Anda di halaman 1dari 143

LAPORAN AKTUALISASI

NILAI-NILAI DASAR PROFESI PEGAWAI NEGERI SIPIL


SEBAGAI PERAWAT TERAMPIL DALAM “PATIENT”
PENCEGAHAN JATUH TINGGI PADA PASIEN DEWASA DAN GERIATRI
DI RUANG CEMPAKA 2 RSUD SLEMAN

Disusun Oleh:
Fihuna Diky Darmawan, A.Md.Kep
No. Presensi : 11/LATSAR/II/V/2019
NIP : 19930731 201903 1 007

PEMERINTAH DAERAH DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA


BADAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
PELATIHAN DASAR CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL
GOLONGAN II ANGKATAN V
2019


 
ii 
 
iii 
 
ABSTRAK
 
Pasien jatuh adalah salah satu insiden yang paling sering terjadi dalam lingkup
rumah sakit. Insiden pasien jatuh mempunyai dampak merugikan bagi pasien, salah satu
dampak yang merugikan adalah dampak cidera fisik. Kerugian tersebut sebaiknya
ditanggulangi dengan melakukan pencegahan terhadap risiko pasien jatuh. Untuk
mengurangi risiko tersebut, perawat hendaknya perlu melakukan proses keperawatan
dengan baik sesuai aturan yang berlaku di rumah sakit. Perawat memiliki peran penting
dalam pelaksanaan keselamatan pasien khususnya keselamatan pasien dari jatuh. Tujuan
dari aktualisasi ini yaitu mengoptimalkan pencegahan pasien jatuh khususnya di RSUD
Sleman Ruang Cempaka 2. Adapun kegiatan dari aktualisasi ini yang pertama yaitu
melakukan pengkajian risiko jatuh menggunakan pengkajian Morse Fall Score (MFS)
untuk pasien dewasa yaitu skor 0-24 untuk risiko jatuh rendah, skor 25-44 untuk risiko
jatuh sedang, skor ≥ 45 untuk risiko jatuh tinggi. Dalam proses pelaksanaan kegiatan
aktualisasi ini, penulis mengimplementasikan nilai-nilai dasar profesi PNS (ANEKA).
Dimana dalam melaksanakan pengkajian dilakukan dengan sopan sehingga didapatkan
hasil yang bisa dipertanggungjawabkan.
Perawat juga memiliki peran penting sebagai edukator atau pengajar. Dalam
memberikan edukasi kepada pasien atau keluarga pasien tentang pencegahan jatuh tinggi
pada pasien dewasa dan geriatri agar lebih optimal dapat menggunakan media edukasi.
Media edukasi yang digunakan yaitu leaflet dan poster. Dalam membuat media edukasi
dilakukan dengan kerjasama dan musyawarah sehingga tercipta media edukasi yang
inovatif dan kreatif sesuai dengan nilai-nilai dasar profesi PNS (ANEKA). Penggunaan
media edukasi leaflet bertujuan agar menambah pengetahuan pasien atau keluarga pasien
tentang pencegahan jatuh. Sedangkan pembuatan poster bertujuan untuk mengingatkan dan
meningkatkan kewaspadaan perawat tentang pencegahan pasien jatuh. Kegiatan terakhir
dalam aktualisasi ini yaitu melakukan mobilisasi posisi pasien yang bertujuan untuk
mempertahankan status kesehatan pasien khususnya untuk pasien paska operasi dan pasien
bedrest. Dalam melaksanakan mobilisasi dilakukan dengan tanggap dan iklas sehingga
pelayanan kesehatan menjadi lebih optimal.

Kata kunci : Pasien Jatuh, Perawat, Media Edukasi, Pendidikan Kesehatan, Aktualisasi

iv 
 
KATA PENGANTAR

Bismillaahhhirrohmanirrohim.

Puji dan syujur Penulis panjatkan kehadirat Allah Subhanahu Wa Ta’ala yang telah
memberikan rahmat, karunia, dan petunjuk-Nya sehingga penulisan Laporan Aktualisasi
yang berjudul “Laporan Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar Profesi Pegawai Negeri Sipil
Sebagai Perawat Terampil Dalam “Patient” Pencegahan Jatuh Tinggi pada Pasien Dewasa
dan Geriatri di Ruang Cempaka 2 RSUD Sleman” dapat terselesaikan. Shalawat beserta
salam semoga tercurahkan kepada baginda Rasulullah Muhammad Shalallahu ‘alaihi wa
salam.
Penulisan Laporan Aktualisasi ini tidak terlepas dari bimbingan dan dukungan serta
dorongan dari berbagai pihak. Oleh karena itu penulis mengucapkan terimakasih sebesar-
besarnya kepada:
1. Bapak Ir. Kuncoro Cahyo Aji, M.Si, selaku Kepala Badan Diklat DIY
2. Ibu Tri Windiarti, S.Kep.,Ns, selaku Mentor yang telah memberikan arahan,
dukungan, serta bimbingan dalam penulisan Laporan Aktualisasi ini
3. Ibu Eko Yayuk Winartiningsih, SKM., M.Pd, selaku Coach dari Badan Diklat
DIY yang telah membekali dan menyalurkan ilmu kepada penulis
4. Bapak Soni Fitrianto, S.Psi selaku wali kelas Golongan II Angkatan V yang
telah memberikan dukungan dan arahan selama mengikuti Pelatihan Dasar
5. Seluruh Widyaiswara dan staf Badan Diklat Diklat DIY yang telah membekali
dan menyalurkan ilmu kepada penulis
6. Teman-teman Pelatihan Dasar CPNS Golongan II Angkatan V yang telah
bersama-sama berjuang dan bekerja sama selama mengikuti Pelatihan Dasar
7. Keluarga yang selalu memberikan dukungan, semangat, serta doa dengan penuh
keikhlasan tanpa henti
8. Pihak lain yang tidak dapat disebutkan satu per satu yang telah membantu demi
terselesaikannya Rancangan Aktualisasi ini

Semoga segala kabaikan yang diberikan kepada penulis mendapat balasan yang
terbaik dari Allah Subhanahu Wa’ Ta’ala.
Penulis menyadari bahwa dalam penelitian dan penyusunan laporan aktualisasi ini
masih terdapat kesalahan dan kekurangan, maka dari itu kritik dan saran sangat diharapkan
untuk menjadi lebih baik ke depannya. Semoga tesis ini dapat memberikan kemanfaatan.

Yogyakarta, 25 November 2019


Penulis,

Fihuna Diky Darmawan, A.Md.Kep


 
DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ........................................................................................... i i


BERITA ACARA ............................................................................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................ iii
ABSTRAK ........................................................................................................... iv
KATA PENGANTAR ........................................................................................ v
DAFTAR ISI ....................................................................................................... vi
DAFTAR TABEL ............................................................................................... viii
DAFTAR GAMBAR .......................................................................................... ix
BAB I : PENDAHULUAN ................................................................................. 1
A. POSISI ORGANISASI DALAM LINGKUP NKRI ............................ 1
B. VISI, MISI,TUJUAN DAN NILAI ORGANISASI ............................. 2
1. Visi Organisasi.................................................................................... 2
2. Misi Organisasi ................................................................................... 2
3. Tujuan Organisasi ............................................................................... 2
4. Nilai Organisai .................................................................................... 3
C. STRUKTUR ORGANISASI .................................................................. 4
D. TUGAS DAN FUNGSI ........................................................................... 4
1. Organisasi ........................................................................................... 4
2. Unit Kerja ........................................................................................... 5
3. Pegawai ............................................................................................... 8
E. KONDISI ORGANISASI ....................................................................... 9
1. Letak Organisasi ................................................................................ 9
2. Sarana Prasarana ................................................................................ 9
3. Sumber Daya Manusia....................................................................... 10

BAB II : AGENDA AKTUALISASI................................................................. 15


A. LATAR BELAKANG PEMECAHAN ISU.......................................... 15
1. Identifikasi Isu Kontemporer .............................................................. 15
2. Penetapan Isu Kontemporer................................................................ 18
3. Isu Yang Diangkat .............................................................................. 20
4. Penetapan Judul .................................................................................. 21
5. Gagasan Pemecahan Isu ..................................................................... 23
B. PROSES AKTUALISASI ...................................................................... 24
1. Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar Profesi PNS 1 ........................................... 24
a. Nilai-Nilai Aneka Sub Kegiatan 1.1 ................................................ 27
b. Nilai-Nilai Aneka Sub Kegiatan 1.2 ..................................................... 28
c. Nilai-Nilai Aneka Sub Kegiatan 1.3 ..................................................... 30
2. Lampiran Bukti Pelaksanaan Kegiatan 1........................................... 32
3. Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar Profesi PNS 2 ............................................... 37
vi 
 
a. Nilai-Nilai Aneka Sub Kegiatan 2.1 ............................................ 39
b. Nilai-Nilai Aneka Sub Kegiatan 2.2 ............................................ 41
c. Nilai-Nilai Aneka Sub Kegiatan 2.3 ............................................ 43
4. Lampiran Bukti Pelaksanaan Kegiatan 2........................................... 46
5. Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar Profesi PNS 3 ............................................... 53
a. Nilai-Nilai Aneka Sub Kegiatan 3.1 ............................................ 55
b. Nilai-Nilai Aneka Sub Kegiatan 3.2 ............................................ 57
c. Nilai-Nilai Aneka Sub Kegiatan 3.3 ............................................ 59
d. Nilai-Nilai Aneka Sub Kegiatan 3.4 ............................................ 61
6. Lampiran Bukti Pelaksanaan Kegiatan 3........................................... 64
7. Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar Profesi PNS 4 ............................................... 71
a. Nilai-Nilai Aneka Sub Kegiatan 4.1 ............................................ 73
b. Nilai-Nilai Aneka Sub Kegiatan 4.2 ............................................ 74
c. Nilai-Nilai Aneka Sub Kegiatan 4.3 ............................................ 76
8. Lampiran Bukti Pelaksanaan Kegiatan 4........................................... 80
9. Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar Profesi PNS 5 ............................................... 87
a. Nilai-Nilai Aneka Sub Kegiatan 5.1 ............................................ 88
b. Nilai-Nilai Aneka Sub Kegiatan 5.2 ............................................ 90
c. Nilai-Nilai Aneka Sub Kegiatan 5.3 ............................................ 92
10. Lampiran Bukti Pelaksanaan Kegiatan 5........................................... 96

BAB III : PENUTUP .......................................................................................... 100


A. KESIMPULAN ....................................................................................... 100
B. SARAN..................................................................................................... 102
C. RENCANA AKSI PENYEMPURNAAN AKTUALISASI NILAI
-NILAI DASAR ...................................................................................... 103

DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................... 107


LAMPIRAN ........................................................................................................ 108

vii 
 
DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 1. Daftar Ketenagaan Ruang Cempaka 2 ................................................... 7 i


Tabel 2. Jumlah Pegawai RSUD Sleman Menurut Status Kepegawaian ............. 11
Tabel 3. Jumlah PNS RSUD Sleman Menurut Golongan Kepangkatan................ 11
Tabel 4. Jumlah PNS RSUD Sleman Menurut Jenis Jabatan ............................... 12
Tabel 5. Jumlah PNS RSUD Sleman Menurut Tingkat Pendidikan Formal ........ 12
Tabel 6. Jumlah PNS RSUD Sleman Menurut Jenis Kelamin ............................. 12
Tabel 7. Jumlah PNS RSUD Sleman Menurut Keahlian/ Spesifikasi Pendidikan 13
Tabel 8. Pengelompokan Isu ................................................................................ 18
Tabel 9. Penilaian Prioritas Masalah Melalui Metode USG ................................ 19
Tabel 10. Hasil Pengkajian Pasien Risiko Jatuh .................................................. 32
Tabel 11. Catatan Hasil Kegiatan 2 ...................................................................... 51
Tabel 12. Catatan Hasil Kegiatan 3 ...................................................................... 69
Tabel 13. Rencana Aksi Nilai-Nilai Dasar ........................................................... 103
Tabel 14. Rencana Aksi Kegiatan Aktualisasi ..................................................... 104

viii 
 
DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 1. Struktur Organisasi RSUD Sleman .................................................... 4 i


Gambar 2. Denah Ruang Cempaka 2 ................................................................... 6
Gambar 3. Struktur Organisasi Ruang Cempaka 2............................................... 6
Gambar 4. Peta RSUD Sleman ............................................................................ 9
Gambar 5. Pohon Masalah ........................................................................................... 20
Gambar 6. Alat dan Form Pengkajian Ulang Risiko Jatuh................................... 33
Gambar 7. Alat dan Form Pengkajian Awal Risiko Jatuh.................................... 33
Gambar 8. Melakukan Pengkajian pada Keluarga Pasien Ny. “S” ...................... 34
Gambar 9. Melakukan Pengkajian pada Pasien Ny. “B” ..................................... 34
Gambar 10. Melakukan Pendokumentasian Ulang pada Form Pengkajian Awal
dan Pengkajian Ulang Risiko Jatuh ................................................. 35
Gambar 11. Dokumentasi Hasil Pengkajian Risiko Jatuh pada Lembar Catatan.
Perkembangan Pasien Terintegrasi ................................................. 36
Gambar 12. Draft Materi dan Design Media Edukasi Leaflet .............................. 46
Gambar 13. Membuat Draft Materi dan Design Media Edukasi Leaflet ............. 47
Gambar 14. Konsultasi Media Edukasi Leaflet dengan Kepala Ruang ............... 47
Gambar 15. Konsultasi Media Edukasi Leaflet dengan Tim PKRS..................... 48
Gambar 16. Bukti Konsultasi dengan Kepala Ruang dan Tim PKRS.................. 49
Gambar 17. Media Edukasi Leaflet yang Telah Dicetak...................................... 49
Gambar 18. Isi Media Edukasi Leaflet yang Telah Dicetak................................. 50
Gambar 19. Draft Materi Poster ........................................................................... 64
Gambar 20. Membuat Materi dan Design Poster untuk Pencegahan Pasien Jatuh 65
Gambar 21. Melakukan Konsultasi dengan Kepala Ruang dan Tim PKRS ........ 65
Gambar 22. Bukti Konsultasi dengan Kepala Ruang dan Tim PKRS.................. 66
Gambar 23. Poster yang Telah Dicetak ................................................................ 67
Gambar 24. Sosialisasi Poster Pencegahan Pasien Jatuh Kepada Perawat .......... 67
Gambar 25. Letak Poster yang Telah Disosialisasikan di Ruang Cempaka 2 ...... 68
Gambar 26. Bukti Foto Undangan dan Daftar Hadir Sosialisasi Poster............... 68
Gambar 27. Melakukan Kontrak Waktu Kegiatan dengan Mengisi Form ........... 81
Gambar 28. Bukti Form Persetujuan Kontrak Waktu Edukasi ............................ 83
Gambar 29. Saat Melakukan Edukasi Tentang Pencegahan Jatuh Pasien Dewasa
dan Geriatri dengan Risiko Jatuh Tinggi......................................... 85
Gambar 30. Screenshot Video Evaluasi Pasien atau Keluarga Pasien Saat
Mempraktekkan Apa Yang Telah Diedukasikan ............................ 85
Gambar 31. Bukti Telah Melakukan Edukasi Pencegahan Jatuh Pasien Dewasa
dan Geriatri dengan Risiko Jatuh Tinggi......................................... 86
Gambar 32. Saat Menjelaskan Tujuan & Manfaat Memobilisasi Posisi Pasien .. 96
Gambar 33. Saat Melaksanakan Memobilisasi Posisi Pasien............................... 98
Gambar 34. Screenshot Video Evaluasi Mobilisasi Posisi Pasien ....................... 99
ix 
 
 

BAB I
PENDAHULUAN

A. POSISI ORGANISASI DALAM LINGKUP NKRI/SANKRI


Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sleman merupakan Satuan Kerja
Organisasi Perangkat Daerah (SKPD) di lingkungan Pemerintah Kabupaten
Sleman yang berlokasi di jalur strategis jalan raya Yogyakarta–Magelang atau jalan
Bhayangkara 48, Murangan, Triharjo, Sleman. Sebagai RSUD pertama yang dimiliki
Pemerintah Kabupaten Sleman, dan memiliki sejarah panjang sejak zaman penjajahan
Belanda, Jepang hingga masa kemerdekaan. Tahun 1977 dinyatakan berdiri secara
resmi sebagai Rumah Sakit Umum Pemerintah dengan tipe D berdasarkan Surat
Keputusan Kepala Kantor Wilayah Departemen Kesehatan Propinsi Daerah Istimewa
Yogyakarta Nomor: 01065/Kanwil/1977. Perubahan tipe atau kelas D ke kelas C
diperoleh pada tanggal 15 Februari 1988. Setelah dinyatakan memenuhi persyaratan
dalam penilaian oleh tim Departemen Kesehatan RI, sejak bulan Desember 2003
RSUD Sleman mengalami perubahan tipe kelas C ke kelas B Non-Pendidikan hingga
saat ini. Berdasarkan Keputusan Bupati Sleman Nomor: 384/Kep.KDH/A/2010,
terhitung mulai tanggal 27 Desember 2010, RSUD Sleman secara resmi telah
ditetapkan sebagai BLUD dengan status BLUD Penuh.
Pada aspek manajemen mutu pelayanan, RSUD Sleman telah memperoleh
seritifikat ISO 9001:2000 tahun 2008 yang telah di-update ke versi 9001:2008 pada
tahun 2010. Peningkatan pelayanan juga diupayakan melalui assesment akreditasi
rumah sakit yang dibuktikan dengan terbitnya sertifikat dari Komisi Akreditasi Rumah
Sakit Nomor: 92/KARS/I/2016, dengan status terakreditasi: LULUS TINGKAT
PARIPURNA, yang berlaku 3 (tiga) tahun mulai tanggal 1 Desember 2015 sampai
dengan 30 November 2018. Pengakuan KARS tersebut pada dasarnya adalah
pengakuan telah terpenuhinya standar pelayanan rumah sakit yang meliputi 16 (enam
belas) pelayanan yang terdiri dari: Administrasi dan Manajemen; Pelayanan Medis;
Pelayanan Gawat Darurat; Pelayanan Keperawatan; Rekam Medis; Pelayanan
Farmasi; K3; Pelayanan Radiologi; Pelayanan Laboratorium; Pelayanan Kamar
Operasi; Pelayanan pengendalian Infeksi di RS; Pelayanan Perinatal Resiko Tinggi;
Pelayanan Rehabilitasi Medik; Pelayanan Gizi; Pelayanan Intensif; dan Pelayanan
Darah. Pada tanggal 14 januari 2019 RSUD Sleman memperoleh kelulusan paripurna


 
 

untuk Standar Nasional Akreditasi Rumah Sakit Edisi 1 dari Komisi Akreditasi
Rumah Sakit (KARS). Tahun 2020 dan 2021 akan dilakukan survey verifikasi dari
KARS.
Kedudukan Rumah Sakit Umum Daerah Sleman berdasarkan Peraturan Bupati
nomor 48 tahun 2009, tentang Uraian tugas, fungsi dan tata kerja Rumah Sakit Umum
Daerah Sleman, merupakan unsur pendukung pemerintah daerah yang dipimpin oleh
direktur yang berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada Bupati melalui
Sekretaris Daerah. RSUD Sleman mempunyai tugas melaksanakan penyelenggaraan
pemerintahan daerah di bidang pelayanan kesehatan masyarakat
B. VISI, MISI, TUJUAN DAN NILAI ORGANISASI
1. Visi
Visi Rumah Sakit Umum Daerah Sleman adalah Menjadi Rumah Sakit Andalan
masyarakat menuju terwujudnya Sleman Smart Regency Pada Tahun 2021.
2. Misi
Untuk mewujudkan visi RSUD Sleman, maka dirumuskan 3 (tiga) misi RSUD
Sleman yaitu :
a. Meningkatkan tata kelola RSUD Sleman dengan didukung sistem informasi
managemen terintegrasi.
b. Menyediakan wahana pendidikan, penelitian, pelatihan, dan pengembangan
tenaga kesehatan.
c. Menyelenggarakan pelayanan kesehatan yang berkualitas dan terjangkau
semua lapisan masyarakat.
3. Tujuan Organisasi
a. Tujuan yang ingin dicapai melalui misi pertama adalah
1) Menguatkan tata kelola rumah sakit
2) Meningkatkan pengelolaan prasarana dan sarana rumah sakit
3) Meningkatkan kualitas lingkungan hidup
b. Tujuan yang ingin dicapai melalui misi kedua adalah meningkatkan mutu
pendidikan, penelitian, pelatihan dan pengembangan tenaga kesehatan
c. Tujuan yang ingin dicapai melalui misi ketiga adalah meningkatkan kualitas
kesehatan masyarakat


 
 

4. Nilai-nilai Organisasi
Nilai-nilai dasar organisasi untuk mencapai visi dan misi RSUD Sleman
adalah sebagai berikut :
a. Profesionalisme, bahwa dalam melaksanakan tugas dan atau kewajiban harus
dilandasi oleh:
1) Standar pelayanan profesi yaitu ukuran-ukuran dan prosedur yang harus
dipatuhi dalam melaksanakan tugas profesinya,
2) Kompetensi yaitu pelaksanaan tugas yang sesuai dengan kemampuan,
keahlian, dan kewenangannya,
3) Integritas yaitu kesadaran dalam bersikap untuk melaksanakan tugas
dengan menjunjung tinggi etika,
4) Responsif yaitu sikap tanggap terhadap situasi dan kondisi yang
berkembang khususnya dalam melaksanakan tugas profesinya.
b. Kebersamaan, bahwa pelayanan terbaik kepada masyarakat di rumah sakit
hanya akan dicapai apabila melibatkan peran seluruh komponen karyawan
secara sinergis. Konsekuensinya adalah bahwa dalam melaksanakan tugas
dimanapun posisinya dalam organisasi harus dilandasi oleh sikap, tanggung
jawab dan kepentingan bersama diantara seluruh anggota organisasi.
c. Transparansi, bahwa berbagai data dan informasi yang secara substantif dan
normatif boleh/dapat dikonsumsi atau diketahui oleh pihak lain (dalam/luar
organisasi) maka akses terhadap informasi tersebut harus dibuka dengan tetap
memegang prinsip kehati-hatian dan kewajiban untuk menjaga rahasia negara
dan jabatan.
d. Disiplin, bahwa dalam melaksanakan tugas/kewajiban harus dilandasi oleh
ketaatan dan kepatuhan tanpa paksaan dan atau tanpa pengawasan, melainkan
dengan kesadaran yang tinggi terhadap peraturan, dan norma yang berlaku.
e. Tanggung jawab, bahwa dalam melaksanakan tugas atau kewajiban harus
memegang teguh prinsip kehati-hatian dan kesadaran akan segala resiko yang
akan terjadi sehingga tugas tidak hanya sekedar dilaksanakan melainkan
dengan dilandasi semangat agar diperoleh hasil yang memuaskan dari segala
aspek.
f. Efisien, bahwa dalam melaksanakan tugas jabatan/profesi selalu didasarkan
pada upaya pengorbanan sumber daya minimal dengan hasil optimal atau


 
 

pengorbanan sejumlah sumber daya tertentu dengan hasil maksimal baik dari
sisi biaya, waktu, tenaga maupun sumberdaya lainnya.
g. Kepuasan pelanggan, bahwa dalam melaksanakan tugas jabatan/profesi selalu
diorientasikan pada upaya mencapai kualitas optimal (pelayanan prima)
sehingga tercapai kepuasan konsumen/masyarakat (customer satisfaction)
sebagai pelanggan RSUD Sleman.
C. STRUKTUR ORGANISASI
Adapun struktur organisasi Rumah Sakit Umum Daerah Sleman adalah

Gambar 1. Struktur Organisasi RSUD Sleman

D. TUGAS DAN FUNGSI


1. Organisasi
Berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Sleman Nomor 9 Tahun 2009
Tentang Organisai Perangkat Daerah Pemerintah Kabupaten Sleman dan Peraturan
Bupati Sleman Nomor 48 Tahun 2009 Tentang Uraian, Tugas dan Fungsi Rumah
Sakit Umum Daerah Sleman (RSUD Sleman), RSUD Sleman merupakan unsur
pendukung pemerintah daerah yang dipimpin oleh Direktur yang berkedudukan di
bawah dan bertanggung jawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah. Rumah
Sakit Umum Daerah Sleman mempunyai tugas melaksanakan penyelenggaraan


 
 

pemerintahan daerah di bidang pelayanan kesehatan masyarakat. Rumah Sakit


Umum Daerah Sleman dalam melaksanakan tugas menyelenggarakan fungsi
sebagai berikut:
a. Perumusan kebijakan teknis bidang pelayanan kesehatan masyarakat.
b. Pelaksanaan tugas bidang pelayanan kesehatan masyarakat.
c. Penyelenggaraan pelayanan umum bidang pelayanan kesehatan masyarakat.
d. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan tugas dan
fungsinya.
2. Unit Kerja
a. Profil Ruang Cempaka 2
Ruang Cempaka 2 adalah salah satu ruang perawatan di RSUD
Sleman di bawah Instalasi Rawat Inap RSUD Sleman yang merupakan ruang
perawatan kelas 2. Berdasarkan Keputusan Direktur Rumah Sakit Umum
Daerah Sleman Nomor 050/Kep.Dir/2018 Tentang Jumlah Tempat Tidur
RSUD Sleman bahwa Ruang Cempaka 2 adalah ruang rawat kelas 2 dengan
24 Tempat Tidur untuk kasus Bedah dan Non Bedah.
b. Metode Pelayanan di Ruang Cempaka 2
Ruang Cempaka 2 menerapkan metode pelayanan keperawatan
Metode Primer Modifikasi (MPM) dengan jumlah ketenagaan 16 orang
terdiri dari seorang Kepala Ruang, 2 orang Perawat Primer dan 12 orang
Perawat Assosiate serta 1 orang tenaga administrasi.
c. Lokasi Ruang Cempaka 2
Lokasi ruang Cempaka 2 terletak di lantai 2 Gedung Rawat Inap
Lama. Batas Ruang Cempaka 2 adalah sebelah utara berbatsan dengan
masjid di lantai 1. Sebelah timur berbatasan dengan instlasasi gizi di lantai 1,
sebelah selatan berbatasan dengan Ruang Alamanda 2, dan sebelah barat
berbatasan dengan hospitamart dan kantin di lantai 1. Lantai 1 merupakan
Ruang Cempaka 1 dan lantai 3 merupakan Ruang Cempaka 3 serta lantai 4
merupakan Ruang Cempaka 4.


 
 

d. Denah Ruang Cempaka 2

Gambar 2. Denah Ruang Cempaka 2

e. Struktur Organisasi Ruang Cempaka 2

Gambar 3. Struktur Organisasi Ruang Cempaka 2


 
 

f. Ketenagaan Ruang Cempaka 2


Tabel 1. Daftar Ketenagaan Ruang Cempaka 2

STATUS
NO. NAMA JABATAN STANDAR REALITA
PEGAWAI

1. Tri Windiarti, Kepala Ruang Ners Ners PNS


S.Kep.Ns
2. Nurfitriana, S.Kep.Ns Perawat Ners Ners PNS
Primer
3. Tiwi Nurhidayah, Perawat Ners DIII Kep. PNS
A.Md.Kep Primer
4. Sri Winarsih, AMK Perawat DIII Kep. DIII Kep. PNS
Assosiate
5. Dinawati Dwi Perawat DIII Kep. DIII Kep. PNS
Nugroho, AMK Assosiate
6. Beti Lis Windrati, Perawat DIII Kep. DIII Kep. PNS
AMK Assosiate
7. Woro Wiyati, AMK Perawat DIII Kep. DIII Kep. K2/PPPK
Assosiate
8. Septi Kholifatun, Perawat DIII Kep. DIII Kep. BLUD
A.Md.Kep Assosiate
9. Nisa Priastuti, AMK Perawat DIII Kep. DIII Kep. BLUD
Assosiate
10. Dyah Ayu Lukitasari, Perawat Ners Ners PHL
S.Kep.Ns Assosiate
11. Fihuna Diky Perawat DIII Kep. DIII Kep. CPNS
Darmawan, A.Md.Kep Assosiate
12. Dwi Kurnia Rahmani, Perawat Ners Ners CPNS
S.Kep.Ns Assosiate
13. Irfan Adhityanto, Perawat DIII Kep. DIII Kep. CPNS
AMK Assosiate
14. Ratna Puspitasari, Perawat DIII Kep. DIII Kep. CPNS
AMK Assosiate
15. Kurniawan Agung Perawat DIII Kep. DIII Kep. CPNS
Subara, A.Md.Kep Assosiate
16. Nuning S., SE Administrasi D3 Adm RS S1 Eko PNS


 
 

3. Pegawai
Berdasarkan Permenpan Nomor 25 Tahun 2014 Tentang Jabatan
Fungsional Perawat Dan Angka Kreditnya, rincian kegiatan Perawat kategori
keterampilan sesuai dengan jenjang jabatan Perawat Terampil Pengatur, sebagai
berikut:
a. Melakukan pengkajian keperawatan lanjutan pada individu;
b. Mengajarkan perilaku hidu bersih dan sehat pada individu dalam rangka
melakukan upaya promotif;
c. Membuat media untuk peningkatan perilaku hidup bersih dan sehat pada
individu dalam rangka melakukan upaya promotif;
d. Memfasilitasi penggunaan alat-alat pengaman atau pelindung fisik pada
pasien untuk mencegah risiko cedera pada individu dalam rangka upaya
preventif;
e. Memantau perkembangan pasien sesuai kondisinya (melakukan pemeriksaan
fisik,mengamati keadaan pasien) pada individu dalam rangka upaya preventif;
f. Menfasilitasi penggunaan pelindung diri pada kelompok dalam rangka
melakukan upaya preventif;
g. Memberikan oksigenasi sederhana;
h. Memberikan bantuan hidup dasar;
i. Melakukan pengukuran antropometri;
j. Melakukan fasilitasi pasien dalam memenuhi kebutuhan eliminasi;
k. Memantau keseimbangan cairan dan elektrolit pasien;
l. Melakukan mobilisasi posisipasien;
m. Mempertahankan posisi anatomis pasien;
n. Melakukan fiksasi fisik;
o. Memfasilitasi lingkungan yang mendukung istirahat;
p. Memfasilitasi kebiasaan tidur pasien;
q. Memfasilitasi penggunaan pakaian yang mendukung kenyamanan pada
pasien;
r. Melakukan pemeliharaan diri pasien;
s. Memandikan pasien;
t. Membersihkan mulut pasien;
u. Melakukan kegiatan kompres hangat/ dingin;


 
 

v. Mempertahankan suhu tubuh saat tindakan (memasang warming blanked);


w. Melakukan komunikasi terapuetik dalam memberikan asuhan keperawatan;
x. Melakukan pendampingan pada pasien menjelang ajal (dying care);
y. Memberikan perawatan pada pasien menjelang ajal sampai meninggal;
z. Memberikan dukungan dalam proses kehilangan, berduka dan kematian;
aa. Memfasilitasi suasana lingkungan yang tenang dan aman;
bb. Melakukan dokumentasi pelaksanaan tindakan keperawatan;
cc. Menyusun rencana kegiatan individu perawat;
dd. Melaksanakan kegiatan bantuan/ partisipasi kesehatan;
ee. Melaksanakan tugas lapangan di bidang kesehatan;
ff. Melaksanakan penanggulangan penyakit/ wabah tertentu; dan
gg. Melakukan supervisi lapangan.
E. KONDISI ORGANISASI
1. Letak Organisasi
Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sleman merupakan Satuan Kerja
Organisasi Perangkat Daerah (SKPD) di lingkungan Pemerintah Kabupaten
Sleman yang berlokasi di jalur strategis jalan raya Yogyakarta-Magelang atau
jalan Bhayangkara 48, Murangan, Triharjo, Sleman. Berikut letak RSUD Sleman
jika dilihat dari Google Maps.

Gambar 4. Peta RSUD Sleman (Google Maps)


2. Sarana Prasarana
Secara garis besar prasarana dan sarana rumah sakit dalam konteks ini
terdiri dari : tanah, bangunan, peralatan (medis / kesehatan / nonmedis), dan


 
 

kendaraan roda empat, roda dua, ambulans, mobil jenazah. RSUD Sleman
memiliki lahan seluas 29.231 m2 dengan luas bangunan 38.764 m2 (Data per 31
Desember 2015).
Fasilitas yang disediakan RSUD Sleman untuk memberikan pelayanan
kesehatan kepada masyarakat meliputi :
a. Instalasi pelayanan rawat jalan (15 Klinik spesialis / subspesialis)
b. Instalasi pelayanan rawat darurat (IGD 24 jam)
c. Instalasi Perawatan khusus (ICU 5 TT)
d. Instalasi Rawat Inap (10 ruang / bangsal: 18 TT Klas Utama, 36 TT Klas I, 35
TT Klas II, 134 TT Klas III dan 2 TT Non Klas)
e. Instalasi Bedah sentral (6 ruang operasi)
f. Ruang Bersalin (VK)
g. Instalasi Patologi Klinik (Laboratorium Klinik)
h. Instalasi Radiologi
i. Instalasi Rehabilitasi Medik
j. Instalasi Farmasi
k. Instalasi Gizi
l. Instalasi HD (Hemodialisa)
m. Instalasi Pemulasaraan Jenazah
n. Instalasi Rekam Medik (termasuk ruang pendaftaran rawat jalan / inap)
o. Klinik Teratai (VCT)
p. Penjaminan Center (BPJS dan Jamkesda)
q. Bank Darah Rumah Sakit (BDRS)
r. CSSD
s. Kassa (Ruang pelayanan administrasi keuangan)
t. BPD DIY Cabang Sleman kantor Kas RSUD Sleman
u. Bank Sleman kantor kas RSUD Sleman
v. Bangunan masjid Daarut Taqwa
w. Ruang pelayanan Rohaniawan
3. Sumber Daya Manusia
Sumber daya manusia di RSUD Sleman terdiri dari tiga bagian besar, yakni :
a. Pejabat struktural, b. Pejabat fungsional, dan c. Tenaga lain (tenaga fungsional

10 
 
 

umum, yang terdiri dari: staf struktural, dan staf di instalasi pelayanan). Secara
status kepegawaian sumber daya aparatur di RSUD Sleman, terdiri dari :
a. Pegawai negeri sipil
b. Pegawai tidak tetap (kontrak)
c. Pegawai tidak tetap (kontrak) non database
d. Pegawai harian lepas
Diluar yang tersebut pada huruf a. sampai dengan d. masih ada sejumlah
sumber daya aparatur medis yang berstatus residen, konsulen rujukan dan
menjalin dokter kerjasama dari RSUP dr. Sardjito/ Fakultas Kedokteran UGM,
Yogyakarta.
Klasifikasi sumber daya manusia di RSUD Sleman berdasarkan golongan
kepangkatan disajikan dalam tabel sebagai berikut :
Tabel. 2 Jumlah Pegawai RSUD Sleman Menurut Status Kepegawaian
No. Status 2011 2012 2013 2014 2015
Kepegawaian JML % JML % JML % JML % JML %
1. PTT 30 7,4 30 7,4 30 7,4 106 20,72 160 29,36
(Kontrak)/PHL
2. PNS Golongan I 8 1,9 8 1,9 8 1,9 8 1,64 2 0,37
3. PNS Golongan II 174 43 164 40,69 152 43 147 30,12 146 26,78
4. PNS Golongan III 167 41 179 44,41 187 41 204 41,81 216 39,63
5. PNS Golongan IV 25 6 22 5,45 25 6 23 4,8 21 3,86
Jumlah 404 100 403 100 404 100 488 100 545 100
*Sumber: Subbag Kepegawaian

Tabel 3. Jumlah PNS RSUD Sleman Menurut Golongan Kepangkatan


GOLONGAN 2011 2012 2013 2014 2015
KEPANGKATAN JML % JML % JML % JML % JML %
Golongan I 8 2,14 8 2,14 8 2,14 8 2,14 2 0,53
Golongan II 174 46,52 164 43,85 152 40,64 147 39,30 146 39,04
Golongan III 167 44,65 179 47,86 187 50,00 204 54,55 216 57,75
Golongan IV 25 6,68 22 5,88 25 6,68 23 6,15 21 5,61
Jumlah 374 100 373 100 372 100 382 100 385 100
*Sumber: Subbag Kepegawaian.

11 
 
 

Tabel 4. Jumlah PNS RSUD Sleman Menurut Jenis Jabatan


No. JENIS 2011 2012 2013 2014 2015
JABATAN JML % JML % JML % JML % JML %
1. Struktural 13 3,4759 13 3,485 13 3,4946 13 3,4031 13 3,3766
2. Fungsional 179 47,861 244 65,42 243 65,323 258 67,539 283 73,506
3. Lainnya/staf 182 48,663 116 31,1 116 31,183 111 29,058 89 23,117
Jumlah 374 100 373 100 372 100 382 100 385 100
*Sumber: Subbag Kepegawaian.

Tabel 5. Jumlah PNS RSUD Sleman Menurut Tingkat Pendidikan Formal

JENIS 2011 2012 2013 2014 2015


No JABATAN JM % JML % JML % JML % JML %
L
1 SD/Sederajat 3 0,8021 2 0,536 1 0,2688 1 0,2618 1 0,2597
2 SLTP/Sederajat 13 3,4759 12 3,217 10 2,6882 11 2,8796 10 2,5974
3 SLTA/Sederajat 105 28,075 102 27,35 99 26,613 97 25,393 100 25,974
4 D3/Sederajat 181 48,396 177 47,45 185 49,731 187 48,953 187 48,571
5 S1/D4 42 11,23 55 14,75 49 13,172 56 14,66 56 14,545
6 S2/dr.Spesialis 30 8,0214 25 6,702 28 7,5269 30 7,8534 31 8,0519
Jumlah 374 100 373 100 372 100 382 100 385 100
*Sumber: Subbag Kepegawaian

Tabel 6. Jumlah PNS RSUD Sleman Menurut Jenis Kelamin


T
No JENIS 2011 2012 2013 2014 2015
KELAMIN JML % JML % JML % JML % JML %
1 LAKI-LAKI 126 33,69 118 31,64 117 31,452 119 31,152 126 32,727
2 PEREMPUAN 248 66,31 255 68,36 255 68,548 263 68,848 259 67,273
3 JUMLAH 374 100 373 100 372 100 382 100 385 100

*Sumber: Subbag Kepegawaian

12 
 
 

Tabel 7. Jumlah PNS RSUD Sleman Menurut Keahlian/ Spesifikasi Pendidikan

No JENIS 2011 2012 2013 2014 2015


SPESIFIKASI JML % JML % JML % JML % JML %
PENDIDIKAN
1 S2. Spesialis 22 5,88 20 5,36 28 2,45 23 6,021 27 7,013
2 S2. Kesehatan 6 1,60 - - - - 2 0,524 5 1,299
3 S2. Manajemen 2 0,53 5 1,34 0 1,36 0 1,309 0 0
4 S1.Dokter Umum 10 2,67 9 2,41 9 2,45 7 1,832 7 1,818
5 S1. Dokter Gigi 2 0,53 2 0,54 2 0,5 2 0,524 2 0,519
6 S1. Apoteker 3 0,80 3 0,80 3 0,8 4 1,047 4 1,039
7 S1. Keperawatan 4 1,07 6 1,61 6 1,36 8 2,094 8 2,078
8 S1. Kes. Masy. 1 0,27 3 0,80 3 0,5 3 0,785 4 1,039
9 S1. Tek. Lingkungn 1 0,27 - - - - 0 0 0 0
10 S1. Ek. Manajemen 4 1,07 4 1,07 4 0,8 5 1,309 5 1,299
11 S1. Hukum 1 0,27 1 0,27 1 0,2 1 0,262 1 0,26
12 S1. Sosial-Admneg 1 0,27 1 0,27 1 0,2 1 0,262 1 0,26
13 S1. Komputer 1 0,27 1 0,27 1 0,2 1 0,262 1 0,26
14 S1.Psikologi 1 0,27 1 0,27 1 0,2 1 0,262 1 0,26
15 D4. Gizi 2 0,53 2 0,54 2 0,5 2 0,524 2 0,519
16 D4.Teknofsk Nuklir 1 0,27 1 0,27 1 0,2 1 0,262 1 0,26
17 D4. Kesh. Lingk. 2 0,53 2 0,54 2 0,5 2 0,524 2 0,519
18 D4.Keperawatan 5 1,34 13 3,49 13 3,2 14 3,141 12 3,117
19 D4.Anesthesi 1 0,27 2 0,54 2 0,5 2 0,524 2 0,519
20 D3. Keperawatan 116 31,02 108 28,95 109 29,7 128 32,723 125 32,468
21 D3. Kebidanan 22 5,88 25 6,70 25 6,81 26 6,283 24 6,234
22 D3. Rawat Gigi 2 0,53 2 0,54 2 0,5 3 0,785 3 0,779
23 D3. Fisioterapi 3 0,80 3 0,80 3 0,8 2 0,524 2 0,519
24 D3. Radiologi 4 1,07 2 0,54 2 0,5 1 0,262 1 0,26
25 D3. Analis Kes. 8 2,14 8 2,14 9 2,17 9 2,094 8 2,078
26 D3. Farmasi 4 1,07 4 1,07 4 1,08 4 1,047 4 1,039
27 D3. Gizi 6 1,60 8 2,14 8 2,17 2 0,524 2 0,519
28 D3.Tek. Elkt. Medk 3 0,80 3 0,80 3 0,8 3 0,785 3 0,779
29 D3. Kesh Lingk. 4 1,07 4 1,07 4 1,08 4 1,047 4 1,039

13 
 
 

30 D3. Rekam Medis 8 2,14 9 2,41 9 2,45 9 2,356 9 2,338


31 D3. Pendidikan 1 0,27 1 0,27 1 0,2 1 0,262 1 0,26
32 D3.Komputer 1 0,27 - - - - 0 0 0 0
33 D1. Kebidanan 4 1,07 3 0,80 3 0,8 0 0 0 0
34 SPK 23 6,15 22 5,90 20 5,99 22 5,759 22 5,714
35 SPRG 1 0,27 1 0,27 1 0,2 1 0,262 1 0,26
36 SMAK 2 0,53 2 0,54 2 0,5 2 0,524 2 0,519
37 SAA/SMF 11 2,94 11 2,95 11 2,99 11 2,88 11 2,857
38 SPAG 2 0,53 1 0,27 1 0,2 1 0,262 1 0,26
39 Pekarya Kesh 4 1,07 4 1,07 4 1,08 4 1,047 4 1,039
40 SMEA (SMK) 16 4,28 12 3,22 12 3,26 12 3,141 12 3,117
41 STM (SMK) 10 2,67 14 3,75 14 3,81 13 3,403 13 3,377
42 SMA 31 8,29 34 9,12 32 9,26 33 8,639 33 8,571
43 SPG 1 0,27 1 0,27 1 0,2 1 0,262 1 0,26
44 KPAA 1 0,27 1 0,27 1 0,2 1 0,262 1 0,26
45 SMP 13 3,48 12 3,22 10 2,72 11 2,88 11 2,857
46 SD 3 0,80 2 0,54 2 0,01 1 0,262 1 0,26
Jumlah 374 100 373 100 372 100 382 100 385 100

*Sumber: Subbag Kepegawaian

14 
 
 

BAB II

AGENDA AKTUALISASI

A. LATAR BELAKANG PEMILIHAN ISU DAN KEGIATAN


1. Identifikasi Isu Kontemporer
Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sleman merupakan Satuan Kerja
Organisasi Perangkat Daerah (SKPD) di lingkungan Pemerintah Kabupaten
Sleman yang berlokasi di jalur strategis jalan raya Jogjakarta–Magelang atau jalan
Bhayangkara 48, Murangan, Triharjo, Sleman. Sebagai RSUD pertama yang
dimiliki Pemerintah Kabupaten Sleman, dan memiliki sejarah panjang sejak
zaman penjajahan Belanda, Jepang hingga masa kemerdekaan. Tahun 1977
dinyatakan berdiri secara resmi sebagai Rumah Sakit Umum Pemerintah dengan
tipe D berdasarkan Surat Keputusan Kepala Kantor Wilayah Departemen
Kesehatan Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor: 01065/Kanwil/1977.
Perubahan tipe atau kelas D ke kelas C diperoleh pada tanggal 15 Pebruari 1988.
Setelah dinyatakan memenuhi persyaratan dalam penilaian oleh tim Departemen
Kesehatan RI, sejak bulan Desember 2003 RSUD Sleman mengalami perubahan
tipe kelas C ke kelas B Non-Pendidikan hingga saat ini. Berdasarkan Keputusan
Bupati Sleman Nomor: 384/Kep.KDH/A/2010, terhitung mulai tanggal 27
Desember 2010, RSUD Sleman secara resmi telah ditetapkan sebagai BLUD
dengan status BLUD Penuh.
Berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Sleman Nomor 9 Tahun 2009
Tentang Organisai Perangkat Daerah Pemerintah Kabupaten Sleman dan
Peraturan Bupati Sleman Nomor 48 Tahun 2009 Tentang Uraian, Tugas dan
Fungsi Rumah Sakit Umum Daerah Sleman (RSUD Sleman), RSUD Sleman
merupakan unsur pendukung pemerintah daerah yang dipimpin oleh Direktur
yang berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada Bupati melalui
Sekretaris Daerah. Rumah Sakit Umum Daerah Sleman mempunyai tugas
melaksanakan penyelenggaraan pemerintahan daerah di bidang pelayanan
kesehatan masyarakat. Rumah Sakit Umum Daerah Sleman dalam melaksanakan
tugas menyelenggarakan fungsi sebagai berikut:
a. Perumusan kebijakan teknis bidang pelayanan kesehatan masyarakat.

15 
 
 

b. Pelaksanaan tugas bidang pelayanan kesehatan masyarakat.


c. Penyelenggaraan pelayanan umum bidang pelayanan kesehatan masyarakat.
d. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan tugas dan
fungsinya.
Pada aspek manajemen mutu pelayanan, RSUD Sleman telah memperoleh
seritifikat ISO 9001:2000 tahun 2008 yang telah di-update ke versi 9001:2008
pada tahun 2010. Peningkatan pelayanan juga diupayakan
melalui assesment akreditasi rumah sakit yang dibuktikan dengan terbitnya
sertifikat dari Komisi Akreditasi Rumah Sakit Nomor: 92/KARS/I/2016, dengan
status terakreditasi: LULUS TINGKAT PARIPURNA, yang berlaku 3 (tiga)
tahun mulai tanggal 1 Desember 2015 sampai dengan 30 November 2018.
Pengakuan KARS tersebut pada dasarnya adalah pengakuan telah terpenuhinya
standar pelayanan rumah sakit yang meliputi 16 (enam belas) pelayanan yang
terdiri dari: Administrasi dan Manajemen; Pelayanan Medis; Pelayanan Gawat
Darurat; Pelayanan Keperawatan; Rekam Medis; Pelayanan Farmasi; K3;
Pelayanan Radiologi; Pelayanan Laboratorium; Pelayanan Kamar Operasi;
Pelayanan pengendalian Infeksi di RS; Pelayanan Perinatal Resiko Tinggi;
Pelayanan Rehabilitasi Medik; Pelayanan Gizi; Pelayanan Intensif; dan Pelayanan
Darah. Pada tanggal 14 januari 2019 RSUD Sleman memperoleh kelulusan
paripurna untuk Standar Nasional Akreditasi Rumah Sakit Edisi 1 dari Komisi
Akreditasi Rumah Sakit (KARS). Tahun 2020 dan 2021 akan dilakukan survey
verifikasi dari KARS. Kedudukan Rumah Sakit Umum Daerah Sleman
berdasarkan Peraturan Bupati nomor 48 tahun 2009, tentang Uraian tugas, fungsi
dan tata kerja Rumah Sakit Umum Daerah Sleman, merupakan unsur pendukung
pemerintah daerah yang dipimpin oleh direktur yang berkedudukan di bawah dan
bertanggung jawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah. RSUD Sleman
mempunyai tugas melaksanakan penyelenggaraan pemerintahan daerah dibidang
pelayanan kesehatan masyarakat.
Salah satu bagian dari RSUD Sleman adalah Rawat Inap Ruang Cempaka 2
yang merupakan ruang rawat inap untuk kelas 2, yang memberikan pelayanan
keperawatan pada kasus bedah dan non bedah untuk pasien dewasa dan geriatri
(usia ≥ 60 tahun). Pelayanan keperawatan merupakan sub sistem dalam sistem
pelayanan kesehatan di rumah sakit yang memiliki fungsi untuk menjaga mutu

16 
 
 

pelayanan, terlebih lagi pelayanan keperawatan sering dijadikan tolak ukur citra
sebuah rumah sakit di mata masyarakat sehingga dituntut adanya profesionalisme
perawat dalam memberikan dan mengatur pemberian asuhan keperawatan kepada
pasien.
Untuk mewujudkan pelayanan kesehatan yang berkualitas serta memantau
peningkatan mutu pelayanan kesehatan maka penulis melakukan studi
dokumentasi, hasil observasi dan menemukan beberapa masalah yang mendasari
timbulnya isu permasalahan antara lain sebagai berikut:
1. Belum optimalnya pencegahan jatuh pasien dewasa dan geriatri dengan risiko
jatuh tinggi
Dari hasil studi dokumentasi buku register pasien, dalam 6 bulan terakhir
(bulan Maret 2019 sampai dengan awal September 2019) jumlah pasien rawat
inap di ruang cempaka 2 berjumlah 673 orang dengan jumlah kasus pada
pasien dewasa 542 orang dan geriatri (usia ≥ 60 tahun) 113 orang. Pasien
dengan risiko jatuh tinggi berjumlah 371 orang. Sedangkan dari hasil
observasi masih banyak segitiga kuning (pasien dengan risiko jatuh tinggi)
belum digantungkan ditempat pasien dan stiker kuning masih banyak yang
belum ditempel pada gelang pasien dengan risiko jatuh tinggi. Selain itu hand
rail pada bed pasien sering juga tidak dinaikkan.
2. Belum optimalnya pelaksanaan manajemen nyeri non farmakologi
Dari hasil observasi, intervensi yang dilakukan oleh perawat dalam mengatasi
nyeri sebagian besar adalah dengan berkolaborasi dengan dokter dalam
pemberian obat analgetik. Pelaksanaan manajemen nyeri non farmakologi
belum sepenuhnya dilakukan oleh perawat dalam mengatasi nyeri.
3. Belum optimalnya penerapan jam kunjung pasien
Setiap rumah sakit mempunyai peraturan yang harus ditaati oleh setiap pasien
atau pengunjung, contohnya saja jam kunjung. Jam kunjung di RSUD sleman
pada hari senin-sabtu pada pukul 16.00-19.00 WIB, hari minggu/ libur
nasional pukul 10.00-12.00 dan pukul 16.00-19.00 WIB. Kunjungan pasien di
luar jam kunjung dapat menyebabkan terganggunya waktu istirahat pasien
serta dapat mengganggu pelaksanaan pelayanan keperawatan.

17 
 
 

Tabel 8. Pengelompokan Isu

No Kondisi saat ini Kondisi yang diharapkan Pengelompokan


isu
1. Belum optimalnya Pencegahan jatuh pasien Pelayanan
pencegahan jatuh dewasa dan geriatri Publik
pasien dewasa dan dengan risiko jatuh tinggi
geriatri dengan risiko menjadi lebih optimal
jatuh tinggi sehingga tidak ada kasus
pasien jatuh
2. Belum optimalnya Pelaksanaan manajemen Pelayanan
pelaksanaan nyeri non farmakologi Publik
manajemen nyeri non lebih optimal sehingga
farmakologi tidak hanya berkolaborasi
dengan dokter dalam
pemberian obat analgetik
3. Belum optimalnya Penerapan jam kunjung Manajemen
penerapan jam pasien di Rumah Sakit ASN
kunjung pasien lebih optimal sehingga
tidak mengganggu
pelaksanaan pelayanan
keperawatan dan waktu
istirahat pasien

2. Penetapan Isu Kontemporer


Dalam analisis isu kontemporer ini menggunakan metode USG yaitu
Urgency, Seriousness, Growth yang merupakan suatu alat untuk menyusun urutan
prioritas isu yang harus diselesaikan. Penilaian menggunakan skor dengan skala
1-5. Isu dengan perolehan total nilai terbanyak akan menjadi prioritas. Pengertian
USG adalah sebagai berikut:
a. Urgency
Seberapa mendesak suatu isu harus dibahas, dianalisis, dan ditindaklanjuti.
Dapat disimpulkan bahwa urgency ini dilihat dari tersedianya waktu,
mendesak atau tidaknya masalah tersebut diselesaikan.

18 
 
 

b. Seriousness
Seberapa serius suatu isu harus dibahas dikaitkan dengan akibat yang akan
ditimbulkan. Dapat disimpulkan bahwa seriousness ini berkaitan dengan
keseriusan masalah, yakni dengan melihat dampak masalah tersebut terhadap
produktifitas kerja, pengaruh terhadap keberhasilan, membahayakan system
atau tidak.
c. Growth
Seberapa besar kemungkinan memburuknya isu tersebut jika tidak ditangani
segera. Dapat disimpulkan bahwa growth merujuk pada perkembangan
masalah yakni apakah masalah tersebut berkembang sedemikian rupa
sehingga sulit untuk dicegah atau tidak.
Berikut adalah analisis isu dengan metode USG :
Tabel 9. Penilaian Prioritas Masalah Melalui Metode USG
No. Identifikasi isu prioritas Urgency Seriousness Growth Total
skor
1. Belum optimalnya 4 4 5 13
pencegahan jatuh pasien
dewasa dan geriatri
dengan risiko jatuh tinggi
2. Belum optimalnya 4 3 3 10
pelaksanaan manajemen
nyeri non farmakologi
3. Belum optimalnya 3 2 4 9
penerapan jam kunjung
pasien
Keterangan :
Urgency = Mendesak Seriousness = Kegawatan Growth = Pertumbuhan
5 = Sangat Tinggi 5 = Sangat Besar 5 = Sangat Cepat
4 = Tinggi 4 = Besar 4 = Cepat
3 = Cukup 3 = Sedang 3 = Cukup
2 = Rendah 2 = Kurang 2 = Lambat
1 = Sangat Rendah 1 = Sangat Kurang 1 = Sangat Lambat

19 
 
 

3. Isu Yang Diangkat


Isu yang terpilih pada tabel prioritas analisis USG adalah belum optimalnya
pencegahan jatuh pasien dewasa dan geriatri dengan risiko jatuh tinggi. Untuk
menganalisis isu yang telah terpilih, maka digunakan metode pohon masalah.
Berikut adalah analisis pohon masalah dan isu tersebut

Adanya kasus jatuh pasien dewasa dan geriatri


dengan risiko jatuh tinggi

Akibat
Belum optimalnya pencegahan jatuh pasien
dewasa dan geriatri dengan risiko jatuh tinggi

Kurangnya pengetahuan pasien dan


keluarga tentang cara pencegahan
jatuh pasien dewasa dan geriatri
dengan risiko jatuh tinggi

Tingkat pendidikan Kurang informasi tentang Opname baru


rendah pencegahan jatuh pasien pertama kali

Tidak adanya Kurangnya Kurang Kekhawatiran


media edukasi kesadaran perawat lengkapnya pasien
tentang dalam pemberian terhadap
pencegahan jatuh mengkomunikasikan edukasi kepada proses
pasien dewasa dan kepada pasien atau pasien atau penyembuhan
geriatri dengan keluarga keluarga dengan
 
risiko jatuh tinggi mobilisasi
 

Gambar 5. Pohon Masalah


20 
 
 

4. Penetapan Judul
Pasien jatuh adalah salah satu insiden yang paling sering terjadi dalam
lingkup rumah sakit. Insiden pasien jatuh mempunyai dampak merugikan bagi
pasien, salah satu dampak yang merugikan adalah dampak cidera fisik yang
mencakup luka lecet, luka robek, luka memar, bahkan dalam beberapa kasus berat
jatuh dapat berakibat fraktur, perdarahan, dan cidera kepala.
Selain kerugian fisik, jatuh dapat meningkatkan biaya perawatan pasien.
Kerugian tersebut sebaiknya ditanggulangi dengan melakukan pencegahan
terhadap resiko pasien jatuh. Jumlah dari laporan insiden atau Kejadian Tidak
Diinginkan (KTD) rumah sakit Indonesia sebesar 96,67 % untuk rumah sakit
umum dan 33,2 % untuk rumah sakit khusus dengan terdapat insiden pasien jatuh
didalamnya. Pengurangan resiko jatuh penting dilakukan agar resiko cidera dari
pasien dapat dicegah. Untuk mengurangi resiko tersebut, perawat hendaknya perlu
melakukan proses keperawatan dengan baik sesuai aturan yang berlaku di rumah
sakit. Perawat memiliki peran penting dalam pelaksanaan keselamatan pasien
khususnya keselamatan pasien dari jatuh, hal tersebut karena perawat adalah
tenaga kesehatan rumah sakit yang paling lama bertemu dengan pasien dalam
sehari. Perawat memiliki banyak peran dalam pencegahan jatuh, salah satunya
dengan melakukan pengkajian resiko jatuh seperti pengkajian Morse Fall Score
(MFS) untuk pasien dewasa atau Humpy-Dumty Fall Scale untuk pasien anak-
anak. Pada pengkajian Morse Fall Score (MFS) untuk pasien dewasa ada skoring
untuk menentukan tingkat risiko jatuh, yaitu skor 0-24 untuk risiko jatuh rendah,
skor 25-44 untuk risiko jatuh sedang, skor ≥ 45 untuk risiko jatuh tinggi.
Sedangkan pada pengkajian Humpy-Dumty Fall Scale untuk pasien anak-anak
skoring untuk menentukan tingkat risiko jatuh yaitu skor 7-11 untuk risiko jatuh
rendah dan skor ≥ 12 untuk risiko jatuh tinggi. Selain itu, perawat hendaknya
melakukan edukasi kepada pasien.
Ruang Cempaka 2 RSUD Sleman adalah ruang rawat inap kelas 2 dengan 22
tempat tidur untuk kasus bedah dan non bedah. Kebanyakan kasus di ruang
Cempaka 2 adalah kasus pada pasien dewasa dan geriatri (usia ≥ 60 tahun). Di
ruang Cempaka 2 terdapat banyak kasus seperti kasus pasien paska kecelakaan
lalu lintas, kasus pasien paska operasi yang dianjurkan oleh dokter untuk bedrest
setelah operasi dilakukan dan terdapat juga pasien yang terdiagnosa penkes

21 
 
 

(penurunan kesadaran), stroke, infark (penyumbatan aliran pembuluh nadi karena


perubahan sirkulasi darah dan kurang pasokan oksigen) atau kelemahan pada
anggota geraknya yang aktivitas motorik pasien tersebut tidak bisa atau susah
terkontrol serta terdapat juga pasien yang oleh dokter tidak dianjurkan untuk turun
dari tempat tidur apapun alasannya karena kondisi penyakitnya. Dalam 6 bulan
terakhir (bulan Maret 2019 sampai dengan awal September 2019) jumlah pasien
rawat inap di ruang cempaka 2 berjumlah 673 orang dengan jumlah kasus pada
pasien dewasa 542 orang dan geriatri (usia ≥ 60 tahun) 113 orang. Pasien dengan
risiko jatuh tinggi berjumlah 371 orang, dengan macam kasus sebagai berikut:
pasien paska kecelakaan lalu lintas 27 orang dengan diantaranya 22 orang untuk
pasien dewasa dan 5 orang untuk pasien anak-anak, pasien paska operasi yang
dianjurkan untuk bedrest setelah operasi dilakukan 124 orang dengan diantaranya
112 orang untuk pasien dewasa dan 12 orang untuk pasien anak-anak, pasien yang
aktivitas motoriknya susah terkontrol 50 orang, pasien yang tidak dianjurkan
untuk turun dari tempat tidur karena kondisi penyakitnya, seperti fibrilasi atrium
(kondisi ketika serambi jantung berdenyut tidak beraturan dan cepat), gagal
jantung kongestif, gagal ginjal konis, dll 57 orang dan pasien geriatri (usia ≥ 60
tahun) 113 orang. Berdasarkan hasil studi dokumentasi ditemukan masalah bahwa
pasien dan/ atau keluarga belum sepenuhnya tahu tentang cara pencegahan jatuh
pada pasien dengan risiko jatuh tinggi. Hal ini dapat mengakibatkan kenaikan
insiden jatuh akibat kurangnya pengetahuan pasien dan keluarga.
Penyebab kurangnya pengetahuan pasien dan keluarga tentang cara
pencegahan jatuh pada pasien dengan risiko jatuh tinggi adalah belum adanya
media edukasi yang berkaitan dengan masalah tersebut. Dengan pemberian leaflet
akan lebih efektif dan menarik daripada hanya dengan ceramah.
Berdasarkan data diatas, penulis tertarik untuk mengangkat judul aktualiasai
sebagai berikut:
“RANCANGAN AKTUALISASI NILAI-NILAI DASAR PROFESI
PEGAWAI NEGERI SIPIL SEBAGAI PERAWAT TERAMPIL DALAM
“PATIENT” PENCEGAHAN JATUH TINGGI PADA PASIEN DEWASA
DAN GERIATRI DI RUANG CEMPAKA 2 RSUD SLEMAN”

22 
 
 

5. Gagasan Pemecahan Isu


Dari isu utama yang penulis angkat yaitu belum optimalnya pencegahan jatuh
pasien dewasa dan geriatri dengan risiko jatuh tinggi, dibawah ini adalah gagasan
pemecahan isu yang bentuk kegiatan-kegiatannya secara realistis dapat
dilaksanakan selama masa habituasi di lingkungan kerja penulis dengan atas
persetujuan mentor. Usulan Kegiatan adalah sebagai berikut:
1. Melakukan pengkajian pasien tentang skor risiko jatuh
a. Mempersiapkan alat yang diperlukan untuk pengkajian pasien tentang skor
risiko jatuh
b. Mengumpulkan data pengkajian bersumber pada pasien atau keluarga
c. Melakukan dokumentasi pengkajian pasien tentang skor risiko jatuh
2. Membuat media edukasi leaflet tentang pencegahan jatuh pasien dewasa dan
geriatri dengan risiko jatuh tinggi
a. Membuat materi dan design media edukasi leaflet tentang pencegahan
jatuh pasien dewasa dan geriatri dengan risiko jatuh tinggi
b. Mengkonsultasikan dengan kepala ruang dan tim PKRS
c. Mencetak media edukasi leaflet
3. Membuat poster untuk pencegahan pasien jatuh (sasaran perawat)
a. Membuat materi dan design poster untuk pencegahan pasien jatuh
b. Mengkonsultasikan dengan kepala ruang dan tim PKRS
c. Mencetak poster untuk pencegahan pasien jatuh
d. Mensosialisasikan poster pencegahan pasien jatuh kepada perawat
4. Melakukan edukasi kepada pasien atau keluarga
a. Menentukan waktu kegiatan (kontrak waktu) sesuai kesepakatan dengan
pasien atau keluarga
b. Melaksanakan kegiatan edukasi
c. Mengevaluasi pasien atau keluarga dengan meminta mempraktekkan apa
yang telah diedukasikan
5. Melakukan mobilisasi posisi pasien
a. Menjelaskan tujuan dan manfaat kegiatan memobilisasi posisi pasien
b. Melaksanakan kegiatan memobilisasi posisi pasien
c. Mengevaluasi kegiatan mobilisasi posisi pasien

23 
 
 

B. PROSES AKTUALISASI

AKTUALISASI NILAI-NILAI DASAR PROFESI PNS 1

Kegiatan/ Sub Kegiatan 1:


Kegiatan/ Output Melakukan pengkajian pasien tentang skor risiko jatuh
Sub Kegiatan Sub Kegiatan 1:
1.1 Mempersiapkan alat yang diperlukan untuk pengkajian pasien
tentang skor risiko jatuh
Output: Peralatan pengkajian tersedia sehingga pengkajian
menjadi optimal
1.2 Mengumpulkan data pengkajian bersumber pada pasien atau
keluarga
Output: Data pengkajian pasien lengkap dan akurat sehingga
mendukung proses perencanaan keperawatan selanjutnya
1.3 Melakukan dokumentasi pengkajian pasien tentang skor risiko
jatuh
Output: Dokumentasi pengkajian yang lengkap merupakan
bukti bahwa perawat sudah melakukan pengkajian kepada
pasien
Tanggal 18 s/d 25 Oktober 2019
Tingkat capaian 100 %
Deskripsi proses Sebelum melakukan kegiatan pengkajian pasien tentang skor
risiko jatuh, pertama-tama peserta latsar CPNS perawat terampil
mempersiapkan alat yang akan digunakan untuk pengkajian
seperti bolpoint yang masih bisa dipakai dan form pengkajian,
baik form pengkajian awal atau form pengkajian ulang risiko
jatuh dengan menggunakan Morse Fall Score (MFS), yaitu skor
0-24 untuk risiko jatuh rendah, skor 25-44 untuk risiko jatuh
sedang dan skor ≥ 45 untuk risiko jatuh tinggi, supaya dapat
memperlancar proses pengkajian.
Pengkajian dilakukan sesaat setelah pasien masuk ke ruangan,
setelah pasien sadar dari bius paska operasi atau setelah pasien 1
minggu dirawat. Pengkajian juga dilakukan dengan perawat

24 
 
 

datang keruangan pasien atau memanggil keluarga pasien ke


ruang pemberian informasi. Disini peserta latsar CPNS perawat
terampil memperkenalkan diri, menjelaskan tujuan dan
mekanisme pengkajian serta meyakinkan pasien atau keluarga
pasien tentang keamanaan dan kerahasiaan informasi yang
diperoleh.
Pengkajian tidak hanya melakukan tanya jawab kepada pasien
atau keluarga pasien tetapi untuk memperkuat data pengkajian,
peserta latsar CPNS perawat terampil melakukan observasi
kepada pasien dan melakukan studi dokumentasi pada rekam
medis pasien. Pengkajian dilakukan setiap hari dari tanggal 18 s/d
25 Oktober 2019 sebagai bentuk tindakan pengkajian ulang
keperawatan, namun tetap berkoordinasi dengan rekan-rekan
kerja lainnya untuk memastikan keakuratan data yang diperoleh.
Dari pengkajian yang dilakukan diperoleh 10 pasien dengan hasil:
2 pasien dengan risiko jatuh rendah, 3 pasien dengan risiko jatuh
sedang, 5 pasien dengan risiko jatuh tinggi. Data yang didapatkan
berasal dari pasien atau keluarga pasien yang opname diruang
cempaka 2 masuk melalui poli rawat jalan atau IGD, dari pasien
atau keluarga pasien yang telah 1 minggu dirawat diruangan,
terjadi perubahan kondisi, mendapatkan terapi sedasi, pasien
ditransfer dari unit lain dan pasien paska operasi.
Kemudian dilakukan pendokumentasian di lembar form
pengkajian dan pada lembar catatan perkembangan pasien
terintegrasi pada rekam medis pasien. Pendokumentasian
dilakukan setelah melakukan pengkajian agar data yang diperoleh
bisa digunakan sebagai acuan untuk tindakan selanjutnya. Setelah
itu peserta latsar CPNS perawat terampil menyampaikan hasil
pengkajian serta memberikan pujian atas sikap pasien atau
keluarga pasien selama pengkajian dan tidak lupa peserta latsar
CPNS perawat terampil menuliskan tanggal pengkajian, jam,
tandatangan serta nama terang.
Hambatan Dalam pengkajian selama habituasi ditemukan ada pasien dalam

25 
 
 

keadaan dia tidak sadar bahwa dia sedang berada dirumah sakit
dan ditemukan juga saat pengkajian pasien tidak ditunggui oleh
orang yang paling dekat dengannya sehingga hasil pengkajian
kurang lengkap
Solusi Sebaiknya keluarga terdekat yang dipercaya oleh pasien yang
menunggui pasien saat dilakukan pengkajian memberitahu dan
menjelaskan secara berulang kepada pasien terhadap keadaan
lingkungan sekitar yang sebenarnya
Daftar Lampiran 1. Laporan pelaksanaan kegiatan
2. Alat tulis dan form pengkajian risiko jatuh
3. Foto kegiatan
4. Lembar catatan perkembangan pasien terintegrasi
Penjelasan Keterkaitan Kegiatan/ Sub Kegiatan dengan Nilai-Nilai Mata Pelatihan
Kegiatan 1: Melakukan pengkajian pasien tentang skor risiko jatuh
1. Manajemen ASN
Seorang peserta latsar CPNS perawat terampil dalam melakukan pengkajian
pasien merupakan salah satu bentuk tanggung jawab yang sesuai dengan tugas
pokok dan fungsinya yang tercantum di Peraturan Permenpan No. 25 ayat 8 tahun
2014, yaitu melakukan pengkajian keperawatan dasar pada individu.
2. Pelayanan Publik
Seorang peserta latsar CPNS perawat terampil dalam melakukan pengkajian
dilakukan dengan mengedepankan pelayanan yang holistic dan sesuai dengan
etika keperawatan demi meningkatkan pelayanan yang lebih optimal.
3. Whole of Government
Seorang peserta latsar CPNS perawat terampil dalam melakukan pengkajian
menjalin kerjasama antara pasien, keluarga pasien, dan tim kesehatan lain untuk
memperoleh data pengkajian yang lengkap dan akurat demi menentukan skor
risiko jatuh pasien.

26 
 
 

Nilai-Nilai ANEKA Tiap Sub Kegiatan


Sub Kegiatan 1.1 (Mempersiapkan alat yang diperlukan untuk pengkajian pasien
tentang skor risiko jatuh)
1. Akuntabilitas
Tanggung jawab
Seorang peserta latsar CPNS perawat terampil bertanggung jawab dalam
menyiapkan kelengkapan alat pengkajian sehingga pengkajian dapat dilakukan
secara komprehensif.
Kejelasan
peserta latsar CPNS perawat terampil dalam menyiapkan kelengkapan alat
pengkajian dilakukan dengan jelas sesuai dengan tujuan yang akan dicapai.
Transparansi
peserta latsar CPNS perawat terampil dalam menyiapkan kelengkapan alat
pengkajian dilakukan dengan transparan tidak ditutupi sehingga akan
mempermudah pengkajian
2. Nasionalisme
Amanah
Seorang peserta latsar CPNS perawat terampil dalam menyiapkan segala peralatan
yang dibutuhkan dilakukan dengan amanah, sesuai dengan tujuan yang akan
dicapai.
Kerja sama
Seorang peserta latsar CPNS perawat terampil dalam menyiapkan segala peralatan
yang dibutuhkan melakukan kerja sama dengan petugas administrasi bangsal/
penggandaan apabila ada form yang kurang.
3. Etika Publik
Teliti
Seorang peserta latsar CPNS perawat terampil dalam menyiapkan segala peralatan
yang dibutuhkan dilakukan dengan teliti agar tidak ada yang terlewatkan sehingga
pengkajian akan berjalan lancar.
Ikhlas
Seorang peserta latsar CPNS perawat terampil dalam menyiapkan segala peralatan
yang dibutuhkan dilakukan dengan penuh ikhlas tanpa banyak mengeluh.

27 
 
 

4. Komitmen Mutu
Efektif
Seorang peserta latsar CPNS perawat terampil dalam menyiapkan peralatan
dilakukan secara efektif sesuai dengan kebutuhan dan fungsinya.
Kualitas
Seorang peserta latsar CPNS perawat terampil dalam menyiapkan segala peralatan
yang dibutuhkan dilakukan dengan benar sehingga data pengkajian akan memiliki
kualitas baik
5. Anti Korupsi
Kerja keras
Seorang peserta latsar CPNS perawat terampil dalam menyiapkan peralatan
dilakukan dengan keras keras dan sungguh-sungguh sehingga tidak ada yang
kurang dalam pengkajian.
Jujur
Seorang peserta latsar CPNS perawat terampil dalam menyiapkan segala peralatan
yang dibutuhkan dilakukan dengan jujur apa adanya sesuai tujuan dari pengkajian
yang dilakukan.
Sub Kegiatan 1.2 (Mengumpulkan data pengkajian bersumber pada pasien atau
keluarga)
1. Akuntabilitas
Tanggung jawab
Seorang peserta latsar CPNS perawat terampil dalam melakukan pengkajian pada
pasien atau keluarga sembari membina hubungan saling percaya, sehingga akan
didapatkan informasi yang akurat dan hasil pengkajian lebih bisa
dipertanggungjawabkan.
Transparansi
Seorang peserta latsar CPNS perawat terampil dalam melakukan pengkajian pada
pasien atau keluarga secara trasnparan sehingga informasi yang didapat benar apa
adanya.
2. Nasionalisme
Kerjasama
Seorang peserta latsar CPNS perawat terampil dalam melakukan pengkajian juga
membangun kerjasama dengan pasien atau keluarga agar mendapatkan data

28 
 
 

tambahan sebagai data pendukung.


Amanah
Seorang peserta latsar CPNS perawat terampil dalam melakukan pengkajian juga
mendapat amanah dari pasien sehingga pasien percaya bahwa pengkajian sebagai
awal dari pengobatan terbaik yang akan dia terima.
3. Etika Publik
Sopan
Seorang peserta latsar CPNS perawat terampil dalam melakukan pengkajian
dilakukan dengan sopan dan menjaga hati agar tidak menyakiti perasaan pasien
atau keluarga pasien.
Cermat
Seorang peserta latsar CPNS perawat terampil dalam melakukan pengkajian
dilakukan dengan cermat sehingga tidak ada satupun data yang terlewatkan dan
dapat digunakan sebagai acuan untuk pelayanan yang akan diberikan kepada pasien
selanjutnya.
4. Komitmen Mutu
Efisien
Seorang peserta latsar CPNS perawat terampil dalam melakukan pengkajian pasien
dilakukan secara efisien sehingga tidak mengganggu waktu istirahat pasien dan
tidak menghambat kelancaran pelayanan keperawatan.
Efektf
Seorang peserta latsar CPNS perawat terampil dalam melakukan pengkajian pasien
dilakukan secara efektif agar tidak ada waktu yang terbuang sia-sia sehingga
pelayanan keperawatan menjadi lebih maksimal.
5. Anti Korupsi
Peduli
Seorang peserta latsar CPNS perawat terampil dalam melakukan pengkajian pada
pasien atau keluarga pasien dilakukan atas dasar rasa peduli untuk memberikan
pelayanan keperawatan pada pasien.
Jujur
Seorang peserta latsar CPNS perawat terampil dalam melakukan pengkajian
dilakukan dengan jujur yang bersumber dari pada pasien atau keluarga pasien
sehingga data yang dihasilkan benar-benar valid.

29 
 
 

Sub Kegiatan 1.3 (Melakukan dokumentasi pengkajian pasien tentang skor risiko
jatuh)
1. Akuntabilitas
Kejelasan
Seorang peserta latsar CPNS perawat terampil dalam melakukan pendokumentasian
pengkajian skor risiko jatuh dilakukan dengan jelas dan lengkap sehingga tidak ada
dokumentasi yang terlewatkan.
Transparansi
Seorang peserta latsar CPNS perawat terampil dalam pendokumentasian pengkajian
skor risiko jatuh dilakukan dengan transparan dan tidak ada yang ditutup-tutupi
sehingga pihak yang terlibat sama-sama mengetahui tindak lanjut selanjutnya.
Tanggung jawab
Seorang peserta latsar CPNS perawat terampil dalam pendokumentasian skor risiko
jatuh dilakukan dengan tanggung jawab sehingga data yang ada dapat digunakan
sebagai acuan untuk pelayanan keperawatan selanjutnya.
2. Nasionalisme
Kerjasama
Seorang peserta latsar CPNS perawat terampil dalam pendokumentasian skor risiko
jatuh dilakukan sebaik-baiknya sebagai bentuk kerjasama antara perawat dengan
pasien atau keluarga pasien.
Amanah
Seorang peserta latsar CPNS perawat terampil dalam pendokumentasian skor risiko
jatuh dilakukan dengan amanah dengan tidak memandang ras, suku maupun agama
dan dilakukan dengan sebaik-baiknya.
3. Etika Publik
Cermat
Seorang peserta latsar CPNS perawat terampil dalam pendokumentasian hasil
pengkajian dan observasi dituliskan pada rekam medis pasien dengan cermat dan
lengkap agar memudahkan dalam menganalisa kondisi pasien.
Menjaga Rahasia
Seorang peserta latsar CPNS perawat terampil dalam mendokumentasikan hasil
pengkajian hanya pada rekam medis pasien tersebut sehingga data yang ada
merupakan bentuk dokumen rahasia yang tidak bisa disebarluaskan.

30 
 
 

4. Komitmen Mutu
Kualitas
Seorang peserta latsar CPNS perawat terampil dalam mendokumentasikan
pengkajian skor risiko jatuh dilakukan dengan baik dan benar sehingga data
pengkajian berkualitas sebagai acuan untuk tindak lanjut berikutnya.
Efektif
Seorang peserta latsar CPNS perawat terampil dalam mendokumentasikan
pengkajian skor risiko jatuh dilakukan dengan efektif sehingga tidak ada waktu
yang terbuang sia-sia dan dapat mempercepat tindak lanjut berikutnya.
5. Anti Korupsi
Jujur
Seorang peserta latsar CPNS perawat terampil dalam mendokumentasikan data
yang didapatkan dari hasil pengkajian dilakukan dengan jujur dan apa adanya.
Peduli
Seorang peserta latsar CPNS perawat terampil dalam mendokumentasikan hasil
pengkajian risiko jatuh merupakan bentuk kepedulian terhadap pasien sehingga
tindak berikutnya segera dapat dilaksanakan dan mengoptimalkan pelayanan
keperawatan.
Makna yang diperoleh secara pribadi oleh peserta dalam pelaksanaan kegiatan ini :
Berdasarkan pengalaman penulis dalam melakukan aktualisasi selama sekitar 1 bulan
diketahui bahwa perlu adanya sikap tanggung jawab sebagai bentuk untuk menjaga dan
meningkatkan mutu pelayanan serta perlu cermat dan teliti terhadap kondisi kesehatan
yang berpotensi membahayakan kesehatan pasien sebagai upaya untuk menjamin
keselamatan pasien, karena pengkajian awal yang akurat dan lengkap penting untuk
menetapkan rencana asuhan yang profesional.
Yogyakarta, 25 November 2019
Disetujui oleh
Mentor

Tri Windiarti, S.Kep.,Ns


NIP. 197507141998032002

31 
 
 

Lampiran Bukti Pelaksanaan Kegiatan 1 Melakukan Pengkajian Pasien Tentang


Skor Risiko Jatuh

Laporan Pelaksanaan Kegiatan


Tanggal : 18 s/d 25 Oktober 2019
Tempat : Ruang Cempaka 2 RSUD Sleman
Kegiatan : Melakukan pengkajian pasien tentang skor risiko jatuh
Pada tanggal 18 s/d 25 Oktober 2019 telah melaksanakan kegiatan pengkajian pasien
tentang skor risiko jatuh di ruang cempaka 2 RSUD Sleman menggunakan Morse Fall
Score (MFS), yaitu skor 0-24 untuk risiko jatuh rendah, skor 25-44 untuk risiko jatuh
sedang, skor ≥ 45 untuk risiko jatuh tinggi. Sumber data yang didapatkan berasal dari 10
orang pasien yang dirawat yang telah dilakukan pengkajian dengan menggunakan form
pengkajian awal dan form pengkajian ulang risiko jatuh. Data yang didapatkan dari form
pengkajian awal adalah data yang berasal dari pasien atau keluarga pasien yang opname
diruang cempaka 2 masuk melalui poli rawat jalan atau IGD, sedangkan data yang
didapatkan dari form pengkajian ulang risiko jatuh adalah data yang berasal dari pasien
atau keluarga pasien yang telah 1 minggu dirawat diruangan, terjadi perubahan kondisi,
mendapatkan terapi sedasi, pasien ditransfer dari unit lain dan pasien paska operasi.
Hasil Pengkajian :
Tabel 10. Hasil Pengkajian Pasien Risiko Jatuh
No. Nama Pasien Tingkat Risiko Jatuh Skor Risiko Jatuh
1. Tn. “S” Risiko Jatuh Tinggi 45
2. Ny. “S” Risiko Jatuh Tinggi 45
3. Ny. “Y” Risiko Jatuh Rendah 20
4. Ny. “SY” Risiko Jatuh Sedang 35
5. Tn. “T” Risiko Jatuh Rendah 20
6. Ny. “SW” Risiko Jatuh Tinggi 45
7. Tn. “P” Risiko Jatuh Sedang 35
8. Ny. “A” Risiko Jatuh Sedang 35
9. Ny. “B” Risiko Jatuh Tinggi 50
10. Nn. “E” Risiko Jatuh Tinggi 45

32 
 
 

Mengetahui,
Kepala Ruang Cempaka 2

Tri Windiarti, S.Kep.,Ns


NIP. 197507141998032002

1.1 Mempersiapkan alat yang diperlukan untuk pengkajian pasien tentang skor risiko
jatuh

Foto  diambil tanggal 20


Oktober 2019, saat
mempersiapkan alat
sebelum melakukan
 
 
pengkajian pada pasien
  Ny. “SW”
 
 
 
 
 
 
Gambar 6. Alat dan Form Pengkajian Ulang Risiko Jatuh
 
 

Foto diambil tanggal 25


Oktober 2019, saat
mempersiapkan alat
sebelum melakukan
pengkajian pada
keluarga pasien Nn. “E”

Gambar 7. Alat dan Form Pengkajian Awal Risiko Jatuh


33 
 
 

1.2 Mengumpulkan data pengkajian bersumber pada pasien atau keluarga

Foto kegiatan
diambil
tanggal 19
Oktober 2019

Gambar 8. Melakukan Pengkajian pada Keluarga Pasien Ny. “S”

Foto kegiatan
  diambil
  tanggal 23
  Oktober 2019
 
 
 
 
 
 
 
 
 

Gambar 9. Melakukan Pengkajian pada Pasien Ny. “B”


 
 
 
 
 
 
34 
 
 

1.3 Melakukan dokumentasi pengkajian pasien tentang skor risiko jatuh

Foto kegiatan diambil


 
tanggal 19 Oktober 2019

Foto kegiatan diambil


tanggal 22 Oktober 2019

Foto kegiatan diambil


tanggal 25 Oktober 2019

Gambar 10. Melakukan Pendokumentasian pada Form Pengkajian Awal dan


Pengkajian Ulang Risiko Jatuh

35 
 
 

Foto kegiatan diambil


tanggal 18 Oktober 2019

Foto kegiatan diambil


tanggal 23 Oktober 2019

Foto diambil tanggal


25 Oktober 2019

Gambar 11. Dokumentasi Hasil Pengkajian Risiko Jatuh pada Lembar Catatan
Perkembangan Pasien Terintegrasi
36 
 
 

AKTUALISASI NILAI-NILAI DASAR PROFESI PNS 2

Kegiatan/ Sub Kegiatan 2:


kegiatan Output sub Membuat media edukasi leaflet tentang pencegahan jatuh pasien
kegiatan dewasa dan geriatri dengan risiko jatuh tinggi
Sub Kegiatan 2:
2.1 Membuat materi dan design media edukasi leaflet tentang
pencegahan jatuh pasien dewasa dan geriatri dengan risiko
jatuh tinggi
Output: Tersusunnya 1 materi dan design media edukasi
leaflet
2.2 Mengkonsultasikan dengan kepala ruang dan tim PKRS
Output: Adanya kesepakatan dengan kepala ruang dan tim
PKRS tentang kesesuaian media edukasi
2.3 Mencetak media edukasi leaflet
Output: Hasil media edukasi yang diperoleh adalah leaflet
Tanggal 24 s/d 30 Oktober 2019
Tingkat capaian 100 %
Deskripsi proses Sebelum membuat media edukasi leaflet peserta latsar CPNS
perawat terampil mencari materi yang berasal dari sumber yang
bisa dipercaya seperti SOP diruangan tentang risiko jatuh. Setelah
materi didapatkan, kemudian peserta latsar CPNS perawat
terampil membuat design media edukasi leaflet dengan melihat
dari contoh-contoh leaflet yang ada di internet maupun yang
tersedia di rumah sakit. Kemudian, peserta latsar CPNS perawat
terampil berkreativitas dan berinovasi dalam membuat design
media edukasi leaflet dengan menggunakan aplikasi yang tersedia
di windows.
Kegiatan selanjutnya yaitu peserta latsar CPNS perawat terampil
melakukan koordinasi dengan kepala ruang dan tim PKRS
tentang leaflet yang dibuat dari segi materi dan design. Tidak lupa
peserta latsar CPNS perawat terampil menerima kritik dan saran
dari rekan kerja sehingga ada kesepakatan bersama dan akan
mempermudah dalam memberikan edukasi kepada pasien atau

37 
 
 

keluarga pasien.
Setelah media edukasi leaflet diperbaiki dengan menerima
masukan agar tidak terjadi multi persepsi, leaflet kembali
dikonsultasikan dengan kepala ruang dan tim PKRS. Kemudian
setelah ada kesepakatan dan persetujuan oleh atasan, peserta latsar
CPNS perawat terampil mencetak leaflet tersebut dengan
menggunakan kertas art paper sehingga leaflet menjadi lebih
menarik dari pada mencetak hanya dengan menggunakan kertas
hvs.
Hambatan Dalam menentukan waktu untuk koordinasi dengan kepala ruang
dan tim PKRS terkendala karena masing-masing mempunyai
kegiatan lain, seperti memberikan pelayanan kepada pasien
sebagai fokus utama
Solusi Merencanakan waktu yang cermat dan tepat untuk melakukan
koordinasi dengan kepala ruang dan tim PKRS
Daftar Lampiran 1. Draft materi dan design tentang pencegahan jatuh pada
pasien dengan risiko jatuh tinggi
2. Foto kegiatan
3. Catatan hasil kegiatan
4. Foto leaflet

Penjelasan Keterkaitan Kegiatan/ Sub Kegiatan dengan Nilai-Nilai Mata Pelatihan


Kegiatan 2: Membuat media edukasi leaflet tentang pencegahan jatuh pasien dewasa
dan geriatri dengan risiko jatuh tinggi
1. Manajemen ASN
Seorang peserta latsar CPNS perawat terampil dalam membuat media edukasi
leaflet tentang pencegahan jatuh pasien dewasa dan geriatri dengan risiko jatuh
tinggi dilakukan dengan kreatifitas dan komitmen tinggi untuk mendapatkan
leaflet yang komunikatif.
2. Pelayanan Publik
Seorang peserta latsar CPNS perawat terampil dalam membuat media edukasi
leaflet dilakukan dengan tujuan untuk menginformasikan pencegahan pasien jatuh
kepada pasien atau keluarga pasien sehingga paham tentang pencegahan jatuh.

38 
 
 

3. Whole of Government
Seorang peserta latsar CPNS perawat terampil dalam membuat media edukasi
leaflet dilakukan dengan kerjasama serta meminta masukkan dari tim PKRS dan
meminta persetujuan dari kepala ruang.
Nilai-Nilai ANEKA Tiap Sub Kegiatan
Sub Kegiatan 2.1: Membuat materi dan design media edukasi leaflet tentang
pencegahan jatuh pasien dewasa dan geriatri dengan risiko jatuh tinggi
1. Akuntabilitas
Kejelasan
Seorang peserta latsar CPNS perawat terampil dalam membuat materi dan design
media edukasi leaflet dilakukan dengan jelas, baik dari segi tulisan yang mudah
dibaca, bahasa yang mudah dipahami dan ilustrasi yang menarik.
Kepercayaan
Seorang peserta latsar CPNS perawat terampil dalam membuat materi dan design
media edukasi dilakukan untuk menghasilkan leaflet yang bisa dipercaya isi
informasinya sehingga pembaca akan tertarik dan mengaplikasikannya.
Tanggung jawab
Seorang peserta latsar CPNS perawat terampil dalam membuat materi dan design
media edukasi leaflet dilakukan dengan tanggung jawab agar dapat tercetak
dengan benar dan menarik serta selesai tepat waktu.
2. Nasionalisme
Kerjasama
Seorang peserta latsar CPNS perawat terampil dalam membuat materi dan design
media edukasi leaflet melakukan kerjasama dengan rekan kerja agar mendapatkan
hasil yang baik dan mudah dipahami.
Musyawarah
Seorang peserta latsar CPNS perawat terampil dalam membuat materi dan design
media edukasi leaflet bermusyawarah dengan rekan kerja, kepala ruang dan tim
PKRS agar tercipta materi dan design yang disepakati bersama sehingga akan
mempermudah dalam memberikan edukasi kepada pasien atau keluarga pasien.
Toleransi
Seorang peserta latsar CPNS perawat terampil mempunyai sikap toleransi dalam
membuat materi dan design media edukasi leaflet dengan menerima kritik dan

39 
 
 

saran dari rekan kerja, kepala ruang serta tim PKRS.


3. Etika Publik
Cermat
Seorang peserta latsar CPNS perawat terampil dalam membuat materi dan design
media edukasi leaflet dilakukan dengan cermat agar tidak terjadi kesalahan saat
mencetak sehingga materi yang akan disampaikan menarik untuk dibaca oleh
semua orang.
Ikhlas
Seorang peserta latsar CPNS perawat terampil dalam membuat materi dan design
media edukasi leaflet dilakukan dengan ikhlas untuk mempermudah dalam
memberikan edukasi kepada pasien dan keluarga pasien sehingga dapat
meningkatkan mutu pelayanan.
4. Komitmen Mutu
Kreatif
Seorang peserta latsar CPNS perawat terampil dalam membuat materi dan design
media edukasi leaflet dilakukan dengan mengeluarkan kreatifitas yang dimiliki
sehingga materi dan designnya membuat orang tertarik untuk membaca, memahami
dan mengaplikasikannya.
Inovasi
Seorang peserta latsar CPNS perawat terampil dalam membuat materi dan design
media edukasi leaflet pencegahan jatuh pasien dewasa dan geriatri dengan risiko
jatuh tinggi merupakan suatu inovasi karena mampu membuat sesuatu yang baru
sehingga pelayanan yang diberikan akan lebih optimal.
Kualitas
Seorang peserta latsar CPNS perawat terampil dalam membuat materi dan design
media edukasi leaflet dilakukan dengan kualitas, baik dari segi materi, design dan
bahasa yang mudah dipahami sehingga akan membuat orang tertarik untuk
membaca dan mengaplikasikannya.
5. Anti Korupsi
Peduli
Seorang peserta latsar CPNS perawat terampil dalam membuat materi dan design
media edukasi leaflet dilakukan atas dasar peduli kepada pasien sehingga dapat
memberikan informasi yang utuh tentang pencegahan jatuh kepada pasien atau

40 
 
 

kelurarga pasien.
Berani
Seorang peserta latsar CPNS perawat terampil dalam membuat materi dan design
media edukasi leaflet dilakukan dengan berani sesuai dengan sumber yang bisa
dipercaya dan sesuai kebutuhan sehingga dapat membantu pencegahan pasien jatuh
serta meningkatkan mutu pelayanan.
Sub Kegiatan 2.2: Mengkonsultasikan dengan kepala ruang dan tim PKRS
1. Akuntabilitas
Kejelasan
Seorang peserta latsar CPNS perawat terampil dalam koordinasi dengan atasan
dilakukan penyampaian informasi dengan jelas sehingga tidak menimbulkan multi
persepsi
Kepercayaan
Seorang peserta latsar CPNS perawat terampil dalam melakukan konsultasi dengan
atasan sembari membina hubungan saling percaya sehingga koordinasi bisa
berjalan baik karena adanya trust.
Tanggung jawab
Seorang peserta latsar CPNS perawat terampil dalam koordinasi dengan atasan
dilakukan dengan tanggung jawab dan saling menghormati sehingga koordinasi
berjalan dengan baik.
2. Nasionalisme
Kerjasama
Seorang peserta latsar CPNS perawat terampil dalam penyampaian konsultasi
dengan kepala ruang dan tim PKRS menggunakan bahasa yang mudah dipahami
agar terjalin kerjasama yang baik sehingga proses pembuatan media edukasi leaflet
dapat terlaksana dengan maksimal.
Rela berkorban
Seorang peserta latsar CPNS perawat terampil dalam melakukan konsultasi dengan
kepala ruang dan tim PKRS dilakukan dengan rela berkorban saat tidak kerja yaitu
diluar tugas shift atau setelah selesai bekerja.
Musyawarah
Seorang peserta latsar CPNS perawat terampil dalam melakukan konsultasi dengan
kepala ruang dan tim PKRS dilakukan dengan musyawarah sehingga tujuan dapat

41 
 
 

tercapai dan media edukasi leafet bisa segera dicetak.


3. Etika Publik
Sopan
Seorang peserta latsar CPNS perawat terampil dalam melakukan konsultasi dengan
kepala ruang dan tim PKRS dilakukan dengan sopan sehingga jalannya konsultasi
berjalan dengan baik dan diperoleh kesepakatan yang menguntungkan bersama.
Cermat
Seorang peserta latsar CPNS perawat terampil dalam melakukan konsltasi dengan
kepala ruang dan tim PKRS dilakukan dengan akurat dan cermat sesuai kegiatan
yang akan dilaksanakan sehingga tidak terjadi kesalahan dalam tindakan
selanjutnya
4. Komitmen Mutu
Efektif
Seorang peserta latsar CPNS perawat terampil dalam melakukan konsltasi dengan
kepala ruang dan tim PKRS dilakukan dengan menggunakan waktu yang efektif
sehingga tidak ada waktu yang terbuang sia-sia.
Inovasi
Seorang peserta latsar CPNS perawat terampil dalam melakukan konsltasi dengan
kepala ruang dan tim PKRS dilakukan dengan membuat inovasi sehingga media
edukasi leaflet yang dibuat menarik dan mudah dipelajari.
Kreatifitas
Seorang peserta latsar CPNS perawat terampil dalam melakukan konsltasi dengan
kepala ruang dan tim PKRS dilakukan dengan menyampaikan ide dan kreatufitas
ilmu yang terbaru sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan.
5. Anti Korupsi
Jujur
Seorang peserta latsar CPNS perawat terampil dalam melakukan konsltasi dengan
kepala ruang dan tim PKRS dilakukan dengan jujur sehingga masalah yang ada
dapat diatasi dan kegiatan segera dapat diselesaikan.
Berani
Seorang peserta latsar CPNS perawat terampil dalam melakukan konsltasi dengan
kepala ruang dan tim PKRS dilakukan dengan berani menyampaikan ide dan
gagasan tentang pembuatan media edukasi leaflet sehingga hasil didapatkan hasil

42 
 
 

yang baik sesuai yang disepakati bersama.


Mandiri
Seorang peserta latsar CPNS perawat terampil dalam melakukan konsltasi dengan
kepala ruang dan tim PKRS dilakukan dengan mandiri sehingga tidak mengganggu
aktivitas rekan kerja yang lain dan dilaksanakan diluar jam kerja.
Sub Kegiatan 2.3: Mencetak media edukasi leaflet
1. Akuntabilitas
Kejelasan
Seorang peserta latsar CPNS perawat terampil dalam mencetak media edukasi
leaflet dilakukan dengan jelas sehingga mudah untuk dipahami dan sesuai
kebutuhan.
Tanggung jawab
Seorang peserta latsar CPNS perawat terampil dalam mencetak media edukasi
leaflet dilakukan dengan tanggung jawab dan tepat waktu sehingga akan
mempermudah dalam pemberian edukasi kepada pasien atau keluarga pasien.
2. Nasionalisme
Amanah
Seorang peserta latsar CPNS perawat terampil dalam mencetak isi media edukasi
leaflet dicetak dengan kata-kata yang bisa dipercaya dan dapat diterima oleh semua
kalangan sehingga mudah digunakan untuk mengedukasi pasien atau keluarga
pasien tentang pencegahan jatuh karena sudah menjadi tugas dan amanah yang
diberikan.
Kerjasama
Seorang peserta latsar CPNS perawat terampil dalam mencetak media edukasi
leaflet bekerjasama dengan rekan kerja lainnya sehingga leflet cepat selesai jadi
dan segera dapat digunakan.
Rela berkorban
Seorang peserta latsar CPNS perawat terampil dalam mencetak media edukasi
leaflet dilakukan dengan rela berkorban diluar jam kerja sehingga tidak
mengganggu aktifitas pekerjaan.
3. Etika Publik
Cermat
Seorang peserta latsar CPNS perawat terampil dalam proses mencetak media

43 
 
 

edukasi leaflet dilakukan dengan cermat sehingga tidak terjadi kesalahan saat
dicetak.
Budaya
Seorang peserta latsar CPNS perawat terampil dalam mencetak media edukasi
leaflet dilakukan sesuai dengan norma dan budaya yang berlaku sehingga sesuai
dengan peraturan.
4. Komitmen Mutu
Kualitas
Seorang peserta latsar CPNS perawat terampil dalam mencetak media edukasi
leaflet dilakukan sesuai dengan menggunakan kualitas yang bagus untuk bahannya
sehingga tidak mudah rusak.
Kreatif
Seorang peserta latsar CPNS perawat terampil dalam mencetak media edukasi
leaflet dilakukan sesuai dengan kreatifitas dan inovasi yang dimiliki sehingga
tercipta leaflet yang menarik dan mudah dipahami.
Efektif
Seorang peserta latsar CPNS perawat terampil dalam mencetak media edukasi
leaflet dilakukan dengan efektif sehingga dapat digunakan untuk mengingatkan
pasien dan keluarga tentang pencegahan jatuh.
5. Anti Korupsi
Berani
Seorang peserta latsar CPNS perawat terampil dalam mencetak media edukasi
leaflet dilakukan dengan berani menampilkan hasil yang bagus sehingga sesuai
dengan kebutuhan.
Kerja keras
Seorang peserta latsar CPNS perawat terampil dalam mencetak media edukasi
leaflet dilakukan dengan bersungguh-sungguh dan bekerja keras sehingga leaflet
dapat tercetak sesuai jadwal dan tepat waktu.
Jujur
Seorang peserta latsar CPNS perawat terampil dalam mencetak media edukasi
leaflet dilakukan dengan jujur sesuai dengan materi dan design yang sudah
ditentukan sehingga tujuan awal dapat tercapai.

44 
 
 

Disiplin
Seorang peserta latsar CPNS perawat terampil dalam mencetak media edukasi
leaflet dilakukan dengan disiplin sehingga tidak ada kesalahan dalam mencetak dan
leaflet tidak terbuang.
Makna yang diperoleh secara pribadi oleh peserta dalam pelaksanaan kegiatan ini :
Salah satu kegiatan promosi kesehatan rumah sakit berupa pembuatan media edukasi
leaflet yang bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan pasien atau keluarga pasien dalam
upaya meningkatkan derajat kesehatan pasien. Sebelumnya, beragam media edukasi leaflet
sudah tersedia di RSUD Sleman dan sudah ditempatkan di setiap ruangan/ bangsal.
Namun, dalam meningkatkan upaya promotif, penulis melengkapi kesediaan leaflet di
RSUD Sleman khususnya ruang cempaka 2, yakni pencegahan jatuh pasien dewasa dan
geriatri dengan risiko jatuh tinggi.
Dengan kegiatan aktualisasi yang sudah dilaksanakan melalui pembuatan media edukasi
leaflet, maka makna yang diperoleh oleh penulis berdasarkan pengalaman dalam
melakukan aktualisasi selama sekitar 1 bulan adalah penulis menjadi petugas yang cermat
dan mempunyai inovasi dimana penulis mengumpulkan materi yang lengkap, jelas dan
mudah dipahami yang dituliskan di dalam media edukasi leaflet. Selain itu, penulis juga
membuat design yang menarik sehingga pasien atau keluarga pasien mudah memahami
informasi yang dituliskan dalam media edukasi leaflet. Pembuatan media edukasi leaflet
yang dilakukan, merupakan perwujudan sikap tanggung jawab dan tanggap dalam
meningkatkan pengetahuan pasien atau keluarga pasien dalam upaya peningkatan derajat
kesehatan pasien.
Yogyakarta, 25 November 2019
Disetujui oleh
Mentor

Tri Windiarti, S.Kep.,Ns


NIP. 197507141998032002

45 
 
 

Lampiran Bukti Pelaksanaan Kegiatan 2 Membuat Media Edukasi Leaflet


Tentang Pencegahan Jatuh Pasien Dewasa dan Geriatri dengan Risiko Jatuh
Tinggi

2.1 Membuat materi dan design media edukasi leaflet tentang pencegahan jatuh
pasien dewasa dan geriatri dengan risiko jatuh tinggi
Hari/ Tanggal : Kamis, 24 Oktober 2019
Kegiatan : Menyiapkan serta menyusun draft materi dan design media edukasi
leaflet

Foto kegiatan diambil


tanggal 24 Oktober
2019, saat menyiapkan
serta menyusun draft
materi dan design
media edukasi leaflet

Gambar 12. Draft Materi dan Design Media Edukasi Leaflet

46 
 
 

Foto kegiatan diambil


tanggal 25, Oktober 2019
saat memperbaiki draft
materi dan design media
edukasi leaflet yang direvisi
oleh kepala ruang

Foto kegiatan diambil


tanggal, 29 Oktober 2019
saat memperbaiki draft
materi dan design media
edukasi leaflet yang direvisi
oleh tim PKRS

Gambar 13. Membuat Draft Materi dan Design Media Edukasi Leaflet

2.2 Mengkonsultasikan dengan kepala ruang dan tim PKRS

Foto kegiatan diambil


tanggal 24 Oktober 2019,
saat melakukan konsultasi
secara langsung dengan
kepala ruang tentang draft
materi dan design media
edukasi leaflet

Gambar 14. Konsultasi Media Edukasi Leaflet dengan Kepala Ruang

47 
 
 

Foto kegiatan diambil


tanggal 29 Oktober 2019,
saat melakukan konsultasi
secara langsung dengan tim
PKRS tentang draft materi
dan design media edukasi
leaflet

Gambar 15. Konsultasi Media Edukasi Leaflet dengan Tim PKRS

48 
 
 

Gambar 16. Bukti Konsultasi dengan Kepala Ruang dan Tim PKRS

2.3 Mencetak media edukasi leaflet

Foto diambil
tanggal 30
Oktober 2019,
setelah media
edukasi leaflet
telah dicetak

Gambar 17. Media Edukasi Leaflet yang Telah Dicetak

49 
 
 

Gambar 18. Isi Media Edukasi Leaflet yang Telah Dicetak

50 
 
 

CATATAN HASIL KEGIATAN 2

Kegiatan : Membuat media edukasi leaflet tentang pencegahan jatuh pasien dewasa
dan geriatri dengan risiko jatuh tinggi
Lokasi : Ruang Cempaka 2 dan Tim PKRS RSUD Sleman
Hari : Kamis s/d Rabu
Tanggal : 24 s/d 30 Oktober 2019
Tabel 11. Catatan Hasil Kegiatan 2
No. Hari / Tanggal Uraian Kegiatan Hasil
1. Kamis, 24 Menyiapkan serta menyusun draft Draft materi dan design
Oktober 2019 materi dan design media edukasi media edukasi leaflet
leaflet tersusun
2. Kamis, 24 Melakukan konsultasi secara Draft materi dan design
Oktober 2019 langsung dengan kepala ruang media edukasi leaflet
tentang draft materi dan design masih direvisi
media edukasi leaflet yang telah
dibuat
3. Jum’at s/d Sabtu, Memperbaiki draft materi dan Draft materi dan design
25 s/d 26 Oktober design media edukasi leaflet yang media edukasi leaflet
2019 direvisi oleh kepala ruang yang telah direvisi
tersusun
4. Senin s/d Selasa, Melakukan konsultasi secara Draft materi dan design
28 s/d 29 Oktober langsung dengan tim PKRS tentang media edukasi leaflet
2019 draft materi dan design media masih direvisi
edukasi leaflet yang telah dibuat
5. Senin s/d Selasa, Memperbaiki draft materi dan Draft materi dan design
28 s/d 29 Oktober design media edukasi leaflet yang media edukasi leaflet
2019 direvisi oleh tim PKRS yang telah direvisi
tersusun
6. Rabu, 30 Oktober Melakukan konsultasi dan Semua draft materi dan
2019 koordinasi secara langsung dengan design media edukasi
kepala ruang dan tim PKRS leaflet yang direvisi
tentang draft materi dan design telah disetujui

51 
 
 

media edukasi leaflet yang telah


direvisi
7. Rabu, 30 Oktober Mencetak media edukasi leaflet Tercetak media edukasi
2019 leaflet sebanyak 20
lembar

Sleman, 30 Oktober 2019

Mengetahui,

Mentor Peserta Latsar CPNS

Tri Windiarti, S.Kep.,Ns Fihuna Diky Darmawan, A.Md.Kep

NIP. 197507141998032002 NIP. 199307312019031007

52 
 
 

AKTUALISASI NILAI-NILAI DASAR PROFESI PNS 3

Kegiatan/ Sub Kegiatan 3:


kegiatan Output Membuat poster untuk pencegahan pasien jatuh (sasaran perawat)
sub kegiatan Sub Kegiatan 3:
3.1 Membuat materi dan design poster untuk pencegahan pasien jatuh
Output: Tersusunnya 1 materi dan design poster pencegahan
pasien jatuh
3.2 Mengkonsultasikan dengan kepala ruang dan tim PKRS
Output: Adanya kesepakatan dengan kepala ruang dan tim PKRS
tentang kesesuaian poster
3.3 Mencetak poster untuk pencegahan pasien jatuh
Output: Hasil yang diperoleh adalah 1 poster pencegahan pasien
jatuh
3.4 Mensosialisasikan poster pencegahan pasien jatuh kepada perawat
Output: Terjadinya koordinasi yang baik antar petugas
Tanggal 31 Oktober s/d 8 November 2019
Tingkat capaian 100 %
Deskripsi proses Dalam pembuatan poster pencegahan pasien jatuh, peserta latsar
CPNS perawat terampil mencari materi dan memilih materi yang
sifatnya mengajak. Materi berasal dari berbagai sumber yang bisa
dipercaya, seperti SOP yang ada diruangan tentang risiko jatuh.
Setelah materi didapatkan peserta latsar CPNS perawat terampil
membuat design poster dengan menggunakan aplikasi yang tersedia.
Peserta latsar CPNS perawat terampil berkreativitas dan berinovasi
sehingga didapatkan poster yang menarik.
Kemudian peserta latsar CPNS perawat terampil menentukan waktu
yang tepat berkoordinasi dengan kepala ruang dan tim PKRS untuk
konsultasi materi dan design poster. Tidak lupa peserta latsar CPNS
perawat terampil menerima kritik dan saran dari rekan kerja agar
terjadi kesepakatan bersama sehingga mempermudah dalam
menginformasikan dan mengingatkan rekan-rekan kerja lain tentang
pencegahan pasien jatuh.
Setelah poster diperbaiki dengan menerima masukan agar tidak terjadi

53 
 
 

multi persepsi, poster kembali dikonsultasikan dengan kepala ruang


dan tim PKRS. Kemudian setelah materi dan design disepakati serta
disetujui oleh atasan, peserta latsar CPNS perawat terampil mencetak
poster tersebut dengan menggunakan kertas ivory sehingga poster
menjadi lebih menarik dari pada mencetak hanya dengan
menggunakan kertas hvs.
Kemudian setelah poster dicetak peserta latsar CPNS perawat terampil
mensosialisasikan poster pencegahan pasien jatuh kepada rekan-rekan
kerja pada saat operan jaga pagi, dimana kegiatan ini merupakan
kegiatan sehari-hari yang dilakukan diruangan cempaka 2 untuk
mengakhiri kegiatan jaga malam dan untuk mengawali kegiatan jaga
pagi yang diawali dengan berdoa. Sosialiasai yang dilakukan dihadiri
oleh kepala ruang, rekan-rekan kerja shift malam dan rekan-rekan
kerja shift pagi sesuai undangan dan diminta untuk mengisi daftar
hadir yang telah dibuat.
Sosialisasi dilakukan dengan menjelaskan tujuan poster dibuat,
langkah-langkah kegiatan pencegahan pasien jatuh dan letak
penempelan poster, kemudian peserta latsar CPNS perawat terampil
mengharapkan semua rekan kerja selalu ingat tentang pencegahan
pasien jatuh dan langkah-langkahnya.
Hambatan Dalam menentukan waktu untuk konsultasi dengan kepala ruang dan
tim PKRS terkendala karena masing-masing mempunyai kegiatan lain,
seperti memberikan pelayanan kepada pasien sebagai fokus utama
Solusi Merencanakan waktu yang tepat dan cermat untuk melakukan
konsultasi dengan kepala ruang dan tim PKRS
Daftar Lampiran 1. Draft materi dan design poster tentang pencegahan jatuh
pasien jatuh
2. Foto kegiatan
3. Catatan hasil kegiatan
4. Foto poster
5. Daftar hadir

54 
 
 

Penjelasan Keterkaitan Kegiatan/ Sub Kegiatan dengan Nilai-Nilai Mata Pelatihan


Kegiatan 3: Membuat poster untuk pencegahan pasien jatuh (sasaran perawat)
1. Manajemen ASN
Seorang peserta latsar CPNS perawat terampil dalam membuat poster tentang
pencegahan pasien jatuh dilakukan dengan menunjukkan kreatifitas yang dimiliki
dalam mencari materi, design dan contoh-contoh referensi sehingga menjadi poster
yang komunikatif.
2. Pelayanan Publik
Seorang peserta latsar CPNS perawat terampil dalam membuat poster dilakukan
dengan tujuan untuk menginformasikan dan mengingtkan rekan kerja lain tentang
pencegahan pasien jatuh.
3. Whole of Government
Seorang peserta latsar CPNS perawat terampil dalam membuat poster dilakukan
dengan kerjasama serta meminta masukkan dari tim PKRS dan meminta
persetujuan dari kepala ruang.
Nilai-Nilai ANEKA Tiap Sub Kegiatan
Sub Kegiatan 3.1: Membuat materi dan design poster untuk pencegahan pasien jatuh
1. Akuntabilitas
Kepercayaan
Seorang peserta latsar CPNS perawat terampil dalam membuat materi dan design
poster dilakukan untuk menghasilkan poster yang bisa dipercaya isi informasinya
sehingga rekan kerja lainnya akan tertarik untuk mengaplikasikannya.
Kejelasan
Seorang peserta latsar CPNS perawat terampil dalam membuat materi dan design
poster dilakukan dengan jelas, baik dari segi tulisan yang mudah dibaca, bahasa
yang mudah dipahami dan ilustrasi yang menarik.
Tanggung jawab
Seorang peserta latsar CPNS perawat terampil dalam membuat materi dan design
poster dilakukan dengan tanggung jawab agar dapat tercetak dengan benar dan
menarik serta selesai tepat waktu.
2. Nasionalisme
Toleransi
Seorang peserta latsar CPNS perawat terampil mempunyai sikap toleransi dalam

55 
 
 

membuat materi dan design poster dengan menerima kritik dan saran dari rekan
kerja, kepala ruang serta tim PKRS.
Kerjasama
Seorang peserta latsar CPNS perawat terampil dalam membuat materi dan design
poster melakukan kerjasama dengan rekan kerja agar mendapatkan hasil yang baik
dan mudah dipahami.
Musyawarah
Seorang peserta latsar CPNS perawat terampil dalam membuat materi dan design
poster bermusyawarah dengan rekan kerja, kepala ruang dan tim PKRS agar
tercipta materi dan design yang disepakati bersama sehingga akan mempermudah
dalam menginformasikan dan mengingatkan rekan kerja lain tentang pencegahan
pasien jatuh.
3. Etika Publik
Ikhlas
Seorang peserta latsar CPNS perawat terampil dalam membuat materi dan design
poster dilakukan dengan ikhlas untuk mempermudah dalam menginformasikan
dan mengingatkan rekan kerja lain tentang pencegahan pasien jatuh sehingga mutu
pelayanan dapat meningkat.
Cermat
Seorang peserta latsar CPNS perawat terampil dalam membuat materi dan design
poster dilakukan dengan cermat agar tidak terjadi kesalahan saat mencetak sehingga
materi yang akan disampaikan menarik untuk dilihat, dibaca dan diaplikasikan oleh
rekan kerja lain.
4. Komitmen Mutu
Inovasi
Seorang peserta latsar CPNS perawat terampil dalam membuat materi dan design
poster untuk pencegahan pasien jatuh merupakan suatu inovasi karena mampu
membuat sesuatu yang baru sehingga pelayanan yang diberikan akan lebih optimal.
Kreatif
Seorang peserta latsar CPNS perawat terampil dalam membuat materi dan design
poster dilakukan dengan mengeluarkan kreatifitas yang dimiliki sehingga materi dan
designnya membuat rekan kerja lain tertarik untuk membaca, memahami dan
mengaplikasikannya.

56 
 
 

Kualitas
Seorang peserta latsar CPNS perawat terampil dalam membuat materi dan design
poster dilakukan dengan menampilkan kualitas, baik dari segi materi, design dan
bahasa yang mudah dipahami sehingga akan membuat rekan kerja lain untuk
meihat, membaca dan mengaplikasikannya.
5. Anti Korupsi
Berani
Seorang peserta latsar CPNS perawat terampil dalam membuat materi dan design
poster dilakukan dengan berani sesuai dengan sumber yang bisa dipercaya dan
sesuai kebutuhan sehingga dapat membantu pencegahan pasien jatuh serta
meningkatkan mutu pelayanan.
Peduli
Seorang peserta latsar CPNS perawat terampil dalam membuat materi dan design
poster dilakukan atas dasar peduli kepada pasien sehingga dapat mengingatkan
rekan kerja lain tentang pencegahan pasien jatuh.
Sub Kegiatan 3.2: Mengkonsultasikan dengan kepala ruang dan tim PKRS
1. Akuntabilitas
Tanggung jawab
Seorang peserta latsar CPNS perawat terampil dalam koordinasi dengan atasan
dilakukan dengan tanggung jawab dan saling menghormati sehingga koordinasi
berjalan dengan baik.
Kejelasan
Seorang peserta latsar CPNS perawat terampil dalam koordinasi dengan atasan
melakukan penyampaian informasi dengan jelas sehingga tidak menimbulkan multi
persepsi
Kepercayaan
Seorang peserta latsar CPNS perawat terampil dalam melakukan konsultasi dengan
atasan sembari membina hubungan saling percaya sehingga koordinasi bisa berjalan
baik karena adanya trust.
2. Nasionalisme
Musyawarah
Seorang peserta latsar CPNS perawat terampil dalam melakukan konsultasi dengan
kepala ruang dan tim PKRS dilakukan dengan musyawarah sehingga tujuan dapat

57 
 
 

tercapai dan poster bisa segera dicetak.


Rela berkorban
Seorang peserta latsar CPNS perawat terampil dalam melakukan konsultasi dengan
kepala ruang dan tim PKRS dilakukan dengan rela berkorban saat tidak kerja yaitu
diluar tugas shift atau setelah selesai bekerja.
Kerjasama
Seorang peserta latsar CPNS perawat terampil dalam penyampaian konsultasi
dengan kepala ruang dan tim PKRS menggunakan bahasa yang mudah dipahami
agar terjalin kerjasama yang baik sehingga proses pembuatan poster dapat
terlaksana dengan maksimal.
3. Etika Publik
Cermat
Seorang peserta latsar CPNS perawat terampil dalam melakukan konsultasi dengan
kepala ruang dan tim PKRS dilakukan dengan akurat dan cermat sesuai kegiatan
yang akan dilaksanakan sehingga tidak terjadi kesalahan dalam tindakan
selanjutnya.
Sopan
Seorang peserta latsar CPNS perawat terampil dalam melakukan konsultasi dengan
kepala ruang dan tim PKRS dilakukan dengan sopan sehingga jalannya konsultasi
berjalan dengan baik dan diperoleh kesepakatan yang menguntungkan bersama.
4. Komitmen Mutu
Inovasi
Seorang peserta latsar CPNS perawat terampil dalam melakukan konsultasi dengan
kepala ruang dan tim PKRS dilakukan dengan membuat inovasi baru sehingga
poster yang dibuat menarik dan mudah untuk diaplikasikan.
Kreatifitas
Seorang peserta latsar CPNS perawat terampil dalam melakukan konsltasi dengan
kepala ruang dan tim PKRS dilakukan dengan menyampaikan ide dan kreatifitas
ilmu yang terbaru sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan.
Efektif
Seorang peserta latsar CPNS perawat terampil dalam melakukan konsltasi dengan
kepala ruang dan tim PKRS dilakukan dengan menggunakan waktu yang efektif
sehingga tidak ada waktu yang terbuang sia-sia.

58 
 
 

5. Anti Korupsi
Jujur
Seorang peserta latsar CPNS perawat terampil dalam melakukan konsltasi dengan
kepala ruang dan tim PKRS dilakukan dengan jujur sehingga masalah yang ada
dapat diatasi dan kegiatan segera dapat diselesaikan.
Berani
Seorang peserta latsar CPNS perawat terampil dalam melakukan konsltasi dengan
kepala ruang dan tim PKRS dilakukan dengan berani menyampaikan ide dan
gagasan tentang pembuatan poster sehingga didapatkan hasil yang baik sesuai yang
disepakati bersama.
Mandiri
Seorang peserta latsar CPNS perawat terampil dalam melakukan konsltasi dengan
kepala ruang dan tim PKRS dilakukan dengan mandiri sehingga tidak mengganggu
aktivitas rekan kerja yang lain dan dilaksanakan diluar jam kerja.
Sub Kegiatan 3.3: Mencetak poster untuk pencegahan pasien jatuh
1. Akuntabilitas
Tanggung jawab
Seorang peserta latsar CPNS perawat terampil dalam mencetak poster dilakukan
dengan tanggung jawab dan tepat waktu sehingga akan mempermudah dalam
memberikan informasi dan mengingtkan rekan kerja lain tentang pencegahan
pasien jatuh
Kejelasan
Seorang peserta latsar CPNS perawat terampil dalam mencetak poster dilakukan
dengan jelas sehingga mudah untuk dipahami dan sesuai kebutuhan.
2. Nasionalisme
Kerjasama
Seorang peserta latsar CPNS perawat terampil dalam mencetak poster bekerjasama
dengan rekan kerja lainnya sehingga poster cepat selesai jadi dan segera dapat
digunakan.
Amanah
Seorang peserta latsar CPNS perawat terampil dalam mencetak isi poster dicetak
dengan kata-kata yang bisa dipercaya dan dapat diterima oleh rekan kerja lain
sehingga mudah digunakan untuk memberikan informasi dan mengingtkan tentang

59 
 
 

pencegahan pasien jatuh karena sudah menjadi tugas dan amanah yang diberikan.
Rela berkorban
Seorang peserta latsar CPNS perawat terampil dalam mencetak poster dilakukan
dengan rela berkorban diluar jam kerja sehingga tidak mengganggu aktifitas
pekerjaan.
3. Etika Publik
Cermat
Seorang peserta latsar CPNS perawat terampil dalam proses mencetak poster
dilakukan dengan cermat sehingga tidak terjadi kesalahan saat dicetak.
Budaya
Seorang peserta latsar CPNS perawat terampil dalam mencetak poster dilakukan
sesuai dengan norma dan budaya yang berlaku sehingga sesuai dengan peraturan.
4. Komitmen Mutu
Kreatif
Seorang peserta latsar CPNS perawat terampil dalam mencetak poster dilakukan
sesuai dengan kreatifitas dan inovasi yang dimiliki sehingga tercipta leaflet yang
menarik dan mudah untuk mengedukasi.
Kualitas
Seorang peserta latsar CPNS perawat terampil dalam mencetak poster dilakukan
sesuai dengan menggunakan kualitas yang bagus untuk bahannya sehingga tidak
mudah rusak.
Efektif
Seorang peserta latsar CPNS perawat terampil dalam mencetak poster dilakukan
dengan efektif sehingga dapat digunakan untuk memberikan informasi dan
mengingtkan rekan kerja lain tentang pencegahan pasien jatuh
5. Anti Korupsi
Jujur
Seorang peserta latsar CPNS perawat terampil dalam mencetak poster dilakukan
dengan jujur sesuai dengan materi dan design yang sudah ditentukan sehingga
tujuan awal dapat tercapai.
Disiplin
Seorang peserta latsar CPNS perawat terampil dalam mencetak poster dilakukan
dengan disiplin sehingga tidak ada kesalahan dalam mencetak dan poster tidak

60 
 
 

terbuang.
Berani
Seorang peserta latsar CPNS perawat terampil dalam mencetak poster dilakukan
dengan berani menampilkan hasil yang bagus sehingga sesuai dengan kebutuhan.
Kerja keras
Seorang peserta latsar CPNS perawat terampil dalam mencetak poster dilakukan
dengan bersungguh-sungguh dan bekerja keras sehingga poster dapat tercetak sesuai
jadwal dan tepat waktu.
Sub Kegiatan 3.4: Mensosialisasikan poster pencegahan pasien jatuh kepada perawat
1. Akuntabilitas
Transparansi
Seorang peserta latsar CPNS perawat terampil dalam memberikan sosialisasi
dilakukan dengan transparan dan tidak ada yang ditutup-tutupi kepada seluruh rekan
kerja yang hadir sesuai undangan sehingga bersama-sama akan mengetahui tujuan
awal dari kegiatan ini.
Kejelasan
Seorang peserta latsar CPNS perawat terampil dalam memberikan sosialisasi
dilakukan jelas sesuai dengan tujuan yang akan dicapai sehingga pencegahan pasien
jatuh dapat dilaksanakan dan mutu pelayanan semakin meningkat.
Tanggung jawab
Seorang peserta latsar CPNS perawat terampil dalam memberikan sosialisasi
bersumber dari literatur yang terpercaya dan bisa dipertanggungjawabkan.
Integritas
Seorang peserta latsar CPNS perawat terampil dalam memberikan sosialiasasi
dilakukan dengan penuh integritas sehingga hasilnya lebih optimal dan berdampak
pada optimalnya pencegahan pasien jatuh.
2. Nasionalisme
Komunikatif
Seorang peserta latsar CPNS perawat terampil dalam memberikan sosialiasasi
dilakukan dengan komunikatif sehingga rekan kerja lain akan tertarik untuk
mengikuti dan pencegahan jatuh dapat selalu diingat kemudian akan dilaksanakan.
Kerjasama
Seorang peserta latsar CPNS perawat terampil dalam memberikan sosialiasasi

61 
 
 

dilakukan dengan membina kerjasama yang baik terhadap rekan kerja lain, masing-
masing memiliki peran yang saling melengkapi.
3. Etika Publik
Sopan
Seorang peserta latsar CPNS perawat terampil dalam memberikan sosialisasi kepada
rekan kerja lain dilakukan dengan menggunakan bahasa yang sopan dan mudah
dipahami sehingga apa yang disampaikan akan dihargai dan dilaksanakan.
Cermat
Seorang peserta latsar CPNS perawat terampil dalam memberikan sosialisasi
dilakukan dengan cermat baik dalam menaggapai pertanyaan maupun dalam proses
diskusi sehingga proses sosialisasi menjadi lebih optimal.
Ikhlas
Seorang peserta latsar CPNS perawat terampil dalam memberikan sosialisasi
dilakukan dengan ikhlas tanpa banyak mengeluh mengingat adanya kemungkinan
beberapa hal yang tidak sesuai harapan
4. Komitmen Mutu
Efisien
Seorang peserta latsar CPNS perawat terampil dalam memberikan sosialisasi
dilakukan dengan efisien yaitu dengan penggunaan waktu, tenaga, dan sumber daya
yang minimal namun tujuan dapat tercapai.
Kualitas
Seorang peserta latsar CPNS perawat terampil dalam memberikan sosialisasi
dilakukan untuk meningkatkan kualitas pelayanan sehingga akan menjadi lebih
baik.
5. Anti Korupsi
Peduli
Seorang peserta latsar CPNS perawat terampil dalam memberikan sosialisasi
dilakukan atas dasar peduli sehingga tujuan pencegahan jatuh bisa tercapai dan lebih
optimal.
Kerja keras
Seorang peserta latsar CPNS perawat terampil dalam memberikan sosialisasi
dilakukan dengan kerja keras dan tidak bermalas-malasan sehingga tujuan
pencegahan pasien dapat tercapai.

62 
 
 

Jujur
Seorang peserta latsar CPNS perawat terampil dalam memberikan sosialisasi
dilakukan dengan jujur sesuai tujuan awal yang akan dicapai.
Makna yang diperoleh secara pribadi oleh peserta dalam pelaksanaan kegiatan ini:
Berdasarkan pengalaman penulis dalam melakukan aktualisasi selama sekitar 1 bulan
dalam membuat poster untuk pencegahan pasien jatuh dan setelah melakukan sosialisasi
pencegahan pasien jatuh kepada perawat diketahui bahwa penulis perlu bersikap cermat
dan sopan sesuai kode etik ASN ketika melakukan sosialiasi dengan rekan kerja lain serta
bersedia menerima saran dan kritik dalam pembuatan poster. Seluruh rekan kerja yang
hadir bersedia mengoptimalkan pencegahan pasien jatuh diruang cempaka 2 RSUD
Sleman dalam proses asuhan keperawatan, dan rekan kerja yang hadir memiliki
komitmen yang kuat untuk melaksanakan salah satu misi rumah sakit dalam
menyelenggarakan pelayanan kesehatan yang berkualitas dan terjangkau semua lapisan
masyarakat. Dalam upaya meningkatkan misi teresbut perlu diadakannya sosialisasi dan
refresh materi terkait proses asuhan keperawatan terutama pencegahan pasien jatuh dalam
setiap rapat ruangan untuk meningkatkan kinerja unit keperawatan dan mutu pelayanan.
Yogyakarta, 25 November 2019
Disetujui oleh
Mentor

Tri Windiarti, S.Kep.,Ns


NIP. 197507141998032002

63 
 
 

Lampiran Bukti Pelaksanaan Kegiatan 3 Membuat Poster Untuk Pencegahan


Pasien Jatuh (Sasaran Perawat)

3.1 Membuat materi dan design poster untuk pencegahan jatuh pasien
Hari/ Tanggal : Kamis s/d Jum’at, 31 Oktober s/d 1 November 2019
Kegiatan : Menyiapkan serta menyusun draft materi dan design poster 

Gambar 19. Draft Materi Poster

Foto diambil tanggal 31 Oktober dan


1 November 2019, saat membuat
materi dan design poster

64 
 
 

Foto diambil tanggal 5 November 2019,


saat memperbaiki draft materi dan design
poster yang telah direvisi

Gambar 20. Membuat Materi dan Design Poster untuk Pencegahan Pasien Jatuh

3.2 Mengkonsultasikan dengan kepala ruang dan tim PKRS

 
 
Foto diambil tanggal
  5 November 2019,
  saat melakukan
 
konsultasi dengan tim
PKRS
 
 
 
 

 
 
Foto diambil tanggal
 
5 November 2019,
  saat melakukan
  konsultasi dengan
 
kepala ruang

 
 
 
Gambar 21. Melakukan Konsultasi dengan Kepala Ruang dan Tim PKRS

65 
 
 

 
Gambar 22. Bukti Konsultasi dengan Kepala Ruang dan Tim PKRS
 
 
 
 
 
 
66 
 
 

3.3 Mencetak poster untuk pencegahan pasien jatuh

Foto diambil tanggal


7 November 2019,
setelah poster dicetak

Gambar 23. Poster yang Telah Dicetak

3.4 Mensosialisasikan poster pencegahan pasien jatuh kepada perawat

Foto diambil tanggal 8


November 2019, saat
mensosialisasikan
poster pencegahan
pasien jatuh kepada
perawat

Gambar 24. Sosialisasi Poster Pencegahan Pasien Jatuh Kepada Perawat

67 
 
 

Foto diambil tanggal 8


November 2019, setelah
sosialisasi poster pencegahan
pasien kepada perawat

Gambar 25. Letak Poster yang Telah Disosialisaikan di Ruang Cempaka 2

Gambar 26. Bukti Foto Undangan dan Daftar Hadir Sosialisasi Poster

68 
 
 

CATATAN HASIL KEGIATAN 3

Kegiatan : Membuat poster untuk pencegahan pasien jatuh (sasaran perawat)


Lokasi : Ruang Cempaka 2 dan Tim PKRS RSUD Sleman
Hari : Kamis s/d Jum’at
Tanggal : 31 Oktober s/d 8 November 2019
Tabel 12. Catatan Hasil Kegiatan 3
No. Hari / Tanggal Uraian Kegiatan Hasil
1. Kamis s/d Jum’at, Menyiapkan serta menyusun draft Draft materi dan design
31 Oktober s/d 1 materi dan design poster poster tersusun
November 2019
2. Sabtu, 2 Melakukan konsultasi secara Draft materi dan design
November 2019 langsung dengan kepala ruang poster masih direvisi
tentang draft materi dan design
poster yang telah dibuat
3. Senin, 4 Memperbaiki draft materi dan Draft materi dan design
November 2019 design poster yang direvisi oleh poster yang telah
kepala ruang direvisi tersusun
4. Selasa, 5 Melakukan konsultasi secara Draft materi dan design
November 2019 langsung dengan tim PKRS tentang poster masih direvisi
draft materi dan design poster yang
telah dibuat
5. Selasa s/d Rabu, Memperbaiki draft materi dan Draft materi dan design
5 s/d 6 November design poster yang direvisi oleh tim poster yang telah
2019 PKRS direvisi tersusun
6. Kamis, 7 Melakukan konsultasi dan Semua draft materi dan
November 2019 koordinasi secara langsung dengan design poster yang
kepala ruang dan tim PKRS direvisi telah disetujui
tentang draft materi dan design
poster yang telah direvisi
7. Kamis, 7 Mencetak poster Tercetak poster
November 2019 sebanyak 1 eksemplar

69 
 
 

8. Jum’at, 8 Melakukan sosialisasi poster Terjadi koordinasi


November 2019 pencegahan pasien jatuh kepada yang baik antar
perawat petugas

Sleman, 8 November 2019

Mengetahui,

Mentor Peserta Latsar CPNS

Tri Windiarti, S.Kep.,Ns Fihuna Diky Darmawan, A.Md.Kep

NIP. 197507141998032002 NIP. 199307312019031007

70 
 
 

AKTUALISASI NILAI-NILAI DASAR PROFESI PNS 4

Kegiatan/ Sub Kegiatan 4:


kegiatan Output Melakukan edukasi kepada pasien atau keluarga
sub kegiatan Sub Kegiatan 4:
4.1 Menentukan waktu kegiatan (kontrak waktu) sesuai kesepakatan
dengan pasien atau keluarga
Output: Ada kesepakatan waktu dan tempat untuk dilakukan
edukasi
4.2 Melaksanakan kegiatan edukasi
Output: Pasien atau keluarga mengerti dan memahami materi
yang disampaikan
4.3 Mengevaluasi pasien atau keluarga dengan meminta
mempraktekkan apa yang telah diedukasikan
Output: Pasien atau keluarga pasien mampu menyebutkan dan
melakukan cara pencegahan jatuh pada pasien dengan risiko jatuh
tinggi
Tanggal 7 s/d 13 November 2019
Tingkat capaian 100 %
Deskripsi proses Dalam melakukan edukasi kepada pasien atau keluarga pasien, peserta
latsar CPNS perawat terampil pertama-tama melakukan kontrak waktu
dengan pasien atau keluarga pasien untuk menentukan waktu
pelaksanaan kegiatan edukasi sesuai kesepakatan bersama dengan
mengisi form persetujuan kontrak waktu edukasi yang telah dibuat
oleh peserta latsar CPNS perawat terampil sebagai langkah awal untuk
melaksanakan kegiatan edukasi.
Kemudian setelah waktu pelaksanaan kegiatan edukasi disetujui dan
disepakati bersama, peserta latsar CPNS perawat terampil menyiapkan
alat dan bahan untuk melakukan edukasi kepada pasien atau keluarga
pasien dengan cermat dan teliti, alat dan bahan yang dipersiapkan
berupa media edukasi leaflet pencegahan jatuh pada pasien dengan
risiko jatuh tinggi, segitiga kuning dan label risiko jatuh tinggi.
Kegiatan selanjutnya peserta latsar CPNS perawat terampil melakukan
edukasi kepada pasien atau keluarga pasien dengan menggunakan

71 
 
 

media edukasi leaflet. Dalam proses edukasi peserta latsar CPNS


perawat terampil menjelaskan tujuan edukasi meliputi apa itu risiko
jatuh dan pasien jatuh, penilaian risiko jatuh, faktor risiko pasien jatuh,
tindakan pencegahan dan pertolongan pertama yang dilakukan.
Setelah dilakukan edukasi kemudian peserta latsar CPNS perawat
terampil meminta pasien atau keluarga pasien untuk menyebutkan
sembari mempraktekkan apa yang telah diedukasikan sehingga pasien
atau keluarga pasien menjadi tahu tentang pencegahan pasien jatuh
pada pasien dengan risiko jatuh tinggi. Peserta latsar CPNS perawat
terampil berharap apa yang telah diedukasikan selalu diingat dan
diaplikasikan oleh pasien atau keluarga pasien dan di akhir kegiatan
peserta latsar CPNS perawat terampil mendokumentasikan edukasi
yang telah dilakukan pada form pemberian informasi dan pendidikan
pasien dan keluarga.
Hambatan Cukup padatnya rutinitas kegiatan di ruangan terutama dalam
memberikan pelayanan asuhan keperawatan kepada semua pasien
sehingga waktu untuk melakukan edukasi terbatas. Kesibukan semua
pegawai di ruangan juga menyebabkan terbatasnya bantuan untuk
pendokumentasian saat melakukan edukasi sebagai bukti kegiatan.
Solusi Memaksimalkan waktu luang yang ada pada saat jaga shift untuk
melakukan edukasi dan rela mengorbankan waktu sebelum atau
setelah jaga shift untuk datang ke kamar pasien melakukan edukasi.
Daftar Lampiran 1. Foto kegiatan
2. Video kegiatan 
Penjelasan Keterkaitan Kegiatan/ Sub Kegiatan dengan Nilai-Nilai Mata Pelatihan
Kegiatan 4: Melakukan edukasi kepada pasien atau keluarga
1. Manajemen ASN
Seorang peserta latsar CPNS perawat terampil dalam melakukan edukasi kepada
pasien atau keluarga pasien diilakukan dengan komitmen petugas untuk
memberikan informasi yang benar, jelas dan komunikatif.
2. Pelayanan Publik
Seorang peserta latsar CPNS perawat terampil dalam melakukan edukasi kepada
pasien atau keluarga pasien dilakukan dengan pemberian edukasi yang lengkap dan

72 
 
 

efektif pada pasien atau keluarga pasien untuk menginformasikan pencegahan


pasien jauth sehingga pasien atau keluarga pasien paham tentang pencegahan pasien
jatuh yang benar dan tepat sehingga mutu pelayanan meningkat.
Nilai-Nilai ANEKA Tiap Sub Kegiatan
Sub Kegiatan 4.1: Menentukan waktu kegiatan (kontrak waktu) sesuai kesepakatan
dengan pasien atau keluarga
1. Akuntabilitas
Kepercayaan
Seorang peserta latsar CPNS perawat terampil dalam melakukan kontrak waktu
dengan pasien atau keluarga pasien sembari membina hubungan saling percaya
sehingga kegiatan bisa berjalan dengan baik dan lancar.
Kejelasan
Seorang peserta latsar CPNS perawat terampil dalam kontrak waktu dengan pasien
atau keluarga pasien dilakukan dengan penyampaian informasi yang jelas sehingga
tidak menimbulkan multi persepsi dan ada kesepakatan antara peserta latsar CPNS
perawat terampil dengan pasien atau keluarga pasien secara jelas terhadap waktu
pelaksanaan kegiatan.
2. Nasionalisme
Kerjasama
Seorang peserta latsar CPNS perawat terampil dalam melakukan kontrak waktu
dengan pasien atau keluarga pasien dilakukan dengan kerjasama yang baik sehingga
dapat berjalan lancar karena kegiatan ini merupakan suatu perwujudan suatu
kerjasama sebagai pelayan publik.
Musyawarah
Seorang peserta latsar CPNS perawat terampil dalam menentukan kontrak waktu
dan tempat dilakukannya edukasi secara bersama-sama dengan pasien atau
keluarga pasien sebagai wujud sikap musyawarah dalam menentukan sebuah
kesepakatan bersama (Sila ke-4)
3. Etika Publik
Sopan
Seorang peserta latsar CPNS perawat terampil dalam melakukan kontrak waktu
dengan pasien atau keluarga dilakukan dengan rasa sopan sehingga tercipta
hubungan yang baik dan koordinasi bisa lebih optimal.

73 
 
 

Akurat
Seorang peserta latsar CPNS perawat terampil dalam melakukan kontrak waktu
dengan pasien atau keluarga dilakukan dengan tepat dan akurat sehingga tidak
terjadi kesalahan informasi
4. Komitmen Mutu
Efektif
Seorang peserta latsar CPNS perawat terampil dalam melakukan kontrak waktu
dilakukan dengan efektif, segera mungkin agar tidak membuat pasien atau keluarga
pasien menunggu.
Efisien
Seorang peserta latsar CPNS perawat terampil dalam melakukan kontrak waktu
dilakukan dengan efisien yaitu dengan penggunaan waktu, tenaga, dan sumber daya
yang minimal namun tujuan dapat tercapai.
5. Anti Korupsi
Disiplin
Seorang peserta latsar CPNS perawat terampil dalam melakukan kontrak waktu
dilakukan dengan disiplin berdasar kesepakatan bersama dan tidak menunda-nunda
sebagai wujud sikap disiplin seorang peserta latsar CPNS perawat terampil dalam
menjalankan tugasnya.
Peduli
Seorang peserta latsar CPNS perawat terampil dalam melakukan kontrak waktu
dengan pasien atau keluarga pasien dilakukan atas bentuk kepedulian kepada pasien
terhadap belum optimalnya pencegahan pasien jatuh.
Sub Kegiatan 4.2: Melaksanakan kegiatan edukasi
1. Akuntabilitas
Tanggung jawab
Seorang peserta latsar CPNS perawat terampil dalam melaksanakan pendidikan
kesehatan kepada pasien atau keluarga pasien dilakukan dengan penuh tanggung
jawab yang bersumber dari literatur yang terpercaya sehingga dapat digunakan
sebagai acuan dalam pencegahan pasien jatuh.
Kejelasan
Seorang peserta latsar CPNS perawat terampil dalam melakukan pendidikan kepada
pasien atau keluarga pasien dilakukan dengan jelas sehingga mudah dipahami dan

74 
 
 

tidak menimbulkan multi persepsi


2. Nasionalisme
Toleransi
Seorang peserta latsar CPNS perawat terampil dalam melakukan pendidikan kepada
pasien atau keluarga pasien dilakukan dengan sikap toleransi terhadap pasien atau
keluarga pasien, semua pasien atau keluarga pasien mendapatkan kesempatan yang
sama untuk bertanya.
Kerjasama
Seorang peserta latsar CPNS perawat terampil dalam melakukan pendidikan kepada
pasien atau keluarga sembari membina kerjasama yang baik dengan pasien atau
keluarga pasien, masing-masing memiliki peran untuk saling melengkapi.
3. Etika Publik
Ikhlas
Seorang peserta latsar CPNS perawat terampil dalam melakukan pendidikan kepada
pasien atau keluarga dilakukan dengan ikhlas mengingat adanya kemungkinan
beberapa hal yang tidak sesuai harapan.
Tanggap
Seorang peserta latsar CPNS perawat terampil dalam melakukan pendidikan kepada
pasien atau keluarga dilakukan dengan tanggap untuk membantu agar pelayanan
pendidikan kesehatan menjadi lebih optimal
Sopan
Seorang peserta latsar CPNS perawat terampil dalam melakukan pendidikan kepada
pasien atau keluarga dilakukan dengan sopan sehingga jalannya edukasi berjalan
dengan baik dan lancar.
4. Komitmen Mutu
Efisien
Seorang peserta latsar CPNS perawat terampil dalam melakukan pendidikan kepada
pasien atau keluarga dilakukan dengan efisien yaitu dengan penggunaan waktu,
tenaga, dan sumber daya yang minimal namun tujuan tercapai.
Inovasi
Seorang peserta latsar CPNS perawat terampil dalam melakukan pendidikan kepada
pasien atau keluarga pasien tentang pencegahan pasien jatuh pada pasien dengan
risiko jatuh tinggi menggunakan media edukasi leaflet merupakan inovasi di ruang

75 
 
 

cempaka 2 sehingga pelayanan pendidikan kesehatan menjadi optimal karena


biasanya hanya dengan ceramah biasa.
Efektif
Seorang peserta latsar CPNS perawat terampil dalam melakukan pendidikan kepada
pasien atau keluarga dilakukan dengan menggunakan waktu yang efektif sehingga
tidak ada waktu edukasi yang terbuang sia-sia.
5. Anti Korupsi
Kerja keras
Seorang peserta latsar CPNS perawat terampil dalam melakukan pendidikan kepada
pasien atau keluarga dilakukan dengan kerja keras dan tidak bermalas-malasan
sehingga pendidikan kesehatan menjadi optimal dan meningkatan mutu pelayanan.
Peduli
Seorang peserta latsar CPNS perawat terampil dalam melakukan pendidikan kepada
pasien atau keluarga atas dasar peduli kepada pasien sehingga tujuan lebih
optimalnya pencegahan pasien jatuh bisa tercapai.
Sub Kegiatan 4.3: Mengevaluasi pasien atau keluarga dengan meminta
mempraktekkan apa yang telah diedukasikan
1. Akuntabilitas
Kejelasan
Seorang peserta latsar CPNS perawat terampil dalam melakukan evaluasi dengan
meminta pasien atau keluarga pasien untuk mempraktekkan apa yang telah
diedukasikan merupakan evaluasi dari kejelasan materi yang disampaikan sehingga
tidak menimbulkan multi persepsi.
Kepercayaan
Seorang peserta latsar CPNS perawat terampil dalam melakukan evaluasi dengan
meminta pasien atau keluarga untuk mempraktekkan apa yang telah diedukasikan
merupakan sikap kepercayaan dari perawat kepada pasien atau keluarga pasien
untuk melakukan kegiatan secara mandiri.
Tanggung jawab
Seorang peserta latsar CPNS perawat terampil dalam melakukan evaluasi dengan
meminta pasien atau keluarga pasien untuk mempraktekkan apa yang telah
diedukasikan dilakukan dengan tanggung jawab dan sungguh-sungguh sehingga
hasil evaluasi bisa dipertanggungjawabkan.

76 
 
 

2. Nasionalisme
Kerjasama
Seorang peserta latsar CPNS perawat terampil dalam melakukan evaluasi dengan
meminta pasien atau keluarga pasien untuk mempraktekkan apa yang telah
diedukasikan dilakukan untuk membangun kerjasama dengan pasien atau keluarga
pasien sehingga terjadi proses saling berperan untuk mencapai tujuan bersama.
Toleransi
Seorang peserta latsar CPNS perawat terampil dalam melakukan evaluasi dengan
meminta pasien atau keluarga pasien untuk mempraktekkan apa yang telah
diedukasikan dilakukan dengan toleransi, yaitu tidak membeda-bedakan suku dan
ras pasien atau keluarga pasien.
3. Etika Publik
Cermat
Seorang peserta latsar CPNS perawat terampil dalam melakukan evaluasi dengan
meminta pasien atau keluarga pasien untuk mempraktekkan apa yang telah
diedukasikan dilakukan dengan cermat sehingga benar-benar dapat mengetahui
tingkat pemahaman pasien atau keluarga pasien terhadap apa yang telah
diedukasikan.
Taat dan patuh aturan
Seorang peserta latsar CPNS perawat terampil dalam melakukan evaluasi dengan
meminta pasien atau keluarga pasien untuk mempraktekkan apa yang telah
diedukasikan merupakan bentuk taat dan patuh aturan dari apa yang telah diajarkan
perawat.
Ikhlas
Seorang peserta latsar CPNS perawat terampil dalam melakukan evaluasi dengan
meminta pasien atau keluarga pasien untuk mempraktekkan apa yang telah
diedukasikan dilakukan dengan ikhlas dan sabar mengingat ada beberapa hal yang
tidak sesuai harapan.
4. Komitmen Mutu
Efisien
Seorang peserta latsar CPNS perawat terampil dalam melakukan evaluasi dengan
meminta pasien atau keluarga pasien untuk mempraktekkan apa yang telah
diedukasikan dilakukan dengan efisien, yaitu dengan meminimalkan sumber daya

77 
 
 

namun tujuan tercapai.


Kualitas
Seorang peserta latsar CPNS perawat terampil dalam melakukan evaluasi dengan
meminta pasien atau keluarga pasien untuk mempraktekkan apa yang telah
diedukasikan dilakukan untuk meningkatkan kualitas pelayanan sehingga akan
menjadi lebih baik.
5. Anti Korupsi
Jujur
Seorang peserta latsar CPNS perawat terampil dalam melakukan evaluasi dengan
meminta pasien atau keluarga pasien untuk mempraktekkan apa yang telah
diedukasikan dilakukan dengan jujur sesuai hasil yang ada sehingga tujuan awal
dapat tercapai.
Berani
Seorang peserta latsar CPNS perawat terampil dalam melakukan evaluasi dengan
meminta pasien atau keluarga untuk mempraktekkan apa yang telah diedukasikan
adalah untuk menilai keberanian pasien atau keluarga pasien dalam melakukan
kegiatan sendiri tanpa dibantu perawat.
Peduli
Seorang peserta latsar CPNS perawat terampil dalam melakukan evaluasi dengan
meminta pasien atau keluarga pasien untuk mempraktekkan apa yang telah
diedukasikan dilakukan atas dasar peduli ingin membantu pasien untuk
mengoptimalkan pencegahan jatuh pada pasien dengan risiko jatuh tinggi.
Makna yang diperoleh secara pribadi oleh peserta dalam pelaksanaan kegiatan ini:
Berdasarkan pengalaman penulis dalam melakukan aktualisasi selama sekitar 1 bulan
dalam pelaksanaan kegiatan edukasi kepada pasien, penulis dilatih untuk bertanggung
jawab meminta persetujuan pasien dengan kontrak waktu untuk melakukan edukasi
tentang pencegahan jatuh pada pasien dengan risiko jatuh tinggi melalui visitasi
kunjungan satu persatu ke pasien, membagikan leaflet kepada pasien serta memberikan
edukasi secara menyeluruh. Dalam hal ini penulis dituntut untuk selalu bisa bersikap
sopan, menjaga etika saat berkomunikasi dengan pasien dan jangan sampai menyinggung
perasaan pasien. Tidak lupa dalam setiap kegiatan, penulis selalu mengawali dan
mengakhiri kegiatan dengan berdoa memohon agar diberikan kemudahan dan kelancaran.
Dalam pelaksanaan kegiatan edukasi kepada pasien, penulis dituntut untuk bersikap

78 
 
 

profesional, harus menguasai materi edukasi dan dapat memberikan edukasi dengan baik
dan benar. Penulis juga harus mandiri, tidak bergantung kepada orang lain serta efisien
dalam memanajemen waktu dengan tidak menunda-nunda pelaksanaan kegiatan edukasi
kepada pasien. Makna terakhir yang didapat adalah harus amanah melaksanakan kegiatan
sesuai dengan rencana yang telah ditentukan. Hal ini dilakukan untuk membiasakan diri
tidak mengkhianati setiap tugas yang diberikan.
Yogyakarta, 25 November 2019
Disetujui oleh
Mentor

Tri Windiarti, S.Kep.,Ns


NIP. 197507141998032002

79 
 
 

Lampiran Bukti Pelaksanaan Kegiatan 4 Melakukan Edukasi Kepada Pasien atau


Keluarga

4.1 Menentukan waktu kegiatan (kontrak waktu) sesuai kesepakatan dengan pasien
atau kelurga

Foto diambil tanggal 7


November 2019, saat
melakukan kontrak
waktu dengan keluarga
pasien Ny. “I”

Foto diambil tanggal 10


November 2019, saat
melakukan kontrak
dengan pasien Tn. “S”

80 
 
 

Foto diambil tanggal 11


November 2019, saat
melakukan waktu dengan
keluarga pasien Ny. “T”

Foto diambil tanggal 12


November 2019, saat
melakukan kontrak
waktu dengan pasien
Ny. “SA”

Foto diambil tanggal 13


November 2019, saat melakukan
kontrak waktu dengan keluarga
pasien Tn. “H”

Gambar 27. Melakukan Kontrak Waktu Kegiatan dengan Mengisi Form

81 
 
 

82 
 
 

Gambar 28. Bukti Form Persetujuan Kontrak Waktu Edukasi

4.2 Melaksanakan kegiatan edukasi

Foto diambil tanggal 8 November


2019, saat melakukan edukasi
kepada keluarga pasien Ny. “I”

83 
 
 

Foto diambil tanggal 10 November


2019, saat melakukan edukasi
kepada pasien Tn. “S”

Foto diambil tanggal 11 November


2019, saat melakukan edukasi kepada
keluarga pasien Ny. “T”

Foto diambil tanggal 13 November


2019, saat melakukan edukasi kepada
pasien Ny. “SA”

84 
 
 

Foto diambil tanggal 13 November


2019, saat melakukan edukasi kepada
pasien Tn. “H”

Gambar 29. Saat Melakukan Edukasi Tentang Pencegahan Jatuh Pasien Dewasa dan
Geriatri Dengan Risiko Jatuh Tinggi

4.3 Mengevaluasi pasien atau keluarga dengan meminta mempraktekkan apa yang
telah diedukasikan

Gambar 30. Screenshot Video Evaluasi Pasien atau Keluarga Pasien Saat Mempraktekkan
Apa yang Telah Diedukasikan

85 
 
 

Gambar 31. Bukti Telah Melakukan Edukasi Penceghan Jatuh Pasien Dewasa dan Geriatri
dengan Risiko Jatuh Tinggi

86 
 
 

AKTUALISASI NILAI-NILAI DASAR PROFESI PNS 5

Kegiatan/ Sub Kegiatan 5:


kegiatan Output Melakukan mobilisasi posisi pasien
sub kegiatan Sub Kegiatan 5:
5.1 Menjelaskan tujuan dan manfaat kegiatan memobilisasi posisi
pasien
Output: Pasien atau keluarga mengerti dan memahami materi
yang disampaikan
5.2 Melaksanakan kegiatan memobilisasi posisi pasien
Output: Kegiatan dapat terlaksana sesuai dengan tujuan
5.3 Mengevaluasi kegiatan mobilisasi posisi pasien
Output: Pengetahuan pasien atau keluarga tentang apa yang
diajarkan akan kelihatan
Tanggal 14 s/d 21 November 2019
Tingkat capaian 100 %
Deskripsi proses Dalam melakukan mobilisasi pasien, peserta latsar CPNS perawat
terampil pertama-tama melakukan kontrak waktu dengan pasien atau
keluarga pasien untuk menentukan waktu pelaksanaan kegiatan.
Kemudian setelah waktu pelaksanaan kegiatan disetujui dan disepakati
bersama dengan pasien atau keluarga pasien, peserta latsar CPNS
perawat terampil menjelaskan tujuan dan manfaat kegiatan mobilisasi
posisi pasien, seperti mempertahankan fungsi tubuh, memperlancar
peredaran darah, mengembalikan aktivitas tertentu sehingga pasien
dapat kembali normal memenuhi kebutuhan gerak harian, dan
sebagainya. Setelah itu peserta latsar CPNS perawat terampil
memobilisai posisi pasien dengan mempraktekkan kegiatan langsung
kepada pasien.
Setelah melakukan mobilisasi posisi pasien kemudian peserta latsar
CPNS perawat terampil meminta pasien atau keluarga pasien untuk
mempraktekkan kembali apa yang telah diedukasikan sehingga pasien
atau keluarga pasien menjadi tahu kegiatan mobilisasi posisi pasien
dan manfaatnya. Peserta latsar CPNS perawat terampil berharap apa
yang telah diedukasikan selalu diingat dan diaplikasikan oleh pasien

87 
 
 

atau keluarga pasien


Hambatan Cukup padatnya rutinitas kegiatan di ruangan terutama dalam
memberikan pelayanan asuhan keperawatan kepada semua pasien
sehingga waktu untuk melakukan mobilisasi posisi pasien terbatas.
Kesibukan semua pegawai di ruangan juga menyebabkan terbatasnya
bantuan untuk pendokumentasian saat melakukan mobilisasi posisi
pasien sebagai bukti kegiatan.
Solusi Memaksimalkan waktu luang yang ada pada saat jaga shift untuk
melakukan mobilisasi posisi pasien dan rela mengorbankan waktu
sebelum atau setelah jaga shift untuk datang ke kamar pasien
melakukan mobilisasi posisi pasien.
Daftar Lampiran 1. Foto kegiatan
2. Video kegiatan 
Penjelasan Keterkaitan Kegiatan/ Sub Kegiatan dengan Nilai-Nilai Mata Pelatihan
Kegiatan 5: Melakukan mobilisasi posisi pasien
1. Manajemen ASN
Seorang peserta latsar CPNS perawat terampil dalam melakukan mobilisasi posisi
pasien dilakukan dengan komitmen petugas untuk memberikan informasi yang
benar, jelas dan komunikatif.
2. Pelayanan Publik
Seorang peserta latsar CPNS perawat terampil dalam melakukan mobilisasi posisi
pasien dilakukan dengan efektif dan lengkap sehingga pasien atau keluarga pasien
paham tentang tindakan mobilisasi posisi pasien.
Nilai-Nilai ANEKA Tiap Sub Kegiatan
Sub Kegiatan 5.1: Menjelaskan tujuan dan manfaat kegiatan memobilisasi posisi
pasien
1. Akuntabilitas
Kejelasan
Seorang peserta latsar CPNS perawat terampil dalam menjelaskan tujuan dan
manfaat kegiatan memobilisasi posisi pasien dilakukan dengan penyampaian
informasi yang jelas baik tujuan maupun prosdurnya sehingga tidak menimbulkan
multi persepsi

88 
 
 

Kepercayaan
Seorang peserta latsar CPNS perawat terampil dalam menjelaskan tujuan dan
manfaat kegiatan memobilisasi posisi pasien sembari membina hubungan saling
percaya sehingga kegiatan bisa berjalan dengan baik dan lancar.
Tanggung Jawab
Seorang peserta latsar CPNS perawat terampil dalam menjelaskan tujuan dan
manfaat kegiatan memobilisasi posisi pasien dilakukan dengan tanggung jawab
karena kegiatan yang sudah dirumuskan harus bisa dipertanggungjawabkan dalam
pelaksanaanya.
2. Nasionalisme
Musyawarah
Seorang peserta latsar CPNS perawat terampil dalam menjelaskan tujuan dan
manfaat kegiatan memobilisasi posisi pasien dilakukan dengan musyawarah
mufakat agar tidak ada perbedaan persepsi.
Kerjasama
Seorang peserta latsar CPNS perawat terampil dalam menjelaskan tujuan dan
manfaat kegiatan memobilisasi posisi pasien dilakukan dengan kerjasama yang baik
sehingga dapat berjalan lancar karena kegiatan ini merupakan suatu perwujudan
suatu kerjasama sebagai pelayan publik.
Cinta Tanah Air
Seorang peserta latsar CPNS perawat terampil dalam menjelaskan tujuan dan
manfaat kegiatan memobilisasi posisi pasien dilakukan dengan cinta tanah air, yaitu
menggunakan bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional.
3. Etika Publik
Sopan
Seorang peserta latsar CPNS perawat terampil dalam menjelaskan tujuan dan
manfaat kegiatan memobilisasi posisi pasien dilakukan dengan sopan
menggunakan bahasa yang baik dan tidak menyinggung perasaan pasien atau
keluarga pasien serta menggunakan tutur kata yang baik dan murah senyum.
Akurat
Seorang peserta latsar CPNS perawat terampil dalam menjelaskan tujuan dan
manfaat kegiatan memobilisasi posisi pasien dilakukan dengan tepat dan akurat
sesuai dengan materi yang akan diberikan.

89 
 
 

4. Komitmen Mutu
Kualitas
Seorang peserta latsar CPNS perawat terampil dalam menjelaskan tujuan dan
manfaat kegiatan memobilisasi posisi pasien dilakukan dengan tujuan untuk
meningkatkan kualitas pelayanan agar lebih baik.
Efektif
Seorang peserta latsar CPNS perawat terampil dalam menjelaskan tujuan dan
manfaat kegiatan memobilisasi posisi pasien dilakukan dengan efektif, yaitu dengan
pembawaan serius tetapi santai, tidak kaku sehingga pasien merasa nyaman dan
mendengarkan dengan seksama.
Efisien
Seorang peserta latsar CPNS perawat terampil dalam menjelaskan tujuan dan
manfaat kegiatan memobilisasi posisi pasien dilakukan dengan efisien, yaitu dengan
memanajemen waktu yang baik.
5. Anti Korupsi
Jujur
Seorang peserta latsar CPNS perawat terampil dalam menjelaskan tujuan dan
manfaat kegiatan memobilisasi posisi pasien dilakukan dengan jujur menyampaikan
apa adanya informasi yang benar.
Berani
Seorang peserta latsar CPNS perawat terampil dalam menjelaskan tujuan dan
manfaat kegiatan memobilisasi posisi pasien dilakukan dengan berani serta bisa
menjelaskan secara singkat dan jelas, namun dapat dimengerti dan dipahami.
Amanah
Seorang peserta latsar CPNS perawat terampil dalam menjelaskan tujuan dan
manfaat kegiatan memobilisasi posisi pasien dilakukan amanah sesuai dengan
rencana yang telah ditentukan walaupun menghadapi kesulitan dalam
menjalankannya. Hal ini dilakukan untuk membiasakan diri tidak mengkhianati
setiap tugas yang diberikan
Sub Kegiatan 5.2: Melaksanakan kegiatan memobilisasi posisi pasien
1. Akuntabilitas
Kejelasan
Seorang peserta latsar CPNS perawat terampil dalam melaksanakan kegiatan

90 
 
 

memobilisasi posisi pasien dilakukan dengan jelas sehingga mudah dipahami dan
tidak menimbulkan multi persepsi.
Tanggung jawab
Seorang peserta latsar CPNS perawat terampil dalam melaksanakan kegiatan
memobilisasi posisi pasien dilakukan dengan penuh tanggung jawab yang
bersumber dari literatur yang terpercaya sehingga dapat meningkatkan mutu
pelayanan.
2. Nasionalisme
Kerjasama
Seorang peserta latsar CPNS perawat terampil dalam melaksanakan kegiatan
memobilisasi posisi pasien dilakukan sembari membina kerjasama yang baik
dengan pasien atau keluarga pasien, masing-masing memiliki peran untuk saling
melengkapi.
Toleransi
Seorang peserta latsar CPNS perawat terampil dalam melaksanakan kegiatan
memobilisasi posisi pasien dilakukan dengan sikap toleransi terhadap pasien atau
keluarga pasien, semua pasien atau keluarga pasien mendapatkan kesempatan yang
sama untuk bertanya.
3. Etika Publik
Tanggap
Seorang peserta latsar CPNS perawat terampil dalam melaksanakan kegiatan
memobilisasi posisi pasien dilakukan dengan dengan tanggap untuk membantu agar
pelayanan pendidikan kesehatan menjadi lebih optimal.
Sopan
Seorang peserta latsar CPNS perawat terampil dalam melaksanakan kegiatan
memobilisasi posisi pasien dilakukan dengan sopan sehingga kegiatan berjalan
dengan baik dan lancar.
Ikhlas
Seorang peserta latsar CPNS perawat terampil dalam melaksanakan kegiatan
memobilisasi posisi pasien dilakukan dengan ikhlas mengingat adanya
kemungkinan beberapa hal yang tidak sesuai harapan.

91 
 
 

4. Komitmen Mutu
Efektif
Seorang peserta latsar CPNS perawat terampil dalam melaksanakan kegiatan
memobilisasi posisi pasien dilakukan dengan menggunakan waktu yang efektif
sehingga tidak ada waktu yang terbuang sia-sia.
Efisien
Seorang peserta latsar CPNS perawat terampil dalam melaksanakan kegiatan
memobilisasi posisi pasien dilakukan dengan efisien yaitu dengan penggunaan
waktu, tenaga, dan sumber daya yang minimal namun tujuan tercapai.
5. Anti Korupsi
Peduli
Seorang peserta latsar CPNS perawat terampil dalam melaksanakan kegiatan
memobilisasi posisi pasien dilakukan atas dasar peduli kepada pasien sehingga
derajat kesehatan pasien meningkat dan pelayanan kesehatan menjadi lebih optimal.
Kerja keras
Seorang peserta latsar CPNS perawat terampil dalam melaksanakan kegiatan
memobilisasi posisi pasien dilakukan dengan kerja keras dan tidak bermalas-
malasan sehingga dapat meningkatan mutu pelayanan
Sub Kegiatan 5.3: Mengevaluasi kegiatan mobilisasi posisi pasien
1. Akuntabilitas
Kepercayaan
Seorang peserta latsar CPNS perawat terampil dalam mengevaluasi kegiatan
mobilisasi posisi pasien merupakan sikap kepercayaan dari perawat kepada pasien
atau keluarga pasien untuk melakukan kegiatan secara mandiri.
Tanggung jawab
Seorang peserta latsar CPNS perawat terampil dalam mengevaluasi kegiatan
mobilisasi posisi pasien dilakukan dengan tanggung jawab dan sungguh-sungguh
sehingga hasil evaluasi bisa dipertanggungjawabkan.
Kejelasan
Seorang peserta latsar CPNS perawat terampil dalam mengevaluasi kegiatan
mobilisasi posisi pasien merupakan evaluasi dari kejelasan materi yang
disampaikan sehingga tidak menimbulkan multi persepsi.

92 
 
 

2. Nasionalisme
Kerjasama
Seorang peserta latsar CPNS perawat terampil dalam mengevaluasi kegiatan
mobilisasi posisi pasien dilakukan dengan menjalin kerjasama dengan pasien atau
keluarga pasien sehingga dapat lebih mudah dalam mencapai tujuan.
Toleransi
Seorang peserta latsar CPNS perawat terampil dalam mengevaluasi kegiatan
mobilisasi posisi pasien dilakukan dengan toleransi, yaitu tidak membeda-bedakan
suku dan ras pasien atau keluarga pasien.
3. Etika Publik
Sopan
Seorang peserta latsar CPNS perawat terampil dalam melakukan evaluasi kepada
pasien atau keluarga dilakukan dengan cara yang sopan sehingga tercipta hubungan
yang harmonis dan saling percaya.
Ikhlas
Seorang peserta latsar CPNS perawat terampil dalam melakukan evaluasi kepada
pasien atau keluarga dilakukan dengan ikhlas dan sabar mengingat ada beberapa hal
yang tidak sesuai harapan.
Cermat
Seorang peserta latsar CPNS perawat terampil dalam melakukan evaluasi kepada
pasien atau keluarga dilakukan dengan cermat sehingga benar-benar dapat
mengetahui tingkat pemahaman pasien atau keluarga pasien terhadap apa yang telah
diedukasikan.
4. Komitmen Mutu
Efektif
Seorang peserta latsar CPNS perawat terampil dalam melakukan evaluasi kepada
pasien atau keluarga dilakukan dengan efektif sehingga sesuai dengan tujuan yang
akan dicapai.
Efisien
Seorang peserta latsar CPNS perawat terampil dalam melakukan evaluasi kepada
pasien atau keluarga dilakukan dengan efisien, yaitu dengan meminimalkan sumber
daya namun tujuan tercapai.

93 
 
 

Kualitas
Seorang peserta latsar CPNS perawat terampil dalam melakukan evaluasi kepada
pasien atau keluarga dilakukan untuk meningkatkan kualitas pelayanan sehingga
akan menjadi lebih baik.
5. Anti Korupsi
Peduli
Seorang peserta latsar CPNS perawat terampil dalam melakukan evaluasi kepada
pasien atau keluarga pasien dilakukan atas dasar kepedulian dari perawat kepada
pasien sehingga mutu pelayanan meningkat.
Jujur
Seorang peserta latsar CPNS perawat terampil dalam melakukan evaluasi kepada
pasien atau keluarga pasien dilakukan dengan jujur sesuai hasil yang ada sehingga
tujuan awal dapat tercapai.
Berani
Seorang peserta latsar CPNS perawat terampil melakukan evaluasi kepada pasien
atau keluarga pasien adalah untuk menilai keberanian pasien atau keluarga pasien
dalam melakukan kegiatan sendiri tanpa dibantu perawat.
Makna yang diperoleh secara pribadi oleh peserta dalam pelaksanaan kegiatan ini:
Berdasarkan pengalaman penulis dalam melakukan aktualisasi selama sekitar 1 bulan
dalam melaksanakan kegiatan memobilisasi posisi pasien, penulis memperoleh makna
untuk konsisten dalam melaksanakan tahapan-tahapan dalam mempersiapkan kegiatan
memobilisasi posisi pasien, yaitu dimulai dengan menjelaskan tujuan dan manfaat kegiatan
memobilisasi posisi pasien lalu melaksanakan kegiatan memobilisasi posisi pasien serta
mengevaluasi kegiatan mobilisasi posisi pasien. Penulis dituntut untuk selalu bisa bersikap
sopan, menjaga etika saat berkomunikasi dengan pasien atau keluarga pasien dan jangan
sampai menyinggung perasaan pasien atau keluarga pasien. Tidak lupa dalam setiap
kegiatan, penulis selalu mengawali dan mengakhiri kegiatan dengan berdoa memohon agar
diberikan kemudahan dan kelancaran. Selain itu, penulis juga memperoleh makna untuk
lebih bertanggung jawab dan ikhlas meluangkan waktunya dalam upaya meningkatkan dan
mempertahankan status kesehatan pasien melalui kegiatan memobilisai posisi pasien
sehingga peningkatan pengetahuan pasien maupun keluarga pasien dapat lebih optimal.
Makna terakhir yang didapat adalah harus amanah melaksanakan kegiatan sesuai dengan
rencana yang telah ditentukan. Hal ini dilakukan untuk membiasakan diri tidak

94 
 
 

mengkhianati setiap tugas yang diberikan.


Yogyakarta, 25 November 2019
Disetujui oleh
Mentor

Tri Windiarti, S.Kep.,Ns


NIP. 197507141998032002

95 
 
 

Lampiran Bukti Pelaksanaan Kegiatan 5 Melakukan Mobilisasi Posisi Pasien

5.1 Menjelaskan tujuan dan manfaat kegiatan memobilisasi posisi pasien

Foto diambil tanggal


16 November 2019

Foto diambil tanggal


18 November 2019

Foto diambil tanggal


20 November 2019

Gambar 32. Saat Menjelaskan Tujuan & Manfaat Memobilisasi Posisi Pasien

96 
 
 

5.2 Melaksanakan kegiatan memobilisasi posisi pasien

Foto diambil tanggal


16 November 2019

Foto diambil tanggal


16 November 2019

Foto diambil tanggal


18 November 2019

97 
 
 

Foto diambil tanggal


20 November 2019

Foto diambil tanggal


20 November 2019

Gambar 33. Saat Melaksanakan Memobilisasi Posisi Pasien

5.3 Mengevaluasi kegiatan mobilisasi posisi pasien

98 
 
 

Gambar 34. Screenshot Video Evaluasi Mobilisasi Posisi Pasien

99 
 
 

BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Laporan Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar Profesi Pegawai Negeri Sipil Sebagai
Perawat Terampil Dalam “Patient” Pencegahan Jatuh Tinggi Pada Pasien Dewasa
dan Geriatri di Ruang Cempaka 2 Rumah Sakit Umum Daerah Sleman merupakan
implementasi dari Rancangan Aktualisasi yang telah disusun dan diseminarkan
pada tanggal 16 Oktober 2019. Adapun kesimpulan yang dapat dari Laporan
Aktualisasi ini antara lain:
1. Pelaksanaan aktualisasi pada lima kegiatan dalam “patient” pencegahan jatuh
tinggi pada pasien dewasa dan geriatri di Ruang Cempaka 2 Rumah Sakit
Umum Daerah Sleman telah dilaksanakan dengan tingkat capaian 100% dalam
setiap kegiatannya.
2. Kegiatan pengkajian pasien tentang skor risiko jatuh telah dilaksanakan 100%
dan kegiatan ini dilakukan untuk menghasilkan data pengkajian yang lengkap
dan akurat. Dampak penerapan nilai ANEKA dalam melaksanakan kegiatan
tersebut bagi penulis adalah meningkatnya nilai-nilai Akuntabilitas dan Etika
Publik, dimana pada saat melakukan pengkajian dilakukan dengan sopan
sembari membina hubungan saling percaya sehingga akan didapatkan
informasi yang akurat dan hasil pengkajian bisa dipertanggungjawabkan.
3. Kegiatan membuat media edukasi leaflet tentang pencegahan jatuh pasien
dewasa dan geriatri dengan risiko jatuh tinggi telah dilaksanakan 100% dan
kegiatan ini dilaksanakan untuk meningkatkan upaya promotif, yaitu dengan
melengkapi kesediaan leaflet di RSUD Sleman khususnya Ruang Cempaka 2.
Dampak penerapan nilai ANEKA dalam melaksanakan kegiatan tersebut bagi
penulis adalah meningkatnya nilai-nilai Nasionalisme dan Komitemen Mutu,
dimana pada saat membuat media edukasi leaflet dilakukan dengan kerjasama
serta bermusyawarah dengan rekan kerja lain, kepala ruang dan tim PKRS
sehingga tercipta leaflet yang inovatif dan kreatif.
4. Kegiatan membuat poster untuk pencegahan pasien jatuh (sasaran perawat)
telah dilaksanakan 100% dan kegiatan ini diharapkan dapat mengingatkan
rekan kerja lain tentang pencegahan pasien jatuh di Ruang Cempaka 2

100 
 
 

khususnya serta dapat diaplikasikan. Dampak penerapan nilai ANEKA dalam


melaksanakan kegiatan tersebut bagi penulis adalah meningkatnya nilai-nilai
Nasionalisme dan Anti Korupsi, dimana pada saat membuat poster dilakukan
dengan kerjasama dan bermusyawarah dengan rekan kerja lain agar mudah
dipahami dan diaplikasikan serta sosialisasi dilakukan atas dasar peduli
sehingga tujuan pencegahan pasien jatuh bisa tercapai dan optimal.
5. Kegiatan melakukan edukasi kepada pasien atau keluarga telah dilaksanakan
100% dan kegiatan ini dilaksanakan dengan cara visitasi kunjungan satu
persatu ke pasien dengan menggunakan media edukasi leaflet. Dampak
penerapan nilai ANEKA dalam melaksanakan kegiatan tersebut bagi penulis
adalah meningkatnya nilai-nilai Etika Publik dan Komitmen Mutu, dimana
pada saat melakukan edukasi dengan menggunakan media edukasi leaflet
merupakan inovasi baru karena biasanya hanya dengan ceramah biasa. Edukasi
dilakukan dengan sopan dan tanggap untuk membantu agar pelayanan
pendidikan kesehatan menjadi lebih optimal.
6. Kegiatan melakukan mobilisasi posisi pasien telah dilaksanakan 100% dan
kegiatan ini dilaksanakan untuk mempertahankan fungsi dan aktivitas tubuh
tertentu pasien sehingga dapat kembali normal memenuhi kebutuhan gerak
harian. Dampak penerapan nilai ANEKA dalam melaksanakan kegiatan
tersebut bagi penulis adalah meningkatnya nilai-nilai Akuntabilitas dan Anti
Korupsi, dimana pada saat melakukan mobilisasi posisi pasien dilakukan
dengan penuh tanggung jawab sehingga mutu pelayanan meningkat dan
kegiatan dilakukan atas dasar peduli kepada pasien agar derajat kesehatan
pasien meningkat.
Makna yang diperoleh dalam pelaksanaan kegiatan selama habituasi adalah
perlu adanya sikap tanggung jawab penulis sebagai bentuk upaya untuk
meningkatkan mutu pelayanan terutama tentang keselamatan pasien. Penulis juga
menjadi petugas yang tanggap dan kreatif dalam meningkatkan pengetahuan
pasien agar derajat kesehatan pasien meningkat. Selain itu, dalam berkomunikasi
dengan pasien maupun rekan kerja lain perlu adanya sikap sopan dan toleransi.
Tidak lupa penulis harus bersikap profesional serta efisien dalam memanajemen
waktu dengan tidak menunda-nunda pelaksanaan kegiatan. Hal ini dilakukan untuk
membiasakan diri agar tidak mengkhinanati setiap tugas yang diberikan.

101 
 
 

B. SARAN
Setelah melaksanakan kegiatan-kegiatan dalam proses aktualisasi, penulis ingin
menyampaikan beberapa saran dengan harapan saran ini dapat memberikan
semangat bagi pribadi penulis sendiri dan rekan-rekan kerja lain untuk
meningkatkan derajat hidup dan kesehatan manusia .Berikut ini adalah saran yang
ingin penulis sampaikan, yaitu:
1. Bagi Rumah Sakit Umum Daerah Sleman
Inovasi ini diangkat dalam forum yang lebih besar, yakni melalui bagian sarana
dan prasarana agar diberikan izin oleh pihak rumah sakit sebagai sebuah
tahapan inovasi baru, sehingga dapat diambil manfaatnya untuk ruangan rawat
inap lain di Rumah Sakit Umum Daerah Sleman yang mempunyai kasus pasien
dengan risiko jatuh tinggi.
2. Bagi Perawat Ruang Cempaka 2
a) Penulis dapat menyelesaikan 5 kegiatan aktualisasi dengan menerapkan
ANEKA disetiap kegiatan, diharapkan seluruh perawat ruang cempaka 2
juga dapat mengaplikasikan nilai ANEKA disetiap pekerjaan yang
dilaksanakan.
b) Komitmen bersama dari masing-masing perawat di ruang cempaka 2 untuk
menjaga kedisipinan menjalankan edukasi kepada pasien dan keluarga
khususnya tentang pencegahan jatuh pasien dewasa dan geriatri dengan
risiko jatuh tinggi
c) Kepedulian sesama antar perawat, apabila ada rekan kerja yang lupa
melaksanakan tahapan edukasi tentang pencegahan jatuh pasien dewasa
dan geriatri dengan risiko jatuh tinggi untuk saling mengingatkan
3. Bagi teman-teman seangkatan Latsar CPNS
Untuk tetap menjaga kekompakan, kerjasama, serta saling mendukung dan
mengingatkan dalam menerapkan nilai-nilai dasar ANEKA dalam bekerja di
instansi masing-masing.

102 
 
 

C. RENCANA AKSI PENYEMPURNAAN AKTUALISASI NILAI-NILAI


DASAR PNS
Dalam melaksanakan kegiatan-kegiatan aktualisasi ini, penulis menyadari
masih terdapat kekurangan sehingga nantinya masih dapat dikembangkan dan
dioptimalkan lagi. Proses untuk mengembangkan dan mengoptimalkan ini akan
dilakukan secara terus menerus dan berkelanjutan. Oleh karena itu, setelah
selesainya Pelatihan Dasar ini perlu adanya rencana aksi penyempurnaan
aktualisasi nilai-nilai dasar sebagai janji dan komitmen penulis dalam menerapkan
nilai-nilai profesi PNS selama menjalankan tugas. Rencana aksi tersebut antara
lain:
Tabel 13. Rencana Aksi Nilai-Nilai Dasar
No. Nilai Dasar Teknik
1. Akuntabilitas Penulis akan lebih bertanggungjawab dalam
mengemban amanah dan tugas yang diberikan
oleh atasan, meningkatkan kemampuan diri
untuk memberikan pelayanan yang terbaik,
selalu konsisten dan profesional dalam
memberikan setiap pelayanan kepada pasien
berdasarkan standar SOP Rumah Sakit dan
kode etik keperawatan, melaporkan kegiatan
kepada atasan yang telah dilaksanakan secara
transparan.
2. Nasionalisme Penulis akan selalu bermusyawarah dalam
menyelesaikan masalah, menghormati
keputusan dari atasan, rekan kerja dan tim lain
dalam organisasi, mengutamakan tenggang
rasa dalam melakukan komunikasi dan akan
selalu bekerja keras dalam menyelesaikan
semua tugas yang diberikan.
3. Etika Publik Penulis akan selalu berusaha bersikap teliti
dan disiplin di lingkungan Rumah Sakit,
cermat dalam mengerjakan tugas dan
tanggungjawab yang diberikan pada setiap

103 
 
 

kegiatan. Penulis juga akan selalu berusaha


bersikap sopan dan menghormati terhadap
atasan, rekan kerja, tim lain dalam organisasi,
pasien dan keluarga pasien dalam memberikan
pelayanan.
4. Komitmen Mutu Penulis akan selalu berusaha untuk melakukan
kegiatan inovasi guna memberikan pelayanan
yang efektif dan efisien. Penulis juga berusaha
untuk selalu berkomitmen pada mutu terhadap
pelayanan yang diberikan dan pada setiap
pekerjaan.
5. Anti Korupsi Penulis akan berusaha untuk berani bersikap
benar dan menolak ajakan tidak baik yang
merugikan pasien dan Rumah Sakit. Penulis
juga berusaha untuk selalu bersikap jujur
dalam melaksanakan tugas pada setiap
pekerjaan, melaksanakannya hingga selesai
dan selalu menjaga amanah yang diberikan.
Selain nilai-nilai dasar, setelah selesainya Pelatihan Dasar ini perlu adanya
rencana aksi penyempurnaan kegiatan aktualisasi dalam rangka menyempurnakan
kegiatan aktualisasi selama menjalankan tugas. Rencana aksi tersebut antara lain:
Tabel 14. Rencana Aksi Kegiatan Aktualisasi
No. Kegiatan Aktualisai Teknik
1. Pengkajian pasien tentang Penulis akan konsisten untuk melakukan
skor risiko jatuh pengkajian tentang skor risiko jatuh baik
dengan form pengkajian awal maupun dengan
form pengkajian ulang risiko jatuh serta akan
selalu melaksanakan intervensi sesuai pada
tatalaksana pencegahan pasien jatuh.
2. Pembuatan media edukasi Penulis akan menyempurnakan media edukasi
leaflet tentang pencegahan leaflet tentang pencegahan jatuh pasien
jatuh pasien dewasa dan dewasa dan geriatri dengan risiko jatuh tinggi
geriatri dengan risiko jatuh yang telah dibuat agar lebih mudah dipahami

104 
 
 

tinggi dengan selalu berkonsultasi kepada kepala


ruang dan tim PKRS. Penulis juga akan
mengusulkan kepada tim PKRS agar
diberikan izin untuk dapat diambil manfaatnya
bagi ruang rawat inap lain di RSUD Sleman
yang mempunyai kasus pasien dengan risiko
jatuh tinggi terutama pasien dewasa dan
geriatri.
3. Pembuatan poster untuk Penulis akan menyempurnakan poster untuk
pencegahan pasien jatuh pencegahan pasien jatuh yang telah dibuat
(sasaran perawat) agar mudah untuk selalu diingat dan
diimplementasikan oleh rekan-rekan kerja lain
dengan membuat poster sesuai dengan jumlah
kamar di ruang rawat inap cempaka 2
4. Edukasi kepada pasien atau Penulis akan konsisten untuk selalu
keluarga memberikan edukasi kepada pasien atau
keluarga pasien dengan cara visitasi
kunjungan satu persatu ke pasien di ruang
rawat inap cempaka 2 menggunakan media
leaflet tentang pencegahan pasien jatuh.
5. Mobilisasi posisi pasien Penulis akan konsisten untuk selalu
melakukan mobilisasi posisi pasien dengan
cara visitasi kunjungan satu persatu ke pasien
terutama pada pasien paska operasi yang
dianjurkan untuk mobilisasi bertahap karena
efek dari pembiusan yang dilakukan, pasien
dengan kelemahan anggota gerak dan pasien
yang dianjurkan untuk bedrest oleh dokter
karena status kesehatannya.
Demikian laporan aktualisasi ini penulis susun dengan harapan dapat
memberikan manfaat kepada semua pihak. Melalui kegiatan aktualisasi ini
diharapkan nilai-nilai dasar profesi PNS (ANEKA) dapat teraktualisasi dalam
kegiatan sehari-hari secara berkelanjutan, sehingga meningkatkan semangat serta

105 
 
 

etos kerja ASN untuk mewujudkan ASN yang bermartabat, berintegritas dan
mampu memberikan yang terbaik bagi Bangsa dan Negara.

Yogyakarta, 25 November 2019

Hormat Saya,
Penulis

Fihuna Diky Darmawan, A.Md.Kep


NIP. 199307312019031007

106 
 
 

DAFTAR PUSTAKA

Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik


Indonesia Nomor.25 Tahun 2014 Tentang Jabatan Fungsional Perawat dan Angka
Kreditnya. Jakarta. Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi

Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. 2017. Modul Pelatihan Dasar Calon
Pegawai Negeri Sipil. Manajemen Aparatur Sipil Negara. Jakarta. Lembaga Administrasi
Negara Republik Indonesia

Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. 2017. Modul Pelatihan Dasar Calon
Pegawai Negeri Sipil. Whole of Government. Jakarta. Lembaga Administrasi Negara
Republik Indonesia

Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. 2017. Modul Pelatihan Dasar Calon
Pegawai Negeri Sipil. Pelayanan Publik. Jakarta. Lembaga Administrasi Negara Republik
Indonesia

Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. 2015. Modul Pelatihan Dasar Calon
Pegawai Negeri Sipil Golongan II, dan Golongan III: Anti Korupsi. Jakarta. Lembaga
Administrasi Negara Republik Indonesia

Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. 2015. Modul Pelatihan Dasar Calon
Pegawai Negeri Sipil Golongan II: Nasionalisme. Jakarta. Lembaga Administrasi Negara
Republik Indonesia

Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. 2015. Modul Pelatihan Dasar Calon
Pegawai Negeri Sipil Golongan II: Etika Publik. Jakarta. Lembaga Administrasi Negara
Republik Indonesia

Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. 2015. Modul Pelatihan Dasar Calon
Pegawai Negeri Sipil Golongan II: Komitmen Mutu. Jakarta. Lembaga Administrasi
Negara Republik Indonesia

Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. 2015. Modul Pelatihan Dasar Calon
Pegawai Negeri Sipil Golongan II: Akuntabilitas. Jakarta. Lembaga Administrasi Negara
Republik Indonesia

107 
 
 

LAMPIRAN

 Lembar Konsultasi (Coach dan Mentor) Saat RA dan LA


 Undangan Mentor dan Lampirannya
 Surat Pernyataan Mentor
 Lembar Form Masukan Saat RA (Penguji, Mentor dan Coach)
 Lembar Komitmen Revisi
 Slide Presentasi RA
 Slide Presentasi LA
 Jadwal Aktualisasi
 Presensi Kehadiran

108 
 
 

 
 

 
 

 
 

FORMULIR PEMBIMBINGAN DENGAN COACH

Nama : Fihuna Diky Darmawan, A.Md.Kep

NIP : 19930731 201903 1 007

Unit Kerja : Rumah Sakit Umum Daerah Sleman

Jabatan : Perawat Terampil

Isu : Belum Optimalnya Pencegahan Jatuh Pasien Dewasa dan Geriatri dengan

Risiko Jatuh Tinggi

Judul : Laporan Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar Profesi Pegawai Negeri Sipil

Sebagai Perawat Terampil Dalam “Patient” Pencegahan Jatuh Tinggi pada

Pasien Dewasa dan Geriatri di Ruang Cempaka 2 RSUD Sleman

No. Hari/ Kegiatan Catatan Coach Paraf


Tanggal Coach
1. Sabtu, 26 Konsultasi via email Lanjutkan kegiatan 2
Oktober dengan ibu Eko Yayuk Lengkapi BAB I dan BAB
2019 Winartiningsih, SKM., II A
M.Pd hasil kegiatan 1

2. Kamis, 31 Konsultasi via email Tambahkan tanggal


Oktober dengan ibu Eko Yayuk pengambilan gambar atau
2019 Winartiningsih, SKM., tanggal kegiatan
M.Pd hasil kegiatan 2, Lanjutkan kegiatan 3
BAB I dan BAB II A BAB II A dibuat seperti
pada Rancangan
Aktualisasi

 
 

3. Sabtu, 9 Konsultasi via email Lanjutkan kegiatan 4


November dengan ibu Eko Yayuk
2019 Winartiningsih, SKM.,
M.Pd hasil kegiatan 3
dan BAB II A yang
sudah diperbaiki
4. Jum’at, 15 Konsultasi via email Lanjutkan kegiatan 5
November dengan ibu Eko Yayuk Lanjutkan BAB III
2019 Winartiningsih, SKM.,
M.Pd hasil kegiatan 4

5. Senin, 18 Konsultasi via email Tambahkan ringkasan


November dengan ibu Eko Yayuk makna dalam kesimpulan
2019 Winartiningsih, SKM., serta hasil aktualisasi nilai
M.Pd hasil kegaiatan 5, dasar pada kesimpulan
BAB III dan Abstrak dan abstrak
Acc di print

 
 

FORMULIR PEMBIMBINGAN DENGAN MENTOR

Nama : Fihuna Diky Darmawan, A.Md.Kep

NIP : 19930731 201903 1 007

Unit Kerja : Rumah Sakit Umum Daerah Sleman

Jabatan : Perawat Terampil

Isu : Belum Optimalnya Pencegahan Jatuh Pasien Dewasa dan Geriatri dengan

Risiko Jatuh Tinggi

Judul : Laporan Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar Profesi Pegawai Negeri Sipil

Sebagai Perawat Terampil Dalam “Patient” Pencegahan Jatuh Tinggi pada

Pasien Dewasa dan Geriatri di Ruang Cempaka 2 RSUD Sleman

No. Hari/ Kegiatan Catatan Mentor Paraf


Tanggal Mentor
1. Selasa, 22 Konsultasi bertatap Pengkajian dibuat 10 seperti
Oktober muka dengan ibu Tri pada seminar Rancangan
2019 Windiarti, S.Kep.,Ns Aktualisasi dengan minimal
hasil kegiatan ada 1 pasien per skala risiko
pengkajian yang jatuh
sudah dilakukan dan
pengkajian yang akan
dilakukan
2. Sabtu, 26 Konsultasi bertatap Hasil pengkajian disetujui
Oktober muka dengan ibu Tri Lanjutkan kegiatan
2019 Windiarti, S.Kep.,Ns berikutnya
melaporkan hasil
pengkajian yang telah
dilakukan

 
 

3. Kamis, 7 Konsultasi bertatap Hasil media edukasi leaflet


November muka dengan ibu Tri dan poster yang telah
2019 Windiarti, S.Kep.,Ns dikonsultasikan dengan tim
melaporkan hasil PKRS dan kepala ruang
media edukasi leaflet disetujui
dan poster yang telah Lanjutkan sosilalisasi dan
dicetak kegiatan berikutnya
4. Rabu, 13 Konsultasi bertatap Hasil sosialisasi dan kegiatan
November muka dengan ibu Tri edukasi disetujui
2019 Windiarti, S.Kep.,Ns Lanjutkan Kegiatan
melaporkan hasil berikutnya
sosialisasi dan
kegiatan edukasi
5. Senin, 18 Konsultasi bertatap Hasil kegiatan memobilisasi
November muka dengan ibu Tri posisi pasien disetujui
2019 Windiarti, S.Kep.,Ns
melaporkan hasil
kegiatan
memobilisasi posisi
pasien

 
 

 
 

 
 

 
 

 
 

 
 

 
 

 
 

 
 

 
 

 
 

 
 

 
 

 
 

 
 

 
 

 
 

 
 

  

 
 

PRESENSI KEHADIRAN

Anda mungkin juga menyukai