Diajukan untuk memenuhi tugas Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil
Golongan III
di Lingkungan Pemerintah Kota Sukabumi
Disusun oleh :
Menyetujui,
Coach, Mentor
i
LEMBAR PENGESAHAN
RANCANGAN AKTUALISASI
Menyetujui,
Coach, Mentor,
Penguji
ii
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, karena dengan rahmat
dan hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan Laporan “Rancangan Aktualisasi
Optimalisasi Pendidikan Kesehatan Terhadap Pasien dan Keluarga Mengenai
Perawatan Luka Di Rumah Post Operasi dengan Menggunakan Media Video dan
Leaflet di Ruang Mawar RSUD R. Syamsudin, S.H Kota Sukabumi”.
Penyusunan rancangan aktualisasi merupakan tahapan sebagai salah satu syarat
calon pegawai negeri sipil untuk menjadi Pegawai Negeri Sipil (PNS). Dalam
penyusunan laporan ini saya telah mendapatkan banyak mendapat saran, dorongan,
bimbingan serta dukungan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, saya mengucapkan
terima kasih kepada:
1. Dr. H. Dicky Saromi, M.Sc selaku kepala Badan Pengembangan Sumber Daya
Manusia Provinsi Jawa Barat.
2. Asep Suhendrawan, S.Sos selaku kepala Badan Kepegawaian dan Pengembangan
Sumber Daya Manusia Kota Sukabumi.
3. Bapak H.A.M Ilyas, S.IP., M.Sc selaku coach yang telah memberikan bimbingan
selama penyusunan laporan rancangan aktualisasi.
4. Ibu Isa Narisa, S. Kep. Ners selaku mentor yang telah banyak memberikan arahan
dan bimbingan selama proses penyusunan rancangan aktualisasi.
5. Para Widyaiswara BPSDM Provinsi Jawa Barat yang telah memberikan banyak
ilmu kepada kami para peserta pelatihan dasar CPNS di lingkungan pemerintah
Kota Sukabumi.
6. Panitia Penyelenggara Pelatihan Dasar CPNS Kota Sukabumi Golongan III
Angkatan III Tahun 2021.
7. Orang tua dan keluarga yang tiada henti mendoakan dan memberikan dukungan
moral dan material yang tidak terhingga sehingga penulis dapat menyelesaikan
lapoan ini.
8. Rekan kerja di RSUD R Syamsudin,SH yang telah memberikan dukungan.
9. Teman-teman sesama peserta Latsar CPNS Golongan III Angkatan III Tahun 2021
terutama Kelompok IV yang selalu kompak.
iii
Dalam penyusunan laporan rancangan aktualisasi ini, penulis menyadari masih
terdapat banyak kekurangan. Oleh karena itu, penulis sangat mengharapkan kritik dan
saran yang membangun. Semoga laporan rancangan aktualisasi ini bisa menambah
wawasan para pembaca dan bisa bermanfaat untuk perkembangan dan peningkatan ilmu
pengetahuan.
Penyusun
iv
DAFTAR ISI
v
DAFTAR TABEL
vi
DAFTAR GAMBAR
vii
BAB I
PENDAHULUAN
Salah satu ranah bidang pelayanan kesehatan kerja Aparatur Sipil Negara (ASN)
khususnya untuk meningkatkan kesehatan ibu dan anak adalah Bidan. Menurut WHO Bidan
adalah seseorang yang telah diakui secara reguler dalam program pendidikan kebidanan
sebagaimana yang diakui yuridis, dimana ia ditempatkan dan telah menyelesaikan
pendidikan kebidanan dan telah mendapatkan kualifikasi serta terdaftar disahkan dan
mendapatkan ijin melaksanakan praktik kebidanan.
RSUD R Syamsudin SH merupakan salah satu rumah sakit milik pemerintah daerah
yang ada di Kota Sukabumi. Dalam upaya memenuhi kebutuhan masyarakat dan upaya
1
meningkatkan mutu pelayanan kesehatan, RSUD Syamsudin menyediakan layanan rawat
inap khusus kebidanan dalam penanganan obstetric dan ginekologi. Ruang rawat inap ini
dikenal dengan Ruang Mawar termasuk layanan yang sudah berjalan cukup lama yang ada
di RSUD R. Syamsudin SH Kota Sukabumi. Ruangan rawat inap ini melayani tindakan
kebidanan perawatan penyakit terkait dengan organ reproduksi wanita. Melayani perawatan
yang berhubungan dengan kehamilan dan persalinan, termasuk proses sebelum, selama, dan
setelah seorang wanita melahirkan, termasuk perawatan luka post operasi.
Luka yang sering terjadi diarea kebidanan yaitu, luka episiotomi, luka bedah sectio
caesarea, luka bedah abdomen karena kasus ginekologi, atau luka akibat komplikasi proses
persalinan (Maryunani, 2014). Luka merupakan suatu keadaan yang mengakibatkan
terputusnya kontinuitas jaringan. Penyebabnya bisa karena trauma, operasi, ischemia, dan
tekanan (Ekaputra, 2013). Perawatan pasca operasi adalah perawatan yang dilakukan untuk
meningkatkan proses penyembuhan luka dan mengurangi rasa nyeri dengan cara merawat
luka serta memperbaiki asupan makanan tinggi protein dan vitamin (Riyadi & Harmoko,
2012).
Data di RSUD Syamsudin,S.H Kota Sukabumi, didapatkan angka kejadian ibu yang
mendapatkan perawatan luka post operasi baik dari penanganan obstetric dan ginekologi.
Rata-rata kejadian perawatan luka pasca operasi di RSUD Sukabumi khususnya di Ruang
Mawar dalam 4 bulan terakhir (Januari 2021, Februari 2021, Maret 2021 dan April 2021)
yaitu 152 orang. Dalam bulan Januari- April 2021 terdapat total 8 (0,05%) pasien POST
operasi dirawat ulang akibat infeksi luka post operasi (woundehisence). Infeksi luka operasi
merupakan salah satu komplikasi pasca operasi karena dapat meningkatkan lama perawatan
yang tentunya akan menambah biaya perawatan, Selain itu infeksi luka operasi dapat
mengakibatkan cacat bahkan kematian. Hal-hal yang dapat mengurangi resiko infeksi adalah
pendidikan, penghilang nyeri, gizi yang cukup, perawatan luka yang baik, mengidentifikasi
infeksi, mengoptimalkan kemungkinan rawat inap di rumah sakit, mengurangi stres dan
meningkatkan harga diri.
Perawatan luka di rumah POST operasi perlu dilakukan dengan baik supaya tidak
menimbulkan infeksi. Pengetahuan pasien dan keluarga sangat penting dalam perawatan
2
luka. Infeksi luka dapat disebabkan oleh beberapa factor, seperti Bidan yang bekerja sebagai
pemberi pelayanan masih kurang optimal dalam melakukan perawatan luka di rumah post
operasi, edukasi kepada pasien dan keluarga mengenai perawatan luka, rendahnya tingkat
pendidikan ibu, kurang mobilisasi, kondisi psikososial ibu karena kurangnya dukungan
suami/keluarga pasca operasi dan asupan nutrisi yang kurang. Asupan makanan memiliki
peranan penting dalam proses penyembuhan luka operasi. Oleh sebab itu perawatan luka
operasi di rumah dapat dilakukan dengan memperbanyak makanan sehat dan bergizi untuk
mempercepat proses penyembuhan luka.
Banyak faktor yang mempengaruhi proses penyembuhan luka, seperti usia, asupan
nutrisi, stress dan infeksi, namun perawatan luka juga memiliki peranan penting dalam proses
kesembuhan luka. Peran bidan di sangat dibutuhkan dalam memberikan perawatan selama di
rumah sakit serta edukasi kepada pasien dengan tujuan untuk memandirikan pasien, sehingga
pasien mampu untuk melakukan perawatan luka pasca operasi, terutama ketika pasien berada
di rumah. Berdasarkan latar belakang tersebut, penulis memilih isu mengenai “Optimalisasi
Pendidikan Kesehatan Terhadap Pasien dan Keluarga Mengenai Perawatan Luka di
Rumah Post Operasi dengan Menggunakan Media Video dan Leaflet di Ruang Mawar
RSUD Syamsudin SH”. Dengan rancangan aktualisasi ini diharapkan ASN khususnya
Bidan dapat meningkatkan kualitas pelayanan sesuai dengan salah satu tupoksinya yakni
melakukan pendidikan kesehatan di Rumah Sakit.
3
Tabel 1.1 Deskripsi Masalah Dan Isu
No Masalah/Isu Deskripsi Masalah / Isu Dampak
1 Belum optimalnya Pemberian pendidikan Adanya temuan kasus
pendidikan kesehatan kesehatan terhadap pasien infeksi luka post operasi
terhadap pasien dan dan keluarga mengenai akibat dari kurangnya
keluarga mengenai perawatan luka post operasi pengetahuan pasien dan
perawatan luka di masih sebatas verbal saja, dukungan keluarga
rumah post operasi. belum ada pemberian mengenai perawatan luka
informasi dalam bentuk ketika dirumah.
tulisan maupun visualisasi.
2 Belum optimalnya Bidan belum optimal dalam Penerapan lima moment cuci
penerapan lima penerapan lima moment tangan yang belum optimal
moment cuci tangan di cuci tangan akan meningkatkan resiko
ruang mawar RSUD infeksi nosokomial yang ada
R. Syamsudin, SH di RSUD R. Syamsudin. SH
Kota Sukabumi
4
seberapa mendesaknya waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan masalah
tersebut. Maka semakin mendesak penyelesaian suatu masalah maka semakin
tinggi pula tingkat Urgency masalah tersebut.
Seriousness berkaitan dengan dampak yang ditimbulkan dari adanya
masalah tersebut terhadap organisasi. Dampak ini terutama yang menimbulkan
kerugian bagi keberlangsungan organisasi seperti dampak produktivitas,
keselamatan jiwa, sumber daya atau sumber dana. Semakin tinggi dampak
masalah tersebut maka semakin tinggi pula tingkat Seriousness masalah
tersebut. Ketiga adalah growth. Growth berkaitan dengan perkembangan
masalah yang ada. Semakin cepat berkembang masalah tersebut maka semakin
tinggi tingkat Growth-nya. Masalah yang tingkat Growth-nya tinggi tentunya
akan menjadi prioritas masalah yang harus segera diatasi.
Untuk mengurangi tingkat subyektivitas dalam menentukan masalah yang
jadi prioritas, maka perlu ditetapkan kriteria untuk masing-masing unsur USG
tersebut. Pada umumnya ditentukan dengan menggunakan skor dengan skala
tertentu. Misalnya saja menggunakan skor skala 1 – 5. Semakin tinggi tingkat
Urgency, Seriousness, ataupun Growth masalah tersebut, maka semakin tinggi
pula skor masing-masing unsur tersebut.
Tabel 1.2 Deskripsi Nilai USG
Skor Urgency (U) Seriousness (S) Growth (G)
5 Paling Mendesak Fatal Sangat Cepat
4 Sangat Mendesak Sangat Gawat Cepat
3 Mendesak Gawat Cepat
2 Biasa Biasa Biasa
1 Tidak Mendesak Tidak Gawat Lambat
5
Tabel 1.3 Penetapan Isu Aktual Menggunakan Teknik Tapisan USG
Keterangan :
Semakin besar nilai USG dari suatu masalah/isu maka semakin besar pula
tingkat bobot prioritas dari masalah/isu tersebut.
1.4 Penetapan Isu Aktual Terpilih
Berdasarkan hasil analisis USG tersebut, maka penulis memutuskan untuk
mengangkat masalah/isu “ Belum optimalnya pendidikan kesehatan terhadap
pasien dan keluarga mengenai perawatan luka di rumah post operasi. Setelah
menentukan isu lewat teknik tapisan isu USG, untuk mencari penyebab inti atau core
issue dari isu actual terpilih. Hal ini diperlukan agar penulis mampu mencari solusi
pemecahan masalah dari isu tersebut. Untuk itu kemudian penulis menggunakan
teknik sirip ikan atau dikenal dengan teknik analisis isu fishbone.
6
METHODE MACHINE
Metode pemberian informasi Belum ada media / alat informasi yang mudah
masih sebatas verbal saja dipahami mengenai pendidikan kesehatan
Pemberian informasi kurang perawatan luka
menarik Belum optimalnya
pendidikan kesehatan
terhadap pasien dan
keluarga mengenai
Tingkat pengetahuan pasien yang perawatan luka di
berbeda-beda rumah POST operasi
Latar belakang pendidikan pasien
yang bervariasi
Kurangnya dukungan keluarga dalam
perawatan luka
Bidan belum optimal dalam
pencegahan infeksi untuk perawatan
luka
MAN
7
1.5 Gagasan Pemecahan Masalah
Aparatur Sipil Negara (ASN) harus memiliki pemahaman
(internalisasi) dan mampu mengaktualisasikan nilai-nilai dasar ASN.
Nilai dasar yang harus dimiliki oleh setiap ASN adalah Akuntabilitas,
Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu, dan Anti korupsi yang
diakronimkan menjadi ANEKA. Setiap ASN yang profesional harus
memiliki integritas untuk menginternalisasi dan mengaktualisasi nilai-
nilai ANEKA dalam menjalankan tugas dan kewajibannya sehari-hari.
Dalam rancangan aktualisasi habituasi ini, maka penulis akan mengangkat isu
mengenai “Optimalisasi Pendidikan Kesehatan Terhadap Pasien dan Keluarga
Mengenai Perawatan Luka di Rumah Post Operasi Dengan Menggunakan Media
Video dan Leaflet di Ruang Mawar RSUD R. syamsudin, SH Kota Sukabumi’’.
Adapun rincian kegiatan yang akan dilakukan, diantaranya:
1. Melakukan konsultasi dengan atasan terkait rencana kegiatan
aktualisasi.
2. Menyiapkan media informasi mengenai perawatan luka post
operasi untuk pasien yakni media video.
3. Menyiapkan media informasi mengenai perawatan luka post
operasi untuk pasien yakni media leaflet.
4. Melakukan pendidikan kesehatan terhadap keluarga tentang
dukungan untuk melakukan perawatan luka post operasi
menggunakan media leaflet dan video.
5. Melakukan koordinasi pada pasien dan keluarga sebagai control
perawatan luka post op.
6. Melakukan monitoring dan evaluasi.
1.6 Maksud dan Tujuan
8
perawatan luka di rumah POST operasi
1.6.2 Meningkatkan pengetahuan keluarga mengenai perawatan luka di
rumah POST operasi.
1.6.3 Mengurangi tingkat infeksi luka POST operasi.
1.6.4 Mempercepat waktu penyembuhan pasien luka POST operasi..
1.7 Manfaat
Menjadi dasar dalam setiap pelaksanaan kegiatan yang dilakukan pada tempat
bertugas berlandaskan atas nilai- nilai dasar profesi ASN sehingga
melaksanakan tugas secara profesional sesuai dengan nilai ANEKA sehingga
dapat mengoptimalkan perawatan pasien pasca operasi di ruang Mawar RSUD
Syamsudin , S.H.
1. Bagi Unit Pelaksana (RSUD Syamsudin, S.H)
Meningkatnya mutu pelayanan dan kualitas dalam pendiidkan kesehatan pada
perawatan pasien pasca operasi khususnya Bidan di ruang Mawar di RSUD
Syamsudin, S.H.
2. Untuk Penulis
Mengimplementasikan ilmu pengetahuan tentang nilai – nilai dasar profesi
Aparatur Sipil Negara (ASN) di tempat kerja yang diperoleh selama
mengikuti Pelatihan Dasar CPNS 2021 sehingga diharapkan dapat
memberikan contoh dan pelayanan yang baik di tempat kerja.
9
BAB II
KONDISI UMUM ORGANISASI
10
Soekaboemi. Selanjutnya pada tahun 1979 berdasarkan SK Menteri Dalam
Negeri RI No. 362 tanggal 14 Maret 1979 dan SK Menteri Kesehatan RI
No. 51 tanggal 22 Februari 1979 rumah sakit ini pengelolaannya
diserahkan kepada Pemerintah Daerah Tingkat II Kotamadya Sukabumi
dan diberi nama Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) R. Syamsudin, S.H.
Kota Sukabumi dengan status Rumah Sakit Umum Daerah Kelas C.Pada
tahun 1993, tepatnya tanggal 10 Juni
Tahun 1993 berdasarkan SK Walikotamadya Sukabumi Dati II
Sukabumi No. 5 Tahun 1993 rumah sakit ini ditetapkan sebagai uji coba
swadana daerah. Setelah itu, yakni pada tahun 1994 berdasarkan SK
Menteri Kesehatan RI No. 494/SK/V/94 tanggal 30 Mei 1994 RSUD R.
Syamsudin, S.H. Kota Sukabumi ditetapkan sebagai Rumah Sakit Umum
Daerah Kelas B Non Pendidikan. Penetapan sebagai rumah sakit swadana
baru ditetapkan sejak 17 Maret 1995 sesuai SK Menteri Dalam Negeri RI
No. 445.32.208.
Pertama kali akreditasi diikuti RSUD R. Syamsudin, S.H. Kota
Sukabumi, yaitu pada tahun 1998 dengan hasil bahwa berdasarkan SK
Dirjen Yan Medik Depkes RI Nomor: YM 02.03.3.5.5843 tanggal 22 April
1998 RSUD R. Syamsudin, S.H. Kota Sukabumi mendapatkan sertifikat
akreditasi rumah sakit dengan status akreditasi penuh untuk 5 (lima)
pelayanan standar pelayanan yang meliputi: administrasi manajemen,
pelayanan medis, pelayanan gawat darurat, pelayanan keperawatan, dan
rekam medis. Selanjutnya, yaitu pada tahun1998 berdasarkan SK Dirjen
Yan Medik Depkes RI Nomor: YM 00.03.2.2.154 tanggal 27 Januari 1998
RSUD R. Syamsudin, S.H. Kota Sukabumi mendapatkan sertifikat
akreditasi rumah sakit dengan status akreditasi penuh untuk 12 (dua belas)
pelayanan standar pelayanan yang meliputi: administrasi manajemen,
pelayanan medis, pelayanan gawat darurat, pelayanan keperawatan, rekam
11
medis, farmasi, K3, radiologi, laboratorium, kamar operasi, pengendalian
infeksi di rumah sakit, dan perinatal resiko tinggi.
12
(UOBK) memberikan layanan secara professional. Sebagai unit organisasi
bersifat khusus (UOBK), rumah sakit memiliki otonomi dalam pengelolaan
keuangan dan barang milik daerah serta bidang kepegawaian.
Berdasarkan pemantauan dan evaluasi yang dilakukan, rumah sakit yang
berada di wilayah rujukan telah melakukan beberapa inovasi dan diversifikasi
pelayanan, termasuk status kelas yang telah berubah dari tipe C menjadi tipe B.
Hal ini tentu saja merupakan tantangan bagi RSUD R. Syamsudin, S.H. untuk
menjaga dan meningkatkan stabilitas pelayanan. Oleh karena itu, beberapa tahun
terakhir RSUD R. Syamsudin, S.H. terus berupaya untuk meningkatkan mutu
pelayanan, diantaranya berusaha meraih akreditasi versi 2012 dan telah lulus
dengan predikat “Paripurna”, terakreditasi di 12 pelayanan, didukung pula
dengan tetap mempertahankan mutu terintegrasi melalui sertifikasi ISO 9001:
2015 & IWA-1: 2005, ISO 14001: 2015 dan OHSAS 18001: 2007.
Sebagai rumah sakit rujukan regional di Jawa Barat, beberapa tahun
terakhir pula RSUD R. Syamsudin, S.H. terus melakukan pengembangan
layanan, diantaranya pelayanan Cathlab dan Radio Intervensi, Klinik Nyeri,
Pelayanan Mammografi, Pelayanan Laparoscopy, Layanan Medical Check Up,
dan Unit Luka Bakar (Burn Center).
13
b. Penyelenggaraan pelayanan RSUD R. Syamsudin, S.H. Kota
Sukabumi yang profesional berbasis kompetensi dan
penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi kedokteran
(IPTEKDOK);
c. Mewujudkan RSUD R. Syamsudin, S.H. Kota Sukabumi yang
berkualitas berbasis patient center care dan profesionalitas
layanan pendidikan;
d. Mewujudkan penyelenggaraan tata kelola rumah sakit yang
baik, akuntabel, dan inovatif.
14
memberikan senyuman terbaik, bertutur kata yang baik, dan tidak
menimbulkan konflik serta mampu mengendalikan emosi.
e. Teliti diwujudkan dengan sikap dan perilaku memprioritaskan
keselamatan pasien, melakukan pengecekan ulang terhadap informasi
yang diterima dan yang akan disampaikan serta mengambil keputusan
berdasarkan bukti (evidence)
15
2.4. Struktur Organisasi
16
2.5. Tugas Pokok, Dan Fungsi
Menurut Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Dan Reformasi
Birokrasi Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2019 Tentang Jabatan Fungsional Bidan
Dan Angka Kreditnya, Rincian kegiatan Bidan Ahli Pertama sesuai dengan jenjang
jabatan, sebagai berikut:
2.5.1 Melakukan pengkajian keperawatan dasar pada masyarakat;
2.5.2 Melakukan pengkajian pada ibu hamil fisiologis;
2.5.3 Menyusun perencanaan asuhan kebidanan pada ibu hamil fisiologis;
2.5.4 Memberikan asuhan kebidanan pada ibu hamil fisiologis;
2.5.5 Melakukan pengkajian pada ibu bersalin fisiologis;
2.5.6 Memberikan asuhan Kala I persalinan fisiologis;
2.5.7 Melakukan asuhan Kala II persalinan fisiologis;
2.5.8 Melakukan asuhan Kala III persalinan fisiologis;
2.5.9 Melakukan asuhan Kala IV persalinan fisiologis;
2.5.10 Melakukan pengkajian pada ibu nifas fisiologis;
2.5.11 Melakukan asuhan kebidanan pada ibu nifas fisiologis;
2.5.12 Melakukan persiapan pre operasi obstetri ginekologi;
2.5.13 Memberikan Komunikasi Informasi dan Edukasi (KIE) tentang kesehatan
ibu dan anak pada individu atau keluarga sesuai dengan kebutuhan;
2.5.14 Melakukan fasilitasi Inisiasi Menyusu Dini (IMD);
2.5.15 Melakukan asuhan neonatal esensial;
2.5.16 Melakukan asuhan pelayanan neonatal pada 6 jam - 48 jam POST kelahiran
(KN1);
2.5.17 Melakukan asuhan pelayanan neonatal pada hari ke 3 - hari ke 7 POST
kelahiran (KN2) ;
2.5.18 Melakukan asuhan pelayanan neonatal pada hari ke 8 - hari ke 28 POST
kelahiran (KN3);
2.5.19 Memfasilitasi konseling kesehatan reproduksi;
2.5.20 Memfasilitasi konseling pra nikah;
2.5.21 Memfasilitasi konseling keluarga berencana (KB);
17
2.5.22 Melakukan pemetaan sasaran dan analisis data pada keluarga dan
masyarakat;
2.5.23 Melakukan pembinaan keluarga balita/remaja/lansia;
2.5.24 Berpartisipasi aktif dalam musyawarah perencanaan pembangunan desa;
2.5.25 Melaksanakan tugas jaga shift malam;
2.5.26 Melakukan asuhan kebidanan di kamar bedah;
2.5.27 Melakukan pemantauan pelaksanaan persalinan dan pencegahan
komplikasi;
2.5.28 Melakukan skrining Pencegahan Penularan HIV, sifilis, hepatitis B dari ibu
ke anak (PPIA) di Puskesmas atau Rumah Sakit;
2.6.1 Akuntabilitas
18
Menunjukan sikap dan perilaku yang konsisten dan dapat diandalkan
sebagai penyelenggara pemerintahan.
2.6.2 Nasionalisme
Nasionalisme adalah pandangan atau paham kecintaan warga negara
Indonesia terhadap bangsa dan tanah airnya yang didasarkan pada nilai-nilai
Pancasila yang mengilhami setiap gerak langkah dan semangat bekerja untuk
bangsa dan negara.
Prinsip dasar semangat nasionalisme dalam negara kebangsaan
a. kesatuan (unity), dalam wilayah teritorial, bangsa, bahasa, ideologi, dan
doktrin kenegaraan, sistem politik atau pemerintahan, sistem perekonomian,
sistem pertahanan keamanan, dan policy kebudayan;
b. kebebasan (liberty, freedom, independence), dalam beragama, berbicara dan
berpendapat lisan dan tertulis, berkelompok dan berorganisasi;
c. kesamaan (equality), dalam kedudukan hukum, hak dan kewajiban;
d. Kepribadian (personality) dan identitas (identity), yaitu memiliki harga diri
(self estreem), rasa bangga (pride) dan rasa sayang (depotion) terhadap
kepribadian dan identitas bangsanya yang tumbuh dari dan sesuai dengan
sejarah dan kebudayaannya;
e. Prestasi (achievement), yaitu cita-cita untuk mewujudkan kesejahteraan
(welfare) serta kebesaran dan kemanusiaan (the greatnees and the
glorification) dari bangsanya
Seorang PNS dalam menjalankan tugas-tugasnya senantiasa
mengutamakan dan mementingkan persatuan dan kesatuan bangsa.
Kepentingan kelompok, individu, golongan harus disingkirkan demi
kepentingan yang lebih besar yaitu kepentingan bangsa dan Negara diatas
segalanya.
19
mengarahkan kebijakan publik dalam rangka menjalankan tanggung jawab
pelayanan publik. menjalankan tanggung jawab pelayanan publik. Ada tiga
fokus utama dalam pelayanan publik, yakni:
a. Pelayanan publik yang berkualitas dan relevan.
b. Sisi dimensi reflektif, etika publik berfungsi sebagai bantuan dalam
menimbang pilihan sarana kebijakan publik dan alat evaluasi.
c. Modalitas etika, menjembatani antara norma moral dan tindakan faktual.
20
Manajemen ASN terdiri dari Manajemen PNS dan Manajemen PPPK.
Manajemen PNS meliputi penyusunan dan penetapan kebutuhan, pengadaan,
pangkat dan jabatan, pengembangan karier, pola karier, promosi, mutasi,
penilaian kinerja, penggajian dan tunjangan, penghargaan, disiplin,
pemberhentian, jaminan pensiun dan hari tua, dan perlindungan.
21
BAB III
RANCANGAN AKTUALISASI
3.1.2 Nasionalisme
Nasionalisme adalah pandangan atau paham kecintaan warga negara
Indonesia terhadap bangsa dan tanah airnya yang didasarkan pada nilai-nilai
Pancasila yang mengilhami setiap gerak langkah dan semangat bekerja untuk
bangsa dan negara. Prinsip dasar semangat nasionalisme dalam negara
kebangsaan
22
a. kesatuan (unity), dalam wilayah teritorial, bangsa, bahasa, ideologi, dan
doktrin kenegaraan, sistem politik atau pemerintahan, sistem perekonomian,
sistem pertahanan keamanan, dan policy kebudayan;
b. kebebasan (liberty, freedom, independence), dalam beragama, berbicara dan
berpendapat lisan dan tertulis, berkelompok dan berorganisasi;
c. kesamaan (equality), dalam kedudukan hukum, hak dan kewajiban;
d. Kepribadian (personality) dan identitas (identity), yaitu memiliki harga diri
(self estreem), rasa bangga (pride) dan rasa sayang (depotion) terhadap
kepribadian dan identitas bangsanya yang tumbuh dari dan sesuai dengan
sejarah dan kebudayaannya;
e. Prestasi (achievement), yaitu cita-cita untuk mewujudkan kesejahteraan
(welfare) serta kebesaran dan kemanusiaan (the greatnees and the
glorification) dari bangsanya
Seorang PNS dalam menjalankan tugas-tugasnya senantiasa
mengutamakan dan mementingkan persatuan dan kesatuan bangsa.
Kepentingan kelompok, individu, golongan harus disingkirkan demi
kepentingan yang lebih besar yaitu kepentingan bangsa dan Negara diatas
segalanya.
23
3.1.4 Komitmen Mutu
Komitmen mutu adalah pelaksanaan pelayanan publik dengan
berorientasi pada kualitas hasil. Komitmen mutu memiliki keterkaitan yang
mendalam dengan kinerja PNS. Bidang apa pun yang menjadi tanggung jawab
PNS, semua mesti dilaksanakan secara optimal agar dapat memberi kepuasan
kepada stakeholders. Aspek utama yang menjadi target stakeholders adalah
layanan yang komitmen pada mutu, melalui penyelenggaraan tugas secara
efektif, efisien, dan inovatif.
3.1.5 Anti Korupsi
Kata korupsi berasal dari bahasa latin yaitu corruptio yang artinya
kerusakan, kebobrokan dan kebusukan. Selaras dengan kata asalnya, korupsi
sering dikatakan sebagai kejahatan luar biasa, salah satu alasannya adalah
karena dampaknya yang luar biasa menyebabkan kerusakan baik dalam ruang
lingkup, pribadi, keluarga, masyarakat dan kehidupan yang lebih luas. KPK
bersama dengan para pakar telah melakukan identifikasi nilai-nilai dasar anti
korupsi, dan dihasilkan sebanyak 9 nilai anti korupsi yaitu jujur, peduli,
mandiri, disiplin, tanggung jawab, kerja keras, sederhana, berani, dan adil.
24
dalam ruang lingkup koordinasi yang lebih luas guna mencapai tujuantujuan
pembangunan kebijakan, manajemen program dan pelayanan publik. WoG
tidak hanya merupakan pendekatan yang mencoba mengurangi sekat-sekat
sektor, tetapi juga penekanan pada kerjasama guna mencapai tujuan-tujuan
bersama.
25
Isu yang Diangkat : Belum optimalnya pendidikan kesehatan terhadap pasien
dan keluarga mengenai perawatan luka di rumah post
operasi.
26
Tabel 3.1 Rancangan Kegiatan Aktualisasi
Penguatan
Keterkaitan Substansi Mata Kontribusi
No. Kegiatan Tahapan Output/ Nilai
Pelatihan terhadap
Kegiatan Hasil Organisasi
Visi/Misi
(Dampak
Organisasi
Poristif)
(Manfaat)
1 2 3 4 5 6 7
1 Menyiapkan a. Mengumpulkan a. Materi a. Akuntabilitas a. Visi : Sigap
media informasi tentang perawatan luka (Tanggung jawab) Terwujudnya Antusias
informasi perawatan luka di di rumah post bertanggung jawab atas RSUD Ramah
mengenai rumah post operasi operasi. rancangan kegiatan yang akan R. Syamsudin, Teliti
perawatan luka dilaksanakan. SH yang
di rumah post b. Menyusun b. Tersusunnya nyaman,
operasi pada
rancangan materi Notulensi b. Nasionalisme profesional, dan
pasien dan
keluarga untuk edukasi konsultasi (Kerjasama & berkualitas
dengan mengenai perawatan dengan atasan Bermusyawarah) berbasis nilai-
menggunakan luka di rumah post Berdiskusi dan bekerja sama nilai religius.
media video operasi pada pasien c. Konsep Video dengan baik
bekerja sama dan keluarga dengan edukasi b. Misi :
dengan unit menggunakan media perawatan luka c. Etika Publik Mewujudkan
PKRS. video. di rumah post (Sopan santun) penyelenggaraan
operasi pada Berdiskusi dengan sopan dan tata kelola rumah
c. Melakukan pasien dan santun saat berkonsultasi sakit yang baik,
konsultasi terkait keluarga dengan tim PKRS, Kepala akuntabel, dan
rancangan materi dengan Instalasi PKRS inovatif.
perawatan luka di menggunakan
rumah post operasi media video. d. Komitmen Mutu
pada pasien dan (Inovatif dan Kreatif)
keluarga dengan Konsep video harus bisa
menggunakan media d. Naskah dipahami dan dimengerti oleh
27
video dengan atasan. singkat pasien dan keluarga
mengenai
d. Menyusun konsep video. e. Anti Korupsi
rancangan konsep (Disiplin & Jujur)
video untuk edukasi e. Saran dan melakukan konsultasi sesuai
mengenai masukan dari perjanjian dan melakukan
perawatan luka di PKRS kegiatan sesuai dengan
rumah post operasi mengenai timeline jadwal serta jujur
pada pasien dan konsep video. dalam membuat video sesuai
keluarga dengan konsep yang telah disepakati
menggunakan media f. Hasil video bersama.
video. mengenai
perawatan luka
e. Melakukan di rumah post
konsultasi dengan operasi pada
PKRS terkait pasien dan
rancangan konsep keluarga
video sebagai dengan
edukasi mengenai menggunakan
perawatan luka di media video.
rumah post operasi
pada pasien dan
keluarga dengan g. Lembar
menggunakan media persetujuan
video. dari Kepala
Instalasi PKRS
f. Melakukan
pembuatan video
mengenai perawatan
luka di rumah post
operasi pada pasien
dan keluarga
menggunakan media
28
video dengan tim
Promosi Kesehatan
Rumah Sakit
(PKRS)
g. Meminta
persetujuan terkait
penyebaran media
video mengenai
perawatan luka di
rumah post operasi
pada pasien dan
keluarga dengan
menggunakan media
video kepada Kepala
Instalasi PKRS
Analisis Dampak Kegiatan 1 Jika nilai tanggung jawab, kerjasama, bermusyawarah, sopan santun, inovatif, kreatif
disiplin, jujur tidak diterapkan dalam kegiatan ini maka tidak akan ada kerjasama antara
peserta dan pihak-pihak terkait yakni tim PKRS. Media leaflet pun tidak akan terwujud tanpa
adanya kerjasama yang baik antar peserta dan pihak terkait.
2 Menyiapkan a. Mengumpulkan a. Tersusunnya a. Akuntabilitas a. Visi : Sigap
media informasi materi (Tanggung jawab) Terwujudnya Melayani
informasi tentang perawatan luka bertanggung jawab atas RSUD R. Antusias
mengenai perawatan luka di rumah post rancangan kegiatan yang Syamsudin, SH Ramah
perawatan luka di rumah post operasi. akan dilaksanakan. yan nyaman, Teliti
di rumah post operasi. Profesional, dan
operasi pada b. Leaflet b. Nasionalisme (Kerjasama berkualitas
pasien dan b. Menyusun Notulensi & Bermusyawarah) berbasis nilai-
keluarga rancangan materi konsultasi Berdiskusi dan bekerja sama nilai religius.
dengan untuk edukasi dengan atasan dengan baik
menggunakan mengenai b. Misi :
media leaflet perawatan luka c. Konsep leaflet c. Etika Publik Mewujudkan
bekerja sama di rumah post edukasi (Sopan santun) penyelenggaraan
dengan unit operasi pada perawatan luka Berdiskusi dengan sopan dan tata kelola rumah
29
PKRS. pasien dan di rumah post santun saat berkonsultasi sakit yang baik,
keluarga dengan operasi pada dengan tim PKRS, Kepala akuntabel, dan
menggunakan pasien dan Instalasi PKRS inovatif.
media leaflet. keluarga
dengan d. Komitmen Mutu
c. Melakukan menggunakan (Inovatif dan Kreatif)
konsultasi terkait media leaflet. Konsep leaflet harus bisa
rancangan materi dipahami dan dimengerti
perawatan luka d. Saran dan oleh pasien dan keluarga
di rumah post masukan dari
operasi pada PKRS e. Anti Korupsi
pasien dan mengenai (Disiplin & Jujur)
keluarga dengan konsep leaflet. melakukan konsultasi
menggunakan sesuai perjanjian dan
media leaflet e. Hasil leaflet melakukan kegiatan sesuai
dengan atasan. mengenai dengan timeline jadwal
perawatan luka serta jujur dalam membuat
d. Menyusun di rumah post leaflet sesuai konsep yang
rancangan operasi pada telah disepakati bersama.
konsep leaflet pasien dan
untuk edukasi keluarga.
mengenai
perawatan luka f. Lembar
di rumah post persetujuan dari
operasi pada Kepala Instalasi
pasien dan PKRS
keluarga dengan
menggunakan
media leaflet.
e. Melakukan
konsultasi
dengan PKRS
30
terkait rancangan
konsep leaflet
sebagai edukasi
mengenai
perawatan luka
di rumah post
operasi pada
pasien dan
keluarga dengan
menggunakan
media leaflet.
f. Melakukan
pembuatan
leaflet
mengenai
perawatan luka
di rumah post
operasi pada
pasien dan
keluarga
menggunakan
media leaflet dan
dengan tim
Promosi
Kesehatan
Rumah Sakit
(PKRS)
g. Meminta
persetujuan
terkait
penyebaran
31
media leaflet
mengenai
perawatan luka
di rumah post
operasi pada
pasien dan
keluarga dengan
menggunakan
media leaflet
kepada Kepala
Instalasi PKRS
Analisis Dampak Kegiatan 2 Jika nilai tanggung jawab, kerjasama, bermusyawarah, sopan santun, inovatif, kreatif
disiplin, jujur tidak diterapkan dalam kegiatan ini maka tidak akan ada kerjasama antara
peserta dan pihak-pihak terkait yakni tim PKRS. Media leaflet pun tidak akan terwujud tanpa
adanya kerjasama yang baik antar peserta dan pihak terkait.
3 Melakukan a. Melakukan a. Saran dan a. Akuntabilitas a. Visi : Sigap
pendidikan konsultasi dengan masukan (Tanggung jawab) Terwujudnya Melayani
kesehatan mentor terkait mengenai Bertanggung jawab dalam RSUD R. Antusias
mengenai rancangan pelaksanaa pelaksanaan pemberian Syamsudin, SH Ramah
perawatan pelaksanaan edukasi pendidikan pendidikan kesehatan pada yan nyaman, Teliti
luka di mengenai perawatan kesehatan keluarga pasien. profesional, dan
rumah luka di rumah post berkualitas
operasi operasi pada pasien b. Lembar b. Nasionalisme berbasis nilai-
pada pasien dan keluarga dengan persetujuan (Kerjasama, Adil dan nilai religius.
dan menggunakan media Nondiskriminatif)
keluarga leaflet dan video di c. Daftar hadir Bekerja sama dengan baik saat b. Misi :
dengan Ruang Mawar. kegiatan pemberian edukasi dan tidak Mewujudkan
menggunak diskriminatif terhadap keluarga penyelenggaraan
an media b. Meminta persetujuan d. Laporan hasil pasien dalam pemberian tata kelola rumah
leaflet dan kepada Kepala kegiatan pendidikan kesehatan. sakit yang baik,
video. Ruang Mawar pendidikan c. Etika Publik akuntabel, dan
terkait pemberian kesehatan (Ramah, Sopan santun dan inovatif.
pendidikan Hormat)
32
kesehatan mengenai Ketika meminta persetujuan
perawatan luka di kepada Kepala Instalasi dan
rumah post operasi ketika memberikan edukasi
pada pasien dan kepada penerima edukasi harus
keluarga dengan bersikap ramah, sopan dan
menggunakan media menghormati terhadap sesama.
leaflet dan video.
d. Komitmen Mutu
c. Melakukan (Inovatif dan Kreatif)
pemberian edukasi Inovatif dalam memberikan
mengenai perawatan pendidikan kesehatan agar
luka di rumah post mudah dimengerti dan
operasi pada pasien dipahami oleh penerima
dan keluarga dengan informasi.
menggunakan media
leaflet dan video. e. Anti Korupsi
(Disiplin)
d. Melaporkan hasil Melakukan kegiatan sesuai
pemberian edukasi dengan timeline jadwal
mengenai perawatan
luka di rumah post
operasi pada pasien
dan keluarga dengan
menggunakan media
leaflet dan video.
Analisis Dampak Kegiatan 3 Jika nilai tanggung jawab, kerjasama, adil, nondiskriminatif, ramah, sopan santun, hormat,
inovatif, kreatif dan disiplin tidak diterapkan dalam kegiatan ini maka informasi dari
pendidikan kesehatan yang diberikan tidak akan tersampaikan dengan baik kepada penerima
edukasi. Penerima informasi tidak akan nyaman ketika diberikan informasi bila sikap kita
tidak mencerminkan etika publik yang baik dalam memberikan layanan edukasi.
4 Melakukan a. Koordinasi dengan a. Terdapat a. Akuntabilitas a. Visi : Sigap
koordinasi kepala ruangan, partisipasi dari (Tanggung jawab, Profesional) Terwujudnya Melayani
pada pasien teman sejawat serta kepala Bertanggung jawab dan RSUD R. Antusias
33
dan keluarga keluarga pasien ruangan, professional terhadap koordinir Syamsudin, SH Ramah
sebagai teman sejawat WA pasien dan keluarga. yang nyaman,
control b. Mensosialisasikan dan keluarga. profesional, dan
perawatan tujuan koordinasi b. Nasionalisme berkualitas
luka di rumah WA pasien dan b. Tesampaikan (Kerja sama, Musyawarah) berbasis nilai-
post op via keluarga nya tujuan Berdiskusi dengan baik bersama nilai religius.
WA. koordinasi kepala rungan, teman sejawat
WA pasien serta keluarga pasien b. Misi :
c. Menyusun laporan dan keluarga. Mewujudkan
mengenai hasil c. Etika Publik penyelenggaraa
perawatan luka di (Sopan santun dan Hormat) n tata kelola
rumah post operasi c. Terealisasinya Bersikap sopan santun ketika rumah sakit
laporan hasil berkoordinasi dengan pihak yang baik,
perawatan luka terkait dan dapat menghargai akuntabel, dan
di rumah post saran yang diberikan pada inovatif
operasi peserta LATSAR.
Analisis Dampak Kegiatan 4 Jika nilai tanggung jawab, professional, kerja sama, musyawarah, sopan santun dan hormat,
tidak diterapkan dalam kegiatan ini maka informasi dari pendidikan kesehatan yang diberikan
tidak akan tersampaikan dengan baik kepada penerima edukasi. Penerima informasi tidak
akan nyaman ketika diberikan informasi bila sikap kita tidak mencerminkan etika publik yang
baik dalam memberikan layanan edukasi.
5 Melakukan a. Mengumpulkan a. Draft evaluasi a. Akuntabilitas a. Visi : Sigap
monitoring bahan evaluasi kegiatan yang (Tanggung jawab, Profesional) Terwujudnya Antusias
dan evaluasi telah Bertanggung jawab atas RSUD R. Teliti
kegiatan yang b. Menyusun konsep dilaksanakan kegiatan monitoring dan Syamsudin, SH
telah monitoring dan evaluasi secara profesional yang nyaman,
dilakukan evaluasi. b. Tersedianya dalam mengerjakannya profesional, dan
konsep berkualitas
c. Konsultasi dan monitoring dan b. Nasionalisme berbasis nilai-
diskusi dengan evaluasi. (Kerjasama, Musyawarah) nilai religius.
mentor tentang c. Terdapat Berdiskusi dengan baik b. Misi :
konsep evaluasi. masukan dan bersama mentor serta ikhlas dan Mewujudkan
34
arahan dari amanah ketika diberikan saran penyelenggaraa
d. Penyusunan final mentor n tata kelola
monitoring dan c. Etika Publik rumah sakit
evaluasi d. Laporan (Sopan santun dan Hormat) yang baik,
pelaksanaan Bersikap sopan santun ketika akuntabel, dan
monitoring dan berkonsultasi dengan mentor inovatif.
evaluasi dan menghargai pendapat
mentor
d. Komitmen Mutu
(Inovatif dan Kreatif)
Inovatif dalam pembuatan
laporan sehingga efektif dan
efisien.
e. Anti Korupsi
(Disiplin)
Membuat laporan evaluasi
sesuai dengan target waktu
yang ditentukan.
Analisis Dampak Kegiatan 5 Jika nilai tanggung jawab, profesional, kerjasama, musyawarah, sopan santun, hormat,
inovatif, kreatif dan disiplin tidak diterapkan dalam kegiatan ini maka tidak akan ada
komunikasi yang baik antara mentor dan peserta LATSAR sehingga pelaksanaan monitoring
dan evaluasi beserta laporannya tidak akan terselenggara tepat pada waktunya.
35
3.1 Jadwal Rancangan Kegiatan Aktualisasi
Kegiatan aktualisasi dilaksanakan di RSUD R. Syamsudin SH, Kota Sukabumi terhitung mulai tanggal 29 Mei
hingga 4 juli 2021.
Tabel 3.2 Jadwal Rancangan Kegiatan Aktualisasi
BULAN/HARI KE
NO KEGIATAN MEI JUNI JULI
25 26 27 28 29 30 31 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 1 2 3
Menyiapkan media informasi
mengenai perawatan luka di
rumah post operasi pada
1 pasien dan keluarga
menggunakan media video
bekerja sama dengan unit
PKRS.
Menyiapkan media informasi
mengenai perawatan luka di
rumah post operasi pada
2 pasien dan keluarga
menggunakan media leaflet
bekerja sama dengan unit
PKRS.
Melakukan pendidikan
kesehatan terhadap pasien
dan keluarga mengenai
3 perawatan luka di rumah post
operasi pada pasien dan
keluarga menggunakan media
leaflet dan video.
Melakukan koordinasi pada
pasien dan keluarga sebagai
4
control perawatan luka di
rumah post op via WA.
Melakukan monitoring dan
5 evaluasi kegiatan yang telah
dilakukan.
36
DAFTAR PUSTAKA
37