A. Deskripsi Organisasi
1. Profil Organisasi
Menurut Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
(PERMENKES) no. 43 tahun 2019 tentang pusat kesehatan masyarakat,
Fasilitas pelayanan kesehatan adalah suatu tempat yang digunakan untuk
menyelenggarakan upaya pelayanan kesehatan, baik promotif, preventif,
kuratif, dan rehabilitative yang dilakukan oleh pemerintah, pemerintah
daerah dan /atau masyarakat. Puskesmas adalah fasilitas pelayanan
kesehatan yang menyelenggarakan upaya kesehatan masyarakat dan
upaya kesehatan perseoranagan tingkat pertama dengan lebih
mengutamakan upaya promotif dan preventif diwilayah kerjanya. Sejarah
tentang berdirinya Puskesmas Karya Mukti, pada awalnya yaitu pada
tahun 1983, status Puskesmas adalah Balai Pengobatan yang bertempat
di pusat Desa Batumarta XIII, dipimpin oleh Helmi, dibawah naungan
Puskesmas Batumarta VIII yang dipimpin oleh dr. Ali Indra Hanafiah.
Po ske sd e s
Ma rg a Mu lya
PUSTU Ba tu m a rta XIV
PUSTU Ba tu m a rta XI
Po ske sd e sDsn I
Ma rg a Bha kti
C. Analisis Isu
Setelah semua isu telah dideskripsiakan, tahapan
selanjutnya adalah melakukan analisis terhadap isu-isu tersebut. Analisis
isu dilakukan untuk menetapkan kriteria isu dan kualitas isu.Analisis ini
dilakukan untuk mendapatkan kualitas isu tertinggi.Disamping itu tidak
semua isu bisa dikategorikan menjadi isu aktual, oleh karena itu perlu
dilakukan analisis kriteria isu, alat analisis kriteria isu dengan
menggunakan alat analisis AKPK (Aktual, Kekhalayakan, Problematika,
Kelayakan).
Alat analisa dengan menggunakan AKPK (kriteria isu)
1. Aktual, yaitu benar-benar terjadi, sedang hangat dibicarakan di
masyarakat.
2. Kekhalayakan, yaitu isu menyangkut hajat hidup orang banyak
3. Problematik, yaitu isu memiliki dimensi masalah yang kompleks
sehingga perlu dicarikan solusinya sesegera mungkin.
4. Kelayakan, yaitu masuk akal, realisitis, relevan untuk dimunculkan
inisiatif pemecahan masalahnya.
Tabel 3. Bobot Penetapan Kriteria Kualitas ISU AKPK
Bobot Keterangan
5 Sangat kuat pengaruhnya
4 Kuat pengaruhnya
3 Sedang pengaruhnya
2 Kurang pengaruhnya
1 Sangat kurang pengaruhnya
1. Akuntabilitas
Akuntabilitas sering disamakan dengan responsibilitas. Namun pada
dasarnya, kedua konsep itu memiliki makna yang berbeda.
Responsibilitas adalah kewajiban untuk bertanggung jawab. Akuntabilitas
adalah kewajiban pertanggungjawaban yang harus dicapai.
Akuntabilitas publik terdiri dari dua macam, yaitu akuntabilitas vertikal
(pertanggungjawaban kepada otoritas yang lebih tinggi) dan akuntabilitas
horizontal (pertanggungjawaban pada masyarakat luas). Untuk memenuhi
terwujudnya organisasi sektor publik yang akuntabel, maka mekanisme
akuntabilitas kejujuran, maka mekanisme akuntabilitas harus mengandung
dimensi akuntabilitas kejujuran dan hukum, akuntabilitas proses,
akuntabilitas program, dan akuntabilitas kebijakan.
Akuntabilitas merujuk pada kewajiban setiap individu, kelompok atau
institusi untuk memenuhi tanggungjawab yang menjadi amanahnya.
Amanah seorang PNS adalah menjamin terwujudnya nilai-nilai publik.
Nilai-nilai publik tersebut antara lain adalah:
a) Mampu mengambil pilihan yang tepat dan benar ketika terjadi konflik
kepentingan, antara kepentingan publik dengan kepentingan sektor,
kelompok, dan pribadi;
b) Memiliki pemahaman dan kesadaran untuk menghindari dan
mencegah keterlibatan PNS dalam politik praktis;
c) Memperlakukan warga negara secara sama dan adil dalam
penyelenggaraan pemerintahan dan pelayanan publik;
d) Menunjukan sikap dan perilaku yang konsisten dan dapat diandalkan
sebagai penyelenggara pemerintahan.
Nilai-nilai dasar akuntabilitas yang harus diperhatikan, yaitu :
a) Kepemimpinan
b) Transparansi
c) Integritas
d) Tanggung Jawab
e) Keadilan
f) Kepercayaan
g) Keseimbangan
h) Kejelasan
i) Konsistensi
Aspek-aspek Akuntabilitas
1. Akuntabilitas adalah sebuah hubungan (Accountability is
arelationship)
2. Akuntabilitas berorientasi pada hasil (Accountability is results-
oriented)
3. Akuntabilitas membutuhkan adanya laporan (Accountability requiers
reporting)
4. Akuntabilitas memerlukan konsekuensi (Accountability is meaningless
without consequences)
5. Akuntabilitas memperbaiki kinerja (Accountability improves
performance)
Pentingnya Akuntabilitas
Pola pikir PNS yang bekerja lambat, berdampak pada pemborosan
sumber daya dan memberikan citra PNS berkinerja buruk. Dalam kondisi
tersebut, PNS perlu merubah citranya menjadi pelayan masyarakat
dengan mengenalkan nilai-nilai akuntabilitas untuk membentuk sikap, dan
perilaku PNS dengan mengedepankan kepentingan publik dan
berintegritas. Akuntabilitas publik memiliki tiga fungsi utama (Bovens,
2007), yaitu:
1) Untuk menyediakan kontrol demokratis (peran demokrasi)
2) Untuk mencegah korupsi dan penyalahgunaan kekuasaan (peran
konstitusional)
3) Untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas (peran belajar).
2. Nasionalisme
Nasionalisme adalah suatu paham yang sama dan mampu
menciptakan serta membentuk kedaulatan dalam sebuah negara, dengan
mempertahankan dan mewujudkan suatu konsep identitas milik bersama
dari sekelompok manusia yang memiliki tujuan, visi, cita-cita yang sama
demi mewujudkan kepentingan nasional, serta juga dapat diartikan
sebagai rasa yang ingin mempertahankan negaranya baik itu sisi luar
maupun dalam.
Nasionalisme sangat penting dimiliki oleh setiap pegawai ASN.
Bahkan tidak hanya sekedar wawasan saja tetapi kemampuan
mengaktualisasikan nasionalisme dalam menjalankan fungsi dan
tugasnya merupakan hal yang lebih penting. Diharapkan dengan
nasionalisme yang kuat, maka setiap pegawai ASN memiliki orientasi
berpikir mementingkan kepentingan publik, bangsa, dan negara. Nilai-nilai
yang berorientasi pada kepentingan publik menjadi nilai dasar yang harus
dimiliki oleh setiap pegawai ASN. Pegawai ASN dapat mempelajari
bagaimana aktualisasi sila demi sila dalam Pancasila agar memiliki
karakter yang kuat dengan nasionalisme dan wawasan kebangsaannya.
Nasionalisme dalam arti sempit adalah suatu sikap yang
meninggikan bangsanya sendiri, sekaligus tidak menghargai bangsa lain
sebagaimana mestinya. Sikap seperti ini jelas mencerai-beraikan bangsa
yang satu dengan bangsa yang lain. Keadaan seperti ini sering disebut
chauvinisme. Sedangkan dalam arti luas, nasionalisme merupakan
pandangan tentang rasa cinta yang wajar terhadap bangsa dan negara,
dan sekaligus menghormati bangsa lain (LAN RI, 2015). Secara politis
nasionalisme berarti pandangan atau paham kecintaan manusia Indonesia
terhadap bangsa dan tanah airnya yang didasarkan pada nilai-nilai
Pancasila.
Nilai-nilai dasar nasionalisme dapat diketahui dari Pancasila. Nilai-nilai
tersebut adalah sebagai berikut:
1. Manusia Indonesia percaya dan taqwa terhadap Tuhan Yang Maha
Esa, sesuai dengan agama dan kepercayaannya masing-masing
menurut dasar kemanusiaan yang adil dan beradab
2. Manusia Indonesia percaya dan taqwa terhadap Tuhan Yang Maha
Esa, sesuai dengan agama dan kepercayaannya masing-masing
menurut dasar kemanusiaan yang adil dan beradab.
3. Mengembangkan sikap hormat menghormati dan bekerjasama antara
pemeluk agama dengan penganut kepercayaan yang berbeda-beda
terhadap Tuhan Yang Maha Esa.
4. Membina kerukunan hidup di antara sesama umat beragama dan
Kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa.
5. Tidak memaksakan suatu agama dan kepercayaan terhadap Tuhan
Yang Maha Esa kepada orang lain.
6. Mengakui dan memperlakukan manusia sesuai dengan harkat dan
martabatnya sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa.
7. Mengakui persamaan derajat, persamaan hak dan kewajiban setiap
manusia, tanpa membeda-bedakan suku, keturunan, agama,
kepercayaan, jenis kelamin, kedudukan sosial, warna kulit
dan sebagainya.
8. Mengembangkan sikap saling mencintai sesama manusia.
9. Menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan.
10. Gemar melakukan kegiatan kemanusiaan.
11. Berani membela kebenaran dan keadilan.
12. Mengembangkan sikap tidak semena-mena terhadap orang lain.
13. Mengembangkan sikap hormat menghormati dan bekerjasama
dengan bangsa lain.
14. Mampu menempatkan persatuan, kesatuan, serta kepentingan dan
keselamatan bangsa dan negara sebagai kepentingan bersama di
atas kepentingan pribadidan golongan.
15. Memajukan pergaulan demi persatuan dan kesatuan bangsa.
16. Mengutamakan musyawarah dalam mengambil keputusan untuk
Kepentingan bersama.
17. Menghormati dan menjunjung tinggi setiap keputusan yang dicapai
sebagai hasil musyawarah.
18. Suka melakukan kegiatan dalam rangka mewujudkan kemajuan dan
kesejahteraan bersama.
19. Suka menghargai hasil karya orang lain yang bermanfaat
bagi kemajuan dan kesejahteraan bersama.
3. Etika Publik
Etika adalah refleksi atas nilai tentang benar/salah, baik/buruk atau
pantas tidak panas yang harus dilakukan. Dalam kaitannya dengan
pelayan publik. Etika publik adalah refleksi tentang standar/norma yang
menentukan baik buruk, benar salah prilaku tindakan dan keputusan untuk
mengarahkan kebijakan publik dalam rangka menajalankan tanggung
jawab pelayanan publik.
Kode etik adalah aturan-aturan yang mengatur tingkah laku dalam
suatu kelompok khusus, sudut pandangnya hanya ditujukan pada hal-hal
prinsip dalam bentuk ketentuan-ketentuan tertulis (LAN, 2015).Kode etik
profesi dimaksudkan untuk mengatur tingkah laku/etika suatu kelompok
khusus dalam masyarakat melalui ketentuan-ketentuan tertulis yang
diharapkan dapat dipegang teguh oleh sekelompok profesional tertentu.
Berdasarkan undang-undang ASN, kode etik dan kode perilaku
ASN yakni sebagai berikut:
a) Melaksanakan tugasnya dengan jujur, bertanggung jawab, dan
berintegritas tinggi;
b) Melaksanakan tugasnya dengan cermat dan disiplin;
c) Melayani dengan sikap hormat, sopan, dan tanpa tekanan;
d) Melaksanakan tugasnya sesuai dengan peraturan perundangan yang
berlaku;
e) Melaksanakan tugasnya sesuai dengan perintah atasan atau pejabat
yang berwenang sejauh tidak bertentangan dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan dan etika pemerintahan;
f) Menjaga kerahasiaan yang menyangkut kebijakan negara;
g) Menggunakan kekayaan dan barang milik negara secara bertanggung
jawab, efektif, dan efisien;
Dimensi etika publik terdiri dari dimensi tujuan pelayanan publik
yang bertujuan untuk mewujudkan pelayanan yang berkualitas dan
relevan, dimensi modalitas yang terdiri dari akuntabilitas, transparansi,
dan netralitas, serta dimensi tindakan integritas publik (LAN, 2015).Ketiga
dimensi tersebut dapat menjadi dasar untuk dapat menjadi pelayan publik
yang beretika.
Pelayanan publik yang profesional membutuhkan tidak hanya
kompetensi teknis dan leadership, namun juga kompetensi etika. Oleh
karena itu perlu dipahami etika dan kode etik pejabat publik. Tanpa
memiliki kompetensi etika, pejabat cenderung menjadi tidak peka, tidak
peduli dan bahkan seringkali diskriminatif, terutama pada masyarakat
kalangan bawah yang tidak beruntung.Etika publik merupakan refleksi
kritis yang mengarahkan bagaimana nilai-nilai kejujuran, solidaritas,
keadilan, kesetaraan, dan lain-lain dipraktikkan dalam wujud keprihatinan
dan kepedulian terhadap kesejahteraan masyarakat. Dengan
diterapkannya kode etik ASN, perilaku pejabat publik harus berubah dari
penguasa menjadi pelayan, dari wewenang menjadi peranan, dan
menyadari bahwa jabatanpublik adalah amanah yang harus
dipertanggungjawabkan bukan hanya di dunia namun juga di akhirat.
Sedangkan Nilai-Nilai Dasar Etika Publik sebagaimana tercantum
dalam UU Nomor 5 Tahun 2014 tentang ASN ialah :
1. Memegang teguh nilai-nilai dalam ideologi Negara Pancasila.
2. Setia dan mempertahankan Undang-Undang Dasar Negara Kesatuan
RepublikIndonesia 1945.
3. Menjalankan tugas secara profesional dan tidak berpihak.
4. Membuat keputusan berdasarkan prinsip keahlian.
5. Menciptakan lingkungan kerja yang non diskriminatif.
6. Memelihara dan menjunjung tinggi standar etika luhur.
7. Mempertanggung jawabkan tindakan dan kinerjanya kepada publik.
8. Memiliki kemampuan dalam melaksanakan kebijakan dan program
pemerintah.
9. Memberikan layanan kepada publik secara jujur, tanggap, cepat,
tepat, akurat, berdayaguna, berhasil guna, dan santun.
10. Mengutamakan kepemimpinan berkualitas tinggi.
11. Menghargai komunikasi, konsultasi, dan kerjasama.
12. Mengutamakan pencapaian hasil dan mendorong kinerja pegawai
13. Mendorong kesetaraan dalam pekerjaan.
14. Meningkatkan efektivitas sistem pemerintahan yang demokratis
sebagai perangkat sistem karir.
4. Komitmen Mutu
Komitmen mutu adalah janji pada diri kita sendiri atau pada orang
lain yang tercermin dalam tindakan kita untuk menjaga mutu kinerja
pegawai. Bidang apapun yang menjadi tanggung jawab pegawai negeri
sipil semua mesti dilaksanakan secara optimal agar dapat memberi
kepuasan kepada stakeholder.
LAN RI (2015: 9) menjelaskan bahwa karakteristik utama yang
dapat dijadikan dasar untuk mengukur tingkat efektivitas adalah
ketercapaian target yang telah direncanakan, baik dilihat dari capaian
jumlah maupun mutu hasil kerja, sehingga dapat memberi kepuasan,
sedangkan tingkat efisiensi diukur dari penghematan biaya, waktu,
tenaga, dan pikiran dalam menyelesaikan kegiatan.
Untuk mewujudkan sistem pelayanan publik yang bermutu harus
memerlukan komitmen. Komitmen atau kesungguhan hati untuk
melakukan perubahan dengan cara berinovasi guna meningkatkan mutu
pelayanan.
Inovasi kemudian muncul karena adanya dorongan kebutuhan
organisasi/perusahaan untuk beradaptasi dengan tuntutan perubahan
yang terjadi di sekitarnya. Mengenai inovasi, LAN RI (2015) menyatakan
bahwa proses inovasi dapat terjadi secara perlahan (bersifat evolusioner)
atau bisa juga lahir dengan cepat (bersifat revolusioner). Inovasi akan
menjadi salah satu kekuatan organisasi untuk memenangkan persaingan.
Empat indikator dari nilai-nilai dasar komitmen mutu yang harus
diperhatikan, yaitu:
Efektif
Efisien
Inovasi
Mutu
Berdasarkan pendapat beberapa ahli maka dapat disimpulkan
bahwa mutu mencerminkan nilai keunggulan produk/jasa yang diberikan
kepada pelanggan sesuai dengan kebutuhan dan keinginan dan bahkan
melampaui harapannya. Manajemen mutu harus dilaksanakan secara
terintegrasi, dengan melibatkan seluruh komponen organisasi, untuk
senantiasa melakukan perbaikan mutu agar dapat memuaskan
pelanggan.
Target utama kinerja aparatur yang berbasis komitmen mutu
adalah mewujudkan kepuasan masyarakat yang menerima layanan. Mutu
kerja aparatur dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat dewasa
ini masih banyak yang tidak mengindahkan peraturan perundang-
undangan.
Adapun Nilai-Nilai Dasar yang terkandung dalam Komitmen Mutu
adalah sebagai berikut
1. Tepat waktu
2. Sesuai SOP
3. Akurasi
4. Kerja sama
5. Cepat dan tepat
6. Tanggap
7. Evaluasi
8. Cermat
9. Melakukan yang terbaik
10. Profesional
11. Menerima pembaharuan
12. Tidak mempersulit kondisi
5. Anti Korupsi
Kata korupsi berasal dari bahasa latin yaitu Corruptio yang artinya
kerusakan, kebobrokan dan kebusukan. Korupsi sering dikatakan sebagai
kejahatan luar biasa, karena dampaknya yang luar biasa, menyebabkan
kerusakan baik dalam ruang lingkup pribadi, keluarga, masyarakat dan
kehidupan yang lebih luas. Kerusakan tidak hanya terjadi dalam kurun
waktu yang pendek, namun dapat berdampak secara jangka panjang.
Korupsi adalah perilaku pejabat publik, baik politikus maupun
pegawai negeri yang secara tidak wajar dan tidak legal memperkaya diri
atau memperkaya merka yang dekat dengan dirinya, dengan cara
menyalahgunakan kekuasaan publik yang dipercayakan kepada mereka.
Indikator dari nilai-nilai dasar anti korupsi yang harus diperhatikan,
yaitu sebagai berikut :
1. Jujur
2. Peduli
3. Mandiri
4. Disiplin
5. Tanggung Jawab
6. Kerja Keras
7. Sederhana
8. Berani
9. Adil
Kesadaran anti korupsi yang dibangun melalui pendekatan spiritual,
dengan selalu ingat akan tujuan keberadaannya sebagai manusia di muka
bumi, dan selalu ingat bahwa seluruh ruang dan waktu kehidupannya
harus dipertanggungjawabkan sehingga dapat menjadi benteng kuat
untuk anti korupsi. Tanggung jawab spiritual yang baik akan menghasilkan
niat yang baik dan mendorong untuk memiliki visi dan misi yang baik,
hingga selalu memiliki semangat untuk melakukan proses atau usaha
terbaik dan mendapatkan hasil terbaik agar dapat dipertanggungjawabkan
secara publik.
6. Manajemen ASN
Manajemen ASN adalah pengelolaan ASN untuk menghasilkan
Pegawai ASN yang professional, memiliki nilai dasar, etika profesi, bebas
dari intervensi politik, bersih dari praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme.
Manajemen ASN lebih menekankan kepada pengaturan profesi pegawai
sehingga diharapkan agar selalu tersedia sumber daya aparatur sipil
Negara yang unggul selaras dengan perkembangan jaman.
Untuk menjalankan kedudukannya tersebut, maka Pegawai
ASN berfungsi sebagai berikut:
1. Pelaksana kebijakan publik;
2. Pelayan publik; dan
3. Perekat dan pemersatu bangsa
ASN berfungsi, bertugas dan berperan untuk melaksanakan
kebijakan yang dibuat oleh pejabat pembina kepegawaian sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. Untuk itu ASN harus
mengutamakan kepentingan publik dan masyarakat luas dalam
menjalankan fungsi dan tugasnya tersebut. Harus mengutamakan
pelayanan yang berorientasi pada kepentingan publik.
Selanjutnya Pegawai ASN bertugas:
1. Melaksanakan kebijakan yang dibuat oleh Pejabat Pembina
Kepegawaian sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan
2. Memberikan pelayanan publik yang professional dan berkualitas, dan
3. Mempererat persatuan dan kesatuan Negara Kesatuan Republik
Indonesia
Kewajiban pegawai ASN yang disebutkan dalam UU ASN adalah:
1. Setia dan taat pada Pancasila, Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia Tahun 1945, Negara Kesatuan Republik
Indonesia, dan pemerintah yang sah
2. Menjaga persatuan dan kesatuan bangsa;
3. Melaksanakan kebijakan yang dirumuskan pejabat pemerintah
yang berwenang;
4. Menaati ketentuan peraturan perundang-undangan;
5. Melaksanakan tugas kedinasan dengan penuh pengabdian,
kejujuran, kesadaran, dan tanggungjawab;
6. Menunjukkan integritas dan keteladanan dalam sikap, perilaku,
ucapan dan tindakan kepada setiap orang, baik didalam maupun
diluar kedinasan;
7. Menyimpan rahasia jabatan dan hanya dapat
mengemukakan rahasia jabatan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan; dan
8. Bersedia ditempatkan di seluruh wilayah Negara Kesatuan
Republik Indonesia.
G. Matrik Rancangan
Dari akar permasalahan yang sudah di pilih dari hasil analisis
AKPK, kemudian akan dilakukan matriks rancangan aktualisasi.
Komitmen Mutu:
Efektif
Pelaksana kegiatan
melakukan koordinasi
terlebih dahulu untuk
mencapai tujuan yang
telah ditetapkan.
Anti Korupsi:
Tanggung Jawab
sebagai ASN kita harus
melaporkan semua
kegiatan kepada atasan
kita, sebagai bentuk
tanggung jawab kita
kepada pimpinan.
Keterkaitan dengan
Kedudukan Peran PNS
dalam NKRI
Manajemen ASN :
Melaksanakan tugas dan
fungsi secara profesional,
bertanggung jawab, dan
integritas saat menyam-
paikan ide kepada
pimpinan
Whole Of Government:
Melakukan koordinasi
mengenai pelaksanaan
aktualisasi dengan
mentor.
Pelayanan Publik :
Untuk mewujudkan
penyelenggaraan
pelayanan publik yang
transparan.
2. Melakukan 1. Mencari dan Terlaksananya Dalam kegiatan Melakukan literasi Penguatan terhadap
literasi untuk mengumpulkan literasi dibuktikan melakukan literasi untuk menambah nilai organisasi
menambah literasi dengan dengan: dikaitkan dengan nilai- pemahaman adalah:
pemahaman cara googling 1. Bahan literasi nilai ANEKA, yaitu: tentang prioritas Kerjasama
tentang 2. Mencetak 2. Foto kegiatan Akuntabilitas : pelayanan untuk Peserta latsar
prioritas (mengeprint out) konsultasi Kejelasan lansia merupakan melakukan
pelayanan bahan literasi 3. Lembar Bahan yang didapatkan tindakan yang koordinasi dengan
untuk lansia 3. Berkoordinasi konsultasi harus jelas dan memberikan mentor dalam
dan konsultasi terpercaya sumbernya. kontribusi terhadap menentukan literasi
dengan mentor visi dan misi yang sesuai dengan
mengenai bahan Nasionalisme : puskesmas karya kegiatan.
literasi Musyawarah mukti, yaitu visi
Berkoordinasi dengan ‘’tewujudnya
mentor dalam Kecamatan Sinar
menentukan bahan yang Peninjauan yang
sesuai dengan kegiatan, sehat’’, serta sesuai
merupakan pengamalan dengan misi
pancasila sila keempat. Puskesmas yaitu
Mewujudkan
Etika Publik : masyarakat Kec.
Cermat Sinar Peninjauan
Peserta latsar harus yang memiliki
cermat dalam memilih derajat kesehatan
literasi. yang optimal, baik
individu, keluarga,
Komitmen Mutu: kelompok dan
Efektif masyarakat
Dalam melakukan literasi
untuk menambah
pemahaman tentang
prioritas pelayanan untuk
lansia dikaitkan dengan
nilai ANEKA yang
terdapat dalam Komitmen
Mutu adalah dengan
melakukan literasi
terlebih dahulu, maka
pelayanan kesehatan
lansia dapat dibuat
sesuai yang diharapkan..
Anti Korupsi:
Mandiri
Dalam melakukan literasi
untuk menambah
pemahaman tentang
prioritas pelayanan untuk
lansia dikaitkan dengan
nilai ANEKA yang
terdapat dalam anti
korupsi adalah peserta
latsar secara mandiri
mencari dan
mengumpulkan literasi
sebelum berkoordinasi
dengan mentor/pimpinan.
Keterkaitan dengan
Kedudukan Peran PNS
dalam NKRI
Manajemen ASN :
Peserta latsar berperan
aktif dalam mencari dan
mengumpulkan literasi
Whole Of Government:
Dalam menentukan
literasi dikaitkan dengan
nilai ANEKA yang
terdapat dalam WoG
yaitu untuk membentuk
kerjasama antara
pegawai dan pimpinan
agar mendapatkan
literasi sesuai yang
diharapkan.
3. Membuat SOP 1. Melakukan Terlaksananya Dalam kegiatan membuat Membuat SOP Penguatan terhadap
layanan ramah koordinasi kegiatan membuat SOP Layanan Ramah layanan ramah nilai organisasi
lansia dengan SOP, dibuktikan Lansia dikaitkan dengan lansia yang adalah:
Pimpinan, Ka.TU dengan: nilai-nilai ANEKA, yaitu: memberikan Yakin Bisa
dan Ka. Mutu 1. Lembar Akuntabilitas : kontribusi terhadap Peserta latsar harus
Puskesmas konsultasi Transparan visi dan misi memiliki keyakinan
dalam dengan mentor Pembuatan SOP Puskesmas Karya yang kuat bahwa
pembuatan SOP 2. SOP layanan bersama dengan Mukti, yaitu visi SOP layanan ramah
2. Mengidentifikasi ramah lansia pimpinan, Ka. TU dan Ka. ‘’tewujudnya lansia dapat disusun
susunan 3. Dokumentasi Mutu secara terbuka dan Kecamatan Sinar sesuai kebutuhan
langkah-langkah berupa foto terarah, saling menerima Peninjauan yang lansia.
SOP. saran dan kritik dalam sehat’’. Serta
3. Menetapkan pembuatannya. sesuai dengan misi Inovatif
SOP pelayanan Puskesmas yaitu Peserta latsar
ramah lansia Tanggung jawab mewujudkan melakukan
Dalam penyusunan SOP masyarakat Kec. perubahan terhadap
pelayanan kesehatan Sinar Peninjauan layanan kesehatan
merupakan bentuk yang mampu rawat jalan
tanggung jawab dari menjangkau khususnya pada
petugas kesehatan. pelayanan pasien lansia
kesehatan bermutu
Nasionalisme :
Mengutamakan
kepentingan publik
Dalam penyusunan SOP
ini, petugas kesehatan
menyesuaikan isi SOP
dengan kebutuhan
pasien lansia.
Gotong-royong
Penyusunan SOP
dikerjakan secara
bersama-sama, antara
pimpinan, ka. TU, ka. Tim
Mutu, dan peserta latsar
itu sendiri.
Etika Publik :
Taat peraturan
perundang-undangan
Dalam penyusunan SOP
dikaitkan dengan nilai
ANEKA yang terdapat
dalam Etika Publik
adalah SOP disusun
sesuai dengan
sistematika penulisan
yang berlaku.
Komitmen Mutu :
Efektif
Dalam penyusunan SOP
layanan ramah lansia
dikaitkan dengan nilai
ANEKA yang terdapat
dalam Komitmen Mutu
adalah dengan membuat
SOP, maka pelayanan
kesehatan lansia menjadi
runtut.
Efisien
Dalam penyusunan SOP
layanan ramah lansia
dikaitkan dengan nilai
ANEKA yang terdapat
dalam Komitmen Mutu
adalah memanfaatkan
sumber daya secara
maksimal dalam
mencapai tujuan
pelayanan kesehatan
lansia yang maksimal
pula.
Anti Korupsi :
Tanggung jawab
Dalam penyusunan SOP
dikaitkan dengan nilai
ANEKA yang terdapat
dalam Anti Korupsi yaitu
adanya tanggung jawab
atas apa yang telah
direncanakan untuk
dilakukan.
Keterkaitan dengan
Kedudukan Peran PNS
dalam NKRI
Manjemen ASN:
Dalam penyusunan SOP
layanan ramah lansia
dikaitkan dengan nilai
ANEKA yang terdapat
dalam Manajemen ASN
adalah tenaga kesehatan
bekerja secara profesi-
onal untuk membuat SOP
yang disusun secara
terstruktur agar proses
pelayanan kesehatan
lansia dapat berjalan
dengan baik.
Whole Of Government:
Dalam penyusunan SOP
layanan ramah lansia
dikaitkan dengan nilai
ANEKA yang terdapat
dalam WoG yaitu untuk
meningkatkan kerjasama
antar petugas kesehatan
agar mendapatkan SOP
yang dapat diterapkan
dalam pelayanan
kesehatan lansia.
Etika Publik :
Kejujuran
Dalam pengusulan daftar
barang yang diperlukan
dikaitkan dengan nilai
ANEKA yang terdapat
dalam Etika Publik
adalah daftar usulan
barang disampaikan
dengan sebenarnya dari
pimpinan kepada
bendahara barang tanpa
dilebihkan ataupun
dikurangi.
Komitmen Mutu :
Efektif
Dalam mengusulkan
pengadaan sarana dan
prasarana yang
diperlukan kepada
bendahara barang
dikaitkan dengan nilai
ANEKA yang terdapat
dalam Komitmen Mutu
adalah dengan
tersedianya barang-
barang tersebut maka
pelayanan kesehatan
lansai akan jauh lebih
efektif.
Efisien
Dalam mengusulkan
pengadaan sarana dan
prasarana yang
diperlukan kepada
bendahara barang
dikaitkan dengan nilai
ANEKA yang terdapat
dalam Komitmen Mutu
adalah memanfaatkan
sumber daya secara
maksimal dalam
mencapai tujuan
pelayanan kesehatan
lansia yang maksimal
pula.
Mutu
jika efektif dan efisien
telah tercapai maka akan
berpengaruh terhadap
mutu pelayanan lansia
menjadi lebih berkualitas.
Anti Korupsi :
Tanggung jawab
Dalam Mengusulkan
pengadaan sarana dan
prasarana yang
diperlukan kepada
bendahara barang
dikaitkan dengan nilai
ANEKA yang terdapat
dalam Anti Korupsi yaitu
adanya tanggung jawab
penuh peserta lastar
terhadap barang-barang
yang telah diberikan.
Keterkaitan dengan
Kedudukan Peran PNS
dalam NKRI
Manjemen ASN:
Dalam mengusulkan
pengadaan sarana dan
prasarana yang
diperlukan kepada
bendahara barang
dikaitkan dengan nilai
ANEKA yang terdapat
dalam Manajemen ASN
adalah tenaga kesehatan
menggunakan
kekayaandan barang
milik negara secara
bertanggungjawab,
efektif,dan efisien agar
proses pelayanan
kesehatan lansia dapat
berjalan dengan baik.
Whole Of Government:
Dalam mengusulkan
pengadaan sarana dan
prasarana yang
diperlukan kepada
bendahara dikaitkan
dengan nilai ANEKA
yang terdapat dalam
WoG yaitu menjalin
koordinasi dengan
pimpinan dan bendahara
barang dalam
mempersiapkan sarana
dan prasarana yang
diperlukan dalam
penataan tempat
pelayanan kesehatan
lansia.
Pelayanan publik
Dalam mengusulkan
sana dan prasarana
kepadabendahara barang
dikaitkan dengan
pelayanan publik yaitu
untuk mewujudkan
penyelenggaraan
pelayanan publik yang
transparan.
Komitmen Mutu :
Inovasi
peserta latsar
menginginkan sesuatu
yang berbeda dalam
pelayanan kesehatan
pasien-pasien lansia agar
menjadi lebih berkualitas.
Anti Korupsi :
Berani
Peserta latsar harus
berani membuat
perubahan terhadap
layanan kesehatan jika
dirasa hal tersebut akan
dapat meningkatkan
kualitas pelayanan
kesehatan ditempat
bekerja.
Keterkaitan dengan
Kedudukan Peran PNS
dalam NKRI
Whole Of Government:
Kerjasama dan integritas
pegawai
puskesmasdalam
menyelesaikan suatu
pekerjaan menata ruang
khusus layanan ramah
lansia.
Pelayanan publik
Pserta latsar berperan
aktif dalam mewujudkan
pelayanan kesehatan
terhadap lansia di
wilayah kerja.
6. Sosialisasi SOP 1. Melakukan Terlaksananya Dalam kegiatan Sosialisasi SOP Penguatan terhadap
pelayanan koordinasi kegiatan sosialisasi sosialisasi SOP layanan layanan ramah nilai organisasi
ramah lansia bersama tersebut, dibuktikan ramah lansia dikaitkan lansia kepada adalah:
kepada petugas pimpinan. dengan: dengan nilai-nilai ANEKA, petugas kesehatan Kreatif dan Inovatif
kesehatan 2. Melakukan 1. Lembar yaitu: UPTD Puskesmas Peserta latsar
UPTD administrasi konsultasi Akuntabilitas: Karya Mukti yang beperan aktif dalam
Puskesmas 3. Melakukan 2. Surat undangan Bertanggung jawab memberikan dalam
Karya Mukti sosialisasi SOP 3. Dokumentasi Dalam melakukan kontribusi terhadap mengembangkan
yang telah atau foto sosialisasi SOP, peserta visi dan misi ide untuk sebuah hal
ditetapkan kegiatan latsar bertanggungjawab Puskesmas Karya baru pada
4. Melakukan uji 4. Video uji coba menjalankan tugas dan Mukti, yaitu visi pelayanan
coba SOP SOP kewajibannya untuk ‘’tewujudnya kesehatan ditempat
kelancaran kegiatan. Kecamatan Sinar kerja.
Peninjauan yang
Nasionalisme : sehat’’. Serta
Adil sesuai dengan misi
Peserta latsar harus Puskesmas yaitu
bersikap adil dalam mewujudkan
menyampaikan masyarakat Kec.
sosialisasi SOP untuk Sinar Peninjauan
kepentingan bersama yang memiliki
dalam meningkatkan derajat kesehatan
kualitas pelayanan yang optimal, baik
kesehatan lansia. individu, keluarga,
kelompok dan
Etika Publik : masyarakat
Profesional
Peserta latsar mampu
menjalankan tugas
secara profesional dalam
menyampaikan
sosialisasi dan
mengujicobakan langkah-
langkah SOP.
Komitmen Mutu:
Berorientasi pada mutu
Dalam melakukan
sosialisasi SOP kepada
petugas kesehatan lain
dikaitkan dengan Nilai
ANEKA terdapat nilai
komitmen mutu yaitu
diharapkan mampu
meningkatkan kualitas
pelayanan kesehatan
terhadap lansia
dilingkungan tempat
bekerja.
Anti Korupsi :
Jujur
Dalam melakukan
sosialisasi SOP dikaitkan
dengan Nilai ANEKA
terdapat anti korupsi yaitu
semua informasi yang
terkandung dalam SOP
disampaikan secara
terbuka.
Keterkaitan dengan
Kedudukan Peran PNS
dalam NKRI
Manajemen ASN :
Dalam melakukan
sosialisasi SOP kepada
petugas kesehatan yang
lain dikaitkan dengan
Manajemen ASN yaitu
peserta latsar mampu
melaksanakan tugasnya
dengan jujur, dan
bertanggungjawab, serta
berintegritas.
Whole Of Government
(WOG):
Dalam melakukan
sosialisasi SOP kepada
petugas kesehatan yang
lain dikaitkan dengan
Whole Of Government
(WOG) yaitu untuk
meningkatkan koordinasi
antar petugas kesehatan
beserta pimpinan dalam
mengoptimalkan
pelayanan kesehatan
pada lansia.
Pelayanan Publik :
Dalam melakukan
sosialisasi SOP kepada
petugas kesehatan lain
dikaitkan dengan
Pelayanan Publik yaitu
untuk memberikan
pelayanan publik dalam
hal ini sosialisasi demi
meningkatan kualitas
pelayanan kesehatan
lansia di unit kerja.
7. Melaksanakan 1. Melakukan Terlaksananya Dalam kegiatan Melaksanakan Penguatan terhadap
proses layanan kegiatan proses layanan pelaksanaan layanan proses layanan nilai organisasi
ramah lansia di pelayanan ramah lansia ramah lansia dikaitkan ramah lansia di adalah:
dibuktikan dengan: dengan nilai-nilai ANEKA, pelayanan rawat Adil
pelayanan rawat kesehatan
1. Foto kegiatan yaitu: jalan UPTD Dalam memberikan
jalan UPTD sesuai dengan Akuntabilitas: Puskesmas Karya pelayanan, petugas
Puskesmas SOP Bertanggung jawab Mukti yang kesehatan / peserta
Karya Mukti Peserta latsar / petugas memberikan latsar diharapkan
kesehatan kontribusi terhadap mampu bersikap adil
bertanggungjawab visi dan misi terhadap pasien-
menjalankan tugas dan Puskesmas Karya pasien.
melancarkan proses Mukti, yaitu visi
kegiatan layanan ramah ‘’tewujudnya Melayani dan
lansia. Kecamatan Sinar Ramah
Peninjauan yang Peserta latsar /
Nasionalisme : sehat’’. Serta petugas kesehatan
Adil sesuai dengan misi mampu memberikan
Peserta latsar / petugas Puskesmas yaitu pelayanan yang
kesehatan harus bersikap mewujudkan ramah kepada
adil dalam memberikan masyarakat Kec. pasien, khususnya
pelayanan kepada setiap Sinar Peninjauan lansia
pasien lansia yang memiliki
derajat kesehatan Utamakan
Etika Publik : yang optimal, baik keselamatan
Profesional individu, keluarga, Dalam melakukan
Peserta latsar / petugas kelompok dan pelayanan
masyarakat kesehatan di unit
kesehatan mampu
kerja, peserta
menjalankan tugas
secara profesional dalam latsar / petugas
menjalankan pelayanan kesehatan mampu
kesehatan ramah lansia. mengutamakan
keselamatan
Menjaga kerahasiaan
pasiennya.
Informasi apapun yang
diperoleh dari melakukan
pelayan terhadap lansia
harus bisa dijaga
kerahasiaannya oleh
peserta latsar / petugas
kesehatan
Komitmen Mutu:
Berorientasi pada mutu
Dalam melakukan
kegiatan proses layanan
dikaitkan dengan Nilai
ANEKA terdapat nilai
komitmen mutu yaitu
diharapkan mampu
meningkatkan kualitas
kesehatan lansia di unit
kerja
Anti Korupsi :
Jujur
Dalam melakukan
sosialisasi SOP dikaitkan
dengan Nilai ANEKA
terdapat anti korupsi yaitu
semua informasi yang
terkait kesehatan lansia
harus dikemukakan
secara jujur.
Keterkaitan dengan
Kedudukan Peran PNS
dalam NKRI
Manajemen ASN :
Dalam melakukan proses
kegiatan pelayanan
dikaitkan dengan
Manajemen ASN yaitu
peserta latsar mampu
melaksanakan tugasnya
dengan jujur, dan
bertanggungjawab, serta
berintegritas.
Whole Of Government
(WOG):
Dalam melakukan proses
kegiatan pelayanan
dikaitkan dengan Whole
Of Government (WOG)
yaitu untuk meningkatkan
koordinasi antar petugas
kesehatan beserta
pimpinan dalam
memberikan pelayanan
kesehatan lansia yang
optimal.
Pelayanan Publik :
Dalam melakukan proses
kegiatan pelayanan
dengan Pelayanan Publik
yaitu untuk memberikan
pelayanan publik dalam
meningkatkan kesehatan
lansia di unit kerja.
8. Mengevaluasi 1. Membuat Terlaksananya Dalam kegiatan Mengevaluasi Penguatan terhadap
kegiatan kuesioner dan kegiatan evaluasi, mengevaluasi kegiatan kegiatan layanan nilai organisasi
layanan ramah kartu kepuasan dibuktikan dengan: layanan ramah lansia ramah lansia yang adalah:
lansia 2. Lembar dikaitkan dengan nilai- memberikan Adil dan ramah:
mengenai
kuesioner nilai ANEKA, yaitu: kontribusi terhadap Peserta latsar /
tanggapan 3. Dokumentasi visi dan misi petugas kesehatan
pasien lansia berupa foto Akuntabilitas: Puskesmas Karya mampu bersikap
terhadap kegiatan Transparan Mukti, yaitu visi ramah dan
pelayanan 4. Hasil analisis Dalam melaksanakan ‘’tewujudnya memberikan
2. Memberikan kuesioner / evaluasi dikaitkan Kecamatan Sinar kuesioner kepada
kartu dengan nilai ANEKA Peninjauan yang semua pasien lansia
kuesioner / kartu
kepuasan yang terdapat dalam nilai sehat’’. Serta yang datang
kepuasan Akuntabilitasi adalah sesuai dengan misi berkunjung
kepada pasien / dilakukan dengan terbuka Puskesmas yaitu
keluarga pasien sesuai dengan apa yang mewujudkan
3. Memeriksa hasil terjadi. masyarakat Kec.
kuesioner / kartu Sinar Peninjauan
kepuasan Nasionalisme : yang memiliki
Adil derajat kesehatan
4. Menganalisis
Peserta latsar / petugas yang optimal, baik
hasil kuesioner / kesehatan memberikan individu, keluarga,
kartu kepuasan kuesioner kepada pasien kelompok dan
lansia yang telah masyarakat
mendapatkan pelayanan
kesehatan.
Bertanggung jawab
Dalam melaksanakan
evaluasi dikaitkan
dengan nilai ANEKA
yang terdapat dalam nilai
Nasionalisme adalah
petugas kesehatan
mampu
mempertanggungjawabk
an hasil kuesioner
Etika Publik :
Menjaga kerahasiaan
Informasi identitas yang
diperoleh dari kuesioner
yang diisi pasien harus
bisa dijaga
kerahasiaannya oleh
peserta latsar / petugas
kesehata
Komitmen Mutu:
Berorientasi pada mutu
Dalam melakukan proses
evaluasi dikaitkan
dengan Nilai ANEKA
terdapat nilai komitmen
mutu yaitu diharapkan
mampu meningkatkan
kualitas kesehatan lansia
di unit kerja
Anti Korupsi :
Jujur
Dalam melakukan proses
evaluasi dikaitkan
dengan Nilai ANEKA
terdapat anti korupsi yaitu
informasi berupa hasil
evaluasi harus
dikemukakan secara
jujur.
Keterkaitan dengan
Kedudukan Peran PNS
dalam NKRI
Manajemen ASN:
Menciptakan ligkungan
kerja yang
nondiskriminasi,
pengisisan kuesionner
berdasarkan respon dan
tanggapan pasien
terhadap pelayanan
kesehatan.
Pelayanan Publik :
Proses evaluasi
dilakukan terkait
pelayanan publik adalah
proses evaluasi dilakukan
dengan benar, tepat dan
sah berdasarkan respon
yang diterima dari pasien
(lansia)
H. Jadwal Kegiatan
Tabel 6. Jadwal Kegiatan
Bulan
No Kegiatan Juni Juli
17
18
19
21
22
25
27
28
30
10
12
13
16
17
18
19
14
15
16
20
23
24
26
29
11
14
15
1
2
3
4
5
6
7
8
9
Melakukan koordinasi dan
1 konsultasi dengan mentor atau
pimpinan
Melakukan literasi untuk
menambah pemahaman
2 tentang prioritas pelayanan
untuk lansia
77
7 Melaksanakan proses layanan
ramah lansia di pelayanan
rawat jalan UPTD Puskesmas
Karya Mukti
8 Mengevaluasi kegiatan
layanan ramah lansia
I. Kendala dan Antisipasi
Berikut adalah kendala-kendala yan mungkin akan terjadi saat
aktualisasi nilai-nilai pada saat habituasi dan antisipasinya.
Tabel 6.Kendala dan Antisipasi
No Kendala Antisipasi
.
11 1. Pengisian kuesioner bagi lansia yang tuna Memberikan kartu kepuasan
aksara dan minta pasien memilih
2. Pelayanan pada pasien dengan tuna Melakukan komunikasi dengan
rungu/ tuna netra pengantar / keluarga mengenai
kondisi kesehatan pasien
3. Proses pengadaan sarana/ barang tidak Memberdayakan sarana yang
3 sesuai yang dijadwalkan ada di unit kerja
DAFTAR BACAAN
Fatimah, Irawati. 2017. Modul Pelatihan Dasar Calon Pns Manajemen
ASN.Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.
Latief, Yudi, dkk. 2015. Modul Pelatihan Dasar Calon Pns Nasionalisme.
Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.
Puranwanto, Erwan Agus, dkk. 2017. Modul Pelatihan Dasar Calon Pns
Pelayanan Publik. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.
Suwarno, Yogi, dkk. 2017. Modul Pelatihan Dasar Calon Pns Whole Of
Government. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.
PENDIDIKAN FORMAL
1. SD NEGERI 172 OKU : 1994 - 2000
2. MTs NEGERI BATURAJA : 2000 - 2003
3. SMA NEGERI 3 OKU : 2003 - 2006
4. S1 PEND. DOKTER UMUM UNIVERSITAS SRIWIJAYA : 2006 - 2011