Anda di halaman 1dari 2

TUGAS INDIVIDU

AGENDA III ANALISIS ISU TERKAIT MATERI MANAJEMEN ASN

Nama Widyaiswara : Tatang, S.Pd., M.M.Pd


Nama Peserta : Zulfa Huria Triafani
NDH : 30
Hari/Tanggal : Jumat/30-04-2021
Mata Pelatihan : Manajemen ASN

Manajemen ASN diatur dalam UU No. 5 Tahun 2014 Tentang Aparatur Sipil Negara dan
PP No.11 Tahun 2017 Tentang Manajemen ASN. Dalam UU ASN disebutkan bahwa profesi ASN
berlandaskan pada kode etik dan kode perilaku yang bertujuan untuk menjaga martabat dan
kehormatan ASN. Manajemen ASN dapat diartikan sebagai pengelolaan ASN untuk menghasilkan
pegawai ASN yang profesional, memiliki nilai dasar, etika profesi, bebas dari intervensi politik,
bersih dari praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme. Manajemen ASN berfungsi sebagai pelaksana
kebijakan publik, pelayan publik, dan perekat pemersatu bangsa. Sebagai ASN, manajemen ASN
diperlukan dalam rangka menciptakan masyarakat madani yang taat hukum, berperadaban
modern, demokratis, makmur, adil, dan bermoral tinggi dalam menyelenggarakan pelayanan
kepada masyarakat secara adil dan merata. Namun dalam pelaksanaannya di lapangan masih
ditemukan beberapa masalah atau isu yang terkait dengan penerapan manajemen ASN yang dapat
melanggar kode etik ASN. Berikut beberapa isu yang terkait dengan manajemen ASN di
lingkungan tempat kerja:

1. Ketidakdisiplinan termasuk pada pelanggaran kode etik ASN “melaksanakan tugasnya


dengan cermat dan disiplin”. Contoh pelanggaran yang sering terjadi di rumah sakit seperti;
terlambat masuk kantor tanpa alasan yang jelas. Pulang lebih awal tanpa alasan yang jelas.
Hal ini terjadi karena beberapa faktor, diantaranya yaitu adanya konflik kepentingan seperti
kepentingan keluarga yang diselesaikan melewati batas waktu kehadiran di rumah sakit serta
kurangnya ketegasan pimpinan dalam mengelola sikap kedisiplinan bawahan. Hal yang perlu
dilakukan untuk mencegah adanya isu tersebut dapat dimulai dari diri sendiri. Kita harus
menyadari bahwa ketepatan waktu adalah bagian dari kewajiban sebagai ASN. Selain itu,
ketegasan atasan langsung sangat diperlukan. Beberapa saran yang bisa dilakukan oleh kepala
ruangan terkait peningkatan kedisiplinan bidan adalah sebagai berikut:
• Melakukan sosialisasi untuk memberikan penyegaran tentang peraturan yang berkaitan
dengan disiplin ASN.
• Memberikan sanksi/tindakan secara tegas bilamana seorang ASN terbukti melakukan
pelanggaran disiplin untuk memberikan efek jera dan shock terapi untuk pns lainnya.
• Peran penting pemimpin dalam mengawasi dan melakukan pembinaan secara dini di
lingkungan kerja mengenai diisiplin. Pemimpin dapat menjadi role model dalam
pengaplikasian manajemen ASN.

2. Penilaian kinerja yang kurang optimal


Penilaian kinerja bertujuan untuk menjamin objektivitas pembinaan ASN yang didasarkan
pada prestasi dan karir. Adanya kesempatan menonton film atau sinetron saat jam kerja
seharusnya menjadi penilaian kinerja ASN belum dilakukan berdasarkan aspek-aspek
penilaian yang utuh sehingga menyebabkan tidak optimalnya penilaian kinerja pegawai
tenaga kesehatan. Penilaian kinerja juga belum dilakukan berdasarkan pertimbangan
pendapat dari rekan kerja setingkat atau bawahannya. Gagasan atau ide yang bisa
disampaikan untuk memperbaiki hal ini adalah dengan cara ASN itu sendiri harus sadar
tentang peran dan fungsi sebagai ASN. ASN juga dapat mensyukuri berkat diterima
menjadi seorang ASN agar mampu menciptakan disiplin dalam dirinya sendiri sehingga
berlakulah ASN yang taat pada aturan yang berlaku. Perlu juga diadakan reward dan
punishment atau agenda kerja yang dapat dikerjakan setiap harinya agar waktu luang bisa
dimanfaatkan sebaik mungkin.

Anda mungkin juga menyukai