Nim : 042784119
Matkul : Hukum Pidana Ekonomi
"Tindak Pidana Perbankan” adalah perilaku yang berupa melakukan sesuatu atau tidak
melakukan sesuatu yang ditetapkan sebagai suatu kejahatan berdasarkan UU
Perbankan.
“Tindak Pidana di Bidang Perbankan” memiliki cakupan pengertian yang lebih luas,
yaitu segala jenis perbuatan yang melanggar hukum yang menggunakan bank sebagai
sarana perbuatan melanggar hukumnya.
Analisis Ruang Lingkup Tindak Pidana Perbankan dari Kasuz di BNI dan Bank
NTT :
Kasus pembobolan yang terjadi di BNI dan Bank NTT merupakan contoh nyata dari
tindak pidana perbankan yang melibatkan kerugian keuangan yang signifikan.
Tindak Pidana Perbankan mencakup berbagai kegiatan ilegal atau penyalahgunaan
dalam lingkungan perbankan yang bertujuan untuk memperoleh keuntungan pribadi
dengan merugikan pihak lain, termasuk bank atau nasabahnya.
1. Kasus BNI
Dalam kasus ini, Maria Pauline Lumowa dan Adrian Waworuntu diduga melakukan
pembobolan bank dengan menggunakan Letter of Credit (L/C) fiktif.
Mereka mengajukan pinjaman senilai USD 136 juta dan 56 juta Euro ke Bank BNI, yang
pada akhirnya merugikan bank tersebut sebesar Rp1,7 triliun.
Tindakan mereka melibatkan pemalsuan dokumen dan penggunaan jaminan palsu
untuk mendapatkan pinjaman dari bank.
Hal ini jelas merupakan tindak pidana perbankan karena melibatkan penipuan dan
penyalahgunaan proses perbankan untuk keuntungan pribadi yang merugikan bank.
2. Kasus Bank NTT
Stefanus Sulaiman ditangkap atas dugaan pembobolan dana fasilitas kredit modal usaha
di Bank NTT Cabang Surabaya yang diduga merugikan negara sebesar Rp127 miliar.
Tindakannya diduga melibatkan manipulasi data dan pemalsuan dokumen untuk
memperoleh dana yang sebenarnya tidak layak atau tidak sesuai dengan persyaratan.
Tindakan ini juga termasuk dalam tindak pidana perbankan karena melibatkan
penyalahgunaan fasilitas perbankan untuk keuntungan pribadi yang merugikan bank.