Anda di halaman 1dari 5

JAWABLAH PERTANYAAN DIBAWAH INI LANGSUNG DI FILE INI, KEMUDIAN SAVE FILE DENGAN

FORMAT (PJJ_ETPROF_NAMA_KELAS), DAN KIRIMKAN HASIL JAWABAN KALIAN KE EMAIL SAYA DI :


kikiwidhiaswara@smkind-mm2100.sch.id PALING LAMBAT HARI INI JAM 15.00WIB.

1. Apakah yang dimaksud dengan etika dan moral?


Moral merupakan pengertian tentang mana hal yang baik dan mana hal yang tidak baik.
Sedangkan etika itu sendiri adalah tingkah laku yang dilakukan oleh manusia berdasarkan hal-
hal yang sesuai dengan moral tadi.
2. Apa bedanya profesi dengan profesional?
Profesi adalah Janji untuk memenuhi kewajiban melakukan suatu tugas khusus secara
tetap/permanen. Sedangkan Profesional adalah orang yang memiliki profesi atau pekerjaan
yang dilakukan dengan memiliki kemampuan yang tinggi dan berpegang teguh kepada nilai
moral yang mengarahkan serta mendasari perbuatan
3. Sebutkan dan jelaskan beberapa jenis profesi bidang akuntansi!
1. Akuntan Perusahaan
Akuntan perusahaan adalah seseorang yang ahli dalam akuntansi lalu mengabdikan dirinya
untuk menggunakan keahliannya di perusahaan atau organisasi. Ada berbagai macam tugas
yang dilimpahkan kepada seorang akuntan perusahaan.
2. Akuntan Publik
akuntan publik ditujukan kepada siapa saja yang sedang memerlukan jasa akuntan ini.
Biasanya, mereka akan membuka jasa konsultan yang bersifat publik sehingga dapat melayani
mereka mengenai akuntansi.
3. Akuntan Pendidik
Tugas dari akuntan pendidik diantaranya adalah merancang kurikulum yang berkaitan dengan
akuntansi.
4. Akuntan Pemerintah
Pekerjaan dari akuntan pemerintah ini yaitu untuk memeriksa dan mengawasi cash flow dari
keuangan negara baik dalam lingkup kabupaten, kecamatan, provinsi, sampai tingkat negara.
4. Sebutkan dan jelaskan dua jenis profesi, serta sebutkan masing-masing contohnya!
Penegak hukum contohnya polisi, hakim, jaksa.
Pendidik contohnya guru, dosen.
Penjelasan: Beragam jenis profesi yang ada di dunia melahirkan beragam jenis pekerjaan pula,
Profesi yang sangat dekat dengan dunia pendidikan contohnya adalah guru dan dosen,
sedangkan profesi dibidang keuangan misalnya sales bank, teller, akuntan, banker serta analis
keuangan.
5. Apa yang dimaksud dengan kode etik?
Kode etik merupakan pola aturan atau tata cara sebagai pedoman berperilaku.
6. Secara umum, bidang akuntansi dan keuangan memiliki ciri-ciri profesionalisme. Sebutkan ciri-
ciri profesionalisme tersebut!
1. Memiliki keahlian dan kemapuan yang baik
2. Memiliki kode etik
3. Punya rencana kerja yang baik
4. Jujur dan berintegritas
5. Bertanggung jawab
6. Memiliki skill motivasi
7. Perbaiki kemapuan berkomunikasi
7. Diskusikan etos kerja di Jepang! Apa sajakah etos kerja disana?
etos kerja masyarakat Jepang yang ada di perusahaan Jepang adalah teamwork, loyalitas
terhadap perusahaan, senioritas, malu jika tidak berhasil, kaizen, malu jika pulang cepat,
menganggap tamu sebagai dewa dan tepat waktu.
8. Carilah contoh etos kerja di tempat lain!
1.Bekerja tepat waktu
2. Minimalisir distraksi saat bekerja
3. Selalu teratur dalam bekerja
4. Percaya pada apa yang dikerjakan
5. Selalu tunjukan rasa hormat
6. Bersikap jujur
7. Bekerja sama dengan orang lain
8. Mengerjakan apa yang harus dikerjakan
9. Menjaga Kesehatan
10. Bertanggung jawab
9. Analisa kasus pelanggaran etika dibawah ini, masuk ke kategori pelanggaran kode etik apa
kah?? Dan hukuman apa yang mereka dapatkan dari pemerintah??
A. Kasus Malinda Dee – Citibank - Malinda Memalsukan Tandatangan Nasabah

Malinda Dee, 47 tahun, Terdakwa atas kasus pembobolan dana Citybank, terbukti
diketahuimemindahkan beberapa dana nasabah dengan memalsukan tandatangan nasabah
didalam formulirtransfer. Kejadian ini terungkap didalam dakwaan oleh Jaksa Penuntut Umum
dalam sidang perdana diPN Jakarta Selatan, Selasa [8/11/2011]. "Sebagian tandatangan yang
tertera pada blangko formulirtransfer adalah tanda-tangan nasabah." ujar Tatang Sutarma,
Jaksa Penuntut Umum.

Malinda berhasil memalsukan tandatangan Rohli bin Pateni. Pemalsuan dilakukan hingga 6
kali padaformulir transfer Citibank nomor AM 93712 yang bernilai 150.000 dollar AS pada
tanggal 31 Agustus2010. Pemalsuan tanda tangan dilakukan juga di formulir nomor AN
106244 yang dikirim ke PT. EksklusifJaya Perkasa sebesar Rp. 99 juta. Dalam transaksi
transfer ini, Malinda dee menulis "Pembayaran BapakRohli untuk pembayaran interior", pada
kolom pesan.

Pemalsuan tanda tangan yang lain pada formulir nomor AN 86515 tanggal 23 Desember 2010
denganpenerima PT. Abadi Agung Utama. "Penerima Bank Artha Graha senilai Rp. 50 juta
dan pada kolom pesantertulis DP pembelian unit 3 lantei 33 combin unit." baca jaksa penuntut
umum. Juga dengan menggunakan nama serta tanda-tangan palsu Rohli, Malinda Dee
mengirim uang sebesar Rp. 250 jutapada formulir AN 86514 kepada PT. Samudera Asia
Nasional tanggal 27 December 2010 dan AN 61489sebesar nilai yang sama pada tanggal 26
January 2011. Pun pemalsuan dalam formulir AN 134280pengiriman kepada Rocky Deany C.
Umbas senilai Rp. 50 juta tanggal 28 January 2011 pembayaranpemasangan CCTV, milik
Rohli.

Adapun tanda-tangan palsu beratas nama korban N. Susetyo Sutadji dilakukan sebanyak 5 kali,
yaitudalam formulir Citibank No AJ 79026, AM 122339, AM 122330, AM 122340, dan juga AN
110601.Malinda mengirim uang senilai Rp. 2 miliar kepada PT. Sarwahita Global Management, Rp. 361
jutakepada PT. Yafriro International, Rp. 700 juta kepada Leonard Tambunan. Dan 2 transaksi yang
lainsebesar Rp. 500 juta dan Rp 150 juta dikirimkan kepada Vigor AW. Yoshuara secara berurutan.
PELANGGARAN: KODE ETIK PROVESI Dari 9 pilar kode etik bankir, ada 3 kode etik yang dilanggar
oleh Malinda,yaitu : Setiap bankir harus patuh dan taat kepada ketentuan perundang-undangandan
peraturan yang berlaku. Hal ini diperkuat dengan adanya dukungan dariUndang - Undang , yang
tercantum dalam UU No. 7 tahun 1992 yang telahdisempurnakan dengan UU No. 10 tahun 1998 pasal
49 ayat 2b.
Malinda terbukti tidak patuh dan taat pada ketentuan perundang-undangan
dan peraturan yang berlaku karena ia melakukan penggelapan dan pencucianuang, dimana tindakan
tersebut bertentangan dengan pasal dalam Undang-Undang Perbankan dan pasal Undang-Undang
Tindak Pidana PencucianUang.
Seorang bankir tidak menyalahgunakan wewenangnya untuk kepentingan pribadi.
Malinda melanggar kode etik ini karena dia telah terbukti menyalahgunakanwewenangnya sebagai
Relationship Manager Citibank (dengan pangkat VicePresident) dengan mengajukan blanko kosong
untuk ditandatangani nasabah.Blanko inilah yang Malinda gunakan untuk mencuri uang
nasabahtanpadisadari oleh pemilik rekening. Selain itu, Malinda juga menggunakan suratkuasa dari
nasabah, meminta
tellerCitibankmembantu melakukan
pencatatan palsu terhadap beberapa transfer uang, danmemerintahkan bawahannyamentransfer uang
ke empat perusahaan miliknya. Dana nasabah jugadigunakan Malinda untuk kepentingan pribadinya,
seperti membeli mobilmewah, serta membiayai kehidupan suami dan adiknya.
Seorang bankir tidak melakukan perbuatan tercela yang dapat merugikancitra profesinya dan lembaga.
Tindakan penggelapan dan pencucian uang yang dilakukan oleh Malinda jelasmerupakan suatu
perbuatan tercela yang dapat merugikan citra profesi bankirdan lembaga (Citibank).Selain melanggar 9
pilar kode etik bankir, Malinda juga melanggar salah satu darikode etik yang diterbitkan oleh Bank
Indonesia, yaitu :
Pegawai dilarangmenyalahgunakan jabatan, wewenang, dan atau fasilitas yang diberikan oleh
Bank Indonesi
.Namun kode etik tersebut hampir sama dengan salah satu kode etik bankir,seperti yang sudah
dijelaskan di poin kedua di atas.Dari kasus pelanggaran kode etik bankir di atas, menunjukkan bahwa
Malinda juga melanggar prinsip
prinsip kode etik profesi pada umumnya. Malinda tidakmemiliki prinsip tanggung jawab terhadap dana
nasabah yang seharusnya ia keloladengan baik, dan tidak melakukan pertimbangan professional
dalam semua kegiatanyang dia lakukan. Malinda juga mengabaikan prinsip kejujuran karena ia
telahmenipu nasabah
nasabahnya. Selain itu, Malinda tidak memiliki prinsip integritas
15
karena ia tidak memilik kejujuran dan komitmen dalam menjalankan profesinya sertatidak dapat
memelihara dan meningkatkan kepercayaan nasabah.Pelanggaran kode etik bankir yang dilakukan
Malinda Dee sudah termasukdalam aspek kriminalitas, sehingga kasus ini juga merupakan
pelanggaran hukum.Malinda melanggar ketentuan hukum yang berkaitan dengan Undang-Undang
Nomor10 Tahun 1998 tentang Perbankan Pasal 55 ayat 1 dan pasal 65 KUHP; Undang-Undang No 25
Tahun 2003 tentang Pidana Pencucian Uang Pasal 65 KUHP; dan
UU Nomor 8 Tahun 2010 mengenai Pencegahan dan Pemberantasan Tindak PidanaPencucian Uang
, HUKUMAN:Malinda telah dijatuhi hukuman oleh pengadilan yang telah mempunyai
kekuataan hukum yang tetap karenamelakukan tindak pidana

"Hal ini telah sesuai dengan keterangan saksi Rohli dan N. Susetyo Sutadji dan saksi Surjati T.
Budimanserta telah sesuai BAP (Berita Acara Pemeriksaan) Labaratoris Kriminalistis
Bareskrim Polri." jelasnya.Pengiriman uang serta pemalsuan tanda-tangan ini tidak di sadari
oleh ke-2 nasabah tersebut.

B. Kasus Kredit Macet Rp 52 Miliar

JAMBI, KOMPAS.com – Seorang akuntan publik yang membuat laporan keuangan


perusahaan RadenMotor untuk mendapatkan pinjaman modal senilai Rp 52 miliar dari BRI
Cabang Jambi pada 2009,diduga terlibat kasus korupsi dalam kredit macet.

Hal ini terungkap setelah pihak Kejati Jambi mengungkap kasus dugaan korupsi tersebut pada
kreditmacet untuk pengembangan usaha di bidang otomotif tersebut.

Fitri Susanti, kuasa hukum tersangka Effendi Syam, pegawai BRI yang terlibat kasus itu,
Selasa(18/5/2010) mengatakan, setelah kliennya diperiksa dan dikonfrontir keterangannya
dengan para saksi,terungkap ada dugaan kuat keterlibatan dari Biasa Sitepu sebagai akuntan
publik dalam kasus ini. Hasilpemeriksaan dan konfrontir keterangan tersangka dengan saksi
Biasa Sitepu terungkap ada kesalahandalam laporan keuangan perusahaan Raden Motor
dalam mengajukan pinjaman ke BRI.

Ada empat kegiatan data laporan keuangan yang tidak dibuat dalam laporan tersebut oleh
akuntanpublik, sehingga terjadilah kesalahan dalam proses kredit dan ditemukan dugaan
korupsinya. “Ada empatkegiatan laporan keuangan milik Raden Motor yang tidak masuk dalam
laporan keuangan yang diajukanke BRI, sehingga menjadi temuan dan kejanggalan pihak
kejaksaan dalam mengungkap kasus kreditmacet tersebut,” tegas Fitri.

Keterangan dan fakta tersebut terungkap setelah tersangka Effendi Syam diperiksa dan
dikonfrontirketerangannya dengan saksi Biasa Sitepu sebagai akuntan publik dalam kasus
tersebut di Kejati Jambi.

Semestinya data laporan keuangan Raden Motor yang diajukan ke BRI saat itu harus lengkap,
namundalam laporan keuangan yang diberikan tersangka Zein Muhamad sebagai pimpinan
Raden Motor adadata yang diduga tidak dibuat semestinya dan tidak lengkap oleh akuntan
publik. Tersangka Effendi Syam melalui kuasa hukumnya berharap pihak penyidik Kejati Jambi
dapatmenjalankan pemeriksaan dan mengungkap kasus dengan adil dan menetapkan siapa
saja yang jugaterlibat dalam kasus kredit macet senilai Rp 52 miliar, sehingga terungkap kasus
korupsinya.

Sementara itu pihak penyidik Kejaksaan yang memeriksa kasus ini belum maumemberikan
komentarbanyak atas temuan keterangan hasil konfrontir tersangka Effendi Syam dengan
saksi Biasa Sitepusebagai akuntan publik tersebut.

Kasus kredit macet yang menjadi perkara tindak pidana korupsi itu terungkap setelah
kejaksaanmendapatkan laporan adanya penyalahgunaan kredit yang diajukan tersangka Zein
Muhamad sebagaipimpinan Raden Motor. Dalam kasus ini pihak Kejati Jambi baru menetapkan dua
orang tersangka,pertama Zein Muhamad sebagai pimpinan Raden Motor yang mengajukan pinjaman
dan tersangka EffediSyam dari BRI yang saat itu menjabat sebagai pejabat penilai pengajuan kredit.
PELANGGARAN :
baik dengan
Dengan ini dapat disimpulkan bahwa terdapat beberapa pelanggaran etika pr
o f e s i akutansi yang dilanggar oleh akuntan publik, yaitu:
a.
Tanggung Jawab
ProfesiA k u n t a n p u b l i k t e r s e b u t t i d a k m e l a k u k a n t a n g g u n g j a w a b s e c a r a
p r o f e s i o n a l dikarenakan akuntan publik tersebut tidak menjalankan tugas profesinya
dengan baik dalam hal pembuatan laporan keungan perusahaan Raden Motor untuk
mendapatkanpinjaman modal senilai Rp 52 miliar dari BRI Cabang Jambi pada tahun 2009,
sehinggamenyebabkan kepercayaan masyarakat (raden motor) terhadap akuntan publik hilang.
b.
Kepentingan
Publik A k u n t a n P u b l i k t e r s e b u t t i d a k m e n g h o r m a t i k e p e r c a y a a n p u b l i k (
r a d e n m o t o r ) dikarenakan melakukan kesalahan dalam laporan keuangan Perusahaan
Raden Motoruntuk mengajukan pinjaman ke Bank BRI dengan tidak membuat laporan
mengenaiempat kegiatan.
c.
ObjektivitasAkuntan Publik tidak menjalankan prinsip Objektivitas dengan cara melakukan
tindak ketidakjujuran secara intelektual dengan melakukan kecurangan dalam pembuatanl
aporan keuangan perusahaan Raden Motor.
d.
Perilaku ProfesionalAkuntan Publik berperilaku tidakmelakukan pembuatan laporan keuanganpalsu
sehingga menyebabkan reputasi profesinya buruk dan dapat mendiskreditkanprofesinya.
e.
IntegritasAkuntan Publik tidak dapat mempertahankan integritasnya sehingga terjadi
benturankepentingan (conflict of interest). Kepentingan yang dimaksud adalah kepenting
anpublik dan kepentingan pribadi dari akuntan publik itu.
f.
Standar TeknisAkuntan Publik tidak menjalankan etika/tugasnya sesuai pada
etika profesi yang telahditetapkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia-
Komparatemen Akutan Publik (IAI-KAP)diantaranya etika tersebut antara lain :
a.Independensi, integritas, dan obyektivitaS
b.Standar umum dan prinsip akuntansi
c.Tanggung jawab kepada klien
d.Tanggung jawab kepada rekan seprofesi
e.Tanggung jawab dan praktik lain

Anda mungkin juga menyukai