BAB I
PENDAHULUAN
PT. Sarana catur tirta kelola merupakan perusahaan penyedia air bersih. Kawasan Modern
Land Cikande merupakan kawasan industri yang manjadikan air tanah sebagai sumber air
bersih. Pemerintah Kabupaten Serang mengkhawatirkan dengan adanya pengambilan air
tanah tersebut akan mengganggu cadangan air tanah yang ada dikawasan tersebut.
Sehingga Bupati Serang menggandeng PT. SCTK untuk melakukan kerjasama penyediaan
air bersih dikawasan Modern Land Cikande dan sekitarnya.
Saat ini penyediaan air bersih untuk kawasan modern land Cikande telah dilakukan namun
baru 120 perusahaan atau sekitar 15 persen dari seluruh perusahaan yang berada dikawasan
tersebut. Selain melayani perusahaan yang ada dikawasan modern cikande, PT. SCTK juga
memasok air bersih kepada PDAM Tirta Albantani untuk dibagikan kepada masyarakat.
Saat ini PT. SCTK telah beroperasi dan telah memiliki izin lingkungan dari bupati Serang
Nomor : 660.1/Kep.544-Huk.BLH/2016 Tentang “Izin lingkungan PT. Sarana Catur Tirta
Kelola Untuk Rencana Kegiatan Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM)
Dengan Peningkatan Instalasi Pengolahan Air Minum (IPAM) Di Desa Cijeruk Kecamatan
Kibin dan Perluasan Jaringan Distribusi Utama (JDU) Kecamatan Kibin, Bandung,
Cikande dan Binuang Kabupaten Serang Provinsi Banten” pada tanggal 10 November
2016. Saat ini kegiatan PT. SCTK berencana melakukan pengembangan yaitu penambahan
luasan lahan; penambahan luasan bak sedimentasi eksisting dan penambahan unit bak
sedimentasi baru;perubahan panjang pipa jaringan distribusi umum karena adanya
perubahan arah alur distribusi dan pemasangan jaringan pipa baru sedangkan untuk debit
pengambilan air termasuk kapasitas pengolahan IPA yang digunakan tidak mengalami
perubahan.
ADENDUM ANDAL, RKL-RPL RENCANA PENGEMBANGAN PEMBANGUNAN SPAM KABUPATEN SERANG BAGIAN TIMUR 1
BAB I PENDAHULUAN PT. SARANA CATUR TIRTA KELOLA
A.N PT. Sarana Catur Tirta Kelola” tanggal 10 januari 2020 yang dipimpin oelh Kepala
Bidang Pencegahan Dampak Lingkungan Hidup Kabupaten Serang bahwa PT. Sarana
Catur Tirta Kelola wajib menyusun Adendum ANDAL, RKL-RPL untuk mengakomodir
rencana perubahan dan permohonan perubahan Izin Lingkungan setelah terbitnya Surat
Keputusan Kelayakan Lingkungan Hidup yang baru. Di mana, tipe adendum yang disusun
adalah Adendum Tipe B.
2 ADENDUM ANDAL, RKL-RPL RENCANA PENGEMBANGAN PEMBANGUNAN SPAM KABUPATEN SERANG BAGIAN TIMUR
PT. SARANA CATUR TIRTA KELOLA BAB I PENDAHULUAN
Rencana kegiatan yang telah diuraikan akan memberi dampak terhadap lingkungan.
Sehingga diperlukan suatu kajian lingkungan agar dapat mengelola dampak negatif dan
dampak positif yang ditimbulkannya sesuai dengan ketentuan dalam UU No. 32 Tahun
2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup. Dampak - dampak yang
mungkin akan ditimbulkan adalah:
1. Penurunan Kualitas Udara
2. Peningkatan Intensitas Kebisingan
3. Penurunan kuantitas permukaan
4. Peningkatan Air Larian (Run off)
5. Timbulnya erosi dan sedimentasi
6. Penurunan kualitas air permukaan
7. Timbulnya bangkitan lalu lintas
8. Terjadinya kerusakan jalan
9. Terjadinya pengotoran jalan
10. Terganggunya biota air
11. Adanya kesempatan kerja dan berusaha
12. Timbulnya keresahan masyarakat
13. Terjadinya konflik sosial
14. Terganggunya kesehatan lingkungan
15. Timbulnya morbiditas
1) Izin
Saat ini PT. Sarana Catur Tirta Kelola telah memiliki Izin Lingkungan Nomor :
660.1/Kep.544-Huk.BLH/206 Tentang “Izin lingkungan PT. Sarana Catur Tirta Kelola
Untuk Rencana Kegiatan Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Dengan
Peningkatan Instalasi Pengolahan Air Minum (IPAM) Di Desa Cijeruk Kecamatan Kibin
ADENDUM ANDAL, RKL-RPL RENCANA PENGEMBANGAN PEMBANGUNAN SPAM KABUPATEN SERANG BAGIAN TIMUR 3
BAB I PENDAHULUAN PT. SARANA CATUR TIRTA KELOLA
dan Perluasan Jaringan Distribusi Utama (JDU) Kecamatan Kibin, Bandung, Cikande dan
Binuang Kabupaten Serang Provinsi Banten” pada tanggal 10 November 2016 Saat ini PT.
SCTK berencana melakukan pengembangan yaitu penambahan luasan lahan; penambahan
luasan bak sedimentasi eksisting dan penambahan unit bak sedimentasi baru;perubahan
panjang pipa jaringan distribusi umum karena adanya perubahan arah alur distribusi dan
pemasangan jaringan pipa baru sedangkan untuk debit pengambilan air termasuk kapasitas
pengolahan IPA yang digunakan tidak mengalami perubahan.
Berdasarkan arahan dari Rapat Notulensi “Tindak Lanjut Permohonan Arahan Dokumen
Lingkungan A.N PT. Sarana Catur Tirta Kelola” tanggal 10 januari 2020 yang dipimpin
oelh Kepala Bidang Pencegahan Dampak Lingkungan Hidup Kabupaten Serang bahwa PT.
Sarana Catur Tirta Kelola wajib menyusun Adendum ANDAL, RKL-RPL untuk
mengakomodir rencana perubahan dan permohonan perubahan Izin Lingkungan setelah
terbitnya Surat Keputusan Kelayakan Lingkungan Hidup yang baru. Di mana, tipe
adendum yang disusun adalah Adendum Tipe B.
Penyusunan dokumen ini mengacu pada Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2018
tentang Pelayanan Perizinan Berusaha Terintegrasi Secara Elektronik, Pasal 66, dimana
Pelaku Usaha wajib mengajukan permohonan perubahan Izin Lingkungan, apabila usaha
dan/atau kegiatan yang telah memperoleh Izin Lingkungan direncanakan untuk dilakukan
perubahan.
Selain itu berdasarkan Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor 23
Tahun 2018, tentang Kriteria Perubahan Usaha dan/atau Kegiatan dan Tata Cara Perubahan
Izin Lingkungan, Pasal 7 Ayat (3) menyatakan bahwa rencana perubahan usaha dan/atau
kegiatan yang tidak berpotensi menimbulkan dampak penting hipotetik baru atau jenis
dampak penting hipotetik yang timbul akibat perubahan usaha dan/atau kegiatan, serta
tidak mengubah batas wilayah studi yang sudah dilingkup dalam dokumen AMDAL
sebelumnya, maka wajib menyusun Adendum ANDAL dan RKL-RPL.
3) Pendekatan Studi
Berdasarkan PP No. 27 Tahun 2012 tentang Izin Lingkungan (Pasal 8 ayat 2), bahwa
penyusunan dokumen Adendum ANDAL dan RKL-RPL Rencana Pengembangan
Pembangunan SPAM Kabupaten Serang Bagian Timur menggunakan pendekatan studi
4 ADENDUM ANDAL, RKL-RPL RENCANA PENGEMBANGAN PEMBANGUNAN SPAM KABUPATEN SERANG BAGIAN TIMUR
PT. SARANA CATUR TIRTA KELOLA BAB I PENDAHULUAN
tunggal, karena hanya memiliki satu jenis usaha dan/atau kegiatan, yaitu Sistem
Penyediaan Air Minum, yang kewenangan pembinaan dan/atau pengawasannya berada di
bawah satu kementerian, lembaga pemerintah nonkementerian, satuan kerja pemerintah
provinsi, atau satuan kerja pemerintah kabupaten/kota.
Berdasarkan Pasal 10 Peraturan Menteri Lingkungan Hidup Nomor 08 Tahun 2013 tentang
Tata laksana Penilaian dan Pemeriksaan Dokumen Lingkungan Hidup serta Penerbitan Izin
Lingkungan, bahwa kegiatan pembangunan yang terletak dalam satu wilayah kabupaten
dilakukan oleh komisi penilai Kabupaten/Kota yang telah memiliki lisensi komisi penilai
AMDAL. Oleh karena itu, penilaian dokumen AMDAL rencana pengembangan
Pengembangan Pembangunan SPAM Kabupaten Serang Bagian Timur oleh PT. SCTK
dilakukan oleh Komisi Penilai AMDAL Kabupaten Serang.
Rencana kegiatan SPAM yang akan dilakukan di wilayah Kabupaten Serang oleh PT
Sarana Catur Tirta Kelola bertujuan untuk:
1) Memanfaatkan sumberdaya alam khususnya air baku Sungai Ciujung untuk diolah
menjadi air bersih/ air minum dalam rangka meningkatkan pasokan air bersih/ air
minum bagi industri dan keperluan domestik di Kabupaten Serang.
2) Meningkatkan cakupan pelayanan air bersih/ air minum perpipaan untuk industri dan
keperluan domestik di kabupaten Serang yang memenuhi syarat kualitas, kuantitas dan
kontinunitas.
ADENDUM ANDAL, RKL-RPL RENCANA PENGEMBANGAN PEMBANGUNAN SPAM KABUPATEN SERANG BAGIAN TIMUR 5
BAB I PENDAHULUAN PT. SARANA CATUR TIRTA KELOLA
Alamat Kantor : Jl. Lembah Cirendeu Permei II/10, RT. 002/RW 012 Desa
Cirendeu Kecamatan Ciputat Timur – Tangerang Selatan
Telephone/Fax : -
Jabatan : Direktur
Penyusunan dokumen ADDENDUM ANDAL, RKL, RPL ini dilakukan oleh lembaga
penyedia jasa penyusunan dokumen AMDAL sesuai dengan ketentuan Pasal 10 ayat (2)
Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 2012. Lembaga penyedia jasa penyusunan
dokumen AMDAL tersebut, yaitu:
Jabatan : Direktur
6 ADENDUM ANDAL, RKL-RPL RENCANA PENGEMBANGAN PEMBANGUNAN SPAM KABUPATEN SERANG BAGIAN TIMUR
PT. SARANA CATUR TIRTA KELOLA BAB I PENDAHULUAN
Tim Penyusun
2) Tenaga Ahli
ADENDUM ANDAL, RKL-RPL RENCANA PENGEMBANGAN PEMBANGUNAN SPAM KABUPATEN SERANG BAGIAN TIMUR 7
BAB I PENDAHULUAN PT. SARANA CATUR TIRTA KELOLA
BAB II Contents
BAB I...................................................................................................................................I-1
8 ADENDUM ANDAL, RKL-RPL RENCANA PENGEMBANGAN PEMBANGUNAN SPAM KABUPATEN SERANG BAGIAN TIMUR
ALEX COM
2020-09-18
BAB II
DESKRIPSI KEGIATAN EKSISTING
DAN PENGEMBANGAN
lantai basement 60
lantai 1 140
lantai 2 140
musola 16,07
E Sarana & Prasarana Pendukung
jalan dan Tempat parkir 1.866
Pagar 412,25
Luas Lahan Tertutup 6.633
II. Lahan Terbuka
1 Ruang Terbuka Hijau 5.330,31
Sub Total II 5.330,31
Total (I + II) 11.963,31
Desa Kecamatan
Bakung Cikande
Cikande Permai
Kamurang
Koper
Songgomjaya
Gemborudik
Barengkok Kibin
Ciagel
Cijeruk
Ketos
Nagara
Tambak
Binong Pamarayan
Damping
Kampungbaru
Keboncau
Pamarayan
Pasirkembang
Pasirlimus
Pudar
Sangiang
Wirana
Blokang Bandung
Malabar
Panamping
Pangawinan
Pringwulung
Kareo Jawilan
Bojot
Jawilan
Junti
Majasari
Cemplang
Parakan
Pasirbuyut
Pagintungan
Cakung Binuang
Gembor
Lamaran
Renged
Dukuh Kragilan
Undarandir
Gabus Kopo
Nanggung
Katulisan Cikeusal
Panosogan
Panyabrangan
1. Sosisalisasi Kegiatan
Sosialisasi kegiatan merupakan salah satu komponen dari rencana usaha dan/ atau
kegiatan pemasangan pipa JDU dan fasilitas pendukungnya yang dilakukan setiap
akan dilaksanakan suatu pekerjaan baru dan di lokasi baru. Hal ini bertujuan
memberitahukan kepada masyarakat luas secara langsung tentang pelaksanaan usaha
dan/atau kegiatan tersebut. Dengan demikian masyarakat yang akan terkena dampak
kegiatan dapat mempersiapkan diri. Masyarakat dan perangkat desa dan kecamatan
diberikan penjelasan mengenai rencana kegiatan khususnya tahap konstruksi
pemasangan pipa JDU yang akan menggangu mereka.
2. Pengadaan Lahan
Rencana Pembangunan SPAM Kabuapaten Serang Bagian Timur oleh PT. SCTK
terdiri dari dua jenis kegiatan, yaitu:
a. Jaringan pipa JDU sepanjang 97.258 m
Jalur pipa akses Intake menuju WTP PT. SCTK akan menanam pipa tersebut dilahan
milik sendiri dan lahan tersebut telah dikuasi oleh PT. SCTK. Sedangkan panjang pipa
JDU sepanjang 95.958 m akan menggunakan jalan Kabupaten Serang, kawasan dan
Jalan Desa, sehingga tidak ada pembebasan lahan, namun akan diberikan kompensasi
kepada para warga yang terkena kerusakan akbiat pembangunan pipa JDU. Pipa
tersebut akan ditanam di bawah tanah sekitar 1,5 m dari permukaan tanah, sehingga
keberadaanya tidak menggangu aktifitas yang ada disekitar jalan tersebut (operasi).
Sedangkan kebutuhan dan pengadaan lahan untuk fasilitas pendukunganya adalah:
a. Intake air baku di Desa Cijeruk, Kecamatan Kibin namun telah dimiliki oleh PT.
SCTK.
b. Bak sedimentasi berdampingan dengan bak sedimentasi di Desa Cijeruk,
Kecamatan Kibin seluas 1.000 m2 (lahan telah dikuasi oleh PT. SCTK)
c. Pipa Transmisi Air Baku dari Bak Prasedimentasi ke Insatalasi Pengolahan Air
Minum (IPAM) sepanjang 1,3 km, jumlah 2 pipa dengan diameter masing-masing 1.3
km milik PT. SCTK, sehingga tidak ada pembebasan lahan.
Berdasarkan uraian di atas maka kegiatan pengadaan lahan berupa pembebasan lahan
tidak ada. Sedangkan kegiatan prakonstruksi yang akan menimbulkan dampak adalah
besaran kompensasi terhadap penduduk sepanjang jalan yang dilalui pipa JDU pada
saat dilakukan konstruksi karena mereka terganggu dan akan ada beberapa milik
penduduk seperti tanaman dan pagar yang akan rusak atau terganggu. Namun jika
tanaman/ pohon tersebut rusak ataupun ditebang maka pemrakarsa akan melakukan
penanaman kembali, agar fungsi tanaman sebagai penghijauan tetap terjaga.
2.6.2. Tahap Konstruksi
1) Pengadaan Tenaga Kerja Konstruksi
Kegiatan rencana Pengembangan Pembangunan SPAM Kabupaten Serang Bagian
Timur pada tahap konstruksi akan memerlukan tenaga kerja untuk pengerjaan
pembersihan lahan (land clearing), pekerjaan penggalian, pekerjaan penimbunan,
pekerjaan pembetonan bangunan bak sedimentasi dan fasilitas pendukungnya, serta
pekerjaan galian pipa JDU. Tenaga kerja terdiri dari beberapa staf ahli dan staf teknik
dari kontraktor dan sejumlah pekerja lokal dan pekerja yang didatangkan dari daerah
lain jika tidak tersedia di lokasi setempat. Untuk efisiensi dan keamanan kerja, serta
keamanan pelaksanaan pekerjaan, maka perlu perekrutan tenaga kerja lokal keamanan
(satpam)dan tenaga kerja umum (buruh). Jumlah tenaga yang akan dibutuhkan
diperkirakan ± 50 orang sebagaimana tersaji pada tabel berikut.
Tabel 2. 12. Perkiraan Kebutuhan Tenaga Kerja Konstruksi
Sumber: PT SCTK,2020
Peralatan akan disediakan dan didatangkan oleh oleh kontraktor dari Kabupaten
Serang dan sekitarnya. Prakiraan jumlah ritasi rata-rata pada saat puncaknya
pembangunan bak sedimnetasi dan fasilitas pendukungnya adalah 4 rit/hari,
sedangkan untuk pembangunan pipa JDU adalah sekitar 2 rit/hari. Pengangkutan akan
menggunakan jalur transportasi umum dari kabupaten Serang menuju Desa Cijeruk
dan sepanjang jalur pemasangan pipa JDU. Alat dan peralatan yang diperlukan akan
disimpan di stock yard.
Setelah kegiatan konstruksi selesai, maka peralatan yang telah digunakan akan
dikembalikan ke lokasi semula dan akan melalui jalur transportasi umum kembali.
Untuk operasional tenaga kerja dan penyimpanan peralatan di lokasi IPAM maka
disediakan basecamp, gudang dan kantor yang semuanya bersifat sementara, dengan
rincian:
i) Base camp
• Spesifikasi : bangunan sementara
• Jumlah : 1 buah
• Penggunaan : 24 bulan
• Daya tampung : 10 orang
ii) Gudang
• Spesifikasi : bangunan sementara
• Jumlah : 1 buah
• Penggunaan : 24 bulan
• Daya tampung : 50 m3
iii) Kantor
• Spesifikasi : bangunan sementara
• Jumlah : 1 buah
• Penggunaan : 24 bulan
• Daya tampung : 6 orang
iv) Portable toilet
• Spesifikasi : bangunan sementara
• Jumlah : 2 unit
• Toilet : jongkok
• Clean water : 1.000 L
• Black waterooo : 1.000 L
3) Pematangan Lahan Bak sedimentasi
Salah satu tahapan kegiatan Pembangunan Bak sedimentasi adalah pematangan lahan
untuk berbagai bangunan seperti bak sedimentasi. Kegiatan pematangan lahan dan
pekerjaan pondasi secara garis besar terdiri dari kegiatan galian dan pengurugan.
Pekerjaan pematangan lahan meliputi kegiatan galian terhadap lahan untuk Bak
sedimentasi, serta penimbunan lahan yang rendah sehingga lahan yang dipersiapkan
memenuhi elevasi yang diinginkan, membersihkan tanaman dengan mencabut sampai
ke akarnya, pemadatan, urugan sampai stabil melalui proses soil improvment.
4) Pembangunan Bak sedimentasi dan pemasangan filter press
Lokasi bak Sedimentasi terletak di Desa Cijeruk, Kecamatan Kibin Kabupaten Serang.
Lahan pembangunan bak Sedimentasi merupakan lahan milik PT. SCTK dimana
sebelumnya merupakan lahan RTH didalam kawasan kantor PT. SCTK.
Pekerjaan utama untuk bangunan bak Sedimentasi dan pemasangan unit filter press
serta bangunan pendukung berupa bak reservoir, dan ruang kontrol.
a. Unit Pengendap (Sedimentasi-2)
Tipe pengendapan yang digunakan yaitu plat atau tabung pengendap (plate atau tube
settler) laju tinggi menggunakan plat kompak dan tabung heksagonal. Tabung
heksagonal (mempunyai kekuatan mekanis yang lebih baik dan juga mudah diperoleh
di pasaran lokal).
a. Unit Saringan (Filter)
Air yang diendapkan di unit sedimentasi pada akhirnya di alirkan ke unit saringan
pasir cepat. Saringan pasir cepat dapat menghasilkan kekeruhan efluen di bawah
standar untuk air minum yang berlaku di Indonesia (lebih kecil dari 5 NTU), mampu
menyaring padatan tersuspensi yang terbawa dari unit sedimentasi dalam jangka
waktu operasi yang cukup lama.
a. Ruang Kontrol
Ruang kendali otomatisasi IPAM & BPA bisa diprogram secara terpusat baik di area
bak sedimentasi atau diatas menara air pencuci yang berfungsi pula sebagai bak
pengumpul flokulator pada elevasi 851,00 dml atau + 8,00 m diatas muka tanah.
Ruang bawah diantara tiang beton menara dapat dimanfaatkan untuk tangga naik dan
gudang PAC atau bak pelarut kimia dan pompa pembubuhnya. Lokasi menara pencuci
yang berada diatas memudahkan pengawasan ke segala penjuru IPA. Ruang
control/kendali otomatis ditempatkan di Bangunan Operasional/Bangunan Kantor.
[pic]
[pic]
Gambar 2. 41. Penulangan Pondasi di Bak Sedimentasi
[pic]
Gambar 2. 42. Penulangan Pondasi di Bak Sedimentasi dan Denah Meja Kimia
[pic]
Gambar 2. 43. Potongan Bangunan Operasional Bak sedimentasi
[pic]
Gambar 2. 44. Denah Bangunan Operasioanal
5) Pemasangan Pipa JDU dan Jalur Pipa prasedientasi ke WTP
a) Jalur Pipa
i. Pipa JDU
Jalur pipa JDU dibangun untuk mengalirkan air minum curah dari lokasi IPAM ke
Meter Induk (end off) di Kabupaten Serang yang panjang seluruhnya sekitar 81.877 m,
yaitu jalur pipa terpasang dan jalur pipa baru. dan juga akan memasang pipa
Transmisi Air Baku dari Bak Prasedimentasi ke Insatalasi Pengolahan Air Minum
(IPAM) sepanjang 1,3 km, jumlah 2 pipa dengan diameter masing-masing 1.3 km
milik PT. SCTK.
ii) Keadaan Lokasi
• Kecamtan Kibin
Daerah kecamatan Kibin merupakan wilayah yang sudah cukup modern dan agak
maju. Karena wilayah tersebut sudah banyak dijumpai industry besar. Diantaranya PT.
Parkland Word Indonesia, PT. Ducan Tetrablok Indonesia yang merupakan perusahaan
yang bergerak dibidang konstruksi dan PT. Sunjin HJ yang merupakan perusahaan
yang bergerak industry kimia. Keadaan jalan didaerah tersebut terbilang sudah cukup
baik, perkerasan aspal dengan lebar jalan kurang lebih 8 Meter.
[pic]
[pic]
Gambar 2. 45. Lokasi Sekitar Kecamatan Kibin
• Kecamatan Cikande
Daerah Kecamatan Cikande ini merupakan daerah yang maju karena sudah terdapat
beberapa industri. Kawasan Modern Cikande merupakan salah satu kawasan industry
yang terdapat di daerah ini. Term asuk wilayah padat dan kondisi jalan yang memiliki
perkerasan aspal.
[pic]
Gambar 2. 46. Lokasi Kecamatan Cikande
• Kecamatan Bandung
Daerah ini tidak semodern wilayah lainnya, karena aktivitas di daerah ini hanya
pemukiman, perkebunan dan terdapat aktivitas usaha kecil warga misalnya saja
warung. Kondisi jalan di daerah ini sebagian ada aspal dan sebagian ada juga yang
elum dilapisi aspal. Lebar jalan dari mulai 5 meter.
[pic]
Gambar 2. 47. Lokasi daerah Kecamatan Bandung
• Kecamatan Binuang
Daerah ini cenderung lebih sedikit aktivitasnya, suasana pedesaan yang asri. Aktivitas
warga di daerah ini bersawah, selain itu aktivitasnya pemukiman dan warung. Jalan
didaerah ini masih dalam keadaan baik dengan perkerasan aspal da nada juga yang
masih belum di aspal.
[pic]
Gambar 2. 48. Lokasi sekitar Kecamatan Binuang
b) Spesifikasi Pipa
Pipa yang akan digunakan telah memenuhi regulasi yang dipersyaratkan, yaitu sesuai
dengan SNI tentang Sistem Transmisi Pipa Air Minum.
Tabel 2. 14. Spesifikasi Pipa JDU yang akan Digunakan
| |1 |2 |3 |4 |5 |6 |7 |8 |9 |10 |11 |12 |13 |14 |15 |16 |17 |... | |1 |Konstruksi | | | | | | | | | |
| | | | | | | | | | |Pengadaan Tenaga Kerja & Aktivitasnya | | | | | | | | | | | | | | | | | | | |
|Mobilisasi Alat Berat & Material | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | |Pembangunan bak
sedimentasi | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | |Pembangunan Pipa JDU | | | | | | | | | |
| | | | | | | | | |2 |Operasi | | | | | | | | | | | | | | | | | | | ||Penerimaan Tenaga Kerja | | | | | |
| | | | | | | | | | | | | | Sumber: PT SCTK, 2020
2.1 Uraian Usaha dan/atau Kegiatan Pengembangan 1
2.2.1. Gambaran Umum Kegiatan 1
2.2.2. Lokasi Usaha dan/atau Kegiatan Pengembangan 4
2.2.3. Kesesuaian Lokasi Usaha dan/atau Kegiatan Pengembangan dengan Rencana
Tata Ruang 4
2.2. Dokumen Lingkungan yang Dimiliki 9
2.3. Sarana yang Akan Dikembangkan 9
2.4. Deskripsi Kegiatan Eksisting 10
2.4.1. Perizinan yang Telah Dimiliki 11
2.4.2. Penggunaan Lahan 11
2.4.3. Kegiatan SPAM dan Penunjang 15
2.5. Deskripsi Rencana Pengembangan 28
2.5.1. Menambah Luasan Tanah di Tapak Kegiatan PT. SCTK 28
2.5.2. Penambahan Unit Filter Press di Bak sedimentasi (lokasi WTP/IPAM) 31
5. 3. Penambahan Pembuatan Bak PraSedimentasi (Lokasi Intake) 35
2.5.4. Pemasangan Jaringan Pipa Utama 41
2.5.5. Rencana pemasangan Jaringan Pipa dari Intake ke unit pengolahan 43
2.5.6. Rencana pemasangan Jaringan Pipa baru 44
2.6. Tahapan Rencana Kegiatan 51
2.6.1. Tahap Prakonstruksi 51
2.6.2. Tahap Konstruksi 52
2.6.3. Tahap Operasi 76
2.7. Pengelolaan Lingkungan Hidup Yang direncanakan 87
2.8 CSR PT. SCTK 87
2.9 Jadwal Kegiatan 88
Gambar 2. 1. Lokasi Intake 3
Gambar 2. 2. Layout IPAM Cijeruk 4
Gambar 2. 3. Peta Lokasi Intake 6
Gambar 2. 4. Peta Jalur Pipa Rencana dan Eksisting 7
Gambar 2. 5. Peta RTRW Kabupaten Serang 8
Gambar 2. 6. Gambaran eksisting Operasional PT. SCTK 10
Gambar 2. 7. Siteplan PT. Sarana Catur Tirta Kelola Eksisting 12
Gambar 2. 8. Skema Sistem penyediaan air bersih 18
Gambar 2. 9. Skematik jaringan Pipa Di WTP 19
Gambar 2. 10. Pipa Jalur Distribusi Utama Eksisting 20
Gambar 2. 11.Sistem Penyediaan Air bersih 22
Gambar 2. 12. Bangunan Eksisiting PT. SCTK 23
Gambar 2. 13. Bak Lumpur Milik STCK 24
Gambar 2. 14. Diagram Alir Pengolahan Lumpur 24
Gambar 2. 15. Area parkir 25
Gambar 2. 16. Jalan di dalam tapak 25
Gambar 2. 17. Drainase didalam lokasi PT. SCTK 26
Gambar 2. 18. Biofilter 26
Gambar 2. 19. Spefikasi Biofilter 27
Gambar 2. 20. Pengangkutan sampah oleh petugas kebersihan RW setempat 27
Gambar 2. 21. TPSS PT. SCTK 28
Gambar 2. 22. Layout WTP Pengembangan 29
Gambar 2. 23. Denah Filter Press 31
Gambar 2. 24. Filter yang digunakan di bak sedimentasi (3 filter) 32
Gambar 2. 25. Alat filtrasi 32
Gambar 2. 26. Plate and Frame filter press 33
Gambar 2. 27. Denah bangunan operasioanal 33
Gambar 2. 28. Site Plan Filter Pres 34
Gambar 2. 29. Denah Bak air bersih dan bak lumpur Kapasitas 2 x 40m3 35
Gambar 2. 30. Layout Intake 36
Gambar 2. 31. Bangunan Kolam Pengendap 37
Gambar 2. 32. Denah Kolam prasedimentasi 37
Gambar 2. 33. Layout Bak prasedimentasi 38
Gambar 2. 34. Denah Penampung Lumpur 39
Gambar 2. 35. Denah Topografi Kolam praedimentasi 40
Gambar 2. 36. Lokasi yang akan ditanam Pipa jalur Intake (bak Prasedimentasi) –
WTP 43
Gambar 2. 37. Wilayah Pelayanan 47
Gambar 2. 38. Rencana Jaringan Pipa Pengambangan wilayah Ambon – Frans -Dystar
48
Gambar 2. 39. Rencana Jaringan Pipa Pengambangan wilayah Modern –Dystar 49
Gambar 2. 40. Rencana Jaringan Pipa Pengembangan 50
Gambar 2. 41. Penulangan Pondasi di Bak Sedimentasi 56
Gambar 2. 42. Penulangan Pondasi di Bak Sedimentasi dan Denah Meja Kimia 56
Gambar 2. 43. Potongan Bangunan Operasional Bak sedimentasi 57
Gambar 2. 44. Denah Bangunan Operasioanal 57
Gambar 2. 45. Lokasi Sekitar Kecamatan Kibin 58
Gambar 2. 46. Lokasi Kecamatan Cikande 59
Gambar 2. 47. Lokasi daerah Kecamatan Bandung 60
Gambar 2. 48. Lokasi sekitar Kecamatan Binuang 61
Gambar 2. 49. Skema Distribusi dari WTP 62
Gambar 2. 50. Skema Distribusi Air Bersih Ke konsumen 62
Gambar 2. 51. Galian Pipa 500 mm 63
Gambar 2. 52. Metode Horizontal Directional Drilling 64
Gambar 2. 53. Metode Booring 64
Gambar 2. 54. Potongan Booring Jalur WTP PT. STR dan WTP PT.SCTK 65
Gambar 2. 55. Potongan booring jalur transmisi air bersih 65
Gambar 2. 56. Koordinat Booring HDD 66
Gambar 2. 57. Typical Penggalian dan Pemasangan Pipa HDPE 68
Gambar 2. 58. Potongan Melitang pada Sungai/Irigasi 69
Gambar 2. 59. Rencana Pemasangan Jembatan Pipa 70
Gambar 2. 60. Teknik Pemasangan Pipa yang Memotong Jalan 70
Gambar 2. 61. Proses Pemasangan Pipa 72
Gambar 2. 62. Neraca Air pada Tahap Konstruksi 75
Gambar 2. 63. Neraca Air Sungai Ciujung 79
Gambar 2. 64. Neraca Air Operasi PT. SCTK 80
Gambar 2. 65. Desain Biofilter 81
Gambar 2. 66.Tong sampah terpilah 82
Gambar 2. 67. Skema Pengolahan Sampah 83
Gambar 2. 68. Dokumentasi APAR dan APD PT. SCTK 85
Tabel 2. 1. Kegiatan Eksisting dan Adendum 9
Tabel 2. 2. Penggunaan Lahan PT. Sarana Catur Tirta Kelola Eksisting 13
Tabel 2. 3. Sertifikat Lahan yang Dimiliki PT. Sarana Catur Tirta Kelola 14
Tabel 2. 4. Jalur Pipa Eksisting 21
Tabel 2. 5. Rencana Penggunaan lahan pengembangan di WTP 30
Tabel 2. 6. Pemanfaatan Lahan Di Intake 35
Tabel 2. 7. Panjang jalur distribusi utama Pengembangan 41
Tabel 2. 8. Pemasangan jalur distribusi utama 42
Tabel 2. 9. Rencana Pemasangan dan jalur pipa dari Sungai Cikambuy ke Unit
Pengolahan II 44
Tabel 2. 10. Rencana Pemasangan dan jalur pipa I 44
Tabel 2. 11. Rencana Pemasangan dan jalur pipa II 45
Tabel 2. 12. Perkiraan Kebutuhan Tenaga Kerja Konstruksi 52
Tabel 2. 13. Alat Berat yang Digunakan untuk Konstruksi 53
Tabel 2. 14. Spesifikasi Pipa JDU yang akan Digunakan 61
Tabel 2. 15. Prakiraan Kebutuhan Air Bersih Tahap Konstruksi 74
Tabel 2.16. Perkiraan timbulan sampah Pada Tahap Konstruksi 76
Tabel 2. 17. Perkiraan Jumlah Tenaga Kerja Operasi 77
Tabel 2. 18. Rencana Prakiraan Kebutuhan Air untuk Pengoperasian PT. SCTK 80
Tabel 2. 19. Rencana Prakiraan Timbulan Sampah Domestik Selama Pengoperasian
PT. SCTK 81
Tabel 2. 20.APAR dan APD yang Dimiliki PT. SCTK 85
Tabel 2. 21. Jadwal Pelaksanaan Rencana Kegiatan 88
-----------------------Pasir ditampung di decenter
Lumpur dari proses WTP
Pihak ke tiga
Belt Press
Bak Lumpur
Air recycle di WTP
WTP
PT. SCTK
WTP
PT. STR
[pic]
1m
1,5 m
1m
Penampungan
(Bak sampah dengan penyekatan 3 warna)
Gerobak Sampah
Anorganik
(Sampah yang Masih dapat didaur ulang seperti kardus, dus botol, kaleng, Koran)
Organik
(daun, rumput, sisa makanan, ampas kelapa, dll)
TPSS
(Bak sampah dengan penyekatan 3 warna)
Hijau
Kuning
Gerobak Sampah
Dikelola oleh Pengelola SCTK
Pengomposan
(secara komunal)
Dikelola oleh Petugas Kebersihan Setempat
[pic]789=iklp‡¹ º uîÝÈÝȶ¤?
zeSeB<2<hpQåaJmH!sH!hpQåaJ!høz0høz0B*OJQJaJphÿ#h>6-
B*OJQJaJmH!phÿsH!)høz0høz0B*OJQJaJmH!phÿsH!%høz0høz0B*CJOJQJaJphÿ-
høz0høz0B*CJOJQJaJmH!phÿsH!"høz0CJOJQJ^JaJmH!sH!"h"CJOJQJ^JaJmH!sDike
lola oleh Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Serang
Pengangkutan ke TPA Kabupaten Serang
SUMBER SAMPAH
Pemilihan dan pemilahan sampah
Tidak terjual diambil pemulung
Dijual/Diangkut ke penampungan (lapak/ pembeli barang bekas)
Sampah Residu, seperti daun keras, sabut dan tempurung kelapa, kayu, dll
Limbah B3
(Sampah yang Sudah Tidak Dapat Dimanfaatkan seperti pecahan kaca, logam, batu
baterai bekas, dll)
Merah
PT. SARANA CATUR TIRTA KELOLA BAB III DESKRIPSI RONA LINGKUNGAN HIDUP
BAB III
DESKRIPSI RONA LINGKUNGAN HIDUP
3.1.1. Iklim
1) Curah Hujan
Untuk curah hujan tertinggi di Kab. Serang terjadi pada bulan November sebesar 27,08
mm/bulan dan curah hujan terendah berada di bulan September sebesar 3,44 mm/bulan.
Sedangkan Kab. Serang memiliki rata-rata curah hujan tahunan mulai dari tahun 2012
sampai dengan tahun 2016 sebesar 9,46 mm/bulan. Jadi jumlah hari hujan rata-rata
selama tahun 2012 sampai dengan 2016 yaitu 12,78 hari hujan/bulan dan hari hujan
tertinggi terjadi pada bulan Januari yaitu 19,8 hari hujan/bulan serta pada bulan agustus
merupakan hari hujan terendah yaitu 7 hari hujan/bulan. Data curah hujan bulan dapat
dilihat pada tabel berikut
Tahun
Rata-Rata
Bulan 2012 2013 2014 2015 2016
CH HH CH HH CH HH CH HH CH HH CH HH
JAN 12 26 15 28 15.1 25 13.4 27 6.6 19 12.42 19.8
FEB 10 20 11 19 8.8 24 12.7 19 10.5 26 10.6 17.6
MAR 5 17 15 15 5.4 19 8.4 23 9.9 23 8.74 16
APR 11 17 5 19 4.8 15 7.3 18 4.6 19 6.54 14.2
MEI 7 14 13 20 6.3 18 4.9 8 8 18 7.84 12.8
ADENDUM ANDAL RKL RPL RENCANA PENGEMBANGAN PEMBANGUNAN SPAM KABUPATEN SERANG BAGIAN TIMUR III - 1
BAB III DESKRIPSI RONA LINGKUNGAN HIDUP PT.SARANA CATUR TIRTA KELOLA
Tahun
Rata-Rata
Bulan 2012 2013 2014 2015 2016
CH HH CH HH CH HH CH HH CH HH CH HH
JUN 2 18 4 14 4 16 11.9 7 7.2 13 5.82 10
JUL 8 2 10 25 17.8 13 1.2 4 8.4 16 9.08 11.6
AGST 0 3 17.4 7 1.9 5 1.7 7 5.4 16 5.28 7
SEPT 2 3 3 13 5.5 4 0.1 2 6.6 24 3.44 8.6
OKT 13 10 9 9 5.3 4 4.7 7 6.9 24 7.78 8.8
NOP 3 18 95 15 9.1 17 22 8 6.3 22 27.08 12.4
DES 4 23 17 12 6.3 22 9.1 17 8.1 22 8.9 14.6
Jumlah 113.52 153.4
Rata-Rata 9.46 12.78
Sumber: BPS Kabupaten Serang, 2017
Keterangan:
CH = Curah Hujan ; HH = Hari Hujan
Temperatur Udara
Tahun
Bulan Rata-Rata
2012 2013 2014 2015 2016
JAN 27 2.8 26.1 26.8 28.1 22.16
FEB 26 27.1 26.3 27.1 27.5 26.8
MAR 27.4 27.4 27 27.4 27.9 27.42
APR 26.9 27.3 27.7 27.3 28.1 27.46
MEI 27.1 27.3 28 27.3 28.1 27.56
JUN 27.2 27 27.2 27 27.3 27.14
JUL 26.6 26.2 27 26.2 27.2 26.64
AGST 26.8 26.8 27.1 26.8 27.1 26.92
SEPT 27 27.1 27.3 27.1 27.4 27.18
OKT 27.8 27.3 28.4 27.3 27.2 27.6
III - 2 ADENDUM ANDAL RKL RPL RENCANA PENGEMBANGAN PEMBANGUNAN SPAM KABUPATEN SERANG BAGIAN TIMUR
PT. SARANA CATUR TIRTA KELOLA BAB III DESKRIPSI RONA LINGKUNGAN HIDUP
Tahun
Bulan Rata-Rata
2012 2013 2014 2015 2016
NOP 27.2 27 27.6 27 27.8 27.32
DES 27.3 26.6 27.3 26.6 27.2 27
Jumlah 321.2
Rata-Rata 26.77
Sumber: BPS Kabupaten Serang, 2017
Keadaan iklim disekitar lokasi Kabupaten Serang akan digambarkan dengan keadaan Kele
mbaban Relatif (RF), temperatur udara, arah angin dan keadaan curah hujan yang diperole
h dari data Badan Pusat Statistika Kabupaten Serang dalam periode 5 tahun yaitu dari Tahu
n 2012 sampai 2016.
Kelembaban Udara
Gambaran keadaan kelembaban udara (RH) berdasarkan data sekunder, kelembaban udara
relatif (RH) tahunan rata-rata di Kabupaten Serang adalah 83 %.
3) Keadaan Angin
ADENDUM ANDAL RKL RPL RENCANA PENGEMBANGAN PEMBANGUNAN SPAM KABUPATEN SERANG BAGIAN TIMUR III - 3
BAB III DESKRIPSI RONA LINGKUNGAN HIDUP PT.SARANA CATUR TIRTA KELOLA
3.1.2. Geologi
3.1.2.1. Geomorfologi
Wilayah Kabupaten Serang memiliki relief datar hingga berombak, terbentuk oleh proses :
vulkanis, marin, fluvial, organis dan denudasional. Batuan pembentuk wilayah pesisir ini
berupa : endapan piroklastis yang sebagian sudah padu, aliran lava, batuan terobosan,
endapan fluvial, endapan marin dan terumbu karang. Endapan marin membentuk beting
gisik, gisik dan ratan lumpur. Pada wilayah pesisir tersusun oleh 4 jenis tanah yaitu :
Aluvial, Hidromorf, Regosol dan Kompleks Litosol – Regosol. Lokasi studi tersusun dari
jenis tanah :
2. Regosol, jenis tanah ini belum berkembang sehingga dicirikan belum terbentuknya
horison tanah, umumnya bertekstur kasar, kedalaman efektif antara 30-90 cm. Jenis
regosol yang mempunyai ketebalan antara 30-50 cm terdapat pada lereng perbukitan.
III - 4 ADENDUM ANDAL RKL RPL RENCANA PENGEMBANGAN PEMBANGUNAN SPAM KABUPATEN SERANG BAGIAN TIMUR
PT. SARANA CATUR TIRTA KELOLA BAB III DESKRIPSI RONA LINGKUNGAN HIDUP
Kompleks Litosol Regosol, jenis tanah ini mempunyai kedalaman efektif <15 cm, biasanya
berasosiasi dengan jenis tanah lain, tekstur tanah berkisar antara sedang hingga kasar yang
terdapat pada lereng Gunungapi Gede
i. Morfologi
Bagian buritan dari tapak proyek ke arah barat merupakan lereng dan kaki G. Salak (588 m
dpl) yang merupakan bagian dari Komplek G. Gede (580 m dpl). Lahan pada DAS
Cisalak, di bagian pesisir dan dataran pantai umumnya ditempati oleh berbagai jenis
bangunan pemukiman, ke arah hulu yang kemiringannya relatif landai pada umumnya
merupakan ladang dan sawah tadah hujan, sedangkan yang relatif terjal merupakan kebun
campuran, semak belukar dan hutan produksi.
Secara fisiografi tapak proyek berada di sisi timur Komplek G. Gede, yaitu pada kaki
gunung yang berbatasan langsung dengan garis pantai perairan teluk banten.
Komplek G. Gede ini tersusun oleh batuan vulkanik tua yang terdiri dari breksi yang
secara setempat disisipi oleh lelehan lava andesit. Batuan breksi bermassa dasar pasir
kasar dengan komponen bongkahan batu andesit, memiliki perlapisan dan di beberapa
tempat berselang-seling dengan lelehan lava yang berstruktur kekar, baik kekar tiang
maupun lembaran-lembaran. Kerapatan kekar ini cukup dominan terutama pada tempat-
tempat yang mengalami patahan. Sedangkan di bagian lembah dan kaki gunung hingga ke
arah dataran pada umumnya tersusun oleh batuan tufa yang terdiri dari tufa kaca dan tufa
hablur. Batuan vulkanik tersebut di samping secara keseluruhan membentuk tubuh
Komplek G. Gede, juga masih melampar di dasar laut. Batuan vulkanik yang melampar di
dasar laut ini tertutupi secara merata oleh endapan laut mulai dari garis pantai hingga ke
arah yang lebih dalam. Endapan laut ini terdiri dari lempung, lanau, pasir dan kerikil yang
berbaur tak terpilahkan dan telah mengalami pemadatan. Lapisan tanah yang menutupi
ADENDUM ANDAL RKL RPL RENCANA PENGEMBANGAN PEMBANGUNAN SPAM KABUPATEN SERANG BAGIAN TIMUR III - 5
BAB III DESKRIPSI RONA LINGKUNGAN HIDUP PT.SARANA CATUR TIRTA KELOLA
Komplek G. Gede ini pada umumnya relatif tipis dan bahkan pada dinding lereng, lapisan
tanah tersebut telah tererosi sehingga batuan dasarnya menjadi tersingkap ke permukaan.
Gambar Geologi lokasi kegiatan disajikan dalam gambar dilampiran.
Berdasarkan pe Dari data klimatologi daerah Serang, Banten, intensitas curah hujan di
sekitar tapak proyek rata-rata 120.4 mm/tahun. Dengan asumsi bahwa 48 % air hujan
tersebut mengalami penguapan kembali, 36 % mengalir di permukaan dan 16 % meresap
ke dalam tanah yang selanjutnya menjadi air tanah. Dengan landaian sungai yang relatif
besar, laju aliran air tersebut cukup deras sehingga memiliki daya kikis dan melarutkan
partikel-partikel tanah terutama dari lereng bukit yang relatif terjal.
Vegetasi penutup lahan pada DAS Ciujung tidak begitu rapat dan ketahanan lapisan
tanahnya relatif rapuh, sehingga intensitas erosi di daerah ini cukup tinggi, yaitu bisa
mencapai 5 Ton/Ha/Tahun.
Secara hidrogeologi daerah kabupaten Serang air tanahnya terjadi pengaruh timbal balik
antara air tawar yang berasal dari resapan curah hujan dengan air asin yang berasal dari
penyusupan air. Oleh karena itu pada umumnya air tanah yang berada pada sumur-sumur
gali di sekitar daerah tersebut bersifat payau. Sedangkan lapisan batuan yang dapat
bertindak sebagai akuifer antara lain adalah pasir endapan pantai, aluvial lepas endapan
lembah, serta batuan breksi dan lava andesit yang memiliki kerapatan kekar.
Lokasi tapak proyek, merupakan daerah yang sangat dekat dengan Selat Sunda, yaitu laut
yang memisahkan daratan P. Sumatera dan P. Jawa, dan menghubungkan Samudera
Indonesia dengan Laut Jawa. Menurut beberapa ahli geologi, di dasar Samudera Indonesia
terdapat jalur pertemuan lempeng benua dengan lempeng samudera, dimana lempeng
samudera menunjam ke bawah lempeng benua yang pergerakannya hingga kini masih
aktif. Jalur pertemuan lempeng ini berarah barat laut – tenggara, membelok ke arah timur
mengikuti arah pantai sealatan P. Jawa. Peristiwa ini menimbulkan gempa bumi yang
seringkali menjadi bencana alam bagi daerah yang terletak di sekitar Selat Sunda dan di
bagian selatan P. Jawa.
Pada jalur Selat Sunda ini muncul kegiatan gunung api, yaitu G. Krakatau yang jaraknya
sekitar 60 Km arah barat laut dari Pelabuhan Merak Mas. G. Krakatau sendiri telah mati
III - 6 ADENDUM ANDAL RKL RPL RENCANA PENGEMBANGAN PEMBANGUNAN SPAM KABUPATEN SERANG BAGIAN TIMUR
PT. SARANA CATUR TIRTA KELOLA BAB III DESKRIPSI RONA LINGKUNGAN HIDUP
dan menjadi P. Rakata, tetapi yang masih aktif hingga saat ini anak Krakatau. Menurut
beberapa laporan ahli vulkanologi, anak Krakatau ini beberapa kali menunjukka
kegiatannya, yakni terjadi letusan. Berdasarkan laporan tersebut, letusan yang paling
dahsyat terjadi pada tahun 1883 yang disertai dengan terjadinya geolmbang pasang hingga
setinggi 20 m, menyapu pantai Selat Sunda dan sebelah barat laut P. Jawa, serta
menimbulkan korban jiwa 36.417 0rang.
3.1.3. Hidrologi
Sungai Ciujung terletak di bagian utara dan berada di dalam SWS hulu Sungai Ciujung,
Cibanten dan Cidanau, hulu. Keadaan Di bagian utara kabupaten ini sumber air sulit
diperoleh karena batuan cadas, air yang diperoleh pun mengandung batuan kapur. Debit
rata-rata bulanan pada pos pengamatan Ciujung / Jbt Rangkas SWS Ciujung-Ciliman
adalah 60,803 m3/dt (waktu pengukuran Juni 1995 - Juni 2001). Sungai Ciujung
merupakan salah satu sungai besar di propinsi Banten yang mengalir rnelalui wilayah
kabupaten Bogor (provinsi Jawa Barat), kabupaten Lebak dan kabupaten Serang. Sungai
ini berhulu di G. Karang (+ 1778 m) di kabupaten Serang dan G. Halimun (+ 1929 m) di
kabupaten Bogor, memiliki panjang sungai + 84,8 km dengan luas daerah aliran sungai
(DAS) seluas + 1.858 km2, memiliki dua anak sungai yang besar yaitu S. Cisimeut (DAS
= 458 km2) dan S. Ciberang (DAS = 305 km2). Kedua anak sungai ini bertemu / menyatu
di sebelah selatan kota Rangkasbitung dan mengalir ke utara bermuara di laut Jawa.
Dari data publikasi debit sungai Ciujung di stasiun pengukuran Rangkasbitung dalam
periode pengukuran 1992 s/d 1999, menunjukkan debit rata-rata bulanan antara 35,3
m3/det (Juli) dan 105,112 m3/det (Januari).
Kualitas air sungai yang terdapat pada provinsi Banten tidak terlepas dari adanya
pencemaran air, sebagai akibat adanya kegiatan atau aktivitas yang dilakukan oleh
masyarakat dan industri. Adanya pencemaran air pada sungai menjadikan beberapa
parameter kualitas air menurun dan berada di luar baku mutu yang di telah ditetapkan.
Penurunan parameter kualitas air menyebabkan fungsi sungai menjadi berkurang, sehingga
kebutuhan masyarakat akan air yang baik akan semakin berkurang.
Penilaian kualitas air sungai di propinsi Banten di dasarkan pada pemantauan yang
dilakukan oleh Badan Pengelolaan Sumber Daya Air (BPSDA) provinsi. Pada pemantauan
tahun 2002, BPSDA provinsi Banten melakukan perbandingan hasil uji parameter kualitas
air sungai dengan Standar Baku Mutu kelas II yang dikeluarkan oleh Pemerintah Pusat (PP
ADENDUM ANDAL RKL RPL RENCANA PENGEMBANGAN PEMBANGUNAN SPAM KABUPATEN SERANG BAGIAN TIMUR III - 7
BAB III DESKRIPSI RONA LINGKUNGAN HIDUP PT.SARANA CATUR TIRTA KELOLA
Tabel 3. 3. Parameter Kualitas Air Sungai Ciujung Yang Berada di Atas Baku Mutu
Baku Mutu
Parameter Satuan Hulu Tengah Hilir
Kelas III
Salinitas % 0,23 0,09 1,81 0,1
Kekeruhan NTU 66,35 62,30 55,81 25
COD Mg/l 47,65 54,13 142,13 50
BOD Mg/l 2,73 4,82 8,43 6
Total Koliform Koloni/100ml 130.000 90.783 130.853 10.000
Permanganat Mg/l 11,37 8,92 17,56 10
Total Fostaf Mg/l 20,49 289,14 242,26 1
Sumber: Data Hasil Rata-Rata Tahunan Pemantauan Kualitas Air Tahun 2002 (BPSDA-Provinsi Banten)
III - 8 ADENDUM ANDAL RKL RPL RENCANA PENGEMBANGAN PEMBANGUNAN SPAM KABUPATEN SERANG BAGIAN TIMUR
PT. SARANA CATUR TIRTA KELOLA BAB III DESKRIPSI RONA LINGKUNGAN HIDUP
PEMBANGUNAN PUSDIKLAT
Pengukuran kualitas udara ambien dilakukan di sekitar lokasi rencana tapak proyek.
KABUPATEN BANDUNG
Berdasarkan hasil analisa untuk semua parameter udara masih memenuhi baku mutu yang
dipersyaratkan, maka kegiatan yang ada di sekitar lokasi tidak akan berpengaruh secara
signifikan terhadap penurunan kualitas udara, Pengukuran hasil udara ambien adalah
sebagai berikut :
1. SO2
Sulfur dioksida pada udara ambien mempunyai karakteristik bau yang tajam dan tidak
mudah terbakar di udara, sumber pencemar sulfur dioksida berasal dari pembakaran
kayu/arang, minyak bakar dan lain-lain. Pencemaran SO2 dapat menimbulkan iritasi
sistem pernafasan pada hewan dan manusia, terutama apabila konsentrasi gas ini mencapai
5 ppm atau lebih. Pada tumbuhan, daun adalah bagian yang paling peka terhadap
ADENDUM ANDAL RKL RPL RENCANA PENGEMBANGAN PEMBANGUNAN SPAM KABUPATEN SERANG BAGIAN TIMUR III - 9
BAB III DESKRIPSI RONA LINGKUNGAN HIDUP PT.SARANA CATUR TIRTA KELOLA
pencemaran SO2. Organ ini akan mengalami kerusakan dan tumbuhan dapat mengalami
kematian apabila sebagian besar daunnya rusak atau mati. Hasil analisis untuk SO2 di tapak
proyek dan sekitarnya berkisar <6,46 µg/Nm3 sampai dengan 18,67 µg/Nm3, masih
memenuhi baku mutu berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 41 Tahun 1999, tentang baku
mutu kualitas udara ambien. Lokasi tertinggi berada di Laju Pipa I Kp. Leuwi Limus RT.
016, RW. 001 pada koordinat 06°12’29,1”LS; 100°21’25,6”BT yaitu sebesar 18,67
µg/Nm3, tetapi masih di bawah baku mutu (900 µg/Nm3).
2. NO2
Hasil analisis untuk NO2 di tapak proyek dan sekitarnya berkisar 13 µg/Nm3 sampai
dengan 25,26 µg/Nm3, masih memenuhi baku mutu berdasarkan Peraturan Pemerintah No.
41 Tahun 1999, tentang baku mutu kualitas udara ambien. Lokasi tertinggi berada di Laju
Pipa I Kp. Leuwi Limus RT. 016, RW. 001 pada koordinat 06°12’29,1”LS;
100°21’25,6”BT, tetapi masih di bawah baku mutu (900 µg/Nm 3). Tingginya NO2 di ruang
produksi dimungkinkan karena pembakaran bahan bakar kendaraan bermotor yang
melintas yang terukur pada saat sampling.
3. CO
4. TSP
Debu pada udara ambien disebabkan oleh melayangnya partikel di udara akibat adanya
aktivitas alami yaitu tertiup angin dan aktivitas manusia. Masalah pencemaran udara yang
disebabkan oleh partikel padat TSP (Total Suspended Particulate atau total partikel
melayang) dengan diameter maksimum sekitar 45 mm, partikel PM10 (particulate matter)
dengan diameter kurang dari 10 µm dan PM 2,5 dengan diameter kurang dari 2,5 µm dapat
menyebakan gangguan pernafasan. Hasil analisis untuk TSP di tapak proyek 70,60 µg/Nm3
dsampai dengan 139 µg/Nm3, Lokasi tertinggi berada di area WTP pada koordinat
06°09’54,4”LS; 106°18’11,3”BT yaitu sebesar 139 µg/Nm3, apabila dibandingkan masih
memenuhi baku mutu yang dipersyaratkan (230 µg/Nm3), hal ini disebabkan oleh aktivitas
transportasi yang melewati jalan tersebut pada saat sampling dilakukan.
III - 10 ADENDUM ANDAL RKL RPL RENCANA PENGEMBANGAN PEMBANGUNAN SPAM KABUPATEN SERANG BAGIAN TIMUR
PT. SARANA CATUR TIRTA KELOLA BAB III DESKRIPSI RONA LINGKUNGAN HIDUP
Untuk mengetahui Indeks Standar Pencemar Udara (ISPU) dapat dilihat pada tabel
dibawah ini untuk mengetahui apakah udara tersebut atau tidak sehat yaitu berdasarkan
Keputusan Kepala Badan Pengendalian Lingkungan Dampak Lingkungan No. 107 Tahun
1997 tentang Perhitungan dan Pelaporan Serta Informasi Indeks Standar Pencemar Udara.
Berdasarkan ISPU semua paramater masih dalam kondisi baik, sedangkan untuk TSP
berkategori sedang, hal ini disebabkan oleh kondisi alaminya.
Hasil Pengujian
No. Parameter Satuan ISPU/TSP Kategori
U–1 U–2 U-3 U-4
1. Sulfur Dioksida (SO2) µg/Nm3 7,46 <6,46 18,67 <6,46 0 – 50 Baik
229,0 Baik
2. Nitrogen Dioksida (NO2) µg/Nm 3
229,04 <102 <102 0 – 50
4
3. TSP µg/Nm3 13,26 23,62 25,26 13,00 0 – 50 Baik
4. Karbon Monoksida (CO) µg/Nm3 139,0 121,51 77,81 70,60 50 – 150 Tidak Sehat
Sumber: Hasil Analisis LPKL Binalab, 2016
Keterangan:
Lokasi Sampling U – 1 Area WTP (06°09’42,7”LS; 106°18’39,5”BT)
U – 2 Laju Pipa I Area Sekitar WTP-Cikande (06°11’25,4”LS; 106°20’36,3”BT)
U – 3 Laju Pipa I Kp. Leuwi Limus RT. 016, RW. 001 (06°12’29,1”LS; 100°21’25,6”BT)
U – 4 Tapak Intake (06°09’54,4”LS; 106°18’11,3”BT)
Pengukuran kualitas udara ambien dilakukan di sekitar lokasi rencana tapak proyek.
Pengukuran dilakukan untuk mengetahui nilai konsentrasi beberapa parameter kualitas
udara ambien sebagai rona lingkungan di wilayah studi. Lokasi pengukuran dilakukan di
area yang diperkirakan akan terpengaruh oleh kegiatan ini. Hasil pengukuran kualitas
udara di wilayah studi tertera dalam tabel berikut di bawah ini :
ADENDUM ANDAL RKL RPL RENCANA PENGEMBANGAN PEMBANGUNAN SPAM KABUPATEN SERANG BAGIAN TIMUR III - 11
BAB III DESKRIPSI RONA LINGKUNGAN HIDUP PT.SARANA CATUR TIRTA KELOLA
Berdasarkan hasil analisis bahwa semua parameter masih berada dibawah baku mutu.
Dapat dikatagorikan bahwa kualitas udara dilokasi masih dalam keadaan baik.
3.1.5. Kebisingan
A. Kebisingan 2016
Ditinjau dari aspek kebisingan di wilayah tapak proyek masih di bawah baku tingkat
kebisingan berdasarkan KEP-48/MENLH/XI/1995 untuk wilayah tapak proyek dan
sekitarnya berkisar yaitu 63,61 dBA (baku mutu 70 dBA), hasil laboratorium dapat dilihat
pada tabel berikut:
B. Kebisingan 2019
Ditinjau dari aspek kebisingan di wilayah tapak proyek masih di bawah baku tingkat
kebisingan berdasarkan KEP-48/MENLH/XI/1995 untuk wilayah tapak proyek dan
sekitarnya berkisar yaitu 49,9 – 74,9 dBA (baku mutu 70 dBA) dari hasil analisis didapat
bahwa sekitar WTP Cikande dan Leuwi limus sudah melebihi baku mutu karena area
tersebut dekat dengan area industi, hasil laboratorium dapat dilihat pada tabel berikut:
a. Air Tanah
III - 12 ADENDUM ANDAL RKL RPL RENCANA PENGEMBANGAN PEMBANGUNAN SPAM KABUPATEN SERANG BAGIAN TIMUR
PT. SARANA CATUR TIRTA KELOLA BAB III DESKRIPSI RONA LINGKUNGAN HIDUP
Air tanah, terutama air tanah dangkal, merupakan sumber air yang banyak digunakan
masyarakat, melalui sumur gali. Contoh air tanah yang diambil dari sumur gali di sekitar
lokasi yaitu Sumur Penduduk Kp. Leuwi Limus RT. 016, RW. 001 Kec. Cikande pada
koordinat 06°12’28,8”LS; 106°21’24,7”BT, menunjukkan kualitas air tanah masih berada
di bawah ambang batas Baku Mutu Air untuk Bahan Baku Air Minum, Peraturan Menkes
No.416/MENKES/Per/IX/1990 Tentang Persyaratan Kualitas Air Bersih, kecuali kadar
warna dan nitrat yang melebihi baku mutu yang dipersyaratkan.
Berdasarkan tabel diatas tingginya kadar warna dan nilai Nitrat (NO3-N) dari baku mutu
yang yang ditetapkan, hal ini menunjukan Nitrat adalah ion-ion anorganik alami, yang
merupakan bagian dari siklus nitrogen. Aktifitas mikroba di tanah atau air menguraikan
ADENDUM ANDAL RKL RPL RENCANA PENGEMBANGAN PEMBANGUNAN SPAM KABUPATEN SERANG BAGIAN TIMUR III - 13
BAB III DESKRIPSI RONA LINGKUNGAN HIDUP PT.SARANA CATUR TIRTA KELOLA
b. Lokasi sumur dekat dengan pembuangan limbah industri atau limbah rumah tangga.
d. Air permukaan yang asam melarutkan logam berat yang terkandung damal tanah.
b. Air Sungai
Kualitas air sungai merupakan parameter penting, karena air sungai di sini berhubungan
dengan kepentingan pertanian dan perikanan, misalnya : media air yang statusnya terwakili
oleh kualitas airnya merupakan faktor penting yang berperan sebagai media untuk
tumbuhnya tanaman pertanian dan juga merupakan tempat pelarutan bagi nutrien yang
berfungsi sebagai sumber kehidupan biota dan selanjutnya sebagai siklus makanan ikan.
Hasil pengujian laboratorium disajikan pada tabel berikut :
Hasil Pengujian
No. Parameter Satuan Baku Mutu
AS - 1 AS - 2
FISIKA
1 Temperatur °C 26,0 26,0 ±3
2 TSS mg/L 205,0 53,90 50
3 TDS mg/L 43,0 167,0 1000
KIMIA
1 pH mg/L 7,0 6,9 6–9
2 BOD mg/L 3,56 10,01 3
3 COD mg/L 21,28 24,11 25
4 DO mg/L 3,54 3,56 >4
5 Nitrat (NO3-N) mg/L 0,55 0,30 10
6 Amonia (NH3-N) mg/L 0,14 0,13 -
7 Arsen (As) mg/L 0,001 0,001 1
8 Kobal (Co) mg/L <0,02 <0,02 0,2
9 Barium (Ba) mg/L 0,04 0,05 -
10 Boron (B) mg/L <0,03 <0,03 1
11 Selenium (Se) mg/L 0,001 0,002 0,05
12 Kadmium (Cd) mg/L <0,001 <0,001 0,01
13 Krom VI (Cr 6+) mg/L 0,02 <0,02 0,05
14 Tembaga (Cu) mg/L 0,01 0,01 0,02
15 Besi (Fe) mg/L 1,19 2,08 -
16 Timbal (Pb) mg/L 0,01 0,02 0,03
III - 14 ADENDUM ANDAL RKL RPL RENCANA PENGEMBANGAN PEMBANGUNAN SPAM KABUPATEN SERANG BAGIAN TIMUR
PT. SARANA CATUR TIRTA KELOLA BAB III DESKRIPSI RONA LINGKUNGAN HIDUP
Berdasarkan tabel diatas terlihat ada beberapa paramater yang melebihi baku mutu
lingkungan yang dipersyaratkan berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 82 tahun 2001
tentang Pengelolaan Kualitas Air dan Pengendalian Pencemaran Air. Parameter air sungai
yang dianalisis yaitu seperti :
ADENDUM ANDAL RKL RPL RENCANA PENGEMBANGAN PEMBANGUNAN SPAM KABUPATEN SERANG BAGIAN TIMUR III - 15
BAB III DESKRIPSI RONA LINGKUNGAN HIDUP PT.SARANA CATUR TIRTA KELOLA
batuan kecepatan arus besar (Koesbiono, 1979). Aliran sungai terdiri dua zona utama,
yaitu zona air deras dan zona air tenang. Zona air deras adalah daerah yang dangkal
dimana kecepatan arus cukup tinggi untuk menyebabkan dasar sungai bersih dari
endapan dan materi lain yang lepas, sehingga dasarnya padat. Zona ini dihuni oleh
benthos yang beradaptasi khusus atau organisme perifitrik yang dapat melekat atau
berpegang kuat pada dasar yang padat. Sedangkan zona air tenang kecepatan arus
sudah berkurang, lumpur dan materi lepas cenderung mengendap didasar, sehingga
dasarnya lunak. Ini cocok untuk penggali nekton atau plankton (Odum, 1996), selain
itu kondisi sungai merupakan badan air penerima bagi kegiatan industri dan domestik
rumah tangga.
b. Biochemical Oxygen Demand (BOD)
Biochemical Oxygen Demand (BOD) adalah jumlah oksigen yang dibutuhkan
mikroorganisme di dalam air untuk mendegradasi bahan organik yang ada di dalam air
tersebut (Wardhana, 2004). Semakin banyak zat organik maka semakin besar
kebutuhan oksigennya sehingga BOD semakin besar dan sebaliknya. Di dalam
perairan sendiri mikroorganisme membutuhkan oksigen yang banyak untuk
mengoksidasi bahan organik menjadi bahan yang lebih sederhana dan ikan sendiri juga
memerlukan oksigen dalam jumlah yang banyak untuk proses respirasi. Nilai BOD di
Intake Sungai Ciujung 3,56 mg/L dan Sungai Cidurian yaitu 10,01 mg/L, bila
dibandingkan dengan baku mutu berdasarkan PP No. 82 tahun 2001 hasil pengukuran
di sungai, telah melewati baku mutu (3 mg/L). Hal ini menunjukkan banyaknya zat
organik perairan tersebut yang berasal kegiatan industri dan domestik yang
menjadikan sungai tersebut sebagai badan air penerima.
c. Chemical Oxygen Demand (COD)
Chemical Oxygen Demand (COD) adalah jumlah oksigen yang diperlukan agar bahan
buangan yang ada dalam air dapat teroksidasi melalui reaksi kimia (Wardhana 2004).
Pada reaksi oksidasi ini hampir semua zat organik ( 95 %) dapat dioksider menjadi
CO2 dan H2O dalam suasana asam. Parameter COD di sini merupakan juga tolok ukur
pencemaran yang terjadi di Sungai. Hasil analisis laboratorium menunjukan nilai COD
masih di bawah baku mutu lingkungan yaitu di semua stasiun pengambilan sampel,
Nilai COD yang terukur yaitu Intake Sungai Ciujung 21,28 mg/L dan Sungai Cidurian
24,11 mg/L (baku mutu 25 mg/L). walaupun masih memenuhi baku mutu, namun
angka tersebut mendekati, hal ini disebabkan jumlah air terlarut (DO) di intake Sungai
Ciujung 3,54 mg/L dan Sungai Cidurian 3,56 mg/L, sangat kecil dan tidak memenuhi
III - 16 ADENDUM ANDAL RKL RPL RENCANA PENGEMBANGAN PEMBANGUNAN SPAM KABUPATEN SERANG BAGIAN TIMUR
PT. SARANA CATUR TIRTA KELOLA BAB III DESKRIPSI RONA LINGKUNGAN HIDUP
baku mutu ( > 4 mg/L), rendahnya DO dan tingginya COD kerena diperairan sungai
terdapat zat organik dari kegiatan domestik atau kegiatan domestik.
d. Logam Berat
Logam berat di dalam perairan sangat mempengaruhi terhadap kualitas air dan
kontribusinya terhadap perikanan, karena logam berat sifatnya stabil dan tidak terurai
dan di perairan dapat terakumulasi ke dalam ikan.
Yang termasuk logam berat adalah logam yang mempunyai berat jenis lebih dari 5,
yang mana unsur-unsur tersebut dapat menurunkan tata guna kualitas air dan
mematikan mahluk-mahluk hidup di perairan.
Unsur-unsur logam berat itu antara lain Ni, Mn, Cr, Cd, Zn, Fe dan Hg, sedangkan
ada juga logam berat yang lain masuk kategori beracun adalah Cu, Cr, As, B dan F.
Parameter logam berat ini perlu diketahui. Dari hasil analisa yang terdapat di lokasi
sampling bahwa semua parameter logam berat nilainya sangat kecil dan jauh di bawah
ambang batas yang ditetapkan berdasarkan PP RI No 82 tahun 2001.
e. Sulfida (H2S)
Hidrogen sulfida (H2S) merupakan gas yang tidak berwarna, toksik dengan bau yang
sangat busuk. Menurut Wyk dan Scarpa (1999), H 2S terjadi karena dekomposisi
bahan organik dalam keadaan anaerob. Reduksi anion sulfat menjadi hidrogen
sulfida dalam proses dekomposisi bahan organik menimbulkan bau dan meningkatkan
korosivitas logam.
Sumber utama H2S adalah dekomposisi bahan organik oleh bakteri heterotrof
tanah (Desulfovibrio spp) dalam kondisi anaerob. Bakteri heterotrof juga dapat
mereduksi sulfit, tiosulfat dan hiposulfat serta unsur sulfur menjadi hidrogen sulfida
(H2S) (Effendi, 2003). Mikroorganisme tersebut melakukan respirasi secara
anaerob dengan mengunakan sulfat sebagai elektron aseptor pengganti
oksigen (Hanggono, 2005 dalam Rezqi Velyan S.K. 2009).
Pada kondisi aerob, hidrogen sulfida akan dioksidasi oleh bakteri Thiobacillus
menjadi sulfat. Beberapa bakteri, misalnya Chlorobactriaceae dan
Thiorhordaceae dapat mengoksidasi hidrogensulfida menjadi sulfur. Perubahan
hidrogen sulfida menjadi sulfur juga dapat terjadi dalam proses sintesis karbohidrat.
Dalam reaksi tersebut, hidrogen sulfida digunakan sebagai sumber hidrogendonor
untuk membentuk kembali unsur sulfur, sebagai hasil samping dari sintesis
karbohidrat (Effendi, 2003 dalam Rezqi Velyan S.K. 2009). Berdasarkan hasil analisis
terlihat pada lokasi sampel nilai sulfida melebihi baku mutu yang dipersyaratkan di
Sungai Ciujung dan Sungai Cidurian yaitu 0,03 mg/L (baku mutu 0,002 mg/L),
ADENDUM ANDAL RKL RPL RENCANA PENGEMBANGAN PEMBANGUNAN SPAM KABUPATEN SERANG BAGIAN TIMUR III - 17
BAB III DESKRIPSI RONA LINGKUNGAN HIDUP PT.SARANA CATUR TIRTA KELOLA
tingginya sulfida kemungkinan berasal dari limbah domestik dan industri, terjadinya
dekomposisi bahan organik.
f. Minyak dan Lemak
Senyawa Pencemar sumber aktifitas manusia atau istilahnya adalah Anthropogenic
adalah merupakan aktifitas sehari-hari yang dapat mengeluarkan limbah, dalam hal ini
yang sering dijumpai dalam bentuk minyak dan lemak serta detergen (senyawa aktif
biru metilen), kedua senyawa ini dianalisa untuk mengetahui tingkat pencemaran di
sungai. Berdasarkan hasil analisis nilai minyak dan lemak telah melewati baku yang
dipersyaratkan yaitu di Sungai Cidurian 1,95 mg/L, berdasarkan PPRI No. 82 tahun
2001, baku mutu untuk Minyak dan Lemak adalah 1 mg/L. Hal ini disebabkan sumber
dari pencemaran minyak dan lemak adalah dari pembuangan limbah rumah tangga.
Sebagaimana diketahui bahwa minyak dan lemak mempengaruhi terhadap kualitas
daging ikan, walaupun minyak dan lemak tidak termasuk zat yang beracun, namun hal
ini dapat mengakibatkan daging ikan berbau minyak apabila dikonsumsi nantinya.
g. MBAS
Sumber dari pencemaran senyawa aktif biru metilen (MBAS) adalah dari pembuangan
limbah industri perwarna tekstil, kosmestik dan limbah rumah tangga, berdasarkan
hasil analisis nilai MBAS masih dibawah baku mutu yang dipersyaratkan yaitu pada
Sungai Ciujung 0,03 mg/L dan Sungai Cidurian 0,09 mg/L. Baku mutu berdasarkan PP
RI No. 82 untuk parameter MBAS 0,2 mg/L.
h. Phenol
Senyawa Phenol merupakan aktifitas sampingan dari penguraian zat organiik oleh
mikro organisme pembusuk. Berdasarkan hasil analisis terlihat pada lokasi sampel nilai
Phenol telah melebihi baku mutu yang dipersyaratkan. Nilai phenol di Sungai Ciujung
yaitu 0,03 mg/L dan Sungai Cidurian 0,05 mg/L telah melebihi nilai dari nilai baku
III - 18 ADENDUM ANDAL RKL RPL RENCANA PENGEMBANGAN PEMBANGUNAN SPAM KABUPATEN SERANG BAGIAN TIMUR
PT. SARANA CATUR TIRTA KELOLA BAB III DESKRIPSI RONA LINGKUNGAN HIDUP
mutu yang di persyaratkan sebesar 0,001 mg/L. Nilai tinggi phenol dimungkinkan dari
tingginya aktifitas pembusukan zat organik di sungai yang bersumber terutama dari
limbah Industri dan domestik.
i. Phosfat
Berdasarkan hasil analisis nilai Posfat telah melewati baku mutu yang dipersyaratkan
yaitu di Sungai Ciujung 0,15 mg/L dan Sungai Cidurian 0,28 mg/L dibandingkan
dengan baku mutu PPRI No. 82 tahun 2001 untuk nilai Posfat adalah 0,2 mg/L, hal ini
dimungkinkan akibat adanya aktivitas pemukiman yang banyak terdapat di sekitar
saluran irigasi tersebut, hal ini sesuai dengan pernyataan Effendi (2003) yang
menyatakan bahwa sumber antropogenik fosfor berasal dari limbah domestik yang
bersumber dari penggunaan detergen. Selain itu tingginya nilai fosfor dapat
diindikasikan sebagai akibat meningkatnya proses dekomposisi bahan organik akibat
buangan air limbah.
Menurut Ginting (2007) kandungan phospat yang tinggi dalam perairan dapat
menyebabkan suburnya algae dan organisme lainnya, kesuburan tanaman air
mengakibatkan berkurangnya oksigen terlarut.
c. Air Sungai 2019
Kualitas air sungai merupakan parameter penting, karena air sungai di sini
berhubungan dengan kepentingan pertanian dan perikanan, misalnya : media air
yang statusnya terwakili oleh kualitas airnya merupakan faktor penting yang
berperan sebagai media untuk tumbuhnya tanaman pertanian dan juga merupakan
tempat pelarutan bagi nutrien yang berfungsi sebagai sumber kehidupan biota dan
selanjutnya sebagai siklus makanan ikan. Hasil pengujian laboratorium disajikan
pada tabel berikut :
ADENDUM ANDAL RKL RPL RENCANA PENGEMBANGAN PEMBANGUNAN SPAM KABUPATEN SERANG BAGIAN TIMUR III - 19
BAB III DESKRIPSI RONA LINGKUNGAN HIDUP PT.SARANA CATUR TIRTA KELOLA
Berdasarkan hasil analisis bahwa ada beberapa parameter yang melebihi baku mutu yaitu
parameter DO, COD, BOD, total posfat dan fecal koliform. Tingginya BOD
menunjukkan tingginya kandungan bahan mudah terdegradasi / bahan organik pada
sampel, hal ini menunjukkan diperairan tersebut adanya pembuangan limbah organik yang
berasal dari aktivitas domestik. Selain itu terlampauinya baku mutu dari parameter COD
menunjukkan adanya limbah domestik ataupun industri yang masuk ke sungai tersebut.
Sedangkan sumber dari pencemaran senyawa aktif biru metilen (MBAS) adalah dari
pembuangan limbah industri perwarna tekstil, kosmestik dan limbah rumah tangga jika
melihat ke lokasi tingginya nilai tersebut karena ada banyaknya limbah rumah tangga yang
masuk tanpa dilakukan pengelolaan terlebih dahulu. Hal ini juga ditunjukkan dengan
tingginya fecal koliform yang menandakan bahwa limbah domestik yang masuk cukup
tinggi.
III - 20 ADENDUM ANDAL RKL RPL RENCANA PENGEMBANGAN PEMBANGUNAN SPAM KABUPATEN SERANG BAGIAN TIMUR
PT. SARANA CATUR TIRTA KELOLA BAB III DESKRIPSI RONA LINGKUNGAN HIDUP
Berdasarkan jenis-jenis flora yang teridentifikasi di lokasi rencana proyek PT. SCTK
kemudian status konservasinya dilihat dengan Red List IUCN, CITES dan juga PP. No.7
ADENDUM ANDAL RKL RPL RENCANA PENGEMBANGAN PEMBANGUNAN SPAM KABUPATEN SERANG BAGIAN TIMUR III - 21
BAB III DESKRIPSI RONA LINGKUNGAN HIDUP PT.SARANA CATUR TIRTA KELOLA
Tahun 1999 tentang Pengawetan Jenis Flora dan Fauna. Beberapa jenis tumbuhan yang
masuk ke dalam kategori Red List IUCN yaitu, mangga (Mangifera indica), pepaya
(Carica papaya), akasia (Acacia auriculiformis). Untuk lebih jelasnya mengenai jenis flora
yang dilindungi dapat dilihat pada tabel berikut:
Status Perlindungan
No Nama Lokal Nama Ilmiah IUCN CITES PP.No.7 Tahun
1999
1 Pisang Musa paradisiaca - - Tidak Dilindungi
2 Kelapa Cocos nucifera - - Tidak Dilindungi
3 Pepaya Carica papaya DD - Tidak Dilindungi
4 Petai cina Leucanea leucochepala - - Tidak Dilindungi
5 Mangga Mangifera indica DD - Tidak Dilindungi
6 Kersen Montingia calabura - - Tidak Dilindungi
7 Sengon Albizia chinensis - - Tidak Dilindungi
8 Putri malu raksasa Mimosa pudica - - Tidak Dilindungi
9 Takokak Solanum torvum - - Tidak Dilindungi
10 Kapuk Ceiba pentandra - - Tidak Dilindungi
11 Akasia Acacia auriculiformis LC - Tidak Dilindungi
12 Orok-orok Clotalaria sp - - Tidak Dilindungi
Sumber: - www.Iucnredlist.org
- www.CITES.org
- PP No. 7 Tahun 1999
Kawasan di sekitar lokasi proyek terdiri dari ekosistem darat dan sungai. Menurut tata guna
lahannya, daratan terdiri dari pemukiman, industri dan kebun. Tataguna lahan tersebut
merupakan habitat bagi fauna. Dalam lokasi tidak banyak dijumpai jenis hewan, kecuali
beberapa jenis serangga seperti capung, kupu-kupu, burung gereja, serta amphibi seperti
kodok dan kadal. Fauna lainnya adalah nyamuk dan semut.
Secara umum hewan darat yang ditemukan di lokasi kegiatan dan sekitarnya
merupakan hewan peliharaan penduduk sekitar seperti kambing, sapi, kerbau, anjing,
kucing.
3.2.3. Biota Air
Fitoplankton
Fitoplankton adalah organisme renik yang bersifat nabati yang hidup melayang-layang
dalam ekosistem perairan. Organisme ini merupakan komponen biologis yang rentan sebab
III - 22 ADENDUM ANDAL RKL RPL RENCANA PENGEMBANGAN PEMBANGUNAN SPAM KABUPATEN SERANG BAGIAN TIMUR
PT. SARANA CATUR TIRTA KELOLA BAB III DESKRIPSI RONA LINGKUNGAN HIDUP
Berdasarkan hasil identifikasi keanekaan dan kelimpahan jenis biota fitoplankton di sungai
Ciujung dan sungai Cidurian Kp.Ciraat ditemukan sedikitnya dua puluh tiga jenis
fitoplankton di badan air penerima lokasi kegiatan (Sungai Citepus, S. Citarum dan S.
Cisangkuy).
pi
pi ln ¿
¿
¿
S
'
H =−∑ ¿
i=1
ADENDUM ANDAL RKL RPL RENCANA PENGEMBANGAN PEMBANGUNAN SPAM KABUPATEN SERANG BAGIAN TIMUR III - 23
BAB III DESKRIPSI RONA LINGKUNGAN HIDUP PT.SARANA CATUR TIRTA KELOLA
III - 24 ADENDUM ANDAL RKL RPL RENCANA PENGEMBANGAN PEMBANGUNAN SPAM KABUPATEN SERANG BAGIAN TIMUR
PT. SARANA CATUR TIRTA KELOLA BAB III DESKRIPSI RONA LINGKUNGAN HIDUP
fitoplankton di perairan lokasi kegiatan sungai Cidurian tidak terdapat jenis-jenis yang
mendominasi jenis lainnya atau struktur komunitas dalam keadaan stabil.
Zooplankton
Zooplankton adalah organisme renik yang bersifat hewani dan hidupnya tergantung pada
fitoplankton. Zooplankton mampu melakukan gerakan aktif dalam upaya mempertahankan
diri maupun dalam mencari makan. Kemampuan fungsional zooplankton sangat ditentukan
oleh baik kuantitas dan kualitas fitoplankton maupun kualitas air. Hal ini disebabkan
sumber utama nutrisi bagi zooplankton adalah fitoplankton.
ADENDUM ANDAL RKL RPL RENCANA PENGEMBANGAN PEMBANGUNAN SPAM KABUPATEN SERANG BAGIAN TIMUR III - 25
BAB III DESKRIPSI RONA LINGKUNGAN HIDUP PT.SARANA CATUR TIRTA KELOLA
jenis-jenis yang mendominasi jenis lainnya atau struktur komunitas labil karena terjadi
tekanan ekologis.
Benthos
Benthos adalah organisme yang mendiami bagian dasar dari suatu perairan. Secara umum,
benthos meliputi jenis tumbuhan maupun hewan. Akan tetapi, istilah ini lebih umum
digunakan untuk kelompok hewan. Benthos hidup dari seresah bahan-bahan organik yang
ada di dasar perairan dan makan dengan cara menyaring makanan yang ada di dalam air
(filter feeder). Hewan ini hidup relatif menetap (sesil) di dasar, sehingga komposisi
benthos pada suatu lokasi sering dikaitkan kondisi lingkungan dimana hewan itu hidup.
Oleh karena itu, benthos adalah organisme indikator yang digunakan sebagai kriteria untuk
menentukan baik buruknya suatu perairan.
III - 26 ADENDUM ANDAL RKL RPL RENCANA PENGEMBANGAN PEMBANGUNAN SPAM KABUPATEN SERANG BAGIAN TIMUR
PT. SARANA CATUR TIRTA KELOLA BAB III DESKRIPSI RONA LINGKUNGAN HIDUP
ADENDUM ANDAL RKL RPL RENCANA PENGEMBANGAN PEMBANGUNAN SPAM KABUPATEN SERANG BAGIAN TIMUR III - 27
BAB III DESKRIPSI RONA LINGKUNGAN HIDUP PT.SARANA CATUR TIRTA KELOLA
3.3. Transpotasi
Berdasarkan segmen jalur pipa yang akan dibangun, maka ruas jalan utama yang akan
terpengaruh adalah jalan dibawah ini.
WILAYAH LOKASI
NO KETERANGAN
PEMASANGAN PEMASANGAN
I. KECAMATAN KIBIN
1 Desa Kibin Jl. Kabupaten Citawa - PT. Arwana
Gerbang KIMC -
2 Desa Nambi Ilir Jl. Negara Gerbang Pancatama
Sub. Panjang Pipa
II. KECAMATAN CIKANDE
1 Desa Leuwilimus Jl. Negara Jl Raya Serang - Jakarta
Jl. Kawasan Kawasan Pancatama
Jl. Kawasan Kawasan Pancatama
Kawasan Langgeng
2 Desa Parigi Jl. Kawasan Sahabat
3 Desa Cikande Jl. Negara Jl Raya Serang - Jakarta
Jl. Provinsi Jl Raya Rangkas Bitung
Jl. Kabupaten Jl Cikande - Bandung
Jl. Kabupaten Tarikkolot
4 Desa Situ Terate Jl. Kabupaten Jl Cikande - Bandung
Jl. Kabupaten Kawasan New Asia
Jl. Kabupaten Jl Cikande - Bandung
5 Desa Sukatani Jl. Kawasan Renc. Kawasan Modern
Jl. Kawasan Renc. Kawasan Modern
6 Desa Nambo Udik Jl. Kawasan Renc. Kawasan Modern
Jl. Kawasan Renc. Kawasan Modern
7 Desa Julang Jl. Kawasan Pengembangan Industri
Sub. Panjang Pipa
III. KECAMATAN BANDUNG
1 Desa Bandung Jl. Kabupaten Pengembangan Modern
2 Desa Babakan Jl. Kawasan Pengembangan Modern
3 Desa Panamping Jl. Kabupaten Pengembangan Modern
4 Desa Mander Jl. Kawasan Pengembangan Modern
Jl. Kawasan Pengembangan Modern
IV. KECAMATAN BINUANG
III - 28 ADENDUM ANDAL RKL RPL RENCANA PENGEMBANGAN PEMBANGUNAN SPAM KABUPATEN SERANG BAGIAN TIMUR
PT. SARANA CATUR TIRTA KELOLA BAB III DESKRIPSI RONA LINGKUNGAN HIDUP
WILAYAH LOKASI
NO KETERANGAN
PEMASANGAN PEMASANGAN
1 Desa Gembor Jl. Kabupaten Pengembangan Industri
Sub. Panjang Pipa
Sumber : SCTK, 2016
Pembangunan pipa JDU akan menggunakan fasilitas jalan Provinsi dan jalan kabupaten
yaitu diantaranya Jalan raya Serang Jakarta dan jalan raya rangkas bitung (jalan provinsi),
jalan Jl Cikande – Bandung dan Tarikkolot (jalan kabupaten), dimana kondisi jalan ini
tergolong dalam pengguna jalan tidak dapat berkendaraan dengan nyaman karena arus lalu
lintas terhambat,kecepatan kendaraan rendah dan berbeda-beda,volume lalu lintas telah
dibawah kapasitas jalan dan kendaraan mengalami banyak berhenti terutama dalam
keadaan jam jam sibuk, karna disekitar wilayah ini banyak pertokoaan dan perkantoran.
Sedangkan jalan untuk yang menggunakan jalan kawasan pengguna jalan cenderung lebih
leluasa, kecuali pada jam masuk – keluarnya pabrik dan kantor dikawasan tersebut dan
pada saat truk-truk pengangkut barang beroperasi.
Keadaan bahu jalan ditiap segmen yang dilewati jalur pemasangan pipa memiliki lebar 0,5
m – 1 m, dimana bahu jalan tersebut pada umumnya digunakan untuk pengguna pejalan
kaki. Kondisi bahu jalan tidak ada fasilitas umum yang terbangun ataupun warung yang
terbangun diatas bahu jalan, dan tidak pohon yang terlewati oleh pemasangan pipa
sehingga tidak ada pohon yang akan dirusak.
3.3.1. Demografi
Jumlah penduduk di suatu daerah merupakan faktor penting dan menjadi patokan dalam
memprediksi ketersediaan tenaga kerja. Diketahui jumlah penduduk Desa Barengkok,
Desa Ciagel, Desa Cijeruk, Desa Ketos, Desa Nagara dan Desa Tambak di Kecamatan
Kibin, Desa Bakung, Desa Cikande, Desa Kamurang, Desa Koper, Desa Songgom Jaya,
Desa Gembor Udik di Kecamatan Cikande, Desa Binong, Desa Damping, Desa
Kampungbaru, Desa Keboncau, Desa Pamarayan, Desa Pasirkembang, Desa Pasirlimus,
Desa Pudar, Desa Sangiang, Desa Wirana di Kecamatan Pamarayan, Desa Blokang, Desa
Malabar, Desa Panamping, Desa Pangawinan dan Desa Pringwung di Kecamatan
ADENDUM ANDAL RKL RPL RENCANA PENGEMBANGAN PEMBANGUNAN SPAM KABUPATEN SERANG BAGIAN TIMUR III - 29
BAB III DESKRIPSI RONA LINGKUNGAN HIDUP PT.SARANA CATUR TIRTA KELOLA
Bandung, Desa Kareo, Desa Bojit, Desa Jawilan, Desa Junti, Desa Majasari, Desa
Cemplang, Desa Parakan, Desa Pasirbuyut, Desa Pagitungan di Kecamatan Jawilan, Desa
Cakung, Desa Gembor, Desa Lamaran dan Desa Renged di Kecamatan Binuang, Desa
Dukuh dan Desa Undarindir di Kecamatan Kragilan, Desa Gabus dan Desa Nanggung di
Kecamatan Kopo, Desa Katulisan, Desa Panasongan dan Desa Panyabrangan di
Kecamatan Cikeusal sebagai daerah yang terkena dampak dari pembangunan proyek galian
pipa PT. Sarana Catur Tirta Kelola memiliki jumlah penduduk seperti disajikan pada tabel
di bawah ini.
KECAMATAN
II 50.038 48.253 98.291 50,53
CIKANDE 1945,20
7 Desa Bakung 2.632 2.707 5.339 3,22 1658,07
Desa Cikande
8 9.488 8.877 18.365 6,03
Permai 3045,61
9 Desa Kamurang 2.253 2.208 4.461 2,69 1658,36
10 Desa Koper 3.071 3.038 6.109 3,91 1562,40
Desa Songgom
11 2.062 4.102 4.102 3,12
Jaya 1314,74
Desa Gembor
12 2.328 2.254 4.582 4,13
Udik 1109,44
KECAMATAN
III
PAMARAYAN
13 Desa Binong 1.544 1.500 3.044 2,50 1217,60
14 Desa Damping 2.824 2.747 5.571 3,28 1698,48
15
Desa 2.748 2.864 5.612 3,85
Kampungbaru 1457,66
16 Desa Keboncau 2.407 2.247 4.654 5,46 852,38
17 Desa Pamarayan 2.946 2.888 5.834 2,80 2083,57
IV KECAMATAN
III - 30 ADENDUM ANDAL RKL RPL RENCANA PENGEMBANGAN PEMBANGUNAN SPAM KABUPATEN SERANG BAGIAN TIMUR
PT. SARANA CATUR TIRTA KELOLA BAB III DESKRIPSI RONA LINGKUNGAN HIDUP
KECAMATAN
V
JAWILAN
28 Desa Kareo 3.084 3.019 6.103 3,42 1784,50
29 Desa Bojot 2.135 2.037 4.172 4,16 1002,88
30 Desa Jawilan 2.717 2.526 5.243 4,02 1304,23
31 Desa Junti 3.710 3.497 7.207 3,63 1985,40
32 Desa Majasari 4.095 3.839 7.934 3,98 1993,47
33 Desa Cemplang 3.655 3.518 7.173 8,81 814,19
34 Desa Parakan 2.882 2.802 5.684 3,69 1540,38
35 Desa Pasirbuyut 3.305 3.052 6.357 6,81 933,48
36 Desa Pagintungan 3.221 3.041 6.262 8,44 741,94
KECAMATAN
VI
BINUANG
37 Desa Cakung 2.245 2.183 4.428 3,10 1428,39
38 Desa Gembor 4.193 4.076 8.269 3,76 2199,20
39 Desa Lamaran 2.591 2.518 5.109 1,75 2919,43
40 Desa Renged 1.855 1.803 3.658 2,80 1306,43
KECAMATAN
VII
KRAGILAN
41 Desa Dukuh 2.103 2.033 4.136 2,98 1387,92
42 Desa Undarandir 1.702 1.718 3.420 3,40 100,59
VII KECAMATAN
I KOPO
43 Desa Gabus 3.770 3.476 7.246 3,07 2360,26
44 Desa Nanggung 4.174 3.860 8.034 7,68 1046,09
KECAMATAN
IX
CIKEUSAL
45 Desa Katulisan 1.344 1.304 2.648 3,74 708,02
46 Desa Panosogan 1.223 1.269 2.492 2,06 1209,71
Desa
47 3.146 2.800 5.946 2,66 2235,34
Panyabrangan
Sumber: Diolah dari Kecamatan Kibin dalam Angka 2019, Kecamatan Cikande dalam Angka 2019, Kecamatan
Bandung dalam Angka 2019, Kecamatan Pamarayan Dalam Angka 2019, Kecamatan Jawilan dalam Angka 2019,
Kecamatan Kragilan dalam Angka 2019, Kecamatan Kopo dalam Angka 2019, Kecamatan Pamarayan dalam Angka
2019, Kecamatan Cikeusal dalam Angka 2019, dan Kecamatan Binuang dalam Angka 2019.
Berdasarkan jenis kelamin dapat diketahui Jumlah penduduk dari desa terdampak
berdasarkan jenis kelamin menunjukan angka yang cukup seimbang, dimana perbedaan
jumlah penduduk laki-laki dan perempuan tidak jauh berbeda.
ADENDUM ANDAL RKL RPL RENCANA PENGEMBANGAN PEMBANGUNAN SPAM KABUPATEN SERANG BAGIAN TIMUR III - 31
BAB III DESKRIPSI RONA LINGKUNGAN HIDUP PT.SARANA CATUR TIRTA KELOLA
KECAMATAN
III
PAMARAYAN
13 Desa Binong
Di Desa Damping terdapat 103 laki-laki dalam
14 Desa Damping 103
setiap 100 orang perempuan
Di Desa Kampung baru terdapat 96 laki-laki dalam
15 Desa Kampungbaru 96
setiap 100 orang perempuan
III - 32 ADENDUM ANDAL RKL RPL RENCANA PENGEMBANGAN PEMBANGUNAN SPAM KABUPATEN SERANG BAGIAN TIMUR
PT. SARANA CATUR TIRTA KELOLA BAB III DESKRIPSI RONA LINGKUNGAN HIDUP
IV KECAMATAN BANDUNG
Di Desa Blokang terdapat 102 laki-laki dalam setiap
23 Desa Blokang 102
100 orang perempuan
Di Desa Malabar terdapat 96 laki-laki dalam setiap
24 Desa Malabar 96
100 orang perempuan
Di Desa Panamping terdapat 107 laki-laki dalam
25 Desa Panamping 107
setiap 100 orang perempuan
Di Desa Pangawinan terdapat 104 laki-laki dalam
26 Desa Pangawinan 104
setiap 100 orang perempuan
Di Desa Pringwung terdapat 103 laki-laki dalam
27 Desa Pringwuung 103
setiap 100 orang perempuan
V KECAMATAN JAWILAN
Di Desa Kareo terdapat 102 laki-laki dalam setiap
28 Desa Kareo 102
100 orang perempuan
Di Desa Bojot terdapat 105 laki-laki dalam setiap
29 Desa Bojot 105
100 orang perempuan
Di Desa Jawilan terdapat 108 laki-laki dalam setiap
30 Desa Jawilan 108
100 orang perempuan
Di Desa Junti terdapat 106 laki-laki dalam setiap
31 Desa Junti 106
100 orang perempuan
Di Desa Majasari terdapat 107 laki-laki dalam setiap
32 Desa Majasari 107
100 orang perempuan
Di Desa Cemplang terdapat 104 laki-laki dalam
33 Desa Cemplang 104
setiap 100 orang perempuan
Di Desa Parakan terdapat 103 laki-laki dalam setiap
34 Desa Parakan 103
100 orang perempuan
Di Desa Pasirbuyut terdapat 108 laki-laki dalam
35 Desa Pasirbuyut 108
setiap 100 orang perempuan
Di Desa Pangintungan terdapat 106 laki-laki dalam
36 Desa Pagintungan 106
setiap 100 orang perempuan
VI KECAMATAN BINUANG
ADENDUM ANDAL RKL RPL RENCANA PENGEMBANGAN PEMBANGUNAN SPAM KABUPATEN SERANG BAGIAN TIMUR III - 33
BAB III DESKRIPSI RONA LINGKUNGAN HIDUP PT.SARANA CATUR TIRTA KELOLA
KECAMATAN
VII
KRAGILAN
Di Desa Dukuh terdapat 103 laki-laki dalam setiap
41 Desa Dukuh 103
100 orang perempuan
Di Desa Undarandir terdapat 100 laki-laki dalam
42 Desa Undarandir 100
setiap 100 orang perempuan
VII
KECAMATAN KOPO
I
Di Desa Gabus terdapat 108 laki-laki dalam setiap
43 Desa Gabus 108
100 orang perempuan
Di Desa Nanggung terdapat 108 laki-laki dalam
44 Desa Nanggung 108
setiap 100 orang perempuan
IX KECAMATAN CIKEUSAL
Di Desa Katulisan terdapat 103 laki-laki dalam
45 Desa Katulisan 103
setiap 100 orang perempuan
Di Desa Panasogan terdapat 96laki-laki dalam
46 Desa Panosogan 96
setiap 100 orang perempuan
Di Desa Panyabrangan terdapat 112 laki-laki dalam
47 Desa Panyabrangan 112
setiap 100 orang perempuan
Sumber : Kecamatan Kibin dalam Angka 2019, Kecamatan Cikande dalam Angka 2019, Kecamatan Bandung dalam
Angka 2019, Kecamatan Pamarayan Dalam Angka 2019, Kecamatan Jawilan dalam Angka 2019, Kecamatan Kragilan
dalam Angka 2019, Kecamatan Kopo dalam Angka 2019, Kecamatan Pamarayan dalam Angka 2019, Kecamatan
Cikeusal dalam Angka 2019, dan Kecamatan Binuang dalam Angka 2019.
III - 34 ADENDUM ANDAL RKL RPL RENCANA PENGEMBANGAN PEMBANGUNAN SPAM KABUPATEN SERANG BAGIAN TIMUR
PT. SARANA CATUR TIRTA KELOLA BAB III DESKRIPSI RONA LINGKUNGAN HIDUP
Berdasarkan data tersebut di atas, nampak bahwa penduduk usia produktif di Kecamatan
Kibin cukup besar presentasenya yaitu sebesar 77,94%.
Tabel 3. 22. Jumlah Penduduk Kecamatan Cikande Berdasarkan Umur Tahun 2019
Laki- Perempua Jumla Persentase
Kelompok Umur (Tahun)
Laki n h (%)
0-4 4.938 4.703 9.641 9,81
5-9 5.205 4.877 10.082 10,26
10-14 4.743 4.427 9.170 9,33
15-19 4.280 4.010 8.290 8,43
20-24 4.473 4.456 8.929 9,08
25-29 4.450 4.438 8.888 9,04
30-34 4.472 4.570 9.042 9,20
35-39 4.183 4.210 8.393 8,54
40-44 3.896 3.567 7.463 7,59
45-49 3.055 2.449 5.504 5,60
50-54 2.096 1.867 3.963 4,03
55-59 1.601 1.617 3.218 3,27
60-64 1.100 1.256 2.356 2,40
65-69 775 809 1.584 1,61
70-74 425 549 974 0,99
75+ 346 448 794 0,81
Jumlah 50.038 48.253 98.291 100,00
Sumber : Kecamatan Cikande dalam Angka, 2019
Berdasarkan data tersebut di atas, nampak bahwa penduduk usia produktif di Kecamatan
Cikade cukup besar presentasenya yaitu sebesar 67,19%.
Tabel 3. 18. Jumlah Penduduk Kecamatan Pamarayan Berdasarkan Umur Tahun 2019
Laki- Perempua Jumla Persentase
Kelompok Umur (Tahun)
Laki n h (%)
0-4 2.651 2.534 5.185 9,92
5-9 3.138 2.976 6.114 11,70
10-14 3.092 2.883 5.975 11,43
15-19 2.450 2.152 4.602 8,81
20-24 1.919 2.021 3.940 0,75
25-29 1.745 1.785 3.530 0,68
30-34 1.772 1.770 3.542 6,78
35-39 1.803 1.841 3.644 6,97
40-44 1.768 1.800 3.568 6,83
45-49 1.699 1.518 3.217 6,16
ADENDUM ANDAL RKL RPL RENCANA PENGEMBANGAN PEMBANGUNAN SPAM KABUPATEN SERANG BAGIAN TIMUR III - 35
BAB III DESKRIPSI RONA LINGKUNGAN HIDUP PT.SARANA CATUR TIRTA KELOLA
Berdasarkan data tersebut di atas, nampak bahwa penduduk usia produktif di Kecamatan
Pamarayan cukup besar presentasenya yaitu sebesar 61,87%.
Tabel 3. 19. Jumlah Penduduk Kecamatan Bandung Berdasarkan Umur Tahun 2016
Laki- Perempua Jumla Persentase
Kelompok Umur (Tahun)
Laki n h (%)
0-4 1.451 1.502 2.953 9.14
5-9 1.621 1.639 3.260 1.01
10-14 1.692 1.536 3.228 9.99
15-19 1.718 1.494 3.212 9.94
20-24 1.602 1.439 3.041 9.41
25-29 1.273 1.203 2.476 7.66
30-34 1.158 1.274 2.432 7.53
35-39 1.191 1.176 2.367 7.32
40-44 1.114 1.108 2.222 6.88
45-49 1.036 937 1.973 6.10
50-54 832 775 1.607 4.97
55-59 602 611 1.213 3.75
60-64 566 474 1.040 0.32
65-69 314 305 619 1.92
70-74 147 193 340 1.05
75+ 135 200 335 1.04
Jumlah 16.452 15.866 32.318 100
Sumber : Kecamatan Bandung dalam Angka, 2016
Berdasarkan data tersebut di atas, nampak bahwa penduduk usia produktif di Kecamatan
Bandung cukup besar presentasenya yaitu sebesar 63,89 %.
Tabel 3. 20. Jumlah Penduduk Kecamatan Jawilan Berdasarkan Umur Tahun 2019
Laki- Perempua Jumla Persentase
Kelompok Umur (Tahun)
Laki n h (%)
0-4 2.778 2.605 5.383 9,59
5-9 3.113 2.938 6.051 10,78
10-14 2.935 2.994 5.929 10,56
15-19 2.639 2.585 5.224 9,31
20-24 2.815 2.498 5.313 9,46
25-29 2.669 2.358 5.027 8,96
30-34 2.314 2.136 4.450 0,79
35-39 2.085 2.077 4.162 7,41
40-44 1.908 1.703 3.611 6,43
45-49 1.667 1.447 3.114 5,55
50-54 1.249 1.148 2.397 4,27
III - 36 ADENDUM ANDAL RKL RPL RENCANA PENGEMBANGAN PEMBANGUNAN SPAM KABUPATEN SERANG BAGIAN TIMUR
PT. SARANA CATUR TIRTA KELOLA BAB III DESKRIPSI RONA LINGKUNGAN HIDUP
Berdasarkan data tersebut di atas, nampak bahwa penduduk usia produktif di Kecamatan
Jawilan cukup besar presentasenya yaitu sebesar 65,54%.
Tabel 3. 21. Jumlah Penduduk Kecamatan Binuang Berdasarkan Umur Tahun 2019
Laki- Perempua Jumla Persentase
Kelompok Umur (Tahun)
Laki n h (%)
0-4 1.617 1.433 3.050 8,60
5-9 1.820 1.766 3.586 10,11
10-14 1.861 1.697 3.558 10,03
15-19 1.773 1.498 3.271 9,22
20-24 1.659 1.599 3.258 9,18
25-29 1.472 1.401 2.873 8,10
30-34 1.354 1.296 2.650 0,75
35-39 1.239 1.121 2.360 0,67
40-44 1.056 1.111 2.167 6,11
45-49 1.002 1.069 2.071 5,84
50-54 947 948 1.895 5,34
55-59 713 799 1.512 4,26
60-64 632 763 1.395 3,93
65-69 493 532 1.025 2,89
70-74 185 261 446 1,26
75+ 161 193 354 1,00
Jumlah 17.984 17.487 35.471 100,00
Sumber : Kecamatan Binuang dalam Angka, 2019
Berdasarkan data tersebut di atas, nampak bahwa penduduk usia produktif di Kecamatan
Binuang cukup besar presentasenya yaitu sebesar 37,92%.
Tabel 3. 22. Jumlah Penduduk Kecamatan Kragilan Berdasarkan Umur Tahun 2019
Laki- Perempua Jumla Persentase
Kelompok Umur (Tahun)
Laki n h (%)
0-4 4.130 3.878 8008 17,53
5-9 3.987 3.595 7582 16,60
10-14 3.406 3.313 6719 14,71
15-19 3.343 2.937 6280 13,75
20-24 3.768 3.639 7407 16,22
25-29 3.928 4.249 8177 17,90
30-34 4.151 4.099 8250 18,06
ADENDUM ANDAL RKL RPL RENCANA PENGEMBANGAN PEMBANGUNAN SPAM KABUPATEN SERANG BAGIAN TIMUR III - 37
BAB III DESKRIPSI RONA LINGKUNGAN HIDUP PT.SARANA CATUR TIRTA KELOLA
Berdasarkan data tersebut di atas, nampak bahwa penduduk usia produktif di Kecamatan
Kragilan cukup besar presentasenya yaitu sebesar 46,02%.
Tabel 3. 23. Jumlah Penduduk Kecamatan Kopo Berdasarkan Umur Tahun 2019
Laki- Perempua Jumla Persentase
Kelompok Umur (Tahun)
Laki n h (%)
0-4 2.729 2.598 5327 10,33
5-9 2.910 2.839 5749 11,15
10-14 3.075 2.851 5926 11,49
15-19 2.669 2.394 5063 9,82
20-24 2.318 2.048 4366 8,47
25-29 2.032 1.768 3800 7,37
30-34 1.741 1.666 3407 6,61
35-39 1.666 1.688 3.54 0,01
40-44 1.670 1.654 3324 6,45
45-49 1.529 1.452 2981 5,78
50-54 1.297 1.195 2492 4,83
55-59 1.036 996 2032 3,94
60-64 743 795 1538 2,98
65-69 477 562 1039 2,01
70-74 305 345 650 1,26
75+ 207 315 522 1,01
Jumlah 26.404 25.166 51570 100,00
Sumber : Kecamatan Kopo dalam Angka, 2019
Berdasarkan data tersebut di atas, nampak bahwa penduduk usia produktif di Kecamatan
Kopo cukup besar presentasenya yaitu sebesar 62,74 %.
Tabel 3. 24. Jumlah Penduduk Kecamatan Cikeusal Berdasarkan Umur Tahun 2019
Laki- Perempua Jumla Persentase
Kelompok Umur (Tahun)
Laki n h (%)
0-4 3.476 3.300 6776 9,76
5-9 3.737 3.635 7372 10,62
10-14 3.796 3.631 7427 10,70
15-19 3.122 2.847 5969 8,60
20-24 2.747 2.492 5239 7,54
25-29 2.482 2.430 4912 7,07
30-34 2.450 2.464 4914 7,08
35-39 2.505 2.531 5036 7,25
III - 38 ADENDUM ANDAL RKL RPL RENCANA PENGEMBANGAN PEMBANGUNAN SPAM KABUPATEN SERANG BAGIAN TIMUR
PT. SARANA CATUR TIRTA KELOLA BAB III DESKRIPSI RONA LINGKUNGAN HIDUP
Berdasarkan data tersebut di atas, nampak bahwa penduduk usia produktif di Kecamatan
Cikeusal cukup besar presentasenya yaitu sebesar 64,07%.
Dari data jumlah penduduk berdasarkan umur, maka dapat diketahui jumlah penduduk
berdasarkan usia produktif seperti yang disajikan pada tabel di bawah ini.
ADENDUM ANDAL RKL RPL RENCANA PENGEMBANGAN PEMBANGUNAN SPAM KABUPATEN SERANG BAGIAN TIMUR III - 39
BAB III DESKRIPSI RONA LINGKUNGAN HIDUP PT.SARANA CATUR TIRTA KELOLA
Berdasarkan data jumlah penduduk menurut kelompok umur, dapat diketahui rasio
ketergantungan total di Kecamatan Kibin adalah sebesar 28,3%, artinya setiap 100 orang
yang berusia kerja (dianggap produktif) mempunyai tanggungan sebanyak 28 orang yang
belum produktif dan dianggap tidak produktif lagi. Rasio sebesar 28,3% ini disumbangkan
oleh rasio ketergantungan penduduk usia belum produktif sebesar 19,61%, dan rasio
ketergantungan penduduk usia tidak produktif sebesar 2,45%. Dari indikator ini terlihat
bahwa penduduk usia produktif di Kecamatan Kibin masih dibebani tanggung jawab akan
penduduk usia belum produktif yang proporsinya lebih banyak dibandingkan tanggung
jawab terhadap penduduk usia tidak produktif.
Untuk Kecamatan Cikande dapat diketahui rasio ketergantungan totalnya adalah sebesar
48,8%, artinya setiap 100 orang yang berusia kerja (dianggap produktif) mempunyai
tanggungan sebanyak 49 orang yang belum produktif dan dianggap tidak produktif lagi.
Rasio sebesar 48,8% ini disumbangkan oleh rasio ketergantungan penduduk usia belum
III - 40 ADENDUM ANDAL RKL RPL RENCANA PENGEMBANGAN PEMBANGUNAN SPAM KABUPATEN SERANG BAGIAN TIMUR
PT. SARANA CATUR TIRTA KELOLA BAB III DESKRIPSI RONA LINGKUNGAN HIDUP
produktif sebesar 29,40%, dan rasio ketergantungan penduduk usia tidak produktif sebesar
3,41%. Dari indikator ini terlihat bahwa penduduk usia produktif di Kecamatan Cikande
masih dibebani tanggung jawab akan penduduk usia belum produktif yang proporsinya
lebih banyak dibandingkan tanggung jawab terhadap penduduk usia tidak produktif.
Untuk Kecamatan Bandung dapat diketahui rasio ketergantungan totalnya adalah sebesar
37,76%, artinya setiap 100 orang yang berusia kerja (dianggap produktif) mempunyai
tanggungan sebanyak 37 orang yang belum produktif dan dianggap tidak produktif lagi.
Rasio sebesar 37,76% ini disumbangkan oleh rasio ketergantungan penduduk usia belum
produktif sebesar 20,13%, dan rasio ketergantungan penduduk usia tidak produksi sebesar
4%. Dari indikator ini terlihat bahwa penduduk usia produktif di Kecamatan Bandung
masih dibebani tanggung jawab akan penduduk usia belum produktif yang proporsinya
lebih banyak dibandingkan tanggung jawab terhadap penduduk usia tidak produktif.
Untuk Kecamatan Binuang dapat diketahui rasio ketergantungan totalnya adalah sebesar
89,3%, artinya setiap 100 orang yang berusia kerja (dianggap produktif) mempunyai
tanggungan sebanyak 89 orang yang belum produktif dan dianggap tidak produktif lagi.
Rasio sebesar 89,3% ini disumbangkan oleh rasio ketergantungan penduduk usia belum
produktif sebesar 28,73%, dan rasio ketergantungan penduduk usia tidak produksi sebesar
5,41%. Dari indikator ini terlihat bahwa penduduk usia produktif di Kecamatan Binuang
masih dibebani tanggung jawab akan penduduk usia belum produktif yang proporsinya
lebih banyak dibandingkan tanggung jawab terhadap penduduk usia tidak produktif.
Untuk Kecamatan Pamarayan dapat diketahui rasio ketergantungan totalnya adalah sebesar
61,6%, artinya setiap 100 orang yang berusia kerja (dianggap produktif) mempunyai
tanggungan sebanyak 61 orang yang belum produktif dan dianggap tidak produktif lagi.
Rasio sebesar 61,6% ini disumbangkan oleh rasio ketergantungan penduduk usia belum
produktif sebesar 33,03%, dan rasio ketergantungan penduduk usia tidak produksi sebesar
5,06%. Dari indikator ini terlihat bahwa penduduk usia produktif di Kecamatan Pamarayan
masih dibebani tanggung jawab akan penduduk usia belum produktif yang proporsinya
lebih banyak dibandingkan tanggung jawab terhadap penduduk usia tidak produktif.
Untuk Kecamatan Jawilan dapat diketahui rasio ketergantungan totalnya adalah sebesar
52,5%, artinya setiap 100 orang yang berusia kerja (dianggap produktif) mempunyai
tanggungan sebanyak 52 orang yang belum produktif dan dianggap tidak produktif lagi.
Rasio sebesar 52,5% ini disumbangkan oleh rasio ketergantungan penduduk usia belum
ADENDUM ANDAL RKL RPL RENCANA PENGEMBANGAN PEMBANGUNAN SPAM KABUPATEN SERANG BAGIAN TIMUR III - 41
BAB III DESKRIPSI RONA LINGKUNGAN HIDUP PT.SARANA CATUR TIRTA KELOLA
produktif sebesar 30,9%, dan rasio ketergantungan penduduk usia tidak produksi sebesar
3,51%. Dari indikator ini terlihat bahwa penduduk usia produktif di Kecamatan Jawilan
masih dibebani tanggung jawab akan penduduk usia belum produktif yang proporsinya
lebih banyak dibandingkan tanggung jawab terhadap penduduk usia tidak produktif.
Untuk Kecamatan Kragilan dapat diketahui rasio ketergantungan totalnya adalah sebesar
117,2%, artinya setiap 100 orang yang berusia kerja (dianggap produktif) mempunyai
tanggungan sebanyak 117 orang yang belum produktif dan dianggap tidak produktif lagi.
Rasio sebesar 117,2% ini disumbangkan oleh rasio ketergantungan penduduk usia belum
produktif sebesar 48,83%, dan rasio ketergantungan penduduk usia tidak produksi sebesar
5,13%. Dari indikator ini terlihat bahwa penduduk usia produktif di Kecamatan Kragilan
masih dibebani tanggung jawab akan penduduk usia belum produktif yang proporsinya
lebih banyak dibandingkan tanggung jawab terhadap penduduk usia tidak produktif.
Untuk Kecamatan Kopo dapat diketahui rasio ketergantungan totalnya adalah sebesar
59,3%, artinya setiap 100 orang yang berusia kerja (dianggap produktif) mempunyai
tanggungan sebanyak 59 orang yang belum produktif dan dianggap tidak produktif lagi.
Rasio sebesar 59,3% ini disumbangkan oleh rasio ketergantungan penduduk usia belum
produktif sebesar 32,96%, dan rasio ketergantungan penduduk usia tidak produksi sebesar
4,28%. Dari indikator ini terlihat bahwa penduduk usia produktif di Kecamatan Kopo
masih dibebani tanggung jawab akan penduduk usia belum produktif yang proporsinya
lebih banyak dibandingkan tanggung jawab terhadap penduduk usia tidak produktif.
Untuk Kecamatan Cikeusal dapat diketahui rasio ketergantungan totalnya adalah sebesar
56,1%, artinya setiap 100 orang yang berusia kerja (dianggap produktif) mempunyai
tanggungan sebanyak 56 orang yang belum produktif dan dianggap tidak produktif lagi.
Rasio sebesar 56,1% ini disumbangkan oleh rasio ketergantungan penduduk usia belum
produktif sebesar 31,07%, dan rasio ketergantungan penduduk usia tidak produksi sebesar
4,85%. Dari indikator ini terlihat bahwa penduduk usia produktif di Kecamatan Cikeusal
masih dibebani tanggung jawab akan penduduk usia belum produktif yang proporsinya
lebih banyak dibandingkan tanggung jawab terhadap penduduk usia tidak produktif.
III - 42 ADENDUM ANDAL RKL RPL RENCANA PENGEMBANGAN PEMBANGUNAN SPAM KABUPATEN SERANG BAGIAN TIMUR
PT. SARANA CATUR TIRTA KELOLA BAB III DESKRIPSI RONA LINGKUNGAN HIDUP
Mata pencaharian penduduk di masing-masing daerah cukup bervariasi, hal ini dapat
dilihat pada tabel berikut ini.
Listr
Pertani
Perdaga ik,
an, Pertamba Indust Transpo
ngan, gas,
N Desa / peterna ngan dan ri dan rtasi dan jas Lain Tot
hotel, dan
o Kecamatan kan, penggalia keraji komu a nya al
dan air
perikan n nan nikasi
restoran min
an
um
I KEC.KIBIN - - - - - - - - -
Desa
1 - - - - - - - - -
Barengkok
2 Desa Ciagel - - - - - - - - -
3 Desa Cijeruk - - - - - - - - -
4 Desa Ketos - - - - - - - - -
5 Desa Nagara - - - - - - - - -
6 Desa Tambak - - - - - - - - -
KEC. 19,
II 12,63 - 39,02 21,54 - 6,32 1,48
CIKANDE 01
26,
7 Desa Bakung 40,74 - 17,11 8,80 - 5,66 1,04
92
Desa Cikande 7,5
8 5,56 - 72,74 16,46 - 2,44 0,16
Permai 8
Desa 22,
9 34,99 - 29,55 6,92 - 4,98 1,12
Kamurang 44
1 26,
Desa Koper 36,52 - 19,58 8,18 - 8,25 1,25
0 22
Desa Songgom 12,
11 33,10 - 27,08 15,61 - 10,14 1,35
Jaya 72
1 Desa Gembor 6,9
45,64 - 32,63 9,45 - 4,51 0,85
2 Udik 2
II KEC.PAMAR
- - - - - - - - -
I AYAN
1
Desa Binong - - - - - - - - -
3
1 - - - - - - - - -
Desa Damping
4
1 Desa - - - - - - - - -
5 Kampungbaru
1 Desa - - - - - - - - -
6 Keboncau
1 Desa - - - - - - - - -
7 Pamarayan
1 Desa - - - - - - - - -
8 Pasirkembang
1 Desa - - - - - - - - -
9 Pasirlimus
2 - - - - - - - - -
Desa Pudar
0
2 Desa Sangiang - - - - - - - - -
ADENDUM ANDAL RKL RPL RENCANA PENGEMBANGAN PEMBANGUNAN SPAM KABUPATEN SERANG BAGIAN TIMUR III - 43
BAB III DESKRIPSI RONA LINGKUNGAN HIDUP PT.SARANA CATUR TIRTA KELOLA
1
2 - - - - - - - - -
Desa Wirana
2
I KEC.BANDU
V NG
2 10
Desa Blokang 47 - 42 11 5 16 44 35
3 0
2 10
Desa Malabar 43 13 36 8 7 21 23 49
4 0
2 Desa 10
29 - 66 6 5 32 27 36
5 Panamping 0
2 Desa 10
43 - 53 4 3 34 4 59
6 Pangawinan 0
2 Desa 10
46 - 37 17 6 43 29 22
7 Pringwuung 0
KEC.JAWIL - - - - - - - - -
V
AN
2 - - - - - - - - -
Desa Kareo
8
2 - - - - - - - - -
Desa Bojot
9
3 - - - - - - - - -
Desa Jawilan
0
3 - - - - - - - - -
Desa Junti
1
3 - - - - - - - - -
Desa Majasari
2
3 Desa - - - - - - - - -
3 Cemplang
3 - - - - - - - - -
Desa Parakan
4
3 Desa - - - - - - - - -
5 Pasirbuyut
3 Desa - - - - - - - - -
6 Pagintungan
I KEC.BINUA
V NG
3 6,5 22,6 10
Desa Cakung 32,17 - 2,61 34,46 2,61 0,52
7 3 6 0
3 1,9 10
Desa Gembor 75,95 0,1 3,25 16,39 3,35 1,76 0,39
8 0 0
3 1,2 31,8 10
Desa Lamaran 61,94 - 2,24 2,74 2,24 -
9 4 4 0
4 3,2 18,7 10
Desa Renged 43,78 - 1,32 31,57 1,32 0,66
0 9 3 0
KEC.KRAGI
V
LAN
4 10
Desa Dukuh 24 - 7 21 - 6 9 45
1 0
4 Desa 10
27 - 9 18 - 5 8 42
2 Undarandir 0
V
KEC.KOPO
I
III - 44 ADENDUM ANDAL RKL RPL RENCANA PENGEMBANGAN PEMBANGUNAN SPAM KABUPATEN SERANG BAGIAN TIMUR
PT. SARANA CATUR TIRTA KELOLA BAB III DESKRIPSI RONA LINGKUNGAN HIDUP
4
Desa Gabus - - - - - - - - -
3
4 Desa
- - - - - - - - -
4 Nanggung
V KEC.CIKEU
II SAL
4 10
Desa Katulisan 60 - 23 12 - 1 3 1
5 0
4 Desa 10
53 - 33 6 - 1 6 1
6 Panorogan 0
4 Desa 10
57 - 28 7 - 3 4 1
7 Panyabrangan 0
Sumber : Kecamatan Kibin dalam Angka 2019, Kecamatan Cikande dalam Angka 2019, Kecamatan Bandung dalam
Angka 2019, Kecamatan Pamarayan Dalam Angka 2019, Kecamatan Jawilan dalam Angka 2019, Kecamatan Kragilan
dalam Angka 2019, Kecamatan Kopo dalam Angka 2019, Kecamatan Pamarayan dalam Angka 2019, Kecamatan
Cikeusal dalam Angka 2019, dan Kecamatan Binuang dalam Angka 2019.
KEC. CIKANDE 39 6 16 1 8 9
Desa Bakung 4 1 0 0 0 0
Desa Cikande Permai 8 1 1 0 1 0
Desa Kamurang 2 0 1 0 0 1
Desa Koper 2 0 1 0 0 1
Desa Songgom Jaya 1 0 2 0 2 1
Desa Gembor Udik 2 0 1 0 0 1
KEC.PAMARAYAN 24 10 6 2 3 2
ADENDUM ANDAL RKL RPL RENCANA PENGEMBANGAN PEMBANGUNAN SPAM KABUPATEN SERANG BAGIAN TIMUR III - 45
BAB III DESKRIPSI RONA LINGKUNGAN HIDUP PT.SARANA CATUR TIRTA KELOLA
Desa Binong 1 0 2 0 0 0
Desa Damping 2 1 0 0 0 0
Desa Kampungbaru 3 0 0 0 0 0
Desa Keboncau 1 1 0 0 0 0
Desa Pamarayan 4 3 2 2 0 2
Desa Pasirkembang 2 0 0 0 1 0
Desa Pasirlimus 3 1 0 0 1 0
Desa Pudar 3 0 0 0 0 0
Desa Sangiang 2 0 2 0 1 0
Desa Wirana 3 1 0 0 0 0
KEC.BANDUNG 19 3 5 2 1 1
Desa Blokang 2 - 3 1 1 -
Desa Malabar 2 1 - - - -
Desa Panamping 3 - 1 - - -
Desa Pangawinan 2 - - - - -
Desa Pringwuung 2 - 1 - - -
KEC.JAWILAN 17 12 10 2 5 5
Desa Kareo 2 1 2 - 1 1
Desa Bojot 1 1 - - - -
Desa Jawilan 2 3 1 2 - 1
Desa Junti 3 1 1 - - 1
Desa Majasari 1 1 2 - 1 1
Desa Cemplang 2 3 2 - 2 -
Desa Parakan 2 - - - - -
Desa Pasirbuyut 2 2 1 - 1 1
Desa Pagintungan 2 1 1 - - -
KEC.BINUANG 17 5 7 3 4 4
Desa Cakung 3 1 3 1 2 -
Desa Gembor 5 1 2 - 1 1
Desa Lamaran - - - - - -
Desa Renged 2 1 1 1 - 2
KEC.KRAGILAN 32 4 18 3 3 3
Desa Dukuh 3 - 1 - - -
Desa Undarandir 2 - - - - -
KEC.KOPO 22 6 10 4 3 4
Desa Gabus 2 1 - - - -
Desa Nanggung 2 - 1 - - -
KEC.CIKEUSAL 47 13 7 2 3 3
Desa Katulisan 3 1 - - - -
Desa Panorogan 2 1 - - - 1
Desa Panyabrangan 3 1 - - - -
Sumber : Kecamatan Kibin dalam Angka 2019, Kecamatan Cikande dalam Angka 2019, Kecamatan Bandung dalam
Angka 2019, Kecamatan Pamarayan Dalam Angka 2019, Kecamatan Jawilan dalam Angka 2019, Kecamatan Kragilan
dalam Angka 2019, Kecamatan Kopo dalam Angka 2019, Kecamatan Pamarayan dalam Angka 2019, Kecamatan
Cikeusal dalam Angka 2019, dan Kecamatan Binuang dalam Angka 2019.
III - 46 ADENDUM ANDAL RKL RPL RENCANA PENGEMBANGAN PEMBANGUNAN SPAM KABUPATEN SERANG BAGIAN TIMUR
PT. SARANA CATUR TIRTA KELOLA BAB III DESKRIPSI RONA LINGKUNGAN HIDUP
II KECAMATAN CIKANDE
7 Desa Bakung 99,87 0 0,13 0 0
8 Desa Cikande Permai 91,86 5,18 2,56 0,12 0,28
9 Desa Kamurang 100 0 0 0 0
10 Desa Koper 100 0 0 0 0
11 Desa Songgomjaya 100 0 0 0 0
12 Desa Gemborudik 100 0 0 0 0
KECAMATAN
III 100 - - - -
PAMARAYAN
13 Desa Binong 100 - - - -
14 Desa Damping 100 - - - -
15 Desa Kampungbaru 100 - - - -
16 Desa Keboncau 100 - - - -
17 Desa Pamarayan 100 - - - -
18 Desa Pasirkembang 100 - - - -
19 Desa Pasirlimus 100 - - - -
20 Desa Pudar 100 - - - -
21 Desa Sangiang 100 - - - -
22 Desa Wirana 100 - - - -
KECAMATAN
IV 63 15,8 15,8 - 7,9
BANDUNG
23 Desa Blokang 100 - - - -
24 Desa Malabar 100 - - - -
25 Desa Panamping 75 10 10 - 5
26 Desa Pangawinan 100 - - - -
27 Desa Pringwuung 100 - - - -
ADENDUM ANDAL RKL RPL RENCANA PENGEMBANGAN PEMBANGUNAN SPAM KABUPATEN SERANG BAGIAN TIMUR III - 47
BAB III DESKRIPSI RONA LINGKUNGAN HIDUP PT.SARANA CATUR TIRTA KELOLA
KECAMATAN
V 98 0,3 1,1 - 0,3
KRAGILAN
41 Desa Dukuh 100 - - - -
42 Desa Undarandir 100 - - - -
KECAMATAN
VII 100 - - - -
CIKEUSAL
45 Desa Katulisan 100 - - - -
46 Desa Panorogan 100 - - - -
47 Desa Panyabrangan 100 - - - -
48 Desa Gemborudik 100 - - - -
Sumber : Kecamatan Kibin dalam Angka 2019, Kecamatan Cikande dalam Angka 2019, Kecamatan Bandung dalam
Angka 2019, Kecamatan Pamarayan Dalam Angka 2019, Kecamatan Jawilan dalam Angka 2019, Kecamatan Kragilan
dalam Angka 2019, Kecamatan Kopo dalam Angka 2019, Kecamatan Pamarayan dalam Angka 2019, Kecamatan
Cikeusal dalam Angka 2019, dan Kecamatan Binuang dalam Angka 2019.
II KECAMATAN CIKANDE
7 Desa Bakung 7 18 - - -
8 Desa Cikande Permai 8 5 4 - -
9 Desa Kamurang 8 11 1 - -
10 Desa Koper 9 22 2 - -
11 Desa Songgomjaya 2 16 1 - -
12 Desa Gemborudik 7 17 5 - -
III - 48 ADENDUM ANDAL RKL RPL RENCANA PENGEMBANGAN PEMBANGUNAN SPAM KABUPATEN SERANG BAGIAN TIMUR
PT. SARANA CATUR TIRTA KELOLA BAB III DESKRIPSI RONA LINGKUNGAN HIDUP
IV KECAMATAN BINUANG 43 88 24 - -
37 Desa Cakung 7 15 5 - -
38 Desa Gembor 11 17 4 - -
39 Desa Lamaran 5 17 3 - -
40 Desa Renged 4 9 2 - -
V KECAMATAN KRAGILAN 63 7 - - -
41 Desa Dukuh 5 - - - -
42 Desa Undarandir 2 - - - -
VI
KECAMATAN CIKEUSAL 85 303 - - -
I
45 Desa Katulisan 3 17 - - -
46 Desa Panorogan 4 14 - - -
Sumber : Kecamatan Kibin dalam Angka 2019, Kecamatan Cikande dalam Angka 2019, Kecamatan Bandung dalam
Angka 2019, Kecamatan Pamarayan Dalam Angka 2019, Kecamatan Jawilan dalam Angka 2019, Kecamatan Kragilan
dalam Angka 2019, Kecamatan Kopo dalam Angka 2019, Kecamatan Pamarayan dalam Angka 2019, Kecamatan
Cikeusal dalam Angka 2019, dan Kecamatan Binuang dalam Angka 2019.
ADENDUM ANDAL RKL RPL RENCANA PENGEMBANGAN PEMBANGUNAN SPAM KABUPATEN SERANG BAGIAN TIMUR III - 49
BAB III DESKRIPSI RONA LINGKUNGAN HIDUP PT.SARANA CATUR TIRTA KELOLA
Lokasi rencana kegiatan terletak di Desa Kibin, Desa Nambo Ilir di Kecamatan Kibin,
Desa Leuwi Limus, Desa Parigi, Desa Situterate, Desa Cikande, Desa Sukatani, Desa
Nambo Udik, Desa Julang di Kecamatan Cikande, Desa Bandung, Desa Babakan, Desa
Panamping, Desa Mander di Kecamatan Bandung, dan Desa Gembor di Kecamatan
Binuang. Kegiatan tersebut akan menimbulkan dampak sosial bagi masyarakat yang
berada di sekitar lokasi kegiatan, terutama bagi warga di Desa-desa di Kecamatan Kibin,
Kecamatan Cikande, Kecamatan Bandung, dan Kecamatan Binuang yang bertepatan
dengan lokasi kegiatan proyek. Oleh karenanya, dilakukan survey sosial untuk mengetahui
sejauh mana kondisi sosial warga terkait rencana kegiatan. Jumlah responden dalam survey
ini total sebanyak 99 responden.
1) Gambaran Umum Responden
Tabel 3. 28. Gambaran Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
Jenis kelamin Presentase (%)
Laki-laki 55,56
Perempuan 44,44
Total 100.0
Sumber : Survey, 2016
Responden yang disurvey cukup berimbang, namun cenderung sedikit lebih banyak pria
(responden berdasarkan gender) yaitu laki-laki (55,56%) dan responden perempuan
(44,44%).
Tabel diatas menunjukan jenis pekerjaan yang paling banyak dilakukan oleh responden
III - 50 ADENDUM ANDAL RKL RPL RENCANA PENGEMBANGAN PEMBANGUNAN SPAM KABUPATEN SERANG BAGIAN TIMUR
PT. SARANA CATUR TIRTA KELOLA BAB III DESKRIPSI RONA LINGKUNGAN HIDUP
adalah sebagai pedagang sebesar 45,46% dari jumlah responden yang ada. Jika tidak
dikelola dengan bijak, diperkirakan mata pencaharian penduduk akan secara ekonomi
akibat dampak kegiatan PT. Sarana Catur Tirta Kelola.
Dengan banyaknya penduduk yang bekerja sebagai pedagang, maka peran PT. Sarana
Catur Tirta Kelola sangat penting karena lokasi rencana kegiatan akan mempengaruhi
aktivitas penduduk yang bermata pencaharian sebagai pedagang.
Menurut tabel di atas, dapat diketahui bahwa dominasi usia responden berada pada
kelompok usia produktif (15-64 tahun). Dengan demikian secara umum dapat dikatakan
bahwa ketersediaan tenaga kerja di lokasi studi sekitar PT. Sarana Catur Tirta Kelola relatif
banyak tersedia.
Tabel 3. 31. Tingkat Pendidikan Responden
Pendidikan Terakhir Persentase (%)
Tidak Sekolah 5,05
SD/MI tidak lulus 11,11
SD/MI lulus 25,25
SMP/MTs lulus 29,29
SMA/MA lulus 25,26
D3/Akademi 1,01
S1 3,03
Total 100.0
Sumber : Survey 2016
ADENDUM ANDAL RKL RPL RENCANA PENGEMBANGAN PEMBANGUNAN SPAM KABUPATEN SERANG BAGIAN TIMUR III - 51
BAB III DESKRIPSI RONA LINGKUNGAN HIDUP PT.SARANA CATUR TIRTA KELOLA
2). Persepsi dan Harapan Responden Terhadap Rencana Kegiatan PT. Sarana Catur
Tirta Kelola
Dari hasil survey dan wawancara terhadap responden diperoleh data bahwa masyarakat
sekitar rencana kegiatan sebagian baru mengetahui adanya rencana kegiatan PT. Sarana
Catur Tirta Kelola saat dilakukan wawancara. Sebagian lainnya telah mengetahui dari
informasi yang disampaikan tetangga/saudaranya.
Berdasarkan survey lapangan, diperoleh data bahwa sumber informasi Rencana Kegiatan
tidak begitu beragam. Informasi yang didapatkan dari pembicaraan dengan
teman/tetangga/kerabat, RT RW setempat dan pihak pemrakarsa, namun memang sebagian
besar masyarakat tidak mengetahui akan adanya rencana kegiatan PT. Sarana Catur Tirta
Kelola. Data tersebut dipaparkan dalam tabel berikut :
III - 52 ADENDUM ANDAL RKL RPL RENCANA PENGEMBANGAN PEMBANGUNAN SPAM KABUPATEN SERANG BAGIAN TIMUR
PT. SARANA CATUR TIRTA KELOLA BAB III DESKRIPSI RONA LINGKUNGAN HIDUP
Dari hasil survey dan wawancara terhadap responden dapat diambil kesimpulan bahwa
pada dasarnya masyarakat bersikap biasa saja namun cenderung senang dengan adanya
rencana pembangunan proyek ini. Data tersebut dipaparkan dalam tabel berikut :
Dari hasil survey dan wawancara terhadap 99 responden diperoleh bahwa dampak positif
yang paling besar adalah warga akan mendapatkan pasokan air bersih gratis. Namun
sebagian besar masyarakat juga belum tahu apa saja dampak positif yang akan didapatkan
dengan adanya pembangunan proyek PT. Sarana Catur Tirta Kelola. Hal ini menunjukkan
bahwa masyarakat yang tinggal di sekitar rencana kegiataan berharap besar terhadap PT.
Sarana Catur Tirta Kelola agar dapat menyediakan pasokan air bersih gratis bagi warga
yang terkena dampak akibat pembangunan proyek. Data tersebut dipaparkan dalam tabel
berikut :
ADENDUM ANDAL RKL RPL RENCANA PENGEMBANGAN PEMBANGUNAN SPAM KABUPATEN SERANG BAGIAN TIMUR III - 53
BAB III DESKRIPSI RONA LINGKUNGAN HIDUP PT.SARANA CATUR TIRTA KELOLA
Dampak negatif yang dikhawatirkan oleh responden hampir sebagian besar menyatakan
kekawatiran akan terjadinya kerusakan lingkungan. Namun lagi-lagi sebagian besar warga
juga belum mengetahui dampak negatif apa saja yang akan timbul akibat adanya
pembangunan proyek.
Dari hasil survey dan wawancara diperoleh data bahwa responden memiliki harapan yang
cukup besar, khususnya agar PT. Sarana Catur Tirta Kelola mampu bertanggungjawab atas
segala kerusakan yang ditimbulkan dan mampu memberikan kompensasi bagi warga yang
mengalami kerugian akibat kegiatan pembangunan proyek. Lebih lengkapnya harapan-
harapan responden tersaji pada tabel berikut.
Tabel 3. 37. Saran untuk Meminimalisir Resiko / Kerugian Akibat Rencana Pembangunan
III - 54 ADENDUM ANDAL RKL RPL RENCANA PENGEMBANGAN PEMBANGUNAN SPAM KABUPATEN SERANG BAGIAN TIMUR
PT. SARANA CATUR TIRTA KELOLA BAB III DESKRIPSI RONA LINGKUNGAN HIDUP
ADENDUM ANDAL RKL RPL RENCANA PENGEMBANGAN PEMBANGUNAN SPAM KABUPATEN SERANG BAGIAN TIMUR III - 55
BAB III DESKRIPSI RONA LINGKUNGAN HIDUP PT.SARANA CATUR TIRTA KELOLA
ekonomi. Faktor pemicu ini cukup relevan dan dapat dijadikan bahan pertimbangan bagi
para pengusaha dalam membuka aktivitas industrinya di daerah sekitar Desa Kibin, Desa
Nambo Ilir di Kecamatan Kibin, Desa Leuwi Limus, Desa Parigi, Desa Situterate, Desa
Cikande, Desa Sukatani, Desa Nambo Udik, Desa Julang di Kecamatan Cikande, Desa
Bandung, Desa Babakan, Desa Panamping, Desa Mander di Kecamatan Bandung, dan
Desa Gembor di Kecamatan Binuang, bahwa dengan keberadaan industri yang ada di
sekitar wilayah studi yang memprioritaskan warga sekitar (masyarakat lokal) maka akan
membantu meningkatkan perekonomian masyarakat sekitar, sehingga dapat menekan
angka kriminalitas.
Dalam rangka mendukung pengadaan rencana kegiatan PT. Sarana Catur Tirta Kelola,
perlu dipertimbangkan kondisi lingkungan dari segi potensi konflik. Selain itu, perlu
diketahui bagaimana cara mengatasi konflik yang mungkin timbul di masyarakat.
Berdasarkan survey dan wawancara terhadap responden, penyelesaian konflik lebih disukai
jika diselesaikan dengan kekeluargaan. Selain itu juga, responden menyatakan lebih
memilih musyawarah yang diprakarsai oleh aparat setempat (rt/rw/lurah) dalam
menyelesaikan konflik yang mungkin muncul di kemudian hari. Data tersebut dipaparkan
dalam tabel berikut.
Tabel 3. 38. Cara Penyampaian keluhan / Saran Mengenai Masalah di Lingkungan Sekitar
III - 56 ADENDUM ANDAL RKL RPL RENCANA PENGEMBANGAN PEMBANGUNAN SPAM KABUPATEN SERANG BAGIAN TIMUR
PT. SARANA CATUR TIRTA KELOLA BAB III DESKRIPSI RONA LINGKUNGAN HIDUP
Mengacu pada peraturan tersebut, maka kondisi kesehatan masyarakat disekitar lokasi
Rencana Pembangunan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) digambarkan berdasarkan
parameter yang telah disebutkan di atas.
Pada kegiatan Rencana Pembangunan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM), pemajanan
atau pemaparan terjadi secara langsung dan tidak langsung. Pemajanan secara langsung
dapat terjadi melalui berbagai aktivitas kontruksi dan operasional seperti meningkatnya
kadar debu, pencemaran air, kebisingan, zat-zat kimia yang terkandung melalui media air
dan udara dan adanya peningkatan vektor penyakit. Pemajanan langsung melalui air dan
udara dapat mengenai pekerja dan masyarakat yang bertempat tinggal di sekitar lokasi
kegiatan.
Pemajanan tidak langsung adalah pemajanan yang terjadi akibat peningkatan kegiatan
dimana gangguan kesehatan masyarakat yang terjadi merupakan akibat dari turunnya
kondisi sanitasi lingkungan, perubahan pola penyakit dan pola perilaku hidup sehat
masyarakat. Potensi terjadinya pemajanan ini biasanya relatif lebih besar, mengingat
proses ini melibatkan penduduk dalam jumlah yang besar dan terjadi dalam waktu yang
ADENDUM ANDAL RKL RPL RENCANA PENGEMBANGAN PEMBANGUNAN SPAM KABUPATEN SERANG BAGIAN TIMUR III - 57
BAB III DESKRIPSI RONA LINGKUNGAN HIDUP PT.SARANA CATUR TIRTA KELOLA
Proses maupun potensi terjadinya pemajanan (pemaparan) yang terjadi pada seseorang
hingga mengganggu kesehatannya dipengaruhi oleh tiga faktor utama, yaitu agent (bibit
sumber penyakit), host (manusia) dan environment (lingkungan). Ketiga faktor tersebut
dikenal The Traditional (Ecological) Model. Keseimbangan antara host dan agent yang
didukung dengan kondisi lingkungan yang baik sangat diperlukan untuk mencapai
kesehatan masyarakat yang diinginkan. Gangguan kesehatan terjadi saat agent meningkat
sedangkan daya tahan tubuh host dan kondisi lingkungan menurun.
b. Potensi Besarnya Resiko Penyakit
Potensi besarnya dampak atau terjadinya penyakit tercermin dalam beberapa angka
kesakitan oleh beberapa jenis pola penyakit yang diderita oleh masyarakat wilayah studi.
Kondisi sanitasi lingkungan yang terkena dampak kegiatan ditambah dengan faktor
kependudukan setempat, perilaku hidup sehat masyarakat dan sarana prasarana kesehatan
yang tersedia akan sangat berpengaruh terhadap tingkat kesehatan masyarakat. Di
Puskesmas Jawilan, penyakit Infeksi Saluran Pernapasan Atas (ISPA) merupakan penyakit
yang paling banyak diderita penduduk. Penyakit ISPA ini sangat erat hubungannya kondisi
kualitas udara, baik di dalam rumah maupun di luar (udara ambien). Penyakit berbasis
lingkungan lainnya yang sering ditemui adalah batuk, dermatitis dan Gastritis Ucler
(T.Lambung). Data selengkapnya dapat dililihat pada tabel dibawah ini.
Tabel 3. 39. Sepuluh Besar Penyakit di Puskesmas Jawilan Tahun 2014 s/d 2015
III - 58 ADENDUM ANDAL RKL RPL RENCANA PENGEMBANGAN PEMBANGUNAN SPAM KABUPATEN SERANG BAGIAN TIMUR
PT. SARANA CATUR TIRTA KELOLA BAB III DESKRIPSI RONA LINGKUNGAN HIDUP
Berdasarkan hasil survey diketahui bahwa pada umumnya kondisi kesehatan responden
dalam keadaan sehat (tidak sakit) sebesar 96,97%.
Mengenai kejadian luar biasa yang ditunjukkan dengan adanya penyakit tertentu,
responden menyatakan bahwa pernah terjadi penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD)
dengan presentase 2,02% dengan jumlah korban 2 orang. Hal ini menunjukkan bahwa
Demam Berdarah merupakan penyakit berbasis lingkungan yang perlu diantisipasi di
lokasi kegiatan terutama pada masa pergantian musim. Penyakit ini menular melalui vektor
nyamuk Aedes Aegypti yang berkembang pada genangan air. Kondisi sanitasi lingkungan
ADENDUM ANDAL RKL RPL RENCANA PENGEMBANGAN PEMBANGUNAN SPAM KABUPATEN SERANG BAGIAN TIMUR III - 59
BAB III DESKRIPSI RONA LINGKUNGAN HIDUP PT.SARANA CATUR TIRTA KELOLA
Penduduk yang beresiko terkena pemajanan dari air adalah seluruh penduduk sekitar areal
lokasi kegiatan terutama yang penduduk yang tinggal dekat dengan badan air.
Penduduk yang beresiko terkena pemajanan dari udara adalah penduduk yang berada di
selatan dari lokasi kegiatan karena arah angin dominan berasal dari arah utara dengan
kecepatan rata-rata 2,38 m/det.
Kondisi kesehatan suatu masyarakat tergantung pada sumber daya kesehatan di wilayah
tersebut. Sarana kesehatan yang tersedia diantaranya adalah balai pengobatan/poliklinik,
puskesmas dan puskesmas pembantu (pustu). Terdapat 1 puskesmas, 41 posyandu dan 1
polindes.
Kehadiran tenaga kesehatan seperti dokter umum, dokter gigi, perawat, bidan, dan tenaga
kesehatan lainnya juga turut mendukung kondisi kesehatan masyarakat. Tenaga kesehatan
yang ada dinilai belum mencukupi karena masih ada kekurangan tenaga kesehatan. Data
selengkapnya disajikan pada Tabel dibawah ini.
Analis
Dokter Dokter Perawat Jumla
Perawat Kesehata Bidan Apoteker
Umum Gigi Gigi h
n
Kec. Kibin 2 1 3 1 1 10 2 20
Kec. Cikande 4 1 12 - 1 30 1 48
Kec. Pamarayan 1 - 4 - - 14 - 19
Kec. Bandung - 1 4 - - 2 - 7
Kec. Jawilan 3 1 15 - 5 19 1 44
Kec. Kragilan 3 2 11 - - 28 - 44
Kec. Kopo 3 1 13 - - 20 2 39
Kec. Cikeusal 2 1 14 - - 22 - 39
Sumber : Kecamatan Kibin dalam Angka 2019, Kecamatan Cikande dalam Angka 2019, Kecamatan Bandung dalam
Angka 2019, Kecamatan Pamarayan Dalam Angka 2019, Kecamatan Jawilan dalam Angka 2019, Kecamatan Kragilan
dalam Angka 2019, Kecamatan Kopo dalam Angka 2019, Kecamatan Pamarayan dalam Angka 2019, Kecamatan
Cikeusal dalam Angka 2019, dan Kecamatan Binuang dalam Angka 2019.
III - 60 ADENDUM ANDAL RKL RPL RENCANA PENGEMBANGAN PEMBANGUNAN SPAM KABUPATEN SERANG BAGIAN TIMUR
PT. SARANA CATUR TIRTA KELOLA BAB III DESKRIPSI RONA LINGKUNGAN HIDUP
Di Kecamatan Kibin, Rumah Sakit dan Puskesmas memegang perang penting dalam
pelayanan kesehatan di sekitar lokasi kegiatan. Hal ini disampaikan oleh responden yang
menyebutkan bahwa dokter, rumah sakit, puskesmas dan mantri menjadi tujuan berobat
mereka pada saat sakit. Dari hal ini dapat diketahui bahwa kehadiran tenaga medis lain
seperti mantri kesehatan juga sangat membantu dalam pelayanan kesehatan di lokasi
kegiatan. Data selengkapnya dapat dilihat pada Tabel dibawah ini.
e. Sanitasi Lingkungan
Sanitasi lingkungan merupakan cerminan kondisi kesehatan lingkungan hidup secara fisik,
baik di dalam tapak proyek maupun lingkungan sekitarnya yang antara lain dicerminkan
melalui penyediaan sarana sanitasi seperti penyediaan air bersih, pengelolaan sampah,
MCK, perumahan dan lain-lain yang mencerminkan kondisi saat ini. Sanitasi lingkungan
ADENDUM ANDAL RKL RPL RENCANA PENGEMBANGAN PEMBANGUNAN SPAM KABUPATEN SERANG BAGIAN TIMUR III - 61
BAB III DESKRIPSI RONA LINGKUNGAN HIDUP PT.SARANA CATUR TIRTA KELOLA
yang baik akan mempengaruhi resiko masyarakat terhadap gangguan kesehatan lingkungan
akibat suatu kegiatan. Pada akhirnya, sanitasi lingkungan yang baik akan mendukung
kesehatan masyarakat sekitar lokasi kegiatan.
Perumahan/ Pemukiman
Pengertian rumah sehat menurut Permenkes No. 829 Tahun 1999 adalah kondisi fisik,
kimia, dan biologi di dalam rumah dan perumahan sehingga memungkinkan penghuni atau
masyarakat memperoleh derajat kesehatan yang optimal. Syarat perumahan yang sehat
diantaranya adalah rumah yang dilengkapi dengan sarana air bersih, sarana pembuangan
air limbah, sirkulasi udara yang baik, penerangan yang cukup dan bagian ruang yang tidak
lembab dan tidak terpengaruh pencemaran.
Dari keterangan responden juga diketahui bahwa jarak lokasi tempat tinggal dengan lokasi
proyek sebagian besar adalah >250 m dengan presentase 53,1% sedangkan lainnya
bertempat tinggal pada radius 51-100 m dengan presentase responden 31,3% dan 101-250
m dengan presentase responden sebesar 15,6%. Jarak tersebut mempengaruhi tingkat
paparan zat cemar atau gangguan yang bersumber dari kegiatan di lokasi terhadap
masyarakat sekitar. Semakin dekat jarak tempat tinggal penduduk ke lokasi kegiatan maka
semakin besar resiko gangguan kesehatan yang dapat muncul. Data selengkapnya disajikan
pada Tabel dibawah ini.
III - 62 ADENDUM ANDAL RKL RPL RENCANA PENGEMBANGAN PEMBANGUNAN SPAM KABUPATEN SERANG BAGIAN TIMUR
PT. SARANA CATUR TIRTA KELOLA BAB III DESKRIPSI RONA LINGKUNGAN HIDUP
Berdasarkan hasil survey juga diketahui bahwa terdapat beragam jenis polusi yang sering
dialami oleh masyakat di sekitar lokasi kegiatan. Polusi udara yang bersumber dari debu
dianggap mayoritas responden sebesar 17,17% sebagai jenis polusi atau gangguan
lingkungan yang sering mereka alami. Sumber gangguan lingkungan lainnya yang
teridentifikasi adalah kebisingan yang dipilih oleh 9,09% responden. Adanya kegiatan ini
dapat berpengaruh terhadap tingkat pencemaran lingkungan yang sudah mereka alami
sebelumnya. Data selengkapnya disajikan pada Tabel dibawah ini.
Pengelolaan sampah
Jenis pengelolaan sampah yang dilakukan oleh masyarakat akan berpengaruh terhadap
kesehatan lingkungan terkait dengan potensi timbulnya sumber penyakit dari sampah yang
tidak dikelola atau residu dari sampah yang dikelola. Untuk kesehatan tempat tinggal,
limbah padat harus dikelola agar tidak menimbulkan bau, tidak menyebabkan pencemaran
terhadap permukaan tanah dan air tanah. Berdasarkan hasil survey yang dilakukan,
diketahui bahwa sebagian besar responden yaitu sebesar 50,51% membuang sampah ke
TPS. Responden lainnya membakar sampah di pekarangan rumah sebesar 46,46%,
ADENDUM ANDAL RKL RPL RENCANA PENGEMBANGAN PEMBANGUNAN SPAM KABUPATEN SERANG BAGIAN TIMUR III - 63
BAB III DESKRIPSI RONA LINGKUNGAN HIDUP PT.SARANA CATUR TIRTA KELOLA
membuang sampah ke sungai/saluran drainase sebesar 1,01 % dan lainnya sebesar 2,02%.
Data tersebut disajikan pada Tabel 2.xx. Hal ini menunjukkan bahwa dari segi pengelolaan
sampah, penduduk di sekitar kegiatan beresiko terhadap gangguan kesehatan karena masih
banyak sampah yang tidak terkelola dengan baik, mencemari tanah dan air, bahkan
meninggalkan residu di udara misalnya dari asap atau debu sisa pembakaran sampah secara
terbuka.
Kondisi saluran pembuangan limbah akan berpengaruh pada kesehatan lingkungan akibat
ada tidaknya ceceran, rembesan, atau genangan limbah cair yang berpotensi sebagai
sumber penyakit.
Dari hasil survey yang dilakukan, diketahui bahwa sebagian besar responden masih
menyalurkan limbah cair langsung ke sungai/saluran drainase sebesar 19,19%. Walaupun
begitu, responden sebesar 73,74% sudah mengelola limbah cair yang ada dengan
pembuatan tangki septik. Data tersebut disajikan pada Tabel 2.xx. Hal ini menunjukkan
bahwa dari segi pembuangan limbah, lokasi kegiatan beresiko terhadap gangguan
kesehatan lingkungan karena masih banyak penduduk yang tidak mengelola limbah
cairnya dengan baik sehingga kemungkinan munculnya sumber penyakit dari rembesan
atau genangan limbah juga tinggi.
III - 64 ADENDUM ANDAL RKL RPL RENCANA PENGEMBANGAN PEMBANGUNAN SPAM KABUPATEN SERANG BAGIAN TIMUR
PT. SARANA CATUR TIRTA KELOLA BAB III DESKRIPSI RONA LINGKUNGAN HIDUP
Total 99 100.0
Sumber: Pengolahan Data Primer, 2016
Dari hasil survey diketahui bahwa masyarakat di wilayah studi saat ini sangat bergantung
sumur bor sebesar 63,64%. Selain sumur bor, responden sebesar 18,18% menggunakan
sumur gali, sebesar 1,01% menggunakan mata air serta sebesar 17,17% mengandalkan
penyaluran air bersih dari PAM (PDAM). Air bersih yang ada digunakan sebagai sumber
bahan baku air minum dan keperluan rumah tangga seperti mandi, cuci dan kakus (MCK).
Hal ini menunjukkan bahwa dari segi penyediaan air bersih, penduduk masih bergantung
pada air tanah sehingga masyarakat di sekitar lokasi kegiatan dapat dikatakan beresiko
terhadap gangguan kesehatan terutama apabila terjadi perubahan pada kondisi air tanah.
Data selengkapnya dapat dilihat pada Tabel berikut ini.
Vektor Penyakit
Vektor adalah organisme yang tidak menyebabkan penyakit tetapi menyebarkannya dengan
membawa patogen dari satu inang ke yang lain. Berbagai jenis nyamuk, sebagai contoh,
berperan sebagai vektor penyakit malaria yang mematikan.
Vektor merupakan arthropoda yang dapat menularkan, memindahkan atau menjadi sumber
penularan penyakit pada manusia. vektor yang berperan sebagai penular penyakit dikenal
sebagai arthropoda borne diseases atau sering juga disebut sebagai vector borne diseases
yang merupakan penyakit yang penting dan seringkali bersifat endemis dan menimbulkan
bahaya bagi kesehatan sampai kematian (Permenkes R.I No. 374, 2010). Penyakit menular
bersumber vektor yang masih berjangkit di masyarakat diantaranya penyakit yang
ditularkan oleh nyamuk, lalat dan kecoa yang umumnya berkembang pada lingkungan
ADENDUM ANDAL RKL RPL RENCANA PENGEMBANGAN PEMBANGUNAN SPAM KABUPATEN SERANG BAGIAN TIMUR III - 65
BAB III DESKRIPSI RONA LINGKUNGAN HIDUP PT.SARANA CATUR TIRTA KELOLA
dengan sanitasi yang buruk (Amalia, 2010). “Penyakit yang ditularkan melalui vektor
masih menjadii penyakit endemis yang dapat menimbulkan wabah atau kejadian luar biasa
serta dapat menimbulkan gangguan kesehatan masyarakat sehingga perlu dilakukan upaya
pengendalian atas penyebaran vektor” (Permenkes R.I No. 374, 2010). Upaya
pemberantasan dan pengendalian penyakit menular seringkali mengalami kesulitan karena
banyak faktor yang mempengaruhi penyebaran penyakit menular tersebut. Lingkungan
hidup di daerah tropis yang lembab dan bersuhu hangat menjadi tempat hidup ideal bagi
serangga yang berkembangbiak. Selain dapat menimbulkan gangguan kesehatan dan
vektor pembawa penyakit, keberadaan serangga juga dapat menimbulkan
ketidaknyamanan dan rasa aman bagi masyarakat (Soedarto, 2009). Menurut Komairah,
dkk (2010) sekitar 10 juta spesies serangga yang hidup di dunia dan telah teridentifikasi
sekitar 1 juta spesies. Satu juta spesies tersebut terdiri dari beberapa spesies serangga yang
juga merupakan vektor pembawa suatu penyakit. Salah satu dari vektor tersebut adalah
kecoa yang mempunyai pengaruh sangat besar terhadap kesehatan manusia. Sesuai yang
dikemukakan oleh Amalia dan Idham (2010:67) bahwa kecoa menyebarkan berbagai
penyakit, menimbulkan alergi, serta mengotori dinding, buku dan perkakas rumah tangga.
Kecoa juga dapat memindahkan beberapa mikroorganisme patogen antara lain,
Streptococus, Salmonella dan lain-lain, sehingga mereka berperan dalam penyakit tifus,
disentri, diare, cholera, virus hepatitis a dan polio pada anak-anak (Apriyani, 2017).
Penularan penyakit oleh kecoa dapat terjadi melalui organisme patogen sebagai bibit
penyakit yang terdapat pada sampah atau sisa makanan, dimana organisme tersebut
terbawa oleh kaki atau bagian tubuh lainnya dari kecoa. kemudian melalui organ tubuh
kecoa, organisme sebagai bibit penyakit tersebut menkontaminasi makanan. Kecoa
merupakan salah satu insekta yang berperan sebagai vektor penyakit yang banyak
ditemukan dalam rumah, gedung-gedung, termasuk dalam restoran ataupun rumah makan.
Kecoa dapat mengkontaminasi makanan manusia dengan membawa agent berbagai
penyakit yang berhubungan dengan pencernaan seperti diare, demam typoid, disentri, virus
hepatitis a, polio dan kolera ( Ginting, 2015). Penanggulangan penyakit yang ditularkan
oleh vektor ini selain dengan pengobatan terhadap penderita, juga dilakukan upaya-upaya
pengendalian vektor termasuk upaya mencegah kontak dengan vektor guna mencegah
penularan penyakit. Satu di antaranya adalah cara pengendalian vektor dengan
menggunakan insektisida (Kemenkes RI, 2012). Penggunaan insektisida sintesis (kimia)
dikenal sangat efektif dan praktis dalam pengendalian vektor. Penggunaan insektisida
III - 66 ADENDUM ANDAL RKL RPL RENCANA PENGEMBANGAN PEMBANGUNAN SPAM KABUPATEN SERANG BAGIAN TIMUR
PT. SARANA CATUR TIRTA KELOLA BAB III DESKRIPSI RONA LINGKUNGAN HIDUP
sintesis (kimia) dalam jangka waktu yang lama juga akan memberikan dampak negatif.
Dampak negatif yang disebabkan oleh insektisida yaitu berupa pencemaran lingkungan
yang dikarenakan residu yang ditinggalkan sangat sulit terurai di alam. Selain itu,
pengunaan insektisida juga dapat meracuni penghuni rumah. Berbagai macam cara dapat
dilakukan untuk menanggulangi dan mengurangi dampak pencemaran oleh insektisida,
antara lain dengan pencegahan, pengurangan penggunaan insektisida dan dengan
menggunakan insektisida nabati. Insektisida nabati adalah insektisida yang terbuat dari
berbagai macam tumbuhan, bersifat mudah terurai di alam sehingga tidak mencemari
lingkungan dan relatif aman untuk manusia dan ternak karena residunya mudah terurai.
Didalam wilayah area pengembangan kegaitan PT. SCTK, masyarakat sekitar biasa
melakukan pencegahan dn pengurangan vektor. Diantaranya upaya pencegahan masyarakat
sekitar selalu menjaga kebersihan dan melakukan prilaku hidup sehat dengan tidak
membuang sampah sembarangan, menutup wadah wadah yang berpotensi menjadi tempat
berkembang biaknya nyamuk dan lalat, menggunakan insektisida untuk membunuh kecoa
dan juga lalat.
ADENDUM ANDAL RKL RPL RENCANA PENGEMBANGAN PEMBANGUNAN SPAM KABUPATEN SERANG BAGIAN TIMUR III - 67
BAB III DESKRIPSI RONA LINGKUNGAN HIDUP PT.SARANA CATUR TIRTA KELOLA
3.1.1. Iklim.........................................................................................................................1
3.1.2. Geologi.................................................................................................................4
3.1.2.1. Geomorfologi................................................................................................4
III - 68 ADENDUM ANDAL RKL RPL RENCANA PENGEMBANGAN PEMBANGUNAN SPAM KABUPATEN SERANG BAGIAN TIMUR
PT. SARANA CATUR TIRTA KELOLA BAB III DESKRIPSI RONA LINGKUNGAN HIDUP
3.1.3. Hidrologi..............................................................................................................7
3.1.5. Kebisingan..............................................................................................................12
3.3. Transpotasi............................................................................................................28
3.3.1. Demografi..............................................................................................................30
Perumahan/ Pemukiman...................................................................................................62
Pengelolaan sampah...........................................................................................................63
ADENDUM ANDAL RKL RPL RENCANA PENGEMBANGAN PEMBANGUNAN SPAM KABUPATEN SERANG BAGIAN TIMUR III - 69
BAB III DESKRIPSI RONA LINGKUNGAN HIDUP PT.SARANA CATUR TIRTA KELOLA
Tabel 3. 3. Parameter Kualitas Air Sungai Ciujung Yang Berada di Atas Baku Mutu..........8
Tabel 3. 21. Jumlah Penduduk Kecamatan Kibin Berdasarkan Umur Tahun 2019............35
Tabel 3. 22. Jumlah Penduduk Kecamatan Cikande Berdasarkan Umur Tahun 2019.......36
III - 70 ADENDUM ANDAL RKL RPL RENCANA PENGEMBANGAN PEMBANGUNAN SPAM KABUPATEN SERANG BAGIAN TIMUR
PT. SARANA CATUR TIRTA KELOLA BAB III DESKRIPSI RONA LINGKUNGAN HIDUP
Tabel 3. 37. Saran untuk Meminimalisir Resiko / Kerugian Akibat Rencana Pembangunan
..............................................................................................................................................55
Tabel 3. 38. Cara Penyampaian keluhan / Saran Mengenai Masalah di Lingkungan Sekitar
..............................................................................................................................................56
Tabel 3. 39. Sepuluh Besar Penyakit di Puskesmas Jawilan Tahun 2014 s/d 2015............58
Tabel 3. 41. Sepuluh Besar Penyakit di Puskesmas Kibin Tahun 2014 s/d 2015...............59
ADENDUM ANDAL RKL RPL RENCANA PENGEMBANGAN PEMBANGUNAN SPAM KABUPATEN SERANG BAGIAN TIMUR III - 71
BAB III DESKRIPSI RONA LINGKUNGAN HIDUP PT.SARANA CATUR TIRTA KELOLA
III - 72 ADENDUM ANDAL RKL RPL RENCANA PENGEMBANGAN PEMBANGUNAN SPAM KABUPATEN SERANG BAGIAN TIMUR
PT. SARANA CATUR TIRTA KELOLA BAB IV EVALUASI KEGIATAN EKSISTING DAN IDENTIFIKASI
KOMPONEN LINGKUNGAN YANG TERKENA DAMPAK
BAB IV
EVALUASI KEGIATAN EKSISTING
DAN IDENTIFIKASI KOMPONEN LINGKUNGAN YANG
TERKENA DAMPAK
Hasil kajian terhadap dokumen ANDAL, RKL dan RPL terdahulu, laporan Pelaksanaan
RKL dan RPL, serta tinjauan langsung di lapangan, berdasarkan Amdal Terdahulu yaitu
AMDAL Pengembangan Pembangunan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM)
Kabupaten Serang Bagian Timur, Tahun 2016. Dimana tapak bangunan yang telah
terbangun :
ADENDUM ANDAL, RKL-RPL RENCANA PENGEMBANGAN PEMBANGUNAN SPAM KABUPATEN SERANG BAGIAN TIMUR IV- 1
BAB IV EVALUASI KEGIATAN EKSISTING DAN IDENTIFIKASI PT. SARANA CATUR TIRTA KELOLA
KOMPONEN LINGKUNGAN YANG TERKENA DAMPAK
(a) Kualitas udara : akibat meningkatnya pencemar partikulat dan emisi di udara
ambien (negatif)
(b) Kebisingan : akibat bising yang timbul dari Kendaraan dan genset Sistem
Penyediaan Air Minum (SPAM) Kabupaten Serang Bagian Timur (negatif)
(c) Peningkatan Air Larian dari bangunan utama dan infrastruktur pendukung
lainnya akan menutupi lahan yang semula merupakan lahan terbuka menjadi
terutup (negatif)
(d) Kualitas Air permukaan berasal dari peningkatan air larian dan buangan air
outlet IPAL produksi dan grey water.nmnnnn Run off atau air larian apabila
masuk ke badan air penerima akan menambah beban pencemaran yang akan
menurunkan kualitas air akibat meningkatnya kadar BOD, COD, total padatan
tersuspensi (TSS), Sulfida, dan Amoniak. (negatif)
2) Komponen Biologi :
(a) Biota Air : terjadi gangguan terhadap biota air akibat penurunan kualitas air
sebagai habitatnya akibat pembuangan air limbah domestik (negatif).
(a) Potensi bangkitan lalu lintas terjadi dari aktivitas kendaraan kegiatan
pengoperasian Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Kabupaten Serang
Bagian Timur (Negatif)
(b) Potensi Kerusakan Jalan terjadi dari kegiatan pengoperasian Sistem Penyediaan
Air Minum (SPAM) Kabupaten Serang Bagian Timur (Negatif)
(a) Timbulnya peluang kerja dan berusaha terjadi dari perekrutan tenaga kerja di
Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Kabupaten Serang Bagian Timur a.n PT.
SCTK (positif)
(b) Potensi Keresahan Sosial : terjadi apabila masyarakat lokal yang terserap
sebagai tenaga kerja relatif sedikit sedangkan yang berharap relatif banyak,
meningkatnya polutan di udara dan kebisingan di lingkungan permukiman,
IV-2 ADENDUM ANDAL, RKL-RPL RENCANA PENGEMBANGAN PEMBANGUNAN SPAM KABUPATEN SERANG BAGIAN TIMUR
PT. SARANA CATUR TIRTA KELOLA BAB IV EVALUASI KEGIATAN EKSISTING DAN IDENTIFIKASI
KOMPONEN LINGKUNGAN YANG TERKENA DAMPAK
penurunan kualitas air, kerusakan jalan, gangguan biota air serta gangguan
kesehatan dan kenyamanan lingkungan yang kemungkinan ditimbulkan
beberapa kegiatan pada tahapan operasional baik berupa dampak primer maupun
dampak turunan (Negatif)
5) Kesehatan Masyarakat :
(b) Morbiditas terjadi dari kegiatan pengoperasian Sistem Penyediaan Air Minum
(SPAM) Kabupaten Serang Bagian Timur a.n PT. SCTK akan mempertambah
populasi manusia sehingga jumlah sampah yang dibuang juga bertambah,
kurang memadainya tempat dan lokasi pembuangan sampah, masih kurangnya
kesadaran dan kemauan masyarakat dalam mengelola dan membuang sampah.
Berbagai penyebab tersebut telah menjadikan menurunnya kualitas lingkungan
yang berdampak negatif bagi masyarakat, sehingga sangat perlu untuk dikelola
(Negatif)
ADENDUM ANDAL, RKL-RPL RENCANA PENGEMBANGAN PEMBANGUNAN SPAM KABUPATEN SERANG BAGIAN TIMUR IV- 3
BAB IV EVALUASI KEGIATAN EKSISTING DAN IDENTIFIKASI PT. SARANA CATUR TIRTA KELOLA
KOMPONEN LINGKUNGAN YANG TERKENA DAMPAK
SCTK, serta peralatan pendukung seperti mesin pompa, genset serta kendaraan
bermotor. Dampak yang ditimbulkan oleh kebisingan adalah terganggunya
kenyamanan dan konsentrasi kerja para karyawan atau tenaga kerja yang berada
dilingkungan atau dekat sumber kebisingan dan pemukiman dengan tapak proyek.
3) Pengelolaan Kebakaran
Timbulnya kebakaran dilingkungan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM)
Kabupaten Serang Bagian Timur a.n PT. SCTK pada umumnya disebabkan oleh
kecerobohan, kelalaian dan faktor human eror lainnya dalam mengoperasikan
kendaraan bermotor dan peralatan pendukung lainnya serta pembongkaran dan
penyimpanan bahan bakar dan bahan penolong yang mudah terbakar serta
terjadinya konsleting listrik. Kebakaran yang terjadi dilingkungan Sistem
Penyediaan Air Minum (SPAM) Kabupaten Serang Bagian Timur a.n PT. SCTK
akan menimbulkan banyak kerugian fisik material, finansial dan trauma bagi
pekerja yang menjadi korban kebakaran.
4) Peningkatan Air Larian
Meningkatnya air larian terjadi dari bangunan utama dan infrastruktur pendukung
lainnya akan menutupi lahan yang semula merupakan lahan terbuka menjadi
terutup. Kondisi demikian tentu saja akan sangat berpengaruh terhadap aspek
hidrologi setempat. Dengan adanya penutupan lahan terbuka oleh tutupan bangunan
maka air larian yang semula sebagian akan meresap ke dalam tanah, seluruhnya
akan menjadi limpasan permukaan, sehingga terjadi peningkatan debit air larian
(run off).
5) Kualitas Air
Pada dasarnya Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Kabupaten Serang Bagian
Timur a.n PT. SCTK mengeluarkan limbah cair yang relatif sedikit dan tidak
berbahaya bagi lingkungan. Adapun buangan limbah cair hanya berasal dari
kegiatan domestik dan IPAM. Dampak yang ditimbulkan adalah penurunan kualitas
air permukaan yang berada dilingkungan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM)
Kabupaten Serang Bagian Timur a.n PT. SCTK, terutama yang terkait dengan
kesatuan sistem drainase limbah cair, yang menimbulkan dampak turunan terhadap
biota air.
6) Penanganan Sampah Domestik dan Limbah Rumah Tangga
Sumber dampak berasal dari aktifitas rumah tangga karyawan, pengunjung dan
IPAM di Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Kabupaten Serang Bagian Timur
IV-4 ADENDUM ANDAL, RKL-RPL RENCANA PENGEMBANGAN PEMBANGUNAN SPAM KABUPATEN SERANG BAGIAN TIMUR
PT. SARANA CATUR TIRTA KELOLA BAB IV EVALUASI KEGIATAN EKSISTING DAN IDENTIFIKASI
KOMPONEN LINGKUNGAN YANG TERKENA DAMPAK
a.n PT. SCTK, kegiatan perkantoran, operasional IPAM dan MCK rumah tangga.
Dampak yang ditimbulkan adalah estetika lingkungan dan sanitasi lingkungan baik
dilingkungan kerja. Keadaan ini mempunyai keterkaitan erat dengan kenyamanan
kerja serta pemeliharaan kesehatan masyarakat.
7) Aspek Ketenagakerjaan
Kegiatan penyerapan dan pembinaan tenaga kerja termasuk program diklat
pelatihan dan pelaksanaan program jamsostek. Dampak yang ditimbulkan bersifat
positif yaitu meningkatnya pengetahuan, sikap dan keterampilan tenaga kerja yang
akan mendorong produktifitas kerja yang tinggi.
8) Aspek Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)
Sumber dampak adalah pencemaran limbah (padat, gas dan gas buang) debu dan
kebisingan serta resiko keselamatan kerja. Dampak yang ditimbulkan adalah
menurunnya produktifitas kerja yang akan mengganggu operasional Sistem
Penyediaan Air Minum (SPAM) Kabupaten Serang Bagian Timur a.n PT. SCTK.
4.1.2. Lingkungan Regional (di Luar tapak Sistem Penyediaan Air Minum
(SPAM) Kabupaten Serang Bagian Timur a.n PT. SCTK)
ADENDUM ANDAL, RKL-RPL RENCANA PENGEMBANGAN PEMBANGUNAN SPAM KABUPATEN SERANG BAGIAN TIMUR IV- 5
BAB IV EVALUASI KEGIATAN EKSISTING DAN IDENTIFIKASI PT. SARANA CATUR TIRTA KELOLA
KOMPONEN LINGKUNGAN YANG TERKENA DAMPAK
4) Kerusakan Jalan
Sumber dampak kegiatan adalah meningkatnya penggunaan jalan umum untuk
mendukung kegiatan operasional dan perekonomian masyarakat serta
meningkatnya mobilisasi kendaraan operasional, mobilisasi kendaraan pegawai
yang berlangsung setiap hari baik yang ada dilingkungan tapak proyek maupun
yang ada dilingkungan sekitar, terutama yang memakai ruang publik. Dampak yang
terjadi akan meningkatkan kerusukan jalan, dengan meningkatkan tingkat
kerusakan jalan maka akan meningkatnya kecalakaan lalu lintas dan menurunnya
kesehatan masyarakat akibat debu dan dan emisi gas buang serta kebisingan yang
ditimbulkan.
5) Potensi Kesempatan Kerja dan Berusaha
Sumber dampak ditimbulkan dari perukrutan tenaga kerja sebanyak ± 20 orang.
Karyawan operasional yang direkrut dari setempat untuk operasional SPAM dan
tenaga harian yang ada di lingkungan SPAM Serang Timur PT SCTK.
6) Potensi Keresahan Sosial
Sumber dampak ditimbulkan dari penaganan yang belum tuntas. Beban pencemar
lingkungan tanah, air dan udara akibat limbah. Daya serap proyek yang rendah
terhadap penerimaan tenaga kerja lokal. Keresahan diakibatkan oleh tidak
terakomodasinya aspirasi dan kepentingan masyarakat penyerapan tenaga kerja
serta pengelolaan limbah. Dampak tersebut akan berkembang menjadi persepsi
negatif masyarakat terhadap keberadan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM)
Kabupaten Serang Bagian Timur a.n PT. SCTK.
7) Gangguan Kesehatan Lingkungan
IV-6 ADENDUM ANDAL, RKL-RPL RENCANA PENGEMBANGAN PEMBANGUNAN SPAM KABUPATEN SERANG BAGIAN TIMUR
PT. SARANA CATUR TIRTA KELOLA BAB IV EVALUASI KEGIATAN EKSISTING DAN IDENTIFIKASI
KOMPONEN LINGKUNGAN YANG TERKENA DAMPAK
sungai akan menambah pencemaran air dimana kondisi saat ini Total Coliform pada
air bersih (sumur) penduduk di Desa Cikande dengan kegiatan dan tapak kegiatan
telah melebihi baku mutu. Berbagai organisme termasuk ikan dapat mati sehingga
beberapa spesies akan lenyap, hal ini mengakibatkan berubahnya ekosistem
perairan biologis, disamping itu juga dapat menimbulkan gangguan kesehatan bagi
manusia seperti penyakit kulit. Penguraian sampah yang dibuang ke dalam air akan
menghasilkan asam organik dan gas-cair organik, seperti metana. Selain berbau
kurang sedap, gas ini dalam konsentrasi tinggi dapat meledak. Dampak
terganggunya tingkat kesehatan lingkungan adalah merupakan dampak kumulatif
dari pencemaran lingkungan yang berlangsung secara terus menerus
8) Peningkatan Morbiditas
ADENDUM ANDAL, RKL-RPL RENCANA PENGEMBANGAN PEMBANGUNAN SPAM KABUPATEN SERANG BAGIAN TIMUR IV- 7
BAB IV EVALUASI KEGIATAN EKSISTING DAN IDENTIFIKASI PT. SARANA CATUR TIRTA KELOLA
KOMPONEN LINGKUNGAN YANG TERKENA DAMPAK
Berdasarkan hasil telaahan dapat dilihat bahwa Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM)
Kabupaten Serang Bagian Timur a.n PT. SCTK akan menimbulkan dampak terhadap
lingkungan. Dampak yang akan terjadi cukup banyak dan komplek khususnya dampak
terhadap komponen fisik – kimia akibat penurunan kualitas udara, peningkatan
kebisingan, penurunan kualitas air permukaan, terhadap komponen sosial, ekonomi dan
budaya, sehingga dampak utamanya (primer) harus benar-benar diperhatikan dan
dikelola secara bijaksana agar negatif dari kegiatan tersebut dapat diminimalkan atau
ditanggulangi. Evaluasi pengelolaan dan pemantauan lingkungan yaitu:
1) Sumber dampak:
- Mesin Genset
IV-8 ADENDUM ANDAL, RKL-RPL RENCANA PENGEMBANGAN PEMBANGUNAN SPAM KABUPATEN SERANG BAGIAN TIMUR
PT. SARANA CATUR TIRTA KELOLA BAB IV EVALUASI KEGIATAN EKSISTING DAN IDENTIFIKASI
KOMPONEN LINGKUNGAN YANG TERKENA DAMPAK
Berdasarkan hasil analisis kualitas udara pada empat lokasi pengambilan sampel,
semua parameter berada di di bawah baku lingkungan yang dipersyaratkan, Bila
dibandingkan dengan Peraturan Pemerintah No. 41 Tahun 1999, tentang baku mutu
kualitas udara ambien. Parameter yang dianalisis adalah:
SO2 : Hasil analisis untuk SO2 di empat lokasi pengambilan data didapat nilai SO2
49,2 µg/Nm3 (U1), 50,4 µg/Nm3(U2) ,53,8 µg/Nm3 (U3) dan 57,2 µg/Nm3. Nilai
tersebut masih dibawah baku mutu berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 41 Tahun
1999, tentang baku mutu kualitas udara ambien.
NO2 : Hasil analisis untuk NO2 di empat lokasi pengambilan data didapat nilai NO2
39 µg/Nm3 (U1), 31,2 µg/Nm3(U2) ,30,8 µg/Nm3 (U3) dan 35,8 µg/Nm3. Nilai
tersebut masih dibawah baku mutu berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 41 Tahun
1999, tentang baku mutu kualitas udara ambien.
CO : Hasil analisis untuk SO2 di empat lokasi pengambilan data didapat nilai CO
2454 µg/Nm3 (U1), 2618 µg/Nm3(U2) ,2454 µg/Nm3 (U3) dan 2290 µg/Nm3 . Nilai
tersebut masih dibawah baku mutu berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 41 Tahun
1999, tentang baku mutu kualitas udara ambien, dengan baku mutu yang
dipersaratkan sebesar 30.000 µg/Nm3 .
Partikulat Debu (TSP) : Hasil analisis untuk partikulat Debu (TSP) di empat
lokasi pengambilan data didapat nilai TSP 88,1 µg/Nm3 (U1), 50,9 µg/Nm3(U2) ,
59,7 µg/Nm3 (U3) dan 114 µg/Nm. Berdasarkan uraian di atas pada lokasi
pengukuran di sekitar pemukiman dan lokasi tapak proyek, nilai parameter kualitas
udara masih dibawah baku mutu yang dipersyaratkan berdasarkan Peraturan
Pemerintah No. 41 Tahun 1999.
3) Pengelolaan Lingkungan:
- Perawatan terhadap unit genset setiap 500 jam. Perawatan meliputi pengantian
oli, filter, pembersihan radiator dan generator.
- Melakukan penghijauan disekitar lokasi Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM)
Kabupaten Serang Bagian Timur a.n PT. SCTK
ADENDUM ANDAL, RKL-RPL RENCANA PENGEMBANGAN PEMBANGUNAN SPAM KABUPATEN SERANG BAGIAN TIMUR IV- 9
BAB IV EVALUASI KEGIATAN EKSISTING DAN IDENTIFIKASI PT. SARANA CATUR TIRTA KELOLA
KOMPONEN LINGKUNGAN YANG TERKENA DAMPAK
4) Lokasi :
- 500 meter dari lokasi Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Kabupaten
Serang Bagian Timur a.n PT. SCTK ke akses jalan.
- Ruang genset
b. Pemantauan kualitas udara ambient sudah dilakukan secara rutin dan belum
dilakukan pengujian kualitas emisi genset.
4.2.2. Kebisingan
1) Sumber dampak:
- Mesin Genset
IV-10 ADENDUM ANDAL, RKL-RPL RENCANA PENGEMBANGAN PEMBANGUNAN SPAM KABUPATEN SERANG BAGIAN TIMUR
PT. SARANA CATUR TIRTA KELOLA BAB IV EVALUASI KEGIATAN EKSISTING DAN IDENTIFIKASI
KOMPONEN LINGKUNGAN YANG TERKENA DAMPAK
3) Pengelolaan Lingkungan:
4) Lokasi :
- Ruang genset
- 500 meter dari lokasi Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Kabupaten
Serang Bagian Timur a.n PT. SCTK ke akses jalan.
ADENDUM ANDAL, RKL-RPL RENCANA PENGEMBANGAN PEMBANGUNAN SPAM KABUPATEN SERANG BAGIAN TIMUR IV- 11
BAB IV EVALUASI KEGIATAN EKSISTING DAN IDENTIFIKASI PT. SARANA CATUR TIRTA KELOLA
KOMPONEN LINGKUNGAN YANG TERKENA DAMPAK
1) Sumber dampak:
- Konseleting Listrik
3) Pengelolaan Lingkungan:
IV-12 ADENDUM ANDAL, RKL-RPL RENCANA PENGEMBANGAN PEMBANGUNAN SPAM KABUPATEN SERANG BAGIAN TIMUR
PT. SARANA CATUR TIRTA KELOLA BAB IV EVALUASI KEGIATAN EKSISTING DAN IDENTIFIKASI
KOMPONEN LINGKUNGAN YANG TERKENA DAMPAK
4) Lokasi :
- Ruang genset
a. Membuat pagar pembatas disekitar area BBM dan gudang penyimpanan bahan
penolong yang mudah terbakar sudah dilaksanakan.
ADENDUM ANDAL, RKL-RPL RENCANA PENGEMBANGAN PEMBANGUNAN SPAM KABUPATEN SERANG BAGIAN TIMUR IV- 13
BAB IV EVALUASI KEGIATAN EKSISTING DAN IDENTIFIKASI PT. SARANA CATUR TIRTA KELOLA
KOMPONEN LINGKUNGAN YANG TERKENA DAMPAK
tutupan bangunan maka air larian yang semula sebagian akan meresap ke dalam
tanah, seluruhnya akan menjadi limpasan permukaan, sehingga terjadi peningkatan
debit air larian (run off) dan akan adanya genangan didaerah hilir.
3) Pengelolaan Lingkungan:
1) Sumber dampak: Pembuangan limbah cair dan padat hasil dari aktivitas karyawan
dan pengunjung serta dari IPAM dari Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM)
Kabupaten Serang Bagian Timur a.n PT. SCTK.
3) Pengelolaan Lingkungan:
IV-14 ADENDUM ANDAL, RKL-RPL RENCANA PENGEMBANGAN PEMBANGUNAN SPAM KABUPATEN SERANG BAGIAN TIMUR
PT. SARANA CATUR TIRTA KELOLA BAB IV EVALUASI KEGIATAN EKSISTING DAN IDENTIFIKASI
KOMPONEN LINGKUNGAN YANG TERKENA DAMPAK
3) Pengelolaan Lingkungan:
- Menyediakan tempat sampah yang memadai di setiap bangunan di lokasi Sistem
Penyediaan Air Minum (SPAM) Kabupaten Serang Bagian Timur a.n PT. SCTK,
seperti gedung perkatoran, gudang, dll. Tempat yang disediakan adalah tempat
ADENDUM ANDAL, RKL-RPL RENCANA PENGEMBANGAN PEMBANGUNAN SPAM KABUPATEN SERANG BAGIAN TIMUR IV- 15
BAB IV EVALUASI KEGIATAN EKSISTING DAN IDENTIFIKASI PT. SARANA CATUR TIRTA KELOLA
KOMPONEN LINGKUNGAN YANG TERKENA DAMPAK
1) Sumber dampak: kegiatan penyerapan dan pembinaan tenaga kerja serta program
diklat bagi Pegawai
2) Karakteristik Dampak Lingkungan: Peningkatan pengetahuan sikap dan
keterampilan kerja, terutama bagi tenaga kerja lokal yang terserap dalam proyek.
3) Pengelolaan Lingkungan:
- Memberikan kesempatan masa percobaan, magang dan melakukan
disiplin kerja
- Mengadakan diklat atau job training secara in house maupun kesempatan
mengikuti diklat diluar perusahaan
- Membangun kerjasama dengan BLK/ perguruan tinggi dalam pembinaan
SDM
4) Lokasi :
- Unit kerja disetiap devisi
- Lembaga penyelenggara diklat/ pengembangan SDM
5) Evaluasi Kinerja Pengelolaan:
a. Memberikan kesempatan masa percobaan, magang dan melakukan disiplin kerja
sudah dilakukan
b. Mengadakan diklat atau job training secara in house maupun kesempatan
mengikuti diklat diluar perusahaan belum maksimal dilakukan
c. Membangun kerjasama dengan BLK/ perguruan tinggi dalam pembinaan SDM
belum maksimal dilakukan
IV-16 ADENDUM ANDAL, RKL-RPL RENCANA PENGEMBANGAN PEMBANGUNAN SPAM KABUPATEN SERANG BAGIAN TIMUR
PT. SARANA CATUR TIRTA KELOLA BAB IV EVALUASI KEGIATAN EKSISTING DAN IDENTIFIKASI
KOMPONEN LINGKUNGAN YANG TERKENA DAMPAK
ADENDUM ANDAL, RKL-RPL RENCANA PENGEMBANGAN PEMBANGUNAN SPAM KABUPATEN SERANG BAGIAN TIMUR IV- 17
BAB IV EVALUASI KEGIATAN EKSISTING DAN IDENTIFIKASI PT. SARANA CATUR TIRTA KELOLA
KOMPONEN LINGKUNGAN YANG TERKENA DAMPAK
1) Sumber dampak: aktivitas pembuangan akhir limbah domestik pada badan air
penerima (sungai Ciujung)
2) Karakteristik Dampak Lingkungan: Pencemaran lingkungan perairan akan
menurunkan kualitas air, sehingga potensi dan keragaman jenis plankton, benthos
dan nekton menurun.
IV-18 ADENDUM ANDAL, RKL-RPL RENCANA PENGEMBANGAN PEMBANGUNAN SPAM KABUPATEN SERANG BAGIAN TIMUR
PT. SARANA CATUR TIRTA KELOLA BAB IV EVALUASI KEGIATAN EKSISTING DAN IDENTIFIKASI
KOMPONEN LINGKUNGAN YANG TERKENA DAMPAK
Berdasarkan hasil identifikasi jenis benthos di badan air penerima lokasi kegiatan
dari dua lokasi sampling dengan Indeks Shanon wiener Sungai Ciujung dalam
komunitas tidak stabil Kreteria dominansi Simpson Sungai Ciujung Tidak terdapat
jenis-jenis yang mendominasi jenis lainnya atau struktur komunitas dalam keadaan
stabil.
3) Pengelolaan Lingkungan:
- Belum dibuat saluran air limbah domestik dan IPAL domestik dari
pembuangan grey water, dan dilengkapi dengan bak pengendapan.
- Limbah cair yang bersifat B3, seperti oli dan pelumas bekas ditampung dalam
drum dan dikumpulkan di TPS B3.
- Limbah cair domestik dari kegiatan MCK, khususnya black water dialirkan
menuju septic tank, sementara grey water dialirkan ke saluran drainase
sebelum masuk kedalam BAP.
- Limbah cair yang bersifat B3, seperti oli dan pelumas bekas ditampung dalam
drum dan dikumpulkan di TPS B3.
4) Lokasi :
ADENDUM ANDAL, RKL-RPL RENCANA PENGEMBANGAN PEMBANGUNAN SPAM KABUPATEN SERANG BAGIAN TIMUR IV- 19
BAB IV EVALUASI KEGIATAN EKSISTING DAN IDENTIFIKASI PT. SARANA CATUR TIRTA KELOLA
KOMPONEN LINGKUNGAN YANG TERKENA DAMPAK
1) Sumber dampak:
- Kegiatan penyerapan tenaga kerja
2) Karakteristik Dampak Lingkungan: Timbulnya kesempatan kerja serta peluang
berusaha terutama bagi angkatan kerja lokal
3) Pengelolaan Lingkungan:
- Memprioritaskan penerimaan tenaga kerja lokal sesuai dengan kebutuhan
dan persyaratan yang ditetapkan perusahaan.
- Meningkatkan kapasitas tenaga kerja perusahaan, melalui pendidikan dan
pelatihan, inhouse training, program magang, dan lain-lain.
- Koordinasi dengan tokoh formal dan informal di kampung sekitar areal
kerja serta instansi terkait di kecamatan/distrik dan kabupaten.
4) Lokasi : Komunitas masyarakat disekitar Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM)
Kabupaten Serang Bagian Timur a.n PT. SCTK
5) Evaluasi Kinerja Pengelolaan:
Memprioritaskan tenaga kerja lokal dalam penyerapan tenaga kerja proyek disekitar
lokasi Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Kabupaten Serang Bagian Timur a.n
PT. SCTK, Memberi kesempatan kerja magang bagi tenaga kerja lokal serta
menciptakan proyek padat karya yang bermanfaat bagi masyarakat telah dilakukan
namun masih perlu ditingkatkan
IV-20 ADENDUM ANDAL, RKL-RPL RENCANA PENGEMBANGAN PEMBANGUNAN SPAM KABUPATEN SERANG BAGIAN TIMUR
PT. SARANA CATUR TIRTA KELOLA BAB IV EVALUASI KEGIATAN EKSISTING DAN IDENTIFIKASI
KOMPONEN LINGKUNGAN YANG TERKENA DAMPAK
ADENDUM ANDAL, RKL-RPL RENCANA PENGEMBANGAN PEMBANGUNAN SPAM KABUPATEN SERANG BAGIAN TIMUR IV- 21
BAB IV EVALUASI KEGIATAN EKSISTING DAN IDENTIFIKASI PT. SARANA CATUR TIRTA KELOLA
KOMPONEN LINGKUNGAN YANG TERKENA DAMPAK
4) Lokasi :
- Jalan umum yang menghubungkan lokasi Sistem Penyediaan Air Minum
(SPAM) Kabupaten Serang Bagian Timur a.n PT. SCTK dengan lingkungan
sekitarnya
5) Evaluasi Kinerja Pengelolaan:
IV-22 ADENDUM ANDAL, RKL-RPL RENCANA PENGEMBANGAN PEMBANGUNAN SPAM KABUPATEN SERANG BAGIAN TIMUR
PT. SARANA CATUR TIRTA KELOLA BAB IV EVALUASI KEGIATAN EKSISTING DAN IDENTIFIKASI
KOMPONEN LINGKUNGAN YANG TERKENA DAMPAK
ADENDUM ANDAL, RKL-RPL RENCANA PENGEMBANGAN PEMBANGUNAN SPAM KABUPATEN SERANG BAGIAN TIMUR IV- 23
BAB IV EVALUASI KEGIATAN EKSISTING DAN IDENTIFIKASI PT. SARANA CATUR TIRTA KELOLA
KOMPONEN LINGKUNGAN YANG TERKENA DAMPAK
- Pemantauan kualitas udara ambient sudah dilakukan secara rutin dan belum
dilakukan pengujian kualitas emisi genset.
IV-24 ADENDUM ANDAL, RKL-RPL RENCANA PENGEMBANGAN PEMBANGUNAN SPAM KABUPATEN SERANG BAGIAN TIMUR
PT. SARANA CATUR TIRTA KELOLA BAB IV EVALUASI KEGIATAN EKSISTING DAN IDENTIFIKASI
KOMPONEN LINGKUNGAN YANG TERKENA DAMPAK
penyakit, baik menular maupun tidak menular sehingga akan meningkatkan angka
sakit (morbiditas)
2) Karakteristik Dampak Lingkungan: peningkatan morbiditas akan menimbulkan
penyakit diantaranya diare dan DBD , dan hal ini akan meghambat kinerja
pegawai.
3) Pengelolaan Lingkungan:
- Pemeliharaan saluran drainase permanen di sekeliling bangunan dan di kiri
– kanan jalan.
- Membangun dan mengoperasikan bak pengendap dan IPAL Domestik
- Melakukan analisis/pengujian air limbah domestik secara berkala dengan
mengacu pada ketentuan yang berlaku
- Limbah cair domestik dari kegiatan MCK, khususnya black water dialirkan
menuju septic tank/biofilter, sementara grey water dialirkan ke IPAL
domestik.
- Air larian dari Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Kabupaten Serang
Bagian Timur a.n PT. SCTK akan dialirkan kedalam saluran drainase
kemudian dialiarkan kedalam bak pengendap sebelum di alirkan ke BAP.
- Menyediakan tempat sampah yang memadai di setiap bangunan di lokasi
Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Kabupaten Serang Bagian Timur a.n
PT. SCTK, seperti gedung perkatoran, gudang, dll. Tempat yang disediakan
adalah tempat sampah 3 warna untuk memisahkan sampah-sampah organik,
non-organik dan limbah B3.
- Limbah padat organik dan non-ganik yang terkumpul diangkut ke TPA,
sementara sampah padat B3 diangkut ke TPS B3.
- Bak mandi agar dikuras 1 minggu sekal
- Toren diberi abate setiap 3 bulan
- Melakukan pengujian sumur air dangkal secara fisik setiap 3 bulan dan
secara kimia setiap bulan.
4) Lokasi :
- Unit Pengolahan Limbah Cair IPAL domestik
- Lingkungan permukiman
ADENDUM ANDAL, RKL-RPL RENCANA PENGEMBANGAN PEMBANGUNAN SPAM KABUPATEN SERANG BAGIAN TIMUR IV- 25
BAB IV EVALUASI KEGIATAN EKSISTING DAN IDENTIFIKASI PT. SARANA CATUR TIRTA KELOLA
KOMPONEN LINGKUNGAN YANG TERKENA DAMPAK
IV-26 ADENDUM ANDAL, RKL-RPL RENCANA PENGEMBANGAN PEMBANGUNAN SPAM KABUPATEN SERANG BAGIAN TIMUR
PT. SARANA CATUR TIRTA KELOLA BAB IV EVALUASI KEGIATAN EKSISTING DAN IDENTIFIKASI
KOMPONEN LINGKUNGAN YANG TERKENA DAMPAK
No Indikator
. Dampak Lingkungan Sumber Dampak
Keberhasilan Bentuk Pengelolaan
Hasil Pengelolaan Lingkungan Hidup Tindak Lanjut
yang Dikelola Pengelolaan Lingkungan Hidup
Lingkungan
1. Melakukan sistem 1. Tersedia area parkir kapasitas memadai
1. Penurunan Kualitas Mobilisasi PP RI No. 41 Tahun Hasil analisis kecenderungan
pengaturan lalu lintas dan menyediakan bus jemputan
kendaraan 1999 tentang tersebut menunjukkan telah
udara yang baik dengan buruh/karyawan untuk mengurangi
karyawan dan Pengendalian dilakukan pengelolaan dengan
menyediakan area penggunaan mobil pribadii
tamu Pencemaran Udara. baik oleh PT. SCTK
parkir yang
terkonsentrasi 2. Penanaman dan pemeliharan pohon di
RTH secara rutin dilakukan.
2. Menanam dan
memelihara tanaman
jenis tanaman perdu
atau tanaman yang
permukaan daunnya
berbulu.
Tindakan Darurat:
Menghentikan kegiatan
untuk sementara waktu.
ADENDUM ANDAL, RKL-RPL RENCANA PENGEMBANGAN PEMBANGUNAN SPAM KABUPATEN SERANG BAGIAN TIMUR IV- 27
BAB IV EVALUASI KEGIATAN EKSISTING DAN IDENTIFIKASI PT. SARANA CATUR TIRTA KELOLA
KOMPONEN LINGKUNGAN YANG TERKENA DAMPAK
No Indikator
. Dampak Lingkungan Sumber Dampak
Keberhasilan Bentuk Pengelolaan
Hasil Pengelolaan Lingkungan Hidup Tindak Lanjut
yang Dikelola Pengelolaan Lingkungan Hidup
Lingkungan
tebal dan berdaun
Lingkungan Hidup No.
rindang dengan
48 Tahun 1996, yaitu
berbagai strata yang
untuk lingkungan
cukup rapat dan tinggi
pemukiman sebesar 55
(barrier kebisingan).
dBA, lingkungan jalan
& industri 70 dBA serta
lingkungan perdagangan
Tindakan Darurat:
dan jasa 70 dBA
Menghentikan kegiatan
untuk sementara waktu.
IV-28 ADENDUM ANDAL, RKL-RPL RENCANA PENGEMBANGAN PEMBANGUNAN SPAM KABUPATEN SERANG BAGIAN TIMUR
PT. SARANA CATUR TIRTA KELOLA BAB IV EVALUASI KEGIATAN EKSISTING DAN IDENTIFIKASI
KOMPONEN LINGKUNGAN YANG TERKENA DAMPAK
No Indikator
. Dampak Lingkungan Sumber Dampak
Keberhasilan Bentuk Pengelolaan
Hasil Pengelolaan Lingkungan Hidup Tindak Lanjut
yang Dikelola Pengelolaan Lingkungan Hidup
Lingkungan
Tindakan Darurat:
Segera melakukan
pengurasan genangan air
pada lokasi proyek dan
disalurkan pada bidang
resapan dan/atau badan air
penerima terdekat yang
memadai (Sungai Ciujung)
1. Menyalurkan air 1. Air limbah domestik/ black water (20%)
4 Penurunan Kualitas air Aktivitas domestik Parameter kualitas air Pengelolaan dampak
limbah domestik ke disalurkan ke biofilter
karyawan yang badan air penerima penurunan kualitas air
permukaan tanki biofileter dengan
menghasilkan air (Sungai Ciujung)) agar permukaan masih dikatakan
jumlah dan kapasitas
limbah tetap tidak melebihi baku cukup efektif, namun pihak PT.
yang memadai.
mutu PP No. 82 Tahun SCTK masih terus
2001 kelas II: menjalankan pengelolaan.
- pH: 6 – 9
- TSS: 50 mg/l
2. Analisis trend kecenderungan parameter
- BOD: 3 mg/l
kualitas air Sungai :
- COD: 25 mg/l Tindakan Darurat:
- Minyak: 1 mg/l Berdasarkan hasil analisis bahwa ada
Menghubungi jasa
beberapa parameter yang melebihi baku
pelayanan sedot tinja dan
mutu yaitu parameter DO, COD, BOD,
reparasi jaringan pipa.
total posfat dan fecal koliform.
Tingginya BOD
menunjukkan tingginya kandungan
bahan mudah terdegradasi / bahan
organik pada sampel, hal ini
menunjukkan diperairan tersebut adanya
pembuangan limbah organik yang
ADENDUM ANDAL, RKL-RPL RENCANA PENGEMBANGAN PEMBANGUNAN SPAM KABUPATEN SERANG BAGIAN TIMUR IV- 29
BAB IV EVALUASI KEGIATAN EKSISTING DAN IDENTIFIKASI PT. SARANA CATUR TIRTA KELOLA
KOMPONEN LINGKUNGAN YANG TERKENA DAMPAK
No Indikator
. Dampak Lingkungan Sumber Dampak
Keberhasilan Bentuk Pengelolaan
Hasil Pengelolaan Lingkungan Hidup Tindak Lanjut
yang Dikelola Pengelolaan Lingkungan Hidup
Lingkungan
IV-30 ADENDUM ANDAL, RKL-RPL RENCANA PENGEMBANGAN PEMBANGUNAN SPAM KABUPATEN SERANG BAGIAN TIMUR
PT. SARANA CATUR TIRTA KELOLA BAB IV EVALUASI KEGIATAN EKSISTING DAN IDENTIFIKASI
KOMPONEN LINGKUNGAN YANG TERKENA DAMPAK
No Indikator
. Dampak Lingkungan Sumber Dampak
Keberhasilan Bentuk Pengelolaan
Hasil Pengelolaan Lingkungan Hidup Tindak Lanjut
yang Dikelola Pengelolaan Lingkungan Hidup
Lingkungan
kegiatan mobilisasi peningkatan jalan, Dishub Kab. Serang dipasang sesuai surat
peralatan dan kapasitas jalan, serta rekomendasi Dishub Kab.
material menuju memasang fasilitas Serang
lokasi proyek. perlengkapan LLAJ
melalui koordinasi
Dapat disimpulkan, pengelolaan
dengan Dinas
lalu lintas yang dilakukan PT.
Perhubungan Kabupaten
SCTK berjalan secara efektif,
Serang.
dikarnakan bangkitan lalu lintas
akibat kegiatan PT. SCTK tidak
terjadi secara signifikan dan
mengganggu pengguna jalan
Tindakan Darurat: lain.
Segera berkoordinasi
dengan Dinas Perhubungan
dan Polantas setempat
(Polsek Cikande)
1. Tidak adanya jalan 1.Menempatkan satpam PT. 1. Pengendalian kendaraan keluar masuk 1. Mengawasi jumlah
6 Kerusakan Jalan mobilisasi
yang rusak dan kotor SCTK yang oleh satpam PT. SCTK. kendaraan keluar masuk PT.
kendaraan
di akses jalan sekitar mengendalikan kendaraan SCTK.
karyawan dan
lokasi kegiatan pada keluar-masuk menuju
pengunjung
saat dan pada akhir akses lokasi PT. SCTK 2. Tersedia area parkir yang memadai.
kegiatan mobilisasi 2. Merawat dan memelihara
peralatan dan 2.Menyediakan/ membuat area parkir.
material menuju sarana parkir dan area
lokasi proyek. penurunan penumpang 3. Pengendalian pengggunaan kendaraan
peserta PT. SCTK yang agar tidak merusak jalan 3. Melanjutkan arahan kepada
2. Tidak terjadi memadai dan panitia agar menggunakan
kecelakaan lalu terkonsentrasi. kendaraan yang sesuai
ADENDUM ANDAL, RKL-RPL RENCANA PENGEMBANGAN PEMBANGUNAN SPAM KABUPATEN SERANG BAGIAN TIMUR IV- 31
BAB IV EVALUASI KEGIATAN EKSISTING DAN IDENTIFIKASI PT. SARANA CATUR TIRTA KELOLA
KOMPONEN LINGKUNGAN YANG TERKENA DAMPAK
No Indikator
. Dampak Lingkungan Sumber Dampak
Keberhasilan Bentuk Pengelolaan
Hasil Pengelolaan Lingkungan Hidup Tindak Lanjut
yang Dikelola Pengelolaan Lingkungan Hidup
Lingkungan
lintas di sekitar jalan
spesifikasi jalan
akses masuk/keluar 3.Menggunakan kendaraan
lokasi kegiatan trasnpostasi sesuai
spesifikasi jalan
IV-32 ADENDUM ANDAL, RKL-RPL RENCANA PENGEMBANGAN PEMBANGUNAN SPAM KABUPATEN SERANG BAGIAN TIMUR
PT. SARANA CATUR TIRTA KELOLA BAB IV EVALUASI KEGIATAN EKSISTING DAN IDENTIFIKASI
KOMPONEN LINGKUNGAN YANG TERKENA DAMPAK
No Indikator
. Dampak Lingkungan Sumber Dampak
Keberhasilan Bentuk Pengelolaan
Hasil Pengelolaan Lingkungan Hidup Tindak Lanjut
yang Dikelola Pengelolaan Lingkungan Hidup
Lingkungan
Cujung menunjukkan bahwa terdapat
oleh faktor eksternal. Namun
komunitas yang mendominasi akibat
hal ini tidak menjadi alasan PT.
adanya pencemaran. Hal ini ditunjukkan
SCTK untuk lalai dalam
dengan nilai Indeks Dominansi Simpson
pengelolaan lingkungan,
mendekati 1
sehingga pengelolaan
lingkungan untuk dampak
biota air akan tetap
dioptimalkan.
ADENDUM ANDAL, RKL-RPL RENCANA PENGEMBANGAN PEMBANGUNAN SPAM KABUPATEN SERANG BAGIAN TIMUR IV- 33
BAB IV EVALUASI KEGIATAN EKSISTING DAN IDENTIFIKASI PT. SARANA CATUR TIRTA KELOLA
KOMPONEN LINGKUNGAN YANG TERKENA DAMPAK
No Indikator
. Dampak Lingkungan Sumber Dampak
Keberhasilan Bentuk Pengelolaan
Hasil Pengelolaan Lingkungan Hidup Tindak Lanjut
yang Dikelola Pengelolaan Lingkungan Hidup
Lingkungan
Tindakan darurat:
Segera berkoordinasi
dengan aparat pemerintah
setempat.
9 Timbulmya Keresahan Kegiatan Tidak terjadinya keluhan Melakukan seluruh Pemeliharaan fasilitas, pengelolaan limbah PT. SCTK telah melakukan
operasional PT. dari masyarakat akibat pengelolaan dampak pada B3, pengelolaan limbah cair domestik , pemeliharaan fasilitas,
masyarakat
SCTK dan fasilitas kegiatan PT. SCTK tahap operasional. penanaman pohon, mengakomodir tenaga pengelolaan limbah B3,
penunjangnya; kerja dari masyarakat setempat. pengelolaan limbah cair
serta penyerapan domestik, penanaman pohon,
tenaga kerja Tindakan darurat: mengakomodir tenaga kerja
dari masyarakat setempat dan
Segera berkoordinasi
pengelolaan dipantau sesuai
dengan aparat pemerintah
jadwal. Selain itu, tidak adanya
setempat.
pengaduan dari masyarakat
mengenai kegiatan yang
dilakukan oleh PT. SCTK
10 Penurunan Kesehatan Kegiatan Pemeliharaan fasilitas, Melaksanakan semua Pemeliharaan fasilitas, pengelolaan limbah PT. SCTK telah melaksanakan
operasional PT. pengeloalan limbah B3, bentuk pengelolaan untuk B3, pengelolaan limbah cair domestik, seluruh pengelolaan dari
lingkungan
SCTK dan fasilitas pengelolalan limbah cair dampak penurunan kualitas penanaman pohon. dampak primer gangguan
penunjangnya domestik, padat udara, peningkatan kesehatan lingkungan dengan
(sampah), dan gas, intensitas kebisingan, dan baik, oleh karena itu,
penanaman pohon. penurunan kualitas air pengelolaan dampak ini masih
permukaan tahap berjalan dengan efektif.
operasional.
IV-34 ADENDUM ANDAL, RKL-RPL RENCANA PENGEMBANGAN PEMBANGUNAN SPAM KABUPATEN SERANG BAGIAN TIMUR
PT. SARANA CATUR TIRTA KELOLA BAB IV EVALUASI KEGIATAN EKSISTING DAN IDENTIFIKASI
KOMPONEN LINGKUNGAN YANG TERKENA DAMPAK
No Indikator
. Dampak Lingkungan Sumber Dampak
Keberhasilan Bentuk Pengelolaan
Hasil Pengelolaan Lingkungan Hidup Tindak Lanjut
yang Dikelola Pengelolaan Lingkungan Hidup
Lingkungan
Tindakan Darurat:
Disesuaikan dengan
tindakan darurat untuk
dampak penurunan kualitas
udara, peningkatan
intensitas kebisingan, dan
penurunan kualitas air
permukaan.
1. Membersihkan 1. Membersihkan saluran 1. Membersihkan saluran drainase 1. Membersihkan saluran air
12 Terjadinya Erosi dan Berdasarkan dari hasil
saluran drainase air secara rutin di lingkungan secara periodik. secara rutin di lingkungan
pengelolaan tersebut, tidak
sedimentasi lingkungan secara lingkungan
dampak air limpasan akibat
periodik. 2. Menanam dan memelihara vegetasi 2. Melakukan penanaman dan
kegiatan yang akan
penutup lahan dengan jenis tanaman memelihara vegetasi penutup
dilakukan oleh PT. SCTK
2. Menanam dan yang berperakaran dalam dan kuat, untuk menahan laju air larian.
yang menyebabkan banjir
memelihara sehingga dapat menahan laju air larian
2. Melakukan di daerah sekitar lokasi. PT.
vegetasi penutup dan meningkatkan infiltrasi air ke dalam
penanaman dan SCTK juga melakukan
lahan dengan tanah.
memelihara vegetasi program seperti
jenis tanaman
penutup untuk pembersihan saluran air
yang
menahan laju air yang menuju BAPvdengan
berperakaran Tindakan Darurat:
larian. membersihkan sedimen
dalam dan kuat,
yang ada didasar drainase Segera melakukan pengurasan genangan air
sehingga dapat
tersebut,penanaman pohon pada lokasi proyek dan disalurkan pada
menahan laju air
di dalam lokasi kegiatan bidang resapan dan/atau badan air penerima
larian dan
khususnya di RTH milik terdekat yang memadai (Sungai Ciujung)
meningkatkan
PT. SCTK
infiltrasi air ke
dalam tanah.
Tindakan
ADENDUM ANDAL, RKL-RPL RENCANA PENGEMBANGAN PEMBANGUNAN SPAM KABUPATEN SERANG BAGIAN TIMUR IV- 35
BAB IV EVALUASI KEGIATAN EKSISTING DAN IDENTIFIKASI PT. SARANA CATUR TIRTA KELOLA
KOMPONEN LINGKUNGAN YANG TERKENA DAMPAK
No Indikator
. Dampak Lingkungan Sumber Dampak
Keberhasilan Bentuk Pengelolaan
Hasil Pengelolaan Lingkungan Hidup Tindak Lanjut
yang Dikelola Pengelolaan Lingkungan Hidup
Lingkungan
Darurat:
Segera
melakukan
pengurasan
genangan air pada
lokasi proyek dan
disalurkan pada
bidang resapan
dan/atau badan
air penerima
terdekat yang
memadai (Sungai
Ciujung)
IV-36 ADENDUM ANDAL, RKL-RPL RENCANA PENGEMBANGAN PEMBANGUNAN SPAM KABUPATEN SERANG BAGIAN TIMUR
PT. SARANA CATUR TIRTA KELOLA
BAB IV EVALUASI KEGIATAN EKSISTING DAN IDENTIFIKASI
KOMPONEN LINGKUNGAN YANG TERKENA DAMPAK
Dampak lingkungan yang timbul dari kegiatan perubahan yang dilakukan oleh PT.
SCTK didasarkan pada dokumen ANDAL, RKL dan RPL terdahulu, laporan
Pelaksanaan RKL dan RPL, serta tinjauan langsung di lapangan, sehingga tidak
dilakukan pelingkupan secara khusus. Pertimbangan tersebut didasarkan bahwa rencana
setiap kegiatan yang akan dirubah (adendum) adalah sejenis (identik/tipikal) dengan
kegiatan yang telah dan sedang dilakukan. Sehingga tidak ada dampak lingkungan yang
baru dan tidak merubah besaran dampak lingkungan akibat Pengembangan
Pembangunan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Kabupaten Serang Bagian Timur
a.n PT. SCTK.
Hasil kajian terhadap dokumen ANDAL, RKL dan RPL terdahulu, laporan Pelaksanaan
RKL dan RPL, serta tinjauan langsung di lapangan, disusun dalam matrik interaksi dan
bagan alir yang menggambarkan hubungan antara komponen lingkungan yang terkena
dampak dan rencana kegiatan yang berpotensi menimbulkan dampak pada setiap
tahapan.
ADENDUM ANDAL, RKL-RPL RENCANA PENGEMBANGAN PEMBANGUNAN SPAM KABUPATEN SERANG BAGIAN TIMUR IV-37
BAB IV EVALUASI KEGIATAN EKSISTING DAN IDENTIFIKASI PT. SARANA CATUR TIRTA KELOLA
KOMPONEN LINGKUNGAN YANG TERKENA DAMPAK
Identifikasi dampak dilakukan melalui analisis interaksi atau keterkaitan antara jenis-
jenis kegiatan yang dilakukan dengan karakteristik masing-masing komponen
lingkungan. Hal ini untuk mempermudah menelusuri dampak dari masing-masing
kegiatan terhadap komponen lingkungan sehingga dampak utama (primer), dampak
sekunder dan dampak turunan lainnya terlihat. Disamping itu juga akan terlihat interaksi
antara dampak yang satu dengan dampak lainnya, serta untuk melihat banyaknya
komponen lingkungan yang terpengaruh oleh suatu kegiatan
IV-38 ADENDUM ANDAL, RKL-RPL RENCANA PENGEMBANGAN PEMBANGUNAN SPAM KABUPATEN SERANG BAGIAN TIMUR
PT. SARANA CATUR TIRTA KELOLA
BAB IV EVALUASI KEGIATAN EKSISTING DAN IDENTIFIKASI
KOMPONEN LINGKUNGAN YANG TERKENA DAMPAK
Pengoperasian IPAM
Pembangunan IPAM
Komponen Lingkungan
1 2 3 4 5 6 7
A. Fisik - Kimia
1. Kualitas Udara √ √ √ √
2. Kebisingan √ √ √ √
3. Hidrologi
Debit Sungai √
Air Larian (Run Off) √ √
Erosi dan Sedimentasi √ √ √
4. Kualitas Air Permukaan √ √ √ √ √
5. Lalu lintas
Kepadatan lalu lintas √ √
Kerusakan jalan √ √
Pengotoran jalan √
B. Biologi
6. Biota Darat
7. Biota Air √ √ √ √
C. Sosial, Ekonomi & Budaya
8. Kesempatan Kerja & Berusaha √
9. Keresahan Masyarakat √
10. Konflik Sosial √ √ √ √ √
D. Kesehatan Masyarakat
11. Kesehatan Lingkungan √ √ √
12. Morbiditas √ √ √
Keterangan : Interaksi Dampak
ADENDUM ANDAL, RKL-RPL RENCANA PENGEMBANGAN PEMBANGUNAN SPAM KABUPATEN SERANG BAGIAN TIMUR IV-39
BAB IV EVALUASI KEGIATAN EKSISTING DAN IDENTIFIKASI PT. SARANA CATUR TIRTA KELOLA
KOMPONEN LINGKUNGAN YANG TERKENA DAMPAK
IV-40 ADENDUM ANDAL, RKL-RPL RENCANA PENGEMBANGAN PEMBANGUNAN SPAM KABUPATEN SERANG BAGIAN TIMUR
BAB IV EVALUASI KEGIATAN EKSISTING DAN IDENTIFIKASI KOMPONEN LINGKUNGAN YANG TERKENA DAMPAK PT. SARANA CATUR TIRTA KELOLA
Gambar 4. 4. Bagan Alir Dampak Kegiatan Tahap Konstruksi Kegiatan Pengembangan Pembangunan Sistem Penyediaan Air Minum
(SPAM) Kabupaten Serang Bagian Timur a.n PT. SCTK
ADENDUM ANDAL, RKL-RPL RENCANA PENGEMBANGAN PEMBANGUNAN SPAM KABUPATEN SERANG BAGIAN TIMUR
IV -
41
IV - 42 BAB IV EVALUASI KEGIATAN EKSISTING DAN IDENTIFIKASI KOMPONEN LINGKUNGAN YANG TERKENA
DAMPAK
PT. SARANA CATUR TIRTA KELOLA ADENDUM ANDAL, RKL-RPL RENCANA PENGEMBANGAN PEMBANGUNAN SPAM KABUPATEN SERANG BAGIAN TIMUR
BAB IV EVALUASI KEGIATAN EKSISTING DAN IDENTIFIKASI KOMPONEN LINGKUNGAN YANG TERKENA DAMPAK PT. SARANA CATUR TIRTA KELOLA
Gambar 4. 5. Bagan Alir Dampak Kegiatan Tahap Operasi Kegiatan Pengembangan Pembangunan Sistem Penyediaan Air Minum
(SPAM) Kabupaten Serang Bagian Timur a.n PT. SCTK
ADENDUM ANDAL, RKL-RPL RENCANA PENGEMBANGAN PEMBANGUNAN SPAM KABUPATEN SERANG BAGIAN TIMUR
IV -
43
IV - 44 BAB IV EVALUASI KEGIATAN EKSISTING DAN IDENTIFIKASI KOMPONEN LINGKUNGAN YANG TERKENA
DAMPAK
Pengelolaan Komponen
Komponen Kegiatan yang Dampak Penting
No Lingkungan yang Lingkungan Wilayah Studi Batas Waktu Kajian
Berpotensi Menimbulkan Dampak Hipotetik
Sudah Direncanakan Terkena Dampak
I TAHAP PRAKONSTRUKSI
II TAHAP KONSTRUKSI
1 Pengadaan Tenaga Kerja Memprioritaskan Kesempatan kerja Terbukanya kesempatan Area kegiatan 2 tahun
tenaga kerja lokal dan berusaha kerja dan berusaha pembangunan
setempat sesuai dengan IPA dan - Kegiatan konstruksi
kualifikasi dan pemasangan pipa direncanakan dilakukan
kebutuhan JDU dalam waktu 2 tahun
- Kegiatan di sekitar lokasi
proyek sulit untuk
diprediksikan
perubahannya
Pengadaan Tenaga Kerja Memprioritaskan Konflik social Terjadinya Konflik Area kegiatan 2 tahun
tenaga kerja lokal Sosial pembangunan
setempat sesuai dengan IPA dan JDU - Kegiatan konstruksi
kualifikasi dan direncanakan dilakukan
PT. SARANA CATUR TIRTA KELOLA ADENDUM ANDAL, RKL-RPL RENCANA PENGEMBANGAN PEMBANGUNAN SPAM KABUPATEN SERANG BAGIAN TIMUR
BAB IV EVALUASI KEGIATAN EKSISTING DAN IDENTIFIKASI KOMPONEN LINGKUNGAN YANG TERKENA DAMPAK PT. SARANA CATUR TIRTA KELOLA
Pengelolaan Komponen
Komponen Kegiatan yang Dampak Penting
No Lingkungan yang Lingkungan Wilayah Studi Batas Waktu Kajian
Berpotensi Menimbulkan Dampak Hipotetik
Sudah Direncanakan Terkena Dampak
ADENDUM ANDAL, RKL-RPL RENCANA PENGEMBANGAN PEMBANGUNAN SPAM KABUPATEN SERANG BAGIAN TIMUR
IV -
45
IV - 46 BAB IV EVALUASI KEGIATAN EKSISTING DAN IDENTIFIKASI KOMPONEN LINGKUNGAN YANG TERKENA
DAMPAK
Pengelolaan Komponen
Komponen Kegiatan yang Dampak Penting
No Lingkungan yang Lingkungan Wilayah Studi Batas Waktu Kajian
Berpotensi Menimbulkan Dampak Hipotetik
Sudah Direncanakan Terkena Dampak
3. Pematangan Lahan Air Larian (Run Off) Peningkatan air larian Area kegiatan 2 tahun
(run off) pembangunan
IPA - Kegiatan konstruksi
direncanakan dilakukan
dalam waktu 2 tahun
- Kegiatan di sekitar lokasi
proyek sulit untuk
diprediksikan
perubahannya
Pematangan Lahan Erosi dan Area kegiatan 2 tahun
sedimentasi pembangunan
IPA - Kegiatan konstruksi
direncanakan dilakukan
dalam waktu 2 tahun
- Kegiatan di sekitar lokasi
proyek sulit untuk
diprediksikan
perubahannya
Pematangan Lahan - Kualitas air Penurunan kualitas air Lokasi kegiatan 2 tahun
permukaan pembangunan
IPA - Kegiatan konstruksi
direncanakan dilakukan
PT. SARANA CATUR TIRTA KELOLA ADENDUM ANDAL, RKL-RPL RENCANA PENGEMBANGAN PEMBANGUNAN SPAM KABUPATEN SERANG BAGIAN TIMUR
BAB IV EVALUASI KEGIATAN EKSISTING DAN IDENTIFIKASI KOMPONEN LINGKUNGAN YANG TERKENA DAMPAK PT. SARANA CATUR TIRTA KELOLA
Pengelolaan Komponen
Komponen Kegiatan yang Dampak Penting
No Lingkungan yang Lingkungan Wilayah Studi Batas Waktu Kajian
Berpotensi Menimbulkan Dampak Hipotetik
Sudah Direncanakan Terkena Dampak
ADENDUM ANDAL, RKL-RPL RENCANA PENGEMBANGAN PEMBANGUNAN SPAM KABUPATEN SERANG BAGIAN TIMUR
IV -
47
IV - 48 BAB IV EVALUASI KEGIATAN EKSISTING DAN IDENTIFIKASI KOMPONEN LINGKUNGAN YANG TERKENA
DAMPAK
Pengelolaan Komponen
Komponen Kegiatan yang Dampak Penting
No Lingkungan yang Lingkungan Wilayah Studi Batas Waktu Kajian
Berpotensi Menimbulkan Dampak Hipotetik
Sudah Direncanakan Terkena Dampak
PT. SARANA CATUR TIRTA KELOLA ADENDUM ANDAL, RKL-RPL RENCANA PENGEMBANGAN PEMBANGUNAN SPAM KABUPATEN SERANG BAGIAN TIMUR
BAB IV EVALUASI KEGIATAN EKSISTING DAN IDENTIFIKASI KOMPONEN LINGKUNGAN YANG TERKENA DAMPAK PT. SARANA CATUR TIRTA KELOLA
Pengelolaan Komponen
Komponen Kegiatan yang Dampak Penting
No Lingkungan yang Lingkungan Wilayah Studi Batas Waktu Kajian
Berpotensi Menimbulkan Dampak Hipotetik
Sudah Direncanakan Terkena Dampak
ADENDUM ANDAL, RKL-RPL RENCANA PENGEMBANGAN PEMBANGUNAN SPAM KABUPATEN SERANG BAGIAN TIMUR
IV -
49
IV - 50 BAB IV EVALUASI KEGIATAN EKSISTING DAN IDENTIFIKASI KOMPONEN LINGKUNGAN YANG TERKENA
DAMPAK
Pengelolaan Komponen
Komponen Kegiatan yang Dampak Penting
No Lingkungan yang Lingkungan Wilayah Studi Batas Waktu Kajian
Berpotensi Menimbulkan Dampak Hipotetik
Sudah Direncanakan Terkena Dampak
diprediksikan
perubahannya
Pembangunan Pipa Jaringan Peningkatan Laju Erosi Lokasi kegiatan - - 4 bulan
Distribusi Utama (JDU) dan Sedimentasi pemasangan pipa
JDU - Kegiatan konstruksi
direncanakan dilakukan
dalam waktu 4 bulan
-Kegiatan di sekitar
lokasi proyek sulit untuk
diprediksikan
perubahannya
Pembangunan Pipa Jaringan Kualitas air Penurunan kualitas air Lokasi kegiatan - 4 bulan
Distribusi Utama (JDU) pemasangan pipa
JDU - Kegiatan konstruksi
direncanakan dilakukan
dalam waktu 4 bulan
- Kegiatan di sekitar
lokasi proyek sulit untuk
diprediksikan
perubahannya
Pembangunan Pipa Jaringan - Lalu lintas Terjadinya Kerusakan Lokasi kegiatan - 4 bulan
Distribusi Utama (JDU) Jalan pemasangan pipa
JDU - Kegiatan konstruksi
direncanakan dilakukan
dalam waktu 4 bulan
PT. SARANA CATUR TIRTA KELOLA ADENDUM ANDAL, RKL-RPL RENCANA PENGEMBANGAN PEMBANGUNAN SPAM KABUPATEN SERANG BAGIAN TIMUR
BAB IV EVALUASI KEGIATAN EKSISTING DAN IDENTIFIKASI KOMPONEN LINGKUNGAN YANG TERKENA DAMPAK PT. SARANA CATUR TIRTA KELOLA
Pengelolaan Komponen
Komponen Kegiatan yang Dampak Penting
No Lingkungan yang Lingkungan Wilayah Studi Batas Waktu Kajian
Berpotensi Menimbulkan Dampak Hipotetik
Sudah Direncanakan Terkena Dampak
- Kegiatan di sekitar
lokasi proyek sulit untuk
diprediksikan
perubahannya
Pembangunan Pipa Jaringan Melakukan Lalu lintas Pengotoran Jalan Area kegiatan - 4 bulan
Distribusi Utama (JDU) pembersihan dan pemasangan pipa
penyiraman jalan JDU - Kegiatan konstruksi
secara rutin, sisa tanah direncanakan dilakukan
galian langsung dalam waktu 4 bulan
dimasukan kedalam - Kegiatan di sekitar
karung dan diambil lokasi proyek sulit untuk
langsung. diprediksikan
perubahannya
Pembangunan Pipa Jaringan - Biologi Terganggunya Biota Air Lokasi kegiatan - 4 bulan
Distribusi Utama (JDU) pemasangan pipa
- Kegiatan konstruksi
ADENDUM ANDAL, RKL-RPL RENCANA PENGEMBANGAN PEMBANGUNAN SPAM KABUPATEN SERANG BAGIAN TIMUR
IV -
51
IV - 52 BAB IV EVALUASI KEGIATAN EKSISTING DAN IDENTIFIKASI KOMPONEN LINGKUNGAN YANG TERKENA
DAMPAK
Pengelolaan Komponen
Komponen Kegiatan yang Dampak Penting
No Lingkungan yang Lingkungan Wilayah Studi Batas Waktu Kajian
Berpotensi Menimbulkan Dampak Hipotetik
Sudah Direncanakan Terkena Dampak
direncanakan dilakukan
JDU
dalam waktu 4 bulan
- Kegiatan di sekitar
lokasi proyek sulit untuk
diprediksikan
perubahannya
PT. SARANA CATUR TIRTA KELOLA ADENDUM ANDAL, RKL-RPL RENCANA PENGEMBANGAN PEMBANGUNAN SPAM KABUPATEN SERANG BAGIAN TIMUR
BAB IV EVALUASI KEGIATAN EKSISTING DAN IDENTIFIKASI KOMPONEN LINGKUNGAN YANG TERKENA DAMPAK PT. SARANA CATUR TIRTA KELOLA
Pengelolaan Komponen
Komponen Kegiatan yang Dampak Penting
No Lingkungan yang Lingkungan Wilayah Studi Batas Waktu Kajian
Berpotensi Menimbulkan Dampak Hipotetik
Sudah Direncanakan Terkena Dampak
1. Pengoperasian Instalasi Pengolahan Hidrologi Penurunan Debit Sungai Sungai Ciujung 5 tahun
Air (IPA)
- Kegiatan di sekitar lokasi
proyek sulit untuk
diprediksikan
perubahannya.
-
Pengoperasian Instalasi Pengolahan Kualitas air Penurunan kualitas air Lokasi IPA dan 5 tahun
Air (IPA) area permukiman
terdekat - Kegiatan di sekitar lokasi
proyek sulit untuk
diprediksikan
perubahannya.
ADENDUM ANDAL, RKL-RPL RENCANA PENGEMBANGAN PEMBANGUNAN SPAM KABUPATEN SERANG BAGIAN TIMUR
IV -
53
IV - 54 BAB IV EVALUASI KEGIATAN EKSISTING DAN IDENTIFIKASI KOMPONEN LINGKUNGAN YANG TERKENA
DAMPAK
Pengelolaan Komponen
Komponen Kegiatan yang Dampak Penting
No Lingkungan yang Lingkungan Wilayah Studi Batas Waktu Kajian
Berpotensi Menimbulkan Dampak Hipotetik
Sudah Direncanakan Terkena Dampak
Pengoperasian Instalasi Pengolahan Terganggunya Biota Air Lokasi IPA dan 5 tahun
Air (IPA) area permukiman
terdekat - Kegiatan di sekitar lokasi
proyek sulit untuk
diprediksikan
perubahannya.
PT. SARANA CATUR TIRTA KELOLA ADENDUM ANDAL, RKL-RPL RENCANA PENGEMBANGAN PEMBANGUNAN SPAM KABUPATEN SERANG BAGIAN TIMUR
PT. SARANA CATUR TIRTA KELOLA BAB IV EVALUASI KEGIATAN EKSISTING DAN IDENTIFIKASI
KOMPONEN LINGKUNGAN YANG TERKENA DAMPAK
Prakon-
Konstruksi Operasi
Komponen struksi
Kegiatan
Pengoperasian IPAM
Pembangunan IPAM
Komponen
Lingkungan
1 2 3 4 5 6 7 8
A. Fisik - Kimia
1. Kualitas Udara DP
2. Kebisingan DP DP
3. Hidrologi
Debit Sungai DP
Air Larian (Run Off) DP DP
Erosi dan DP DP DP
Sedimentasi
4. Kualitas Air DP DP DP DP
Permukaan
5. Lalu lintas
Bangkitan lalu lintas DP DP
Kerusakan jalan DP
Pengotoran Jalan DP
B. Biologi
6. Biota Darat
7. Biota Air DP DP DP DP
C. Sosial, Ekonomi
& Budaya
8. Kesempatan Kerja DP
& Berusaha
9. Keresahan DP
Masyarakat
10. Konflik Sosial DP DP
D. Kesehatan
Masyarakat
ADENDUM ANDAL, RKL-RPL RENCANA PENGEMBANGAN PEMBANGUNAN SPAM KABUPATEN SERANG BAGIAN TIMUR
IV - 55
IV - 55
IV - 56 BAB IV EVALUASI KEGIATAN
EKSISTING DAN IDENTIFIKASI KOMPONEN LINGKUNGAN YANG TERKENA DAMPAK
11.Kesehatan DP DP
Lingkungan
12. Morbiditas DP DP
Keterangan: DP: Dampak Penting
Berdasarkan tabel Dampak Penting (DP), perubahan kegiatan dari Amdal Sebelumnya
tidak menimbulkan berbagai dampak lainnya yang sifatnya baru atau dampak lainya
yang timbul akibat perubahan Usaha dan/atau Kegiatan relatif sama dengan dampak lain
yang telah dilingkup dalam dokumen Amdal sebelumnya, tidak merubah besaran
dampak lainnya yang telah dilingkup dalam dokumen Amdal sebelumnya dan tidak
menimbulkan jenis dampak lainnya yang sifatnya baru dan belum dilingkup dalam
dokumen Amdal sebelumnya, Dampak yang ditimbulkan tersebut terdiri dari dampak
primer dan dampak sekunder yang akan bermuara kepada timbulnya Sikap dan persepsi
masyarakat. Berbagai dampak tersebut adalah:
1) Dampak turunan dari mobilisasi dan aktivitas tenaga kerja pada tahap konstruksi,
kemudian berlanjut pada tahap operasi.
2) Penurunan kualitas udara dan kebisingan merupakan dampak primer yang
disebabkan oleh kegiatan mobilisasi alat berat dan material, yang akan terakumulasi
dengan kegiatan penyiapan dan pematangan lahan, pembangunan pembangunan
bangunan utama dan sarana dan sarana penunjang, hal tersebut akan menimbulkan
dampak turunan sikap dan persepsi negatif masyarakat serta gangguan kamtibmas
yang ditimbulkan dari ketidaknyamana pada saat konstruksi berlangsung.
3) Penurunan kualitas air merupakan dampak primer dari kegiatan pengoperasian
basecamp, pematangan dan penyiapan lahan, pembangunan bangunan utama dan
sarana utama dan penunjang, akan menimbulkan dampak turunan terhadap
gangguan biota air, hal tersebut memicu timbulnya sikap dan persepsi negatif
masyarakat yang beranggapan kegiatan konstruksi mencemari lingkungan.
4) Peningkatan bangkitan lalu lintas merupakan dampak primer yang disebabkan oleh
kegiatan mobilisasi alat berat dan material dan pemasangan pipa JDU.
5) Timbulnya sikap dan persepsi negatif masyarakat merupakan muara hampir seluruh
dampak yang ditimbulkan
6) Gangguan Kesehatan Lingkungan merupakan dampak turunan dari penurunan
kualitas udara, peningkatan kebisingan dan penurunan kualitas air tanah dan
permukaan, akibat dari kegiatan pengoperasian Sistem Penyediaan Air Minum
(SPAM) Kabupaten Serang Bagian Timur a.n PT. SCTK.
ADENDUM ANDAL, RKL –RPL RENCANA PENGEMBANGAN PEMBANGUNAN SPAM KABUPATEN SERANG BAGIAN TIMUR
IV - 57 IV - 57
BAB IV EVALUASI KEGIATAN EKSISTING DAN IDENTIFIKASI
KOMPONEN LINGKUNGAN YANG TERKENA DAMPAK ‘
PT. SARANA CATUR TIRTA KELOLA
Berdasarkan hasil pelingkupan yang dilakukan pada dokumen AMDAL sebelumnya dan
evaluasi kinerja pengelolaan, kegiatan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM)
Kabupaten Serang Bagian Timur a.n PT. SCTK tidak menghasilkan dampak penting
hipotetik. Hal ini disebabkan karena PT. Sarana Catur Tirta Kelola telah memiliki alat
dan SOP terkait pengelolaan lingkungan. Sehingga dapat disimpulkan bahwa kegiatan
pengembangan PT. SCTK tidak mengubah batas wilayah studi.
1) Telah sesuai dengan rencana tata ruang wilayah yang mengacu pada peraturan
daerah Kabupaten Serang No. 10 Tahun 2011 tentang Rencana Tata Ruang
Wilayah Kabupaten Serang Tahun 2011 – 2031.
ADENDUM ANDAL, RKL-RPL RENCANA PENGEMBANGAN PEMBANGUNAN SPAM KABUPATEN SERANG BAGIAN TIMUR IV -
58
PT SARANA CATUR TIRTA KELOLA BAB IV EVALUASI KEGIATAN EKSISTING DAN IDENTIFIKASI
KOMPONEN LINGKUNGAN YANG TERKENA DAMPAK
5) Hasil evaluasi secara holistik terhadap seluruh dampak sebagai sebuah kesatuan
yang saling terkait dan saling mempengaruhi, serta mempertimbangkan
pengelolaan lingkungan yang dilakukan oleh PT. SCTK, maka diketahui
perimbangan dampak penting yang bersifat positif terhadap aspek sosial seperti
multifier efect terhadap ketersediaan air bersih bagi masyarakat dengan yang
bersifat negatif terhadap aspek fisik – kimia dan sosial.
6) PT. SCTK mampu menanggulangi dampak penting negatif yang telah timbul
dari kegiatan yang sedang berjalan saat ini, maupun terhadap dampak yang akan
ditimbulkan dari kegiatan yang akan dilakukan dengan pendekatan teknologi,
pendekatan sosial, serta pendekatan kelembagaan.
ADENDUM ANDAL, RKL –RPL RENCANA PENGEMBANGAN PEMBANGUNAN SPAM KABUPATEN SERANG BAGIAN TIMUR
IV - 59 IV - 59
BAB IV EVALUASI KEGIATAN EKSISTING DAN IDENTIFIKASI
KOMPONEN LINGKUNGAN YANG TERKENA DAMPAK ‘
PT. SARANA CATUR TIRTA KELOLA
10) Tidak dilampauinya daya dukung dan daya tampung lingkungan hidup dari
lokasi rencana kegiatan, karena limbah dari IPAM yang dihasilkan akan dikelola
dan dipantau, serta akan dilakukan pengaturan pengambilan air Sungai Ciujung
pada musim kemarau untuk air baku yang digunakan oleh SPAM Serang bagian
Timur (PT. SCTK), sehingga debit air Sungai Ciujung bagian hilir tetap dapat
mencukupi kebutuhan irigasi dan industri.
Dari hasil telaahan rencana kegiatan terhadap berbagai komponen lingkungan yang
berpotensi terkena dampak yang dirangkum dalam empat kriteria kelayakan di atas,
maka Rencana Pengambangan Pembangunan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM)
Serang Bagian Timur A.N PT. Sarana Catur Tirta Kelola dinilai layak secara
lingkungan.
ADENDUM ANDAL, RKL-RPL RENCANA PENGEMBANGAN PEMBANGUNAN SPAM KABUPATEN SERANG BAGIAN TIMUR IV -
60
Contents
4.1. Evaluasi terhadap lingkup Usaha dan/atau Kegiatan beserta dampak-
lingkungannya yang perlu dikelola berdasarkan dokumen amdal yang telah dimiliki; 1
4.1.2. Lingkungan Regional (di Luar tapak Sistem Penyediaan Air Minum
(SPAM) Kabupaten Serang Bagian Timur a.n PT. SCTK)........................................5
4.2.2. Kebisingan................................................................................................11
BAB V
Berdasarkan arahan dari Rapat Notulensi “Tindak Lanjut Permohonan Arahan Dokumen
Lingkungan A.N PT. Sarana Catur Tirta Kelola” tanggal 10 januari 2020 yang dipimpin
oelh Kepala Bidang Pencegahan Dampak Lingkungan Hidup Kabupaten Serang bahwa PT.
Sarana Catur Tirta Kelola wajib menyusun Adendum ANDAL, RKL-RPL untuk
mengakomodir rencana perubahan dan permohonan perubahan Izin Lingkungan setelah
terbitnya Surat Keputusan Kelayakan Lingkungan Hidup yang baru. Di mana, tipe
adendum yang disusun adalah Adendum Tipe B.
ADENDUM ANDAL, RKL-RPL RENCANA PENGEMBANGAN PEMBANGUNAN SPAM KABUPATEN SERANG BAGIAN TIMUR
v- 1
BAB V RKL & RPL PT. SARANA CATUR TIRTA KELOLA
ADENDUM ANDAL, RKL-RPL RENCANA PENGEMBANGAN PEMBANGUNAN SPAM KABUPATEN SERANG BAGIAN TIMUR
v-2
PT. SARANA CATUR TIRTA KELOLA BAB V RKL & RPL
b) Sumber Dampak
ADENDUM ANDAL, RKL-RPL RENCANA PENGEMBANGAN PEMBANGUNAN SPAM KABUPATEN SERANG BAGIAN TIMUR
v- 3
V-4
PT SARANA CATUR TIRTA KELOLA
Tabel 5. 1. Matriks Rencana Pengelolaan Lingkungan Hidup (RKL) Kegiatan Eksisting (AMDAL 2016)
ADENDUM ANDAL, RKL-RPL RENCANA PENGEMBANGAN PEMBANGUNAN SPAM KABUPATEN SERANG BAGIAN TIMUR
V-4
PT SARANA CATUR TIRTA KELOLA
BAB V RKL - RPL
2. Penurunan Kegiatan Konsentrasi TSS, Mengoptimalkan kinerja IPAM dan tidak Lokasi IPAM Pengelolaan PT. Sarana Dinas Dinas
kualitas air pengoperasian BOD, COD, membuang lumpur sisa pengolahan air ke Lumpur pada Catur Tirta Lingkungan Lingkungan
permukaan IPAM Sulfida, TDS, dalam badan air penerima. IPAM akan Kelola Hidup Hidup
akibat Nitrat, Nitrit, dan Mengeringkan dan menyimpan lumpur berlangsung Kabupaten Kabupaten
meningkatnya Amoniak yang yang dihasilkan IPAM di tempat yang terus menerus Serang Serang
TSS, BOD, dihasilkan tidak diberi landasan beton agar tidak merembes selama
COD, Sulfida, melebihi baku ke sistem air tanah, serta ditutupi dengan pengoprasian
TDS, Nitrat, mutu atap agar tidak terkena air hujan. IPAM.
Nitrit, dan
Amoniak
3. Terganggunya Kegiatan meminimalisir Melakukan pengelolaan terhadap dampak Lokasi IPAM Pengelolaan PT. Sarana Dinas Dinas
biota air pengoperasian gangguan terhadap penurunan kualitas air agar penurunan Lumpur pada Catur Tirta Lingkungan Lingkungan
sebagai IPAM biota air kualitas air tidak terjadi sehingga IPAM akan Kelola Hidup Hidup
dampak gangguan terhadap biota air menjadi berlangsung Kabupaten Kabupaten
turunan dari minimal terus menerus Serang Serang
penurunan selama
kualitas air pengoprasian
akibat air IPAM.
limbah
lumpur dari
kegiatan
pengoprasian
IPAM
1 Peningkatan Kegiatan Intensitas Melakukan perawatan berkala pada Sepanjang jalur Sebelum dan PT. Sarana Dinas Dinas
ADENDUM ANDAL, RKL-RPL RENCANA PENGEMBANGAN PEMBANGUNAN SPAM KABUPATEN SERANG BAGIAN TIMUR
V-5
V-6
PT SARANA CATUR TIRTA KELOLA
2 Terjadinya Pematangan Tidak terjadi Membuat lubang resapan biopori di Di area Sebelum dan PT. Sarana Dinas Dinas
erosi dan lahan peningkatan laju sekitar bangunan IPAM. pematangan pada saat Catur Tirta Lingkungan Lingkungan
sedimentasi erosi dan tidak Mengalirkan air larian ke dalam saluran lahan kegiatan Kelola Hidup Hidup
terjadi sedimentasi drainase. pematangan Kabupaten Kabupaten
di badan air lahan dilakukan Serang dan Serang
penerima (sungai) Melokalisir air larian dengan pembuatan Dinas
saluran air darurat di sekeliling lokasi Kesehatan
lahan yang dimatangkan dan dihubungkan Kab. Serang
dengan kolam-kolam
pengendapan/sedimentasi (retention pond)
dengan dimensi 1,5 x 1 x 1m yang
ADENDUM ANDAL, RKL-RPL RENCANA PENGEMBANGAN PEMBANGUNAN SPAM KABUPATEN SERANG BAGIAN TIMUR
V-6
PT SARANA CATUR TIRTA KELOLA
BAB V RKL - RPL
3 Terjadinya Pembangunan Tidak terjadi Membuat lubang resapan biopori di Di tapak proyek Sebelum dan PT. Sarana Dinas Dinas
erosi dan IPAM peningkatan laju sekitar bangunan IPAM. terutama area pada saat Catur Tirta Lingkungan Lingkungan
sedimentasi erosi dan tidak Mengalirkan air larian ke dalam saluran pembangan kegiatan Kelola Hidup Hidup
terjadi sedimentasi drainase. IPAM pematangan Kabupaten Kabupaten
di badan air lahan dilakukan Serang dan Serang
penerima (sungai) Melokalisir air larian dengan pembuatan Dinas
saluran air darurat di sekeliling lokasi Kesehatan
lahan yang dimatangkan dan dihubungkan Kab. Serang
dengan kolam-kolam
pengendapan/sedimentasi (retention pond)
dengan dimensi 1,5 x 1 x 1m yang
diletakan di ujung saluran. Lumpur yang
tertampung secara rutin diangkat untuk
menjaga pendangkalan kolam
pengendapan agar kinerjanya tetap
berfungsi.
Pembuatan Turab disepanjang jalur JDU
agar tidak ada cecerah tanah yang masuk
kedalam saluran drainase.
ADENDUM ANDAL, RKL-RPL RENCANA PENGEMBANGAN PEMBANGUNAN SPAM KABUPATEN SERANG BAGIAN TIMUR
V-7
V-8
PT SARANA CATUR TIRTA KELOLA
ADENDUM ANDAL, RKL-RPL RENCANA PENGEMBANGAN PEMBANGUNAN SPAM KABUPATEN SERANG BAGIAN TIMUR
V-8
PT SARANA CATUR TIRTA KELOLA
BAB V RKL - RPL
7 Penurunan Pembangunan Tidak terjadi Melokalisir air larian dengan pembuatan Di tapak proyek Sebelum dan PT. Sarana Dinas Dinas
kualitas air IPAM penambahan kadar saluran air darurat di sekeliling lokasi lahan terutama di area pada saat Catur Tirta Lingkungan Lingkungan
akibat TSS di badan air yang dimatangkan dan dihubungkan dengan bangunan kegiatan Kelola Hidup Hidup
meningkatnya penerima yang kolam-kolam pengendapan/sedimentasi IPAM , saluran pembangunan Kabupaten Kabupaten
TSS berasal dari lokasi (retention pond) dengan dimensi 1,5 x 1 x air darurat dan IPAM dan Serang dan Serang
kegiatan 1m yang diletakan di ujung saluran. Lumpur kolam Pemasangan Dinas
yang tertampung secara rutin diangkat untuk pengendap pipa JDU. Kesehatan
menjaga pendangkalan kolam pengendapan
ADENDUM ANDAL, RKL-RPL RENCANA PENGEMBANGAN PEMBANGUNAN SPAM KABUPATEN SERANG BAGIAN TIMUR
V-9
V - 10
PT SARANA CATUR TIRTA KELOLA
8 Penurunan Pemasangan Tidak terjadi Melokalisir air larian dengan pembuatan Di tapak proyek Sebelum dan PT. Sarana Dinas Dinas
kualitas air Pipa JDU penambahan kadar saluran air darurat di sekeliling lokasi lahan terutama di area pada saat Catur Tirta Lingkungan Lingkungan
akibat TSS di badan air yang dimatangkan dan dihubungkan dengan bangunan pipa kegiatan Kelola Hidup Hidup
meningkatnya penerima yang kolam-kolam pengendapan/sedimentasi JDU , saluran air pembangunan Kabupaten Kabupaten
TSS berasal dari lokasi (retention pond) dengan dimensi 1,5 x 1 x darurat dan IPAM dan Serang dan Serang
kegiatan 1m yang diletakan di ujung saluran. Lumpur kolam Pemasangan Dinas
yang tertampung secara rutin diangkat untuk pengendap pipa JDU. Kesehatan
menjaga pendangkalan kolam pengendapan Kab. Serang
agar kinerjanya tetap berfungsi.
Pembuatan Turab disepanjang jalur JDU
agar tidak ada cecerah tanah yang masuk
kedalam saluran drainase.
9 Terganggunya Kegiatan Tidak terjadi Melokalisir air larian dengan pembuatan Di tapak proyek Sebelum dan PT. Sarana Dinas Dinas
biota air pematangan penambahan kadar saluran air darurat di sekeliling lokasi lahan terutama di area pada saat Catur Tirta Lingkungan Lingkungan
sebagai lahan TSS di badan air yang dimatangkan dan dihubungkan dengan bangunan kegiatan Kelola Hidup Hidup
dampak penerima (saluran kolam-kolam pengendapan/sedimentasi IPAM , saluran pembangunan Kabupaten Kabupaten
turunan dari irigasi) yang (retention pond) dengan dimensi 1,5 x 1 x air darurat dan IPAM dan Serang g dan Serang
penurunan berasal dari lokasi 1m yang diletakan di ujung saluran. Lumpur kolam Pemasangan Dinas
kualitas air kegiatan yang tertampung secara rutin diangkat untuk pengendap pipa JDU. Kesehatan
akibat menjaga pendangkalan kolam pengendapan Kab. Serang
peningkatan agar kinerjanya tetap berfungsi.
TSS Pembuatan Turab disepanjang jalur JDU agar
tidak ada cecerah tanah
ADENDUM ANDAL, RKL-RPL RENCANA PENGEMBANGAN PEMBANGUNAN SPAM KABUPATEN SERANG BAGIAN TIMUR
V - 10
PT SARANA CATUR TIRTA KELOLA
BAB V RKL - RPL
ADENDUM ANDAL, RKL-RPL RENCANA PENGEMBANGAN PEMBANGUNAN SPAM KABUPATEN SERANG BAGIAN TIMUR
V - 11
V - 12
PT SARANA CATUR TIRTA KELOLA
Tidak terjadi
genangan
air/banjir
Tidak ada
peningkatan
vektor
penyakit(lalat,
nyamuk,tikus
dsb)
13 Peningkatan Pematangan Tidak ada 1. Melakukan pengelolaan dampak Area 1 tahun PT. Sarana Dinas Dinas
Morbiditas Lahan peningkatan gangguan kesehatan lingkungan pematangan Catur Tirta Lingkungan Lingkungan
ADENDUM ANDAL, RKL-RPL RENCANA PENGEMBANGAN PEMBANGUNAN SPAM KABUPATEN SERANG BAGIAN TIMUR
V - 12
PT SARANA CATUR TIRTA KELOLA
BAB V RKL - RPL
Tindakan darurat :
Menghentikan sementara kegiatan dan
segera melakukan perbaikan kinerja sarana
dan prasarana lingkungan.
ADENDUM ANDAL, RKL-RPL RENCANA PENGEMBANGAN PEMBANGUNAN SPAM KABUPATEN SERANG BAGIAN TIMUR
V - 13
V - 14
PT SARANA CATUR TIRTA KELOLA
ADENDUM ANDAL, RKL-RPL RENCANA PENGEMBANGAN PEMBANGUNAN SPAM KABUPATEN SERANG BAGIAN TIMUR
V - 14
PT SARANA CATUR TIRTA KELOLA
BAB V RKL - RPL
ADENDUM ANDAL, RKL-RPL RENCANA PENGEMBANGAN PEMBANGUNAN SPAM KABUPATEN SERANG BAGIAN TIMUR
V - 15
V - 16
PT SARANA CATUR TIRTA KELOLA
3 Peningkatan Kegiatan Tidak terjadi Pengaturan drainase dengan membangun Di tapak proyek Pembuatan PT. Sarana Dinas Dinas
air larian (run penyiapan limpasan air hujan saluran permanen di sekeliling gedung terutama di area saluran drainase Catur Tirta Lingkungan Lingkungan
off) akibat lahan dari lokasi bangunan dan di kiri – kanan badan jalan. penyiapan lahan dilakukan Kelola Hidup Hidup
terjadinya kegiatan yang Pada lahan terbuka ditanami dengan sebelum Kabupaten Kabupaten
perubahan pembangunan dapat tanaman yang dapat mengikat tanah dan pada pembangunan Serang Serang
kondisi lahan pengembangan mengakibatkan membantu peresapan air larian, seperti lahanpembangun dilakukan,
yang tadinya prasarana erosi dan longsor jenis kacang-kacangan (Centrosema an penanaman
berupa lahan IPAM di sekitarnya pada pubescens) serta jenis tanaman perdu pengembangan penghijauan
terbuka saat hujan (Caliandra tetragona). prasarana IPAM dan pembuatan
menjadi areal Pembuatan sumur resapan pada lahan lubang resapan
ADENDUM ANDAL, RKL-RPL RENCANA PENGEMBANGAN PEMBANGUNAN SPAM KABUPATEN SERANG BAGIAN TIMUR
V - 16
PT SARANA CATUR TIRTA KELOLA
BAB V RKL - RPL
4 Terjadinya Kegiatan Tidak terjadi Tanah yang sudah terbuka segera dipasang Di tapak proyek Sebelum dan PT. Sarana Dinas Dinas
erosi dan pematangan peningkatan laju pipa dan segera ditutup dan di perbaiki pamasangan pipa pada saat Catur Tirta Lingkungan Lingkungan
sedimentasi di lahan erosi dan tidak kembali seperti semula sesuai dengan JDU kegiatan Kelola Hidup Hidup
wilayah tapak terjadi sedimentasi kondisi jalan hal ini agar dapat mengikat penggalian dan Kabupaten Kabupaten
pembangunan tanah, sehingga tidah mudah terkikis air
proyek di badan air pemasangan Serang Serang
pengembangan hujan.
pemasangan penerima (sungai) pipa dilakukan.
prasarana Tanah hasil pengalian yang ditimbunkan Area tapak royek
pipa JDU
IPAM
segera dipadatkan dengan tingkat
Pembangunan pemadatan yang memadai, sehingga akan
dan lebih tahan terhadap kikisan air hujan
pemasangan Tanah terbuka yang tidak akan ditutupi
pipa JDU bangunan segera direvegetasi dengan
tanaman yang dapat mengikat tanah,
sehingga tidah mudah terkikis air hujan
Pengaturan drainase agar air larian lebih
terkendali
Pada saat kegiatan penyiapan lahan, aliran
run off sebelum masuk ke badan sungai
dilewatkan dulu pada perangkap sedimen
agar sedimen hasil kikisan air hujan
ADENDUM ANDAL, RKL-RPL RENCANA PENGEMBANGAN PEMBANGUNAN SPAM KABUPATEN SERANG BAGIAN TIMUR
V - 17
V - 18
PT SARANA CATUR TIRTA KELOLA
ADENDUM ANDAL, RKL-RPL RENCANA PENGEMBANGAN PEMBANGUNAN SPAM KABUPATEN SERANG BAGIAN TIMUR
V - 18
PT SARANA CATUR TIRTA KELOLA
BAB V RKL - RPL
7 Terjadinya Kerusakan Tidak terjadi Segera melakukan penimbunan pipa JDU Ruas jalan yang Sebelum dan PT. Sarana Dinas Dinas
kerusakan jalan akibat kerusakan jalan dengan tanah hasil galian agar tanah akan dipasang pada saat Catur Tirta Lingkungan Lingkungan
jalan penggalian sepanjang jalur galian yang disimpan tidak menggangu pipa JDU kegiatan Kelola Hidup Hidup
landasan pipa pembangunan pipa pengguna jalan. (81.877 m) pemasangan Kabupaten Kabupaten
JDU di JDU Pemadatan menggunakan alat kompactor pipa JDU Serangdan Serang
sempadan jalan agar kepadatan tanah seperti semula, dilakukan Dinas
(Kegiatan sehingga tidak terjadi amblasan pada saat Pekerjaan
pemasangan dilalui kendaraan atau terkena air hujan. Umum Kab.
ADENDUM ANDAL, RKL-RPL RENCANA PENGEMBANGAN PEMBANGUNAN SPAM KABUPATEN SERANG BAGIAN TIMUR
V - 19
V - 20
PT SARANA CATUR TIRTA KELOLA
9 terganggunya Kegiatan Tidak terjadi Melakukan pengelolaan terhadap dampak Tapak Proyek Pengelolaan PT. Sarana Dinas Dinas
biota air pematangan gangguan terhadap penurunan kualitas air agar penurunan Lumpur pada Catur Tirta Lingkungan Lingkungan
lahan biota air kualitas air tidak terjadi sehingga Tapak proyek Kelola Hidup Hidup
gangguan terhadap biota air menjadi akan Kabupaten Kabupaten
pembangunan
minimal berlangsung Serang Serang
ADENDUM ANDAL, RKL-RPL RENCANA PENGEMBANGAN PEMBANGUNAN SPAM KABUPATEN SERANG BAGIAN TIMUR
V - 20
PT SARANA CATUR TIRTA KELOLA
BAB V RKL - RPL
10 Terbukanya Pengadaan Tenaga kerja Mengumumkan secara terbuka rencana Kecamatan Selama PT. Sarana Dinas Dinas
kesempatan tenaga kerja konstruksi penerimaan tenaga kerja, jumlah tenaga CikandeAmbon, kegiatan Catur Tirta Lingkungan Lingkungan
kerja dan konstruksi sebagian berasal kerja, kualifikasi dan persyaratan lainnya. Tarikkolot, pengadaan Kelola Hidup Hidup
berusaha dari tenaga kerja Memberikan prioritas penerimaan Dystar, Kawasan tenaga kerja Kabupaten Kabupaten
lokal (masyarakat tenaga kerja non skill kepada masyarakat Pancatama yang pada tahap Serangdan Serang,
sekitar) yang terkena dampak, tenaga kerja lokal tersebar di konstruksi Camat dan Dinas
di daerah tapak proyek kemudian daerah wilayah Kepala Desa/ Tenaga
sekitarnya. kabupaten kelurahan Kerja
Memberikan upah pokok sesuai Serang yang setempat, Kab.Serang
UMP/UMR dan mendaftarkan pekerja dilewati jalur Dinas Tenaga
pada program asuransi sesuai dengan pembangunan Kerja
ketentuan perundangan yang berlaku. pipa JDU Kab.Serang
sepanjang
Mengupayakan agar peluang menjadi
81.877 m
rekanan kerja/usaha kepada penduduk
setempat untuk kegiatan pengangkutan
tanah sisa hasil galian.
Berkoordinasi dengan Camat dan
Kepala Desa/kelurahan setempat dalam
proses pengadaan tenaga kerja lokal.
11 Timbulnya Pengadaan Tidak ada konflik Melakukan sosialisasi kepada masyarakat Kecamatan Selama PT. Sarana Dinas Dinas
ADENDUM ANDAL, RKL-RPL RENCANA PENGEMBANGAN PEMBANGUNAN SPAM KABUPATEN SERANG BAGIAN TIMUR
V - 21
V - 22
PT SARANA CATUR TIRTA KELOLA
12 Timbulnya Penerimaan Tidak ada konflik Mengumumkan secara terbuka rencana Kecamatan Selama PT. Sarana Dinas Dinas
konflik sosial tenaga kerja sosial yang terjadi penerimaan tenaga kerja, jumlah tenaga CikandeAmbon, kegiatan pada Catur Tirta Lingkungan Lingkungan
sebagai Penggalian di masyarakat kerja, jenis kualifikasi dan persyaratan Tarikkolot, tahap Kelola Hidup Hidup
akumulasi dan setempat tentang lainnya. Dystar, Kawasan konstruksi Kabupaten Kabupaten
dari dampak pemasangan kegiatan Memberikan prioritas penerimaan Pancatama yang Serangdan Serang,
yang Pipa JDU konstruksi yang tersebar di Camat dan Dinas
tenaga kerja unskilled kepada
ditimbulkan dilakukan wilayah Kepala Desa/ Tenaga
masyarakat yang terkena dampak,
dari kegiatan Kabupaten kelurahan Kerja
tenaga kerja lokal di daerah tapak
konstruksi Serang yang setempat, Kab.Serang,
proyek kemudian daerah sekitarnya
ADENDUM ANDAL, RKL-RPL RENCANA PENGEMBANGAN PEMBANGUNAN SPAM KABUPATEN SERANG BAGIAN TIMUR
V - 22
PT SARANA CATUR TIRTA KELOLA
BAB V RKL - RPL
ADENDUM ANDAL, RKL-RPL RENCANA PENGEMBANGAN PEMBANGUNAN SPAM KABUPATEN SERANG BAGIAN TIMUR
V - 23
V - 24
PT SARANA CATUR TIRTA KELOLA
ADENDUM ANDAL, RKL-RPL RENCANA PENGEMBANGAN PEMBANGUNAN SPAM KABUPATEN SERANG BAGIAN TIMUR
V - 24
PT SARANA CATUR TIRTA KELOLA
BAB V RKL - RPL
Tindakan darurat :
Menghentikan sementara kegiatan dan
segera melakukan perbaikan kinerja sarana
dan prasarana lingkungan.
14 Peningkatan pematangan Tidak ada 4. Melakukan pengelolaan dampak area 1 tahun PT. Sarana Dinas Dinas
Morbiditas lahan peningkatan gangguan kesehatan lingkungan pembangunan Catur Tirta Lingkungan Lingkungan
(Angka penyakit yang khususnya penurunan kualitas udara pipa JDU Kelola Hidup Hidup
Kesakitan) penggalian disebabkan oleh akibat Pematangan Lahan dan Kabupaten Kabupaten
sebagai dan kegiatan pembangunan pipa JDU agar tidak Serangdan Serang
dampak pemasangan pematangan terjadi peningkatan gangguan kesehatan Dinas
turunan dari pipa JDU lahan (gangguan pada masyarakat sekitar. Kesehatan
gangguan pernafasan, Kab. Serang
5. Memberikan masker pada masyarakat
kesehatan ISPA, gangguan jika diperlukan.
lingkungan pendengaran,
6. Melakukan pengelolaan dampak
diare, DBD,
kesehatan lingkungan khususnya
Chikungunya,
kebisingan akibat Pematangan Lahan
dll)
dan pembangunan pipa JDU agar tidak
terjadi peningkatan gangguan kesehatan
pada masyarakat sekitar.
ADENDUM ANDAL, RKL-RPL RENCANA PENGEMBANGAN PEMBANGUNAN SPAM KABUPATEN SERANG BAGIAN TIMUR
V - 25
V - 26
PT SARANA CATUR TIRTA KELOLA
Tindakan darurat :
Menghentikan sementara kegiatan dan
segera melakukan perbaikan kinerja sarana
dan prasarana lingkungan.
III TAHAP OPERASI
1. Terjdinya Pengambilan Tercukupinya DAS Sungai Selama PT. Sarana Dinas Dinas
penurunan air Sungai kebutuhan
Melakukan pengaturan pengambilan air Ciujung pengoperasian Catur Tirta Lingkungan Lingkungan
Debit Sungai Ciujung untuk penggunaan air di dari Sungai Ciujung pada saat musim IPAM Kelola Hidup Hidup
Ciujung air baku yang bagian hilir kemarau agar kebutuhan air di bagian hilir Kabupaten Kabupaten
akan diolah di khususnya untuk untuk irigasi dan industri tidak terganggu Serangdan Serang
IPAM kebutuhan irigasi walaupun berdasarkan SIPA yang Dinas
(pengoperasian dan industri. diterbitkan masih sesuai debit air yang Pengairan Kab.
IPAM) diijinkan, yaitu melalui koordinasi dengan Serang
pihak terkait
ADENDUM ANDAL, RKL-RPL RENCANA PENGEMBANGAN PEMBANGUNAN SPAM KABUPATEN SERANG BAGIAN TIMUR
V - 26
PT SARANA CATUR TIRTA KELOLA
BAB V RKL - RPL
2. Penurunan Kegiatan Konsentrasi TSS, Mengoptimalkan kinerja IPAM dan tidak Lokasi IPAM Pengelolaan PT. Sarana Dinas Dinas
kualitas air pengoperasian BOD, COD, membuang lumpur sisa pengolahan air ke Lumpur pada Catur Tirta Lingkungan Lingkungan
permukaan IPAM Sulfida, TDS, dalam badan air penerima. IPAM akan Kelola Hidup Hidup
akibat Nitrat, Nitrit, dan Mengeringkan dan menyimpan lumpur berlangsung Kabupaten Kabupaten
meningkatnya Amoniak yang yang dihasilkan IPAM di tempat yang terus menerus Serang Serang
TSS, BOD, dihasilkan tidak diberi landasan beton agar tidak merembes selama
COD, Sulfida, melebihi baku ke sistem air tanah, serta ditutupi dengan pengoprasian
TDS, Nitrat, mutu atap agar tidak terkena air hujan. IPAM.
Nitrit, dan
Amoniak
3. Terganggunya Kegiatan meminimalisir Melakukan pengelolaan terhadap dampak Lokasi IPAM Pengelolaan PT. Sarana Dinas Dinas
biota air pengoperasian gangguan terhadap penurunan kualitas air agar penurunan Lumpur pada Catur Tirta Lingkungan Lingkungan
sebagai IPAM biota air kualitas air tidak terjadi sehingga IPAM akan Kelola Hidup Hidup
dampak gangguan terhadap biota air menjadi berlangsung Kabupaten Kabupaten
turunan dari minimal terus menerus Serang Serang
penurunan selama
kualitas air pengoprasian
akibat air IPAM.
limbah
lumpur dari
kegiatan
pengoprasian
ADENDUM ANDAL, RKL-RPL RENCANA PENGEMBANGAN PEMBANGUNAN SPAM KABUPATEN SERANG BAGIAN TIMUR
V - 27
V - 28
PT SARANA CATUR TIRTA KELOLA
1 Peningkatan Kegiatan Intensitas Melakukan perawatan berkala pada Sepanjang jalur Sebelum dan PT. Sarana Dinas Dinas
kebisingan mobilisasi alat kebisingan yang mesin-mesin konstruksi. mobilisasi alat pada saat Catur Tirta Lingkungan Lingkungan
yang berat dan ditimbulkan tidak Kegiatan dilakukan siang hari, apabila kegiatan Kelola Hidup Hidup
ditimbulkan material melebihi baku mengharuskan sampai malam hari maka konstruksi Kabupaten Kabupaten
dari konstruksi mutu berdasarkan perlu pemberitahuan terlebih dahulu dilakukan Serangdan Serang
kendaraan dan Kepmen kepada masyarakat setempat Dinas
alat-alat yang Lingkungan Hidup Penjadwalan penggunaan alat berat Kesehatan
digunakan No. 48 Tahun Kab. Serang
pada kegiatan 1996, yaitu untuk
lingkungan
pemukiman
sebesar 55 dBA,
lingkungan jalan
& industri 70 dBA
serta lingkungan
perdagangan dan
jasa 70 dBA
2 Terjadinya Pematangan Tidak terjadi Membuat lubang resapan biopori di Di area Sebelum dan PT. Sarana Dinas Dinas
erosi dan lahan peningkatan laju sekitar bangunan IPAM. pematangan pada saat Catur Tirta Lingkungan Lingkungan
sedimentasi erosi dan tidak Mengalirkan air larian ke dalam saluran lahan kegiatan Kelola Hidup Hidup
terjadi sedimentasi drainase. pematangan Kabupaten Kabupaten
di badan air lahan dilakukan Serangdan Serang
penerima (sungai) Melokalisir air larian dengan pembuatan Dinas
saluran air darurat di sekeliling lokasi Kesehatan
ADENDUM ANDAL, RKL-RPL RENCANA PENGEMBANGAN PEMBANGUNAN SPAM KABUPATEN SERANG BAGIAN TIMUR
V - 28
PT SARANA CATUR TIRTA KELOLA
BAB V RKL - RPL
3 Terjadinya Pembangunan Tidak terjadi Membuat lubang resapan biopori di Di tapak proyek Sebelum dan PT. Sarana Dinas Dinas
erosi dan IPAM peningkatan laju sekitar bangunan IPAM. terutama area pada saat Catur Tirta Lingkungan Lingkungan
sedimentasi erosi dan tidak Mengalirkan air larian ke dalam saluran pembangan kegiatan Kelola Hidup Hidup
terjadi sedimentasi drainase. IPAM pematangan Kabupaten Kabupaten
di badan air lahan dilakukan Serangdan Serang
penerima (sungai) Melokalisir air larian dengan pembuatan Dinas
saluran air darurat di sekeliling lokasi Kesehatan
lahan yang dimatangkan dan dihubungkan Kab. Serang
dengan kolam-kolam
pengendapan/sedimentasi (retention pond)
dengan dimensi 1,5 x 1 x 1m yang
diletakan di ujung saluran. Lumpur yang
tertampung secara rutin diangkat untuk
menjaga pendangkalan kolam
pengendapan agar kinerjanya tetap
berfungsi.
Pembuatan Turab disepanjang jalur JDU
ADENDUM ANDAL, RKL-RPL RENCANA PENGEMBANGAN PEMBANGUNAN SPAM KABUPATEN SERANG BAGIAN TIMUR
V - 29
V - 30
PT SARANA CATUR TIRTA KELOLA
ADENDUM ANDAL, RKL-RPL RENCANA PENGEMBANGAN PEMBANGUNAN SPAM KABUPATEN SERANG BAGIAN TIMUR
V - 30
PT SARANA CATUR TIRTA KELOLA
BAB V RKL - RPL
7 Penurunan Pembangunan Tidak terjadi Melokalisir air larian dengan pembuatan Di tapak proyek Sebelum dan PT. Sarana Dinas Dinas
kualitas air IPAM penambahan kadar saluran air darurat di sekeliling lokasi lahan terutama di area pada saat Catur Tirta Lingkungan Lingkungan
akibat TSS di badan air yang dimatangkan dan dihubungkan dengan bangunan kegiatan Kelola Hidup Hidup
meningkatnya penerima yang kolam-kolam pengendapan/sedimentasi IPAM , saluran pembangunan Kabupaten Kabupaten
TSS berasal dari lokasi (retention pond) dengan dimensi 1,5 x 1 x air darurat dan IPAM dan Serangdan
ADENDUM ANDAL, RKL-RPL RENCANA PENGEMBANGAN PEMBANGUNAN SPAM KABUPATEN SERANG BAGIAN TIMUR
V - 31
V - 32
PT SARANA CATUR TIRTA KELOLA
ADENDUM ANDAL, RKL-RPL RENCANA PENGEMBANGAN PEMBANGUNAN SPAM KABUPATEN SERANG BAGIAN TIMUR
V - 32
PT SARANA CATUR TIRTA KELOLA
BAB V RKL - RPL
10 Terganggunya Kegiatan Tidak terjadi Melokalisir air larian dengan pembuatan Di tapak proyek Sebelum dan PT. Sarana Dinas Dinas
biota air Pembangunan penambahan kadar saluran air darurat di sekeliling lokasi lahan terutama di area pada saat Catur Tirta Lingkungan Lingkungan
sebagai IPAM TSS di badan air yang dimatangkan dan dihubungkan dengan bangunan kegiatan Kelola Hidup Hidup
dampak penerima (saluran kolam-kolam pengendapan/sedimentasi IPAM , saluran pembangunan Kabupaten Kabupaten
turunan dari irigasi) yang (retention pond) dengan dimensi 1,5 x 1 x air darurat dan IPAM dan Serangdan Serang
penurunan berasal dari lokasi 1m yang diletakan di ujung saluran. Lumpur kolam Pemasangan Dinas
kualitas air kegiatan yang tertampung secara rutin diangkat untuk pengendap pipa JDU. Kesehatan
akibat menjaga pendangkalan kolam pengendapan Kab. Serang
peningkatan agar kinerjanya tetap berfungsi.
TSS Pembuatan Turab disepanjang jalur JDU agar
tidak ada cecerah tanah
11 Terganggunya Pemasangan Tidak terjadi Melokalisir air larian dengan pembuatan Di tapak proyek Sebelum dan PT. Sarana Dinas Dinas
biota air Pipa JDU penambahan kadar saluran air darurat di sekeliling lokasi lahan terutama di area pada saat Catur Tirta Lingkungan Lingkungan
sebagai TSS di badan air yang dimatangkan dan dihubungkan dengan pembangunan kegiatan Kelola Hidup Hidup
dampak penerima (saluran kolam-kolam pengendapan/sedimentasi pipa JDU , pembangunan Kabupaten Kabupaten
turunan dari irigasi) yang (retention pond) dengan dimensi 1,5 x 1 x saluran air IPAM dan Serangdan Serang
penurunan berasal dari lokasi 1m yang diletakan di ujung saluran. Lumpur darurat dan Pemasangan Dinas
kualitas air kegiatan yang tertampung secara rutin diangkat untuk kolam pipa JDU. Kesehatan
akibat menjaga pendangkalan kolam pengendapan pengendap Kab. Serang
peningkatan agar kinerjanya tetap berfungsi.
TSS Pembuatan Turab disepanjang jalur JDU agar
tidak ada cecerah tanah
12 Gangguan Pematangan Tidak ada Melakukan pengelolaan terhadap Area 1 tahun PT. Sarana Dinas Dinas
Kesehatan Lahan pengaduan dari dampak penurunan kualitas udara saat pematangan Catur Tirta Lingkungan Lingkungan
Lingkungan masyarakat kegiatan pematangan Lahan dan lahan Kelola Hidup Hidup
sebagai mengenai pembangunan pipa JDU agar tidak Kabupaten Kabupaten
dampak pajanan debu dan timbul peningkatan debu lokal yang Serangdan Serang
turunan dari kebisingan yang bersumber dari kegiatan tersebut. Dinas
penurunan ditimbulkan dari Kesehatan
ADENDUM ANDAL, RKL-RPL RENCANA PENGEMBANGAN PEMBANGUNAN SPAM KABUPATEN SERANG BAGIAN TIMUR
V - 33
V - 34
PT SARANA CATUR TIRTA KELOLA
Tidak terjadi
genangan
air/banjir
Tidak ada
peningkatan
vektor
penyakit(lalat,
nyamuk,tikus
dsb)
13 Peningkatan Pematangan Tidak ada 8. Melakukan pengelolaan dampak Area 1 tahun PT. Sarana Dinas Dinas
Morbiditas Lahan peningkatan gangguan kesehatan lingkungan pematangan Catur Tirta Lingkungan Lingkungan
ADENDUM ANDAL, RKL-RPL RENCANA PENGEMBANGAN PEMBANGUNAN SPAM KABUPATEN SERANG BAGIAN TIMUR
V - 34
PT SARANA CATUR TIRTA KELOLA
BAB V RKL - RPL
ADENDUM ANDAL, RKL-RPL RENCANA PENGEMBANGAN PEMBANGUNAN SPAM KABUPATEN SERANG BAGIAN TIMUR
V - 35
V - 36
PT SARANA CATUR TIRTA KELOLA
Tindakan darurat :
Upaya untuk menangani dan menanggulangi
keadaan darurat (sampah tidak terangkut /
menumpuk) adalah dengan melakukan
pengangkutan langsung sampah ke TPA
2. Timbulan Kegiatan Tidak terjadi Pembuatan TPS limbah B3 yang tertutup dan Area PT. SCTK Penyedian TPS PT. Sarana Dinas Dinas
limbah B3 yang operasional PT. penumpukan limbah kedap air di area PT. SCTK limbah B3 Catur Tirta Lingkungan Lingkungan
dihasilkan dari: SCTK B3 di area PT. Menyediakan penampungan sementara limbah dilakukan Kelola Hidup Hidup
- Aktivitas SCTK medis yang tertutup rapat (kontainer terbuat sebelum
Kabupaten Kabupaten
operasional dari stainless steel atau Polivinil chloride) pengoperasian
PT. SCTK,
Serang dan Serang
PT. SCTK dengan dimensi 20 x 20 x 20 cm. Dinas
penyerahan
berupa Limbah B3 yang terkumpul diserahkan kepada kepada pihak Kesehatan
baterai
pihak ketiga yang telah memiliki izin dari ketiga 3 bulan Kab. Serang
bekas, neon
Kementerian Lingkungan Hidup sekali selama PT.
bekas, dan
lain-lain SCTK beroperasi.
14 pengotoran pematangan tidak adanya 1. Menempatakan tanah galian dilokasi area galian tanah saat penggalian PT. Sarana Dinas Dinas
jalan lahan tumpukan tanah stok yard terdekat dengan lokasi tanah Catur Tirta Lingkungan Lingkungan
galian penggalian. Kelola Hidup Hidup
tidak ada ceceran 2. Mengangkut tanah galian dengan Kabupaten Kabupaten
tanah yang karung agar tidak ada ceceran di jalan. Serang Serang
mengotori jalan 3. Periode pengangkutan tanah galian
ADENDUM ANDAL, RKL-RPL RENCANA PENGEMBANGAN PEMBANGUNAN SPAM KABUPATEN SERANG BAGIAN TIMUR
V - 36
PT SARANA CATUR TIRTA KELOLA
BAB V RKL - RPL
ADENDUM ANDAL, RKL-RPL RENCANA PENGEMBANGAN PEMBANGUNAN SPAM KABUPATEN SERANG BAGIAN TIMUR
V - 37
V - 38
PT SARANA CATUR TIRTA KELOLA
ADENDUM ANDAL, RKL-RPL RENCANA PENGEMBANGAN PEMBANGUNAN SPAM KABUPATEN SERANG BAGIAN TIMUR
V - 38
PT SARANA CATUR TIRTA KELOLA
BAB V RKL - RPL
ADENDUM ANDAL, RKL-RPL RENCANA PENGEMBANGAN PEMBANGUNAN SPAM KABUPATEN SERANG BAGIAN TIMUR
V - 39
V - 40
PT SARANA CATUR TIRTA KELOLA
ADENDUM ANDAL, RKL-RPL RENCANA PENGEMBANGAN PEMBANGUNAN SPAM KABUPATEN SERANG BAGIAN TIMUR
V - 40
PT SARANA CATUR TIRTA KELOLA
ADENDUM ANDAL, RKL-RPL RENCANA PENGEMBANGAN PEMBANGUNAN SPAM KABUPATEN SERANG BAGIAN TIMUR
V - 41
BAB V RKL – RPL
PT SARANA CATUR TIRTA KELOLA
Tabel 5. 3. Matriks Rencana Pemantauan Lingkungan Hidup (RPL) Eksisting (AMDAL 2016)
Dampak Lingkungan yang Dipantau Bentuk Pemantauan Lingkungan Hidup Institusi Pemantauan Lingkungan
Jangka
No. Jenis Dampak yang Indikator / Metode Pengumpulan dan Lokasi Waktu &
Sumber Dampak Pelaksana Pengawas Pelaporan
Timbul Parameter Analisis Data Pemantauan Frekuensi
Pemantauan
(1) (2) (3) (4) (6) (7) (8) (9) (10) (11)
A. Dampak Penting yang Dipantau (Hasil Arahan pada ANDAL)
II. TAHAP OPERASI
1. Terjadinya penurunan Jumlah debit air Pengambilan air Pengukuran debit Intake (sebelum Dilakukan satu PT. Sarana Dinas Dinas
Debit Sungai Ciujung Sungai Ciujung yang Sungai Ciujung menggunakan current prasedimentasi kali pada saat Catur Tirta Lingkungan Lingkungan
diambil dan debit air untuk air baku meter. dan Sungai musim Kelola Hidup Hidup
Sungai Ciiujung yang akan diolah di Kemudian data hasil Ciujung bagian kemarau Kabupaten Kabupaten
bagian hilir IPAM perhitungan dibandingkan hilir setelah intake selama Serang dan Serang,
(pengoperasian dengan data periode prasedimentasi kegiatan Dinas
IPAM) sebelumnya operasi Pengairan
Kab Serang
2. Penurunan kualitas air Konsentrasi TSS, Kegiatan Pengambilan sampel air dan Di badan air Dilakukan PT. Sarana Dinas Dinas
permukaan akibat BOD, COD, Sulfida, pengoperasian kemudian dianalisis di penerima (Sungai setiap enam Catur Tirta Lingkungan Lingkungan
meningkatnya TSS, TDS, Nitrat, Nitrit, IPAM Laboratorium Lingkungan Ciujung) sebelum bulan selama Kelola Hidup Hidup
BOD, COD, Sulfida , dan Amoniak yang terakreditasi KAN dan dan setelah lokasi kegiatan Kabupaten Kabupaten
TDS, Nitrat, Nitrit, dan KLH. effluent IPAM operasional Serang Serang,
Amoniak Hasil analisis laboratorium IPAM
kemudian dibandingkan berlangsung
dengan Peraturan
Pemerintah Republik
Indonesia
ADENDUM ANDAL, RKL-RPL RENCANA PENGEMBANGAN PEMBANGUNAN SPAM KABUPATEN SERANG BAGIAN TIMUR
V - 42
PT SARANA CATUR TIRTA KELOLA
BAB V RKL - RPL
Dampak Lingkungan yang Dipantau Bentuk Pemantauan Lingkungan Hidup Institusi Pemantauan Lingkungan
Jangka
No. Jenis Dampak yang Indikator / Metode Pengumpulan dan Lokasi Waktu &
Sumber Dampak Pelaksana Pengawas Pelaporan
Timbul Parameter Analisis Data Pemantauan Frekuensi
Pemantauan
(1) (2) (3) (4) (6) (7) (8) (9) (10) (11)
3. Terganggunya biota air Indeks Kegiatan Dilakukan dengan Di badan air Dilakukan PT. Sarana Dinas Dinas
sebagai dampak keanekaragaman pengoperasian pengambilan sampel penerima (Sungai setiap enam Catur Tirta Lingkungan Lingkungan
turunan dari penurunan Plankton dan IPAM plankton dengan Ciujung) sebelum bulan selama Kelola Hidup Hidup
kualitas air akibat air Benthos menggunakan Plankton Net dan setelah lokasi kegiatan Kabupaten Kabupaten
limbah lumpur dari #25 sebanyak 40 liter dan effluent IPAM operasional Serang Serang,
kegiatan pengoprasian diawetkan dengan formalin IPAM
IPAM 4%. Sementara sampling berlangsung.
benthos dilakukan dengan
pengambilan lumpur
dengan menggunakan jala
surber. Sampling plankton
dan benthos selanjutnya
dianalisis di laboratorium.
Data yang didapat,
kemudian dianalisis melalui
perhitungan menggunakan
Indeks Diversitas Shannon-
Wiener (H’) dan Indeks
Dominansi Simpson (D) dan
dibandingkan dengan data
sebelumnya
ADENDUM ANDAL, RKL-RPL RENCANA PENGEMBANGAN PEMBANGUNAN SPAM KABUPATEN SERANG BAGIAN TIMUR
V - 43
BAB V RKL – RPL
PT SARANA CATUR TIRTA KELOLA
Dampak Lingkungan yang Dipantau Bentuk Pemantauan Lingkungan Hidup Institusi Pemantauan Lingkungan
Jangka
No. Jenis Dampak yang Indikator / Metode Pengumpulan dan Lokasi Waktu &
Sumber Dampak Pelaksana Pengawas Pelaporan
Timbul Parameter Analisis Data Pemantauan Frekuensi
Pemantauan
(1) (2) (3) (4) (6) (7) (8) (9) (10) (11)
kendaraan dan alat-alat tidak melebihi baku berat dan material meter. pembangunan kegiatan Kelola Hidup Hidup
yang digunakan pada mutu berdasarkan konstruksi, IPAM konstruksi Kabupaten Kabupaten
kegiatan Kepmen Lingkungan kegiatan dilakukan Serang dan Serang,
Hidup No. 48 Tahun pematangan lahan Dinas
1996, yaitu untuk serta pembangunan Kesehatan
lingkungan bangunan utama Kab Serang
pemukiman sebesar dan penunjang
55 dBA, lingkungan
jalan & industri 70
dBA serta
lingkungan
perdagangan dan jasa
70 dBA
2 Terjadinya erosi dan Tidak terjadi Pemataangan lahan Pengamatan langsung laju Di tapak proyek Sebelum dan PT. Sarana Dinas Dinas
sedimentasi peningkatan laju erosi serta sedimentasi di terutama di area pada saat Catur Tirta Lingkungan Lingkungan
erosi dan tidak badan air penerima, pematangan lahan kegiatan Kelola Hidup Hidup
terjadi sedimentasi di hasilnya dibandingkan pembangunan Kabupaten Kabupaten
badan air penerima dengan informasi rona IPAM Serang dan Serang,
(sungai) lingkungan awal Dinas
Kesehatan
Kab Serang
3 Terjadinya erosi dan Tidak terjadi Pembangunan Pengamatan langsung laju Di tapak proyek Sebelum dan PT. Sarana Dinas Dinas
sedimentasi peningkatan laju IPAM erosi serta sedimentasi di pembangunan pada saat Catur Tirta Lingkungan Lingkungan
erosi dan tidak badan air penerima, IPAM kegiatan Kelola Hidup Hidup
terjadi sedimentasi di hasilnya dibandingkan pembangunan Kabupaten Kabupaten
ADENDUM ANDAL, RKL-RPL RENCANA PENGEMBANGAN PEMBANGUNAN SPAM KABUPATEN SERANG BAGIAN TIMUR
V - 44
PT SARANA CATUR TIRTA KELOLA
BAB V RKL - RPL
Dampak Lingkungan yang Dipantau Bentuk Pemantauan Lingkungan Hidup Institusi Pemantauan Lingkungan
Jangka
No. Jenis Dampak yang Indikator / Metode Pengumpulan dan Lokasi Waktu &
Sumber Dampak Pelaksana Pengawas Pelaporan
Timbul Parameter Analisis Data Pemantauan Frekuensi
Pemantauan
(1) (2) (3) (4) (6) (7) (8) (9) (10) (11)
badan air penerima dengan informasi rona IPAM Serang dan Serang,
(sungai) lingkungan awal Dinas
Kesehatan
Kab Serang
4 Peningkatan air larian Tidak terjadi Pematangan lahan Pengamatan langsung debit Di tapak proyek Sebelum dan PT. Sarana Dinas Dinas
(run off limpasan air hujan air larian pada saat hujan, terutama di area pada saat Catur Tirta Lingkungan Lingkungan
dari lokasi kegiatan hasilnya dibandingkan pematangan lahan kegiatan Kelola Hidup Hidup
yang dapat dengan informasi rona pembangunan Kabupaten Kabupaten
mengakibatkan erosi lingkungan awal IPAM dan Serangdan Serang,
dan longsor di pemasangan Dinas
sekitarnya pada saat pipa JDU Kesehatan
hujan Kab Serang
5 Peningkatan air larian Tidak terjadi Pembangunan Pengamatan langsung debit Di tapak proyek Sebelum dan PT. Sarana Dinas Dinas
(run off limpasan air hujan IPAM air larian pada saat hujan, terutama di area pada saat Catur Tirta Lingkungan Lingkungan
dari lokasi kegiatan hasilnya dibandingkan bangunan IPAM kegiatan Kelola Hidup Hidup
yang dapat dengan informasi rona pembangunan Kabupaten Kabupaten
mengakibatkan erosi lingkungan awal IPAM dan Serang dan Serang,
dan longsor di pemasangan Dinas
sekitarnya pada saat pipa JDU Kesehatan
hujan Kab Serang
6 Penurunan kualitas air Tidak terjadi pematangan lahan Pengumpulan data Di tapak proyek Sebelum dan PT. Sarana Dinas Dinas
akibat meningkatnya penambahan kadar dilakukan dengan cara terutama di area pada saat Catur Tirta Lingkungan Lingkungan
TSS TSS di badan air pengambilan sampel air dan pematangan lahan kegiatan Kelola Hidup Hidup
penerima yang kemudian dianalisis di IPAM , saluran air pembangunan Kabupaten Kabupaten
berasal dari lokasi laboratorium yang darurat dan kolam IPAM Serang dan Serang,
ADENDUM ANDAL, RKL-RPL RENCANA PENGEMBANGAN PEMBANGUNAN SPAM KABUPATEN SERANG BAGIAN TIMUR
V - 45
BAB V RKL – RPL
PT SARANA CATUR TIRTA KELOLA
Dampak Lingkungan yang Dipantau Bentuk Pemantauan Lingkungan Hidup Institusi Pemantauan Lingkungan
Jangka
No. Jenis Dampak yang Indikator / Metode Pengumpulan dan Lokasi Waktu &
Sumber Dampak Pelaksana Pengawas Pelaporan
Timbul Parameter Analisis Data Pemantauan Frekuensi
Pemantauan
(1) (2) (3) (4) (6) (7) (8) (9) (10) (11)
kegiatan terakreditasi KAN. pengendap Dinas
Peraturan Pemerintah Kesehatan
Republik Indonesia No. 82 Kab Serang
Tahun 2001
7 Penurunan kualitas air Tidak terjadi Pembangunan Pengumpulan data Di tapak proyek Sebelum dan PT. Sarana Dinas Dinas
akibat meningkatnya penambahan kadar IPAM dilakukan dengan cara terutama di area pada saat Catur Tirta Lingkungan Lingkungan
TSS TSS di badan air pengambilan sampel air dan pembangunan kegiatan Kelola Hidup Hidup
penerima yang kemudian dianalisis di IPAM , saluran air pembangunan Kabupaten Kabupaten
berasal dari lokasi laboratorium yang darurat dan kolam IPAM Serangdan Serang,
kegiatan terakreditasi KAN. pengendap Dinas
Peraturan Pemerintah Kesehatan
Republik Indonesia No. 82 Kab Serang
Tahun 2001
8 Penurunan kualitas air Tidak terjadi Pemasangan pipa Pengumpulan data Di tapak proyek Sebelum dan PT. Sarana Dinas Dinas
akibat meningkatnya penambahan kadar JDU dilakukan dengan cara terutama di area pada saat Catur Tirta Lingkungan Lingkungan
TSS TSS di badan air pengambilan sampel air dan pemasangan pipa kegiatan Kelola Hidup Hidup
penerima yang kemudian dianalisis di JDU , saluran air pembangunan Kabupaten Kabupaten
berasal dari lokasi laboratorium yang darurat dan kolam pemasangan Serangdan Serang,
kegiatan terakreditasi KAN. pengendap pipa JDU Dinas
Peraturan Pemerintah Kesehatan
Republik Indonesia No. 82 Kab Serang
Tahun 2001
9 Terganggunya biota air Tidak terjadi Kegiatan Dilakukan dengan Di tapak proyek Sebelum dan PT. Sarana Dinas Dinas
sebagai dampak penambahan kadar pematangan lahan pengambilan sampel terutama di area pada saat Catur Tirta Lingkungan Lingkungan
turunan dari penurunan TSS di badan air plankton dengan pematangan lahan kegiatan Kelola Hidup Hidup
kualitas air akibat penerima (saluran menggunakan Plankton Net IPAM , saluran air pembangunan Kabupaten Kabupaten
ADENDUM ANDAL, RKL-RPL RENCANA PENGEMBANGAN PEMBANGUNAN SPAM KABUPATEN SERANG BAGIAN TIMUR
V - 46
PT SARANA CATUR TIRTA KELOLA
BAB V RKL - RPL
Dampak Lingkungan yang Dipantau Bentuk Pemantauan Lingkungan Hidup Institusi Pemantauan Lingkungan
Jangka
No. Jenis Dampak yang Indikator / Metode Pengumpulan dan Lokasi Waktu &
Sumber Dampak Pelaksana Pengawas Pelaporan
Timbul Parameter Analisis Data Pemantauan Frekuensi
Pemantauan
(1) (2) (3) (4) (6) (7) (8) (9) (10) (11)
peningkatan TSS irigasi) yang berasal #25 sebanyak 40 liter dan darurat dan kolam IPAM Serang dan Serang,
dari lokasi kegiatan diawetkan dengan formalin pengendap Dinas
4%. Sementara sampling Kesehatan
benthos dilakukan dengan Kab Serang
pengambilan lumpur
dengan menggunakan jala
surber. Sampling plankton
dan benthos selanjutnya
dianalisis di laboratorium.
Data yang didapat,
kemudian dianalisis melalui
perhitungan menggunakan
Indeks Diversitas Shannon-
Wiener (H’) dan Indeks
Dominansi Simpson (D) dan
dibandingkan dengan data
sebelumnya
10 Terganggunya biota air Tidak terjadi Kegiatan Dilakukan dengan Di tapak proyek Sebelum dan PT. Sarana Dinas Dinas
sebagai dampak penambahan kadar Pembangunan pengambilan sampel terutama di area pada saat Catur Tirta Lingkungan Lingkungan
turunan dari penurunan TSS di badan air IPAM plankton dengan pembangunan kegiatan Kelola Hidup Hidup
kualitas air akibat penerima (saluran menggunakan Plankton Net IPAM , saluran air pembangunan Kabupaten Kabupaten
peningkatan TSS irigasi) yang berasal #25 sebanyak 40 liter dan darurat dan kolam IPAM Serangdan Serang,
dari lokasi kegiatan diawetkan dengan formalin pengendap Dinas
4%. Sementara sampling Kesehatan
benthos dilakukan dengan Kab Serang
ADENDUM ANDAL, RKL-RPL RENCANA PENGEMBANGAN PEMBANGUNAN SPAM KABUPATEN SERANG BAGIAN TIMUR
V - 47
BAB V RKL – RPL
PT SARANA CATUR TIRTA KELOLA
Dampak Lingkungan yang Dipantau Bentuk Pemantauan Lingkungan Hidup Institusi Pemantauan Lingkungan
Jangka
No. Jenis Dampak yang Indikator / Metode Pengumpulan dan Lokasi Waktu &
Sumber Dampak Pelaksana Pengawas Pelaporan
Timbul Parameter Analisis Data Pemantauan Frekuensi
Pemantauan
(1) (2) (3) (4) (6) (7) (8) (9) (10) (11)
pengambilan lumpur
dengan menggunakan jala
surber. Sampling plankton
dan benthos selanjutnya
dianalisis di laboratorium.
Data yang didapat,
kemudian dianalisis melalui
perhitungan menggunakan
Indeks Diversitas Shannon-
Wiener (H’) dan Indeks
Dominansi Simpson (D) dan
dibandingkan dengan data
sebelumnya
11 Terganggunya biota air Tidak terjadi Kegiatan Dilakukan dengan Di tapak proyek Sebelum dan PT. Sarana Dinas Dinas
sebagai dampak penambahan kadar Pembangunan pengambilan sampel terutama di area pada saat Catur Tirta Lingkungan Lingkungan
turunan dari penurunan TSS di badan air Pemasangan Pipa plankton dengan wilayah kegiatan Kelola Hidup Hidup
kualitas air akibat penerima (saluran JDU menggunakan Plankton Net pemasangan pemasangan Kabupaten Kabupaten
peningkatan TSS irigasi) yang berasal #25 sebanyak 40 liter dan JDU , saluran air pipa JDU Serang dan Serang,
dari lokasi kegiatan diawetkan dengan formalin darurat dan kolam Dinas
4%. Sementara sampling pengendap Kesehatan
benthos dilakukan dengan Kab Serang
pengambilan lumpur
dengan menggunakan jala
surber. Sampling plankton
dan benthos selanjutnya
dianalisis di laboratorium.
Data yang didapat,
ADENDUM ANDAL, RKL-RPL RENCANA PENGEMBANGAN PEMBANGUNAN SPAM KABUPATEN SERANG BAGIAN TIMUR
V - 48
PT SARANA CATUR TIRTA KELOLA
BAB V RKL - RPL
Dampak Lingkungan yang Dipantau Bentuk Pemantauan Lingkungan Hidup Institusi Pemantauan Lingkungan
Jangka
No. Jenis Dampak yang Indikator / Metode Pengumpulan dan Lokasi Waktu &
Sumber Dampak Pelaksana Pengawas Pelaporan
Timbul Parameter Analisis Data Pemantauan Frekuensi
Pemantauan
(1) (2) (3) (4) (6) (7) (8) (9) (10) (11)
kemudian dianalisis melalui
perhitungan menggunakan
Indeks Diversitas Shannon-
Wiener (H’) dan Indeks
Dominansi Simpson (D) dan
dibandingkan dengan data
sebelumnya
12 Gangguan kesehatan 1. Kondisi kesehatan Kegiatan Observasi lapangan Permukiman Satu kali pada PT. Sarana Dinas Dinas
lingkungan sebagai lingkungan di pematangan lahan Wawancara dengan masyarakat yang pertengahan Catur Tirta Lingkungan Lingkungan
dampak turunan dari pemukiman penduduk di sekitar berbatasan kegiatan Kelola Hidup Hidup
penurunan kualitas sekitar lokasi lokasi kegiatan langsung dengan Kabupaten Kabupaten
udara, peningkatan kegiatan sebelum Pengumpulan data lokasi kegiatan Serang dan Serang,
keisingan dan adanya kegiatan primer dengan serta Puskesmas Dinas
penurunan kualitas air kontruksi pengamatan langsung Kibin dan Kesehatan
2. Kecenderungan Binuang Kab. Serang
mengenai kondisi
timbulnya kasus kesehatan lingkungan di
yang disebabkan sekitar lokasi kegiatan
oleh limbah/
Pengumpulan data
cemaran yang
sekunder mengenai
dihasilkan dari
kondisi kesehatan
kegiatan kontruksi
lingkungan di sekitar
lokasi kegiatan
13 Peningkatan morbiditas Tingkat Kegiatan Observasi lapangan Permukiman Satu kali pada PT. Sarana Dinas Dinas
sebagai dampak morbiditas di pematangan lahan dengan wawancara masyarakat yang pertengahan Catur Tirta Lingkungan Lingkungan
turunan dari gangguan masyarakat terhadap penduduk berbatasan kegiatan Kelola Hidup Hidup
kesehatan lingkungan terdekat ke setempat langsung dengan Kabupaten Kabupaten
ADENDUM ANDAL, RKL-RPL RENCANA PENGEMBANGAN PEMBANGUNAN SPAM KABUPATEN SERANG BAGIAN TIMUR
V - 49
BAB V RKL – RPL
PT SARANA CATUR TIRTA KELOLA
Dampak Lingkungan yang Dipantau Bentuk Pemantauan Lingkungan Hidup Institusi Pemantauan Lingkungan
Jangka
No. Jenis Dampak yang Indikator / Metode Pengumpulan dan Lokasi Waktu &
Sumber Dampak Pelaksana Pengawas Pelaporan
Timbul Parameter Analisis Data Pemantauan Frekuensi
Pemantauan
(1) (2) (3) (4) (6) (7) (8) (9) (10) (11)
akibat peningkatan lokasi kegiatan Pengumpulan data lokasi kegiatan Serang dan Serang,
debu dan kebisingan Jumlah sekunder dari serta Puskesmas Dinas
serta penurunan penduduk yang puskesmas khususnya Kibin dan Kesehatan
kualitas air mengunjungi mengenai jenis Binuang Kab. Serang
puskesmas penyakit, kunjungan
sebelum dan pasien serta respon
pada saat masyarakat terhadap
kegiatan kegiatan mobilisasi alat
dilakukan berat dan material
Data dianalisis dengan
metode kuantitatif
kemudian dituangkan
dalam bentuk tabel.
Dampak Lingkungan yang Dipantau Bentuk Pemantauan Lingkungan Hidup Institusi Pemantauan Lingkungan
Jangka
No. Jenis Dampak yang Indikator / Metode Pengumpulan dan Lokasi Waktu &
Sumber Dampak Pelaksana Pengawas Pelaporan
Timbul Parameter Analisis Data Pemantauan Frekuensi
Pemantauan
(1) (2) (3) (4) (6) (7) (8) (9) (10) (11)
A. Dampak Penting yang Dipantau (Hasil Arahan pada ANDAL)
I. TAHAP PRA KONSTRUKSI
ADENDUM ANDAL, RKL-RPL RENCANA PENGEMBANGAN PEMBANGUNAN SPAM KABUPATEN SERANG BAGIAN TIMUR
V - 50
PT SARANA CATUR TIRTA KELOLA
BAB V RKL - RPL
Dampak Lingkungan yang Dipantau Bentuk Pemantauan Lingkungan Hidup Institusi Pemantauan Lingkungan
Jangka
No. Jenis Dampak yang Indikator / Metode Pengumpulan dan Lokasi Waktu &
Sumber Dampak Pelaksana Pengawas Pelaporan
Timbul Parameter Analisis Data Pemantauan Frekuensi
Pemantauan
(1) (2) (3) (4) (6) (7) (8) (9) (10) (11)
1. Timbulnya konflik Jumlah Pemasangan Pipa Pemantauan dilakukan Sepanjang jalur Satu kali pada PT. Sarana Dinas Dinas
sosial sebagai akibat pengaduan/protes JDU sepanjang dengan teknik wawancara pipa JDU sekitar awal Catur Tirta Lingkungan Lingkungan
kompensasi tanaman dari masyarakat 81.877 m terhadap informan kunci 81.877 m konstruksi dan Kelola Hidup Hidup
dan kerusakan setempat tentang (key informan) yaitu satu kali pada Kabupaten Kabupaten
bangunan sebelum kerusakan tanaman pemuka dan tokoh pertengahan Serang dan Serang,
pembangunan pipa JDU dan bangunan yang masyarakat. konstruksi aparat desa
belum diberi Data kuantitatif kemudian setempat
kompensasi oleh dibandingkan dengan data
proyek sebelumnya
ADENDUM ANDAL, RKL-RPL RENCANA PENGEMBANGAN PEMBANGUNAN SPAM KABUPATEN SERANG BAGIAN TIMUR
V - 51
BAB V RKL – RPL
PT SARANA CATUR TIRTA KELOLA
Dampak Lingkungan yang Dipantau Bentuk Pemantauan Lingkungan Hidup Institusi Pemantauan Lingkungan
Jangka
No. Jenis Dampak yang Indikator / Metode Pengumpulan dan Lokasi Waktu &
Sumber Dampak Pelaksana Pengawas Pelaporan
Timbul Parameter Analisis Data Pemantauan Frekuensi
Pemantauan
(1) (2) (3) (4) (6) (7) (8) (9) (10) (11)
landasan pipa JDU (foto) sebelum dan pada 81.877 m, kegiatan Kelola Hidup Hidup
di sempadan jalan saat dilakukan konstruksi konstruksi Kabupaten Kabupaten
dan penyimpanan pipa JDU. Kemudian pemasangan Serangdan Serang,
tanah hasil galian hasilnya dibandingkan pipa JDU. Dinas
di pinggir jalan dengan data sebelum Perhubungan
konstruksi Kab Serang
3. Terbukanya Jumlah penduduk Pengadaan tenaga Wawancara dengan Kecamatan Satu kali pada PT. Sarana Dinas Dinas
kesempatan kerja dan tempatan yang kerja konstruksi penduduk setempat CikandeAmbon, awal Catur Tirta Lingkungan Lingkungan
berusaha. bekerja di proyek Tarikkolot, konstruksi Kelola Hidup Hidup
Pengumpulan data
Dystar, Kawasan dan satu kali Kabupaten Kabupaten
pekerja tempatan dari
Pancatama yang pada Serang dan Serang,
Kontraktor pelaksana
dilewati jalur pertengahan Dinas
proyek
pembangunan konstruksi Tenaga Kerja
Data tersebut ditabulasi pipa JDU Kab Serang
dan dibandingkan dengan sepanjang 81.877
jumlah tenaga kerja m
pendatang
4. Timbulnya konflik Jumlah/frekuensi Pembangunan Pemantauan dilakukan Kecamatan Satu kali pada PT. Sarana Dinas Dinas
sosial sebagai dampak konflik sosial di IPAM dengan teknik wawancara CikandeAmbon, awal Catur Tirta Lingkungan Lingkungan
turunan dari bangkitan masyarakat setempat Pengadaan tenaga terhadap informan kunci Tarikkolot, konstruksi dan Kelola Hidup Hidup
lalulintas, kerusakan tentang kerusakan kerja dan (key informan) yaitu Dystar, Kawasan satu kali pada Kabupaten Kabupaten
jalan dan penerimaan tanaman dan aktivitasnya pemuka dan tokoh Pancatama yang pertengahan Serangdan Serang,
tenaga kerja bangunan yang Mobilisasi alat masyarakat. dilewati jalur konstruksi aparat desa
belum diberi berat dan material Data kuantitatif kemudian pembangunan setempat
ADENDUM ANDAL, RKL-RPL RENCANA PENGEMBANGAN PEMBANGUNAN SPAM KABUPATEN SERANG BAGIAN TIMUR
V - 52
PT SARANA CATUR TIRTA KELOLA
BAB V RKL - RPL
Dampak Lingkungan yang Dipantau Bentuk Pemantauan Lingkungan Hidup Institusi Pemantauan Lingkungan
Jangka
No. Jenis Dampak yang Indikator / Metode Pengumpulan dan Lokasi Waktu &
Sumber Dampak Pelaksana Pengawas Pelaporan
Timbul Parameter Analisis Data Pemantauan Frekuensi
Pemantauan
(1) (2) (3) (4) (6) (7) (8) (9) (10) (11)
kompensasi oleh Pemasangan Pipa dibandingkan dengan data pipa JDU
proyek JDU sebelumnya sepanjang 81.877
m
5 Gangguan kesehatan 1. Kondisi kesehatan Kegiatan Observasi lapangan Permukiman Satu kali pada PT. Sarana Dinas Dinas
lingkungan sebagai lingkungan di pematangan dan Wawancara dengan masyarakat yang pertengahan Catur Tirta Lingkungan Lingkungan
dampak turunan dari pemukiman pembangunan pipa penduduk di sekitar berbatasan kegiatan Kelola Hidup Hidup
penurunan kualitas sekitar lokasi JDU lokasi kegiatan langsung dengan Kabupaten Kabupaten
udara, peningkatan kegiatan sebelum Pengumpulan data lokasi kegiatan Serang dan Serang
keisingan dan adanya kegiatan primer dengan serta Puskesmas Dinas
penurunan kualitas air kontruksi pengamatan langsung Kecamatan Kesehatan
2. Kecenderungan CikandeAmbon, Kab. Serang
mengenai kondisi
timbulnya kasus kesehatan lingkungan di Tarikkolot,
yang disebabkan sekitar lokasi kegiatan Dystar, Kawasan
oleh limbah/ Pancatama
Pengumpulan data
cemaran yang
sekunder mengenai
dihasilkan dari
kondisi kesehatan
kegiatan kontruksi
lingkungan di sekitar
lokasi kegiatan
6. Peningkatan morbiditas 1. Tingkat Kegiatan Observasi lapangan Permukiman Satu kali pada PT. Sarana Dinas Dinas
sebagai dampak morbiditas di pematangan dan dengan wawancara masyarakat yang pertengahan Catur Tirta Lingkungan Lingkungan
turunan dari gangguan masyarakat pembangunan pipa terhadap penduduk berbatasan kegiatan Kelola Hidup Hidup
kesehatan lingkungan terdekat ke lokasi JDU setempat langsung dengan Kabupaten Kabupaten
akibat peningkatan kegiatan Pengumpulan data lokasi kegiatan Serangdan Serang,
debu dan kebisingan 2. Jumlah penduduk sekunder dari serta Puskesmas Dinas
serta penurunan yang puskesmas khususnya Kecamatan Kesehatan
kualitas air mengunjungi CikandeAmbon,
ADENDUM ANDAL, RKL-RPL RENCANA PENGEMBANGAN PEMBANGUNAN SPAM KABUPATEN SERANG BAGIAN TIMUR
V - 53
BAB V RKL – RPL
PT SARANA CATUR TIRTA KELOLA
Dampak Lingkungan yang Dipantau Bentuk Pemantauan Lingkungan Hidup Institusi Pemantauan Lingkungan
Jangka
No. Jenis Dampak yang Indikator / Metode Pengumpulan dan Lokasi Waktu &
Sumber Dampak Pelaksana Pengawas Pelaporan
Timbul Parameter Analisis Data Pemantauan Frekuensi
Pemantauan
(1) (2) (3) (4) (6) (7) (8) (9) (10) (11)
puskesmas mengenai jenis Tarikkolot, Kab. Serang
sebelum dan penyakit, kunjungan Dystar, Kawasan
pada saat pasien serta respon Pancatama
kegiatan masyarakat terhadap
dilakukan kegiatan mobilisasi alat
berat dan material
2. Penurunan kualitas air Konsentrasi TSS, Kegiatan Pengambilan sampel air dan Di badan air Dilakukan PT. Sarana Dinas Dinas
permukaan akibat BOD, COD, Sulfida, pengoperasian kemudian dianalisis di penerima (Sungai setiap enam Catur Tirta Lingkungan Lingkungan
meningkatnya TSS, TDS, Nitrat, Nitrit, IPAM Laboratorium Lingkungan Ciujung) sebelum bulan selama Kelola Hidup Hidup
BOD, COD, Sulfida , dan Amoniak yang terakreditasi KAN dan dan setelah lokasi kegiatan Kabupaten Kabupaten
TDS, Nitrat, Nitrit, dan KLH. effluent IPAM operasional Serang Serang
Amoniak Hasil analisis laboratorium IPAM
ADENDUM ANDAL, RKL-RPL RENCANA PENGEMBANGAN PEMBANGUNAN SPAM KABUPATEN SERANG BAGIAN TIMUR
V - 54
PT SARANA CATUR TIRTA KELOLA
BAB V RKL - RPL
Dampak Lingkungan yang Dipantau Bentuk Pemantauan Lingkungan Hidup Institusi Pemantauan Lingkungan
Jangka
No. Jenis Dampak yang Indikator / Metode Pengumpulan dan Lokasi Waktu &
Sumber Dampak Pelaksana Pengawas Pelaporan
Timbul Parameter Analisis Data Pemantauan Frekuensi
Pemantauan
(1) (2) (3) (4) (6) (7) (8) (9) (10) (11)
kemudian dibandingkan berlangsung
dengan Peraturan
Pemerintah Republik
Indonesia
3. Terganggunya biota air Indeks Kegiatan Dilakukan dengan Di badan air Dilakukan PT. Sarana Dinas Dinas
sebagai dampak keanekaragaman pengoperasian pengambilan sampel penerima (Sungai setiap enam Catur Tirta Lingkungan Lingkungan
turunan dari penurunan Plankton dan IPAM plankton dengan Ciujung) sebelum bulan selama Kelola Hidup Hidup
kualitas air akibat air Benthos menggunakan Plankton Net dan setelah lokasi kegiatan Kabupaten Kabupaten
limbah lumpur dari #25 sebanyak 40 liter dan effluent IPAM operasional Serang Serang,
kegiatan pengoprasian diawetkan dengan formalin IPAM
IPAM 4%. Sementara sampling berlangsung.
benthos dilakukan dengan
pengambilan lumpur
dengan menggunakan jala
surber. Sampling plankton
dan benthos selanjutnya
dianalisis di laboratorium.
Data yang didapat,
kemudian dianalisis melalui
perhitungan menggunakan
Indeks Diversitas Shannon-
Wiener (H’) dan Indeks
Dominansi Simpson (D) dan
dibandingkan dengan data
ADENDUM ANDAL, RKL-RPL RENCANA PENGEMBANGAN PEMBANGUNAN SPAM KABUPATEN SERANG BAGIAN TIMUR
V - 55
BAB V RKL – RPL
PT SARANA CATUR TIRTA KELOLA
Dampak Lingkungan yang Dipantau Bentuk Pemantauan Lingkungan Hidup Institusi Pemantauan Lingkungan
Jangka
No. Jenis Dampak yang Indikator / Metode Pengumpulan dan Lokasi Waktu &
Sumber Dampak Pelaksana Pengawas Pelaporan
Timbul Parameter Analisis Data Pemantauan Frekuensi
Pemantauan
(1) (2) (3) (4) (6) (7) (8) (9) (10) (11)
sebelumnya
2 Peningkatan kebisingan Intensitas kebisingan Kegiatan Pengukuran langsung Area/lahan yang Sebelum dan PT. Sarana Dinas Dinas
yang ditimbulkan dari yang ditimbulkan mobilisasi alat dengan alat sound level stock yard dan pada saat Catur Tirta Lingkungan Lingkungan
kendaraan dan alat-alat tidak melebihi baku berat dan material meter. pembangunan kegiatan Kelola Hidup Hidup
yang digunakan pada mutu berdasarkan konstruksi, IPAM konstruksi Kabupaten Kabupaten
kegiatan Kepmen Lingkungan kegiatan dilakukan Serangdan Serang,
Hidup No. 48 Tahun pematangan lahan Dinas
1996, yaitu untuk serta pembangunan Kesehatan
lingkungan bangunan utama Kab Serang
pemukiman sebesar dan penunjang
55 dBA, lingkungan
jalan & industri 70
ADENDUM ANDAL, RKL-RPL RENCANA PENGEMBANGAN PEMBANGUNAN SPAM KABUPATEN SERANG BAGIAN TIMUR
V - 56
PT SARANA CATUR TIRTA KELOLA
BAB V RKL - RPL
Dampak Lingkungan yang Dipantau Bentuk Pemantauan Lingkungan Hidup Institusi Pemantauan Lingkungan
Jangka
No. Jenis Dampak yang Indikator / Metode Pengumpulan dan Lokasi Waktu &
Sumber Dampak Pelaksana Pengawas Pelaporan
Timbul Parameter Analisis Data Pemantauan Frekuensi
Pemantauan
(1) (2) (3) (4) (6) (7) (8) (9) (10) (11)
dBA serta
lingkungan
perdagangan dan
jasa 70 dBA
3 Terjadinya erosi dan Tidak terjadi Pembangunan Pengamatan langsung laju Di tapak proyek Sebelum dan PT. Sarana Dinas Dinas
sedimentasi peningkatan laju IPAM dan erosi serta sedimentasi di terutama di area pada saat Catur Tirta Lingkungan Lingkungan
erosi dan tidak Pemasangan jalur badan air penerima, bangunan kegiatan Kelola Hidup Hidup
terjadi sedimentasi di pipa JDU hasilnya dibandingkan eksisting dan area pembangunan Kabupaten Kabupaten
badan air penerima dengan informasi rona pematangan lahan IPAM dan Serangdan Serang,
(sungai) lingkungan awal pemasangan Dinas
pipa JDU Kesehatan
Kab Serang
4 Peningkatan air larian Tidak terjadi Pembangunan Pengamatan langsung debit Di tapak proyek Sebelum dan PT. Sarana Dinas Dinas
(run off limpasan air hujan IPAM air larian pada saat hujan, terutama di area pada saat Catur Tirta Lingkungan Lingkungan
dari lokasi kegiatan hasilnya dibandingkan bangunan IPAM kegiatan Kelola Hidup Hidup
yang dapat dengan informasi rona dan Pemasangan pembangunan Kabupaten Kabupaten
mengakibatkan erosi lingkungan awal pipa JDU IPAM dan Serang dan Serang,
dan longsor di pemasangan Dinas
sekitarnya pada saat pipa JDU Kesehatan
hujan Kab Serang
5 Penurunan kualitas air Tidak terjadi Pembangunan Di tapak proyek Sebelum dan PT. Sarana Dinas Dinas
akibat meningkatnya penambahan kadar IPAM dan terutama di area pada saat Catur Tirta Lingkungan Lingkungan
TSS TSS di badan air Pemasangan Pipa bangunan IPAM , kegiatan Kelola Hidup Hidup
penerima yang JDU saluran air darurat pembangunan Kabupaten Kabupaten
ADENDUM ANDAL, RKL-RPL RENCANA PENGEMBANGAN PEMBANGUNAN SPAM KABUPATEN SERANG BAGIAN TIMUR
V - 57
BAB V RKL – RPL
PT SARANA CATUR TIRTA KELOLA
Dampak Lingkungan yang Dipantau Bentuk Pemantauan Lingkungan Hidup Institusi Pemantauan Lingkungan
Jangka
No. Jenis Dampak yang Indikator / Metode Pengumpulan dan Lokasi Waktu &
Sumber Dampak Pelaksana Pengawas Pelaporan
Timbul Parameter Analisis Data Pemantauan Frekuensi
Pemantauan
(1) (2) (3) (4) (6) (7) (8) (9) (10) (11)
berasal dari lokasi dan kolam IPAM dan Serang dan Serang,
kegiatan pengendap dan pemasangan Dinas
wilayah pipa JDU Kesehatan
Pemasangan pipa Kab Serang
JDU
6 Terganggunya biota air Tidak terjadi Kegiatan Di tapak proyek Sebelum dan PT. Sarana Dinas Dinas
sebagai dampak penambahan kadar Pembangunan terutama di area pada saat Catur Tirta Lingkungan Lingkungan
turunan dari penurunan TSS di badan air IPAM dan bangunan IPAM , kegiatan Kelola Hidup Hidup
kualitas air akibat penerima (saluran Pemasangan Pipa saluran air darurat pembangunan Kabupaten Kabupaten
peningkatan TSS irigasi) yang berasal JDU dan kolam IPAM dan Serang dan Serang,
dari lokasi kegiatan pengendap dan pemasangan Dinas
wilayah pipa JDU Kesehatan
Pemasangan pipa Kab Serang
JDU
B Dampak Lingkungan Lainnya yang Dipantau
1. Timbulan limbah/ sampah Volume timbulan Kegiatan - Pengamatan langsung TPSS operasional Setiap hari PT. Sarana Dinas Dinas
domestik yang dihasilkan limbah/sampah yang pengoperasian terhadap kelancaran PT. SCTK selama Catur Tirta Lingkungan Lingkungan
dari kegiatan operasional dihasilkan dari aktivitas operasional PT. pengangkutan pengoperasian
limbah/sampah di lokasi Kelola Hidup Hidup
PT. SCTK operasional PT. SCTK SCTK operasional PT.
operasional PT. SCTK ke Kabupaten Kabupaten
SCTK
lokasi TPA Serang Serang,
- Pengamatan upaya recycle
sampah (kompos dan
penjualan sampah
anorganik)
- Pengamatan visual kondisi
sampah di area operasional
PT. SCTK
ADENDUM ANDAL, RKL-RPL RENCANA PENGEMBANGAN PEMBANGUNAN SPAM KABUPATEN SERANG BAGIAN TIMUR
V - 58
PT SARANA CATUR TIRTA KELOLA
BAB V RKL - RPL
Dampak Lingkungan yang Dipantau Bentuk Pemantauan Lingkungan Hidup Institusi Pemantauan Lingkungan
Jangka
No. Jenis Dampak yang Indikator / Metode Pengumpulan dan Lokasi Waktu &
Sumber Dampak Pelaksana Pengawas Pelaporan
Timbul Parameter Analisis Data Pemantauan Frekuensi
Pemantauan
(1) (2) (3) (4) (6) (7) (8) (9) (10) (11)
2. Timbulan limbah B3 yang Volume timbulan Kegiatan - Pemantauan keberadaan TPS limbah B3 3 bulan sekali PT. Sarana Dinas Dinas
dihasilkan dari: limbah B3 yang pengoperasian manifest limbah B3 operasional PT. selama Catur Tirta Lingkungan Lingkungan
- Aktivitas operasional dihasilkan dari aktivitas operasional PT. - Pengamatan visual volume SCTK pengoperasian Kelola Hidup Hidup
PT. SCTK berupa operasional PT. SCTK SCTK limbah B3 di TPS limbah B3 operasional PT. Kabupaten Kabupaten
baterai bekas, neon SCTK
Serang Serang,
bekas, dan lain-lain
3 galian tanah tidak ada galian tanah kegiatan penggalian - Pengamatan visual volume area galian dan stok selama PT. Sarana Dinas Dinas
yang tercecer dijalan tanah/pematangan tanah galian yard pematangan Catur Tirta Lingkungan Lingkungan
laha lahan Kelola Hidup Hidup
Kabupaten Kabupaten
Serang Serang,
Keterangan:
*Bentuk pemantauan relatif sama dengan RKL-RPL sebelumnya
**Bentuk pemantauan mengalami modifikasi dari RKL-RPL sebelumnya
ADENDUM ANDAL, RKL-RPL RENCANA PENGEMBANGAN PEMBANGUNAN SPAM KABUPATEN SERANG BAGIAN TIMUR
V - 59
BAB V RKL – RPL
PT SARANA CATUR TIRTA KELOLA
ADENDUM ANDAL, RKL-RPL RENCANA PENGEMBANGAN PEMBANGUNAN SPAM KABUPATEN SERANG BAGIAN TIMUR
V - 60
PT SARANA CATUR TIRTA KELOLA
BAB V RKL - RPL
ADENDUM ANDAL, RKL-RPL RENCANA PENGEMBANGAN PEMBANGUNAN SPAM KABUPATEN SERANG BAGIAN TIMUR
V - 61
BAB V RKL – RPL
PT SARANA CATUR TIRTA KELOLA
ADENDUM ANDAL, RKL-RPL RENCANA PENGEMBANGAN PEMBANGUNAN SPAM KABUPATEN SERANG BAGIAN TIMUR
V - 62
PT SARANA CATUR TIRTA KELOLA
BAB V RKL - RPL
Table of Contents
BAB V............................................................................................................................................................................................ 1
RENCANA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP DAN....................................................................................................................... 1
RENCANA PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP................................................................................................................................ 1
5.1 Kebijakan Lingkungan Hidup.................................................................................................................................................. 1
5.2. Rencana Pengelolaan Lingkungan Hidup............................................................................................................................... 2
5.3. Rencana Pemantauan Lingkungan Hidup.................................................................................................................................... 41
Tabel 5. 1. Matriks Rencana Pengelolaan Lingkungan Hidup (RKL) Kegiatan Eksisting (AMDAL 2016)...............................................................4
ADENDUM ANDAL, RKL-RPL RENCANA PENGEMBANGAN PEMBANGUNAN SPAM KABUPATEN SERANG BAGIAN TIMUR
V - 63
BAB V RKL – RPL
PT SARANA CATUR TIRTA KELOLA
ADENDUM ANDAL, RKL-RPL RENCANA PENGEMBANGAN PEMBANGUNAN SPAM KABUPATEN SERANG BAGIAN TIMUR
V - 64
PT SARANA CATUR TIRTA KELOLA
BAB V RKL - RPL
ADENDUM ANDAL, RKL-RPL RENCANA PENGEMBANGAN PEMBANGUNAN SPAM KABUPATEN SERANG BAGIAN TIMUR
V - 65