Anda di halaman 1dari 7

TUGAS INDIVIDU IMPLEMENTASI MATERI KEDALAM TUGAS BIDANG PESERTA

Nama : Sepka Dwi Putri,AM.Keb


NIP : 199009302019022005
Jabatan : Bidan Terampil
NDH : 22
Materi : Etika Publik (latsar Gol.III Angkatan XIV Prov. Sumsel)

Nara Sumber : Dra. Sugiastuti, S.S.,M.M.


(Widyaiswara Ahli Utama BPSDMD Prov. Sumsel)

Tabel.3.1. Implementasi Nilai-Nilai Dasar Etika Publik

No. KEGIATAN TAHAPAN KEGIATAN KETERKAITAN


DENGAN NILAI-NILAI
AGENDA 2 (ETIKA
PUBLIK)

1 2 3 4

1. Melakukan 1. Menyampaikan salam 1.Menghargai


konsultasi dan 2. Menunggu mentor pendapat Menghargai
meminta /kasi mempersilahkan saran dan kritik dari
persetujuan duduk atasan sebelum
kepada mentor 3. Menemui mentor/kasi melakukan kegiatan.
/Kasi bertujuan untuk
menyampaikan 2.Sopan dan Ramah
rancangan kegiatan Dalam berkonsulatasi
yang akan harus bersikap yang
dilaksanakan
ramah agar terdpat
4. Meminta izin kepada
Mentor kasi untuk kesinabungan
melaksanakan 3.Taat peraturan
kegiatan aktualisasi
5. Meminta persetujuan Dalam etika duduk
dari mentor/kasi untuk kita harus dapat
melaksanakan
menunggu mentor
kegiatan
6. Membuat surat mempersilahkan
persetujuan untuk duduk
kegiatan
5.Jujur perencanann
persiapan kegiatan

6 Taat Perintah

Mengikuti Saran dan


Arahan dari Mentor
terkait persiapan
perencanaan
Melakukan 1. Membuka Sosialisasi 1.Integrasi
Sosialisasi dengan salam Menjalankan tugas
mengenai 2. Memeriksa kehadiran secara profesional
imunisasi lanjutan ibu baduta posyandu dan tidak berpihak
3. Memberikan memberikan
apersepsi, motivasi penjelasan dengan
dan konsep materi
yang dipelajari 2.bahasa yang
4. Menyampaikan materi santun dan mudah
Sosialisasi imunisasi dimengerti oleh
lanjutan peserta sosialisasi
5. Meminta pendapat
ibu baduta posyandu
mengenai materi yang
disampaikan
6. Petugas memberikan
kesimpulan terkait
materi Sosialisasi
imunisasi lanjuatan
7. Menutup kegiatan
penyuluhan
3. Melakukan 1. Melakukan sharing Etika Publik:
evaluasi hasil dan tanya jawab Jujur
sosialisasi ibu mengenai sosialisasi Menjalankan tugas
baduta imunisasi lanjutan secara profesional
2. Memeriksa hasil Melakukan evaluasi
evaluasi atas hasil kerja
3. Menjelaskan hasil memberikan sosialiasi
evaluasi ibu baduta

Nama : Sepka Dwi Putri.AM.Keb


NIP : 199009302019022005
NDH : 22
ANGKATAN : 14 Golongan 2 Gelombang 3

TUGAS INDIVIDU
Materi : Etika Publik (latsar Gol.III Angkatan XIII Prov. Sumsel)
Nara Sumber : Dra. Sugiastuti, S.S.,M.M.
(Widyaiswara Ahli Utama BPSDMD Prov. Sumsel)

Pertanyaan Essay:
1. Jelaskan bagaimana hubungan antara moral dengan agama, serta hubungan moral
dengan hukum?
Jawabannya:
Hubungan antara moral dengan agama adalah saling berkaitan erat di karenakan kita
bertindak dan menyikapi suatu kejadian kita harus bisa pegang tegung dengan keyakinan
yang kita miliki untuk itu dalam menyikapinya suatu kejadian kita harus bisa
mengkombinasikan sikap moral kita yaitu apakah perbuatan yang kita lakukan salah atau
benar.sedangkan hubungan moral dengan hukum saling berkaitan dikarenakan moral adalah
tata cara dalam kehidupan adat istiadat maupun kebiasaan yang didalamnya terdpat nilai
perilaku yang harus di lakukan dan di patuhi hukum adalah aturan yang dibuat untuk
pemberian sanksi atas perilaku dan sikap yang kurang baik oleh karena itu hukum moral dan
hukum berkaitan karena ada suatu hubungan yang perlu atau mutlak memiliki banyak ragam
pemahaman yang penting dan mempunyai timbal balik

2. Mengapa suatu profesi memerlukan kode etik serta tunjukanlah sanksi-sanksi yg


dapat diberikan terhadap pelanggaran kode etik!
Jawabanya :
Dikarena kan kode etik sangat di butuhkan di karenakan lanjutan dari norma norma
yang lebih umum dan di rumuskan dalam etika profesi yang bertujauan meberi pelayanan
khusus dalam masyarakat tanpa mementingkan kepentingan pribadi dan kelompok dan dapat
menjadi cara untuk memperbaiki iklim organisasional sehingga individu – individu dapat
berlaku secara etis.
adapun contoh sanksi dalam pelanggaran kode etik
1.sanksi moral berupa celaan dari kelompoka atau pihak terkait
2.Sanksi hukum adalah peraturan peraturan yang bersifat memaksa yang menentukan tingkah
laku manusia dalam lingkungan masyarakat yang dibuat oleh bdan badan resmi yang
berwajib atas pelanggaran terhadap peraturan yang ada
1.Sanksi Pidana Contohnya penjara dan pencabutan hak dan peramapas barang
2.Sanksi Perdata Contohnya pihak terkait harus di wajibkan melakukan sesuatu sesuai aturan.
3.Sanksi Adminstrasi Contohnya Denda,pencabutan izin dan tindakan adminstrasi
3. Bagaimanakah seharusnya implementasi disiplin PNS dalam penerapan sebagai
pelayan masyarakat ?
Jawabanya
Menurut pendapat pegawi negeri sipil adalah aparatur sipil negara yang bekerja pada
pemerintah dan di gaji sesuai dengan ketentuan perundang –undangan yang berlaku serta di
angkat dengan syarat tertentu.dalam kedisplin PNS lebih mengacu kepada dasar hukum yaitu
peraturan Pemerintah Nomor 53 tahun 2010 tentang kedisplinan pegawi negeri dan undang
undang nomor 5 tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara
Contoh peimplementasian
1.Displin pada jam Kantor
Datang bekerja teapat waktu agar dapat memaksimalkan persiapan pelayanan kepada pasien
2.Displin mengunakan pakaian seragam
Berpartisipasi dalam mengikuti peraturan yang diberikan instansi
3.Displin dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat
Ikut berperan serta dan bertanggung jawab dalam pelayananan prima kepada masyarakat
tanpa membedakan apapun.

TUGAS KELOMPOK
Materi : Etika Publik (latsar Gol.II Angkatan XIV Kab. OKU Prov.
Sumsel)
Nara Sumber : Dra. Sugiastuti, S.S.,M.M.
(Widyaiswara Ahli Utama BPSDMD Prov. Sumsel)

NAMA KELOMPOK
1. ADI CANDRA (NDH 01)
2. SURRI FILOSOPIAH PURBO (NDH 24)
3. SEPKA DWI PUTRI (NDH 22)
4. MAYA AMELIA (NDH 04)
5. RISKA ANISA (NDH 14)
Penjelasan:
a) Silahkan mencermati tema di bawah ini dengan baik. Cobalah diskusikan
bersama teman-teman dalam kelompok dan berikan argumentasi jawaban
diserta penjelasan yang relevansi.
b) Kirimkan tugas kelompok sampai dengan batas waktu yang telah
ditetapkan. .

Pertanyaan Tugas Kelompok:


1. Berilah penjelasan serta contoh kasus , tentang: “Menghindari perilaku curang dan
koruptif”.
2. Bagaimanakah implementasi : “ Perilaku beretiket dlm penggunaan smber daya
Negara”.
3. Dalam Melaksanakan tugas memberikan pelayanan kepada masyarakat , menurut
Saudara tindakan yang bagaimanakah agar :”Perilaku pelanggaran etika dlm
penyimpangan dan penggunaan data dan informasi pemerintah, dapat diminimalisir
aatau bahkan tidak harus terjadi”?
4. Bagaimanakan pendapat Saudara terkait upaya “ Menghindari konflik kepentingan,
dan pengambilan keputusan secara beretika”?

Jawaban
1. Perilaku koruptif merupakan akar untuk terciptanya budaya korupsi. Kalau sudah
menjadi budaya, maka tidak bisa lagi digunakan konsep pencegahan ataupun
pemberantasan, harus digunakan konsep transformasi atau revolusi mental. Revolusi
mental harus diikuti dengan sistem baru yang mengarahkan semua perilaku kepada
disiplin untuk taat kepada sistem anti perilaku koruptif. Bila sistem mampu memaksa
mental dan perilaku untuk menghindari perilaku koruptif, maka secara perlahan-lahan
perilaku koruptif akan berubah menjadi perilaku yang jujur dan penuh tanggung
jawan. Dan disinilah akan lahir budaya tanpa korupsi, dimana semua orang akan
hidup dari kerja kerasnya yang halal.

Contoh kasus :

a. Menolak gratifikasi, misalnya seorang perawat yang bertugas dirumah sakit


searusnya tidak boleh menerima bingkisan dari keluarga pasien yang dirawat.

b. Seorang peserta test CPNS seharusnya mengikuti test secara jujur dan tidak
menggunakan joki.

2. Dalam mengimplementasi : “ Perilaku beretiket dlm penggunaan sumber daya


Negara”. Dapat dicontohkan ketika ASN dalam melakukan perjalan dinas dalam
daerah dan menggunakan mobil dinas milik daerah ingin mengisi bahan bakar minyak
sebaiknya ASN tidak menggunakan BBM yang bersubsidi dikarenakan BBM yang
dibersubsidi diperuntukan untuk masyarakat yang seharusnya mendapatkan subsidi.
Dalam hal ini termasuk perilaku ASN tersebut yang seharusnya memiliki kemampuan
dalam melaksanakan kebijakan dan program pemerintah.

3. Kita harus menanamkan nilai-nilai dasar dari etika publik di dalam diri kita. Seperti
bertanggung tanggung dan berintegritas dalam menggunakan data informasi
pemerintah. Menjaga rahasia informasi pemerintah, memiliki komitmen untuk mentati
peraturan dan melaksanakan tugas yang dipercayakan dengan penuh pengabdian.
Kemudian harus ada pengawasan dan kontrol yang ketat dalam suatu organisasi.
Selain itu, harus ada sanksi yang tegas terhadap pelanggaran etiket, sehingga mereka
takut untuk melakukan pelanggaran dan penyimpangan. Sanksi atau penegakkan
hukum yang lemah akan menyebabkan sesorang tidak merasa khawatir melakukan
pelanggaran.

4. Menghindari konflik kepentingan


Menghindari konflik kepentingan harus tertanam pada jiwa setiap abdi negara. Setiap
abdi negara tidak boleh membawa kepentingan pribadi dalam melaksanakan tugasnya,
karena dapat berpengaruh buruk terhadap kualitas dan kinerja menjadi tidak seperti
yang seharusnya. Abdi negara harus mengedepankan kepentingan publik dalam setiap
tindakan dan pengambilan keputusan.
Pengambilan keputusan secara beretika
Pengambilan keputusan secara beretika harus diterapkan dalam setiap ruang lingkup
kehidupan berbangsa dan bernegara. Sebelum tahap pengambilan keputusan harus
dipelajari dan dipertimbangkan terlebih dahulu agar dapat mengakomodasi setiap ide,
dan kepentingan semua pihak yang terkait.
Pada akhirnya perilaku mengutamakan kepentingan pribadi harus dihindari agar
dapat mengambil keputusan secara beretika. Dan keputusan yang diambil harus etis
dan mengakomodasi kepentingan publik agar mengindari terjadinya konflik
kepentingan. Kedua hal ini akan selalu berkaitan dan akan selalu saling
mempengaruhi.

Anda mungkin juga menyukai