Anda di halaman 1dari 3

TUGAS INDIVIDU

Materi : Etika Publik (latsar Gol.II Angkatan XIV Kab. Ogan Komering
Ulu)
Nara Sumber : Dra. Sugiastuti, S.S.,M.M.
(Widyaiswara Ahli Utama BPSDMD Prov. Sumsel)
Hari/Tanggal : Kamis, 05 Agustus 2021
Waktu : 1Jp (Pukul: Wib).

Penjelasan:
a) Silahkan mencermati soal –soal di bawah ini dengan baik. Jawablah
pertanyaan-pertanyaan dan berikan jawaban diserta penjelasan yang
relevansi.
b) Kirimkan tugas sampai dengan batas waktu yang telah ditetapkan .

Pertanyaan Essay:
1. Jelaskan bagaimana hubungan antara moral dengan agama, serta hubungan
moral dengan hukum?
2. Mengapa suatu profesi memerlukan kode etik serta tunjukanlah sanksi-
sanksi yg dapat diberikan terhadap pelanggaran kode etik!
3. Bagaimanakah seharusnya implementasi disiplin PNS dalam penerapan
sebagai pelayan masyarakat ?

Selamat mengerjakan tugas dengan baik!!


Nama : Bintoro, AM.Kep
NIP : 19930717 201902 1 004
NDH : 06

1. Jelaskan bagaimana hubungan antara moral dengan agama, serta hubungan moral
dengan hukum?

• Hubungan antara moral dengan agama

Orang yang menganut suatu ajaran agama maka sudah pasti dia bermoral dan taat
akan hukum. Hal tersebut didasarkan pada suatu realita bahwa di dalam ajaran agama
apapun tidak ada yang mengajarkan tentang bagaimana berbuat buruk atau jahat
kepada orang lain.Tidak dapat dipungkiri jika agama mempunyai hubungan erat
dengan moral. Setiap agama mengandung suatu ajaran yang menjadi pegangan bagi
perilaku para penganutnya.

• Hubungan antara moral dengan agama

Moral dengan hukum memiliki hubungan yang erat pula, hukum membutuhkan
moral, disisi lain moral juga membutuhkan hukum. Tanpa moralitas hukum akan
kosong, sedangkan moral akan mengawang-awang jika tidak diungkapkan dan
dikembangkan dalam masyarakat. Artinya adalah moral dan hukum senantiasa saling
mendukung satu sama lain, tanpa moral lantas apa dasar yang akan diatur dalam
hukum.

2. Mengapa suatu profesi memerlukan kode etik serta tunjukanlah sanksi-sanksi yg


dapat diberikan terhadap pelanggaran kode etik!

Kode etik berperan sangat penting pada suatu profesi. Agar profesi dapat berjalan
dengan benar maka perlu diikat dengan suatu norma tertulis yang disebut dengan kode
etik profesi. Kode etik profesi dapat diubah seiring dengan perkembangan zaman
yang mengatur diri profesi yang bersangkutan dan perwujudan nilai moral yang hakiki
dan tidak dipaksakan dari luar. Jadi kode etik diadakan sebagai sarana kontrol sosial
dan untuk menjaga martabat dan kehormatan profesi serta melindungi masyarakat dari
segala bentuk penyimpangan atau penyalahgunaan keahlian.
Sanksi-sanksi yang dapat diberikan terhadap pelanggaran kode etik:
a. Sanksi moral
b. Sanksi dikeluarkan dari organisasi
Kasus-kasus pelanggaran kode etik akan ditindak dan dinilai oleh suatu dewan
kehormatan atau komisi yang dibentuk khusus untuk itu. Karena tujuannya adalah
mencegah terjadinya perilaku yang tidak etis, seringkali kode etik juga berisikan
ketentuan-ketentuan profesional, seperti kewajiban melapor jika ketahuan teman
sejawat melanggar kode etik. Ketentuan itu merupakan akibat logis dari self
regulation yang terwujud dalam kode etik; seperti kode itu berasal dari niat profesi
mengatur dirinya sendiri, demikian juga diharapkan kesediaan profesi untuk
menjalankan kontrol terhadap pelanggar. Namun demikian, dalam praktek sehari- hari
control ini tidak berjalan dengan mulus karena rasa solidaritas tertanam kuat dalam
anggota-anggota profesi, seorang profesional mudah merasa segan melaporkan teman
sejawat yang melakukan pelanggaran. Tetapi dengan perilaku semacam itu solidaritas
antar kolega ditempatkan di atas kode etik profesi dan dengan demikian maka kode
etik profesi itu tidak tercapai, karena tujuan yang sebenarnya adalah menempatkan
etika profesi di atas pertimbangan-pertimbangan lain. Lebih lanjut masing-masing
pelaksana profesi harus memahami betul tujuan kode etik profesi baru kemudian
dapat melaksanakannya.
3. Bagaimanakah seharusnya implementasi disiplin PNS dalam penerapan sebagai
pelayan masyarakat ?

Seharusnya sebagai PNS harus menjunjung tinggi martabatnya demi kepentingan


masyarakat dan Negara. Hal ini disebabkan karena PNS merupakan pelayan publik dan
citra PNS akan menjadi contoh bagi masyarakat, sehingga harus memberikan kesan yang
baik. PNS yang dapat menjunjung tinggi martabatnya tidak akan meremehkan peraturan
yang sudah tertulis dalam ketentuan peraturan perundang-undangan. Seperti yang
tertuang dalam Pasal 1 angka 1 PP Nomor 53 Tahun 2010 tentang Disiplin Pegawai
Negeri Sipil, yaitu kesanggupan Pegawai Negeri Sipil untuk menaati kewajiban dan
menghindari larangan yang ditentukan dalam peraturan perundang-undangan dan
peraturan kedinasan, yang apabila tidak ditaati atau dilanggar akan dijatuhi hukuman
disiplin.

Anda mungkin juga menyukai