Anda di halaman 1dari 6

Kelompok

04
Angggota :

1. Nanda Silvia Novitasari 19510092.


2. Aldo ernandi putra 19510313.
3. Seela Anwar 19510234.
4. Laode agung p 19510075.
5. Dandy Satyahadi 19510166.
6. Salsabila Pane 19510717.
7. Alvin Andrianto 19510038.
8. Miogi 1951066
Suap Hakim PTUN Medan, OC Kaligis Dituntut 10 Tahun
Penjara
Pengacara OC Kaligis pada tahun 2015 ditetapkan
menjadi tersangka dalam kasus suap hakim
Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN) di Medan.
Perkara ini berasal dari Operasi Tangkap Tangan yang
dilakukan oleh KPK (Komisi Pemberantasan Korupsi)
pada Kamis 9 Juli 2015. Awal mula KPK melibatkan
lima orang yaitu PTUN Medan Tripeni Irianto Putro,
Hakim PTUN Amir Fauzi dan Dermawan Ginting,
panitera penggantian PTUN Syamsir Yusfan, serta
Sebagai pengacara dari kantor OC Kaligis, M Yagari
Bhastara alias Gerry. Kemudian pengadilan OC
Kaligis dinyatakan disetujui dan diajukan divonis 5
tahun penjara diperberat oleh Mahkamah Agung
kompilasi kasasi menjadi 10 tahun penjara.
Suap Hakim PTUN Medan, OC Kaligis Dituntut 10 Tahun
Penjara
Kronologi kejadian yang terjadi ini terjadi saat KPK
melaksanakan penilaian di Medan. KPK yang diterima melakukan
OTT dan menetapkan M. Yagari Bhastara Guntur (MYB) alias
Gerry sebagai tersangka dalam kasus dugaan suap terhadap hakim
PTUN Medan. Gerry yang tergabung dalam Lawfirm OC Kaligis
dan mereka yang menyuap untuk melepaskan gugatan yang
diajukan kepada hakim. Sementara uang suap ini diberikan
kepada tiga hakim PTUN dan satu panitera yang juga sudah
berstatus tersangka. Mereka adalah Ketua Majelis Hakim Tripeni
Irianto Putro, Hakim Anggota Dermawan Ginting dan Amir Fauzi
serta Panitera Syamsir Yusfan. Sebagai gugatan ini dilakukan
untuk memberikan izin Kejaksaan Tinggi Sumut yang diterbitkan
sprindik atas kasus dugaan korupsi Bansos dan Bantuan Daerah
Bawahan (BDB) di Sumut.
Suap Hakim PTUN Medan, OC Kaligis Dituntut 10 Tahun
Penjara
dianggap telah melakukan tindakan terpuji dan pelanggaran kode
etik serta UU No. 18 Tahun 2003 tentang Advokat.Dalam putusan
perkara banding No: 25/DKP/Peradi/X/2012, OC Kaligis
. dianggap telah melanggar kode etik advokat Indonesia khususnya
Pasal 3(d), Pasal 3 (h), Pasal 5 (c), dan Pasal 8 (f).

Pasal 3 ( d ) : Dalam menentukan besarnya honorarium Advokat wajib


mempertimbangkan
kemampuan klien.

Pasal 3 (h ) : Advokat wajib memegang rahasia jabatan tentang hal-hal


yang diberitahukan oleh klien secara kepercayaan dan wajib tetap menjaga
rahasia itu setelah berakhirnya hubungan antara Advokat dan klien itu.
Suap Hakim PTUN Medan, OC Kaligis Dituntut 10 Tahun
Penjara
Pasal 5 ( c ) : Keberatan-keberatan terhadap tindakan teman sejawat yang
dianggap bertentangan dengan Kode Etik Advokat harus diajukan kepada

. Dewan Kehormatan untuk diperiksa dan tidak dibenarkan untuk disiarkan


melalui media massa atau cara lain.

Pasal 8 (F) : Advokat tidak dibenarkan melalui media massa mencari


publitas bagi dirinya dan atau untuk menarik perhatian masyarakat mengenai
tindakan-tindakannya sebagai Advokat mengenai perkara yang sedang atau
telah ditanganinya, kecuali
apabila keteranganketerangan yang ia berikan itu bertujuan untuk
menegakkan prinsip-prinsip hukum yang wajib diperjuangkan oleh setiap
Advokat.
Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai