Anda di halaman 1dari 9

KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah Swt atas rahmat dan hidayah Nya sehingga penulis
dapat menyelesaikan makalah Pembelaan Negara. Makalah ini disusun untuk melengkapi salah
satu tugas pendidikan kewarganegaraan,sesuai dengan ketentuan yang telah diberikan oleh Bu
Rida sebagai guru pengjar dengan adanya makalah ini diharapkan siswa\siswi dapat menjadi
warga Negara yang bertanggung jawab dalam kehidupan bernegara.serta mampu menjaga dan
mempertahankan kesatuan bangsa Indonesia dari berbagai ancaman baik dari internal maupun
eksternal. dan Akhirnya semoga makalah ini bermanfaat bagi saya dan para pembaca
nya,mohon maaf apabila terdapat kekurangan penyusunan makalah ini. Jakarta, Maret 22 2022.

Hormat saya.

[Type the company name]


DAFTAR ISI JUDUL ………………………………………………………………

I KATA PENGANTAR ……………………………………………………………

II DAFTAR ISI …………………………………………………………………………

III BAB 1 PENDAHULUAN ……………………………………………………

1.1 LATAR BELAKANG MASALAH……………………………………………

1.2 HAKIKAT NEGARA….....…………………………………..……………

1.3 HAKIKAT WARGA NEGARA…..………………………….. ………………

3 BAB II PEMBAHASAN……………………………………...……………………

2.1 PENGERTIAN BELA NEGARA …………...…………………………………

2.2 INSTRUMEN HUKUM PEMBELAAN NEGARA …………………………...

2.3 PENTINGNYA USAHA PEMBELAAN NEGARA ………………………….

2.4 BENTUK – BENTUK USAHA PEMBELAAN NEGARA ………………………….

2.5 PARTISIPASI DALAM USAHA PEMBELAAN NEGARA ……………………………..

9 BAB III PENUTUP PENUTUP……………………………………………………………

10 DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………………
BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah Seperti yang kita ketahui, untuk mencapai kemerdekaan, Bangsa
Indonesia harus mengalami perjuangan yang amat panjang dan luar biasa beratnya paling
sedikit tiga setengah abad lamanya bangsa Indonesia berjuang untuk merebut kekerdekaan
dari tangan penjajah, dengankorban yang luar biasa banyaknya. Itulah pengorbanan yang
harus diberikan dalam suatu perjuangan, yang pada akhirnya berhasil membawa bangsa
Indonesia mencapai kemerdekaan.

Kemerdekaan yang telah kita miliki harus dijaga dan dipertahankan, jika kita tidak ingin
direbut kembali. Sebab, meskipun bangsa Indonesia telah merdeka, bukan berarti terlepas
dari segala benutuk ancaman, gangguan, hambatan, dan tantangan. Oleh karena itu, kita
sebagai warga Negara harus menjaga keutuhan bangsa dan membela Negara darimasalah
apapun.

Usaha bela Negara dapat dilaksanakan dalam berbagai bidang dan bentuk. Bukan hanya
[Type the company name]

dalam ancaman fisik, tetapi juga nonfisik. Bukan hanya terhadap ancaman militer, tetapi
juga ancaman nonmiliter. Sebelum kita membahas upaya warga Negara dalam membela
Negara, terlebih dahulu kita akan membahas tentang hakikat Negara dan hakikat warga
Negara.

1.2 Hakikat Negara Istilah Negara dalam bahasa lain seperti staat (Belanda), state (Inggris), etat
(Prancis). Negara merupakan organisasi suatu bangsa. Sedangkan kata ‘Negara’ berasaldari
bahasa Sansekerta ‘nagara’ atau ‘nagari’ yang berarti kota. Sifat – sifat Negara antara lain
sebagai berikut:

a. Memaksa,artinya Negara memiliki kekuasaan memaksa agar perundang – undangan


ditaati.

b. Monopoli, artinya Negara memiliki monopoli dalam menetapkan tutjuan bersama dari
masyarakat.

c. Menyeluruh, bermakna mencakup semua. Maksudnya, peraturan perundang – undangan


yang dibuat Negara berlaku untuk semua warga Negara tanpa kecuali. Unsur – unsur
berdirinya suatu bangsa meliputi empat unsur, yaitu:

1. Memiliki rakyat
2. Memiliki wilayah
3. Ada pemerinyah yang berdaulat
4. Ada pengakuan dari Negara lain Tiga syarat pertama disebut dengan syarat de facto
2 (mutlak) disebut juga unsure konstitutif, sedangkan syarat keempat disebut dengan syarat
de jure (hukum internasional) atau unsur deklaratif. Tujuan Negara Indonesia yang termuat
dalamPembukaan UUD 1945 alenia IV, yaitu:
1. Melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia
2. Memajukan kesejahteraan umum
3. Mencerdaskan kehidupan bangsa
4. Melaksanakan ketertiban dunia Fungsi Negara dapat dikelompokkan menjadi:

1. Melaksanakan penertiban
2. Mengusahakan kesejahteraan dan kemakmuran
3. Fungsi pertahanan
4. Menegakan keadilan.

1.3 Hakikat Warga Negara Penduduk Indonesia yaitu setiap orang yang tinggal di wilayah
Indonesia untuk jangka waktu tertentu, terdiri dari WNI dan WNA.

1. Penduduk dan warga Negara Orang – orang yang berada didalam suatu wilayah Negara

[Type the company name]


tertentu,belum tentu merupakan penduduk Negara tersebut. Artinya, orang – orang yang
berada dalam suatu wilayah Negara tertentu ada yang berstatus penduduk ada pula yang
bukan penduduk Negara tersebut. Penduduk Negara (warga Negara) adalah mereka yang
berdasarkan hukum menjadi anggota suatu Negara. Penduduk bukan warga Negara (orang
asing) adalah mereka yang belun menjadi warga Negara secara hukum. Naturalisali adalah
pewarganegaraan yang diperoleh warga Negara asing setelah memenuhi syarat dalam
undang – undang.

2. Asas kewarganegaraan. Dalam menentukan kewarganegaraan seseorang dikenal dua


asas,yakni asas ius sanguinis dan asas ius soli. Asas ius sanguinis(keturunan),asas ini
menetapkan kewarganegaraan seseorang menurut keturunan atau pertalian darah. Artinya,
yang menentukan kewarganegaraan seseorang yaitu kewarganegaraan orang tuanya.

Contoh: seseorang yang lahir di Negara Xyang orang tuanya warga Negara Y,maka ia adalah
warga Negara Y. Asas ius soli (tempat kelahiran),asasini menetapkan kewarganegaraan
seseorang menurut Negara tempat ia dilahirkan.

Contoh: seseorang yang lahir di Negara X adalah warga Negara X,meskipun orang tuanya
warga Negara Y. Sehubungan dengan asas – asas kewarganegaraan ini, kenyataannya
seseorang bias tidak mempunyai kewarganegaraan (apatride) atau mungkin mempunyai
kewarganegaraan ganda (bipatride). Halini dimungkinkan karena ada Negara yang
menggunakan asa ius sanguinis (keturunan), tetapu ada pula Negara yang menggunakan
asas ius soli (tempat kelahiran).

3
3. Stelsel kewarganegaraan Selain asas kewarganegaraan tersebut,untuk menentukan
kewarganegaraan seseorang digunakan juga sistem stelsel. Sistem stelsel terdiri dari stelsel
aktif dan stelsel pasif. Stelsel aktif, dimaksudkan bahwa untuk mendapatkan status
kewarganegaraan,seseorang harus melakukan tidakan – tindakan hukum tertentu secara
aktif. Misalnya, dengan mengajukan permohonan dan mengurus segala persyaratannya.
Stelsel pasif, ialah seseorang yang dengan sendirinya dianggap menjadi warga Negara tanpa
melakukan suatu tindakan hukum tertentu. Hak opsi,adalah hak untuk memilih suatu
kewarganegaraan (stelselaktif).

Hak repodiasi,adalah untuk menolak suatu kewarganegaraan (stelselpasif). 4. Warga Negara


UUD 1945 pasal 26 Ayat (1) menyebutkan bahwa “Yang menjadi warga Negara ialah orang –
orang bangsa Indonesia asli dan orang – orang bangsa lain yang disahkan dengan undang –
undang sebagi warga Negara”.

Hal ini ditegaskan kembali dalam Pasal2, Undang – Undang Nomor 12 Tahun 2006 Tentang
Kewarganegaraan Republik Indonesia. Yang dimaksud dengan orang- orang bansa Indonesia
asli adalah orang Indonesia yang menjadi Warga Negara Indonesia sejak kelahirannya dan
tidak pernah menerima kewarganegaraan lain ataskehendak sendiri. Berdasarkan Undang –
Undang ini Pasal 4, Warga Negara Indonesia adalah:
[Type the company name]

a. Setiap orang yang berdasarkan peraturan perundang – undangan dan/atau berdasarkan


perjanjian Pemerintah Republik Indonesia dengan Negara lain sebelum Undang –
Undang ini berlaku sudah menjadi warga Negara Indonesia.

b. Anak yang lahir dari perkawinan yang sah dari seorang ayah dan ibu warga Negara
Indonesia.

c. Anak yang lahir dari perkawinan yang sah dari seorang ayah warga Negara Indonesia
dan seorang ibu warga Negara asing.

d. Anak yang lahir dari perkawinan yang sah dari seorang ayah warga Negara asing dan
seorang ibu warga Negara Indonesia.

e. Anak yang lahir dari perkawinan yang sah dari seorang ibu warga Negara Indonesia,
tetapi ayahnya tdak mempunyai kewarganegaraan atau hukum Negara asalayahnya
tidak memberikan kewarganegaraan kepada anak tersebut.

f. Anak yang lahir dalam tenggang waktu 300 (tiga ratus) hari setelah ayahnya meninggal
dunia dari perkawinan yang sah dan ayahnya warga Negara Indonesia.

g. Anakyang lahirdi luar pekawinan yang sah dari seorang ibu warga Negara Indonesia.
4
h. Anak yang lahir di luar perkawinan yang sah dari seorang ibu warga Negara asing yang
diakui oleh ayah warga Negara Indonesia sebagaianaknya dan pengakuan itu dilakukan
sebelum anank tersebut berusia 18(delapan belas) tahun atau belum kawin.
i. Anak yang lahir di wilayah Negara Republik Indonesia yang pada waktu lahir tidak jelas
status kewarganegaraan ayah dan ibunya.

j. Anak yang baru lahir yang ditemukan di wilayah Negara Republik Indonesia selama ayah
dan ibunya belum diketahui.

k. Anak yang baru lahir di wilayah Negara Republik Indonesia apabila ayah dan ibunya
tidak mempunyai kewarganegaraan atau tidak diketahui keberadaannya.

l. Anak yang dilahirkan di luar wilayah Indonesia dari seorang ayh dan ibu warga Negara

[Type the company name]


Indonesia yang karena ketentuan dari Negara tempat anak tersebut dilahirkan
memberikan kewarganegaraan kepada anak yang bersangkutan.

m. Anak dari seorang ayah atau ibu yang telah dikabulkan permohonan
kewarganegaraannya, kemudian ayah atau ibunya meninggal sebelum mengucapkan
sumpah atau menyatakan janji setia. Selanjutnya Pasal7 Undang – Undang ini
menegaskan, bahwa: Setiap orang yang bukan Warga Negara Indonesia diperlakukan
sebagai orang asing. Apabila orang asing ini ingin menjadi Warga Negara Indonesia,
maka mereka harus melalui proses pewarganegaraan atau naturalisasi,yakni tata cara
bagi orang asing untuk memperoleh Kewarganegaraan Republik Indonesia melalui
permohonan (Pasal1 ayat 3 Undang – Undang Nomor 12 Tahun 2006).

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Bela Negara Bela Negara menurut UU No 3 tahun 2002 adalah sikap dan
perilaku warga Negara yang di jiwai oleh kecintaannya kepada Negara Kesatuan Republik
Indonesia yang berdasarkan pancasila dan UUD 1945 dalam menjamin kelangsungan hidup
bangsa dan Negara. Pembelaan Negara merupakan hak dan kewajiban setiap warga Negara.
Berikut ini adalah landasan hukum pembelaan Negara,antara lain:

a. Pembukaan UUD 1945 alinea IV b. UUD 1945 pasal 27 ayat 3 dan 1 dan pasal 30 ayat 1
dan 2 - Isi dari pasal 27 ayat 3 UUD 1945 (hasil amandemen) “ setiap warga Negara
berhak dan wajib ikut serta dalam upaya pembelaan Negara”. - Isi dari pasal 27 ayat 1
UUD 1945 “segala warga Negara bersamaan kedudukannya dalam hukum dan 5
pemerintah dan wajib menjunjung hukum dan pemerintah” - Isi dari pasal 30 ayat 1
UUD 1945 “tiap-tiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam pertahanan dan
keamanan Negara” - Isi dari pasal 30 ayat 2 UUD 1945 “usaha pertahanan dan
keamanan Negara dilaksanakan melalui sistem pertahanan dan kemanan rakyat
semesta oleh TNI dan POLRI sebagaikekuatan utama, dan rakyat sebagai kekuatan
pendukung”

b. Tap No VI/MPR/2000tentang pemisahan TNI dan POLRI d. Tap No VII tentang peran TNI
dan POLRI

c. UU No 3 tahun 2002 tentang pertahan Negara pasal9 ayat 1 “segala warga Negara berhak
dan wajib ikut serta dalam upaya bela Negara yang diwujudkan dalam penyelenggaraan
pertahanan Negara” Sistem pertahanan Negara adalah sistem pertahanan rakyat semesta
(sishanrata) artinya melibatkan seluruh rakyat dan segenap sumber daya nasional, sarana
dan prasarana dan seluruh.
[Type the company name]

Wilayah sebagai sattu kesatuan. Berikut ini adalah komponen pertahanan Negara yaitu, antara
lain:

a. Komponen utama yaitu TNI yang bertugas mempertahankan kedaulatan negara dan
keutuhan wilayah, meelindungi kehormatan dan keselamatan bangsa, melaksanakan
operasi militer selain perang, ikut aktif dalam pemeliharaan perdamaian dunia.

b. Komponen cadangan yaitu sumber daya nasional yang telah disiapkan untuk digunakan
seperti, pensiunan TNI,resimen mahasiswa,SAR, dll.

Komponen pendukung yaitu sumber daya nasional yang dapat digunakan untuk
meningkatkan kekuatan dan kemampuan komponen lain. 6 Selain ada komponen dan
landasan tentang pembelaan Negara,ada juga ancaman-ancaman terhadap bangsa dan
Negara yaitu:

a. Ancaman militer dalam bentuk: - Agresi, berupa penggunaan kekuasaan bersenjata


terhadap kedalatan Negara. Seperti kegiatan invasi, bombardemen, blockade, dll. -
Pelanggaran wilayah - Spionase - Sabotase - Aksi terror - Pemberontakanbersenjata -
Perang saudara.

b. Ancaman nonmiliter, seperti - Ancaman terhadap ideology - Ancaman terhadap budaya -


Ancaman terhadap ekonomi - Dampak globalisasi 2.2 Instrumen Hukum Pembelaan Negara
Khusus yang berkaitan dengan pertahanan dan keamanan Negara,upaya bela Negara dan
warganya diatur dalam beberapa ketentuan berikut.

6
a. Undang – Undang Dasar 1945 Upaya bela Negara diatur dalam Pasal27 Ayat (3), dan
Pasal30 Ayat (1) dan (2). Pasal27 Ayat (3) berbunyi, “Setiap warga Negara berhak dan wajib
ikut serta dalamupaya pembelaan negara.” Pasal30 Ayat (1) berbunyi, “Tiap – tiap warga
Negara berhak dan wajib ikut serta dalamusaha pertahanan dan keamanan
Negara”.Sementara Ayat (2) berbunyi, “Usaha pertahanan dan keamanan Negara
dilaksanakan melalui sistempertahanan dan keamanan kekuatan utama, dan rakyat
sebagai kekuatan pendukung”.

b. UU RI No. 3 Tahun 2002 Tentang Pertahanan Negara UU RI No. 3 Tahun 2002 tentang
Pertahanan Negara merupakan pengganti UU. No. 20 Tahun 1982 tentang Ketentuan –
Ketentuan Pokok Pertahanan Keamanan Negara Republik Indonesia. Dalam UU RI No. 3
Tahun 2002 tentang Pertahanan Negara diatur dalam Pasal9 ayat (1) dan Ayat (2). Pasal9
Ayat (1) berbunyi, “Setiap warga Negara berhak dan wajib ikut serta dalamupaya bela
Negara yang diwujudkan dalampenyelenggaraan pertahanan Negara”. Sementara Ayat (2)
berbunyi, “Keikutsertaan warga Negara dalamupaya bela Negara sebagaimana dimaksud
dalamAyat (1) diselenggarakan melalui empat hal berikut:

a. Pendidikan kewarganegaraan.

[Type the company name]


b. Pelatihan dasar kemiliteran secara wajib.
c. Pengabdian sebagai prajurit Tentara Nasional Indonesia secara sukarela atau secara wajib.
d. Pengabdian sesuai dengan profesi.

2.3 Pentingnya Usaha Pembelaan Negara Pada tanggal 17 agustus 1945 indonesia menyatakan
kemerdekaannya,melalui proklamasi kemerdekaan yang dibacakan oleh Ir. Soekarno atas
nama Bangsa Indonesia.dengan adanya proklamasi kemerdekaan Indonesia tersebut, maka
secara De facto bangsa Indonesia telah merdeka, berdiri sejajar dengan negara- negara
merdeka lain di dunia. Untuk mencapai kemerdekaan tersebut, bansa Indonesia harus
mengalami perjuangan yang amat panjang dan luar biasa beratnya. Ratusan, ribuan dan
mungkin lebih korban yang meninggal dunia dari perjuangan merebut kemerdekaan ini,
belum termasuk korban raga dan korban harta.

Perjuangan yang gigih dan pengorbanan yang luar biasa dari para pejuang telah mengantarkan
kita menjadi bangsa yang merdeka. Kemerdekaan yang kita miliki sekarang harus dijaga dan
pertahankan karena meskipun Indonesia sudah merdeka, bukan berarti terlepas dari segala
bentuk ancaman, gangguan. Hambatan, dan tantangan (AGHT). Berdasarkan pandangan hidup
tersebut, bangsa Indonesia dalam penyelengaraan pertahanan Negara menganut prinsip-prinsip
berikut ini:

a. Bangsa Indonesia berhak dan wajib membela serta Bangsa Indonesia berhak dan wajib
membela serta mempertahankan kemerdekaan dan kedaulatan Negara,keutuhan wilayah
dan keselamatan segenap bangsa dari segala ancaman.
b. Pembelaan Negara diwujudkan dengan keikutsertaan dalam upaya pertahanan Negara
merupakan tanggung jawab dan kehormatan setiap warga Negara.
c. Bangsa Indonesia cinta perdamaian, tetapi lebih cinta pada kemerdekaan dan kedaulatannya. 7
d. Bangsa Indonesia menentang segala bentuk penjajahan dan menganut politik bebas aktif.
e. Bentuk pertahanan Negara bersifat semesta dalam arti elibatkan seluruh rakyat dan segenap
sumber daya nasional.
f. Pertahanan Negara disusun berdasarkan prinsip demokrasi, hak asasimanusia, kesejahteraan
umum, lingkungan hidup, ketentuan hukum nasional, hukum internasional dan kebiasaan
internasional, serta prinsip hidup berdampingan secara damai.

2.4 Bentuk – Bentuk Usaha Pembelaan Negara


1. Upaya bela Negara terhadap ancaman militer.
2. Upaya bela Negara terhadap ancaman penyalahgunaan Narkoba.
3. Upaya bela Negara terhadap ancaman KKN.
4. Upaya bela Negara terhadap ancaman perusakan lingkungan.
5. Upaya bela Negara terhadap ancaman kemiskinan.
6. Upaya bela Negara terhadap ancaman kebodohan.
7. Upaya bela Negara tehadap ancaman lunturnya persatuan dan kesatuan bangsa.
8. Upaya bela Negara terhada ancaman budaya asing yang negative.
9. Upaya bela Negara tuntuk mengharumkan nama Bangsa Indonesia di mata dunia.

2.5 Partisipasi dalam Usaha Pembelaan Negara


[Type the company name]

1. Sebagai anggota keluarga Upaya dari setiap anggota keluarga untuk saling berbagi, saling
mendukung, saling menolong,dan saling mengasihi satu sama lain merupakan sikap yang
dapat menciptakan kerukunan dan keharmonisan dalam keluarga. Upaya menjaga
ketentraman dan kedamaian keluarga ini sudah merupakan bentuk partisipasi dalam upaya
pembelaan Negara di lingkungannya.

2. Sebagai Pelajar Partisipasi dalam upaya bela Negara bagi pelajar dapat diwujudkan dangan
cara belajar dengan tekun dan penuh semangat yntuk memperdalam iman dan takwa serta
ilmu pengetahuan dan teknologi. Ketekunan belajar tersebut akan berhasil mewujudkan
generasiyang cerdas,beriman, bermoral, berwawasan luas, dan terampil untuk membangun
bangsa dan Negara di masa datang.

3. Bentuk partisipasi warga Negara dalamupaya bela Negara melalui: - Pendidikan


kewarganegaraan - Pelatihan dasar kemiliteran wajib - Pengabdian sebagai prajurit TNI
secara sukarela atau wajib - Pengabdian sesuai profesi. TNI merupakan alat pertahanan
Negara, bertugas: - Mempertahankan kedaulatan Negara dan keutuhan wilayah -
Melindungi kehormatan dan keselamatan bangsa - Melaksanakan operasi militer selain
perang - Ikut aktif dalam pemeliharaan perdamaian dunia Polri merupakan alat keamanan
Negara, bertugas: - Menjaga dan memelihara keamanan dan ketertiban masyarakat -
Mengayomi masyarakat dan memberikan perlindungan hukum.

BAB III PENUTUP


8
Upaya membela Negara warag Negara sebenarnya tidak hanya berhubungan dengan upaya
mempertahankan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dari ancaman dan serangan
musuh, melainkan merupakan upaya warga Negara mempertahankan dan memajukan bangsa
Indonesia di segala bidang, baik dari luar maupun dari dalam Negara kita sendiri. Kemerdekaan
yang telah kita miliki harus dijaga dan dipertahankan. Sebab, meskipun bangsa
Indonesia telah merdeka,bukan berarti terlepas dari segala bentuk ancaman,ganggua,
hambatan, dan tantangan (AGHT).

Setiap Negara pastiakn menghadapi segala macam bentuk AGHT tersebut, besar ataupun kecil.
Oleh karena itu, sudah menjadi kewajiban kita semua warga Negara Indonesia, untuk terus
menjaga dan mempertahankan keutuhan serta kemerdekaan Negara kesatuan Republik
Indonesia tercinta ini. Kita bela dan pertahankan Negara kita dari segala bentuk gangguan dan
ancaman,baik yang berasal dari dalam maupun luar negeri. 10

DAFTAR PUSTAKA

Kansil, C.S.T. 2001. Ilmu Negara (Umum dan Indonesia). Jakarta: PT Pradya Paramita.

[Type the company name]


Lemhanas. 2001. Pendidikan kewarganegaraan. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Umum.
Jakarta: PT Ghalia Indonesia. Undang – Undang Dasar 1945 Hasil Amandemen.
Ai Tin Sumartini, Asep Sutisna Putra. ( kementrian Pendidikan dan Kebudayaan). Klaten : PT
MacanaJaya Cemerlang Penerbit dan Percetakan.

Anda mungkin juga menyukai