Anda di halaman 1dari 60

PENATA LAKSANAAN ALERGI

DALAM RONGGA MULUT


REFRESH.
Tubuh manusia dibekali sistem pertahanan
untuk perlindungan ------------ mekanisme
imunitas = respon imun
Fungsi respon imun : -pertahanan
-homeostatis
-pengawasan
Respon imun------ respon imun yang spesifik
dan nonspesifik


RESPON IMUN NON SPESIFIK= INNATE
IMUNITY
-keringat,ludah,airmata ,asam lambung,ASI
-bersifat seluler : sel pagosit mononuklear
-monosit dan makrofag
sel pagosit polimorphonu
clear= granulosit
-eusinofil,neutropil dan basofil
-yang berperan T sel,kekebalan seluler



RESPON IMUN SPESIFIK = ADAPTIVE
IMUNITY
humoral mediated imun respon
-pembentukan gama globulin=antibodi oleh
sel plasma akibat rangsangan antigen
terhadap limposite B (B sel)
-IgA, IgE,IgM,IgG,IgD.
Reaksi Alergi
Asal kata dari ALOS : penyimpangan dari cara semula /cara
biasa.
Definisi : suatu keadaan yang disebabkan reaksi imunologik
yangspesifik / keadaan yang ditimbulkan oleh alergen /
antigen sehingga terjadi gejala patologik.
Penyebab : Faktor endogen dan faktor eksogen
Faktor endogen : berasal dari tubuh kita sendiri dandikendalikan
oleh faktor genetik.

Faktor eksogen : alergen dari luar tubuh terdapat di sekitar
ligkungan hidup kita, dapat juga bahan
iritan yang menimbulkan reaksi ini.

Alergen inhalan berperan pnting seperti : debu rumah,
tengau,pollen,spora jamur,bulu- bulu hewan dan kapuk

Alergen ingestan masuk melalui makanan ;: susu,telor,ikan laut,
buah-buahan tertentu dan kacang-kacangan.
Juga obat-obatan dan bahan kimia dapat menimbulkan alergi
makanan.
Klasifikasi alergi ada 4 tipe ( Comb & Gell) :
- Reaksi tipe I : tipe anaphilaktik / atopik
- Reaksi tipe II : tipe sitotostik
- Reaksi tipe III : tipe komplek imun/ artrus
- Reaksi tipe IV : tipe seluller
Reaksi alergi tipe I,II,III = tipe cepat (imunitas
humoral)
Reaksi alergi tipe IV = tipe lambat (imunitas
selluler)
Dibidang kedokteran gigi, kasus alergi sering
dijumpai secara langsung pada tipe I dan IV,
sedang secara tidak langsung tipe II,III.
Penyakit alergi dan penyakit autoimun pada
dasarnya melalui proses yg sama yaitu reaksi
antigen - antibodi
MENGAPA DOKTER GIGI
PERLU MEMAHAMI ALERGI ?
Gejala alergi bisa timbul di Rongga Mulut
Alergi Kegawatdaruratan Medik
Dokter Gigi Waspada Adanya Reaksi Alergi :
Riwayat Alergi
Gejala Klinik
Tes Alergi
Merencanakan Penatalaksanaan
REAKSI ALERGI TIPE I.
- tipe anaphilaktik = tipe cepat = hipersensitive segera =
imediated hypersentive.
- atopi

Antigen + antibody (IgE) menempel pada permukaan
- mast sel
- Sel basopil leuko
degranulasi sel

Mengeluarkan sel mediator aktif ; histamin,brandkinin,
serotonin,leukotrien.(reaksi radang akut)

- Vasodilatasi pembuluh darah,peningkatan permiabilitas
dinding
- Kontraksi otot polos
- Gangguan kelenjar organ
- inflamasi

Komplikasi Klinis
Organ sasaran : LOKAL
mukosa hidung -------- rinitis alergika ------ rhinorrea
broncus------ kontriksi-----pembentukan secret---asma
konjungtiva---- radang edema, keratitis
kulit : urtikaria dan angiodema
- urtikaria : peningkatan permiabilitas vaskuler
makula,papula pada kulit rasa gatal
- Angioedema : vaskuler terkena letak lebih dalam-
---pembengkakan yang difus tanpa rasa gatal
g.i.t.-------diare,mausea,kram perut/ nyeri abdomen
(kontraksi otot polos usus)
Waktu inisiasi alergi tipe I : 2 - 30 menit (reaksi cepat).
Komplikasi Klinis
Organ sasaran :
LOKAL
mukosa hidung
rinitis alergika

rhinorrea

Broncus kontriksi
pembentukan secret

asma



Konjungtiva radang edema

keratitis

kulit :
urtikaria :
peningkatan permiabilitas vaskuler:
makula,papula pada kulit rasa gatal
Angioedema :
vaskuler terkena letak lbh dalam
pembengkakan yg difus
tanpa rasa gatal

G.I.T

Diare
nausea,
kram perut/ nyeri abdomen
(kontraksi otot polos usus)

Anafilaktik mengenai beberapa organ, faktor genetik sudah tidak
berperan dalam menentukan organ mana yang akan terkena
sasaran.
- alergi obat2an
- serangan serangga
- makanan
System kardiovaskular :---- terjadi hipotensi dan syok anapilaktik
oleh karena vasodilatasi perifer,keluarnya cairan dari intravaskular
karena peningkatan permiabilitas kapiler yg meningkat ---- kematian
Jantung-- terjadi aritmia-hal ini karena menurunnya kontraksi
otot jantung dan terjadi penurunan alirn darah koroner(pengaruh
dari Prostaglandin dan leukotriens)---- kematian

System pernafasan : edema pada mukosa hidung, hipofaringdan
laring kegagalan dalam pernafasan--menimbulkan kematian
Bronkus-asma bronchiale (bronckhospame)-kegagalan
pernafasan-kematian
- manifes lokal : makro papular(urtikatia) dan
angioneurotik
odemaaspirin,codein,hydralazine,
morphin,polymicin.antalgin,delamidon
- manifes sistemik : penicillin, streptomycin, sulfa,
chepalosporin,tetracyline,amphotericin
B,chlorapenicol,
pen-strep
- vitamin : thiamine, folic acid
- anastesi : procain, lignocain
- lain lain : barbiturate, diaze pam,
phenytoin,aminopirin
- ansaid : aspirin, aminopirin,ibu frofen,indometacin,
mefenamic acid, naproxen.

Macam obat obat sebagai penyebab :
Aspek Oral :
Keadaan Ektra dan intra oral
- angiodema bibir, lidah , palatal kemerahan
bengkak.
Angioderma pada wajah kelopak mata
- Pruritis / urtikaria = gatal - gatal


Gejala sistemik yg menyertai :
- febris/ drug fever
Terapi :simptomatik :
- stop pemberian obat
- pdrt. Atopik hindari makanan, paparan bhn alam, obat
- gejala ringan tanpa menggunakan obat
- pemberian anti histamin
Terapi akut anaphylaktik syok & broncospasme
sympatomimetik namine./ MRS.(bronco dilatator /aerosol ;
fenoterol,rimiterol,dll.)

Diagnosis : - anamnesis : penting dan mendasar
- test kulit : prick test. Patch test
- test in vitro
Sebagai pertimbangan keadaan - keadaan adanya
alergi Obat (drug induce)
- manifestasi klinis berbeda dari gejala penyakit.
- ada jarak waktu tertentu dari pemberian obat dan reaksi yg
ditimbulkan
- gejala khas dari reaksi obat yg ditimbulkan
- ada riwayat alergi obat tertentu pdrt. sebelumnya
Tipe 1 : tipe cepat

REAKSI ALERGI TIPE II
- Reaksi sitolitik = reaksi sitotoksik = reaksi autoimun
- Reaksi sitolitik dengan perantara komplemen

Obat/hapten menempel permukaan sel

Obat/hapten + autoantibody lisis/rusakanya permukaan sel
IgG dan IgM spesifik

komplemen

- Hemolitik anemia--------------penisilin, khlorpromazine
- Trombositopenia---------------quinidine
- Eosinophilia
- Agranulositosis
Waktu inisiasi alergi tipeII : 2- 8 jam.(reaksi cepat)
Hemolitik anemia
Hemolitik anemia
trombositopenia
trombositopenia
agranulositosis
eosinopilia
REAKSI ALERGI TIPE III.
- Reaksi arthus = kompleks imun,waktu inisiasi :2 8 jam.

Antigen + antibody spesifik komplek yang larut
IgG/IgM
komplemen disposisi

Pada jaringan kerusakan jaringan : jaringan tersebut
bisa diginjal, kulit, dan pembuluh darah
Aspek Oral :
Reaksi alergi tipe II dan III :
- antigen /hapten umumnya dari obat- obatan
- manifes klinis muncul setelah 6-21 hari setelah
pemberian
- Stomatitis alergika (stom. Medikamentosa)
- Erythema multiformis
- Steven Johnson Syndrom
- Exfoliative labialis
- Fixed drug eruption
Obat obat penyebab :
- Penisilin - Sulfa
- Barbiturat - Salisilat
- Tetrasiklin - Chlorapenicol

Gejala sistemik penyerta :
- febris, antralgia, lympadenopati
Diagnosis : Tipe I : Anamnesis
Tipe II : pertimbangan
Tipe III : Pertimbangan

Terapi : Tipe I : antihistamin dan simpatomimetik
Tipe II dan lll: kortikosteroid
REAKSI ALERGI TIPE IV.
- Hypersensitive lambat,waktu inisiasi : 24 72 jam
- Reaksi seluller = delayed reaction
- yg berperan sel limposite yg telah tersensitasi
- Imunoglobulin/antibody tidak berperan

Antigen/hapten + limposite/sel mononuclear (pada epitel kulit)


Symptom klinis


Kulit : Dermatitis kontakta = dermatitis alergika
- pruritis pada sisi lesi
- erythema
- vesikula
Aspek Oral
Stomatitis alergi kontak (stomatitis venenata)
-erythema
-edema
-ulserasi
-burning mouth
-vesikula kecil-----pecah----erosive/sakit
Alergen penyebab :
- Neomycin - makanan : kacang-kacangan
- Benzocain - restorative/prostetik/alat orthodontik
- Lanolin - mekuri/amalgam
- As.benzoat - akrilik/monomer resin
- Kosmetik - cobalt
- Pasta gigi

CONTOH :
1. Alergi pasta gigi atau kosmetik
- mukosa bibir : cheilitis--retak2--fisura2--
diskwamasi
-perioral--cheilitis angular
- ginggiva : oedema /bengkak
- mukosa : ulser
2. Alergi pada G.T.L
- peradangan dan angular cheilitis--------D.D. :Denture
Sore Mouth (kandidosis)
Diagnosis :
- path test (test tempel)--------allergen---tempel punggung 48 jam
2-4 jam kemudian diperiksa ada/tidak kemerahan yg fixed

Terapi :
- eliminasi penyebab ------- evaluasi
- berat : kortikosteroid

Kasus 7 : Lichenoid
Reaksi hipersensitivitas tipe lambat dihubungkan dengan
penggunaan amalgam
Reaksi Lekenoid pada bukal terhadap tumpatan amalgam
Kasus 7 (lanjutan II)
Patch test menunjukkan positif terhadap amalgam
Penyembuhan reaksi lekenoid setelah mahkota dilepas
Kasus 7 (lanjutan III)


Kasus 5 : Alergi stomatitis kontakta
Anak laki usia 14
tahun, mengeluh rasa
panas dan ulserasi
pada seluruh mulut
dan bibirnya



Dua minggu sebelum
timbul keluhan,
menjalani perawatan
ortodonsi. Pada setiap
gigi molar pertamanya
dipasang stainless
steel bands dan
brackets dengan
Nitinol orthodontiv
wires pada kedua
rahanganya
Kasus 5 (lanjutan I)
Peran Dokter Gigi pada Kasus Alergi
ALERGI
1.Identifikasi true
alergi
2.Alergi dapat
dicegah
3.Hipersensitifitas
tipe-1
1. Angioedema
2. Afte
3. Contact
cheilitis
4. Eritema
multiform
5. Lichenoid
reaction
1.Riwayat kasus
2.Klinis :
a. Reaksi cepat
/ lambat
b. Gx prodormal
3.Tes Lab.
1.Hilangkan
etiologi
2.Obat-
obatan
Kedaruratan
medik akut
Perubahan
JLRM
Menentukan
reaksi alergi
Merencanakan
perawatan
gilut
SELAMAT BELAJAR

Anda mungkin juga menyukai