Kelas : X IPA 3
Kelompok : 3
Anggota :
1. Aji Farhan
2. Amelia
4. Isna Nursari
6. Susi Agustina
Kata Pengantar
BAB I Pendahuluan
A. Latar Belakang
B. Biografi Narasumber
C. Rumusan Masalah
D. Tujuan
BAB II Isi
a. Kesimpulan
b. Foto-Foto Kegiatan
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah Tuhan semesta alam, atas segala rahmat dan hidayahnya yang telah dilimpahkan
kepada kita semua, karena dengan izin-Nya-lah semua usaha dan pekerjaan yang kita lakukan dapat
terselesaikan dengan baik dan sempurna. Dan tentunya dengan karunia-Nya jugalah penulis dapat
menyelesaikan penulisan Makalah ini pada waktunya. Shalawat beriring salam tak puas-puasnya kita
kirimkan kepada junjungan alam Nabi Besar Muhammad SAW, karena hanya dengan petunjuknya dan
segala usaha upaya beliau, kita dapat rasakan kehidupan yang berbudaya, beraturan dan menjadikan kita
makhluk yang lebih mulia dihadapan Tuhan.
Dengan ucapan rasa syukur penulis akhirnya dapat menyelesaikan penulisan Makalah ini tepat pada
waktunya, dimana Makalah yang kami beri judul “Budidadaya Tanaman Hias Sirih Gading/Sirih Belanda"
Dalam penulisan makalah ini penulis tentunya banyak mendapatkan support dan bantuan, baik yang
bersifat sprituil dan juga materil, oleh sebab itu pada kesempatan ini tak lupa penulis ingin mengucapkan
terima kasih yang sebesar-besarnya terhadap semua pihak yang telah memberikan bantuan kepada
penulis, yaitu kepada orang tua dan ibu guru yang telah memandu kami untuk menyelesaikan Makalah
kami ini.
Dan terakhir penulis berharap, mudah- mudahan Laporan ini dapat bermanfaat dan berguna sebagai
sumber ilmu bagi yang membacanya dan dapat dijadikan bahan referensi sebagai tolak ukur kemampuan
penguasaan materi Pendidikan Berwawasan Kemasyarakatan.
Penyusun
Bab 1
Pendahuluan
A. Latar Belakang
Sirih gading adalah tumbuhan merambat semi-epifit yang biasa ditanam orang sebagai penghias
pekarangan atau ruangan. Tumbuhan anggota suku talas-talasan (Araceae) ini mudah dikenal dari warna
daunnya yang belang warna kuning cerah hingga kuning pucat, merambat di batang pohon dengan daun
yang besar sehingga menutupi batang pohon yang dirambatnya. Apabila ditanam di dalam pot, daunnya
mengecil. Potongan cabangnya dapat bertahan hidup cukup lama apabila bagian pangkalnya dicelupkan
ke air.
Sirih gading dikenal memiliki nama ilmiah yang berbeda-beda akibat sulitnya ia diidentifikasi karena
banyak jenis lain yang bermiripan. Saat ini ia dimasukkan dalam marga Epipremnum, setelah sebelumnya
dianggap sebagai anggota marga Scindapsus (S. aureus) dan pernah pula dianggap sebagai anggota
marga Raphidophora (sebagai R. pinnata).
Sirih gading bisa hidup dengan baik dengan media tanam air putih, banyak digunakan sebagai hiasan
atau dekorasi ruangan, dengan cara memotong batang sirih gading, dan nanti akan tumbuh akar.
Di sini narasumber yang kami wawancarai adalah Bapak Kodir. Beliau adalah seorang pegawai di toko
tanaman hias. Bapak Kodir hanyalah seorang diri yang mengemban pendidikan sampai SMP, namun tidak
menurunkan semangat dia untuk bekerja. Dan berhubung pemilik toko tidak ada, jadi kami
mewawancarai Bapak Kodir sebagai narasumber kami.
B. Biografi
Biografi Narasumber
Nama : Kodir
Usia : 18 Tahun
SMPN 1 CIPANAS
C. Rumusan Masalah
- Pengendalian OPT?
D. Tujuan
ISI
Penyiapan Lahan
Lahan yang akan ditanami sirih dibersihkan dari gulma dan batu-batuan, dicangkul dengan kedalaman
olah 20 cm. Setelah diolah, dibuat bedengan, kemudian dibuat lubang tanam dengan ukuran 80 cm x 40
cm x 60 cm. Jarak tanam 2 m x 2 m atau 2,5 m x 2,5 m. Satu bulan sebelum tanam, pada setiap lubang
tanam diberi pupuk kandang sebanyak 0,5 kg dan diaduk rata. Untuk menopang pertumbuhan batang
dan sulurnya, tanaman sirih membutuhkan pohon tegakan, baik tegakan mati maupun hidup.Untuk
tegakan hidup dapat digunakan tanaman dadap, kelor, kayu kuda atau kapok.Tanaman tegakan sebaiknya
ditanam sekitar 15 cm dari tempat tanaman sirih agar perakaran sirih tidak terganggu.
Penyiapan Bibit
Pembibitan sirih dilakukan dengan menggunakan stek sulur. Sebaiknya sulur yang akan dijadikan bibit
telah mengeluarkan akar yang banyak dan panjang. Sulur dipotong sepanjang 30 – 50 cm. Stek sulur
ditanam pada polibeg yang telah diisi media tanam berupa campuran tanah dan pupuk kandang dengan
perbandingan 2 : 1. Penyiraman dilakukan 1 – 2 kali sehari.Areal pembibitan diberi naungan. Stek akan
berakar dan siap dipindahkan kea real penanaman setelah berumur 3 – 4 minggu.
Penanaman
Penanaman sebaiknya dilakukan pada awal musim hujan.Bibit dalam polibeg dipilih yang
pertumbuhannya baik dan seragam. Bibit dipindahkan ke lubang tanam yang telah disiapkan dengan cara
merobek salah satu sisi polibeg. Tanah di sekitar bibit dipadatkan agar pertumbuhannya kokoh.Bibit yang
telah ditanam disiram dengan air secukupnya.
Pemeliharaan
Pupuk kandang dari kotoran ayam akan mengakibatkan daun berwarna kekuning kuningan, sedangkan
pupuk kandang kotoran sapi atau kerbau akan menghasilkan daun berwarna hijau segar.
Apabila digunakan pupuk kimia, pupuk urea diberikan dengan dosis 50 kg/ha pada saat penanaman dan
50 kg/ha setelah tanaman berumur 4 bulan.Pupuk TSP diberikan pada saat tanam dengan dosis 150
kg/ha.Pupuk KCl juga diberikan pada saat tanam dengan dosis 200 kg/ha.Untuk membantu
pertumbuhan cabang dan daun dapat diberikan pupuk daun.
Panen dapat dilakukan setelah tanaman berumur setahun atau disesuaikan dengan kebutuhan.
Pemanenan dilakukan dengan cara memetik daun yang telah tua dari cabang samping.
Daun sirih umumnya digunakan dalam keadaan segar. Kegiatan pascapanen yang dilakukan hanya
pencucian.
B. Pembahasan
- Narasumber pun menjawab banyak tanaman hias disini, dan salah satu nya yaitu Epipremnum aureum
atau biasa orang menyebut nya tanaman sirih gading/sirih Belanda.
Sirih gading dikenal memiliki nama ilmiah yang berbeda-beda akibat sulitnya ia diidentifikasi karena
banyak jenis lain yang bermiripan. Saat ini tanaman hias tersebut dimasukkan dalam marga Epipremnun,
setelah sebelumnya dianggap sebagai Scindapsus (S. aureus) dan pernah pula dianggap sebagai
Raphidophora (sebagai R.pimnata). Tanaman sirih gading banyak digunakan sebagai hiasan atau dekorasi
ruangan jika masih kecil. Sama dengan keluarga sirih lainnya, tanaman ini tumbuh merambat dan bisa
tumbuh hingga mencapai rambatan 200cm bahkan lebih.
- Sarana yang digunakan untuk membudidayakan tanaman tersebut dengan menggunakan pot
berdiameter 20-50cm dan harus dibawah naungan tidak langsung terkena sinar matahari.
- Teknik yang digunakan untuk membudidayakan tanaman hias tersebut dengan cara stek batang.
- Cara penanaman nya dengan cara dicabut, lalu setelah itu tinggal tancapkan saja batang tersebut
kedalam pot yang sudah berisi tanah.
Perawatan tanaman Epipremnum aureum seperti menyiram tanaman tersebut sebanyak dua kali
sehari pada pagi dan sore hari. Tidak hanya menyiram, namun dengan pemberian pupuk dan pembasmi
hama.
- Pengendalian OPT dengan cara menyemprotkan obat semprot atau pestisida ke tanaman hias tersebut,
pestisida yang digunakan itu adalah starban atau cap daun.
- Kesulitan nya itu, jika banyak hama hama, dapat merusak daya kualitas jual atau harga tanaman
tersebut.
- Alasan membudidayakan tanaman hias sirih gading/sirih Belanda itu karena bagus, rapih, dan mudah
diperbanyak, dengan cara stek batang.
Narasumber yang kami wawancarai mematok harga tanaman Epipremnum aureum dipasaran dengan
harga senilai Rp.25.000 per-tanaman Epipremnum aureum
- Sistim panennya itu fifty fifty, 50% untuk dijual, dan 50% lagi untuk diperbanyak lagi.
Penutup
A. Kesimpulan
Jadi kesimpulannya adalah tanaman hias merupakan tanaman yang ditanam orang sebagai komponen
taman, kebun rumah, penghias ruangan, komponen riasan/busana, atau sebagai komponen karangan
bunga. Bunga potong pun dapat dimasukkan sebagai tanaman hias. Dalam konteks umum, tanaman hias
adalah salah satu dari pengelompokan berdasarkan fungsi dari tanaman hortikultura. Bagian yang
dimanfaatkan orang tidak semata bunga, tetapi kesan keindahan yang dimunculkan oleh tanaman ini.
Selain bunga (warna dan aroma), daun, buah, batang, dan tanaman juga memerlukan perawatan dengan
cara diberi pupuk, pembasmi hama, dan disiram.
Demikian yang dapat kami paparkan mengenai materi yang menjadi pokok bahasan dalam makalah ini,
tentunya masih banyak kekurangan dan kelemahannya, karena terbatasnya pengetahuan dan kurangnya
rujukan atau referensi yang ada hubungan nya dengan judul makalah ini.
Penulis banyak berharap kepada para pembaca yang budiman dusi memberikan kritik dan saran yang
membangun kepada penulis demi sempurnanya makalah ini dan penulisan makalah di kesempatan-
kesempatan berikutnya. Semoga makalah ini berguna bagi penulis pada khususnya juga para pembaca
yang budiman pada umumnya.
B. Foto-Foto Kegiatan