Anda di halaman 1dari 26

Kode Etik Perbankan

Kelompok 5
Anggota

Ilmi Septyasella

Resya Ariyanti Laras Aulia


Table Of Contents

01 Pengertian
04 Kewajiban

02 Prinsip
05 Kasus

03 Penerapan
01
Pengertian
Pengertian Etika Perbankan

Etika perbankan adalah kumpulan norma, kaidah, dan kebiasaan yang


berlaku yang harus dipatuhi, dihormati, dan dijunjung tinggi oleh para
bankir dalam menjalankan usaha perbankan. Etika perbankan
mencakup etika kerja dan etika bisnis yang berkaitan dengan moralitas,
profesionalisme, tanggung jawab, dan kepercayaan dalam melakukan
hubungan bisnis dengan nasabah, rekanan, maupun rekan kerja.
02
Prinsip
Prinsip-Prinsip Etika Perbankan

Integritas Transparasi

Kepatuhan Hukum Tanggung Jawab

Perlindungan Manajemen
Nasabah Resiko
03
Penerapan
Penerapan Etika Perbankan

Kode Etik Pelatihan Pengawasan & Komunikasi


Audit dengan Nasabah
Penerapan Etika Perbankan

Perlindungan Data Tanggung Jawab Manajemen Risiko Penegakan


Sosial Hukum
04
Kewajiban
Kewajiban Penyampaian Laporan Etika

Kode Etik Perlindungan


Pelapor

Pelaporan

Identifikasi Penangan
Pelanggaran Laporan
05
Kasus
Kasus 1
Penjelasan

Pada tahun 2011, seorang pegawai bagian account officer Bank Internasional Indonesia (BII) Cabang
Ekajaya, Mangga Dua Raya, Jakarta Barat, ditangkap atas dugaan penggelapan dana kredit senilai
Rp3,6 miliar. Kasus ini melibatkan karyawan berinisial DCB dan peminjam kredit bernisial HA.
Peminjam kredit masih dalam pengejaran. Kasus ini bermula saat HA mengajukan kredit sebesar Rp4
miliar melalui DCB untuk pembelian rumah toko di daerah Tebet, Jakarta Selatan. Dengan iming-
iming komisi, DCB berusaha membantu HA meloloskan berkas persyaratan palsu agar pinjaman dari
BII disetujui. Uang pinjaman sebesar Rp3,6 miliar langsung ditransfer kepada penjual rumah toko
yang akan dibeli HA. Dari harga yang disepakati, ternyata masih ada kelebihan pembayaran senilai
Rp1 miliar. Dari uang sebesar Rp1 miliar itu, kemudian diberikan Rp140 juta kepada DBC sebagai
upah karena turut membantu. DCB dijerat dengan Pasal 49 Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1998
tentang perbankan dan terancam hukuman penjara lima tahun. HA masih dalam pengejaran
Etika yang Dilanggar

1). Perlindungan 3). Kepatuhan Hukum


nasabah
Keharusan untuk Larangan untuk
menjaga kerahasiaan melakukan tindakan
informasi nasabah penyalahgunaan wewnang
atau kecurangan dalam
penanganan dana nasabah
2). Integritas
Kewajiban untuk
bertindak secara jujur dan
adil dalam menjalankan
tugas
Kasus 2
Penjelasan
Kasus ini melibatkan penangkapan kredit BNI yang berjumlah Rp4.5 miliar. Pelaku penangkapan ini
adalah Wakil Kepala Cabang BNI Margonda, Depok, Jawa Barat, dengan nama JKD[4]. Beberapa oran
lain yang terlibat dalam kasus ini juga, termasuk UK, SHP, AF, dan NCH[4]. Berikut adalah serangkaia
kasus tersebut:

1. Pelaku memalsukan dokumen dan telex palsu, seperti logo, kop surat, ttd, dan stempel kepada pela
lain untuk diketik ulang sehingga tampak seperti asli
2. Mereka mendirikan perusahaan fiktif, PT Bogor Jaya Elektrindo, dan membuka rekening di Bank
BNI Gambir atas nama perusahaan tersebut dengan setoran awal Rp5 juta.
Penjelasan

1. Komplotan pelaku membuat dokumen telex palsu yang mengatasnamakan SKM (Sentra Kredit
Menengah) BNI Pusat dan mengirimkannya ke BNI Gambir pada tanggal 20 Desember 2011.
2. Isi telex palsu itu berisi perintah pemberian pinjaman kredit kepada PT BJE senilai Rp4,5 miliar.
3. Kejadian ini kemudian dilaporkan ke Polda Metro Jaya, terkait pemalsuan dokumen ini.
4. Tiga tersangka (NCH, UK, dan SHP) berhasil ditangkap pada tanggal 16 Maret 2011, sedangkan d
tersangka lain (AF dan JKD) ditangkap pada 29 Maret 2011. Para tersangka dijerat pasal 263 KUH
tentang pemalsuan dokumen dan pasal 49 ayat 1 UU No. 10 tahun 1998 tentang tindak pidana
perbankan dengan ancaman pidana minimal 6 tahun penjara dan maksimal 15 tahun penjara.
Etika yang Dilanggar

1). Pemalsuan 2). Pelanggaran


Dokumen Hukum Perbankan
Memalsukan seperti
logo, kop surat, tanda
tangan, dan stempel Para tersangka dijerat
untuk membuat telex dengan pasal 263 KUP
palsu yang tentang pemalsuan
mengatasnamakan SKM dokumen dan pasal 49
BNI Pusat. ayat 1 UU No. 10 tahun
1998 tentang tindak
pidana perbankan.
Kasus 3
Penjelasan

Kasus ini melibatkan kasus money game berkedok investasi emas yang terkait dengan Golden Traders
Indonesia Syariah (GTIS) dan Gold Bullion Indonesia (GBI].
Berikut adalah serangkaian kasus tersebut:
1. Oknum karyawan Bank Mega Syariah bernama Fresiyanto Novendi menawarkan paket investasi
emas kepada nasabah bank tersebut.
2. 2. Oknum tersebut juga menawarkan pembiayaan oleh Bank Mega Syariah sebesar 60% dari total
nilai investasi emas.
3. Ketika bonus investasi dari GTIS dan GBI macet, nasabah tidak mampu melunasi pinjaman di Ban
Mega Syariah.
4. 4. Bank Mega Syariah kemudian melelang emas yang digadaikan.
Penjelasan

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) berencana memanggil manajemen PT Bank Mega Syariah terkait lapora
masyarakat mengenai kasus dugaan money game berkedok investasi emas tersebut. Mulya E. Siregar,
Deputi Komisioner Pengawas Perbankan I OJK, mengatakan pihaknya akan mencari tahu apakah Bank
Mega Syariah benar-benar terlibat dalam kasus tersebut[5]. OJK akan memanggil manajemen Bank M
Syariah pada Senin (12/5/2014)

Aturan mengenai bisnis gadai emas di industri perbankan syariah sudah cukup ketat. Di antaranya adal
pembatasan nilai gadai yang tidak boleh melebihi Rp250 juta pernasabah. Namun, ketika aturan terseb
dapat diakali oleh oknum perbankan dengan berbagai cara, maka OJK menengarai adanya kesengajaan
dari oknum tersebut untuk menabrak aturan.
Etika yang Dilanggar
1). Penawaran investasi yang 2). Pelanggaran aturan
tidak jelas gadai
Oknum karyawan Bank Mega Bank Mega Syariah
Syariah menawarkan paket diduga melanggar aturan
investasi emas kepada nasabah Bank Indonesia tentang
tanpa memberikan informasi yang batas gadai maksimal Rp
jelas terkait resiko dan 250 juta untuk setiap
mekanisme investasi tersebut. nasabah.
Etika yang Dilanggar
1). Keterlibatan Oknum
OJK mencurigai adanya
kesengajaan dari oknum
perbankan untuk menabrak aturan
terkait bisnis gadai emas.
TERIMA KASIH <3

Anda mungkin juga menyukai