KELAS : F1 - AKUNTANSI
KASUS BANK MANDIRI SYARIAH di BANDUNG
BERITA KASUS BANK MANDIRI SYARIAH
KRONOLOGI 1 : PT. Tirta Amarta Bottling (TAB) mengajukan kredit
kepada Bank Mandiri
15 JANUARI 2015
TAMBAHAN
“Dengan syarat dan ketentuan berupa dokumen pendukung permohonan tersebut yaitu laporan
keuangan tahun 2014 tetapi terjadi penggelembungan data aset PT. Tirta Amarta Bottling (TAB) sebesar
Rp 1,1 triliun”
KRONOLOGI 2 : Penahanan terhadap pelaku dari PT. Tirta Amarta Bottling (TAB) dan
Bank Mandiri
24 JANUARI 2018 Rony Tedy di tahan di Rutan Salemba Cabang Kejaksaan Agung
Tiga orang yang merupakan pegawai Bank Mandiri Cabang Bandung ditetapkan sebagai tersangka, yakni
Manager Komersial Perbankan Surya Baruna Semenguk, Relationship Manager Frans Eduard Zandra dan
Senior Kredit Risk Manager Teguh Kartika Wibowo. Ketiganya diduga telah menyalahgunakan otoritasnya
dengan prinsip kehati-hatian bank serta sebagai pengusul pemberian kredit yang diajukan PT TAB serta
diduga menyalahi kuasa dalam penghargaan dan penambahan kredit
KRONOLOGI 3 : Keputusan Sidang
Jaksa Fathoni membacakan surat dakwaan dimana memutuskan ancaman pidana maksimal
20 tahun kepada terdakwa
Kasus ini melibatkan orang dalam juga melibatkan pihak eksternal sehingga
bisa secara mudah kredit bisa dicairkan.
Dari sisi debitur ada tiga tersangka: Iyan Permana (150 nasabah), Henhen
Gunawan (21 nasabah), dan Rizky Ardiansyah (26 nasabah) sehingga
total kredit yang diajukan ada 197 nasabah.
John sebagai Account Officer yang memang sudah mengetahui data-data fiktif tersebut
tidak melakukan pengecekan lapangan sehingga kredit yang diajukan bisa dengan mudah di
kabulkan Kepala Cabang Pembantu BSM Bogor Chaerulli Hermawan, begitu pula dengan
persetujan dari Kepala Cabang Utama BSM Bogor Agustinus Masrie yang memang sudah
bersekongkol.
Langkah Terakhir
Pencairan Kredit
6 Tersangka
1. Rizky
2. Henhen
3. Iyan
Khusus untuk Sri Dewi selain
4. John
dikenakan pasal diatas, ia pun
5. Agustinus Masrie dijerat dengan pasal 264 ayat 1
6. Sri Dewi KUHP tentang pemalsuan surat
autentik dengan ancaman hukuman
delapan tahun penjara.
Barang Bukti
Berita Kasus Bank Syariah Mandiri
Berita Kasus Bank Mandiri Syariah di Bogor
KASUS SETYA NOVANTO
Kasus korupsi e-KTP adalah kasus korupsi di Indonesia
terkait pengadaan KTP elektronik untuk tahun 2011 dan 2012
yang terjadi sejak 2010-an. Mulanya proyek ini berjalan lancar dengan
pengawasan KPK, BPK dan Badan Pengawasan Keuangan dan
Pembangunan (BPKP) yang diminta oleh Gamawan Fauzi yang saat itu
menjabat sebagai menteri dalam negeri [. Namun kejanggalan demi
kejanggalan yang terjadi sejak proses lelang tender proyek e-KTP
membuat berbagai pihak mulai dari Komisi Pengawas Persaingan
Usaha (KPPU), Government Watch, pihak kepolisian, Konsorsium
Lintas Peruri bahkan Komisi Pemberantasan Korupsi menaruh
kecurigaan akan terjadinya korupsi. Sejak itu KPK melakukan
berbagai penyelidikan. Para pemangku kebijakan terkait proyek e-KTP
pun dilibatkan sebagai saksi, mulai dari Gamawan Fauzi, Nazaruddin,
Miryam S. Hani, Chairuman Harahap bahkan hingga Diah Anggraini.
Kasus korupsi e-KTP adalah kasus korupsi di Indonesia terkait pengadaan KTP elektronik untuk
tahun 2011 dan 2012 yang terjadi sejak 2010-an. Mulanya proyek ini berjalan lancar dengan
pengawasan KPK, BPK dan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) yang
diminta oleh Gamawan Fauzi yang saat itu menjabat sebagai menteri dalam negeri[. Namun
kejanggalan demi kejanggalan yang terjadi sejak proses lelang tender proyek e-KTP membuat
berbagai pihak mulai dari Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU), Government Watch,
pihak kepolisian, Konsorsium Lintas Peruri bahkan Komisi Pemberantasan Korupsi menaruh
kecurigaan akan terjadinya korupsi. Sejak itu KPK melakukan berbagai penyelidikan. Para
pemangku kebijakan terkait proyek e-KTP pun dilibatkan sebagai saksi, mulai dari Gamawan
Fauzi, Nazaruddin, Miryam S. Hani, Chairuman Harahap bahkan hingga Diah Anggraini.
Mantan Ketua DPR, Setya Novanto, melalui perjalanan
panjang pada tahun 2017 akhirnya disidang sebagai
terdakwa kasus dugaan korupsi proyek e-KTP. Nama
Novanto semakin kuat dikaitkan dalam kasus e-KTP
setelah muncul pada sidang perdana kasus itu. Saat
sidang, mantan Direktur Pengelola Informasi
Administrasi Kependudukan Direktorat Jenderal
Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kemendagri,
Sugiharto, dan mantan Direktur Jenderal Kependudukan
dan Pencatatan Sipil, Irman menjadi terdakwa. Dalam
dakwaan yang dibacakan jaksa KPK di Pengadilan
Tipikor, Kamis (9/3/2017), Novanto disebut memiliki
peran dalam mengatur besaran anggaran e-KTP yang
mencapai 5,9 Triliun rupiah.
BEGINI KRONOLOGI
KASUS SETYA NOVANTO
12 September 2017
Setya Novanto mengirimkan surat ke KPK melalui Wakil Ketua DPR Fadli Zon.
Setya meminta KPK menunda proses penyidikan terhadap dirinya sampai putusan
praperadilan keluar.
18 September 2017
KPK kembali memanggil Setya Novanto untuk diperiksa sebagai tersangka. Namun,
lagi-lagi Setya tidak hadir karena sakit, bahkan hingga menjalani kateterisasi jantung
di Rumah Sakit Premier Jatinegara, Jakarta Timur.
22 September 2017
Hakim Cepi menolak eksepsi yang diajukan KPK dalam praperadilan Setya
Novanto. KPK menganggap keberatan Setya soal status penyelidik dan penyidik
KPK adalah keliru.
5 Oktober 2017
16 November 2017
Setya Novanto dilarikan ke Rumah Sakit Medika Permata Hijau setelah
mobil yang dia tumpangi mengalami kecelakaan tunggal di daerah
Permata Hijau, Jakarta Barat.
17 November 2017
Komisi Pemberantasan Korupsi KPK menahan Setya Novanto sebagai
tersangka e-KTP. Namun, karena sakit, Setya dibantarkan di Rumah
Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM).
20 November 2017
Setya Novanto menjalani pemeriksaan perdana selaku tersangka dan
tahanan kasus dugaan korupsi e-KTP di Gedung KPK, usai dijemput
dari RSCM.
8 Desember 2017
5 Desember 2017 13 Desember 2017
Sidang lanjutan dilakukan dengan
KPK menyatakan berkas agenda mendengarkan jawaban dari
perkara P21 lengkap untuk KPK & penyerahan barang bukti surat Sidang Putuasan Pra-Peradilan
dilimpahkan ke Pengadilan serta mendengarkan keterangan saksi
Tindak Pidana Korupsi. dari pihak Setya
Sumber :
https://nasional.tempo.co/read/1082547/setya-novanto-hadapi-sidang-vonis-berikut-kronologi-kasusnya\
Bukti Keterlibatan Setya Novanto
dalam Korupsi E-KTP
4. Jaksa Wawan menjelaskan bahwa Setya N menerima fee atau komisi sebesar
USD 7,3 juta untuk memuluskan pembahasan anggaran e-KTP di DPR.
Penerimaan hasil korupsi tersebut diterima dari Johannes Marliem selaku
Direktur PT. Biomorf Lone sebagai penyedia AFIS merk L-1. Perinciannya
sebagai berikut :
• Sebesar USD 3,8 juta dari Made Oka Masagung
• Sebesar USD 3,5 juta dari Irvanto Hendra Pambudi Cahyo
5. Setya N dan Andi Narogong disebut telah menerima keuntungan dalam
proyek e-KTP ini sebesar Rp 574,2 milyar.
6. Barang bukti berasal dari Biro Penyelidik Federal (FBI) Amerika Serikat
yang didapatkan melalui kerjasama salah satunya adalah indikasi aliran dana
pada sejumlah pejabat di Indonesia yang mengacu Pasal 12 Ayat 1 huruf H
UU No. 30 Tahun 2002 tentang KPK. Kerjasama ini melibatkan Direktur
Biomorf Lone LLC, Johannes Marliem sebagai saksi kuncinya.
Bukti Keterlibatan Setya Novanto
dalam Korupsi E-KTP
Atas perbuatannya, Setya N dijerat dengan Pasal 2 Ayat 1 Subsider Pasal 3 UU No. 31 Tahun
1999 sebagaimana diubah dengan UU No. 20 Tahun 2001 tentang Pemberantasan Korupsi Juncto
Pasal 55 Ayat 1 ke-1 KUHP.
Hakim pengadilan tindak pidana korupsi (Tipikor) menyatakan Setya Novanto terbukti bersalah
dalam kasus korupsi e-KTP yang merugikan negara lebih dari Rp2,3 triliun. Mantan Ketua DPR dan
Ketua Umum Golkar itu dijatuhi hukuman 15 tahun penjara, denda Rp 500 juta, dan dicabut hak
politiknya selama lima tahun.
Hukuman penjara yang dijatuhkan, sedikit lebih ringan dibandingkan tuntutan yang diajukan
jaksa penuntut umum, yaitu penjara 16 tahun. Uang pengganti yang harus dibayarkan, US$7,3 juta
dalam kurs terbaru setara dengan lebih dari 101 miliar
Setya Novanto kemudian berunding Novanto mengaku bertemu sejumlah
dengan pengacaranya yang dipimpin pengusaha terkait E-KTP, termasuk
Maqdir Ismail. Menurut Firman, vonis Narogong dan Marliem yang kemudian
terhadap kliennya didasarkan pada tewas di Amerika. Novanto mengatakan
sejumlah pertimbangan yang tidak tepat. bahwa ia telah mengembalikan uang sebesar
5 miliar ke KPK sebagai tangung jawab atas
Karenanya Setnov, panggilan populer perbuatan keponakannya yaitu Irvanto
mantan politikus ini, memilik dasar Hendra Pambudi, yang menerima uang Rp5
yang kuat untuk mengajukan banding. miliar dari Andi Narogong dan sebagian
diserahkan kepada sejumlah anggota Komisi
II DPR.
Sumber : https://www.bbc.com/indonesia/indonesia-43876177
5 PERAN
SETYA NOVANTO
DALAM KASUS E-KTP
4. PERUSAHAAN 5. MENGABURKAN
KONGSI FAKTA
FAKTA TERBARU, ADA BUKTI REKAMAN SETYA NOVANTO
SIAPKAN RP 20 MILIAR JIKA BERURUSAN DENGAN KPK
"Itu lawannya Andi, Andi juga. PNRI dia juga, itu dia juga.
Waduh, Gue bilangin kali ini jangan sampai kebobolan, nama
gue dipakai ke sana sini".
Jaksa KPK sempat mengonfirmasi kata-kata Novanto dalam rekaman itu kepada Andi yang dihadirkan
sebagai saksi. Jaksa bahkan menduga ada tindak pidana lain yang sedang direncanakan oleh ketiganya.
Andi mengaku tidak mengetahui maksud pembicaraan Novanto tersebut. Namun, ia menduga Rp 20 miliar
itu memaksudkan biaya membayar fee pengacara.
Novanto Juga
Kendalikan BPK