Anda di halaman 1dari 10

KISI-KISI PEND.

PANCASILA

1. Sebutkan dan jelaskan Pancasila sebagai dasar negara!


Pancasila sebagai dasar negara yang berarti menjadi landasan utama dan menjadi
pedoman rakyat Indonesia dalam menjalankan kehidupan bermasyarakat Berbangsa
dan bernegara. Pancasila sebagai dasar negara mengandung makna untuk menata
negara yang merdeka dan berdaulat dalam mengatur penyelenggaraan negara yang
bersih dan berwibawa, serta Pancasila juga sebagai dasar dan Arahan dalam
kehidupan sehari-hari contohnya beribadah sesuai keyakinan diri, menerapkan
toleransi antar agama menghormati orang lain, berlaku hadir, tidak diskriminatif.

2. Jelaskan Pancasila sebagai pandangan hidup!


Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa memiliki fungsi sebagai pegangan bagi
bangsa dalam bersikap bertingkahlaku, berkaitan dengan sistem nilai tentang baik dan
buruk. Pancasila sebagai pandangan hidup bersumber pada nilai nilai Religius dan
akar budaya yang mampu menuntun karena memiliki landasan fundamental yaitu
Pancasila. contohnya itu rajin beribadah sesuai agama masing masing, menghormati
orang lain, bersikap toleransi ke semua keragaman bangsa, bersikap adil saat
memutuskan sesuatu.

3. Jelaskan Pancasila sebagai sumber dan segala sumber hukum!


Pancasila sebagai sumber dari segala sumber hukum dapat diartikan sebagai tempat
untuk menggali dan menemukan hukum dalam suatu masyarakat dan negara.
Pancasila merupakan norma dasar yang menjadi induk tatanan norma. fungsi
Pancasila sebagai sumber dari segala sumber hukum Berarti ideologi hukum
Indonesia dan kumpulan nilai harus ada di belakang seluruh hukum Indonesia,
dengan kata lain Pancasila menjadi dasar dalam penyelenggaraan negara segala
peraturan perundang undangan di Indonesia harus bersumber pada Pancasila.
contohnya itu masyarakat Indonesia harus menaati peraturan telah ditetapkan
pada UUD 1945.

4. Jelaskan Pancasila sebagai ideologi negara!


Ideologi merupakan pemikiran yang dimiliki banyak orang dalam suatu negara yang
memiliki tujuan untuk membimbing orang dalam kehidupannya. peran Pancasila
sebagai idiologi negara itu memberi bimbingan kepada masyarakat dalam
menentukan sikap dan tingkah. laku nilai nilai yang terkandung dalam kelima sila
Pancasila dijadikan patokan dalam kehidupan bermasyarakat Pancasila sebagai
ideologi hyang mengarahkan seluruh bangsa Indonesia terutama pada cita cita bangsa.
Contoh penerapan ideologi Pancasila dalam kehidupan sehari-hari meliputi kita harus
saling bergotong-royong, menghormati hak dan kewajiban orang lain dan diri sendiri,
serta menjunjung tinggi nilai persatuan dalam bermasyarakat.
Contoh penerapannya yaitu Mengutamakan kepentingan Bersama, Menjaga kekayaan
yang dimiliki oleh Indonesia, Berani menegakkan keadilan
5. Jelaskan mengapa kita perlu mempleajari Pendidikan Pancasila di perguruan tinggi!

 Memperkuat Pancasila sebagai dasar falsafah negara dan ideologi bangsa


melalui inilai-nilai dasar Pancasila sebagai norma dasar kehidupan
bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
 Agar mahasiswa dapat mengembangkan karakter manusia Pancasila dalam
pemikiran, sikap, dan tindakan.
 Mempersiapkan mahasiswa agar mampu menganalisis dan mencari solusi
terhadap berbagai persoalan kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan
bernegara melalui sistem pemikiran yang berdasarkan nilai-nilai Pancasila dan
UUD RI Tahun 1945.
 Membentuk sikap mental mahasiswa yang mampu mengapresiasi nilai-nilai
ketuhanan, kemanusiaan, kecintaan pada tanah air dan kesatuan bangsa, serta
penguatan masyarakat madani yang demokratis, berkeadilan, dan bermartabat
berlandaskan Pancasila, untuk mampu berinteraksi dengan dinamika internal
dan eksternal masyarakat bangsa Indonesia

6. Jelaskan menurut pendapat kalian mengapa nilai-nilai Pancasila susah di terapkan


dalam kehidupan sehari hari?
Di Era digital ini nilai nilai Pancasila susah di terpakan oleh masyarakat, terutama
para pelajar. Bahkan, penyebaran informasi melalui media digital membuat perlunya
penyaring dalam diri agar tidak berdampak negatif. Adanya perubahan zaman
membuat peluang mengimplementasikan Pancasila akan berbeda dengan tahun-tahun
yang lalu. Dengan adanya media social membuat masyarakat terpengaruh oleh budaya
asing, mempunyai sikap individualisme. Oleh karena itu pendidikan Pancasila yang
harus ditanamkan sehingga dapat menjadi pedoman dan landasan bagi generasi muda
dengan cara mencintai produk dalam negri, lebih selektif terhadap pengaruh
globalisasi
GOOD LABORATORY PRACTICE

“Good Laboratory Practice” (GLP) atau Praktek Laboratorium yang Baik adalah suatu cara
pengorganisasian laboratorium dalam proses pelaksanaan pengujian, fasilitas, tenaga kerja
dapat menjamin agar dilaksanakan, Sesuai standar nasional/internasional serta memenuhi
persyaratan keselamatan dan kesehatan.

 ALAT PELINDUNG DIRI DI LAB


1. Jas laboratorium
2. Safety glass
3. Sepatu tertutup
4. Masker
5. Kaos tangan (glove)
6. Safety shower

 Pengenalan Lambang Kimia

Nama : Irritant (mudah mengiritasi)


Lambang : I
Bahan yang dapat menyebabkan gatal-gatal, iritasi atau kulit
terbakar.
Penanganan : hindarkan kontak langsung dengan kulit.
Contoh : NaOH, C6H5OH, Cl2.

Nama : Explosive (mudah meledak)


Lambang : E
Bahan kimia yang mudah meledak dengan adanya panas atau
percikan bunga api, gesekan atau benturan.
Penanganan : Hindari pukulan/benturan, gesekan,
pemanasan, api dan sumber nyala lain bahkan tanpa
oksigen atmosferik.
Contoh : KClO3, NH4NO3, Trinitro Toluena (TNT).
Nama : Corrosive (korosif)
Lambang : C
Produk ini dapat merusak jaringan hidup, menyebabkan
iritasi pada kulit, gatal-gatal bahkan dapat menyebabkan
kulit mengelupas.
Penanganan : Jangan sampai terpercik pada Mata
Contoh : HCl, H2SO4, NaOH (>2%).

Nama : Dangerous For the Environment (berbahaya bagi


lingkungan)
Lambang : N
Bahan kimia yang berbahaya bagi lingkungan yang dapat
menyebabkan kerusakan ekosistem.
Penanganan : Hindari kontak atau bercampur dengan
lingkungan yang dapat membahayakan makhluk hidup.
Contoh : Tributil timah klorida, Tetraklorometan, Petroleum
bensin.

Nama : Flammable (mudah terbakar)


Lambang : F
simbol untuk bahan kimia yang mempunyai titik nyala
rendah, mudah terbakar dengan api bunsen, permukaan
metal panas atau loncatan bunga api.
Penanganan : Jauhkan dari benda-benda yang berpotensi
mengeluarkan api.
Contoh : Minyak terpentin.
Nama : Toxic (beracun)
Lambang : T
Bahan yang bersifat beracun yang dapat menyebabkan
kematian atau sakit yang serius bila terhirup, tertelan, atau
terabsorpsi melalui kulit.
Penanganan : Jangan ditelan dan jangan dihirup, hindari kontak
langsung dengan kulit.
Contoh : Metanol, Benzena.
Nama : Oxidizing (pengoksidasi)
Lambang : O
Bahan kimia bersifat pengoksidasi, dapat menyebabkan
kebakaran dengan menghasilkan panas saat kontak dengan
bahan organik dan bahan pereduksi.
Penanganan : Hindarkan dari panas dan reduktor.
Contoh : H2O2, KClO4

Nama : Radioactive (radioaktif)


Lambang : R
Bahan yang mengandung material atau kombinasi dari material
lain yang dapat memancarkan radiasi secara spontan.
Penanganan : Kalau tidak perlu, jangan menggunakan bahan
ini, karena bahan ini memancarkan sinar-sinar radioaktif yang
dapat merusak/ mematikan sel-sel tubuh.
Contoh : Karbon-14, Uranium, Plutonium.
5.1 Pengenalan Alat
Nama: Beaker Glass
Terbuat dari gelas umumnya terbuat dari bahan
borosilikat dengan skala pada dindingnya, digunakan
untuk menuang, membuat dan mendidihkan larutan.
Dapat digunakan juga untuk mengukur volume
larutan yang tidak memerlukan tingkat ketelitian
yang tinggi.

Nama: Erlenmeyer
Terbuat dari gelas borosilikat. Digunakan ditempat
larutan yang dititrasi dalam analisa volumetri.
Bentuk mirip beaker glass memiliki leher yang
sempit, dengan keuntungan mengurangi penguapan
zat cair dalam pemanasan dan menghindari tumpah
ketika dalam proses pengadukan. Pada sisi luar
terdapat skala yang menunjukan perkiraan.

Nama: Tabung reaksi


Digunakan untuk mereaksikan zat, dapat dipanaskan
pada nyala api oksidasi. Untuk tabung reaksi dengan
gelas bukan borosilikat bersifat tidak tahan panas.
Kapasitas yang tersedia 5 ml, 10 ml, 14 ml, 16 ml, 19
ml, 31 ml, 55 ml, 75 ml.
Nama: Pipet volume
Terbuat dari bahan gelas biasa, kadang – kadang
terbuat dari bahan borosilikat. Digunakan untuk
mengukur cairan atau larutan. Jumlah volumenya
berdasarkan volume yang dikeluarkan.

Nama: Pipet ukur


Terbuat dari gelas dilengkapi karet digunakan untuk
mengambil larutan dalam jumlah kecil ( tetes ).

Nama: Ballpipet
Digunakan untuk membantu proses pengambilan
cairan. Terbuat dari karet yang disertai dengan tanda
untuk menyedot cairan (suction), mengambil udara
(aspirate) dan mengosongkan (empty).

Nama: Gelas ukur


Terbuat dari bahan gelas biasa, tidak tahan
pemanasan. Digunakan untuk mengukur volume
cairan atau larutan. Jumlah volume berdasarkan pada
volume didalamnya.

Nama: Labu ukur


Terbuat dari bahan gelas biasa atau dari bahan
borosilikat dengan volume sampai dengan 2 liter.
Untuk membuat larutan dengan konsentrasi tertentu
dan mengencerkan larutan.

Nama: Corong pisah


Digunakan dalam proses pemisahan cairan dari dua
fase yang tidak dapat bercampur. larutan yang akan
dipisahkan digojok terlebih dahulu kemudian
didiamkan beberapa saat sampai masing-masing
larutan terpisah. Larutan dengan masa jauh lebih
kecil akan berada diatas sedangkan massa jenis lebih
besar akan berada dibawah. Larutan yang ada
dibawah dikeluarkan hati-hati.
Nama: Statif + klem
Klem dan statif adalah salah satu perangkat yang tak
dapat dipisahkan. Keduanya sangat berhubungan satu
sama lain.
Klem adalah alat penjepit yang terbuat dari besi, dan
berfungsi untuk menjepit buret saat hendak
melakukan titrasi. Sedangkan statif adalah stand
yang berfungsi sebagai tempat untuk meletakkan
klem.

Nama: Buret
Berbentuk silinder yang memiliki garis ukur dan
sumbat keran pada bagian bawahnya. Buret
digunakan dalam percobaan yang memerlukan
presisi seperti pada eksperimen titrasi dengan cara
meneteskan sejumlah reagen cairan ke dalam obyek
dalam wadah gelas di bawahnya. Pembacaan skala
harus dilakukan secara seksama pada permukaan
meniskus zat cair. Ukuran skala Buret : Buret Makro
(50 ml), Buret semi makro (25 ml) dan buret Mikro
(10 ml).

Nama: Batang pengaduk


Terbuat dari gelas, digunakan untuk mengaduk
larutan atau untuk membantu memindahkan larutan
dari satu wadah ke dalam wadah lain.

Nama: Cawan porselen


Digunakan sebagai wadah atau tempat penguapan
bahan dari bahan yang tidak mudah menguap, seperti
garam dapur, gula dan sejenisnya.
Nama: Plat tetes
Tempat untuk mereaksikan suatu zat dengan jumlah
kecil. Plat tetes ini sangat baik digunakan dalam uji
kualitatif sampel mineral berupa serbuk maupun
larutan, dan identic untuk wadah pengujian pH
larutan asam maupun basa.
Nama: Corong
Berbentuk kerucut dan terdapat bagian seperti tabung
yang sempit. Corong digunakan untuk memindahkan
larutan dan atau menyaring yang biasanya
menggunakan kertas saring.
Nama: Spatel
Digunakan untuk mengambil objek yang telah diiris
untuk sediaan mikroskop. Spatula politena atau
tanduk, digunakan sebagai sendok untuk mengambil
bahan kimia padat.

Nama: Penjepit kayu


Alat untuk menjepit tabung reaksi pada saat
dipanaskan dan memindahkan tabung yang telah
dipanaskan ataupun pada saat proses pemanasan.

Nama: Pembakar spirtus


Digunakan untuk memanaskan bahan baik berupa
padat maupun cair.

Nama: Kaki tiga


Besi yang menyangga ring dandigunakan untuk
menahan kawat kasa dalam pemanasan.
Nama: Kasa
Kawat yang dilapisi dengan asbes, digunakan
sebagai alas dalam penyebaran panas yang berasal
dari suatu pembakar.

Nama: Botol semprot


Tempat peyimpanan aquadest dan biasanya juga
digunakan untuk mencuci ataupun membilas bahan-
bahan kimia yang tidak larut dalam air.

Nama: Timbangan analitik


Digunakan untuk menimbang bahan atau zat yang
akan digunakan sebelum melakukan suatu percobaan
yang membutuhkan suatu penimbangan.

Nama: Kertas timbang


Digunakan sebagai alas timbangan dalam proses
menimbang bahan obat dalam jumlah kecil.

Nama: Botol timbang


Berbentuk badan tinggi atau pendek dan mulut lebar
serta mempunyai penutup gelas. Fungsinya sebagai
wadah menimbang zat dalam jumlah tertentu sesuai
yang kita inginkan.
Nama: Botol vial
Suatu benda penampung sampel atau bahan
penelitian bisa berupa cairan, bubuk, atau tablet
farmasi. Vial modern umumnya terbuat dari kaca dan
plastik.

Anda mungkin juga menyukai