal sifat bahan kimia menjadi suatu keharusan
sebelum berinteraksi dengan bahan kimia.
3. Alat dan instrumentasi
Penggunaan alat-alat gelas laboratorium yang tidak sesuai dengan fungsi dan cara
pemakaian yang benar dapat menimbulkan resiko kecelakaan kerja. Menuangkan larutan asam ke
dalam buret tanpa bantuan corong gelas atau dengan menaiki meja kerja dapat menyebabkan
resiko percikan bahan kimia di wajah atau tangan. Alat gelas yang telah berkurang fungsi dan
kegunaannya, seperti ada bagian yang telah hilang, retak atau pecah sebaiknya tidak lagi
digunakan. Instrumentasi yang tidak layak pakai juga tidak digunakan, seperti necara yang telah
rusak sehingga menimbulkan kesalahan penimbangan, dapat berakibat kesalahan dalam
pembuatan bahan atau campuran reaksi. Sentrifuge yang rusak sebaiknya tidak digunakan. 
4. Sarana dan prasarana penunjang
Saluran air bersih di laboratorium harus tersedia dengan baik untuk keperluan kebersihan,
penanganan kecelakaan, sebagai pendingin proses distilasi, ekstraksi, atau refluks serta berbagai
keperluan lainnya. Saluran listrik yang digunakan selalu diperiksa secara rutin dan harus
dilengkapi pengontrol otomatis apabila terjadi hubungan arus pendek.
Berikut merupakan petunjuk/larangan umum yang harus diperhatikan setiap kali melakukan percobaan.
1. Letakkan hanya alat dipergunakan diatas meja
2. Pergunakan kaca mata pengaman
3. Perhatikan cara memanaskan cairan dalam tabung reaksi. Hati-hati denga rambut anda (pakai ikat
rambut)
4. Jangan mengarahkan tabung yang dipanaskan ke orang lain
5. Perhatikan cara mencium gas yang benar (kipaskan gas kearah hidung dengan tangan sampai bau
tercium
6. Jangan buang zat dikeranjang sampah. (perhatikan jenis bahan yang tumpah, apakah asam, basa,
senyawa beracun, dsb. Laporkan kepada guru pembimbing)
7. Jangan mengembalikan zat sisa kedalam botol stok. Sediakan wadah, misalnya tabung reaksi
untuk mengumpulkan zat-zat sisa)
Apa-apa saja yang perlu diperhatikan dalam melaksanakan percobaan di laboratorium? Hal-hal yang
perlu diperhatikan saat melaksanakan percobaan di laboratorium, antara lain:
1. Taati tata tertib laboratorium demi keamanan dan kelancaran kerja.
2. Pelajari lebih dahulu petunjuk eksperimen atau LKS (Lembar Kerja Peserta didik). Agar jelas
tujuan, masalah serta cara kerjanya, kerjakanlah menurut cara kerja itu!
3. Gunakanlah alat-alat pelindung, misalnya masker, kaca mata pelindung, gunakan jas lab, sepatu
buaya
4. Pahami jenis kegunaan dan cara penggunaan alat-alat laboratorium secara benar. Anda harus
memahami sifat dari alat-alat tersebut. Misalnya alat dari gelas mudah retak dan pecah. Pada
tabel berikut ada gambar alat serta kegunaannya.
N
Nama dan Gambar Alat Metode Alat Fungsi Alat
o
1. Masukkan zat kimia yang  Wadah zat kimia baik padat
berupa cairan atau padatan maupun cairan
kedalam gelas kimia.  Media Pemanasan cairan

2. Letakkan kawat kasa di atas Diguanakan sebagai alas dalam


kaki tiga, lalu panaskan juga penyebaran panas yang berasal dari
pembakar spirtus. suatu pembakar.

3. Masukkan larutan yang akan Untuk mengukur volume larutan


diukur kedalam gelas ukur, lalu yang tidak memerlukan tingkat
lakukanlah pengukuran larutan ketelitian tinggi dalam jumlah
tersebut. tertentu.

4. Masukan campuran bahan Untuk menyaring campuran kimia.


kimia kedalam corong lalu
saringlah bahan kimia tersebut
kedalam corong.

5. Aduklah larutan yang sudah Digunakan untuk mengaduk cairan


tersedia di gelas kimia di dalam gelas kimia.
menggunakan batang
pengaduk.

6. letakkan kawat kasa diatas kaki Digunakan untuk menahan kawat


tiga dan pemanas spiritus di kasa dalam pemanasan.
bagian bawahnya..

7. Dalam percobaan letakan Digunakan untuk menguapkan


sample pada cawan petri. larutan.

8. Teteskan zat yang akan diuji Digunakan untuk menguji suatu zat
pada bulatan yang ada di plat dalam jumlah kecil.
tetes.
Masukan zat kedalam tabung Untuk memisahkan endapan dan
9. sentrifuge kocok terlebih larutan.
dahulu.

10 Simpan tabung reaksi di lubang Untuk menyimpan/meletakkan


. rak tabung reaksi. tabung reaksi

Masukan sampel pada tabung Digunakan untuk memindahkan zat


11 reaksi sambungkan pada pipa yang berupa gas.
. U sambungkan lagi tabung
reaksi pada pipet.

12 Masukan suatu larutan lalu Digunakan untuk menstabilkan


. tutup termostat. suhu larutan.

13 Ambil pipa kapiler masukkan Berfungsi untuk pelelehan zat.


. sampel pipa kapiler, masukan
pada alat untuk pelelehan.

14 100 ml Masukan larutan kedalam labu Untuk membuat larutan dengan


. ukur lalu encerkan larutan konsentrasi tertentu dan
hingga tanda batas di leher labu mengencerkan larutan.
ukur.

15 Letakkan kaca arloji diatas Sebagai penutup gelas kimia saat


gelas kimia saat memanaskan memanaskan sampel, dan wadah
.
sampel. untuk menimbang zat padat.
Letakkan kaca arloji di atas
neraca saat menimbang zat
berupa padatan.
16 Semprotkan aquades ke alat Digunakan untuk menyimpan
. yang akan dibersihkan. aquades dan membersihkan antara
cairan dan padatan.

17 Ambilah larutan menggunakan · Untuk mengambil bahan kimia


. spatula lalu masukan kedalam yang berbentuk padatan
gelas kimia dan aduklah larutan · Untuk mengaduk larutan yang
menggunakan spatula. tidak bersifat asam
18 Masukan zat kedalam botol Digunaan untuk menimbang larutan
. timbang tutup botol timbang atau zat yang mudah menguap atau
agar tidak menguap, lalu hidrokopis.
timbang menggunakan neraca.

19 Masukan pipet seukuran, tekan Digunakan untuk mengambil cairan


. habis filler sampai kempis atau memompa cairan.
dengan menggunakan bulatan
A, sesudah pipet dimasukan
cairan tekan tombol s untuk
menyedot.

20 Ambil tanggrus lalu jepitkan Digunakan untuk menjepit gelas


. pada gelas kimia dalam kimia dan cawan pada keadaan
keadaan panas. panas.

Jepitkan buret pada klem dan Digunakan untuk menjepit buret.


21 juga jepitkan pada statif agar
. buret tegak lurus.

22 Masukan zat yang akan diuji Digunakan untuk menentukan berat


. biasanya berupa cairan timbang jenis.
fiknometer pada neraca.

23 Jepitkan tabung reaksi pada Digunakan untuk menjepit tabung


. penjepit kayu ketika tabung reaksi.
reaksi dalam keadaan panas.

24 Jepitkan buret pada klem buret Digunakan untuk menjepit klem


. dan juga jepitkan pada statif yang menjepit buret supaya buret
buret agar buret tegak lurus. tegak lurus.

25 Masukkan cawan yang sudah Untuk menguapkan air dari sampel


. dipanaskan kedalam desikator yang panas.
tunggu sampai 15 menit angkat
lau timbang.

26 Simpanlah larutan kedalam Untuk wadah penampung larutan


. labu erlenmeyer kemudian hasil destilasi, wadah zat saat
panaskanlah larutan tersebut. memanaskan larutan, serta wadah
zat untuk titrasi.
27 Masukan bahan kimia yang Digunakan untuk menghancurkan
. berupa padatan ke dalam dan mencampurkan padatan.
mortar lalu hancurkan
menggunakan pastle dan
padatanpun akan tercampur.

28 Letakkan pembakar spirtus Digunakan untuk memanaskan


. diabawah kaki tiga maka bahan yang tidak bersifat mudah
lakukannlah pemanasan bahan meledak/ terbakar dengan suhu
kimia. tinggi.

29 Keluarkan larutan dari dalam Untuk mengeluarkan larutan


. buret dengan cara membuka dengan volume terentu, biasanya
kran yang terdapat diburet. digunakan untuk titrasi.

30 Masukan termometer kedalam Untuk mengukur suhu atau


. cairan yang akan diukur perubahan suhu.
suhunya, nanti akan terlihat
berapa ukuran suhunya.
Usahakan agar permukaan
termometer hanya mengenai
cairan (objek yang diamati)
saja agar suhu yang terbaca
adalah suhu cairan tersebut.
5. Pahami sifat dari bahan-bahan kimia serta simbol dan makna simbol dari bahan kimia berbahaya
biasanya pada botol bahan kimia ditempel labelnya, antara lain dapat dilihat pada tabel berikut:
No. SIMBOL KETERANGAN
1. Explosive  Bersifat mudah meledak
(mudah meledak)  Bahaya : eksplosif pada kondisi tertentu
 Dapat meledak dengan pukulan/benturan, gesekan,
pemanasan, api dan sumber nyala lain bahkan tanpa oksigen
atmosferik.
 Keamanan : hindari benturan, gesekan, loncatan api, dan
panas
 Contoh : ammonium nitrat, nitroselulosa, TNT

2. Oxidizing  Biasanya tidak mudah terbakar.


(pengoksidasi)  Tetapi bila kontak dengan bahan mudah terbakar atau bahan
sangat mudah terbakar mereka dapat meningkatkan resiko
kebakaran secara signifikan
 Bahaya: oksidator dapat membakar bahan lain, penyebab
timbulnya api atau penyebab sulitnya pemadaman api
 Keamanan: hindari panas serta bahan mudah terbakar dan
reduktor
 Contoh: hidrogen peroksida, kalium perklorat
3. Flammable  Bahaya : mudah terbakar
(mudah terbakar) Meliputi :
1. zat terbakar langsung, contohnya aluminium alkil
fosfor; keamanan : hindari campuran dengan udara.
2. gas amat mudah terbakar. Contoh : butane, propane.
Keamanan : hindari campuran dengan udara dan hindari
sumber api.
3. Zat sensitive terhadap air, yakni zat yang membentuk
gas mudah terbakar bila kena air atau api.
4. Cairan mudah terbakar, cairan dengan titik bakar di
bawah 21 0C. contoh : aseton dan benzene. Keamanan :
jauhkan dari sumber api dan loncatan bunga api.
4. Toxic  Bahaya: toksik; berbahaya bagi kesehatan bila terhisap,
(beracun) tertelan atau kontak dengan kulit, dan dapat mematikan.
 Kemananan: hindari kontak atau masuk dalam tubuh, segera
berobat ke dokter bila kemungkinan keracunan.
 Contoh: arsen triklorida, merkuri klorida
5. Harmful irritant Kode Xn:
(bahaya, iritasi)  Bahaya: menimbulkan kerusakan kecil pada tubuh,
 Contoh: peridin
 Kemanan: hindari kontak dengan tubuh atau hindari
menghirup, segera berobat ke dokter bila kemungkinan
keracunan.
Kode Xi:
 Bahaya: iritasi terhadap kulit, mata, dan alat pernapasan
 Contoh: ammonia dan benzyl klorida
 Keamanan: hindari terhirup pernapasan, kontak dengan kulit
dan mata.
6. Corrosive  Bahaya: korosif atau merusak jaringan tubuh manusia
(korosif)  Contoh: klor, belerang dioksida
 Keamanan: hindari terhirup pernapasan, kontak dengan kulit
dan mata

7. Dangerous for  Bahaya: bagi lingkungan, gangguan ekologi


Enviromental  Contoh: tributil timah klorida, tetraklorometan, petroleum
(Bahan berbahaya bagi bensin
lingkungan)
 Keamanan : hindari pembuangan langsung ke lingkungan

8. SIMBOL IRITANT  Jika terjadi kontak secara langsung dan/atau terus menerus
dengan kulit atau selaput lendir dapat menyebabkan iritasi
atau peradangan atau alergi kulit
 juga menyebabkan iritasi pernafasan, mengantuk atau pusing
 Iritasi /kerusakan parah pada mata yang dapat menyebabkan
iritasi serius pada mata.
 Contoh : Asam Format
9. SIMBOL  Bahaninimenyebabkankarsinogenik (yaitupenyebabselkanker)
KARSINOGENIK,  Tetragenik (yaitusifatbahan yang dapatmempengaruhi)
pembentukandanpertumbuhanembrio
MUTAGENIK, DAN
 Mutagenik (yaitusifatbahan yang
TERATOGENIK menyebabkanperubahankromosom yang
berartidapatmerubahgenetika)
 Toksisitassistemikterhadap organ sasaranspesifik;
toksisitasterhadapsistemreproduksi;
dan/ataugangguansaluranpernafasan.
 Contoh: Formaline
Kegiatan 1 :
Tuliskan Tata Tertib Laboratorium SMA
1.
2.
4
5.
6.
7.
8.
9.
10.
Kegiatan 2 :
Kelompok Alat –alat laboratorium di atas berdasarkan fungsinya

Nama Alat Fungsii Alat


Memanaskan Membuat Menjepit Mengukur Menguapkan
Larutan

Kegiatan 3 :
Tuliskan cara mengatasi bila pada saat praktikum terkena bahan kimia berupa :
1. Bahan padat :
a.
b.
c.
d.
e.
2. Bahan cairan :
a.
b.
c.
d.
e.

Anda mungkin juga menyukai