Anda di halaman 1dari 3

Nama : Ni Luh Putu Ari Sundari

NIM : 2303010018
Program Studi : S1 Biologi

Keterampilan Dasar Laboratorium

Laboratorium adalah suatu tempat dilakukannya percobaan dan penelitian. Tempat ini
dapat merupakan ruangan tertutup, kamar atau ruangan terbuka. Laboratorium adalah suatu
ruangan yang tertutup di mana percobaan eksperimen dan penelitian dilakukan (Depdikbud :
1995, 2003).
Laboratorium adalah tempat belajar mengajar melalui metode pratikum yang dapat
menghasilkan pengalaman belajar di mana siswa berinteraksi dengan berbagai alat dan bahan
untuk mengobservasi gejala-gejala yang dapat diamati secara langsung dan dapat membuktikan
sendiri sesuatu yang dipelajari. Laboratorium adalah suatu tempat yang digunakan untuk
melakukan percobaan maupun pelatihan yang berhubungan dengan ilmu fisika, biologi, dan
kimia atau bidang ilmu lain, yang merupakan suatu ruangan tertutup, kamar atau ruangan
terbuka seperti kebun dan lain-lain.
Keterampilan Dasar Dalam Laboratorium
A. Keterampilan sebelum bekerja
1. Mengenal Bahan
Bahan kimia dapat dikenali melalui sifat dan wujudnya. Sifat bahan kimia berupa asam,
basa dan bentuk garam. Wujud bahan kimia dapat berbentuk padatan, cairan, dan gas.
Bahan juga dapat dikenali dengan menggunakan indera misalnya tembaga sulfat bentuk
kristal warna biru, iodium bentuk kristal berwarna coklat ungu. Sebelum mengenali
bahan sebaiknya dikenali dahulu sifatnya dengan melihat simbol bahaya yang tercantum
pada label.
2. Pemberian Label dan Penyimpanan Bahan Kimia
Pemberian label terhadap jenis – jenis bahan kimia diperlukan untuk dapat mengenal
dengan cepat dan mudah sifat bahaya dari suatu bahan kimia. Pengenalan dengan label
ini amat penting dalam penanganannya, transportasi dan penyimpanan bahan-bahan
atau pergudangan. Cara penyimpanan bahan-bahan kimia memerlukan pengetahuan
dasar akan sifat bahaya serta kemungkinan interaksi antara bahan serta kondisi yang
mempengaruhinya.
3. Dalam sebuah praktikum, praktikum diwajibkan mengenal dan memahami cara kerja
serta fungsi dari alat-alat laboratorium. Alat-alat dilaboratorium dapat dibagi
berdasarkan jenis bahan pembuatnya atau berdasarkan fungsinya.
4. Sebelum melakukan praktikum, hendaknya memeriksa alat-alat yang akan digunakan.
Untuk alat-alat dalam penggunaannya memerlukan ketelitian dan kehati-hatian.
5. Kebersihan meja praktikum serta penataan alat dan zat-zat kimia harus tertata dengan
baik. Dengan kerapihan dan penataan meja praktikum beserta alat dan zat-zat kimia
akan mengecilkan kemungkinan mencampur adukan sample, salah menambahkan zat
kimia, menumpahkan larutan dan memecahkan alat gelas.
B. Keterampilan saat bekerja
1. Penyediaan atau Penyiapan Bahan
Setiap akan mengambil bahan kimia, baca terlebih dahulu labelnya dengan teliti agar
tidak terjadi kesalahan. Pegang botol dengan baik, yaitu dengan label yang melekat pada
botol ada di bawah telapak tangan. Dengan cara ini tidak akan ada bahan yang menetes
atau menempel pada label sehingga label tetap utuh.
2. Cara Mengambil dan Menuangkan Bahan Padat
- Pegang botol bahan dengan label di bawah telapak tangan.
- Miringkan botol sehingga sedikit bahan masuk ke dalam tutup botol, kemudian
keluarkan tutup botol dengan hatihati.
- Ketuk-ketuk tutup botol dengan telunjuk atau batang pengaduk sehingga bahan pada
tutup jatuh pada tempat yang diinginkan.
3. Cara Mengambil dan Menuangkan Bahan Cair
- Baca label bahan pada botol dengan teliti.
- Pegang botol sedemikian rupa sehingga label botol terletak pada telapak tangan agar
tidak terjadi penetesan bahan ke label.
- Basahi tutup botol dengan bahan di dalam botol dengan cara botol dimiringkan
untuk memudahkan melepas tutup botol
- Jika akan menuangkan, buka botol dan jepit tutup botol diantara jari.
- Tuangkan bahan cair dengan bantuan batang pengaduk
4. Memanaskan
Proses pemanasan dan penguapan bahan memerlukan ketrampilan khusus untuk
keselamatan bekerja. Pengetahuan bahan kimia sangat diperlukan, misalnya jangan
sekali-kali memanaskan atau menguapkan bahan yang mudah terbakar di atas nyala api
langsung. Gunakan penangas air atau penangas uap. Untuk memanaskan bahan cair di
dalam tabung reaksi, lakukan seperti berikut.
- Nyalakan bunsen atau pemanas lain dengan baik.
- Jepit tabung reaksi berisi cairan yang akan dibakar dengan penjepit.
- Panaskan tabung reaksi di atas nyala api. Hadapkan tabung ke arah yang berlawanan
dengan muka kita. Pemanasan dimulai dari bagian permukaan cairan bukan dari
dasar tabung. Jangan lupa menggerakkan tabung reaksi selama pemanasan agar
pemanasan tidak berlangsung hanya pada satu bagian saja.
- Untuk memanaskan bahan cair yang cukup banyak, lakukan dengan menempatkan
bahan cair tersebut dalam gelas beaker dan dipanaskan di atas pemanas bunsen.
5. Jika ingin memindahkan bahan kimia :
- Membaca label bahan kimia (minimal 2 kali)
- Memindahkan sesuai dengan jumlah yang diperlukan
- Tidak menggunakan secara berlebihan
- Jika ada sisa, jangan mengembalikan bahan kimia ke dalam botol semula untuk
mencegah kontaminasi
- Menggunakan alat yang tidak bersifat korosif untuk memindahkan bahan kimia
padat
- Untuk bahan kimia cair, pindahkan secara hati-hati agar tidak tumpah
6. Dilarang makan, minum, merokok, menyimpan makanan atau memakai kosmetik dalam
ruang Laboratorium Terpadu oleh karena beberapa bahan kimia/bahan biologis yang
digunakan bersifat racun dan berbahaya bagi kesehatan, potensi penumpahan yang akan
merusak alat atau menyebabkan kontaminasi ruangan pula harus dicegahkan.
7. Wajib menggunakan jas praktikum dan alas kaki. Sepatu harus tertutup dan rambut
harus ringkas dan tidak boleh tergerai.

C. Keterampilan setelah bekerja


1. Cuci segera tangan atau anggota badan yang kontak atau terpecik darah. Cuci dengan
cermat dan menggunakan sabun.
2. Buang bahan yang mengandung darah dalam wadah plastik tertutup. Glassware dan
alat lain yang kena darah harus direndam dalam larutan natrium hipoklorit 0,5% selama
30 menit. Kemudian alat tsb bisa dicuci dengan sabun.
3. Bersihkan meja laboratorium dengan larutan natrium hipoklorit 0,5%. Tinggalkan meja
kerja dalam keadaan bersih.
4. Penanganan terhadap bahan kimia :
- Menghindari kontak langsung dengan bahan kimia
- Menghindari untuk mencium langsung uap bahan kimia
- Menggunakan sarung tangan
5. Jika terkena bahan kimia :
- Bersikap tenang dan jangan panik
- Meminta bantuan teman yang ada di dekat Anda
- Membersihkan bagian yang mengalami kontak langsung (dicuci dengan air bersih)
- Jangan menggaruk kulit yang terkena bahan kimia
- Menuju ke tempat yang cukup oksigen
- Menghubungi paramedis secepatnya
6. Masalah penanganan limbah bahan kimia :
- Limbah berupa zat organik harus dibuang terpisah agar dapat didaur ulang
- Limbah cair yang tidak berbahaya dapat langsung dibuang tetapi harus diencerkan
dulu dengan menggunakan air secukupnya
- Limbah cair yang tidak larut dalam air dan limbah beracun harus dikumpulkan
dalam botol penampung dan diberi label
- Limbah padat harus dibuang terpisah karena dapat menyumbat saluran air
- Sabun, deterjen dan cairan yang tidak berbahaya dalam air dapat langsung dibuang
melalui saluran air kotor dan dibilas dengan air secukupnya
- Gunakan zat / bahan kimia secukupnya

Setiap petugas ataupun orang yang masuk ke dalam laboratorium wajib mematuhi
aturan K3 yang berlaku supaya keamanan dan keselamatannya terjamin. Selain itu para pekerja
juga bisa terhindar dari risiko kecelakaan dan jenis bahaya lainnya. Pada umumnya tujuan
penerapan K3 adalah untuk memberikan perlindungan keselamatan dan kesehatan kerja. Tujuan
lainnya untuk mencegah dan mengurangi risiko kecelakaan kerja atau penyakit yang
diakibatkan aktivitas pekerjaan. Oleh karena itu, penerapan K3 ini akan sangat bermanfaat bagi
para petugas. Memberikan jaminan agar pegawai memperoleh rasa aman dan nyaman dalam
bekerja. Adapun manfaat manajemen K3 laboratorium yaitu:
- Menjaga keselamatan, kesehatan, dan juga kesejahteraan individu yang bekerja di dalam
laboratorium
- Mencegah pihak lain baik individu maupun kelompok, terkena risiko atau terganggu
kondisi kesehatannya, akibat aktivitas di laboratorium
- Mengontrol penggunaan dan penyimpanan bahan-bahan yang beracun, korosif, mudah
terbakar, mudah meledak, dan menyebabkan iritasi
- Mengontrol proses pelepasan bahan berupa gas dan zat yang berbau ke udara.
Memastikan gas tersebut tidak akan berdampak negatif pada lingkungan sekitar.

Anda mungkin juga menyukai