Anda di halaman 1dari 16

jjm

BAB I

HAKIKAT BANGSA, NEGARA, DAN WARGA NEGARA

A. Pengertian Bangsa dan Negara


Bangsa adalah kumpulan manusia yang mempunyai keinginan, kehendak, perasaan,
pikiran, jiwa, semangat untuk bersatu dan biasanya terikat karena kesatuan bahasa serta wilayah
tertentu. Sedangkan pengertian negara adalah organisasi yang memiliki wilayah, rakyat, dan
pemerintaham yang berdaulat serta mempunyai hak istimewa yang di dalamnya terdapat
sekelompok manusia yang bersama-sama mengakui adanya suatu pemerintahan yang mengurus
tata tertib dan keselamatannya (kelompok).

B. Tujuan Negara
Dalam Pembukaan UUD 1945 alinea IV terdapat tujuan negara Republik Indonesia.
Tujuan tersebut yaitu:
1. Melindungi segenap bangsa Indonesia
2. Memajukan kesejahteraan umum
3. Mencerdaskan kehidupan bangsa
4. Ikut melaksanakan ketertiban dunia berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan
keadilan sosial.

C. Sifat Negara
1. Memaksa
Negara memiliki sifat memaksa agar peraturan perundang-undangan ditaati dan
penertiban dalam masyarakat. Misalnya setiap warga negara harus membayar pajak dan
orang yang menghindari kewajiban ini akan dikenakan denda atau disita, bahkan ada
beberapa negara menerapkan hukuman kurungan.
2. Monopoli
Negara mempunyai hak monopoli atas penetapan tujuan bersama dari masyarakat.
Negara dapat menyatakan bahwa suatu aliran kepercayaan, suatu ideologi, ataupun aliran
politik tertentu dilarang berkembang atau disebarluaskan karena dianggap bertentangan
dengan tujuan masyarakat.
3. Mencakup Semua
Semua peraturan perundang-undangan, misalnya keharusan membayar pajak, berlaku
untuk semua orang tanpa kecuali. Keadaan demikian memang perlu sebab kalau seseorang
dibiarkan berada diluar ruang lingkup aktivitas negara, usaha negara ke arah tercapainya
masyarakat yang dicita-citakan akan gagal.

D. Bentuk Negara
1. Negara Kesatuan
Negara kesatuan adalah negara yang berstatus tunggal, baik dilihat dari segi
penduduknya, wilayahnya, maupun pemerintahannya. Kekuasaannya menunjukkan
adanya kesatuan (unity). Hal itu dapat diartikan sebagai kesatuan penduduk yang terdiri
atas berbagai suku yang berada dalam satu wilayah dan berada di bawah satu
pemerintahan pusat. Negara kesatuan memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
a. Adanya kesatuan wilayah yang utuh meskipun terdiri atas berbagai pulau dan adanya
kekuasaan pemerintahan,
b. Adanya satu pemerintahan pusat yang dijalankan baik secara sentralisasi maupun
desentralisasi
c. Adanya kedaulatan eksternal dan internal yang berada pada satu kendali, yaitu
pemerintah pusat.
2. Negara Serikat (Federal)
Negara serikat atau negara federal adalah pembagian kekuasaan negara antara
pemerintah federal atau pemerintah pusat dan pemerintah negara bagian. Kekuasan yang
menyangkut hubungan luar negeri dan pencetakan uang serta perjanjian internasional
dipegang pemerintah federal, sedangkan hal-hal yang tidak menyangkut urusan nasional,
misalnya masalah kebudayaan atau kesehatan, pengurusannya diserahkan kepada negara-
negara bagian.

E. Unsur-unsur negara
Negara memiliki 3 (tiga) unsur yaitu:
1. Rakyat
Rakyat suatu negara dapat dibedakan antara penduduk dan bukan penduduk.
Penduduk adalah orang-orang yang bertempat tinggal menetap atau berdomisili di suatu
negara. Sedangkan yang bukan penduduk adalah orang-orang yang bertempat tinggal di
suatu negara hanya untuk sementara waktu, dan bukan dalam maksud untuk menetap.
Penduduk yang merupakan anggota yang sah dan resmi dari suatu negara dan dapat
diatur sepenuhnya oleh pemerintah negara yang bersangkutan dinamakan warga negara.
Sedangkan di luar itu semua dinamakan orang asing atau warga negara asing.
2. Wilayah
Wilayah suatu negara pada umumnya meliputi wilayah darat, wilayah laut, dan
wilayah udara. Batas wilayah negara Indonesia ditetapkan dalam perjanjian dengan
negara lain yang berbatasan. Batas wilayah negara Indonesia ditentukan dalam beberapa
perjanjian internasional yang dulu diadakan oleh pemerintah Belanda dengan beberapa
negara lain. Terdapat 3 batas wilayah perairan laut Indonesia yaitu Batas Laut Teritorial,
Batas Landas Kontinen, dan Batas Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE).
3. Pemerintah yang Berdaulat
Pemerintah yang berdaulat artinya pemerintah yang mempunyai kekuasaan
tertinggi, kekuasaan yang tidak berada di bawah kekuasaan lainnya. Kedaulatan negara
dapat diartikan sebagai kedaulatan ke dalam dan kedaulatan ke luar. Kedaulatan ke dalam
adalah kekuasaan tertinggi untuk mengatur rakyatnya sendiri. Sedangkan kedaulatan ke
luar adalah kekuasaan tertinggi yang harus dihormati oleh negara-negara lain. Dengan
kedaulatannya pemerintah berhak mengatur negaranya sendiri tanpa campur tangan dari
negara lain.

F. Warga Negara
Warga negara tidak dapat dilepaskan dengan penduduk. Penduduk adalah orang yang
dengan sah bertempat tinggal dalam suatu negara. Sah berarti tidak bertentangan dengan
ketentuan dan tata cara masuk dan bertempat tinggal dalam wilayah suatu negara. Istilah
penduduk mencakup warga negara dan orang asing (orang di luar warga negara). Orang asing
yang tinggal di suatu negara dilindungi oleh hukum internasional. Jadi, di mana saja ia
berada berhak mendapat perlindungan dari negara yang bersangkutan; pada dasarnya
mendapat perlakuan yang sama dengan warga negara.
Tanggapan/Komentar:
……………………….

BAB II

PERSAMAAN KEDUDUKAN WARGA NEGARA DALAM BERBAGAI BIDANG


KEHIDUPAN

A. Hakikat Warga Negara dan Pewarganegaraan di Indonesia


Menurut pasal 26 ayat (2) UUD 1945, penduduk ialah warga negara Indonesia dan orang
asing yang bertempat tinggal di Indonesia. Sedangkan menurut pasal 26 ayat (1) warga
negara ialah orang-orang bangsa Indonesia asli dan orangorang bangsa lain yang disahkan
dengan undang-undang sebagai warga negara.
Orang-orang yang tinggal dalam wilayah negara dapat diklasifikasikan menjadi:
1. Penduduk, yaitu yang memiliki domisili atau tempat tinggal tetap di wilayah negara itu,
yang dapat dibedakan warga negara dengan Warga negara Asing (WNA).
2. Bukan penduduk, yaitu orang-orang asing yang tinggal dalam negara bersifat sementara
sesuai dengan visa yang diberikan oleh negara (Kantor Imigrasi) yang bersangkutan,
seperti turis.

B. Asas Kewarganegaraan
1. Asas kelahiran (Ius soli)
Dalam asas kelahiran (Ius soli), kewarganegaraan seseorang ditentukan berdasarkan
tempat kelahirannya. Misalnya, seseorang dilahirkan di negara A, sedangkan orang tuanya
berkewarganegaraan negara B, maka ia adalah warganegara A. Jadi menurut asas ius soli
kewarganegaraan seseorang tidak terpengaruh oleh kewarganegaraan orang tuanya, karena
yang menjadi patokan adalah tempat kelahirannya. Contoh negara yang menerapkan sistem
asas kewarganegaraan Ius Soli adalah Amerika Serikat, Argentina, Brazil, Jamaika, Kanada,
Venezuela, dan Meksiko.

2. Asas ius sanguinis (asas keturunan)


Dalam Asas Ius Sanguinis, kewarganegaraan seseorang ditentukan berdasarkan pada
keturunan orang yang bersangkutan. Contohnya, Seseorang dilahirkan di negara A,
sedangkan orang tuanya berkewarganegaraan negara B, maka ia adalah warga negara B. Jadi
menurut asas ini, kewarganegaraan anak selalu mengikuti kewarganegaraan orang tuanya
tanpa memperhatikan di mana anak itu lahir. Contoh negara yang menerapkan sistem asas
kewarganegaraan Ius Sanguinis adalah Jepang, Korea Selatan, Lebanon, Inggris, Italia,
Rusia, Spanyol, dan Yunani.

3. Pewarganegaraan (Naturalisasi)

Adanya perbedaan dalam menentukan kewarganegaran di beberapa negara, baik yang


menerapkan asas ius sanguinis atau asas ius soli, dapat menimbulkan dua kemungkinan
status kewarganegaraan seorang penduduk yaitu:
a. Apatride
Apatride yaitu adanya seorang anak/ penduduk yang sama sekali tidak memiliki
kewarganegaraan. Keadaan ini terjadi karena seorang Ibu yang berasal dari negara yang
menganut asas ius soli melahirkan seorang anak di negara yang menganut asas ius sanguinis.
Sehingga tidak ada negara baik itu negara asal Ibunya ataupun negara kelahirannya yang
mengakui kewarganegaraan anak tersebut.
b. Bipatride
Bipatride yaitu adanya seorang anak/ penduduk yang memiliki dua macam
kewarganegaraan sekaligus (kewarganegaraan rangkap). Keadaan ini terjadi karena seorang
Ibu yang berasal dari negara yang menganut asas ius sanguinis melahirkan seorang anak di
negara yang menganut asas ius soli. Sehingga kedua negara (negara asal dan negara tempat
kelahiran) sama-sama memberikan status kewarganegaraannya.
c. Multipatride
Multipatride, yaitu seseorang (penduduk) yang tinggal di perbatasan antara dua negara.

C. Hak dan Kewajiban Warga Negara


Hak Warga Negara Indonesia:
a. Hak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak
b. Hak untuk hidup dan mempertahankan kehidupan
c. Hak untuk membentuk keluarga dan melanjutkan keturunan
d. Hak atas kelangsungan hidup.
e. Hak untuk mengembangkan diri
f. Hak untuk memajukan dirinya.
g. Hak atas pengakuan, jaminan, perlindungan, dan kepastian hukum
h. Perlakuan yang sama di depan hukum
i. Hak untuk mempunyai hak milik pribadi
j. Hak untuk hidup,
k. Hak untuk tidak disiksa,
l. Hak kemerdekaan pikiran dan hati nurani,
m. Hak beragama,
n. Hak untuk tidak diperbudak,
o. Hak untuk diakui sebagai pribadi di hadapan hukum, dan
p. Hak untuk tidak dituntut atas dasar hukum yang berlaku surut

Kewajiban Warga Negara Indonesia:


a. Wajib membayar pajak
b. Wajib menaati hukum dan pemerintahan
c. Wajib ikut serta dalam upaya pembelaan negara
d. Wajib menghormati hak asasi manusia orang lain
e. Wajib tunduk kepada pembatasan yang ditetapkan dengan undang-undang.
f. Wajib ikut serta dalam usaha pertahanan dan keamanan Negara

D. Tugas dan Tanggung Jawab Negara


Tugas dan tanggung jawab negara diantaranya:
1. Negara menjamin kemerdekaan tiap-tiap penduduk memeluk agamanya.
2. Negara atau pemerintah wajib membiayai pendidikan khususnya pendidikan dasar.
3. Pemerintah berkewajiban mengusahakan dan menyelenggarakan satu sistem pendidikan
nasional.
4. Negara menguasai bumi, air, dan kekayaan alam demi kemakmuran rakyat.
5. Negara berkewajiban memelihara fakir miskin dan anak-anak terlantar
dan lain sebagainya.

BELOM SELESAI
BAB III
BUDAYA DEMOKRASI MENUJU MASYARAKAT MADANI

A. Pengertian dan Prinsip-Prinsip Budaya Demokrasi


Istilah demokrasi (democracy) berasal dari penggalan kata bahasa Yunani yakni demos
dan kratos/cratein. Demos berarti rakyat dan cratein berarti pemerintahan. Jadi demokrasi
berarti pemerintahan rakyat.
Prinsip-Prinsip Budaya Demokrasi:
1. Kompetisi
Budaya demokrasi memberikan peluang yang sama untuk bersaing bagi setiap
individu, kelompok, dan organisasi (khususnya partai politik) untuk menduduki posisi
kekuasaan dalam pemerintah.
2. Partisipasi
Budaya demokrasi memberikan kesempatan yang sama bagi semua orang untuk
terlibat dalam pemilihan pemimpin melalui pemilihan yang bebas secara teratur dan
terlibat dalam pembuatan dan pelaksanakan kebijakan publik.
3. Kebebasan
Budaya demokrasi memberikan jaminan kebebasan berpendapat, kebebasan pers,
kebebasan mendirikan dan menjadi anggota organisasi yang dijamin dapat menjadi
saluran partisipasi dan berkompetisi.

BELOM SELESAI
BAB IV
PERLINDUNGAN DAN PENEGAKKAN HAK ASASI MANUSIA

A. Pengertian dan sejarah HAM


Hak Asasi Manusia adalah hak yang melekat pada diri setiap manusia sejak awal
dilahirkan yang berlaku seumur hidup, tidak dapat diganggu gugat oleh siapapun, dan
berlaku secara universal. Hak ini sifatnya sangat mendasar bagi hidup dan kehidupan
manusia yang bersifat kodrati yakni ia tidak bisa terlepas dari dan dalam kehidupan manusia.
Sebagai warga negara yang baik kita mesti menjunjung tinggi nilai hak asasi manusia tanpa
membeda-bedakan status, golongan, keturunan, jabatan, dan lain sebagainya.
Pada umumnya para pakar HAM berpendapat bahwa lahirnya HAM dimulai dengan
lahirnya Magna Charta yang dicetuskan pada 15 Juni 1215, dari piagam inilah kemudian
lahir doktrin bahwa raja tidak kebal hukum lagi serta bertanggung jawab terhadap hukum.
Kemudian diikuti oleh perkembangan yang lebih konkrit, dengan lahirnya Bill of Rights di
Inggris pada tahun 1689 yang menghasilkan asas persamaaan yang harus diwujudkan,
betapapun berat resiko yang dihadapi, karena hak kebebasan baru dapat diwujudkan kalau
ada hak persamaan. Untuk mewujudkan asas persamaan itu maka lahirlah teori “kontrak
sosial” oleh J.J Rousseau. Ia menyatakan bahwa “Tidaklah masuk akal apabila manusia
menyerahkan kebebasannya untuk perbudakan dan maka peserta kontrak haruslah bebas”.
Setelah itu kemudian disusul oleh Mountesquieu dengan doktrin trias politikanya yang
terkenal yang terkenal yang mengajarkan pemisahan kekuasaan untuk mencegah tirani.
Selanjutnya disusul lagi oleh Jhon Locke di Inggris dan Thomas Jefferson di AS dengan
gagasan tentang hak-hak dasar kebebasan dan persamaan.
Perkembangan HAM selanjutanya ditandai dengan kemunculan The American
Declartaion of Independence di Amerika Serikat yang lahir dari semangat paham J.J
Rousseau dan Mountesquieu. Sejak inilah mulai dipertegas bahwa manusia adalah merdeka
sejak di dalam perut ibunya, sehingga tidaklah masuk akal bila sesudah lahir ia harus
dibelenggu.
B. Kelembagaan Nasional HAM di Indonesia
1. Komnas HAM
Komnas HAM bertujuan untuk:
a. Membantu pengembangan kondisi yang kondusif bagi pelaksanaan hak-hak asasi
manusia dan
b. Meningkatkan perlindungan dan penegakan hak-hak asasi manusia guna
berkembangnya pribadi manusia indonesia seutuha dan kemampuan berpartisipasi
dalam berbagai bidang kehidupan.
Terdapat beberapa fungsi Komnas HAM:
a. Fungsi pengkajian dan penelitian dengan kewenangan
b. Fungsi penyuluhan
c. Fungsi pemantauan dengan kewenangan
d. Fungsi mediasi
Bagi setiap orang atau kelompok yang memiliki alasan kuat bahwa hak asasinya telah
dilanggar dapat mengajukan laporan dan pengaduan lisan atau tertulis pada Komnas HAM.
Pengaduan hanya akan dilayani apabila disertai dengan identitas pengadu yang benar dan
keterangan atau bukti awal yang jelas tentang materi yang diadukan.
2. Komisi Nasional Anti Kekerasan terhadap Perempuan
Lembaga ini dibentuk berdasarkan Keppres No. 181 Tahun 1998. Dasar
pertimbangan pembentukan komisi nasional ini adalah sebagai upaya mencegah
terjadinya dan menghapus segala bentuk kekerasan terhadap perempuan.
Komisi nasional ini bersifat independen dan bertujuan untuk:
a. Menyebarluaskan pemahaman tentang bentuk kekerasan terhadap perempuan,
b. Mengembangkan kondisi yang kondusif bagi penghapusan bentuk kekerasan terhadap
perempuan,
c. Meningkatkan upaya pencegahan dan penanggulangan segala bentuk kekerasan
terhadap perempuan dan hak asasi perempuan.
Komnas Anti Kekerasan terhadap Perempuan memiliki wewenang sebagai
berikut:
a. Penyebarluasan pemahaman, pencegahan, penanggulangan, dan penghapusan segala
bentuk kekerasan terhadap perempuan,
b. Pengkajian dan penelitian terhadap berbagai instrumen PBB mengenai perlindungan
hak asasi manusia terhadap perempuan,
c. Pemantauan dan penelitian segala bentuk kekerasan terhadap perempuan dan
memberikan pendapat, saran, dan pertimbangan kepada pemerintah,
d. Penyebarluasan hasil pemantauan dan penelitian atas terjadinya kekerasan terhadap
perempuan kepada masyarakat,
e. Pelaksanaan kerja sama regional dan internasional dalam upaya pencegahan dan
penanggulangan kekerasan terhadap perempuan.
3. LSM Prodemokrasi dan HAM
Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) atau NonGovernmental Organization
(NGO) berfokus pada demokratisasi dan pengembangan HAM. LSM seperti itu dikenal
sebagai LSM Prodemokrasi dan HAM. Yang termasuk dalam LSM ini antara lain ialah
Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia (YLBHI ), Komisi untuk Orang Hilang dan
Korban Tindak Kekerasan (KONTRAS).

C. Macam-macam HAM
1. Hak Asasi Pribadi (Personal Right):
a. Hak kebebasan untuk bergerak, bepergian dan berpindahpindah tempat
b. Hak kebebasan mengeluarkan atau menyatakan pendapat
c. Hak kebebasan memilih dan aktif di organisasi atau perkumpulan
d. Hak kebebasan untuk memilih, memeluk, dan menjalankan agama dan kepercayaan
yang diyakini masing-masing
2. Hak Asasi Politik (Political Right):
a. Hak untuk memilih dan dipilih dalam suatu pemilihan
b. Hak ikut serta dalam kegiatan pemerintahan
c. Hak membuat dan mendirikan parpol/partai politik dan organisasi politik lainnya
d. Hak untuk membuat dan mengajukan suatu usulan petisi
3. Hak Asasi Hukum (Legal Equality Right):
a. Hak mendapatkan perlakuan yang sama dalam hukum dan pemerintahan
b. Hak untuk menjadi pegawai negeri sipil/PNS
c. Hak mendapat layanan dan perlindungan hukum
4. Hak Asasi Ekonomi (Ekonomi Property Rigths):
a. Hak kebebasan melakukan kegiatan jual beli
b. Hak kebebasan mengadakan perjanjian kontrak
c. Hak kebebasan menyelenggarakan sewa-menyewa, hutang-piutang, dll
d. Hak kebebasan untuk memiliki susuatu
e. Hak memiliki dan mendapatkan pekerjaan yang layak
5. Hak Asasi Peradilan (Procedural Rights):
a. Hak mendapat pembelaan hukum di pengadilan
b. Hak persamaan atas perlakuan penggeledahan, penangkapan, penahanan dan
penyelidikan di mata hukum
6. Hak Asasi Sosial Budaya (Social Culture Right):
a. Hak menentukan, memilih dan mendapatkan pendidikan
b. Hak mendapatkan pengajaran
c. Hak untuk mengembangkan budaya yang sesuai dengan bakat dan minat.

D. Jenis-jenis pelanggaran HAM


1. Pelanggaran HAM berat
a. Genosida
Kejahatan genosida, adalah perbuatan yang dilakukan dengan maksud untuk
memusnahkan atau menghancurkan sebagian atau seluruh kelompok bangsa, ras,
kelompok etnis, kelompok agama, dengan cara sebagai berikut:
- Membunuh anggota-anggota dari suatu kelompok
- Mengakibatkan penderitaan fisik dan juga mental yang berat terhadap para
anggota kelompok
- Menciptakan kondisi kehidupan kelompok yang dapat mengakibatkan
kemusnahan secara fisik
- Memaksakan tindakan yang bertujuan untuk mencegah kelahiran di dalam suatu
kelompok
- Memindahkan secara paksa anak-anak dari suatu kelompok tertentu.
b. Kemanusiaan
Kejahatan kemanusiaan, adalah perbuatan yang dilakukan sebagai bagian dari
serangan yang terencana atau meluas yang diketahui bahwa serangan tersebut
ditujukan secara langsung terhadap penduduk sipil, berupa:
- Pembunuhan
- Pemusnahan
- Perbudakan
- Pengusiran atau pemindahan penduduk asli secara paksa
- Perampasan kemerdekaan atau perampasan kebebasan secara fisik atau tidak
secara sewenang-wenang yang melanggar ketentuan pokok hukum internasional
- Penyiksaan
- Perkosaan, perbudakan seksual, pelacuran secara paksa, pemaksaan kehamilan,
pemandulan atau sterilisasi secara paksa atau bentuk lain dari kekerasan seksual
- Penganiayaan terhadap suatu kelompok atau perkumpulan tertentu yang didasari
persamaan paham politik, ras, kebangsaan, etnis, budaya, agama, jenis kelamin
atau alasan lain yang telah diakui sebagai hal yang dilarang menurut hukum
internasional
- Penghilangan orang secara paksa
- Kejahatan apartheid.
2. Pelanggaran HAM Ringan
Yang termasuk dalam pelanggaran HAM ringan antara lain adalah sebagai berikut :
- Perampokan dan pencurian
- Penganiayaan ringan
- Pencemaran nama baik
- Pemukulan
- Kekerasan fisik ringan
- Menghalangi aspirasi orang atau kelompok lain
- Melakukan pengancaman
- Penghinaan verbal

E. Penyebab Terjadinya Pelanggaran HAM di Indonesia


Faktor penyebab pelanggaran HAM di Indonesia adalah sebagai berikut:
1. Masih belum adanya kesepahaman pada tataran konsep mengenai hak asasi manusia
antara paham yang memandang HAM bersifat universal (universalisme) dan paham yang
memandang setiap bangsa memiliki paham HAM tersendiri yang berbeda dengan bangsa
lain, terutama dalam pelaksanaannya (partikularisme).
2. Adanya pandangan bahwa HAM bersifat individulistik yang akan mengancam
kepentingan umum (dikotomi antara individualisme dan kolektivisme).
3. Kurang berfungsinya lembaga-lembaga penegak hukum (polisi, jaksa, dan pengadilan).
4. Pemahaman yang belum merata tentang HAM, baik di kalangan sipil maupun militer.

F. Upaya Penegakkan HAM


Untuk mencegah banyaknya pelanggaran HAM di Indonesia dapat diwujudkan dalam
berbagai bentuk berikut ini.
1. Mengutuk, misalnya dalam bentuk tulisan yang dipublikasikan lewat majalah sekolah,
surat kabar, dan dikirim ke lembaga pemerintah atau pihak-pihak yang terkait dengan
pelanggaran HAM.
2. Mendukung upaya lembaga yang berwenang untuk menindak secara tegas pelaku
pelanggaran HAM dengan menggelar peradilan HAM dan atau mendukung upaya
penyelesaian melalui lembaga peradilan HAM internasional apabila peradilan HAM yang
dilakukan suatu negara mengalami jalan buntu.
3. Mendukung dan berpartisipasi dalam setiap upaya yang dilakukan pemerintah dan
masyarakat untuk memberikan bantuan kemanusiaan. Bantuan kemanusiaan itu bisa
berwujud makanan, pakaian, obat-obatan atau tenaga medis. Partisipasi masyarakat bisa
berwujud usaha menggalang pengumpulan dan penyaluran berbagai bantuan
kemanusiaan.
4. Mendukung upaya terwujudnya jaminan restitusi, kompensasi, dan rehabilitasi bagi para
korban.

TANGGAPAN/KOMENTAR:
BAB V
KONSTITUSI NEGARA

A. Pengertian dan Konsep Dasar Konstitusi


Kata “konstitusi” yang berarti pembentukan, berasal dari kata “constituer” (Perancis)
yang berarti membentuk. Sedangkan istilah “undang-undang dasar” merupakan terjemahan
dari bahasa Belanda “grondwet”. “Grond” berarti dasar, dan “wet” berarti undang-undang.
Jadi Grondwet sama dengan undang-undang dasar. Dalam kepustakaan hukum di Indonesia
juga dijumpai istilah “hukum dasar”. Hukum memiliki pengertian yang lebih luas
dibandingkan dengan undang-undang. Kaidah hukum bisa tertulis dan bisa tidak tertulis,
sedangkan undang-undang menunjuk pada aturan hukum yang tertulis.
B. Konstitusi-Konstitusi yang Pernah Digunakan di Indonesia
1. Republik Pertama: UUD 1945
2. Republik Kedua: Konstitusi RIS (27 Desember 1945 - 17 Agustus 1950)
BAB VI
SISTEM PEMERINTAHAN INDONESIA DAN BEBERAPA NEGARA TETANGGA
A. Pengertian Sistem Pemerintahan
Sistem pemerintahan adalah sistem yang terdiri dari berbagai macam komponen di mana
tiap-tiap komponen menjadi satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan, menjadi satu tatanan
yang utuh. Masing-masing komponen menjalin kerja sama yang kuat, memiliki keterikatan
satu sama lain yang pada pokoknya mempunyai satu tujuan dan satu fungsi dari
pemerintahan.
B. Perbedaan Sistem Pemerintahan Parlementer dan Presidensial
Sistem pemerintahan palementer adalah sistem pemerintahan yang badan eksekutif dan
legislatif (pemerintah dan parlemen/DPR) memiliki hubungan yang bersifat timbal balik dan
saling mempengaruhi.
Sistem pemerintahan presidensial adalah sistem pemerintahan yang badan legislatif dan
badan eksekutif boleh dikatakan tidak terdapat hubungan seperti pada sistem pemerintahan
parlementer.
No. Sistem Pemerintahan Parlementer Sistem Pemerintahan Presidensial
1. Raja/ratu sebagai kepala negara Presiden sebagai kepala negara dan
melaksanakan kekuasaan nominal kepala pemerintahan
2. Legislatif memiliki kedudukan yang Legislatif dan eksekutif memiliki
lebih kuat dibandingkan eksekutif kedudukan yang sama
3. Legislatif dapat dibubarkan oleh Eksekutif dan legislatif tidak dapat saling
eksekutif begitu pula sebaliknya membubarkan
4. Menteri-menteri negara diangkat
Menteri-menteri negara diangkat dan
dengan suara terbanyak diparlemen dan
diberhentikan oleh presiden dan tidak
bertanggung jawab kepada parlemen bertanggung jawab kepada parlemen
5. Legislatif langsung mengawasi
Eksekutif tidak berada di bawah
eksekutif. pengawasan legislatif karena eksekutif
bertanggung jawab langsung kepada
rakyat.
C. Perbedaan Sistem Pemerintahan Monarki dan Republik
Sistem pemerintahan monarki merupakan sejenis pemerintahan di mana raja menjadi
kepala negara. Monarki atau sistem pemerintahan kerajaan adalah sistem tertua di dunia. Di
dalam setiap pemerintahan menerapkan kekuasaan yang akhir atau tertinggi pada personel
atau seseorang, tampa melihat pada sumber sifat – sifat dasar pemilihan dan batas waktu
jabatannya maka itulah monarki.
Sistem pemerintahan republik adalah bentuk pemerintahan yang berasal dari (dipilih)
rakyat  dan dipimpin atau dikepalai oleh seorang presiden untuk masa jabatan tertentu.
No. Sistem Pemerintahan Monarki Sistem Pemerintahan Republik
1. Bentuk pemerintahan yang dipimpin Model pemerintahan yang dipimpin oleh
oleh seorang raja sebagai kepala negara presiden pilihan rakyat dengan masa
jabatan tertentu, yang bertindak sebagai
kepala negara dan kepala pemerintahan.
2. Kepala pemerintahan dipimpin oleh Dalam pemerintahan ini, presiden
seorang perdana menteri menjadi kepala negara sekaligus kepala
pemerintahan.
3. Raja yang berkuasa bersifat turun Masa jabatan presiden ditentukan.
temurun dengan masa jabatan hingga
meninggal.
4. Contoh negara: Inggris, Jepang, Contoh negara: Indonesia, Iran, Mesir,
Belanda, dan Thailand Myanmar, Pakistan, Singapore, Filipina
D. Sistem Pemerintahan di Berbagai Negara

Anda mungkin juga menyukai