Anda di halaman 1dari 6

Nama : Rofiqi Dita Hapsari

Kelompok 3 Angkatan I
Learning Journal
Pada pembelajaran hari Jumat, 23 April 2021, materi pembelajaran mengenai
Analisis Isu Kontemporer.
Pembahasan pada materi ini diantaranya konsep perubahan, perubahan lingkungan
strategis, modal untuk menghadapi perubahan, dan isu – isu strategis kontemporer.
A. Konsep Perubahan.
Perubahan yang dimaksud adalah suatu kondisi yang tidak akan tetap sama, dan
akan berubah secara mutlak dan akan membuat seseorang akan tertinggal jika
tidak menyadari ataupun tidak dapat menanggapi kondisi tersebut. Seperti yang
dikatakan oleh Michael Hammer, 1997, kalau kita merasa diri kita hebat, kita
akan binasa. Sukses di masa lalu tidak menjamin sukses di masa depan.
Formula sukses di masa lalu akan jadi penyebab kegagalan di masa yang akan
datang”, artinya, kita tidak dapat berpaku dengan hal yang monoton, atau tidak
up to date dengan informasi-informasi baru. Kesuksesan seseorang akan tetap
berjalan diiringi dengan berkembangnya proses atau cara orang tersebut
menggapai kesuksesannya. Kesuksesan yang membuat manusia bermatabat
dilandasi dengan nilai – nilai luhur, dan mampu mencegah dirinya melakukan hal
– hal tercela terutama para CASN yang akan dilantik menjadi ASN. Hal-hal yang
perlu dilakukan ASN yang sesuai dengan ketentuan Undang – Undang
diantaranya :
1. Melaksanakan kebijakan publik sesuai dengan peraturan perundang – undangan;
2. Memberikan pelayanan publik yang profesional seperti berani mengambil tanggung
jawab, menunjukkan sikap mental positif, mengutamakan keprimaan dengan cara
selalu memberikan kontribusi dalam menunjang pekerjaan, menunjukkan
kompetensi, memegang teguh kode etik dengan menjunjung tinggi etika-moral PNS
dan berkualitas seperti melakukan pelayanan dengan ramah, tulus, namun tetap
sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku; dan
3. Mempererat persatuan dan kesatuan Negara Republik Indonesia.
B. Perubahan Lingkungan Strategis
Perubahan global dipicu dengan berkembang pesatnya teknologi informasi
global, dimana setiap informasi dari satu penjuru dunia dapat diketahui dalam
waktu yang tidak lama. Perubahan cara pandang individu tentang wawasan
kebangsaan seperti globalisasi, demokrasi, desentralisasi, dan daya saing
nasional dapat mempengaruhi cara pandang masyarakat dalam memahami pola
kehidupan dan budaya yang selama ini dipertahankan/diwariskan secara turun
temurun, sehingga pada akhirnya akan membentuk wawasan strategis demi
kelangsungan kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.
C. Modal Insani dalam Menghadapi Perubahan Lingkungan Strategis
Ada 6 (enam) komponen yang penting dalam manusia yang akan menghasilkan
pengetahuan, ide, kreativitas, keterampilan dan produktivitas kerja, diantaranya :
1. Modal Intelektual : untuk menemukan inovasi yang dapat dikembangkan
untuk mengelola setiap perubahan lingkungan strategis yang cepat berubah.
Pegawai yang memiliki pengetahuan yang luas dan terus menambah
pengetahuannya yang dapat beradaptasi dengan kondisi perubahan
lingkungan strategis.
2. Modal Emosional : ada beberapa yang dapat dilakukan untuk mengelola
emosi dengan baik:
a. Self Awareness : kemampuan untuk memahami diri sendiri secara tepat
dan akurat dalam berbagai situasi;
b. Self Management : kemampuan untuk mengelola emosi pada diri sendiri;
c. Social Awareness : kemampuan untuk memahami orang lain;
d. Relationship Management : kemampuan untuk dapat berinteraksi dengan
orang lain secara positif.
3. Modal Sosial : kerjasama antar masyarakat untuk menemukan solusi dari
permasalahan yang dihadapi. Modal sosial dapat mendukung kesuksesan,
khususnya kesuksesan sebagai PNS dalam memberikan pelayanan kepada
masyarakat, yang terdiri atas:
a. Kesadaran Sosial (Social Awareness) : kemampuan untuk memahami
orang lain.
b. Kemampuan sosial (Social Skill) : kemampuan untuk mempengaruhi
orang lain, dengan cara berkomunikasi dengan baik, mengelola konflik
dalam kelompok, membangun tim kerja yang solid, dan kemampuan
mengajak orang lain berubah.
4. Modal Ketabahan : memiliki visi dan cita-cita yang jelas dalam kehidupannya
dan menjalankan kehidupan dengan tata nilai yang mulia.
5. Modal Etika / Moral : kemampuan seseorang untuk beretika dan
membedakan mana benar dan salah. 4 (empat) komponen modal moral/etika
:
a. Integritas : memiliki sikap yang tidak bertentangan dengan kaidah perilaku
etis.
b. Bertanggung jawab : mampu memahami konsekuensi dari setiap
tindakan.
c. Penyayang : peduli dan tidak akan merugikan orang lain.
d. Pemaaf : memiliki sifat pemaaf, bukan pendendam dan dapat menjaga
citra yang baik.
6. Modal Kesehatan : Tolak ukur kesehatan adalah bebas dari penyakit, dan
tolok ukur kekuatan fisik adalah; tenaga (power), daya tahan (endurance),
kekuatan (muscle strength), kecepatan (speed), ketepatan (accuracy),
kelincahan (agility), koordinasi (coordination), dan keseimbangan (balance)
yang dimana semua itu merupakan bagian dari modal manusia agar dapat
bekerja dan berpikir secara produktif.
D. Isu – Isu Strategis Kontemporer
Kontemporer yang dimaksud disini adalah sesuatu hal yang modern, yang eksis
dan terjadi dan masih berlangsung sampai sekarang, atau segala hal yang
berkaitan dengan saat ini.
1) Korupsi : penyelewengan atau penyalahgunaan uang Negara (perusahaan)
untuk keuntungan pribadi atau orang lain.
2) Narkoba : penggunaan obat-obatan yang salah dan bersifat ketergantungan.
Golongan I yang ditujukan untuk ilmu pengetahuan dan bukan untuk
pengobatan dan sangat berpotensi tinggi menyebabkan ketergantungan.
Contoh :
Opiat: morfin, heroin, petidin, candu.
Ganja atau kanabis, marijuana, hashis.
Kokain: serbuk kokain, pasta kokain, daun koka;
Golongan II berkhasiat untuk pengobatan dan pelayanan kesehatan dan
berpotensi tinggi menyebabkan ketergantungan. Contoh morfin dan petidin;
Golongan III berkhasiat untuk pengobatan dan pelayanan kesehatan serta
berpotensi ringan mengakibatkan ketergantungan. Contoh kodein.
3) Terorisme dan Radikalisme :
Terorisme adalah kejahatan yang menjadi musuh dunia karena nyawa
manusia menjadi korban, menganggu stabilitas keamanan, menghancurkan
tatanan ekonomi dan pembangunan, sehingga terorisme berdampak negatif
terhadap masyarakat.
Radikalisme : tindakan yang melekat pada seseorang atau kelompok yang
menginginkan perubahan baik sosial, politik dengan menggunakan
kekerasan, berpikir asasi, dan bertindak ekstrem.
4) Money Laundring : pencucian uang atau dapat dikatakan sebagai suatu
perbuatan kejahatan yang melibatkan upaya untuk menyembunyikan atau
menyamarkan asal usul uang atau harta kekayaan dari hasil tindak
pidana/kejahatan sehingga harta kekayaan tersebut seolah-olah berasal dari
aktivitas yang sah.
5) Proxy War : memanfaatkan negara-negara kecil sebagai objek permainan
dunia (proxy war) dengan mengeksploitasi sumber daya alamnya bahkan
sampai dengan Ideologinya dengan menanamkan faham-faham radikalisme,
liberalisme, globalisme dll. Sehingga dapat memicu terjadi gerakan separatis
yang dapat memecah belah suatu bangsa demi tujuan dan kepentingan
negara-negara adikuasa.
6) Mass Communication (Cyber Crime, Hate Speech, dan Hoax) :
Cyber crime merupakan bentuk kejahatan yang terjadi dan beroperasi di
dunia maya dengan menggunakan komputer, jaringan komputer dan internet.
Pelakunya menguasai teknik komputer, algoritma, pemrograman dan
sebagainya, sehingga mereka mampu mencari celah agar bisa masuk,
merusak atau mencuri data atau aktivitas kejahatan lainnya.
Beberapa jenis cyber crime yang dapat kita golongkan berdasarkan aktivitas
yang dilakukannya seperti dijelaskan berikut ini yang dirangkum dari berbagai
sumber.
1. Unauthorized Access.
Memasuki atau menyusup ke dalam suatu sistem jaringan komputer secara
tidak sah, tanpa izin, atau tanpa sepengetahuan dari pemilik sistem jaringan
komputer yang dimasukinya.
2. Illegal Contents.
Memasukkan data atau informasi ke internet tentang suatu hal yang tidak
benar, tidak etis, dan dapat dianggap sebagai melanggar hukum atau
menggangu ketertiban pada masyarakat umum, contohnya adalah
penyebaran pornografi atau berita yang tidak benar.
3. Penyebaran virus
Menggunakan sebuah email atau media lainnya guna melakukan
penyusupan, perusakan atau pencurian data.
4 .Cyber Espionage, Sabotage, and Extortion
Memanfaatkan jaringan internet untuk melakukan kegiatan mata-mata
terhadap pihak lain, dengan memasuki sistem jaringan komputer pihak
sasaran. Sabotage and Extortion dilakukan dengan membuat gangguan,
perusakan atau penghancuran terhadap suatu data, program komputer atau
sistem jaringan komputer yang terhubung dengan internet.
5. Carding
Mencuri nomor kartu kredit milik orang lain dan digunakan dalam transaksi
perdagangan di internet.
6. Hacking dan Cracker
Menerobos sistem computer. Setelah itu mulai dari pembajakan account milik
orang lain, pembajakan situs web, probing,menyebarkan virus, hingga
pelumpuhan target sasaran.
7. Cybersquatting and Typosquatting
Mendaftarkan domain nama perusahaan orang lain dan kemudian berusaha
menjualnya kepada perusahaan tersebut dengan harga yang lebih mahal.
Sedangkan typosquatting adalah membuat domain yang mirip dengan nama
domain orang lain.
8. Cyber Terorism
Mengancam pemerintah atau kepentingan orang banyak, termasuk cracking
ke situs resmi pemerintah atau militer.
Hate speech merupakan ujaran kebencian dalam bentuk provokasi, hinaan
atau hasutan yang disampaikan oleh individu ataupun kelompok di muka
umum atau di ruang publik.
Hoax adalah berita yang isinya tidak dapat dipertangung jawabkan baik dari
segi sumber maupun isi. Pelaku hoax dapat dikategorikan dua jenis, yaitu
pelaku aktif dan pasif. Pelaku aktif melakukan atau menyebarkan berita palsu
secara aktif membuat berita palsu dan sengaja menyebarkan informasi yang
salah mengenai suatu hal kepada publik. Sedangkan pelaku pasif adalah
individu atau kelompok yang secara tidak sengaja menyebarkan berita palsu
tanpa memahami isi atau terlibat dalam pembuatannya.

Anda mungkin juga menyukai