Anda di halaman 1dari 8

UAS

Mata Kuliah : Forensic Accounting and Investigative Audit


Kelompok : EA
Dosen : Isa Ansori, S.E., M.Akt.

Nama : Maryam
NIM 1832500282

1. Dalam Youtube dengan judul “ Eksklusif wawancara nasabah KCK BRI yang
Terima (salah) Transfer sebesar 30 Milyar, Apakah kasus tersebut ada indikasi
pelanggaran Hukum Acara Perdata bagi Ibu Indah Harini? Jelaskan secara
singkat kronologinya. (bobot 15)
Jawab :
Ibu Indah Harini tidak melakukan pelanggaran hukum acara perdata
dikarenakan ibu indah harini sudah beritikad baik dan sebelumnya sudah
konfirmasi dengan pihak BRI.
Awal mula kasus salah transfer ini terjadi ketika Ibu Indah Harini membuka
rekening tabungan Valas GBP (pound sterling) pada Agustus 2019 lalu
sebagai persyaratan anaknya bersekolah di Edinburgh, Skotlandia. Ketika
berada di Edinburgh, Indah mengisi formulir tax refund dan kupon undian.
Dalam formulir tersebut, tax refund dan hadiah kupon dikreditken ke rekening
tabungan Valas GBP milik Indah Harini.
Setelah kembali ke Indonesia di tahun yang sama, Ibu Indah Harini mengaku
mendapat dana transfer ke rekening tabungan Valas GBP miliknya dalam tiga
tahap. Mengetahui hal ini, Indah langsung mendatangi kantor BRI untuk
melaporkan dana yang masuk dengan keterangan ‘Invalid Kredit Account
Currency’ tersebut.
Laporan tersebut pun ditindaklanjuti oleh layanan pelanggan BRI. Pihak BRI
menyatakan bahwa uang tersebut valid dan membenarkan adanya uang
masuk. Beberapa bulan kemudian Indah memindahkannya ke BRI
Syariah.Karena tidak ada laporan permasalahan transfer dari BRI, maka Ibu
Indah menggunakan dana tersebut.
Namun, pada tanggal 6 Oktober 2020 atau selang 11 bulan kemudian, BRI
menelepon Indah yang juga merupakan nasabah prioritas dan menyatakan
bahwa transfer pada November hingga Desember tahun 2019 tersebut adalah
kekeliruan. BRI langsung menghubungi Ibu Indah tanpa adanya surat resmi
dan memberikan dua lembar kertas HVS untuk menuliskan kesanggupan
mengembalikan dana salah transfer senilai Rp32 miliar tersebut. Dari sinilah
Ibu Indah memberikan kuasanya kepada pengacaranya.
Di saat bersamaan, BRI juga melakukan pemblokiran terhadap rekening
nasabah prioritas tersebut. Pemimpin Kantor Cabang Khusus BRI menyatakan
bahwa nasabah, Ibu Indah Harini, telah menerima dana yang bukan haknya
senilai Rp32 miliar tersebut. Pemblokiran tersebut dilakukan secara sepihak
oleh BRI untuk menindaklanjuti masalah salah transfer yang terjadi pada Ibu
Indah Harini. Hingga akhirnya, BRI melaporkan tindakan Indah tersebut
kepada pihak berwajib.
Pihak BRI juga menyampaikan bahwa Indah wajib mengembalikan dana yang
bukan miliknya tersebut sesuai dengan Pasal 85 UU Nomor 3 Tahun 2011.
Jika tidak melakukannya, Indah terancam hukuman 5 tahun dan denda Rp5
miliar.

2. Jelaskan perbedaan antara wawancara dan interogasi serta bagaimana ciri-ciri


antara keduanya dalam kasus BRI di atas. (bobot 15).
Jawab:
Wawancara merupakan sesuatu yang sering dilakukan oleh Auditor dalam
menjalankan tugas audit, dan merupakan salah satu tehnik dalam
pengumpulan keterangan, memahami obyek pemeriksaan, menguji
keterangan yang telah didapatkan sebelumnya, melengkapi keterangan yang
lain, dan tujuan-tujuan lainnya dari wawancara tersebut. Sedangkan
interogasi adalah suatu upaya yang dilakukan oleh pihak tertentu untuk
meminta keterangan kepada seseorang menyangkut kesaksian orang tersebut
terhadap pihak lain dan atau dirinya sendiri mengenai suatu aktivitas yang
melibatkan pihak lain tersebut dan atau dirinya sendiri.
Ciri-ciri wawancara:
1. Bersifat netral dan tidak menuduh
2. Bertujuan untuk mengumpulkan informasi
3. Wawancara biasanya di lakukan pada saat awal investigasi
4. Bisa di lakukan dalam berbagai lingkungan atau suasana
5. Bersifat cair, tidak terstruktur
6. Mencari hasil wawancara dari awal sampai akhir
Ciri-ciri interogasi:
1. Bersifat menuduh
2. Bertujuan untuk mengetahui yang sebenarnya, apa sebenarnya yang
terjadi, siapa yang melakukan, berapa jumlah atau nilai fraud
3. Taktik membuat pernyataan bukan pertanyaan
4. Dilakukan dilingkungan terkontrol bukan di sembarang tempat
5. Hanya dilakukan pada saat investigator mempunyai keyakinan
memadai ketika salahnya seseorang
Dalam kasus BRI di video tersebut, Ibu indah harini di wawancara dulu
sebelum di interogasi, dimana dari pihak realita tv menanyakan informasi
awal terjadinya kasus tersebut, kemudian pihak realita tv menginterogasikan
ibu indah harini untuk mengetahui yang sebenarnya terjadi atas kasus
tersebut.

3. Jelaskan maksud, makna dan tujuan hal-hal di bawah ini (bukan definisi) :
(bobot 55)
1. Tujuan Hukum Acara Pidana
2. Asas Hukum Acara Pidana
3. Penyelidik dan penyelidikan
4. Penuntut Umum dan penuntutan
5. Tersangka, terdakwa dan terpidana
6. Penggeledahan, penangkapan dan penahanan
7. Putusan pengadilan dan pra-pradilan
8. Hukum materiil dan formiil
9. Penggugat, tergugat dan surat gugatan
10. Alat bukti dalam Hukum Acara Perdata
11. Alat bukti dalam Hukum Pidana
Jawab:
(1) Tujuan hukum acara pidana yaitu untuk menegakkan,
mempertahankan atau menjaga agar ketentuan-ketentuan hukum
pidana materiil dapat dilaksanakan secara jujur dan tepat untuk
pelaku yg di dakwa melakukan pelanggaran hukum dengan
meminta pemeriksaan dan putusan dari pengadilan guna
menemukan bukti suatu tindak pidana telah dilakukan dan
terdakwa a di salahkan atas bukti tindak pidana tersebut.
(2) Asas-asas hukum acara pidana yaitu :
a. Persamaan hukum atas diri seseorang dimata hukum
b. Penangkapan, penahanan, penggeledahan dan penyitaan
berdasarkan perintah tertulis oleh pejabat yang
berwenang
c. Asas praduga tak bersalah, didahulukan sampai adanya
keputusan pengadilan
d. Seseorang yg salah tangkap, ditahan, dituntut wajib
diberi ganti rugi dan rehabilitasi sejak tingkat penyidikan,
dan pejabat yang salah tangkap tersebut dapat dituntut,
dipidana atau sangsi administrasi
e. Peradilan dilakukan dengan cepat, sederhana, biaya
ringan, jujur, independen harus diterapkan dengan
konsekwen
f. Tersangka wajib memperoleh bantuan hukum untuk
pembelaan dirinya
g. Tersangka wajib diberitahu atas kesalahan yang
disangkakan sehingga ditahan sementara dengan
didampingi penasehat hukum
h. Pengadilan memeriksa perkara pidana dengan hadirnya
terdakwa
i. Sidang pengadilan terbuka untuk umum.
(3) Penyelidikan yaitu serangkaian tindakan penyelidik untuk mencari
dan menemukan suatu peristiwa yang diduga sebagai tindak
pidana untuk menentukan bisa tidaknya dilakukan penyidikan.
Penyelidik dilakukan oleh Polri atas dasar UU Polri.
Penyidikan yaitu serangkaian tindakan penyidik untuk
mengumpulkan bukti, dengan bukti bukti tersebut membuat jelas
pelaku melakukan tindak pidana guna menemukan tersangkanya.
Penyidik dilakukan oleh Polri atau PNS tertentu yg diberi
wewenang khusus.
(4) Penuntut umum yaitu jaksa yg diberi wewenang UU untuk
melakukan penuntutan dan melaksanakan penetapan hakim,
Penuntutan yaitu tindakan penuntut umum untuk melimpahkan
perkara pidana ke pengadilan negeri untuk diperiksa dan diputus
oleh hakim di sidang pengadilan.
(5) Tersangka yaitu seorang karena perbuatanya atau keadaannya,
berdasarkan bukti permulaan patut diduga sebagai pelaku tindak
pidana.
Terdakwa yaitu seorang tersangka yang dituntut, diperiksa dan
diadili dalam sidang pengadilan.
Terpidana yaitu seorang terdakwa yang dipidana berdasarkan
keputusan pengadilan yang telah berkekuatan hukum tetap.
(6) Penggeledahan yaitu tindakan penyidik untuk memeriksa badan
(diri) atau rumah tinggal untuk tindakan pemeriksaan dan
penyitaan menurut UU.
Penangkapan yaitu tindakan penyidik berupa pengekangan
sementara tersangka atau terdakwa bila cukup bukti guna
kepentingan penyidikan atau penuntutan yang diatur UU.
Penahanan yaitu penempatan tersangka atau terdakwa di tempat
tertentu oleh penyidik dengan penetatapannya, menurut UU.
(7) Putusan pengadilan yaitu pernyataan hakim yang diucapkan
dalam sidang pengadilan terbuka, berupa pemidanaan, bebas
atau lepas dari tuntutan hukum atas perkara yang disidangkan
atas dirinya menurut UU.
Pra-peradilan yaitu wewenang pengadilan negeri untuk memeriksa
dan memutus perkata menurut UU, tentang:
1. sah atau tidak suatu penangkapan, penahananatas
permintaan tersangka atau kuasa tersangka,
2. sah atau tidak penghentian penyidikan, penuntutan atas
permintaan tersangka demi tegaknya hukum dan
keadilan,
3. permintaan ganti rugi atau rehabilitasi oleh tersangka
yang perkaranya tidak diajukan ke pengadilan.
(8) Hukum materiil mengandung peraturan-peraturan tentang:
a. Perbuatan yang dapat dipidana
b. Siapa yang dapat dipidana
c. Pidana apa yang dapat dijatuhkan terhadap pelanggar
undang-undang
Hukum formil mengandung sejumlah peraturan yang
mengandung cara negara mempergunakan haknya melaksanakan
pidana.
(9) Penggugat yaitu pihak yang merasa haknya dilanggar (oleh
tergugat).
Tergugat yaitu pihak yang digugat karena dianggap melanggar
hak seseorang (penggugat).
Surat gugatan yaitu surat yang diajukan penggugat atau
kuasanya yang ditujukan kepada ketua pengadilan negeri dan
didaftarkan, yang masuk buku register, dimana penggugat harus
membayar panjar biaya yang besarnya ditentukan pengadilan
negeri.
(10) Alat bukti dalam hukum acara perdata terdiri atas bukti dengan
surat, bukti dengan saksi, pengakuan, persangkaan, dan sumpah,
secara singkat.
(11) Alat bukti yang sah dalam hukum acara pidana adalah keterangan
saksi, keterangan ahli, surat, petunjuk dan keterangan terdakwa.
4. Jelaskan perbedaan antara kriminologi dengan viktimologi dan berikan contoh
kasus dan penjelasan yang sederhana antar keduanya dalam kehidupan
sehari- hari. (bobot 15)
Jawab:
Kriminologi adalah Ilmu yang mempelajari tentang kejahatan yang berbagai
bentuk baik individu maupun kelompok tertentu.
Viktimologi adalah Ilmu yang mempelajari tentang korban dari pada tindak
pidana, baik dilakukan oleh pelaku kejahatan sendiri maupun ikut sertanya
korban dalam hal tindak pidana tersebut .
Kriminologi secara praktik berfokus pada keadaan-keadaan yang
menyebabkan peristiwa kejahatan. Kriminologi bertujuan mengenal motif dari
pelaku tindak pidana yang mana dalam hukum pidana hal tersebut
memperkuat bukti bukti yang ada sehingga pelaku dapat dihukum dengan
maksimal.
Sedangkan viktimologi secara praktik berfokus pada keadaan-keadaan korban
yang menyebabkan peristiwa kejahatan. Viktimologi bertujuan untuk
tidak meninggalkan korban karena terkadanang dalam kajian pidana
subjek korban sering kali tidak terlalu diperhatikan dan hanya berfokus
dengan pelaku.
Contoh kasus dalam kehidupan sehari-hari yaitu seperti kasus penggelapan
dan pencucian uang yang dilakukan oleh agen perjalan ibadah umrah First
Travel telah memakan banyak sekali korban. Program promo yang banyak
ditawarkan oleh agen perjalanan umrah tersebut berhasil mengambil hati
puluhan ribu orang. Kasus yang bergulir sejak tahun 2017 tersebut hingga
kini tidak menemukan titik terang terhadap perlindungan bagi para korban.
First Travel diduga telah melakukan tindak pidana penggelapan, penipuan
dan pencucian uang dengan modus umrah yang menyebabkan barang bukti
dalam kasus tersebut dinyatakan dirampas oleh Negara.
Uang yang telah disetorkan para calon jamaah umroh yang tidak berangkat
sebesar lebih kurang Rp.905.333.000.000,- (Sembilan ratus lima miliar tiga
ratus tiga puluh tiga juta rupiah)
Penuntut Umum dalam tuntutannya meminta agar barang bukti yang disita
dari first travel dikembalikan kepada calon jamaah umroh. Namun Majelis
Hakim Pengadilan Negeri Depok menolak tuntutan Penuntut Umum yang
meminta agar barang bukti yang disita dikembalikan kepada calon jamaah
umroh. Majelis Hakim telah memilih untuk memutuskan barang bukti yang
disita dari
first travel dirampas untuk Negara. Majelis Hakim menilai sulit untuk
menentukan siapa yang berhak untuk menerima pengembalian barang bukti
tersebut dan mengkhawatirkan korban akan memperebutkan asset yang
disita jika dikembalikan kepada pihak korban. Untuk mencegah ketidakpastian
hukum atas asset tersebut Majelis Hakim menganggap adil jika asset yang
disita dirampas untuk Negara.

Anda mungkin juga menyukai