PENGELOLAAN LABORATORIUM
PENGAWASAN
DISUSUN OLEH:
KELOMPOK VII
KELAS A/VI
ANGGOTA KELOMPOK:
UNIVERSITAS MATARAM
2020
PENGAWASAN
1. Pengawasan bersifat membimbing dan bantu mengatasi kesulitan dan bukan mencari
kesalahan. Keepala sekolah harus memfokuskan perhatian pada usaha mengatasi
hambatan yang dihadapi guru, bukan sekedar mencari kesalahan, kekeliruan guru harus
disampaikan kepala sekolah sendiri dan tidak didepan orang lain.
2. Bantuan dan bimbingan diberikan secara tidak langsung, artinya di upayakan agar yang
bersangkutan mampu mengatasi sendiri, sedangkan kepala sekolah hanya membantu. Hal
ini penting untuk menumbuhkan kepercayaan diri yang pada akhirnya menumbuhkan
motivasi kerja yang lebih baik.
3. Pengawasan dilakukan secara berkala, artinya tidak menunggu sampai terjadi hambatan.
4. Pengawasab dilaksanakan dalam suasana kemitraan, agar guru dengan mudah dan tanpa
takut menyampaikan hambatan yang dihadapi sehingga dapat segera dicari jalan
keluarnya.
A. KEGIATAN MENGECEK
Menurut KBBI mengecek artinya mencocokkan kembali benar atau tidaknya
tentang perhitungan, berita daftar angka dan lain-lain atau memeriksa kembali sesuatu.
Kegiatan pengecekan pada pengawasan laboratorium adalah memeriksa kembali alat dan
bahan yang ada dilaboratorium, apakah barang tersebut masih tersedia atau tidak, berapa
banyak yang terpakai dan lain sebagainya.
1. Tabel pengecekan bahan
No. Nama Bahan Kode Tahun Stok Ket.
Pengadaan Habis Masih ada
B. KEGIATAN MONITORING
Monitoring adalah penilaian secara terus menerus terhadap fungsi kegiatan-
kegiatan atau program-program di dalam hal jadwal penggunaan input/masukan data
oleh kelompok sasaran berkaitan dengan harapan-harapan yang telah direncanakan.
Adapun pengertian monitoring menurut para ahli :
1. Cassely dan Kumar 1987
Monitoring merupakan program yang terintegrasi, bagian penting dipraktek
manajemen yang baik dan arena itu merupakan bagian integral di manajemen sehari-
hari.
2. Calyton dan Petry 1983
Monitoring sebagai suatu proses mengukur, mencatat, mengumpulkan,
memproses dan mengkomunikasikan informasi untuk membantu pengambilan
keputusan manajemen program/proyek.
3. Oxfam 1995
Monitoring adalah mekanisme yang sudah menyatu untuk memeriksa yang
sudah untuk memeriksan bahwa semua berjalan untuk direncanakan dan memberi
kesempatan agar penyesuaian dapat dilakukan secara metodologis.
Menurut pengertian yang disampaikan oleh beberapa ahli, maka semakin
jelaslah apa yang dimaksudkan dengan “monitoring “ yaitu kegiatan yang dilakukan
untuk mengecek penampilan dari aktivitas yang sedang dikerjakan. Monitoring adalah
bagian dari kegiatan pengawasan, dalam pengawasan ada aktivitas memantau
(monitoring). Pemantauan umumnya dilakukan untuk tujuan tertentu, untuk memeriksa
apakah program yang telah berjalan itu sesuai dengan sasaran atau sesuai dengan tujuan
dari program.
1. Mengumpulkan data dan informasi yang diperlukan bagi peserta pada proses
praktikum.
2. Memberikan masukan tentang kebutuhan dalam melaksanakan program
dilaboratorium bagi praktikan.
3. Mendapatkan gambaran ketercapaian tujuan proses praktikum setelah adanya kegiatan
praktikum.
4. Memberikan informasi tentang metode yang tepat untuk melaksanakan kegiatan
proses praktikum.
5. Mendapatkan informasi tentang adanya kesulitan-kesulitan dan hambatan-hambatan
selama kegiatan proses pembe praktikum.
6. Memberikan pernyataan yang bersifat penandaan berupa fakta dan nilai terhadap
proses praktikum yang telah di lakukan.
Tujuan Monitoring secara khusus, yaitu:
1. pengukuran dan penilaian kinerja pembinaan, sehingga dapat mencapai hasil yang
diharapkan baik secara kualitas dan kuantitas dengan efektif. Pada dasarnya fokus dari
monitoring adalah masukan dan proses pelaksanaan sekaligus kontribusi faktor-faktor
terkait terhadap hasil pembinaan secara kualitas dan kuantitas, kerjasama, proses
pengambilan keputusan dan kebijakan, advokasi dan koordinasi.
2. Mengkaji apakah kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan telah sesuai dengan rencana.
Mengidentifikasi masalah yang timbul agar langsung dapat diatasi melakukan
penilaian apakah pola kerja dan manajemen yang digunakan sudah tepat untuk
mencapai tujuan kegiatan. mengetahui kaitan antara kegiatan dengan tujuan untuk
memperoleh ukuran kemajuan, menyesuaikan kegiatan dengan lingkungan yang
berubah, tanpa menyimpang dari tujuan.
C. KEGIATAN MENGUKUR DAN KEGIATAN MENILAI SEKALIGUS
MENYEMPURKAN SEGALA APA YANG TELAH DILAKSANAKAN
Evaluasi kegiatan laboratorium MIPA itu ada dua macam, yaitu:
1. Evaluasi Kegiatan Praktikum di Laboratorium MIPA
Kegiatan praktikum melibatkan ranah kognitif, afektif, dan psikomotor
murid. Lebih dari itu, ranah iman dan taqwa murid juga dapat ditumbuhkembangkan
melalui kegiatan praktikum. Mengapa? Karena dalam kegiatan praktikum murid
pasti melakukan kegiatan pengamatan.
Program kegiatan laboratorium MIPA berkaitan erat dengan jenis dan isi
program. Keberhasilan program kegiatan laboratorium MIPA sangat bergantung
pada keberhasilan penanggung jawab program, praktikan, laboran, dan teknisi
laboratorium MIPA. Oleh karena itu, kejrja sama yang baik antara empat komponen
ini sangat menentukan keberhasilan suatu program. Kedisiplinan, keseriusan, dan
kerjasama yang baik antara empat komponen pelaku program sangat diperlukan.
Oleh sebab itu, situasi dan kondisi yang kondusif dalam laboratorium MIPA di
sekolah harus dijaga dan dilestarikan.
Pengevaluasian kegiatan laboratorium Pengevaluasian kegiatan
laboratorium adalah suatu kegiatan ditujukan untuk mengevaluasi program kegiatan
laboratorium. Evaluasi terhadap kegiatan laboratorium dilakukan oleh kepala
sekolah pada tiap jangka waktu tertentu. Salah satu cara melakukan evaluasi adalah
dengan memeriksa kesesuaian antara program dengan bukti pelaksanaan kegiatan.
Apabila terjadi ketidaksesuaian antara rencana kegiatan dengan program kerja
menunjukkan bahwa ada tindakan yang diperlukan untuk meluruskannya. Tindakan
tersebut biasanya berupa dialog dengan guru untuk memecahkan masalah yang ada.
Dialog ini harus dilakukan dengan suasana persahabatan supaya guru tidak merasa
terbebani dengan fungsi evaluasi. Berdasarkan pengertian di atas maka pengertian
pengelolaan laboratorium dapat didefinisikan sebagai strategi untuk mencapai tujuan
laboratorium melalui perencanaan, pengorganisasian, penggunaan, dan evaluasi
terhadap segenap sumber daya laboratorium untuk mencapai tujuan laboratorium
secara optimal.
Pengawasan dan Evaluasi yang dilakukan bahwa Proses pengawasan dan
pengevaluasian hasil dilakukan sekali dalam setahun, dan tidak adanya sanksi dalam
pelanggaran dapat menyebabkan tidak tercapainya tujuan yang diharapkan.
Sebaiknya kepala sekolah membuat program dan jadwal yang terdokumentasi
sehingga proses pengawasan dan evaluasi lebih terkontrol dan berjalan dengan baik
dan lancar. Menurut Arikunto (2004: 13) ada tiga fungsi supervisi atau pengawasan,
yaitu:
a. Sebagai kegiatan meningkatkan mutu pembelajaran
b. Sebagai pemicu atau penggerak terjadinya perubahan pada unsur-unsur yang
terkait dalam pembelajaran
c. Sebagai kegiatan memimpin dan membimbing
Marlina, Leni. 2016. “Manajemen Laboratorium Kimia”. Manajer Pendidikan. 10 (4): 374-
380.
Sudaryanto, Indrawati, dan Endang Kowara. 1998. Pengelolaan Laboratorium IPA dan
Instalansi Listrik. Jakarta: Depdikbut.
Yosephin Ajeng Indah Herlina Sani. 2011. Pengelolaan Laboratorium di Sekolah Menengah
Pertama Negeri 1 Sentolo Kabupaten Kulon Progo. Yogyakarta: UNY.