“MEMBUAT LARUTAN
DARI BAHAN PADAT DAN CAIR”
B. Landasan Teori
Ada beberapa komponen landasan teori seperti metode ilmiah, alat dan bahan
pada laboratorium, hal-hal yang harus diperhatikan sebelum melakukan praktikum,
label bahaya, dan sikap penelitian.
1. Metode Ilmiah
Metode ilmiah merupakan kerangka landasan untuk terciptanya suatu
pengetahuan ilmiah. Berikut langkah-langkah dalam metode ilmiah :
● Merumuskan Masalah
Penegasan masalah yang akan diteliti.
● Menyusun Hipotesis
Hipotesis dapat diartikan sebagai dugaan sementara dari permasalahan yang
diteliti.
● Memulai Penelitian
Setelah menyusun hipotesis, lalu peneliti pun mulai melakukan penelitian.
● Menganalisis Data
Setelah melakukan penelitian, peneliti pun menganalisis data sesuai dengan
masalah yang ia teliti.
● Penarikan Kesimpulan
Setelah mendapatkan data yang akurat kemudian peneliti menarik kesimpulan
dari data yang telah didapatkan saat penelitian. Data dapat disajikan dalam
bentuk kuantitatif (data yang disajikan berupa hitungan) ataupun kualitatif
(data yang disajikan berupa deskripsi penelitian).
6. Toxic
Simbol toxic ini menandakan bahwa bahan kimia tersebut beracun dan
berbahaya apabila terhirup, tertelan, dan terkena kulit manusia. Simbol ini
diilustrasikan dalam bentuk lambang tengkorak manusia dan tulang bersilang. Contoh
bahan kimia yang mengandung sifat tersebut adalah metanol dan HF.
9. Corrosive
Bahan kimia yang dilabeli dengan simbol corrosive ini artinya dapat merusak
jaringan pada tubuh manusia apabila terjadi kontak langsung. Umumnya, dampak
buruk yang timbul apabila terkena baha ini adalah kulit mengelupas, iritasi, dan
memar. Simbol corrosive ini diilustrasikan dengan gambar tangan dan benda persegi
panjang yang terkikis oleh cairan korosif. Sebagai contoh bahan kimia yang bersifat
korosif adalah asam klorida, asam sulfat pekat, dan lain sebagainya.
5. Sikap Ilmiah
● Dapat membedakan opini dan fakta
● Memiliki rasa ingin tahu yang tinggi dan berani mencoba
● Jujur terhadap fakta
● Terbuka dan fleksibel
● Peduli terhadap lingkungan
● Teliti
D. Cara Kerja
➢ Membuat larutan dari bahan padat (NaCl) :
a. Timbang garam NaCl sebanyak 2 gram
b. Larutkan dengan aquades
c. Tuang ke dalam labu takar
d. Tambah aquades sampai garis batas
e. Kocok
➢ Membuat larutan dari bahan cair (sirup merah)
a. Ambil bahan cair sebanyak 10 ml
b. Masukkan ke dalam labu ukur
c. Tambah aquades sampai garis batas
d. Kocok
E. Hasil
Dari hasil penelitian tersebut dapat kita lihat bahwa terjadi perbedaan warna
antara larutan dari bahan padat dengan larutan dari bahan cair. Saat bahan padat
(garam NaCl) dicampurkan dengan air aquades dalam labu ukur. Lalu, saat dikocok
larutan tersebut tidak terjadi perubahan warna dan butiran-butiran garam tersebut
hilang (larut). Ternyata hal tersebut dapat terjadi dikarenakan garam termasuk ke
dalam campuran homogen yang memiliki sifat mudah larut sehingga penyusunnya
tidak dapat dibedakan.
Sedangkan ketika bahan cair (cairan sirup merah) dicampurkan dengan air
aquades dalam labu ukur. Saat dikocok terjadi perubahan warna yaitu dari jernih
menjadi warna merah muda. Hal tersebut dapat terjadi dikarenakan cairan sirup merah
termasuk ke dalam campuran heterogen yang mana penyusunnya bisa dibedakan dan
dapat dilihat secara kasat mata. Jadi, dapat kita lihat bahwa terjadi perubahan warna
pada larutan yang mana ketika aquades dicampurkan dengan bahan padat (garam
NaCl) maka tidak terjadi perubahan warna, sedangkan jika aquades dicampurkan
dengan bahan cair (cairan sirup merah) dapat kita lihat bahwa terjadi perubahan warna
pada larutan tersebut, yang awalnya bening menjadi keruh atau berwarna merah
muda.
F. Pembahasan
Pertama-tama timbang gelas arloji dengan timbangan neraca. Lalu, timbang
garam NaCl sebanyak 2 gram. Setelah itu, tuangkan garam tersebut ke dalam gelas
kimia. Lalu, larutkan dengan aquades. Kemudian, tuang larutan tersebut ke dalam
labu tabur. Tambahkan aquades hingga garis batas. Kemudian kocok hingga garam
tersebut larut. Setelah garam tersebut larut buang larutan garam NaCl tersebut.
Pertama-tama ambil cairan sirup merah. Tuangkan cairan tersebut ke dalam
labu ukur dengan menggunakan corong agar tidak tumpah. Lalu, tambahkan aquades
hingga garis batas. Kemudian, kocok hingga cairan dan aquades tercampur rata.
Setelah itu, buang larutan cairan sirup merah tersebut.
Setelah melakukan percobaan tersebut dapat kami simpulkan bahwa terjadi
perbedaan warna antara larutan dari bahan cair dengan larutan dari bahan padat. Yang
mana larutan dari bahan cairan sirup merah terjadi perubahan warna yang awalnya
jernih menjadi warna merah muda. Sedangkan larutan dari bahan garam NaCl tidak
terjadi perubahan warna dikarenakan garam tersebut larut sehingga warnanya tidak
mengalami perubahan.
G. Kesimpulan
Dari eksperimen tersebut, dapat kami simpulkan bahwa terjadi perbedaan
warna pada larutan dari bahan cair dengan larutan dari bahan padat. Ketika aquades
dicampurkan dengan bahan padat (garam NaCl) maka tidak terjadi perubahan warna,
sedangkan jika aquades dicampurkan dengan bahan cair (cairan sirup merah) dapat
kita lihat bahwa terjadi perubahan warna pada larutan tersebut, yang awalnya bening
menjadi keruh atau berwarna merah muda.
H. Daftar Pustaka
https://www.pengadaanbarang.co.id/2021/04/simbol-bahan-kimia.html
https://www.ruangguru.com/blog/konsep-metode-ilmiah-pengertian-dan-langkah-lang
kah