Anda di halaman 1dari 4

TUGAS RESUME

MENGANALISIS KASUS KECELAKAAN KERJA


DI LABORATORIUM

Rachma Triadelia Caroline


P07134221004
STr Teknologi Laboratorium Medis

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN YOGYAKARTA
JURUSAN TEKNOLOGI LABORATORIUM MEDIS
2021/2022
Kasus : “2 Mahasiswa Teknik Kimia Undip Alami Luka Bakar Saat Garap Tugas
Akhir, Laboratorium Terbakar”

TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Kebakaran di gedung


laboratorium terpadu lantai tujuh kampus Undip Tembalang Kota Semarang
menyebabkan dua mahasiswa alami luka bakar. Kapolsek Tembalang
Kompol Mas'ud menuturkan, dua mahasiswa tersebut yakni Dody Verdiyanto
(21) mahasiswa S1 Fakultas Teknik Kimia Undip Tembalang Semarang
warga Tlogomulyo Kecamatan Pedurungan Kota Semarang. Korban kedua
Alex Frederius (21) mahasiswa S1 Fakultas Tehnik Kimia Undip Tembalang
Semarang, warga Kelurahan Tiban Baru Kecamatan Sekupang Kabupaten
Batam. Penelitian dilakukan di Gedung Laboratorium Terpadu Kampus
Undip Tembalang Jalan Prof Soedarto mulai pukul 12.00 WIB.
Kejadian bermula, ketika korban Dody sekira pukul 14.30 memasukkan
cairan metanol ke dalam alat mini plant. Alex lalu mengaduk cairan tersebut.
Tiba tiba  muncul percikan api yang mengenai tubuh Dody hingga badannya
terbakar kemudian berlari mendekati Alex. Alex berusaha memadamkan api
yang membakar tubuh temannya menggunakan jaket tetapi api tidak dapat
padam. Dody lalu berlari menuju ke lantai 6, ketika itulah pada saat berlari ia
menyenggol cairan metanol tersebut dan membuat api yang membakar
badannya semakin membesar. Sesampainya di lantai 6 ada empat teman
korban. Mereka terus  berusaha memadamkan api di tubuh korban. Di
antaranya dengan terus menyiramkan air galon ke tubuh korban. Lantaran api
tak kunjung padam, korban menggulingkan badannya di lantai. Akhirnya api
ditubuh korban bisa dipadamkan setelah dibantu tiga orang temannya dengan
cara menyiramkan air ke tubuh korban secara terus menerus.

Analisi : Lokasi : Gedung Laboratorium Terpadu Kampus Undip Tembalang


s
Jalan Prof Soedarto sekitar pukul 14.30 WIB.

Penyebab : 1. Korban tidak berhati-hati dalam melaksanakan penelitian


sehingga menimbulkan percikan api dari cairan metanol
yang di aduk didalam alat mini plant.
2. Kurangnya pemahaman korban dan teman-temannya
untuk melakukan pertolongan pertama dalam menangani
kebakaran akibat zat kimia metanol.
3. Tidak tersedianya APAR dilaboratorium sehingga
pertolongan pertama saat terjadi kecelakaan pun
terhambat
4. kurangnya APD untuk penelitian yang memakai bahan
kimia berbahaya, sehingga ketika muncul percikan, api
langsung mengenai tubuh korban.
5. Tidak adanya pendampingan/pengawasan dari dosen
pembimbing selama penelitian dilaksanakan.
6. Cairan metanol yang tersenggol oleh korban
menyebabkan memperbesarnya nyala api di tubuh korban.

Cara : Setelah mengetahui beberapa penyebab dari kebakaran


Mengatasi dilaboratorium tersebut, maka dapat dianalisis cara-cara untuk
mengatasinya, yaitu sebagai berikut :

1. Menambah pengetahuan dan keterampilan diri dalam


melakukan praktikum/penelitian yang menggunakan
bahan kimia berbahaya, agar meminimalisir terjadinya
kesalahan dalam pelaksanaan kerja yang dapat
menimbulkan kecelakaan kerja dilaboratorium.
2. Memahami cara melakukan pertolongan pertama
dilaboratorium, baik itu berupa kebakaran ataupun
kecelakaan kerja lainnya.
3. Diberikannya peralatan keselamatan dan APAR
dilaboratorium agar pertolongan pertama saat terjadi
kebakaran dapat dilakukan dengan segera.
4. Metanol ialah bahan kimia berbentuk cairan yang ringan,
mudah menguap, tidak berwarna, mudah terbakar, dan
beracun dengan bau yang khas, sehingga untuk
menggunakannya diperlukan APD yang lengkap untuk
menghindari kontak langsung dengan zat tersebut, serta
kehati-hati an dalam penggunaannya.
5. Adanya pendampingan/pengawasan saat melakukan
praktikum/penelitian yang akan menggunakan bahan-
bahan kimia berbahaya.
6. Berhati-hati dengan bahan kimia berbahaya, selalu
letakkan bahan kimia ke tempat asalnya atau jauhkan dari
meja kerja saat selesai digunakan agar bahan tidak mudah
tersenggol.

Anda mungkin juga menyukai