Anda di halaman 1dari 8

PAPER BIOTEKNOLOGI

“Pengertian Bioteknologi Dan Kaitan Bioteknologi Dengan


Produk Farmasi”

Dengan Produk Farmasi”


DOSEN PEMBIMBING: NAWAFILA FEBRUYANI, M.Si.

DI SUSUN OLEH:
ASSYIFA NUR HIDAYAH (211601040)

PROGRAM STUDI FARMASI


FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS NAHDLATUL ULAMA SUNAN GIRI

BOJONEGORO
2023
PENDAHULUAN

Pengguaan istilah bioteknologi pertama kali diperkenalkan oleh


ilmuwan asal Hungaria, Karl Ereky, pada tahun 1917 untuk
menggambarkan interaksi biologi dan teknologi manusia dengan
memanfaatkan sistem biologi serta organisme untuk mengubah bahan
baku menjadi suatu produk yang berguna bagi BIOLOGI | 257
masyarakat. Tonggak sejarah bioteknologi modern dimulai sejak tahun
1928 sejak antibiotik penicilin digunakan oleh Alexander Fleming untuk
pengobatan penyakit kulit yang disebabkan oleh bakteri Staphylococcus
aureus hingga pada tahun 1940 penicilin digunakan untuk mengobati
infeksi pada manusia. Tahun 1950, antibiotik berhasil ditemukan pada
beberapa strain bakteri sehingga produksi skala besar mulai dilakukan
untuk mendapatkan berbagai antibiotik untuk kepentingan pengobatan.
PEMBAHASAN

PENGERTIAN BIOTEKNOLOGI
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi sangat
dipengaruhi oleh berkembangnya ilmu bioteknologi. Bioteknologi
mengalami perkembangan yang sangat pesat dalam kurun waktu 20
tahun terakhir. Perkembangan bioteknologi sejalan dengan tingginya
kebutuhan hidup manusia yang tidak sebanding dengan produksi yang
memenuhi kebutuhan tersebut. Pada negara maju, bioteknologi
mendapat perhatian yang sangat serius dan dikembangkan oleh
pemerintah secara intensif untuk memenuhi kebutuhan manusia
maupun untuk produksi industri. Bidang utama yang menjadi perhatian
dalam pengembangan bioteknologi adalah pangan, farmasi, pengolahan
limbah, dan rekayasa genetika. Pengembangan ilmu bioteknologi
bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan dan kualitas hidup
manusia.
Bioteknologi merupakan pemanfaatan sistem kehidupan dan organisme
untuk mengembangkan dan menciptakan produk baru untuk menghasilkan
atau memodifikasi produk atau proses dengan tujuan memperoleh produk
yang lebih baik dari segi kualitas maupun kuantitas serta singkat dalam
waktu produksi. Bioteknologi berasal dari kata Bios yang artinya hidup,
teuchos yang artinya alat, dan logos yang artinya hidup sehingga
bioteknologi dapat diartikan sebagai cabang ilmu yang mempelajari
pemanfaatkan mahluk hidup maupun produk dari mahluk hidup dalam
proses produksi barang dan jasa untuk meningkatkan kesejahteraan umat
manusia.

Bioteknologi dalam Bidang Kesehatan dan Pengobatan


Suatu terobosan baru telah dilakukan di Colorado AS. Pasangan Jack
dan Lisa melakukan program bayi tabung bukan semata-mata untuk
mendapatkan turunan, tetapi karena perlu donor bagi putrinya Molly
yang berusia 6 tahun dan menderita penyakit fanconi anemia. Fanconi
anemia adalah suatu penyakit yang disebabkan oleh tidak berfungsinya
sumsum tulang belakang sebagai penghasil darah. Jika dibiarkan akan
menyebabkan penyakit leukemia. Satu-satunya pengobatan adalah
melakukan pencakokkan sumsum tulang dari saudara
sekandung, tetapi masalahnya, Molly adalah anak tunggal. Teknologi
bayi tabung diterapkan untuk mendapatkan anak yang bebas dari
penyakit fanconi anemia. Melalui teknik “Pra Implantasi genetik
diagnosis” dapat dideteksi embrio-embrio yang membawa gen fanconi.
Dari 15 embrio yang dihasilkan, ternyata hanya 1 embrio yang terbebas
dari gen fanconi. Embrio ini kemudian ditransfer ke rahim Lisa dan 14
embrio lainnya dimusnahkan. Bayi tabung ini lahir 29 Agustus 2000 yang
lalu, dan beberapa jam setelah lahir, diambil sampel darah dari umbilical
cord (pembuluh darah yang menghubungkan bayi dengan placenta)
untuk ditransfer ke darah Molly. Sel-sel dalam darah tersebut diharapkan
akan merangsang sumsum tulang belakang Molly untuk memproduksi
darah.

PROSES BIOTEKNOLOGI

Bioteknologi Konvensional
Bioteknologi konvensional sangat terbatas pada peran
mikroorganisme dengan teknik fermentasi dalam skala kecil dan
pembuatannya masih menggunakan teknik sederhana. Prinsip dasar
bioteknologi konvensional adalah memanfaatkan mikroorganisme utuh
secara langsung tanpa proses rekayasa sehingga pemanfaatannya
masih sangat terbatas. Bioteknologi konvensional yang sering kita
dengar di kehidupan sehari-hari adalah teknik fermentasi seperti
pembuatan tempe, tape, dan kecap.
Bioteknologi Modern
Bioteknologi modern kita kenal dengan teknik yang
melibatkan rekayasa genetika sehingga menghasilkan DNA rekombinan
dan organisme transgenik yang dapat dimanfaatkan untuk menghasilkan
produk yang diinginkan seperti bayi tabung, hormon, antibiotik, dan
vaksin. Pada prinsipnya, bioteknologi modern merupakan pemanfaatan
bagian dari mikroorganisme dengan melibatkan teknologi modern.
Penerapan Bioteknologi
Bioteknologi dapat diterapkan secara luas yang meliputi
berbagai bidang. Saking luasnya, aplikasi bioteknologi diklasifikasikan
dalam berbagai warna berdasarkan bidang pemanfaatannya, yaitu:
– Bioteknologi merah adalah aplikasi bioteknologi di
bidang medis, seperti untuk menghasilkan obat dan vaksin, penggunaan
sel punca untuk pengobatan regeneratif, serta terapi gen untuk
mengobati penyakit genetik.
– Bioteknologi putih/abu-abu adalah bioteknologi yang
diaplikasikan dalam bidang industri, seperti pengembangan dan
produksi senyawa baru serta pembuatan sumber energi terbarukan,
produksi enzim untuk pengolahan limbah industri, dan pembuatan bir
dengan khamir.
– Bioteknologi hijau adalah aplikasi bioteknologi di bidang
pertanian dan peternakan, seperti menghasilkan tanaman tahan hama,
bahan pangan dengan kandungan gizi lebih tinggi, dan tanaman yang
menghasilkan obat atau senyawa yang bermanfaat.
– Bioteknologi biru adalah aplikasi bioteknologi untuk
perairan yang mengendalikan proses-proses yang terjadi di lingkungan
akuatik, seperti akuakultura untuk menumbuhkan ikan bersirip atau
kerang-kerangan dalam kondisi terkontrol sebagai sumber makanan,
pengembangan tiram tahan penyakit, dan vaksin untuk melawan virus
yang menyerang salmon dan ikan yang lain.

PENYEBAB
Dalam dunia pertanian, bioteknologi membantu untuk mengurangi krisis
pangan, memperbaiki kualitas pangan dan meningkatkan jumlah
produksi hasil pertanian. Di bidang kesehatan, bioteknologi dapat
mendiagnosis suatu penyakit genetis maupun non genetis serta
mengobati penyakit tertentu. Dalam bidang lingkungan, bioteknologi
dapat meningkatkan kualitas lingkungan yang telah tercemar seperti
remediasi, bioleaching, mengurangi sampah plastik dengan
memproduksi bioplastik serta memproduksi pupuk hayati yang ramah
lingkungan. bioteknologi merupakan pemanfaatan sistem kehidupan dan
organisme untuk mengembangkan dan menciptakan produk baru untuk
menghasilkan atau memodifikasi produk atau proses dengan tujuan
memperoleh produk yang lebih baik dari segi kualitas maupun kuantitas
serta singkat dalam waktu produksi
KESIMPULAN

Bioteknologi merupakan cabang ilmu yang memanfaatkan


mahluk hidup (bakteri, fungi, virus, dan lain-lain) maupun produk dan
mahluk hidup (enzim, alkohol) dalam proses produksi untuk
menghasilkan barang dan jasa. Unsur pokok bioteknologi adalah input,
proses, dan output. Bioteknologi terbagi menjadi dua macam, yaitu
bioteknologi konvensional yang merupakan suatu proses bioteknologi
yang mengandalkan jasa mikroba untuk menghasilkan produk yang
dibutuhkan manusia melalui proses fermentasi. Bioteknologi konensional
tidak melakukan manipulasi organisme atau rekayasa, tetapi
menciptakan kondisi dan bahan makanan yang cocok bagi mikroba
untuk berkembang secara optimal, sedangkan bioteknologi modern
merupakan penerapan bioteknologi dengan menggunakan lat dan cara
kerja yang canggih, dilakukan dalam keadaan bersih dan steril, kualitas
produk lebih baik dan kualitas hasil produk yang dibuat lebih banyak.
Konsep penggunaan bioteknologi modern lebih menekaknkan pada
bagaimana cara memanipulasi materi genetk mikroorganisme untuk
menghasilkan klon yang lebih unggul. Perkembangan bioteknologi
sangat dipengaruhi oleh perkembangan ilmu- ilmu dasar, salah satunya
seperti perkembangan mikrobiologi, genetika, dan biokimia.
DAFTAR PUSTAKA

Azadi, H. & Peter, H. (2010). Genetically Modified and


Organic Crop in Developing Countries: A Review of Option
for Food Security. Biotechnology Advances, 28, 160-168.

Coleman, A. (1996). Production Of Proteins in The Milk of


Transgenic Livestock: Problems, Solution And Success.
Am J Clin Nutr, 63, 5639-5645.

Estianti, A. & Herman, M. (2015). Regulasi Keamanan


Hayati Produk Rekayasa Genetik di Indonesia. Analisis
Kebijakan Pertanian, Vol 13 No. 2, 129-146.

Fahmideh, L., Khodadadi, E., & Khodadadi, E. (2014). A


Review of Applications of Biotechnology in the
Environment. International Journal of Farming and Allied
Science, Vol. 3 No. 12, 1319-1325.

Herman, M. (1999). Tanaman Hasil Rekayasa Genetik dan


Pengaturan Keamanannya di Indonesia. Buletin AgroBio.
Vol. 3 No.1, 8-26.

Kamle, S., Kumar, A., & Bhatnagar, R. K. (2011).


Development of Multiplex and Construct Spesific PCR
Assay for Detection of cry2Ab Transgene in Genetically
Modified Crops And Product. GM Crops. Vol. 2 No. 1, 74-
81.

Kementerian Kesehatan RI. (2018). Indonesia Jadi Center


of Excelent: Momentum Baru Bagi Negara-Negara Islam
Dalam Pengembangan Vaksin dan Produk Bioteknologi.
www.depkes.go.id/article/view/18051500002/indonesia-
jadi-center-of-excelent-momentum-baru-bagi-negera-
negara-islam-dalam-pengembangan-vaksin-d.html.

Anda mungkin juga menyukai