Anda di halaman 1dari 2

PEMBAHASAN :

Hakim Agung MA, Sudrajad Dimyati, resmi memakai rompi tahanan seusai
menjalani pemeriksaan pasca menyerahkan diri terkait Operasi Tangkap KPK
pengurusan perkara pada Mahkamah Agung RI, di gedung Komisi Pemberantasan
Korupsi, Jakarta, Jumat, 23 September 2022. KPK resmi meningkatkan status
perkara ke tahap penyidikan dengan menetapkan dan melakukan penahanan secara
paksa selama 20 hari pertama terhadap delapan dari sepuluh tersangka baru.
TEMPO/Imam Sukamto
Berikut adalah 5  fakta kasus hakim agung soedrajad dimyati yang terjaring OTT
KPK
1. Sudrajad Dimyati Terjerat Korupsi Kasus Kasasi Kepailitan

Ketua KPK Firli Bahuri menyampaikan bahwa kasus yang melibatkan sosok hakim
agung ini bermula ketika Koperasi Simpan Pinjam Intidana menghadapi gugatan di
Pengadilan Negeri Semarang. Gugatan pailit ini dilayangkan oleh 10 anggota KSP
Intidana.

Sayangnya, baik di pengadilan tingkat pertama dan tinggi, gugatan tersebut ditolak
sehingga naik dalam tingkat pengadilan kasasi. Di tingkat kasasi inilah, Dimyati
diduga menerima uang sebesar Rp 800 juta guna memuluskan gugatan yang
dilayangkan oleh para penggugat.
Secara keseluruhan, dalam OTT pada hari Rabu, 21 September 2022, KPK menyita
uang tunai sebesar 202.000 dolar Singapura atau sekitar Rp 2,2 miliar
2. Sempat Tidak Lolos Uji Kelayakan Tahun 2013

Berdasarkan catatanTempo, Sudrajad Dimyati ternyata sempat tidak lolos dalam uji
kelayakan dan kepatutan hakim agung yang berlangsung pada 2013.

Mantan Ketua Komisi III sekaligus salah satu pemimpin dalam uji kelayakan
tersebut, I Gede Pasek Suardika, menyampaikan bahwa Dimyati tidak lolos menjadi
hakim agung sebab ada kecacatan dalam rekam jejak.

3. Diduga Terlibat Skandal Suap di Toilet

Kecacatan yang dimaksud adalah dugaan suap antara Dimyati dan Bahruddin
Nashori, anggota Komisi III DPR dari Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa, yang
berlangsung di toilet Komisi I. Tetapi, baik Dimyati maupun Bahruddin membantah
bahwa keduanya terikat sebuah suap atau hasil lobi.

Dugaan ini mencuat setelah salah seorang jurnalis mengaku melihat keduanya
bertemu di toilet. Alhasil, keesokan harinya, Gede Pasek Suardika mendampingi
Bahruddin Nashori untuk memberikan penjelasan terkait peristiwa tersebut kepada
publik.

4. Kekayaan Dimyati Lebih Dari 10 Miliar

Merujuk Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara alias LHKPN, Sudrajad


Dimyati memiliki total kekayaan Rp 10,7 miliar. Sumber terbesar kekayaan ini adalah
delapan bidang tanah dan bangunan di Jakarta dan Yogyakarta senilai lebih dari Rp
2,4 miliar serta kepemilikan kas lebih dari Rp 8 miliar.

5. KPK Tetapkan 10 Tersangka

KPK telah menetapkan 10 tersangka dan menahan 8 orang dalam kasus ini.
Sebanyak 6 tersangka ditetapkan sebagai penerima suap, yaitu Hakim Agung
Sudrajad Dimyati, Hakim Yudisial Elly Tri Pangestu, PNS Kepaniteraan MA Desy
Yustria, dan dua PNS MA, Nurmanto Akmal serta Muhajir Habibie.

Sementara itu, empat tersangka lain ditetapkan sebagai pemberi suap, yaitu dua
pengacara bernama Yosep Parera dan Eko Suparno serta dua Debitur KSP Intidana
bernama Heryanto Tanaka dan Ivan Dwi Kusuma Sujanto. Heryanto dan Ican inilah
yang belum ditahan oleh KPK.

Anda mungkin juga menyukai