POLITEKNIK KESEHATAN YOGYAKARTA JURUSAN TEKNOLOGI LABORATORIUM MEDIS 2021/2022 Kasus : “2 Mahasiswa Teknik Kimia Undip Alami Luka Bakar Saat Garap Tugas Akhir, Laboratorium Terbakar”
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Kebakaran di gedung
laboratorium terpadu lantai tujuh kampus Undip Tembalang Kota Semarang menyebabkan dua mahasiswa alami luka bakar. Kapolsek Tembalang Kompol Mas'ud menuturkan, dua mahasiswa tersebut yakni Dody Verdiyanto (21) mahasiswa S1 Fakultas Teknik Kimia Undip Tembalang Semarang warga Tlogomulyo Kecamatan Pedurungan Kota Semarang. Korban kedua Alex Frederius (21) mahasiswa S1 Fakultas Tehnik Kimia Undip Tembalang Semarang, warga Kelurahan Tiban Baru Kecamatan Sekupang Kabupaten Batam. Penelitian dilakukan di Gedung Laboratorium Terpadu Kampus Undip Tembalang Jalan Prof Soedarto mulai pukul 12.00 WIB. Kejadian bermula, ketika korban Dody sekira pukul 14.30 memasukkan cairan metanol ke dalam alat mini plant. Alex lalu mengaduk cairan tersebut. Tiba tiba muncul percikan api yang mengenai tubuh Dody hingga badannya terbakar kemudian berlari mendekati Alex. Alex berusaha memadamkan api yang membakar tubuh temannya menggunakan jaket tetapi api tidak dapat padam. Dody lalu berlari menuju ke lantai 6, ketika itulah pada saat berlari ia menyenggol cairan metanol tersebut dan membuat api yang membakar badannya semakin membesar. Sesampainya di lantai 6 ada empat teman korban. Mereka terus berusaha memadamkan api di tubuh korban. Di antaranya dengan terus menyiramkan air galon ke tubuh korban. Lantaran api tak kunjung padam, korban menggulingkan badannya di lantai. Akhirnya api ditubuh korban bisa dipadamkan setelah dibantu tiga orang temannya dengan cara menyiramkan air ke tubuh korban secara terus menerus.
Analisi : Lokasi : Gedung Laboratorium Terpadu Kampus Undip Tembalang
s Jalan Prof Soedarto sekitar pukul 14.30 WIB.
Penyebab : 1. Korban tidak berhati-hati dalam melaksanakan penelitian
sehingga menimbulkan percikan api dari cairan metanol yang di aduk didalam alat mini plant. 2. Kurangnya pemahaman korban dan teman-temannya untuk melakukan pertolongan pertama dalam menangani kebakaran akibat zat kimia metanol. 3. Tidak tersedianya APAR dilaboratorium sehingga pertolongan pertama saat terjadi kecelakaan pun terhambat 4. kurangnya APD untuk penelitian yang memakai bahan kimia berbahaya, sehingga ketika muncul percikan, api langsung mengenai tubuh korban. 5. Tidak adanya pendampingan/pengawasan dari dosen pembimbing selama penelitian dilaksanakan. 6. Cairan metanol yang tersenggol oleh korban menyebabkan memperbesarnya nyala api di tubuh korban.
Cara : Setelah mengetahui beberapa penyebab dari kebakaran
Mengatasi dilaboratorium tersebut, maka dapat dianalisis cara-cara untuk mengatasinya, yaitu sebagai berikut :
1. Menambah pengetahuan dan keterampilan diri dalam
melakukan praktikum/penelitian yang menggunakan bahan kimia berbahaya, agar meminimalisir terjadinya kesalahan dalam pelaksanaan kerja yang dapat menimbulkan kecelakaan kerja dilaboratorium. 2. Memahami cara melakukan pertolongan pertama dilaboratorium, baik itu berupa kebakaran ataupun kecelakaan kerja lainnya. 3. Diberikannya peralatan keselamatan dan APAR dilaboratorium agar pertolongan pertama saat terjadi kebakaran dapat dilakukan dengan segera. 4. Metanol ialah bahan kimia berbentuk cairan yang ringan, mudah menguap, tidak berwarna, mudah terbakar, dan beracun dengan bau yang khas, sehingga untuk menggunakannya diperlukan APD yang lengkap untuk menghindari kontak langsung dengan zat tersebut, serta kehati-hati an dalam penggunaannya. 5. Adanya pendampingan/pengawasan saat melakukan praktikum/penelitian yang akan menggunakan bahan- bahan kimia berbahaya. 6. Berhati-hati dengan bahan kimia berbahaya, selalu letakkan bahan kimia ke tempat asalnya atau jauhkan dari meja kerja saat selesai digunakan agar bahan tidak mudah tersenggol.