Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

PENANAMAN SAWI

Disusun untuk memenuhi Tugas UTS Mata kuliah Dasar Agronomi


Dosen Pengampu
Army Dita Serdani, S.P., M.P

Disusun Oleh :
Winalda Abelia Sahara (22102220009)

PROGRAM STUDI AGRIBISNIS


FAKULTAS PERTANIAN DAN PETERNAKAN
UNIVERSITAS ISLAM BALITAR
JUNI 2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan atas kehadirat Allah SWT. yang telah memberikan
rahmat serta hidayah kepada saya, sehingga saya dapat menyelesaikan makalah yang
berjudul “PENANAMAN SAWI” dengan tepat waktu.

Pada kesempatan ini saya ucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada dosen mata
kuliah Dasar Agronomi yang telah memberi tugas UTS ini. Terima kasih juga kepada
teman teman seperjuangan yang telah mendukung saya sehingga saya bisa menyelesaikan
tugas UTS ini tepat waktu. Makalah disusun untuk memenuhi tugas UTS Mata Pelajaran
Dasar Agronomi. Selain itu, makalah ini bertujuan untuk menambah wawasan tentang
penanaman sawi. Saya sangat berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan
dan pengalaman bagi pembaca.

Bagi saya sebagai penyusun merasa bahwa masih banyak kekurangan dalam
penyusunan makalah ini karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman saya. Untuk itu
saya sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi
kesempurnaan makalah ini.

Blitar, 17 Juni 2023

Penyusun
DAFTAR ISI
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Sayuran adalah salah satu komponen dari menu makanan yang sehat, maka tidak heran
bila kebutuhan sayuran semakin meningkat sejalan dengan kesadaran masyarakat tentang
kesehatan. Di antara tanaman sayur-sayuran yang mudah dibudidayakan adalah sawi. Ditinjau
dari aspek klimatologis, aspek teknis, dan aspek ekonomis sangat mendukung, sehingga
memiliki kelayakan untuk diusahakan di Indonesia. Budidaya tanaman sawi relatif mudah
untuk dilaksanakan, sehingga dapat dilakukan oleh petani ataupun pemula yang ingin
menekuni agrobisnis tanaman ini.

Budidaya tanaman sawi selain mudah dilaksanakan, juga sangat cepat menghasilkan
karena tanaman ini memiliki umur relatif pendek (genjah), mulai dari awal penanaman hingga
siap panen. Tanaman ini juga salah satu komoditas sayuran yang memiliki nilai komersial
dan prospek yang tinggi dalam penjualannya. Sawi dapat ditanam di dataran tinggi maupun di
dataran rendah. Sawi termasuk tanaman sayuran yang tahan terhadap hujan. Sehingga ia dapat
ditanam di sepanjang tahun, asalkan pada saat musim kemarau disediakan air yang cukup
untuk penyiraman

Bagian tanaman dari sawi yang dikonsumsi adalah daun-daunnya yang masih muda. Daun
sawi selain dimanfaatkan sebagai bahan makanan sayuran ternyata juga dapat dimanfaatkan
untuk pengobatan bermacam-macam penyakit sehingga sawi hijau sebagai salah satu bagian
dari golongan sayuran yang mempunyai peran penting untuk memenuhi kebutuhan pangan,
gizi, dan obat bagi masyarakat. Tanaman sawi kaya akan sumber vitamin A, sehingga berdaya
guna dalam upaya mengatasi masalah kekurangan vitamin A. Mengingat manfaat dan
kegunaan dari tanaman sawi yang begitu besar sebaiknya mulai saat ini budidaya tanaman
sawi perlu untuk semakin dikembangkan dalam upaya ikut serta dalam menjaga kesehatan
masyarakat.

Hama dan pemyakit adalah salah satu factor utama kendala atau hambatan dalam
pembudidayaan. Hama yang dapat menyerang seperti ulat tanah dan ulat grayak. Ulat tanah
dapat menyerang akar tanaman sawi sehingga sawi menjadi menguning dan akan mati.
Pencegahan agar sawi tidak diserang hama ulat tanah dengan menjaga kebersihan lahan
tanaman sawi dan sanitasi. Cara mengatasi jika sudah terserang hama dengan penyemprotan
1
insektisida. Untuk ulat grayak menyerang daun tanaman sawi yang ditandai dengan kondisi
daun berlubang menguning dan daun tidak beraturan. Cara mengatasi ulat grayak dengan
penyemprotan insektisida seperti Curacron 500 Ec, Buldok 25 Ec dan Matador 25 Ec.
Sedangkan untuk penyakit yang menyerang seperti penyakit bercak daun, penyakit busuk
alternaria, penyakit akar busuk dan penyakit busuk daun. Permasalahan tersebut dapat
menimbulkan menurunkan produktivitas, harga sawi menjadi turun, tanaman menjadi
abnormal atau gagal panen dan para petani menjadi rugi.

1.2 Tujuan
1. Mengetahui teknik budidaya sawi
2. Mengetahui kendala dalam budidaya sawi
3. Menambah wawasan mahasiswa dalam pengetahuan penanam sawi

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Tanaman Sawi


Budidaya tanaman sawi relatif mudah untuk dilaksanakan, sehingga dapat dilakukan
oleh petani ataupun pemula yang ingin menekuni agrobisnis tanaman ini. Budidaya tanaman
sawi selain mudah dilaksanakan, juga sangat cepat menghasilkan karena tanaman ini memiliki
umur relatif pendek, mulai dari awal penanaman hingga siap panen. Tanaman ini juga salah
satu komoditas sayuran yang memiliki nilai komersial dan prospek yang tinggi dalam
penjualannya. Sawi dapat ditanam di dataran tinggi maupun di dataran rendah. Sawi termasuk
tanaman sayuran yang tahan terhadap hujan. Sehingga ia dapat ditanam di sepanjang tahun,
asalkan pada saat musim kemarau disediakan air yang cukup untuk penyiraman dapat sawi
juga dapat dimanfaatkan untuk pengobatan (terapi) bermacam-macam penyakit dan tanaman
sawi kaya akan sumber vitamin A, sehingga berdaya guna dalam upaya mengatasi masalah
kekurangan vitamin A. Permasalahan hama dan penyakit pun dapat dicegah dan diatasi.

Jenis-jenis tanaman sawi diantaranya adalah :

1. Sawi Putih atau Sawi Jabung

Tanaman sawi jenis ini adalah tanaman sawi yang paling banyak dikonsumsi oleh
masyarakat, karena memiliki rasa yang paling enak di antara sawi jenis lainnya. Tanaman ini
dapat dibudidayakan di tempat yang kering. Sawi jenis ini bila sudah dewasa memiliki daun
yang lebar dan berwarna hijau tua. Tangkainya panjang, tetapi lemas dan halus. Batangnya
pendek tetapi tegap dan bersayap.

2. Sawi Hijau atau Sawi Asin


Tanaman sawi jenis ini berukuran lebih kecil dari pada sawi jabung/sawi putih. Daun sawi
jenis ini juga lebar seperti daun sawi putih tetapi warnanya lebih hijau tua. Sawi jenis ini
batangnya agak pendek tetapi tegap. Tangkai daunnya agak pipih, sedikit berliku, tetapi kuat.
Varietas sawi hijau ini banyak dibudidayakan di lahan yang kering tetapi cukup pengairannya.
3. Sawi Huma
Disebut sawi huma karena jenis ini akan tumbuh baik jika ditanam di tempat-tempat yang
kering, seperti tegalan dan huma. Tanaman ini biasanya ditanam setelah musim penghujan,
karena sifatnya yang tidak tahan terhadap genangan air. Tanaman sawi jenis ini daunnya
sempit, panjang, dan berwarna hijau keputih-putihan. Tidak seperti sawi putih/jabung dan
3
sawi hijau, jenis sawi huma mempunyai batang yang kecil namun panjang. Tangkainya
berukuran sedang serta bersayap.
4. Caisim alias pakcoy
Caisim alias pakcoy (ada juga yang menamakannya sawi Cina) merupakan jenis sawi
yang paling banyak dijual di pasar-pasar. Tangkai daunnya panjang, langsing, berwarna putih
kehijauan. Daunnya lebar memanjang, tipis, dan berwana hijau. Rasanya yang renyah, segar,
dengan sedikit sekali rasa pahit, membuatnya banyak dinikmati. Selain enak ditumis atau
dioseng, caisim banyak dibutuhkan oleh pedagang mie bakso, mie ayam, atau restoran
masakan Cina sehingga permintaannya setiap hari amat tinggi.
5. Sawi Keriting
Ciri khas sawi ini adalah daunnya yang keriting. Selain itu bagian daun yang hijau
sudah mulai tumbuh dari pangkal tangkai daun. Tangkai daunnya sendiri berwarna putih.
Selain daunnya yang keriting boleh dikatakan jenis sawi ini amat mirip dengan sawi hijau
biasa.
6. Sawi Monumen
Sawi monumen tubuhnya amat tegak dan berdaun kompak. Penampilan sawi jenis ini
sekilas mirip dengan petsai. Tangkai daun berwarna putih berukuran agak lebar dengan tulang
daun yang juga berwarna putih. Daunnya sendiri berwarna hijau segar. Jenis sawi ini tegolong
terbesar dan terberat di antara jenis sawi lainnya.

2.2 Persiapan Benih


Benih merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan usaha tani. Kriteria benih
sawi yang baik yaitu berbentuk bulat, kecil-kecil, permukaannya licin mengkilap, sedikit
keras dan warna kulit benih coklat kehitaman. Benih yang akan kita gunakan harus
mempunyai kualitas yang baik, seandainya beli harus kita perhatikan lama penyimpanan,
varietas, kadar air, suhu dan tempat menyimpannya. Selain itu juga harus memperhatikan
kemasan benih harus utuh. kemasan yang baik adalah dengan alumunium foil. Pengadaan
benih dapat dilakukan dengan cara membuat sendiri atau membeli benih yang telah siap
tanam

2.3 Pembibitan
Pembibitan dapat dilakukan bersamaan dengan pengolahan tanah untuk penanaman.
Karena lebih efisien dan benih akan lebih cepat beradaptasi terhadap lingkungannya. Dua
minggu sebelum ditabur benih media pembibitan ditaburi dengan pupuk kandang lalu
ditambah 20 gram urea, 10 gram TSP dan 7,5 gram Kcl. Cara melakukan pembibitan ialah

4
sebagai berikut : benih ditabur, lalu ditutupi tanah setebal 1-2 cm, lalu disiram dengan
sprayer, kemudian amati 3-5 hari bnih akan tumbuh setelah berumur 3-4 minggu sejak
disemaikan, sawi siap dipindahkan ke media tanam.

Pembibitan benih sawi juga dapat dilakukan dengan menggunakan rockwoll jika sawi
ditanam dengan teknik hidropoknik. Cara melakukan pembibitan dengan rockwoll ialah
sebagai berikut : Potong rockwoll berbentuk dadu dengan ukuran disesuaikan dengan ukuran
netpot. Masukkan rockwoll yang telah dipotong pada sebuah nampan atau baki. Basahi
rockwoll dengan air bersih dan buat lubang tanam pada rockwoll. Masukkan benih pada
lubang tanam tersebut dengan jumalah satu potong rockwoll satu benih. Letakkan media
semai pada tempat yang gelap dan sejuk hingga benih berkecambah. Setelah benih
berkecambah, letakkan benih pada tempat yang terkena sinar matahari agar tidak terkena
etiolasi. Setelah benih berdaun 4, benih sudah dapat dipindah ke net pot atau intalasi
hidroponik.

2.4 Media Tanam


Media tanam adalah media yang digunakan untuk menumbuhkan tanaman, tempat
akar atau bakal akar akan tumbuh dan berkembang, media tanam juga digunakan tanaman
sebagai tempat berpegangnya akar, agar tajuk tanaman dapat tegak kokoh berdiri di atas
media tersebut dan sebagai sarana untuk menghidupi tanaman. Campuran beberapa bahan
untuk media tanam harus menghasilkan struktur yang sesuai karena setiap jenis media
mempunyai pengaruh yang berbeda bagi tanaman. Media tanam yang baik harus memenuhi
persyaratan tertentu seperti tidak mengandung bibit hama dan penyakit, bebas gulma, mampu
menampung air, tetapi juga mampu membuang atau mengalirkan kelebihan air, remah dan
porous sehingga akar bisa tumbuh dan berkembang menembus media tanam dengan mudah
dan derajat keasaman (pH) antara 6-7. Tanah dengan keadaan tekstur dan struktur yang baik
sangat menunjang keberhasilan usaha pertanian, struktur tanah yang dikehendaki tanaman
adalah struktur tanah yang gembur mempunyai ruang pori yang berisi air dan udara sehingga
penyerapan unsur hara dapat berjalan optimal. Arang sekam padi juga dapat digunakan
sebagai bahan media tanam,

Selain komposisi media tanam, volume media juga merupakan faktor penentu
keberhasilan produksi tanaman. Volume media yang baik untuk budidaya tanaman adalah
volume media yang mampu menunjang pertumbuhan dan perkembangan akar serta
mencukupi kebutuhan tanaman akan air dan unsur hara. Volume media tanam ini

5
berhubungan langsung dengan ukuran media tanam yang digunakan dalam budidaya sawi.
yang cocok dan juga baik untuk ditanami sawi adalah tanah yang teksturnya gembur
kemudian banyak mengandung humus dan subur serta memiliki pembuangan air yang baik.
Sebenarnya pembudidayaan tanaman ini tidak memerlukan syarat yang di haruskan, hanya
saja perlunya perhatian terhadap tanaman pada musim kemarau saja.

2.5 Penanaman
Vertikultur merupakan suatu sistem budi daya pertanian yang dilakukan secara
vertikal dengan menyusun tanaman secara bertingkat dari bawah ke atas. Vertikultur juga
merupakan sistem penghijauan yang sangat sesuai dan direkomendasikan untuk daerah
dengan kondisi lahan yang terbatas. Untuk menanam sawi dalam polybag kita harus
menyediakan alat-alat dan media tanam. Hal yang perlu dilakukan :

1. Polybag ukuran minimal diameter 15 cm atau 20 x 30 cm

2. Media tanam dapat berupa tanah top soil, pupuk kandang, pasir arang sekam dengan
perbandingan 2:1:1:1 yang dicampur secara merata.

3. Sediakan bibit sawi umur 14 hari sejak benih disemaikan.

4. Pindahkan bibit tanaman yang sudah siap tanam ke dalam polybag yang tersedia. Tanaman
yang dipindahkan biasanya telah berdaun 3 - 5 helai daun.

5. Polybag yang sudah ditanami disusun pada rak-rak yang tersedia

Pada penanaman yang benihnya langsung disebarkan di tempat penanaman, hal yang perlu
dilakukan adalah :

1. Supaya keadaan tanah tetap lembab dan untuk mempercepat berkecambahnya benih, sehari
sebelum tanam, tanah harus diairi terlebih dahulu.
2. Tanah diaduk (dihaluskan), rumput-rumput dihilangkan, kemudianbenih disebarkan
menurut deretan secara merata.
3. Setelah disebarkan, benih tersebut ditutup dengan tanah, pasir, ataupupuk kandang yang
halus
4. Kemudian disiram sampai merata
Dan waktu yang baik dalam meyebarkan benih adalah pagi atau sore hari Penanaman
dapat dilakukan setelah tanaman sawi berumur 3- 4 Minggu sejak benih disemaikan. Jarak
tanam yang digunakan umumnya 20x20 cm. Kegiatan penanaman ini sebaiknya dilakukan

6
pada sore hari agar air siraman tidak menguap dan tanah menjadi lembab. Waktu bertanam
yang baik adalah pada akhir musim hujan (Maret). Walaupun demikian dapat pula ditanam
pada musim kemarau, asalkan diberi air secukupnya

Tanaman sawi juga dapat dibudidayakan secara hidroponik. Langkah-langkah penanaman


secara hidroponik untuk tanaman sawi yaitu :

1. Sediakan bibit telah berdaun 3-5 helai (umur 3-4 minggu), bibit dicabut media persemaian
dengan hati-hati, selanjutnya bagian akarnya dicuci dengan air hingga bersih, akar yang
terlalu panjang dapat digunting.
2. Bak penanaman diisi bagian bawahnya dengan kerikil steril setebal 7-10 cm, selanjutnya
di bagian atas ditambahkan lapisan pasir kasar yang juga sudah steril setebal 20 cm.
3. Buat lubang penanaman dengan jarak sekitar 25 x 25 cm, masukkan bibit ke lubang
tersebut, tutupi bagian akar bibit dengan media hingga melewati leher akar, usahakan
posisi bibit tegak lurus dengan media.
4. Berikan larutan hidroponik lewat penyiraman, dapat pula pemberian dilakukan dengan
sistem drip irigation atau sistem lainnya, tanaman baru selanjutnya dipelihara hingga
tumbuh besar.

2.6 Suhu dan Kelembaban


Tanaman sawi lebih sesuai jika ditanam di dataran tinggi dengan intensitas sinar
matahari yang cukup, karena selama pertumbuhannya tanaman sawi memerlukan suhu yang
rendah hingga hangat (22 - 33 °C), suhu tanah pada kisaran 7 - 28 ℃, kelembaban
lingkungan ± 75 % dan kelengasan tanah pada kisaran 60 - 88 % (wb).

7
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Tanaman sawi selain dimanfaatkan sebagai bahan makanan sayuran ternyata juga
dapat dimanfaatkan untuk pengobatan bermacam-macam penyakit sehingga sawi hijau
sebagai salah satu bagian dari golongan sayuran yang mempunyai peran penting untuk
memenuhi kebutuhan pangan, gizi, dan obat bagi masyarakat. Budidaya tanaman sawi selain
mudah dilaksanakan, juga sangat cepat menghasilkan karena tanaman ini memiliki umur
relatif pendek, mulai dari awal penanaman hingga siap panen. Tanaman ini juga salah satu
komoditas sayuran yang memiliki nilai komersial dan prospek yang tinggi dalam
penjualannya.

Kriteria benih sawi yang baik yaitu berbentuk bulat, kecil-kecil, permukaannya licin
mengkilap, sedikit keras dan warna kulit benih coklat kehitaman. Benih yang akan kita
gunakan harus mempunyai kualitas yang baik, seandainya beli harus kita perhatikan lama
penyimpanan, varietas, kadar air, suhu dan tempat menyimpannya. Media tanam yang baik
harus memenuhi persyaratan tertentu seperti tidak mengandung bibit hama dan penyakit,
bebas gulma, mampu menampung air, tetapi juga mampu membuang atau mengalirkan
kelebihan air, remah dan porous sehingga akar bisa tumbuh dan berkembang menembus
media tanam dengan mudah dan derajat keasaman (pH) antara 6-7. Penanaman dapat
dilakukan dengan cara vertikular, hidropik dan benihnya langsung disebarkan di tempat
penanaman. Penanaman dapat dilakukan setelah tanaman sawi berumur 3- 4 Minggu sejak
benih disemaikan. Tanaman sawi lebih sesuai jika ditanam di dataran tinggi dengan intensitas
sinar matahari yang cukup, karena selama pertumbuhannya tanaman sawi memerlukan suhu
yang rendah hingga hangat.

3.2 Saran
Budidaya tanaman sawi yang sederhana dan mudah untuk dilakukan sangat
bermanfaat dan menguntungkan. Untuk itu perlu dimanfaatkan lahan pekarangan yang ada

8
untuk membudidayakan tanaman sawi sehingga dapta memberikan keuntungan baik
kesehatan maupun ekonomi keluarga

9
DAFTAR PUSTAKA

5-Article Text-8-1-10-20140122.docx. (t.t.).

Budidaya-Tanaman-Sawi-Brassica-JunceaL-abstrak.pdf. (t.t.).

Kel 1—Makalah Budidaya Tanaman Sawi | PDF. (t.t.). Diambil 16 Juni 2023, dari

https://id.scribd.com/doc/148882883/Kel-1-Makalah-Budidaya-Tanaman-Sawi

PENANAMAN SAWI SECARA HIDROPONIK. (t.t.). Cyber extension. Diambil 16 Juni 2023,

dari http://cybex.pertanian.go.id/artikel/93065/penanaman-sawi-secara-hidroponik/

PENGENDALIAN HAMA DAN PENYAKIT TANAMAN SAWI. (t.t.). Diambil 15 Juni 2023,

dari http://cybex.pertanian.go.id/mobile/artikel/76480/PENGENDALIAN-HAMA-

DAN-PENYAKIT-TANAMAN-SAWI/

Anda mungkin juga menyukai