Anda di halaman 1dari 27

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

NAMA : DIAN TRI WAHYUNI

NIM : E1M017015

PENDIDIKAN KIMIA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MATARAM

2020
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

A. Identitas
1. Sekolah : SMA Negeri 1 ALAS
2. Mata Pelajaran : Kimia
3. Kelas/Semester : XI/1
4. Materi Pokok : Laju Reaksi
5. Sub Materi Pokok : Teori Tumbukan
6. Alokasi Waktu : 3 x 45 menit

B. Kompetensi Inti
KI 1: Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
KI 2: Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli
(gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun,responsif dan pro-aktif dan
menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam
berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam
menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
KI 3: Memahami, menerapkan, menganalisis dan mengevaluasi pengetahuan faktual,
konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang
ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan
kemanusiaan, kebangsaan,kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena
dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang
spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
KI 4: Mengolah, menalar, menyaji, dan mencipta dalam ranah konkret dan ranah abstrak
terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri serta
bertindak secara efektif dan kreatif, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah
keilmuan.

C. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi

Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK)

3.6 Memahami teori tumbukan (tabrakan) 3.6.1. Mengidentifikasi dan menjelaskan


untuk menjelaskan reaksi kimia. Teori tumbukan (tabrakan) untuk
menjelaskan reaksi kimia
3.6.2. Menganalisis pengaruh energi
aktivasi terhadap laju reaksi
3.6.3. Menganalisis pengaruh tumbukan
terhadap faktor-faktor penentu laju
reaksi.
4.6 Menyajikan hasil pemahaman 4.6.1.Mempresentasikan hasil pemahaman
terhadap teori tumbukan (tabrakan) terhadap teori tumbukan (tabrakan)
untuk menjelaskan reaksi kimia.
untuk menjelaskan reaksi kimia.

D. Tujuan Pembelajaran
1. Melalui diskusi kelas siswa dapat mengidentifikasi dan menjelaskan teori
tumbukan (tabrakan) untuk menjelaskan r eaksi kimia dengan benar.
2. Melalui diskusi kelas siswa dapat menganalisis pengaruh energi aktivasi terhadap
laju reaksi dengan tepat.
3. Melalui diskusi kelas siswa dapat menganalisis pengaruh tumbukan terhadap
faktor-faktor penentu laju reaksi dengan tepat.
4. Melalui diskusi kelas siswa dapat mempresentasikan hasil pemahaman terhadap
teori tumbukan (tabrakan) untuk menjelaskan reaksi kimia dengan benar.

E. Materi Pembelajaran
1. Faktual
- Menampilkan gambar mengenai reaksi kimia yang berlangsung secara cepat
dan lambat.
- Menampilkan vidio animasi mengenai teori tumbukan.
2. Konseptual
- Pengertian laju reaksi
- Pengertian teori tumbukan
- Pengertian energi aktivasi
3. Prosedural
- Hubungan faktor-faktor laju reaksi terhadap teori tumbukan

F. Pendekatan/Model/Metode Pembelajaran
Model Pembelajaran : Discoveri Learning
Pendekatan Pembelajaran : Pendekatan ilmiah (scientific approach)
Metode Pembelajaran : Diskusi, Tanya Jawab, dan penugasan.

G. Media, Alat dan Bahan Belajar


1. Media : Gambar, Video, Power Point dan LKPD
2. Alat : Laptop dan LCD
3. Bahan : Spidol, Papan Tulis, dan Buku

H. Sumber Belajar
1. Sudarmo, Unggul. 2013. Kimia untuk SMA/MA Kelas XI. Jakarta: Erlangga.
2. LKS kimia

I. Langkah-Langkah Pembelajaran
No Karakter Wakt
Tahap Kegiatan
. u
1. Pendahuluan  Guru membuka Religiositas 5
pembelajaran dengan salam menit
pembuka dan doa bersama.
 Guru mengabsensi siswa.
 Apersepsi :
“Di dalam dalam kehidupan
sehari-sehari kita ketahui
terdapat reaksi kimia yang
berjalan cepat dan lambat ”
 Menjelaskan tujuan
pembelajaran atau
kompetensi dasar yang akan
dicapai.
 Menyampaikan cakupan
materi
“Hari ini kita akan
mempelajari tentang laju
reaksi mengenai teori
tumbukan.”
 Guru membagi siswa ke
dalam beberapa kelompok
yang beranggotakan 4 orang
siswa.
 Guru membagikan LKPD
pada masing-masing
kelompok.
2. Inti  Guru menyajikan fenomena Integritas 5
Stimulation dalam kehidupan sehari-hari menit
yang berkaitan dengan laju
reaksi yang berlsngsung
cepat dan lambat.

Gambar 1. Pembakaran kertas

Gambar 2. Perkaratan besi


Problem  Setelah mengamati gambar Kemandiria 5
statement yang ditampilkan, guru n menit
memberikan masalah untuk
dipecahkan oleh siswa :
a) Berdasarkan gambar
yang telah
ditampilkan manakah
reaksi yang
berlangsung cepat
dan lambat ?
b) Mengapa reaksi
tersebut dapat terjadi
?
Data collecting  Mencari dan mengumpulkan Kemandiria 10
data atau informasi n dan menit
mengenai teori tumbukan gotong
terkait dengan vidio yang royong
ditampilkan.
 Siswa secara berkelompok
mendiskusikan LKPD yang
telah di bagikan.
 Guru membimbing siswa
untuk menjawab LKPD
Data processing  Melakukan pengolahan Gotong 5
informasi dengan cara royong dan menit
diskusi integritas
Verification  Guru memverifikasi hasil Integritas 5
diskusi siswa, meluruskan menit
apabila ada kesaahan konsep.
Generalization  Siswa mengeneralisasikan Integritas 5
hasil diskusi yang telah dan menit
dilakukan terhadap kemandirian
permasalahan yang
ditemukan dalam gambar
sebelumnya.
3. Penutup  Guru memfasilitasi dalam Religiositas 5
menemukan kesimpulan dari dan menit
pembelajaran yang dilakukan kemandirian
melalui mereview indikator
yang hendak dicapai pada
hari pertemuan itu.
 Guru melakukan penilaian
untuk mengetahui tingkat
ketercapaian indikator,
instrumen penilaian menjadi
lampiran RPP.

J. PENILAIAN
Mekanisme dan Keterangan
No Aspek Instrumen
prosedur
1 Sikap Observasi dalam diskusi Lembar observasi
- Penugasan
2 Pengetahuan Soal penugasan
- Tes tertulis
3 Keterampilan Kinerja presentasi Rubrik penilaian

Mataram, 22 April 2020

Mengetahui ,

Kepala SMAN 1 ALAS Guru Mapel KIMIA

.......................................... Dian Tri Wahyunu, S.pd


NIP : NIP : .............................

Catatan Kepala Sekolah


…………………………………………………………………………………………………
……………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
……………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
……………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
……………………………………………
Lampiran 1 Lembar Pengamatan

LEMBAR PENGAMATAN SIKAP

Mata pelajaran :

Kelas/ Semester :

Tahun Ajaran :

Waktu Pengamatan :

Indikator perkembangan sikap religius, tanggung jawab, responsif dan santun

1. BT (belum tampak) jika sama sekali tidak menunjukkan usaha sungguh-sunggguh


dalam menyelsaikan tugas
2. MT (mulai tampak) jika menunjukkan sudah ada usaha sungguh-sunggguh dalam
menyelsaikan tugas tetapi masih sedikit dan belum konsisten
3. MB (mulai berkembang) jika menunjukkan sudah ada usaha sungguh-sunggguh
dalam menyelsaikan tugas yang cukup sering dan mulai konsisten
4. MK (membudaya) jika menunjukkan sudah ada usaha sungguh-sunggguh dalam
menyelsaikan tugas secara terus menerus dan belum konsisten

Berikan tanda V pada kolom-kolom sesuai dengan hasil pengamatan .

Na Tanggung
Religius Peduli Responsif Santun
N ma Jawab

o sisw B M M M B M M M B M M M B M M M B M M M
a T T B K T T B K T T B K T T B K T T B K

.
.
.
Keterangan
1 BT= kurang
2 MT= sedang
3 MB= baik
4 MK= sangat baik
Lampiran 2

Lembar observasi dan kinerja presentasi mengenai sikap ilmiah saat diskusi dan
presentasi

LEMBAR PENGAMATAN OBSERVASI DAN KINERJA PRESENTASI

Mata pelajaran :

Kelas/ Semester :

Tahun Ajaran :

Waktu Pengamatan :

Observasi Kinerja presentasi


Jumlah
Nama Tanggung Kerja Nilai
No jujur disiplin peduli jumlah presentasi visual isi skor
siswa jawab sama

1 2 3 4 5 6 7 8 9

...

Keterangan pengisian skor :

4 : Sangat tinggi

3 : Tinggi

2 : Cukup tinggi

1 : Kurang

Presentasi kelompok

Aspek :

1. Penguasaan isi
2. Teknik bertanya atau menjawab
3. Metode penyajian
Lampiran 3
Indikator Kompetensi Inti 1 Dan 2
1. Jujur
a. Menyampaikan sesuatu berdasarkan keadaan yang sebenarnya
b. Tidak menutupi kesalahan yang terjadi
2. Disiplin
a. Selalu hadir di kelas tepat waktu
b. Mengerjakan LKS sesuai petunjuk dan tepat waktu
c. Mentaati aturan main dalam kerja mandiri dan kelompok
3. Tanggung jawab
a. Berusaha menyelesaikan tugas dengan sungguh-sungguh
b. Bertanya kepada teman/guru bila menjumpai masalah
c. Menyelesaikan permasalahan yang menjadi tanggung jawabnya
d. Partisipasi dalam kelompok

4. Peduli
a. Menjaga kebersihan kelas, membantu teman yang membutuhkan
b. Menunjukkan rasa empati dan simpati untuk ikut menyelesaikan masalah
c. Mampu memberikan ide/gagasan terhadap suatu masalah yang ada di sekitarnya
d. Memberikan bantuan sesuai dengan kemampuannya
5. Kerja sama
a. Mengerjakan LKS dengan sungguh-sungguh
b. Menunjukkan sikap bersahabat
c. Berusaha menemukan solusi permasalahan secara bersama dalam kelompoknya
d. Menghargai pendapat lain

PEDOMAN PENILAIAN:
a. Penilaian dilakukan dengan cara membandingkan karakter siswa pada kondisi
awal dengan pencapaian dalam waktu tertentu.
b. Hasil yang dicapai selanjutnya dicata
c. t, dianalisis dan diadakan tindak lanjut.
Lampiran 4
LAJU REAKSI

(TEORI TUMBUKAN)

Kelas XI MIA

TUJUAN PEMBELAJARAN:

1. Melalui diskusi kelas siswa dapat mengidentifikasi dan menjelaskan teori


tumbukan (tabrakan) untuk menjelaskan r eaksi kimia dengan benar.
2. Melalui diskusi kelas siswa dapat menganalisis pengaruh energi aktivasi
terhadap laju reaksi dengan tepat.
3. Melalui diskusi kelas siswa dapat menganalisis pengaruh tumbukan terhadap
faktor-faktor penentu laju reaksi dengan tepat.
4. Melalui diskusi kelas siswa dapat mempresentasikan hasil pemahaman
terhadap teori tumbukan (tabrakan) untuk menjelaskan reaksi kimia dengan
benar.
A. Pengertian Teori Tumbukan

Dalam teori tumbukan digambarkan pertemuan partikel-partikel reaktan sebagai


suatu tumbukan. Pada proses tumbukan yang terjadi, disamping ada yang
menghasilkan reaksi juga ada yang tidak menghasilkan reaksi. Tumbukan yang terjadi
dan bisa menghasilkan partikel-partikel hasil reaksi disebut sebagai tumbukan efektif.
Efektifnya tumbukan ditentukan oleh faktor energi kinetik partikel (molekul) dan arah
partikel.Hasil kali frekuensi tumbukan dengan fraksi molekul yang memiliki energi
sama atau melebihi energi aktivasi menentukan laju reaksi kimia. Fraksi molekul yang
teraktifkan biasanya sangat kecil, dan hal ini menyebabkan laju reaksi jauh lebih kecil
daripada frekuensi tumbukannya itu sendiri. Jika nilai energi pengaktifan semakin
tinggi, maka molekul yang teraktifkan akan semakin kecil sehingga semakin lambat
reaksi berlangsung. Hal itu dapat diilustrasikan dalam contoh reaksi berikut. A2(g) +
B2(g) → 2AB(g) Berdasarkan teori tumbukan, diasumsikan bahwa selama tumbukan
yang terjadi antara molekul A2 dan B2 akan mengakibatkan ikatan A–A dan B–B
putus dan terbentuk ikatan A–B. Pada Gambar ditunjukkan bahwa anggapan itu tidak
selamanya berlaku untuk setiap tumbukan.

Agar terjadi reaksi kimia maka molekul-molekul harus mempunyai arah tertentu agar
tumbukan efektif. Dari Gambar diperoleh informasi bahwa umumnya lebih banyak
jumlah tumbukan yang arah tumbukannya tidak memungkinkan terjadi reaksi
daripada jumlah tumbukan yang memungkinkan terjadinya reaksi. Hal itu mempunyai
arti bahwa kecil peluang suatu tumbukan tertentu untuk menghasilkan reaksi.

B. Pengertian Energi Aktivasi

Energi aktivasi ialah jumlah minimal energi yang diperlukan oleh suatu
senyawa/partikel untuk bereaksi. Reaksi kimia merupakan proses yang dialami oleh
senyawa/partikel kimia untuk mencapai titik energi terendahnya. Tetapi dalam
prosesnya, senyawa/partikel kimia ini harus mencapai titik energi tertentu sebelum
akhirnya turun menuju ke energi terendah. Proses ini dapat digambarkan dalam
diagram:

Dalam grafik diatas, pada sumbu x ialah Energi Bebas Gibbs(energi potensial)
dan di sumbu y ialah koordinat reaksi yang biasanya diwakili oleh waktu (s).

Seperti pemaparan sebelumnya, pengertian energi aktivasi ialah energi


minimum yang dibutuhkan oleh suatu senyawa untuk mengalami reaksi. Maka pada
grafik diatas energi minimum yang diperlukan oleh Brometan untuk bereaksi (Energi
aktivasi) diwakili oleh simbol ΔG. Setelah energi yang dimiliki oleh partikel
mencapai energi aktivasi, maka selanjutnya terjadilah reaksi yang mampu
menurunkan energi bebas Gibbs hingga pada level yang jauh lebih rendah dari
sebelumnya(perhatikan posisi grafik pada produk).

C. Faktor yang Mempengaruhi Terjadinya Tumbukan

Reaksi kimia dapat terjadi jika partikel-partikel reaktan saling bertumbukan


satu sama lain. Tetapi, tumbukan yang terjadi tidak semuanya akan menghasilkan zat
baru yang berupa hasil reaksi. Zat baru dapat diperoleh dari tumbukan yang
berlangsung sempurna. Tumbukan sempurna dinamakan tumbukan efektif. Partikel
zat yang saling bertumbukan terkadang juga tidak langsung berubah menjadi zat hasil.
Tumbukan tersebut terlebih dahulu membentuk molekul kompleks yang dinamakan
molekul kompleks teraktivasi. Pembentukan molekul kompleks teraktivasi ada
hubungannya dengan energi aktivasi. Energi aktivasi (Ea) merupakan energi
tumbukan terendah yang dibutuhkan supaya bisa terbentuk molekul kompleks
teraktivasi sehingga reaksi dapat berlangsung.

Dalam teori tumbukan yang berdasarkan atas teori kinetik molekul gas
dinyatakan beberapa hal berikut.

1. Gas merupakan partikel molekul gas yang ukurannya lebih kecil daripada jarak
antarmolekulnya.
2. Gerakan molekul-molekul gas selalu lurus ke segala arah.
3. Tumbukan yang terjadi antara molekul-molekul gas dengan dinding wadahnya
bersifat elastis sempurna, artinya molekul-molekul gas akan dipantulkan kembali
tanpa kehilangan energi.
4. Perubahan temperatur mempengaruhi kecepatan gerak molekul-molekul gas.
Semakin tinggi temperatur, maka akan semakin cepat gerak molekulmolekul gas.
5. Harga energi kinetik rata-rata molekul gas sama besar pada temperatur yang ama
atau tidak dipengaruhi oleh massanya.

Konsentrasi, luas permukaan, temperatur dan katalis berhubungan erat dengan


tumbukan antar partikel merupakan factor-faktor yang berpengaruh pada laju reaksi,
yang dapat diilustrasikan sebagai berikut:

a. Konsentrasi
Berdasarkan teori tumbukan, pengaruh konsentrasi pada laju reaksi dapat dilihat
dari gambar berikut:

Dari gambar tersebut di atas, diperoleh informasi bahwa konsentrasi reaktan


berhubungan erat dengan jumlah partikel zat yang terlibat dalam 16 tumbukan. Jika
jumlah reaktan bertambah banyak, maka akan semakin banyak jumlah partikel-
partikel yang bertumbukan, dan oleh karena itu, akan semakin dekat jarak antara
partikel sehingga jumlah tumbukan efektif juga akan meningkat. Itu artinya laju
suatu reaksi mengalami peningkatan. Demikian juga sebaliknya, laju reaksi juga
akan menurun jika konsentrasi berkurang, karena akan sedikit terjadi tumbukan.

b. Laju reaksi dipengaruhi oleh luas permukaan berdasarkan teori tumbukan Semakin
halus bentuk suatu zat untuk massa yang sama akan mengakibatkan semakin luas
permukaan zat tersebut. Menurut teori tumbukan: “semakin luas permukaan
partikel, semakin besar kemungkinan terjadinya tumbukan antar partikel”.

c. Laju reaksi dipengaruh oleh temperatur berdasarkan teori tumbukan Gambar


berikut merupakan ilustrasi pengaruh temperatur terhadap laju reaksi berhubungan
dengan energi kinetik partikel, adalah sebagai berikut:
Dari gambar tersebut di atas dapat diperoleh informasi bahwa pada temperatur
tinggi, lebih banyak jumlah partikel yang bertumbukan dibandingkan pada
temoeratur rendah. Penyebab dari hal ini karena pada temperatur tinggi energi
kinetik partikel akan lebih besar dan sebagai akibatnya jumlah tumbukan semakin
banyak sehingga laju reaksi akan meningkat.

d. Laju reaksi dipengaruhi oleh katalis berdasarkan teori tumbukan Pengaruh katalis
pada laju reaksi berkenaan dengan energi pengaktifan reaksi (Ea). Katalis positif
yaitu katalis yang digunakan untuk mempercepat reaksi kimia memberikan suatu
mekanisme reaksi alternatif dengan nilai Ea yang lebih rendah jika dibandingkan
dengan nilai Ea reaksi tanpa katalis. Energi aktivasi yang semakin rendah akan
menyebabkan lebih banyak partikel yang memiliki energi kinetik yang cukup untuk
mengatasi rendahnya halangan energi aktivasi ini, sehingga mengakibatkan jumlah
tumbukan efektif akan bertambah banyak, sehingga laju reaksi juga akan meningkat.
Zat yang berfungsi untuk mempercepat laju reaksi disebut katalisator, sedangkan zat
yang berfungsi untuk memperlambat laju reaksi secara umum disebut Inhibitor.

 Energi Aktivasi dan Katalis

Salah satu cara paling ampuh dalam mempercepat terjadinya reaksi ialah
dengan menurunkan energi aktivasi. Hal ini dapat dilakukan dengan
menambahkan senyawa katalis. Dengan penambahan katalis, dapat kita lihat
perbedaan grafik perubahan energi Gibbs dalam proses reaksinya speerti berikut:
Reaksi yang menggunakan katalis ditunjukkan oleh grafik berwarna violet
(ungu) sedangkan warna hijau menunjukkan keadaan normal. Dapat kita lihat
perbedaan dari kedua grafik yang paling mendasar ialah pada energi aktivasi dimana
dengan menggunakan katalis energi aktivasi akan menjadi lebih rendah sehingga
kondisi untuk reaksi akan lebih mudah dicapai (reaksi lebih cepat). Hasil akhir dari
keduanya menunjukkan tingkat energi potensial yang sama.

Sumber :

https://mystupidtheory.com/pengertian-energi-aktivasi/

https://www.ilmukimia.org/2014/07/energi-aktivasi.html

file:///C:/Users/Tosibha/Downloads/a72e4f059e1a3c36b836ec85a13558d0%20(3).pdf
Lampiran 5

Oleh :

DIAN TRI WAHYUNI (E1M017015)

Nama Kelompok :

Anggota :

1.

2.

3.

4.

5.

6.
KEGIATAN 1

Teori tumbukan ini sangat penting untuk mempengaruhi kecepatan laju


reaksi. Pengaruh dari berbagai faktor terhadap laju reaksi dapat dijelaskan
oleh teori tumbukan. Kita harus dapat membedakan tumbukan yang dapat
mempengaruhi laju reaksi atau tidak. Perhatikanlah gambar dibawah ini!

Gambar 1.1 Tumbukan pada lesung padi yang


dilakukan oleh ibu-ibu

Gambar 1.2 Tumbukan yang dihasilkan oleh


tabrakan dua mobil
Menurut kalian masalah apa yang
muncul dari fenomena diatas ?
rumuskan masalah tersebut dalam
bentuk pertanyaan !.

.................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................
..........................................

Cari beberapa sumber untuk


menjawab pertanyaan-pertanyaan
yang telah kalian buat diatas!

Perkirakan jawaban dari pertanyaan-pertanyaan yang telah kalian dibuat!

..........................................................................................................................................
..........................................................................................................................................
..........................................................................................................................................
..........................................................................................................................................
....................................................
Teori tumbukan menggambarkan pertemuan partikel-partikel pereaksi sebagai suatu
tumbukan. Tumbukan terjadi jika dua molekul atau lebih permukaaanya saling
bersentuhan pada satu titik. Tumbukan yang dapat menghasilkan partikel-partikel produk
reaksi disebut tumbukan aktif. Untuk mendapatkan tumbukan yang aktif maka orientasi
atau arah tumbukan harus tepat serta memiliki energi yang cukup.

Cermati
gambar di
bawah ini!

Dari ketiga gambar diatas, manakah yang mengalami tumbukan


efektif? Berikanlah penjelasanmu!

...............................................................................................................................
...............................................................................................................................
...............................................................................................................................
...............................................................................................................................
...............................................................................................................................
...............................................................................................................................
.............................................................................
Kegiatan II

Cermati penjelasan
di bawah ini !

1. Konsentrasi

Jika konsentrasi makin besar, maka


akan mengandung jumlah partikel
semakin banyak sehingga dan akan
tersusun lebih rapat. Susunan partikel
yang lebih rapat memungkinkan
terjadinya tumbukan semakin banyak
dan kemungkinan terjadi reaksi lebih
besar.

2. Luas Permukaan

Pada saat zat-zat pereaksi bercampur, maka akan terjadi tumbukan


antarpartikel pereaksi di permukaan zat. Laju reaksi dapat diperbesar
dengan memperluas permukaan bidang sentuh zat yang dilakukan dengan
cara memperkecil ukuran zat pereaksi.
3. Suhudalam zat selalu bergerak. Jika suhu zat dinaikkan,maka energi kinetik
Partikel-partikel
partikel-partikel akan bertambah sehingga tumbukan antarpartikel akan mempunyai energi
yang cukup untuk melampaui energi pengaktifan. Hal ini akan menyebabkan lebih banyak
terjadi tumbukan yang

Partikel-partikel dalam zat selalu bergerak. Jika suhu zat


dinaikkan,maka energi kinetik partikel-partikel akan bertambah
sehingga tumbukan antarpartikel akan mempunyai energi yang cukup
untuk melampaui energi pengaktifan. Hal ini akan menyebabkan lebih
banyak terjadi tumbukan yang efektif dan menghasilkan reaksi.

4. Katalis

Fungsi katalis dalam reaksi adalah menurunkan energi


aktivasi sehingga jumlah molekul yang dapat melampaui
energi aktivasi menjadi lebih besar.
Dari informasi yang telah kamu dapat di atas, tulislah hubungan setiap faktor tersebut
dengan tumbukan secara singkat!

...................................................................................................
....................................................................................................
....................................................................................................
.................................................................................................
............................................................................................................................................
............................................................................................................................................
............................................................................................................................................
............................................................................................................................................
.....................................................................................................................................
............................................................................................................................................
............................................................................................................................................
............................................................................................................................................
..............................

Anda mungkin juga menyukai