Anda di halaman 1dari 3

Nama: Alwan Bachtiar

NIM: 1901070005

Matkul: Bioteknologi Tepat Guna

1. Peran biokteknologi bidang pertanian


Menurut Sharma et al. (2002), rekayasa genetika membuka peluang yang luas bagi
pemulia untuk mengakses gen dan trait baru dari sumber yang eksotik dan beragam untuk
dimasukkan ke dalam varietas/hibrida unggul. Tujuan utama dari perakitan produk
rekayasa genetika adalah untuk mengatasi berbagai permasalahan pangan yang dihadapi
di berbagai bela han dunia karena pertumbuhan penduduk yang semakin pesat, termasuk
Indonesia (Azadi dan Peter, 2010). Produk rekayasa genetika bermanfaat untuk mengura
ngi penggunaan pestisida kimia, menghasilkan makanan yang lebih bergizi serta obat-
obatan.
Peran biokteknologi bidang kesehatan
Widyastuti (2017) melaporkan bahwa perkembangan bioteknologi di bidang kesehatan
yaitu terapi gen yang dapat digunakan untuk penanganan penyakit baik bersifat genetis
ataupun bukan. Terapi gen merupakan teknologi yang memungkinkan gen-gen yang
rusak dapat diganti dengan gen-gen normal menggunakan vektor untuk menyisipkan
DNA ke dalam sel (Moeljoprawiro, 2005).
Peran biokteknologi bidang lingkungan
Bioteknologi memiliki banyak peran bagi lingkungan diantara sebagai bioremediasi,
bioleaching yaitu pelepasan logam dari mineral atau sedimen, memproduksi pupuk hayati
yang mudah didegradasi oleh lingkungan serta mengurangi limbah plastik dengan
memproduksi bioplastik yang berasal dari gula, lemak, protein dan serat tanaman
(Fahmideh et al., 2014)
2. Bioteknologi tradisional (konvensional) dan modern.
Jawab :
Pada umumnya bioteknologi dibedakan menjadi bioteknologi tradisional dan
modern. Bioteknologi tradisional adalah bioteknologi yang memanfaatkan mikrobia
(organisme) untuk memodifikasi bahan dan dan lingkungan untuk memperoleh produk
optimal. Misalnya pembuatan tempe, tape, roti, pengomposan sampah. Sedangkan
bioteknologi modern dilakukan melalui pemanfaatan ketrampilan manusia dalam
melakukan manipulasi makhluk hidup agar dapat digunakan untuk menghasilkan produk
sesuai yang diinginkan manusia. Misalnya melalui teknik rekayasa genetik. Rekayasa
genetik merupakan teknik untuk menghasilkan molekul DNA yang berisi gen baru yang
diinginkan atau kombinasi gen-gen baru atau dapat dikatakan sebagai manipulasi
organisme.
a. Bioteknologi Konvensional
Bioteknologi konvensional menggunakan prinsip atau cara tradisional
dalam menghasilkan produk. Misalnya, pembuatan tape dengan menaburkan
ragi ke permukaan singkong dan mendiamkannya selama 3 hari. Proses ini
memerlukan bantuan mikroorganisme berupa jamur Saccharomyces
cerevisiae, jamur Aspergillus sp dan bakteri Acetobacter aceti. Hasilnya,
mikroorganisme tadi mengubah rasa singkong menjadi manis dan
mengeluarkan aroma yang khas.
b. Bioteknologi Modern
Bioteknologi modern menggunakan teknologi reproduksi atau rekayasa
genetika serta alat-alat yang canggih dalam menghasilkan produk di bidang
pangan, kesehatan, bahkan pertanian. Di dalam rekayasa genetika terdapat
rekombinasi DNA, yaitu proses penyatuan molekul DNA dari 2 spesies yang
berbeda yang dilakukan di luar sel hidup. Hal ini bertujuan untuk
menghasilkan spesies baru yang lebih unggul. Contoh produk bioteknologi
modern antara lain: jagung BT, tomat Flavr Savr, vaksin, hormon insulin,
hingga bayi tabung.

Sumber Pustaka
Ummi Wasilah.2019. Perkembangan Bioteknologi di Indonesia. Journal of
Science and Technologi.Vol 12 (2). 85 - 90

Anda mungkin juga menyukai