Anda di halaman 1dari 19

BAB IV

HASIL PENELITIAN

A. Gambaran Umum UPT Puskesmas Perawatan Doro I

1. Sejarah singkat

Puskesmas Perawatan Doro I berdiri sejak tahun 1975 pada

mulanya merupakan Puskesmas non perawatan. Namun sejak tahun 1980,

berkembang menjadi Puskesmas Perawatan (Rawat Inap), yang

mempunyai empat puskesmas pembantu ( Pustu ) yaitu : Pustu

Lemahabang, Pustu Larikan, Pustu Wringinagung dan Pustu Kalimojosari.

Seiring dengan perkembangan penduduk dan laju pembangunan

bidang kesehatan di Kecamatan Doro, Maka Puskesmas Pembantu Desa

Larikan, yang pada mulanya merupakan salah satu bagian dari wilayah

kerja Puskesmas Perawatan Doro berubah status menjadi Puskesmas Doro

II. Berdasarkan Keputusan Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten

Pekalongan Nomor : 440 / 11 / Tahun 2005, mulai tanggal 1 April 2005

Puskesmas Doro dipecah menjadi dua yaitu Puskesmas Doro I yang

terletak di jalan Jend. A. Yani Doro dengan wilayah kerja terdiri dari

delapan desa, dan Puskesmas Doro II yang berada di Jalan Raya Larikan

desa Larikan dengan wilayah kerja sebanyak 6 desa.

Kecamatan Doro memiliki luas lahan 25,4 Ha Km2 yang secara

adminstrasi terbagi dalam 14 desa. Sebelum pengembangan Puskesmas

Pembantu Larikan menjadi Puskesmas Induk, maka seluruh desa (14 desa)
24

merupakan wilayah kerja Puskesmas Perawatan Doro. Namun sejak

berdirinya Puskesmas Doro II di Larikan, maka Puskesmas Perwatan Doro

I memiliki wilayah kerja yang mencakup 8 desa yang ada di Kecamatan

Doro, yaitu Desa Lemah abang, Desa Dororejo, Desa Doro, Desa

Randusari, Desa Kutosari, Desa Wringinagung, Desa Kalimojosari dan

Desa Bligorejo. Sedang 6 desa lainnya masuk wilayah kerja Puskesmas

Doro II, yang meliputi Desa Pungangan, Desa Sidoarjo, Desa Rogoselo,

Desa Harjosari, Desa Larikan dan Desa Sawangan. Dua desa dalam

wilayah kerja Puskesmas Doro II dikatagorikan sebagai daerah terpencil,

karena menurut topografi desa, kedua desa terdebut berada di dataran

tinggi, jauh dari Ibu Kota Kecamatan dan ditunjang dengan sarana

transportasi yang masih sulit. Kedua desa tersebut adalah desa Pungangan

dan desa Sidoharjo.

Sejalan dengan berkembangnya masyarakat dan meningkatnya

kebutuhan masyarakat dibidang kesehatan, maka mulai tanggal 1

Nopember 2006, Bupati Pekalongan melalui peraturan Bupati

Pekalongan Nomor 34 tahun 2006, memberikan subsidi pelayanan

kesehatan melalui Puskesmas dan jaringannya bagi warga / penduduk

kabupaten Pekalongan.

Penerima subsidi yang dimaksud adalah seluruh penduduk

Kabupaten Pekalongan yang berdomisili di wilayah Kabupaten

Pekalongan dan penduduk Kabupaten Pekalongan yang tidak memiliki

kartu Askeskin dan Askes PNS. Dengan demikian maka semua pelayanan
25

yang ada di Puskesmas tidak ditarik retribusi, kecuali pelayanan kesehatan

seperti KIR, pemeriksaan Haji, sewa ambulance dan pelayanan kesehatan

Rawat Inap.

Namun dengan diterbitkannya Peraturan Daerah Nomor : 10 tahun

2012, tentang penarikan retribusi, maka subsidi pelayanan kesehatan tidak

berlaku lagi, hal ini berlaku mulai 1 Juli 2012 hingga sekarang. Penduduk

yang datang berobat di Puskesmas dan jaringannya dikenakan retribusi

pendaftaran sebesar Rp. 3.000,-. Sedangkan biaya – biaya lain yang

dikenakan terhadap pasien diatur lebih lanjut dalam Peraturan Daerah.

2. Letak Geografis

Puskesmas Perawatan Doro I terletak di Jl Jend. A. Yani Doro,

Kecamatan Doro Kabupaten Pekalongan Telp. (0285) 7935458.

Mempunyai wilayah yang berbatasan dengan wilayah kerja Puskesmas

lain yang berada dalam wilayah Kabupaten Pekalongan, yaitu sebagai

berikut :

Sebelah Utara : UPT Puskesmas Kedungwuni dan UPT Puskesmas

Karangdadap.

Sebelah Barat : UPT Puskesmas Doro II dan UPT Puskesmas

Wonopringgo.

Sebelah Timur : UPT Puskesmas Talun

Sebelah Selatan : UPT Puskesmas Talun dan UPT Puskesmas

Petungkriyono.

Wilayah kerja Puskesmas Perawatan Doro I terdiri dari 8 desa yaitu :


26

a. Desa Lemahabang kode 01

b. Desa Dororejo kode 02

c. Desa Doro kode 03

d. Desa Randusari kode 04

e. Desa Kutosari kode 05

f. Desa Wringinagung kode 06

g. Desa Kalimojosari kode 07

h. Desa Bligorejo kode 08

3. Status Kepemilikan Puskesmas

Status kepemilikan Puskesmas Perawatan Doro I Dinas Kesehatan

Kabupaten Pekalongan adalah milik Pemerintah daerah Kabupaten

Pekalongan.

4. Ketenagaan

Tenaga kerja yang ada di UPT Puskesmas Perawatan Doro I yaitu :

a. Kepala Puskesmas : 1 orang

b. TU : 2 orang

c. Dokter Umum : 1 orang

d. Dokter Gigi : - orang

e. Paramedis Keperawatan : 15 orang

f. Paramedis Non Keperawatan : 2 orang

g. Paramedis Kebidanan : 14 orang

h. Ahli Gizi : 1 orang


27

i. Rekam Medik : 1 orang

j. Analis Kesehatan : 1 orang

k. Apoteker : 3 orang

l. Petugas Loket : 3 orang

m. Tenaga Teknis Strategis : 4 orang

n. Dapur Umum : 2 orang

o. Cleaning Service : 4 orang

5. Program – Program Kegiatan Puskesmas

Selain memberikan pelayanan rawat jalan UPT Puskesmas

Perawatan Doro I juga memberikan pelayanan rawat inap bagi pasien yang

karena kondisi kesehatanya membutuhkan perawatan inap. Upaya

pelayanan kesehatan yang ada di Puskesmas Perawatan Doro I adalah :

a. Upaya Kesehatan Perorangan

Upaya kesehatan perorangan ini meliputi :

1) Pengobatan Umum

Kegiatan pelayanan yang ada meliputi : Pemeriksaan,

pengobatan, pencatatan dan pelaporan serta penyuluhan /

motifasi.

2) Kesehatan Ibu dan Anak ( KIA )

Kegiatan pelayanan yang ada meliputi : Pemeriksaan,

pengobatan, pencatatan dan pelaporan serta penyuluhan /

motifasi.
28

3) Keluarga Berencana ( KB )

Macam – macam alat kontrasepsi yang tersedia meliputi :

Suntik, Pil, Implan, MOP / MOW, IUD, Kondom.

4) Pengobatan Mata

Kegiatan pelayanan yang ada meliputi : Pemeriksaan,

pengobatan, pencatatan dan pelaporan serta penyuluhan /

motifasi.

5) Pelayanan Rawat Inap

Selain melayani pasien rawat jalan UPT Puskesmas

Perawatan Doro I juga melayani pasien yang karena kondisinya

membutuhkan perawatan rawat inap. Untuk pelayanan ini tersedia

kapasitas tempat tidur 18 dengan tenaga 11 orang paramedis /

perawat dan 2 orang medis / dokter umum.

6) Pengobatan Gigi

Balai Pengobatan Gigi Puskesmas Perawatan Doro I Dinas

Kesehatan Kabupaten Pekalongan mempunyai dua jenis kegiatan,

yaitu kegiatan di dalam gedung dan di luar gedung.

Kegiatan dalam gedung balai pengobatan gigi meliputi :

Pemeriksaan, pengobatan, pencatatan dan pelaporan serta

penyuluhan / motivasi.

b. Upaya Kesehatan Masyarakat

1) Kegiatan di luar gedung balai pengobatan gigi meliputi : UKGS,

UKGMD, UKGTK, Pusling.


29

2) Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Menular ( P2M )

Progam pencegahan dan pemberantasan penyakit menular

(P2M) dilasanakan pada beberapa penyakit menular seperti :

Malaria, DBD, TB Paru, Kusta, Ispa dan Diare.

3) Gizi

Kegiatan pelayanan gizi masyarakat meliputi berbagai

kegiatan yang meliputi : Pengumpulan data PKG / PSG,

Penanggulangan Balita Gizi Buruk, Penanggulangan GAKI,

Penanggulangan KVA, Penanggulangan Anemia, Penyuluhan,

Pendataan Balita Gizi Buruk, Pendataan Bumil / Bufas KEK,

Penyelenggaraan penimbangan bayi dan balita.

4) Perawatan Kesehatan Masyarakat

Perawatan Kesehatan Masyarakat ( PKM ) meliputi

kegiatan : Diagnosa, Rencana tindakan, Tindakan, Evaluasi dan

tindak lanjut.

5) Kesehatan Lingkungan

Kegiatannya meliputi : Pemeriksaan tempat – tempat

umum, Klinik Sanitasi, Pemeriksaan tempat pengolahan

makanan.

c. Upaya Kesehatan Penunjang

Meliputi :

1) Laboraturium

2) Sitem Informasi Managemen Puskesmas ( Simpus )


30

Dengan penggunaan sistem ini dapat untuk mempermudah

pencarian data tentang petugas pemeriksa, kunjungan pasien tiap

desa, golongan umur, penggolongan penyakit, jenis pasien dan

jenis kunjungan. ( Data 10 besar penyakit rawat jalan terlampir )

6. Organisasi Puskesmas

1. Visi, Misi dan Motto Puskesmas Perawatan Doro I

a. Visi

Terwujudnya Puskesmas yang nyaman dan bermutu menjadi mitra

masyarakat menuju kecamatan Doro Sehat 2010.

b. Misi

1) Memberikan pelayanan prima kepada masyarakat, melalui

peningkatan profesionalisme sumber daya manusia.

2) Menambah kelengkapan peralatan dan sarana penunjang

pemeriksaan serta menjaga kebersihan ruangan.

3) Memperbaiki kondisi tempat tunggu pasien dengan menjaga

kebersihan dan membuat kursi tunggu yang cukup refresentatif.

4) Membangun kerja sama dan kemitraan dengan beberapa unsur

dan potensi yang ada di masyarakat.

5) Mendorong dan memfasilitasi terbentuknya sistem kesehatan

desa.

c. Motto

” TEKADKU PELAYANAN TERBAIKKU ”

1) Mengutamakan pelanggan
31

2) Melayani dengan hati nurani

3) Perbaikan berkelanjutan

4) Memberdayakan pelanggan

2. Struktur Organisasi

UPT Puskesmas Perawatan Doro I Dinas Kesehatan Kabupaten

Pekalongan dipimpin oleh seorang Dokter yang membawahi Sub

Bagian Tata Usaha, Kelompok Jabatan Fungsional, Upaya Kesehatan

Wajib, Upaya Kesehatan Pengembangan, Upaya Pelayanan Penunjang

dan Perawatan. Setiap unit bertanggung jawab membantu Kepala

Puskesmas sesuai dengan tugas pokok dan fungsi masing-masing

bagian. ( Struktur Organisasi Terlampir ).

B. HASIL PENELITIAN

1. Sistem Pencatatan di Loket

Di tempat pendaftaran pasien rawat jalan ( loket ) UPT Puskesmas

Perawatan Doro I terdapat Tiga orang petugas, yang terdiri dari satu orang

koordinator / penanggung – jawab loket ( sarjana ekonomi ) dan dibantu

oleh dua orang lainnya ( Sarjana Kesehatan Masyarakat dan lulusan

Sekolah Menengah Umum ). Dari ketiga petugas tersebut belum pernah

mendapatkan pendidikan / pelatihan tentang sistem pencatatan dan

penyimpanan DRM di loket puskesmas. Dalam melaksanakan tugas di

loket tidak ada uraian tugas masing – masing personal, semua pekerjaan

yang ada dilakukan secara bersama – sama.


32

a. Alat dan buku yang digunakan di loket

1) Nomer Urut Antrian

Nomer antrian ini terbuat dari kertas karton yang

bertuliskan angka mulai dari 1 sampai dengan 150 dan di

laminating dengan tujuan agar nomer ini tidak mudah rusak,

banyaknya nomer antrian ini disesuaikan dengan jumlah terbanyak

kunjungan pasien perharinya. Setiap pasien yang datang

dipersilahkan mengambil nomer antrian ini untuk kemudian

menunggu giliran pelayanan pendaftaran di ruang tunggu. Petugas

loket memberikan pelayanannya dengan cara memanggil nomer

tersebut secara berurutan.

2) Kartu Tanda Pengenal Keluarga

Kartu Tanda Pengenal keluarga ini berisi Identitas kepala

keluarga dan nomer indeks. Kartu ini diberikan kepada keluarga

yang anggota keluarganya datang pertama kali untuk mendapatkan

pelayanan di puskemas dengan pesan untuk membawanya kembali

jika ada anggota keluarganya yang datang kembali berobat. Kartu

ini dibuat seukuran dengan kartu tanda penduduk / ID Card

sehingga memudahkan untuk disimpan di dalam dompet. ( Bentuk

dan ukuran kartu terlampir )

3) Buku R X ( Catatan Penggunaan Nomer Indeks )

Digunakan untuk mencatat pengeluaran nomer indek bagi

keluarga yang belum mempunyai KTPK ( Kartu Tanda Pengenal


33

Keluarga ). Bagi keluarga yang telah mempunyai KTPK tidak

perlu dicatat kembali di R X ini. Di loket pendaftaran pasien rawat

jalan UPT Puskesmas Perawatan Doro I hanya disediakan 1 buah

buku R X ini, yaitu untuk pasien yang berasal dari dalam wilayah

kerja puskesmas ( Format pencatatan terlampir ). Sedangkan untuk

pencatatan penggunaan nomer indeks pasien dari luar wilayah

disediakan buku yang format pencatatannya menyerupai dengan

buku bantu R X.

4) Buku Bantu R X

Buku bantu R X digunakan untuk mencatat identitas Kepala

Keluarga yang telah mempunyai Kartu Tanda Pengenal Keluarga

di Puskesmas. Buku bantu ini dibuat perdesa, artinya setiap desa

dibuatkan satu buah buku bantu R X. Buku bantu perdesa ini

dibuat hanya untuk desa di dalam wilayah kecamatan Doro,

sedangkan untuk luar wilayah kecamatan dibuatkan buku ini untuk

satu wilayah kecamatan. Cara pencatatan dalam buku ini bukan

berdasarkan urutan nomer indeks, melainkan diurutkan dengan

urutan abjad nama kepala keluarga dan berfungsi untuk

memudahkan mencari nomer indeks KK pasien yang datang

kembali berobat dengan tidak membawa KTPK. ( Format

pencatatan terlampir )

5) Register Harian Kunjungan Pasien


34

Digunakan untuk mencatat kunjungan pasien dalam

wilayah / luar wilayah baik pasien baru maupun pasien lama dan

tanpa dibedakan dengan jenis pasien (Umum, ASKES, Jamkemas),

serta poli yang dituju semua tercatat dalam buku register ini.

(Format pencatatan terlampir )

6) Formulir Harian Kunjungan Pasien Umum

Digunakan untuk mencatat kunjungan pasien umum.

(Formulir terlampir )

7) Formulir Harian Kunjungan Pasien ASKES

Digunakan untuk mencatat kunjungan pasien ASKES.

(Formulir terlampir )

8) Formulir Harian Kunjungan Pasien Jamkesmas

Digunakan untuk mencatat kunjungan pasien Jamkesmas.

( Formulir terlampir )

9) Buku Rekapan Kunjungan Pasien

Digunakan untuk merekap jumlah kunjungan pasien

perbulan. (Format rekapan terlampir)

10) Buku Setoran Harian Keur Kesehatan

Digunakan untuk mencatat jumlah pasien keur kesehatan

yang meliputi : Keur Umum, Keur Pencari Kerja, Keur Pelajar /

Mahasiswa, Keur Haji Tahap I, Keur Calon Pengantin. Selain


35

untuk mencatat pasien yang membutuhkan keur kesehatan juga

sebagai buku bukti penyetoran. ( Format pencatatan terlampir )

11) Kartu Status

Di UPT Puskesmas Perawatan Doro I terdapat 5 ( lima )

macam kartu status yaitu :

a) Warna hijau digunakan untuk pasien umum.

b) Warna kuning digunakan untuk pasien ASKES.

c) Warna Biru digunakan untuk pasien anak sekolah.

d) Warna merah digunakan untuk pasien Jamkesmas.

e) Warna putih digunakan untuk ibu hamil.

Kartu status terbuat dari kertas yang tebal ( jenis karton ),

hal ini dimaksudkan agar kartu status tidak mudah rusak. Kecuali

status untuk ibu hamil terbuat dari kertas HVS dan dengan desain

yang berbeda dengan status pasien yang lainnya.

Format yang ada ( yang perlu diisi ) pada kartu status yang

dilakukan oleh petugas loket yaitu : Nomer Indeks, kode ekstra,

Nama Pasien, Umur / Tanggal Lahir, Nama KK, Pekerjaan,

Alamat, Tanggal Kunjungan.

12) Kartu Resep

Pada kartu resep ini petugas loket hanya menuliskan Tanggal, Jenis

Kunjungan ( Umum, ASKES, Asek ataupun Jamkesmas ) dan poli

yang dituju oleh pasien ( Bp Umum, Bp Gigi, KIA/KB Dan

TB/Kusta ).
36

2. Mekanisme Pencatatan di Loket

Salah satu kegiatan pencatatan di dalam gedung UPT Puskesmas

Perawatan Doro I yaitu pencatatan pasien di tempat pendaftaran pasien

rawat jalan ( loket ). Pasien rawat jalan yang datang terlebih dulu

dipersilahkan mengambil nomer urut antrian kemudian menunggu

panggilan sesuai dengan nomer urut tersebut. Setelah tiba giliran / petugas

loket memanggil nomer urutnya maka Pasien / keluargannya menyerahkan

nomer urut tersebut beserta KTPKnya jika pasien membawa KTPK dan

mendaftarkan nama pasien yang akan berobat. Petugas pendaftaran

menanyakan apakah sudah pernah berobat ke puskesmas atau belum, kalau

belum berarti kunjungan baru kalau sudah berarti kunjungan lama.

Tabel 4. 1
Data Jumlah Kunjungan Pasien Perjenis Kunjungan
Di Loket UPT Puskesmas Perawatan Doro I Kabupaten Pekalongan
Periode 01 s/d 05 Juni 2010

NO. JENIS KUNJUNGAN JUMLAH PROSENTASE

1. Kunjungan Baru 100 21,05 %

2. Kunjungan Lama 375 78,95 %

JUMLAH 475 100 %


Sumber : Loket UPT Puskemas Perawatan Doro I Kab. Pekalongan.

Dari Tabel 4.1 dapat dilihat bahwa jumlah kunjungan baru

sebanyak 21,05 % sedangkan Jumlah kunjungan lama sebanyak 78,95 %.

a. Pelayanan kepada kunjungan baru meliputi :

1) Menanyakan identitas pasien secara lengkap untuk dicatat pada

kartu status baru untuk pasien tersebut.


37

2) Dicatat pada buku register R X untuk mendapatkan nomer indeks

keluarga.

3) Dibuatkan KTPK dan diberikan padanya dengan pesan untuk

dibawa kembali jika ada anggota keluarga yang datang berobat ke

puskesmas.

4) Mengarahkan pasien ke ruang tunggu pasien sesuai dengan poli

yang dituju.

5) Menyerahkan Kartu status ke masing – masing poli dengan

dilengkapi kartu resep yang telah dibubuhi tanggal, jenis

kunjungan dan poli yang dituju.

b. Pelayanan kepada kunjungan lama

1) Bawa KTPK

Untuk kunjungan lama yang datang kembali dengan

membawa KTPK maka petugas mencari kartu statusnya di rak

penyimpanan dengan berdasarkan nomer indeks yang tertera pada

KTPKnya, setelah ketemu dibubuhi tanggal dan dilengkapi kertu

resep. Sedangkan untuk anggota keluarga yang telah mempunyai

KTPK tapi belum pernah datang berobat dibuatkan status baru

dengan nomer indeks sesuai KTPK yang dibawa dan diberi nomer

kode ekstra, untuk kemudian diarahkan menuju poli sesuai dengan

keluhannya.

2) Tidak bawa KTPK


38

Kunjungan lama yang datang dengan tidak membawa

KTPK , Petugas menanyakan nama kepala keluarga dan alamatnya.

Kemudian dicarikan nomer indeksnya di buku bantu perdesa, yang

kemudian petugas mencari kartu status pada rak penyimpanan,

dibubuhi tanggal dan dilengkapi kartu resep kemudian

menyerahkan ke poli yang dituju dan mempersilahkan pasien

menunggu giliran pada poli tersebut.

Tabel 4. 2
Data Kunjungan Pasien Berdasarkan KTPK
Di Loket UPT Puskesmas Perawatan Doro I Kab. Pekalongan
Periode 01 s/d 05 Juni 2010
NO. KTPK JUMLAH PROSENTASE

1. Bawa 291 77,60 %

2. Tidak Membawa 84 22,40 %

JUMLAH 375 100 %


Sumber : Loket UPT Puskesmas Perawatan Doro I Kabupaten
Pekalongan.

Dari Tabel 4. 2 menyatakan bahwa dari kunjungan pasien

lama berdasarkan KTPK sebanyak 375 orang, tercatat 291 pasien

lama datang berobat kembali dengan membawa KTPK ( 77,60 % )

dan tidak membawa KTPK sebanyak 84 ( 22,40 % ).

3. Kelengkapan Pengisian Kartu Status


39

Untuk kelengkapan pengisian kartu status di loket pendaftaran

pasien rawat jalan, diambil populasi pada pengisian kartu status baik

dalam wilayah maupun luar wilayah kerja UPT Puskesmas Perawatan

Doro I pada tanggal 01 Juni s/d 05 Juni 2010, sejumlah 475 kartu status

dan digunakan untuk penelitian. Kelengkapan pengisian format yang ada

dalam kartu status meliputi : Nomor Indeks, Nama Pasien, Umur, Tempat

Lahir, Tanggal Lahir, Alamat, Nama Kepala Keluarga, Pekerjaan, Tanggal

Kunjungan, Kode Ekstra dan Nomer ASKES, SKTM / Jamkesmas,

(Jumlah populasi terlampir). Dari penelitian sejumlah 475 kartu status baik

kartu status pasien rawat jalan umum, Askes, maupun Jamkesmas, baik

pasien berasal dari dalam wilayah kerja maupun pasien berasal dari luar

wilayah kerja.

Dari hasil penelitian terhadap pengisian format yang ada pada kartu status

pasien rawat jalan diperoleh data-data seperti terlihat pada tabel berikut :

Tabel 4. 3
Kelengkapan pengisian kartu status pasien rawat jalan
UPT Puskesmas Perawatan Doro I Kabupaten Pekalongan
JENIS TIDAK
NO LENGKAP PROSENTASE
KELENGKAPAN LENGKAP
1 Nomor Indeks 475 0 100 %
2 Nama Pasien 475 0 100 %
3 Umur 408 67 85,89 %
4 Tempat Lahir 0 475 0%
5 Tanggal Lahir 67 408 14 %
6 Alamat 475 0 100 %
7 Nama Kepala Keluarga 475 0 100 %
8 Pekerjaan 90 385 18,95%
9 Tanggal Kunjungan 447 28 94,11 %
10 Kode Ekstra 443 32 93,26 %
40

Nomer ASKES, SKTM /


11 76 399 16 %
Jamkesmas
Sumber : Loket UPT Puskesmas Perawatan Doro I Kabupaten Pekalongan.

Dari tabel 4.3 dapat dilihat bahwa persentase kelengkapan

pengisian kartu status pasien rawat jalan yang kurang lengkap berkisar

antara 14 % pada kolom tanggal lahir dan 94,11 % pada tanggal

kunjungan.

4. Sistem Penyimpanan Dokumen Rekam Medis

UPT Puskesmas Perawatan Doro I Dinas Kesehatan Kabupaten

Pekalongan mempunyai dua jenis pelayanan yaitu Pelayanan untuk pasien

rawat jalan dan pelayanan untuk pasien rawat inap. Di tinjau dari

pemusatanya atau penyatuan Dokumen Rekam Medisnya sistem

penyimpanan yang digunakan adalah Desentralisasi, yaitu antara dokumen

rekam medis rawat jalan dan dokumen rekam medis rawat inap disimpan

dalam tempat yang terpisah.

Di tempat pendaftaran pasien rawat jalan ( loket ) UPT Puskesmas

Perawatan Doro I dalam penyimpanan kartu status tidak menggunakan

Famili folder tetapi untuk pasien dalam satu keluarga dijadikan satu

kemudian dikelompokan perdesa. Untuk membedakan jenis pasien

(Umum, ASKES, Asek, maupun Jamkesmas) maka dibedakan dengan

perbedaan warna kartu status yaitu :

a. Kartu status warna hijau digunakan untuk pasien umum.

b. Kartu status warna kuning digunakan untuk pasien ASKES.


41

c. Kartu status warna biru digunakan untuk pasien dari anak sekolah.

d. Kartu status warna merah digunakan untuk pasien Jamkesmas.

e. Sedangkan untuk pasien ibu hamil dibuatkan kartu status khusus untuk

ibu hamil ( terbuat dari kertas HVS warna putih ).

Cara penyimpanan kartu status ibu hamil ini disatukan perdesa ke

dalam sebuah map dan disimpan dalam rak khusus untuk status ibu

hamil.

5. Penyimpanan Ditinjau Dari Cara Penjajarannya

Ditinjau dari cara penjajaran kartu statusnya UPT Puskesmas

Perawatan Doro I dengan menggunakan sistem nomor langsung atau

berurutan (Straight Numbering System) yaitu penyimpanan kartu status

pasien ke dalam rak penyimpanan secara berturut-turut sesuai dengan

besar kecilnya nomer indeks, hanya saja tetap dengan membedakan

wilayah, artinya sistem ini dilakukan dengan masih terpusat pada satu

desa, dan berlaku unutk pasien yang berasal dari dalam wilayah.

Sedangkan untuk pasien yang berasal dari luar wilayah diurutkan

berdasarkan abjad pertama nama pasien.

Anda mungkin juga menyukai