Anda di halaman 1dari 13

MEDIA PEMBELAJARAN BERHITUNG DALAM PELAJARAN

MATEMATIKA UNTUK SISWA SEKOLAH DASAR


Ucca Fitri Sabitah (38)
220311610545
Pendidikan Matematika

Abstrak: Proses pembelajaran di sekolah selain menggunakan buku teks guru juga di tuntut untuk
menggunakan media yang berguna untuk memudahkan siswa menerima pelajaran secara praktis
dan mudah dipahami oleh siswa. Media tersebut dapat membantu keberhasilan dalam proses
pembelajaran di sekolah karena akan membantu guru dalam meyampaikan informasi kepada
siswa, selain membantu pengajar media tersebut diguakan untuk membantu siswa mempermudah
mempelajari pelajaran terutama matematika seperti halnya media berhitung dalam pembelajaran
matematika, karena pelajaran matematika bersifat abstrak, sehingga siswa tingkat SD
perkembangan kecerdasannya masih sulit untuk memahami abstrak. Dalam hal tersebut diperlukan
inovasi guru dalam menerapkan pembelajaran yang efektif. Ada pula tujuan dari penggunaan
media berhitung dalam pembelajaran matematika guna meningkatkan pemahaman siswa sekolah
dasar adalah untuk mengevaluasi sejauh mana penggunaan media berhitung dalam pembelajaran
matematika dapat meningkatkan pemahaman siswa terhadap konsep-konsep matematika yang
sulit. Kata media berasal dari bahasa Latin yaitu ‘medio’. Media dalam bahasa latin bermakna
sebagai antara. Media merupakan bentuk jamak dari ‘medium’ yang artinya berarti perantara atau
pengantar. Kata media tersebut dapat diartikan sebagai alat komunikasi yang digunakan untuk
membawakan atau pengantarkan sebuah informasi dari sumber kepada penerima. Terdapat
beberapa media berhitung dalam mata pelajaran matematika seperti media congklak, media
mabeta (magnet berhitung matematika), media gambar animasi, dan media ular tangga. Maka dari
itu, media berhitung matematika ini ditujukan agar para siswa tidak mengalami kesulitan dalam
belajar matematika, selain itu media ini ditujukan agar para siswa senang dalam mengikuti
pembelajaran matematika.
Kata kunci: media, berhitung, matematika.

Abstract: The learning process in schools apart from using teacher textbooks is also required to
use useful media to make it easier for students to receive lessons in a practical and easily
understood by students. The media can help success in the learning process at school because it
will assist teachers in conveying information to students, in addition to helping teachers the media
is used to help students make it easier to learn lessons, especially mathematics as well as
arithmetic media in learning mathematics, because mathematics lessons are abstract, so students
the level of development of SD intelligence is still difficult to understand the abstract. In this case,
teacher innovation is needed in implementing effective learning. There is also the purpose of using
arithmetic media in learning mathematics in order to increase the understanding of elementary
school students is to evaluate the extent to which the use of arithmetic media in learning
mathematics can improve students' understanding of difficult mathematical concepts. The word
media comes from the Latin word 'medio'. Media in Latin means between. Media is the plural form
of 'medium' which means intermediary or introduction. The word media can be interpreted as a
communication tool used to convey or introduce information from a source to a recipient. There
are several arithmetic media in mathematics subjects such as congklak media, mabeta media
(mathematical counting magnets), animated picture media, and snakes and ladders media.
Therefore, this mathematical arithmetic media is intended so that students do not experience
difficulties in learning mathematics, besides that this media is intended so that students are happy
in participating in learning mathematics.
Keywords: media, counting, math.

PENDAHULUAN

Perlu kita ketahui bahwa proses pembelajaran di sekolah selain menggunakan buku teks
guru juga di tuntut untuk menggunakan media yang berguna untuk memudahkan siswa menerima
pelajaran secara praktis dan mudah dipahami oleh siswa. Media tersebut dapat membantu
keberhasilan dalam proses pembelajaran di sekolah karena akan membantu guru dalam
meyampaikan informasi kepada siswa ataupun sebaliknya (yang artinya media akan membantu
guru dalam penyampaian materi). Melalui media, khususnya media yang jarang di jumpai. Dapat
menarik perhatian siswa dalam belajar (Darma & Putra, 2020). Dalam media berhitung itu sendiri
merupakan alat bantu yang digunakan dalam pembelajaran matematika untuk membantu siswa
memahami konsep-konsep matematika secara lebih jelas. Dengan adanya media pembelajaran
tersebut, menurut (Putra et al., 2020) menyatakan bahwa pembelajaran yang menggunakan media
pembelajaran dapat meningkatkan pemahaman konsep siswa. Pada proses pembelajaran
matematika media pembelajaran akan melatih keterampilan siswa untuk meningkatkan
pemahamannya. Pada dasarnya pemahaman siswa terhadap konsep matematika tidak hanya
mempengaruhi hasil belajar siswa, namun juga ada kaitannya terhadap kepercayaan diri siswa.
Dalam dunia berhitung terdapat salah satu mata pelajaran yang paling sulit bagi beberapa siswa
yaitu pelajaran matematika. Para siswa mengganggap bahwa pelajaran matematika seperti musuh
yang menakutkan, sehingga tidak semua siswa suka dengan pelajaran matematika. Pada faktanya
tidak sedikit siswa yang mengeluh dengan adanya pembelajaran matematika (Lestari et al.,
2019:154). Matematika merupakan mata pelajaran yang mempnyai manfaat besar dalam
menyelesaikan berbagai masalah kehidupan sehari-hari. Oleh karena itu, media berhitung
sangatlah penting bagi guru maupun siswa. Media berguna untuk guru yang akan menyampaikan
materi kepada siswa agar siswa tersebut menjadi mudah memahami konsep matematika. Tetapi,
guru juga harus memberikan media yang baik dan benar, sehingga siswa dapat menyukai pelajaran
matematika.
Pelajaran matematika bersifat abstrak, sehingga siswa tingkat SD perkembangan
kecerdasannya masih sulit untuk memahami abstrak. Dalam hal tersebut diperlukan inovasi guru
dalam menerapkan pembelajaran yang efektif. Diantara inovasi yang dapat dilakukan guru dengan
menerapakan media pembelajaran dalam proses belajar (Yuliana Susanti, 2020). Media
pembelajaran memiliki beberapa peranan yang dapat mengkonkritkan hal yang bersifat abstrak
dan membantu siswa menjelaskan materi pelajaran yang sulit dipahami. Dengan menggunakan
media, siswa akan lebih tetarik pada media yang digunakan dan tidak akan bosan dalam belajar,
dan juga menyenangkan. Dengan adanya media siswa juga akan lebih kreatif dalam menyelesaikan
masalah-masalah yang ada pada matematika. Menurut (Wibawanto,2017) menyatakan bahwa
media pembelajaran mempercepat kegiatan pembelajaran menjadi efektif dan efisien dalam
suasana yang kondusif, sehingga dapat membuat pemahaman siswa lebih cepat. Tradisi lisan dan
tulisan dalam media pembelajaran dapat diperkaya dengan berbagai media pengajaran. Guru dapat
menciptakan berbagai situasi kelas untuk menentukana metode pengajaran yang akan dipakai.
Medai pembelajaran membantu guru membawa dunia luar ke dalam kelas. Ide atau gagasan yang
abstrak dan asing sifatnya akan konkrit dan akan mudah dipahami oleh siswa. Media pembelajaran
tersebut akan efektif jika digunakan secara tepat dan proposional. Matematika merupakan
pelajaran yang harus dipelajari dan dipahami oleh siswa. Bukan hanya sekedar mempelajari dan
memahami tetapi siswa juga dituntut untuk meningkatkan dan mengembangkan kemampuan
matematikanya. Faktanya kemampuan pemahaman matematis menjadi salah satu aspek penting
dalam pembelajaran matematika, dimana matematika merupakan ilmu yang saling berkaitan antara
konsep yang satu dengan konsep matematika lainnya, matematika juga merupakan pembelajaran
yang bertahap, dimana siswa harus memahami mulai dari konsep dasar berlanjut sampai pada
konsep yang lebih kompleks. Jika siswa sudah memiliki kemampuan pemahaman atas konsep-
konsep dasar, maka siswa akan mampu menyelesaikan permasalahan matematika (Mahtuum et al.,
2020). Dengan demikian, pelajaran matematika sangat penting untuk diberikan dalam
pembelajaran siswa sekolah dasar untuk membekali siswa dengan kemampuan berpikir logis,
analitis, sistematis, kritis, dan kreatif pada saat berada di jenjang selanjutnya.
Tujuan dari penggunaan media berhitung dalam pembelajaran matematika guna
meningkatkan pemahaman siswa sekolah dasar adalah untuk mengevaluasi sejauh mana
penggunaan media berhitung dalam pembelajaran matematika dapat meningkatkan pemahaman
siswa terhadap konsep-konsep matematika yang sulit. Selain itu, ditujukan untuk mengidentifikasi
apakah penggunaan media berhitung dapat membantu siswa dalam memahami konsep-konsep
matematika secara lebih efektif dan efisien, serta apakah penggunaan media berhitung dapat
meningkatkan motivasi siswa dalam belajar matematika dan juga bertujuan untuk mengevaluasi
efektivitas berbagai jenis media berhitung yang digunakan dalam pembelajaran matematika,
seperti permainan edukatif, video pembelajaran, atau aplikasi pembelajaran digital. Dari tujuan
diatas diharapkan dapat memberikan masukan yang berguna bagi guru dan pengambil kebijakan
dalam meningkatkan kualitas pembelajaran matematika di sekolah dasar.
Dengan demikian, kurangnya pemahaman mengenai komsep dasar dari perhitungan
matematika dan kurangnya keterampilan berhitung dapat diperbaiki dengan menggunakan media
berhitung dan keterampilan pengelolaan media tersebut yang pada akhirnya media tersebut dapat
di sampaikan kepada siswa sehingga siswa dapat menyelesaikan permasalahan matematika dengan
baik, cepat, dan benar. Dan juga menggunakan media, siswa akan lebih tertarik pada media
tersebut dan tidak mudah bosan dalam belajar, serta menyenangkan.

PEMBAHASAN
1. Definisi Media Pembelajaran
Kata media berasal dari bahasa Latin yaitu ‘medio’. Media dalam bahasa latin
bermakna sebagai antara. Media merupakan bentuk jamak dari ‘medium’ yang artinya
berarti perantara atau pengantar. Kata media tersebut dapat diartikan sebagai alat
komunikasi yang digunakan untuk membawakan atau pengantarkan sebuah informasi dari
sumber kepada penerima.
Menurut pendapat Nana Sudjana dalam (Netriwati dan Lena,2017), media adalah
segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan dari pengirim ke penerima
sehingga dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatia, dan minat serta perhatian siswa
sedemikian rupa sehingga proses belajar terjadi. Ada juga menurut musfiqon dalam
(Mashuri,2019) media merupakan alat bantu yang digunakan oleh guru dengan desain yang
disesuaikan untuk menigkatkan kualitas pembelajaran. Sedangkan pengertian lain menurut
Djamarah dalam (Wahab et al,.2021) media yaitu alat bantu apa saja yang dapat digunakan
sebagai penyalur pesan untuk mencapai tujuan pembelajaran. Dari definsi-definisi yang
telah disebutkan dapat dikatan bahwa media memiliki sifat yang berupa meyakinkan dapat
merangsang pikiran, perasaan, dan menimbulkan inisiatif siswa sehingga dapat mendorong
terjadinya proses belajar pada dirinya.
Asosiasi Pendidikan Nasional (Nation Education Association/ NEA) memberikan
batasan tentang media yaitu bentuk komunikasi baik yang berupa cetak maupun audio
visual dan juga berbagai peralatannya. Media pendidikan yaitu sumber belajar yang bisa
diartikan dengan sesuatu yang bisa membuat kondisi siswa yang mungkin memperoleh
pengetahuan dan keterampilan. Untuk menyalurkan pesan dalam proses pendidikan selain
menggunakan alat yang berupa benda, pendidikan sebagai figur sentral dalan proses
interaksi edukatif merupakan alat pendidikan yang harus di perhitungkan.
Menurut Oemar Hamalik dalam (Wibawanto,2017), media pembelajaran adalah
hubungan komunikasi interaksi akan berjalan lancar dan tercapainya hasil yang maksimal,
apabila menggunakan alat bantu yang berupa media komunikasi. Komunikasi media
tersebut adalah alat untuk menyampaikan infomasi dari sumber kepada penerima. Media
pembelajaran adalah media-media yang digunakan dalam pembelajaran, yaitu untuk alat
bantu guru dalam mengajar dan meyampaikan pesan dari sumber belajar ke penerima pesan
belajar (siswa). Suatu konsep yang diberikan pada siswa secara langsung akan lebih cepat
tersampaikan daripada diberikan konsep hanya untuk diamati saja. Oleh karena itu, sebagai
penyalur pesan media belajar dalam hal tertentu dapat mewakili guru untuk menyajikan
informasi belajar kepada siswa dan jika program media tersebut didesain dan
dikembangkan secara baik, maka fungsi tersebut bisa diperankan oleh media meskipun
tidak ada keberadaan guru.

2. Manfaat Media Pembelajaran


Menurut Sudjana (2001:2) dalam (Hasan et al, 2021) manfaat media pembelajaran dalam
proses belajar siswa, yaitu:
a) Pembelajaran akan lebih menarik perhatian peserta didik sehingga dapat
menumbuhkan motivasi belajar;
b) Bahan pembelajaran akan lebih jelas maknanya sehingga dapat lebih dipahami oleh
peserta didik dan memungkinkannya menguasai dan mencapai tujuan pembelajaran;
c) Metode mengajar akan lebih bervariasi, tidak semata-mata komunikasi verbal melalui
penuturan kata-kata oleh guru, sehingga peserta didik tidak bosan dan guru tidak
kehabisan tenaga, apalagi kalau guru mengajar pada setiap jam pelajaran;
d) Peserta didik dapat lebih banyak melakukan kegiatan belajar sebab tidak hanya
mendengarkan uraian guru, tetapi juga aktivitas lain seperti mengamati, melakukan,
mendemonstrasikan, memerankan, dan lain-lain.

3. Fungsi Media Pembelajaran


Media pembelajaran memiliki fungsi penting dalam pendidikan. Media
pembelajaran sesungguhnya telah menjadi bagian yang bisa memberikan pengalaman yang
bermakna pada proses pembelajaran. Media sendiri secara umum berfunsgi untuk alat
bantu komunikasi dalam proses pembelajaran.
Menurut Kemp & Dayton dalam (Hasan et al.,2021), media pembelajaran terdapat
tiga fungsi utama yang dimana media tersebut digunakan untuk perorangan, kelompok,
atau kelompok pendengar yang besar jumlahnya. Fungsinya, yaitu:
a) Fungsi pertama, memotivasi minat atau tindakan. Media pembelajaran dapat
direalisasikan dengan teknik drama atau hiburan. Hasil yang diharapkan adalah
melahirkan minat dan merangsang para peserta didik untuk bertindak.
b) Fungsi kedua, menyajikan informasi. media pembelajaran dapat digunakan dalam
rangka penyajian informasi di hadapan sekelompok peserta didik. Isi dan bentuk
penyajian bersifat amat umum, berfungsi sebagai pengantar, ringkasan laporan,
atau pengetahuan latar belakang. Penyajian dapat pula berbentuk hiburan, drama,
atau teknik motivasi.
c) Fungsi ketiga, tujuan pembelajaran. Media pembelajaran berfungsi untuk tujuan
belajar di mana informasi yang terdapat dalam media itu harus melibatkan peserta
didik baik dalam benak atau mental maupun dalam bentuk aktivitas yang nyata
sehingga pembelajaran dapat terjadi.

4. Media Pembelajaran untuk Berhitung


a) Media berhitung menggunakan permainan congklak
Congklak atau biasa di sebut dengan dakon merupakan permainan tradisional yang
dimainkan oleh dua orang yang menggunakan papan congklak dan terdapat 98 biji
congklak. Papan congklak pada zaman dulu terbat dari kayu yang berbentyk oval
memanjang dengan 7 lubangyang berukuran kecil yang berada disisi kanan dan disisi
kiri, serta terdapat 2 lubang yang ukurannya lebih besar yang disebut dengan lubang
utamanya. Pada saat ini papan congklak tidak hanya terbuat dari kayu saja, tetapi juga
ada yang terbuat dari bahan plastik. Cara memainkan permainan congklak yaitu dengan
cara meletakkan 7 biji pada setiap lubang yang berukuran kecil.

Sebelum permainan dimulai, pemain yang berjumlah dua orang akan membagi 14
lubang berukuran kecil dan 2 lubang utama menjadi 2 bagian sebagai rumahnya.
Kemudian pemain melakukan kesepakatan siapa yang akan menjalankan bijinya
terlebih dahulu. Cara memainkannya yaitu dengan cara mengambil biji yang terletak
di lubang sebelah kanan da menjalankan biji tersebut ke arah kiri sampai biji terakhir
masuk ke dalam lubang utama. Permainan akan berhenti apabila sudah tidak ada biji
yang dijalankan di lubang ukuran kecil, karena semua biji sudah terkumpul di lubang
utama. Pemenang permainan congklak yaitu pemain yang mengumpulkan biji paling
banyak yang berada pada lubang utamanya.
Permainan congklak ini juga dapat diguankan sebagai media untuk berhitung pada
siswa, dikarenakan permainan congklak menggunakan benda berbentuk yang berupa
biji-bijian. Melalui media permainan congklak terseut dapat membuat siswa menjadi
senang dan menambah semangat siswa dalam melaksanakn aktivitas belajar berhitung.
Dengan adanya media ini pembelajaran akan menjadi lebih menyenangkan. Adapula
manfaat media congklak yaitu bisa membantu siswa untuk mengenal dan memahami
dasar pengembangan kemampuan siswa untuk berhitung dan juga melatih mengatur
strategi, bersikap jujur, dan bersikap sportif. Oleh karena itu, media berhitung
menggunakan permainan congklak efektif untuk meningkatkan kemampuan berhitung
siswa Sekolah Dasar. Dan penggunaan media permainan congklak semakin efektif
makan semakin tinggi kemampuan belajar siswa untuk beritung.
b) Media berhitung menggunakan permainan mabeta (Magnet Berhitung
Matematika)
Mabeta (magnet berhitung matematika) adalah sebuah papan putih yang bisa
ditempel oleh magnet yang berupa angka-angka dari angkah 1-10 atau juga bisa bentuk
lainnya yang bermacam-macam bentuknya seperti mobil, sepatu, hewan, bunga, atau
bentuk lainnya yang dibuat semenarik mungkin yang permukaannya bisa ditempelkan
oleh magnet. Prinsip mabeta ini menggunakan penambahan, pengurangan, perkalian,
dan pembagian.

Permainan mabeta ini merupakan salah satu cara untuk mengatasi kesulitan belajar
behitung pada siswa SD. Permainan ini cukup mudah untuk dilakukan siswa SD tanpa
adanya aturan yang mengikat. Mabeta tersebut merupakan salah satu metode yang bisa
digunakan membantu kemampuan berhitung siswa SD. Mabeta merupakan media
pembelajaran inovatif yang bisa digunakan guru di SD. Penggunaan media mabeta ini
membuat siswa tertarik karena bisa ditempel dan dipindah-pindahkan. Media tersebut
membuat siswa tidak akan mudah bosan saat pembelajaran. Mabeta ini merupakan
suatu media yang dapat memenuhi gaya belajar siswa, siswa bisa mendengar, melihat,
dan menyentuh langsung dengan objek. Siswa juga dapat berkreasi membuat tempelan
magnet sesuai dengan kemampuan masing-masing. Objek yang dibuat dapat bertahan
lama dan aman untuk siswa. Oleh karena itu guru harus menggunakan strategi
pembelajaran yang inovatif, menciptakan pembelajaran yang menarik dan
menyenangkan sehingga bisa meningkatkan minat belajar berhitung matematika siswa
SD.
c) Media berhitung menggunakan gambar animasi
Gambar animasi merupakan suatu gambaran yang banyak disukai oleh kalangan
anak anak usia dini hingga siswa sekolah dasar. Gambar animasi banyak sering
digunakan dalam dunia perfilman terutama film kartun yang mengakibatkan kalangan
anak anak tertarik dengan film tersebut. Untuk memanfaatkan gambar animasi tersebut
di dunia pendidikan terutama dalam mata pelajaran matematika,kita bisa menggunakan
media berhitung dimana pengajar bisa memodifikasi angka dalam perhitungan tersebut
dengan gambar animasi sehingga para siswa tertarik dan senang terhadap pelajaran
matematika.
Pemanfaatan gambar animasi dalam mata pelajaran matematika yakni
dalam media berhitung yang dimodifikasi dengan gambar animasi. Para pengajar bisa
bisa mendesain angka tersebut dengan menggunakan gambar animasi menggunakan
software di laptop sebaik dan sekreatif mungkin sehingga menarik pelajar untuk belajar
matematika dengan semangat.hasil dari penggunaan gambar animasi dalam media
berhitung matematika yakni seperti gambar di bawah ini.
d) Media berhitung menggunakan permainan ular tangga
Salah satu media yang digunakan untuk proses pembelajaran yaitu menggunakan
media permainan ular tangga. Permainan ular tangga ini dapat menarik perhatian siswa
dari tampilannya dan cara bermainnya mudah dipahami siswa. Permainan ular tanggga
ini memiliki desain yang menarik karena terdapat beberapa warna pada deret kolomnya
dan terdapat gambar-gambar animasi yang lucu.

Cara bermain permainan ular tangga sangat mudah di pahami siswa yaitu dengan
dimulainya lemparan dadu dan pion pemain akan bergerak sesuai angka dadu yang
muncul, jika pion pemain mendarat pada kotak yang ada diujung tangga bawah maka
pemain akan naik ke ujung atas tangga. Saat berapa pada ujung tangga bawah, angka
yang berada pada kotak akan dijumlahkan dengan angka yang berada pada kotak
bagian ujung tangga atas. Sedangkan, apabila pion pemain mendarat pada kotak yang
ada ujung ekor ularnya maka pemain akan turun ke kolom yang ada kepala ular. Pemain
tersebut jika berada pada kolom bagian ekor ular yang dimana angka tesebut akan
dikurangi dengan angka yang berada pada kolom bagian kepala ular. Oleh sebab itu,
media pembelajaran ini dapat meningkatkan kemampuan berhitung siswa. Karena
sebelumnya penyampaian materi hanya ceramah saja maka siswa kurang bersemangat
untuk mengikuti proses pembelajaran dan kurang memahami materi.

KESIMPULAN
Media merupakan salah satu hal yang penting dalam pembelajaran. Media juga merupakan
pengganti buku cetak sehingga media merupakan alternatif pengganti buku cetak yang harus
dikembangkan dan digunakan secara kreatif oleh pengajar agar para siswa tertarik dan senang
untuk mengikuti pembelajaran. Media pembelajaran yang digunakan dalam mata pelajaran
matematika salah satunya media berhitung matematika. Media berhitung matematika ini ditujukan
agar para siswa tidak mengalami kesulitan dalam belajar matematika,selain itu media ini ditujukan
agar para siswa senang dalam mengikuti pembelajaran matematika. Banyak cara yang digunakan
pengajar dalam mengembangkan media berhitung, yakni dengan cara menggali ide gagasan,
kekreatifan pengajar sehingga menghasilkan bebrapa macam media seperti media congklak, media
mabeta (magnet berhitung matematika), media gambar animasi, dan media ular tangga.

DAFTAR PUSTAKA
Hodiyanto, H., Darma, Y., & Putra, S. R. S. (2020). Pengembangan Media Pembelajaran
Berbasis Macromedia Flash Bermuatan Problem Posing terhadap Kemampuan Pemecahan
Masalah Matematis. Mosharafa: Jurnal Pendidikan Matematika, 9(2), 323–334.
https://doi.org/10.31980/mosharafa.v9i2.652

Putra, I. S., Islamiati, N., & Komalasari, L. I. (2020). Penggunaan Media Pembelajaran Untuk
Meningkatkan Pemahaman Matematika Siswa Pada Pembelajaran Theorema Pyhtagoras.
Jurnal Pembelajaran Matematika Inovatif Volume, 3(4), 333–342.
https://doi.org/10.22460/jpmi.v3i4.333-342

Lestari, T. D., Muhyani, M., H.Mukhtar, H. M., & Asmahasanah, S. (2019). Pengaruh
Pendekatan Matematika Realistik Terhadap Prestasi dan Karakter Jujur Kelas III SDIT Al-
Madinah Cibinong Bogor. Jurnal Gentala Pendidikan Dasar, 4(2), 151–165.
https://doi.org/10.22437/gentala.v4i2.7150

Susanti, Y. (2020). Pembelajaran Matematika Dengan Menggunakan Media Berhitung Di


Sekolah Dasar Dalam Meningkatkan Pemahaman Siswa. EDISI : Jurnal Edukasi Dan
Sains, 2(3), 435–448. https://ejournal.stitpn.ac.id/index.php/edisi

Mahtuum, Z. A., Nurhayati, A., Hidayat, W., & Rohaeti, E. E. (2020). Analisis kemampuan
pemahaman matematis siswa kelas vii smp budi luhur pada materi perbandingan. Jurnal
Pembelajaran Matematika Inovatif, 3(2), 137–144.
https://doi.org/10.22460/jpmi.v3i1.p137-144

Nataliya, P. (2015). Efektivitas Penggunaan Media Pembelajaran Permainan Tradisional


Congklak Untuk Meningkatkan Kemampuan Berhitung Pada Siswa Sekolah Dasar. Jurnal
Ilmiah Psikologi Terapan, 03(02), 343–358.
https://ejournal.umm.ac.id/index.php/jipt/article/view/3536
Valentina, A. (2022). Media Mabeta (Magnet Berhitung Matematika) Untuk Menguatkan
Kemampuan Berhitung Peserta Didik Sekolah Dasar. Jurnal Cakrawala Pendas, 8(3).
http://dx.doi.org/10.31949/jcp.v8i2.2474

Verawati Wote, A. Y., Sasingan, M., & Yunita, K. (2020). Meningkatkan Kemampuan
Berhitung Melalui Media Congklak Pada Siswa Kelas II SD Inpres Wosia. International
Journal of Elementary Education, 4(1), 107. https://doi.org/10.23887/ijee.v4i1.24384

Patonah, D., Wijaya, W. M., & Rosalin, E. (2019). Efektivitas Penggunaan Media Gambar
Kartun pada Pembelajaran untuk Meningkatkan Kemampuan Berhitung Peserta Didik
Sekolah Dasar. Jurnal Penelitian Pendidikan, 19(1), 37–45.
https://doi.org/10.17509/jpp.v19i1.17130

Yanti, I., Affandi, L. H., & Rosyidah, A. N. K. (2021). Pengembangan Media Permainan Ular
Tangga untuk Meningkatkan Kemampuan Berhitung Siswa Kelas II SDN 12 Taliwang.
Jurnal Ilmiah Profesi Pendidikan, 6(3), 509–516. https://doi.org/10.29303/jipp.v6i3.280

Wibawanto, W. (2017). No Title Desain dan Pemrograman Multimedia Pembelajaran Interaktif.


In Nucl. Phys. (Vol. 13, Issue 1).

Hasan, M. M. D. H. K. T. (2021). Media Pembelajaran. In Tahta Media Group (Issue Mei).

Lena, M. S. (2017). MEDIA (Muhammad yasin (ed.)). permata net.


https://ummpress.umm.ac.id/ebook/sampling/Media Pembelajaran Matematika/

-Wahab,junaedi,dkk.2021. Media Pembelajaran Matematik.Yayasan Penerbit Muhammad


Zaini.Aceh

-Mashuri.2019.Media Pembelajaran Matematika.Deeppublish.Yogyakarta

Anda mungkin juga menyukai